ANALISIS GOOD CORPORATE GOVERNANCE, FAKTOR AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI YANG MEMPENGARUHI RATING SUKUK (Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Penerbit Sukuk Di BEI Periode 2011-2014)
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : GALIH SAPUTRO B200120360
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
ANALISIS GOOD CORPORATE GOVERNANCE, FAKTOR AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI YANG MEMPENGARUHI RATING SUKUK (Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Penerbit Sukuk Di BEI Periode 2011-2014) Galih Saputro Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Email:
[email protected] ABSTRAKSI Sukuk merupakan suatu efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dengan mewakili bagian yang tidak tertentu (tidak terpisah atau tidak terbagi) atas: aset berwujud tertentu, nilai manfaat atas aset berwujud tertentu baik yang sudah ada maupun yang akan ada, jasa yang sudah ada maupun yang akan ada, aset proyek dan kegiatan investasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh good corporate governance (GCG), leverage, likuiditas, firm size, maturity, secure dan reputasi auditor terhadap sukuk pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang menerbitkan sukuk dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2011-2014) dan memperoleh peringkat dari PT. PEFINDO. Metode pengambilan sampel dengan cara purposive sampling sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Jumlah sampel yang terkumpul sebanyak 11 perusahaan dengan 31 data. Dengan adanya data yang tidak sesuai sehingga menyebabkan model tidak memenuhi syarat yaitu 1 maka sampel menjadi 30 data. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis data ordinal logistic regression.Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji parameter estimates. Berdasarkan hasil penelitian pada model ordinal logistic regression diketahui beberapa hal, sebagai berikut: (1)variabel GCG yang diproksikan dengan item cek list pengungkapan GCG tidak berpengaruh dan secara statistik tidak signifikan terhadap rating sukuk, (2)variabel leverage tidak berpengaruh dan secara statistik tidak signifikan terhadap rating sukuk, (3)variabel likuiditas tidak berpengaruh dan secara statistik tidak signifikan terhadap rating sukuk, (4)variabel firm size tidak berpengaruh dan secara statistik tidak signifikan terhadap rating sukuk, (5)variabel maturity tidak berpengaruh dan secara statistik tidak signifikan terhadap rating sukuk, (6)variabel maturity tidak berpengaruh dan secara statistik tidak signifikan terhadap rating sukuk dan (7)variabel reputasi auditor berpengaruh dan secara statistik signifikan terhadap rating sukuk. Kata kunci : Reputasi Auditor, Rating Sukuk, Ordinal Logistic Regression.
ABSTRACT Sukuk is an Islamic securities in the form of a certificate or proof of ownership is the same value as representing the part of certain (not separated or divided) into: tangible assets given, the value of benefits on tangible assets given either already exist or will exist, services are already existing and will exist, the project assets and investment activities. The purpose of this study was to examine the influence of good corporate governance (GCG), leverage, liquidity, firm size, maturity, secure and reputable auditor to sukuk in non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange 2011-2014 period. The population in this study are companies that issue securities and listed on the Indonesia Stock Exchange (2011-2014) and received ratings of PT. PEFINDO. The sampling method with a purposive sampling in accordance with the specified criteria. The number of samples collected as many as 11 companies with 31 data. Given that the data does not match, causing the model does not qualify then the sample is 1 to 30 data. The collected data were analyzed using logistic regression analysis of ordinal data. Testing the hypothesis in this study using a test parameter estimates. Based on the results of research on the model of ordinal logistic regression in mind a few things, as follows: (1) variable GCG proxied by item check list disclosure GCG no effect and was not statistically significant to rating securities, (2) variable leverage does not affect and are not statistically significantly to the rating sukuk, (3) the liquidity variables have no effect and are not statistically significant to rating securities, (4) the variable firm size had no effect and were not statistically significant to rating securities, (5) variable maturity of no effect and was not statistically significant the rating of the sukuk, (6) does not affect the variable maturity and statistically not significant to the rating sukuk and (7) variable auditor reputation and statistically significant effect on the rating sukuk. Keywords: Reputation Auditor, Rating Sukuk, Ordinal Logistic Regression.
A.
PENDAHULUAN
Pasar modal merupakan suatu wadah/tempat bertemunya antara perusahaan penerbit efek dengan pihak berkepentingan (investor) dengan tujuan untuk melakukan transaksi penawaran dan penjualan efek. Pasar modal memiliki dua peranan penting yaitu peran di bidang ekonomi dan peran di bidang keuangan (Purwaningsih, 2013). Dalam instrumen pasar modal yang berkembang di Indonesia terbagi atas dua yaitu instrumen pasar modal konvensional dan syariah. Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 40/DSN-MUI/X/2003 efek syariah adalah efek sebagaimana dimaksudkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal adalah surat berharga yang akad, pengelolaan perusahaannya, maupun cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syariah. Efek syariah yang dimaksud mencakup saham syariah, obligasi syariah, reksadana syariah, Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) syariah dan surat berharga lainnya yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) NO: 32/DSN-MUI/IX/2002 Obligasi Syariah (sukuk) adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo. Rating sukuk biasa disebut sebagai tolak ukur akan kemampuan dari perusahaan penerbit efek untuk memenuhi kewajiban berupa bagi hasil yang ditujukan kepada investor terkait efek yang dimiliki tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan lembaga pemeringkatan PT. PEFINDO. Menurut Ujiyantho dan Pramuka (2007) dalam Prasetiyo (2010)Corporate governance merupakan konsep yang didasarkan pada teori keagenan yang diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberikan keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan menerima return atas dana yang telah mereka investasikan. Berdasarkan penelitian terdahulu ada beberapa faktor yang dimungkinkan mempengaruhi rating sukuk atau obligasi konvensional. Pertama, dipengaruhi oleh faktor akuntansi (Afiani, 2013) dan (Tamara, 2014). Kedua, dipengaruhi oleh faktor akuntansi dan non akuntansi (Purwaningsih, 2013) dan (Ma’arij, Zulbahidar dan Al Azhar, 2014). Ketiga, pemberian rating pada umumnya mengacu pada kemampuan perusahaan dalam penerapan corporate governance index dan faktor akuntansi (Dali, Ronni dan Malelak, 2015) dan (Lestari dan Yasa, 2014). Pada dasarnya proses pemeringkatan sukuk di Indonesia sama dengan pemeringkatan obligasi konvensional (Afiani, 2013). Penelitian ini mengembangkan dari penelitian Purwaningsih (2013). Perbedaan penelitian ini dengan yang dilakukan oleh Purwaningsih (2013) yaitu 1) penambahan variabel firm size, reputasi auditor dan good corporate governance yang di proksikan dengan pengungkapan good corporate governance menggunakan item cek list, 2) Objek penelitian ini ialah perusahaan non keuangan penerbit sukuk yang terdaftar di BEI dan mendapat
peringkat oleh PT. PEFINDO, 3) periode penelitian ini yaitu 2011-2014, dan 4) Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan regresi ordinal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh good corporate governance, leverage, likuiditas, firm size, maturity, secure dan reputasi auditor terhadap rating sukuk.
B.
KAJIAN LITERATUR 1. Teori Agency Jensen & Meckling (1976) mengemukakan bahwa hubungan keagenan merupakan sebuah kontrak di mana satu atau lebih principal (investor) yang memberikan kepercayaan kepada agent (manajer) untuk melakukan pekerjaan/pelayanan sesuai dengan amanat yang diberikan principal yaitu berupa wewenang untuk mengelola perusahaan. 2. Teori Signal Menurut Saidi (2004) dalam Morasa dan Mawikere (2013), isyarat atau sinyal adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Proses pemberian petunjuk/informasi yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk mengurangi akan asimetri informasi antara perusahaan yang di wakili oleh manajer dan pihak eksternal yaitu investor. 3. Sukuk 3.1. Definisi Berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Nomor: KEP-181/BL/2009) dan PSAK 110 tentang akuntansi sukuk, sukuk di definisikan sebagai efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dengan mewakili bagian yang tidak tertentu (tidak terpisahkan atau tidak terbagi (syuyu’/ undivided a’yan)) atas: a) aset berwujud tertentu; b) nilai manfaat atas aset berwujud (manafiul a’yan) tertentu baik yang sudah ada maupun yang akan ada; c) jasa (al khadamat) yang sudah ada maupun yang akan ada; d) aset proyek tertentu (maujudat masyru’ mu’ ayyan); dan/atau e) kegiatan investasi yang telah ditentukan (nasyath ististmarin khashah). 3.2.Landasan Sukuk a) Hasil Keputusan Ketua Bapepam-LK 181/BL/2009 tentang efek penerbitan syariah. b) PSAK 110 Tentang Akuntansi Sukuk
Nomor:
KEP-
c) Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor: 40/DSN-MUI/X/2003 tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip syariah di bidang pasar modal. d) Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor: 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang obligasi syariah. e) Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang obligasi syariah mudharabah. f) Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor: 41/DSN-MUI/III/2004 tentang obligasi syariah ijarah. 3.3.Jenis Sukuk Jenis-jenis sukuk yang telah ada, berdasarkan pada jenis akad yang digunakan dalam transaksi dan dikeluarkan oleh Accounting and Auditing Organization of Islamic Financial Institutions (AAOIFI, 2008) atau Organisasi Akuntan dan Auditing Institusi Keuangan Islam, jenis sukuk yaitu (Rusydiana, 2012 dalam Kurniawati, 2013) : a. Sukuk ijarah. b. Sukuk mudharabah. c. Sukuk musyarakah. d. Sukuk Musyarakah. 3.4. Syarat Penerbitan Sukuk Prosedur penerbitan sukuk oleh emiten harus memenuhi beberapa persyaratan. Berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: KEP-181/BL/2009. 4. Peringkat/Rating Sukuk Peringkat kredit digunakan sebagai evaluasi independen perusahaan terkait pelayanan atas pembayaran angsuran utang secara tepat waktu (Gonis, E., Paul, S. dan Wilson, N. 2012). 5. PT. PEFINDO PT. PEFINDO (PT Pemeringkat Efek Indonesia) merupakan perusahaan pemeringkat tertua dan terpercaya di Indonesia, didirikan pada tanggal 21 Desember 1993 berdasarkan inisiatif Otoritas Jasa Keuangan (dahulu dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal) dan Bank Indonesia. 6. Good Corporate Governance 6.1. Pengertian Menurut IICG (Indonesian Institute for Corporate Governance) mendefinisikan corporate governance sebagai kesatuan mekanisme untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan agar operasional perusahaan berjalan sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan (stakeholders).
6.2. Asas-asas Good Corporate Governance Komite Nasional Kebijakan Governance (2006), mengeluarkan asas terhadap pedoman penerapan terhadap good corporate governance yaitutransparency, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan diperlukan untuk mencapai kesinambungan usaha (sustainability) perusahaan dengan memperhatikan pemangku kepentingan (stakeholders). 7. Faktor Akuntansi Faktor-faktor akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: a. Leverage Menurut Manurung (2006) dalam Sudaryanti, Mahfudz dan Wulandari, 2011 rasio leverage digunakan untuk mengukur keseimbangan proporsi antara aktiva yang didanai oleh kreditor (kewajiban) dan yang didanai oleh pemilik perusahaan (ekuitas). b. Likuiditas Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aset lancar perusahaan relatif terhadap kewajiban lancarnya (Hanafi dan Halim 2009;75). c. Firm Size Firm size (ukuran perusahaan) diukur menggunakan total aset, penjualan dan ekuitas (Andry, 2005). 8. Faktor Non Akuntansi Faktor-faktor non akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: a. Maturity Jogiyanto (2013:189) mengemukakan bahwa maturity adalah nilai yang dijanjikan akan dibayar pada saat obligasi jatuh tempo. Perusahaan mempunyai kewajiban untuk melunasi atau menyelesaikan kesepakatan terkait obligasi dengan membayar nilai nominal obligasi kepada pemegang sertifikat pada saat jatuh tempo (Sudaryanti, Mahfudz dan Wulandari, 2011). b. Secure Tingkat risiko yang terkandung dalam sebuah obligasi dipengaruhi oleh jaminan (Andy, 2005). Menurut Brister et al (1994) dalam Magreta dan Nurmayanti (2009) menyatakan bahwa investor akan menyukai obligasi yang dijamin dibanding obligasi tidak dijamin. c.
Reputasi Auditor
Sejati (2010) menyatakan bahwa reputasi auditor berhubungan hasil dengan hasil audit yang diterima, yaitu ketika yang melakukan audit mempunyai reputasi audit yang tinggi maka akan memberikan hasil audit yang dapat dipercaya sehingga semakin kecil perusahaan mengalami kegagalan. Di Indonesia, reputasi audit yang tinggi di berikan kepada KAP besar yang berlaku universal yang dikenal dengan Big Four Worldwide Accounting Firm atau big 4 (Ma’arij, Zulbahridar, dan Azhar A, 2014). Berdasarkan kerangka pemikiran dan penelitian terdahulu maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: H1: GCG berpengaruh terhadap rating sukuk. H2: Leverage berpengaruh terhadap rating sukuk. H3: Likuiditas berpengaruh terhadap rating sukuk. H4: Firm size berpengaruh terhadap rating sukuk. H5: Maturity berpengaruh terhadap rating sukuk. H6: Secure berpengaruh terhadap rating sukuk. H7: Reputasi auditor berpengaruh terhadap rating sukuk.
C.
METODE PENELITIAN 1. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang menerbitkan sukuk dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2011-2014) dan memperoleh peringkat dari PT. PEFINDO. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan kriteria: 1) Sukuk korporasi yang diterbitkan oleh perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2014. 2) Sukuk korporasi yang ratingnya dikeluarkan oleh PT PEFINDO selama kurun waktu pengamatan tahun 2011-2014 dan 3) Perusahaan non keuangan yang menerbitkan laporan keuangan yang berakhir 31 Desember, 4) Perusahaan non keuangan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan (annual report) selama tahun 2011-2014 yang dapat diakses/diperoleh melalui www.idx.com atau melalui masingmasing situs perusahaan.
2. Data dan Sumber Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan 2011- 2014 yang di unduh pada www.idx.co.id dan data sukuk yang beredar selama 2011-2014 di akses pada www.ojk.co.id serta mengakses www.pefindo.co.id untuk melihat daftar perusahaan yang di peringkat PT. PEFINDO.
3. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Dependen a. Rating Sukuk Peringkat sukuk merupakan indikator ketepatan waktu pembayaran pokok perjanjian dan bagi hasil obligasi syariah, yaitu mencerminkan skala risiko dari semua obligasi syariah yang diperdagangkan. K a Peringkat Obligasi t idAAA(sy) e idAA(sy) g idAA(sy) o r idAA(sy) i idA(sy) idA(sy) P idA(sy) e id (sy) r id i (sy) n id (sy) g id idD (sy) (sy) k
Skala Ordinal 4 3 3 3 2 2 2 1 1 1 0
Kategori Invesment Grade Invesment Grade Invesment Grade Invesment Grade Invesment Grade Invesment Grade Invesment Grade Invesment Grade Invesment Grade Invesment Grade Non Invesment Grade
at Sukuk Sumber: Purwaningsih (2013) 2. Variabel Independen a. Good Corporate Governance Goodcorporate governance dalam penelitian ini menggunakan indeks pengungkapan good corporate governance yang diperoleh dari hasil penelitian Kartika Sari (2010). Berdasarkan penelitian Bhuiyan dan Biswas (2007) dalam Kartika Sari (2010), pengungkapan good corporate governance pada laporan tahunan perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Total skor item yang diungkapkan oleh perusahaan Skor maksimum yang seharusnya diungkapkan perusahaan b. Leverage Rasio leverage dalam penelitian ini di ukur dengan perbandingan antara total liabilitas terhadap total aset.
Total Liabilitas Total Aset c. Likuiditas Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aset lancar perusahaan relatif terhadap kewajiban lancarnya (hutang dalam ini merupakan kewajiban perusahaan. Total sset Lancar Total Liabilitas Lancar d. Firm Size Firm size dalam penelitian ini dapat di ukur dengan menggunakan logaritma natural dari total aset. Firm Size = LN Total Aktiva e. Secure Tingkat risiko yang terkandung dalam sebuah obligasi dipengaruhi oleh jaminan. Pengukuran variabel secure menggunakan variabel dummy,0 jika obligasi tersebut tidak dijamin, 1 jika obligasi dijamin. f. Maturity Jatuh tempo/maturity adalah tanggal di mana obligasi akan mendapat pembayaran kembali yang ditujukan kepada pemegangnya. Variabel maturity diukur dengan variabel dummy, di mana jika sukuk memiliki jatuh tempo/umur ≤ lima tahun maka memperoleh nilai 1 dan nilai 0 jika sukuk memiliki jatuh tempo/umur > lima tahun. g. Reputasi Auditor Variabel reputasi auditor diukur dengan variabel dummy, 0 jika laporan keuangan diaudit oleh selain the big four dan 1 jika laporan keuangan diaudit the big four. Adapun yang termasuk KAP big four yang berada di Indonesia yaitu Deloitte diwakili oleh Osman Bing Satrio & Rekan, PricewaterhouseCooper (PwC) diwakili oleh Tanudiredja, Wibisana & Rekan, Ernst &Young diwakili oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja dan KPMG diwakili oleh KAP Siddharta & Widjaja (www.stabilitas.co.id). 4. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis yaitu analisis regresi logistik ordinal. Pengujian yang akan dilakukan dalam analisis regresi logistik ordinal dalam penelitian ini yaitu Uji Case Processing
Summary, Model Fitting Information, Uji Goodness of Fit, Uji Pseudo R-Square, Uji Parallel Lines dan Uji Parameter Estimates.
D.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Sampel Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka sampel sukuk yang digunakan dalam penelitian ini ialah 31 sukuk yang beredar dari tahun 2011-2014. Namun berdasarkan hasil uji parallel lines data yang telah dipilih tidak sesuai (signifikan), sehingga ada sebagian data sampel yang tidak digunakan dalam pengujian selanjutnya. Jadi, jumlah data yang tidak digunakan dalam pengujian selanjutnya yaitu 1 data dan hasil sampel akhir pada penelitian ini setelah adanya pengurangan sampel ialah sebesar 30 data. 2. Hasil Analisis Data 2.1. Uji Case Processing Summary N
Rating
BBB-, BBB, BBB+ A-, A, A+ AA-, AA, AA+ AAA
Valid Missing Total
1 11 16 2 30 0 30
Marginal Percentage 3,3% 36,7% 53,3% 6,7% 100,0%
Dari tabel 4.4 di atas dapat diketahui perolehan rating sukuk yang beredar selama tahun pengamatan yaitu tahun 2011-2014. Sukuk yang memperoleh rating BBB-, BBB, BBB+ selama tahun pengamatan yaitu 1 sukuk atau sekitar 3.3%. Kemudian sukuk yang memperoleh rating A-, A, A+ selama tahun pengamatan yaitu 11 atau sekitar 36.7%. Sedangkan sukuk yang memperoleh rating AA-, AA, AA+ selama tahun pengamatan yaitu 16 sukuk atau sekitar 53.3% dan sukuk yang memperoleh rating AAA selama tahun pengamatan yaitu 2 sukuk atau sekitar 6.7%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa selama tahun pengamatan perolehan rating sukuk di dominasi oleh AA-, AA, AA+. 2.2. Uji Model Fitting Information Model Intercept Only Final S
-2 Log Likelihood Chi-Square 59.823 52.840 6.983
df
Sig.
7 .431
umber : Hasil Pengolahan Data Statistik 2015 Tabel 4.5 di atas menjelaskan bahwa model dengan intercept saja menghasilkan nilai -2 Log Likelihood 59.823 sedangkan jika variabel independen GCG, leverage, likuiditas, firm size, maturity, secure dan reputasi auditor dimasukkan ke dalam model, maka nilai -2 Log Likelihood 52.840 sehingga Chi-Square 6.983 dan penurunan ini signifikan pada 0.431 yang berarti model dengan variabel independen mampu memberikan hasil akurasi yang lebih baik untuk memprediksi peringkat sukuk dibandingkan hanya model dengan intercept saja. Jadi dapat disimpulkan bahwa model fit. Hal ini sesuai dengan pendapat Ghozali (2011; 361) yang menyatakan bahwa suatu model dikatakan bagus (fit) jika pada -2 Log Likelihood terjadi penurunan nilai sesudah seluruh variabel independen dimasukkan dalam uji. 2.3. Uji Goodness-of-Fit
Pearson Deviance S
Chi-Square 119.167 52.840
df
Sig. 80 80
.003 .992
umber : Hasil Pengolahan Data Statistik 2015 Dalam uji goodness-of-fit diharapkan nilai chi-square (pearson dan deviance) rendah dan memiliki probabilitas >alpha 5%, sedangkan dalam hasil pada tabel 4.6 nilai signifikan pearson
Cox and Snell Nagelkerke McFadden
.208 .240 .117
Sumber : Hasil Pengolahan Data Statistik 2015 Tabel 4.7 ini memberikan nilai R-square seperti halnya dalam regresi OLS yang berarti variasi variabel dependen (peringkat sukuk)
yang dapat dijelaskan oleh semua variabel independen adalah sebesar 24% dan sisanya 76% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. 2.5. Uji ParallelLinesa Uji ParallelLinesa bertujuan untuk menilai apakah asumsi bahwa semua kategori memiliki parameter yang sama atau tidak. -2 Log Chi-Square Likelihood Null Hypothesis 52.840 General 32.622b 20.218c Sumber : Hasil Pengolahan Data Statistik 2015
Df
Sig.
14
.123
Dari tabel 4.7 ini memberikan hasil uji Parallel Linesa dengan menunjukkan nilai probabilitas>0.05 yaitu 0.123>0.05 yang berarti model cocok atau semua kategori memiliki parameter yang sama dan sesuai sehingga tidak perlu dilakukan permodelan kembali. Hal ini sesuai dengan pendapat Ghozali (2011;364) bahwa dalam uji Parallel Linesa peneliti dapat melihat nilai probabilitas, jika menunjukkan nilai yang lebih besar dari alpha 5% maka model sudah sesuai yang berarti semua kategori memiliki parameter yang sama. 2.6. Hasil Analisis Ordinal Logistic Regression Metode Ordinal Logistic Regression digunakan untuk melihat pengaruh GCG (Index Corporate Governance), Leverage, Likuiditas, Firm Size, Maturity, Secure dan Reputasi Audior terhadap rating sukuk. Parameter Estimasi 95% Confidence Interval Std. Estimate Wald df Sig. Error Lower Upper Bound Bound [Rating = 1] -.428 4.426 .009 1 .923 -9.103 8.246 Thresh [Rating = 2] 3.087 4.443 .483 1 .487 -5.622 11.796 old [Rating = 3] 6.550 4.568 2.056 1 .152 -2.404 15.504 GCG 2.435 3.376 .520 1 .471 -4.181 9.052 Leverage -1.925 3.219 .358 1 .550 -8.234 4.383 .580 .973 .355 1 .551 -1.327 2.487 Locati Likuiditas on F_S .138 .099 1.954 1 .162 -.055 .331 [Maturity=0] .645 1.859 .120 1 .729 -2.999 4.289 a [Maturity=1] 0 . . 0 . . .
S[Secure=0] u [Secure=1] [R_A=0] m [R_A=1] b
.415 0a -2.815 0a
1.063 .152 . . 1.608 3.064 . .
1 .697 -1.669 0 . . 1 .080 -5.966 0 . .
2.499 . .337 .
er : Hasil Pengolahan Data Statistik 2015.
Dari tabel Parameter Estimasi, pada kolom estimate dapat di bentuk sebuah persamaan Ordinal Logistic Regression atau sebuah persamaan perbandingan di bawah ini: Logit P(BBB) = -0.428 + 2.435GCG – 1.925Leverage + 0.580Likuiditas + 0.138Firm Size + 0.645Maturity + 0.415Secure -2.815Reputasi Auditor + e...............................................(1) Logit (P(BBB) + P(AA)) = 3.087 + 2.435GCG – 1.925Leverage + 0.580Likuiditas + 0.138Firm Size + 0.645Maturity + 0.415Secure – 2.815Reputasi Auditor + e.......................(2) Logit (P(BBB) + P(AA) +P(A)) = 6.550 + 2.435GCG – 1.925Leverage + 0.580Likuiditas + 0.138 Firm Size + 0.645Maturity + 0.415 Secure – 2.815Reputasi Auditor + e...................(3) Dari data persamaan model regresi logistik ordinal yang telah terbentuk di atas maka diinterpretasikan sebagai berikut: 1. Variabel GCG berpengaruh dalam penentuan peringkat sukuk dengan koefisien bernilai positif yaitu 2.435 dan tidak signifikan pada probabilitas < 0.10 dengan nilai odd rasio (Exp 2.435) = 11.416 2. Variabel leverage berpengaruh dalam penentuan peringkat sukuk dengan koefisien bernilai negatif yaitu -1.925 dan tidak signifikan pada probabilitas < 0.10 dengan nilai odd rasio (Exp -1.925) = 0.146. 3. Variabel likuiditas berpengaruh dalam penentuan peringkat sukuk dengan koefisien bernilai positif yaitu 0.580 dan tidak signifikan pada probabilitas < 0.10 dengan nilai odd rasio (Exp 0.580) = 1.786. 4. Variabel firm size berpengaruh dalam penentuan peringkat sukuk dengan koefisien bernilai positif yaitu 0.138 dan tidak signifikan
pada probabilitas < 0.10 dengan nilai odd rasio (Exp 0.138) = 1.148. 5. Variabel maturity berpengaruh dalam penentuan peringkat sukuk dengan koefisien bernilai positif yaitu 0 dan tidak signifikan pada probabilitas < 0.10 dengan nilai odd rasio (Exp 0.645) = 1.906. 6. Variabel secure berpengaruh dalam penentuan peringkat sukuk dengan koefisien bernilai positif yaitu 0.415 dan tidak signifikan pada probabilitas < 0.10 dengan nilai odd rasio (Exp 0.415) = 1.514. 7. Variabel reputasi auditor berpengaruh dalam penentuan peringkat sukuk dengan koefisien bernilai negatif yaitu -2.815 dan signifikan pada probabilitas >0.10 dengan nilai odd rasio(Exp 2.815) = 0.060. 2.7. Uji Parameter Estimates dan Interpretasi Hasil Parameter estimates digunakan untuk menguji beda dua rata-rata H0 dan H1. Dalam hal ini, uji parameter estimates sama halnya dengan uji t dalam menguji beda dua rata-rata terhadap H0 dan H1 dengan tingkat kesalahan 10%, jika nilai probabilitas yang tertera dalam output data (signifikan) lebih besar dari pada perbandingan probabilitas maka H0 ditolak dan H1 diterima dan apabila lebih kecil dari perbandingan probabilitas maka H0 diterima dan H1 ditolak. (Lihat Tabel Parameter Estimasi) Variabel GCG memiliki nilai koefisien positif sebesar 2.435 dengannilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0.471 > 0.10, berarti dapat disimpulkan bahwa kenaikan skor cek list pengungkapanGCG tidak mempunyai pengaruh terhadap rating sukuk pada perusahaan non keuangan yang terdaftar dalam BEI periode 2011-2014. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Lestari dan Yasa (2014) bahwa kenaikan maupun penurunan rating sukuk tidak dipengaruhi oleh tinggi rendahnya perolehan skor cek list pengungkapan GCG. Variabel leverage memiliki nilai koefisien negatif sebesar - 1.925 dengannilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0.550 > 0.10, berarti dapat disimpulkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap rating sukuk pada perusahaan non keuangan yang terdaftar dalam BEI periode 2011-2014. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Purwaningsih (2013); Magreta dan Nurmayanti (2009); Ma’arij, Zulbahidar dan Al Azhar (2014); Sudaryanti, Mahfudz dan Wulandari (2011); Afiani (2013) dan Tamara (2013) yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap rating sukuk. Variabel likuiditas memiliki nilai koefisien positif sebesar 0.580 dengan nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0.551 > 0.10, berarti dapat diartikan
bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap rating sukuk pada perusahaan non keuangan yang terdaftar dalam BEI periode 20112014.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Purwaningsih (2013); Magreta dan Nurmayanti (2009); Sudaryanti, Mahfudz dan Wulandari (2011) dan Sejati (2010) yang menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap rating sukuk. Variabel firm size memiliki nilai koefisien positif sebesar 0.138 dengan nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0.162 > 0.10. Hal ini dapat diartikan bahwa firm size tidak berpengaruh terhadap rating sukuk pada perusahaan non keuangan yang terdaftar dalam BEI periode 20112014. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Magreta dan Nurmayanti (2009); Sejati (2010) dan Andry (2005)yang menyatakan bahwa firm size tidak berpengaruh dengan rating sukuk. Variabel maturityuntuk 0 memiliki nilai koefisien positif sebesar 0.645 dengan nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0.729 > 0.10, berarti dapat disimpulkan bahwa maturity tidak berpengaruh terhadap rating sukuk pada perusahaan non keuangan yang terdaftar dalam BEI periode 20112014. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Magreta dan Nurmayanti (2009); Ma’arij, Zulbahidar dan Al Azhar (2014) dan Sudaryanti, Mahfudz dan Wulandari (2011) yang menyatakan bahwa maturity tidak berpengaruh terhadap rating sukuk. Variabel secure untuk 0 memiliki nilai koefisien positif sebesar 0.415 dengan nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0.697 > 0.10. Hal ini dapat diartikan bahwa secure tidak berpengaruh terhadap rating sukuk pada perusahaan non keuangan yang terdaftar dalam BEI periode 20112014. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Purwaningsih (2013) yang menyatakan bahwa secure atau jaminan tidak berpengaruh terhadap perolehan rating sukuk. Variabel reputasi auditor untuk 0 memiliki nilai koefisien negatif sebesar -2.815 dengan nilai signifikasi lebih kecil dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0.080 < 0.10. Hal ini dapat diartikan bahwa reputasi auditorberpengaruh negatif terhadap rating sukuk pada perusahaan non keuangan yang terdaftar dalam BEI periode 2011-2014. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Andry (2005) dan Sejati (2010)yang menyatakan bahwa reputasi auditor berpengaruh terhadap rating sukuk. E. KESIMPULAN 1. Kesimpulan Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada bab empat, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan sebagai berikut:
a) Nilai Pseudo R-Square menunjukkan variasi variabel dependen (peringkat sukuk) yang dapat dijelaskan oleh semua variabel independen adalah sebesar 24% dan sisanya 76% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. b) Good Corporate Governance yang diproksikan dengan item cek list dapat diketahui bahwa GCG memiliki nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0.471 > 0.10. Hal ini dapat diartikan bahwa GCG tidak berpengaruh terhadap rating sukuk. c) Faktor akuntansi (leverage, likuiditas dan firm size). 1) Leverage memiliki nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0.550 > 0.10. Hal ini dapat diartikan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap rating sukuk. 2) Likuiditas memiliki nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0.551 > 0.10. Hal ini dapat diartikan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap rating sukuk. 3) Firm size memiliki nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0.162 > 0.10. Hal ini dapat diartikan bahwa firm size tidak berpengaruh terhadap rating sukuk. d) Faktor non akuntansi (maturity, secure dan reputasi auditor). 1) Maturity memiliki nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0.729 > 0.10. Hal ini dapat diartikan bahwa maturity tidak berpengaruh terhadap rating sukuk. 2) Secure memiliki nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0.697 > 0.10. Hal ini dapat diartikan bahwa secure tidak berpengaruh terhadap rating sukuk. 3) Reputasi auditor memiliki nilai signifikasi lebih kecil dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0.080 < 0.10. Hal ini dapat diartikan bahwa reputasi auditor berpengaruh terhadap rating sukuk. 2. Saran Dari hasil pembahasan dari kesimpulan dan keterbatasan penelitian ini, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut ini: 1. Bagi Investor Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan sebelum melakukan investasi harus terlebih dahulu melihat faktor non akuntansi yaitu reputasi auditor atau KAP yang mengaudit laporan keuangan perusahaan sebelum berinvestasi pada sukuk. 2. Bagi Perusahaan Manajemen atau pihak perusahaan yang menerbitkan sukuk harus selektif dalam memilih KAP yang akan melakukan audit atas kinerja perusahaan selama periode akuntansi dan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. 3. Bagi Penelitian Selanjutnya
a) Untuk peneliti selanjutnya harus memperluas objek penelitian yaitu dengan menggunakan semua perusahaan yang menerbitkan sukuk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan diperingkat oleh semua perusahaan pemeringkat yang ada di Indonesia. b) Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperpanjang periode pengamatan agar akurasi model semakin baik dan dapat digeneralisasikan. c) Untuk penelitian selanjutnya harus memperhatikan penggunaan variabel dummy dalam variabel independen, agar pada saat analisis data dapat dihasilkan kecocokan model. d) Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah atau mengganti variabel lain sebagai amatan. Karena masih banyak variabel lain yang mungkin berpengaruh terhadap perolehan rating sukuk. DAFTAR PUSTAKA Afiani, Damalia 2013. “Pengaruh Likuiditas, Produktivitas, Profitabilitas, Dan Leverage Terhadap Peringkat Sukuk (Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah Periode 20082010)”. ISSN 2252-6765 AAJ 2 (1) (2013). Andry, Wydia 2005. “Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi”. uletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, September 2005. Dali, Chandra Ly; Sautma Ronni; dan Mariana Ing Malelak 2015. ”Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Rasio Keuangan terhadap Peringkat Obligasi”.FINESTA Vol. 3, No. 1, (2015) 3035. Departemen Keuangan Republik Indonesia Bapepam dan LK 2009. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-181/BL/2009 Tentang Penerbitan Efek Syariah. Gonis, E., Paul, S. and Wilson, N. 2012. “The rating decision and the determinants of credit ratings: UK empirical investigation”. Under consideration for publication in International Review of Finansial Analysis. ISSN 1057-5219. Ghozali, Imam. 2011. “ Aplikasi Multivaret dengan Aplikasi SPSS” cetakan V. Badan Penerbit UNDIP. http://www.stabilitas.co.id Ikatan Akuntan Indonesia 2014. PSAK 110 Tentang Akuntansi Sukuk, Jakarta. Jensen, M. C., and Meckling, W., 1976. “Theory of the Firm: Managerial Behavior gency Cost, and Ownership Structure”. Journal of Finance Economics 3,pp. 305-360. Kurniawati, Devi Dwi. 2013. “Analisis Perkembangan Sukuk (Obligasi Syariah) Dan Dampaknya agi Pasar Modal Syariah”. Universitas Negeri Surabaya
Lestari, Kadek Yasa dan Gerianta Wirawan Yasa 2014. “Pengaruh Penerapan Corporate Governance dan Profitabilitas Terhadap Peringkat Obligasi”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.1 (2014):227-249, ISSN: 2302-8556. Ma’arij, Arinurty; Zulbahridar dan Al Azhar A 2014. “Analisis Faktor Akuntansi dan Non Akuntansi Yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di BEI dan Diperingkat Oleh PEFINDO Periode 20092013”. Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014. Morasa, Jenny dan Lidia Mawikere, 2013. “Analisis Pengaruh Laba Per Lembar Saham Terhadap Harga Saham Perusahaan Di Bursa Efek Indonesia (Studi Pada Saham Perusahaan LQ-45 Periode 2004 S/D 2008)”. Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi UNSRAT “GOOD WILL” Volume 2 – Nomor 2, Desember 2011. ISSN: 2088 – 8899. Prasetyo, Adhi 2010. “PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP PERINGKAT O LIGASI”.Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Septi, Purwaningsih 2013. “Faktor Yang Mempengaruhi Rating Sukuk Yang Ditinjau dari Faktor Akuntansi dan Non-Akuntansi”. ISSN 2252-6765 AAJ 2 (1) (2013). Tamara, Karima.2013. “Analisis Model Prediksi Pemeringkatan Obligasi Syariah Perusahaan dengan Pendekatan Rasio Keuangan Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Penelitian Vol 10, No.2, November 2013. Hlm. 232-253. _____.____. “ROADMAP Pasar Modal Syariah 2015-2019”. OJK.