JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
ANALISIS FAKTOR USIA, GAJI DAN BEBAN TANGGUNGAN TERHADAP PRODUKSI HOME INDUSTRI SEPATU DI SIDOARJO (STUDI KASUS DI KECAMATAN KRIAN) Muhammad Yasin1 Joko Priyono2 Alumni Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 1 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya2
[email protected],
[email protected] ABSTRAK Faktor usia, gaji, dan beban tanggungan terhadap produksi home industri sepatu di Sidoarjo (studi kasus di Kecamatan Krian) Dari beberapa uraian yang disampaikan peneliti di atas dimana produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh usia, gaji dan beban tanggungan dengan rumusan masalah sebagai berikut 1.faktor gaji, usia dan beban tanggungan mempengaruhi produksi home industri sepatu di Kecamatan Krian?. 2.faktor apa yang paling dominan mempengaruhi produksi home industri sepatu di Kecamatan Krian?. Tujuannya untuk mengetahui faktor – faktor produksi yang mendukung tetap eksisnya industri kecil sepatu dan untuk mengetahui faktor yang paling dominan dalam produksi home industri sepatu. Hipotesisnya ialah diduga terdapat pengaruh gaji, usia dan beban tanggungan terhadap produksi home industri sepatu yaitu besarnya gaji, usia dan beban tanggungan berpengaruh terhadap produksi home industri sepatu dan diduga terdapat pengaruh yang paling dominan terhadap produksi home industri sepatu yaitu besarnya gaji, usia, dan beban tanggungan yang paling dominan berpengaruh terhadap produksi home industri sepatu. populasi dalam penelitian ini adalah berdasar data statistik yang diperoleh dari ( kantor kecamatan krian) dan menggunakan sampel berdasarkan data cross section yang didapat dari responden. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, observasi dan kuisioner.Metode analisis data regresi berganda yang ditransformasikan ke dalam bentuk linear dengan natural log sebagai berikut LnY=1,425+0,244LnX 1 +0,501LnX 2 +(-0,112)LnX 3. Dari hasil tersebut Hasil pengujian dipatkan nilai thitung usia karyawan (X1) = 2,214 dengan demikian thitung (2,214) > ttabel (2,0129), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil pengujian dengan uji t didapatkan nilai thitung gaji karyawan (X2) = 5,160 dengan demikian thitung (5,160) > ttabel (2,0129), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Ini menunjukkan bahwa gaji karyawan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produksi karyawan home industri sepatu di Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian didapatkan nilai thitung beban tanggungan (X3) = (-1,402) dengan demikian thitung (-1,402) ≤ ttabel (2,0129), sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Ini menunjukkan bahwa beban tanggungan karyawan secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produksi karyawan home industri sepatu di Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo.Dari pembahasan tersebut dapat di simpulkan dari pengujian hipotesis secara parsial dan simultan menunjukkan usia dan gaji signifikan terhadap produksi home indusri sepatu kecuali beban tanggungan tidak signifikan terhadap produksi home indusri sepatu. Disarankan pihak perusahaan perlu meningkatkan produktivitas kerja karyawan dimana para karyawan adalah aset perusahaan yang dibutuhkan untuk produksi dan diharapkan pimpinan memperdulikan kepentingan bawahannya dan dengan pengembangan intelektual, sebagai tindakan pimpinan yang percaya pada bawahan karena sikap pedulinya pada pekerjaan. pimpinan memberikan kesempatan kepada bawahan untuk turut ambil bagian dalam 95
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
pengambilan keputusan dengan harapan ada masukan – masukan yang lebih komprehensif sehingga keputusan lebih efektif. Serta perhatian pribadi ini hendaknya sebagai pimpinan perusahaan secara pribadi memperhatikan bawahan yang bekerja keras, selalu membimbing bawahan agar dalam produksi tidak ada yang rusak dalam memproduksi sepatu, dan suka mengarahkan bawahan sesuai dengan tingkat kematangannya. Kata Kunci: usia, gaji, dan beban tanggungan terhadap produksi home industri sepatu berperan penting karena dapat menyerap
Pendahuluan Pembangunan Indonesia
perekonomian
mempunyai
tenaga
kerja
dan
mengurangi
jumlah
penting
pengangguran diIndonesia. Industri kecil
karena semakin ditingkatkan pertumbuhan
dapat menunjang kegiatan mata pencaharian
Indonesia akan mempercepat terciptanya
pokok masyarakat dan dapat bekerja secara
struktur ekonomi yang terbuka lebar dalam
mandiri dengan menekuni pengalaman baru.
pelaksanaannya dapat memberikan kesem-
Dengan arti lain dapat menjadikan
patan pekerjaan secara nyata. Industri adalah
masyarakat berkembang dan mampu untuk
salah satu alternatif bagi penduduk untuk
bertahan hidup ditengah
mencari
yang
bidang
pencaharian.
peranan
di
pekerjaan
Menurut
atau
mata
semakin
krisis
tinggi.
ekonomi
Berkembangnya
Wignjosoebroto
industri–industri kecil menunjukkan bahwa
(1993:2) mengemukakan bahwa industri
masyarakat mampu memanfaatkan peluang
adalah sebagai suatu lokasi atau tempat
dan lingkungan sebagai suatu usaha yang
dimana aktivitas produksi akan diseleng-
dapat
garakan, sedangkan aktivitas produksi bisa
keberlangsungan hidup keluarga. Secara
dinyatakan sebagai sekumpulan aktivitas
garis besar tingkat pendidikan di desa masih
yang
satu
tergolong rendah, namun dengan sebuah
produk
keterampilan yang dimiliki dapat membuka
diperlukan
kumpulan
untuk
masukan
merubah
menjadi
menghasilkan
keuntungan
keluaran yang memiliki nilai lebih. Industri
lapangan pekerjaan
terdiri dari berbagai macam jenisnya, salah
Fadianti (2011:61) akibat dari krisis global
satunya adalah Industri kecil
yang berkepanjangan, banyak industri besar
dan home industri atau yang biasa disebut
yang tidak dapat bertahan sehingga terpaksa
dengan industri rumah tangga. Keberadaan
merumahkan karyawan. Industri kecil tetap
industri rumah tangga maupun Indsutri kecil
bertahan walau usaha ini untuk memulainya banyak 96
hambatan.
tersendiri.
serta
Mulai
Menurut
dari
ijin
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
mendirikan
pendapatan,
sepatu yang menyebar dengan lokasi desa
pengadaan bahan baku, mesin produksi,
yang berbeda-beda. Terdapat sembilan desa
ketenagakerjaan,
sistem
administrasi,
yang mempunyai industri kecil sepatu
strategi
teknik
pemasaran
dengan jumlah yang tidak sama rata. Salah
Namun dengan tekad kuat membuka usaha
satunya industri kecil sepatu terbanyak
kecil lebih mudah dari pada membuka usaha
adalah di Desa Kemasan dengan total 50
besar. Industri kecil sepatu yang berada di
unit. Industri kecil sepatu yang berada di
Kecamatan Krian memiliki peran penting
Kecamatan Krian sudah lama berdiri mulai
bagi masyarakat karena usaha tersebut dapat
dari tahun 1960 dan semakin bertambahnya
memberikan kesejahteraan bagi keluarga
tahun jumlah pengrajin sepatu semakin
dalam memperoleh pendapatan yang riil. Di
bertambah. Industri kecil sepatu masih
dalam ketenaga kerjaan industri kecil tidak
bersifat
berlaku syarat khusus bagi tenaga kerja,
mengerjakan
hanya bermodalkan pengalaman dan kete-
menggunakan teknologi/alat yang masih
rampilan yang berkualitas mampu mengolah
sederhana. Faktor yang mendukung eksisnya
sepatu dengan baik. Berikut adalah data
adalah
persebaran industri kecil dan industry rumah
lolaan, bahan baku dan yang kurang
tangga yang berada di Kecamatan Krian,
mendukung adalah modal, tenaga kerja,
sebagai berikut :
pemasaran. Pola persebaran industri kecil
Tabel 1 Data Industri Kecil Sepatu di Kecamatan Krian Tahun 2014
sepatu menggerombol di satu desa karena
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
usaha,
dan
Nama Desa Terik Junwangi Terung Kulon Jatikalang Ponokawan Kemasan Sidomojo Krian Barengkrajan Jumlah
pajak
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
tabel
teknologi/alat,
dalam
produksi
masih
manajemen/penge-
sendiri, hal ini dapat membuktikan bahwa
Jumlah Industri Kecil Sepatu 3 2 1 1 3 50 1 2 1 64
diperoleh
barang
karena
faktor warisan dan peran manusia itu
Home Industry dapat dijadikan sebagai salah satu strategi dalam mencapai pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan sekali pengembangan Home Industry sebagai salah satu langkah strategis dalam rangka meningkatkan dan
Sumber Kantor Kecamatan Krian Dari
tradisional
memperkuat dasar kehidupan perekonomian bahwa
di
masyarakat Jawa Timur, khususnya dalam
Kecamatan Krian terdapat industri kecil
hal penyediaan lapangan kerja. 97
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
Di dalam upaya mengurangi angka
seperti jumlah keluarga, pegawai tersebut
pengangguran dan peningkatan pendapatan
dengan cara meningkatkan produktivitas
masyarakat
pemerintah
pegawai tersebut sehingga kebutuhan hidup
pengembangan
mereka dapat terpenuhi melalui Gaji yang di
diharapkan
menggalakkan usaha
kecil
program
Program
terima pegawai dari perusahaan. Namun
dengan
dengan bertambahnya waktu yang semakin
tujuan pembangunan nasional yang lebih
modern saat ini, industri kecil sepatu masih
dikenal sebagai ekonomi kerakyatan, maka
bisa bertahan dan hingga saat ini usahanya
potensi
tidak mati.
pengembangan
dan
tersebut
Home
Sidoarjo
menengah.
Industri
perlu
selaras
di
Kabupaten
dipertahankan
dan
Asumsi yang mempengaruhi produksi home
ditingkatkan. Selain faktor gaji dan beban
industri sepatu diluar variabel analisis
tanggungan, usia merupakan faktor yang
adalah:
sangat penting terhadap produktivitas kerja
menambah
penghasilan
seorang pegawai. Karena tingkat partisipasi
mendorong
pembangunan
kerja ditentukan oleh faktor usia produktif
Kecamatan
Krian.
atau tidak, sehingga apabila usia pekerja
berpengaruh dalam keuangan produksi home
beranjak naik maka tingkat produktivitas
industri
dari pegawai tersebut akan meningkat
perekonomian di Kecamatan Krian. (3)
karena pekerja tersebut berada dalam posisi
Infrastruktur berpengaruh untuk mendukung
usia produktif dan apabila usia pekerja
investor masuk ke daerah home industri
menjelang tua maka tingkat produktivitas
sepatu di Kecamatan Krian.
kerja pun akan semakin menurun karena
produktif
tenaga kerja, apabila beban tanggungan
tanggungan
hidupnya
ekonomi Bank
di
UMKM
sepatu untuk perputaran roda
bagi
setiap
individu.
Usia
Usia dari tenaga kerja adalah usia produktif
kerja pegawai tersebut akan meningkat
beban
dalam
mampu memberikan jasa bagi individu lain.
pegawai banyak, maka tingkat produktivitas
kebutuhan
daerah
produktif dimana setiap individu sudah
seperti jumlah keluarga dan kebutuhan
memenuhi
(2)
untuk
Usia dari tenaga kerja adalah usia
juga berpengaruh terhadap produktivitas
untuk
berpengaruh
Teori Usia
mempengaruhi. Faktor beban tanggungan
termotivasi
Pajak
Tinjauan Pustaka
keterbatasan faktor fisik dan kesehatan yang
karena
(1)
bagi setiap individu. Usia produktif dimana setiap individu sudah mampu memberikan
98
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
jasa bagi individu lain. Usia bagi tenaga
di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas)
kerja di home industri ini berada diantara 20
dengan banyaknya orang yang termasuk usia
hingga 40 tahun, usia ini dianggap sangat
produktif ( umur 15-65).
produktif bagi tenaga kerja. Karena apabila
Tingginya Beban Tanggungan meru-
usia dibawah 20 tahun rata-rata individu
pakan faktor penghambat pembangunan
masih belum memiliki kematangan skill
ekonomi Indonesia karena sebagian dari
yang cukup selain itu juga masih dalam
pendapatan yang diperoleh oleh golongan
proses pendidikan. Sedangkan pada usia
yang produktif, terpaksa harus dikeluarkan
diatas 40 tahun mulai terjadi penurunan
untuk memenuhi kebutuhan mereka yang
kemampuan fisik bagi individu. Sedangkan
belum
kemampuan fisik ini menjadi modal utama
sedang berkembang dengan tingkat fertilitas
bagi tenaga kerja di bagian produksi.
yang tinggi, mempunyai beban tanggungan
produktif.
Negara-negara
yang
yang tinggi, dikarenakan besarnya proporsi Teori Upah/gaji Pengertian
anak-anak "UPAH"
dalam
UU
pekerja/buruh
yang
diterima
dan
lebih keras untuk mengalokasikan sumber daya
imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja
yang
tersedia
guna
umum, dan perumahan bagi konsumsi
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja,
kelompok yang tidak berpartisipasi dalam
kesepakatan, atau peraturan perundangtunjangan
(resources)
pengadaan fasilitas pendidikan, kesehatan
kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan
termasuk
penduduk
pemerintah adalah mereka harus bekerja
dinyatakan dalam bentuk uang sebagai
undangan,
kelompok
tersebut. Resiko utama yang harus dipikul
13/2003 Pasal 1 angka (30): Upah adalah hak
dalam
kegiatan ekonomi yang produktif.
bagi
pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu
Teori Produksi
pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan
Menurut Assauri (2008:105), proses
dilakukan.
produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau
Beban Tanggungan
menambah kegunaan suatu barang atau jasa
Beban tanggungan adalah angka yang
menyatakan
perbandingan
dengan
antara
menggunakan
sumber-sumber
(tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana)
banyaknya orang yang tidak produktif (umur
yang ada. Dalam industri modern saat ini 99
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
(yang berada dalam persaingan global yang
2. Kesalahan
pengukuran
variabel
ini
amat kompetitif), aktivitas bukan hanya
terletak pada validitas data, apakah data
sekedar
yang dipakai
dipandang
sebagai
kegiatan
mentransformasikan input menjadi output,
ekstrim
tetapi dipandang sebagai penciptaan nilai
Kesalahan
tambah, dimana setiap aktivitas dalam
menyebabkan
proses produksi harus memberikan nilai
menjadi terlalu tinggi atau terlalu
tambah. Pemahaman terhadap nilai tambah
rendah.
ini penting agar setiap aktivitas produksi
3. Dalam
dapat menghindari pemborosan. Menurut
Gaspersz
ke
sudah benar, terlalu atas
atau
sebaliknya.
pengukuran
ini
besaran
praktek,
faktor
akan
elastisitas
manajemen
merupakan faktor yang juga penting (1997:167),
untuk meningkatkan produksi, tetapi
pemahaman terhadap konsep nilai tambah
variabel ini kadang-kadang terlalu sulit
dan pemborosan adalah sangat penting
diukur
dalam proses produksi, agar efisiensi yang
variabel independent dalam pendugaan
merupakan tujuan utama dari setiap aktivitas
fungsi produksi Cobb-Douglas.
dan
dalam
berproduksi dapat tercapai dan dipahami
Menurut
secara rasional oleh pihak manajemen
pengukuran produktivitas dapat di rumuskan
perusahaan. Dengan demikian, produksi
sebagai berikut dalam bentuk umum fungsi
dapat dikatakan sebagai suatu aktivitas
produksi Cobb-Douglas adalah: Q = δ.I α
dalam
Keterangan:
perusahaan
industri
berupa
(Vincent
dipakai
Gaspersz,
1998)
penciptaan atau menambah kegunaan suatu
Q = Output
barang atau jasa dari input menjadi output
I = Jenis input yang digunakan dalam proses
secara efektif dan efisien.
produksi dan dipertimbangkan untuk dikaji δ = indeks efisiensi penggunaan input dalam
Efisien Produksi
menghasilkan output
Fungsi produksi Cobb-Douglas:
α=
1. Spesifikasi variabel yang keliru akan
digunakan
elastisitas
produksi
menghasilkan elastisitas produksi yang
Mentransformasi
negatif atau nilainya terlalu besar atau
Linier
terlalu kecil.
dari input yang
Persamaan
Regresi
Sebelum data dapat diolah dan dianalisis 100
lebih
lanjut,
data-data
yang
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
diperoleh
harus
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
terlebih
dulu
dalam
bentuk
perhitungan, dengan semakin tinggi indeks
Logaritma Natural (Ln). Kemudian data-
efisiensi produksi berarti proses transformasi
data
input menjadi output menjadi semakin
ditransformasikan
dalam
ke
bentuk
Logaritma
Indeks
Natural
tersebut diolah kembali untuk mendapatkan
efisiensi
didapat
dari
efisien.
persamaan regresi Y = a + bX, atau dikembalikan pada variabel aslinya dengan
Persepsi Variabel Usia
Y = Ln Q dan X = Ln I. Maka persamaan
Usia
Kamus
Umum
Bahasa
regresi menjadi Ln Q = a + b(Ln I).
Indonesia (1984) menyatakan bahwa, Usia
Selanjutnya
tersebut
(umur) adalah lama waktu hidup atau ada
ditransformasikan ke dalam fungsi produksi
(sejak dilahirkan atau diadakan). Dyne dan
Cobb-Douglas, dengan langkah:
Graham (2005) menyatakan bahwa, Pegawai
Ln Q = a + b(Ln I)
yang berusia lebih tua cenderung lebih
regresi
linier
b
mempunyai rasa keterikatan atau komitmen
Ln Q – Ln I = a
pada organisasi dibandingkan dengan yang
Q = eaIb
berusia
Ln Q = a + Ln I b
muda
sehingga
meningkatkan
Dengan demikian persamaan Cobb-Douglas
loyalitas mereka pada organisasi. Hal ini
telah didapat dengan ea merupakan indeks
bukan saja disebabkan karena lebih lama
efisiensi dari proses transformasi, serta a dan
tinggal di organisasi, tetapi dengan usia
b
tuanya tersebut, makin sedikit kesempatan
merupakan
elastisitas
produksi
dari input yang digunakan.
pegawai untuk menemukan organisasiî.
Efisiensi adalah pemanfaatan input
Robbins
(2003)
menyatakan
bahwa,
yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan
Semakin tua usia pegawai, makin tinggi
jumlah produksi yang semaksimal mungkin
komitmennya terhadap organisasi, hal ini
tanpa
dari
disebabkan karena kesempatan individu
produk yang dihasilkan. Dengan fungsi
untuk mendapatkan pekerjaan lain menjadi
produksi Cobb-Douglas.
lebih terbatas sejalan dengan meningkatnya
Indeks efisiensi = ea
usia. Keterbatasan tersebut dipihak lain
Keterangan:
dapat meningkatkan persepsi yang lebih
e = 2,71828
positif mengenai atasan sehingga dapat
a= koefisien intersep persamaan regresi
meningkatkan komitmen mereka terhadap
mengesampingkan
kualitas
101
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
organisasiî. Nitisemito (2000) menyatakan
salah satu unsur yang penting yang dapat
bahwa, Pegawai yang lebih muda cenderung
mempengaruhi produksi karyawan, sebab
mempunyai
gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai
fisik
yang kuat, sehingga
diharapkan dapat bekerja keras dan pada
kebutuhan
umumnya mereka belum berkeluarga atau
gaji
bila sudah berkeluarga anaknya relatif masih
termotivasi
sedikit. Tetapi pegawai
Teori yang lain dikemukakan oleh Sastro
umumnya
kurang
yang lebih muda
berdisiplin,
kurang
pegawai,
yang
sehingga
diberikan untuk
Hadiwiryo
pegawai
bekerja
(1998),
dengan
yaitu:
lebih
Gaji
akan giat.
dapat
bertanggungjawab dan sering berpindah-
berperan dalam meningkatkan motivasi
pindah pekerjaan dibandingkan pegawai
karyawan
yang lebih tua.
meningkatkan
untuk
produktivitas
bekerja kinerja,
dalam
lebih efektif, meningkatkan
perusahaan,
serta
mengimbangi kekurangan dan keterlibatan
Persepsi variable gaji Gaji adalah salah satu hal yang
komitmen yang menjadi ciri angkatan kerja
penting bagi setiap karyawan yang bekerja
masa kini. Perusahaan yang tergolong
dalam suatu perusahaan, karena dengan gaji
modern, saat ini banyak mengaitkan gaji
yang diperoleh seseorang dapat memenuhi
dengan kinerja. Pernyataan di atas juga
kebutuhan
didukung oleh pendapat Mathis dan Lackson
hidupnya.
Hasibuan
(2002)
menyatakan bahwa “Gaji adalah balas jasa
(2002),
yang
kompensasi yang dikaitkan dengan kinerja
dibayar
secara
periodik
kepada
“Gaji
adalah
karyawan tetap serta mempunyai jaminan
individu,
yang
organisasi” (p. 165).
pasti”
(p.
118).
Pendapat
lain
kelompok
suatu
ataupun
bentuk
kinerja
dikemukakan oleh Handoko (1993), “Gaji adalah pemberian pembayaran finansial
Peranan gaji
kepada karyawan sebagai balas jasa untuk
Menurut Poerwono (1982) peranan gaji
pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai
dapat ditinjau dari dua pihak, yaitu:
motivasi pelaksanaan kegiatan di waktu
a. Aspek pemberi kerja (majikan) adalah
yang
akan
datang”
(p.218).
Selain
manager.
pernyataan Hasibuan dan Handoko, ada
Gaji
pernyataan lainnya mengenai gaji dari
menghitung biaya produksi dan komponen
Hariandja (2002), yaitu Gaji merupakan
dalam menentukan harga pokok yang dapat 102
merupakan
unsur
pokok
dalam
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
menentukan
kelangsungan
perusahaan.
Apabila
suatu
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
hidup
ratio menggambarkan semakin berat beban
perusahaan
yang harus ditanggung oleh penduduk usia
memberikan gaji terlalu tinggi maka, akan
produktif
mengakibatkan harga pokok tinggi pula dan
sebagian pendapatannya untuk memenuhi
bila gaji yang diberikan terlalu rendah akan
kebutuhan penduduk usia non produktif
mengakibatkan
sehingga pendapatan yang ada lebih banyak
perusahaan
kesulitan
mencari tenaga kerja.
karena
digunakan
harus
untuk
mengeluarkan
konsumsi
daripada
menabung dan mengakibatkan penurunan b. Aspek penerima kerja.
dalam
Gaji merupakan penghasilan yang diterima
menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi
oleh
(Mantra,2010).
seseorang
dan
digunakan
untuk
pembentukan
modal
dan
akan
memenuhi kebutuhannya. gaji bukanlah merupakan satu-satunya motivasi karyawan
Persepsi variabel produksi
dalam berprestasi, tetapi gaji merupakan
Menurut Sudarsono (1983), tenaga
salah satu motivasi penting yang ikut
kerja merupakan sumber daya manusia
mendorong karyawan untuk berprestasi,
untuk melaksanakan pekerjaan. Sumber
sehingga
yang
daya manusia (SDM) atau human resources
diberikan akan mempengaruhi kinerja dan
mengandung dua arti. Pertama, adalah usaha
kesetiaan karyawan.
kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam
tinggi
rendahnya
gaji
proses
keterampilan dan
Persepsi variable beban tanggungan Jumlah
Tanggungan
produksi.
SDM
mencerminkan
kualitas usaha
yang
Keluarga
diberikan oleh seseorang dalam waktu
Jumlah tanggungan keluarga adalah orang
tertentu untuk menghasilkan barang dan
yang hidupnya ditanggung oleh kepala
jasa. Kedua, SDM menyangkut manusia
keluarga yang tinggal dalam satu rumah
yang mampu bekerja untuk memberikan jasa
tangga, termasuk kepala rumah tangga itu
atau
sendiri. Karena semakin banyak jumlah
pekerjaannya.
tanggungan
mampu
keluarga,
maka
kebutuhan
usaha
kerja
dalam
standart
Mampu bekerja berarti
melakukan
kegiatan
yang
keluarga dapat semakin tidak terpenuhi,
mempunyai nilai ekonomis, yaitu kegiatan
maka semakin rendah tingkat kesejahteraan
tersebut menghasilkan barang dan jasa untuk
keluarga. Semakin tinggi angka dependency
memenuhi kebutuhan masyarakat menu103
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
rut Sadono sukirno, Pengertian Kegiatan
Penelitian
yang
dilakukan
oleh
Produksi adalah kegiatan yang dilakukan
Muhammad Sulton pada tahun 2015 dengan
manusia dalam menghasilkan suatu produk,
judul “Analisis Pengaruh Upah Minimum
baik barang maupun jasa yang kemudian
Pekerja dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap
dimanfaatkan oleh konsumen.
Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia” hasil penelitian dan pembahasan, dengan perkembangan penyerapan tenaga kerja,
Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Tri
rata–rata upah minimum pekerja dan juga
Indah Wulandari pada tahun 2014 dengan
pertumbuhan ekonomi terus meningkat.
judul “Studi Keberlankgsungan Industri
Gambar 1
Kecil Sepatu di Kecamatan Krian“ hasil
Kerangka Konseptual
penelitian bahwa faktor yang mendukung Usia
eksisnya adalah teknologi/alat, manajemen atau pengelolaan, bahan baku dan yang kurang mendukung adalah modal, tenaga
Gaji
kerja, pemasaran. Pola persebaran industri
produksi
kecil sepatu menggerombol di satu desa karena faktor warisan dan peran manusia itu sendiri, dan menyebar di 9 desa lainnya . Penelitian yang dilakukan Rendy Akhmad Andrianto
Beban Tanggu ngan
oleh
pada tahun
2014 dengan judul ”Analisis Faktor-faktor
Usia
= X1
yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga
Gaji
= X2
Kerja pada Home Industri Sepatu Kota
Beban tanggungan = X3
Surabaya (Studi Kasus Tenaga Kerja
Produksi
=Y
Bagian Produksi UKM Home Industri Sepatu
UD.Perkasa
Surabaya)”
hasil
Hipotesis
penelitian dan pembahasan, berkenaan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah
dengan faktor–faktor yang dipertimbangkan
dikemukakan diatas maka diajukan beberapa
dan mempengaruhi tingkat produktivitas
hipotesis sebagai jawaban sementara atas
tenaga kerja bagian produksi sepatu .
permasalahan yang selanjutnya akan diuji 104
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
kebenaran sebagai berikut: (1) Diduga
bulan september 2015 sampai dengan
terdapat pengaruh gaji, usia dan beban
sekarang.
tanggungan terhadap produksi home industri sepatu yaitu besarnya gaji, usia dan beban
Populasi dan Sampel
tanggungan berpengaruh terhadap produksi
Populasi adalah sekelompok elemen
home industri sepatu. (2) Diduga terdapat
yang lengkap, yang biasanya berupa orang,
pengaruh yang paling dominan terhadap
objek, transaksi atau kejadian dimana kita
produksi
yaitu
tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi
besarnya gaji, usia, dan beban tanggungan
objek penelitian. Sedangkan elemen sendiri
yang paling dominan berpengaruh terhadap
merupakan
produksi home industri sepatu.
diperlukan akan dikumpulkan atau dapat
home
industri
sepatu
unit
dimana
data
yang
dianalogikan sebagai unit analisis. Menurut Fadianti (2011:61)
Desain Penelitian Desain penelitian
yang digunakan
adalah dengan dokumentasi
penelitian
dan studi
statistik
kepustakaan dengan mempelajari literaturliteratur dengan
diperlukan dari
data
adalah
dalam
berdasar
yang diperoleh
dari
data (kantor
kecamatan krian).
yang berhubungan dengan topik mengumpulkan
ini
populasi
Sedangkan
sampel adalah suatu
yang
himpunan bagian (subset) dari unit populasi
dinas terkait dan juga
menurut Fadianti (2011:61). Sampel adalah
dengan kuisioner.
bagian
dari
populasi
yang
memiliki
karakteristik yang relatif sama dan dianggap mewakili populasi. Dalam penelitian
Tempat dan Waktu Sumber data yang digunakan dalam
menggunakan
penelitian ini berasal dari data yang telah
ini,
sampel berdasarkan data
cross section yang didapat dari responden.
diolah dan tersedia dari sumber lain. Sumber tersebut antara lain: (1) Kantor Kecamatan Krian, kode pos: 61262. (2) Data primer dari hasil kuisioner yang di dapat dari setiap Home
industri
sepatu
yang
ada
Teknik Sampling dan Besarnya Sampel
di
Data yang dipakai atau digunakan
Kecamatan Krian. (3) Waktu penelitian dari
dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder 105
merupakan
data yang
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
diperoleh dari pihak lain, baik dari literatur,
sangat mempengaruhi produktivitas. Dengan
studi pustaka, atau penelitian-penelitian
produktivtas karyawan yang meningkat,
sejenis sebelumnya yang berkaitan dalam
para karyawan harus mempunyai tanggung
penelitian ini.
jawab yang tinggi dengan hasil yang di
Data
sekunder
digunakan
targetkan oleh perusahaan dapat tercapai.
dalam penelitian ini diperoleh dari kantor
Dan juga para karyawan harus mengetahui
kecamatan Krian Jawa Timur dan literatur-
tentang standar mutu pekerjaan yang di
literatur
buku-buku,
tentukan oleh perusahaan. Dalam menilai
kuisioner dan jurnal-jurnal ekonomi. Data
karyawan perusahaan cukup melihat dengan
yang digunakan antara lain adalah jumlah
keterampilan karyawan dalam produksi dan
Home Industri yang ada di Kecamatan
ketepatan
Krian.
pekerjaan yang diberi oleh perusahaan
lainnya
yang
seperti
Data primer yang digunakan dalam
waktu
dalam
menyelesaikan
(Sudarsono;1983).
penelitian ini diperoleh dari hasil kuisioner
b.
Variabel independent
yang disebarkan di semua home industri
Variabel independen yang digunakan
sepatu di Kecamatan Krian untuk dijadikan
dalam penelitian ini adalah tingkat
alat ukur penelitian dalam mendapatkan
Usia, Gaji dan beban tanggungan.
hasil yang signifikan.
Usia Peningkatan
Variabel
Penelitian
dan
Definisi
partisipasi
kerja
dipengaruhi oleh faktor usia pada dasarnya
Operasional
usia antara 15–40 tahun produktivitas
Dalam penelitian ini digunakan dua jenis
seseorang lebih tinggi dan pada usia antara
variabel, yaitu variabel dependen (terikat)
41–65 tahun produktivitas seseorang rendah
dan variabel independen (bebas).
dan pada usia
a.
seseorang lebih rendah. Oleh karena itu usia
Variabel Dependent Adalah
variabel
yang
>65 tahun produktivitas
besarannya
karyawan yang bekerja di home industri
dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel
sepatu yang satu dengan yang lainnya di
dependen yang digunakan dalam penelitian
Kecamatan Krian sangat beragam.
ini adalah produksi. Jumlah produksi sepatu yang
dihasilkan
oleh
para
Bahwasannya pimpinan dalam memper-
pengrajin.
kerjakan karyawan melihat dari usia laki–
Sehingga besar kecilnya suatu produksi
laki dan perempuan untuk dipekerjakan di 106
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
bagian yang sesuai dengan usia tersebut.
kinerja karyawan. dan juga dalam pemberian
Dan juga melihat pendidikan para pekerja,
komisi dan bonus di lihat dari jenis
komitmen dalam menyelesaikan pekerjaan
pekerjaan, prestasi kerja dan masa kerja
serta etika kerja karyawan yang baik lebih
karyawan. Dengan adanya tambahan gaji
diutamakan dalam pekerjaan. Karena setiap
tersebut secara otomatis para karyawan akan
individu sudah mampu memberikan kepada
meningkatkan produktivitas dalam bekerja.
individu lain (timbal balik
(,Handoko;1993, Handimoyo;1998).
karyawan ke
perusahaan atau sebaliknyadari perusahaan ke karyawan) (Robbins;2003)
Beban tanggungan Produktivitas dipengaruhi oleh banyak
Gaji
faktor seperti tingkat gizi, kesehatan, orang
Tingkat
gaji
diukur
menggunakan
atau jiwa
yang ditanggung
karyawan.
berapa besar produksi sepatu yang dibuat
Dengan penghasilan yang mereka dapat
dalam
karyawan
menyisihkan sebagian uang mereka untuk
dibedakan menjadi karyawan laki – laki dan
kebutuhan masa depan meskipun tidak
karyawan perempuan. Dimana karyawan
dalam jumlah yang banyak.
sehari.
Untuk
gaji
laki–laki merupakan karyawan yang di gaji
Dalam kebutuhan hidup yang semakin
secara borongan dengan di hitung perkodi (1
tinggi para karyawan pintar–pintar dalam
kodinya 20 pasang sepatu dengan gaji Rp
mengelolah kebutuhan hidup keluarganya
50.000,-), biasanya karyawan laki–laki bisa
sehari–hari agar bisa terpenuhi. Dengan
memproduksi sepatu 3–4 kodi perhari. Dan
penghasilan yang diterima oleh karyawan itu
sedangkan karyawan perempuan di gaji
untuk memenuhi kebutuhan hidup finansial
perhari sebesar Rp 50.000,-.
sehari–hari
Responden dalam peneltian ini dalah
yang
tuntut
merupakan kepala rumah tangga yang wajib
meningkatkan
memberi
(Mantra;2010).
kepada
utamakan
oleh
karyawan. Oleh karena itu para karyawan di
pekerja laki–laki. Dimana pekerja laki–laki
nafkah
di
keluarganya
untuk bekerja
keras agar bisa
produksi
kerjanya.
(Hasibun;2002) gaji karyawan merupakan pendapatan pokok yang di dapat dari perusahaan
atau
pimpinan
Dalam pemberian gaji
Jenis Penelitian dan Sumber Data
perusahaan.
Data primer merupakan hasil penelitian
pimpinan melihat
yang dinyatakan dalam kumpulan angka–
dari masa kerja, prestasi kerja, dan tingkat
angka dengan menggunakan kuisioner. 107
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
Data
sekunder
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
merupakan
juga
ini, untuk memperoleh data primer. Dalam
diperoleh dari buku-buku, jurnal, browsing
data observasi ini mengambil tentang usia,
internet , BPS (Badan Pusat Statistik) yang
gaji, beban tanggungan dan produksi.
terkait dengan usia, gaji, beban tanggungan
dan produksi.
Kuisioner Suatu bentuk pengumpulan data dengan
Sumber data adalah subjek dari mana
menggunakan
kuisioner/angket
dengan
data dapat diperoleh (Suharsimi, 1998).
daftar pertanyaan yang telah disusun oleh
Jenis dan sumber data yang digunakan
peneliti untuk ditujukan kepada responden
dalam penelitian ini adalah data sekunder.
yang menjadi karyawan di home industri
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau
sepatu di Kecamatan Krian.
dikumpulkan oleh orang yang melakuan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.
Metode Analisis
Data primer ini diperoleh dari kuisioner atau
Metode analisis data yang digunakan
dari laporan-laporan penelitian terdahulu.
adalah analisis digunakan
untuk
regresi
berganda
mengetahui
yang
besarnya
Metode Pengumpulan Data
pengaruh terhadap perubahan suatu variabel
Metode pengumpulan data yang digunakan
untuk menguji usia, gaji, beban tanggungan
pada penelitian ini adalah
terhadap produksi home industri sepatu di
Kecamatan Krian yang dapat dinotasikan
Studi pustaka studi
pustaka
sebagai
metode
dalam persamaan sebagai berikut:
pengumpulan data untuk mendukung suatu
TP = f (Usia, gaji dan beban
teori sehingga diperlukan teknik sampling
tanggungan)
dengan mempelajari literatur yang dapat
atau dengan :
digunakan sebagai pendukung penelitian ini,
Y= f ( X1, X2, X3,)
dengan mengutip beberapa teori yang terkait
Maka : .................................. (*)
dengan bahasan masalah penelitian ini, yaitu
Dimana :
teori usia, gaji, beban tanggungan dan produksi.
Observasi Teknik
pengumpulan
data
dengan
pengamatan yang ada di daerah penelitian 108
Y
= Produksi
X1
= Usia
X2
= Gaji
X3
= Beban tanggungan
β0β1β2β3
= Parameter
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
e
= Bilangan natural
Uji t
µ
= error term
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah
Untuk estimasi OLS (Ordinary least Squaer),
maka
persamaan
masing-masing variabel independen secara
(*)
sendiri-sendiri mempunyai pengaruh secara
ditransformasikan ke dalam bentuk linear
signifikan
dengan natural log sebagai berikut :
Dengan kata lain, untuk mengetahui apakah
LnY= β0 + β1LnX1 + β2LnX2 +
masing-masing variabel independen dapat
β3LnX3 + µ ............................(1)
menjelaskan perubahan yang terjadi pada
selanjutnya
dilakukan
variabel
dependen.
variabel dependen secara nyata. Untuk
Persamaan (1) yang akan diestimasi untuk
terhadap
mengkaji pengaruh variabel independen
analisis
terhadap dependen secara individu dapat
ditunjukkan dengan temuan faktor penentu
dilihat hipotesis berikut: H0 : ß1 = 0
tingkat pengangguran.
tidak berpengaruh, H1 : ß1 > 0
(*) signifikan pada 10%.
berpengaruh positif, H1 : ß1 < 0 berpengaruh negatif. Dimana ß 1 adalah
Pengujian Hipotesis
koefisien variable independen ke-1 yaitu
Uji Koefisien Determinasi Untuk
mengetahui
besarnya
nilai parameter hipotesis. Biasanya nilai ß
pengaruh
dianggap nol, artinya tidak ada pengaruh
variabel independen yaitu Usia (X1), Gaji
variable X1 terhadap Y. Bila thitung > ttabel
(X2), Beban tanggungan (X3), terhadap
maka Ho diterima (signifikan) dan jika t hitung
variabel dependen yaitu Produksi (Y) maka
< ttabel Ho diterima (tidak signifikan). Uji t
digunakan analisis koefisien determinasi
digunakan
(R2). Koefisien Determinasi (R2) yang kecil
independen
membuat
keputusan
apakah hipotesis terbukti atau tidak, dimana
atau mendekati nol berarti kemampuan variabel–variabel
untuk
tingkat signifikan yang digunakan yaitu 5%.
dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat Uji F
terbatas. Nilai R2 yang mendekati satu berarti
variabel–variabel
Uji
independen
signifikansi
ini
pada
dasarnya
dimaksudkan untuk membuktikan secara
memberikan hampir semua informasi yang
statistik bahwa seluruh variabel independen
dibutuhkan untuk memprediksi variabel–
yaitu
variabel dependen.
109
Usia
(X1),
Gaji
(X2),
Beban
Tanggungan
(X3),
berpengaruh
secara
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
bersama-sama terhadap variabel dependen
industri ini diharapkan akan merangsang
yaitu Produksi (Y).
pertumbuhan
Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah
sekitarnya
keseluruhan
independen
Krembung, Tarik, Balongbendo, Wonoayu,
berpengaruh terhadap variabel dependen
Taman dan Sukodono. Luas lahan yang
dengan menggunakan Level of significance
disediakan untuk kawasan industry Krian
5 persen, Kriteria pengujiannya apabila nilai
adalah 883,925 Ha. Dalam struktur wilayah,
F-hitung < F-tabel maka hipotesis diterima
kecamatan Krian merupakan SWP V, dan
yang artinya seluruh variabel independen
dalam perkembangannya tidak mengalami
yang digunakan tidak berpengaruh secara
penyimpangan pusat pertumbuhan. Kawasan
signifikan
dependen.
industri yang berada di By Pass Krian ini
Apabila Fhitung > Ftabel maka hipotesis
mempunyai jarak yang amat dekat dengan
ditolak
variabel
kawsan industri yang terletak di kecamatan
independen berpengaruh secara signifikan
Wringinanom dan kecamatan Driyorejo-
taerhadap variabel dependen dengan taraf
kabupaten Gresik. Dalam kawasan industri
signifikan tertentu.
ini juga terdapat beberapa industri besar
variabel
terhadap
yang
variabel
berarti
seluruh
seperti
Kecamatan Krian Kecamatan Krian
dapat
krian
untuk
menghubungkan
nasional
di
kecamatan
kecamatan
Perusahaan Garuda
Prambon,
Wings Food,
Group, Perusahaan
Wimcycle, dan usaha kecil lainnya yang
menjadi posisi yang strategis karena By Pass jalan
yaitu
Perusahaan
Kondisi Umum Daerah Penelitian
merupakan
ekonomi
yang
Surabaya-Mojokerto-
menyumbangkan kawasan
bahan
produksi
industri
Krian.
Pengembangan dari ketiga kawasan industri
Jombang-Madiun-Ngawi-Solo-Jogja.
tersebut dapat meminimalisir permasalahan
Kawasan yang strategis untuk investasi
industri yang ada di kabupaten Sidoarjo
industri adalah kawasan di sekitar By Pass
yaitu sulitnya penanganan limbah karena
Krian. Dengan melihat posisi yang strategis
lokasi industri yang menyebar, dengan
tersebut, maka arahan kegiatan yang tepat
lokasi
untuk kawasan ini adalah perdagangan,
memudahkan
perkantoran,
pertokoan,
pembangungan Instalasi Pengolahan Limbah
perumahan dan pemukiman, perbankan serta
(IPAL) secara bersama sehingga dapat
industri manufaktur atau pabrikasi. Kawasan
mengurangi dampak pencemaran lingku-
perhotelan,
110
industri
yang untuk
menyebar
akan
perencanaan
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
ngan akibat aktivitas industri. Pengem-
kawasan.
bangan dari kawasan industri Siborian ini
Sidoarjo, pemilihan ketiga kawasan tersebut
apabila dianalisis merupakan pengembangan
adalah strategis yaitu dapat dijangkau oleh
kawasan industri berdasarkan teori Kutub
kecamatan-kecamatan
pertumbuhan (Growth Pole Theory), sama
sekitarnya sehingga akan membantu daerah
halnya
yang
dengan
pengembangan
SWP
Secara
ada
intern
di
di
kabupaten
yang
ada
sekitarnya
di
untuk
Gerbangkertosusila. Teori ini berdasar pada
mengembangkan kegiatan ekonomi. Secara
industri
ekstern, kawasan industri Siborian tidak
dengan
sasaran
pengembangan
industri berbahan baku dari daerah lain
begitu
sehingga pertumbuhan industri macam ini
Gerbangkertosusila
selain mendorong ekonomi lokasi industri,
sehingga
juga
fasilitas industri relatif mudah dengan jarak
mampu
ekonomi
meneteskan
ke
daerah
pertumbuhan lain.
Proses
jauh
dari
pusat yaitu
pemenuhan
SWP Surabaya,
kebutuhan
serta
yang tidak cukup jauh.
pengembangan lokasi industri (propulsive industry) merupakan kutub pertumbuhan
Hasil Penelitian
(Growth Pole). Aplikasi dari teori ini yaitu
Deskripsi data ini menggambarkan
adanya kerjasama bahan baku industri pada
beberapa
kawasan industri SIER (Surabaya Industrial
ditampilkan secara statistik. Data deskriptif
Estate Rungkut), NIP (Ngoro Industrial
responden
Park), dan Kawsan industri Wringinanom-
informasi secara sederhana tentang keadaan
Driyorejo. Kawasan industri tersebut yang
responden yang dijadikan objek penelitian.
terrgabung dalam SWP Gerbangkertosusila,
Responden pada penelitian ini digambarkan
sehingga
usia karyawan, lama menjadi karyawan dan
dengan
adanya
pembangunan
kawasan industry Siborian akan meneteskan
kondisi
ini
responden
memberikan
yang
beberapa
pendidikan.
pertumbuhan ekonomi ke daerah lain yang tergabung dalam SWP Gerbangkertosusila. Hipotesa
untuk
pengaruh
Agar data yang diperoleh mempunyai
kawasan industri terhadap suatu wilayah
arti dan dapat diinterpretasikan, maka perlu
dapat dilihat dari jaraknya terhadap pusat-
dilakukan analisis terhadap data tersebut.
pusat
ada
Dalam analisis data ini dilakukan pengujian
pengaruhnya terhadap peranan ekonomi satu
hipotesa atas semua variabel yang diteliti, hal
kegiatan
mengukur
Pengujian Instrumen
ekonomi
apakah
111
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
ini dimaksudkan untuk membuktikan adanya
(X2 ) adalah valid, hal ini
pengaruh antara variabel bebas dan variabel
dengan
terikat
korelasi dari masing-masing item r
secara
keseluruhan
sebagaimana
dibuktikan
nilai masing-masing koefisien hitung
dinyatakan dalam hipotesis yang dikemukakan
> r
atau probabilitas kurang dari
pada bab terdahulu.
0,05, sehingga dapat digunakan dalam
tabel
pengujian selanjutnya. Disimpulkan
Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk melihat
instrumen
dalam
bahwa
semua
variable
beban
valid tidaknya masing-masing instrumen
tanggungan karyawan (X3 ) adalah valid,
dalam variabel usia karyawan X1, gaji
hal ini dibuktikan dengan nilai masing-
karyawan X2, beban tanggungan karyawan
masing koefisien korelasi dari masing-
X3, dan variabel
masing item
produksi karyawan Y.
r
hitung
> r
atau
tabel
Nilai kritis dari pengujian ini adalah pada df
probablitas kurang dari 0,05, sehingga
= n-1 dengan taraf signifikansi 5%. Butir
dapat
instrumen
selanjutnya.
dikatakan
valid
jika
angka
korelasi yang diperoleh di atas angka kritis korelasi
atau
nilai-nilai
digunakan
dalam
Disimpulkan
probabilitasnya
instrumen
pengujian
bahwa
semua
dalam variabel
produksi
kurang dari 0,05. (Burhan Nurgiyantoro,
karyawan (Y) ada yang valid dan ada
2000:298). Adapun
juga tidak valid, hal ini
uji hasil validitas
pada pengujian ini adalah :
dengan
Dapat disimpulkan bahwa tidak semua instrumen
nilai masing-masing koefisien
korelasi dari masing-masing item r
dalam variabel usia
>r
tabel
sehingga
yang tidak valid, hal ini
pengujian selanjutnya.
dibuktikan
tabel
dapat
digunakan
dalam
nilai masing-masing koefisien
korelasi dari masing-masing item r >r
hitung
atau probablitas kurang dari 0,05,
karyawan (X1 ) adalah valid ada juga dengan
dibuktikan
Uji Reliabilitas
hitung
atau probablitas kurang dari 0,05,
sehingga
dapat
digunakan
Uji reliabilitas
dalam
yang menunjukkan sejauhmana alat ukur
pengujian selanjutnya. Disimpulkan
merupakan indeks
dapat dipercaya atau diandalkan. Hasil yang bahwa
semua
diperoleh dari alat analisis SPSS pada uji
instrumen dalam variabel gaji karyawan 112
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
reliabilitas dengan teknik dua sisi diperoleh
Untuk mempermudah perhitungan analisis
hasil sebagai berikut :
regresi linier berganda berikut ini akan
Tabel 2 Uji Reliabilitas Nilai
Variabel
penulis sajikan hasil olahan data dengan menggunakan program SPSS dari variabel Keterangan
Alpha
Usia Karyawan (X 1 )
0.643
Reliabel
Gaji Karyawan (X 2 )
0.921
Reliabel
0.843
Reliabel
0.704
Reliabel
Beban Tanggungan Karyawan (X 3 ) Produksi Karyawan (Y)
yang dianalisis. Tabel 3 Analisis Regresi Parsial Variabel Usia Karyawan (X 1 ) Gaji Karyawan (X 2 ) Beban Tanggungan Karyawan (X 3 ) Konstanta : 1,425 R : 0,812 R square : 0,659
Sumber: perhitungan SPSS – Reliabel Dari
masing-masing
variabel
0,6. Untuk instrumen yang berupa alat
perhitungan
tes atau angket, apabila koefisien alpha
tersebut
di atas 0,6, maka dapat disimpulkan
reliabel.
sehingga
valid
layak
dan
untuk
regresi
diatas
maka
linier dapat
berganda disusun
LnY=1,425+0,244LnX 1 +0,501LnX 2 +(0,112)LnX 3
populasi yang penulis teliti termasuk kategori
0.032 0.000 0.168
berikut:
Nurgiyantoro,
2000:312). Dengan demikian data dari
dalam
2,214 5,160 -1,402
Sig.
persamaan regresi linier berganda sebagai
tersebut dikatakan
(Burhan
t hitung
Sumber: perhitungan SPSS – Regression Berdasarkan tabel hasil
diperoleh koefisien alpha lebih besar dari
bahwa alat ukur
Koefisien regresi 0.244 0.501 -0.112
Maksud dari persamaan tersebut adalah
reliabel,
sebagai berikut:
dilakukan
1) Konstanta (a).
pengujian selanjutnya.
Nilai a= 1,425 menunjukkan besarnya variabel terikat produksi karyawan (Y)
Regrsi linier Parsial Untuk
mengetahui
yang tidak dipengaruhi oleh variabel-
besarnya
variabel bebas usia karyawan X1, gaji
pengaruh usia karyawan, gaji karyawan, beban
tanggungan
karyawan
karyawan X2, dan beban tanggungan
terhadap
karyawan X3, maka produksi karyawan
produksi karyawan home industi sepatu di Kecamatan
Krian
Kabupaten
sebesar 1.425.
Sidoarjo
2) Koefisien regresi usia karyawan (X1).
dilakukan dengan menggunakan metode
b 1=0,244
statistik yaitu Regresi Linier Berganda. 113
menunjukkan
adanya
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
kenaikan variabel usia karyawan yang
tanggungan karyawan (X3 ) sebesar
dapat
satu
mengakibatkan
kenaikan
satuan
akan
menyebabkan
produksi karyawan atau dengan kata
turunnya produksi karyawan sebesar
lain kenaikan usia karyawan (X 1)
(-0,112) satuan atau turun sebesar -
sebesar satu satuan akan menyebabkan
11,2%, dengan asumsi usia karyawan
meningkatkan
(X1 ) dan gaji karyawan (X2 ) dalam
sebesar
kinerja
karyawan
0.244 satuan atau naik
keadaan konstan.
sebesar 24,4%, dengan asumsi gaji karyawan (X2 ) dan beban tanggungan karyawan
(X3 )
dalam
Uji T
keadaan
Digunakan untuk mengetahui apakah
konstan.
variabel bebas secara parsial mempunyai
3) Koefisien regresi gaji karyawan (X2). b 2=0,501
menunjukkan
pengaruh yang signifikan terhadap variabel
adanya
terikat Kriteria keputusan:
kenaikan variabel gaji karyawan yang dapat
mengakibatkan
-
kenaikan
atau Ha ditolak
produksi karyawan atau dengan kata lain kenaikan gaji karyawan
Apabila thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima
-
(X 2)
Apabila thitung ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
sebesar satu satuan akan menyebabkan meningkatkan sebesar
produksi
Tabel 4 Uji T
karyawan
Variabel Usia Karyawan (X 1 ) Gaji Karyawan (X 2 ) Beban Tanggungan Karyawan (X 3 )
0.501 satuan atau naik
sebesar 50,1%, dengan asumsi usia karyawan (X1 ) dan beban tanggungan karyawan
(X3 ),
dalam
keadaan
t tabel 2,0129 2,0129 2,0129
Sig. 0.000 0.032 0.168
Sumber: perhitungan SPSS – Regression
konstan.
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat
4) Koefisien regresi beban tanggungan
dijelaskan sebagai berikut:
karyawan (X3). b 3=(-0,112)
t hitung 2,214 5,160 -1,402
menunjukkan
adanya
Nilai thitung usia karyawan (X1) = 2,214 dengan demikian thitung (2.214) > ttabel
penurunan variabel beban tanggungan
(2,0129), sehingga Ho ditolak dan Ha
karyawan yang dapat mengakibatkan
diterima.
penurunan produksi karyawan atau
lingkungan
dengan kata lain penuruna beban 114
Ini
menunjukkan kerja
secara
bahwa parsial
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
mempunyai pengaruh yang signifikan
mengidentifikasi
terhadap
produksi
industri
sepatu
bahwa
bekerja
berkomitmen
untuk
karyawan
home
karyawan
Kecamatan
Krian
menyelesaikan pekerjaan walaupun tidak di
Kabupaten Sidoarjo. Kurva normal uji-t
lebih
dalam
pantau oleh pimpinan.
untuk variabel usia karyawan dapat
Hasil pengujian dipatkan nilai thitung
digambar sebagai berikut:
usia karyawan
(X1) = 2,214 dengan
demikian thitung (2,214)
> ttabel (2,0129),
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Ini
Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian regresi
menunjukkan bahwa usia karyawan secara
linier berganda menunjukkan bahwa dari
parsial
ketiga
signifikan terhadap produksi karyawan home
variabel
usia
karyawan,
gaji
mempunyai
karyawan dan beban tanggungan karyawan
industri
mempunyai pengaruh yang positif dan
Kabupaten Sidoarjo.
searah dengan produksi karyawan hal ini
sepatu
pengaruh
di
Kecamatan
yang
Krian
Hal ini sesuai dengan pendapat
dapat dilihat dari hasil regresi sebesar
Nitisemito
(2000)
LnY=1,425+0,244LnX 1 +0,501LnX 2 +(-
Pegawai
0,112)LnX 3
mempunyai
yang
menyatakan
lebih
fisik
muda
bahwa,
cenderung
yang kuat, sehingga
diharapkan dapat bekerja keras dan pada Pengaruh
Usia
Karyawan
umumnya mereka belum berkeluarga atau
Terhadap
bila sudah berkeluarga anaknya relatif masih
Produksi Karyawan Berdasarkan
hasil
tanggapan
sedikit. Tetapi pegawai
responden terhadap usia karyawan adalah
umumnya
setuju, dari enam pernyataan mengenai usia
bertanggungjawab dan sering berpindah-
karyawan, semuanya memiliki rata-rata
pindah pekerjaan dibandingkan pegawai
diatas 3 dengan rata–rata terendah sebesar
yang lebih tua. Robbins (2003) menyatakan
3,70 pada pernyataan “Fisik mempengaruhi
bahwa, Semakin tua usia pegawai, makin
saya dalam memproduksi barang” dan rata-
tinggi komitmennya terhadap organisasi, hal
rata tertinggi sebesar 4,18 pada pernyataan
ini disebabkan karena kesempatan individu
“Pimpinan
yang
untuk mendapatkan pekerjaan lain menjadi
menyelesaikan
lebih terbatas sejalan dengan meningkatnya
menghargai
berkomitmen pekerjaan”.
dalam Dari
karyawan
indikator
tesebut
kurang
yang lebih muda
berdisiplin,
kurang
usia. Keterbatasan tersebut dipihak lain 115
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
dapat meningkatkan persepsi yang lebih
tertinggi sebesar 3.98 pada pernyataan
positif mengenai atasan sehingga dapat
“Komisi yang saya terima sesuai dengan
meningkatkan komitmen mereka terhadap
standar
organisasi.
bahwa pimpinan harus mengetahui tentan
kelayakan”.
Mengidentifikasikan
Hasil penelitian didukung dengan
berapalama karyawan tersebut bekerja, agar
penelitian Rendy Akhmad Andrianto (2014)
dapat memberikan insentif atau komisi
Produktivitas tenaga
supaya produktivitas karyawan semakin
kerja
pada
home
industri sepatu. Jelas bahwa usia karyawan
meningkat.
dapat berpengaruh terhadap pekerjaan yang
Hasil
pengujian
dengan
uji
t
dilakukan. Setiap home industri sepatu
dipatkan nilai thitung gaji karyawan (X2) =
hendaknya mau mengusahakan agar faktor-
5,160 dengan demikian thitung (5,160) > ttabel
faktor yang ada di dalam usia karyawan
(2,0129), sehingga Ho ditolak dan Ha
yang produktif dapat membuat sedemikian
diterima. Ini menunjukkan bahwa gaji
rupa sehingga mempunyai pengaruh yang
karyawan
positif.
pengaruh yang signifikan terhadap produksi karyawan
Pengaruh Gaji Karyawan
secara
home
Hariandja hasil
mempunyai
industri
sepatu
di
Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo.
Terhadap
Produksi Karyawan Berdasarkan
parsial
deskripti
(2002),
yaitu
Gaji
merupakan salah satu unsur yang penting
responden pada variabel gaji karyawan
yang
didapatkan bahwa tanggapan sebagian besar
karyawan, sebab gaji adalah alat untuk
responden terhadap gaji karyawan adalah
memenuhi berbagai kebutuhan pegawai,
“setuju” karena dari semua pernyataan
sehingga
memiliki nilai rata-rata 3.74. Dari sepuluh
pegawai akan termotivasi untuk bekerja
pernyataan
lebih giat.
mengenai
usia
karyawan,
semuanya memiliki rata-rata diatas 3 dengan rata–rata
terendah
sebesar
3.50
dapat
mempengaruhi
dengan
gaji
yang
produksi
diberikan
Teori yang lain dikemukakan oleh
pada
Sastro
Hadiwiryo
(1998),
yaitu
:
pernyataan “Gaji yang selama ini saya
Gaji dapat berperan dalam meningkatkan
terima sudah sesuai dengan masa kerja saya
motivasi karyawan untuk bekerja lebih
dan Gaji yang diberikan sudah sesuai
efektif, meningkatkan kinerja, meningkatkan
dengan prestasi kerja saya.” dan rata-rata
produktivitas 116
dalam
perusahaan,
serta
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
mengimbangi kekurangan dan keterlibatan
mengetahui keadaan daerah tempat tinggal
komitmen yang menjadi ciri angkatan kerja
saya”.
masa kini. Perusahaan yang tergolong
Hal ini dapat dilihat dari hasil
modern, saat ini banyak mengaitkan gaji
pengujian didapatkan nilai thitung beban
dengan kinerja.
tanggungan (X3)
Hasil penelitian didukung dengan
=
demikian thitung (-1,402)
(-1,402) dengan ≤ ttabel (2,0129),
penelitian Muhammad Sulton (2015) yang
sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Ini
menyatakan bahwa upah minimum pekerja
menunjukkan bahwa beban tanggungan
dan
karyawan secara parsial tidak mempunyai
pertumbuhan
ekonomi
terhadap
penyerapan tenaga kerja.
pengaruh yang signifikan terhadap produksi
Bahwasannya gaji yang diberikan
karyawan
kepada karyawan sesuai dengan produksi
home
industri
sepatu
di
Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo.
sepatu yang dibuat, oleh karena itu pihak
Karena pada dasarnya variabel beban
pimpinan dalam menggaji karyawan sesuai
tanggungan itu hanya pada kepribadian
dengan standar kelayakan para karyawan
setiap karyawan tersebut, sehinga hubungan
dalam bekerja, agar para karyawan bisa
antara variabel beban tangguangan terhadap
memenuhi target dalam memproduksi.
variabel
produksi
karyawan
itu
ada
hubungannya, tapi kecil sekali. karena beban Pengaruh Beban Tanggungan Karyawan
tanggungan merupakan hal yang pasti
Terhadap Produksi Karyawan.
dimiliki oleh banyak karyawan. Umumnya
Hasil perhitungan variabel beban
yang sudah memiliki keluarga. Jumlah
tanggungan karyawan menunjukkan bahwa
anggota keluarga yang menjadi tanggungan
dari semua pernyataan memiliki nilai rata-
karyawan tidak bisa mempengaruhi produksi
rata 3.55. Dari enam pernyataan mengenai,
home industri sepatu hal itu di karenakan
semuanya memiliki rata-rata diatas 3 dengan
tidak adanya dorongan kebutuhan hidup
rata–rata terendah sebesar 3.40
pada
dalam hal ini dapat di lihat dari penjelasan
pernyataan “Penghasilan yang saya terima
yang ada di tabel uji T bawasanya beban
sudah mencukupi kebutuhan sehari-hari
tanggungan tidak berpengaruh signifikan
keluarga
terhadap produksi home industri sepatu.
saya”
dan
rata-rata
tertinggi
sebesar 3,90 pada pernyataan “Pimpinan
Bahwasanya dalam Produksi home industry sepatu, ada home industry sepatu 117
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
yang
semua
karyawannya
itu
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
adalah
karyawan
berpengaruh
terhadap
keluarga sendiri jadi dalam satu keluaraga
produksi home industry sepatu dan tidak
tersebut mempunyai penghasilan sendiri –
untuk variable beban tanggungan karena
sendiri dan tidak di beban kepada kepala
tidak ada pengaruh yang signifikan
keluarga, jadi produksi home industri sepatu
terhadap produksi home industry sepatu
mempengaruhi pada usia dan gaji tidak
ini dibuktikan dari nilai F
untuk beban tanggungan karyawan, karena
dan nilai signifikansi > 0.05. sedangkan
pada home industri sepatu ada yang
usia dan gaji karyawan di buktikan dari
karyawannya adalah satu keluarga itu
hasil uji F
menyebabkab
signifikan < 0,05.
beban
tanggungan
tidak
hitung
> F
hitung
tabel
Tabel
dan nilai
signifikan. Saran 1. Diharapkan pimpinan bisa mengayomi
Simpulan Berdasarkan pembahasan tersebut
para karyawan agar dalam produksi bisa
diatas, maka dapat diambil suatu kesimpulan
mencapai target perusahaan dan juga
sebagai berikut :
bisa menerima keluhan – keluhan dari
1. Hasil pengujian hipotesis secara parsial
para karyawan agar para karyaawan bisa
menunjukkan usia karyawan dan gaji
nyaman dalam bekerja.
karyawan mempunyai pengaruh yang
2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat
positif dan signifikan terhadap produksi
memberikan masukkan dan gambaran
home
bagi pihak perusahaan dalam mengelola
indusri
sepatu.
Tidak
untuk
variable beban tanggungan karena tidak
sumber
ada pengaruh yang signifikan terhadap
meningkatkan kenerja karyawan yang
produksi home industry sepatu hal ini di
berkaitan dengan produktivitas.
buktikan dari hasil uji t
daya
manusia
dalam
< t tabel dan
3. Hasil penelitian dalam penelitian ini dan
nilai tidak signifikansi > 0,05. sedangkan
keterbatasan yang ditemukan agar dapat
usia dan gaji karyawan di buktikan dari
dijadikan
hasil uji thitung > ttabel dan nilai signifikan
pengembangan penelitian dimasa yang
< 0,05.
akan datang, maka perluasan yang
hitung
ide
dan
masukkan
bagi
2. Hasil pengujian secara simultan bahwa
dirasakan dari penelitian ini antara lain
variabel bebas usia karyawan dan gaji
menemukan variable independent yaitu 118
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
beban
tanggungan
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
yang
Aliman. 2000. Modul Ekonometrika Terapan .Yogyakarta: PAU Studi Ekonomi UGM
tidak
mempengaruhi produksi karyawan. 4. Pihak perusahaan perlu meningkatkan
Akhmad Andriawan, Rendy. 2014. Analisis Faktor – faktor yang mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja pada Home Industri Sepatu Kota Surabaya (Studi Kasus Tenaga Kerja Bagian Produksi UKM Home Industri Sepatu UD.Perkasa Surabaya). Surabaya. UniBra Malang
produktivitas kerja karyawan dimana para karyawan adalah aset perusahaan yang dibutuhkan untuk produksi dan diharapkan pimpinan
memperdulikan
kepentingan bawahannya dan dengan pengembangan
intelektual,
sebagai Assauri, Soyjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: LPFEUI
tindakan pimpinan yang percaya pada bawahan karena sikap pedulinya pada pekerjaan.
pimpinan
Asri, Marwan.1986. Pengelolaan Karyawan .Yogyakarta: BPFE
memberikan
kesempatan kepada bawahan untuk turut ambil
bagian
dalam
Burt (1963) dalam bukunya berjudul - Labor Market, Unions and Goverment Policies
pengambilan
keputusan dengan harapan ada masukan – masukan yang lebih komprehensif
Burhan
Nurgiyantoro, 2000, Statistik Terapan,: Gadjah mada University Press, Yogyakarta. Cobb Douglas, Efisiensi Produksi, Dikutip Dari Situs Google.com. David Ricardo, 1817. The Principles Of Political Economy and Taxation.
sehingga keputusan lebih efektif. Serta perhatian pribadi ini hendaknya sebagai pimpinan perusahaan secara pribadi memperhatikan bawahan yang bekerja keras, selalu membimbing bawahan agar dalam produksi tidak ada yang rusak
Eki Himawan, Wanda. 2015. Analisis Faktor – faktor yang mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja pada KUD SumberRejo Unit SKT (Sigaret Kretek Tangan) Sukorejo (Studi Kasus pada bagian Penggelinting Rokok KUD Sumberrejo Unit SKT Sukorejo. Unibra Malang
dalam memproduksi sepatu, dan suka mengarahkan bawahan sesuai dengan tingkat kematangannya.
Daftar Pustaka Adam S’mith, 1776. An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Fadiati,Ari dan Purwana,Dedi 2011. Menjadi WirausahaSukses. Bandung, PT. Remaja RosdakaryaSugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif 119
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
Kualitatifdan R & D, Bandung, CV Alfabeta
Silviyani Parung, Dian. 2012. Analisis Tingkat Pengangguran di Sulawesi Selatan Tahun 2001 – 2010. Slawesi. Unhas Sulsel
Gaspersz, R, (1997:167), Pemahaman dan Terhadap Konsep Nilai Tambah Produksi Jakarta: Penerbit Balai Aksara.
Simanjuntak, Payaman J. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: LP – FE,UI
Gaspersz, Vincent., 1998, Manajemen Produksi Total, Strategi Peningkatan Produktivitas Bisnis Global, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta .
Sudarwati, Danik. 2015. Pengaruh Laju Pertumbuhan Sektor Industri Kecil, Investasi dan Upah terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kota Surabaya Tahun 2005 – 2012. Surabaya. FE – Untag Surabaya
Hariandja, Marihot T.E, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.
Sulton,
Mankiw N. Gregory. 2000. Teori Makro Ekonomi. Edisi Keempat. Alih Bahasa : Imam Nurmawan. Jakarta: Erlangga Nitisemoto, Alex S. 1996. Manajemen personalia. Edisi 3. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Muhammad. 2015. Analisis Pengaruh Upah Minimum Pekerja dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia. Surabaya. FE – Untag Surabaya.
Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar Teori Makroekonomi.Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Press Tri Wulandari, Indah. 2014 Studi Keberlangsungan Industri Kecil Sepatu di Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo. Surabaya. Pendidikan Geografi UNESA
Rizal Ramadhan, Syaiful. 2013. Jurnal Analisis Faktor – faktor yang mempengaruhi Produksi pada Tenaga Kerja (Studi Kasus CV. Mukhadimah Agro Medica Desa Sawahan Kecamatan Turen Kabupaten Malang). Unibra Malang
Undang - Undang RI no 13 pasal 1 angka 30 tahun 2003, tentang ketenaga kerjaan
Robbin, P. Stephen. 1996. Prilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, dan Aplikasi. Terjemahan, Jakarta: PT. Prenhalindo.
Widodo, Umar Wahyu. 1989. Produktivitas Tenaga Kerja, Jurnal Lintasan Ekonomi Volume 6. No. 2.
Samuelson, production possibility frontier = PPf , 1996. Sastro Hadiwiryo, 1998, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional, Jakarta, Bumi Aksara. 120
JEB 17 Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 95 – 120
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
121