ANALISIS FAKTOR PENYEBAB DAN UPAYA MENGATASI PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SMA WISUDA PONTIANAK
ARTIKEL PENELITIAN
OLEH:
EMI JULIA NIM. F55208007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2013 1
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB DAN UPAYA MENGATASI PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SMA WISUDA PONTIANAK
ARTIKEL PENELITIAN
EMI JULIA NIM. F55208007
Disetujui, Pembimbing Pertama
Pembimbing Kedua
Dr. Amrazi Zakso, M.Pd NIP. 19630109 8703 1 003
Drs. Gusti Budjang, M.Si NIP. 19541211 198611 1 001
Mengetahui, Dekan FKIP
Ketua Jurusan P. IPS
Dr. Aswandi NIP. 19580513 198603 1 002
Drs. H. Parijo, M.Si NIP. 195930818 198703 1 002
2
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB DAN UPAYA MENGATASI PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SMA WISUDA PONTIANAK Emi Julia, Amrazi Zakso, dan Gusti Budjang Prodi Pendidikan Sosiologi, PIPS, FKIP Untan Pontianak Email:
[email protected] Abstract: The purpose of this paper to determine violations of school discipline happens to students in class XI High School Graduation Pontianak. Writing is a qualitative research approach to the form of case studies. Source of data used is the primary data source consists of 4 teachers and 4 students who experienced school disciplinary violations. The results of data analysis: first, in general violation of the order that is often violated the violation of school uniforms, feeding on classes, coming late to school, using cell phones in school hours, and often alpha. Factors causing breach of school discipline due to the source of students, external students, and school conditions. efforts made by teachers to address violations of school discipline is evaluating breaches, penalizing the clear and educate, as well as a raid on the students. Abstrak: Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui pelanggaran tata tertib sekolah yang terjadi pada siswa di kelas XI SMA Wisuda Pontianak. Penulisan ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan bentuk studi kasus. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer meliputi 4 guru serta 4 siswa yang mengalami pelanggaran tata tertib sekolah. Hasil analisis data diperoleh: pertama, secara umum pelanggaran tata tertib yang sering dilanggar yaitu pelanggaran seragam sekolah, makan pada jam pelajaran, terlambat datang ke sekolah, menggunakan handphone pada jam pelajaran, dan sering alpha. Faktor penyebab pelanggaran tata tertib sekolah disebabkan oleh sumber dari siswa, luar siswa, dan keadaan sekolah. upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi pelanggaran tata tertib sekolah yaitu mengevaluasi pelanggaran, memberikan sanksi yang jelas dan mendidik, serta melakukan razia pada si siswa. Kata Kunci: Pelanggaran Tata Tertib Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang didalamnya terdapat Sekolah aktivitas guru dalam mengajar, mendidik, membimbing, dan melatih serta
memperbaiki perilaku peserta didik. Sekolah menengah atas sebagai salah satu lembaga pendidikan formal merupakan sekolah yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan pribadi peserta didik. Dalam kenyataan sehari - hari dijumpai banyak dari sekian peserta didik yang tidak disiplin. Permasalahan – permasalahan tersebut mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibentuklah suatu peraturan yang berfungsi untuk membentuk kedisiplinan yaitu tata tertib sekolah. Tata tertib sekolah merupakan aturan yang harus ditaati oleh setiap warga sekolah terutama peserta didik. Pelanggaran tata tertib sekolah sangat erat kaitannya dengan ketidakdisiplinan oleh peserta didik. Penyebab perilaku pelanggaran tata tertib 3
tersebut, terbentuk karena pengalaman dan pembelajaran yang salah dari lingkungan keluarga maupun sekolah, kurangnya perhatian dari orang tua, adanya larangan-larangan yang membuat sang anak merasa tertekan, kemarahan dan penolakan dari orang tua ataupun pendidik terhadap sikap dan perilaku yang ditimbulkan oleh peserta didik. Berdasarkan pra riset peneliti yang dilakukan di SMA Wisuda Pontianak menunjukkan peraturan tata tertib di sekolah tersebut sering di langgar oleh peserta didik. SMA Wisuda Pontianak merupakan salah satu dari sekian banyak sekolah swasta yang ada di Pontianak. Sekolah ini didirikan pada tahun 1983, dan sampai sekarang ini belum memiliki gedung sekolah yang tetap dan fasilitas untuk mendukung proses belajar mengajar juga belum memadai. Banyak sekali siswa yang bersekolah di SMA ini rata – rata bertempat tinggal di panti asuhan, tinggal dengan orang lain, berasal dari daerah, dan siswa yang tidak lolos seleksi di sekolah lain. Faktor tersebutlah yang menyebabkan para siswa sering menyepelekan sekolah dan akhirnya sering sekali melanggar tata tertib sekolah, baik itu melanggar seragam sekolah, membawa makanan ke kelas, terlambat datang ke sekolah, sering alpha dan menggunakan HP pada jam pelajaran. Pelanggaran tata tertib sekolah yang banyak dilakukan oleh siswa kelas XI adalah melanggar pakaian seragam sekolah berjumlah 17 siswa dengan rata – rata persentase 39.5%. Pelanggaran tata tertib yang terjadi pada siswa kelas XI SMA Wisuda Pontianak termasuk kategori sedang, dikarenakan jumlah siswa yang melanggar tata tertib sekolah ada 28 siswa. Dari kenyataan sehingga perlu adanya upaya yang dilakukan untuk mengatasi pelanggaran tata tertib sekolah pada siswa kelas XI SMA Wisuda Pontianak. Bertolak dari kenyataan di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti faktor penyebab dan upaya mengatasi pelanggaran tata tertib sekolah pada siswa kelas XI SMA Wisuda Pontianak. Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif bagi siswa untuk meminimalkan perilaku pelanggaran tata tertib sekolah. adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah memperoleh informasi tentang: (1) pelanggaran tata tertib sekolah yang terjadi pada siswa di kelas XI SMA Wisuda Pontianak, (2) faktor penyebab pelanggaran tata tertib sekolah pada siswa di kelas XI SMA Wisuda Pontianak, dan (3) upaya yang dilakukan untuk mengatasi pelanggaran tata tertib pada siswa kelas XI SMA Wisuda Pontianak. Menurut Dekdikbud (dalam Muhammad Rifa’i 2011:140) “tata tertib sekolah adalah aturan atau peraturan yang baik dan merupakan hasil pelaksanaan yang konsisten (taat asas) dari peraturan yang ada”. Sedangkan menurut Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal: 1 Mei 1974, No. 14/U/1974 (dalam B. Suryosubroto 2004:81) “tata tertib sekolah adalah ketentuan – ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah sehari – hari dan mengandung sanksi terhadap pelanggar”. Dan Muhammad Rifa’i (2011:140) mengatakan “tata tertib sekolah dapat diartikan sebagai aturan yang harus dipatuhi setiap warga sekolah tempat berlangsungnya proses belajar mengajar”. Dari ketiga pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tata tertib sekolah adalah aturan yang mengatur kehidupan sekolah dan harus dipatuhi oleh setiap warga sekolah baik itu siswa, guru, tata usaha, maupun kepala sekolah. 4
Pelanggaran tata tertib sekolah merupakan pelanggaran yang dilakukan oleh para siswa terutama pada siswa SMA. Menurut Elizabeth B. Hurlock (dalam Urfaa Fajarwati, 2011:7) menyatakan “menggunakan istilah misdemeanors sebagai perilaku melanggar aturan. Pengertian melanggar aturan adalah perilaku yang secara sengaja melanggar aturan-aturan yang ditetapkan oleh orang tua, guru, atau orang lain yang merupakan figur otoritas. (http://smkn3pacitan.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=67 &Itemid=84, dikunjungi 29 juni 2012) Pelanggaran tata tertib adalah setiap ucapan, perbuatan dan atau sikap peserta didik yang bertentangan dengan tata tertib sekolah. METODE Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan penelitian kualitatif dan metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian deskriptif. Adapun bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus, karena peneliti mengambil secara mendalam tentang faktor penyebab dan upaya mengatasi pelanggaran tata tertib sekolah kelas XI SMA Wisuda Pontianak. Sumber penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer diperoleh secara langsung oleh informan, Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI yang berjumlah 4 orang terdiri atas 2 dari kelas XI IPA dan 2 dari kelas XI IPS dan guru SMA Wisuda Pontianak terdiri dari Waka kesiswaan, Wali kelas XI (Mewakili), Guru BK, dan Guru mata pelajaran sosiologi. Sedangkan sumber data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya yakni peneliti meneliti peraturan tata tertib sekolah yang ada di SMA Wisuda Pontianak. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian kualitatif ini adalah sebagai berikut : (1) observasi, (2) wawancara, dan (3) studi dokumentasi. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2008 :246-253), “Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display dan conclution drawing/verification”. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil 1. Pelanggaran Tata Tertib Sekolah yang Terjadi pada Siswa Kelas XI SMA Wisuda Pontianak a. Data Hasil Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan peneliti dari tanggal 1 – 5 oktober 2012 di kelas XI SMA Wisuda Pontianak. Observasi hari pertama didapati pelanggaran yang dilakukan oleh siswa kelas XI yaitu pelanggaran pakaian seragam sekolah ada 10 siswa, membawa makanan ke kelas ada 3 siswa, terlambat datang ke sekolah ada 6 siswa, menggunakan hp di kelas ada 19 siswa, dan alpha 6 siswa. Pada hari kedua Pelanggaran 5
dilakukan oleh siswa yaitu pakaian seragam sekolah ada 7 siswa, terlambat datang ke sekolah ada 5 Siswa, menggunakan HP di kelas ada 19 Siswa, dan alpha 6 siswa. Kemudian pada hari ketiga Pelanggaran dilakukan pakaian seragam sekolah ada 8 siswa, terlambat datang ke sekolah ada 2 Siswa, menggunakan HP di kelas ada 14 Siswa, dan alpha 4 siswa. Sedangkan pada hari keempat pelanggaran dilakukan pakaian seragam sekolah ada 7 siswa, menggunakan HP di kelas ada 7 Siswa, dan alpha 4 siswa. Dan pada hari kelima pelanggaran dilakukan pakaian seragam sekolah ada 6 siswa,terlambat ke sekolah ada 3 orang, menggunakan HP di kelas ada 7 Siswa, dan alpha 4 siswa. b. Data Hasil Wawancara Peneliti melakukan wawancara terhadap 4 siswa kelas XI dan guru yang ada di SMA Wisuda Pontianak. a. Siswa Berdasarkan wawancara dengan 4 siswa dari kelas XI, masing – masing 2 dari kelas XI IPA dan 2 dari kelas XI IPS. Menurut siswa BB pelanggaran yang sering ia lakukan di sekolah adalah mengeluarkan baju, biasanya hari senin saya memakai kaos kaki warna hitam, dan suka main handphone di kelas. Pelanggaran keterlambatan datang ke sekolah pernah BB lakukan, namun hanya kadang – kadang saja. Faktor penyebab keterlambatan ia datang ke sekolah dikarena ketiduran pada jam tidur siang dan penyebab kedua dikarenakan ban motor yang bocor. Pelanggaran makan dan minum di kelas hanya kadang – kadang dilakukan oleh si BB, penyebabnya dikarenakan ikut – ikutan dengan kawan yang ada membawa makanan di kelas. Pada jam pelajaran berlangsung, BB sering menggunakan handphone di kelas, ini tergantung sama guru yang masuk di kelas. Masalah alpha si BB, kadang – kadang saja ia tidak masuk tanpa keterangan. Sedangkan menurut siswa NL Pelanggaran yang sering ia lakukan di sekolah adalah seragam sekolah, suka makan di kelas, dan suka main handphone di kelas. Pelanggaran keterlambatan datang ke sekolah pernah NL lakukan, namun hanya kadang – kadang saja. Faktor penyebab keterlambatan ia datang ke sekolah dikarenakan ketiduran pada jam tidur siang. Pelanggaran makan dan minum di kelas pernah si NL lakukan, penyebabnya dikarenakan masalah soal perut si NL yang sering kelaparan. Pada jam pelajaran berlangsung, NL sering menggunakan handphone di kelas. Masalah alpha si NL, ia tidak pernah masuk tanpa keterangan. Menurut siswa ST pelanggaran yang sering ia lakukan di sekolah adalah pelanggaran seragam sekolah, terlambat datang ke sekolah. Pelanggaran keterlambatan datang ke sekolah sering ST lakukan. Faktor penyebab keterlambatan ia datang ke sekolah dikarenakan rumah yang jauh dari lokasi sekolah. Pelanggaran makan dan minum di kelas hanya kadang – kadang dilakukan oleh si ST, penyebabnya dikarenakan ikut – ikutan dengan kawan yang ada membawa makanan di kelas. Pada jam pelajaran berlangsung, ST kadang – kadang menggunakan handphone di 6
kelas, ini tergantung situasi dan kondisi di kelas. Masalah alpha si ST, pernah alpha atau tidak masuk tanpa keterangan. Dan menurut JM pelanggaran yang sering ia lakukan di sekolah adalah melanggar pakaian seragam sekolah, suka membawa makanan dan minuman ke kelas, dan pernah terlambat datang ke sekolah. Pelanggaran keterlambatan datang ke sekolah pernah JM lakukan. Faktor penyebab keterlambatan ia datang ke sekolah dikarenakan tidak ada orang rumah yang ngantar ke sekolah. Pelanggaran makan dan minum di kelas hanya kadang – kadang dilakukan oleh si JM, penyebabnya dikarenakan guru tidak masuk mengajar. Pada jam pelajaran berlangsung, JM kadang – kadang saja menggunakan handphone di kelas. Masalah alpha si JM, pernah tidak masuk tanpa keterangan. b. Guru Menurut waka kesiswaan, pelanggaran tata tertib sekolah dapat terjadi diakibatkan dari siswa sendiri yang tidak bisa beradaptasi dengan kondisi sekolah maupun kondisi di rumah. Biasanya kebiasaan di rumah di bawa ke sekolah. kemudian pelanggaran tata tertib sekolah ini cukup banyak dilanggar oleh siswa dari yang diamati dan mendengar cerita dari guru lainnya. Menurut Guru BK Pelanggaran tata tertib di sekolah ini disebabkan kurangnya kesadaran disiplin dari siswa, diakibatkan dari faktor bawaan tingkah laku dari rumah. Menurut ibu endang setiap hari siswa yang melanggar tata tertib sekolah cukup banyak yang melanggar, namun pelanggarannya sudah cukup dioptimalkan. Menurut Wali kelas XI Pelanggaran tata tertib di sekolah ini disebabkan siswa yang acuh terhadap peraturan yang sudah ditetapkan atau dibuat oleh sekolah. Menurut ibu hafizah setiap hari siswa yang melanggar tata tertib sekolah dimulai dari pelanggaran seragam sekolah, terlambat datang ke sekolah, sering alpha, dan pelanggaran lainnya. Dan Menurut Guru mata pelajaran sosiologi pelanggaran tata tertib di sekolah ini terjadi diakibatkan dari faktor guru yang kurang mengawasi aktivitas siswa di lingkungan sekolah, jarak kantor dengan kelas yang cukup jauh, dan kurangnya kesadaran siswa terhadap tata tertib sekolah. Menurut bapak setiap hari siswa yang melanggar tata tertib sekolah dari siswa yang terlambat datang ke sekolah, melanggar pakaian seragam sekolah, sering ada yang alpha dan suka menggunakan handphone pada jam pelajaran. 2. Faktor Penyebab Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Pada Siswa Kelas XI SMA Wisuda Pontianak a. Data Hasil Observasi Berdasarkan pada observasi peneliti pada tanggal 1 – 5 oktober 2012 di kelas XI SMA Wisuda Pontianak terhadap faktor penyebab pelanggaran tata tertib sekolah pada siswa di kelas XI SMA Wisuda Pontianak. Pada hari pertama dan sampai pada hari kelima observasi terhadap faktor penyebabnya rata – rata penyebab sumbernya berasal dari siswa sendiri, yang sering melanggar tata tertib. Dan ada juga dikarenakan ikut – ikutan 7
dengan kawan yang suka melanggar tata tertib sekolah. dan juga yang ketiga sumbernya berasal dari keadaan sekolah meliputi situasi sekolah yang masih dalam tahap pembangunan, guru ada yang tidak masuk pada jam pelajarannya. b. Data Hasil Wawancara 1) Siswa Berdasarkan hasil wawancara terhadap 4 siswa kelas XI SMA Wisuda Pontianak, disimpulkan bahwa faktor penyebab pelanggaran tata tertib sekolah dikarenakan faktor siswa sendiri, faktor yang berasal dari luar siwa yaitu suka ikut – ikutan dengan kawan yang suka melanggar tata tertib sekolah. Dan faktor yang ketiga adalah faktor dari keadaan sekolah yang yang masih dalam keadaan pengrehapan bangunan sekolah sehingga mengganggu aktivitas belajar – mengajar di kelas dan akhirnya menyebabkan siswa melanggar tata tertib sekolah. 2) Guru Menurut pak Suwito faktor penyebab dari siswa yang melanggar tata tertib sekolah ini dikarenakan siswa di sekolah ini rata – rata banyak yang bekerja pada pagi hari, setelah bekerja baru berangkat ke sekolah, jadi merasa capek dan akhirnya terlambat datang ke sekolah, dan juga ada alasannya karena faktor kendaraan. Semua alasan pelanggaran disebabkan dari faktor siswa sendiri yang melanggar tata tertib sekolah. Sedangkan menurut ibu Endang faktor penyebab siswa melanggar tata tertib sekolah dikarenakan banyak siswa SMA Wisuda Pontianak yang tinggal dengan orang lain, jarak sekolah yang jauh, keadaan sekolah yang masih numpang, dan kebisingan saat belajar dikarenakan masih adanya proyek bangunan di sekolah ini. Menurut ibu Hafizah faktor penyebab siswa melanggar tata tertib sekolah dikarenakan faktor tempat tinggal siswa yang jauh, kondisi siswa, kendaraan siswa yang masih bergantung pada oplet ataupun masih banyak yang berjalan kaki ke sekolah. Dan menurut pak Juri faktor penyebab siswa melanggar tata tertib sekolah dikarenakan dari faktor siswa sendiri dan berasal dari lingkungan sekolah yang tidak mendukung. Berdasarkan hasil wawancara terhadap 4 guru SMA Wisuda Pontianak, disimpulkan bahwa faktor penyebab dari siswa melanggar tata tertib sekolah bersumber dari siswa sendiri, dan sumber keadaan sekolah. 3. Upaya Mengatasi Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Pada Siswa Kelas XI SMA Wisuda Pontianak a. Data Hasil Observasi Berdasarkan data observasi yang dilakukan pada tanggal 1 – 5 oktober 2012, terhadap upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi pelanggaran tata tertib sekolah di SMA Wisuda Pontianak. Pada hari pertama observasi peneliti disimpulkan upaya yang dilakukan guru terhadap siswa kelas XI SMA Wisuda Pontianak yaitu mengevaluasi dengan memberikan teguran dan sanksi (menulis surat keterangan tidak akan mengulangi pelanggaran tata tertib) kepada siswa yang terlambat datang ke 8
sekolah dan yang sering alpha. Sedangkan pada hari kedua observasi, disimpulkan upaya yang dilakukan dengan merazia anak secara keseluruhan siswa SMA Wisuda Pontianak, didapati anak yang dirazia membawa peralatan make up, menggunakan pakaian seragam sekolah yang tidak lengkap. Pada hari ketiga observasi upaya yang dilakukan dengan memberikan evaluasi pelanggaran dan teguran pada setiap guru mengajar di kelas. Sedangkan pada hari keempat upaya yang dilakukan memberi teguran dan nasehat kepada siswa yang melanggar tata tertib. Dan hari kelima observasi dilakukan upaya yang dilakukan pun sama pada hari keempat dengan memberi teguran dan nasehat kepada siswa yang melanggar tata tertib sekolah. b. Data Hasil Wawancara 1) Siswa Data hasil wawancara mengenai upaya mengatasi pelanggaran tata tertib sekolah yaitu pada siswa menurut BB si BB sering ditegur oleh gurunya dan biasanya dihukum memungut sampah di areal sekolah. Si BB pernah di razia oleh guru, dikarenakan melanggar sepatu sekolah yang berwarna, dan gelang yang ia gunakan. Sedangkan menurut NL si NL sering ditegur dan dinasehati oleh guru agar tidak mengulang pelanggaran lagi. Si NL pernah di razia oleh guru, dikarenakan membawa perlengkapan make up ke sekolah, atribut nama dan alokasi sekolah yang tidak ada dan juga masalah sepatu yang digunakan bukan sepatu sekolah. Menurut ST si ST sering ditegur dan dinasehati bila ketahuan melanggar pakaian seragam sekolah. Si ST pernah di razia oleh guru, dikarenakan ketahuan memakai kalung rantai waktu digeledah, tali sepatu saya berwarna putih dan rambut yang agak panjang. Dan sedangkan menurut JM si JM sering ditegur oleh guru yang masuk ke kelasnya dan dinasehati oleh gurunya. Si JM pernah di razia oleh guru, dikarenakan ia membawa perlengkapan make up, menggunakan kaos kaki belang, dan baju yang tidak memakai atribut ke sekolah. 2) Guru Data hasil wawancara terhadap guru SMA Wisuda Pontianak, menurut waka kesiswaan Tindakan pertama beliau sebagai waka kesiswaan terhadap siswa yang melanggar pakaian seragam sekolah yaitu menegur dan menasehati agar mengubah pakaian seragam sekolah yang tidak sesuai dengan aturan yang ada. kemudian tindakan kedua terhadap siswa yang sering makan dan minum di kelas langsung memberikan teguran yang tegas agar siswa tidak mengulangi perbuatannya lagi. Masalah ketiga penggunaan handphone di kelas sangat tidak diperbolehkan, namun menurut pak Suwito “tetap ada saja siswa yang menggunakan handphone pada jam kosong atau ada guru yang berhalangan datang dan juga pada saat guru yang kurang memperhatikan siswanya saat mengajar”. Masalah keempat pada umumnya siswa di SMA Wisuda Pontianak setiap harinya pasti ada yang terlmbat datang ke sekolah dengan alasan yang banyak sekali. 9
Menurut bu Endang masalah pertama tindakan terhadap pelanggaran pakaian seragam sekolah yaitu memberikan teguran dan nasehat, jika ada siswa yang mengulanginya akan diberikan sanksi yang tegas. Kemudian masalah kedua tentang siswa yang membawa makanan dan minuman ke kelas yaitu siswa tersebut akan di panggil dan diperingati dengan tegas agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Masalah ketiga tentang penggunaan handphone dikelas tidak diperkenankan dikarenakan pelanggaran ini sudah ada dan ditetapkan oleh sekolah di aturan tata tertib sekolah. dan masalah keempat menurut ibu pada umumnya pasti ada yang terlambat datang ke sekolah. Hasil wawancara pada wali kelas pertama tindakan terhadap pelanggaran pakaian seragam sekolah yaitu memberikan teguran dan nasehat, kadang – kadang juga diberikan sanksi yang tegas kepada mereka. Kemudian masalah kedua tentang siswa yang membawa makanan dan minuman ke kelas yaitu sama dengan pelanggaran seragam pakaian sekolah memberikan teguran dan memberikan sanksi tegas agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Masalah ketiga tentang penggunaan handphone di kelas tidak diperbolehkan karena dapat megganggu aktivitas belajar siswa dikelas. Dan masalah keempat menurut ibu pada umumnya pasti ada yang terlambat datang ke sekolah, dikarenakan siswa itu sendiri yang tidak konsisten dengan waktu sekolah. Dan yang terakhir hasil wawancara dengan guru mata pelajaran sosiologi pertama tindakan guru mata pelajaran sosiologi terhadap pelanggaran pakaian seragam sekolah yaitu memberikan nasehat dan dipertegas pada saat saya masuk ke kelas. Kemudian masalah kedua tentang siswa yang membawa makanan dan minuman ke kelas yaitu pada pelajarannya tidak diperbolehkan siswa membawa dan makan di kelas. Masalah ketiga tentang penggunaan handphone dikelas tidak diperbolehkan karena dapat mengganggu konsentrasi siswa di kelas. Dan masalah keempat menurut bapak pada jam pelajaran saya kadang – kadang saja ada siswa yang terlambat itupun dikarenakan berbagai faktor dari ban bocor, ketiduran, tidak ada yang ngantar, dan alasan yang lain. Pembahasan 1. Pelanggaran Tata Tertib Sekolah yang Terjadi pada Siswa Kelas XI SMA Wisuda Pontianak Pelanggaran merupakan suatu tingkah laku yang menyimpang dari perbuatan yang tidak sesuai dengan aturan yang ada di lingkungan masyarakat. Sesuai dengan pendapat Elizabeth B. Hurlock (dalam Urfaa Fajarwati, 2011:7) menyatakan “menggunakan istilah misdemeanors sebagai perilaku melanggar aturan. Pengertian melanggar aturan adalah perilaku yang secara sengaja melanggar aturan-aturan yang ditetapkan oleh orang tua, guru, atau orang lain yang merupakan figur otoritas”. Baik itu pelanggaran yang terjadi di lingkungan keluarga, lingkungan bermain maupun dilingkungan sekolah. Pelanggaran yang terjadi dilingkungan sekolah dapat mengakibatkan terganggunya aktivitas proses pembelajaran di kelas. Untuk menghindarinya 10
dibuatlah suatu aturan tata tertib sekolah yang berfungsi agar siswa berkelakuan baik dan teratur di kelas maupun lingkungan sekolah. Berdasarkan data yang telah terkumpul baik melalui observasi maupun wawancara, bahwa secara umum pelanggaran tata tertib sekolah pada siswa kelas XI SMA Wisuda Pontianak termasuk kategori sedang belum sampai ke kategori yang berat. Hal ini telah peneliti buktikan pada penelitian prariset dan riset yang dilakukan pada siswa kelas XI, dimana terdapat pelanggaran tata tertib sekolah yang sering dilakukan oleh siswa kelas XI yang mencangkup: a. Pelanggaran pakaian seragam sekolah Berpakaian seragam berarti memakai pakaian yang sudah di atur dan disepakati bersama. Pelanggaran pakaian seragam sekolah yang dialami oleh siswa – siswi kelas XI SMA Wisuda Pontianak terdiri dari memakai baju yang tidak sesuai dengan harinya, kadang pada hari rabu seharusnya menggunakan pakaian batik sekolah, namun masih ada siswa yang menggunakan pakaian putih abu – abu. Memakai kaos kaki tidak sesuai juga dengan hari sekolah, ada yang pada hari senin seharusnya menggunakan kaos kaki putih masih ada siswa yang menggunakan kaos kaki hitam. Pada atribut sekolah juga masih ada siswa yang tidak lengkap menggunakan papan lokasi sekolah dan nama siswa, kadang – kadang ada juga siswa yang tidak menggunakan lambang OSIS pada kocek sakunya. Sering siswa putra yang senang mengeluarkan bajunya ketika sudah di dalam kelas, dan juga tidak menggunakan ikat pinggang hitam. Pelanggaran lainnya juga terdapat pada penggunaan jilbab yang digunakan oleh siswi yang tidak sesuai dengan pakaian seragamnya. Masih ada juga para siswa yang mengecat rambutnya dengan sengaja. Dan memakai pakaian dan celana yang ketat. Pelanggaran seragam sekolah ini timbul karena siswa yang terlalu sering menonton sinetron di televisi, sehingga mengikuti gaya berpakaian yang tidak sesuai dengan aturan sekolah. selain itu, penyebab siswa melanggar seragam sekolah adalah kurang tegasnya pihak sekolah terhadap pelanggaran ini. Masih saja pelanggaran ini tetap terjadi. b. Pelanggaran membawa makanan ke kelas Membawa makanan ke dalam kelas merupakan pelanggaran kecil yang sering dilalaikan oleh pihak sekolah yang dapat menyebabkan terganggunya aktivitas belajar si siswa. Kelas bukan tempat untuk membawa makan, melainkan untuk belajar mencari ilmu. Pelanggaran membawa makanan di kelas XI SMA Wisuda Pontianak, disebabkan karena singkatnya jam istirahat hanya 15 menit, sehingga membuat para siswa banyak membawa makanan ke kelas. Selain itu, pelanggaran membawa makanan ke kelas disebabkan karena hanya 1 (satu) kali saja jam istirahat sehingga membuat siswa kelaparan dan akhirnya banyak yang makan dan minum pada saat belajar. c. Pelanggaran terlambat datang ke sekolah Terlambat berarti perbuatan yang sengaja maupun tidak sengaja yang dilakukan oleh seseorang disebabkan oleh hal – hal tertentu. Terlambat 11
datang ke sekolah merupakan pelanggaran tata tertib sekolah, yaitu siswa yang datang ke sekolah sudah melewati pukul 13:00 WIB. Pelanggaran terlambat datang ke sekolah yang dialami oleh para siswa SMA Wisuda Pontianak disebabkan alasan yang beragam dari para siswa, dari yang ketiduran tidur siang, ban bocor, ketinggalan oplet, dan tidak ada yang antar ke sekolah dikarenakan jarak sekolah dengan rumah yang cukup jauh. d. Pelanggaran menggunakan HP pada jam pelajaran Handphone seluler yang lebih kita kenal dengan HP ini berarti alat komunikasi yang memudahkan seseorang untuk berkomunikasi dengan cara menelpon dan sms. Penggunaan HP pada kalangan pelajar banyak disalahartikan. Banyak siswa di SMA Wisuda Pontianak rata – rata siswanya sudah menggunakan HP. Seharusnya HP diaktifkan hanya diluar jam pelajaran, namun banyak siswa yang tetap menggunakan HP pada jam pelajaran sehingga menimbulkan ketidakseriusan siswa dalam belajar. Pelanggaran menggunakan HP pada jam pelajaran pada siswa kelas XI SMA Wisuda Pontianak disebabkan karena diperbolehkan siswa membawa HP dilingkungan sekolah, seharusnya para siswa tidak diperkenankan untuk membawa HP ke sekolah yang dapat menggangu aktivitas dan keseriusan siswa dalam belajar di kelas. e. Pelanggaran alpha Alpha berarti tidak masuk tanpa keterangan. Menurut Muhammad Rifa’i “alpha adalah perbuatan pergi meninggalkan sekolah tanpa sepengetahuan orang tua disebabkan oelh aspek luar akibat pergaulan dengan teman sepermainan”. masalah alpha di SMA Wisuda Pontianak masih belum dipertegas oleh pihak sekolah, sehingga siswa mengganggap mudah, jika tidak masuk sekolah pun tidak apa – apa. Pelanggaran alpha yang terdapat pada siswa kelas XI SMA Wisuda Pontianak disebabkan karena para mengganggap mudah sekolah di SMA ini, sehingga tidak masuk pun tidak apa – apa. Selain itu, pelangggaran alpha disebabkan karena ikut – ikutan dengan kawan yang tidak masuk sekolah. 2. Faktor Penyebab Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Pada Siswa Kelas XI SMA Wisuda Pontianak Berkaitan dengan aturan tata tertib sekolah, ada beberapa faktor yang menyebabkan pelanggaran tata tertib sekolah pada siswa kelas XI SMA Wisuda Pontianak di antaranya: a. Bersumber dari siswa Sumber yang berasal dari siswa merupakan faktor terpenting yang menyebabkan pelanggaran tata tertib sekolah. faktor ketidaksiapan siswa dalam belajar, tingkat intelektual yang rendah, keinginan untuk membuat sensasi di sekolah dan tidak mengetahui benar salah yang dilakukannya merupakan faktor yang bersumber dari diri siswa. Berdasarkan observasi dan wawancara, siswa kelas XI SMA Wisuda Pontianak yang mengalami masalah pelanggaran tata tertib sekolah salah 12
satunya bersumber dari faktor dari siswa tersebut. Faktor tersebut yang menyebabkan siswa tidak semangat untuk mengikuti pelajaran. b. Bersumber dari luar siswa Faktor yang bersumber dari luar siswa merupakan salah satu faktor penyebab yang dapat menyebabkan siswa melanggar tata tertib. Faktor yang berasal dari lingkungan rumah, lingkungan tempat tinggal, dan lingkungan bermain salah satu sumber dari luar siswa. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, terlihat bahwa siswa kelas XI SMA Wisuda Pontianak banyak yang tinggal dengan orang lain, tinggal di panti asuhan, dan tinggal di kos. Faktor penyebab tempat tinggal inilah yang bisa menyebabkan siswa melanggar tata tertib dikarenakan kurang mendapat perhatian dari orang tua dan keluarganya. Faktor dari teman sebaya termasuk salah satu sumber permasalahan pelanggaran tata tertib, suka ikut – ikutan dengan kawan. Ada teman yang suka melanggar pakaian seragam sekolah, teman yang lain ikut – ikutan, ada teman tidak masuk ikut – ikutan tidak masuk. c. Bersumber dari keadaan sekolah Sumber yang berasal dari keadaan sekolah ini merupakan salah satu penting yang menyebabkan pelanggaran tata tertib sekolah. kerjasama guru dan siswa sangat diperlukan untuk menghindari pelanggaran tata tertib sekolah. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada siswa kelas XI SMA Wisuda Pontianak, faktor penyebab bersumber dari siswa diakibatkan dari keadaan sekolah yang masih menumpang dengan sekolah lain, selain itu sekolah ini masih mengalami pengrehapan sehingga mengganggu aktivitas belajar di kelas. Banyaknya warga penghuni sekolah ini, menyebabkan banyak dari siswi yang mencari sensasi agar diperhatikan oleh orang lain. Faktor dari keadaan guru merupakan salah satu yang bersumber dari keadaan sekolah. Guru yang hanya datang pada jam pelajaran mengajar sehingga membuat kantor sepi dan siswa kurang diperhatikan oleh guru. Guru BK di sekolah ini yang tidak aktif dan efisien, dan mata pelajaran BP/BK yang tidak tercantum di mata pelajaran yang menyebabkan kurangnya informasi dan kesadaran yang diberikan. 3. Upaya Mengatasi Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Pada Siswa Kelas XI SMA Wisuda Pontianak Berdasarkan pada hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada siswa kelas XI SMA Wisuda Pontianak yang melanggar tata tertib sekolah sering sekali mendapat teguran dari guru maupun kepala sekolah. Adapun upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi pelanggaran tata tertib sekolah yaitu: a. Mengevaluasi pelanggaran oleh guru Tata tertib sekolah yang baik tetap saja ada yang melanggarnya. Langkah yang bisa dilakukan dengan mulai mengevaluasi atas pelanggaran tersebut baik itu pelanggaran kecil, sedang, maupun berat dan akibatnya pada siswa, guru, maupun orang tua. Pelanggaran tata 13
tertib sekolah pada Guru selalu memberikan nasehat yang lembut kepada siswanya sampai kepada nasehat yang diberi sanksi jika siswa tersebut masih bandel melanggar tata tertib. b. Memberikan sanksi yang jelas dan mendidik Sanksi yang diberikan oleh guru kepada siswa yang melanggar berupa menulis surat peringatan kepada siswa agar tidak mengulangi kesalahan yang sama, bagi siswa yang terlambat diberikan surat izin masuk namun sebelum masuk diwajibkan memungut sampah dihalaman lingkungan sekolah. c. Melakukan razia Razia dilakukan apabila kondisi dan situasi keadaan sekolah yang sudah tidak menentu. Di SMA Wisuda Pontianak, razia yang dilakukan setiap bulannya, namun tidak tentu waktunya. Razia yang di dapat pada siswa, banyak terdapat pada siswa putri yang membawa barang make up berlebihan ke sekolah, pelanggaran pakaian, rambut, sepatu, dan merazia handphone yang digunakannya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelas XI SMA Wisuda Pontianak dan hasil analisis data maka yang menjadi kesimpulan umum adalah Pelanggaran tata tertib sekolah yang terjadi pada siswa kelas XI SMA Wisuda Pontianak yaitu (1) melanggar pakaian seragam sekolah, suka membawa membawa makanan dan makan pada jam pelajaran, terlambat datang ke sekolah, menggunakan handphone pada jam pelajaran, dan alpha, (2) Faktor yang menyebabkan siswa kelas XI SMA Wisuda Pontianak melanggar tata tertib sekolah adalah faktor yang berasal dari diri siswa sendiri, faktor dari luar siswa yaitu lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan lingkungan teman sebaya, dan faktor dari keadaan sekolah, dan (3) Upaya yang dilakukan oleh guru SMA Wisuda Pontianak dalam mengatasi pelanggaran tata tertib sekolah pada siswa antara lain mengevaluasi pelanggaran oleh guru SMA Wisuda Pontianak, memberikan sanksi yang jelas dan mendidik, dan merazia siswa yang melanggar tata tertib sekolah. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disarankan hal – hal berikut antara lain : (1) kepada guru yang mengajar di SMA Wisuda Pontianak diharapkan tetap terus memberikan nasehat dan sanksi yang tegas kepada siswanya supaya bisa meminimalkan pelanggaran yang terjadi, terutama untuk wali kelas agar selalu membimbing dan memberikan pengarahan kepada siswanya di kelas, (2) guru BP/BK agar dapat terus memberikan perhatian khusus kepada siswa yang sering mengalami masalah pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beraktivitas dilingkungan sekolah diharapkan dapat mengawasi siswa – siswanya yang supaya pelanggaran dapat diminimalkan, (3) kepada waka kesiswaan agar dapat bekerjasama dengan guru lainnya terutama guru BK, wali kelas dan guru bidang studi dalam menertibkan tata tertib yang sudah dibuat, agar tidak dilanggar oleh para siswa. Upaya yang bisa dilakukan guru bekerja sama dengan orang tua, dengan memantau tingkah laku siswa di sekolah maupun di luar lingkungan 14
sekolah, dan (4) dalam masalah ini Kepada Kepala Sekolah agar hendaknya selalu menjalin kerja sama yang baik dengan Orang Tua/Wali Murid, Guru Pembimbing, Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas dalam rangka membantu menertibkan pelanggaran tata tertib sekolah. DAFTAR RUJUKAN Muhammad Rifa’i. (2011). Sosiologi Pendidikan : Struktur dan Interaksi Sosial di dalam Institusi Pendidikan. Jogjakarta: Ar – Ruzz Media. SMK N 3 Pacitan (2011). Tata Tertib Peserta Didik. (Online). (http://smkn3pacitan.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&i d=67&Itemid=84, dikunjungi 29 juni 2012). Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Suryosubroto. (2004). Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Asdi Mahasatya. Urfa Fajarwati. (2011). Studi Deskriptif Mengenai Faktor – Faktor Yang Berkaitan Dengan Munculnya Perilaku Melanggar Peraturan Kedisiplinan. Jurnal Psikologi. (Online). (http://blog.binadarma.ac.id/urfaa/?p=3, September 2012).
15