53 ISSN 2580 - 5398
JURNAL SOSIAL HUMANIORA DAN PENDIDIKAN VOL. 1 NO.1
Received: March 2017
Accepted: March 2017
Published : Juli 2017
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Sektor Pertambangan Noviyanti Nita1, Anam Hairul2* 1,2
Universitas Balikpapan
*
[email protected]
Abstract This study aims to determine of profitability, liquidity, assets structure, growth and firm size on the capital structure decision in mining company listed in Indonesian Stock Exchange through the pecking order theory. Pecking order theory prefers internal financing than external financing. The sample used in this study were 11 mining company who listed in Indonesian Stock Exchange. Where the method used was purposive sampling. Analysis of data using multiple regression analysis tools, which is preceded by classical assumption and hypothesis testing used by the t test and F test. Result of regression analysis indicates that simultaneously profitability, liquidity, assets structure, growth and firm size affect the capital structure. While the partially variable affecting significantly is profitability and firm size. While liquidity, assets structure and growth not significantly affect the capital structure. Keyword : pecking order theory, profitability, liquidity, assets structure, growth
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, struktur aset, tingkat pertumbuhan dan ukuran perusahaan terhadap keputusan struktur modal pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui teori Pecking Order. Teori Pecking Order lebih mengutamakan pendanaan secara internal daripada pendanaan secara eksternal. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 11 perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis data menggunakan alat analisis uji regresi linier berganda yang didahului dengan uji asumsi klasik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dan uji F. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa secara bersama-sama profitabilitas, likuiditas, struktur aset, tingkat pertumbuhan dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan secara parsial variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal adalah profitabilitas dan ukuran perusahaan. Sedangkan variabel likuiditas, struktur aset dan tingkat pertumbuhan tidak signifikan mempengaruhi struktur modal. Kata kunci : teori pecking order, profitabilitas, likuiditas, struktur aset, tingkat perusahaan.
pertumbuhan, dan ukuran
memerlukan kebutuhan dana yang besar.
1. Pendahuluan Menghadapi persaingan dalam dunia
Untuk
menjamin
ketersediaan
dana
bisnis dan ekonomi yang semakin keras,
tersebut, perusahaan harus mencari sumber-
membuat
sumber
tuntutan
perusahaan agar
dihadapkan pada
mempunyai
permodalan
yang
dapat
keunggulan
menyediakan dana dalam jumlah besar.
dalam persaingan bisnis baik itu dalam
Setiap perusahaan dituntut untuk bisa
teknologi, produk yang dihasilkan maupun
membaca dan melihat situasi yang terjadi
sumber daya manusianya. Untuk memilki
sehingga mampu mengambil keputusan
keunggulan tersebut tentunya perusahaan
dalam 53
pengelolaan
fungsi-fungsi
54 ISSN 2580 - 5398
JURNAL SOSIAL HUMANIORA DAN PENDIDIKAN VOL. 1 NO.1
manajemen
dengan
baik
di
bidang
mendapatkan dividen. Dan yang ketiga
pemasaran, produksi, sumber daya manusia,
sebagai
dan keuangan dengan baik.
investor mengandalkan penerimaan dividen.
Perusahaan
penghasilan
dimana
memastikan
Kajian tentang pemenuhan sumber
kegiatan operasionalnya berjalan lancar
pendanaan perusahaan ini dikenal juga
memerlukan sumber dana yang optimal.
dengan teori struktur modal.Ada banyak
Sumber dana berasal dari dua hal yaitu
teori mengenai struktur modal, tetapi dari
berupa
Sedangkan
berbagai teori tersebut masih banyak yang
sumber dana yang kedua berasal dari
saling bertentangan.Teori struktur modal ini
sumber dana internal yang berupa laba
menitikberatkan
ditahan.
komposisi antara utang jangka panjang
utang
dalam
sumber
dan
saham.
Penggunaan
membiayai
utang
kegiatan
untuk
perusahaan
dengan
saham
tentang
yang
bagaimana
ideal
memerlukan pertimbangan risiko agar dapat
diperoleh
mencapai struktur modal yang optimal guna
optimal.Dalam teorinya ada 3 teori yang
memaksimalkan
Jika
membahas tentang struktur modal yaitu
perusahaan mempunyai utang terlalu besar,
Trade-off theory, Agency Theory dan
maka
Pecking Order Theory.Teori Trade-Off
nilai
dapat
perusahaan.
meningkatkan
risiko
struktur
sehingga
menyatakan
membayar dana cash flow yang cukup besar
struktur modal dengan nilai perusahaan
untuk membayar cicilan utang beserta
terdapat
bunganya.
optimal.
perusahaan
juga
rentan
menyebabkan
terhadap
fluktuasi
suatu
hubungan
yang
kebangkrutan karena perusahaan harus
Utang
bahwa
modal
tingkat
leverage
antara
yang
1.1.Rumusan Masalah
perubahan tingkat suku bunga dan gejolak
Apakah terdapat pengaruh secara
perubahan nilai uang.
simultan maupun parsial dari variabel
Penggunaan saham pada dasarnya
profitabilitas yang di proksikan dengan
dapat digunakan untuk mencapai tiga tujuan
Return of Asset, likuiditas yang diproksikan
yaitu yang pertama sebagai gudang nilai,
dengan Current Ratio, struktur aset yang
berarti investor mengutamakan keamanan
diproksikan dengan Tangible Asset, tingkat
investor, yang kedua digunakan untuk
pertumbuhan yang diproksikan dengan
penambahan modal yang berarti investor
Growth,
mengutamakan investasi jangka panjang
diproksikan dengan Size terhadap struktur
sehingga
modal melalui pengujian teori pecking
mereka
akan
mecari
saham
pertumbuhan untuk memperoleh capital gain
order?
atau saham penghasilan untuk 54
dan
ukuran
perusahaanyang
55 ISSN 2580 - 5398
JURNAL SOSIAL HUMANIORA DAN PENDIDIKAN VOL. 1 NO.1
terakhir ekuitas. Dalam teori pecking order
2. Landasan Teori, Kajian Empiris dan
, urutan pendanaan akan dimulai dengan: 1.
Pengembangan Hipotesis
penggunaan dana internal, 2. penerbitan
2.1. Struktur Modal Struktur
modal
perusahaan
surat utang, 3. penerbitan saham
menggambarkan perbandingan antara utang
Dana internal adalah dana yang
jangka panjang dengan modal sendiri yang
sudah tersedia di perusahaan yang diperoleh
digunakan oleh suatu perusahaan.
dari kegiatan yang sudah ada. apabila dana
Lawrence (2000), yaitu modal utang
internal
tidak
mencukupi,
maka
baru
(debt capital) dan modal sendiri (equity
kemudian perusahaan menerbitkan surat
capital).Tetapi dalam kaitannya dengan
utang dan apabila penggunaan utang sudah
struktur modal, jenis modal utang yang
mencapai batas maksimum, maka langkah
diperhitungkan
terakhir adalah menerbitkan saham.
adalah
modal
jangka
panjang.Sementara modal sendiri adalah
Myers (1984) dalam Yulinda (2007)
dana jangka panjang perusahaan yang
menerangkan bahwa perusahaan dalam
disediakan oleh pemilik perusahaan atau
pemilihan dana akan memilih dana internal
pemegang saham yang terdiri dari berbagai
terlebih dahulu untuk membayar dividen
jenis saham (saham preferendan saham
dan
biasa), serta laba ditahan.Weston dan
dibutuhkan,
Copeland
(1996)
mengatakan
bahwa
utang dibanding sumber dana eksternal
“struktur
modal
adalah
pembiayaan
lainnya. Brealey (2007) menyatakan bahwa
investasi.
Jika
perusahaan
lebih
memilih
teori
panjang,
kehadiran informasi yang tidak simetrik.
preferen,
dan
modal
pemegang saham”.
Manajer
2.2. Teori Pecking Order
perusahaan
Teori
struktur
modal
yang
bagaimana
lebih
diawali
dengan
mengetahui
dibandingkan
keadaan investor.
Informasi ini mempengaruhi pilihan antara
diperkenalkan oleh Myer pada tahun 1984, menjelaskan
order
eksternal
permanen yang terdiri dari utang jangka saham
pecking
dana
pembiayan internal dan eksternal.
perusahaan
Wardianto(2013)
menetapkan struktur modal. Teori pecking
bahwa
order mengasumsikan bahwa perusahaan
menyarankan penggunaan sumber dana
bertujuan
memaksimumkan
internal sebagai sumber pendanaan utama
kesejahteraan pemegang saham. Perusahaan
perusahaan. Hubungan antara tingkat laba
berusaha menerbitkan sekuritas pertama
atau profitabilitas dengan
dari
dalam teori pecking order memiliki arah
untuk
internal
kemudian
utang
fund,retained berisiko
earning,
rendah
dan
yang 55
teori
negatif.
pecking
menjelaskan order
lebih
tingkat utang
Artinya
apabila
56 ISSN 2580 - 5398
JURNAL SOSIAL HUMANIORA DAN PENDIDIKAN VOL. 1 NO.1
profitabilitasnya meningkat, maka tingkat
aset tetap dengan total aset.Untuk variabel
utang
Growth
perusahaan
Sebaliknya,
akan
apabila
menurun.
peneliti
mengukur
melalui
a
profitabilitasnya
percentage increase in total assets. Variabel
menurun maka tingkat utangnya akan
Size diukur melalui logaritma natural total
meningkat.
Peneliti
penjualan, sedangkan variabel profitabilitas
menguji variabel-variabel yaitu Tangibility,
diukur melalui Return on Assets. Sementara
Size,
variabel
Christianti
Growth,
Volatility
dan
(2006)
Profitability,Earning flexibility,
dependen
diproksikan
dengan
memberikan
leverage. Pengujian hipotesis dilakukan
kesimpulan bahwa Tangibility, Growth dan
dengan metode regresi linier berganda.
Profitability mendukung
Hasil
pecking order
penelitian
menunjukkan
bahwa
theory sedangkan earning volatility tidak
tangibility dan profitabilitas terbukti secara
mendukung static trade-off dan pecking
parsial berpengaruh signifikan terhadap
order theory. Hadiyanto (2008) Peneliti
struktur
menguji 2 sampel perusahaan berdasarkan
mempunyai hubungan negatif terhadap
kriteria sampel yang ditetapkan dengan
struktur
hipotesa struktur aktiva, ukuran perusahaan,
perusahaan yang diteliti mendukung konsep
dan
pecking
profitabilitas
berpengaruh
negatif
modal.
modal
order.
Dimana
sehingga
profitabilitas
perusahaan-
Sedangkan
variabel
terhadap struktur modal. Pengujian hipotesa
growthdan size terbukti secara parsial tidak
menggunakan metode analisis verifikatif
berpengaruh
dengan
yang
modal.Yuliati (2011) Penelitian ini menguji
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
variabel-variabel penentu struktur modal
adalah
mendukung
seperti Profitabilitas, Likuiditas, struktur
hipotesis pecking order. Wardianto (2013)
aset, Growth, firm size dan risiko bisnis
Penelitian ini menguji variabel tangibility,
terhadap industry manufaktur di
pertumbuhan
ukuran
setelah krisis moneter dengan menggunakan
sebagai
122 perusahaan manufaktur yang terdaftar
variabel independen dan struktur modal
di Bursa efek Indonesia selama periode
yang diproksikan dengan leverage sebagai
penelitian tahun 2006 – 2007. Pengujian
variabel dependen dengan menggunakan 10
hipotesis dilakukan dengan metode regresi
perusahaan
non-bank financial institusin
linear berganda dengan hasil penelitian
yang selalu listing dalam saham LQ45 di
yang menunjukkan bahwa profitabilitas dan
Bursa Efek Indonesia selama periode
likuiditas
berpengaruh
penelitian tahun 2004 – 2011. Peneliti
signifikan
terhadap
hasil
kesimpulan
satu-satunya
perusahaan
yang
perusahaan, dan
profitabilitas
mengukur Tangibility melalui perbandingan
terhadap
negatif struktur
struktur
BEI
secara modal.
Sementara ukuran perusahaan berpengaruh 56
57 ISSN 2580 - 5398
JURNAL SOSIAL HUMANIORA DAN PENDIDIKAN VOL. 1 NO.1
positif secara signifikan terhadap struktur
Teknik sampling yang digunakan
modal. Sedangkan variabel lainnya seperti
pada penelitian ini adalah metode purposive
struktur aset, kesempatan bertumbuh dan
sampling,
risiko bisnis tidak berpengaruh signifikan
melakukan pemilihan sampel sesuai dengan
terhadap struktur modal.
keperluan
Hipotesis :
dibutuhkan.Terdapat
H1:Variabel yang diproksikan ke dalam
berdasarkan karakteristik penarikan sampel,
Return
of
Current
data
metode
dan
ini
penulis
informasi 38
yang
perusahaan,
Ratio,
maka diperoleh sampel penelitian sebanyak
Tangible Assets ,Growth dan Size
13 perusahaan sektor pertambangan selama
secara simultan berpengaruh terhadap
periode penelitian.Dari hasil penarikan
struktur modal pada perusahaan sektor
sampel tersebut, diperoleh sebanyak 11
pertambangan melalui teori Pecking
perusahaan sampel yang memenuhi kriteria
Order
yang telah ditentukan.
H2:Variabel
Assets,
dengan
Profitabilitas,
Likuiditas,
3.1. Alat
Analisis
dan
Pengujian
Struktur aktiva, Tingkat pertumbuhan
Hipotesis
dan Ukuran Perusahaan secara parsial
Analisis Regresi Linier Berganda
berpengaruh terhadap struktur modal
Penelitian ini menggunakan analisis
pada perusahaan sektor pertambangan
regresi linier berganda untuk mengetahui
melalui teori Pecking Order
pengaruh variabel profitabilitas, likuiditas, struktur aktiva, dan ukuran perusahaan
3. Metode Penelitian
terhadap struktur modal yang di proksikan
Data Penelitian
dengan debt to equity ratio.
Pada
penelitian
ini,
penulis
Persamaan
yang
digunakan
memperoleh data sekunder berdasarkan :
penelitian ini yaitu :
Pusat Referensi Pasar Saham (PRPM)
Y=α+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+℮
seperti
Indonesian
Capital
Market
Dimana :
Directory tahun 2008 – 2012, laporan
Y= Tingkat Utang( Leverage Ratio)
tahunan
Α = Konstanta
perusahaan
(Annual
dalam
Report),
www.idx.co.id. Dan www.sahamok.com
b1,b2,b3,b4,b5,b5 = Koefisien perubahan
Populasi dan Sampel
nilai
Perusahaansektor
pertambangan
X1
= Profitabilitas (ROA)
dipilih karena merupakan lahan yang
X2
= Likuiditas
strategis untuk mendapatkan keuntungan
X3
= Struktur Aktiva
X4
= Tingkat Pertumbuhan
dalam berinvestasi. 57
58 ISSN 2580 - 5398
JURNAL SOSIAL HUMANIORA DAN PENDIDIKAN VOL. 1 NO.1
X5
= Ukuran Perusahaan
membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel dengan derajat bebas.
3.2. Pengujian Asumsi Klasik Pengujian klasik untuk mengetahui apakah
model
regresi
4. Hasil Dan Pembahasan
benar-benar
4.1. Deskripsi Variabel Penelitian
menunjukkan hubungan yang signifikan
Uji Asumsi Klasik
dan representative dan pengujian asumsi
a.
klasik dalam penelitian ini meliputi : Uji Normalitas,
Uji Normalitas Hasil uji normalitas pada 55 data
Autokorelasi,
sampel menunjukkan bahwa hanya dua
Heterokedastisitas, Multikolinearitas
variabel yaitu ROA (Return of asset) dan
Uji Koefisien Determinasi (R2)
GROW (Growth) yang berdistribusi normal
Koefisien Determinasi (R2) berguna
dengan signifikansi diatas 0,05. Hal ini
untuk mengukur sebagian besar peranan
ditunjukkan
dengan
nilai
variabel independen atau bebas terhadap
pengujian
One-sample
variabel dependen terikat.
smirnov test diatas 0,05.
Pengujian Hipotesis
b.
signifikansi Kolgomorov-
Uji Autokorelasi Hasil uji autokorelasi, diperoleh hasil
Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Suliyanto (2011:62) suatu variabel
Durbin-Watson sebesar 1,784 dari 55 data
memiliki pengaruh jika nilai thitung variabel
sampel dengan variabel berjumlah 5 (n =
lebih besar dibandingkan nilai ttabel.Uji
55, k = 5) sehingga nilai lower bound (dl) =
hipotesis secara parsial dilakukan dengan
1,374, nilai batas atas (du) = 1,768, nilai 4 -
uji
du = 2,232 dan nilai 4 - dl = 2,626. Dengan
t.
Uji
t
ini
digunakan
untuk
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
demikian
variabel
diantara du dan 4-du sehingga dapat
independen
secara
individual
nilai
Durbin-Watson
berada
dalam menerangkan variabel dependen.
disimpulkan bahwa hasil regresi tidak
Uji F (Goodness of Fit Model)
terdapat autokorelasi.
Suliyanto (2011) uji F atau yang sering
disebut
sebagai
Uji Heterokedastisitas
simultan
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
bertujuan untuk menguji apakah variabel
heterokedastisitas dapat digunakan metode
independen yang digunakan dalam model
grafik, yaitu dengan menghubungkan nilai
mampu
variabel dependen yang diprediksi dengan
menjelaskan
uji
c.
perubahan
nilai
variabel tergantung atau tidak. Untuk
nilai
residualnya
(Y
prediksi
–
Y
mengetahui apakah model masuk dalam
sesungguhnya) dimana sumbu X adalah
kategori cocok (fit) atau tidak, harus
nilai variabel dependen yang diprediksi dan sumbu Y adalah residualnya.Jika titik-titik 58
59 ISSN 2580 - 5398
JURNAL SOSIAL HUMANIORA DAN PENDIDIKAN VOL. 1 NO.1
dalam grafik membentuk suatu pola tertentu
tolerance 0.10 atau nilai variance inflation
maka data terindikasi heterokedastisitas.
factor yang berada dibawah nilai 10%. Jadi
Tetapi jika titik-titik dalam grafik menyebar
multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y,
< 0.10 atau nilaivariance inflation factor>
maka tidak terjadi heterokedastisitas. Data
10%. Hasil pengolahan data nilai variance
tidak terjadi heterokedastisitas karena titik-
inflation factor.
titik dalam grafik menyebar dan tidak
Uji Parsial (Uji t)
membentuk pola tertentu. d.
Pengujian
Uji Multikolinearitas
mengetahui
Uji ini dapat dilihat dengan nilai
variabel
ini
dilakukan
seberapa yaitu
jauh
Return
untuk
pengaruh of
Assets
Tolerance dan Variance Inflation Factor
(Profitabilitas), Current Ratio (Likuiditas),
(VIF).Tolerance mengukur variabel bebas
Tangibility
lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah
(Tingkat pertumbuhan), dan Size (Ukuran
sama dengan nilai variance inflation factor
Perusahaan) terhadap yaitu Debt to Equity
tinggi (Karena nilai variance inflation
Ratiomelalui
factor = 1/tolerance) dan menunjukkan
Pengujian
adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut
membandingkan signifikansi thitung masing-
off yang umum dipakai adalah nilai
masing variabel.
(Struktur
Teori ini
Aset),
Growth
Pecking
Order.
dilakukan
dengan
Hasil pengujian persamaan regresi sebagai berikut : DER = 807,423–5,2947X1–0.113X2–0,870X3+0,650X4-20,155X5 Analisa Persamaan regresi diatas adalah
Return of Asset sebesar -5,294. Dari
sebagai berikut :
perhitungan uji secara parsial diperoleh
1) Konstanta sebesar 807,423, artinya jika
thitung
sebesar-4,539
signifikansi
Struktur
Tingkat
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05
Ukuran
menunjukkan
Pertumbuhan
(X3),
(X4),
dan
0,00.
nilai
Profitabilitas (X1), Likuiditas (X2), Aset
sebesar
dan
bahwa
Nilai
variabel
Perusahaan (X5) nilainya adalah 0,
Profitabilitasmemiliki pengaruh yang
maka Struktur modal yang diproksikan
signifikan
dengan tingkat utang (Y) nilainya akan
yang diproksikan sebagai Debt to
meningkat sebesar 807,423 persen.
Equity. Dengan demikian Hipotesis 2
2) Variabel Profitabilitas (X1) Berdasarkan
Modal
diterima. Hasil uji hipotesis yang penelitian
menunjukkan angka signifikan dengan
didapatkan nilai koefisien variabel
arah koefisien regresi bertanda negatif
Profitabilitas
hasil
terhadapStruktur
yang
diukur
melalui
menunjukkan bahwa semakin tinggi 59
60 ISSN 2580 - 5398
JURNAL SOSIAL HUMANIORA DAN PENDIDIKAN VOL. 1 NO.1
profitabilitas perusahaan maka tingkat
menunjukkan nilai thitung sebesar -1,654
utang perusahaan akan semakin kecil
dengan nilai signifikan sebesar 0,105.
dan begitu pula sebaliknya. Koefisien
Nilai signifikan yang lebih besar dari
regresi sebesar -5,294 menunjukkan
0,05 maka variabel Struktur Aset
apabila
terbukti
profitabilitas
mengalami
tidak
berpengaruh
secara
peningkatan 1 persen maka tingkat
signifikan terhadap Debt to Equity
utang akan menurun sebesar 5,294
(Struktur Modal). Koefisien regresi
persen dengan asumsi variabel lainnya
sebesar -0,870 menunjukkan bahwa
konstan.
jika
3) Variabel Likuiditas (X2)
Struktur
Aset
mengalami
peningkatan 1 persen maka tingkat
Berdasarkan hasil persamaan regresi
utang akan menurun sebesar 0,870
linier berganda nilai koefisien Current
persen dengan asumsi variabel lainnya
Ratio sebesar 0,113 dengan arah
konstan. Struktur Aset berpengaruh
negatif. Sedangkan hasil uji secara
tidak
parsial
perusahaan
Sektor
sebesar -1,940 dengan nilai signifikan
perubahan
tingkat
sebesar 0,058. Karena nilai signifikan
dipengaruhi oleh nilai struktur aset.
lebih besar dari 0,05 menunjukkan
5) Variabel Tingkat Pertumbuhan (X4)
menunjukkan
nilai
thitung
signifikan
pada
pertambangan utang
Hasil
pengaruh
yang
signifikan
menunjukkan nilai koefisiean Growth
terhadap
struktur
Dengan
(Tingkat Pertumbuhan) sebesar 0,650
demikian hipotesis 2 tidak diterima.
dengan arah positif. Hasil uji parsial
Koefesien
menunjukkan nilai thitung sebesar 1,470
regresi
modal.
sebesar
-0,113
regresi
tidak
bahwa variabel Likuiditas mempunyai tidak
persamaan
berarti
linier
menunjukkan bahwa jika likuiditas
dan nilai signifikan 0,148
meningkat sebesar 1 persen maka
Karena nilai signifikan lebih besar dari
tingkat utang akan menurun sebesar
0,05 maka variabel Growth (tingkat
0,113 persen dengan asumsi variabel
pertumbuhan) berpengaruh secara tidak
lainnya konstan.
signifikan terhadap Debt to Equity.
4) Variabel Struktur Aset (X3)
Koefisien
regresi
menunjukkan
berganda menunjukkan nilai koefisien
tingkat
Tangibility (Struktur Aset) sebesar -
persen maka tingkat utang juga akan
0,870.
meningkat
uji
secara
parsial 60
pertumbuhan
sebesar
jika
0,650
Hasil dari persamaan regresi linier
Hasil
bahwa
sebesar
variabel
meningkat
0,650
1
persen
61 ISSN 2580 - 5398
JURNAL SOSIAL HUMANIORA DAN PENDIDIKAN VOL. 1 NO.1
dengan
asumsi
variabel
lainnya
signifikansi yang kurang dari 5%, maka
konstan. 6) Variabel Ukuran Perusahaan (X5) Hasil
persamaan
regresi
dapat
disimpulkan
terdapat
secara
bersama-sama
kelima
pengaruh variabel
linier
independen terhadap variabel dependen.
menunjukkan nilai koefisien variabel
Dengan demikian H1 tidak ditolak atau
Size (Ukuran Perusahaan) sebesar -
diterima.
20,15. Sedangkan hasil uji parsial
Koefisien Determinasi (R2)
menunjukkan hasil thitung sebesar -2,757
Hasil analisis menunjukkan nilai
dengan nilai signifikan sebesar 0,008
adjusted R2 sebesar 0,490 berarti bahwa
Nilai signifikan variabel Size yang
sebesar
lebih kecil dari 0,05 menunjukkan
diprediksi oleh variasi Return of Assets,
bahwa
(ukuran
Current Ratio, Tangibility, Growth dan
berpengaruh
Size. Dan sebesar 51% variabel Debt to
variabel
perusahaan)
Size
terbukti
49%
Debt
to
Equity
dapat
negatif secara signifikan terhadap Debt
Equity dijelaskan oleh faktor lainnya.
to
Koefisien Parsial
Equity,
maka
hipotesis
yang
menyatakan bahwa ukuran perusahaan
Untuk
mengetahui
besarnya
berpengaruh secara signifikan dapat
kontribusi masing-masing variabel bebas
diterima. Koefisien regresi sebesar -
terhadap
20,15
mempertimbangkan
menunjukkan
jika
Ukuran
variabel
terikat hubungan
dengan variabel
perusahaan meningkat 1 persen maka
bebas lainnya, baik terhadap variabel bebas
tingkat utang akan menurun 20,15
yang
persen dengan asumsi variabel lainnya
analisis tersendiri. Apabila yang dihadapi
konstan.
adalah regresi dengan dua atau lebih
kontribusinya,
diperlukan
variabel bebas, maka akan diperoleh
Uji Simultan Uji F (Uji Simultan) dilakukan untuk
korelasi parsial sebanyak jumlah variabel
melihat apakah secara keseluruhan variabel bebas
dicari
mempunyai
pengaruh
bebas.
terhadap
Korelasi parsial antara Profitabilitas
variabel terikat.
yang diukur melalui Return of Assets
Nilai F untuk data sampel diperoleh
dengan Struktur Modal yang diproksikan
sebesar 11,363 dengan nilai signifikansi
melalui Debt to Equity Ratio diperoleh
lebih
Dengan
sebesar koefisien korelasi parsial (r) = -
menggunakan taraf signifikansi 5% maka
0,544 yang menunjukkan hubungan antara
dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi
variabel Profitabilitas terhadap Struktur
kecil
dari
0,05.
tidak sama dengan nol. Karena nilai
Modal memiliki hubungan negatif 61
dan
62 ISSN 2580 - 5398
JURNAL SOSIAL HUMANIORA DAN PENDIDIKAN VOL. 1 NO.1
kontribusi
pengaruhnya
sebesar
Korelasi
parsial
antara
Ukuran
Determinasi Parsial r2 (r Square) = -0,441
Perusahaan yang diukur melalui Size
atau -44,1 %.
dengan
Struktur
Modal
Modal
yang
Korelasi parsial antara Likuiditas
diproksikan melalui Debt to Equity Ratio
yang diukur dengan Current Ratio dengan
diperoleh sebesar koefisien korelasi parsial
Struktur Modal yang diproksikan melalui
(r) = -0,366 dan kontribusi pengaruhnya
Debt to Equity Ratio diperoleh sebesar
sebesar Determinasi Parsial r2 (r Square) =
koefisien korelasi parsial (r) = -0,267 yang
-0,268 atau -26,8 %.
menunjukkan hubungan negatif antara
4.2. Pembahasan
variabel
1. Pengaruh Profitabilitas terhadap
Likuiditas
terhadap
Struktur
Modal dan kontribusi pengaruhnya sebesar
Struktur Modal
Determinasi Parsial r2 (r Square) = -0,189
Berdasarkan
atau -18,9 %.
hasil
penelitian
diperoleh bahwa profitabilitas mempunyai
Korelasi parsial antara Struktur Aset
pengaruh
negatif
signifikan
terhadap
yang diukur melalui Tangibility dengan
struktur modal. Tingkat pengembalian
Struktur Modal Modal yang diproksikan
keuntungan yang tinggi atas investasi
melalui Debt to Equity Ratio diperoleh
menyebabkan penggunaan utang yang
sebesar koefisien korelasi parsial (r) = -
relatif kecil. Tingkat pengembalian yang
0,230 yang menunjukkan hubungan negatif
tinggi
antara variabel Struktur Aset terhadap
membiayai
Struktur
pendanaan yang dihasilkan secara internal.
Modal
dan
kontribusi
juga
memungkinkan
sebagian
besar
untuk
kebutuhan
pengaruhnya sebesar Determinasi Parsial r2
Hasil
(r Square) = -0,161 atau -16,1 %.
penelitian Sri Yuliati (2011), Wardianto
Korelasi
parsial
antara
Tingkat
penelitian
menunjukkan
dengan
mempunyai
Modal
Modal
sejalan
dengan
(2013) dan Bram Hadiyanto (2008) yang
Pertumbuhan yang diukur melalui Growth Struktur
ini
yang
bahwa pengaruh
profitabilitas secara
terhadap
diproksikan melalui Debt to Equity Ratio
struktur modal.
diperoleh sebesar koefisien korelasi parsial
2. Pengaruh Likuiditas terhadap Struktur
(r) = 0,206 yang menunjukkan hubungan positif
antara
variabel
Modal
Tingkat
Berdasarkan
hasil
penelitian
Pertumbuhan terhadap Struktur Modal dan
diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa
kontribusi
sebesar
likuiditas mempunyai pengaruh negatif
Determinasi Parsial r (r Square) = 0,143
tidak signifikan terhadap struktur modal.
pengaruhnya 2
atau 14,3 %.
Likuiditas mempunyai pengaruh negatif 62
63 ISSN 2580 - 5398
JURNAL SOSIAL HUMANIORA DAN PENDIDIKAN VOL. 1 NO.1
terhadap struktur modal menunjukkan
signifikan terhadap struktur modal. Namun
bahwa
hasil penelitian ini tidak sejalan hasil
hubungan
perusahaan
dalam
antara
kemampuan
melunasi
utangnya
penelitian K. Bagus Wardianto (2013)
dengan menggunakan aktiva lancar yang
yang
dimiliki terhadap struktur modal bertolak
Tangibility (struktur aset) mempunyai
belakang. Variabel likuiditas yang tidak
pengaruh
signifikan mungkin disebabkan karena
modal.
perusahaan-perusahaan
4. Pengaruh
di
sektor
pertambangan pada tahun 2008 hingga
menunjukkan
signifikan
hasil
variabel
terhadap
Tingkat
struktur
Pertumbuhan
terhadap Struktur Modal
2012 memiliki likuiditas terbaik, sehingga
Berdasarkan
hasil
penelitian
tidak ada keraguan tentang kemampuan
diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa
perusahaan melunasi utang lancarnya.Hasil
tingkat pertumbuhan mempunyai pengaruh
penelitian ini tidak sejalan penelitian Sri
positif tidak signifikan terhadap struktur
Yuliati (2011) yang menunjukkan hasil
modal. Hal ini berarti bahwa jika tingkat
Likuiditas berpengaruh signifikan dengan
pertumbuhan
koefisien regresi sebesar -2,24 yang berarti
pertumbuhan
semakin besar likuiditas perusahaan maka
proporsi penggunaan utang juga akan
akan semakin kecil penggunaan utang
meningkat.Hasil ini sejalan penelitian K.
dikarenakan kemampuan perusahaan untuk
Bagus
membayar utangnya.
menunjukkan hasil bahwa variabel Growth
3. Pengaruh
Struktur
Aset
terhadap
aset
Wardianto
yaitu
meningkat,
(2013)
maka
yang
terbukti tidak berpengaruh secara parsial
Struktur Modal Berdasarkan
perusahaan
terhadap struktur modal yang diproksikan penelitian
sebagai Debt to Equity.Hasil penelitian ini
diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa
juga sejalan penelitian Sri Yuliati (2011)
struktur aset mempunyai pengaruh negatif
yang menunjukkan bahwa variabel tingkat
tidak signifikan terhadap struktur modal.
pertumbuhan tidak berpengaruh secara
Pengaruh negatif tersebut menunjukkan
signifikan terhadap struktur modal.
jika struktur aset perusahaan semakin
5. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap
meningkat, penggunaan
maka utang
hasil
akan pada
menurunkan
struktur Modal
perusahaan
Berdasarkan
hasil
penelitian
tersebut.Hasil ini sejalan penelitian Sri
diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa
Yuliati (2011) yang menunjukkan hasil
ukuran perusahaan mempunyai pengaruh
bahwa
negatif secara signifikan terhadap struktur
Tangibility
mempunyai
pengaruh
(Struktur negatif
Aset) tidak
modal. Ketika ukuran suatu perusahaan 63
64 ISSN 2580 - 5398
JURNAL SOSIAL HUMANIORA DAN PENDIDIKAN VOL. 1 NO.1
semakin besar artinya perusahaan tersebut
modal
lebih banyak membutuhkan dana eksternal.
pertambangan. Hal ini sesuai dengan
Hal tersebut dikarenakan perusahaan besar
teori Pecking Order yang menyatakan
memiliki kebutuhan dana yang besar dan
bahwa apabila profitabilitas semakin
salah satu alternatif pendanaan adalah
tinggi maka akan meningkatkan sumber
dengan
dana internal sehingga penggunaan
menggunakan
dana
eksternal.
Namun, semakin besarnya ukuran suatu perusahaan
yang
ditandai
perusahaan
sektor
utang semakin rendah.
dengan
b. Likuiditas mempunyai pengaruh negatif
meningkatnya aset, maka menunjukkan
tidak
bahwa
besarnya
tersebut
dapat
mengurangi
pada
signifikan
terhadap
pada
perusahaan
Struktur
ukuran
perusahaan
Modal
membuat
perusahaan
pertambangan. Semakin besar likuiditas
jumlah
utangnya,
karena
sektor
perusahaan maka akan semakin kecil
perusahaan lebih mengutamakan sumber
penggunaan
dana internalnya daripada dana eksternal.
kemampuan
Hal
teori
membayar utangnya melalui sumber
Pecking Order yang menjelaskan bahwa
dana internal. Hal ini mendukung teori
perusahaan lebih menyukai pendanaan
Pecking Order.
tersebut
konsisten
dengan
internal daripada eksternal, sejalan dengan
utang
karena
adanya
perusahaan
untuk
c. Struktur Aset mempunyai pengaruh
penelitian Bram Hadianto (2008) yang
negatif
menunjukkan hasil bahwa variabel Size
Struktur Modal pada perusahaan sektor
berpengaruh
pertambangan
negatif
secara
signifikan
terhadap struktur modal.
d. Tingkat
5. Kesimpulan. Dari hasil analisis data didaptkan
tidak
signifikan
pertumbuhan
pengaruh
positif
terhadap
Struktur
terhadap
mempunyai
tidak
signifikan
Modal
pada
perusahaan sektor pertambangan
bahwa Profitabilitas, Likuiditas, Struktur
e. Ukuran
Perusahaan
mempunyai
Aset, Tingkat Pertumbuhan dan Ukuran
pengaruh negatif signifikan terhadap
Perusahaan
bersama-sama
struktur modal pada perusahaan sektor
(simultan) berpengaruh terhadap struktur
pertambangan. Hal ini sesuai dengan
modal.
teori Pecking Order.
secara
Hasil uji hipotesis secara parsial
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa : a. Profitabilitas
mempunyai
dalam pengambilan kebijakan pendanaan pengaruh
(utang) maka perusahaan yang menjadi
negatif signifikan terhadap struktur
sampel telah melakukan kombinasi dari 64
65 ISSN 2580 - 5398
JURNAL SOSIAL HUMANIORA DAN PENDIDIKAN VOL. 1 NO.1
2000-2005). Tesis. Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh.Yogyakarta : PT. BPFE Santoso, Singgih. 2012. Aplikasi SPSS Pada Statistik Parametrik. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta : PT. BPFE Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabet, Bandung -----------------, 2014, Metode Penelitian Manajemen, Cetakan ke dua, Alfabet, Bandung Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan : Teori Dan Aplikasi Dengan SPSS. Yogyakarta : Andi Sutrisno. 2005. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Yogyakarta : Ekonisi Yuliati,Sri. 2011. Pengujian Pecking Order Theory : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Industri Manufaktur Di BEI Periode Setelah Krisis Moneter. Jurnal Politeknosains Vol.X No.1 Wardianto, K Bagus,2013. “Pengujian Pecking Order Theory Pada Non-Bank Financial Institution (NBFIs) Di Indonesia”. Jurnal Perspektif Bisnis, Vol.1, Juni 2013 Weston, J.Fred dan Thomas E. Copeland. 1996. Manajemen Keuangan. Edisi 8.Jilid 2.Jakarta : Erlangga
dana eksternal dan internal (Teori Pecking Order). Apabila sumber dari dana internal tidak
mencukupi
mempertimbangkan
maka ukuran
dengan perusahaan
masih memungkinkan perusahaan untuk memenuhi
sebagian
kebutuhan
pendanaannya melalui penggunaan utang.
6. Daftar Pustaka Brigham, Eugene dan Joel F Houston.2011. Manajemen Keuangan, Jilid 2, Edisi 11. Jakarta : Salemba Empat. Brealey, Richard A , Stewart C. Myers, dan Alan J. Marcus. 2007. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid 2. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga Christianti, Ari. 2006. Penentuan Perilaku Kebijakan Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta : Hipotesis Static Trade Off Atau Pecking Order Theory. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang Hadianto, Bram. 2008. Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Telekomunikasi Periode 2000 – 2006 : Sebuah Pengujian Hipotesis Pecking Order. Jurnal Manajemen, Vol.7 No.2 Hanafi, M.Mamduh dan Abdul, Halim. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : PT. BPFE Hartono, Jogiyanto. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi.Edisi 7. Yogyakarta: PT. BPFE Jensen, Michael.C dan William H. Meckling. 1976. Theory of The Firm : Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics. Vol. 3. No.4. pp. 305 – 360 Lawrence, Gitman. 2000. Principle of Managerial Finance , Edisi 9. AddisonWeasley Rachmawardani, Yulinda. 2007. Analisis Pengaruh Aspek Likuiditas, Risiko Bisnis, Profitabilitas, Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal Perusahaan (Studi Empiris Pada Sektor Keuangan dan Perbankan di BEJ Tahun 65