ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SAMPAH DAN KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGELOLAAN SAMPAH RUMAHTANGGA (Studi Kasus di Perumahan Cipinang Elok, Jakarta Timur)
GANIS DWI CAHYANI
DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SAMPAH DAN KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGELOLAAN SAMPAH RUMAHTANGGA (Studi Kasus di Perumahan Cipinang Elok, Jakarta Timur
GANIS DWI CAHYANI H44050665
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
RINGKASAN
GANIS DWI CAHYANI. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Sampah dan Kelayakan Finansial Usaha Pengelolaan Sampah Rumahtangga (Studi Kasus di Perumahan Cipinang Elok, Jakarta Timur). Dibimbing Oleh EKA INTAN KUMALA PUTRI dan NUVA. Kebutuhan pasar perumahan yang tinggi mengakibatkan rendahnya penilaian manusia terhadap lingkungan dalam pembangunan perumahan yang mengakibatkan pembangunan suatu perumahan kurang memperhatikan kondisi lingkungannya. Salah satu contohnya adalah kurangnya lahan pembuangan sampah di daerah perumahan yang menyebabkan warga perumahan tidak melakukan pengelolaan sampah secara baik. Sampah menjadi permasalahan serius sejalan dengan bertambahnya penduduk dan perubahan pola hidup masyarakat di suatu lingkungan. Sementara itu, kapasitas penanganan sampah yang biasa dilakukan oleh Pemerintah Daerah/Kota pada umumnya tidak mampu menyesuaikan laju produksi sampah. Sampah perumahan diproduksi oleh rumahtangga yang merupakan penyumbang terbesar limbah padat. Sektor perumahan menyumbang 58% dari 27.996 m3 produksi sampah yang dihasilkan di DKI Jakarta. Sedangkan pengelolaan sampah di Indonesia pada umumnya dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengangkut, membuang dan memusnahkan sampah. Pengelolaan sampah yang masih relatif sederhana, belum dapat menyelesaikan permasalahan sampah, sehingga diperlukan adanya peraturan tentang persampahan dan pengelolaannya agar sampah yang dihasilkan terutama yang bersumber dari perumahan dan pemukiman dapat dilakukan dengan efektif. Solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan sampah adalah dengan melakukan pengelolaan sampah berbasis komunitas. Salah satu sampah padat perkotaan yang dapat dijadikan sebagai bisnis komersil berbasis komunitas adalah sampah sebagai bahan baku kompos. Kompos dibutuhkan untuk usaha pertanian, perkebunan, perikanan dan penghijauan sehingga dapat dipasarkan secara luas. Dampak positif lain dari usaha pengelolaan sampah komunitas adalah mengurangi anggaran pemerintah dalam mengatasi sampah, membuka lapangan kerja dan memperbaiki kondisi lingkungan. Perumahan Cipinang Elok adalah salah satu perumahan yang warganya telah melakukan kegiatan pengelolaan sampah yang kemudian diberi nama pabrik kompos ”Mutu Elok”. Aktivitas yang dilakukan oleh warga Cipinang Elok merupakan peran masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah. Peran tersebut diperlukan karena produsen sampah itu sendiri adalah masyarakat. Terdapat keterkaitan antara masyarakat sebagai produsen dengan produksi sampah yang dihasilkan. Setiap individu memiliki perbedaan alasan dalam memproduksi sampah di tempat tinggalnya, untuk wilayah perumahan misalnya, akan terdapat perbedaan persepsi jika dikaitkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah. Penelitian ini tentang produksi dan kelayakan finansial pengelolaan sampah yang kemudian akan menganalisis lebih jauh tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi sampah di perumahan Cipinang Elok yang akan
1
RINGKASAN GANIS DWI CAHYANI. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Sampah dan Kelayakan Finansial Usaha Pengelolaan Sampah Rumahtangga (Studi Kasus di Perumahan Cipinang Elok, Jakarta Timur). Dibimbing Oleh EKA INTAN KUMALA PUTRI dan NUVA. Kebutuhan pasar perumahan yang tinggi mengakibatkan rendahnya penilaian manusia terhadap lingkungan dalam pembangunan perumahan yang mengakibatkan pembangunan suatu perumahan kurang memperhatikan kondisi lingkungannya. Salah satu contohnya adalah kurangnya lahan pembuangan sampah di daerah perumahan yang menyebabkan warga perumahan tidak melakukan pengelolaan sampah secara baik. Sampah menjadi permasalahan serius sejalan dengan bertambahnya penduduk dan perubahan pola hidup masyarakat di suatu lingkungan. Sementara itu, kapasitas penanganan sampah yang biasa dilakukan oleh Pemerintah Daerah/Kota pada umumnya tidak mampu menyesuaikan laju produksi sampah. Sampah perumahan diproduksi oleh rumahtangga yang merupakan penyumbang terbesar limbah padat. Sektor perumahan menyumbang 58% dari 27.996 m3 produksi sampah yang dihasilkan di DKI Jakarta. Sedangkan pengelolaan sampah di Indonesia pada umumnya dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengangkut, membuang dan memusnahkan sampah. Pengelolaan sampah yang masih relatif sederhana, belum dapat menyelesaikan permasalahan sampah, sehingga diperlukan adanya peraturan tentang persampahan dan pengelolaannya agar sampah yang dihasilkan terutama yang bersumber dari perumahan dan pemukiman dapat dilakukan dengan efektif. Solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan sampah adalah dengan melakukan pengelolaan sampah berbasis komunitas. Salah satu sampah padat perkotaan yang dapat dijadikan sebagai bisnis komersil berbasis komunitas adalah sampah sebagai bahan baku kompos. Kompos dibutuhkan untuk usaha pertanian, perkebunan, perikanan dan penghijauan sehingga dapat dipasarkan secara luas. Dampak positif lain dari usaha pengelolaan sampah komunitas adalah mengurangi anggaran pemerintah dalam mengatasi sampah, membuka lapangan kerja dan memperbaiki kondisi lingkungan. Perumahan Cipinang Elok adalah salah satu perumahan yang warganya telah melakukan kegiatan pengelolaan sampah yang kemudian diberi nama pabrik kompos ”Mutu Elok”. Aktivitas yang dilakukan oleh warga Cipinang Elok merupakan peran masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah. Peran tersebut diperlukan karena produsen sampah itu sendiri adalah masyarakat. Terdapat keterkaitan antara masyarakat sebagai produsen dengan produksi sampah yang dihasilkan. Setiap individu memiliki perbedaan alasan dalam memproduksi sampah di tempat tinggalnya, untuk wilayah perumahan misalnya, akan terdapat perbedaan persepsi jika dikaitkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah. Penelitian ini tentang produksi dan kelayakan finansial pengelolaan sampah yang kemudian akan menganalisis lebih jauh tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi sampah di perumahan Cipinang Elok yang akan
diolah dengan menggunakan analisis regresi ganda. Dari analisis tersebut diharapkan dapat diketahui faktor-faktor yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap produksi sampah di perumahan Cipinang Elok dari model persamaan produksi sampah. Selain itu, penelitian ini juga akan menganalisis kelayakan finansial dari usaha pengelolaan sampah pabrik kompos ”Mutu Elok” di perumahan Cipinang Elok dengan menggunakan kriteria kelayakan NPV, IRR dan Net B/C. Dalam analisis kelayakan finansial dilakukan uji sensitivitas dengan tiga skenario yaitu adanya subsidi harga kompos dari pemerintah sebesar Rp 350/kg, perubahan alokasi dana dari kas warga untuk pabrik kompos ”Mutu Elok” sebesar 5% dan perubahan tarif retribusi kebersihan di perumahan Cipinang Elok sebesar 5%. Berdasarkan hasil regresi berganda, model persamaan fungsi produksi sampah rumahtangga skenario I adalah: Y = 2.683 – 0.434X1 + 0.254X2 + 0.009X3– 0.142X6 – 0.316X8 –0.119X9 Variabel yang mempunyai pengaruh nyata terhadap produksi sampah adalah pola hidup, jumlah anggota keluarga, pendapatan rumahtangga, pengeluaran konsumsi rumahtangga yang berpengaruh nyata pada taraf 5%, sedangkan untuk variabel jenis sampah berpengaruh nyata pada taraf 10%, dan variabel retribusi kebersihan berpengaruh nyata pada taraf 20%. Sedangkan hasil regresi berganda, model persamaan fungsi produksi sampah rumahtangga skenario II adalah: Y = 2.679 – 0.434X1 + 0.253X2 + 0.009X3– 0.142X6 – 0.318X8 – 0.144X9 Variabel yang berpengaruh nyata pada taraf 5% adalah pola hidup, jumlah anggota keluarga, pendapatan rumahtangga, pengeluaran konsumsi rumahtangga dan retribusi kebersihan. Sedangkan jenis sampah berpengaruh nyata pada taraf 10%. Dari hasil analisis kelayakan finansial dapat disimpulkan bahwa usaha pengelolaan sampah pabrik kompos ”Mutu Elok” dengan bantuan kas warga, layak dijalankan. Hal ini berdasarkan kriteria kelayakan dimana NPV≥0, IRR> dari suku bunga rata-rata sebesar 10%, dan Net B/C≥1 dengan periode waktu proyek selama 10 tahun. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa pemberian subsidi harga kompos dari pemerintah, peningkatan alokasi dana dari kas warga dan peningkatan tarif retribusi kebersihan akan meningkatkan kelayakan finansial dari usaha pengelolaan sampah pabrik kompos ”Mutu Elok”, sebaliknya penurunan alokasi dana dari kas warga dan penurunan tarif retribusi kebersihan akan menurunkan kelayakan finansial pabrik kompos ”Mutu Elok”. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pengelola sektor perumahan dalam mempertimbangkan usaha pengelolaan sampah pemukiman yang dari hasil penelitian mampu memberikan keuntungan secara finansial serta dapat mengantisipasi peningkatan produksi sampah berdasarkan faktor-faktor yang secara signifikan dapat mempengaruhi produksi sampah.
diolah dengan menggunakan analisis regresi ganda. Dari analisis tersebut diharapkan dapat diketahui faktor-faktor yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap produksi sampah di perumahan Cipinang Elok dari model persamaan produksi sampah. Selain itu, penelitian ini juga akan menganalisis kelayakan finansial dari usaha pengelolaan sampah pabrik kompos ”Mutu Elok” di perumahan Cipinang Elok dengan menggunakan kriteria kelayakan NPV, IRR dan Net B/C. Dalam analisis kelayakan finansial dilakukan uji sensitivitas dengan tiga skenario yaitu adanya subsidi harga kompos dari pemerintah sebesar Rp 350/kg, perubahan alokasi dana dari kas warga untuk pabrik kompos ”Mutu Elok” sebesar 5% dan perubahan tarif retribusi kebersihan di perumahan Cipinang Elok sebesar 5%. Berdasarkan hasil regresi berganda, model persamaan fungsi produksi sampah rumahtangga skenario I adalah: Y = 2.683 – 0.434X1 + 0.254X2 + 0.009X3– 0.142X6 – 0.316X8 –0.119X9 Variabel yang mempunyai pengaruh nyata terhadap produksi sampah adalah pola hidup, jumlah anggota keluarga, pendapatan rumahtangga, pengeluaran konsumsi rumahtangga yang berpengaruh nyata pada taraf 5%, sedangkan untuk variabel jenis sampah berpengaruh nyata pada taraf 10%, dan variabel retribusi kebersihan berpengaruh nyata pada taraf 20%. Sedangkan hasil regresi berganda, model persamaan fungsi produksi sampah rumahtangga skenario II adalah: Y = 2.679 – 0.434X1 + 0.253X2 + 0.009X3– 0.142X6 – 0.318X8 – 0.144X9 Variabel yang berpengaruh nyata pada taraf 5% adalah pola hidup, jumlah anggota keluarga, pendapatan rumahtangga, pengeluaran konsumsi rumahtangga dan retribusi kebersihan. Sedangkan jenis sampah berpengaruh nyata pada taraf 10%. Dari hasil analisis kelayakan finansial dapat disimpulkan bahwa usaha pengelolaan sampah pabrik kompos ”Mutu Elok” dengan bantuan kas warga, layak dijalankan. Hal ini berdasarkan kriteria kelayakan dimana NPV≥0, IRR> dari suku bunga rata-rata sebesar 10%, dan Net B/C≥1 dengan periode waktu proyek selama 10 tahun. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa pemberian subsidi harga kompos dari pemerintah, peningkatan alokasi dana dari kas warga dan peningkatan tarif retribusi kebersihan akan meningkatkan kelayakan finansial dari usaha pengelolaan sampah pabrik kompos ”Mutu Elok”, sebaliknya penurunan alokasi dana dari kas warga dan penurunan tarif retribusi kebersihan akan menurunkan kelayakan finansial pabrik kompos ”Mutu Elok”. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pengelola sektor perumahan dalam mempertimbangkan usaha pengelolaan sampah pemukiman yang dari hasil penelitian mampu memberikan keuntungan secara finansial serta dapat mengantisipasi peningkatan produksi sampah berdasarkan faktor-faktor yang secara signifikan dapat mempengaruhi produksi sampah.
2
Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Sampah dan Kelayakan Finansial Usaha Pengelolaan Sampah Rumahtangga (Studi Kasus di Perumahan Cipinang Elok, Jakarta Timur) Nama : Ganis Dwi Cahyani NRP : H44050665
Disetujui, Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Dr. Ir. Eka Intan Kumala Putri, MS NIP : 131 918 659
Nuva, SP, M.Sc
Diketahui, Ketua Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan
Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, M.Sc NIP : 131 637 025
Tanggal Lulus :
Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Sampah dan Kelayakan Finansial Usaha Pengelolaan Sampah Rumahtangga (Studi Kasus di Perumahan Cipinang Elok, Jakarta Timur) Nama : Ganis Dwi Cahyani NRP : H44050665
Disetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Eka Intan Kumala Putri, MS NIP : 131 918 659
Diketahui, Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Ketua Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan
Dr. Sri Hartoyo, MS NIP : 131 124 021
Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, M.Sc NIP : 131 637 025
Tanggal Lulus :
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL ”ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SAMPAH DAN KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGELOLAAN SAMPAH RUMAHTANGGA (Studi Kasus di Perumahan Cipinang Elok, Jakarta Timur)” BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN SKRIPSI INI
BENAR-BENAR
HASIL
KARYA
SENDIRI
DAN
TIDAK
MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.
Bogor, Mei 2009
Ganis Dwi Cahyani H44050665
RIWAYAT HIDUP Penulis bernama Ganis Dwi Cahyani lahir pada tanggal 6 November 1986 di Madiun, Jawa Timur. Penulis anak kedua dari dua bersaudara, dari pasangan Kuswoto dan Sri Ani Nurwati. Jenjang pendidikan yang ditempuh penulis adalah SDN Kebonsari III Tuban dengan tahun kelulusan 1999, kemudian melanjutkan ke SLTP Negeri I Tuban dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke SMA Negeri I Tuban sampai dengan tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi di Bogor, Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan diterima sebagai mahasiswa Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen dengan kurikulum Mayor-Minor. Selama menjadi mahasiswa, penulis mengikuti beberapa kegiatan organisasi di kampus, antara lain adalah Kru Koran Kampus IPB, Organisasi Mahasiswa Daerah (OMDA) IPMRT Tuban, Sanggar Seni Sunda Gentra Kaheman dan Himpunan Profesi mahasiswa ESL (REESA). Penulis pernah menjadi juara I dalam karya tulis ilmiah olimpiade pertanian pelajar SMA seIndonesia serta mewakili Departemen ESL sebagai mahasiswa berprestasi tahun 2007. Penulis mempunyai pengalaman kerja sebagai asisten dosen mata kuliah Ekonomi Umum pada tahun 2008 dan magang di Badan Pertanahan Negara (BPN) wilayah Tuban pada tahun 2007. Penulis juga aktif dalam mengikuti seminar dan pelatihan di berbagai acara. Sampai saat ini, penulis adalah penerima beasiswa BBM.