Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Untuk Membeli Material Bahan Bangunan Pada Cv. Asri Wahana Group
Oleh : I Wayan Edi Pranata ABSTRAK Pembangunan fisik di era global menunjukkan tanda-tanda peningkatan. Pembangunan yang dilakukan tidak sebatas hunian namun bangunan untuk perhotelan, pabrik dan perkantoran. Derasnya arus pembangunan membuat kebutuhan material bangunan semakin meningkat. Hal ini tentu membuat banyak orang menangkap peluang untuk menjadi penyedia material bangunan. Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat di rumuskan permasalahan adalah Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk membeli material bahan bangunan pada CV. Asri Wahana Group? dan Faktor mana yang memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan membeli material bahan bangunan pada CV. Asri Wahana Group? Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk membeli material bahan bangunan pada CV. Asri Wahana Group dan Untuk mengetahui faktor mana yang memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan membeli material bahan bangunan pada CV. Asri Wahana Group. Jumlah sampel penelitian adalah 100 orang pelanggan, Pengambilan sampel ini menggunakan teknik purposive sampling. Dengan menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA) diperoleh 6 (enam) faktor dari 20 faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam mempengaruhi konsumen untuk berbelanja pada CV. Asri Wahana Group di Gianyar dan mampu menjelaskan semua varian yang ada dalam data yaitu sebesar 61,549%. Keenam faktor tersebut diberi nama sesuai dengan loading factor terbesar yang berkelompok pada faktor tersebut, yaitu Faktor 1 (status sosial) memiliki eigen value sebesar 4,550 dan memiliki nilai persentase variance sebesar 22,751%. Faktor 2 (pribadi) memiliki eigen value sebesar 25,46 dan dengan nilai persentase variance sebesar 12,732%. Faktor 3 (bauran pemasaran) memiliki eigenvalue sebesar 1,576 dan dengan nilai persentase variance sebesar 7,880%. Faktor 4 (pelayanan) memiliki eigenvalue sebesar 1,396 dan dengan nilai persentase variance sebesar 6,981%. Faktor 5 (psikologis) memiliki eigenvalue sebesar 1,189 dan dengan nilai persentase variance sebesar 5,944%. Faktor 6 (motivasi) memiliki eigenvalue sebesar 1,052 dan dengan nilai persentase variance sebesar 5,261%. Keenam faktor dari 20 variabel dengan loading factor tertinggi di atas 0,5 yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk berbelanja pada CV. Asri Wahana Group di Gianyar. Berdasarkan analisis dan simpulan didapatkan saran umum, faktor status sosial berpengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian material bahan bangunan pada CV. Asri Wahana Group di Gianyar. papan. Berdasarkan teori Maslow di atas, maka salah satu kebutuhan dasar penduduk Indonesia saat ini adalah kebutuhan akan tempat hunian atau rumah. Dalam memenuhi kebutuhan akan hunian atau rumah ini, tentunya penduduk akan menggunakan bahan-bahan konstruksi bangunan. Pembangunan fisik di era global menunjukkan tanda-tanda peningkatan. Pembangunan yang dilakukan tidak sebatas hunian namun bangunan untuk perhotelan, pabrik dan perkantoran. Derasnya arus
I.
Pendahuluan Pertumbuhan penduduk yang kian bertambah ini tentunya akan meningkatkan kebutuhan pokok penduduk. Menurut teori Maslow, kebutuhan manusia itu terbagi menjadi 5, yakni kebutuhan dasar, kebutuhan rasa aman, kebutuhan bersosialisasi (kebutuhan cinta, kasih sayang dan kepemilikan) kebutuhan potensial diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Pada kebutuhan dasar manusia, terdiri atas kebutuhan pangan, kebutuhan sandang, dan
1
pembangunan membuat kebutuhan material bangunan semakin meningkat. Hal ini tentu membuat banyak orang menangkap peluang untuk menjadi penyedia material bangunan. Dalam era situasi hyper competition seperti sekarang ini yang dialami oleh setiap perusahaan, baik perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, perdagangan maupun jasa, senantiasa perlu memerhatikan mengenai keunggulan bersaing perusahaan yang sangat ditentukan oleh kemampuannya dalam memberikan superior value yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan pesaingnya. Untuk itu, maka pemahaman terhadap apa yang dibutuhkan, diinginkan dan diharapkan pelanggan mutlak dilakukan oleh pimpinan perusahaan untuk memuaskan pelanggan Tabel 1 Nilai Penjualan CV. Asri Wahana Group Tahun 2007-2011 Naik/ Penjualan No Tahun Turun (Rp) (%) 1 2007 2.350.960.000 2
2008
2.909.950.000
23,78
3
2009
3.750.360.000
28,88
4
2010
4.207.765.000
12,20
5
2011
5.127.760.000
21,86
18.346.795.000
86,72
Jumlah
Rata-Rata 3.669.359.000 17,34 Sumber: CV. Asri Wahana Group, 2012 Tabel 1 menunjukkan jumlah nilai penjualan CV. Asri Wahana Group tahun 2007-2011, bahwa selama kurun waktu lima tahun CV. Asri Wahana Group terus mengalami peningkatan penjualan. Peningkatan penjualan tertinggi pada tahun 2009 yakni 28,88% dibanding tahun sebelumnya yaitu tahun 2008 sebesar 23,78%. Dari uraian di atas, maka perlu diadakan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk membeli material bahan bangunan pada CV. Asri Wahana Group Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk membeli material bahan
2.
II.
bangunan pada CV. Asri Wahana Group. Untuk mengetahui faktor mana yang memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan membeli material bahan bangunan pada CV. Asri Wahana Group.
Kajian Pustaka Kotler dan Keller (2007:6), menyatakan bahwa pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Definisi tersebut dapat dibedakan menjadi definisi sosial dan definisi manajerial. Definisi sosial pemasaran diartikan sebagai suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertaruhkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan menurut definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai “seni menjual produk”. Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasin nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih (Kotler dan Keller, 2007:9) Konsep produksi adalah suatu orientasi manajemen yang menganggap bahwa konsumen akan menyenangi produk-produk yang telah tersedia dan dapat dibeli. Oleh karena itu, tugas utama manajemen adalah mengadakan perbaikan dalam produksi dan distribusi sehingga lebih efsien. Kotler & Keller (2007:18), menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan oleh pemasar untuk terus–menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Konsep bauran pemasaran adalah segala tindakan atau aktivitas yang dapat dilakukan perusahaan untuk dapat mempertahankan produk, serta mempengaruhi permintaan akan poduknya. Produk menurut Tjiptono (2008:98) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi, dan ide. Jadi, produk dapat berupa manfaat tangible maupun intangible yang dapat memuaskan pelanggan. Produk jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Sesungguhnya pelanggan tidak membeli produk, tetapi membeli manfaat dan nilai dari sesuatu yang ditawarkan. Nilai produk (product value) dapat dirasakan oleh konsumen sewaktu konsumen membandingkan antara kinerja produk yang berdasarkan utilitasnya dengan biaya yang dikeluarkan (acquisition cost). Kotler dan Amstrong (2010:347). Harga didefinisikan sebagai variabel multidimensional yang memiliki pengaruh besar dalam menciptakan kepuasan pelanggan (Champmen dkk, dalam Hurriyati, 2005:52) Ma’aruf (2005 : 115), menyatakan bahwa apabila suatu gerai berada pada lokasi yang tepat, maka gelar tersebut akan lebih suskes dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis. Meskipun keduanya menjual produk yang sama oleh pramuniaga dalam jumlah yang sama dan terampil, sama-sama mempunyai setting/ambience yang bagus Suatu perusahaan banyak aktivitas yang dilakukan tidak hanya menghasilkan produk atau jasa, menetapkan harga, dan menjual produk atau jasa, tetapi banyak aktivitas lainnya yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Salah satunya adalah promosi, kegiatan promosi adalah salah satu bagian dari bauran pemasaran perusahaan, yang isinya memberikan informasi kepada masyarakat atau konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Tidak hanya itu, kegiatan promosi merupakan kegiatan komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan atau konsumen. Personal selling adalah upaya penjualan yang dilakukan oleh para karyawan di gerai ritel kepada calon pembeli. Karyawan semacam itu disebut sebagai customer contact personel yaitu orang-orang yang berhadapan langsung dengan pembeli.
Menurut Kotler dan Amstrong (2006 : 10), perilaku konsumen adalah perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal. III. Metode Penelitian Lokasi dan Obyek Penelitian Penelitian dilakukan pada CV. Asri Wahana Group yang berlokasi di Jalan By Pass Darma giri Gianyar. Pemilihan lokasi tersebut karena penelitian mengenai bauran pemasaran belum pernah dilakukan di CV. Asri Wahana Group. Selain itu terjadi masalah persentase nilai penjualan yang berfluktuasi selama lima tahun terakhir mulai dari tahun 2006 hingga tahun 2010. Adapun yang menjadi obyek penelitian disini adalah perilaku konsumen untuk membeli material bahan bangunan di CV. Asri Wahana Group. Jenis Data Data yang digunakan berdasarkan sifatnya adalah data kualitatif yaitu data yang tidak dapat dihitung dengan satuan hitung. Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan-pernyataan dalam kuisioner. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis faktor. Teknik analisis faktor adalah serangkaian prosedur yang digunakan untuk mengurangi dan meringkas data tanpa kehilangan informasi yang penting (Malhotra, 1998:183). Penggunaan analisis faktor dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen terhadap keputusan membeli material bangunan di CV. Asri Wahana Group. Analisis faktor terdiri dari beberapa tahap yaitu: a. Merumuskan masalah Dalam perumusan masalah perlu dilakukan perumusan secara jelas dari analisis faktor tersebut dan variabelvariabel yang akan disertakan harus diterapkan berdasarkan penelitan, teori, dan pendapat peneliti sendiri. Variabel-variabel dan data-data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan model analisis faktor sebagai berikut: Xi = Ai1F1+Ai2F2+Ai3F3+ViUi
Dimana: Xi = Variabel ke-i yang distandarisasi Aij = Koefisien regresi berganda yang distandarisasi dari variabel (i) pada faktor umum (common factor) F = Faktor Umum (common factor) Vi = Koefisien standar regresi dari variabel i pada faktor khusus (unique factor) i Ui = Faktor khusus (unique factor) untuk variabel i m = Jumlah faktor-faktor umum Faktor-faktor umum (F) dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari variabel-variabel yang dapat diamati dengan formula sebagai berikut: Fi = Wi1X1+Wi2X2+…+Wik.Xk Dimana: F = Estimasi faktor ke-i Wi = Bobot atau koefisien nilai faktor ke-i k = Jumlah variabel yaitu sebanyak 20 variabel. b. Membuat Matrik Korelasi Semua data yang masuk dan diolah akan menghasilkan matrik korelasi. Dengan adanya matrik korelasi dapat diidentifikasikan variabel-variabel tertentu yang tidak mempunyai korelasi dengan variabel lain, sehingga dapat dikeluarkan dari analisis. Pada tahap ini juga diketahui variabel-variabel yang menimbulkan multikolinearitas yaitu dua variabel dengan koefisien korelasi yang relatif tinggi dan variabel tersebut dijadikan satu atau dipilih salah satu untuk dianalisis lebih lanjut (Barlett’s Test of Sphericity). Kemudian digunakan uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) untuk mengetahui kecukupan sampelnya. Analisis faktor dikatakan layak apabila besaran KMO nilainya minimal 0,5. Besaran lainnya yang dilihat adalah nilai Measure of Sampling Adequency (MSA). Besaran ini digunakan sebagai indikator untuk menentukan apakah analisis faktor ini dapat dilanjutkan atau tidak dengan kriteria MSA≥0,5. c.
Menentukan Jumlah Faktor Variabel disusun kembali berdasarkan pada pola korelasi hasil
d.
e.
langkah pada butir 2, untuk menentukan jumlah faktor yang diperlukan untuk mewakili data. Penentuan jumlah faktor dimana masing-masing faktor merupakan gabungan dari beberapa faktor yang saling berhubungan (berkorelasi) didasarkan atas besarnya eigen value, percentage of variance dari setiap faktor yang muncul. Eigen value adalah penjumlahan variance nilai-nilai korelasi setiap faktor terhadap masingmasing variabel yang membentuk faktor yang bersangkutan. Untuk menentukan berapa jumlah faktor yang dapat diterima secara empirik dapat dilakukan berdasarkan besarnya eigen value setiap faktor yang muncul. Semakin besar eigen value setiap faktor semakin representative faktor tersebut untuk mewakili sekelompok variabel. Faktorfaktor yang dipilih faktor yang memiliki eigen value >1. Demikian juga didasarkan pada percentage of variance suatu faktor dapat menjadi pertimbangan konsumen apabila memiliki nilai lebih besar dari 5%, dan apabila didasarkan pada commulative of variance ketentuannya adalah nilai minimum sebesar 60%, maka faktor tersebut dapat digunakan dalam model. Rotasi Faktor Hasil penyederhanaan faktor dalam matrik faktor memperlihatkan hubungan antar faktor dengan variabel individual, tetapi dalam faktor-faktor tersebut terdapat banyak variabel yang berkorelasi sehingga sulit diinterpretasikan. Dengan menggunakan rotasi faktor matrik, matrik faktor ditransformasikan ke dalam matrik yang lebih sederhana sehingga sehingga mudah untuk diinterpretasikan. Dalam perilaku ini digunakan rotasi varimax, karena menghasilkan hasil yang lebih baik. Interpretasi Faktor Interpretasi faktor dapat dilakukan dengan mengelompokkan variabel-variabel yang mempunyai loading factor tertinggi di dalam faktor tersebut. Untuk menginterpretasikan hasil penelitian ini, loading factor minimal 0,4 dan variabel yang mempunyai loading factor kurang dari 0,4 dikeluarkan dari model.
f.
1) Perhitungan skor faktor Perhitungan skor faktor yang ada dasarnya dimaksudkan untuk mencari nilai faktor yang dapat digunakan untuk menganalisis multivariate. 2) Penyeleksian variabel pengganti Penyeleksian variabel pengganti adalah mencari salah satu variabel dalam setiap faktor sebagai wakil dari masing-masing faktor. Menentukan Ketepan Model Tahap akhir dari analisis faktor adalah menentukan apakah model mampu menjelaskan dengan baik. Fenomena data yang ada perlu diuji dengan teknik Principal Component Analisis (PCA) yaitu dengan melihat jumlah residual antara korelasi yang diamati dengan korelasi yang direproduksi. Apabila nilai persentase residual semakin tinggi maka semakin tidak baik kemampuan model dalam menjelaskan fenomena yang ada.
IV. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 6 (enam) faktor dari 20 faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk berbelanja pada CV. Asri Wahana Group di Gianyar. Keenam faktor itu adalah : 1. Faktor Sosial berpengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian material bahan bangunan sangat menjadi pertimbangan responden untuk datang kembali, di samping itu karena harga yang berani bersaing di toko itu menjadi daya tarik bagi konsumen untuk datang berbelanja. 2. Faktor Pribadi dapat mempengaruhi perilaku konsumen sehingga menyempatkan diri untuk berbelanja di toko. 3. Faktor Bauran Pemasaran dapat mempengaruhi keputusan untuk berbelanja di toko tersebut karena jenis barang yang dijual beragam dengan harga yang terjangkau. 4. Faktor Psikologis dapat mempengaruhi keputusan untuk berbelanja karena pengalaman-pengalaman terdahulu yang puas dengan pelayanan di toko tersebut. 5. Faktor Pelayanan menjadi pertimbangan konsumen untuk mengambil keputusan berbelanja.
Faktor Motivasi dapat mempengaruhi perilaku konsumen sehingga konsumen merasa senang dan termotivasi untuk datang kembali. V.
Simpulan Berdasarkan hasil analisis pembahasan yang telah diuraikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk berbelanja pada CV. Asri Wahana Group di Gianyar, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Dengan menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA) diperoleh 6 (enam) faktor dari 20 faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam mempengaruhi konsumen untuk berbelanja pada CV. Wahana Asri Group di Gianyar dan mampu menjelaskan semua varian yang ada dalam data yaitu sebesar 61,549%. Keenam faktor tersebut diberi nama sesuai dengan komponen variabel. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk berbelanja pada CV. Asri Wahana Group di Gianyar sebagai berikut : a. Faktor status sosial berpengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian material bahan bangunan yang memiliki eigen value sebesar 4,550 dan memiliki nilai persentase variance sebesar 22,751%. Dari faktor ini terdapat variabel dengan loading factor terbesar adalah status sosial berpengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian material bahan bangunan (X3), faktor ini sangat menjadi pertimbangan perilaku konsumen di dalam berbelanja di CV. Asri Wahana Group di Gianyar. b. Faktor pribadi memiliki eigenvalue sebesar 2,546 dan dengan nilai persentase variance sebesar 12,732%. Dari faktor ini terdapat variabel dengan loading factor terbesar adalah Mata pencaharian seseorang mempengaruhi keinginan untuk berbelanja (X9), faktor ini sangat menjadi pertimbangan di dalam mempengaruhi perilaku konsumen untuk berbelanja di CV. Asri Wahana Group di Gianyar.
c.
2.
Faktor bauran pemasaran memiliki eigenvalue sebesar 1,576 dan dengan nilai persentase variance sebesar 7,880%. Dari faktor ini terdapat variabel dengan loading factor terbesar kualitas barang yang bermutu (X17) faktor ini sangat menjadi pertimbangan di dalam mempengaruhi perilaku konsumen untuk berbelanja di CV. Asri Wahana Group di Gianyar. d. Faktor pelayanan memiliki eigenvalue sebesar 1,396 dan dengan nilai persentase variance sebesar 6,981%. Dari faktor ini terdapat variabel dengan loading factor terbesar adalah pelayanan yang ramah (X12) faktor ini sangat menjadi pertimbangan di dalam mempengaruhi perilaku konsumen untuk berbelanja di CV. Asri Wahana Group di Gianyar. e. Faktor psikologis memiliki eigenvalue sebesar 1,189 dengan nilai persentase variance sebesar 5,944%. Dari faktor ini terdapat variabel dengan loading factor terbesar adalah pengalaman pernah berbelanja disitu (X15) faktor ini sangat menjadi pertimbangan di dalam mempengaruhi perilaku konsumen untuk berbelanja di CV. Asri Wahana Group di Gianyar. f. Faktor motivasi memiliki eigenvalue sebesar 1,052 dan dengan nilai persentase variance sebesar 5,261%. Dari faktor ini terdapat variabel dengan loading factor terbesar adalah motivasi untuk datang kembali (X13) faktor ini sangat menjadi pertimbangan di dalam mempengaruhi perilaku konsumen untuk berbelanja di CV. Asri Wahana Group di Gianyar. Faktor yang mewakili setiap variabel yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk berbelanja di CV. Asri Wahana Group di Gianyar. a. Faktor status sosial berpengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian material bahan bangunan, merupakan faktor yang mewakili variable status sosial berpengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian material
b.
c.
d.
e.
f.
bahan bangunan karena memiliki loading factor terbesar 0,738, ini berarti status sosial berpengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian material bahan bangunan sangat mempengaruhi perilaku konsumen berbelanja di CV. Asri Wahana Group di Gianyar. Faktor pribadi, merupakan faktor yang mewakili variabel Mata pencaharian seseorang mempengaruhi keinginan untuk berbelanja karena memiliki loading factor tertinggi sebesar 0,791, Setiap minggu menyempatkan diri berbelanja di toko merupakan keinginan yang mempengaruhi perilaku konsumen berbelanja di CV. Asri Wahana Group di Gianyar. Faktor bauran pemasaran, merupakan faktor yang mewakili variabel bauran pemasaran karena memiliki loading factor yang tertinggi sebesar 0,755, bauran pemasaran sangat mempengaruhi perilaku konsumen berbelanja di CV. Asri Wahana Group di Gianyar. Faktor pelayanan yang ramah, merupakan faktor yang mewakili pelayanan karena memiliki loading factor yang tertinggi sebesar 0,767 pelayanan yang ramah merupakan faktor sangat mempengaruhi perilaku konsumen berbelanja di CV. Asri Wahana Group di Gianyar. Faktor pengalaman pernah berbelanja disitu, merupakan faktor yang mewakili psikologis karena memiliki loading factor yang tertinggi sebesar 0,839 pengalaman pernah berbelanja disitu merupakan faktor sangat mempengaruhi perilaku konsumen berbelanja di CV. Asri Wahana Group di Gianyar. Faktor motivasi untuk datang kembali, merupakan faktor yang mewakili motivasi karena memiliki loading factor sebesar 0,812, motivasi merupakan semangat seorang konsumen untuk meraih
3.
suatu keinginan yang mempengaruhi perilaku konsumen berbelanja di CV. Asri Wahana Group di Gianyar. Faktor yang paling dominan mempengaruhi perilaku konsumen untuk berbelanja di CV. Asri Wahana Group di Gianyar adalah faktor status sosial berpengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian material bahan bangunan karena memiliki nilai eigen value yang paling besar
DAFTAR RUJUKAN Assauri, Sofjan. (2004). Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep dan Strategi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Buchari Alma, (2005). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Penerbit: Alfabeta, Bandung. Bagus, (2009). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta Hurriyati, Ratih. (2005). Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: ALFABETA. Imam Ghozali. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan IV. Semarang : Badan penerbit Universitas Diponegoro. Kotler,
Philip. (2007). Manajemen Pemasaran. Edisi Milenia. Jakarta : Prehalkindo
Kotler, Philip dan Gary Amrstrong. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip dan Hellen Keller. (2007). Manajemen Pemasaran. Jilid 2, Edisi 12. Jakarta: Erlangga Kotler, Philip, dan Gary Amstrong. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Cetakan pertama Edisi 12 Jakarta : PT Indeks. Ma’aruf, Hendri. (2005). Pemasaran Ritel, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ketiga. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Suyana, Made. (2007). Aplikasi Analisis Kuantitatif. Denpasar : Sasira Utama. Swastha, Basu dan T. Hani Handoko. (2008). Manajemen Pemasaran: Analisa dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE Tjiptono. (2008). Pemasaran Jasa. Edisi Pertama. Jawa Timur : Bayu Media. Zeithanml & Bitner. (2009). Service Marketing, McGraw Hill. Companies Inc, New York.