eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (1): 122-124 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2017
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN USAHA BISNIS ONLINE SHOP DI KOTA SAMARINDA Alfina Dewi Ratnasari 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktorfaktor apa sajakah yang mempengaruhi keberhasilan usaha bisnis online shop di kota Samarinda yang diukur menggunakan 4 indikator variabel indenpenden yaitu : Modal Usaha, Pengalaman Usaha, Tingkat Pendidikan dan Tenaga kerja. Variabel dependen diukur menggunakan 1 indikator yaitu : Laba. Teori utama yang penulis gunakan menurut Zimmerer dalam Kasmir (2007;17) wirausaha adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha). Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, kepustakaan dan kuisioner dan alat analisis menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis. Hasil pengujian hipotesis secara keseluruhan uji simultan membuktikan bahwa hipotesis berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha. Dan hasil uji parsial hanya variabel modal usaha (X1) yang tidak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha, dan untuk variabel pengalaman usaha (X2), tingkat pendidikan (X3) dan tenaga kerja (X4) berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha, dan faktor pengalaman usaha (X2) merupakan faktor yang paling berpengaruh dominan terhadap keberasilan. Selain itu koefisien korelasi menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan usaha berada pada tingkat hubungan yang sangat kuat. Dan pada pengujian koefisien determinasi diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha memiliki pengaruh besar yang berarti tingkat variabel diluar penelitian ini lebih rendah pengaruhnya terhadap keberhasilan usaha.
Kata Kunci: Modal usaha, Pengalaman usaha, Tingkat Pendidikan, Tenaga Kerja, Keberhasilan Usaha. Pendahuluan Saat ini banyak pebisnis yang mulai beralih untuk melakukan bisnis secara online. Hal ini dapat dijadikan celah memunculkan motivasi bagi para pebisnis untuk mendirikan bisnis yang berbasis online atau menggunakan internet sebagai media menjalankan bisnis. Media social seperti facebook, 1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan (Alfina Dewi Ratnasari)
Instagram, whatsapp, line dan bbm sangat membantu berkembangnya bisnis online. Dengan berkembangnya media sosial yang bisa digunakan untuk tempat bisnis membuat susahnya untuk mengetahui data statistik penjualan online di kota Samarinda. Berbagai fitur media sosial telah memunculkan sebuah fenomena baru di kalangan pengguna internet, karena dapat mendorong berbagai kalangan untuk menjadi seseorang pebisnis online shop yang sukses di Samarinda dengan memanfaatkan handphone (Smartphone) sebagai media Bisnis Online Shop. Berkembangnya teknologi media sosial seperti media sosial facebook dalam akun grub “Busam Samarinda” yang memiliki anggota grub sebanyak 83.901 anggota yang semuanya dapat melakukan transaksi jual beli sehingga semuanya tidak dapat disebutkan sebagai penjual tetapi ada pula sebagai pembeli, berbeda dengan media sosial akun Instagram hasil dari result yang dilakukan sebanyak 14.549 anggota dan semuanya pasti penjual/pemilik bisnis Online Shop tidak ada pembeli tetapi hasil yang di result hanya melalui hastag dan bukan berarti pemilik bisnis online shop di Kota Samarinda berjumlah 14.549. Kerangka Dasar Teori Pengertian Wirausaha Menurut Zimmerer dalam Kasmir (2007;17) bahwa wirausaha adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha). Keuntungan dan Kelemahan Wirausaha Menurut Alma (2013). Keuntungan menjadi seorang wirausaha adalah : a. Terbukanya peluang untuk mencapaitujuan yang dikehendaki sendiri. b. Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang secara penuh. c. Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal. d. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha - usaha konkrit. e. Terbuka kesempatan untuk menjadi bos. Menurut Alma (2013). Kelemahan menjadi seorang wirausaha adalah : a. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan memikul berbagai resiko. Jika resiko ini telah diantisipasi secara baik, maka berarti wirausaha telah menggeser resiko tersebut. b. Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang. c. Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab dia harus berhemat. d. Tanggung jawabnya sangat besar, banyak keputusan yang harus dia buat walaupun dia kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Wirausaha a. Modal Usaha b. Pengalaman Usaha 123
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 122-134
c. Tingkat Pendidikan d. Tenaga Kerja Pengertian Keberhasilan Menurut Mudzakar dalam Andari (2011:21) bahwa Keberhasilan usaha adalah sesuatu keadaan yang menggambarkan lebih daripada yang lainnya yang sederajat/sekelasnya. Pengertian Bisnis Menurut Kasmir dan Jakfar (2012:7) bisnis adalah usaha yang dijalankan yang tujuan utamanya adalah keuntungan. Metode Penelitian Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinearitas Menurut Priyatno (2010: 81) “Multikolinieritas adalah keadaan dimana terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen dalam model regresi”. Uji Heteroskedatistas Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi (Duwi Priyatno, 2010: 83). Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi (Priyatno, 2010: 87). Uji Normalitas Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data akan dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak (Duwi Priyatno, 2010: 71). Analisis Regresi Linear Berganda Persamaan Regresi Menurut Arikunto (2008:151) untuk menguji pengaruh beberapa variabel bebas dengan variabel terikat adalah Y = α + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e Dimana ; Y = Kesuksesan Bisnis Online a = Konstanta b = Koefisien regresi tiaap variabel idenpenden = Modal Usaha = Pengalaman Usaha = Tingkat Pendidikan = Tenaga Kerja e = Faktor penggangu 124
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan (Alfina Dewi Ratnasari)
Koefisien Korelasi (R) Digunakan untuk mengetahui kuatnya antara variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. semakin besar nilai R, maka semakin tepat regresi yang dipakai sebagai alat perhitungan. Koefisien korelasberganda dengan simbol R. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi varibel dependen. Uji F (Simultan) Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali,2005:84). Untuk mengetahui hasil uji F ini, maka digunakan rumus Rangkuti (2003:219) sebagai berikut: Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 artinya, tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara simultan terhadap keberhasilan usaha. Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0 artinya, ada pengaruh antara variabel bebas secara simultan terhadap keberhasilan usaha. Uji t (Parsial) Untuk menguji koefisien regresi secara parsial guna mengetahui apakah variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap variable terikat digunakan uji t. Arikunto (1998:155) Pengujian secara individual (uji-t) yaitu pengujian koefisien regresi secara parsial dengan menentukan formula statistik yang akan diuji, dengan hepotesa: Ho : bί = 0, artinya tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Ha : bί = 0, artinya ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Uji Asumsi Klasik Uji Multikolineritas Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Penelitian Modal Usaha (X1)
VIF
Tolerance
1,292
0,774
Pengalama Usaha (X2)
1,317
0,759
Tingkat Pendidikan (X3)
1,284
0,779
Tenaga Kerja (X4)
1,207
0,829
Sumber: Data diolah, 2016 123
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 122-134
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan IBM SPSS 20 pada Tabel diatas diketahui bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Variance Inflation Faktor (VIF) tidak lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance kurang dari 0,10. Maka penulis menyimpulkan bahwa tidak ada multikonearitas dalam penelitian ini. Uji Heteroskedastisitas Hasil Uji Glejser Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients B
1
Standardized Coefficients
Std. Error
t
Sig.
.455
.650
Beta
(Constant)
.195
.429
x1
.163
.082
.172
1.985
.050
x2
.322
.092
.305
3.489
.001
x3
.146
.062
.201
2.334
.022
x4
.294
.092
.268
3.205
.002
a. Dependent Variable: y
Sumber : Data diolah, 2016 Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui hasil uji glejser nilai signifikansi dari setiap empat variabel adalah diatas 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Autokorelasi Model Summaryb Model 1
R .670
R Square a
Adjusted R Square
.449
.426
Std. Error of the Estimate .63134
Durbin-Watson 2.281
a. Predictors: (Constant), x4, x3, x1, x2 b. Dependent Variable: y
Sumber : Data diolah, 2016 Berdasarkan tabel diatas diatas output SPSS menghasilkan nilai DW=2,281. Selanjutnya dari tabel DW dengan n (jumlah observasi) = 100, k (jumlah variabel bebas) = 4 dan alpha 0,05 diperoleh dL = 1,5992 dan dU = 1,7582 sehingga (4-dU) = 2,2418. Dengan demikian, d terletak antara dU dan (4-dU), berati tidak ada autokorelasi. Uji Normalitas Tabel dibawah ini menunjukan bahwa nilai signifikansi didapatkan 0,584, yang berarti nilai signifikansi lebih besar 0,05, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
124
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan (Alfina Dewi Ratnasari) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,b
100 0E-7 ,61845349 ,078 ,057 -,078 ,776 ,584
Mean Std. Deviation Absolute Most Extreme Positive Differences Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Data diolah, 2016 Persamaan Regresi Pengujian Analisis regresi linier berganda ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari variabel independen yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi (X) dengan 4 sub variabel Modal usaha (X 1), Pengalaman usaha (X2). Tingkat pendidikan (X3), dan Tenaga kerja (X4) terhadap variabel dependen keberhasilan usaha dengan sub variabel Laba (Y). Maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat , penulis menggunakan bantuan program IBM SPSS versi 20. Berdasarkan hasil regresi linear berganda diperoleh hasil sebagai berikut. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients B
1
Std. Error
Standardized Coefficients
t
Sig.
.455
.650
Beta
(Constant)
.195
.429
x1
.163
.082
.172
1.985
.050
x2
.322
.092
.305
3.489
.001
x3
.146
.062
.201
2.334
.022
x4
.294
.092
.268
3.205
.002
a. Dependent Variable: y
Sumber : Data diolah, 2016 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel diatas diperoleh persamaan regresi linier berganda dari variabel faktor-faktor yang mempengaruhi (X) dengan 4 sub variabel Modal usaha (X 1), Pengalaman usaha (X2), Tingkat pendidikan (X3), dan Tenaga kerja (X4) terhadap variabel dependen keberhasilan usaha dengan sub variabel Laba (Y) di kolom Unstandardized Coefficients bagian B sebagai berikut : Y = α + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e Y = 0,195 + 0,163 X1 + 0,322 X2 + 0,146 X3 + 0,294 X4 Persamaan Regresi diatas memiliki pengertian sebagai berikut : 123
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 122-134
Konstanta (α) = 0,195. Ini mempunyai arti bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi terdiri dari modal usaha (X1), pengalaman usaha (X2), tinngkat pendidikan (X3) dan tenaga kerja (X4) adalah bernilai nol (0). 2) Koefisien (b1) = 0,163. Variabel modal usaha (X 1) terhadap laba (Y) menunjukkan koefisien sebesar 0,163 yang artinya bahwa jika terjadi kenaikan variabel modal usaha (X1) sebesar 1 satuan, maka nilai laba (Y) akan meningkat sebesar 0,163. 3) Koefisien (b2) = 0,322. Varibale pengalaman usaha (X 2) terhadap laba (Y) menunjukkan koefisien sebesar 0,322 yang artinya bahwa jika terjadi kenaikan variabel pengalaman usaha (X2) sebesar 1 satuan , maka nilai laba (Y) akan meningkat sebesar 0,322. 4) Koefisien (b3) = 0,146. Variabel tingkat pendidikan (X 3) terhadap laba (Y) menunjukkan koefisien sebesar 0,146 yang artinya bahwa jika terjadi kenaikan variabel tingkat pendidikan (X3) sebesar 1 satuan, maka nilai laba (Y) akan meningkat sebesar 0,146. 5) Koefisien (b4) = 0,294. Variabel tenaga kerja (X 4) terhadap laba (Y) menunjukkan koefisien sebesar 0,294 yang artinya bahwa jika terjadi kenaikan variabel tenaga kerja (X 4) sebesar 1 satuan, maka nilai laba (Y) akan meningkat sebesar 0,294. Koefisien Korelasi ( R ) Hasil Uji Autokorelasi, Koefisien Korelasi, dan Koefisien Determinasi 1)
Model
R
R Square
Model Summaryb Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .670a .449 a. Predictors: (Constant), x4, x3, x1, x2
.426
.63134
2.281
b. Dependent Variable: y
Dalam output SPSS pada Tabel diatas Model Summaryb diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,670 atau 67% yang berarti tingkat hubungan antar variabel faktor-faktor yang mempengaruhi (X) dengan 4 sub variabel Modal usaha (X1), Pengalaman usaha (X2). Tingkat pendidikan (X3), dan Tenaga kerja (X4) terhadap variabel dependen keberhasilan usaha dengan sub variabel Laba (Y) pada usaha bisnis Online Shop di Kota Samarinda termasuk pada tingkat hubungan yang sangat kuat. Koefisien Determinasi (R2) Pengujian koefisien determinsi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen (bebas) menejlaskan variabel dependen (terikat). Dalam output SPSS, koefisien determinasi (R2) terletak pada Tabel Model Summaryb dan tertulis R square. Dalam output SPSS pada Tabel Model Summaryb diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,449 atau 44,9%. Maka koefisien determinasinya = 0, 449 x 100% = 44,9 % secara serentak dalam menjelaskan variasi atau perubahan variabel terikat (Y) didapati besarnya pengaruh variabel bebas 124
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan (Alfina Dewi Ratnasari)
sebesar 44,9%, sedangkan sisanya yaitu 100% - 44,9% = 55,1% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelitian. Uji F (Simultan) Uji F digunakan untuk menguji apakan perubahan variabel independen faktor-faktor yang mempengaruhi (X) dengan 4 sub variabel Modal usaha (X 1), Pengalaman usaha (X2). Tingkat pendidikan (X3), dan Tenaga kerja (X4) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen keberhasilan usaha bisnis Online Shop di Kota Samarinda yakni dengan membandingkan F hitung dengan Ftabel dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% (α = 0,05). Hasil uji F dari perhitungan SPSS sebagai berikut: Hasil Uji F (Simultan) ANOVAa Model
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
30.884
4
7.721
Residual
37.866
95
.399
Total a. Dependent Variable: Y
68.750
99
1
F
Sig. .000b
19.371
b. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1)
Sumber : Data diolah, 2016 Berdasarkan perhitungan Ftabel diperoleh hasil sebesar 2,470 sedangkan Fhitung sebesar 19,371. Jika dibandingkan dengan Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikansi diperoleh hasil 0,000 < 0,05 dengan demikian menunjukan bahwa variabel independen faktor-faktor yang mempengaruhi (X) dengan 4 sub variabel Modal usaha (X1), Pengalaman usaha (X2), Tingkat pendidikan (X3), dan Tenaga kerja (X4) secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen keberhasilan sehingga dapat dinyatakan Hipotesis diterima. Uji T (Parsial) Uji T digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh dan signifikan terhadap keberhasilan usaha bisnis Online Shop di Kota Samarinda dengan cara membandingkan t hitung dan t tabel dengan tingkat kepercayaan sebesar α = 0,05 sehingga diperleh hasil perhitungan SPSS. Model (Constant) X1 1 X2 X3 X4 a. Dependent variabel: y
Hasil Uji t (Parsial) Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta .195 .429 .163 .082 .172 .322 .092 .305 .146 .062 .201 .294 .092 .268
T
Sig.
.455 1.985 3.489 2.334 3.205
.650 .050 .001 .022 .002
Sumber : Data diolah, 2016 123
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 122-134
Berdasarkan hasil perhitungan yang terdapat pada Tabel diatas dapat dijelaskan pengaruh antara variabel independen faktor-faktor yang mempengaruhi (X) dengan 4 sub variabel Modal usaha (X 1), Pengalaman usaha (X2). Tingkat pendidikan (X3), dan Tenaga kerja (X4) terhadap variabel dependen laba pada keberhasilan usaha bisnis Online Shop di Kota Samarinda sebagai berikut: 1) Variabel Modal Usaha (X1) Nilai Sig. thitung menunjukkan bahwa variabel modal usaha (X 1) sebesar1,985 dengan nilai Sig. = 0,050. Karena thitung = 1,985 = ttabel = 1,985 serta nilai Sig. = 0,050 = α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha ditolak. Artinya, variabel modal usaha (X 1) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan (Y) pada usaha bisnis Online shop di Kota Samarinda. 2) Variabel Pengalaman Usaha (X2) Nilai Sig. thitung menunjukkan bahwa variabel pengalaman usaha (X 2) sebesar 3,489 dengan nilai Sig.= 0,001. Karena t hitung = 3,489 > ttabel = 1,985 serta nilai Sig. = 0,001 < α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artimya, variabel pengalaman usaha (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan (Y) pada usaha bisnis Online shop di Kota Samarinda. 3) Variabel Tingkat Pendidikan (X3) Nilai Sig. thitung menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan (X 3) sebesar 2,334 dengan nilai Sig. = 0,022. Karena thitung = 2,334 > ttabel = 1,985 serta nilai Sig. = 0,022 < α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artimya, variabel tingkat pendidikan (X 3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan (Y) pada usaha bisnis Online shop di Kota Samarinda. 4) Variabel Tenaga Kerja (X4) Nilai Sig. Thitung menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja (X 4) sebesar 3,205 dengan nilai Sig. 0,002. Karena t hitung = 3,205 > ttabel = 1,985 serta nilai Sig. = 0,002 < α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H o ditolak dan Ha diterima. Artimya, variabel tenaga kerja (X 4) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan (Y) pada usaha bisnis Online shop di Kota Samarinda. Pembahasan Pengaruh Modal Usaha, Pengalaman Usaha, Tingkat Pendidikan dan Tenaga Kerja Secara Simultan Terhadap Keberhasilan Usaha Bisnis Online Shop di Kota Samarinda. Dari hasil analisis variabel faktor-faktor yang mempengaruhi (X) terdiri dari modal usaha (X1), pengalaman usaha (X2), tingkat pendidikan (X3) dan tenaga kerja (X4), secara simultan berpengaruh signifikann terhadap keberhasilan usaha bisnis Online Shop di Kota Samarinda. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang diloakukan Bowo (2007) dengan judul 124
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan (Alfina Dewi Ratnasari)
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan Usaha Kerajinan Kuningan di Desa Growong Lor Kecamatan Juana Kabupaten Pati dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Hasil ini menyatakan bahwa tingkat pendidikan (X1), pengalaman usaha (X2), tenaga kerja (X3) dan modal usaha (X4) berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan usahanya. Hal ini tentu saja juga sesuai dengan teori Hisrich (2008: 9), bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi wirausaha hingga mencapai keberhasilannya yaitu dengan adanya modal usaha, pengalaman, usia, tingkat pendidikan dan jumlah tenaga kerja. Temuan ini juga diperkuat dengan hasil penyebaran kuisioner, dimana faktor-faktor yang mempengaruhi (X) dengan 4 item modal usaha (X 1), pengalaman usaha (X2), tingkat pendidikan (X3) dan tenaga kerja (X4) sangat berpengaruh signifikan sekali terhadap keberhasilan usaha (Y) bisnis Online Shop di Kota Samarinda. Pengaruh Modal Usaha, Pengalaman Usaha, Tingkat Pendidikan dan Tenaga Kerja Secara Parsial Terhadap Keberhasilan Usaha Bisnis Online Shop di Kota Samarinda. Pada Uji T ini akan menunjukkan bahwa dari keempat variabel indenpenden tersebut, secara parsial hanya 1 variabel indenpenden yang tidak berpengaruh yaitu variabel modal usaha dan untuk variabel indenpenden lainnya berpengaruh berpengaruh terhadap keberhasilan usaha bisnis Online Shop di Kota Samarinda yaitu variabel pengalaman usaha, tingkat pendidikan dan tenaga kerja. a) Modal Usaha (X1) Pada hasil analisis uji t (parsial) modal usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha bisnis Online Shop di kota Samarinda. Penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Nurhadi. S (2007) dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Industri Mete di Wonogiri dengan menggunakan metode anlisis regresi linier berganda dan menyatakan bahwa Usia (X 1), Pendidikan (X2) dan Penglaman (X3) berpengaruh secara signifikan sedangkan tidak ada pengaruh terhadap modal usaha. Hal ini tentu saja sesuai dengan pendapat Amirullah (2005:7) , yang menjadi persoalan bukanlah penting tidaknya modal, karena keberadaannya memang sangat diperlukan dan paling utama untuk memulai sebuah usaha, akan tetapi bagaimana mengelola modal secara optimal sehingga bisnis yang dijalankan dapat berjalan dengan lancar. Hal ini sesuai dengan faktanya faktor modal tidaklah begitu dominan terhadap keberhasilan usaha, walaupun sebenarnya modal adalah hal yang paling utama untuk memulai suatu bisnis. Akan tetapi modal tidaklah selalu berupa uang, modal bias berupa keinginan, keahlian, motivasi dan hal-hal pendukung dalam menjalankan usaha. Adanya keinginan yang besar, keahlian ataupun motivasi dengan modal sekecil apapun juga pasti akan berjalan lancar 123
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 122-134
dan mendapatkan kesuksesan tanpa harus mengeluarkan modal yang cukup besar. Modal besar juga belum tentu bisa meraih kesuksesan, seperti halnya dengan teori diatas, hanya perlu bagaimana cara mengelola modal secara optimal sehingga bisnis yang dijalankan dapat berjalan dengan lancar. Akan tetapi modal usaha meimiliki nilai skor rata-rata yang dikategorikan tinggi. b) Pengalaman Usaha (X2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengalaman usaha secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha bisnis Online Shop di Kota Samarinda. Penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bowo (2007) dan Nurhadi. S (2007), dalam penelitian keduanya telah menyatakan bahwa adanya pengaruh secara parsial variabel pengalaman usaha terhadap keberhasilan usaha, dan pengalaman usaha lah yang paling penting berpengaruh diantara variabel lainnya. Hal ini sesuai dengan teori Chalpin (2006: 179), pengalaman merupakan pengetahuan atau keterampilan yang diketahui dan dikuasai seseorang akibat dari perbuatann atau pekerjaan yang telah dilakukannya sebelum jangka waktu tertentu. Seseorang dikatakan memiliki pengalanan apabila telah memiliki tingkat penguasaan keterampilan atau pengethauan yang relevan dan memadai sesuai bidang keahlian atau usahanya. Dengan demikian terbukti bahwa pengalaman usaha sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu usaha. Hal ini pun sesuai dengan faktanya pengalaman usaha sangatlah berpengaruh bahkan yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan usaha Karena memiliki nilai beta yang paling tertinggi dan nilai rata-rata yang cukup lumayan tinggi diantara variabel-variabel lainnya. Keterampilan dan pengetahuan seseorang didapatkan melalui pengalaman yang pernah dilakukannya. Walau itu didapat dari informal maupun formal. Semakin lama pengalaman seseorang yang didapatkannya, maka semakin banyak juga pengetahuan yang didperoleh, sehingga seseorang tersebut memiliki peluang besar untuk menjadi seorang pebisnis yang sukses. Pengalaman usaha ini pun juga memiliki nilai skor rata-rata yang dikategorikan tinggi. c) Tingkat Pendidikan (X3) Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha bisnis Online Shop di Kota Samarinda. Penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Bowo (2007), Latief (2009) dan Nurhadi. S (2007) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh secara parsial variabel tingkat pendidikan terhadap keberhasilan usaha. Hal ini sesuai dengan teori Kim (dalam Meg&Liang, 1996) para wirausaha di Singapura, bahwa wirausaha yang berhasil memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik daripada wirausaha yang kurang berhasil. Akan tetapi pendidikan merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan 124
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan (Alfina Dewi Ratnasari)
usaha skala kecil, dengan asumsi bahwa pendidikan yang lebih baik akan memberikan pengetahuan yang lebih baik dalam mengelola usaha. Dengan demikian terbukti bahwa tingkat pendidikan berpengaruh juga terhadap keberhasilan suatu usaha. Hal ini pun sesuai dengan faktanya tingkat pendidikan memang berpengaruh terhadap keberhasilan usaha. Para pebisnis rata-rata memiliki pendidikan yang tinggi dan sangat sedikit untuk berpendidikan rendah. Karena untuk melakukan sebuah bisnis tidaklah gampang, perlu adanya banyak pemasukan pengetahuan yang diperoleh atau dipelajari dari pendidikannya. Dengan pendidikannya yang tinggi maka seorang pebsinis akan memiliki pikiran selangakah lebih maju dan mampu berpikir untuk kedepannyaq tentang rencana atau strategi apa yang baik untuk dilaksanakannya. Dan nilai rata-rata skor tingkat pendidikn ini juga dikategorikn tinggi. d) Tenaga Kerja (X4) Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha bisnis Online Shop di Kota Samarinda. Penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bowo (2007) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh secara parsial variabel tingkat pendidikan (X1), pengalaman usaha (X2), tenaga kerja (X3) dan modal usaha (X4) berpengaruh terhadap kesuksesan usaha. Hal ini sesuai dengan teori Nugroho (dalam Kotler, 1996:30) tenaga kerja adalah kemampuan individu atau kelompok nmanusia yang tercurah secara penuh untuk mendukung jalannya satu mata rantai usaha. Hal tersebut sesuai dengan faktanya tenaga kerja juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha, dengan adanya tenaga kerja maka usaha yang dijalanakan pasti berjalan dengan lancar.Apalagi untuk usaha bisnis yang sudah cukup besar pasti tidaklah mungkin memerlukan tenaga kerja, banyaknya konsumen yang ingin berbelanja tidaklah bisa dihadapi 1 orang saja. Sedikitnya tenaga kerja juga dapat memperlambat pelayanan kepada konsumen, sehingga membuat konsumen merasa tidak nyaman dengan pelayanannya yang kurang. Untuk dari itu lebih baik miliki banyak tenaga kerja karena maka semakin banyak tenaga kerja maka semakin cepat juga pelayanannya terhadap konsumen dan mereka pun merasa sangat nyaman. Sesuai dengan nilai skor rata-rata dikategorikan tinggi. Penutup Dari hasil analisis uji f (simultan) variabel faktor-faktor yang mempengaruhi dengan 4 sub vatiabel modal usaha (X 1), pengalaman usaha (X2), tingkat pendidikan (X3) dan tenaga kerja (X4), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha (Y) bisnis Online Shop di Kota Samarinda.
123
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 122-134
Dari hasil analisis uji t (parsial) ) hanya variabel modal usaha (X1) yang tidak berpengaruh secara simultan terhadap keberhasilan usaha, dan variabel pengalaman usaha (X2), tingkat pendidikan (X3) dan tenaga kerja (X4), secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha (Y) bisnis Online Shop di Kota Samarinda. Dari hasil uji koefisien regresi baku (standardized coefficients), ternyata yang paling besar adalah variabel pengalaman usaha (X 2) yaitu sebesar 0,305 dengan demikian variabel pengalaman usaha merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap keberhasilan usaha bisnis Online Shop di Kota Samarinda. Modal dalam usaha bisnis sebenarnya tidaklah perlu mengeluarkan biaya yang cukup besar dan biasanya biaya yang besar tersebut digunkan untuk penyewaan lokasi atau toko dan itu sebaiknya tidaklah terlalu diutamakan, karena ini adalah bisnsi Online, yang dimana hanya dikerjakan melalui media sosial dan bisa dilakukan dimana saja. Lagipula modal tidaklah selalu berupa uang, modal bisa berupa keinginan, keahlian, motivasi dan hal-hal pendukung dalam menjalankan usaha. Adanya keinginan yang besar, keahlian ataupun motivasi dengan modal sekecil apapun juga pasti akan berjalan lancar dan mendapatkan kesuksesan tanpa harus mengeluarkan modal yang cukup besar. Modal besar juga belum tentu bisa meraih kesuksesan. Daftar Pustaka Alma, Buchari. (2013). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta. Hisrich, Robert. D. (2008). Enterpreneurship: emprendedores. Jakarta: Salemba. Kasmir. (2007). Kewirausahaaan. Jakarta: Raja Graffindo Persada. Priyatno, Dwi. (2010). Paham Analisis Statistik Data Dengan SPSS. Yogyakarta: MediaKom. Sugiyono. (2008). Statistik Untuk Penelitian, Edisi Keenam, Jilid 2. Bandung: Alfabeta. Suryana. (2010). Kewiraushaan Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat. Dokumen-Dokumen: Latief, H. Muhammad. (2009). Anlisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Pedagang Pasar. Jurnal. Surakarta: Fakultas Ekonomi. Uniersitas Sebelas Maret Surakarta. Muh, Nurhadi. S. (2009). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Mete di Wonogiri. Jurnal. Surakarta: Fakultas Ekonomi. Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.
124