Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil
Volume 3, Nomor 02, Oktober 2013
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA Suriani Ginting1), Suriany2) Program Studi Akuntansi STIE Mikroskil Jl Thamrin No. 112, 124, 144 Medan 20212
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Return On Investment, Arus Kas Investasi, Price to Book Value, dan Debt to Asset Ratio terhadap Harga Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2008-2011 baik secara simultan maupun parsial. Data yang digunakan adalah data sekunder. Dengan menggunakan metode purposive sampling diperoleh jumlah sampel sebanyak 47 perusahaan dari 133 perusahaan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, Return On Investment, Arus Kas Investasi, Price to Book Value, dan Debt to Asset Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2008-2011. Namun secara parsial, hanya Return On Investment, Price to Book Value, dan Debt to Asset Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham. Sedangkan Arus Kas Investasi tidak berpengaruh terhadap harga saham untuk periode 2008-2011. Kata Kunci : return on investment, arus kas investasi, price to book value, debt to asset ratio, dan harga saham
1.
Pendahuluan
Persaingan bisnis menyebabkan negara berusaha untuk membenahi perekonomiannya di berbagai sektor. Sektor yang diyakini sebagai sektor pemimpin (leading sector) bagi sektor lainnya dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Indonesia, sebagai negara berkembang yang memiliki pangsa pasar yang strategis bagi dunia investasi terutama terhadap perusahaan manufaktur. Sebagai perusahaan yang memproduksi barang, perusahaan manufaktur membutuhkan sumber dana intern dan ekstern untuk mengembangkan kapasitas produksinya dan investasi tambahan. Agar investor untuk berkeinginan untuk menanamkan modal kepada perusahaan, maka investor harus mengetahui keadaan dan kondisi laporan keuangan perusahaan industri. Harga saham terjadi akibat adanya permintaan dan penawaran. Harga saham menjadi tolak ukur oleh investor untuk mengetahui keadaan perusahaan sebenarnya. Harga saham sangat dipengaruhi oleh faktor fundamental dan teknikal. Pertimbangan investor untuk membuat keputusan berinvestasi dalam saham adalah informasi mengenai kondisi perusahaan. Investor memerlukan informasi akuntansi untuk menilai risiko yang melekat pada investasinya. Penyajian laporan arus kas akan memungkinkan para investor untuk memprediksi jumlah kas yang didistribusikan sebagai dividen pada masa yang akan datang serta menilai risiko Suriani Ginting, Suriany | JWEM STIE MIKROSKIL
61
Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil
Volume 3, Nomor 02, Oktober 2013
potensial atas investasi yang ditanamkan. Dengan tingkat laba yang tinggi yang dapat dihasilkan dan realisasi kegiatan investasi aset tetap yang telah dilakukan dengan peningkatan jumlah aset tetap, maka investor akan yakin untuk membeli saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan meningkatnya permintaan pembelian saham perusahaan manufaktur, hal ini tentu akan meningkatkan harga saham perusahaan. Price to Book Value (PBV) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur penilaian pasar keuangan terhadap manajemen dan organisasi perusahaan sebagai going concern. Semakin besarnya rasio price to book value menunjukkan semakin tingginya jumlah modal yang berasal dari saham, yang artinya semakin tingginya harga saham. Semakin tingginya nilai pasar dari saham dibandingkan dengan nilai bukunya, menunjukkan semakin tingginya harga saham suatu perusahaan. Debt to Asset Ratio merupakan rasio leverage yang digunakan untuk mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aset perusahaan dibiayai oleh hutang. Semakin tingginya jumlah aset yang dibiayai dengan hutang menunjukkan semakin besarnya pinjaman perusahaan, yang menandakan semakin besarnya beban yang harus dibayar oleh perusahaan. Sehingga cenderung akan meragukan bagi investor atas investasinya apakah dapat memberikan imbalan yang sewajarnya. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Return On Investment, Arus Kas Investasi, Price to Book Value, dan Debt to Asset Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial. Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat digunakan sebagai review untuk penelitian selanjutnya yang terkait dengan harga saham, dan dapat memberikan gambaran kepada investor atas keputusan investasinya, mengingat harga saham suatu perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor. 2.
Kajian Pustaka dan Pengembangan Hipotesis
Harga saham adalah harga jual dari investor satu dengan investor lainnya.Harga pasar saham dapat beubah-ubah dengan cepat yang dapat diperngaruhi oleh beberapa faktor, seperti harapan dan perilaku investor, kondisi keuangan perusahaan, permintaan dan penawaran saham, dan tingkat efesiensi pasar modal. Harga saham selalu mengalami fluktuasi, tergantung naik dan turunnya dari kekuatan penawaran dan permintaan [1]. Return On Investment merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva digunakan untuk menghasilkan keuntungan [2]. Dalam dunia ekonomi Return On Investment (ROI) lebih dikenal dengan pengembalian investasi. Semakin tinggi pengembalian investasi akan dapat membuat ketertarikan bagi para investor sehingga nilai perusahaan akan semakin meningkat dengan sendirinya seiring dengan mengalirnya uang ke perusahaan yang bersangkutan. Kas sangat diperlukan oleh setiap perusahaan baik perusahan swasta maupun perusahaan milik pemerintah. Pada umumnya kas diperlukan perusahaan karena tiga alasan yaitu untuk bertransaksi, untuk berjaga-jaga, dan untuk spekulasi guna mengambil keuntungan. Karena alasan itulah perusahaan dituntut untuk mempunyai ketersediaan kas yang cukup dan jua perusahaan harus bisa mengelola arus kas tersebut. Salah satu arus kas yang sering digunakan dalam dunia investasi yaitu arus kas investasi. Arus kas investasi merupakan arus kas yang mencerminkan peneerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan dan melibatkan aset jangka panjang [3]. Price to Book Value merupakan rasio yang mengukur penilaian pasar keuangan terhadap manajemen dan organisasi perusahaan sebagai going concern. Nilai buku saham mencerminkan 62
JWEM STIE MIKROSKIL | Suriani Ginting, Suriany
Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil
Volume 3, Nomor 02, Oktober 2013
nilai historis dari aktiva perusahaan. Perusahaan yang dikelola baik dan beroperasi secara efesien dapat memiliki pangsa pasar yang lebih tinggi daripada nilai buku asetnta. Nilai buku saham berpengaruh terhadap perubahan harga saham. Nilai buku menggambarkan perbandingan total modal terhadap jumlah saham [2]. Debt to Asset Ratio merupakan rasio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jau aset perusahaan dibiayai oleh hutang. Rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman [4]. Tabel 1. Review Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Andri Mayprizal
Ronauli Silalahi
Gede Priana Dwiprata ma
Hendra Christian Girsang
Ricky Setiawan
Tahun 2011
2010
2009
2008
2010
Judul
Variabel yang digunakan
Pengaruh Rasio Profitabiltas & Rasio Solvabilitas terhadap Harga Saham pada Industri Makanan & Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Pengaruh Informasi Arus Kas dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Variabel Dependen : Harga Saham Variabel Independen : Profit Margin On Sales (NPM), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Earning per Share (EPS), Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Long Tern Debt to Equity Ratio (LTDtER) Variabel Dependen Harga Saham Variabel Independen Arus Kas Operasi (AKO) Arus Kas Investasi (AKI) Arus Kas Pendanaan (AKP) Earning per Share (EPS)
Pengaruh Price Book Value, Debt to Equity Ratio, Earning per Share, Deviden Payout Ratio, Return On Asset terhadap Harga Saham pada perusahaan Food dan Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Variabel Dependen Harga Saham
Analisis Pengaruh Rasio Penilaian Pasar terhadap Harga Saham pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Variabel Depeden Harga Saham
Pengaruh Return on Asset, Debt to Equity Ratio, dan Price to Book Value terhadap Harga Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Variabel Dependen Harga Saham
Variabel Independen Price to Book Value (PBV) Debt to Equity Ratio (DER) Earning per Share (EPS) Deviden Payoutt Ratio (DPR) Return On Asset (ROA)
Variabel Independen Price to Book Value (PBV) Price Earning Ratio (PER)
Variabel Independen Return On Asset (ROA) Debt to Equity Ratio (DER) Price to Book Value (PBV)
Hasil yang diperoleh Secara simultan : NPM, ROI, ROE, EPS, DAR, DER, LTDtER berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Secara parsial : EPS berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham, sedangkan NPM, ROI, ROE, DAR, DER, LTDtER tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Secara simultan AKO, AKI, AKP dan EPS berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Secara parsial EPS berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham, sedangkan AKO, AKI, AKP dan tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Secara simultan PBV, DER, EPS, DPR, ROA berpengaruh terhadap Harga Saham. Secara parsial EPS yang berpengaruh terhadap Harga Saham, sedangkan PBV, DER, DPR, ROA tidak berpengaruh terhadap Harga Saham. Secara simultan, PBV dan PER berpengaruh terhadap Harga Saham Secara parsial, PBV dan PER berpengaruh terhadap Harga Saham. Secara simultan, ROA, DER, dan PBV berpengaruh terhadap Harga Saham Secara parsial, ROA dan PBV yang berpengaruh terhadap Harga Saham, sedangkan DER tidak berpengaruh terhadap harga saham
Suriani Ginting, Suriany | JWEM STIE MIKROSKIL
63
Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil
Volume 3, Nomor 02, Oktober 2013
Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Variabel Independen
Variabel Dependen
Return On Investment (ROI) (X1) Arus Kas Investasi (AKI) (X2) Harga Saham (Y) Price to Book Value (PBV) (X3) Debt to Asset Ratio (DAR) (X4)
Gambar 1. Kerangka Konsep Berdasarkan Gambar 1, dapat dijelaskan hipotesis dalam penelitian ini adalah Return On Investment, Arus Kas Investasi, Price to Book Value dan Debt to Asset Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun secara parsial. 3. Metode Penelitian 3.1. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 133 perusahaan. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yang merupakan metode penelitian sampel didasarkan pada beberapa kriteria-kriteria tertentu, meliputi : (1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 sampai dengan 2011, (2) Perusahaan yang tidak di delisting di BEI tahun 2008 sampai dengan 2011, (3) Perusahaan manufaktur yang menunjukkan adanya laba positif tahun 2008– 2011, (4) Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan dengan lengkap di BEI tahun 2008 sampai dengan 2011. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 47 perusahaan dengan periode pengamatan 4 tahun sehingga jumlah pengamatan penelitian ini adalah sebanyak 188. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data arsip, yang berupa data sekunder. Data yang diperoleh dari website resmi www.idx.co.id. 3.2. Definisi Operasional Variabel Tabel 2. Defenisi Operasional Variabel Variabel
Defenisi Operasional
Indikator
Skala
Harga Saham Penutupan (Closing Price)
Rasio
Variabel Dependen : Harga Saham
Return On Investment (X1)
Arus Kas Investasi (X2) Price to Book Value (X3) Debt to Asset Ratio (X4)
64
Harga terakhir dalam transaksi jual-beli di Bursa Efek pada saat penutupan Variabel Independen : Pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia diperusahaan. Selisih dari AKIt dengan AKIt-1 dibandingkan dengan AKIt-1 Perbandingan antara harga saham dan Nilai buku per saham dari suatu perusahaan. Pengukuran seberapa jauh aset perusahaan dibiayai oleh hutang dan menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman.
JWEM STIE MIKROSKIL | Suriani Ginting, Suriany
ROI =
Laba Bersih Total Aset
Rasio
∆AKI=
AKIt -AKIt-1 AKIt-1
Rasio
PBV=
Harga Saham per lembar Nilai Buku per lembar
Rasio
Total Hutang Total Asset
Rasio
DAR=
Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil
Volume 3, Nomor 02, Oktober 2013
3.3. Metode Analisa Data Untuk mengetahui apakah Return On Investment, Arus Kas Investasi, Price to Book Value, dan Debt to Asset Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham baik secara simultan maupun parsial terhadap Harga Saham, maka digunakan analisis regresi berganda dengan melakukan pengujian asumsi klasik. Uji asumsi klasik terdiri dari : uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokolerasi [10]. Persamaan regresi berganda dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut ; Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Keterangan : Y a b1-b2 X1 X2 X3 X4 e 4.
(1)
= Harga Saham = Konstanta = Koefisien Regresi = Return On Investment (ROI) = Arus Kas Investasi (AKI) = Price to Book Value (PBV) = Debt to Asset Ratio (DAR) = Error
Hasil dan Pembahasan
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Statistik Deskriptif Tabel 3. Statistik Deskriptif ROI AKI PBV DAR HARGA SAHAM Valid N (listwise)
N 188 188 188 188 188 188
Minimum .001 -944.319 .174 .021 50
Maximum 1.138 592.293 35.447 5.047 359000
Mean .11336 -2.72204 2.25973 .45960 10340.00
Std. Deviation .126344 82.906057 3.397231 .509588 38267.430
Berdasarkan Tabel 3. di atas, menunjukkan terdapat 188 sampel perusahaan. Variabel Harga Saham nilai minimun sebesar Rp. 50 dialami oleh PT. Indofarma Tbk, PT. KMI Wire & Cable Tbk, PT. Pyridam Tbk, PT. Sierad Tbk, pada tahun 2008 dan PT. Sierad pada tahun 2009. Sedangkan nilai maksimun sebesar Rp. 359000 dialami oleh PT. Multi Bintang Indonesia.Tbk pada tahun 2011. Nilai rata-rata Harga Saham sebesar 10340,00 dan nilai standar deviasi (SD) sebesar 38267,430. Hasil tersebut menunjukkan adanya penyimpangan yang tinggi. Variabel ROI memiliki nilai minimun dan maksimun dialami pada tahun yang sama, pada tahun 2008. Nilai minimun sebesar 0,001 dialami oleh PT. Multistrada Arah Sarana Tbk. Sedangkan nilai maksimun sebesar -944.319 dialami oleh PT. Astra Internasional Tbk. Nilai rata-rata ROI adalah sebesar 0,11336 dan nilai standar deviasi (SD) sebesar 0,126344. Hasil tersebut tidak menunjukkan adanya penyimpangan yang tinggi. Variabel AKI memiliki Nilai minimun dan maksimun dialami pada tahun yang sama, pada tahun 2009. Nilai minimun sebesar -944,319 dialami oleh PT. Nusantara Inti Corpora Tbk. Sedangkan nilai maksimun sebesar 592,293 dialami oleh PT. Beton Jaya Manunggal Tbk. Nilai rata-rata AKI sebesar -2,72204 dan nilai standar deviasi (SD) sebesar 82,906057. Hasil tersebut menunjukkan adanya penyimpangan yang tinggi karena standar deviasi (SD) lebih besar dari rata-rata (mean). Variabel PBV memiliki nilai minimun dan maksimun dialami pada tahun yang sama, pada tahun 2009. Nilai Suriani Ginting, Suriany | JWEM STIE MIKROSKIL
65
Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil
Volume 3, Nomor 02, Oktober 2013
minimun sebesar -944,319 dialami oleh PT. Nusantara Inti Corpora Tbk. Sedangkan nilai maksimun sebesar 592,293 dialami oleh PT. Beton Jaya Manunggal Tbk. Nilai rata-rata AKI sebesar -2,72204 dan nilai standar deviasi (SD) sebesar 82,906057. Hasil tersebut menunjukkan adanya penyimpangan yang tinggi karena standar deviasi (SD) lebih besar dari rata-rata (mean). Variabel DAR memiliki nilai minimun sebesar 0,021 dialami oleh PT. Kalbe Farma Tbk pada tahun 2011.Sedangkan nilai maksimun sebesar 5,047 dialami oleh PT. Unilever Tbk pada tahun 2009. Nilai rata-rata DAR sebesar 0,45960 dan nilai standar deviasi (SD) sebesar 0,509588. Hasil tersebut juga tidak menunjukkan adanya penyimpangan yang tinggi. 4.1.2. Uji Asumsi Klasik Dalam uji asumsi klasik yang telah dilakukan, data penelitian ini tidak lulus uji normalitas, uji heterokedastisitas, uji autokolerasi. Maka data penelitian ini dilakukan dengan mentransformasikan dengan sebagian variabel independen (ROI, PBV, dan DAR) dan variabel dependen (Harga Saham) dalam bentuk Logaritma Natural (Ln). Berikut ini adalah hasil uji normalitas setelah transformasi data. Tabel 4. Pengujian Normalitas dengan Uji Kolmogorov – Smirnov N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Unstandardized Residual 188 .0000000 1.19798924 .062 .062 -.038 .848 .468
Hasil pengujian uji kolmogorov-smirnov pada Tabel 4, terlihat bahwa nilai signifikansi yang dihasilkan > 0,05 yakni 0,468. Maka dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan berdistribusi normal. Berikut adalah hasil uji multikolinearitas setelah transformasi data : Tabel 5. Pengujian Multikolinearitas Collinearity Statistics
Model 1(Constant) LN_ROI AKI LN_PBV LN_DAR
Keterangan Tolerance
VIF Bebas Multikolinearitas
.676
1.480
Bebas Multikolinearitas
.967
1.034
Bebas Multikolinearitas
.686
1.459
Bebas Multikolinearitas
.988
1.012
Bebas Multikolinearitas
a. Dependent: Variable LN_HARGASAHAM
Hasil pengujian uji multikolinearitas pada Tabel 5, nilai tolerance dan VIF seluruh variabel independen diatas 0,1 dan dibawah 10. Maka dari itu model regresi ini tidak menunjukkan terjadinya multikolinearitas. Berikut adalah hasil uji heterokedastisitas setelah transformasi data :
66
JWEM STIE MIKROSKIL | Suriani Ginting, Suriany
Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil
Volume 3, Nomor 02, Oktober 2013
Tabel 6. Pengujian Heterokedastisitas Unstandardized Coefficients Model B Std. Error 1 (Constant) 1.269 .189 LN_ROI .098 .054 AKI .000 .001 LN_PBV -.060 .064 LN_DAR .002 .081 a. Dependent Variable: ABS_RES1
Standardized Coefficients Beta .161 -.027 -.083 .002
Keterangan T 6.719 1.807 -.358 -.940 .025
Sig. .000 .072 .721 .349 .980
Bebas Heterokedastisitas Bebas Heterokedastisitas Bebas Heterokedastisitas Bebas Heterokedastisitas Bebas Heterokedastisitas
Hasil pengujian uji glejser pada Tabel 6, dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi dari setiap variabel independen > 0,05, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi yang digunakan. Berdasarkan hasil uji Durbin-Watson pada Tabel 7, menunjukkan nilai 1,975, sedangkan dalam tabel DW untuk “k” = 4 dan N = 188, besar DW-tabel : dl (batas atas) = 1,7181 dan du (batas bawah) = 1,8049, 4 – du = 2,1951. Nilai DW sebesar 1,975 > dari batas du 1,8049 dan kurang dari 4-1,8049 (4-du), maka dapat disimpulkan hasil data penelitian (1,8049 < 1,975 < 2,1951) tidak ada terjadi autokolerasi positif atau negatif. Berikut adalah hasil autokolerasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson setelah tranformasi data: Tabel 7. Pengujian Autokolerasi Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate 1 .804a .647 .639 1.21101 a. Predictors: (Constant), LN_DAR, LN_ROI, AKI, LN_PBV b. Dependent Variable: LN_HARGASAHAM
DurbinWatson 1.975
Kesimpulan Bebas Autokolerasi
4.1.3. Uji Hipotesis Berikut adalah hasil uji statistik F: Tabel 8. Uji Statistik F (Simultan) Model 1 Regression Residual Total
Sum of Squares 491.152 268.378 759.531
Df Mean Square 4 122.788 183 1.467
F 83.726
Sig. .000a
187
a. Predictors: (Constant), LN_DAR, LN_ROI, AKI, LN_PBV b. Dependent Variable: LN_HARGASAHAM
Dari Tabel 8, Hasil pengujian secara simultan, nilai Fhitung menunjukkan nilai sebesar 83,726 dan nilai Ftabel sebesar 2,62. Hal ini menunjukkan Fhitung > Ftabel, sehingga dapat disimpulkan variabel ROI, AKI, PBV, dan DAR berpengaruh terhadap harga saham. Dari hasil pengujian data yang diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi 0,000 < dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ROI, AKI, PBV, dan DAR berpengaruh terhadap Harga Saham. Berikut adalah hasil uji statistik :
Suriani Ginting, Suriany | JWEM STIE MIKROSKIL
67
Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil
Volume 3, Nomor 02, Oktober 2013
Tabel 9. Uji Statistik t (Parsial) Unstandardized Coefficients Model B Std. Error 1 (Constant) 7.741 .335 LN_ROI .579 .097 AKI -.002 .001 LN_PBV 1.256 .113 LN_DAR -.330 .144 a. Dependent Variable: LN_HARGASAHAM
Standardized Coefficients Beta .320 -.083 .588 -.101
t 23.085 5.986 -1.863 11.082 -2.290
Sig. .000 .000 .064 .000 .023
Dari hasil analisis regresi linear berganda dengan program SPSS seperti pada Tabel 9, maka dapat disimpulkan variabel Return On Investment, Price to Book Value, dan Debt to Asset Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham karena nilai signifikan < 0,05. Sedangkan variabel Arus Kas Investasi tidak berpengaruh terhadap Harga Saham, nilai signifikan > 0,05 Berikut adalah persamaan regresi berganda yang dapat dibentuk dalam penelitian ini berdasarkan Tabel 9 : Ln_HargaSaham = 7,741 + 0,579Ln_ROI - 0,02AKI + 1,256Ln_PBV - 0,330Ln_DAR Nilai konstanta merupakan besaran yang nilainya tetap menunjukkan nilai variabel Y, jika variabel X bernilai 0. Dari persamaan regresi yang tela dirumuskan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Nilai konstanta sebesar 7,741 sebesar menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka nilai Ln_HargaSaham sebesar 7,741. 2. Variabel Ln_ROI mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0,579. Koefisien bertanda positif, berarti bahwa setiap peningkatan LnROI sebesar 1 dan mengakibatkan kenaikan Ln_HargaSaham sebesar 0,579 (dengan catatan variabel independen lainnya konstan). 3. Variabel AKI mempunyai nilai koefisien regresi sebesar -0,002. Koefisien bertanda negatif, berarti bahwa setiap peningkatan AKI sebesar 1 dan mengakibatkan penurunan Ln_HargaSaham sebesar 0,002 (dengan catatan variabel independen lainnya konstan). 4. Variabel Ln_PBV mempunyai nilai koefisienregresi sebesar 1,256. Koefisien bertanda positif, berarti bahwa setiap peningkatan Ln_PBV sebesar 1 dan mengakibatkan kenaikan Ln_HargaSaham sebesar 1,256 (dengan catatan variabel independen lainnya konstan). 5. Variabel Ln_DAR mempunyai nilai koefisien regresi sebesar -0,330. Koefisien bertanda negatif, berarti bahwa setiap peningkatan Ln_DAR sebesar 1 dan mengakibatkan penurunan Ln_HargaSaham sebesar 0,330 (dengan catatan variabel independen lainnya konstan) 4.1.4. Koefisien Determinasi Berikut adalah hasil perhitungan koefisien determinasi : Tabel 10. Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb
Model 1
R R Square .804a .647
Adjusted R Std. Error of the Square Estimate .639 1.21101
Change Statistics R Square F Change Change df1 df2 .647 83.726 4 183
Sig. F Change .000
a. Predictors: (Constant), LN_DAR, LN_ROI, AKI, LN_PBV b. Dependent Variable: LN_HARGASAHAM
Dilihat dari Tabel 10 di atas, besarnya nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 0,647 atau 64,7%. Hal ini 64,7% pengaruh harga saham dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel independen, yaitu ROI, AKI, PBV, dan DAR. Sedangkan sisanya sebesar 35,3% 68
JWEM STIE MIKROSKIL | Suriani Ginting, Suriany
Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil
Volume 3, Nomor 02, Oktober 2013
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Pada regresi berganda, penggunaan koefisien determinasi disesuaikan (adjusted R Square) lebih baik dalam melihat seberapa baik model regresi dibandingkan dengan koefisien determinasi. Hal ini disebabkan oleh determinasi terhadap tingkat kebebasan dari persamaan prediksi. Hal ini melindungi dari kenaikan bias atau kesalahan karena kenaikan dari jumlah sampel. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien determinasi disesuaikan (adjusted R Square) sebesar 0,639 atau 63,9%. Hal ini berarti 63,9% pengaruh harga saham dapat dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel independen, yaitu ROI, AKI, PBV, dan DAR. Sedangkan 36,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4.2. Pembahasan Dalam penelitian ini dilakukan pengujian pengaruh Return On Investment, Arus Kas Investasi, Price to Book Value, dan Debt to Asset Ratio terhadap Harga Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh bahwa secara simultan, variabel Return On Investment, Arus Kas Investasi, Price to Book Value, dan Debt to Asset Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham. Secara parsial, variabel Return On Investment, Price to Book Value, dan Debt to Asset Ratio yang berpengaruh terhadap Harga Saham. Sedangkan variabel Arus Kas Investasi tidak berpengaruh terhadap Harga Saham. Hasil pengujian secara parsial, dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pengaruh Return On Investment terhadap Harga Saham Hasil uji statistik secara parsial (uji-t), menunjukkan nilai thitung > dari ttabel (5,986 > 1,97301) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel Return On Investment terhadap Harga Saham. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Andri Mayprizal [5] yang menyatakan bahwa Return On Investment tidak berpengaruh terhadap harga saham. 2. Pengaruh Arus Kas Investasi terhadap Harga Saham Hasil uji statistik secara parsial (uji-t), menunjukkan nilai thitung < dari ttabel (1,863 < 1,97301) dan nilai signifikansi 0,06 > dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh antara variabel arus kas investasi terhadap harga saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ronauli F. Silalahi [6] yang menyatakan arus kas investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. 3. Pengaruh Price to Book Value terhadap Harga Saham Hasil uji statistik secara parsial (uji-t), menunjukkan nilai thitung > dari ttabel (11,082 > 1,97301) dan nilai signifikansi 0,000 < dari 0,05., sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel price to book value terhadap harga saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hendra Christian Girsang [8] dan Ricky Setiawan [9] yang menyatakan price to book value berpengaruh terhadap harga saham dan hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gede Priana Dwipratama [7] yang menyatakan bahwa price to book value tidak berpengaruh terhadap Harga Saham. 4. Pengaruh Debt to Asset Ratio terhadap Harga Saham Hasil uji statistik secara parsial (uji-t), menunjukkan nilai nilai thitung > dari ttabel (2,290 > 1,97301) dan nilai signifikansi 0,023 < dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara variabel debt to asset ratio terhadap harga saham. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Andri Mayprizal [5] yang menyatakan bahwa Debt to Asset Ratio tidak berpengaruh terhadap Harga Saham. Suriani Ginting, Suriany | JWEM STIE MIKROSKIL
69
Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil
5.
Volume 3, Nomor 02, Oktober 2013
Kesimpulan dan Keterbatasan
Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa Return On Investment, Arus Kas Investasi, Price to Book Value dan Debt to Asset Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 - 2011. Secara parsial, variabel Return On Investment, Price to Book Value, dan Debt to Asset Ratio yang berpengaruh terhadap Harga Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2011. Penelitian ini masih memiliki banyak keterbatasan. Peneliti menggunakan variabel Return On Investment, Arus Kas Investasi, Price to Book Value, dan Debt to Asset Ratio. variabel tersebut merupakan faktor internal perusahaan. Namun masih banyak faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham seperti, inflasi, tingkat suku bunga, dan kebijakan pemerintah. Objek penelitian dan tahun pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini hanya perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011, penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan objek penelitian yang lain seperti industri otomotif, perbankan dan menambahkan tahun pengamatan. Referensi [1]
Sartoso, R. A., 2010, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Penerbit BPFE, Yogyakarta. [2] Brigham, E. F. dan Houston J. F., 2010, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Jilid 1, Edisi Sebelas, alih bahasa : Ali Akbar Yulianto, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. [3] Ikatan Akuntan Indonesia, 2004, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. [4] Miller, T. W. and Jr. Bradford D. Jordan, 2009, Fundamentals of Investments, USA: McGraw-Hill [5] Mayprizal, A., 2011, Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Industri Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan [6] Silalahi, R. F., 2010, Pengaruh Informasi Arus Kas dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan [7] Dwipratama, G. P., 2009, Pengaruh Price to Book Value Ratio, Debt to EquityRatio, Earning per Share, Deviden Payout Ratio, dan Return on Investment pada Perusahaan Food dan Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Universitas Gunadarma, Jakarta. [8] Ginting, H. G., 2008, Analisis Pengaruh Rasio Penilaian Pasar terhadap Harga Saham pada perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan. [9] Setiawan, R., 2011, Pengaruh Return on Asset, Debt to Equity Ratio, Price to Book Value Ratio Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Universitas Semarang, Semarang. [10] Ghozali, I., 2009, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
70
JWEM STIE MIKROSKIL | Suriani Ginting, Suriany