ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Oleh: Mashur Abadi (Mahasiswa S3 Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) Abstrak : This article talk about one of the fiction genre movie is a colossal epic movie. “Troy” is one of the example of epic movie. It is tell about Trojan war which based on a poem The Iliad and Odyssey by Homer. It also tells more about the heroism of Achilles (Brad Pitt) and Hector (Eric Bana). Generally, the true heroes always being honest and sincere in serve the society. However, thisepic move also shown us, that love, ideology and power relation also clear enough appear on the model of communication. The substance of this observation is the representation of love, ideology, and power relation by showing the bineary oposition that reflected in the story. This observation uses the semiotic analysis method. Analysis method is used to express the meaning of of love, ideology, and power relation of Troy movie. It is uses constructive perspective on binnary oposition and also critical literary discourse analysis, with emptive text analysis to express of love, ideology, and power relation. As shown in the film there is an opposite character of the heroism as on of the example of the data, Achilles and Hector, i.e Paris. Paris is a faint hearted person. Appears on his lack, such as small, thin body, immature, selfish and timid.
Kata kunci: Ideology, Power Relation, Dekonstruksi, Oposisi Biner
“Man haunted in the vasnest of eternity
ruang-waktu. Dan ketika sejarah telah
So we ask ourself...will our actions echo
menjelma menjadi mitos, diapun abadi. Troya1
for centuries
adalah
nyata.
Sebagai
Will people know our name long after we
sebuah entitas politis maupun budaya ia
gone
benar-benar ada. Namun selimut waktu
How bravely we fought
dan pikiran untuk menjadikannya hikmah
How fiercely we love...”
abadi dalam
ingatan manusia telah
menggiringnya menjadi sebuah dongeng. I.
Pengantar
1
Mitos, legenda, ataupun sejarah
roman sejarah
semuanya adalah
dongeng. Sebagai masa lalu, sejarah telah selesai. Tetapi tidak demikian dengan mitos yang dapat melampaui
Sumber utama makalah ini adalah film The Troy produksi Holywood tahun 2004 yang disutradarai oleh Wolfgang Peterson dan dibinntangi oleh Bradd Pitt, Orlando Bloom, Eric bana, Diana Krueger dan sederetan bintang mahal Holywood. Sumber asli dongeng ini adalah epic Homer, dan perang Troya vs Yunani iini diperkirakan terjadi tahun 1200 SM
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi Sebuah dongeng akan tragedi, misteri
sekitarnya mendekati nyata. Sebagai
takdir,
contoh,
kepahlawanan,
kehormatan,
menurut
pengakuan
kejujuran, keluguan, ambisi kuasa, cinta
sutradaranya, dilakukan kajian terhadap
dan juga kenaifan. Sebuah dongeng
ribuan jenis senjata yang paling mungkin
yang menuntut jawab atas realitas yang
digunakan pada masa itu. Belum lagi
seringkali terlalu rumit untuk dipahami
rincian busana prajurit, pendeta, raja,
dan menyisakan sangsi akan absurditas
pangeran
eksistensi manusia.
mengaitkannya
Dongeng
telah
semua
hal
dengan
yang realitas
menempuh
zamannya. The Troy merupakan film
waktu ribuan tahun dan ribuan tahun lagi
kolosal dengan ambisi menghadirkan
ke
meneguhkan
masa lalu sebagaimana adanya. Sebuah
keabadiannya. Tokoh-tokohnya dikenang
ambisi khas Amerika, objektif-empiris.
hingga kini dan masa datang yang jauh :
Dalam
Achiles, Hector, Paris, Brises dan juga
sangat berhasil. Pilihan gambar yang
Priam sang Bijak. Semua hal yang
didominasi latar abu-abu, menghasilkan
melekat
efek kuno dan hidup. Tetapi jiwa film ini
depan
ini
dan
untuk
padanya
menjadi
langgeng
tampilan
raganya,
tetaplah
Troya
ingatan
perang, senjata dan semua arsitektur
masyarakat Barat dengan keharuan dan
zaman serta alur cerita yang diupayakan
kepedihan tragedi.
senyata mungkin, tetap tidak mampu
memenuhi
Pada
akhirnya
menggoda
Holywood
dongeng
Pakaian,
ini
semisal kuda Troya dan kehancuran selalu
dongeng.
upaya
kereta
ini
membendung roh mitos yang melandasi
kembali
keseluruhan raga film untuk melampaui
mengisahkannya dalam gambar hidup.
ruang waktu. Jangan berharap dalam
Meski telah berubah dari narasi teks
film
untuk
2
ini
penonton
disuguhi
adegan-
verbal ke dalam sebuah film , karakter
adegan semisal terbang, kebal senjata
dongengnya tetap kental. Setelah melalui
atau peragaan adikodrati lainnya. Semua
berbagai riset di berbagai museum dan
karakter
kepustakaan Eropa untuk tetap menjaga
wantah
dongeng ini tidak terlepas dari ruang
yang
waktu sejarah, maka film The Troy pun
lingkup kesejarahannya dalam
berhasil menghadirkan Troya dan dunia
dongeng, dunia pikiran primitif yang
tokohnya dengan
dibatasi
melampaui
adalah
manusia
tindakan-tindakannya pilihan-pilihan
dunia
kesejarahan
dalam dunia dan
karenanya mencoba dengan caranya
2
Salah satu karakteristik mitos adalah kemampuannya untuk tetap dikenali sebagai mitos meskipun telah mengalami perubahan bentuk karena diterjemahkan ke dalam bahasa lain atau bahkan dari narasi verbal ke dalam gambar hidup. Strukturnya tetap saja dapat dikenali sebagai mitos. Pada titik ini jelas mitos berbeda dari bahasa. Lihat Heddy Shri Ahimsa Putra, Strukturalisme Levy Strauss Mitos dan Karya Sastra, 60-69.
untuk menjelaskannya. 2.Troya dan Dongeng-Dongeng Dunia Di hampir semua kawasan terdapat dongeng, legenda dan mitos menyangkut masyarakat dan kebudayaannya. Hampir
OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 68
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi semua
dongeng
ini
berisi
tentang
menjelaskan
kesamaan-kesamaan
bagaimana sebuah kebudayaan dengan
pada
segala
secara antropologis dan geografis tidak
orientasi
nilai
dan
kebudayaan-kebudayaan
itu
yang
dimungkinkan adaya kontak.5
kepercayaannya menggelar kehidupan dengan segala persoalannya. Tujuan
Dengan
demikian
diperlukan
semua dongeng adalah pengajaran dan
pendekatan lain untuk menyeberangi
pemahaman
jarak waktu dan ruang bagi kesamaan
masyarakat
atas
keberadaanya karenanya di dalamnya
dongeng
juga berisi tentang genealogi sebuah
kebudayaan yang berbeda di hampir
komunitas. Lebih dari sekadar asal usul
seluruh dunia tersebut. Pendekatan itu
nenek
mayarakat,
ada pada strukturalisme sebagaimana
sebuah dongeng dimaksudkan sebagai
yang secara gigih dibela oleh Levy
blueprint
Strauss
moyang
sebuah
tentang
hidup
yang
harus
dan
mitos
dari
(penjelasan
berbagai
mengapa
dijalani. Pada titik ini sebuah dongeng
strukturalisme
berfungsi sebagai layaknya kitab suci
menjelaskan kesamaan tersebut akan
3
agama .
Dongeng
menjelaskan
dipaparkan
dipandang di
mampu
bagian
berikutnya).
struktural
Malinowsky
keberadaan mereka dan mengarahkan
Fungsionalisme
ke mana arah hidup yang harus dituju;
dan
dan
aspek fungsi mitos tetapi tidak memadai
bagaimana
dimainkan
peran
oleh
yang
setiap
harus anggota
untuk melacak kesamaan struktur mitos.
masyarakat dalam proses tersebut.
Dongeng-dongeng
Keberadaan dongeng dan mitos di hampir
semua
kebudayaan
Boast hanya mampu menjawab
dengan
dunia
memiliki
kesamaan
isi
dan
dengan
dongeng
Troya
yang struktur
sangatlah
kemiripan dan bahkan kesamaan isi dan
banyak. Salah satunya adalah epos
fungsi ini secara teoretik menghadirkan
Ramayana dan Mahabarata, tentu saja
sejumlah pertanyaan. Jika kemiripan dan
dengan
bahkan
didekati
menyeluruh adalah sama dengan menilik
hanya
strukturnya : suatu pasangan oposisi
kesamaan
dengan
tersebut
difusionisme,
menjawab
sebagian
Penyebaran
semacam
dimungkinkan
pada
itu
kawasan
tetapi
ia
Tetapi
secara
persoalan. itu
merupakan upaya menambal cacat bawaan difusionisme. Cacat bawaan tersebut adalah keterbatasan difusionisme semacam teori heliosentris dalam menjelaskan kesamaan unsurunsur budaya yang tersebar di selurruh bagian dunia yang tidak memungkinkan adanya kontak langsung ataupun tidak langsung. Lihat David Kaplan, Teori Budaya, h.11-14. 5 Pembuktian tentang tidak adanya kontak tersebut secara empirik dapat dilakukan dengan mempertimbangkan unsur-unsur kebudayaan satu dengan lainnya yang tidak memiliki kesamaan. Untuk unsur-unsr kebudayaan ini lihat Koentjaraningrat, Sejarah Teori Antropologi I,112137
hanya
kebudayaan-
kebudayaaan yang masih dalam 4
nuansa.
tidak
satu
mampu
3
Pada masyarakat tertentu pembacaan dan pagelaran sebuah dongeng harus didahului dengan berbagai ritus dan ini jelas memperlihatkan posisi sakral sebuah dongeng atau mitos. Lihat Koentjaraningrat, Sejarah Teori Antropologi I, h.55-67. 4 Pengelompokan berbagai rumpun budaya ke dalam satu area kebudayaan
OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 69
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi biner dalam tokoh dan alur ceritanya.
dongeng
telah
Semua dongeng memiliki struktur ini.
kerangka
tertentu
Sementara perwatakan tokoh-tokohnya
bagiannya.
sampai pada audiensnya dalam keadaan
dibekukan
Dongeng
dan
dalam
itu
sebisa
adalah mungkin
telah jadi, dalam artian mitos tidak
menyembunyikan proses pembentukan
memberikan
informasi
perwatakan
pembentukan
watak
akan
proses
tokohnya
dan
tokoh-tokohnya
menampilkannya sebagai pribadi dengan
seolah-olah perwatakan itu adalah suatu
sosok watak tertentu yang melekat kokoh
6
yang given dan fixed . Dalam tilikan yang
dan fixed. Hal-hal yang mendatangkan
lebih mendalam, terlihat bahwa dongeng
kebingungan
dan mitos dengan sengaja mengabaikan
dipandang sebagai misteri hidup yang
sisi proses pembentukan perwatakan ini
berjalan
karena
sebuah
menggoda setiap pembaca dongeng
dongeng adalah mencoba memberikan
untuk mengkaitkan pandangan dasar
penjelasan realitas yang begitu pelik dan
dongeng sebagai fatalistik baik dalam
tidak mungkin dinalar secara utuh kecuali
artian gnosis maupun agnosis. Seperti
dengan tetap menyisakan misteri dalam
sebuah
kehidupan. Dalam banyak hal, mitos
dongeng tidak membiarkan pembacanya
ingin menyampaikan bahwa kehidupan
memiliki peluang untuk bermain dengan
harus dijalani apapun peran yang harus
imajinasi
diemban. Dalam dongeng, tidak akan
mungkin
dijumpai konflik bathin sang tokoh karena
keseluruhan horizon pembacanya ke
harus menjalani ini atau itu. Di situlah
dalam
pasangan oposisi biner menjadi sebuah
dongeng menuntut dirinya sebagai satu-
keniscayaan. Tidak akan ada proses
satunya rujukan selama ia dinarasikan.
perwatakan
Kekuatan
justru
pesan
dan
utama
dialog
bathin,
dalam
begitu
kitab
dan
proses
saja
suci
dan
etik
lebih hal
dan
spekulasinya. dongeng
ini
moral,
Sebisa
menyerap
dirinya. Benar jika dikatakan
ini
dimungkinkan
umpamanya, pada si Klenting Abang dan
sebagai
Klenting Kuning mengapa dia menjadi
komunitas,
begitu
dipahami dalam keutuhannya. Sebuah
kejam
terhadap
adiknya
si
sebuah
rujukan
karena
dongeng
hanya
Klenting Ijo dalam dongeng Ande-Ande
dongeng
Lumut. Sebagaimana tidak ada konflik
pagelaran hidup tokoh-tokohnya.
bathin pada saudara-saudara Cinderella ataupun
Dursosono
adik
adalah
etik-moral
Dalam
Duryudono
tinggi,
satu
paket
dapat utuh
kebudayaan-kebudayaan
dongeng
dapat
dipastikan
sang raja Hastina Pura , untuk menjadi
merupakan konstruksi istana sebagai
ksatria dengan perilaku dan watak sudra,
model bagi dasar etik-moral kehidupan
pengecut
rakyat. Dongeng ini kemudian diturunkan
dan
lacur.
Semua
tokoh
kepada
masyarakat
bawah
untuk
dijadikan ugem-ugem kehidupan melalui
6
Semua perwatakan tokoh pada wayang menganut pola ini. Lihat Kuntowijoyo, Budaya dan Masyarakat, h.185-186.
berbagai saluran seni budaya semisal
OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 70
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi wayang, tembang atau kidung.7 Namun
agama yang dianut komunitas atau dapat
di kalangan rakyat bawah juga sering
dibalik
ditemukan perkembangan dongeng dan
menjadi agama rakyat, an nâs ‘alâ dîn
mitos lokal yang ada pada masing-
mulukihim.8
masing komunitas setingkat desa atau
Mahabarata atau Ramayana yang ditulis
bahkan kampung atau terbatas pada
oleh
keluarga tertentu baik yang menyangkut
merupakan
genealogi desa dan komunitas tersebut
utama Weda tentang hakekat hidup dan
maupun dongeng-dongeng lepas dari
bagaimana laku utama kelas satria. Atau
kesejarahan desa atau komunitas dan
semisal
lebih merupakan dongeng dengan pesan
merupakan
etis-moral
mendamaikan dua nilai dan kepercayaan
yang
universal
semisal
bahwa
para
agama Seperti
pujangga tafsir
antara
atau Ande-Ande Lumut.
Persamaan
keraton,
Sakti
bangsa
Konfusionisme keduanya
jelas
ajaran-ajaran
Kera
cara
itu
dongeng
atas
dongeng
dongeng bawang merah-bawang putih
penguasa
dan
yang Cina Budha.
terletak
pada
Dari kenyataan adanya dua model
sumbernya meski fungsinya berbeda
dongeng: dongeng keraton dan dongeng
yaitu dalam Mahabarata dan Ramayana
rakyat ini, terlihat jelas fungsi dongeng
lebih ditujukan pada dasar etis-moral
tersebut
ada
kelas ksatria, sementara pada dongeng
persamaan. Dongeng Keraton bertujuan
Kera Sakti lebih menonjolkan dasar-
untuk menata
dasar
berbeda
tetapi
tetap
rakyat dan sekaligus
memberikan legitimasi kekuasaan bagi
religio-etis
manusia
dalam
mencapai self-fulfillment.
para ksatria cedak resembesing madu trah kusuma –barata. Suatu peneguhan
3.
privelege keluarga keraton atas dunia,
Dongeng Troya.
Sumber
dongeng
keraton
Pertanyaan-Pertanyaan
Terkait
biasanya
Di manakah posisi Troya di tengah-
selalu terkait dengan teks atau ajaran
tengah dongeng dunia? Secara lebih khusus di manakah unsur-unsur dasar dongeng
7
Pandangan ini jelas melihat kraton sebagai pusat dunia yang memancarkan kebajikannya ke sekelilingnya. Menarik untuk memandang mitos Nyi Roro Kidul dalam kaitannya dengan Mataram sebagai sebuah penaklukkan dunia luar yang dapat mengancam pusat dunia Mataram melalui penyatuan perkawinan ghaib antara sang panembahan dengan penguasa laut selatan tersebut, sebagaimana penaklukkan Mataram di bawah Panembahan Senopati atas Panembahan Madiun yang dilanggengkan melalui perkawinan Panembahan Senopai dengan putri Panembahan Madiun. Artinya bahwa pancaran kebajikan pusat dunia tersebut belum menyentuh dunia luar sehingga perlu penaklukkan dalam cara yang berbeda.
Troya
yang
masih
lestari
setelah melalui pembacaan Holywood dalam bentuk visual? Apa sesungguhnya yang diusung dalam dongeng yang telah berusia ribuan tahun ini? Adakah struktur dalam padanya yang dapat dijadikan benang
merah
dengan
dongeng-
dongeng lainnya? Makalah ini berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menggunakan paradigma strukturalisme 8
Rakyat selalu mengikuti agama rajanya.
OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 71
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi sementara aspek penyebaran dongeng
stuktur dalam dongeng. Namun saya
yang
melalui
sadari sepenuhnya dalam memaknai
fungsi
dongeng Troya ini saya juga memakai
lebih
tepat
9
difusionisme , dongeng dengan hanya
serta
yang
dibaca aspek
lebih
tepat
fungsionalisme akan
disinggung
didekati
struktural
cara-cara
10
untuk
sehingga paradigma utamanya adalah strukturalisme
dalam
membaca
dongeng
Troya
untuk
menemukan
tertentu.
Paradigma-
paradigma yang berbeda ini digunakan
sekedarnya
11
tafsir
menjelaskan
lapisan-lapisan
persoalan yang berbeda tingkat dan karakteristiknya
dan
karenanya
membutuhkan paradigma yang berbeda pula. Tetapi
9
Difusionisme merupakan paradigma antropologi yang sangat menonjol pada abad 19 dengan asumsi dasar terdapat suatu pusat peradaban pada zaman dan masa tertentu dan kemudian peradaban ini menyebar ke kawasankawasan lainnya. Konsep-konsep akulturasi, asimilasi dan sinkretisme serta yang terbaru enculturasi merrupakan konsep-konsep yang diderivasi dari paradigma difusionisme. Model paradigma ini adalah bahwa pusat kebudayaan tersebut sepert kolam yang dilempar batu dan menimbulkan gelombang menyebar. Konsepkonsep seperti center and periphery juga diturunkan dari model ini. Nilai yang melandasinya cenderung atau rentan untuk terjatuh ke dalam etnocentrisme. Lihat Heddy Shri Ahimsa Putra, Pidato Pengukuhan Guru Besar Antropologi UGM. 10 Fungsionalisme struktural adalah paradigma yang mengasumsikan bahwa unsurunsur budaya memiliki fungsi yang saling terkait dan bekerja dalam batasan sistemnya. Inilah yang menjadi alasan mengapa suatu budaya memiliki kemampuan survival yang tinggi karena setiap penyimpangan akan terkendalikan secara sistemik. Pandagan ini mengakibatkan perubahan budaya sulit terjadi dan lebih mengedepankan harmoni. Modelnya adalah kebudayaan itu seperti organisme ; dan nilai dasarnya adalah harmoni. Lihat Heddy Shri Ahimsa Putra, Pidato Pengukuhan Guru Besar Antropologi UGM. 11 Strukturalisme (Levy Strauss) mengasumsikan bahwa kebudayaan merupakan manifestasi dari nalar yang bersifat nirsadar dengan struktur tertentu. Konsep perubahan tidak diakui karena sesungguhnya yang terjadi adalah sekedar alih rupa (transformasi) pada struktur permukaannya sementara struktur dalamnya tetap. Modelnya adalah bahasa, sedang nilai dasarnya adalah keyakinan kuat bahwa fenomena budaya itu berstruktur dan menjadi pembentuk kebudayaan.Lihat Heddy Shri Ahimsa Putra, Pidato Pengukuhan guru Besar Antropologi UGM.
persoalan pokok pada
makalah ini adalah menemukan struktur dalam dongeng sehingga paradigmaparadigma
lainnya hanya digunakan
seperlunya. 4. Penyebaran Dongeng Troya Ketika
teknologi
komunikasi belum penyebaran melalui
dan
sepesat saat ini,
dongeng
teks-teks
informasi Troya
sejarah
terjadi
dan
epos
Yunani ke berbagai kawasan sekitarnya. Eropa yang kontinental memudahkan penyebaran
ini
lebih-lebih
didukung
ketersediaan teks sehingga lebih terjaga. Pewarisan dan penyebarannya telah menjadi
suatu
warisan
hampir
semua
orang
klasik
yang
mengenalnya.
Katakanlah masyarakat dengan tingkat literasi minimal akan mengenl dongeng ini. Adanya kenyataan istilah-istilah dan nama-nama
tokoh
dalam
dongeng
tersebut yang menjadi simbol-simbol tertentu semisal
Achiles, kuda Troya,
dan pada era cyber teknologi bahkan dikenal virus Trojan menegaskan betapa dongeng ini begitu kuat terpelihara pada memory masyarakat Eropa dan bahkan dunia.
OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 72
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi Ketika Holywood mengangkatnya
alih sejarah. Melalui cara penyampaian
ke layar lebar pada tahun 1953 dan yang
dan alur cerita tertentu, dongeng mampu
terakhir tahun 2004 dengan aktor mahal
menembus
Bradd Pitt, kelanggengan dongeng ini
dengan
semakin
menjadi
melalui sastra. Ya dongeng adalah salah
dongeng dunia. Sebelum diangkat ke
satu bentuk sastra tertua yang pernah
layar lebar, dongeng ini entah berapa kali
dikenal manusia.
kokoh
dan
telah
telah dipentaskan dalam drama dan opera
Italy.
yang
nalar
empiris
mentrasendensikan
dirinya
Dongeng
sungguh
memberikan
menandinginya adalah dongeng semisal
metahistoris
Romeo-Juliet atau dongeng King Arthur
menyodorkan bukti-bukti empirik seperti
bagi masyarakat Inggris. Atau setara
tuntutan sejarah, tetapi justru dengan
dengan Ramayana dan Mahabarata di
menghadirkan
12
jawaban
mampu
bisa
dunia Timur.
Barangkali
ketatnya
tersebut
narasi
hal-hal bukan
yang
yang dengan
bertolak
belakang dengan nalar empirik. Menarik melihat aspek transendensi dongeng
5. Troya dan Dunia Eropa
atas
Setiap masyarakat memiliki dan mebutuhkan
dongeng.
Paling
sejarah
kompleksitas
karena
genesis
kehidupan
dan dalam
tidak
keseluruhannya amatlah pelik dipahami
penjelasan
oleh manusia. Pada tingkatan ini antara
akan genealoginya dan bahkan genesis
agama dan dongeng memiliki fungsi
dari keberadaanya di dunia. Persoalan
yang setara dan memang umur agama
genesis bukan persoalan remeh karena
adalah setua dongeng itu sendiri. Dalam
hal
agama-agama
masyarakat membutuhkan
ini
akan
memberikan
jaminan
besar
seperti
Hindu,
otentisitas keberadaan komunitas dan
Budha, Kristen dan Islam, dongeng-
menjadi
identitas
dongeng ini sebagian telah membentuk
merupakan
tubuh agama dan bahkan dipandang
salah satu cara masyarakat memperoleh
sebagai kanonik.13 Beberapa kali kitab
jawaban tentang persoalan genealogi
suci Aquran menegaskan tentang kisah-
dan genesis ini. Tetapi sejarah dengan
kisah masa lalu dengan tujuan utama
berbagai
sebagai ibrah, pelajaran etis-moral yang
bagian
eksistensialnya.
dari
Sejarah
persyaratan
objektif-empiris
yang menjadi tuntutan agar sejarah layak
diharapkan
dapat
dipahami manusia
disebut sebagai ilmu dalam pengertian
melalui kisah-kisah tersebut.
positivistik-modernis, tidak akan mampu menjawab
persoalan
genesis
yang
dalam banyak hal merupakan sesuatu yang
metahistoris.
Di
sinilah
13
Studi mengenai mitos dalam kitab-kitab suci telah lama dilakukan di dunia Kristiani dan pada akhir-akhir kajian serupa juga dilakukan beberapa ilmuwan Muslim semisal Mohammed Arkoun, Mohammad Shahrur. Lihat Mohammad Sharur, Prinsip dan Dasar Hermeneutika Al Quran Kontemporer,h.54-59.
peran
agama, mitos, dan dongeng mengambil 12
Diambil
dari
berbagai
sumber
di
internet.
OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 73
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi Dongeng Troya juga memberikan arahan
yang
kehidupan
sama
dalam
yang melekat padanya beitu saja tanpa
bagaimana
kedalaman
penjelasan.
dan
Tidak adanya penjelasan proses
keseluruhannya dapat tertanggungkan.
pembentukan watak tokoh pada dongeng
Pemahaman
akan
ini dapat dijelaskan sebagai suatu cara
kehidupan tidak lagi mengandalkan nalar
pembekuan nilai pada masing-masing
wantah semata, tetapi memerlukan sikap
tokoh dalam sebuah
batin yang menerima dan menyadari
sebuah dongeng, di satu sisi,
kehidupan dalam keutuhannya. Suatu
menyampaikan bahwa pada hakekatnya
bentuk pemenuhan diri menyongsong
kehidupan
takdir kehidupan secara apa adanya dan
keseluruhannya
total. Suatu seruan untuk mengamini
dipahami secara memadai oleh nalar dan
dan
pemaknaan
14
kehidupan.
karenanya
dongeng. Artinya
dalam
keutuhan
tidak
harus
ingin dan
akan
dapat
diterima
secara
Pada dongeng Troya, semua tokoh
sungguh-sungguh sebab di situlah letak
ditampilkan sudah dalam perwatakannya
kemuliaan dan pemenuhan diri. Di sisi
yang ‘jadi’ dan proses pembetukan watak
lain, dongeng memerlukan tokoh- tokoh
masing-masing tokoh tidak dipaparkan.
yang
Seolah-olah
teraktualisasikannya
dongeng
Troya
ingin
established
sebagai suatu
lokus
nilai
etis-
menyampaikan bahwa manusia harus
moral dengan tujuan sebagai contoh
menerima takdirnya. Pemenuhan diri
dalam kasunyatan hidup.
tercapai
manakala
menerima
dan
setiap
manusia
menjalani
Dunia Yunani yang menjadi dasar
hidupnya
bagi
pandangan
hidup
Eropa
pada
dengan penuh kesadaran dan total.
keutuhannya mengusung keseluruhan
Dengan
dimensi
demikian,
pemenuhan
diri
hidup
manusia
yang
amat
otentik bukan ditentukan oleh peran apa
kompleks. Benar bahwa Yunani memiliki
yang dimainkan tetapi bagaimana dia
watak rasional dan empirik yang menjadi
memainkan peran tersebut. Dari sudut
landasan dunia Eropa modern, tetapi jika
ini, dongeng Troya memiliki kemiripan
ditilik secara tajam akan terlihat betapa
dengan
di
Yunani lebih dari sekedar nalar rasional-
mana proses pembentukan watak tokoh-
empiris. Di dalamnya ditemukan banyak
tokohnya
Dalam
hal yang melampaui rasionalitas dan
wayang atau dongeng-dongeng rakyat
empirisitas semisal dongeng. Yunani
semisal bawang merah-bawang putih,
masih
sang tokoh telah membawa suatu watak
Kosmologi Yunani yang mewujud pada
dongeng-dongeng tidak
Timur,
dipaparkan.
menyimpan
dongeng
Zeus,
merupakan 14
Ye Jager yang selalu dikumandangkan Nietzshe terlihat menonjol dalam dongeng Troya yang mewujud pada setiap tokohnya. Sulit menghindari untuk tidak menyebut dongeng Troya sarat dengan ajaran-ajaran eksistensialis barat.
mitos-mitosnya. sebagai
contoh,
keberlangsungan
dunia
lamanya dan tetap bertahan. Secara antropologis memori
dapat
kolektif
OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 74
dikatakan
Yunani
masih
bahwa kuat
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi menyimpannya. Dengan demikian dapat
lumrah dengan konsekuensi
dikatakan bahwa pemikiran rasional-
yang mewujud pada ajaran tenttang
empiris yang selama ini dilekatkan pada
messiah, ratu adil. Avatar atau golden
Yunani sesungguhnya hanya mewakili
child.16
sekelompok
kecil
filosof
tidak
Kenyataan akan kemiripan di atas
merasuki nalar masyarakatnya. Demikian
paling tidak menyodorkan persoalan.
juga dengan nalar masyarakat Eropa
Apakah ini berarti ada satu sumber
pada
masih
kepercayaan pada budaya tertentu yang
ini.
kemudian menyebar ke budaya-budaya
umumnya,
menyimpan
kuat
Barangkali
yang
dan
krusial
mereka nalar
mitis
perlu
dicatat,
lain
sehingga
harus
dilihat
dari
perwujudan atau representasi dunia mitis
paradigma difusionisme. Atau apakah ini
Yunani dan
berarti ada kesamaan struktur nalar pada
sekitarnya, selalu dalam
penggambaran yang konkrit dan dalam
diri
human shape. Mungkin ini pengaruh
dongeng, mitos dan legenda? Semacam
nalar rasional-empiris yang merasukinya
dunia bawah sadar yang secara laten
sehingga gambaran tentang dewa apa
muncul di saat-saat tertentu meskipun
saja selalu dalam wujud manusia wantah
dunia bawah sadar ini lebih sering
tetapi dengan kemampuan supra-human.
hybernate karena terlapisi nalar rasional-
Atau
empiris?.
ini
menjelaskan
betapa
dekat
kejumbuhan antara dua dunia tersebut
manusia
Dongeng
yang
Troya
mewujud
telah
pada
menjadi
untuk saling menerobos. Pada tokoh
bagian dunia Eropa selama ribuan tahun
semisal Hercules, dua dunia tersebut
dan mungkin sampai ribuan tahun lagi.
saling menerobos.
Pada
Hercules adalah
masa
modern
atau
bahkan
lambang ketakterpisahan dunia mitis dan
posmodern, nalar mitis ini tidak tergerus
dunia
Yunani.
oleh rasionalime-empirisme yang meraja.
Penerobosan dunia dunia ini tidaklah
Nalar primitif ini justru survive dan
khas Yunani-eropa, dunia Timur seperti
mendapatkan vitalitasnya pada teknologi
india dan China juga memilikinya pada
visual dalam bentuk gambar hidup. Lihat
tokoh semacam Khrisna. Perbedaannya
saja Harry Potter dan semacamnya.
adalah bahwa di Timur, ketakterpisahan
Dongeng-dongeng
nalar mitis-rasional-empiris ini ditegaskan
memperagakan
rasional-empiris
15
melalui ajaran agama
modern
ini
keberlangsungan
dalam doktrin
sebuah dunia nalar primitif bersanding
inkarnasi sehingga konsep manusia-
dengan berbagai produk teknologi nalar
dewa
saintifik
rasional-empiris.
Teknologi
memang
telah
sebagian
atau
dewa-manusia
(dewo-
kamanungsan) menjadi sesuatu yang
memenuhi
15
Di Eropa pada masa Kristiani, nalar mitis ini patut diduga juga merasuki Gereja Katholik dalam doktrin Trinitas dan kepercayaan akan para santo, dan di Dunia islam dikenal konsep Al Mahdi dan para wali.
16
Terdapat kepercayaan dalam agama Budha bahwa Dalai Lama telah ditentukan pada diri sang Golden Child. Sangha bertanggung jawab dalam mengenali Golden Child ini.
OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 75
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi besar hajat hidup manusia modern,
kenyataan betapa manusia tidak dapat
tetapi dalam modernitas tersebut muncul
menanggung chaos karena nalar selalu
berbagai problem kemanusiaan yang
menuntut order. Manusia paling takut
diakibatkan
menghadapi
teknologi
semisal
sesuatu
tidak
yang
tidak
mengecilnya dunia menjadi sebuah desa
terpahamkan,
dunia
interaksi
terjelaskan. Inilah fungsi dongeng, mitos
antar manusia pada tataran individual
dan legenda yang tidak akan lekang
kapan saja dan di mana saja. Tentu saja
karena zaman. Ia mengisi kekosongan
ini
dan
yang
memungkinkan
memberikan
kesempatan
untuk
sesuatu
yang
wilayah
misterius
dari
realitas
melihat dunia semakin luas tetapi pada
kehidupan yang tak terjangkau nalar
saat
rasional-empiris.
yang
sama
keterkejutan
menimbulkan
budaya
dan
realitas
linear.
dicerna
dengan
ekonomi,
utuh.
Ketimpangan
yang
Kehidupan segala
dalam tragedi,
keutuhan ironi
dan
bencana,
paradoksnya membutuhkan nalar lain,
pengangguran semuanya hadir dalam
dan itu adalah nalar primitif-mitis yang
kepala si individu dan jelas ini tak akan
merupakan
tertanggungkan oleh nalar rasionalnya.
nalarnya.
Untuk
perang,
nalar
bekerja pada prinsip=prinsip kausalitas
manusia yang dalam banyak hal sulit secara
Sebuah
apa
paradoks
dan
bagaimana
kehidupan
Rasionalitas
yang
dalam
dunia
semua
tersebut terjadi.
linearnya
struktur
6. Struktur Nalar Mitos
terbiasa
Apakah
sebuah
mitos
realitas-realitas
membentuknya ataukah ia merupakan
membanjiri
struktur
nalar
atau
dengan parsialitas, akan runtuh kala paradoks
memiliki
dongeng
yang
jagad pikirnya. Semuanya terlihat dan
imajinasi sebarang (arbriter).
semuanya dalam chaos. Tertib dunia
pandangan sepintas, sebuah dongeng
renaisance telah berakhir dan gambaran
atau
absurd kehidupan muncul.
Ketika seseorang melihat alur cerita yang
Barangkali
mitos
akan
tampak
Dalam sebarang.
fenomena
serba luar biasa baik dari segi jalannya
membanjirnya praktek-praktek wichcraft
cerita atau kemampuan dan karakter
pada
tokoh-tokohnya, sangat mungkin tergoda
kalangan
dijelaskan
muda
melalui
Eropa semakin
dapat tak
untuk
mengatakan
bahwa
dongeng
terpahaminya realitas kehidupan dalam
tersebut adalah imajinasi sebarang dan
keseluruhannya.
tidak memiliki stuktur nalar atau prinsip-
Dan
pada
kondisi
kegamangan diri inilah nalar primitif
prinsip nalar mitis yang dapat dipahami.
tersebut mencuat ke permukaan begitu
Seperti yang telah disebutkan di
saja, dan manusia modern tidak jengah
atas, mitos senyatanya adalah semacam
atau kikuk dengan penerobosan nalar
bahasa dan karenanya memiliki struktur
primitif ini karena itu adalah laten dan bagian dari kediriannya. Sudah menjadi OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 76
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi yang khas layaknya setiap bahasa.17
membawa pengaruh mendasar terhadap
Prinsip-prinsip
fenomena
linguistik
juga
bekerja
kebahasaan.
Dengan
de
pada dongeng atau mitos. Prinsip-prinsip
Saussure, secara jelas diakui adanya
linguistik ini dikemukakakan oleh ahli
konsep yang melekat pada suatu tanda
linguistik struktural dan sebagai sistem
atau kata (signified).20 Tetapi dengan
tanda, bahasa memiliki unsur-unsur: 1.
memandang fonem sebagai unit terkecil
Signified
Signifier
bahasa, aspek konseptual tanda ini
(penanda); 2. Form (bentuk) dan Content
dihilangkan dan bahasa menjadi murni
(isi); 3. Langue (bahasa) dan Parole
sebagai sistem bunyi.21
(tinanda)
(ujaran,
dan
tuturan);
4.
Synchronic
Setelah
bahasa
menjadi
murni
(sinkronis) dan Diachronic (diakronis); 5.
sistem bunyi dalam satuan fonem yang
Syntagmatic
hanya meaningful dalam relasi terutama
(sintagmatik) 18
Associative (paradigmatik).
dan
Pandangan
relasi
sintagmatisnya,
fonollogi
yang mempengaruhi strukturalisme Levy
memandang
Strauss dengan beberapa perubahan.
sebagai fenomena linguistik murni dan
penting. Gagasan linguistik struktural de
bukannya peristiwa psikologis. Artinya
Saussure ini memandang unit terkecil
fenomena tentang relasi antara fonem
19
fenomena kebahasaan adalah kata.
tersebut merupakan peristiwa nirsadar
Sementara
aliran
dan
Praha,
bawah
di
Jakobson
yang
pengaruh
juga
struktural Roman
sahabat
Nikolai
ahli
Ferdinand de Saussure inilah nantinya
linguistik
Rusia
seorang
fenomena
hanya
diketahui
Troubetzkoy fonem
oleh
ini
ahli
kebahasaan. Karenanya persoalan yang
Levy
harus
dijawab
adalah
menemukan
Strauss, memandang fonem sebagai unit
distinctive features dalam fonem yang
terkecil bahasa. Pandangan ini jelas
berfungsi dalam suatu bahsa. Perlu dikaji perbedaan-perbedaan fonem yang mana yang
17
Bahasa merupakan sistem tanda yang memiliki struktur khas yang tertanam secara nirsadar pada struktur dalam nalar manusia, Struktur dalam inilah yang menjadikan bahasa memiliki struktur yang ajeg dan karenanya dapat dipahami. Prinsip-prinsip kebahasaan pasti merupakan manifestasi dari prinsip-prinsip khas yang tertanam pada struktur ddalam yang nirsadar tersebut. Dengan melihat mitos sebagai semacam bahasa, sesungguhnya kita megakui adanya struktur dalam yang nirsadar pada setiap dongeng atau mitos dan karenanya hanya dengan menggali struktur dalam itulah sebuah mitos dapat dipahami. Lihat Heddy Shri Ahimsa Putra, Strukturalisme Levy Strauss Mitos dan Karya Sastra, h. 23-63. 18 Heddy Shri Ahimsa Putra, Strukturalisme Levy Strauss Mitos dan karya Sastra, h.34. 19 Ibid.
berkaitan
dengan
perbedaan
maknawi dan bagaimana perbedaanperbedaan ini tergabung membentuk kata-kata atau frasa-frasa. Dengan kata 20
Tinanda adalah konsep yang melekat pada penanda (signifier) dan pandangan de Saussure inilah yang membedakan nantinya dengan pandangan aliran linguistik struktural Praha yang tidak lagi mengakui aspek konseptual pada tanda atau kata. Konsep atau makna hanya muncul dalam relasi an sich. 21 Perubahan pandangan Jakobson inilah yang membuat Levy Strauss memahami bekerjanya sistem kebahasaan sebagai suatu sistem relasi. Lihat Heddy Shri Ahimsa Putra, Strukturalime Levy Strauss Mitos dan Karya Sastra,h.52-57.
OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 77
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi lain ssstrategi analisis dalam fonologi
miteme tersebut hanya dapat dipahami
adalah struktural, karena relasi- relasi
dalam keseluruhan dongeng sehingga
antar ciri-ciri pembeda dalam fonemlah
terlihat atau muncul relasi dan oposisinya
yang menjadi perhatian.
22
secara negatif. Struktur dalam inilah
Dalam dongeng struktur inilah yang
yang
menjadi
tujuan
utama
harus dicari. Langkah pertama adalah
strukturalisme untuk menengkap nalar
menentukan
mitosnya.
satuam
terkecil
dari
dongeng atau mitos. Jika dalam bahasa
Struktur
nalar
mitos
terbangun
satuan terkecilnya adalah fonem, maka
melalui relasi oposisional negatif (kosok
dalam mitos satuan terkecilnya adalah
bali)
miteme. Miteme merupakan kalimat atau
keseluruhan dongeng atau mitos baik
frasa dalam mitos atau dongeng yang
secara
hanya
dapat
dipahami
dalam
paradigmatis.
miteme-miteme sintagmatis
paradigmatis.
kedeluruhannya baik secara sintagmatis maupun
dari
dalam maupun
24
Ketika struktur nalar mitos tersebut
Penggalan-
telah
ditemukan,
maka
penggalan dari miteme-miteme ini harus
keberaturan
dicapai
dibedakan dari alur cerita yang lebih
kehidupan
merupakan wujud struktur permukaan
karena semuanya terpahami.
menjadi
jaminan
dan
realitas
tertanggungkan
mitos atau dongeng yang disadari oleh masyarakat
pemilik
mitos.
Dalam
7. Alur Dongeng Troya
analisis struktural sastra, alur cerita dan
Dongeng
Troya
yang
akan
penokohan merupakan perhatian utama.
dianalisis di sini adalah dalam bentuk
Artinya
ini
dongeng visual, sebuah film garapan
untuk menangkap
Holywood dan judul lengkapnya adalah
pesan melalui alur cerita, penokohan dan
The Troya. Karena dalam bentuk visual,
perwatakan
maka
analisis
mencukupkan diri tokoh
struktural
tanpa
mencoba
menyelami struktur dalamnya atau nalar
dalam
mitemenya
23
dari cerita tersebut. Sementara miteme-
menetapkan
saya
adegan-adegan satuan
babak.
miteme-
tentukan yang
setiap
berada
Perhatian
pada
ditujukan
kepada dialog maupun gambar serta
22
Heddy Shri Ahimsa Putra, Strukturalisme Levy Strauss Mitos dan Karya Sastra, h.58-59. 23 Kebanyakan inilah yang dilakukan oleh para kritikus sastra, sehingga ketika terjadi kemiripan dalam alur cerita, penokohan, perwatakan dan pesan dari berbagai cerita atau dongeng yang berbeda, mereka akan mengalami jalan buntu bagi penjelasannya. Lihat umpamanya tulisan Achadiati Ikram, Hikayat Sri Rama, Dalam karya ini terlihat jelas kemiripan struktur dalam antara Ramayana dengan Mahabarata atau dengan dongeng-dongeng lainnya. Dan ini tidak terjelaskan.
gerak adegan secara sama besarnya. Adegan-adegan dalam satuan babak ini kemudian
dicari
maknanya
dengan
melihat relasi oposisionalnya dengan adegan-adegan babak
lainnya 24
dalam secara
satuan-satuan sintagmatis
Heddy Shri Ahimsa Putra, Strukturalisme Levy Strauss; Mitos dan Karya Sastra, h.70-75.
OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 78
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi paradigmatis25
maupun
sehingga
kakaknya,
Pangeran
adalah
dan
penuh
dongeng Troya dalam bentuk visual ini
sosok
merupakan
utuh
pertimbangan, khususnya pertimbangan
dongeng atau mitos dan tidak bisa
politis dan kenegaraan. Putra mahkota
dipahami
Troya
(satuan
suatu
kesatuan
melalui Babak).
bagian-bagiannya Setiap
dialog
dan
yang
Hector,
ini
menyadari
tindakannya
gambaran visual dicoba dicermati secara
matang
betul
merupakan
segala
representasi
negaranya.
seimbang dan dialihkan ke dalam narasi
Aglomanon,
verbal.
sang
raja
Sparta,
merupakan raja yang kuat dan memiliki ambisi
Babak I: Kedatangan Pangeran Paris
ekspansi
tetangga.
Dia
ke
negara-negara
memimpikan 26
sebuah
dan Pangeran Hector dari Troya ke
Kerajaan Yunani
Sparta dan Pelarian Helena.
besar. Adiknya, Melamenus, merupakan
Pangeran
kakaknya
sosok lelaki yang buruk rupa, kasar dan
Pangeran Hector berkunjung ke Sparta
berangasan serta ceroboh. Melenaus
sebagai utusan Resmi kerajaan Troya
memiliki seorang istri yang masih muda
menghadiri
Sparta,
belia dan rupawan, Helen. Terlihat jelas
Aglomanon, sebagai tanda persahabatan
betapa derita Helen mendampingi suami
kedua negara dalam sebuah jamuan
yang pemabok dan kebal rasa ini.
makan malam. Pangeran Paris, dengan
Perkawinannya karena keterpaksaan.
wajah
Paris
dan
yang tunggal dan
undangan
tampannya,
raja
watak
Dalam jamuan makan malam itu,
periang dan spontanitas yang tinggi.
ketika ramah tamah antara Pangeran
Sosok anak muda yang lebih memburu
Hector dan raja Aglomanon berlangsung,
apa kata hati tanpa berpikir panjang.
Pangeran Paris bertemu dengan Helen.
Spontanitas, menuruti kata hati, dan
Tanpa sepengatahuan Melenaus yang
tanpa banyak pertimbangan ini sekaligus
tengah
memperlihatkan keluguan seorang anak
menggoda Pangeran Paris, Helen tak
muda yang masih hijau. Persoalan politik
kuasa menahan rasa dan keduanya
dan
tidak
menyelinap keluar dari perjamuan dan
tindakannya
terjadilah apa yang terjadi di antara
kenegaraan
menjadi
memiliki
sama
agendanya,
sekali
mabuk,
kedua
ikut datang ke Sparta lebih sebagai
kasmaran itu. Helenpun disembunyikan
bentuk
oleh Pangeran Paris yang bertekad
Sementara
muda
yang
tatapan
hanyalah mewakili dirinya sendiri. Dia petualangan.
anak
melalui
tengah
membawanya kabur ke Troya untuk dijadikan istrinya. Keesokan harinya,
25
Yang dimaksud dengan sintagmatis di sini adalah relasi adegan-adegan dalam suatu babak dengan adegan-adegan dalam satuan babak sebelum dan sesudahnya. Sedangkan paradigmatis adalah bahwa dalam setiap babak memiliki strukturnya sendiri secara vertikal atau hierarkhis dari masing-masing tokohnya.
tanpa sepengetahuan Pangeran Hector, Helen
diselundupkan 26
oleh
Pangeran
Yunani kala itu merupakan kerajaan kecil dan merupakan aliansi Sparta.
OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 79
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi Paris dalam rombongan pulang menuju
tumpah. Apakah satu peperangan akan
Troya. Ketika sadar Helen berada di
mengubah
keadaan?”
rombongan,
“Memang
tidak.
Hector
menegor
keras
ambisi
Ucap
Achiles.
Aglomanon
hanya
adiknya karena terbayang sudah alasan
menuruti
kekuasaannya,
dan
kuat Sparta untuk menyerang Troya.
adiknya akan memperoleh dendamnya.
Tetapi kecintaannya kepada adiknya
Yunani tidak akan memperoleh apapun.
yang telah dibutakan cinta membuatnya
Aku sadar itu, tetapi sebagai kerajaan
pasrah menapaki masa depan diri dan
bawahan Sparta dan sekutunya, aku
Troya.
harus ikut.” “Tidak. Aku tidak lagi tertarik dengan perang, lagian aku tidak melihat alasan yang cukup untuk itu” jawab
Babak II: Persiapan Perang Sparta Helen lenyap dan ketika disadari
Achiles.
ulah
Troya,
dilahirkan untuk perang besar ini. Para
kegemparan terjadi. Aglomanon yang
raja dan panglima memburu emas dalam
licik tetapi cerdas, segera menangkap
peperangan,
peluang
dalam
itu
para
bagi
Pangeran
ambisi
ekspansinya.
“Ya
memang.
tetapi
Tapi
engkau
kamu
Achiles,
perang ini, akan menjadikan
Sementara Melenaus telah tetap dalam
namamu abadi”. Bujuk Aragones dan
dendam
membunuh
diapun undur diri. Di tepi pantai dekat
Pangeran Troya. Persiapan perangpun
rumah induk, Achiles berjalan bersama
dilakukan, tetapi ada satu yang kurang di
ibunya, “Anakku, kau akan mati dalam
dalamnya, kehadiran pasukan khusus
perang besar ini. Carilah alasan yang
Mirmaid di bawah pimpinan Achiles yang
agung
perkasa.
Aglomanon
kematianmu” tutur ibunya. Selama ini
memerintahkan raja Yunani, Odysiuss,
Achiles berperang untuk memuaskan
untuk menjemput
eksistensinya
pribadinya,
Maka
Achiles bergabung
dalam pasukan induk.
agar
sepadan
sebagai
dengan
parjurit
dan
kemasyhuran namanya. Dengan bujukan sepupu dan raja Yunani sahabatnya itu,
Babak III: Di Padepokan Achiles Achiles sepupunya
tengah yang
melatih
amat
akhirnya Achiles berangkat ke Troya adik
dengan gamang.
dikasihinya,
Colaenus, jurus-jurus pedang. Ketika
Babak IV: Di Balairung Troya
asyiknya latih tanding, Aragones masuk. Dia
memberitahukan
Sparta
Kedatangan rombongan Pangeran
akan
Hector
dengan
Helen
di dalamnya,
memasuki peperangan melawan Troya
menjadikan gundah raja agung Troya,
dan memohon Achiles untuk bergabung.
Priam. Sebagai raja besar, bijak dan
Achiles
sarat pengalaman, dia tahu betul akibat
dan
Aragones
adalah
dua
sahabat lama dan telah terlibat dalam
tindakan
putranya,
banyak peperangan sebelumya. “Telah
memberi singa alasan tambahan untuk
banyak peperangan dan darah yang
menerkam” gumamnya. Dia sadar telah
OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 80
Paris.
“Seperti
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi lama Sparta mencari-cari alasan untuk
pertama
menjarah Troya, dan sekarang alasan itu
berhadapan. Terlihat jelas Achiles bukan
ada
tandingan
di
istananya.
Tetapi
di
balik
kalinya
dua
Hector.
ksatria
Ketika
itu
nyawa
keramahan wajah tuanya, Priam juga
pangeran Troya itu telah di ujung pedang
raja besar yang terasuki kebesaran dan
prajurit Mirmaid, Achiles mencegah dan
kemasyhuran negerinya, Troya. Ulah
berkata “Terlalu pagi untuk membunuh
putranya melarikan istri orang, meskipun
seorang pangeran”. Bagi Achiles, perang
dengan alasan yang agung atas nama
adalah tarian yang menyenangkan dan
cinta, akan mendatangkan badai besar
membunuh adalah persoalan keindahan,
bagi negerinya karena Paris adalah
keindahan
pangeran Troya. Pada dirinya melekat
Mirmaidpun mundur dengan menawan
semua simbol Troya dan
Troya harus
Brises.
menanggungnya.
Helen
bukan
pertaruhan
Paris,
tetapi
cinta
telah
Babak VI.Di Kemah Achiles Malang nasib Brises. Dia menjadi
harus dipertahankan.
bulan-bulanan pasukan Yunani; seperti
“Apa kata Apollo; sudahkah dia tanda?”,
Pasukan
lagi
menyatu dengan Troya, dan karenanya
berikan
kematian.
tanya
Priam
anak
pada
kijang
serigala.
di
tengah
kemumunan
Agommanon
menikmati
kepala pendeta Apollo “Apollo berpihak
kebiadaban itu, “Biar aku jadikan kau
pada kita, dan burung Phoenix melintas
budakku dan menemani malam-malamku
di langit Troya...itu pertanda baik”, jawab
sambil mengenang Apollomu...ha ha
sang kepala pendeta. “Baiklah siapkan
ha..” ucapnya sambil merengut Brises.
pasukan
Dengan keberanian sang pemuja Apollo
kita
memasuki
palagan...”
perintah Priam.
itu meronta dan menamparnya. Dengan kemarahan
jumawa,
Agommanon
Babak V: Serangan awal Yunani dan
mencampakkan
Penangkapan Brises.
kerumunan parajurit Sparta yang tengah
Brises sang perawan suci, pelayan
haus
akan
Brises segala.
tengah
Di
ambang
gadis,
Achiles
Apollo tengah berada di kuil suci Troya
kehancuran
lantunkan puji baginya.
menerjang dan menyelamatkannya dari
Seorang gadis
seorang
ke
jelita dan masih keponakan raja Troya,
kehancuran
sepupu
membawanya ke kemahnya.
Hector.
Dia
telah
serahkan
melebihi
segenap hati dan kepercayaannya. Tiba-
tanya
tiba pasukan khusus Yunani, di bawah
keangkuhan
pimpinan
menukas,
menyerbu
dan
“Mengapa lelaki suka perang?”
hidupnya untuk melayani Apollo dengan
Achiles,
kematian,
kuil,
Brises
penasaran.
seorang
“Karena
jagoan
ingin
Dengan Achiles
lebih.
Dan
merusaknya dan menangkap Brises.
mengapa kau serahkan hidupmu tuk
Terjadi perlawanan dari prajurit Troya di
dewa yang tidak melakukan apapun
bawah
untukmu
pimpinan
Hector
dan
untuk
dan
OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 81
kamu
tetap
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi mempercayainya?”. “Dewa harus ditakuti
melampaui kefanaan dengan sepenuh
dan
hati
dipatuhi.
Murka
dewa
harus
dan
kejujuran.
Baginya
itulah
diredakan dengan doa dan penyerahan
kesejatian keagungan. Tetapi keduanya
diri padanya. Dan kapan hasrat lebih itu
melupakan
terpuaskan?”, jawab Brises penuh yakin.
melimpah dengan energi dahsyat yang
Tanpa
jauh melampaui kesadaran diri dan itu
menoleh,
Achiles
berujar,
satu
hal
bahwa
hidup
“Kuberitahu kau sesuatu yang tidak
sekarang
pernah
manapun.
pemenuhannya. Keduanya mengamini
Sesungguhnya para dewa iri kepada kita,
daya hidup itu dalam keutuhan diri
manusia, karena kita tidak abadi. Setiap
masing-masing
saat bisa jadi akhir kehidupan. Siapa
masing-masing.
yang berani menanggung keabadian.
menjungkirbalikkan
jagad
Kitalah
keduanya
ufuk
diajarkan
di
pemilik
kuil
keutuhan
dalam
kekosongan”. Brises diam menyimak dan
mendorong
dan
dan
dengan
Semua
menuju
menuntut
alasan
itu
telah
kesadaran baru
yang
sungguh berbeda.
hening merasuki keduanya. Tiba-tiba
Dan
kala
keduanya
menatap
Brises berucap, “Tapi untuk apa semua
matahari kesokan harinya, kehidupan
in. Tidak adakah sesuatu yang pantas
menjadi
bebeda.
diyakini
dan
tertarik
lagi
terdiam
merenung,
dibela?”
Ganti
tetapi
Achiles
tak
Achiles
dengan
tidak
perang
lagi dan
lama
memutuskan untuk kembali ke Yunani.
dengan penuh keyakinan diapun berkata,
Semua pasukannya tidak dibolehkan
“Ya diri ini. Waktu dan kebebasan adalah
melakukan
satu-satunya yang nyata dan kita miliki.
menemukan
Kesementaraan hidup dalam keluasan
kesadaran jagad hidupnya.
manuver
apapun.
orientasi
baru
Dia dalam
misteri harus diterima dan disambut dengan suka cita. Itulah pemenuhan diri.
Babak VII: Terbunuhnya Melenaus,
Itulah
dan
kesempurnaan.
Kita
telah
melampaui dan permainkan hidup” Dalam
perenungan
Propelus, sepupu
Achiles di
Tangan Hector
hening,
Achiles telah bulat tekadnya tuk tak
keduanya beradu pandang. Dua manusia
terlibat dalam perang. Tujuannya telah
yang sungguh jauh berbeda. Sang gadis
pasti, kembali ke Yunani dengan Brises.
adalah pelayan setia Apollo dengan satu
Akhirnya dua gelar pasukan itupun
tujuan pasti hidup untuk memuja dan
bertemu. Melenaus maju menantang
menyerahkan dirinya dalam kepasrahan
Paris dalam perang tanding. Dengan
kepadanya. Sedang Achiles sang singa
langkah yang tak menentu Paris menuju
perang
gerbang
hasratnya
melimpah
dalam
benteng
Hector.
mati di ujung pedang, mempermainkan
mengenal kata hati dan cinta anak muda
dan menertawakannya adalah wujud
itupun
maju
kebebasan
Dalam
sekejap
atas
hidup
dalam
OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 82
pemuda
didampingi
kekosongan diri, bermain dengan hidup-
diri
Paris,
Troya
yang
menghadapi Paris
hanya
Melenaus.
telah
menjadi
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi bulan-bulanan
Melenaus.
Dalam
sepupunya,
dengan
berdandan
dan
keputusasaan dan harapan besar akan
mengenakan pakaian perang ala Achiles
hidup, Paris merangkak ke Hector dan
serta gerak geriknya yang meniru kakak
memegangi kaki sang kakak. Semua
sepupunya, terjun ke dalam perang.
tersikap akan sikap tidak terhormat Paris
Melihat
sebagai pangeran Troya. Tetapi yang
bergegas
lebih mencengangkan adalah pilihan
Achiles telah berubah pikiran.
Hector.
Melihat
adik
tercintanya
itu,
pasukan
menyusul
Akhirnya
Mirmaid
karena
Achiles
pun
mengira
palsu
itupun
menghiba di kakinya, tanpa ragu Hector
harus bertemu Hector di tengah-tengah
melupakan semua tatanan ksatria dan
sengitnya
dengan sekali ayun, pedangnya telah
yakin bahwa itu Achiles, dengan segera
menancap di jantung Melenaus dan
mengerahkan
semua
langsung terkapar mati. Perangpun tak
tempur
tenaganya.
lagi terhindarkan, Benteng Troya terlalu
beberapa
tangguh bagi pasukan sekutu Yunani,
mengenai tenggorokan Propelus dan
apalagi
Achiles.
diapun terkapar sekarat. Hector segera
mundur
membuka penutup baja kepalanya, dan
tanpa
Pasukan
keterlibatan
Yunani
terdesak
pertempuran. Hector yang
dan
gebrakan,
kemampuan Setelah
pedang
dengan korban yang besar, tetapi Hector
betapa
sang panglima Troya tidak melanjutkan
ditemuinya adalah anak muda yang
pengejaran.
bahkan jauh lebih muda dari Paris.
Setelah
perundingan
bahwa
yang
di
Dengan rasa penuh penyesalan dan iba
dalam benteng, Raja Priam kembali
Hector segera membenamkan belatinya
menetapkan untuk melanjutkan perang
ke dada anak muda malang itu untuk
saat
segera mengakhiri deritanya.
fajar
menyingsing
sengit
terperanjatnya
Hector
keesokan
“Cukup
harinya. “Kita serang mereka saat lemah
hari ini dan hari telah jelang malam.
dan dewa Apollo sepertinya merestui
Kuburkan yang gugur dan rawat yang
kita”. Titahnya. “Hari ini kita memukul
terluka” teriak Hector. Serak suaranya
mundur mereka, tetapi itu karena kita
menggema
lebih siap dan pasukan Mirmaid tidak ikut
mencekam bersama turunnya malam.
di
keheningan
yang
dalam kancah.” Hector coba jelaskan agar pasukan Troya tidak menyerang
Babak VIII: Hector Gugur di Tangan
keluar
Achiles
dan
lebih
baik
bertahan
di
benteng. “Tidak anakku, kita keluar dan
Achiles
meraung
kejar mereka sampai pantai tempat
kematian
mereka berkemah . Dewa-dewa bersama
hidupnya kembali terguncang hebat, dan
kita.”
setelah membakar jasad saudaranya Di
kamp
sepengetahuan terlelap
dalam
perkemahan, Achiles
yang
tidurnya,
sepupu
menangisi
tercintanya.
Jagad
tanpa
menjelang fajar, segera dia bergegas
masih
mengenakan
Propelus,
baju
perangnya
tanpa
mendengar lagi ratapan Brises. Tanpa
OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 83
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi menoleh kepada sang kekasih, takut
itupun terlibat dalam duel dahsyat. Tetapi
kalau ketetapannya limbung, Achiles
Achiles memang singa perang Yunani.
membetot kereta perangnya sendirian
Kecepatan dan kekuatan serta ketepatan
menuju depan benteng Troya Melihat itu
ayunan
semua,
kepada
diimbangi Hector. Hector gugur ditusuk
prajurit-prajurit lainnya “Kita baru saja
pedang Achiles tepat di tenggorokannya
akan memenangkan perang ini”.
di
Odesyus
“Hector, menggema
bergumam
Hector”, seluruh
semua
mampu
orang
yang
menyaksikan itu dari panggung benteng. Tanpa berucap apapun, Achiles segera
“Keluar kau, Inilah Achiles yang sejati.
mengikat jasad Hector di keretanya dan
Apa
menyeretnya ke perkemahan pasukan
kira
isi
depan
tidak
benteng.
kau
ke
teriakannya
pedangnya
bermimpi
mampu
membunuhku. Keluar!”. Semua yang di
Yunani.
dalam benteng, Priam, istri Hector, Paris, Helen dan semua pembesar kerajaan
Babak IX: Pengambilan Jasad Hector
menatap kepada Hector memintanya
oleh Priam.
untuk melupakan semua watak ksatria
Brises meratapi kematian Hector,
dan tidak meladeninya”. Dengan khidmat
sepupu
Hector memandangi semua orang yang
dicintainya.
dicintainya.
mempedulikannya.
Keagungan
Troya
yang
sangat
dihormati
dan
Achiles
tidak
Dengan
wajah
melampaui rasa takutnya dan hanya
gundah dan gamang, dia duduk di
dengan meladeni Achiles dalam perang
samping jasad Hector. Malam semakin
tanding itu, Troya akan tegak. Setelah
larut,
berpamitan kepada istri dan bayinya
menyelinap ke dalam kemah Achiles.
serta memberitahu jalan rahasia tuk
Orang tersebut adalah Priam. Dengan
loloskan diri jika Troya runtuh, dia segera
tangkas Achiles segera menangkap dan
mendekati ayahandanya dan mencium
mencengkeramnya,
“Dengan
kakinya. “Maafkan aku harus melakukan
ayunan
mengirimmu
yang
semua
putramu”, hardiknya. Tanpa rasa takut,
ksatria”. “Tidak ada di bumi ini ayah yang
Priam menimpali “Apalah artinya hidup
akan memiliki putra sebaik dirimu, “tutur
tanpa dapat menguburkan jasad putra
Priam
keningnya.
tercintanya. Aku mencintainya sejak dia
Hector segera menuju gerbang diringi
membuka mata sampai kau menutupnya.
tatapan haru semua yang hadir.
Biarkan aku mencium tangan yang telah
selayaknya
sambil
dilakukan
mencium
Sambil menghempaskan pelindung
dan
tiba-tiba
aku
membunuh
bisa
putraku.
satu
Achiles
sosok
sekali ke
yang
kepalanya, Achiles berkoar “Lihat baik-
perkasa, aku mohonkan rasa kasihmu
baik wajah ini sebelum kau menutup
untuk membawa jasad putraku agar
mata”. Hector tidak menjawab, hanya
mendapatkan
saja
melepaskan
selayaknya”, iba Priam sang raja agung
pelindung kepalanya. Dua orang gagah
sambil menciumi tangan Achles. Achiles
diapun
segera
OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 84
pemakaman
yang
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi terperangah dan ada yang bergejolak
mendapatkan
hebat
perjalanan pulangnya.
dalam
batinnya.
Dengan
keselamatan
selama
sempoyongan, Achiles keluar tenda dan
“Kita bakar saja patung ini”, ucap
bersimpuh di samping jasad Hector yang
Paris. “Tidak anakku. Biarlah patung ini
terlantar
kita bawa ke dalam benteng sebagai
diselimuti
gelapnya
malam.
Sambil terisak memegangi jasad beku
bukti
hector,
Mereka
Achiles
bergumam,
perkasa
“Saudaraku,
itu
lirih
kejayaan lari
Troya
pulang
atas
Yunani.
terkena
wabah
engkaulah
karena Apollo yang perkasa melindungi
lawan sepadan yang pernah kutemui.
kita”, titah Priam sambil menunjuk mayat
Istirahatlah
yang sepertinya mati karena wabah.
engkau,
saudaraku.
Kita
akan segera bertemu.”
Kuda raksasa itupun diseret dan diarak
Achiles menyerahkan jasad Hector
gemuruh memasuki benteng tangguh
kepada Priam dan memberikan jaminan
Troya.
perdamaian selama 12 hari anatara Yunani
dan
kesempatan gugurnya
Troya Troya
sang
untuk
memberi
berkabung
putra
Malam
mahkota
menyelimuti
benteng
setelah seharian riuh rendah menyambut
atas
kemenangan dan kedatangan patung
dan
kuda raksasa itu. Dalam senyap, tiba-tiba
memberikan penghormatan kepadanya.
ratusan pasukan Yunani keluar dari perut
“Kembalilah kamu ke keluargamu.
patung itu meluncur ke luar, dan Achiles
Sekarang engkau orang bebas”, ucap
terlihat bergabung di dalamnya. Segera
Achiles kepada Brises. Dengan wajah
yang telah berada di dalam benteng
penuh keraguan, Brises menaiki kereta
tersebut membuka gerbang benteng dan
tanpa ucapkan satupun kata.
pasukan sekutu Yunani itupun masuk bagai air bah. Dalam ketidaksiapan
Babak X: Kuda Troya dan Kehancuran
prajurit Troya dibantai dan bentengpun
Troya
mulai dibakar.
Masa berkabung 12 hari lewat
Priam terbunuh di tangan pedang
sudah dan Troya siap hadapi segala
Agamanon di tengah-tengah kuil Apollo
kemungkinan
aneh,
yang berada tepat di tengah benteng.
semua kapal-kapal Yunani itu lenyap dan
Segera setelah membunuh Priam, dia
tidak ada satupun prajurit Yunani yang
menangkap
tersisa di kamp pantai. Di tengah-tengah
bersimpuh di depan Apollo. “Aku akan
bebarapa
mulai
bawa kamu ke Yunani sebagai budakku
membusuk itu, berdiri megah pseduon
siang dan malam”, ucap Agamanon
raksasa, sebuah patung kuda sangat
terbahak-bahak
besar sebagai kebiasaan orang Yunai
rambutnya.
mempersembahkannya
Brises mengambil belati di balik baju dan
setelah
perang.
mayat
yang
kepergiannya
Tetapi
sudah
kepada dewa dan
untuk
Brises
OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 85
sambil
Dalam
menghujamkannya
yang
tengah
menjambak
kelengahannya, dengan
sepenuh
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi tenaga ke tengkuk Agamanon dan raja
sang penjinak kuda...Aku hidup di masa
besar itupun tumbang.
Achiles yang perkasa”.27
Dengan
membawa
punggungnya,
panah
Paris
menyelamatkan
di
berusaha
keluarga
8. Memaknai Miteme dan Menemukan
istana
Struktur Dongeng
meloloskan diri lewat jalan rahasia. Dia berlarian
mencari-cari
yang
Pada
masih
bagian
memaknai
ini
akan
dicoba
miteme-miteme
yang
selamat di tengah benteng yang mulai
mewujud pada setiap babak, dan pada
terbakar hebat.
setiap babak tersebut akan dicari relasi
Achiles tekad
berlarian
temukan
dengan Brises
menyelamatkannya.
Di
tengah
satu
negatif dan oposisi binernya atau relasi
dan
lainnya baik secara sintagmatis maupun
hiruk
paradigmatis.
Kemudian
pikuk dan pekikan kematian, dia temukan
berikutnya
melihat Brises dalam kepanikan. Tanpa
keseluruhan miteme-miteme dan babak-
pedulikan apapun, langkah dan hatinya
babak
segera ingin meraih sang kekasih, dan
dongeng tampil utuh dan dari keutuhan
tanpa disadari, dari belakangnya Paris
ini akan terlhat deep structure dongeng
tengah membidiknya dan anak panah
Troya. Maka yang dilakukan berikut ini
itupun menancap di urat tumit Achiles
adalah mencari kosok bali dan relasi
bersamaan
dengan
sintagmatis
mencegah,
tapi
teriakan
terlambat.
Brises Dengan
adalah
langkah
tersebut
sehingga
dan
masing-masing
keselruhan
paradigmatis miteme
kemudian
mencari
segera panah-panah Paris menghujam
keseluruhan miteme.
tubuhnya. Achiles tumbang di dekapan
Babak I: Kedatangan Pangeran Paris
Brises, dan sambil meregang nyawa dia
dan Hector di Sparta
bergumam lirih, “Sempurna! Kekasihku
a. Paris vs Hector
kaulah dengan
senyum
di
dan
pada
terlutut Achiles membalikkan badan dan
keabadianku”.
relasi
menggabungkan
jaringan
pada
Achiles
tewas
-Paris periang, turuti kata hati , lugu dan
bibirnya
dalam
sembrono, dan hanya mewakili dirinya.
pelukan Brises.
-Hector
Fajar memerah seiring
dengan
pendiam,
serius
penuh
pertimbangan akal, waspada, berwibawa
runtuhnya Troya. Odesius mengabukan
dan
jasad sahabat yang sangat dikaguminya,
representasi negerinya.
Achiles. Memandangi kekosongan jauh
Di pihak Sparta akan terlihat relasi dan
sampai batas ufuk hati dan pikirannya.
oposisi biner yang sama: Agamanon vs
“Inilah yang akan kutulis”, gumamnya
Malenaus
pada dirinya sendiri“ Seribu dua ribu
- Malenaus sembrono, kasar dan pendek
bahkan tak terhingga lamanya..kalo kau
akal tapi lugu
ditanya
kapan
kau
hidup?
memandang
diri
sebagai
Maka
ucapakan “Aku hidup di masa Hector
27
Akhir narasi pada filmThe Troy.
OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 86
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi - Agamanon jeli, cerdik, ambisius dan jumawa,
dan
memandang
-Achiles lelaki, hanya mempercayai
semua
diri sendiri dan mencintai hidup dengan
tindakannya demi kejayaan Sparta dan
caranya
Yunani.
dengan kematian.
Jika dilihat lebih secara silang, akan terlihat
Hector
persamaan sekaligus
memiliki
dengan juga
sementara
banyak
biner
tapi
sekaligus
Achiles
perbedaan;
kesamaan
anatara
Hector.
Achiles
dengan
menghargai sikap ksatria begitu juga Hector, tetapi sikap ksatria itu adalah
persamaan dengan Malenaus tetapi juga
karena dan untuk dirinya sementara
banyak perbedaan. Malenaus kasar tapi
Hector itu adalah karena dan untuk
Paris romantis.
negera.
Babak II: Di Balairung Troya
binernya adalah Diri vs Negara dan jika
a.Troya vs Sparta
ditarik lebih jauh lagi ditemukan kosok
Troya
defensif
memiliki
bermain
banyak
-
Paris
termasuk
Di sini juga sudah terlihat oposisi
banyak
Agamanon
sendiri
lugu
kata
lain
oposisi
dalam
bali yang lebih umum: Diri vs Liyan;
kepercayaannya pada Apollo dan itu
orang lain, dewa, tuhan dst. Begitu juga
mewujud pada diri Priam sang raja.
terdapat
- Sparta ofensif dan menjadikan dewa-
persamaaan
dewa
bahkan
Paris. Keduanya sama-sama melihat ke
dimanipulasi tuk capai tujuan dan itu
dalam diri dan hatinya, tetapi yang satu
mewujud dalam diri Agamanon sang
maskulin sementara yang lain feminim.
sebagai
dan
Dengan
mainan
raja.
kosok
bali
antara
sekaligus
Achiles
dengan
Babak V,VI,VII,VIII,IX dan X Di sini juga terlihat persamaan
Babak-babak
antara Hector dan Priam tetapi juga ada
miteme
ini
perbedaaan.
struktur
relasi
Keduanya
sama-sama
tindakan
memunculkan
lebih
miteme-
mempertegas
negatif
sintagmatis maupun
Hector
atau
semakin
merepresentasikan negara dalam semua tetapi
ini
baik
secara
paradigmatis dan
suatu
struktur
dalam
mendengarkan akalnya sementara Priam
dongeng berbentuk
pada
jelas tetapi sekaligus tidak utuh. Selalu
rasa
dan
kepercayaannya.
Kombinasi biner menjadi Hector, Priam,
ada
dan Agamanon vs Paris dan Manaleus.
keduanya yang harus diseberangi dan
Tentu dengan nuansa-nuansa penting.
terlihat betapa nalar primitif ini tidak
Babak III dan IV: Serangan awal
yang
mampu
ruang
oposisi biner yang kosong
melampauinya.
di antara
Diperlukan
Yunani, Penangkapan Brises dan di
piranti lain dalam fakultas diri manusia
Kemah Achiles
untuk membuatnya utuh dan itu adalah
a.Achiles vs Brises
cinta baik dalam bentuk Platonik ataupun
-Brises perempuan, pasrah dalam
Freudian. Betapa energi hidup yang
kepercayaannya dan mencintai hidup
bernama
cinta
menjungkirbalikkan OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 87
ini
mampu
eksistensi
Achiles
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi dan Brises. Betapa cinta Hector kepada
struktur mitos dalam dongeng Troya
Paris
merupakan wujud struktur dalam nalar
telah
melabrak
nilai
ksatria.
Bagaimana kekerasan hati Achiles luruh
yang
di hadapan kelembutan dan kerendahan
sebuah dongeng tentunya tidak pernah
hati Brises dan Priam. Dan bukankah
disadari oleh komunitas atau pemilik
Agomanon tewas di tangan Brises dan
dongeng tersebut karena ia merupakan
Achiles di ujung panah Paris, sebuah
temuan para antropolog yang menggali
paradoks
menembus
sebuah
kosok
bali
yang
nirsadar.
Struktur
struktur
dalam
permukaan
dari
dari
menegaskan berkali-kali struktur oposisi
dongeng tersebut yang hanya berupa
biner pada dongeng abadi ini. Dan
alur
betapa kecerdasan Agomanon gelap
perwatakan sebagai panduan etis-moral
dalam hasrat kuasa dan jumawanya,
masyarakat.
sementara kekokohan iman Priam telah
dongeng juga menyadari alur cerita yang
menutup mata nalarnya. Dan betapa
memang
kosok bali eksistensi tersebut tidak akan
tentang peristiwa-peristiwa sezaman dan
pernah
diturunkan secara turun temurun. Tetapi
mampu
menghentikan
daya
cerita
dan
penokohan
Masyarakat merupakan
pengetahuan
sekali
telah
sang
dongeng adalah nirsadar, karena struktur
pangeran baru akan lahir melalui bayi
ini merupakan struktur nalar yang justru
laki-laki Hector. Sparta dan Yunani luluh
membentuk
lantak dalam perang ini, tetapi Odesius
dongeng.
tetapi
bukankah
deep
pemilik
hidup itu sendiri. Benar bahwa Troya runtuh,
lagi
serta
dan
structure
sebuah
mengkonstruksikan
yang bijak dan penuh pemahaman akan
Pada titik ini terlihat jelas bahwa: 1.
melanjutkan dan membangun kembali
strukturalisme meyakini, sebagaimana
Yunani dari reruntuhan.
para linguistik struktural, bahwa struktur
Dan
puncak
dari
kosok
bali
nalar itu jelas adanya dalam pikiran
tersebut adalah dalam perang ini tidak
manusia dan karenanya dengan tinjauan
ada menang-kalah, sebuah penghentian
mendalam
kosok bali. Dengan cara ini, daya hidup
sembarang. Ia terbangun di atas suatu
dibiarkan terbuka mengalir.
struktur
sebuah nalar
(kosok-bali) 9.Kesimpulan
melampaui
Struktur
kosok-bali
dan
dongeng
berupa relasi
oposisi-biner;
tidaklah
oposis-biner lain 2.
yang Bahwa
(binary
strukturalisme telah berhasil mendorong
opposition) merupakan struktur dalam
antropologi budaya ke posisi tengah
dongeng
di
antara ilmu pengetahuan positivistik-
dalamnya juga terdapat relasi negatif
empirik dengan ilmu sosial yang rasional-
lainnya baik yang bersifat liminal yang
subjektif, berada di tengah-tengah antara
menghasilkan distinctive miteme yang
ilmu yang nomotetik dan ideografik; 3.
menegaskan
oposisi
Bahwa realitas itu bukanlah realitas pada
biner dalam menjelaskan keseluruhan
dirinya sendiri (being in itself) tetapi
yang
utama.
Tetapi
ketidakcukupan
OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 88
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi paling jauh adalah representasi nalar
prinsipnya dikembangkan dari linguistik
atas realitas yang ada di sana. Realitas
struktural. Kontribusi ini juga dibarengi
yang di sana tidak pernah hadir secara
dengan kritik bahwa strukturalisme Levy
apa
Strauss
adanya,
karena
nalar
dengan
telah
membawa
antropologi
strukturnya itulah yang menjelaskannya
budaya sebagai disiplin di atas meja dan
atau merepresentasikannya. Di sini pula
menanggalkan tradisi lapangan. Kritik
letak perbedaan antara fungsionalisme
kedua
struktural
dituduh
yang
memandang
bahwa
adalah
bahwa
strukturalisme
menyederhanakan
persoalan
struktur telah ada pada empiri dan akal
realitas yang begitu kompleks dengan
hanya
mencocok-cocokkan
tinggal
menemukan
dan
Strukturalisme
Levy
struktur dalam yang berbentuk kosok-bali
Strauss menegaskan, sebagaimana para
tersebut. Akibatnya sebuah dongeng,
linguistik struktural, struktur ada di dalam
mitos dan legenda terasa begitu artifisial
pikiran dan karenanya sampai pada
dan kering dan dipandang gagal dalam
tingkatan tertentu dapat dengan aman
menangkap kekayaan warna dan makna
dikatakan
dongeng.
memahaminya.
realitas
adalah
konstruksi
nalar.
data
dengan
Kritikan-kritikan di atas memang Pintu masuk yang paling tepat,
ada benarnya karena Levy Strauss, sang
menurut Levy Strauss, untuk mengetahui
bapak pendiri strukturalisme, tidak terlalu
adanya struktur nalar ini adalah dengan
banyak
menggali mitos atau dongeng karena
dibanding para antropolog sebelumnya
pada dongeng inilah manusia entah
semisal
mulai kapan (dan sampai kapan) secara
strukturalisme membuat suatu dongeng
nirsadar
melalui
menjadi kering dan dibakukan dalam
dongeng dalam menjelaskan realitas
suatu struktur nalar yang fixed. Tetapi ini
yang
dapat
memanifeskannya
kompleks
dan
terkadang
sulit
dipahami dan tidak tertanggungkan. Dengan
Malinowsky.
dijawab
lapangannya Begitu
bahwa
juga
dengan
melimpahnya bahan etnografi, seorang
struktur
antropolog
dalam bagi setiap dongeng, manusia
paradigma
kembali
memperoleh
jaminan
sehingga begitu banyaknya keserupaan
keberaturan
realitas
karenanya
dan bahkan persamaan pada unsur-
hidup menjadi tertanggungkan. Penulis
unsur kebudayaan seperti kekerabatan,
menyebut strukturalisme sebagai bentuk
dongeng dan bahkan persoalan kuliner
Platonisme yang dewasa.
tidak
Inilah
menemukan
pengalaman
dan
barangkali
sumbangan
dengan ini
dapat
menggunakan memaknainya
menjadi sekadar tumpukan data
yang tak terpahami.
terbesar strukturalisme Levy Strauss dari
Sementara
terkait
kritik
aspek epistemologis bagi antropologi
strukturalisme
secara khusus ataupun ilmu-ilmu sosial
dongeng menjadi begitu rigid dalam
lainnya,
memahami
meskipun
semua
prinsip-
keanekaragaman
OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 89
menjadikan
bahwa analisis realitas
ANALISIS DEKONSTRUKSI WACANA SASTRA; CINTA, IDEOLOGI DAN RELASI KUASA DALAM DONGENG TROYA Mashur Abadi budaya, dapat dikemukakan jawaban
Yang membedakan hanyalah alur cerita
bahwa deep struktur nalar manusia itu
dan
memang established, atau semacam
diskursus
strukturalisme
memory primitif
membedakan
antara
yang
telah menjadi
tokoh-tokohnya
atau
dalam yang
dongeng
Troya
sesuatu yang primordial dan karenanya
dengan dongeng dunia lainnya, semisal
rigid dan bahkan strict. Ia merupakan
Ramayana
blue
transformasi yang sangat dipengaruhi
print
bagi
manusia
merepresentasikan
dan
untuk
karenanya
oleh
hanyalah
lingkungan
pada
aspek
masing-masing,
menjelaskan realitas di luar dirinya.
sehingga timbul nuansa. Namun struktur
Analisis strukturalisme terhadap dongeng
dalam
memang
berkepentingan
untuk
masing-masing
menemukan
struktur
nirsadar
tetaplah sama.
nalar
yang
bersifat
nirsadar
dongeng
pada
tersebut
manusia, sehingga analisisnya terasa kering. Untuk itu diperlukan paradigma
Daftar Pustaka
lain yang mampu menangkap kekayaan warna
dan
makna
dongeng,
yaitu
David Kaplan dan Robert A.Manners, Teori Budaya, Penerjemah Landung Simatupang, Pustaka Pelajar,Yogjakarta 2002.
hermeneutika. Sedangkan strukturalisme
tuduhan
bahwa
anti-perubahan
dapat Heddy
dikemukakan bahwa dalam paradigma strukturalisme, perubahan realitas itu
Shri Ahimsa Putra, Pengukuhan Guru Antropologi UGM.
Pidato Besar
tidak pernah ada, yang ada dan terjadi Heddy Shri Ahimsa Putra, Strukturalisme Levi Strauss Mitos Dan Karya Sastra,KEPEL Press, Yogjakarta 2009.
adalah transformasi (alih rupa).28 Dari blue
print
nalar
tersebut
melimpah
bentuk.
Lagi-lagi
keanekaragaman pembedaan
antara
perubahan
dan
Muhammad Shahrur, Prinsip dan Dasar Hermeneutika Al-Quran Konetemporer, Penerjemah Sahiron Syamsudin dan Burhanuddin Dzikri, eLSAQ Press Yogjakarta 2004.
transformasi ini semakin menegaskan bahwa strukturalisme merupakan sejenis Platonisme yang dewasa. Dengan konsep transformasi, dan menolak
perubahan,
strukturalisme Koentjaraningrat, Sejarah Teori Antropologi I, UIP , Jakarta.
dapat dengan mudah mengenali struktur dalam dari berbagai dongeng yang ada
Kuntowijoyo, Budaya dan Masyarakat,Tiara Wacana Yojakarta 2007 (edisi paripurna).
di berbagai dunia. Di Timur dongeng Ramayana dan Mahabarata memiliki struktur dalam yang sama dengan Troya. 28
Heddy Shri Ahimsa Putra, Strukturalisme Levy Strauss Mitos dan Karya Sastra, h.60-65.
OKARA, Vol. I, Tahun 8, Mei 2013 90