Volume 9 No.1 Maret 2013
Analisis Degradasi Polutan Limbah Cair Pengolahan Rajungan (portunus pelagicus) dengan Penggunaan Mikroba Komersial Nurhayati dan Isye Marda Samallo Perancangan Sistem Informasi Administrasi Pendataan Barang Berbasis Barcode Pada Centro Plaza Semanggi Jakarta Pualam Dipa Nusantara dan Petrus Sianggian Aplikasi Sistem Informasi Penyewaan Lapangan Futsal Berbasis Java Pada Eaganta Futsal Prionggo Hendradi, Riama Sibarani, Sudarmaji Usman Rancangan Sistem Keamanan Gedung Berbasis Komputer Pertumpun Gurusinga, Hendro Diwantoro Efektivitas Teknik Biofiltrasi Dengan Media Bio-ball Terhadap Penurunan Kadar Nitrogen Total Yusriani Sapta Dewi dan Mega Masithoh Perancangan Sistem Informasi Kepegawaian Di PT. Higindo Kinerja Chemica Pualam Dipa Nusantara
I S SN
9
2161184
7 7 2 1 6 1
1 8 4 4 0 0
ISSN 0216-1184
Volume 9 Nomor 1 Tahun 2013
ISSN 0216-1184
JURNAL ILMIAH FAKULTAS TEKNIK L I M I T’S SUSUNAN REDAKSI Pimpinan Umum/Penanggung Jawab: Berlin Sitorus, S.Kom.,M.Kom (Dekan Fakultas Teknik) Staff Ahli: Dr. Yusriani Sapta Dewi, MSi. Dr. Ir. Jupiter Sitorus, M.Eng. Dr. Ir Tambak Manurung, MS. Pimpinan Redaksi: Drs. Charles Situmorang, M.Si. Sekretaris Redaksi: Riama Sibarani, SSi.M.MSi Anggota Dewan Redaksi: Ir. Nunung Nurhayati, M.Si Sukarno Bahat Nauli Sitorus, S.Kom., M.Kom. Agung Priambodo, S.Kom., M.Kom. Dra. Pertumpun Gurusinga, M.MSi. Hernalom Sitorus, ST.,M.Kom. Bosar Panjaitan, SSi.,M.Kom. Kiki Kusumawati, ST, MMSi. Prionggo Hendradi, S.Kom.M.Kom Sekretariat: Lina Mursadi, SE. Alamat Redaksi Publikasi Ilmiah: Fakultas Teknik – Universitas Satya Negara Indonesia Jl. Arteri Pondok Indah No. 11 Jakarta Selatan 12240 Indonesia Telp. (021) 7398393, Fax: (021) 7200352 http://www.usni.ac.id
DAFTAR ISI
Analisis Degradasi Polutan Limbah Cair Pengolahan Rajungan (portunus pelagicus) dengan Penggunaan Mikroba Komersial Nurhayati dan Isye Marda Samallo 1 - 13 Perancangan Sistem Informasi Administrasi Pendataan Barang Berbasis Barcode Pada Centro Plaza Semanggi Jakarta Pualam Dipa Nusantara dan Petrus Sianggian 14 - 23 Aplikasi Sistem Informasi Penyewaan Lapangan Futsal Berbasis Java Pada Eaganta Futsal Prionggo Hendradi, Riama Sibarani, Sudarmaji Usman
24 - 36
Rancangan Sistem Keamanan Gedung Berbasis Komputer Pertumpun Gurusinga, Hendro Diwantoro
37 - 44
Efektivitas Teknik Biofiltrasi Dengan Media Bio-ball Terhadap Penurunan Kadar Nitrogen Total Yusriani Sapta Dewi dan Mega Masithoh
45 - 53
Perancangan Sistem Informasi Kepegawaian Di PT. Higindo Kinerja Chemica Pualam Dipa Nusantara
54 - 60
Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S Vol.9 No.1
EFEKTIVITAS TEKNIK BIOFILTRASI DENGAN MEDIA BIO-BALL TERHADAP PENURUNAN KADAR NITROGEN TOTAL Yusriani Sapta Dewi dan Mega Masithoh Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Satya Negara Indonesia
[email protected]
Abstrak Adanya ammonia di perairan dapat menjadi indikasi terjadinya kontaminasi oleh pemupukan yang berasal dari material organik. Nitrogen tinggi juga berasal dari pertanian. Konsentrasi Nitrogen dalam bentuk nitrat secara bertahap dapat meningkat di beberapa mata air di areal pertanian. Bila air tersebut dikonsumsi oleh masyarakat untuk mandi, cuci dan kakus dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas teknik biofiltrasi pengolahan air tercemar Nitrogen menggunakan media bioball dalam menurunkan kadar Nitrogen total. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan perlakuan biofiltrasi terhadap air sawah yang mengandung Nitrogen. Analisis data menggunakan analisis efektivitas dan analisis varian. Hasil yang didapat, teknik biofiltrasi merupakan teknik yang efektif untuk menurunkan kadar senyawa Nitrogen, terutama senyawa Nitrit sebesar 59.02 % karena adanya bakteri pengurai yang melekat pada media bio-ball yang dapat merombak senyawa-senyawa nitrogen. Kata kunci : Nitrogen, efektivitas teknik biofiltrasi, bio ball Abstract The presence of ammonia in water can be an indication of contamination by fertilizers derived from organic material. High Nitrogen also come from agriculture. Nitrogen in the form of nitrate concentration gradually be increased in several springs in the area of agriculture. When the water is consumed by the public for bathing, washing and toilet facilities can have a negative impact on public health. The purpose of this study was to examine the effectiveness of biofiltration techniques Nitrogen use polluted water treatment media bio-ball in the lower levels of total nitrogen. This study is experimental with biofiltration treatment against rice water containing nitrogen. Analyzed using analysis of variance and effectiveness. The results, biofiltration techniques is an effective technique to reduce levels of nitrogen compounds, especially compounds Nitrites by 59.02% due to bacterial decomposition inherent in bio-ball media that can remodel nitrogen compounds. Keywords: Nitrogen, the effectiveness of biofiltration techniques, bio ball
PENDAHULUAN Latar Belakang Eutrofikasi, adalah pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrient yang berlebihan dalam ekosistem. Pupuk Nitrogen akan dengan cepat melepas ammonium dan nitrat. Nitrat sangat mudah larut (kelarutan tinggi) sehingga mudah hilang melalui pelepasan. Nitrat masuk ke dalam air permukaan melalui aliran air di bawah permukaan atau drainase dan masuk ke dalam air tanah melalui lapisan tanah sebelah bawah.Pada umumnya konsentrasi Nitogen (N) di perairan meningkat tinggi pada saat pemupukan, terutama setelah hujan. Nitrogen dapat juga hilang sebagai ammonia. Adanya ammonia di perairan dapat menjadi indikasi terjadinya kontaminasi oleh pemupukan yang berasal dari material organik. Nitogen tinggi juga berasal dari pertanian(Agustiyani, Dwi.www.lipi.go.id) Rembesan Nitrogen yang berasal dari pupuk yang masuk ke dalam tanah tidak terbatas pada area sandy soil tetapi menembus ke air tanah. Konsentrasi Nitrogen dalam bentuk nitrat secara bertahap dapat meningkat di beberapa mata air di areal pertanian. Bila air tersebut dikonsumsi oleh masyarakat untuk mandi, cuci dan kakus dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan masyarakat.
45
Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S Vol.9 No.1 Berdasarkan masalah di atas maka perlu adanya upaya untuk mengurangi kadar Nitrogen yang berlebihan akibat penggunaan pupuk Nitrogen. Diperlukan teknologi pengolahan air yang efektif dan efisien sehingga dapat diaplikasikan di lapangan. Teknologi dengan proses aerasi dan filtrasi serta memanfaatkan penambahan bakteri pengurai senyawa Nitrogen dicoba sebagai alternatif menurunkan kadar Nitrogen akibat penggunaan pupuk. Rumusan Masalah Bagaimana efektivitas teknik biofiltrasi pengolahan air tercemar Nitrogen menggunakan media bio-ball dalam menurunkan kadar Nitrogen total? Pembatasan Masalah Permasalahan dibatasi pada efektifitas penurunan kadar nitrat, nitrit dan TKN air tercemar Nitogen. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas teknik biofiltrasi pengolahan air tercemar Nitrogen menggunakan media bio-ball dalam menurunkan kadar Nitrogen total. LANDASAN TEORI Penggunaan pupuk pada pesawahan mengakibatkan air mengandung senyawa yang ada pada pupuk.Pupuk nitrogen berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tanaman khususnya batang, cabang dan daun.Tanaman yang kekurangan nitrogen warna daunnya menjadi kuning, mengering, kerdil dan menghasilkan buah yang kecil-kecil. Unsur nitrogen juga diperlukan untuk meningkatkan pembentukan klorofil, pembentukan protein, dan meningkatkan kemampuan tanaman menyerap unsur lain seperti fosfor dan kalium. (Effendi, Hefni.2003). Pupuk nitrogen merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan mudah tercuci dari permukaan tanah.Bentuk nitrat dari nitrogen mudah bergerak dalam tanah. Pemberian pupuk nitrogen dengan kadar berlebih akan memberikan peluang terjadinya leaching atau pencucian nitrogen dari permukaan tanah. Leaching unsur nitrogen akan selalu terjadi pada pemupukan awal (Effendi, Hefni.2003). Meskipun ditemukan dalam jumlah yang melimpah karena Nitrogen dan senyawanya tersebar secara luas dalam biosfer Nitrogen tidak dapat dimanfaatkan langsung oleh makhluk hidup. Nitrogen harus mengalami fiksasi terlebih dahulu menjadi NH3, NH4, dan NO2. Bakteri Azetobakter dan Clostridium serta beberapa jenis algae hijaubiru (Cyanophyta) misalnya Anabaena, dapat memanfatkan gas N 2 secara langsung dari udara sebagai nitrogen.Di perairan, nitrogen berupa nitrogen anorganik dan organik. Nitrogen anorganik terdiri atas ammonia (NH3), ammonium (NH4), nitrit (NO2) dan molekul nitrogen (N2) dalam bentuk gas.Nitrogen organik berupa protein, asam amino, dan urea.Sumber utama nitrogen antropogenik di perairan berasal dari wilayah pertanian yang menggunakan pupuk secara intensif maupun dari kegiatan domestik(Sutomo, Adi Heru.2001). Air tanah dari daerah pesawahan merupakan wilayah yang mempunyai potensi mengalami pencemaran air tanah yang disebabkan oleh penggunaan pupuk nitrogen yang berlebihan. Di daerah penelitian yang relatif air tanahnya dangkal karena lahan pesawahan yang sangat rentan terhadap pencemaran air tanah. Mudah tidaknya air tanah pada lahan pertanian tercemar oleh nitrat tergantung pada faktor-faktor hidrogeologi. Faktor hidrogeologi tersebut antara lain kedalaman muka air tanah, besarnya tingkat imbuhan , tekstur tanah, atau kondisi permukaan dimana air tanah ada dan intensitas permukaan. (Sutanto, Adi Heru.2001). Kedalaman muka air tanah dari permukaan tanah merupakan jarak minimum yang ditempuh oleh polutan untuk sampai pada watertable atau muka air tanah.Semakin panjang jarak yang ditempuh memberikan kesempatan kepada air tanah untuk melakukan purifikasi.Semakin dangkal air tanah maka semakin besar potensi air tanah yang tercemar. Besarnya tingkat imbuhan mempengaruhi peningkatan kerentanan air tanah. Hal ini karena tingkat imbuhan berfungsi sebagai media transport bagi polutan dan juga menyebabkan peningkatan permeabilitas zona tak jenuh (Vadose Zone). Besar tingkat imbuhan tergantung pada jumlah dan distribusi curah hujan.Semakin besar tingkat imbuhan maka semakin tinggi kerentanan air tanah terhadap pencemaran.(Sutanto, Gumbolo Hadi. 2000). Siklus Nitrogen Nitrogen hadir di lingkungan dalam berbagai bentuk kimia termasuk nitrogen organik, amonium (NH 4+), nitrit (NO2-), nitrat (NO3-), dan gas nitrogen (N2). Nitrogen organik dapat berupa organisme hidup, atau humus, dan dalam produk antara dekomposisi bahan organik atau humus terbentuk. Proses siklus nitrogen mengubah nitrogen dari satu bentuk kimia lain. Banyak proses yang dilakukan oleh mikroba baik untuk menghasilkan energi atau menumpuk nitrogen dalam bentuk yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
46
Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S Vol.9 No.1
Pengolahan Biofiltrasi Untuk mengolah air yang mengandung senyawa organik umumnya menggunakan teknologi pengolahan air limbah secara biologis atau gabungan antara proses biologis dengan proses kimia-fisika. Proses secara biologis tersebut dapat dilakukan pada kondisi aerobik (dengan udara), kondisi anaerobik (tanpa udara) atau kombinasi anaerobik dan aerobik. Di dalam reaktor biofilter, mikroorganisme tumbuh melapisi seluruh permukaan media. Pada saat proses, air yang mengandung senyawa polutan mengalir melaui celah media dan kontak langsung dengan lapisan massa mikroba (biofilm). Dua golongan bakteri memegang peranan utama dalam biofiltrasi yaitu bakteri Nitrosomonas sp dan bakteri Nitrobacter sp. Nitrosomonas berperan mengoksidasi ammonia menjadi nitrit, sedangkan Nitrobacter berperan mengoksidasi nitrit menjadi nitrat.Nitrosomonas dan Nitrobacter hidup dengan melekatkan diri pada benda padat. Material penyangga terbuat dari bahan tidak terdegradasi, misalnya: plastik, keramik, tanah liat, batu apung dan bahan alam lainnya. Namun, media yang paling sering digunakan pada proses biologis adalah media plastik yang terbuat dari bahan PVC. Teknologi biofilter dengan media bio-ball ini merupakan proses pengolahan air limbah dengan proses biakan melekat mengunakan media bio-ball untuk tempat berkembang biaknya mikroba pengurai polutan organik. Teknologi ini merupakan salah satu teknologi pengolahan air limbah domestik yang cukup handal, biaya operasional murah dan perawatannya mudah (Nusa Idaman Said, Perekayasa Pusat Teknologi Lingkungan BPPT). Biofilter yang digunakan adalah biofilter yang dipakai di aquarium dengan sistem resirkulasi. Biofilter memiliki bagian yaitu media biofilter, air masuk, wadah/tempat yang disebut juga bioreaktor beserta inlet dan outletnya.
Gambar 1.Pengolahan Air dengan Proses Biofiltrasi (Said, Nusa Idaman, 2006.BPPT)
METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat eksperimental dengan perlakuan biofiltrasi terhadap air sawah yang mengandung Nitrogen mengambil lokasi air sawah di Desa Rancabungur Kabupaten Bogor. . Rancangan Penelitian Penelitian dirancang secara acak lengkap dengan kontrol (tanpa perlakuan) dan biofiltrasi. Setiap perlakuan diulang 4 kali dengan diagram alir sebagai berikut:
47
Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S Vol.9 No.1
Gambar 2. Diagram alir penelitian Alat dan Bahan Pada penelitian ini menggunakan model biofilter sederhanauntuk aquarium dengan menggunakan alat sebagai berikut:
No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Tabel 1.Alat dan Bahan Pembuatan Biofilter Alat dan Bahan Jumlah Ember Plastik Ø 20 cm 2 buah Slang air 2 meter Kawat Ø 20 cm 1 buah Serabut 3 buah Pipa PVC 1/2 inchi 15 cm Bio-ball 50 butir Water pump aquarium 1 buah Bakteri pengurai Biolite-G 3g
Parameter yang Diukur Parameter yang diukur pada penelitian ini yaitu Nitrat, Nitrit dan Total Kjeldahl Nitrogen (TKN) untuk mendapatkan perhitungan Nitrogen total. a.
b.
c.
Penentuan kadar Nitrat (NO3-N) Penentuan kadar Nitrat dilakukan dengan metode spektrofotometer UV pada suasana asam HCl pada panjang gelombang 410 nm. Penentuan kadar Nitrit (NO2-N) Penentuan kadar nitrit dilakukan dengan metode spektrofotometer (SNI 06-6989.9-2004) pada kisaran 0,01 mg/L -1,0 mg/L. Dalam suasana asam (pH 2-2,5), Nitrit akan bereaksi dengan Sulfanilamid dan N-(1-Naphthyl) ethylene diamine dihydrochloride (NED dihydrochloride) membentuk senyawa azo yang berwarna merah kekuningan yang dapat diukur pada panjang gelombang 543 nm. Penentuan kadar Total Kjeldahl Nitrogen (TKN) Penentuan kadar TKN dilakukan dengan cara destruksi dan destilasi untuk merombak senyawa Nitrogen yang bersifat organic. Diukur sebagai N dengan pengukuran ammonia dengan spektrofotometer secara fenat (SNI 06-689.30-2005) pada kisaran 0,1 mg/L sampai dengan 0,6 mg/L NH 3-N dengan panjang gelombang 640 nm.
Pengolahan dan Analisis Data Perhitungan efektifitas penurunan kadar tiap parameter uji yaitu dengan dengan cara : Efektifitas = (A-B)/A x 100 % Keterangan : A = Pengukuran Awal B = Pengukuran Akhir
48
Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S Vol.9 No.1 Data yang diperoleh dianalisis secara statistik berdasarkan Analisis Varian. Analisis varian merupakan suatu uji perhitungan yang diterapkan untuk data yang dihasilkan oleh eksperimen yang dirancang atau pada kasus dimana data dikumpul pada variable yang terkontrol. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengolahan air sawah yang mengandung nitrogen melalui proses biofilter didapatkan hasil sebagai berikut:
Kandungan Nitrat Tabel 2. Kandungan Nitrat Air Sawah Ulangan 1 2 3 4 Rata-rata
Kandungan Nitrat Air Sawah (mg/L) Kontrol Proses Biofiltrasi 2,0 2,6 2,0 2,5 2,0 2,5 2,0 2,5 2,0 2,5
Kadar nitrat setelah proses biofiltrasi mengalami kenaikan sebesar 20,57% dibandingkan dengan kontrol (pengukuran sampel awal). Dapat terlihat pada grafik di bawah ini.
Gambar 3. Kadar Nitrat dengan Perlakuan Biofiltrasi Meskipun terjadi kenaikan kadar nitrat akan tetapi berdasarkan hasil analisis statistik didapatkan hasil F hitung > F table yaitu 2845,85 > 10.13 dengan derajat bebas 0,05. Maka dinyatakan data tersebut signifikan dan valid (dapat diterima). Keberadaan Nitrat di perairan umumnya stabil.Kenaikan kandungan nitrat air sawah setelah melalui proses biofiltrasi dapat disebabkan karena kondisi biofilter aerobic, bukan anaerob. Sehingga pada saat terjadi nitrifikasi Ammonia berubah menjadi Nitrit kemudian menjadi Nitrat yang akhirnya menambah konsentrasi nitrat.
49
Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S Vol.9 No.1 Kandungan Nitrit Tabel 3. Kandungan Nitrit Air Sawah Ulangan
Kandungan Nitrit Air Sawah (mg/L)
1 2 3 4
Kontrol 0,105 0,103 0,102 0,100
Proses Biofilter 0,041 0,042 0,042 0,043
Rata-rata
0,103
0,042
Penurunan kadar nitrit setelah proses biofiltrasi adalah sebesar 59,02% dibandingkan dengan kontrol (pengukuran sampel awal). Dapat terlihat pada grafik di bawah ini.
Gambar 4. Kadar Nitrit dengan Perlakuan Biofiltrasi Berdasarkan analisis data statistic maka didapatkan hasil F hitung > F table yaitu 976.07 > 10.13 dengan derajat bebas 0.05. Maka dinyatakan hasil analisis signifikan dan dapat diterima. Penurunan kadar nitrit ini disebabkan karena adanya proses nitrifikasi. Proses nitrifikasi dapat ditulis dengan reaksi berikut ini (Syauqi, Ahmad.2012) : NH3 + CO2 + 1.5 O2 + Nitrosomonas → NO2- + H2O + H+ NO2- + CO2 + 0.5 O2 + Nitrobacter → NO3Kandungan Total Kjeldahl Nitrogen (TKN) Air Sawah Pengukuran nitrogen berdasarkan Kjeldahl bertujuan mengetahui kandungan ammonia atau nitrogen yang berasal dari bahan organik. Pengolahan air sawah melalui biofilter menghasilkan penurunan kadar TKN rata-rata sebesar 34,22%.
50
Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S Vol.9 No.1
Gambar 5. Kadar TKN dengan Perlakuan Biofiltrasi Berdasarkan hasil analisis uji statistic maka didapatkan hasil F hitung > F table yaitu 505.85 > 10.13 dengan derajat bebas 0.05. Maka data tersebut dapat dinyatakan signifikan dan dapat diterima. Penurunan kandungan nitrogen total Kjeldahl air sawah dapat disebabkan pemanfaatan ammonia oleh mikroorganisme. Mikroorganisme dalam pembentukan tubuhnya memerlukan nitrogen yang berasal dari ammonia dan karbon yang berasal dari karbohidrat. Ammonia merupakan sumber utama nitrogen yang digunakan mikroorganisme untuk pembentukan sel tubuhnya (ready available carbohydrate) (Hungate, R.E, 1966) Dari hasil percobaan terjadi perubahan / penurunan kandungan nitrogen total Kjeldahl Nitrogen. Hal ini disebabkan karena terjadi penurunan kadar senyawa Nitrogen organik seperti Ammonia dan Nitrit. Kandungan nitrogen total Kjeldahl atau ammonia dalam air sawah berasal dari protein yang dirombak enzim proteolitik menjadi asam amino yang kemudian melalui proses hidrolisis menghasilkan ammonia. Kandungan Nitrogen Total Kandungan nitrogen total air sawah menggambarkan keseluruhan nitrogen baik yang berasal dari organic maupun anorganik.Termasuk senyawa-senyawa nitrogen lainnya seperti asam nukleat. Nitrogen total didapatkan dari perhitungan kadar Nitrat, Nitrit dan Total Kjeldahl Nitrogen.
Ulangan 1 2 3 4 Rata-rata
Tabel 4. Kandungan Nitrogen Total Air Sawah Kandungan Nitrogen Total Air Sawah (mg/L) Kontrol Proses Biofiltrasi 2.94 2.25 2.94 2.24 2.93 2.26 2.94 2.27 2.94 2.25
Nitrogen total adalah penjumlahan dari nitrogen anorganik yang berupa N-NO3, N-NO2, dan N-NH3 yang bersifat larut. Penurunan kadar nitrogen total dengan proses biofiltrasi sebesar 23,25 % dibandingkan dengan kandungan nitrogen total pada kontrol.
51
Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S Vol.9 No.1
Gambar 6. Kadar Nitrogen Total dengan Perlakuan Biofiltrasi Berdasarkan hasil analisis uji statistik maka didapatkan hasil F hitung > F table yaitu 3575.60 > 10.13 dengan derajat bebas 0.05.Maka data tersebut dapat dinyatakan signifikan dan dapat diterima. Berdasarkan keseluruhan parameter nitrogen total yang terdiri dari nitrat, nitrit, dan total nitrogen Kjeldahl memperlihatkan penurunan kadar Nitrit dan TKN karena adanya proses nitrifikasi. Seperti reaksi di bawah ini: NH3 + CO2 + 1.5 O2 + Nitrosomonas → NO2- + H2O + H+ NO2- + CO2 + 0.5 O2 + Nitrobacter → NO3 NH3 + O2 → NO2− + 3H+ + 2e− NO2− + H2O → NO3− + 2H+ + 2e Bakteri yang melekat pada media bio-ball merombak ammonia menjadi nitrit, kemudian mengubah nitrit menjadi nitrat.Setelah ammonia yang terbentuk berubah menjadi nitrit maka semua nitrit berubah menjadi nitrat; oeh sebab itu kadar Nitrat bertambah. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: a. Pengolahan yang mengandung nitrogen dengan proses biofiltrasi dengan media bio-ball menunjukkan efektifitas penurunan kadar Nitrit sebesar 59.02%, penurunan kadar TKN sebesar 34.22% dan Nitrogen Total sebesar 23.25%. b. Teknik biofiltrasi merupakan teknik yang efektif untuk menurunkan kadar senyawa Nitrogen, terutama senyawa Nitrit sebesar 59.02 %. Hal ini disebabkan karena adanya bakteri pengurai yang melekat pada media bio-ball yang dapat merombak senyawa-senyawa nitrogen dalam air sawah. Saran Berdasarkan hasil penelitian berikut hal-hal yang dapat disarankan: a. Perlu adanya penambahan replikasi atau pengulangan yang lebih banyak agar hasil yang didapat lebih baik. b. Teknik yang dipakai pada penelitian ini adalah biofiltrasi sederhana yang dipakai pada aquarium, untuk itu perlu adanya penggunaan biofilter dengan media lain seperti sarang tawon, pasir, dan lainlain. DAFTAR PUSTAKA Agustiyani, Dwi. Manajemen Bioregional Jabodetabek. www.lipi.go.id Cholil, Munawar: 1990, Ilmu Pengetahuan Alam 5, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta.
52
Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S Vol.9 No.1 Depkes RI, 2002, Permenkes No 907/Menkes/Per/VII/2002 Persyaratan Air Bersih, Didjen PPM-PLP. Effendi, Hefni: 2003, Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan, Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Hungate, R.E, 1966. The Rumen And Its Microbe. Departement of Bacteriology. Academic Press. New York. Said, Nusa Idaman. 2006, Aplikasi Proses Biofiltrasi dan Ultrafiltrasi untuk Pengolahan Air Minum. Pusat Teknologi Lingkungan. BPPT. Sutanto, Gumbolo Hadi: 2000, Diktat Teknik Lingkungan, Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri, UII, Yogyakarta. Sutomo, Adi Heru; et al: 2001, Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) Air Sumur gali di Kecamatan Moyudan, Minggir, Sayegan, Sleman, Yogyakarta, Proyek PLP dan KA Kanwil Depkes DI.Yogyakarta. Syauqi, Ahmad:2012. Siklus Nitrogen. Biologi FMIPA UNISMA. Malang. Titiresmi, Nida Sopiah. 2006. Teknologi Biofilter untuk Pengolahan Limbah Ammonia. Balai Teknologi Lingkungan. BPPT. Winirama, Sunu. Analysis of Variance. Basic Probability Statistics. Departemen of Electrical Engineering and Information Technology. Fakultas Teknik. Universitas Gajah Mada.
53