ANALISIS DATA KRITERIA KERUSAKAN AKIBAT PENGARUH DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
TANAMAN PADI DIWILAYAH IP3OPT/LPHP PINRANG PROP. SULAWESI SELATAN Data 2001 – 2011
INSTALASI PENGAMATAN PERAMALAN DAN PENGENDALIAN OPT (IP3OPT) TIROANG – PINRANG
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA UPTD.BALAI PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROPINSI SULAWESI SELATAN Mei 2012
KATA PENGANTAR
Pengaruh Dampak Perubahan Iklim (DPI) adalah salah satu resiko dalam budidaya tanaman dan merupakan salah satu factor pembatas dalam usaha peningkatan produksi tanaman pangan. Untuk menentukan
langkah – langkah dalam rangka mengantisipasi terjadinya
pengaruh DPI di suatu daerah diperlukan informasi tentang penyebaran dan kriteria tingkat kerusakan tanaman yang menjadi ancaman pada pertanaman padi.
Dengan informasi
tersebut usaha pencegahan dan pengendalian dalam rangka persiapan ancaman DPI dapat dilaksanakan dengan lebih terencana dan hasilnya akan lebih efektif dan dapat menekan kerusakan yang akan terjadi. Oleh karenanya, dalam rangka keperluan tersebut maka kami pimpinan IP3OPT/LPHP Tiroang Pinrang membuat pengolahan data/analisis data untuk membuat Peta kriteria Daerah/lokasi yang rawan terkena DPI untuk pertasnaman padii di wilayah IP3OPT/LPHP Pinrang Prop. Sulawese Selatan. Semoga hasil kerja ini
bisa bermamfaat bagi kita semua, khususnya di bidang
Perlindungan Tanaman khususnya dalam mengantisipasi bencana Banjir dan Kekeringan pada tanaman padi. Pinrang, 19 April 2012 Penyusun
( Ir.H. RUSLAN PATIHONG ) NIP. 19580925 198303 1 009
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………..…………
i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………….…………..
ii
PENDAHULUAN ……………………… ……………………………………………………..………………
1
Latar Belakang …………………………………………………………………………….…………………..
1
Tujuan ……………………………………………………………………………………….…………………….
1
PELAKSANAAN ………………………………………………………………………………………………..
2
Waktu dan Tempat ………………………………………………………………………………………….
2
Istilah dan Batasan ……………………………………………………………………………..…………..
2
Pengolahan Data …………………………………………………………………………………….……….
3
Analisis Data ……………………………………………………………………………………….……………
4
HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………………………………………….………….
9
Kategori Daerah Bencana alam dan Serangan OPT Tanaman Padi ..………………….
10
LAMPIRAN LAMPIRAN……………………………………………………………………………..……………..
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dampak Perubahan Iklim (DPI) merupakan salah satu hambatan dalam usaha peningkatan produksi pangan selama ini. Berdasarkan tingkat kerusakan yang diakibatkan pengaruh DPI di Wilayah IP3OPT Pinrang Propinsi Sulawesi Selatan, ada 2 kendala pada tanaman padi diantaranya adalah banjir dan Kekeringan. Berdasarkan frekuensi dan tingkat
kerusakan pengaruh DPI,
pada wilayah
Kecamatan dari setiap Kabupaten mempunyai kategori kerusakan yang berbeda – beda. Oleh karena itu, tindakan yang paling tepat dalam mengantisipasi dan pengendaliannya adalah didasarkan pada prioritas kategori tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut
maka perlu disusun strategi dalam mengantisipasi dan pengendalian pengaruh DPI yang tepat, terencana berdasarkan kategori daerah /lokasi sehingga akan lebih efektif dan efisien dalam penanganan. Sebelum menyusun strategi pengendalian dilapang, maka akan dilakukan analisis data kategori kerusakan banjir dan kekeringan
untuk menentukan kategori adalah
kerusakan berdasarkan kriteria – criteria yang telah ditetapkan. Hasil analisis akan disajikan dalam bentuk peta penyebaran OPT yang dilengkapi dengan tabulasi data yang disusun menurut Kecamatan disetiap Kabupaten/Kota di Wilayah IP3OPT/LPHP Pinrang, Propinsi Sulawesi Selatan. TUJUAN -
Menganalisis dan mengidentifikasi daerah sumber yang rawan terjadi kerusakan tanaman padi akibat pengaruh DPI di seluruh Kecamatan disetiap Kabupaten/Kota di wilayah IP3OPT/LPHP Pinrang, Propinsi Sulawesi Selatan.
-
Menyusun peta penyebaran daerah berdasarkan kategori serangannya (endemis, sporadic, potensial dan aman) terhadap pengaruh akibat DPI.
PELAKSANAAN Waktu dan Tempat Penentuan kategori kerusakan/serangan
dianalisis berdasarkan data historis
Kumulatif Luas Tambah Serangan (KLTS) bulanan selama kurun waktu 10 tahun (2002 – 2011). Data yang dianalisis berasal dari 43 Kecamatan, 5 Kabupaten/Kota, yang merupakan hasil pengamatan selama kurun waktu 10 tahun. Istilah dan Batasan -
Dampak Perubahan Iklim (DPI) adalah semua pengaruh iklim/cuaca yang dapat merusak, mengganggu kehidupan atau menyebabkan kerusakan/kematian pada tanaman; termasuk didalamnya adalah Bencana Banjir dan kekeringan.
-
Luas Serangan (LS) adalah luas tanaman terserang yang dinyatakan dalam hektar, rumpun atau pohon.
-
Luas Tambah Serangan (LTS) adalah luas serangan baru yang terjadi atau yang ditemukan pada periode laporan.
-
Kumulatif Luas Tambah Serangan (KLTS) adalah penjumlahan luas tambah serangan pada tiap – tiap periode laporan; baik bulanan, musiman maupun tahunan.
-
Tingkat Serangan adalah tingkat kerusakan tanaman akibat serangan OPT yang ditentukan berdasarkan intensitas kerusakannya yang selanjutnya dikelompokkan ke dalam intensitas Ringan(R ), Sedang (S), Berat (B), dan Puso (P).
-
Terkena Serangan (T) adalah total luas kerusakan tanaman karena serangan DPI, termasuk didalamnya puso.
-
Puso (P) adalah tanaman yang menunjukkan gejala kematian akibat serangan DPIdengan tingkat kerusakan akibat DPI. 75 – 100%. Daerah Serangan adalah lokasi serangan DPI yang ditetapkan berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan. endemis,
Daerah serangan dibagi ke dalam kategori daerah
3 -
sporadic, potensial, dan aman berdasarkan
Krtiteria rata – rata luas terkena
,Frekuensi serangan, dan proporsi puso. -
Kecamatan (KK) adalah batas wilayah administrasi pemerintahan yang menjadi satuan dalam analisis data dan pembuatan pemetaan disetiap Kabupaten/Kota.
Pengolahan Data 1. Rekapitulkasi dan tabulasi data Data direkap dalam bentuk tabulasi database yang disesuaikan dengan kebutuhan analisis. Tabulasi disusun dalam bentuk data historis bulanan selama 10 (sepuluh) tahun dalam kolom table dan banyaknya data (nama KK) disusun dalam baris. 2. Verifikasi data Verifikasi data
sangat
diperlukan
dalam
manajemen
database,
untuk
mengidentifikasi adanya kehilangan dan/atau kesalahan data, yang selanjutnya dilakukan perbaikan atau melengkapi data yang hilang. 3. Menghitung KLTS berdasarkan kategori Terkena dan Puso Jumlah dari seluruh tingkatan serangan (RSBP) dikelompokkan kedalam kategori Terkena (T), dan untuk tingkat serangan Puso dikelompokkan tersendiri dalam kategori Puso (P). 4. Perhitungan data serangan berdasarkan Musim tanam Untuk masing – masing data T dan P bulanan di jumlahkan menjadi data serangan musim hujan (MH) bulan April sampai September data musim kemarau (MK) bulan Oktober sampai Maret
4 ANALISIS DATA 1. Klasipikasi Rata – rata Terkena a . Menghitung rata – rata Terkena Rata – rata T dari masing – masing KK dihitung berdasarkan banyaknya musim yang Disertakan dengan rumus : 1
RTj
=
m
---------------------- E M i=1
Tij
RTj
= Rata – rata T untuk masing – masing KK-j
M
= Banyaknya musim tanam yang disertakan dalam analisis
Tij
= Luas T pada masing – masing KK-j disetiap musim – I
I
= 1,2,3,.., m musim
J
= 1,2,3,…., k KK
b. Menentukan kisaran klasifikasi rata-rata Terkena Kisaran klasifikasi RTj ditentukan berdasarkan ambang T (AT = rata –rata T propinsi) yang dihitung dari rata – rata T berdasarkan banyaknya KK di propinsi Sulawesi Selatan yang di laporkan adanya serangan. Ambang T dihitung denan rumus :
1
AT
=
k
---------------------- E K j=1
RTj
5
AT = Ambang T (rata –rata T Propinsi RTj = Rata – rat T untuk masing – masing KK-j K
= Banyaknya KK yang dilaporkan terjadi serangan
J
= 1,2,3…., k KK
c.
Menghitung Standar Error dari Ambang Kendali Terkena Untuk menetapkan batasan kisaran RTj perlu dihitung standar Error (SE) dari AT sebagai batasan interval dengan rumus :
SE
S = ---------------k
SE = Standar Error dari AT S
= Standar deviasi dari AT
K
= Banyaknya KK yang dilaporkan terjadi serangan
d. Menentukan Kelas, Kisaran, Kriteria Rata –rata Terkena Berdasarkan nilai AT dan SE dapat ditentukan kelas, kisaran dan criteria RTj sebagai berikut :
Kelas RTj
Kisaran RTj
Kriteria
0
0
Tidak pernah terjadi
1
0 sampai AT – SE
Jauh dibawah rata-rata
2
AT – SE sampai AT
Dibawah rata –rata
3
AT sampai AT + SE
Di atas Rata – rata
6
2. Klasifikasi Frekuensi Serangan Banyaknya musim yang dilaporkan terjadi serangan pada masing – masing KK-j disebut frekuensi serangan (Fj). Dari 10 musim yang dianalisa maka nilai maksimal Fj adalah 10, maka berdasarkan nilai tersebut di buat kelas, kisaran dan criteria Fj sebagai berikut
Kelas F
Kisaran Fj
Kriteria
0
0
Tidak pernah terjadi
1
1–3
Pernah terjadi
2
4–6
Beberapa kali terjadi
3
7 - 10
Sering/terus terjadi
3. Klasifikasi Rasio Puso a. Analisa Rasio Puso Menghitung rasio P dari T untuk masing – masing kabupaten – j pada setiap musim (RPiJ) yang diikutkan dalam analisis dengan rumus :
RPij
Pij = ---------------------Tij
RPij
= Rasio puso untuk masing – masing KK-j setiap musim – i
Pij
= Luas P dimasing – masing KK-j pada setiap musim –i
Tij
= Luas T dimasing – masing KK-j pada setiap musim –i
I
= 1,2,3,… m musim
J
= 1,2,3, …, k KK
7
Nilai RPij berkisar antara o (nol = tidak pernah terjadi puso atau serangan yang terjadi termasuk intensitas ringan, sedang, berat) sampai 1 (satu = serangan dilaporkan seluruhnya terjadi puso). b. Analisis Rata – rata rasio puso Menghitung rata – rata rasio P untuk masing – masing KK (RRPj) berdasarkan banyaknya musim yang dilaporkan terjadi serangan (Fj) dengan Rumus
RRPj =
M E RPij I=1 ---------------------Fj
RRPj = Rata –rata rasio Puso masing – masing KK-j RPij = Rasio puso untuk masi g – masing KK-j setiap musim – i Fj
= Frekuensi serangan masing – masing KK-j
I
= 1,2,3,…, m musim
J
= 1,2,3,…., k KK
c. Menentukan kelas rasio Puso Berdasarkan nilai RRpj dapat ditentukan kelas rasio puso untuk masing – masing KK-j (KRRPj) sebagai berikut : Kelas, kisaran dan criteria rata – rata rasio puso :
Kelas RTj
Kisaran RTj
Kriteria
0
0
Tidak pernah terjadi
1
>0 – 0,25
Luas Puso 25 %
2
>0,25 – 0,50
Luas puso 25 – 50 %
3
>0,50 + 0,75
Luas Puso 50 – 75 %
8
4. Analisis Kategori Daerah Serangan Analisa kategori daerah serangan OPT untuk masing –masing KK-j ditentukan berdasrkan nilai klasiupikasi RTj, Fj, dan RRPj melalui 2 tahap berikur ini :
a. Menghitung rata – rata kelas daerah serangan untuk masing – masing KK – j (RKDS) dengan rumus sebagai berikut :
RKDSj = ( KRTj + KFj + KRRPj ) /3
RKDSj = Rata – rata kisaran daerah serangan masing – masing KK-j KRTj
= Kelas rata – rata Terkena masing – masing KK-j
KFj
= Kelas frekuensi serangan masing – masing KK-j
KRRPj = Kelas rata –rata Rasio Puso masing – masing KK-j J
= 1,2,3,…k KK
b. Menentukan kelas, kisaran dan criteria daerah serangan Berdasrkan nilai RKDSj maka dapat ditentukan kelas daerah serangan (kelas DSj), kisaran rata – rata kelas daerah serangan (Kisaran RKDSj) dan criteria daerah serangan untuk masing – masing kabupaten sbb :
Kelas DSj
Kisaran RKDSj
Kriteria
0
0
Aman
1
>0 – 1
Ptensial
2
>1 – 2
Sporadik
3
>2 + 3
Endemik
HASIL DAN PEMBAHASAN Kriteria daerah yang terkena pengaruh Dampak Pengaruh Iklim (DPI) Bencana alam banjir dan kekeringan pada tanaman padi untuk masing – masing kecamatan disetiap kabupaten/kota di wilayah IP3OPT/LPHP Pinrang, propinsi Sulawesi Selatan diperoleh dengan melihat kisaran nilai rata –rata kelas daerah serangan (RKDS) adapun kriteria daerah serangan yang ditentukan berdasarkan kisaran RKDS adalah Aman, Potensial, Sporadic, dan Endemic. Penilaian criteria daerah yang terkena pengaruh Dampak Pengaruh Iklim (DPI) tanaman Padi untuk masing – masing kecamatan disetiap Kabupaten/kota dilakukan dengan memperhatikan yaitu aspek yaitu: Luas terkena DPI, frekuensi serangan dan proporsi puso terhadap luas serangan . Berdasrkan hasil analisis data yang terkena pengaruh Dampak Pengaruh Iklim (DPI) Padi selama sepuluh tahun yang telah dilaksanakan, didapatkan hasil bahwa dari 43 Kecamatan dalam 5 Kabupaten / Kota di wilayah IP3OPT/LPHP Pinrang, Propinsi Sulawese Selatan pada umumnya beberapa kecamatan disetiap Kabupaten ada yang termasuk criteria daerah endemic terhadap bencana alam dan serangan OPT utama Padi baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Hasil selengkapnya analisis data yang terkena pengaruh Dampak Pengaruh Iklim (DPI) padi dapat dilihat pada table dan Lampiran setiap kabupaten.
Criteria daerah
bencana alam dan serangan OPT utama Padi di wilayah Ip3OPT/LPHP Pinrang, Propinsi Sulawesi Selatan pada Musim hujan dan musim kemarau adalah sebagai berikut :
14 Kriteria lokasi Kecamatan rawan Kekeringan pada Tanaman Padi MT. April-September Kab. Sidrap 2012 SIDRAP Kecamatan Baranti
Kriteria Rerata Freq
Terkena
Freq
Terkena
Puso
RP
Jum
DE
Kriteria
6
552.1
64.5
0.12
3
1.471
1.61
1.09
7.17
3
Endemis
6
744
34.7
5
1125.8
70.7
0.05
3
1.98
0.86
0.44
6.28
2
Sporadis
0.06
2.5
3.00
1.76
0.59
7.85
3
Endemis
5
278.6
0
0.00
2.5
0.74
0.00
0.00
3.24
2
Sporadis
6
922.7
19.2
0.02
3
2.46
0.48
0.19
6.13
2
Sporadis
6
775.7
120.5
0.16
3
2.07
3.00
1.45
9.52
3
Endemis
3
261.7
0
0.00
1.5
0.70
0.00
0.00
2.20
1
Potensil
4
122
0
0.00
2
0.33
0.00
0.00
2.33
1
Potensil
1
124.6
0
0.00
0.5
0.33
0.00
0.00
0.83
1
Potensil
5
528.4
0
0.00
2.5
1.41
0.00
0.00
3.91
2
Sporadis
6
862.3
5.8
0.01
3
2.30
0.14
0.06
5.51
2
Sporadis
53
6297.9
315.4
0.41
26.5
16.78
7.85
3.82
54.96
4.82
572.54
28.67
0.04
2.41
1.53
0.71
0.35
5.00
6
1125.8
120.5
0.16
3.0
3.0
3.0
1.5
9.52
2.00
375.27
40.17
0.05
1
1
1
0.48
3.17
P.Rijang Kulo MaritengaE Sidenreng Wt.Pulu Pitu Riase Pitu Riawa Dua Pitue T.Limpoe P.Lautang Jumlah Rata rata Nilai Max Nilai Selang
Puso
Analisa Klasifikasi RP
Kriteria lokasi Kecamatan rawan Banjir pada Tanaman Padi MT. April-September 2012 Kab. Sidrap SIDRAP Kecamatan Baranti
Kriteria Rerata
Analisa Klasifikasi
Freq
Terkena
Puso
RP
Freq
Terkena
Puso
RP
Jum
DE
Kriteria
1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1
Potensil Potensil Endemis Potensil Potensil Potensil Potensil Potensil Potensil Potensil Potensil
4
237
67.3
0.28
0.58
1.554
7.41
4.77
14.32
P.Rijang
2
37.2
0
0.00
1.17
9.90
0.00
0.00
11.07
Kulo
5
62.2
6
0.10
0.47
5.92
83.16
14.04
103.59
MaritengaE
4
91.1
54.1
0.59
0.58
4.04
9.22
2.28
16.13
Sidenreng
4
452.4
606.3
1.34
0.58
0.81
0.823
1.01
3.23
Wt.Pulu
4
110
63
0.57
0.58
3.35
7.92
2.36
14.22
Pitu Riase
1
70.7
0
0.00
2.33
5.21
0
0
7.54
Pitu Riawa
7
1105.2
1496.9
1.35
0.33
0.33
0.33
1.00
2.00
Dua Pitue
4
756.1
603.3
0.80
0.58
0.49
0.83
1.70
3.60
T.Limpoe
5
349.9
507.3
1.45
0.47
1.05
0.98
0.93
3.44
P.Lautang
5
111.3
148.3
1.33
0.4667
3.31
3.36
1.02
8.16
Jumlah
45
3383.1
3552.5
7.82
8.15
35.98
114.05
29.11
187.30
4.09
307.55
322.95
0.71
0.74
3.27
10.37
2.65
17.03
7
1105.2
1496.9
1.45
2.3
9.9
83.2
14.0
103.59
2.33
368.40
498.97
0.48
0.78
3.301
27.72
4.68
34.53
Rata rata Nilai Max Nilai Selang
12 Kriteria lokasi Kecamatan rawan Kekeringan pada Tanaman Padi MT. April-September Kab. Pinrang 2012 PINRANG Kecamatan Wt. Sawitto
Kriteria Rerata Freq
Terkena
Puso
Analisa Klasifikasi RP
Freq
Terkena
Puso
RP
Jum
DE
Kriteria
5
118.8
12.7
0.11
1.875
1.013076
0.37
0.37
3.63
2
sporadis
Tiroang
4
260.9
1.7
0.01
1.5
2.22
0.05
0.02
3.80
2
sporadis
Paleteang
1
0.5
0.2
0.40
0.375
0.00
0.01
1.37
1.76
1
Potensil
Cempa
7
38.5
1.3
0.03
2.625
0.33
0.04
0.12
3.11
2
sporadis
Duampanua
5
259.4
96.4
0.37
1.88
2.21
2.82
1.28
8.18
3
Endemis
Patampanua
5
351.8
102.5
0.29
1.88
3.00
3.00
1.00
8.88
3
Endemis
Lembang
3
131.3
38.5
0.29
1.13
1.12
1.13
1.01
4.38
2
sporadis
B. Lappa
4
26.8
2
0.07
1.5
0.23
0.06
0.26
2.04
1
Potensil
Mt. Sompe
8
173.8
27.8
0.16
3
1.48
0.81
0.55
5.84
2
sporadis
Mt. Bulu
8
139.9
42.9
0.31
3
1.19
1.26
1.05
6.50
3
Endemis
Lanrisang
6
114.58
28.78
0.25
2.25
0.98
0.84
0.86
4.93
2
sporadis
Suppa
2
4.7
4.5
0.96
0.75
0.04
0.13
3.29
4.21
2
Jumlah
58
1620.98
359.28
3.25
21.75
13.82
10.52
11.17
57.25
Rata rata
4.83
135.08
29.94
0.27
1.8
1.2
0.9
0.9
4.77
Nilai Max
8.00
351.80
102.50
0.96
3
3
3
3.29
8.88
Nilai Selang
2.67
117.27
34.17
0.32
1
1
1
1.10
sporadis
2.96
Kriteria lokasi Kecamatan rawan Banjir pada Tanaman Padi MT. April-September 2012 Kab. Pinrang PINRANG Kecamatan Wt. Sawitto
Kriteria Rerata Freq
Terkena
Analisa Klasifikasi
Puso
RP
Freq
Terkena
Puso
RP
Jum
DE
Kriteria
4
318.3
90.6
0.28
1.71
0.53
0.36
0.68
3.28
1
potensil
Tiroang
7
1792.7
753.6
0.42
3
3.00
3.00
1.00
10
3
Endemos
Paleteang
4
113.1
92.6
0.82
1.71
0.19
0.37
1.95
4.22
2
Sporadis
Cempa
5
636.6
353.11
0.55
2.14
1.07
1.41
1.32
5.93
2
Sporadis
Duampanua
5
334.6
40.735
0.12
2.14
0.56
0.16
0.29
3.15
1
potensil
Patampanua
4
747.3
19
0.03
1.71
1.25
0.08
0.06
3.10
1
potensil
Lembang
2
163.4
32.5
0.20
0.86
0.27
0.13
0.47
1.73
1
potensil
B. Lappa
1
30.6
55.2
1.80
0.43
0.05
0.22
4.29
4.99
2
Sporadis
Mt. Sompe
2
134.6
46
0.34
0.86
0.23
0.18
0.81
2.08
1
potensil
Mt. Bulu
4
532.3
218.6
0.41
1.71
0.89
0.87
0.98
4.45
2
Sporadis
Lanrisang
1
20.50
20.50
1.00
0.43
0.03
0.08
2.38
2.92
1
potensil
Suppa
2
372
85.8
0.23
0.86
0.62
0.34
0.55
2.37
1
potensil
Jumlah
41
5196.00
1808.25
6.21
17.57
8.70
7.20
14.78
48.24
Rata rata
3.42
433.00
150.69
0.52
1.5
0.7
0.6
1.2
4.02
Nilai Max
7.00
1792.70
753.60
1.80
3
3
3
4.29
10
Nilai Selang
2.33
597.57
251.20
0.60
1
1
1
1.43
3.33
16 Kriteria lokasi Kec. rawan Kekeringan pada Tanaman Padi MT. April-september MT. 2012 Kab. Barru BARRU Kecamatan
Kriteria Rerata
Analisa Klasifikasi
Freq
Terkena
Puso
RP
Freq
Terkena
Puso
RP
Jum
DE
Kriteria
T. Riaja
6
165.2
22.6
0
2.57
2.26
1
0
6.12
3
Endemis
T.Tilau
7
45.2
6.9
0.15
3
0.62
0.27
0.44
4.33
2
Sporadis
Barru
5
219
76
0
2.14
3.00
3
1
9.14
3
Endemis
Sop.Riaja
5
70.6
22.5
0.32
2.14
0.97
0.89
0.92
4.92
2
Sporadis
Mal.Tasi
5
25.8
1.5
0
2.14
0
0.05
0
3
1
Potensil
Balusu
6
170.8
64.9
0.38
2.57
2.34
2.56
1.09
8.57
3
Endemis
Pujanantin
1
1.8
0.8
0.44
0.42
0.02
0.03
1.28
1.77
1
Potensil
Jumlah
35
698.4
195.2
1.84
15
10
8
5
37.57
Rata rata
5
99.77
27.89
0.26
2.1429
1.37
1.10
0.76
5.37
7 2.33
219 73.00
76 25.33
0.44 0.15
3 1
3 1
3 1
1.28 0.43
9.14 3.05
Nilai Max. Nilai Selang
Kriteria lokasi Kec. rawan Banjir pada Tanaman Padi MT. April-september MT. 2012 Kab. Barru BARRU Kriteria Rerata Analisa Klasifikasi Kecamatan Freq Terkena Puso RP Freq Terkena Puso RP Jum DE
Kriteria
T. Riaja
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Aman
T.Tilau
1
0.5
0
0
3
3
0
0
6
3
Endemis
Barru
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Aman
Sop.Riaja
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Aman
Mal.Tasi
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Aman
Balusu
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Aman
Pujanantin
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Aman
Jumlah
1
0.5
0
0
3
3
0
0
6
0
0
0.43
0.43
0
0
0.86
0
0
3
3
0
0
6
0
0
1
1
0
0
2
Rata rata Nilai Max. Nilai Selang
0.1429
0.0714
1 0.3333
0.5 0.1667
18 Kriteria lokasi Kec. rawan Kekeringan pada Tanaman Padi MT. April-september Kab. Enrekang 2012 ENREKANG Kecamatan Alla
Kriteria Rerata
Analisa Klasifikasi
Freq
Terkena
Puso
RP
Freq
Terkena
Puso
RP
Jum
DE
Kriteria
1
0.165
0
0
1.16
1
Potensil
2
11.3
0
0
Baraka
6
37.9
2.7
0.07
3
0.55
0.40
0.73
4.68
2
Sporadis
Anggeraja
3
6.2
0
0
1.5
0.09
0
0
1.59
1
Potensil
2
4.3
0.3
0.07
1
0.06
0.04
0.71
1.82
1
Potensil
Curio Masalle
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Aman
Enrekang
3
43.2
6
0.14
1.5
0.63
0.89
1.42
4.44
2
Sporadis
Cendana
4
75.6
2
0.03
2
1.10
0.30
0.27
3.67
2
Sporadis
Maiwa
5
205.8
20.2
0.10
2.5
3
3
1
9.50
3
Endemis
Bungin
1
12
3
0.25
0.5
0.17
0.45
2.55
3.67
2
Sporadis
Baroko
1
178.2
0
0
0.5
2.60
0
0
3.10
1
Potensil
Jumlah
27
574.5
34.2
0.65
13.5
8.37
5.08
6.67
33.62
Rata rata
2.7
57.45
3.42
0.07
1.35
0.837
0.51
0.67
3.36
Nilai Max
6
205.80
20.20
0.25
3.00
3.00
3.00
2.55
9.50
Nilai Selang
2
68.6
6.73
0.08
1.0
1.0
1.0
0.8
3.17
Kriteria lokasi Kecamatan rawan Banjir pada Tanaman Padi MT. April-september 2012 Kab. Enrekang ENREKANG Kecamatan Alla
Kriteria Rerata
Analisa Klasifikasi
Freq
Terkena
Puso
RP
Freq
Terkena
Puso
RP
Jum
DE
Kriteria
0
0
0
0
0
0
0.00
0
0
0
Aman
Baraka
0
0
0
0
0
0.00
0.00
0
0
0
Aman
Anggeraja
0
0
0
0
0
0.00
0.00
0
0
0
Aman
Curio
0
0
0
0
0
0.00
0.00
0
0
0
Aman
Masalle
0
0
0
0
0
0.00
0
0
0
0
Aman
Enrekang
4
10.5
2
0.19
3
0.53
0.67
1.28
5.48
2
Sporadis
Cendana
2
13
1
0.08
1.5
0.65
0.34
0.52
3.01
1
Potensil
Maiwa
4
59.7
8.9
0.15
3
3.00
3.00
1
10
3
Endemis
Bungin
2
2.5
1
0.40
1.5
0.13
0.34
2.68
4.65
2
Sporadis
Baroko
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Aman
Jumlah
12
85.7
12.9
0.82
9
4.31
4.35
5.48
23.13
Rata rata
1.2
8.57
1.29
0.08
0.9
0.431
0.43
0.55
2.31
4
59.70
8.90
0.40
3
3
3
2.68
10
1.33
19.9
2.9667
0.13
1
1
1
1
3.33
Nilai Max Nilai Selang
20 Kriteria lokasi Kecamatan rawan Bencana Kekeringan pada Tanaman Padi MT.2012 Kodya Parepare Kecamatan Freq Soreang
Klasifikasi
Terkena
Puso
RP
Freq
Terkena
Puso
RP
Jum
DE
Kriteria
0
0
0.0
0
0.0
0.0
0.0
0.00
0
Aman
0
0
0.0
0
0.0
0.0
0.0
0.00
0
Aman
0
0
0
0.0
0
0.0
0.0
0.0
0.00
0
Aman
0
0
0
0.0
0
0.0
0.0
0.0
0.00
0
Aman
0.0
0.0
0.0
0.0
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.00
0.00
0.00
0.00
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
Jumlah
Nilai Selang
Rerata
0
Bacukiki
Nilai Max
ANALISA
0
Ujung
Rata rata
KRETERIA
Kriteria lokasi Kecamatan rawan Bencana Banjir pada Tanaman Padi MT.2012 Kodya Parepare Kecamatan Freq Soreang Ujung Bacukiki Jumlah Rata rata Nilai Max Nilai Selang
KRETERIA
ANALISA
Rerata
Klasifikasi
Terkena
Puso
RP
Freq
Terkena
Puso
RP
Jum
DE
Kriteria
0
0
0
0.0
0
0.0
0.0
0.0
0.00
0
Aman
0
0
0
0.0
0
0.0
0.0
0.0
0.00
0
Aman
0
0
0
0.0
0
0.0
0.0
0.0
0.00
0
Aman
0
0
0
0.0
0
0.0
0.0
0.0
0.00
0
Aman
0.0
0.0
0.0
0.0
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.00
0.00
0.00
0.00
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
KABUPATEN ENREKANG
Tabel 1. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim hujan (April – September) di Kabupaten Pinrang Kecamatan
Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Banjir
Kekeringan
Tikus
P.Batang
Grayak
W.coklat
Tungro
Kresek
Cendawan
Wt. Sawitto
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Endemis
Endemis
Endemis
Aman
Aman
Tiroang
Endemis
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Potensil
Endemis
Aman
Aman
Paleteang
Potensil
Potensil
Sporadis
Sporadis
Potensil
Sporadis
Potensil
Aman
Aman
Cempa
Sporadis
Sporadis
Endemis
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Endemis
Aman
Aman
Duampanua
Sporadis
Endemis
Potensil
Endemis
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Aman
Aman
Patampanua
Potensil
Sporadis
Sporadis
Potensil
Potensil
Endemis
Potensil
Aman
Aman
Lembang
Potensil
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Potensil
Aman
Potensil
Aman
Aman
B. Lappa
Aman
Potensil
Sporadis
Potensil
Potensil
Aman
Potensil
Aman
Aman
Mt. Sompe
Potensil
Endemis
Endemis
Endemis
Potensil
Aman
Endemis
Aman
Aman
Mt. Bulu
Sporadis
Sporadis
Endemis
Endemis
Endemis
Aman
Endemis
Aman
Aman
Lanrisang
Aman
Sporadis
Endemis
Endemis
Potensil
Aman
Endemis
Aman
Aman
Suppa
Sporadis
Sporadis
Potensil
Sporadis
Potensil
Sporadis
Aman
Aman
Aman
Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2000 sampai 2009) dapat dilihat pada Lampiran Tabel 2. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim kemarau (Oktober - Maret) di Kabupaten Pinrang Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Kecamatan
Banjir
Kekeringan
Tikus
P.Batang
Grayak
W.coklat
Tungro
Kresek
Cendawan
Wt. Sawitto
Potensil
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Potensil
Endemis
Aman
Tiroang
Endemis
Potensil
Sporadis
Sporadis
Endemis
Potensil
Potensil
Sporadis
Aman
Paleteang
Sporadis
Potensil
Potensil
Sporadis
Potensil
Potensil
Aman
Potensil
Aman
Cempa
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Potensil
Potensil
Aman
Duampanua
Potensil
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Potensil
Sporadis
Sporadis
Endemis
Aman
Patampanua
Potensil
Potensil
Endemis
Endemis
Potensil
Endemis
Potensil
Aman
Aman
Lembang
Potensil
Potensil
Potensil
Sporadis
Potensil
Aman
Aman
Aman
Aman
B. Lappa
Potensil
Potensil
Potensil
Potensil
Aman
Aman
Potensil
Aman
Aman
Mt. Sompe
Potensil
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Potensil
Aman
Endemis
Aman
Aman
Mt. Bulu
Potensil
Endemis
Sporadis
Sporadis
Endemis
Aman
Endemis
Endemis
Aman
Lanrisang
Aman
Potensil
Endemis
Sporadis
Potensil
Aman
Potensil
Aman
Aman
Suppa
Aman
Potensil
Potensil
Potensil
Aman
Aman
Potensil
Aman
Aman
Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2000 sampai 2009) dapat dilihat pada Lampiran
Tabel 3. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim hujan (April – September) di Kabupaten Sidrap Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Kecamatan
Banjir
Kekeringa
Tikus
P.Batang
Grayak
W.coklat
Tungro
Kresek
Cendawan
n Baranti
Sporadis
Endemis
Endemis
Sporadis
Sporadis
Potensil
Endemis
Aman
Aman
P.Rijang
Potensil
Endemis
Endemis
Endemis
Sporadis
Aman
Sporadis
Aman
Aman
Kulo
Potensil
Endemis
Endemis
Sporadis
Potensil
Potensil
Endemis
Sporadis
Aman
Maritengae
Sporadis
Endemis
Endemis
Sporadis
Endemis
Potensil
Sporadis
Endemis
Aman
Sidenreng
Endemis
Endemis
Endemis
Sporadis
Endemis
Potensil
Endemis
Aman
Aman
Wt.Pulu
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Endemis
Sporadis
Potensil
Endemis
Potensil
Aman
Pitu Riase
Potensil
Sporadis
Sporadis
Endemis
Endemis
Potensil
Sporadis
Sporadis
Aman
Pitu Riawa
Endemis
Endemis
Endemis
Endemis
Endemis
Endemis
Endemis
Sporadis
Aman
Dua Pitue
Endemis
Endemis
Endemis
Endemis
Endemis
Endemis
Sporadis
Sporadis
Aman
T.Limpoe
Endemis
Sporadis
Sporadis
Endemis
Potensil
Aman
Sporadis
Potensil
Aman
P.Lautang
Sporadis
Potensil
Potensil
Endemis
Sporadis
Aman
Sporadis
Sporadis
Aman
Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2000 sampai 2009)
Tabel 4. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim kemarau (Oktober - Maret) di Kabupaten Sidrap Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Kecamatan
Banjir
Kekeringan
Tikus
P.Batang
Grayak
W.coklat
Tungro
Kresek
Cendawan
Baranti
Sporadis
Endemis
Sporadis
Sporadis
Aman
Aman
Endemis
Aman
Aman
P.Rijang
Sporadis
Endemis
Endemis
Endemis
Endemis
Aman
Potensil
Aman
Aman
Kulo
Aman
Endemis
Endemis
Endemis
Sporadis
Aman
Aman
Aman
Aman
Maritengae
Sporadis
Sporadis
Endemis
Endemis
Potensil
Endemis
Sporadis
Aman
Aman
Sidenreng
Endemis
Endemis
Endemis
Sporadis
Potensil
Sporadis
Aman
Aman
Aman
Wt.Pulu
Endemis
Sporadis
Endemis
Endemis
Potensil
Aman
Aman
Aman
Aman
Pitu Riase
Aman
Potensil
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Aman
Aman
Aman
Aman
Pitu Riawa
Endemis
Endemis
Sporadis
Endemis
Endemis
Sporadis
Aman
Aman
Aman
Dua Pitue
Endemis
Sporadis
Endemis
Endemis
Sporadis
Potensil
Aman
Aman
Aman
T.Limpoe
Sporadis
Endemis
Sporadis
Sporadis
Endemis
Aman
Aman
Aman
Aman
P.Lautang
Potensil
Sporadis
Sporadis
Endemis
Sporadis
Aman
Aman
Aman
Aman
Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2000 sampai 2009) dapat dilihat pada Lampiran
Tabel 5. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim hujan (April – September) di Kabupaten Barru Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Kecamatan
Banjir
Kekeringan
Tikus
P.Batang
Grayak
W.coklat
Tungro
Kresek
Cendawan
Tanete Riaja
Aman
Sporadis
Sporadis
Endemis
Endemis
Aman
Aman
Aman
Aman
Tanete Rilau
Endemis
Sporadis
Endemis
Sporadis
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Barru
Aman
Endemis
Endemis
Endemis
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Soppeng Riaja
Aman
Sporadis
Endemis
Sporadis
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Mallusettasi
Aman
Potensil
Sporadis
Sporadis
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Balusu
Aman
Sporadis
Potensil
Endemis
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Pujananting
Aman
Aman
Potensil
Potensil
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2000 sampai 2009) dapat dilihat pada Lampiran Tabel 6. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim kemarau (Oktober - Maret) di Kabupaten Barru Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Kecamatan
Banjir
Kekeringan
Tikus
P.Batang
Grayak
W.coklat
Tungro
Kresek
Cendawan
Tanete Riaja
Sporadis
Aman
Sporadis
Endemis
Endemis
Endemis
Aman
Sporadis
Aman
Tanete Rilau
Endemis
Potensil
Endemis
Endemis
Sporadis
Endemis
Aman
Endemis
Aman
Barru
Endemis
Aman
Endemis
Sporadis
Sporadis
Endemis
Aman
Endemis
Aman
Soppeng Riaja
Endemis
Potensil
Endemis
Endemis
Sporadis
Potensil
Aman
Sporadis
Aman
Mallusettasi
Endemis
Potensil
Potensil
Endemis
Potensil
Potensil
Aman
Aman
Aman
Balusu
Sporadis
Aman
Endemis
Sporadis
Sporadis
Aman
Aman
Sporadis
Aman
Pujananting
Potensil
Aman
Potensil
Potensil
Aman
Potensil
Aman
Aman
Aman
Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2000 sampai 2009) dapat dilihat pada Lampiran Tabel 7. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim hujan (April – September) di Kabupaten Enrekang Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Kecamatan
Banjir
Kekeringan
Tikus
P.Batang
Grayak
W.coklat
Tungro
Kresek
Cendawan
Alla
Aman
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Endemis
Aman
Aman
Aman
Endemis
Baraka
Aman
Endemis
Sporadis
Potensil
Endemis
Aman
Aman
Aman
Sporadis
Anggeraja
Aman
Endemis
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Aman
Aman
Aman
Endemis
Curio
Aman
Potensil
Potensil
Potensil
Sporadis
Aman
Aman
Aman
Potensil
Masalle
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Enrekang
Potensil
Sporadis
Endemis
Endemis
Endemis
Aman
Aman
Aman
Potensil
Cendana
Potensil
Endemis
Potensil
Sporadis
Endemis
Potensil
Endemis
Aman
Aman
Maiwa
Endemis
Endemis
Endemis
Endemis
Endemis
Endemis
Sporadis
Aman
Aman
Bungin
Sporadis
Aman
Potensil
Potensil
Aman
Aman
Endemis
Aman
Aman
Baroko
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Malua
Aman
Aman
Potensil
Potensil
Sporadis
Aman
Aman
Aman
Potensil
Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2000 sampai 2009) dapat dilihat pada Lampiran
Tabel 8. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim kemarau (Oktober - Maret) di Kabupaten Enrekang Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Kecamatan
Banjir
Kekeringan
Tikus
P.Batang
Grayak
W.coklat
Tungro
Kresek
Cendawan
Alla
Aman
Sporadis
Sporadis
Potensil
Sporadis
Endemis
Aman
Aman
Sporadis
Baraka
Aman
Endemis
Sporadis
Sporadis
Endemis
Aman
Aman
Aman
Potensil
Anggeraja
Aman
Endemis
Sporadis
Potensil
Potensil
Aman
Aman
Aman
Sporadis
Curio
Aman
Potensil
Potensil
Potensil
Aman
Sporadis
Aman
Aman
Endemis
Masalle
Potensil
Aman
Aman
Potensil
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Enrekang
Potensil
Endemis
Potensil
Sporadis
Endemis
Potensil
Sporadis
Aman
Aman
Cendana
Endemis
Aman
Potensil
Potensil
Potensil
Aman
Endemis
Aman
Aman
Maiwa
Aman
Sporadis
Endemis
Endemis
Endemis
Potensil
Endemis
Endemis
Potensil
Bungin
Endemis
Potensil
Potensil
Potensil
Aman
Aman
Aman
Aman
Potensil
Baroko
Aman
Aman
Aman
Malua
Aman
Aman
Sporadis
Aman
Aman
Aman
Endemis
Endemis
Potensil
Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2000 sampai 2009) dapat dilihat pada Lampiran Tabel 1. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim hujan (Oktober - Maret) di Kabupaten Pinrang Kecamatan
Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Banjir
Wt. Sawitto Tiroang Paleteang Cempa Duampanua Patampanua Lembang B. Lappa Mt. Sompe Mt. Bulu Lanrisang Suppa
Tikus
P.Batang
Potensil
Sporadis
Endemis
Sporadis
Potensil
Potensil
Sporadis
Endemis
Potensil
Endemis
Sporadis
Sporadis
Potensil
Potensil
Sporadis
Potensil
Potensil
Potensil
Potensil
Kekeringan
Grayak
W.coklat
Tungro
Kresek
Potensil
Potensil
Endemis
Endemis
Aman
Potensil
Sporadis
Potensil
Potensil
Aman
Sporadis
Sporadis
Endemis
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Potensil
Endemis
Sporadis
Sporadis
Potensil
Sporadis
Endemis
Endemis
Endemis
Aman
Endemis
Endemis
Potensil
Sporadis
Sporadis
Potensil
Potensil
Aman
Aman
Potensil
Potensil
Endemis
Potensil
Aman
Aman
Aman
Aman
Endemis
Potensil
Sporadis
Endemis
Potensil
Aman
Endemis
Aman
Potensil
Potensil
Sporadis
Endemis
Endemis
Aman
Endemis
Sporadis
Aman
Potensil
Endemis
Endemis
Potensil
Aman
Potensil
Aman
Aman
Potensil
Sporadis
Potensil
Aman
Aman
Potensil
Aman
Cendawan
Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2001 sampai 2010) dapat dilihat pada Lampiran
Tabel 2. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim hujan (Oktober - Maret) di Kabupaten Sidrap Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Kecamatan
Banjir
Tikus
P.Batang
Grayak
W.coklat
Tungro
Kresek
W.sangit
Baranti
Potensil
Endemis
Sporadis
Sporadis
Potensil
Aman
Endemis
Potensil
Aman
P.Rijang
Sporadis
Endemis
Sporadis
Sporadis
Endemis
Aman
Potensil
Potensil
Endemis
Potensil
Endemis
Endemis
Endemis
Endemis
Aman
Endemis
Sporadis
Aman
MaritengaE
Sporadis
Sporadis
Endemis
Endemis
Potensil
Endemis
Endemis
Endemis
Aman
Sidenreng
Endemis
Endemis
Endemis
Sporadis
Potensil
Sporadis
Potensil
Amaan
Sporadis
Wt.Pulu
Potensil
Sporadis
Endemis
Endemis
Potensil
Aman
Potensil
Sporadis
Endemis
Pitu Riase
Aman
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Potensil
Aman
Aman
Potensil
Aman
Pitu Riawa
Endemis
Endemis
Sporadis
Endemis
Endemis
Sporadis
Aman
Sporadis
Aman
Dua Pitue
Potensil
Sporadis
Endemis
Endemis
Sporadis
Sporadis
Aman
Potensil
Aman
T.Limpoe
Sporadis
Endemis
Sporadis
Endemis
Endemis
Aman
Potensil
Potensil
Potensil
P.Lautang
Potensil
Endemis
Sporadis
Endemis
Endemis
Aman
Sporadis
Sporadis
Aman
Kulo
Kekeringan
Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2001 sampai 2010) Tabel 3. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim hujan (Oktober - Maret) di Kabupaten Barru Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Kecamatan Tanete Riaja Tanete Rilau Barru Soppeng Riaja Mallusettasi Balusu Pujananting
Banjir
Kekeringan
Tikus
P.Batang
Grayak
W.coklat
Tungro
Kresek
Sporadis
Aman
Endemis
Endemis
Sporadis
Sporadis
Sporadis
Endemis
Endemis
Endemis
Endemis
Potensil
Endemis
Endemis
Endemis
Aman
Endemis
Endemis
Endemis
Endemis
Endemis
Endemis
Endemis
Endemis
Endemis
Potensil
Potensil
Sporadis
Endemis
Endemis
Endemis
Endemis
Potensil
Potensil
Potensil
Sporadis
Aman
Endemis
Endemis
Potensil
Aman
Sporadis
Potensil
Aman
Sporadis
Endemis
Aman
Aman
Potensil
Cendawan
Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2001 sampai 2010) dapat dilihat pada Lampiran
Tabel 4. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim kemarau (Oktober - Maret) di Kabupaten Enrekang Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Kecamatan
Tikus
P.Batang
W.coklat
Tungro
Kresek
Alla
Aman
Sporadis
Sporadis
Potensil
Aman
Endemis
Aman
Aman
Sporadis
Baraka
Aman
Sporadis
Sporadis
Potensil
Potensil
Aman
Aman
Aman
Potensil
Potensil
Endemis
Sporadis
Potensil
Potensil
Aman
Aman
Aman
Sporadis
Aman
Potensia
Sporadis
Potensil
Aman
Sporadis
Aman
Aman
Sporadis
Masalle
Sporadis
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Enrekang
Sporadis
Aman
Sporadis
Sporadis
Endemid
Potensil
Endemis
Aman
Aman
Cendana
Endemis
Aman
Endemis
Potensil
Aman
Aman
Endemis
Aman
Aman
Maiwa
Aman
Endemis
Endemis
Endemis
Endemid
Potensil
Endemis
Endemis
Potensil
Bungin
Potensil
Potensia
Potensil
Aman
Aman
Aman
Endemis
Sporadis
Potensil
Malua
Aman
Aman
Sporadis
Potensil
Aman
Aman
Aman
Aman
Endemis
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Anggeraja Curio
Baroko
Banjir
Kekeringan
Grayak
Cendawan
Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2001 sampai 2010) dapat dilihat pada Lampiran