BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 Riwayat Sekolah Sekolah Kemurnian berawal dari gagasan dan semangat seorang pemuda yang bernama Haris Lamuda. Beliau mengimplementasikan ide-nya menjadi kenyataan pada tahun 1978. Pada awalnya, sekolah Kemurnian hanya terbuka untuk tingkat TK dan SD yang terletak di Jakarta Pusat. Dua tahun berikutnya beliau membuka pendidikan tingkat lanjut yaitu SMP dan SMA. Perlahan namun pasti, sekolah Kemurnian menjadi institusi yang terakreditasi A dalam tahun-tahun terakhir ini. Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berdirinya sekolah Kemurnian pusat. Setelah perjuangan beliau selama 10 tahun, beliau mengembangkan cita-citanya dalam dunia pendidikan yaitu mendirikan sekolah Kemurnian II pada 18 Juli 1988 dan sekolah Kemurnian III Citra pada 21 Juli 1997. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, beliau dengan sangat berani untuk meminjam modal dari bank. Beliau benar-benar membangun sekolah Kemurnian II dari nol. Pada kurun waktu itu, beliau mengalami masa-masa yang sangat sukar dan pahit serta jatuh bangun, namun berkat usaha , kerja keras dan atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa akhirnya pinjaman tersebut dapat dilunasi dengan waktu 22 tahun. Kegiatan belajar mengajar di SMA Kemurnian II dimulai pukul 07.00 pagi dan berakhir pada pukul 14.20 di siang hari. Sedangkan pada hari Selasa dan Rabu terdapat kegiatan ekstrakulikuler sehingga jam mengajar berakhir pada pukul 15.00. Hari efektif kegiatan mengajar pada SMA kemurnian II adalah dari hari Senin – Jumat, dan para siswa diliburkan pada hari Sabtu dan Minggu.
36
37
3.2 VISI, MISI, Tujuan dan Motto SMA Kemurnian II SMA Kemurnian II mempunyai tujuan yaitu: Mewujudkan warga SMA Kemurnian II yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berilmu, berkelakuan baik dan mampu meraih prestasi belajar yang maksimal di bidang akademik dan non-akademik dengan semangat belajar dan berkarya. Visi SMA Kemurnian II: “Menjadi sekolah yang unggul dalam Iman dan Ilmu pengetahuan yang dilandasi sikap toleransi untuk menuju era global” Misi SMA Kemurnian II: 1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan terhadap siswa secara efektif 2. Menumbukan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut sebagai sumber kearifan dalam bertindak 3. Membantu
setiam
siswa
untuk
mengenali
potensi
dirinya
mengembangkannya secara optimal 4. Mebumbuhkan semangat belajar dan bekerja kepada warga sekolah Motto SMA Kemurnian II (7B): 1. Beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Belajar di setiap waktu 3. Berahklak baik kepada sesame dan lingkungan sekitar 4. Berpikir secara kritis, kreatif dan objektif 5. Berkarya sebagai bentuk pengamalan ilmu dan pengabdian 6. Bertanggung jawab atas segala tugas dan kewajiban yang diberikan 7. Bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, sekolah, dan masyarakat
dan
38
3.3 Struktur Organisasi Sekolah
Ketua Yayasan
Koordinator SMA
Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah
Kepala Tata Usaha
Staff Kesiswaan
Staff Konseling
Perpustakaan
Staff Laboran
Guru Mata Pelajaran
Siswa
Wali Kelas
Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Kemurnian II
39
3.3.1 Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab sekolah mencakup berikut: 1. Kegiatan sekolah yang berkaitan langsung dengan pendidikan sekolah 2. Kepala Sekolah dapat menunjuk seseorang atau beberapa orang guru agar diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan 3. Kepala Sekolah bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan sekolah yang dipimpinnya dengan sepengetahuan 4. Seluruh kegiatan sekolah yang berlangsung harus berpedoman pada peraturan yang berlaku 5. Kurikulum secara menyeluruh merupakan pedoman dan sumber bagi kegiatan belajar mengajar di sekolah 6. Kepala sekolah mengadakan pencatatan yang lengkap terhadap semua kegiatan sekolah
3.3.1.1 Tugas Kepala Sekolah Kepala
Sekolah
adalah
seseorang
yang
berkewajiban
merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi seluruh kegiatan pendidikan di sekolah dengan perincian sebagai berikut: 1. Mengatur jadwal berjalannya proses belajar mengajar dalam sekolah, mencakup: a. Program tahunan, semester berdasarkan kalender pendidikan b. Jadwal pelajaran tahunan dan pembagian tugas guru c. Program satuan pelajaran/program semester
40 d. Pelaksanaan ulangan/tes: formatif, subformatif, dan EBTA e. Menyusun norma penilaian berdasarkan pedoman penilaian Depdikbud f. Membuat keputusan dan bertanggung jawab dalam hal kenaikan kelas g. Mengadakan laporan hasil belajar murid h. Penetapan dalam peningkatan proses belajar mengajar 2. Bertanggung jawab dalam mengatur administrasi kantor, murid, pegawai, perlengkapan, keuangan, perpustakaan 3. Membina siswa/i sekolah sesuai kurikulum/pedoman yang berlaku 4. Menjalin hubungan kemasyarakatan 5. Memberikan contoh akhlak budi pekerti pada setiap warga sekolah
3.3.1.2 Tugas Wakil Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah bertugas dan bertanggung jawab untuk membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan berikut: 1. Menyusun perencanaan membuat program kegiatan dan pelaksanaan program 2. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan 3. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran 4. Mengatur pelaksanaan program penilaian kriteria kenaikan kelas, kriteria kelulusan dan laporan kemajuan belajar serta pembagian rapor dan STTB
41
3.3.1.3 Tugas Tata Usaha Pegawai tata usaha sekolah bertugas membantu urusan Kepala Sekolah yang berhubungan dengan kegiatan manajemen dan administrasi dengan perincian sebagai berikut: 1. Penyusunan program Tata Usaha sekolah 2. Melaksanakan program rutin Kepala sekolah 3. Tertib administrasi perkantoran 4. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah 5. Penyusunan laporan kegiatan sekolah 6. Pelayanan sekolah dan masyarakat
3.3.1.4 Tugas Guru Mata Pelajaran Guru bertanggung jawab dan bertugas memberikan pendidikan serta pengajaran di sekolah berdasarkan kurikulum yang berlaku dengan perincian sebagai berikut: 1. Menyusun program pelajaran a. Program semester b. Satuan pelajaran 2. Menyajikan program a. Intrakulikuler b. Kokurikuler c. Ekstrakulikuler
42 3. Melaksanakan evaluasi a. Formatif b. Subformatif c. Sumatif d. EBTA/UAN 4. Melaksanakan analisis hasil evaluasi proses belajar mengajar 5. Menyusun dan melaksan akan program perbaikan dan pengayaan 6. Menyusun dan melaksanakan program bimbingan dan penyuluhan di kelasnya 7. Melaksanakan dan mengatur administrasi kelas 8. Menghadiri rapat-rapat dan pertemuan di KKG/PKG 9. Mengikuti penataran-penataran yang ditentukan
3.3.1.5 Tugas Wali Kelas Wali kelas merupakan guru yang bertanggung jawab untuk membantu melaksanakan tugasnya di bidang pengelolaan kelas yang menjadi prioritas utamanya yaitu: 1. Mengelola administrasi kelas yang meliputi: a. Daftar siswa b. Jadwal pelajaran c. Daftar piket siswa d. Kelompok Belajar e. Absensi kelas f. Buku inventaris kelas
43 2. Mengelola siswa dalam berbagai kegiatan sekolah mencakup: a. Upacara bendera b. Peringatan hari besar c. Class meeting / lomba d. Peran serta dalam 8 K e. Keagamaan 3. Menghimpun nilai siswa dan mengadakan hasil penilaian. 4. Mengisi dan membagi buku laporan hasil pendidikan. 5. Bekerja sama dengan urusan kurikulum, urusan kesiswaan, guru mata pelajaran dan guru bimbingan.
3.3.1.6 Tugas Staff Urusan Kesiswaan Staff urusan kesiswaan bertugas membantu kegiatan sekolah yang mencakup: 1. Program bimbingan / konseling 2. Mengadakan serta mengorganisir kegiatan 7K yang meliputi: a. Keamanan b. Kebersihan c. Ketertiban d. Keindahan e. Kekeluargaan f. Kesehatan g. Kerindangan
44 3. Mengadakan serta membina kegiatan OSIS yang meliputi: a. Kepramukaan b. Palang Merah Remaja (PMR) c. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) d. Usaha Kesehatan Siswa (UKS) e. Patroli Keamanan Sekolah (PKS) f. PASKIBRA 4. Mengadakan program yang bersangkutan dengan prestasi 5. Menyeleksi calon usulan beasiswa
3.3.1.7 Tugas Staff Urusan Bimbingan Konseling Staff urusan bimbingan dan konseling bertugas menjalankan dan bertanggung jawab dalam kegiatan yang meliputi: 1. Program penyuluhan 2. Keluhan siswa dalam kendala kesulitan belajar 3. Memberikan layanan serta bimbingan untuk membantu siswa dalam meraih prestasi 4. Mengadakan penilaian serta pelaksaan bimbingan konseling 5. Membuat grafik statistik mengenai hasil bimbingan
3.3.1.8 Tugas Pustakawan Pustakawan bertugas dalam kegiatan-kegiatan yang meliputi: 1. Menyusun laporan berkaitan dengan kegiatan perpustakaan
45 2. Menyusun tata tertib perpustakaan 3. Mengadakan bahan-bahan pustaka 4. Menjalankan kepengurusan perpustakaan 5. Melayani siswa, guru, staff lainnya dan masyarakat 6. Mengembangkan perpustakaan secara kuantitatif dan kualitatif 7. Memelihara dan menjaga bahan-bahan pustaka
3.4 Sistem Yang Sedang berjalan Dalam menjalankan kegiatan operasional sekolah, sekolah Kemurnian II menggunakan internet provider dari Telkom ASTINet yang kemudian di hubungkan ke jaringan lokal dengan Router TP-Link dan Switch D-Link untuk mencakup seluruh jaringan computer yang ada pada SMA Kemurnian II. Dalam jaringan lokal ini SMA Kemurnian II memiliki: 2 buah D-Link Switch 24 port 10/100 Mbps dengan tipe DES-1024A 2 buah D-Link Switch 8 port 10/100 Mbps dengan tipe DES-1008A 1 buah Router Wireless TP-Link tipe TL-WR941ND 40 buah komputer dalam ruang lab komputer 3 buah komputer dalam ruang guru 2 buah komputer dalam ruang tata usaha
46
Gambar 3.2 Topologi Jaringan SMA Kemurnian II
Dalam jaringan komputer SMA Kemurnian II yang sedang berjalan pada ruang lab switch dihubungkan ke switch. Hal tersebut kurang baik karena meyebabkan pengiriman paket data menjadi lebih lama dan jika pada switch pertama tersebut mati maka semua komputer yang terhubung pada switch kedua akan mati total. Pengiriman paket data lebih lama terjadi karena data yang dikirim tidak langsung dikirim ke komputer tapi dikirimkan ke switch baru switch tersebut meneruskan paket data ke komputer yang dituju.
47
3.5
Permasalahan Yang Dihadapi Setelah melakukan survei lapangan dan wawancara langsung dengan mengajukan
pertayaan-pertanyaan yang berhubungan dengan sistem yang sedang berjalan, maka dapat disimpulkan bahwa sekolah menghadapi beberapa masalah, yaitu: 1. Tidak adanya pengaturan bandwidth. Pada jaringan SMA Kemurnian II, tidak ada pengaturan pembagian bandwith yang teratur pada setiap komputer, sehingga jika ada pemakai yang tidak membutuhkan bandwidth yang lebih dapat memboroskan bandwidth yang ada. Pengaturan bandwidth dilakukan pada router TP-Link, sehingga tidak ada optimasi penggunaan bandwidth yang ada. 2. Tidak adanya pembagian IP address secara teratur pada setiap ruangan. Pada jaringan SMA Kemurnian II, tidak ada pembagian IP address secara teratur untuk bagian ruang komputer, ruang guru, dan ruang tata usaha. Pengaturan IP address diatur oleh router secara dinamik. 3. Tidak adanya network monitoring tools. Pada jaringan SMA Kemurnian II tidak adanya tools yang digunakan untuk monitoring aktifitas dari jaringan pada SMA Kemurnian II. 4. Proses belajar terganggu karena jaringan yang kurang memadai. Pada jaringan SMA Kemurnian II menggunakan topologi star yang berbasis wired yang hanya terdapat di ruangan komputer dan ruang guru. Guru dan murid yang sedang berada di kelas dalam proses belajar merasa terhambat jika ingin melakukan presentasi dan melakukan pencarian tambahan informasi dari internet.
48 5. Tidak adanya akses internet ketika dibutuhkan pada saat acara sekolah berlangsung. Pada jaringan SMA Kemurnian II, tidak ada jaringan berbasis wireless, sehingga ketika pada saat acara-acara di sekolah yang membutuhkan dukungan akses internet tidak dapat terpenuhi. 6. Keterbatasan waktu dan biaya untuk pengembangan jaringan. Hambatan pada SMA Kemurnian II untuk pengembangan jaringan karena keterbatasan waktu kepala bagian komputer yang harus mengajar dan juga biaya untuk pengembangan jaringan sangat terbatas. Semua biaya untuk keperluan tambahan sekolah SMA Kemurnian II seperti untuk pengembangan jaringan harus disetujui terlebih dahulu oleh pihak yayasan.
3.6 Analisis Permasalahan Berdasarkan kesimpulan permasalahan yang ada dapat dianalisis permasalahan yang dihadapi oleh SMA Kemurnian II terkait jaringan yang sedang digunakan. Keluhan para staff di ruang tata usaha mengenai terganggunya kerja mereka karena jaringan yang kurang memadai yang disebabkan oleh pembagian bandwidth jaringan yang tidak baik. Pada saat pengamatan atau observasi dilakukan, didapatkan para murid yang berada di ruangan laboratorium komputer saat jam pelajaran membuka website yang tidak berkepentingan di saat jam pelajaran. Karena tidak adanya pembagian bandwidth, bandwidth internet di sekolah terpakai sehingga mengakibatkan staff di ruang tata usaha terganggu pekerjaannya.
49 Keluhan lain yang didapat berdasarkan hasil wawancara singkat dengan kepala bagian komputer SMA Kemurnian II, adalah masalah kesulitan pada saat monitoring dan maintenance jaringan. Router TP-Link TL-WR941ND yang digunakan sekolah memiliki fasilitas monitoring dan maintenance jaringan namun sulit digunakan oleh kepala bagian komputer SMA Kemurnian II. Sehingga dapat disimpulkan bahwa beliau kesulitan dalam mengoperasikan tools monitoring jaringan pada router TP-Link TLWR941ND dan keterbatasan waktu yang dimiliki beliau karena harus mengajar. Permasalahan lain yang didapat juga setelah wawancara dengan kepala bagian komputer SMA Kemurnian II adalah keinginan membuat jaringan wireless pada SMA Kemurnian II untuk membantu proses belajar di kelas dan juga untuk mendukung saat acara sekolah sedang berlangsung. Jaringan wireless tersebut diharapkan dapat menjadi tambahan sumber daya yang dapat membantu proses mengajar dan pembelajaran di kelas bagi guru dan murid. Selain itu juga jaringan wireless diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akses internet pada saat acara-acara sekolah sedang berlangsung. Permasalahan lain yang didapat adalah seputar pengembangan jaringan sekolah. Saat ini sekolah SMA Kemurnian II menggunakan router wireless TP-Link TL-WR941ND sebagai router jaringan mereka. Router wireless TP-Link TL-WR941ND ini memang cukup banyak digunakan di berbagai perusahaan ataupun instansi menengah ke bawah karena memiliki fitur yang cukup baik dengan harga yang terjangkau. Seiring perkembangan sekolah SMA Kemurnian II, jaringan yang ada dirasa perlu dilakukan pengembangan dan perubahan. Pengembangan jaringan dengan membuat jaringan wireless diharapkan dapat mengatasi kebutuhan SMA Kemurnian II dan perubahan pada jaringan lokal diharapkan dapat menyelesaikan masalah pembagian bandwidth dan maintenance jaringan pada SMA Kemurnian II. Untuk melakukan
50 pengembangan dan perubahaan jaringan pada SMA Kemurnian II akan memakan biaya dan waktu. Keterbatasan waktu kepala bagian komputer SMA Kemurnian II menjadi penghambat SMA Kemurnian II untuk melakukan pengembangan jaringan, selain itu juga semua biaya untuk keperluan pengembangan jaringan harus disetujui terlebih dahulu oleh pihak yayasan.
3.7 Usulan Pemecahan Masalah Setelah dilakukannya survei dan wawancara langsung, maka selanjutnya diberikan usulan solusi pemecahan masalah-masalah sebagai berikut: 1. Menggunakan router mikrotik untuk mengatur jaringan. 2. Menggunakan router wireless dengan teknik WDS (Wireless Distrbution System) untuk jaringan wireless. 3. Menggunakan DHCP dan NAT untuk pembagian IP pada jaringan wireless guest serta menggunakan NAT untuk pembagian jaringan wireless kelas. 4. Melakukan blocking pada website tertentu yang tidak berhubungan dengan kegiatan belajar dan mengajar. 5. Menggunakan tools monitoring jaringan yang mudah dipahami untuk monitoring dan maintenance jaringan SMA Kemurnian II.
51 Alasan penggunaan router mikrotik dibandingkan dengan router konvensional lainnya yaitu: 1. Harga jauh lebih murah bila dibandingkan dengan router konvensional yang berharga lebih mahal. 2. Router mikrotik memiliki lisensi yang dapat di-upgrade. 3. Sangat handal untuk menangani jaringan berskala menengah ke bawah seperti jaringan yang digunakan pada SMA Kemurnian II. 4. Memiliki fitur yang lengkap dalam me-routing jaringan komputer yang tidak kalah dengan router kelas menengah atas. 5. Fitur manajemen jaringan yang ada pada router mikrotik dapat diandalkan untuk jaringan yang tidak terlalu besar. 6. Firewall dan security pada router mikrotik dikenal handal. 7. Terdapat fungsi untuk melakukan back-up konfigurasi sehingga mudah dalam melakukan perbaikan bila terjadi masalah pada konfigurasi jaringan.