ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI RAWAT INAP RS TUGU IBU Febri Agung Kristianto ;Arta Moro Sundjaja, S.Kom., SE., MM ; Hidayatullah, SE., Ak., M.Si Sistem Informasi dan Akuntasi, Binus University ABSTRACT RS Tugu Ibu is one of thehospitalsestablishedin 1985, located on Jl. Bogor BotanicalKM-29 CimanggisDepok.RS Tugu Ibuhas severalareas ofhealth carethat includesinpatienthealth services. The problemfacingthe hospitalis dataavailableora fullroomthat is usedin the filingroomtends to be inaccurate. In additiontofiling ofreferencechecks, drug use and the use ofmedical equipment, only use thememorandumtoany such action. This canlead toerrorsin the recording ofreferralsthat have been made. The research methodology usedconsisted ofthePhaseInitiationSystems;PhaseAnalysis System; PhaseDesign System; PhaseDevelopment andImplementation System.. With theAnalysis andDesign ofInformationSystemsAdministrationin RS Tugu Ibu, is expected to helpin the process offilingroom,notethe use oftransactions, data mortgageinsurancecompaniesis well documented, and can helpthe nurse-patient unit in calculatingthe cost of care. Moreover, it canhelp improveinternal controls ineach ofthe administrative processof hospitalization. Keyword :analysis, design, inpatient health service, administration, information systems ABSTRAK RS Tugu Ibu merupakan salah satu rumah sakit yang berdiri pada tahun 1985 yang berlokasi di Jl. Raya Bogor KM 29 Cimanggis-Depok. RS Tugu Ibu memiliki beberapa bidang pelayanan kesehatan yang di dalamnya termasuk pelayanan kesehatan rawat inap.Masalah yang dihadapi rumah sakit adalah data ruangan yang tersedia atau penuh yang digunakan dalam pengajuan ruangan cenderung tidak akurat.Selain itu untuk pengajuan rujukan pemeriksaan, penggunaan obat serta penggunaan alat kesehatan tersebut, hanya menggunakan nota untuk setiap tindakan tersebut.Hal ini dapat menimbulkan terjadinya kesalahan dalam pencatatan rujukan yang telah dilakukan. Metodologi penelitian yang digunakan terdiri dari Fase Inisiasi Sistem; Fase Analisis Sistem; Fase Perancangan Sistem ;Fase Pengembangan dan Implementasi Sistem. Dengan adanya Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Administrasi RS Tugu Ibu ini, diharapkan dapat membantu dalam proses pengajuan ruangan, penggunaan nota transaksi, data tanggungan perusahaan jaminan tercatat dengan baik, dan dapat membantu perawat unit rawat inap dalam menghitung biaya perawatan. Selain itu dapat membantu meningkatkan pengendalian internal dalam setiap proses administrasi rawat inap. Kata Kunci :analisis, perancangan, rawat inap, administrasi, sistem informasi
PENDAHULUAN Pengintegrasian sistem merupakan salah satu keunggulan yang harus dimiliki oleh organisasi atau perusahaan dalam menghadapi persaingan di lingkungan bisnis.karena dengan semakin kompetitifnya persaingan di lingkungan bisnis, untuk mampu memenangkap persaingan tersebut atau minimal mampu bertahan, maka pemanfaatan teknologi / sistem informasi merupakan salah satu aspek yang menjadi penentu dalam kompetisi tersebut. Sistem informasi dalam suatu organisasi perusahaan sangatlah penting untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Dalam hal ini, jika sistem informasi penjualan tidak efektif, maka hal tersebut akan berakibat fatal bagi perkembangan perusahaan. Penjualan merupakan aktivitas yang penting bagi perusahaan.Dengan penjualan, perusahaan dapat menghasilkan laba untuk membiayai kelangsungan usaha perusahaan dan perkembangannya, maka semua informasi sangatlah penting bagi perusahaan.Sehingga sistem informasi, sangat dibutuhkan dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi organisasi sehingga dapat meningkatkan daya saing suatu organisasi atau perusahaan. Hal seperti ini pun juga berlaku untuk organisasi atau perusahaan yang bergerak dibidang jasa seperti rumah sakit.Rumah sakit merupakan bentuk sarana pelayanan kesehatan dan merupakan institusi yang sarat dengan permasalahan yang komplek dan unik. Salah satu keunikan rumah sakit adalah bahwa disatu sisi rumah sakit merupakan institusi yang mengemban fungsi sosial kepada masyarakat dengan selalu mengutamakan kemanusiaan, serta kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan, maka oleh karena itu rumah sakit harus terus memberikan pelayanan yang maksimal sehingga dapat memunculkan loyalitas masyarakat terhadap rumah sakit tersebut karena loyalitas pelanggan diyakini disebabkan oleh kepuasan pelanggan (customer satisfaction), kualitas jasa yang dipersepsikan (perceived quality), nilai yang dipersepsikan (perceived value), kepercayaan (trust) dan komitmen (commitment). Kepuasan pelanggan dapat dikonseptualisasikan sebagai keseluruhan evaluasi pelanggan atas performa suatu penawaran. Jika hasil evaluasi pelanggan terhadap suatu produk telah memenuhi atau melampaui ekspetasinya, maka pelanggan tersebut kemungkinan akan menunjukan sikap positif dari pelanggan tersebut.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode SDLC yang terdiri dari 4 (empat) fase, yaitu fase inisiasi sistem, fase analisis sistem, fase perancangan sistem dan fase pengembangan dan implementasi sistem.Fase inisiasi sistem dilakukan dengan pengumpulan data, studi pustaka, observasi dan wawancara terhadap pihak-pihak terkait.Fase analisis sistem dilakukan dengan melakukan analisis terhadap data dan informasi yang telah terkumpul dengan memberikan gambaran bisnis secara lengkap, dengan menggunakan activity diagram untuk memaparkan dan memahami masalah yang ada secara detail. Selanjutnya fase perancangan sistem dengan menggunakan menyusun perancangan dengan menggunakan metode Object Oriented and Design oleh Satzinger, Jackson dan Burd dengan penyajian berupa UML model diagram. Dan pada fase pengembangan dan implementasi sistem dilakukan dengan dengan melakukan coding dengan dasar diagram-diagram yang telah dibuat sebelumya pada fase perancangan sistem. Proses perancangan dan pembangunan sistem ini menggunakan Microsoft Visual Studio 2008 dan Microsoft SQL Server 2005.
HASIL DAN BAHASAN Analisis Masalah pada Sistem yang Berjalan 1.
Prosedur penerimaan pasien masuk, data ruangan yang tersedia atau penuh yang digunakan dalam pengajuan ruangan cenderung tidak akurat, hal ini dapat mengakibatkan lama nya waktu proses pengajuan ruangan, ini dikarenakan belum adanya form yang mencatat permintaan ruangan yang diajukan oleh para pasien serta mencatat ruangan apa saja yang telah diisi ataupun masih kosong.
2.
Prosedur penerimaan pasien masuk, dokumen-dokumen yang digunakan terhadap pasien rawat inap dikumpulkan dalam map medical record pasien tersebut. Dengan menggunakan map medical record tersebut, maka pihak RS Tugu Ibu harus mengeluarkan biaya lebih untuk pengadaan map tersebut dan tempat penyimpanan dokumen-dokumen tersebut.
3.
Proses pemberian tindakan medis dan obat, untuk pengajuan rujukan pemeriksaan, penggunaan obat serta penggunaan alat kesehatan tersebut, hanya menggunakan nota untuk setiap tindakan tersebut, belum ada form khusus yang digunakan untuk mencatat rincian tindakan dan penggunaan tersebut sehingga rentan terjadinya kesalahan dalam pencatatan rujukan yang telah dilakukan.
4.
Proses Retur Obat, pada proses pengembalian atau pergantian obat akibat kesalahan permintaan atau pemberian obat, rentan terjadi kesalahan dalam pencatatan obat apa saja yang memang telah digunakan ataupun yang telah dikembalikan atau diganti karena tidak adanya rincian retur yang digunakan dalam proses tersebut.
5.
Proses Penghitungan Rincian Biaya Perawatan bagi Pasien Jaminan, data tagihan yang dihasilkan rentan tidak valid, karena pada penghitungan rincian biaya perawatan masih dilakukan secara manual berdasarkan pada catatan jaminan yang dibuat oleh bagian admission dalam mencatat data-data jaminan bagi pasien rawat inap.
6.
Proses penerimaan pelunasan biaya perawatan dan penerimaan pembayaran piutang, belum ada nya form yang mencatat rincian pembayaran bagi pasien atau penanggung jawab pembayaran yang melakukan pembayaran pelunasan biaya perawatan lebih dari satu kali atau bagi penanggung jawab pembayaran piutang perusahaan penjamin, sehingga sulit mencari history pembayaran yang telah dilakukan.
7.
Proses pencatatan piutang jaminan, belum dilakukannya analisis umur piutang oleh RS Tugu Ibu, sehingga dapat beresiko mengalami kerugian yang dikarenakan perusahaan penjamin mengalami kebangkrutan atau sudah berhenti beroperasi.
Solusi Permasalahan 1.
Solusi terhadap prosedur penerimaan pasien masuk : Membuat suatu sistem yang dapat memonitor status ruangan yang saat ini terisi dan yang masih kosong serta membuat form khusus yang hanya digunakan untuk pasien mengajukan ruangan yang diinginkan, dengan begitu pada saat pasien baru ingin mengajukan ruangan, dapat terlihat mana ruangan yang telah terisi dan ruangan yang masih kosong.
2.
Solusi terhadapprosedur penerimaan pasien masuk : Membuat suatu sistem terintegrasi dimana setiap orang atau bagian yang terlibat dapat mengakses dokumen tersebut, sehingga meminimkan penggunaan map pada setiap pasien yang dirawat dan pihak RS Tugu Ibu juga dapat mengurang biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan dan dan penyimpanan dokumen-dokumen tersebut.
3.
Solusi terhadap prosedur pemberian tindakan medis dan obat : Membuat suatu sistem khusus yang memilki suatu form khusus, dimana dalam form tersebut bagian perawat unit rawat inap dapat mencatat setiap tindakan medis dan pemeriksaan yang dilakukan, serta setiap penggunaan alat kesehatan dan program penunjang yang digunakan dan diberikan selama masa perawatan pasien rawat inap serta membuat suatu form resep obat khusus yang mencatat setiap pengambilan obat dan obat yang digunakan oleh pasien rawat inap selama masa perawatan dan yang akan dibawa pulang oleh pasien.
4.
Solusi terhadap prosedur Retur Obat : Membuat suatu form yang digunakan untuk mencatat dan memonitor rincian obat yang diretur, sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam pencatatan obat yang digunakan dan akibatnya dapat berpengaruh pada rincian biaya yang kemudian akan dibayarkan oleh pasien atau penanggung jawab pembayaran.
5.
Solusi terhadap prosedur Penghitungan Rincian Biaya Perawatan bagi Pasien Jaminan :
Membuat sistem yang dapat langsung menggenarate data-data jaminan yang ditanggung oleh perusahaan jaminan, sehingga pada saat penghitungan biaya perawatan, sistem dapat langsung melakukan penghitungan secara otomatis terhadap data-data tanggungan perusahaan jaminan. 6.
7.
Solusi terhadap prosedur penerimaan pelunasan biaya perawatan dan penerimaan pembayaran piutang : Membuat form bukti pembayaran rawat inap baru yang didalamnya dapat mencatat sekaligus memonitor pembayaran pelunasan biaya perawatan yang dilakukan oleh pasien sehingga baik pihak RS Tugu Ibu ataupun pasien atau penanggung jawab pembayaran dapat mengetahui history pembayaran yang telah dilakukan. Solusi terhadap prosedur pencatatan piutang jaminan : Melakukan analisis serta membuat laporan analisis umur piutang yang kemudian akan diserahkan kepada direktur, untuk kemudian RS Tugu Ibu akan membuat jurnal penangguhan piutang untuk perusahaanperusahaan jaminan yang mengalami masalah atau lambat dalam melakukan pembayaran piutang kepada RS Tugu Ibu. Sehingga dengan demikian, jika suatu saat ada perusahaan jaminan yang mengalami bangkrut atau berhenti beroperasi, RS Tugu Ibu tidak akan mengalami kerugian yang besar.
Rekomendasi Sistem Informasi yang Diusulkan
1.
Prosedur Penerimaan Pasien Masuk (Pasien Umum) Sistem pada prosedur ini dimulai ketika bagian admisi menerima surat pengantar yang dikirimkan oleh poliklinik/IRJ atau IGD, kemudian pasien atau penanggung jawab pembayaran akan diminta memilih ruangan yang kemudian akan digunakan oleh pasien rawat inap dalam masa perawatannya. Setelah pasien atau penanggung jawab pembayaran memilih ruangan, bagian akan membuat form permintaan ruangan yang didalamnya terdapat data ruangan serta uang muka yang harus dibayarkan oleh pasien atau penanggung jawab pembayaran, dimana besarnya uang muka tersebut adalah tarif ruangan dikalikan dengan 3 hari masa perawatan menurut kebijakan RS Tugu Ibu. Setelah form permintaan ruangan tersebut selesai dibuat, kemudian form ruangan tersebut akan dikirimkan ke bagian tempat pendaftaran pasien (TPP). Di bagian TPP setelah menerima form permintaan ruangan dari bagian admisi dan berdasarkan surat masuk perawatan yang diterima dari poliklinik/IRJ atau IGD, bagian TPP akan membuat surat masuk rawat yang berisikan tentang data-data pasien dan informasi ruangan yang akan ditempati pasien. Selain itu bagian TPP juga akan membuat dokumen kesanggupan pembayaran uang muka (CM.34), dimana pasien akan diminta menyetujui dan menandatangani CM,34 tersebut, jika pasien tidak menyanggupi pembayaran uang muka tersebut, maka pasien akan diberikan alternatif rujukan ke rumah sakit lain dan kemudian bagian TPP akan membuat surat rujukan keluar. Jika pasien telah menyetujui dan menandatangani CM.34 tersebut, pasien dapat langung masuk ruangan perawatan dan CM.34 tersebut akan dikirimkan kebagian kasir unit rawat inap untuk kemudian melakukan penagihan kepada pasien atau penanggung jawab pembayaran.
2.
Prosedur Penerimaan Pasien Masuk (Pasien Jaminan) Sistem pada prosedur ini dimulai ketika bagian admisi menerima surat pengantar yang dikirimkan oleh poliklinik/IRJ atau IGD, kemudian bagian admisi akan menghubungi pihak perusahaan jaminan untuk menanyakan data-data jaminan yang dijamin oleh perusahaan jaminan dan kemudian mencatatnya kedalam form catatan jaminan, kemudian berdasarkan form catatan jaminan tersebut, bagian admission akan mengecek status ruangan yang tersedia dan melihat apakah hak kelas ruangan yang dijamin oleh perusahaan masih tersedia atau tidak, jika ruangan tersebut masih tersedia, maka bagian admisi akan langsung mencatat data ruangan tersebut kedalam form permintaan ruangan, tetapi jika hak kelas ruangan tersebut tidak tersedia, maka pasien atau penanggung jawab pembayaran akan diminta memilih ruangan lain yang tersedia dan setelah pasien mendapatkan ruangan, data ruangan tersebut akan dicatat kedalam form
permintaan ruangan dan akan menentukan jumlah uang muka yang harus dibayarkan oleh pasien yang mendapatkan ruangan tidak sesuia dengan hak kelas ruangan perusahaan. Jumlah besar uang muka tersebut adalah tarif ruangan dikalikan dengan 3 hari masa perawatan yang mana merupakan kebijakan dari RS Tugu Ibu. Kemudian form permintaan tersebut akan dikirimkan ke bagian tempat pendaftaran pasien (TTP) untuk kemudian berdasarkan surat masuk perawatan yang disertai dengan kartu asuransi dan surat jaminan perusahaan dari poliklinik/IRJ atau IGD dan form permintaan ruangan dari bagian admisi, bagian TPP akan membuatsurat masuk rawat yang berisikan data-data pasien serta ruangan perawatan yang akan ditempati pasien selama masa perawatan. Selain itu bagian TPP juga akan membuat dokumen kesanggupan pembayaran uang muka (CM.34) untuk pasien jaminan yang tidak mendapatkan ruangan sesuai dengan hak kelas ruangan pasien. Jika pasien atau penanggung jawab pembayaran tidak menyeujui dan menandatangani CM.34 tersebut, maka pasien akan diberikan alternatif untuk dirujuk kerumah sakit lain dengan membuat surat rujukan keluar. Dan jika pasien atau penanggung jawab pembayaran telah menyetujui dan menandatangani CM.34 tersebut, maka pasien dapat memulai proses perawatannya dan kemudian CM.34 berserta kartu asuransi dan surat jaminan perusahaan tersebut akan dikirimkan kepada bagian kasir unit rawat inap untuk kemudian melakukan penagihan kepada pasien atau penanggung jawab pembayaran dan melakukan pengecekan terhadap kebasahan surat jaminan tersebut, yang kemudian akan dibuatkan konfirmasi surat jaminan berdasarkan surat jaminan dan kartu asuransi yang dibawa oleh pasien atau penanggung jawab pembayaran. 3.
Prosedur Penagihan dan Pembayaran Uang Muka Sistem pada prosedur ini dimulai ketika bagian kasir unit rawat inap menerima dokumen kesanggupan pembayaran uang muka (CM.34) beserta dengan kartu asuransi dan surat jaminan untuk pasien jaminan. Kemudian bagian kasir unit rawat inap akan melakukan penagihan uang muka dengan membuat tagihan uang muka yang akan dikirimkan kepada pasien atau penanggung jawab pembayaran. Setelah pasien atau penanggung jawab pembayaran melakukan pembayaran dan bagian kasir unit rawat inap telah menerima pembayaran tersebut, maka bagian kasir unit rawat inap akan membuat bukti pembayaran uang muka. Untuk pasien jaminan, bagian kasir unit rawat inap juga akan melakukan pengecekan terhadap keabsahan surat jaminan yang dibawa oleh pasien atau penanggung jawab pembayaran tersebut dan kemudian akan membuat konfirmasi surat jaminan.
4.
Prosedur Pemberian Tindakan Medis dan Obat Bagi Pasien Rawat Inap Sistem pada prosedur ini dimulai ketika pasien atau penanggung jawab pembayaran telah menyetujui dan menandatangani CM.34 dan pasien telah masuk ruang perawatan. Setelah pasien masuk proses perawatan, Jika pasien diharuskan menjalani pemeriksaan khusus dalam laboratorium atau radiologi, maka bagian perawat unit rawat inap akan mengisi form pemeriksaan radiologi atau form pemeriksaan laboratorium sebagai pengantar pemeriksaan tersebut, serta bagian perawat unit rawat inap akan menyertakan hasil pemeriksaan tersebut kedalam form pemeriksaan tersebut. Dan jika pasien diharuskan menggunakan alat kesehatan, maka permintaan alat kesehatan tersebutakan dicatat oleh bagian perawat unit rawat inap kedalam form permintaan alat kesehatan dan untuk program penunjang yang diberikan kepada pasien, maka perawat unit rawat inap akan mencatat data penggunaan tersebut kedalam form permintaan program penunjang. Dan untuk segala jenis tindakan medis yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan, maka data tindakan medis tersebut akan dicatat kedalam form catatan medis. Untuk pengambilan obat yang digunakan oleh pasien selama masa perawatan ataupun yang kemudian akan dibawa pulang oleh pasien, bagian perawat unit rawat inap akan mengisi form resep obat terlebih dahulu sebelum meminta obat tersebut kepada bagian farmasi. Dan jika terjadi
kesalahan dalam pemberian obat atau ada obat yang harus dikembalikan dan ditukar, maka bagian perawat unit rawat inap harus mengisi form retur obat terlebih dahulu untuk menghindari kesalahan dalam perhitungan rincian biaya pengambilan dan penggunaan obat selama masa peraawatan maupun yang akan dibawa pulang pasien. Jika pasien telah mendapatkan izin pulang dari dokter ataupun jika pasien tersebut dirujuk ke rumah sakit lain dan bahkan meninggal, maka bagian perawat unit rawat inap akan membuat rincian biaya perawatan yang dibuat berdasarkan form catatan medis, form penunjang medis, form permintaan alkes, form pemeriksaan radiologi, form pemeriksaan laboratorium, form resep obat dan form retur obat. Untuk pasien jaminan, pembuatan rincian biaya perawatan (CM.35) ini, akan didasarkan pada form catatan jaminan yang dibuat oleh bagian admission, sehingga sistem dapat menetukan berapa biaya yang harus dibayarkan oleh pasien dan mana yang akan dijamian oleh perusahaan jaminan. CM. 35 ini kemudian akan ditembuskan kepada bagian penagihan untuk selanjunya ditagihankan kepada pasien atau penanggung jawab pembayaran dan untuk pasien jaminan akan ditembuskan kepada bagian keuangan sebagai dasar pencatatan piutang jaminan. 5.
Prosedur Penagihan dan Pencatatan Hutang Pasien Rawat Inap Sistem pada prosedur ini dimulai ketika bagian penagihan telah menerima rincian biaya perawatan (CM.35) yang dibuat oleh bagian perawat unit rawat inap, kemudian bagian penagihan akan membuat surat tagihan rawat inap yang akan ditagihkan kepada pasien atau penanggung jawab pembayaran. Dimana jumlah yang harus dibayarkan oleh pasien umum yaitu total biaya perawatan seluruhnya, tetapi untuk pasien jaminan, jumlah biaya yang harus dibayarkan oleh pasien atau penanggung jawab pembayaran yaitu jumlah biaya yang tidak ditanggung oleh perusahaan penjamin ditambah dengan sisa pembayaran uang muka yang belum diselesaikan oleh pasien atau penanggung jawab pembayaran. Jika ada pasien atau penanggung jawab pembayaran yang belum sanggup melunasi pembayaran biaya perawatan, maka pasien atau penanggung jawab pembayaran diminta datang kebagian keuangan untuk mengurus pernyataan hutang. Kemudian bagian keuangan akan membuat surat persetujuan pernyataan hutang yang harus ditandatangani oleh pasien atau penanggung jawab pembayaran disertai dengan barang jaminan yang digunakan sebagai ganti pembayaran hingga pasien atau penanggung jawab pembayaran telah sanggup melunasi pembayaran biaya perawatan seluruhnya.
6.
Prosedur Penerimaan Pelunasan Biaya Perawatan Rawat Inap Sistem pada prosedur ini dimulai ketika pasien atau penanggung jawab pembayaran telah menerima surat tagihan rawat inap dari bagian penagihan, pasien atau penanggung jawab pembayaran melakukan pembayaran biaya perawatan yang kemudian akan diterima oleh bagian kasir unit rawat inap. Setelah meneriman pembayaran biaya perawatan, bagian kasir unit rawat inap akan membuat bukti pembayaran rawat inap sebagai bukti dari pembayaran yang telah dilakukan pasien atau penanggung jawab pembayaran. Bukti pembayaran rawat inap tersebut kemudian akandiserahkan kepada pasien atau penanggung jawab pembayaran dan juga akan ditembuskan kepada bagian keuangan sebagai dasar pembuatan laporan penerimaan kas rawat inap dan transaksi jurnal. Untuk pasien atau penanggung jawab pembayaran yang sebelumnya telah mengajukan pernyataan hutang,, jika pasien atau penanggung jawab pembayaran telah melunasi seluruh biaya perawatan, maka barang jaminan yang digunakan sebagai ganti pembayaran dahulu, akan diproses kembali untuk dikembalikan kepada pasien atau penanggung jawab pembayaran dan hutang pasien tersebut akan dihapus seluruhnya.
7.
Prosedur Pencatatan Piutang Jaminan Sistem pada prosedur ini dimulai ketika bagian perawat unit rawat inap telah menyelesaikan rincian biaya perawatan (CM.35) yang kemudian dikirimkan kepada bagian keuangan. Setelah menerima CM.35 tersebut bagian keuangan akan melakukan update terhadap daftar piutang jatuh tempo perusahaan jaminan. Dasar pencatatan piutang jatuh tempo ini tidak hanya berasal dari data pada CM.35 saja, tetapi juga berdasarkan surat tagihan perusahaan yang dibuat oleh bagian penagihan untuk data piutang yang telah ditagih dan bukti pembayaran jaminan oleh bagian kasir unit rawat inap untuk data pembayaran piutang yang telah dilakukan oleh perusahaan jaminan. Data-data yang terdapat dalam daftar piutang jatuh tempo tersebut mencakup data piutang jaminan perusahaan, data piutang baru, tanggal penagihan terakhir, jumlah pembayaran terakhir yang dilakukan perusahaan jaminan serta jumlah total biaya piutang perusahaan jaminan.
8.
Prosedur Penagihan Piutang Jaminan dan Penerimaan Pembayaran Piutang Perusahaan Jaminan Sistem pada prosedur ini dimulai ketika bagian melakukan pengecekan terhadap data piutang yang akan jatuh tempo pada daftar piutang jatuh tempo, kemudian bagian keuangan akan memberikan informasi piutang tersebut kepada bagian penagihan untuk segera melakukan penagihan kepada perusahaan jaminan dengan membuat surat tagihan perusahaan. Setelah perusahaan jaminan menerima surat tagihan tersebut dan perusahaan jaminan telah melakukan pembayaran piutang tersebut dengan cara transfer, cek ataupun debit, maka perusahaan jaminan diwajibkan menyerahkan bukti pembayaran yang telah dilakukan tersebut dan membuat bukti pembayaran jaminan. Dimana bukti pembayaran tersebut dapat mencatat rincian pembayaran yang telah dilakukan oleh perusahaan jaminan. Kemudian surat tagihan perusahaan dan bukti pembayaran jaminan tersebut masing-masing akan dikirimkan kepada bagian keuangan, untuk kemudian bagian keuangan melakukan update terhadap daftar piutang jatuh tempo perusahaan jaminan.
Sistem ini akan digunakan untuk membantu proses perawatan pasien rawat inap baik pasien umum ataupun jaminan, dari mulai penerimaan pasien masuk dari IRJ/Poliklinik maupun IGD hingga pasien menyelesaikan masa perawatannya dan pelunasan serta pembayaran biaya perawatan oleh pasien atau penanggung jawab pembayaran dan oleh perusahaan penjamin.Serta melakukan pencatatan atas setiap transaksi yang terjadi dan pembuatan laporan yang diperlukan. Sistem Informasi Administrasi Rawat inap pada RS Tugu Ibu akan dibanguna dan dikembangkan dengan menggunakan arsitektur client-server, dimana masing-masing client pada masing-masing bagian, menggunakan platform PC (Personal Computer) yang tersambung dengan server pusat melalui jaringan LAN. Dibawah ini, merupakan spesifikasi hardware dan software yang lebih jelas, yaitu : 1.
Server a.
Processor
= Intel Core i5 2400 3.1 Ghz
b.
RAM
= VGen 4 GB
c.
Harddisk
= Seagate 1 TB
d.
Monitor
= LCD 17 inch
e.
Keyboard dan mouse
2.
Client a.
Processor
= Intel Dual Core 3.1 Ghz
b.
RAM
= VGen 2 GB
c.
Harddisk
= Seagate 160 GB
d.
Monitor
= LCD 17 inch
e.
Keyboard dan mouse
3.
Printer
4.
Software
= Hp laser Jet P1005
a.
Microsoft windows XP professional atau 7 sebagai sistem operasi.
b.
Microsoft Visual Studio 2008 sebagai aplikasi pembangunan dan pengembangan software.
c.
VB. Net sebagai bahasa pemrograman.
d.
Microsoft SQL Server 2005 sebagai server database.
Dalam analisis pada proses bisnis yang diusulkan dapat dilihat berdasarkan gambar Class Diagram dibawah ini :
SIMPULAN Berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dilakukan, dengan menerapkan sistem informasi administrasi rawat inap yang diusulkan, proses rawat inap RS Tugu Ibu dapat berjalan secara maksimal dalam memberikan pelayanannya terhadap pasien tanpa perlu adanya kesalahan-kesalahan yang terjadi didalam pemberian pelayanan kesehatan terhadap pasien. Serta disarankan adanya pengembangan terhadap instansi-instansi lain yang memiliki hubungan dan memberikan dukungan terhadap proses rawat inap RS Tugu Ibu.
DAFTAR PUSTAKA Gelinas, Ulric J., Richard B.(2008).Accounting Information System.(7th Edition).Canada :Thomson South Western. Gui, Anderes, Maryanie, Melvin Octorian, Nurhadi, Wiliam. (2009). Evaluasi Sistem Informasi Penjualan pada PT Arori Jaya.CommIT.3(2). 79-81 Hall, James A. (2008).Introduction to Accounting Information System (7th Edition). Cengage Learning, South Western. Hasbudin.(2007). Peran Implementasi Strategi, Perilaku Termotivasi dan Pelaksanaan Sistem Akuntansi Terhadap Pengendalian Intern. Jurnal Akuntansi. 20-40 Henderi.(2009). Perencanaan Strategis Sistem Informasi Perguruan Tinggi.3(2). 74-78 Jones, Frederick L. & Rama, Dasaratha V. (2006). Accountng Information System: A Business Approach. Thomson, South Western. Mcleod, Raymond, Jr. dan Schell, George alih bahasa oleh Teguh, H. (2004).Sistem Informasi Manajemen (edisi ke delapan). Jakarta: Indeks. Mulyadi.(2008). Sistem Informasi Akuntansi. (edisi 4). Jakarta :Salemba Empat
O’Brien, James A. (2005). Introduction to Information Systems :Managing Information Technology in the Business Enterprise, 6th Edition. McGraw-Hill, USA. Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).(2004). Pedoman Akuntamsi Rumah Sakit Non-Pemerintah. Romney, Marshall B, Steinbart, Paul J. (2006). Accounting Information System.10th ed. Pearson Prentice Hall, New Jersey. Rustiyanto, Ery. (2010). Sistem Manajemen Rumah Sakit Yang Terintegrasi.Yogyakarta. Satzinger, J.W., Jackson, R.B., BURD, S.D. (2005). Object-Oriented Analysis and Design with the Unified Process. Boston: Course Technology.
Tjahyadi, Rully Arlan. (2009). Pengujian Komitmen Multidimensional Allen dan Meyer dalam Konteks Pemasaran Jasa. Jurnal Manajemen Bisnis. 195-219 Whitten, Jeffrey L., Bentley, Lonie D.(2007). System Analysis and Design Methods.(7th Edition). New York: Mc Graw-Hill.