ANALISIS DAN PERACANGAN JARINGAN INDONESIA WIFI BERBASIS IPV6 PADA PT.TELKOM INDONESIA
Nama Penulis: Arif Aulia Mochammad Misbahus Surur Michael Firman Nama Dosen Pembimbing: Ir. Rusdianto Roestam, M.Sc, Ph.D. PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk Wireless Broadband STO Gambir Lt.4 Jl.Medan Merdeka Selatan No.12,Jakarta Pusat Telp:021-3841800,
[email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah merancang jaringan Indonesia WiFi yang baru sehingga jaringan tersebut dapat bekerja dengan lebih optimal dan menganalisis jaringan tersebut dengan protokol IPv6 yang merupakan pengembangan dari IPv4. Metodologi penelitian yang dilakukan meliputi metode analisis (menggunakan Top Down Approach sebagai kerangka berpikir, survei terhadap sistem yang sedang berjalan,dan studi literatur) dan metode perancangan topologi jaringan, konfigurasi pada peralatan jaringan. Hasil penelitian adalah terbentuknya jaringan Indonesia WiFi baru yaitu dengan menggunakan Wireless Access Gateway serta mengetahui fungsi dari IPv6 dan perbandingan performa antara IPv4 dan IPv6. Simpulan dari penelitian ini adalah dengan digunakan Wireless Access Gateway, maka performa dari jaringan Indonesia WiFi akan lebih optimal. Kata Kunci : WiFi, Wireless Access Gateway, IPv6
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi jaringan berkembang dengan cepat. Semua informasi dapat diakses melalui jaringan komputer. Teknologi jaringan yang sebelumnya menggunakan kabel, sekarang sudah beralih menjadi nirkabel dimana semua orang dapat mengaksesnya kapanpun dan diamanapun berada. Aktivitas perusahaan juga menerapkan ICT (Information and Communication Technology) sebagai landasan penggerak kemajuan perekonomian dan persaingan perusahaan. Salah satu faktor penting dalam ICT yang menentukan kemajuan sebuah perusahaan yaitu infrastruktur jaringan di dalam perusahaan. Infrastruktur jaringan sangat mendukung mobilitas yang tinggi kepada pekerja dan memberikan keamanan terhadap data suatu perusahaan. Selain itu, Jaringan komputer juga dibutuhkan untuk melakukan pertukaran informasi yang berupa data antara lain teks,video,gambar, dan lain-lain. Kondisi jaringan komputer yang baik , akan mempengaruhi proses bisnis perusahaan tersebut sehingga akan menguntungkan perusahaan.Saat ini berbagai macam aplikasi telah menggunakan internet, di antaranya transfer file (FTP), surat elektronik (email), akses jarak jauh (Telnet), dan lain sebagainya, membuat pemakaiannya dapat melampaui kapasitas jaringan berbasis IP untuk mensuplai layanan dan fungsi yang diperlukan tersebut. Diperkirakan dalam beberapa tahun yang akan datang alamat IPv4 akan habis terpakai dan secara perlahan akan dikurangi pemakaiannya karena tidak lagi mampu untuk memfasilitasi penggunaan internet. Hal ini yang mendorong para ahli untuk merancang internet protocol yang baru guna menanggulangi keterbatasan resource pada IPv4, sehingga terciptalah IPv6. Sebenarnya terdapat juga IPv5 yang dirancang pada akhir tahun 1980, namun IP versi ini tidak pernah dibuat untuk keperluan publik, tetapi dimaksudkan sebagai protokol eksperimental.Perubahan terbesar yang terjadi pada IPv6 apabila dibandingkan dengan IPv4 terdapat pada header. Header pada IPv4 hanya sebesar 32 bit sedangkan pada IPv6 header menjadi 128 bit. PT.Telekomunikasi Indonesia,Tbk (TELKOM)
adalah salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar
indonesia yang sudah lama melayani semua masyarakat nusantara terutama dalam bidang telekomunikasi. Saat ini, PT.Telekomunikasi Indonesia,Tbk (TELKOM) sedang mengembangkan salah satu produknya yaitu Indonesia Wifi.Indonesia Wifi memiliki arsitektur yang cukup menunjang penggunaan jaringan IPv6. Salah satu peranan penting dalam arsitektur Indonesia Wifi tersebut adalah WAC (Wireless Access Controller) yang digunakan untuk mengontrol akses jaringan yang masuk dari Access point. Akan tetapi, banyaknya pengguna yang masuk ke jaringan melewati WAC mengakibatkan CPU overload sehingga terjadi kerja yang berat pada WAC tersebut. Tujuan akhir dari Indonesia Wifi adalah semua warga Indonesia dari Sabang sampai Merauke dapat mengakses internet secara gratis. Jaringan Indonesia Wifi yang berbasis IPv6 saat ini hanya tersedia di beberapa kota besar saja, seperti Bandung dan Medan. Hal tersebut merupakan bentuk solidaritas dari kemajuan perkembangan teknologi di Indonesia dan menandakan Telkom adalah salah satu yang terdepan dalam penerapan IPv6 di Indonesia.
Kasus permasalahan yang ada pada perusahaan adalah: •
Pada jaringan Indonesia WiFi, WAC (Wireless Access Control) sering terjadi CPU overload, artinya WAC bekerja dengan melebihi kapasitas yang ia miliki sehingga membuat kinerja jaringan Indonesia WiFi kurang optimal.
Adapun tujuan dari penelitian skripsi ini adalah: 1. Merancang jaringan Indonesia Wifi yang lebih efisien. 2. Menyampaikan informasi secara lengkap dan tepat sasaran tentang penggunaan serta implementasi IPv6 terhadap masyarakat. Adapun Manfaat dari penelitian skripsi ini adalah : 1. Peningkatan performa jaringan Indonesia Wifi. 2. Jaringan komputer yang berbasis IPv6 memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan IPv4.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang akan digunakan tim penulis dalam proses pengumpulan data,analisis, perancangan dan desain jaringan adalah Top-down approach. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa desain jaringan yang diimplementasikan memenuhi kebutuhan dan tujuan bisnis pada perusahaan. Top-Down Approach merupakan metodelogi yang tepat karena mencakup keseluruhan proses
dalam
menganalisis, merancang ataupun mengembangkan sistem jaringan.Secara umum, Top-Down Approach menggambarkan bagaimana kebutuhan antar layer dimana solusi-solusi yang menjawab kebutuhan layer dibawah dijawab oleh layer yang diatasnya.Jika relasi antar layer tersebut tersusun dengan baik dan benar,maka layer yang paling bawah akan dapat memenuhi kebutuhan awal yang terdapat di layer paling atas .Berikut adalah proses yang dikerjakan masing-masing layer pada Top-Down Aprroach: 1.
Bussines Layer: Pada tahap ini dilakukan indentifikasi mengenai proses bisnis dan fungsi utama bisnis pada perusahaan.
2.
Application Layer :Pada tahap ini dilakukan indentifikasi diperlukan
mengenai aplikasi yang
untuk menjalankan proses bisnis yang ingin dilakukan dan identifikasi
informasi apa saja yang dibutuhkan. 3.
Data Layer : Pada tahap ini, dari aplikasi yang dipakai akan diidentifikasikan data yang diperlukan oleh aplikasi yang dipakai, alur data,distribusi data, serta pengumpulan data yang berhubungan dengan kebutuhan informasi.
4.
Network Layer : Pada tahap ini dilakukan analisis dan desain jaringan , serta perencanaan implementasi jaringan ,manajemen jairngan dan monitoring hasil.
5.
Technology Layer : Pada tahap ini dilakukan analisis teknologi apa saja yang dignakan (hardware dan software), serta desain dan implementasi physical network .
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis dan wawancara yang telah dilakukan, ditemukan masalah, yaitu pada jaringan Indonesia WiFi, WAC (Wireless Access Control) sering terjadi CPU overload, artinya WAC bekerja dengan melebihi kapasitas yang ia miliki sehingga membuat kinerja jaringan Indonesia WiFi kurang optimal.
Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT.TELKOM, maka solusi yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan yang sedang terjadi pada perusahaan tersebut yaitu menambahkan WAG (Wireless Access Gateway). WAG merupakan perangkat jaringan komputer yang mengkombinasikan fungsi dari Wireless Access Point, router. Fungsi utama dari WAG adalah mengatur atau mengontrol NAT (Network Address Translation) session pada jaringan. WAG dapat menampung sebanyak 25.000 sessions. WAG berfungsi merouting paket dari Wireless LAN ke jaringan lainnya, khususnya LAN yang memakai kabel.
Gambar 1. Rancangan Usulan Topologi
Dari hasil yang telah diperoleh, perbedaan IPv4 dan IPv6 tidak terasa dari sisi
end user. Pada testing di
jaringan Indonesia Wifi ini menggunakan dual-stack dan testing web yang umum digunakan. Metode dual stack memungkinkan IPv4 dan IPv6 address dapat berjalan bersamaan di satu perangkat di semua layer protocol. Sehingga perangkat memiliki dua alamat yakni IPv4 dan IPv6 tanpa saling bertindihan satu sama lainnnya
serta
memiliki
gateway
yang
berbeda
pula.
Routing table yang ada pun terdiri dari routing table IPv4 dan IPv6. Berikut gambar hasil testing tersebut.
Gambar 2. Hasil Pengujian Jaringan Indonesia Wifi dengan Dual Stack
Gambar 3. Hasil Pengujian IPv4 dan IPv6 melalui web
Gambar 4. Hasil testing berhasil koneksi ke website melalui IPv6
Gambar 5. Kinerja WAC setelah pemakaian WAG Dari Hasil rancangan topologi yang telah di buat menjelaskan tentang efek pemakaian WAG (Wireless Access Gateway). Berdasarkan gambar tersebut, dapat dilihat bahwa terjadi perbedaan yang cukup besar apabila WAG tersebut digunakan. Sumbu-x menggambarkan parameter waktu dalam interval 5 jam selama 72 jam atau 3 hari. Sumbu-y menggambarkan persentase kinerja WAC setelah memakai WAG. Jika pada gambar 1 terdapat persentase kinerja WAC yang mencapai 100% pada beberapa interval waktu, pada gambar 2 tidak terdapat satupun persentase kinerja WAC yang mencapai 100% dalam interval waktu 72 jam. Bahkan setelah memakai WAG, persentase kinerja WAC tidak mencapai 50%, hal ini diakibatkan karena WAG dapat menampung lebih banyak NAT session bila dibandingkan dengan daya tampung NAT session di dalam WAC tanpa memakai WAG.
SIMPULAN DAN SARAN
Setelah melalui tahapan penelitian, analisis , dan perancangan , maka ditarik simpulan sebagai berikut: 1.
Penggunaan WAG membantu meringankan beban kerja pada WAC yang sebelumnya menangani seperti DHCP Server,AAA Proxy, dan komponen lainnya sehingga koneksi jaringan akan lebih baik,tidak sering putus, dan stabil.
2.
Peforma jaringan tidak menurun, meskipun jumlah user meningkat dengan pesat.
Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem Jaringan Indonesia WiFi, ada beberapa saran yang dapat digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan jaringan , antara lain :
Peralihan ke IPv6 pasti akan dilakukan. Namun saat ini belum ada alasan untuk berpindah selain ketetapan pemerintah dan alamat IPv4 yang berkurang serta belum ada suatu keharusan. Perlu dibuatkan suatu aplikasi yang dapat mendukung penggunaan IPv6 sehingga user yang beralih akan terasa manfaatnya. Proses implementasi IPv6, memerlukan perubahan terhadap infrastruktur komunikasi, baik di sisi terminal, aplikasi
maupun di sisi jaringan. Booming IPv6 tidak dapat diprediksi terjadinya. Oleh karena itu,
diperlukanlan skenario implementasi IPv6 khususnya bagi penyelenggara telekomunikasi. Di masa depan, dengan kemampuan dan range IPv6 yang begitu besar, bukan tidak mungkin bahwa tiap perangkat elektronik dapat diberikan IP address. Misal, kulkas Anda memiliki IP, maka ketika stok di dalam kulkas sudah hampir habis, berkat kemampuan Artificial Intelligent (AI), secara otomatis akan mengkalkulasi dan langsung mengontak groceries Anda serta memesan melalui internet barang-barang apa saja yang sudah habis stoknya. Contoh lainnya adalah: Anda dapat membuka pintu rumah Anda (yang sudah memiliki IP address tentunya) dengan menggunakan perangkat telekomunikasi Anda (misalnya smart phone) bukan dengan kunci lagi.
REFERENSI Dahlan,A., Roestam,R., Subagyo,E.P., Chohan,M.A., Maruli,P.(2008). Perancangan dan Analisis Kinerja Jaringan Mobile IPv6.Jurnal Teknik Komputer. 16(1):69-83. Goldman, James E.(1998). Applied Data Communications : A Business-Oriented Approach 2nd Edition. John Wiley & Sons,Inc. Hewlett-Packard Company.(2006). Cisco Networking Academy Program HP IT Essentials II : Network Operating Systems Companion Guide. Indianapolis : Cisco Press. Juliandi, Shandy., Jauhari, Surya Mukti., Handoko, Anton., Tjiptadi, Rudi.(2011).Metro Ethernet Pada PT.Telkom Indonesia.Binus ICTC Prosiding 2011. 67-69.
L, Fidar Adjie.(2005).Pendekatan Implementasi IPv6(Online).Diakses pada : 10 Oktober 2013 dari http://www.telkomrdcmedia.com/index.php?ch=8&lang=&s=084645a17c35740a884d078656e42729&n=3 16 McQuerry, Steve.(2008).Authorized Self-study Guide Interconnecting Cisco Network Devices. Cisco : Press. Sofana,Iwan.(2011). Teori dan Modul Praktikum Jaringan Komputer. Bandung : Modula. Sofana,Iwan.(2012). Cisco CCNA & Jaringan Komputer Edisi Revisi. Bandung : Informatika. Tanenbaum, Andrew S.(2003). Computer Networks 4th Edition. New Jersey : Pretince Hall. Unit Pemodenan Tadbiran dan Perancangan Pengurusan Malaysia(MAMPU).(2010). Garis Panduan Transisi
IPv6
Sektor
Awam.[pdf].
http://www.mampu.gov.my/documents/10228/14455/4jan2010.pdf/d855affa-18c4-45cf-bb4fa76edc3e6d36. Diakses tanggal 30 Desember 2013. Williams, Brian K & Sawyer, Stacey C.(2007).Using Information Technology 7th Edition. McGraw-Hill.
RIWAYAT PENULIS
Nama Penulis 1
: Arif Aulia
Tempat,Tanggal Lahir
: Jakarta, 14 Januari 1993
Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Teknik Informatika pada 2014. Nama Penulis 2
: Mochammad Misbahus Surur
Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 20 Juni 1992
Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Teknik Informatika pada 2014. Nama Penulis 3
: Michael Firman
Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 1 Januari 1992
Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Teknik Informatika pada 2014.