ANALISIS DAN PENGEMBANGAN LANJUTAN APLIKASI SIREKA (SISTEM INFORMASI RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN) BAGIAN PENYUSUNAN RENCANA BADAN PUSAT STATISTIK
Abu Bukhori1, Anis Cherid2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mercu Buana JL. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650
[email protected] ,
[email protected]
Abstract - Aplikasi SIREKA merupakan aplikasi yang digunakan untuk melakukan pengumpulan data perencanaan kegiatan unit-unit kerja yang ada di Badan Pusat Statistik. Aplikasi ini mempunyai kelemahan dalam pengisian data rincian dimana proses tersebut memungkinkan pengguna melakukan pengisian data yang salah sehingga mengharuskan Bagian penyusunan Rencana untuk melakukan koreksi ulang. Proses koreksi ulang ini tentu menyita waktu dan memungkinkan munculnya kesalahan yang disebabkan oleh Bagian Penyusunan Rencana ketika melakukan koreksi. Selain itu, terdapat modul-modul laporan yang kurang valid dan terdapatnya kebutuhan dibuatnya modul-modul pelaporan baru yang selama ini belum ada. Kebutuhan lain yang diharapkan diperoleh dari proses pengembangan aplikasi ini adalah kebutuhan agar sistem ini menyediakan alternatif pengisian data selain pengisian melalui antarmuka halaman web, yaitu menggunakan file dengan format Microsoft Excel, sehingga diharapkan penuangan data ke dalam aplikasi SIREKA menjadi semakin mudah. Model pengembangan aplikasi SIREKA yang digunakan dalam penelitian ini adalah model waterfall dan aplikasi SIREKA yang berbasis Web tetap dipertahankan. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa analisis dan pengembangan yang dilakukan terhadap SIREKA, telah berhasil mengatasi kelemahan pengisian RKA, memperbaiki dan membuat modul pelaporan baru yang dibutuhkan dan membuat sistem yang bisa menampung data dalam format Microsoft Excel.Diharapkan di masa yang akan datang aplikasi ini bisa mengakomodasi perubahan data pembiayaan sehingga tidak mengubah data perencanaan tahun anggaran yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Kata Kunci: aplikasi berbasis Web, integrasi Excel, SIREKA, Biro Pusat Statistik, model Waterfall
I. PENDAHULUAN Bagian Penyusunan Rencana merupakan salah satu bagian di Badan Pusat Statistik yang berada dibawah Biro Bina Program yang salah satu tugasnya adalah melakukan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran. Dalam kegiatannya mengumpulkan data rencana kegiatan dan anggaran, Bagian Penyusunan Rencana dibantu oleh aplikasi berbasis web yang bernama SIREKA (Sistem Informasi Rencana Kegiatan dan Anggaran). Aplikasi ini digunakan oleh unit kerja untuk memasukkan data rincian kegiatan beserta besaran jumlah dana yang diperlukan untuk melakukan kegiatan tersebut. Data rincian kegiatan yang telah dimasukkan oleh unit kerja, akan dievaluasi oleh Bagian Penyusunan Rencana dan selanjutnya data hasil evaluasi ini akan dijadikan sebagai acuan bagi pembiayaan kegiatan unit kerja Badan Pusat Statistik dalam satu periode tertentu. Sejak digunakannya aplikasi SIREKA dalam menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA), perbaikan belum pernah dilakukan. Padahal keluhan Volume III/No.1/Mei/2011
selalu ada, baik dari pengguna (unit kerja) maupun Bagian Penyusunan Rencana. Dari sisi pengguna ada kekurangan aplikasi dalam melakukan proses memasukkan data RKA, sehingga data yang dimasukkan tidak akurat dan kurang valid. Hal ini menyebabkan Bagian Penyusunan Rencana harus melakukan koreksi ulang terhadap data tersebut. Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pada proses laporan, terdapat banyak modul laporan yang ada pada aplikasi SIREKA. Dalam berbagai modul tersebut, terdapat modul laporan yang kurang valid atau kurang rinci. Masalah lainnya adalah modul yang belum tersedia, sehingga diperlukan perbaikan dan penambahan modul sesuai kebutuhan. Selain itu, terdapat keinginan untuk menjadikan sistem yang diperbaiki menjadi lebih fleksibel dalam hal metode pengisian data, yaitu menyediakan pilihan metode selain pengisian data menggunakan antarmuka web. Pengguna yang sudah akrab dengan perangkat lunak Microsoft Excel perlu diakomodasi sehingga pengisian data RKA bisa dilakukan dengan mengunggah file dengan format Excel. 1
Dengan latar belakang di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mempelajari cara kerja aplikasi dengan melakukan analisis sistem yang selama ini berjalan. 2. Mempelajari cara kerja pengisian RKA dan merancang sistem pengisian RKA yang lebih baik. 3. Mempelajari aturan dan mekanisme pembacaan data dalam format Microsoft Excel dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan mengintegrasikannya ke dalam aplikasi SIREKA. 4. Mempelajari modul-modul laporan yang ada, merancang perbaikan dan merancang modulmodul laporan yang belum tersedia. 5. Mempelajari tata letak antarmuka dan melakukan perbaikan antarmuka yang lebih sesuai. 6. Mempelajari sistem basis data yang sedang berjalan dan melakukan perbaikan agar aplikasi yang dikembangkan berjalan dengan baik. 7. Mengembangkan lebih lanjut aplikasi SIREKA, sehingga berbagai data yang tidak akurat dan kurang valid dapat diminimalkan atau ditiadakan serta mampu menghasilkan laporan yang lebih rinci dan lebih lengkap, selain dapat menerima data yang diunggah dalam bentuk file Microsoft Excel. Batasan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Studi kasus dilakukan di Bagian Penyusunan Rencana, Badan Pusat Statistik. 2. Pengembangan dilakukan pada modul-modul yang berkaitan dengan proses pengisian data dan proses pelaporan. 3. Metode yang dipergunakan untuk pengembangan perangkat lunak adalah metode Waterfall. 4. Proses pengembangan dimulai dengan analisis terhadap sistem SIREKA yang berjalan, baik dari segi proses bisnis, antar muka, kode program maupun basis data, untuk kemudian dikembangkan dengan memperbaiki kode program dan basis data. 5. Bahasa pemrograman yang digunakan pada pengembangan lanjutan ini adalah bahasa pemrograman PHP. 6. Untuk aplikasi web server menggunakan perangkat lunak Bitnami WappStack serta PostgreSql sebagai server database. 7. Penelitian tidak membahas keamanan jaringan.
1. Menganalisa sistem berjalan melalui pengamatan terhadap proses bisnis, antarmuka, laporanlaporan yang dihasilan , struktur sistem basis data dan kode-kode programnya. Analisis dilakukan agar diperoleh pemahaman tentang cara kerja program dalam menerima masukan dan menghasilkan keluaran. 2. Mengumpulkan dari para pengguna berbagai kekurangan dari sistem berjalan yang selama ini dirasakan serta berbagai kebutuhan baru yang diharapkan dapat disediakan oleh sistem. 3. Melakukan analisis, perancangan, implementasi dan pengujian dengan model Waterfall, sehingga berbagai kekurangan yang dirasakan serta berbagai kebutuhan baru yang diperlukan, dapat disediakan oleh sistem yang berjalan. Pada tahap ini dilakukan perbaikan terhadap proses bisnis, antarmuka, laporan yang dihasilkan, kode program dan struktur sistem basis data. III. ANALISIS , PERANCANGAN, IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada tahap ini penulis akan melakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan dan mendefinisikan masalah-masalah yang ada. Aplikasi SIREKA akan penulis uraikan dengan menggunakan pemodelan Data Flow Diagram dan flowchart sehingga diharapkan pemodelan ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai prosesproses yang sekarang ini sedang berjalan. III.1. Analisis Sistem Berjalan dan Perancangan Sistem yang Dikembangkan Secara umum aplikasi SIREKA yang ada sekarang dapat digambarkan dalam model DFD Konteks pada Gambar 1.
Gambar 1 DFD Konteks aplikasi SIREKA
II. METODE PENELITIAN Untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini, metode yang dipergunakan adalah sebagai berikut: Volume III/No.1/Mei/2011
Data Flow Diagram konteks yang digambarkan pada gambar 1 dapat dijabarkan menjadi diagram Nol / Overview / Level-1 seperti yang terlihat pada 2
Gambar 2. Dalam gambar tersebut, terlihat 4 buah proses yang menggambarkan masing-masing proses dari tiap-tiap entitas eksternal.
yang hampir sama dimana pemilihan akun belanja dan satuannya akan dihilangkan. Flowchart penambahan rincian kegiatan umum dari sistem yang berjalan disajikan dalam Gambar 3.
Gambar 2 Diagram Nol/Overview/Level-1 SIREKA
1. Perbaikan Proses Pada sistem yang sedang berjalan saat ini, terdapat beberapa proses yang memerlukan perbaikan dan pengembangan. Perbaikan berupa perancangan antar muka dan perbaikan kode-kode program pada modul-modul yang terdapat pada proses tersebut. Berbagai perbaikan yang dilakukan terhadap sistem yang berjalan, disajikan dalam beberapa paragraf berikut ini. a. Proses Entri RKA Proses Entri RKA merupakan proses pengisian rincian yang akan dilaksanakan pada kegiatan tertentu. Proses ini berhubungan dengan Proses Koreksi Rincian. Apabila proses pengisian yang dilakukan oleh unit kerja salah, maka Bagian Penyusunan Rencana harus melakukan koreksi dengan mengubah atribut-atribut rincian yang salah menjadi rincian dengan nilai atribut yang benar. Selain itu yang perlu diperhatikan adalah, setiap rincian mempunyai jadwal pelaksanaan yang telah ditentukan, pada program yang sekarang berjalan, pengisian jadwal rincian dilakukan pada satu menu tersendiri yaitu pada menu jadwal kegiatan, hal ini menyebabkan pengguna tidak rinci mengisi jadwal rincian dengan benar, untuk itu menu jadwal kegiatan harus dihapus dan pengisian jadwal rincian disertakan pada pengisian rincian. Dengan melakukan perbaikan terhadap hal-hal di atas maka Proses Koreksi Rincian tidak perlu dilakukan lagi. Terdapat 5 jenis rincian kegiatan yaitu: rincian kegiatan umum, teknis, lainnya, perjalalan dinas atau pelatihan petugas dan rincian lainnya kelima jenis rincian tersebut pada dasarnya mempunyai flowchart Volume III/No.1/Mei/2011
Gambar 3 Flowchart Penambahan Rincian Kegiatan Umum dari Sistem Berjalan
Pada flowchart penambahan rincian diatas, pemilihan akun belanja dan satuan tidak perlu dilakukan karena kedua atribut tersebut melekat pada jenis kegiatan umum. Variabel akun belanja dan satuan dapat diperoleh ketika pengguna memilih jenis kegiatan umum. Selain itu perlu ditambahkan satu proses lagi untuk mengisi jadwal rincian kegiatan umum. Flowchart dari proses yang diperbaiki disajikan dalam Gambar 4.
3
data rincian dengan nilai nol tampil pada laporan. Untuk menghilangkan kesalahan tersebut, langkah yang harus dilakukan setelah start adalah memilih kabupaten tertentu saja yang mempunyai rincian kegiatan sehingga data yang ditampilkan tepat dan bisa lebih rinci menampilkan data sampai ke tingkat kabupaten. Flowchart Laporan Pembiayaan di Daerah yang akan dikembangkan disajikan dalam Gambar 6.
Gambar 6 Flowchart Laporan Pembiayaan di Daerah dari Gambar 4 Flowchart Penambahan Rincian Kegiatan Umum dari Sistem yang Dikembangkan
Sistem yang Dikembangkan
b. Proses Laporan Pembiayaan di Daerah Proses Laporan Pembiayaan di Daerah merupakan modul pelaporan yang menampilkan data rincian kegiatan yang terdapat di suatu propinsi. Gambar 5 memuat flowchart data Laporan Pembiayaan di Daerah dari sistem yang berjalan saat ini.
c. Rekap Nilai Kegiatan per Propinsi Rekap Nilai Kegiatan per Propinsi merupakan modul yang menampilkan rekapitulasi nilai macam kegiatan berdasarkan propinsi. Laporan rekap ini perlu dibuat lebih rinci lagi karena terdapat kebutuhan untuk menampilkan data nilai macam kegiatan sampai ke tingkat kabupaten. 2.
Penambahan Proses-proses Baru
Di bawah ini merupakan proses-proses baru yang dibutuhkan yang belum ada pada sistem berjalan. Penjelasannya disajikan dalam beberapa paragraf di bawah ini.
Gambar 5 Flowchart Laporan Pembiayaan di Daerah dari Sistem Berjalan
a. Proses Entri RKA dengan menggunakan file dengan format Microsoft Excel Proses ini merupakan metode alternatif bagi proses pengisian RKA, selain pengisian RKA dengan menggunakan antarmuka web. Unit kerja mengisi rincian pada file berformat Microsoft Excel dengan aturan-aturan tertentu. Setelah selesai mengisi semua rincian, unit kerja mengunggah file tersebut. Dalam Gambar 7 disajikan flowchart pengisian RKA menggunakan file dengan format Excel.
Pada flowchart dalam Gambar 5, setelah start langkah selanjutnya yang dilakukan adalah memilih data seluruh propinsi yang ada. Hal ini menyebabkan Volume III/No.1/Mei/2011
4
b. Proses Laporan Free Tabel Proses ini dibutuhkan untuk membandingkan data antar rincian. Terkadang ada data yang harus sesuai satu sama lain. Misalnya, data pencacahan harus sesuai dengan data pemeriksaan pencacahan. Oleh karena itu proses laporan ini perlu dibuat untuk melihat sesuai tidaknya data rincian terhadap data rincian yang lain. Dalam Gambar 8 disajikan flowchart Laporan Free Tabel Start
(1)
READ Id_kabupaten
READ Satuan, jnsrincian, id_umum,id_teknis,id_perpop berdasarkan id_rincian yang di pilih
(2)
(3) Jns rincian lainnya?
Ya
Tampilkan volume dan harga satuan rincian lainnya
Tida k (4) Jns rincian Perj.Dinas&pel. Petugas?
Ya
Tampilkan volume dan harga satuan perjalanan dinas dan pelatihan petugas
Tida k
Jns rincian umum?
Ya
Ya (8)
(5) Ya
Tampilkan volume dan harga satuan kegiatan umum
Tidak
Masih ada rincian lain?
Tida k
(9) Masih ada kabupaten lain? Tidak
(6) Jns rincian teknis?
Ya
Tampilkan volume dan harga satuan kegiatan teknis
Tida k (7) Jns rincian perprop?
Ya
Tampilkan data volume dan harga satuan kegiatan lainnya
Start
Gambar 8 Flowchart Laporan Free Tabel dari Sistem yang Dikembangkan
c. Proses Laporan PR Proses Laporan PR merupakan modul laporan yang dibutuhkan untuk menampilkan rincian kegiatan pusat dan daerah dimana pada rincian kegiatan daerah ditampilkan detail rincian sampai tingkat kabupaten. Pada modul ini pula ditampilkan perbandingan nilai unit kerja dengan nilai hasil evaluasi Bagian Penyusunan Rencana. d. Proses Rekap Penjelasan Teknis Saat ini belum ada modul yang menampilkan rekapitulasi penjelasan teknis, padahal rekap tersebut sangat penting untuk mengetahui kegiatan mana yang belum dan sudah mengisi penjelasan teknis. Oleh karena itu modul ini dibutuhkan untuk mempermudah pengecekan penjelasan teknis. Form Rekap Penjelasan Teknis disajikan dalam Gambar 9.
Gambar 7 Flowchart Pengisian RKA dengan Excel Volume III/No.1/Mei/2011
Gambar 9 Form Rekap Penjelasan Teknis
5
e. Proses Rekap Biaya Kegiatan Proses Rekap Biaya Kegiatan merupakan modul laporan yang menampilkan seluruh biaya kegiatan yang telah diinput oleh unit kerja. Laporan tersebut menampilkan biaya untuk alokasi pusat, daerah dan total biaya dari kegiatan tersebut. Form Rekap Biaya Kegiatan disajikan dalam Gambar 10.
III.3. Analisis dan Perancangan Basis Data Terdapat 44 tabel pada sistem basis data SIREKA. Tabel yang berkaitan dengan perbaikan dan pengembangan sistem yang berjalan menjadi sistem yang dikembangkan, adalah sebagai berikut : 1.
Tabel ket_umum, tabel ini merupakan tabel untuk menyimpan keterangan kegiatan umum.
Gambar 10 Form Rekap Biaya Kegiatan Gambar 12 Struktur Tabel Keterangan Umum
III.2. Analisis dan Perancangan Antarmuka Tampilan antarmuka pada detail kegiatan dirasakan kurang simpel oleh beberapa pengguna, sehingga perlu dibuatkan menu dengan mengelompokan item-item menu yang mempunyai kesamaan. Berikut adalah perancangan sistem menu pada aplikasi SIREKA.
Tabel ini perlu ditambahkan atribut akun belanja dan satuannya karena kedua atribut tersebut terikat pada atribut keg_umum. 2.
Tabel ket_teknis, tabel ini menyimpan informasi kegiatan-kegiatan teknis.
Gambar 13 Struktur Tabel Keterangan Teknis
Tabel ini perlu ditambahkan atribut akun belanja dan satuannya, karena kedua atribut tersebut terikat pada atribut keg_teknis. 3.
Tabel ket_perprop, tabel ini menyimpan informasi kegiatan-kegiatan yang pembiayaannya dialokasikan per propinsi.
Gambar 14 Struktur Tabel Keterangan Per Propinsi
Tabel ket_perprop perlu ditambahkan atribut akun belanja dan satuannya, karena kedua atribut tersebut terikat pada atribut keg_perprop. 4.
Tabel keterangan_ext, merupakan tabel yang memuat informasi keterangan perjalanan dinas atau pelatihan petugas.
Gambar 11 Rancangan Sistem Navigasi SIREKA dari Sistem yang Dikembangkan
Volume III/No.1/Mei/2011
6
Tabel 1 Pengujian penambahan rincian kegiatan menggunakan antarmuka web
Gambar 15 Struktur Tabel Keterangan Perjalanan Dinas atau Pelatihan Petugas
NO
Item Rincian
Kondisi
Respon sistem
status
1
Apabila sudah diisi semua item isian rincian
Normal
Penambahan rincian berhasil
ok
2
Apabila belum lengkap mengisi isian rincian
Tidak normal
Penambahan rincian gagal dan sistem menampilkan pesan kesalahan
ok
Tabel ini perlu ditambahkan atribut akun belanja, karena atribut ini terikat pada atribut keterangan 5.
Tabel jadwal, tabel ini dihapus karena informasi jadwal akan ditambahkan pada tabel rincian berupa penambahan atribut jadwal.
Tabel 1 merupakan tabel pengujian penambahan rincian kegiatan menggunakan antarmuka web, skenarionya adalah dengan menguji pengisian rincian dengan mengisi field rincian secara lengkap dan tidak lengkap. Reaksi yang diharapkan adalah sistem berhasil melakukan pengisian rincian ketika field yang diisi lengkap dan sistem mengeluarkan pesan kesalahan ketika isian field belum lengkap. Gambar 16 Struktur Tabel Jadwal Kegiatan 6.
Tabel rincian, merupakan tabel yang menyimpan informasi tentang rincian yang diisi oleh unit kerja
Gambar 17 Struktur Tabel Rincian Kegiatan
Tabel jadwal pada sistem basis data SIREKA dihapuskan, sebagai gantinya ditambahkan atribut baru pada tabel rincian, karena setiap rincian harus jelas kapan rincian tersebut dilaksanakan. Satu lagi penambahan atribut pada tabel rincian adalah atribut untuk membedakan perjalanan dinas dan pelatihan petugas. III.4. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN A. Skenario Pengujian Aplikasi dan Analisis Hasil Implementasi
Volume III/No.1/Mei/2011
Tabel 2 Pengujian penambahan rincian kegiatan menggunakan file Microsoft Excel No
Item Rincian
Kond isi
Respon sistem
Stat us
1
Apabila isian sudah sesuai dengan petunjuk pengisian
Norm al
Penambahan rincian berhasil
Ok
2
Apabila terdapat kesalahan menempatkan jumlah volume di baris yang salah
Tidak norm al
Penambahan rincian gagal dan sistem tidak melakukan penambahan rincian
Ok
3
Apabila file MS.Excel kosong (tidak diisi)
Tidak norm al
4
Apabila tidak mencantumkan nomor urut rincian
Tidak norm al
Tidak ada penambahan / pengurangan rincian. Akan memunculkan halaman entri pembiayaan Penambahan rincian gagal dan sistem tidak melakukan penambahan rincian
Ok
Ok
Tabel 2 merupakan tabel pengujian penambahan rincian dengan mengunggah file berformat Microsoft Excel. Terdapat 4 jenis pengujian dimana pengujian pertama isian file Microsoft Excel diisi secara lengkap, diharapkan respon sistem adalah sistem bisa melakukan pengisian rincian secara normal. Selain itu 3 pengujian lain dilakukan pada kondisi yang tidak normal, dan diharapkan sistem merespon sesuai respon sistem dengan yang tertera pada Tabel 2. 7
Tabel 3 Pengujian halaman laporan No
1
Item Rincian Validasi laporan pembiayaan di daerah
Kondisi
Respon sistem
Status
Normal
Laporan valid/sesuai
Ok
2
Membandingkan rincian menggunakan free table
Normal
3
Tidak memilih item rincian yang akan dibandingkan, klik tombol free table
Tidak Normal
4
Validasi laporan PR
Normal
5 6 7
Validasi Rekap Nilai Kegiatan per Propinsi Validasi rekap indikasub kegiatan Validasi Rekap Biaya Kegiatan
Normal Normal Normal
Perbandingan rincian bisa ditampilkan sesuai item rincian yang di pilih dengan isi rincian yang tepat. Hanya menampilkan daftar propinsi dan kabupaten Laporan valid/sesuai Rekapitulasi valid/sesuai Rekapitulasi valid/sesuai Rekapitulasi valid/sesuai
Ok
Ok
Ok Ok Ok Ok
Tabel 3 merupakan tabel pengujian laporan, baik itu modul laporan lama hasil perbaikan, maupun modul laporan baru. Dari hasil pengujian laporan tersebut, modul-modul laporan yang ada sudah bisa memenuhi kebutuhan pelaporan baik itu untuk unit kerja, Bagian Penyusunan Rencana dan juga Bagian Penyusunan Anggaran. Modul-modul laporan bisa menampilkan data secara tepat dan akurat sesuai kebutuhan saat ini. B. Reaksi Pengguna terhadap Sistem yang Dikembangkan Pada saat penelitian ini dibuat, proses evaluasi yang dilakukan oleh bagian penyusunan rencana sudah melalui tahap akhir. Sebagian besar unit kerja yang ada di BPS pusat sudah melakukan pengisian kegiatan dan rincian-rinciannya ke dalam aplikasi SIREKA. Dari keseluruhan proses analisis dan pengembangan yang dilakukan, terdapat dua tujuan utama yang ingin dicapai yaitu: 1. Perbaikan proses pengisian RKA 2. Membuat sistem pelaporan yang lebih baik yang pada program sebelumnya dirasa belum memenuhi kebutuhan. Dari pengamatan dan wawancara yang dilakukan penulis kepada unit-unit kerja di Biro Pusat Statistik, sebagian besar unit kerja cenderung memilih mengisi rincian kegiatan dengan menggunakan antarmuka web. Hal ini dikarenakan Volume III/No.1/Mei/2011
sebagian unit kerja masih mengalami kesulitan dalam mengisi variabel id, baik itu id_umum, id_teknis dan id_perprop pada file Microsoft Excel. Namum masih ada beberapa unit kerja yang melakukan pengisian dengan menggunakan fasilitas unggah file Microsoft Excel dan hasilnya memang pengisian rincian dengan cara ini lebih cepat dibandingkan dengan unit kerja yang melakukan pengisian rincian dengan menggunakan antarmuka web. Kesimpulan yang penulis dapat adalah, pengisian rincian dengan menggunakan file Microsoft Excel lebih cocok dilakukan untuk unit kerja yang mempunyai kegiatan dengan alokasi rincian sebagian besar dilaksanakan di pusat, sedangkan untuk unit kerja dengan rincianrincian yang sebagian besar dilaksanakan di daerah sebaiknya menggunakan antarmuka web saja untuk menghindari kesulitan. Walaupun sebagian besar unit kerja masih memilih menggunakan tampilan antarmuka web untuk melakukan pengisian rincian, namun secara keseluruhan kekurangan program pengisian rincian sudah bisa diatasi sehingga Bagian Penyusunan Rencana tidak lagi melakukan proses koreksi data rincian yang jumlahnya mencapai 5.708 buah rincian. Pada proses laporan, modul Laporan Pembiayaan di Daerah dan modul Rekap Kegiatan per Propinsi yang mempunyai kekuarangan dalam menampilkan data, sudah berhasil diperbaiki, begitupun dengan kebutuhan akan modul-modul laporan baru seperti Laporan Free Tabel, Laporan PR, Rekap Penjelasan Teknis dan Rekap Biaya kegiatan, sudah berhasil dibuat, sehingga secara keseluruhan, kebutuhan akan modul pelaporan yang diinginkan sudah bisa terpenuhi untuk saat ini. IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dengan adanya penelitian ini penulis diharapkan dapat mengetahui cara kerja sistem sehingga dengan pengetahuan itu penulis dapat: 1. Memperbaiki kekurangan program pengisian RKA 2. Memperbaiki sistem pelaporan yang kurang valid dan membuat modul-modul pelaporan baru yang dibutuhkan 3. Memperbaiki tampilan antarmuka 4. Memperbaiki sistem basis data untuk mendukung perubahan yang dilakukan pada sistem. Dengan penelitian ini pula, aplikasi sireka yang ada sekarang bisa melakukan input RKA dengan cara mengunggah file berformat Microsoft Excel, sehingga diharapkan akan semakin mempermudah unit kerja dalam melakukan pengisian data rincian ke dalam SIREKA.
8
Setelah dilakukan pengujian terhadap kinerja, fungsi dan validasi sistem, dapat disimpulkan bahwa sistem berhasil dianalisa dan dikembangkan sesuai dengan tujuan penelitian ini. B. Saran Aplikasi SIREKA ini masih dapat dikembangkan lagi menjadi lebih baik. Data-data master pembiayaan akan selalu berubah setiap tahunnya, apabila data master diubah pada tahun penganggaran berjalan, maka akan mengubah nominal rincian tahun-tahun sebelumnya. Dengan adanya perubahan data-data master pembiayaan tersebut, kedepan perlu dirancang sistem dan basis data yang bisa menampung data-data pembiayaan untuk tahun yang berbeda sehingga data data rincian tahun-tahun sebelumnya tidak berubah ketika administrator mengubah data master pembiayaan untuk penganggaran tahun berjalan. DAFTAR PUSTAKA [1] Al-Bahra bin Ladjamuddin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005. [2] Betha sidik, Ir, Pemrograman WEB dengan PHP, Informatika, 2006 [3] Henky Prihatna, Kiat Praktis menjadi Webmaster Profesional, Alex media komputindo, 2005 [4] Pressman,R.S., Software Engineering : A Practitioner's Approach, McGraw-Hill, 1997. [5] Accour, mehdi, dkk. 2010, PHP Manual. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2010 dari http://www.php.net/manual/en/ [6] Ariyuana, R, 2010, Membuat Script PHP Import Data MS. Excel Ke MySQL. Diakses pada tanggal 15 September 2010 dari http://blog.rosihanari .net/membuat-script-php-import-data-ms-excelke-mysql.
Volume III/No.1/Mei/2011
9