Analisisdan Penanggulangan SettlementTanah di PLTU Dan PLTGU Tambak Lorok Bab I Ll.
Pendahuluan
Latar Belakang Unit PembangkitanLisrik PLTU dan PLTGU Tambak Lorok dengandaya
total + 1200 MW berlokasi di area pelabuhanTanjung Emas, Semarang.PLTGU Tambak Lorok merupakanunit pembangkityang harusjalan dan mensuplailebih darJ.40o/okebutuhanlistrik di Jawa Tengah. Bila terjadi gangguanoperasi pada pembangkit listrik Tarnbak Lorok akan berakibat fatal pada system kelistrikan, khususnyadaerahJawa Tengatr. Seperti diketahui beberapatahun terakhir setiap terjadi hujan besar atau pasangair laut besar, lokasi pembangkit Tambak Lorok termasukintake hampir selalutergenangair sepertidalamGambar1-1. Genanganair yang terjadi berpotensimengakibatkanterganggunyakegiatandi lokasi pembangkit. Bila tidak diatasi denganbaik suatu saat dapat menyebabkanterhentinya operasi pembangkitselamaterjadi genanganair. Menurut informasi yffiLgade.genanganair tersebutmakin lama makin besardisebabkanturunnyapermukaantanahdi kawasan SemarangBawahsertanaiknyapennukaanair laut.
Gambar I-1 Salah satu genangan di areal kajian
I-1
Untuk mengurangi atau menghilangkan dampak genangan air tersebut, telah dilalrukan pemasanganpompa di tiga (3) lokasi di dalam areal pembangkit seperti dalam Gambar l-2. Tetapi upaya tersebut belum menyelesaikan masalah secara tuntas. Hal ini terbukti dengan terjadinya beberapa kali genangan air di lokasi pembangkit dan Intake pada bulan Mei dan Juni 2004 disebabkan oleh pasang air laut. Karena mengkhawatirkan pengoperasian pembangkit maka perlu dicarikan solusi penanggulangangenanganyang efektif agar pengoperasianpembangkit aman.
GambarI-2 Salahsatusystempompadrainase Salah satu alternatif untuk pengendalian genangan di PLTU dan PLTGU Tambak Lorok adalah pengembangan Sistem Polder. Sistem polder secara global dapat dikatakan sebagai sistem pengendali banjir dengan tanggul atau dinding penahan tanah yang dilengkapi dengan sistem pemompaan. Sebelum pengembangan sistem polder ini, perlu dilakukan suatu studi atau kajian teknis yang mendalam. Penurunan tanah telah mengakibatkan pile cap, tiang pancang dan balok pondasi menggantung di atas permukaan tanah eksisting seperti dalam Gambar 1-3. Bangunan gedung yang menggunakan pondasi tiang juga tampak menggantung seperti yang terlihat pada Gambar l-4. Salah satu dampak penunrnan tanah adalah
t-2
pecahnyabearing di salatrsatu unit PLTGU. Upaya
'kosmetik' yang telah dilakukan
adalalr dengan pemasanganwoven geotextile dan timbtrnan gravel. Upaya ini bukan merupakan solusi terbaik untuk pengendalian penurunan tanah, karena menambah penurunan akibat tambahan beban pada lapisan tanah pondasi.
(b) (a) Gambarl-3 (a) & (b) Dampakpenunrnanpile captiang di pltgu
Gambar 1 - 4 Dampak penurunan pada gedung dengan pondasi tiang
I-3
Dampakpenurunanselanjutnyaadalahpenurunandi lokasi dan bangunanyang tidak menggunakanpondasi tiang. Jalan dan bangunan yang menggunakanpondasi dangkatikut turun mengikuti turunnyatanahdi bawahnyasepertipadaGambarl-5.
padajalandanbangunan GambarI - 5 (a)& (b) Dampakpenurunan berpondasi dangkal
Pada pondasi dangkal terjadi perbedaan penurunan pada bagian bangunan yang didukung dan tidak didukung pondasi.. Antara bagian lantai dengan dinding terjadi retakan kemudian turun di daerah yang mempunyai tegangan yang lebih besar.
I.2.
Tujuan Penelitian Penelitian "Analisis dan Penanggulangansettlement Tanah di PLTU dan PLTGU
Tambak Lorok, Semarang" dimaksudkan untuk : 1. Mengetahui penyebab penurunan, besar penurunan, dan lama penurunan akan berakhir di lokasi PLTU dan PLTGU Tambak Lorok. 2. Mencari solusi untuk mengamankan bangunan di bagian intake tempat operasional pompa dari genanganakibat masuknya air laut. 3. Mengetahui akibat penurunan tersebut apakah berbahaya bagi pondasi bangunan di PLTU dan PLTGU Tambak Lorok.
t-4
4. Mencari solusi penangananpenurunan tanah dan genangandi PLTU dan PLTGU di Tambak Lorok.
I.3
Pembatasan Masalah Kajian dan analisis masalah dalam penulisan tesis ini dibatasi pada hal-hal
sebagaiberikut : 1. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalahhanya analisis geoteknik, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai masukan untuk analisis hidrologi dalam penggulangan genangan. 2. Analisis geoteknik yang dilakukan meliputi interpretasi hasil survey geoteknik, perhitungan konsolidasi, perhitungan daya dukung tiang, perhitungan settlement tiang, mencari angka keamanan daya dukung tiang terhadap negatif skin friction. 3. Sebagai metode pembanding digunakan metode elemen hingga dengan menggunakan program Plaxis.
I.4
SistematikaPembahasan
Bab I Pendahuluan Menjelaskantentanglatar belakangmasalah,tujuan penulisan,pembatasanmasalah, sertasistematikapembahasan. Bab II TinjauanPustaka Berisi teori tentang teori konsolidasi dan settlement, teon daya dukung dan settlementtiang, teori negatif skin friction, gambaranumumtentanglokasi penelitian Bab III RuangLingkup danMetodologiPenelitian Berupa penyajianpermasalahandalam studi kasus, datatanah dan data-datadesign terdahulu, metodologipenelitiansertalangkahkerja. Bab IV AnalisisStudiKasus Berisi interpretasi hasil survey geotaknik, hasil perhitungan besar dan waktu penunxmntanahakibat timbunan,perhitungandayadukungtiang, perhitungandaya
I-5
dukung tiang, perhitungan settlement tiang, perhitungan mencari angka keamanan pondasi tiang terhadap negatif skin friction. Bab V Kesimpulan dan Saran Berisi kesimpulan dan saran.
I-6