Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM E-COMMERCE SEBAGAI SAAS Rizki Panji Asmoro1) dan Febriliyan Samopa 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia e-mail:
[email protected] 2) Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ABSTRAK Pengguna internet di Indonesia memiliki penambahan yang signifikan setiap tahunnya beserta tingginya minat pengguna internet untuk melakukan belanja barang secara online membuat pasar e-Commerce menjadi cemerlang. Hal ini yang mendorong penjual-penjual untuk membuka toko onlinenya sendiri. Akan tetapi penjual seringkali kesulitan untuk membuka toko online online terutama mengenai hal-hal teknis yang meliputinya. Oleh karenanya PT X ingin menyelesaikan permasalahan ini. PT. X ingin mengembangkan suatu sistem e-Commerce dimana para penjual yang ingin membuka toko virtual tidak perlu direpotkan oleh hal-hal teknis dalam membangun sistem e-Commerce, penjual hanya perlu mendaftar dan memasukkan data-data barang yang ingin dijual. Sistem yang dikembangkan diharapkan memenuhi sebagian besar kebutuhan penjual kecil dan menengah. Pada penelitian ini akan dibuat analisis dan desain sistem pengembangan sistem e-Commerce untuk PT. X. Pemilik dari PT X merupakan sumber utama dari penelitian untuk mencari kebutuhan-kebutuhan produk. Hasil dari penelitian berupa Conceptual Data Model, Use Case Diagram, Desain interface dan Product Backlog untuk Scrum. Kata kunci: Analisis Desain Sistem, SaaS, e-Commerce, Scrum.
PENDAHULUAN Dewasa ini teknologi berkembang dengan pesat. Perkembangan teknologi ini juga mempengaruhi mengubah interaksi manusia yang mana sebelumnya hanya dapat bertatap muka untuk melakukan komunikasi, sekarang tidak mengenal jarak, tempat dan waktu untuk melakukan komunikasi. Hal ini juga membuka prospek baru untuk melakukan perdagangan yang mana sebelumnya transaksi jual beli barang dilakukan pada suatu tempat yang secara fisik kelihatan, sekarang dapat dilakukan pula pada dunia virtual dengan memanfaatkan jaringan internet. Model jual beli ini biasa disebut dengan e-commerce. Jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami penambahan yang cukup signifikan pada tiap tahunnya. Data dari internetworldstats menunjukkan pengguna internet di Indonesia sudah mencapai angka 55 juta dengan tingkat penetrasi 22,1% pada akhir Juni 2012. Dengan tingkat penestrasi yang masih sangat rendah, menunjukkan kemungkinan untuk terus bertambah di masa yang akan datang. Dari situs Alexa, data pada bulan Desember 2012 menunjukkan 2 situs e-commerce masuk 25 situs yang di akses terbanyak di Indonesia. Hal ini tentu menunjukkan minat pengakses internet di Indonesia pada situs jual beli secara online ini. Tentu saja hal ini di respon secara positif oleh para pelaku bisnis, hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya situs e-commerce yang beredar di dalam masyarakat. Peminat dari jual-beli secara online tidak hanya dari kalangan perusahaan saja, tetapi juga masyarakat secara umum. Para masyarakat yang ingin mendapatkan penghasilan sampingan hingga usahawan yang baru memulai bisnisnya juga ingin terjun ke dalam dunia penjualan secara online dikarenakan pasarnya yang begitu besar. Sudah banyak situs-situs eISBN : 978-602-97491-9-9 C-13-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
commerce yang beredar dan telah menjawab atau setidaknya berusaha untuk menjawab permasalahan ini. PT X sebagai perusahaan digital agency juga ingin berpartisipasi dalam pasar e-commerce ini. Untuk itu, PT X ingin mengembangkan produk untuk mempermudah masyarakat untuk membuat situs e-commerce secara murah, mudah dan cepat tanpa harus memikirkan aspel-aspek teknis dari pengembangan sebuat sistem e-commerce. Tentu saja produk yang ingin dikembangkan memiliki ciri khas yang berbeda dibandingkan dengan produk-produk serupa yang telah beredar di masyarakat. Salah satu ciri utama dari produk yang hendak dikembangkan adalah adanya webservice yang mana tujuan utama dari webservice ini untuk melakukan komunikasi dengan produk PT X lainnya tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan agar webservice ini melakukan komunikasi dengan aplikasi dari pelanggan PT X. Ciri khas lainnya adalah, pengguna dapat mengatur tampilan tokonya sesuai dengan template yang disediakan oleh situs. Template yang tersedia ada yang bersifat gratis maupun berbayar. Ciri khas lainnya adalah, pengguna dapat memiliki nama domain sendiri untuk toko online yang dimilikinya. Dalam pengembangannya, PT X sudah memiliki kebutuhan-kebutuhan yang hendak di implementasikan pada produknya ini, sehingga untuk analisis kebutuhan dilakukan dengan bertemu secara langsung dengan pemilik produk dan melakukan wawancara untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan dari sistem. Sifat dari produk yang ingin dikeluarkan secara cepat, perubahan kebutuhan yang sangat mungkin terjadi dalam masa pengembangan dan dengan tetap mempertahankan kualitas applikasi menjadi salah satu sebab mengapa dipilih metode pengembangan Agile dibandingkan metode pengembangan tradisional. Metodologi pengembangan Agile software development dengan menggunakan Scrum akan digunakan dalam penelitian ini. Scrum dipilih karena sifatnya yang mampu menghadapi perubahan dan dimana diharapakan dengan mengunakan metode ini produk yang dikembangkan dapat masuk ke pasar dengan cepat. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dokumen analisis dan desain sistem yang berguna untuk membantu proses pengembangan produk aplikasi e-commerce ini. METODE Penelitian ini dilakukan secara garis besar terdiri atas tujuh tahap, yaitu perencanaan penelitian, studi literatur, identifikasi dan analisis kebutuhan, analisa dan desain sistem, perencanaan rangka kerja dan yang terakhir adalah evaluasi rancangan Tahapan-tahapan ini dapat dilihat secara singkat pada Gambar 1. Tahap perencanaan penelitian dilakukan dengan melakukan identifikasi permasalahaan. Proses identifikasi permasalahan dilakukan dengan wawancara dan diskusi secara langsung dengan pemilik PT. X. Pada tahap studi literatur dilakukan dengan mencari dan mempelajari referensi-referensi yang diperlukan untuk dapat menangani permasalahan yang sebelumnya telah didapatkan pada tahapan perencanaan penelitian.
ISBN : 978-602-97491-9-9 C-13-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
Gambar 1. Metodelogi Penelitian
Tahap Identifikasi dan Analisis Kebutuhan serta Validasinya Tahap identifikasi dan analisis kebutuhan dilakukan dengan mencari kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional dari aplikasi yang hendak dikembangkan. Selain itu, dilakukan pula pendefinisian karakteristik pengguna yang ada pada aplikasi yang hendak dikembangkan. Pengumpulan data yang diperlukan dilakukan dengan pertemuan secara langsung dengan pemilik perusahaan untuk dilakukan wawancara dan diskusi. Setelah ditemukan kebutuhan fungsional dan non fungsional maka akan dilakukukan validasi terhadap kebutuhan-kebutuhan tersebut. Validasi dilakukan dengan metode checklist dimana akan dilakukan wawancara dengan pemilik perusahaan apakah kebutuhan tersebut telah sesuai dengan permintaan. Apabila kebutuhan tersebut belum sesuai maka akan dilakukan proses identifikasi kembali dan apabila sudah sesuai maka akan dilanjutkan pada tahap analisis dan desain sistem. Tahap Analisis dan Desain Sistem Dalam tahap ini dilakukan analisis dan desain sistem e-commerce yang hendak dikembangkan. Desain yang dilakukan meliputi desain proses, desain basis data, dan desain dari antar. Pada desain proses akan dicari objek-objek yang terkait serta proses-proses yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dari tiap-tiap objeck. Untuk menggambarkan interaksi ini akan digunakan activity diagram. Dengan menggunakan activity diagram, maka dapat diketahui proses dari sistem. Dalam melakukan desain basis data maka akan digunakan alat bantu untuk mereperesentasikannya. Alat bantu yang akan digunakan meliputi Conceptual Data Model (CDM). Setelah dilakukan desain basis data maka yang terakhir adalah
ISBN : 978-602-97491-9-9 C-13-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
melakukan desain interface. Desain yang akan dilakukan menggunakan storyboard sehingga diketahui tingkah laku dari komponen-komponen yang ada. Dalam melakukan desain sistem akan dipertimbangkan aspek Software as a Service (SaaS) dari aplikasi dimana dengan aspek ini maka sistem akan digunakan oleh banyak toko dalam satu aplikasi yang sama dan juga dalam menggunakan aplikasi ini akan dianut sistem berlangganan. Pertimbangan terutama dilakukan untuk melakukan desain basis data dari aplikasi e-Commerce ini. Perancangan Rangka Kerja Pada tahap ini akan dilakukan perencanaan kerja yang sesuai dengan metode kerja yang digunakan yakni Scrum. Sistem akan dipecah menjadi sub-sub yang lebih kecil yang mana akan diberikan priortias dalam pengerjaannya. Setelah mendapatkan prioritas pengerjaannya maka proses-proses yang dikecilkan tersebut akan dimasukkan pada tiap Sprint yang sesuai, dimana setiap sprint akan berjalan selama 1 minggu. Agar dapat terlihat iterasi yang terjadi, maka akan dilakukan pengembangan dasar. Iterasi yang akan dilakukan pada pengembangan ini sebanyak minimal 3 iterasi. Evaluasi Rancangan Setelah rancangan sistem beserta perencanaan kerja telah dilakukan maka yang terakhir adalah melakukan evaluasi rancangan. Pada tahap ini maka rancangan akan diserahkan kepada pemilik untuk dilakukan diskusi dan evaluasi apakah rancangan yang telah dihasilkan sesuai dengan permintaan-permintaan dari pemilik. Metode yang digunakan untuk melakukan evaluasi adalah checklist. Parameter keberhasilan dari rancangan ini adalah dengan melihat apakah kebetuhan-kebutuhan utama telah terpenuhi dalam rancangan sistem ini yang mana keputusan mengenai hal ini akan berada kepada pemilik produk. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil identifikasi kebutuhan fungsional dan non fungsional dari aplikasi yang hendak dikembangkan dapat dilihat pada Tabel 1. Dari Tabel 1 akan diketahui kebutuhan-kebutuhan utama dari sistem yang hendak dikembangkan. Dari kebutuhan utama tersebut maka akan dilakukan tahap Analisi dan Desain Sistem yang mana pada tahap ini akan dihasilkan Use Case Diagram, Conceptual Data Model, dan Storyboard untuk desain interface. Hasil dari desain proses dapat dilihat pada Gambar 2. Dalam gambar use case tersebut terdapat 5 aktor yakni Pembeli, Admin Toko, Staff Toko, Administrator Sistem dan Staff . Tabel 1. Kebutuhan Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan Non Fungsional Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan
Aspek
Aplikasi yang dibuat harus mampu menangani banyak toko sekaligus. Setiap toko akan memiliki pembeli yang tidak saling berkaitan antar toko lainnya. Setiap toko akan memiliki subdomain sendiri-sendiri.
Akses Aplikasi Ekonomis
Menggunakan jaringan internet.
Penyimpanan Data Keamanan
Menggunakan DBMS terpercaya agar data tersimpan dengan aman dan stabil. Aplikasi pada tingkat backend toko hanya dapat diakses oleh pemilik toko dan staff toko sedangkan pada level backend sistem hanya dapat diakses oleh admin sistem dan staff sistem.
Pembeli pada tiap-tiap pemesanan barang
toko
dapat
melakukan
Pembayaran pemesanan dapat dilakukan dengan melakukan transfer dana melalui rekening bank yang dimiliki oleh tiap-tiap toko.
ISBN : 978-602-97491-9-9 C-13-4
Aplikasi dikembangkan dengan software opensource.
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
Kebutuhan Fungsional Staff dan pemilik toko harus dapat memasukan katalog-katalog produk yang hendak dijual beserta gambar katalog Staff dan pemilik toko harus dapat melakukan pengecekan data pemesanan dan mengubah status pemesanan Pemilik toko dapat memilih tema-tema toko yang dapat diaktifkan setiap saat.
Kebutuhan Non Fungsional
Setelah dilakukan desain proses yang dapat dilihat pada Gambar 2, dihasilkan pula desain basis data. Desain basis data dilakukan dengan membuat Conceptual Data Model (CDM).
Gambar 2. Diagram Use Case
Dari penelitian yang telah dilakukan, dihasilkan pula desain interface dengan menggunakan metode storyboard, sebingga dalam fase pengembangan akan diketahui interaksi-interaksi yang terjadi antar komponen. Gambar 3 menunjukkan salah satu contoh hasil desain interface yang dihasilkan untuk proses registrasi toko. Pada tahap Perancangan Rangka Kerja dihasilkan product backlog yang di hubungkan dengan kebutuhan utama dari aplikasi serta kebutuhan-kebutuhan tambahan sehingga menghasilkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan. Dari product backlog dilakukan pula pemberian prioritas urutan pengerjaan yang mana hasil dari pemrioritaskan akan dibawa ke dalam Sprint Backlog untuk dapat mulai diimplementasikan oleh pengembang aplikasi. Sprint Backlog akan dipecah menjadi tugas-tugas yang lebih kecil untuk dapat diimplementasikan. Dalam tahap pengembangan ini dilakukan simulasi pengembangan tiap iterasinya. Pengembang yang terlibat sejumlah 1 orang dengan setiap Sprint memiliki jangka waktu 1 minggu yakni 5 hari kerja dan 20 jam kerja tiap minggunya. Akhir dari iterasi dilakukan pembaruan Sprint Backlog serta Product Backlog
ISBN : 978-602-97491-9-9 C-13-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
Gambar 3. Desain Interface Registrasi Toko
Akhir dari penelitian dilakukan dengan melakukan evaluasi dari rancangan sistem dari aplikasi yang hendak dikembangkan. Evaluasi dilakukan dengan melakukan pemetaan dari kebutuhan utama dengan desain sistem yang telah dibuat. Metode evaluasi dilakukan dengan checklist dan wawancara secara langsung dengan pemilik perusahaan untuk mengetahui apakah desain yang telah dibuat telah memenuhi kebutuhan dari perusahaan. Hasil evaluasi dapat dilihat pada Tabel 2. Dari hasil evaluasi tersebut dapat diketahui bahwa desain yang telah dilakukan sudah sesuai dengan permintaan pemilik perusahaan. Tabel 2. Evaluasi Desain Sistem Kebutuhan Fungsional Kebutuhan
Terpenuhi
Aplikasi yang dibuat harus mampu menangani banyak toko sekaligus. Setiap toko akan memiliki pembeli yang tidak saling berkaitan antar toko lainnya. Setiap toko akan memiliki subdomain sendiri-sendiri. Pembeli pada tiap-tiap toko dapat melakukan pemesanan barang
Ya
Pembayaran pemesanan dapat dilakukan dengan melakukan transfer dana melalui rekening bank yang dimiliki oleh tiap-tiap toko. Staff dan pemilik toko harus dapat memasukan katalog-katalog produk yang hendak dijual beserta gambar katalog Staff dan pemilik toko harus dapat melakukan pengecekan data pemesanan dan mengubah status pemesanan Pemilik toko dapat memilih tema-tema toko yang dapat diaktifkan setiap saat.
Ya
Ya Ya Ya
Aspek Akses Aplikasi Ekonomis Penyimpanan Data Keamanan
Ya
Ya
Ya
ISBN : 978-602-97491-9-9 C-13-6
Kebutuhan Non Fungsional Kebutuhan Non Fungsional
Terpenuhi
Menggunakan jaringan internet.
Ya
Aplikasi dikembangkan dengan software opensource. Menggunakan DBMS terpercaya agar data tersimpan dengan aman dan stabil. Aplikasi pada tingkat backend toko hanya dapat diakses oleh pemilik toko dan staff toko sedangkan pada level backend sistem hanya dapat diakses oleh admin sistem dan staff sistem.
Ya Ya Ya
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Aplikasi e-Commerce yang dirancang dapat memberikan solusi bagi usaha kecil dan menengah untuk dapat membuka toko virtual tanpa perlu mengetahui aspek-aspek teknis di dalamnya. Pengguna cukup mendaftar dan dapat segera mulai menggunakan aplikasi eCommerce. 2. Desain sistem yang dibuat telah memenuhi permintaan dari pemilik produk setelah dilakukan evaluasi terhadap rancangan pada kebutuhan utama aplikasi. Untuk penelitian analisis dan desain sistem dengan menggunakan metode Scrum selanjutnya, disarankan jumlah pengembang yang terlibat pada tiap iterasi sejumlah lebih dari 3 pengembang. DAFTAR PUSTAKA Alexa Internet (2012), “Top Sites in Indonesia”, www.alexa.com. Ambler, Scott (2002), “Agile Modeling: Effective Practices for eXtreme Programming and the Unified Process”, John Wiley & Sons, New York. Argaez, Enrique de (2012), “Internet Usage in Asia”, www.internetworldstats.com. Beck, Kent (2004), “Extreme Programming Explained: Embrace Change, Second Edition”, Addison Wesley Professional, United States. C. Laudon, Kenneth dan Traver , Carol Guercio (2009), “E-Commerce: Business,Technology, Society”, Prentice Hall. Chaffey, Dave (2009), “E-Business and E-Commerce Management Strategy, Implementation and Practice”, Prentice Hall, England. Dingsøyr, Torgeir, Nerur, Sridhar, VenuGopal Balijepally, dan Nils Brede Moe (2012),”A Decade of Agile Methodologies: Towards Explaining Agile Software Development”, The Journal of Systems and Software, Volume 85 Issue 6, hal.1213-1221. French, Matt (2009), “A Brief History of SaaS”, www.computerworld.com. Fry, Chris dan Greene, Steve (2007), “Large Scale Agile Transformation in an On-Demand World”, Proceedings of the AGILE 2007, hal 136-142. Green, Peter dan Smith, Peter (2009), “Scrum @ Adobe”, scrumalliance.org/resources/612. H. Pries, Kim dan M. Quigley, Jon (2011), “Scrum Project Management”, CRC Press, United States. Leffingwell, Dean (2010), “Agile Software Requirements: Lean Requirements Practices for Teams, Programs, and the Enterprise”, Addison Wesley Professional, United States. Linders, Ben (2011), “Using Scrum for Process Improvement”, benlinders.com/2011/usingscrum-for-process-improvement. Mahmood, Zaigham dan Hill, Richard (2011), “Cloud Computing for Enterprise Architectures”, Springer, London. Mishra, Jibitesh dan Mohanty, Ashok (2011), “Software Engineering”, Pearson Education, India.
ISBN : 978-602-97491-9-9 C-13-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
Moore, Richard, Reff, Kelly, James Graham, dan Brian Hackerson (2007), “Scrum at a Fortune 500 Manufacturing Company”, Proceedings of the AGILE 2007, hal 175-180. Pham, Andrew dan Pham, Phuang-Van (2013), “Scrum in Action: Agile Software Project Management and Development”, Course Technology, United States. Progress Software (2009), “SaaS Architecture”, www.progress.com. Schwaber, Ken dan Sutherland, Jeff (2011), “The Scrum Guide”, www.scrum.org. Tutorials Point (2013), “SDLC sdlc/sdlc_agile_model.htm.
Agile
ISBN : 978-602-97491-9-9 C-13-8
Model”,
tutorialspoint.com/