ANALISIS BUDAYA KORPORAT MENGGUNAKAN ORGANIZATIONAL CULTURE ASSESSMENT INSTRUMENT PADA KANTOR PUSAT PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM
OLEH: ALDINA ASHFATI H24104120
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
ABSTRAK ALDINA ASHFATI. H24104120. Analisis Budaya Korporat Menggunakan Organizational Culture Assessment Instrument Pada Kantor Pusat PT. Asuransi Takaful Umum. Dibawah bimbingan Anggraini Sukmawati dan I Made Sumertajaya. Seiring dengan penerapan regulasi modal minimal yang dikeluarkan pemerintah, beberapa perusahaan asuransi konvensional akan melakukan konversi menjadi asuransi syariah. Sampai dengan tahun 2008 tercatat ada 40 perusahaan asuransi syariah di Indonesia (www.mui.com). Hal ini menunjukkan peningkatan jumlah asuransi syariah yang signifikan. PT. Asuransi Takaful Umum (PT. ATU) sebagai pelopor asuransi syariah di Indonesia berada pada iklim persaingan yang semakin ketat, sehingga perusahaan harus memiliki strategi keunggulan bersaing. Kondisi seperti ini menuntut adanya perubahan yang berkelanjutan, baik dari segi inovasi, pengembangan sistem maupun kekuatan perusahaan dalam menghadapi persaingan. Dalam usaha mencapai keberhasilan strategi suatu perusahaan tentunya tidak terlepas dari pengembangan organisasi dan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang ada pada perusahaan tersebut. Salah satu faktor penentu keberhasilan pencapaian strategi suatu perusahaan adalah budaya yang berkembang di perusahaan tersebut yang biasa dikenal dengan istilah budaya korporat. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengetahui persepsi para pimpinan dan karyawan terhadap budaya korporat yang ada pada saat ini di Kantor Pusat PT. ATU. 2) Mengetahui harapan para pimpinan dan karyawan terhadap budaya korporat pada tiga tahun mendatang di Kantor Pusat PT. ATU. 3) Mengetahui hubungan antara budaya korporat pada Kantor Pusat PT. ATU. 4) Merumuskan rekomendasi yang tepat untuk mencapai budaya korporat yang diharapkan para pimpinan dan karyawan Kantor Pusat PT. ATU. Responden terbagi kedalam dua kategori, pimpinan dan karyawan. Pada level pimpinan dilakukan dengan metode sensus. Pada level karyawan digunakan metode stratified random sampling, dengan galat pendugaan (B) sebesar 8% dan Tingkat kepercayaan (Z) sebesar 95%, sehingga didapatkan jumlah responden karyawan sebanyak 50 orang. Metode pengolahan dan analisis data menggunakan Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) berdasarkan Competing Value Framework (CVF). Uji statistik korelasi rank spearman digunakan untuk mengetahui hubungan antara budaya korporat, sementara uji Kruskal Wallis digunakan untuk menguji beda nyata antara persepsi pimpinan dan karyawan. Hasil pengolahan dan analisis data dapat disimpulkan PT. ATU belum memiliki budaya korporat yang kuat.Hal ini dapat ditunjukkan melalui rata-rata skor yang hampir sama antara keempat budaya korporat CVF. Menurut persepsi pimpinan, budaya korporat perusahaan saat ini cenderung kearah market dengan skor rata-rata sebesar 27%. Pada 3 tahun mendatang pimpinan berharap kondisi perusahaan tetap seperti ini, hal ini ditunjukkan melalui skor rata-rata untuk 3 tahun mendatang sebesar 28%. Lain halnya dengan pimpinan, karywan justu merasa kondisi perusahaan saat ini cenderug kearah hierarchy dengan skor rata-rata sebesar 27%, dan pada 3 tahun mendatang karyawan berharap adanya perubahan budaya kearah clan dengan bentuk apresiasi kedalam skor rata-rata sebesar 27%. Hasil pengujian Kruskal Wallis menyatakan tidak tampak adanya perbedaan yang signifikan antara persepsi pimpinan dan karyawan. Uji Korelasi rank spearman menunjukkan adanya hubungan negatif yang agak kuat antara budaya clan dan market, hierarchy dan adhocrachy, sementara budaya clan dan hierarchy memiliki hubungan negatif yang lemah. Hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan implikasi manajerial bagi PT. ATU.
ANALISIS BUDAYA KORPORAT MENGGUNAKAN ORGANIZATIONAL CULTURE ASSESSMENT INSTRUMENT PADA KANTOR PUSAT PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh : ALDINA ASHFATI H24104120
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN ANALISIS BUDAYA KORPORAT MENGGUNAKAN ORGANIZATIONAL CULTURE ASSESSMENT INSTRUMENT PADA KANTOR PUSAT PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh : ALDINA ASHFATI H24104120 Menyetujui, Agustus 2008
Ir. Anggraini Sukmawati, MM. Dosen Pembimbing 1 Mengetahui,
Dr. Ir. I Made Sumertajaya, M.Si. Dosen Pembimbing 2
Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc. Ketua Departemen Tanggal Ujian : 29 Agustus 2008
Tanggal Lulus :
Riwayat Penulis
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 12 Februari 1987, puteri tunggal dari pasangan Budi Priyoko (Alm) dan Tita Nuraeni. Penulis mengawali pendidikannya pada tahun 1990 di TK. Kumbang Jakarta Selatan. Penulis melanjutkan pendidikannya di SD. Desa Putera Budi Mulia Jakarta Selatan pada tahun 1992, kemudian pada tahun 1998 penulis menempuh pendidikan di SMP Negeri 98 Jakarta Selatan. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 3 Bogor pada tahun 2004 dalam program studi IPA dan diterima di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada tahun yang sama. Selama menempuh pendidikan di IPB, penulis aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan baik internal maupun eksternal kampus. Pada tahun 2005 penulis diterima sebagai staf Divisi Human Resource and Development (HRD) Sharia Economics Student Club (SESC) FEM IPB, kemudian penulis menjabat sebagai Ketua Divisi Eksternal SESC FEM IPB pada tahun 2006. Pada tahun yang sama penulis didelegasikan untuk menjadi pengurus Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Jabodetabek sebagai sekretaris Komisariat Bogor. Pada tahun 2007 penulis juga aktif di Forum Silaturahmi mahasiswa ESQ Bogor sebagai staf Divisi sosial dan sempat menjadi staf ahli Presidium Nasional FoSSEI di tahun yang sama. Penulis juga aktif di berbagai kepanitiaan dalam kegiatan kemahasiswaan yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEM IPB dan Centre of management (Com@) FEM IPB. Pada tahun 2006 penulis menjadi salah satu tim riset kepuasan nasabah Bank Syariah pada 19 Kota besar di Indonesia oleh Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO) dan pada tahun 2007 penulis menjadi karyawan magang pada PT. Batara Mutual Wibawa Jakarta Selatan sebagai Staf General Affair.
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT, Rabb yang memberikan kekuatan dalam kelemahan, kebahagiaan ditengah kesedihan, kemudahan setelah datangnya kesulitan, Alhamdulillahirobbilalamin atas segala hikmah dibalik setiap kejadian. Berkat rahmat dan hidayahNya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Budaya Korporat Menggunakan Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) pada Kantor Pusat PT. Asuransi Takaful Umum”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis dibantu oleh banyak pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ir. Anggraini Sukmawati, MM. atas dorongan, bimbingan dan bantuan yang luar biasa dalam penyusunan skripsi ini ditengah-tengah kesibukannya. 2. Dr. Ir. I Made Sumertajaya, MSi. yang begitu sabar dalam membimbing penulis. Terima kasih atas masukan dan bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini. 3. Dra. Hj. Siti Rahmawati, M.Pd. selaku moderator dan penguji pada seminar dan sidang. Terima kasih atas waktunya serta bimbingannya selama menjadi pembimbing akademik penulis sejak TPB. 4. Para dosen dan staf Departemen Manajemen FEM IPB yang begitu banyak membantu penulis dalam mengurus administrasi dan keperluan kuliah (Mas Hadi, Pak Acep, Mas Dedi, Mas Iwan, Pak Maman dan lainnya atas semua yang telah diberikan selama penulis menempuh pendidikan di IPB. 5. PT. Asuransi Takaful Umum, khususnya kepada Pak Ari Julmanan, Pak Jon, Pak Rangga, dan seluruh pimpinan serta karyawan yang begitu tulus dan ikhlas menerima penulis serta banyak membantu selama proses penelitian. Jazakallah khairan katsiron. 6. Mama, atas perjuangan selama 21 tahun dalam membesarkan dan menjadi ibu yang sangat sabar. Makasih atas doa dan kepercayaan yang diberikan. “Life so hard yaa mom…”
7. Keluarga Ir. Pramono D. Fewidarto, MS., Keluarga Lenteng Agung dan Keluarga Jawa Timur terima kasih atas doa, dukungan dan telah menjadi keluarga bagi penulis. 8. Nurul Aini Masyitha n family, my soulmate (best friend I ever had), atas pasang surut kehidupan mahasiswi yang kita jalani bersama. 9. Tim sukses seminar dan sidang, Barbar ”Tilaar”, Fifi ”Rose”, Anis “ndut”, Ayu “Bank”, Taufan, para penghuni labkom, dan tim huru hara lainnya. “ Thank you so much beib…” 10. Teman-teman seperjuangan Manajemen 41 (NRP H24104001-H24104138) beserta para jeng rumpi ; Effi, Maia, Riska, dan Marisa. 11. Denni and family, Litha, Vika, dan para sahabat atas bantuan, semangat, doa dan keberadaannya disaat-saat yang paling sulit dalam skripsi ini. 12. Rekan-rekan aktifis Sharia Economics Student Club (SESC) FEM IPB andri, dimas, indah, Divisi Eksternal SESC 2006/2007. Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Jabodetabek & Komisariat Bogor Abi, fiah, fauzul, k hafiz (STEI TAZKIA), dan para ksatria ESQ 165. 13. Murobbi, ”Jazakillah khairan katsiron yaa ukhti...” Seluruh teman, sahabat, guru-guru, inspirator, dan pihak-pihak yang berkontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih banyak, semoga Allah membalas semua kebaikan dengan keberkahan. Amin. Pada akhirnya, penulis berharap semoga penelitian ini dapat menjadi kontribusi yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan bagi pihakpihak yang terkait. Amin.
Bogor, Agustus 2008
Penulis
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Seiring dengan penerapan regulasi modal minimal yang dikeluarkan pemerintah, beberapa perusahaan asuransi konvensional akan melakukan konversi menjadi asuransi syariah. Hal ini dimungkinkan terjadi karena modal perusahaan asuransi syariah lebih kecil dibandingkan asuransi konvensional. Sejalan dengan hal tersebut, Indonesia dinilai memiliki potensi pengembangan bisnis asuransi syariah yang cukup besar karena mayoritas masyarakatnya beragama Islam, dimana masyarakat memerlukan transaksi keuangan yang berdasarkan prinsip syariah sejak dikeluarkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 1 tahun 2004 tentang pelarangan melakukan transaksi bunga karena setara dengan praktek riba. Sampai dengan tahun 2008 tercatat ada 40 perusahaan asuransi syariah di Indonesia (Tabel 1). Hal ini menunjukkan perkembangan asuransi syariah yang cukup signifikan, sehingga persainganpun semakin ketat. Perusahaanperusahan yang berada didalam iklim kompetisi haruslah memilik strategi keunggulan bersaing. Kondisi seperti ini menuntut adanya perubahan yang berkelanjutan, baik dari segi inovasi, pengembangan sistem maupun kekuatan perusahaan dalam menghadapi persaingan. PT. Syarikat Takaful Indonesia (PT. STI) merupakan pelopor asuransi syariah di Indonesia yang didirikan pada tahun 1995 atas prakarsa Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI), melalui kedua anak perusahaannya yaitu PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi Takaful Umum, perusahaan telah memberikan jasa perlindungan asuransi yang menerapkan prinsip-prinsip murni syariah pertama di Indonesia. PT. Asuransi Takaful Umum sebagai salah satu bagian dari PT. STI tentunya harus memiliki strategi agar dapat mempertahankan eksistensi dan memenangkan persaingan.
2
Tabel 1. Data Perusahaan Asuransi Syariah ASURANSI SYARIAH per 1 April 2008 1.
PT Asuransi Takaful Umum
21. PT Asuransi Jiwa SinarMas
2.
PT Asuransi Takaful Keluarga
22. PT Tugu Pratama Indonesia
3.
PT Asuransi Syariah Mubarakah
23. PT Asuransi AIA Indonesia
4.
PT MAA Life Assurance
24. PT Asuransi Allianz Life Indonesia
5.
PT MAA General Assurance
25. PT Panin Life, Tbk
6.
PT Great Eastern Life Indonesia
26. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia
7.
PT Asuransi Tri Pakarta
27. PT Asuransi Ramayana, Tbk
8.
PT AJB Bumiputera 1912
28. PT Asuransi Jiwa Mega Life
9.
PT Asuransi Jiwa BRIngin Life Sejahtera
29. PT AJ Central Asia Raya
PT Asuransi BRIngin Sejahtera
30. PT Asuransi Parolamas
Artamakmur
31. PT Asuransi Umum Mega
11.
PT Asuransi Binagriya Upakara
32. PT Asuransi Jiwa Askrida
12.
PT Asuransi Jasindo Takaful
33. PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
13.
PT Asuransi Central Asia
34. PT Equity Financial Solution
14.
PT Asuransi Umum BumiPuteraMuda
35. PT Asuransi Kredit Indonesia
1967
36. PT Asuransi Bintang, Tbk
15.
PT Asuransi Astra Buana
37. PT Asuransi Bangun Askrida
16.
PT BNI Life Indonesia
38. PT Prudential Life Assurance
17.
PT Asuransi Adira Dinamika
39. PT Jasaraharja Putera
18.
PT Staco Jasapratama
40. PT AIG Life
19.
PT Asuransi Sinar Mas
20.
PT Asuransi Tokio Marine Indonesia
10.
Sumber : www.mui.or.id , 2008
Miles, et al yang diacu Munir (2006) menyatakan bahwa pada kondisi lingkungan yang kompetitif, strategi prospector merupakan strategi yang tepat. Pada strategi tersebut perusahaan berupaya membuat suatu produk baru dan memasarkannya pertama kali. Strategi kreatif ini perlu didukung budaya korporat yang kreatif dan inovatif serta struktur yang fleksibel. Selain itu untuk mencapai keberhasilan strategi suatu perusahaan tentunya tidak terlepas dari pengembangan organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada pada perusahaan tersebut. Salah satu faktor penentu keberhasilan pencapaian strategi suatu perusahaan adalah budaya yang -
3
berkembang di perusahaan tersebut yang biasa dikenal dengan istilah budaya korporat. Secara umum, perusahaan atau organisasi terdiri dari sejumlah orang dengan latar belakang, kepribadian, emosi, dan ego yang beragam. Hasil penjumlahan dan interaksi berbagai orang tersebut membentuk budaya organisasi. Secara sederhana, budaya organisasi dapat didefinisikan sebagai kesatuan dari orang-orang yang memiliki tujuan, keyakinan (beliefs), dan nilai-nilai yang sama. Pada awalnya budaya organisasi dibangun oleh tujuan, keyakinan, serta nilai-nilai para pendirinya. Budaya organisasi terdiri dari berbagai aspek dan aspek yang paling penting dan dalam adalah nilai, yaitu sesuatu yang dipercayai sebagai suatu kebenaran. Perusahaan yang memiliki budaya yang tertanam kuat, dapat dipastikan memiliki anggota para individu yang termotivasi dan berkomitmen tinggi. Budaya korporat yang kuat juga merupakan alat kendali perilaku manusia yang efektif sekaligus efisien. Budaya korporat yang lemah tidak mampu membuat karyawan mengidentifikasikan diri mereka dengan tujuan perusahaan dan bekerja secara bersama – sama untuk mencapai tujuan perusahaan. Mengembangkan budaya pada suatu perusahaan bukanlah hal yang mudah, karena membutuhkan dukungan penuh dari setiap elemen perusahaan. Langkah awal untuk mengembangkan budaya korporat pada suatu perusahaan adalah dengan mengidentifikasi kondisi budaya korporat saat ini dan budaya yang diharapkan pada masa yang akan datang. Kedua hal tersebut yang akan dikaitkan dengan posisi perusahaan dalam siklus organisasi, sehingga diharapkan nantinya perusahaan dapat mengembangkan budaya korporatnya sebagai salah satu faktor pendukung dalam mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan.