Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.2, Desember 2005
Analisis Bibliometrika terhadap Artikel Penelitian Penyakit Malaria di Indonesia Tahun 1970 – April 2004 Menggunakan Database Online PubMed Ishak Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara Abstract The objective of bibliometric analysis in this research is to know, (a) the research development of malaria disease in Indonesia during 1970 to April 2004, (b) the establish of core journal with Bradford Law, and (c) the establish of researcher collaboration. Results of data processing showed that the research articles of malaria disease in Indonesia have increased. The US Naval Medical Research Jakarta as majority institution of malaria disease research and Papua as a research region focus. American Journal of Tropical Medicine and Asian Journal of Tropical as core journal of malaria disease research. Majority of researcher used collaboration. Keywords: Bibliometric, Bradford Law, Core Journal, Collaboration, Malaria 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penyakit malaria merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka kematian di banyak negara. Diperkirakan sekitar 1,5 juta hingga 2,7 juta jiwa melayang setiap tahunnya akibat penyakit malaria di seluruh dunia (Depkes, 2002). Data dari Global Enemie menyatakan bahwa daerah tropis dan subtropis merupakan daerah yang berisiko tinggi terhadap penyakit malaria. Risiko yang lebih tinggi dihadapi oleh kaum wanita yang sedang hamil dan anak kecil (Depkes, 2002). Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang terletak pada daerah tropis dan merupakan daerah endemis malaria dan memiliki risiko yang cukup signifikan. Penelitian tentang penyakit malaria terus dilakukan untuk menemukan konsep dan metode dalam upaya pencegahan dan pengobatan. Analisis bibliometrika berkenaan dengan penyakit malaria belum banyak dilakukan. Ada beberapa penelitian bibliometrika yang telah dilakukan tetapi dengan subjek berbeda, seperti yang dilakukan oleh Macias-Chapula (2001) mengenai AIDS di Afrika, dan mengenai penyakit cardiovascular di India dan Cina.
Analisis bibliometrika pada penelitian ini bertujuan membantu pustakawan dan peneliti mengikuti perkembangan penelitian penyakit malaria di Indonesia, terutama penelitian yang diterbitkan pada jurnal luar negeri sejak tahun 1970 sampai April 2004. Pendekatan analisis bibliometrika juga dapat mengetahui core journal penelitian malaria, penyebaran artikel penelitian malaria per tahun, penyebaran artikel pada berbagai jurnal, penyebaran topik pembahasan, wilayah penelitian malaria di Indonesia dan tingkat kolaborasi sesama peneliti. 1.2 Permasalahan Pendekatan analisis bibliometrika terhadap artikel penelitian malaria di Indonesia pada database PubMed akan mencoba menjawab permasalahan sebagai berikut: a. Bagaimana perkembangan penelitian malaria di Indonesia dari tahun 1970 sampai April 2004? b. Bagaimana pola penyebaran artikel penelitian malaria pada berbagai jurnal? c. Bagaimana tingkat kolaborasi peneliti malaria? 1.3 Tujuan Tujuan analisis bibliometrika ini dilakukan untuk mengetahui:
Ishak: Analisis Bibliometrika terhadap Artikel Penelitian Penyakit Malaria di Indonesia…
USU Repository © 2006
Halaman 17
Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.2, Desember 2005
a. perkembangan hasil penelitian malaria di Indonesia yang diterbitkan pada jurnal internasional tahun 1970 sampai April 2004 b. mengetahui jurnal inti untuk artikel malaria dengan menggunakan hukum Bradford c. tingkat kolaborasi peneliti penyakit malaria
•
2. Tinjauan Teori
2.2 Hukum Bradford
2.1 Pengertian Bibliometrika
Hukum Bradford menyatakan bahwa umumnya kebanyakan subjek dapat dikelompokkan dalam koleksi jurnal inti 1/3 dari jumlah artikel yang ditemukan, 1/3 berikutnya menunjukkan kelompok jurnal menengah dan 1/3 berikutnya menunjukkan kelompok jurnal yang luas (Mustafa, 2002).
The British Standars Institution memberikan definisi bibliometrika sebagai kajian penggunaan dokumen dan pola publikasi dengan menerapkan metode matematika dan statistik. Tujuan bibliometrika adalah menjelaskan proses komunikasi tertulis dan sifat serta arah pengembangan sarana deskriptif penghitungan dan analisis berbagai faset komunikasi (Sulistiyo, 2002:3). Objek utama kajian bibliometrika adalah jurnal, karena jurnal dianggap sebagai media penting dalam komunikasi ilmiah, merupakan pengetahuan publik serta arsip umum yang dapat dibaca oleh siapa saja setiap saat. Bibliometrika yang mengkaji distribusi publikasi merupakan kajian kuantitatif terhadap literatur, hal ini ditandai dengan munculnya tiga dalil dasar bibliometrika, yaitu dalil Lotka untuk menghitung distribusi produktivitas berbagai pengarang, dalil Zipf untuk memberi peringkat kata dan frekuensi dalam literatur dan hukum Bradford untuk menentukan core journal suatu subjek tertentu. Manfaat analisis bibliometrika bagi perpustakaan antara lain: • mengidentifikasi majalah inti dalam berbagai disiplin ilmu • identifikasi arah dan gejala penelitian dan pertumbuhan pengetahuan pada berbagai disiplin ilmu • menduga keluasan literatur sekunder • mengenali pemakai berbagai subjek • mengenali kepengarangan dan arah gejalanya pada dokumen berbagai subjek • mengukur manfaat jasa SDI ad-hoc dan retrospektif
• • •
meramalkan arah gejala perkembangan masa lalu, sekarang dan mendatang mengatur arus masuk informasi dan komunikasi mengkaji keusangan dan penyebaran literatur ilmiah meramalkan produktivitas penerbit, pengarang, organisasi, negara atau seluruh disiplin ilmu
Hukum Bradford dikenal dengan rumusnya: 1 : n : n2 : n3. Misalnya hasil penelusuran terhadap suatu bidang subjek tertentu ditemukan sebanyak 300 cantuman, dengan hukum Bradford temuan tersebut dapat dikatakan bahwa 100 cantuman terdapat pada 5 jurnal inti, selebihnya 100 cantuman terdapat pada 25 jurnal kurang inti, dan 100 terakhir terdapat pada 125 jurnal pelengkap. Untuk membuktikan hukum Bradford, beberapa persyaratan harus diperhatikan, antara lain: a. subjek yang dipilih cukup sempit b. kurun waktu penelitian c. sumber data penelitian cukup lengkap 2.3 Kolaborasi Kolaborasi merupakan terjemahan dari kata collaboration yang artinya adalah kerjasama antara lebih dari satu orang untuk kegiatan penelitian atau pendidikan. Konsep kolaborasi muncul dari anggapan bahwa ada kalanya sebuah karya atau artikel tidak dapat ditangani sendiri sehingga memerlukan bantuan orang lain. Bantuan tersebut dapat berupa nasihat, gagasan atau kritik yang biasa disebut dengan kolaborasi teoretis, dan bantuan dalam kegiatan penelitian yang biasa disebut dengan kolaborasi teknis.
Ishak: Analisis Bibliometrika terhadap Artikel Penelitian Penyakit Malaria di Indonesia…
USU Repository © 2006
Halaman 18
Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.2, Desember 2005
Formulasi yang digunakan untuk menentukan tingkat kolaborasi peneliti dalam suatu bidang penelitian pada tahun tertentu adalah metode Subramanyam (Igif, 2002), sebagai berikut: Nm C= Nm + Ns
e. Bila nilai C = 1, maka hasil penelitian pada bidang tersebut seluruhnya dilakukan secara berkolaborasi. Artinya penelitian pada bidang tersebut sepenuhnya memerlukan bantuan disiplin ilmu lain atau lembaga penelitian lain. 3. Metode Penelitian
tingkat kolaborasi peneliti, nilai C berada pada interval 0 sampai 1 Nm = total hasil penelitian dari peneliti dalam subjek tertentu pada tahun tertentu yang dilakukan secara kolaborasi Ns = total hasil penelitian dari peneliti dalam subjek tertentu pada tahun tertentu yang dilakukan secara individual
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap hasil penelitian artikel malaria di Indonesia pada database online PubMed (http://www.ncbi.nlm.nih.gov). Data yang digunakan adalah hasil penelitian malaria di Indonesia dari tahun 1970 sampai April 2004. Data digunakan untuk mengetahui jurnal inti (core journal) dan tingkat kolaborasi peneliti penyakit malaria dengan pendekatan analisis bibliometrika.
Besarnya nilai C merupakan tingkat kolaborasi peneliti tersebut, dengan ketentuan: a. Bila nilai C = 0 maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian pada bidang tersebut seluruhnya dilakukan secara individu (peneliti tunggal). Berarti pelaksanaan penelitian tidak memerlukan bantuan atau pendekatan dari disiplin ilmu lain b. Bila nilai C lebih besar nol dan kurang dari setengah (0 < C < 0,5), maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian pada bidang tersebut dilakukan secara individual lebih besar dibanding dengan berkolaborasi. Jadi pelaksanaan penelitian pada bidang tersebut tidak semuanya memerlukan bantuan atau pendekatan dari disiplin ilmu lain atau lembaga penelitian lain c. Bila nilai C = 0,5 maka banyaknya hasil penelitian pada bidang tersebut dilakukan secara individual sama dengan berkolaborasi. Jadi pelaksanaan penelitian pada bidang tersebut sama-sama memerlukan bantuan dari disiplin ilmu lain d. Bila nilai C lebih besar setengah dan kurang dari 1, maka hasil penelitian pada bidang tersebut dilakukan secara individual lebih sedikit dibanding dengan berkolaborasi. Artinya penelitian pada bidang tersebut sangat memerlukan bantuan dari disiplin ilmu lain
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan penelusuran pada database online PubMed. Penelusuran dilakukan dengan: a. melakukan pembatasan penelusuran pada tahun publikasi, dan bahasa yang digunakan b. menggunakan Operator Boolean AND untuk membatasi hasil penelusuran c. menentukan strategi penelusuran yaitu, malaria [mh] AND Indonesia [cp]. Pola ini telah disesuaikan dengan panduan penelusuran yang diterbitkan PubMed, [mh] untuk medical heading dan [cp] untuk country publication d. hasil penelusuran ditetapkan untuk menampilkan data bibliografi dan disertai dengan abstrak e. seluruh cantuman dari hasil penelusuran di-download dalam format html.
C
=
Data yang diperoleh dalam format html kemudian diolah menggunakan program WinISIS 1.31, dengan tujuan untuk memperoleh data awal dan memudahkan untuk mengetahui: • penyebaran artikel penelitian malaria per tahun • penyebaran artikel penelitian malaria pada berbagai jurnal • penyebaran topik pembahasan penelitian malaria • penyebaran wilayah penelitian malaria di Indonesia
Ishak: Analisis Bibliometrika terhadap Artikel Penelitian Penyakit Malaria di Indonesia…
USU Repository © 2006
Halaman 19
Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.2, Desember 2005
• •
penyebaran institusi peneliti tingkat kolaborasi peneliti
Data awal yang telah diperoleh diolah kembali dengan menggunakan program Microsoft Excel, tujuannya untuk memudahkan pembuatan distribusi dan tampilan data secara grafik. Analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. mengidentifikasi hasil penelitian artikel malaria di Indonesia a. menentukan perkembangan penelitian artikel malaria di Indonesia b. menentukan penyebaran penelitian artikel malaria berdasarkan wilayah atau daerah di Indonesia c. mengidentifikasi institusi sebagai pelaksana penelitian d. mengidentifikasi topik pembahasan penelitian malaria 2. mengidentifikasi tingkat kolaborasi peneliti a. menentukan sampel data b. menghitung komposisi peneliti malaria dari tahun 1970 sampai 2004 c. membandingkan tingkat kolaborasi peneliti dengan metode Subramanyam 3. analisis topik pembahasan Analisis subjek dilakukan dengan cara mengindeks judul dan abstrak dari seluruh data penelitian yang ditemukan sepanjang tahun 1970 sampai 2004. Pengindeksan dilakukan dengan menggunakan program WinISIS 1.31. Subjek penelitian malaria ditentukan berdasarkan Medical Subject Headings [MeSH]. Peringkat subjek dihitung berdasarkan kemunculan tertinggi hingga terendah dari seluruh penelitian artikel malaria 4. analisis core journal Analisis core journal untuk artikel penelitian malaria dilakukan dengan menggunakan hukum Bradford.
dan diurutkan berdasarkan jumlah artikel terbesar sampai terkecil yang terdapat pada jurnal tertentu. Penghitungan dilakukan dengan bantuan indeks berdasarkan judul jurnal pada program WinIsis. Selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan hukum Bradford yaitu perbandingan jumlah jurnal yang memuat artikel pada setiap daerah (zone) lebih kurang sama, dengan rumus: 1 : n : n2 : n3 n = pengganda Bradford Pengujian juga dilakukan dengan menggunakan rumus Brookes yaitu untuk mengetahui nilai pendugaan dari hukum Bradford, dengan rumus: R(n) = k log n/s R(n) = Jumlah artikel yang dimuat N = peringkat jurnal k dan s = bilangan konstan b. Tingkat Kolaborasi Peneliti Untuk pengujian tingkat kolaborasi peneliti ditentukan sampel sebesar 148 (60,66%) dari 244 artikel yang ditemukan. Pemilihan sampel dilakukan dengan memilih nomor record genap sejumlah 122 artikel melalui program WinIsis dan 26 artikel selebihnya dipilih nomor ganjil dengan penambahan 4 dan 6, misalnya record 1, 5, 11, 15, 21 dan seterusnya. Kemudian setiap record yang dijadikan sampel dihitung satu per satu untuk mengetahui jumlah pengarang tunggal dan pengarang yang berkolaborasi. Rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat kolaborasi peneliti digunakan metode Subramanyam (1983). 4. Hasil dan Pembahasan
Analisis Data
4.1 Perkembangan Penelitian Malaria di Indonesia
a. Pola Penyebaran Artikel Malaria pada Berbagai Jurnal
a. Jumlah Artikel
Data artikel penelitian malaria di Indonesia yang diperoleh pada database online PubMed untuk periode 1970 sampai April 2004 ditemukan sebanyak 244 artikel. Artikel tersebut tersebar pada berbagai jurnal, penyebaran ini dihitung
Jumlah artikel penyakit malaria di Indonesia pada database online PubMed sepanjang 35 tahun terakhir berjumlah 244 artikel. Penyebaran perkembangan jumlah artikel per lima tahun seperti terlihat pada Gambar – 1.
Ishak: Analisis Bibliometrika terhadap Artikel Penelitian Penyakit Malaria di Indonesia…
USU Repository © 2006
Halaman 20
Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.2, Desember 2005
Gambar – 1: Perkembangan Jumlah Artikel Malaria di Indonesia Gambar-1 memperlihatkan adanya peningkatan jumlah artikel yang cukup signifikan pada awal tahun 1990. Kecendrungan peningkatan ini terus berlanjut hingga April 2004. b. Penyebaran Penelitian di Berbagai Daerah di Indonesia Hasil pengumpulan data yang diperoleh dapat diperoleh penyebaran wilayah yang menjadi objek penelitian artikel malaria di Indonesia. Data penyebaran penelitian malaria di 13 wilayah penelitian terbanyak di Indonesia, seperti terlihat pada Tabel – 1. Tabel – 1: Penyebaran Wilayah Penelitian Malaria di Indonesia No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Wilayah Penelitian Irian Jaya Papua Jawa Timor Timur Sulawesi Kalimantan Flores Bali Sumatera Utara Jakarta Jaya Wijaya Lombok Nias
Jumlah artikel 51 33 25 23 11 10 9 8 7 3 3 3 3
% 20,90 13,52 10,25 9,43 4,51 3,69 3,28 4,10 2,87 1,23 1,23 1,23 1,23
Nama wilayah di Indonesia sebagian masih menggunakan nama lama, misalnya Irian Jaya saat ini berubah menjadi Papua, hal ini terjadi dikarenakan rentang waktu pengumpulan data hingga 35 tahun terakhir. Timor Timur juga masih masuk dalam wilayah Indonesia. Tabel – 1 menunjukkan bahwa wilayah penelitian malaria terbesar ada di Papua (34,42%) disusul Jawa (10,25%) dan Timor Timur (9,43%). Indikasi ini menunjukkan bahwa wilayah Papua paling banyak endemi penyakit malaria, kenyataan ini sesuai dengan data dari Info Penyakit Menular Depkes tahun 2001 (http://www.ppmplp.depkes.go.id) yang menyatakan bahwa seluruh wilayah Papua berisiko tinggi terjangkit penyakit malaria. c. Institusi Pelaksana Penelitian Institusi merupakan lembaga atau badan penyandang dana penelitian dan tempat peneliti bekerja. Institusi yang paling aktif untuk penelitian penyakit malaria di Indonesia seperti terlihat pada Tabel – 2. Tabel – 2 menunjukkan bahwa institusi paling aktif melakukan penelitian penyakit malaria di Indonesia adalah US Naval Medical Research Jakarta dengan jumlah penelitian 45 artikel. Indikasi ini akan berpengaruh terhadap tingkat kolaborasi peneliti Indonesia dan Asing.
Ishak: Analisis Bibliometrika terhadap Artikel Penelitian Penyakit Malaria di Indonesia…
USU Repository © 2006
Halaman 21
Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.2, Desember 2005
Tabel – 2: Institusi Paling Aktif Melakukan Penelitan Malaria No 1
Institusi US Naval Medical Research Jakarta Departemen of Parasitology FK UI Departemen of Health, Indonesia Malaria Program Naval Medical Research Center USA Departemen Infectious Disease (German, USA, Denmark, Tokyo) Army Malaria Institute, Australia National Disease Research Jakarta
2 3 4 5
6 7
d. Penyebaran Pembahasan
Berdasarkan
Jumlah 45 7 5 5 5
3 3
Topik
Topik pembahasan diperoleh melalui abstrak dan judul artikel penelitian malaria. Artikel yang disertai abstrak berjumlah 181 artikel dan 63 artikel lainnya tidak dilengkapi abstrak. Tabel – 3 memperlihatkan penyebaran topik yang berkaitan dengan penyakit malaria. Jumlah yang diperoleh tidak mencerminkan 244 artikel yang ada, karena satu artikel memungkinkan lebih dari satu topik pembahasan. Tabel – 3: Subjek Penelitian Malaria No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Subjek Falciparum Plasmodium Vivax Chloroquine Parasitic Infection Endemic AntiMalarial Anophles Placebo Malariae Fever Malarial Malariometric Filariasis Vaccine Erythrocyte Cerebral
Jumlah artikel 121 122 73 66 42 43 38 23 16 16 12 12 11 6 6 5 5 3
Tabel – 3 memperlihatkan konsentrasi topik penelitian pada penyakit malaria masih berfokus pada isu utama dari penyakit malaria, yaitu falciparum, plasmodium, vivax atau chloroquine. Perkembangan yang perlu dicermati untuk topik baru pembahasan penyakit malaria adalah malariometrik, filariasis maupun tema erythrocyte. Dilihat dari struktur MeSH untuk malaria, penelitian dengan subjek malaria cerebral di Indonesia masih sedikit dilakukan sedangkan topik malaria avian tidak ditemukan sepanjang 35 tahun terakhir. 4.2 Pola Penyebaran Berbagai Jurnal
pada
Hukum Bradford diterapkan dan diuji pada 244 artikel penyakit malaria di Indonesia yang diperoleh melalui database online PubMed. Artikel tersebut tersebar di 74 jurnal ilmiah terbitan luar negeri. Jumlah artikel yang dimuat dalam suatu jurnal disusun berdasarkan jumlah tertinggi, judul jurnal yang terbanyak memuat artikel penyakit malaria di Indonesia seperti terlihat pada Tabel – 4. Tabel – 4: Penyebaran Artikel pada Berbagai Jurnal
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Am J Trop Med Hyg Southeast Asian J Trop Med Pub Ann Trop Med Parasitol Trans R Soc Trop Med Hyg Med J Aust Lancet
41 40
Jml Kumulatif 41 81
15
96
39,3
14
110
45,1
10 8
120 128
49,2 52,5
Clin Infect Dis Antimicrob Agent Chemother Bull World Health Organ J Trop Med Hyg
8 7
136 143
55,7 58,6
4
147
60,2
4
151
61,9
Jurnlah
Jml artikel
% 16,8 33,2
Tabel – 4 menunjukkan bahwa sebanyak 81 artikel (33,2%) diperoleh dari 2 judul jurnal, yaitu jurnal Am J Trop Med Hyg dan Southeast Asian J Trop Med Pub. Sebanyak 128 artikel (52,2%) diperoleh dari 6 judul jurnal. Metode ini dapat digunakan untuk menentukan jurnal inti (core jurnal) yang berhubungan dengan penyakit menular, seperti malaria.
Ishak: Analisis Bibliometrika terhadap Artikel Penelitian Penyakit Malaria di Indonesia…
USU Repository © 2006
Artikel
Halaman 22
Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.2, Desember 2005
Data yang ada kemudian dikelompokkan menjadi 4 pembagian daerah (zones) menurut Bradford dan hasilnya seperti terlihat pada Tabel – 5. Tabel – 5: Pembagian Daerah Jurnal Menurut Hukum Bradford Daerah
Jml artikel
Jml Jurnal
1 2 3 Rata-rata
81 82 81 81
2 11 61
Pengganda Bradford 5,5 5,5 5,5
Jumlah rata-rata artikel pada empat daerah tersebut adalah 81. Rumus awal Bradford menyatakan bahwa perbandingan jumlah jurnal yang memuat artikel kurang lebih sama (rata-rata 81) adalah 1 : n : n2 : n3 maka dapat diamati bahwa: 1 : 5,5 : 5,52
1 : 5,5 : 30,25
Perbandingan daerah pada Tabel – 5 diperoleh hasil yaitu: 2 : 11 : 61
1 : 5.5 : 30.5
Sehingga pengujian hukum awal Bradford yang menyatakan perbandingan hasil 1 : 5,5 : 30,25 pada artikel penelitian penyakit malaria, dapat
teruji melalui perhitungan n yang dilakukan dengan perolehan perbandingan 1 : 5,5 : 30,5. Artinya bahwa dari 244 artikel yang ditemukan mengenai penyakit malaria, sebanyak 81 artikel diperoleh dari 2 jurnal inti, 82 artikel diperoleh dari 11 jurnal semi inti dan 81 artikel terakhir diperoleh dari 61 jurnal pelengkap. Dengan memasukkan nilai n dari 1 sampai 74 (sesuai dengan jumlah jurnal) dengan rumus di atas, maka akan diperoleh nilai R(n). Untuk n = 5 terlihat bahwa nilai dugaan (98) sangat rendah dari pada nilai pengamatan (120), dengan selisih 22 maka penyimpangan ini tidak disarnakan untuk penelitian dalam bidang ilmu pasti. Pasangan nilai n dan R(n) dapat digunakan untukmenggambar sebuah kurva, seperti pada Gambar – 2. Gambar – 2 memperlihatkan adanya perbedaan pada 4 daerah, yaitu: a. Pada daerah I dan II, memperlihatkan bahwa nilai pendugaan lebih rendah daripada nilai pengamatan. Hal ini karena efek saturasi dari jurnal. Efek ini timbul karena biasanya jurnal membatasi jumlah artikel yang akan diterbitkan. Jurnal yang termasuk pada daerah ini adalah jurnal dengan peringkat ketiga atau keempat
Gambar – 2: Perbandingan nilai pengamatan dan nilai pendugaan Ishak: Analisis Bibliometrika terhadap Artikel Penelitian Penyakit Malaria di Indonesia…
USU Repository © 2006
Halaman 23
Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.2, Desember 2005
Tabel – 6: Komposisi Pengarang Penyakit Malaria Tahun 1970 – 2004 Pengarang
T 1
2
3
4
5
6
7
Kolaborasi 8 9
13
14
16
11
1
4
3
1
15
b. Pada daerah III, pendugaan cukup baik karena nilai pendugaan dan nilai pengamatan saling berhimpitan. Jurnal yang termasuk pada daerah ini merupakan jurnal inti. c. Pada daerah IV, nilai pendugaan lebih tinggi dari nilai pengamatan. Ini dikarenakan masih banyak artikel pada daerah ini yang belum ditemukan.
Pada Tabel – 7 ditemukan nilai C atau tingkat kolaborasi sebesar 0,8243, berarti nilai C lebih besar dari 0,5 dan kurang dari 1 (0,5 < C < 1), maka dapat dikatakan bahwa artikel hasil penelitian penyakit malaria di Indonesia cenderung dilakukan secara kolaborasi.
Komposisi pengarang untuk peneliti penyakit malaria di Indonesia pada database online PubMed seperti terlihat pada Tabel – 6. Tabel – 6 memperlihatkan bahwa ditemukan 26 orang peneliti yang melakukan penelitian secara per orangan tanpa berkolaborasi, 4 peneliti dari Indonesia dan 22 peneliti asing. Peneliti yang melakukan kolaborasi sebanyak 122 peneliti. Kolaborasi umumnya dilakukan dengan 3 hingga 5 peneliti. Ditemukan juga 1 artikel dilakukan oleh 16 peneliti. Temuan ini juga mengindikasikan bahwa penelitian penyakit malaria di Indonesia umumnya dilakukan peneliti Asing. Kekhawatiran terjangkit penyakit malaria pada pendatang atau warga asing yang tinggal di Indonesia menjadi faktor utama meningkatnya penelitian terhadap penyakit malaria di Indonesia. Tingkat kolaborasi peneliti penyakit malaria di Indonesia tahun 1970 sampai April 2004 dihitung menggunakan metode Subramanyam, hasilnya seperti terlihat pada Tabel – 7. Tabel – 7: Tingkat kolaborasi peneliti penyakit malaria Tunggal (Ns)
Kolaborasi (Nm)
Tingkat kolaborasi C=Nm/[Ns+Nm]
% kolaborasi
26
122
0,8243
82%
9
11
Artikel 26 13 18 11 16 13 Indonesia 4 Asing 22 I+A Keterangan: T = Tunggal I+A =Indonesia + Asing
4.3 Tingkat Kolaborasi Peneliti
7 13 66 69
10
5. Kesimpulan a. Perkembangan penelitian penyakit malaria di Indonesia dari tahun 1970 sampai April 2004 meningkat secara signifikan. Penelitian penyakit malaria di Indonesia umumnya dilakukan oleh US Naval Medical Research Jakarta. Wilayah penelitian penyakit malaria terbanyak adalah Papua atau Irian Jaya (34,42%), sementara wilayah dengan tingkat endemi malaria risiko tinggi lainnya seperti Nias ditemukan 1,23%. Topik penelitian pada penyakit malaria di Indonesia adalah falciparum, plasmodium, vivax atau chloroquine. b. Penyebaran artikel penyakit malaria terbanyak terdapat pada Am. J. Trop. Med. (16,8%) dan Southeast Asian J. Trop (16,4%). Berdasarkan hukum Bradford’s, kedua jurnal ini dapat dikatakan sebagai jurnal inti (core journal) untuk penyakit malaria di Asia Tenggara. c. Hasil penelitian penyakit malaria di Indonesia umumnya dilakukan secara kolaborasi (82%). Adanya perubahan pendanaan, keinginan peneliti untuk meningkatkan popularitas, kebutuhan instrumen penelitian yang lebih kompleks dan lebih besar merupakan salah satu faktor terjadinya kolaborasi ini.
Ishak: Analisis Bibliometrika terhadap Artikel Penelitian Penyakit Malaria di Indonesia…
USU Repository © 2006
Halaman 24
Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.2, Desember 2005
Rujukan Bar-Ilan. (2001). “Data collection methods on the web for informetric purposes. A review and analysis”. Scientometrics, 50(1): 7 -32. Depkes, RI. (2002). “Info penyakit menular: Risiko malaria meningkat seiring berakhirnya kehamilan”. . (02/12/2004) Igif G. Prihanto. (2002). Kolaborasi. Dalam Kumpulan Makalah Kursus Bibliometrika. Pusat Studi Jepang UI: Masyarakat Informatika Indonesia. Lotka, A.J. (1926). “The frequency distribution of scientific productivity”. Journal of the Washington Academy of Sciences, 16, 317-323. Macias-Chapula, C.A. (2001). “Bibliometric analysis of AIDs literature in Central Africa”. In Proceedings of the 8th International Conference on Scientometrics and Informetrics. Sydney Australia Mustafa. (2002). Mengenal hukum Bradford. Dalam Kumpulan Makalah Kursus Bibliometrika. Pusat Studi Jepang UI: Masyarakat Informatika Indonesia. NCBI. (2004). PubMed helps. Sulistiyo, Basuki. (2002). Bibliometrics, Scientometrics, dan Informetrics. Dalam Kumpulan Makalah Kursus Bibliometrika. Pusat Studi Jepang UI: Masyarakat Informatika Indonesia.
Ishak: Analisis Bibliometrika terhadap Artikel Penelitian Penyakit Malaria di Indonesia…
USU Repository © 2006
Halaman 25