1
ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI Pada UKM Cireng Cageur Grup, Bogor
Oleh MAI YUNAN TAHIR ZAIN H24096030
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012
RINGKASAN
MAI YUNAN TAHIR ZAIN. H24096030. Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada UKM Cireng Cageur Grup Bogor. Dibawah bimbingan FARIDA RATNA DEWI Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada pelaku usaha untuk menetapkan pengeluaran biaya produksi. Pengendalian biaya produksi dilakukan dengan menetapkan biaya standar untuk biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead. UKM Cireng Cageur Grup merupakan usaha kecil yang memproduksi cireng dengan enam aneka rasa, yaitu rasa keju, kornet pedas, ayam pedas, kornet tidak pedas, sosis pedas, dan bakso pedas. UKM Cireng Cageur Grup dalam menjalankan produksi, yaitu penetapan biaya produksi standar belum sepenuhnya diterapkan sehingga proses produksi yang terjadi tidak efisien karena biaya produksi tidak dikeluarkan sesuai dengan biaya perencanaan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi penerapan biaya standar untuk biaya produksi pada UKM Cireng Cageur Grup yang mencakup biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik pada UKM Cireng Cageur Grup, (2) Menganalisis varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual pada UKM Cireng Cageur Grup dan (3) Mengevaluasi varians yang terjadi masih dalam batas pengendalian manajemen UKM Cireng Cageur Grup. Berdasarkan analisis varians bahan baku yang digunakan selama bulan November 2011 bersifat favorable yaitu, tepung terigu, kornet sapi, ayam fillet, garam, keju, minyak goreng, bumbu penyedap masakan, pengembang, sagu, dan penyedap rasa. Varians tarif tenaga kerja langsung bersifat unfavorable dan varians efisiensi tenaga kerja langsung bersifat
favorable.
Varians
biaya
overhead
variabel
bersifat
favorable
atau
menguntungkan yaitu, box karton, bahan bakar gas LPG, listrik dan air. Berdasarkan uji t didapatkan kesimpulan bahwa varians harga bahan baku yang masih berada dalam batas pengendalian manajemen adalah ayam fillet, cabe rawit merah, garam, sagu, dan penyedap rasa. Varians efisiensi bahan baku langsung yang berada dalam batas pengendalian manajemen adalah kornet sapi, ayam fillet, garam, keju, minyak goreng, bumbu penyedap masakan, pengembang, sagu, dan penyedap rasa. Uji hipotesis pada tenaga kerja langsung didapatkan bahwa varians efisiensi tenaga kerja langsung berada dalam batas pengendalian manajemen. Keywords: Biaya standar, biaya produksi
ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI Pada UKM Cireng Cageur Grup, Bogor
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Program Sarjana Manajemen Alih Jenis Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh MAI YUNAN TAHIR ZAIN H24096030
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012
Judul Skripsi : Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada UKM Cireng Cageur Grup, Bogor Nama
: Mai Yunan Tahir Zain
NIM
: H24096030
Menyetujui, Dosen Pembimbing
(Farida Ratna Dewi, SE, MM) NIP. 19710307 200501 2 001
Mengetahui, Ketua Departemen Manajemen
(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc.) NIP. 19610123 198601 1 002 Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis mempunyai nama lengkap Mai Yunan Tahir Zain yang lahir di Bogor, Jawa Barat pada 16 Mei 1985 dan merupakan putra ketiga dari pasangan Bapak Yulisman dan Ibu Kartini Djasmin. Penulis mengawali pendidikan formal di TK Sandy Putra pada tahun 1991, kemudian melanjutkan ke SDN Pengadilan 2 Bogor hingga tahun 1998, lalu pada tahun yang sama melanjutkan SMP 2 Bogor hingga tahun 2001, dan menamatkan pendidikan lanjutan tingkat atas pada tahun 2004 di SMAN 10 Bogor. Pada tahun 2004, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Diploma Administrasi Keuangan dan Perbankan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Selama perkuliahan, penulis ikut berpartisipasi dalam organisasi mahasiswa Extension Club Of Management (EXOM) Sumber Daya Manusia periode 2009-2010.
iii
pada Departemen Pembinaan
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada UKM Cireng Cageur Grup, Bogor”. Penyusunan skripsi ini merupakan syarat untuk memproleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penulis menyadari dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu, penulis mengharapkan saran-saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk penyempurnaan skripsi ini. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta membalas kebaikan semua pihak yang telah memberikan doa dan dukungannya kepada penulis. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkannya.
Bogor, 19 Juni 2012
Penulis
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, terutama ditujukan kepada: 1. Kedua orang tua, Ayahanda Yulisman dan Ibunda Kartini Djasmin, serta kakak-kakakku Yulfikar, Yuliansyah dan adikku Hickmah serta saudara sepupu dan keponakanku Lely, Ichsan, Kurniati dan Yegi atas doa, motivasi dan dorongan moril maupun materi kepada penulis selama masa penulisan skripsi ini. 2. Farida Ratna Dewi, SE, MM selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi ini. 3. Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM dan Nurhadi Wijaya, S.TP, MM selaku dosen penguji atas kesediaannya menguji dan memberikan saran untuk penyempurnaan skripsi ini. 4. Dosen Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis. 5. Bapak Didin dan Bapak Yadi yang telah memberikan izin penulis melakukan penelitian di UKM Cireng Cageur Grup. 6. Seluruh Staf Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB yang telah membantu penulis selama menjalankan kegiatan perkuliahan hingga penyusunan skripsi. 7. Rizky Rahman, Anggia Hapsari, Dicky Kusdian, Kharina Olivia, Rengga Prihandita, dan seseorang untuk semangat dan motivasinya. 8. Seluruh teman-teman dari Departemen Manajemen IPB angkatan VI yang memberikan saran serta kritikan demi perbaikan penulisan skripsi. 9. Semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
v
DAFTAR ISI
Halaman RINGKASAN RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... iii KATA PENGANTAR................................................................................... iv UCAPAN TERIMA KASIH ..........................................................................v DAFTAR ISI.................................................................................................. vi DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR..................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................x I. PENDAHULUAN.......................................................................................1 1.1. Latar Belakang ......................................................................................1 1.2. Perumusan Masalah...............................................................................3 1.3. Tujuan Penelitian...................................................................................4 1.4. Manfaat Penelitian.................................................................................5 1.5. Ruang Lingkup Penelitian.....................................................................5 II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................6 2.1. Konsep Biaya ........................................................................................6 2.1.1 Definisi Biaya..............................................................................6 2.1.2 Penggolongan Biaya....................................................................6 2.2. Biaya Produksi ......................................................................................7 2.2.1 Definisi Biaya Produksi ..............................................................7 2.2.2 Penggolongan Biaya Produksi ....................................................8 2.3. Konsep Biaya Standar ...........................................................................9 2.3.1 Definisi Biaya Standar ................................................................9 2.3.2 Tipe-tipe Biaya Standar...............................................................9 2.3.3 Tujuan Penerapan Biaya Standar ..............................................10 2.3.4 Penentuan Biaya Standar...........................................................10 2.4. Konsep Pengendalian ..........................................................................13 2.5. Analisis Varians ..................................................................................13 2.6. Usaha Kecil dan Menengah (UKM)....................................................15 2.7. Penelitian Terdahulu ...........................................................................18 III.METODE PENELITIAN .......................................................................19 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian...........................................................19 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................21 3.3. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................22 3.4. Pengolahan dan Analisis Data.............................................................22 3.4.1 Metode Analisis Data................................................................22
vi
3.4.2 Analisis Varians ........................................................................23 3.4.3 Uji Hipotesis .............................................................................25 3.4.4 Analisis Deskriptif ....................................................................26 IV.HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................28 4.1. Gambaran Umum UMKM ..................................................................28 4.2. Proses Produksi Cireng Cageur Grup..................................................30 4.3. Penentuan Biaya Standar.....................................................................32 4.4. Biaya Produksi ....................................................................................33 4.4.1 Bahan Baku Langsung ..............................................................33 4.4.2 Tenaga Kerja Langsung ............................................................34 4.4.3 Overhead Pabrik ........................................................................34 4.5. Penetapan Standar ...............................................................................36 4.6. Analisis Varians ..................................................................................38 4.6.1 Analisis Varians Bahan Baku Langsung...................................38 4.6.2 Analisis Varians Tenaga Kerja Langsung.................................52 4.6.3 Analisis Varians Overhead Pabrik ............................................53 4.7. Uji Hipotesis........................................................................................56 4.7.1 Uji Hipotesis Bahan Baku Langsung ........................................57 4.7.2 Uji Hipotesis Tenaga Kerja langsung .......................................63 4.7.3 Uji Hipotesis Overhead Pabrik..................................................64 4.8. Implikasi Manajerial ...........................................................................64 KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................................66 1. 2.
Kesimpulan..........................................................................................66 Saran....................................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................68 LAMPIRAN...................................................................................................69
vii
DAFTAR TABEL
No.
Halaman
1.
Perkembangan jumlah usaha dan tenaga kerja mikro, kecil dan menengah tahun 2009-2010 .....................................................................2 Data produksi UKM Cireng Cageur Grup tahun 2009-2011...................3 Biaya overhead pabrik tetap produksi Cireng Cageur Grup bulan November 2011 .....................................................................................35 Biaya overhead pabrik variabel produksi Cireng Cageur Grup bulan November 2011 .....................................................................................36 Standar bahan baku cireng per unit .......................................................37 Analisis varians rata-rata harga bahan baku langsung Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ......................................................38 Analisis varians rata-rata efisiensi pemakaian bahan baku langsung Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ..........................................43 Analisis varians total rata-rata bahan baku langsung Cireng Cageur Grup Bulan November 2011..................................................................47 Analisis varians rata-rata tarif tenaga kerja langsung Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ..................................................................52 Analisis varians rata-rata efisiensi tenaga kerja langsung Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ..................................................................53 Analisis varians overhead variabel pembiayaan Cireng Cageur Grup bulan November 2011............................................................................54 Analisis varians overhead variabel efisiensi Cireng Cageur Grup bulan November 2011 .....................................................................................56 Hasil uji t biaya bahan baku langsung Cireng Cageur Grup bulan November 2011 .....................................................................................57 Hasil uji t biaya tenaga kerja langsung Cireng Cageur Grup bulan November 2011 .....................................................................................63
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
viii
DAFTAR GAMBAR
No.
Halaman
1. Kerangka pemikiran penelitian.................................................................21 2. Struktur organisasi ....................................................................................29
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Halaman
1. 2. 3.
Kuesioner wawancara............................................................................70 Jumlah produksi Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ..............71 Jumlah pemakaian aktual bahan baku cireng pada bulan November 2011 .......................................................................................................72 4. Data harga pasar untuk tiga tempat penjualan bahan baku cireng pada bulan November 2011............................................................................73 5. Realisasi harga beli bahan baku UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 .....................................................................................74 6. Realisasi kuantitas bahan baku UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 .....................................................................................76 7. Analisis varians harga bahan baku tepung terigu UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ..................................................................78 8. Analisis varians efisiensi bahan baku tepung terigu UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011......................................................79 9. Analisis varians harga bahan baku kornet beef UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ..................................................................80 10. Analisis varians efisiensi bahan baku kornet beef UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ..................................................................81 11. Analisis varians harga bahan baku ayam fillet UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ..................................................................82 12. Analisis varians efisiensi bahan baku ayam fillet UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ..................................................................83 13. Analisis varians harga bahan baku cabe rawit merah UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ......................................................84 14. Analisis varians efisiensi bahan baku cabe rawit merah UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ......................................................85 15. Analisis varians harga bahan baku garam UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ............................................................................86 16. Analisis varians efisiensi bahan baku garam UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011...................................................................87 17. Analisis varians harga bahan baku keju UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ............................................................................88 18. Analisis varians efisiensi bahan baku keju UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ............................................................................89 19. Analisis varians harga bahan baku minyak goreng UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ......................................................90 20. Analisis varians efisiensi bahan baku minyak goreng UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ......................................................91 21. Analisis varians harga bahan baku bumbu penyedap masakan UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ..........................................92 22. Analisis varians efisiensi bahan baku bumbu penyedap masakan UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ..........................................93
x
23. Analisis varians harga bahan baku pengembang UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011...................................................................94 24. Analisis varians efisiensi bahan baku pengembang UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ......................................................95 25. Analisis varians harga bahan sagu UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ......................................................................................96 26. Analisis varians efisiensi bahan baku sagu UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011...................................................................97 27. Analisis varians harga bahan baku penyedap rasa UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ......................................................98 28. Analisis varians efisiensi bahan baku penyedap rasa UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ......................................................99 29. Analisis varians harga bahan baku susu skim UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 .................................................................100 30. Analisis varians efisiensi bahan baku susu skim UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ....................................................101 31. Standar jam kerja produksi cireng cageur grup bulan November 2011 .....................................................................................................102 32. Realisasi jam kerja produksi Cireng Cageur Grup bulan November 2011.....................................................................................................103 33. Analisis varians tarif tenaga kerja langsung UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011..........................................................................104 34. Analisis varians efisiensi tenaga kerja langsung UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ................................................................105 35. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku tepung terigu.........106 36. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku kornet sapi ............106 37. Uji hipotesis penyimpangan harga bahan baku ayam fillet .................107 38. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku ayam fillet.............107 39. Uji hipotesis penyimpangan harga bahan baku cabe rawit merah.......108 40. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku cabe rawit merah. .108 41. Uji hipotesis penyimpangan harga bahan baku garam ........................109 42. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku garam....................109 43. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku keju.......................110 44. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku minyak goreng......110 45. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku bumbu penyedap masakan. ..............................................................................................111 46. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku pengembang .........111 47. Uji hipotesis penyimpangan harga bahan baku sagu...........................112 48. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku sagu ......................112 49. Uji hipotesis penyimpangan harga bahan baku penyedap rasa ...........113 50. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku penyedap rasa .......113 51. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku susu skim..............114 52. Uji hipotesis penyimpangan tarif tenaga kerja langsung.....................114 53. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung ..............115
xi
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Proses produksi pada perusahaan manufaktur merupakan hal yang sangat krusial karena didalamnya terkandung biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Untuk mendapatkan keuntungan yang optimal diperlukan pengendalian terhadap biaya produksi, hal tersebut perlu dilakukan agar biaya produksi yang digunakan dapat seefisien mungkin. Salah satu metode yang dapat digunakan sebagai alat pengendalian terhadap biaya produksi yaitu dengan menetapkan biaya standar. Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membiayai kegiatan produksi yang efisien (Mulyadi, 2005). Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu bentuk perusahaan
manufaktur
yang
mempunyai
peranan
penting
dalam
pertumbuhan perekonomian masyarakat. Terdapat tiga faktor yang mendasari pentingnya keberadaan UKM. Faktor pertama adalah karena kinerja UKM cenderung lebih baik dalam menghasilkan tenaga kerja yang produktif.
Kedua
adalah
UKM
sering
mencapai
peningkatan
produktivitasnya melalui investasi dan perubahan teknologi dalam langkah mengembangkan usahanya. Ketiga adalah UKM memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas usaha dibandingkan dengan usaha besar jika terjadi krisis ekonomi khususnya (www.ekonomirakyat.org, 2011). Menurut Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, pada tahun 2009 jumlah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah berjumlah sekitar 52.764.603 unit dan pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 2,01% menjadi 53.823.732 unit. Selain itu pada tahun 2009 jumlah tenaga kerja 96.211.332 orang dan pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 3,32% menjadi 99.401.775 orang.
2
Tabel 1. Perkembangan jumlah usaha dan tenaga kerja mikro, kecil, dan menengah tahun 2009-2010 Tahun 2009*)
Tahun 2010**)
(Unit)
Jumlah 52.769.280
Jumlah 53.828.569
Jumlah 1.059.289
(%) 2,01
(Unit)
52.176.795
53.207.500
1.030.705
1,98
(Unit)
546.675
573.601
26.926
4,93
(Unit)
41.133
42.631
1.498
3,64
(Unit)
52.764.603
53.823.732
1.059.129
2,01
2.Tenaga Kerja
(Orang)
98.886.003
102.241.486
3.355.483
3,39
Usaha Mikro
(Orang)
90.012.694
93.014.759
3.002.065
3,34
(Orang)
3.521.073
3.627.164
106.091
3,01
(Orang)
2.677.565
2.759.852
82.287
3,07
(Orang)
96.211.332
99.401.775
3.190.443
3,32
Indikator
Satuan
1.Unit Usaha Usaha Mikro Usaha Kecil (UK) Usaha Menengah(UM) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Usaha Kecil (UK) Usaha Menengah(UM) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Perkembangan
Sumber: Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, 2011 Keterangan: *) Angka sementara **) Angka prediksi
Menjalankan usaha dalam skala kecil dan menengah mengalami beberapa hambatan salah satunya adalah kelemahan dalam manajemen keuangan seperti keterbatasan pengetahuan dalam mengelola pengeluaran dan pendapatan dari penjualan produk (www.suaramerdeka.com, 2011). Sehingga usaha berjalan tidak efisien. Oleh karena itu diperlukan pengendalian biaya produksi dengan menetapkan biaya standar untuk biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Suatu produksi dianggap mencapai efisiensi apabila dalam pembuatan barang tidak ada yang dirugikan baik kualitas maupun kuantitas. Semua berjalan ke arah kualitas yang lebih baik tanpa mengurangi nilai yang ada pada suatu barang. Selain itu produksi barang bisa menjadi lebih baik dalam segi kualitas tanpa harus menambahkan jumlah pasokan. Beberapa strategi untuk dapat meningkatkan efisiensi biaya dan penerapan biaya standar
3
adalah dengan pengunaan bahan baku barang yang diperoleh dengan harga terendah untuk setiap unit barang. Dan adanya kebijakan penurunan biaya dengan cara mengurangi penggunaan beberapa bahan baku yang dibutuhkan dalam produksi tanpa menurunkan kualitas barang (strategiefisiensi.com, 2012). Usaha Cireng Cageur Grup merupakan UKM yang cukup dikenal di kota Bogor. Hal ini dikarenakan usaha Cireng Cageur Grup merupakan pelopor usaha cireng modern di kota Bogor. Cireng merupakan makanan tradisional yang sangat digemari oleh masyarakat sunda. Tabel 2. Data produksi UKM Cireng Cageur Grup Tahun Jumlah produksi cireng 2009 1.571.400 2010 1.343.376 2011 1.072.170 Sumber: Data UKM Cireng Cageur Grup, 2011 Dimana dari data tersebut dapat dilihat terjadinya penurunan jumlah produksi cireng setiap tahunnya dari tahun 2009 hingga tahun 2011. Sehingga diperlukannya penetapan biaya standar untuk pengendalian biaya, efisiensi dan mendorong upaya kemungkinan pengurangan biaya produksi (Rony, 1990). Agar usaha Cireng Cageur grup dapat bertahan dalam industri makanan ringan khususnya. Dalam menjalankan produksinya, UKM Cireng Cageur Grup belum menerapkan biaya standar secara baik dan konsisten sehingga tingkat efisiensi proses produksi belum diketahui. Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada UKM Cireng Cageur Grup Bogor”. 1.2. Perumusan Masalah UKM Cireng Cageur Group merupakan salah satu unit usaha kecil dan menengah yang memproduksi makanan tradisional Jawa Barat yaitu aci goreng. Lokasi jalan ceremai bantarjati kaum RT.001/012, kel. bantarjati, Bogor Utara 16153. Cireng yang diproduksi ada enam macam rasa, yaitu keju, ayam pedas, baso pedas, kornet pedas, kornet tidak pedas, dan sosis
4
pedas. Pembuatan cireng membutuhkan tepung kanji, tepung terigu, air, penyedap rasa, garam, susu skim, dan pengembang dan bahan tambahan yaitu ayam, keju, kornet sapi, baso dan sosis. Biaya produksi UKM Cireng Cageur Group terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Selama ini biaya produksi UKM tersebut belum dikelola dengan baik. Biaya produksi yang tidak dikelola dengan baik akan berpotensi menimbulkan kerugian. UKM tersebut sebelumnya telah membuat standar biaya produksi yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi cireng. Pengendalian biaya sangat diperlukan untuk mengetahui apakah proses produksi berjalan secara efisien. Pengendalian dilakukan dengan membandingkan antara biaya standar dengan realisasinya. Jika terjadi varians (selisih) antara biaya standar dengan realisasinya perlu penelitian lebih lanjut mengenai penyebab terjadinya varians tersebut. Pentingnya analisis varians antara biaya standar dengan realisasinya untuk pengendalian produksi dalam efisiensi biaya produksi menjadikan peneliti melakukan kajian dengan judul “Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Produksi (studi kasus: UKM Cireng Cageur Group)”. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1.
Bagaimana penerapan biaya standar untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik di UKM Cireng Cageur Group?
2.
Bagaimana varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual pada UKM Cireng Cageur Group?
3.
Apakah varians yang terjadi masih dalam batas pengendalian manajemen UKM Cireng Cageur Group?
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Mengetahui penerapan biaya standar untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik di UKM Cireng Cageur Group.
5
2.
Menganalisis varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual pada UKM Cireng Cageur Group.
3.
Mengevaluasi varians yang terjadi apakah masih dalam batas pengendalian manajemen UKM Cireng Cageur Group.
1.4. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1.
Bagi perusahaan, penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada pemilik usaha dalam penerapan biaya standar untuk mencapai efisiensi produksi.
2.
Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam penelitian selanjutnya dan informasi dalam penerapan sistem biaya standar sebagai alat pengendalian produksi.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini membahas tentang analisis biaya standar sebagai alat pengendalian biaya produksi untuk meningkatkan efisiensi biaya di UKM Cireng Cageur Group. Analisis penelitian ini berfokus pada penerapan biaya standar bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik; analisis varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya yang sebenarnya terjadi; dan pengelolaan dalam mengendalikan biaya produksi. Penelitian ini hanya membahas tiga rasa cireng, yaitu cireng rasa kornet pedas, cireng rasa ayam pedas dan cireng rasa keju pada UKM Cireng Cageur Group.
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Bustami dan Nurlela (2006), biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi (Hansen dan Mowen, 2006).
Kuswadi
(2005)
mendefinisikan
biaya
adalah
semua
pengeluaran untuk mendapatkan barang atau jasa dari pihak ketiga, baik yang berkaitan dengan usaha pokok perusahaan maupun tidak. Menurut Horngren et.al. (2008), biaya didefinisikan suatu sumber daya yang dikorbankan (sacrified) atau dilepaskan (forgone) untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu biaya biasanya diukur dalam unit uang yang harus dikeluarkan dalam rangka mendapatkan barang atau jasa. Biaya yang dibebankan pada produk membantu keputusan penetapan harga dan untuk menganalisis bagaimana tingkat profitabilitas produk yang berbeda. 2.1.2 Jenis-jenis Biaya Kuswandi (2005) mengklasifikasikan pembebanan biaya ke dalam biaya langsung dan biaya tidak langsung. 1.
Biaya Langsung Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang langsung dibebankan pada objek atau produk, misalnya bahan baku langsung, upah tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi, biaya iklan, ongkos angkut, dan sebagainya.
2.
Biaya tidak langsung Biaya tidak langsung (direct cost) adalah biaya yang sulit atau tidak dapat dibebankan secara langsung dengan unit produksi, misalnya gaji pimpinan, gaji mandor, biaya iklan atau lebih
7
dari satu macam produk, dan sebagainya. Biaya tidak langsung disebut juga biaya overhead. Kuswandi (2005) juga menggolongkan pola perilaku biaya yaitu 1.
Biaya Tetap (fixed cost) Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap atau tidak berubah dalam rentang waktu tertentu. Seberapapun besarnya penjualan atau produksi perusahaan.
2.
Biaya Variabel (variable cost) Biaya variabel adalah biaya yang dalam rentang waktu dan sampai batas-batas tertentu jumlahnya berubah-ubah secara proposional.
3.
Biaya Semi Variabel Biaya semi variabel adalah biaya yang sulit digolongkan ke dalam kedua jenis biaya diatas (tidak termasuk ke dalam biaya tetap atau biaya variabel.
Kedua jenis biaya berikut digolongkan pada saat penetapannya dan digunakan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian yang terdiri atas (Kuswadi, 2005): 1.
Biaya yang Ditetapkan (predetermined cost) Biaya yang ditetapkan adalah biaya yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu analisis masa lalu atau prediksi masa datang. Biaya yang ditetapkan dilakukan untuk penyusunan standar atau anggaran.
2.
Biaya Historis (historical cost) Biaya historis adalah biaya yang besarnya dihitung setelah ada realisasi.
2.2. Konsep Biaya Produksi 2.2.1 Pengertian Biaya Produksi Wibowo (2008) mendifinisikan produksi sebagai usaha yang bergerak dalam kegiatan proses pengubahan suatu bahan atau barang menjadi bahan atau barang lain yang berbeda bentuk atau sifatnya dan mempunyai nilai tambah. Mulyadi (2005) mendifinisikan biaya
8
produksi sebagai biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk yang siap untuk dijual. Menurut Hansen dan Mowen (2006), biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Biaya produksi menurut Bustami dan Nurlela (2006) adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. 2.2.2 Jenis-jenis Biaya Produksi Biaya produksi dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis biaya, yaitu (Rony, 1990): 1.
Biaya Bahan Baku Langsung Suatu biaya produksi disebut sebagai biaya bahan baku langsung jika bahan tersebut merupakan bagian yang integral, dapat dilihat atau diukur secara jelas dan mudah serta dapat ditelusuri baik fisik maupun nilainya dalam wujud produksi yang dihasilkan.
2.
Biaya Tenaga Kerja Langsung Suatu biaya produksi disebut sebagai biaya tenaga kerja langsung jika biaya itu dikeluarkan atau dibebankan karena ada pembayaran upah kepada tenaga kerja yang langsung ikut serta bekerja dalam membentuk produksi akhir. Biaya ini dapat ditelusuri karena secara jelas dapat diukur dengan waktu yang dipergunakannya dalam keikutsertaannya secara langsung membentuk produksi akhir.
3.
Biaya Overhead Biaya overhead adalah semua biaya pabrik yang bukan bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung yang timbul dan dibebankan terhadap pabrik karena sifatnya sebagai bagian yang memiliki eksistensi dalalm produksi akhir maupun hanya memberikan pelayanan guna menunjang, memperlancar, mempermudah atau sebagai penggerak kegiatan itu sendiri.
9
2.3. Konsep Biaya Standar 2.3.1 Pengertian Biaya Standar Secara umum standar diartikan sebagai suatu kesatuan pengukuran yang ditetapkan sebagai suatu pedoman dalam melaksanakan pekerjaan. Standar adalah suatu ukuran kuantitas yang harus dicapai sehubungan dengan adanya operasi atau kegiatan tertentu. Biaya standar dapat diartikan biaya yang diperhitungkan secara wajar harus terjadi di dalam memproduksi suatu barang, maka biaya standar adalah standar kuantitas input yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit produksi tertentu (Rony, 1990). Menurut Mulyadi (2005), biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah
asumsi kondisi ekonomi, efisien, dan
faktor-faktor lain tertentu. 2.3.2 Tipe-tipe Standar Menurut Hansen dan Mowen (2006),
standar umumnya
diklasifikasikan baik sebagai sesuatu yang ideal maupun yang saat ini dapat tercapai. 1.
Standar ideal (ideal standards) Standar ideal membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya dapat dicapai jika segala sesuatu beroperasi secara sempurna. Tidak ada mesin yang rusak, menganggur, atau kurangnya keterampilan yang dapat ditoleransi.
2.
Standar yang akan saat ini dapat dtercapai (currently attainable standards) Standar ini dapat dicapai dengan beroperasi secara efisien. Kelonggaran diberikan untuk kerusakan normal, gangguan, keterampilan yang lebih rendah dari sempurna, dan lainnya.
10
2.3.3 Tujuan Penetapan Biaya Standar Menurut Rony (1990), penetapan biaya standar sangat bermanfaat bagi manajemen aktivitas perusahaan karena standar biaya bermanfaat untuk : 1.
Pembuatan anggaran.
2.
Pengendalian biaya dan mengukur efisiensi.
3.
Mendorong upaya kemungkinan pengurangan biaya.
4.
Memudahkan dalam pencatatan dan penyiapan laporan biaya.
5.
Merencanakan biaya bahan baku, pekerjaan dalam proses maupun persediaan barang jadi.
6.
Sebagai pedoman penetapan harga penawaran dalam tender suatu proyek atau kontrak tertentu.
2.3.4 Penentuan Biaya Standar Menurut Nafarin (2003), penentuan biaya standar dibagi dalam tiga bagian, yaitu biaya bahan baku langsung standar, biaya tenaga kerja langsung standar, dan biaya overhead pabrik standar. 1.
Biaya Bahan Baku Langsung Standar Biaya bahan baku langsung standar terdiri atas harga bahan baku langsung standar dan kuantitas bahan baku langsung standar. i.
Harga Bahan Baku Langsung Standar Harga bahan baku langsung standar adalah taksiran harga bahan baku per unit. Harga bahan baku langsung standar biasanya ditentukan dari daftar harga pemasok (supplier), katalog, atau informasi lain yang berhubungan dengan kemungkinan perubahan harga di masa akan datang.
ii. Kuantitas Bahan Baku Langsung Standar Kuantitas bahan baku langsung standar adalah taksiran sejumlah unit bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk tertentu. Kuantitas bahan baku
langsung
standar
dapat
ditentukan
dengan
menggunakan penyelidikan teknis dan analisis catatan
11
masa
lalu.
Penyelidikan
teknis
misalnya
dengan
mengadakan taksiran yang wajar terhadap bahan baku yang diperlukan untuk satu unit produk atau membuat percobaan operasi produksi. Analisisi catatan masa lalu misalnya dengan menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk (pekerjaan) yang sama dalam periode tertentu pada masa lalu. 2.
Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar Biaya tenaga kerja langsung standar terdiri atas tarif upah tenaga kerja langsung standar dan jam tenaga kerja langsung standar. i.
Tarif Upah Tenaga Kerja Langsung Standar Tarif upah tenaga kerja langsung standar adalah tafsiran tarif upah tenaga kerja langsung per jam. Tarif upah tenga kerja langsung standar dapat ditentukan atas dasar perjanjian dengan karyawan dan data upah masa lalu yang dihitung secara rata-rata.
ii. Jam Tenaga Kerja Langsung Standar Jam tenaga kerja langsung standar adalah taksiran sejumlah satuan waktu yang diperlukan untuk membuat satu unit produk tertentu. Jam tenaga kerja langsung standar dapat ditentukan dengan cara penyelidikan teknis dan analisis catatan masa lalu. Penyelidikan teknis misalnya dengan mengadakan penyelidikan gerak dan waktu,
mengadakan
taksiran
yang
wajar,
memperhitungkan kelonggaran waktu untuk istirahat, memperhitungkan faktor kelelahan, dan memperhitungkan penundaan kerja yang tidak bisa dihindari. Analisis catatan masa lalu misalnya menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam satu pekerjaan dari kartu harga pokok periode yang lalu.
12
3.
Biaya Overhead Pabrik Standar Biaya overhead pabrik standar dapat ditaksir atas dasar kapasitas normal. Misalnya dengan menghitung kapasitas normal dalam satu tahun x unit atau y jam kerja langsung dan biaya overhead pabrik satu tahun yang terdiri atas biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap. Jam kerja normal atau kapasitas normal adalah jam kerja yang digunakakn untuk menentukan standar tarif pembebanan biaya overhead pabrik. Kapasitas normal merupakan suatu tingkat
kapasitas
operasi
yang
dapat
dicapai
dengan
pemanfaatan secara maksimal semua input atas fasilitas sarana dan prasarana yang dimiliki oleh perusahaan. Sehingga pada akhirnya tercapai biaya per unit produk yang serendah mungkin. 2.4. Konsep Pengendalian Pengendalian dibutuhkan dalam setiap pekerjaan untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan agar sesuai dengan yang direncanakan semula. Pengendalian adalah melihat ke belakang, memutuskan apakah yang sebenarnya telah terjadi dan membandingkannya dengan hasil yang direncanakan sebelumnya (Hansen dan Mowen, 2006). Menurut (Rony, 1990), pengendalian berkaitan dengan usaha, prosedur, metode, dan langkah yang harus ditempuh agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik untuk mencapai sasaran yang ditetapkan. Biaya produksi harus dapat dikendalikan agar tidak terjadi pemborosan. Oleh karena itu diperlukan suatu metode yang dapat mengendalikan biaya produksi agar berjalan secara efisien. Menurut Kuswadi (2005), penentuan biaya standar dilakukan untuk mencapai produktivitas yang maksimum dengan biaya serendah-rendahnya. 2.5. Analisis Varians Varians atau selisih menurut Horngren et.al. (2008) adalah perbedaan antara jumlah berdasarkan hasil aktual dan jumlah yang dianggarkan, yakni
13
jumlah aktual dan jumlah yang diperkirakan berdasarkan anggaran. Varians adalah perbedaan yang terjadi antara biaya standar dengan biaya sebenarnya yang mungkin menguntungkan atau sebaliknya. Kuswandi (2005) mendifinisikan varians adalah selisih antara biaya standar dan biaya aktual. Varians dianggap baik jika biaya aktualnya lebih kecil daripada biaya standar dan sebaliknya. Jumlah varians untuk suatu periode biasanya terdiri atas varians yang baik (favorable) dan varians yang tidak baik (unfavorable). Varians ini berasal dari biaya standar bahan baku langsung,
tenaga
kerja
langsung,
dan
overhead
pabrik.
Dengan
membandingkan biaya standar dan biaya aktual, manajemen diharapkan dapat memperhatikan varians-varians yang terjadi dan dapat mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan. Horngren et.al. (2008) membagi varians ke dalam dua bagian yaitu: 1. Varians Harga Varians harga adalah perbedaan antara harga harga aktual dan harga yang dianggarkan dikalikan dengan kuantitas masukan aktual, seperti bahan baku yang digunakan atau dibeli. 2. Varians Efisiensi Varians efisiensi adalah perbedaan antara kuantitas masukan aktual dan anggaran kuantitas masukan yang seharusnya digunakan untuk memproduksi keluaran aktual dikali dengan harga yang dianggarkan. Analisis varians digunakan untuk evaluasi kinerja. Ada dua hal yang menjadi penilaian menurut Horngren et.al. (2008), yaitu: 1. Efektifitas, yaitu tingkat pencapaian tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Efisiensi, yaitu jumlah relatif masukan yang digunakan untuk mencapai tingkat keluaran tertentu. Makin sedikit masukan yang digunakan untuk mencapai tingkat keluaran tertentu atau semakin banyak keluaran untuk tingkat masukan tertentu semakin tinggi efisiensinya. Penentuan biaya standar dibagi menjadi tiga bagian yaitu biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Maka analisis
14
varians juga terbagi atas varians bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik (Hansen dan Mowen, 2006). 1. Varians Bahan Baku Langsung Aspek yang menyebabkan varians bahan baku langsung yaitu: a. Varians Bahan Baku Langsung Varians bahan baku langsung (material price variance-MPV) mengukur perbedaan antara beberapa yang harus dibayar untuk bahan baku dan beberapa yang secara aktual dibayar. b. Varians Efisiensi Bahan Baku Langsung Varians pengunaan bahan baku langsung (material usage varianceMUV) mengukur perbedaan antara bahan baku langsung yang secara aktual digunakan dan bahan baku langsung yang seharusnya digunakan untuk output aktual. 2. Varians Tenaga Kerja Langsung Aspek yang menyebabkan varians tenaga kerja langsung yaitu: a. Varians Tenaga Kerja Langsung Varians tenaga kerja langsung (labor rate variance-LRV) menghitung perbedaan antara apa yang sudah dibayar untuk tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya dibayar. b. Varians Efisiensi Tenaga Kerja Langsung Varians efisiensi tenaga kerja langsung (labor efisiency varianceLEV) mengukur perbedaan antara jam tenaga kerja yang secara aktual digunakan dan jam tenaga kerja yang seharusnya digunakan. 3. Varians Overhead Pabrik Varian overhead total yaitu perbedaan antara overhead yang dibebankan dan yang aktual, juga dibagi menjadi beberapa variansi komponen. a. Varians Overhead Variabel Overhead variabel diasumsikan bervariansi sejalan dengan perubahan volume produksi. i. Varians Pengeluaran Overhead Variable Varians pengeluaran overhead variable mengukur pengaruh agregat dari perbedaan antara tarif aktual overhead variabel (actual
15
variabel overhead rate-AVOR) dan tarif standar overhead variabel (standard variabel overhead rate-SVOR). Tarif aktual overhead variabel adalah overhead variabel aktual dibagi dengan jam aktual. ii. Varians Efisiensi Overhead Variable Varians efisiensi overhead variable mengukur perubahan dalam konsumsi overhead variabel yang mucul karena penggunaan efisien tenaga kerja langsung. b. Varians Overhead Tetap Varians total overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap aktual dan overhead tetap yang dibebankan, dimana overhead tetap yang dibebankan diperoleh dengan mengkalikan tarif standar overhead tetap dengan jam standar yang diizinkan untuk output aktual. i. Varian Pengeluaran Overhead Tetap Varian pengeluaran overhead tetap didefinisikan sebagai perbedaan antara overhead tetap aktual dan overhead tetap yang dianggarkan. Varians pengeluaran dapat ditoleransi karena lebih sedikit overhead tetap dikeluarkan daripada yang dianggarkan. ii. Varian Volume Overhead Tetap Varian volume overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap yang dianggarkan dan overhead tetap yang dibebankan. Varians volume mengukur pengaruh perbedaan output aktual dari output yang digunakan di awal tahun dan untuk menghitung tarif perkiraan standar overhead tetap. 2.6. Usaha Kecil dan Menengah Pratomo dan Soejoedono dalam Widiyastuti (2007), menyatakan bahwa definisi Usaha Kecil Menengah (UKM) tidak selalu sama, tergantung pada konsep yang digunakan oleh masing-masing negara. Dalam setiap definisi tersebut mencakup sedikitnya dua aspek yaitu aspek penyerapan tenaga kerja dan aspek pengelompokkan perusahaan ditinjau dari jumlah tenaga kerja yang diserap dalam gugusan/kelompok perusahaan tersebut. Pengertian usaha kecil menurut Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998 yaitu kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang
16
usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. Berdasarkan Undang-Undang RI No.9 tahun 1995, usaha kecil didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan yang memenuhi kriteria-kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagai berikut: a) Memiliki Kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000 c) Milik warga negara Indonesia d) Berdiri sendiri, bukan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar. e) Berbentuk usaha persorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi. Menurut Wibowo (2008), ciri-ciri lain yang sering digunakan sebagai ukuran suatu usaha tergolong kecil adalah 1.
Usaha dimiliki secara bebas, terkadang tidak berbadan hukum.
2.
Operasinya tidak memperlihatkan keunggulan yang mencolok.
3.
Usaha dimiliki dan dikelola oleh satu orang.
4.
Usaha tidak memiliki banyak karyawan.
5.
Modalnya dikumpulkan dari tabungan pemilik pribadi.
6.
Wilayah pasarnya bersifat lokal dan tidak terlalu jauh dari pusat usahanya.
Indonesia dan negara berkembang lain memandang penting keberadaan usaha kecil. Hal ini disebabkan tiga alasan utama (Wibowo, 2008), yaitu: 1.
Kinerja usaha kecil cenderung lebih baik dalam hal menghasilkan tenaga kerja yang produktif.
2.
Usaha kecil sangat dinamis, dengan investasi dan inovasi teknologinya
usaha
kecil
produktivitas yang tinggi.
mampu
mencapai
peningkatan
17
3.
Usaha kecil memiliki fleksibilitas yang tinggi sehingga mampu hidup di sela-sela kehidupan usaha besar.
4.
Kemampuan usaha kecil dalam menyerap tenaga kerja dan mendukung pendapatan rumah tangga.
Menurut Primiana (2009), terdapat berbagai masalah yang dialami oleh UKM seperti: 1.
Permodalan a.
Modal kecil, sulit untuk memenuhi pesanan
b.
Sulit mendapatkan kredit dari bank
c.
Kurang mampu mengadakan perencanaan, pencatatan, dan pelaporan
d.
Tercampurnya atara keuangan perusahaan dengan keuangan keluarga
2.
Pemasaran a.
Kurang dapat melihat peluang pasar / selera pasar
b.
Akses terhadap informasi pasar kurang
c.
Terbatasnya tempat pemasaran
d.
Kemampuan negosiasi
yang lemah sehingga berakibat
kerugian pada sistem pembayaran e.
Kurangnya kerjasama dengan perusahaan besar atau sesama UKM
f. 3.
Kurang mampu merancang strategi bisnis
Produksi / Teknologi a.
Kurangnya pengetahuan tentang bagaimana memproduksi barang yang berkualitas, efisien, dan tepat waktu
4.
b.
Tidak adanya transfer teknologi dari usaha besar
c.
Tidak melakukan riset dan pengembangan
d.
Tidak mengerti pentingnya kerjasama dengan pihak supplier
e.
Tidak adanya proses perbaikan yang berkesinambungan
Sumber Daya Manusia a.
Pendidikan rendah
b.
Rendahnya jiwa wirausaha
18
5.
c.
Keahlian terbatas
d.
Rendahnya produktivitas pekerja
e.
Tidak ada pembagian kerja
Pemerintah a.
Kurangnya dukungan dengan berbagai kebijakan yang berpihak pada UKM
b.
Kurangnya menciptakan lingkungan usaha yang kondusif
2.7. Penelitian Terdahulu Ksheshariani(2011) meneliti tentang Analisis Biaya Standar sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi pada UKM Wingko Cap Kapal Terbang. Peneliti menggunakan alat analisis varians (selisih) dan uji t. Analisis varians digunakan untuk menghitung varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual dari BBL, TKL, OHP. Dari hasil analisis varians diketahui bahwa kelapa memiliki varians unfavorable -1,06%. Gula pasir memiliki varians unfavorable -0,79%. Pada tepung ketan terjadi varians unfavorable -12,82%. Varians unfavorable juga terjadi pada mentega sebesar unfavorable -14,67%. Pada nangka terjadi varians unfavorable 28,76%. Durian memiliki varians unfavorable -54,80%. Sedangkan pada gula jawa terjadi varians favorable -8,13%. Hasil analisis varians untuk TKL menunjukkan bahwa tarif TKL memiliki varians favorable -18, 3%. Efisiensi TKL memiliki varians unfavorable -26,7%. Hasil analisis varians overhead variabel menunjukkan bahwa pada biaya kemasan berlogo terjadi varians favorable -0,6%. Biaya kertas minyak memiliki varians unfavorable -42,9%. Biaya gas terjadi varians favorable -13,6%. Terakhir analisis dilakukan pada air yang memiliki varians favorable -50%. Pada biaya overhead tetap variabel tidak terjadi varians. Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji t, disimpulkan bahwa varians untuk BBL yang masih dalam batas pengendalian yaitu kelapa, gula pasir, tepung, ketan, mentega, dan gula jawa. Sedangkan varians yang diluar batas pengendalian yaitu nangka dan durian. Uji hipotesis pada varians TKL terhadap tarif masih dalam batas pengendalian. Sedangkan untuk efisiensi diluar batas pengendalian. Varians
19
yang terjadi pada OHP tidak dilakukan uji menggunakan uji t karena data dihitung selama satu bulan selama bulan Desember 2010. Rahman (2012) meneliti tentang Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada UMKM Pia PiaKu! Bogor. Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada pelaku usaha untuk menetapkan pengeluaran biaya produksi. Pengendalian biaya produksi dilakukan dengan menetapkan biaya standar untuk biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead. Pia PiaKu! merupakan usaha mikro yang memproduksi pia kering dengan enam aneka rasa, yaitu rasa kacang hijau, keju, cokelat, durian, kacang merah dan kacang hijau pandan. Penetapan biaya produksi standar belum sepenuhnya diterapkan Pia PiaKu! sehingga proses produksi yang terjadi tidak efisien karena biaya produksi tidak dikeluarkan sesuai dengan biaya perencanaan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan biaya standar untuk biaya produksi pada UMKM Pia PiaKu! yang mencakup biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik pada UMKM Pia PiaKu!, menganalisis varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual pada UMKM Pia PiaKu! dan mengevaluasi varians yang terjadi masih dalam batas pengendalian manajemen UMKM Pia PiaKu! Berdasarkananalisis varians didapatkan hasil bahwa bahan baku yang digunakan selama bulan November 2011 bersifat favorable yaitu, tepung terigu, kacang hijau kupas, mentega, minyak sayur, keju, cokelat blok, chocochip dan susu bubuk. Varians tarif tenaga kerja langsung bersifat unfavorable dan varians efisiensi tenaga kerja langsung bersifat favorable. Varians biaya overhead variabel bersifat favorable yaitu, mika plastik, pencetakan stiker, bahan bakar gas LPG, listrik dan air. Berdasarkan uji t didapatkan kesimpulan bahwa varians harga bahan baku yang masih berada dalam batas pengendalian manajemen adalah kacang hijau kupas, gula pasir, minyak sayur, keju dan cokelat bubuk. Uji hipotesis pada tenaga kerja langsung didapatkan bahwa varians efisiensi tenaga kerja langsung berada dalam batas pengendalian manajemen.
20
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Kinerja perusahaan ditentukan oleh bagaimana perusahaan mampu menerapkan fungsi pengendalian yang baik atas aktivitas perusahaan. Biaya produksi juga harus dilakukan pengendalian yang baik agar tidak terdapat varians dan dapat berjalan secara efisien. UKM Cireng Cageur Group merupakan salah satu pelopor unit usaha kecil dan menengah yang memproduksi makanan tradisional Jawa Barat khususnya di tataran sunda yaitu cireng. Biaya produksi UKM Cireng Cageur Group terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. UKM Cireng Cageur Group ini dalam aktivitasnya diharapkan pada kemungkinan terjadinya perbedaan antara biaya produksi yang telah ditetapkan dengan biaya produksi yang sebenarnya terjadi. Biaya yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan standar tertentu yang seharusnya terjadi dimaksud dengan biaya standar. Analisis biaya standar menjadi metode yang akan digunakan untuk mempermudah menetapkan harga pokok yang sebenarnya terjadi. Hal ini dapat
mempermudah
dalam
mengendalikan
biaya
dan
dapat
mengoptimalkan laba yang diharapkan. Penelitian ini mengkaji tentang varians yang terjadi antara biaya standar yang telah ditetapkan dengan realisasi biaya yang sebenarnya terjadi. Analisis varians dilakukan dengan membandingkan standar biaya produksi dengan realisasinya. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis varians dan uji t (t-test). Analisis varians dilakukan untuk mengetahui deskripsi persentase varians yang terjadi apakah dapat ditoleransi atau tidak dapat ditoleransi dan ataukah varians tersebut menguntungkan atau tidak menguntungkan. Uji t (t-test) dilakukan untuk mengetahui apakah varians yang terjadi masih dalam batas pengendalian. Setelah dilakukan analisis, dari hasil analisis tersebut dapat memberikan saran dan rekomendasi kepada
21
perusahaan
untuk
perbaikan
manajemen
perusahaan.
Penjelasan
selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1. UKM Cireng Cageur Group
Biaya Produksi
Biaya Bahan Baku Langsung
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Standar Biaya Produksi
Biaya Overhead Pabrik
Realisasi Biaya Produksi
Varians Biaya Produksi Alat Analisis: - Analisis Varians - Uji t Saran/ Rekomendasi
Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah produksi UKM Cireng Cageur Group yang berlokasi di jalan Kolonel Enjo Martadisastra Kedung Badak Bogor. Waktu penelitian dimulai dari bulan Oktober 2011 sampai dengan Desember 2011. Waktu tersebut digunakan untuk memperoleh data-data yang relevan dari perusahaan yang kemudian diolah dan dievaluasi hasilnya.
22
3.3. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan dan wawancara langsung dengan pihak manajemen. Sedangkan data sekunder diperoleh dari data perusahaan berupa data historis UKM Cireng Cageur Group, studi literatur, karangan ilmiah, serta referensi lain yang relevan dengan penelitian ini. Data historis perusahaan berupa laporan keuangan, data produksi, data pembelian, data penjualan, dan data tentang perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harian selama 30 hari pada bulan November 2011. 3.4. Pengolahan dan Analisis Data 3.4.1. Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varians biaya standar. Analisis varians digunakan untuk mengetahui biaya produksi yang sebenarnya terjadi (realisasi) dengan biaya yang telah ditetapkan sebelumnya (standar). Analisis varians memperlihatkan varians yang terjadi antara standar biaya produksi dengan realisasi biaya produksi. Sehingga dapat dicari penyebab dari varians yang telah terjadi dan memberi rekomendasi perbaikan kepada pihak manajemen. Varians yang terjadi dapat menguntungkan (favorable) atau tidak menguntungkan (unfavorable). Varians dikatakan menguntungkan (favorable) jika biaya aktualnya lebih kecil dari biaya standar. Sedangkan varians dikatakan tidak menguntungkan (unfavorable) jika biaya aktualnya lebih besar dari biaya standar. Pengolahan data yang digunakan untuk menganalisis varian menggunakan alat bantu piranti lunak dari komputer yaitu Microsoft Excel 2010. Data yang telah diolah selanjutnya dilakukan pengujian dengan uji t atau disebut sebagai t-test menggunakan SPSS versi 16.
23
3.4.2 Analisis Varians Analisis varians digunakan untuk mengukur varians yang terjadi antara biaya standar yang seharusnya terjadi dengan biaya yang sebenarnya terjadi atau realisasi (Hansen dan Mowen, 2006). Yaitu: 1. Perhitungan Varians Bahan Baku Langsung a. Perhitungan Varians Harga Bahan Baku Langsung Varian harga bahan baku langsung (material price varianceMPV) dihitung menggunakan rumus: MPV = (AP - SP) AQ
..................................(1)
Keterangan: AP = Harga aktual per unit SP = Harga standar per unit AQ = Kuantitas aktual bahan baku yang digunankan b. Perhitungan Varians Efisiensi Bahan Baku Langsung Varian efisiensi bahan baku langsung (material usage varianceMUV) dihitung menggunakan rumus:
MUV = (AQ - SQ) AP
..................................(2)
Keterangan: AQ = Kuantitas aktual bahan baku yang digunankan SQ= Kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untuk output aktual SP = Harga standar per unit 2. Perhitungan Varians Tenaga Kerja Langsung a. Perhitungan Varians Tarif Tenaga Kerja Langsung Varians tarif tenaga kerja langsung (labor rate variance-LRV) dihitung mengunakan rumus: LRV = (AR - SR) AH
..................................(3)
Keterangan: AR = Tarif upah aktual per jam SR = Tarif upah standar per jam AH = Jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan
24
b. Perhitungan Varians Efisiensi Tenaga Kerja Langsung Varians efisiensi tenaga kerja langsung (labor efficiency variance-LEV) dihitung mengunakan rumus: LEV = (AH - SH) SR
..................................(4)
Keterangan: AH
= Jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan
SH
=Jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakan
SR
= Tarif upah standar per jam
3. Perhitungan Varians Overhead a. Perhitungan Varians Overhead Variabel i. Perhitungan Varians Pengeluaran Overhead Variabel Perhitungan varians pengeluaran overhead variabel dihitung menggunakan rumus: ..................................(5)
VPOV = (AVOR - SVOR) AH Keterangan:
VPOV = Varians pengeluaran overhead variabel AVOR = Tarif aktual overhead variabel (actual variable overhead rate) SVOR
= Tarif standar overhead variabel (standard variable overhead rate)
AH
= Jam Aktual tenaga kerja langsung yang digunakan
ii. Perhitungan Varians Efisiensi Overhead Variabel Perhitungan varians pengeluaran overhead variabel dihitung menggunakan rumus: VEOV = (AH - SH) SVOR
..................................(6)
Keterangan: VEOV
= Varians efisiensi overhead variabel
AH
= Jam
Aktual
tenaga
kerja
langsung
yang
tenaga
kerja
langsung
yang
digunakan SH
= Jam
standar
seharusnya digunakan
25
SVOR = Tarif standar overhead variabel (standard variable overhead rate) b. Perhitungan Varians Overhead Tetap Overhead tetap yang dibebankan dihitung menggunakan rumus: OTYB = Tarif standar overhead tetap x Jam standar Keterangan: OTYB = Overhead tetap yang dibebankan Varians total overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap aktual dan overhead tetap yang dibebankan. Varians total overhead tetap dihitung menggunakan rumus: VTOT = Biaya aktual overhead tetap - OTYB
.................(7)
Keterangan: VTOT = Varians total overhead tetap OTYB = Overhead tetap yang dibebankan i. Perhitungan Varians Pengeluaran Overhead Tetap Varians pengeluaran overhead tetap pada intinya relatif kecil dan dapat ditoleransi karena lebih sedikit overhead tetap dikeluarkan daripada yang dianggarkan. ii. Perhitungan Varians Volume Overhead Tetap Varians volume overhead tetap dihitung menggunakan rumus: VTOT = Biaya aktual overhead tetap - OTYB
................(8)
Keterangan: OTYA
= Overhead tetap yang dianggarkan
OTYB
= Overhead tetap yang dibebankan
3.4.3 Uji Hipotesis Uji t (t-test) dilakukan untuk mengukur varians yang terjadi antara biaya standar yang seharusnya terjadi dengan realisasinya apakah masih dalam batas pengendalian. Uji t (t-test) menggunakan alat bantu berupa piranti lunak SPSS versi 16.0 beserta analisis deskriptif persentase. Uji t (t-test) bertujuan untuk membandingkan apakah kedua data (variabel)
26
tersebut sama atau berbeda. Langkah-langkah dalam melakukan uji t (ttest) yaitu: 1. Buatlah Ha dan Ho dalam uraian kalimat. Ho : Varians yang terjadi antara biaya standar dan realisasinya masih dalam batas pengendalian. Ha : Varians yang terjadi antara biaya standar dan realisasinya diluar batas pengendalian. 2. Mencari thitung Rumus t : ̅
̅
√ ⁄
√
(
.........................................(9)
⁄ )
(
)
.......................................(10)
Keterangan: x1= Rataan nilai biaya standar x2= Rataan nilai biaya aktual (realisasi) n1= Jumlah laporan biaya standar n2= Jumlah laporan biaya aktual (realisasi) x1= Biaya standar x2= Biaya aktual (realisasi) S1= Simpangan baku x1 (biaya standar) S2= Simpangan baku x1 (biaya aktual) 3. Tentuikan terlebih dahulu taraf signifikan (α) kemudian dicari ttabel dengan ketentuan db = n – 1 4. Tetukan kriteria pengujian. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. 5. Bandingkan antara thitung dengan ttabel dan gambar posisinya. 6. Buatlah kesimpulan. 3.4.4 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif memberikan uraian atau menjelaskan tentang penyebab terjadinya varians antara biaya standar dengan biaya aktual yang sebenarnya terjadi. Selain itu, analisis deskriptif memberikan
27
penjelasan tentang tindakan korektif yang harus dilakukan untuk memperbaiki varians dan untuk menghindari terjadinya varians di masa yang akan datang.
28
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum UKM Cireng Cageur Grup 4.1.1 Sejarah UKM Cireng Cageur Group UKM Cireng Cageur Group pertama didirikan pada tahun 1998 di Bogor oleh Bapak Didin Jaenudin sebagai usaha kecil menengah yang bergerak dibidang makanan yang memproduksi cireng. UKM Cireng Cageur Group berlokasi di Jalan Ceremai Bantarjati Kaum RT.001/012, Kelurahan Bantarjati, Bogor Utara 16153. Dengan pusat produksi di jalan Kolonel Enjo Martadisastra Kedung Badak Bogor. Sebelum mendirikan UKM ini, Bapak Didin merupakan seorang supir yang bekerja di Institut Pertanian Bogor. Dikarenakan pendapatan perbulan masih kurang dari cukup, maka dari itu beliau mempunyai ide untuk mencoba membuka usaha sendiri dengan memproduksi cireng yang lain dari biasanya. Pada awalnya produksi UKM Cireng Cageur Grup mengalami pasang surut dikarenakan masih kurangnya minat dari masyarakat serta informasi yang diperoleh. Dimana masyarakat cenderung mengenal cireng yang tanpa isi, sedangkan yang ditawarkan oleh Cireng Cageur Grup berupa cireng dengan aneka rasa. Dengan strategi dari pemilik usaha Cireng Cageur Grup yang membagikan cireng aneka rasa kepada masyarakat sekitar lingkungan kediaman beliau secara gratis, barulah masyarakat mulai mengenal berbagai rasa cireng yang di tawarkan. Setelah itu dengan kian berkembangnya informasi yang tersebar di masyarakat barulah usaha cireng cageur group berkembang dengan membuka tempat usaha berupa gerobak di daerah Taman Kencana Bogor. Pada awalnya gerobak tersebut selalu diramaikan oleh banyaknya pembeli sehingga menarik minat sebagian orang yang ingin bergabung dengan Cireng Cageur Grup tersebut dengan sistem pembelian langsung kepada pemilik yaitu dalam hal ini bapak Didin. Sehingga pada saat itu jumlah produksi Cireng Cageur Grup meningkat
29
secara pesat bahkan mencapai 67.500 pcs cireng dengan membuka 15 pabrik ketika itu. Akan tetapi dengan perkembangan kondisi pasar dan pesaing pada industri yang sama, jumlah produksi Cireng Cageur Grup pun ikut menurun, yang imbasnya ditutupnya beberapa pabrik pengolahan cireng yang dimiliki, yang otomatis pula menurunkan jumlah produksi Cireng Cageur Grup tersebut. 4.1.2 Struktur Organisasi Cireng Cageur Grup Supervisor
Pemilik UKM Cageur Group
Produksi
Bag. Masak Isi
Pengantaran & Belanja
Distributor JKT dan BGR
Bag. Pembuatan adonan & Pengisian
Gambar 2. Struktur organisasi Deskripsi Pekerjaan di UKM Cireng Cageur Grup
Pemilik Didin Jaenuddin merupakan pemilik dari UKM Cireng Cageur Group memiliki tugas yaitu mengawasi, bertangung jawab mengelola UKM Cireng Cageur Grup
Supervisor Sumaryadi merupakan Supervisor dari UKM Cireng Cageur Grup. Tugasnya yaitu mengawasi, membuat laporan keuangan mingguan, mengatur bagian produksi, dan penggajian.
Bagian Produksi Pada bagian produksi ini ada 5 orang yang bekerja antara lain: 1.
Agus bagian membuat adonan
2.
Aki bagian pencetakan
3.
Sandi bagian pencetakan
30
4.
Tandi
bagian
tengah
(pembentukan,
pemipihan,
dan
penggilingan adonan) 5.
Jarkasih bagian tengah (pembentukan, pemipihan, dan penggilingan adonan)
Bagian Pengantaran dan Belanja Bagian pengantaran dan belanja menjadi tugas Arief terhadap distributor atau pedagang-pedagang dan juga bagian belanja bahanbahan produksi.
Bagian Masak Isi Cireng Ibu Yani dan Pak Marsudin memiliki tugas bagian memasak berbagai macam rasa isi cireng.
Bagian Distributor Jakarta dan Bogor Iip adalah Distibutor yang melakukan pemesanan cireng di UKM Cireng Cageur Grup yang dipasarkan di daerah Jakarta, Bogor dan sekitarnya.
4.1.3 Macam-macam rasa isi cireng yang diproduksi UKM Cireng Cageur Grup memproduksi berbagai macam isi rasa pada cireng yaitu ada enam (6) macam rasa antara lain: Ayam Pedas (AP), Kornet Pedas (KP), Sosis Pedas (SP), Baso Pedas (BP), Keju (KJ) dan Kornet tidak Pedas (KTP). Jadi total keseluruhan yang diproduksi saat ini ada enam isi rasa cireng yang diproduksi oleh UKM Cireng Cageur Grup. Akan tetapi yang menjadi fokus pada pembahasan dalam penelitian ini yaitu cireng dengan rasa yang paling diminati dalam satu hari selalu ada pesanan oleh konsumen diantaranya tiga (3) macam cireng, yaitu : Ayam Pedas (AP), Kornet Pedas (KP), dan Keju (KJ) 4.2. Proses Produksi UKM Cireng Cageur Grup Proses produksi cireng dilakukan yaitu dengan melalui beberapa tahapan, antara lain:
Tahapan Pembuatan Adonan Tahapan ini yaitu pembuatan adonan yang terdiri dari empat kg terigu dan dua kg sagu dimasukkan kedalam bak besar yang sudah
31
tercampur dengan air matang yang kemudian digilas memakai tangan kurang lebih sekitar 1 jam sampai adonan merata dan mengembang.
Tahap Pembuatan Isian Tahap ini yaitu pembuatan isian menggunakan bahan baku sesuai dengan jenis cireng seperti kornet sapi untuk cireng rasa kornet pedas dan kornet tidak pedas, ayam fillet untuk cireng rasa ayam, sosis untuk cireng rasa sosis, bakso untuk cireng rasa bakso. Bahan baku utama tersebut digoreng dengan menggunakan campuran cabe rawit merah minyak goreng dan bumbu penyedap masakansecukupnya akan tetapi cabe rawit merah tidak digunakan untuk rasa kornet tidak pedas. Pembuatan isian cireng rasa keju hanya menggunakan keju yang sudah diparut tanpa campuran lain.
Tahapan Pembentukan Adonan Tahapan ini adonan yang sudah jadi, dibuat memanjang seperti tabung yang ukurannya sekitar panjang 15cm lebar 4cm dengan menggunakan tangan yang sudah dilapisi oleh plastik. Tahapan ini adonan dibentuk seperti tabung agar mempermudah pada tahapan berikutnya.
Tahapan Memipih Adonan Tahapan ini adonan yang sudah berbentuk tabung kemudian satu persatu dipipih atau digilas dengan alat pemipih yang terbuat dari kayu. Adonan yang dipipih tidak boleh menghasilkan adonan yang tipis atau tebal. Karena apabila adonan yang terlalu tipis pada tahapan selanjutnya yaitu penggilingan adonan tersebut akan terputus atau sobek. Adapun sebaliknya, adonan yang terlalu tebal akan sulit dalam proses penggilingan.
Tahapan Penggilingan Adonan Tahapan penggilingan yaitu hasil adonan yang sudah dipipih sebelumnya
yang
kemudian
adonan
tersebut
digiling
dengan
menggunakan alat penggilingan. Hasil dari penggilingan tersebut adonan akan berbentuk panjang dan tipis yang 1 adonan bisa untuk membungkus 5-6 isi cireng.
32
Tahapan Pembungkusan Isi Cireng Sebelum pembungkusan isi cireng terlebih dahulu isi cireng disajikan diatas meja besar yg sudah dilapisi plastik permanen supaya tidak kotor. Isi cireng tersebut terdapat berbagai macam rasa tiap barisnya. Setelah isi cireng tersaji diatas meja, adonan yang sebelumnya sudah digiling diletakan diatas isi cireng kemudian dicetak dengan berbagai macam cetakan yang tiap cetakan berbeda-beda arti rasa.
Tahapan Pengemasan Tahapan ini merupakan tahapan akhir dari proses produksi. Setelah cireng yg sudah dicetak sesuai rasa, kemudian dimasukan kedalam box berbentuk persegi panjang yang didalamnya terdapat berbagai macam rasa. Box tersebut merupakan pesanan distributor dan penjualan secara langsung yang akan dilakukan pada pagi hari.
4.3. Penentuan Biaya Standar Penentuan biaya standar pada UKM Cireng Cegur Grup dibagi menjadi tiga bagian yang terdiri dari biaya bahan baku langsung standar, biaya tenaga kerja langsung standar dan biaya overhead pabrik standar. 1.
Biaya bahan baku langsung standar a.
Kuantitas bahan baku langsung standar Penggunaan bahan baku langsung standar dalam produksi cireng ditetapkan sendiri oleh pemilik dengan menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk atau pekerjaan yang sama dalam periode tertentu di masa lalu.
b.
Harga bahan baku langsung standar Penetapan harga bahan baku langsung standar berdasarkan tingkat harga rata-rata dari daftar harga toko grosir yang menjual bahan baku.
2.
Biaya tenaga kerja langsung standar a.
Jam tenaga kerja langsung standar Penetapan jam tenaga kerja standar ditetapkan oleh pemilik UKM Cireng Cageur Grup kegiatan produksi dilakukan setiap
33
hari yang dimulai dari pukul 16.00 sampai pukul 23.00 dengan waktu satu jam untuk istirahat. b.
Tarif upah tenaga kerja langsung standar Penetapan tarif upah tenaga kerja standar ditetapkan oleh pemilik UKM Cireng Cageur Grup berdasarkan perjanjian dengan karyawan.
3.
Biaya overhead pabrik standar a.
Biaya overhead pabrik tetap standar Biaya overhead pabrik tetap standar terdiri dari biaya penyusutan peralatan yang digunakan selama produksi, yaitu biaya penyusutan kompor, roller, blender, freezer, peralatan masak (panci, wajan, langseng).
b.
Biaya overhead pabrik variabel standar Biaya overhead pabrik variabel standar terdiri dari: Biaya box karton Biaya bahan bakar gas LPG Biaya listrik Biaya air PDAM
4.4. Biaya Produksi UKM Cireng Cageur Grup memproduksi cireng dengan enam jenis rasa yaitu ayam pedas, keju, baso pedas, kornet pedas, kornet tidak pedas, dan sosis pedas. Penelitian ini menganalisis biaya produksi keju, ayam pedas, dan kornet pedas karena ketiga rasa cireng ini yang paling diminati dan dipesan oleh konsumen setiap harinya, sedangkan sosis pedas, baso pedas, dan kornet tidak pedas diproduksi hanya pada waktu tertentu ketika permintaan meningkat. 4.4.1 Bahan Baku Langsung Produksi cireng rasa keju, ayam pedas, dan kornet pedas terdiri dari bahan baku tepung terigu, kornet sapi, ayam fillet, cabe rawit merah, garam, keju, minyak goreng, bumbu penyedap masakan, pengembang, sagu, penyedap rasa, dan susu skim. Pembelian bahan baku tersebut dilakukan di toko Yoek’s yang berlokasi di Jalan Gedong Sawah 1 No.
34
7, Bogor dan di toko kelontongan dekat lokasi produksi cireng daerah warung jambu Bogor. Pembuatan adonan kulit cireng untuk setiap jenis rasa cireng menggunakan bahan baku yang sama, sedangkan adonan isi cireng dan isian menggunakan bahan baku yang berbeda untuk ketiga jenis rasa cireng tersebut. 4.4.2 Tenaga Kerja Langsung UKM Cireng Cageur Grup mempunyai tujuh (7) orang karyawan di bagian produksi cireng, dimana setiap karyawan mempunyai satu hari libur dalam seminggu. Kegiatan produksi pembuatan isian, pembuatan kulit dan memasukan isian kedalam kulit cireng berlangsung setiap hari yang dimulai pukul 16.00-23.00. Tarif tenaga kerja yang diterima setiap karyawan selama satu bulan kerja adalah sebesar Rp. 780.000. Kegiatan produksi cireng dilakukan setiap hari dan setiap karyawan mempunyai waktu libur 4 hari dalam sebulan, sehingga upah yang diterima oleh setiap karyawan adalah sebesar Rp. 30.000 per hari. 4.4.3 Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik tetap UKM Cireng Cageur Grup terdiri dari biaya penyusutan peralatan yang digunakan selama produksi, yaitu biaya penyusutan kompor gas, blender, freezer, roller, dan peralatan masak yang digunakan untuk proses pembuatan isian dan pembuatan kulit cireng. Menghitung biaya penyusutan peralatan produksi menggunakan metode garis lurus dengan rumus: Tarif Penyusutan = Nilai Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
......………...(11)
35
Tabel 3. Biaya overhead pabrik tetap produksi UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 P
Peralatan
Nilai Perolehan (Rp)
Nilai Sisa (Rp)
Umur Ekonomis (Tahun)
Tarif Penyusutan (per hari)
Kompor gas
250.000
97.500
3
140
Blender
225.000
75.000
1
420
Freezer
2.700.000
1.012.500
4
1180
Roller
1.000.000
250.000
4
520
Peralatan masak
1.000.000
150.000
1
2360
Total
4620
Sumber: Data UKM Cireng Cageur Grup (diolah) Biaya overhead pabrik variabel Cireng Cageur Grup terdiri dari Biaya box karton, Biaya bahan bakar gas LPG, Biaya listrik, Biaya air. Produksi cireng dilakukan sesuai dengan produksi per hari yang dikemas di dalam box karton. Satu kemasan berisi 60 buah cireng. Dalam satu pengemasan dipakai satu box karton dengan harga Rp. 300 per box karton. Biaya listrik yang terjadi pada proses produksi Cireng Cageur Grup terdiri dari biaya listrik untuk rumah tangga dan konsumsi listrik yang digunakan untuk usaha. Total seluruh biaya untuk penggunaan listrik untuk bulan November adalah sebesar Rp. 158.000. Jumlah konsumsi biaya listrik rumah tangga diasumsikan mempunyai persentase sebesar 60% dari total biaya listrik. Hal tersebut dikarenakan jumlah peralatan listrik rumah tangga yang digunakan lebih banyak dibandingkan dengan peralatan usaha. Sedangkan konsumsi listrik yang digunakan untuk usaha produksi cireng mempunyai persentase sebesar 40% dari total seluruh biaya listrik yang digunakan. Biaya listrik yang digunakan untuk proses produksi cireng selama bulan November adalah sebesar Rp. 63.200. Bahan bakar gas LPG digunakan untuk proses pemasakan isi cireng serta untuk merebus air yang akan dijadikan adonan untuk kulit cireng. Selama bulan November cireng menggunakan 26 tabung gas LPG
36
berukuran 3 kg. Sedangkan biaya air yang digunakan untuk menunjang kegiatan produksi terdiri dari biaya air untuk rumah tangga dan konsumsi air yang dugunakan untuk usaha. Total seluruh biaya untuk penggunaan air untuk bulan november adalah sebesar Rp. 23.000. Jumlah konsumsi biaya air rumah tangga diasumsikan mempunyai persentase sebesar 80% dari total biaya air PDAM. Hal tersebut dikarenakan jumlah pemakaian rumah tangga yang lebih banyak dibandingkan dengan pemakaian usaha. Sedangkan konsumsi air yang digunakan untuk usaha produksi cireng mempunyai persentase sebesar 20% dari total seluruh biaya air yang digunakan untuk proses pembersihan bahan-bahan mentah cabai, dan lain-lain maupun air digunakan untuk proses pembuatan adonan serta proses memasak isian untuk cireng. Biaya air yang digunakan untuk proses produksi cireng selama bulan November adalah sebesar Rp. 4.600. Biaya overhead variabel produksi Cireng Cageur Grup selama bulan November disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Biaya overhead pabrik variabel produksi UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 Overhead Pabrik Variabel
Biaya (Rupiah)
Biaya box karton
440.100
Biaya bahan bakar gas LPG
390.000
Biaya listrik
62.300
Biaya air PDAM
4.600
Total
897.000
Sumber: Data UKM Cireng Cageur Grup (diolah) 4.5. Penetapan Standar Penetapan standar digunakan dalam menetapkan harga dan jumlah kuantitas biaya produksi yang mencakup biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Penetapan biaya standar memberikan pedoman kepada pelaku usaha untuk menetapkan pengeluaran pada kegiatan produksi sehingga tercapai efisiensi biaya produksi. Penetapan standar harga beli bahan baku Cireng Cageur Grup didapatkan
37
dari survei langsung pada toko penjual bahan baku yang berada di pasar tradisional dekat lokasi produksi, toko Yoek dan pasar kebon kembang. Bahan baku untuk produksi cireng mencakup tepung terigu, kornet sapi, ayam fillet, cabai rawit merah, garam, keju, minyak goreng, bumbu penyedap masakan, pengembang, sagu, penyedap rasa, dan susu skim. Standar harga bahan baku cireng selama bulan November 2011 adalah tepung terigu Rp. 7.583 per kg, kornet sapi Rp. 8.750 per kaleng, ayam fillet Rp. 37.333 per kg, cabe rawit merah Rp. 17.875 per kg, garam Rp. 500 per bks, keju Rp. 55.833 per kg, minyak goreng Rp. 11.833 per lt, bumbu penyedap masakan Rp. 350 per bks, pengembang Rp. 39.333 per kg, sagu Rp. 10.500 per kg, penyedap rasa Rp. 23.500 per kg, dan susu skim Rp. 20.750 per kg. Bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi satu buah cireng adalah 0,00594 kg tepung terigu, 0,01360 kg kornet sapi, 0,00500 kg ayam fillet, 0,00200 kg cabe rawit merah, 0,000120 kg garam, 0,00920 kg keju, 0,00015 lt minyak goreng, 0,000020 kg bumbu penyedap masakan, 0,000030 kg pengembang, 0,01203 kg sagu, 0,000179 kg penyedap rasa, dan 0,00055 kg susu skim. Berikut ini komposisi bahan baku yang digunakan dalam produksi cireng rasa ayam pedas, kornet pedas, dan keju disajikan dalam Tabel 5. Tabel 5. Standar bahan baku cireng per unit Jenis Cireng Bahan Baku
Tepung terigu (kg) Kornet Sapi (kg) Ayam Fillet (kg) Cabe Rawit Merah (kg) Garam (kg) Keju (kg) Minyak Goreng (lt) Bumbu penyedap (kg) Pengembang (kg) Sagu (kg)
Ayam Pedas Kornet Pedas 0,00594 0 0,00500 0,00200 0,000120 0 0,00015 0,000020 0,000030 0,01203
0,00594 0,01360 0 0,00200 0,000120 0 0,00015 0,000020 0,000030 0,01203
Keju 0,00594 0 0 0 0,000120 0,00920 0 0 0,000030 0,01203
38
Lanjutan Tabel 5. Penyedap rasa (kg) Susu Skim (kg)
0,000179 0,00055
0,000179 0,00055
0,000179 0,00055
Sumber: Data UKM Cireng Cageur Grup (diolah) Penetapan standar jam kerja Cireng Cageur Grup ditetapkan oleh pemilik selama 7 jam kerja setiap hari. Tarif upah standar Cireng Cageur Grup setiap hari sebesar Rp. 30.000 per orang sehingga tarif upah standar per jam sebesar Rp. 4.286. Penetapan standar biaya overhead pabrik ditentukan oleh pemilik berdasarkan kebutuhan yang diperlukan selama proses produksi cireng. 4.6. Analisis Varians 4.6.1 Analisis Varians Bahan Baku Langsung Analisis varians bahan baku langsung terdiri dari varians harga dan varians efisiensi pemakaian. a.
Analisis varians harga bahan baku langsung Analisis varians harga bahan baku langsung rata-rata disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Analisis varians rata-rata harga bahan baku langsung Cireng Cageur Grup bulan November 2011 Analisis Varians Rata-Rata Harga Bahan Baku (Rp) Standar Harga (SP)
Realisasi Harga (AP)
Kuantitas Aktual (AQ)
Analisis Varians (MPV)
Tepung terigu (kg)
7.583
5.673
0,00593
-11,33
F
25,19%
Kornet Sapi (kg)
8.750
7.917
0,01261
-10,50
F
9,52%
Ayam Fillet (kg)
37.333
36.467
0,00493
-4,27
F
2,32%
Cabe Rawit Merah (kg)
17.875
17.467
0,00205
-0,84
F
2,28%
500
474
0,000118
-0,003
F
5,20%
Keju (kg)
55.833
52.750
0,00909
-28,02
F
5,52%
Minyak Goreng (lt)
11.833
11.750
0,00014
-0,01
F
0,70%
350
308
0,000018
-0,001
F
12,00%
Pengembang (kg)
39.333
40.000
0,000029
0,02
U
-1,70%
Sagu (kg)
10.500
10.140
0,01206
-4,34
F
3,43%
Penyedap rasa (kg)
23.500
21.500
0,000178
-0,36
F
8,51%
Susu Skim (kg)
20.750
20.000
0,00058
-0,44
F
3,61%
Bahan Baku
Garam (kg)
Bumbu penyedap (kg)
U/F Varians
39
1.
Tepung Terigu Bahan baku tepung terigu selama bulan November 2011 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 7.583 per kg dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 5.673 per kg. Varians yang terjadi antara harga tepung terigu standar dengan harga aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 11,33 dengan rataan persentase varians 25,19%. Varians yang terjadi disebabkan karena bahan baku tepung terigu dibeli dalam kemasan yang lebih besar sehingga harganya lebih murah dibandingkan dengan pembelian tepung terigu dalam kemasan kecil.
2.
Kornet Sapi Bahan baku kornet sapi selama bulan November 2011 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp.8.750 per kaleng dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 7.917 per kaleng. Varians yang terjadi antara harga kornet sapi standar dengan harga aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 10,50 dengan rataan persentase varians 9,52%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian kornet sapi dibeli dalam kuantitas yang lebih besar sehingga harganya lebih murah dibandingkan dengan pembelian kuantitas kecil.
3.
Ayam Fillet Bahan baku ayam fillet selama bulan November 2011 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 37.333 per kg dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 36.467 per kg. Varians yang terjadi antara harga ayam fillet standar dengan harga aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 4,27 dengan rataan persentase varians 2,32%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian ayam fillet dilakukan di kios bahan baku langganan dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan kios bahan baku lainnya.
40
4.
Cabe Rawit Merah Bahan baku cabe rawit merah selama bulan November 2011 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 17.875 per bungkus dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 17.467 per bungkus. Varians yang terjadi antara harga standar cabe rawit merah dengan harga aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,84 dengan rataan persentase varians 2,28%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian cabe rawit merah dilakukan di kios bahan baku langganan dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan kios bahan baku lainnya.
5.
Garam Bahan baku garam selama bulan November 2011 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 500 per bungkus dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 474 per bungkus. Varians yang terjadi antara harga garam standar dengan harga aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,003 dengan rataan persentase varians 5,20%. Varians yang terjadi karena garam dibeli dalam kuantitas yang lebih besar sehingga harganya lebih murah dibandingkan dengan pembelian kuantitas kecil.
6.
Keju Bahan baku keju selama bulan November 2011 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 55.833 per kg dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 52.750 per kg. Varians yang terjadi antara harga keju standar dengan harga aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 28,02 dengan rataan persentase varians 5,52%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian keju dilakukan di toko bahan baku langganan dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan toko bahan baku kue lainnya.
7.
Minyak Goreng Bahan baku minyak goreng selama bulan November 2011 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 11.833 per lt dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 11.750 per lt. Varians yang
41
terjadi antara harga minyak goreng standar dengan harga aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,01 dengan rataan persentase varians 0,70%. Varians yang terjadi disebabkan karena minyak goreng dibeli dalam jumlah yang banyak sehingga harganya lebih murah dibandingkan dengan harga satuan kilo. 8.
Bumbu Penyedap Masakan Bahan baku bumbu penyedap masakan selama bulan November 2011 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 350 per bungkus dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 308 per bungkus. Varians yang terjadi antara harga bumbu penyedap masakan standar dengan harga aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,001 dengan rataan persentase varians 12%. Varians yang terjadi disebabkan karena bumbu penyedap masakan dibeli dalam jumlah yang banyak sehingga harganya lebih murah dibandingkan dengan harga satuan per bungkus.
9.
Pengembang Bahan baku pengembang selama bulan November 2011 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 39.333 per bungkus dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 40.000 per bungkus. Varians yang terjadi antara harga pengembang standar dengan harga aktual bersifat unfavorable (U) atau tidak menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,02 dengan rataan persentase varians 1,70%. Varians ini terjadi karena pembelian dilakukan di toko bahan baku yang menjual pengembang dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan toko bahan baku lainnya.
10. Sagu Bahan baku sagu selama bulan November 2011 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 10.500 per kg dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 10.140 per kg. Varians yang terjadi antara harga sagu standar dengan harga aktual bersifat favorable (F) atau
42
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 3,93 dengan rataan persentase varians 3,43%. Varians yang terjadi disebabkan karena bahan baku sagu dibeli dalam kemasan yang lebih besar sehingga harganya lebih murah dibandingkan dengan pembelian tepung dalam kemasan kecil. 11. Penyedap Rasa Bahan baku penyedap rasa selama bulan November 2011 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 23.500 per kg dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 21.500 per kg. Varians yang terjadi antara harga penyedap rasa standar dengan harga aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,36 dengan rataan persentase varians 8,51%. Varians yang terjadi karena penyedap rasa dibeli dalam kuantitas yang lebih besar sehingga harganya lebih murah dibandingkan dengan pembelian kuantitas kecil. Selain itu harga penyedap rasa lebih murah karena pembeliannya
dilakukan
di
toko
bahan
baku
langganan
dibandingkan toko bahan baku lainnya. 12. Susu Skim Bahan baku susu bubuk selama bulan November 2011 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 20.750 per kg dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 20.000 per kg. Varians yang terjadi antara harga susu bubuk standar dengan harga aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,44 dengan rataan persentase varians 3,61%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian susu bubuk dilakukan di toko bahan baku langganan dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan toko bahan baku lainnya. b.
Analisis varians efisiensi bahan baku langsung Analisis varians rata-rata efisiensi pemakaian bahan baku langsung disajikan pada Tabel 7.
43
Tabel 7. Analisis varian rata-rata efisiensi pemakaian bahan baku langsung UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011. Analisis Varians Rata-Rata Kuantitas Bahan Baku (Rp) Bahan Baku
Tepung terigu (kg) Kornet Sapi (kg) Ayam Fillet (kg) Cabe Rawit Merah (kg) Garam (kg) Keju (kg) Minyak Goreng (lt) Bumbu penyedap (kg) Pengembang (kg) Sagu (kg) Penyedap rasa (kg) Susu Skim (kg)
1.
Standar Kuantitas (SQ)
Realisasi Kuantitas (AQ)
Standar Harga (SP)
Analisis Varians (MUV)
0,00594 0,01360 0,00500 0,00200 0,000120 0,00920 0,00015 0,000020 0,000030 0,01203 0,000179 0,00055
0,00593 0,01261 0,00493 0,00205 0,000118 0,00909 0,00014 0,000018 0,000029 0,01206 0,000178 0,00058
7.583 8.750 37.333 17.875 500 55.833 11.833 350 39.333 10.500 23.500 20.750
-0,08 -8,66 -2,61 0,89 0 -6,14 -0,12 -0,001 -0,04 0,31 -0,02 0,62
U/F Varians F F F U F F F F F U F U
0,17% 7,28% 1,40% -2,50% 1,67% 1,20% 6,67% 10,00% 3,33% -0,25% 0,56% -5,45%
Tepung Terigu Bahan baku tepung terigu mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 0.00594 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0.00593 kg selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar
dengan
biaya
aktual
bersifat
favorable
(F)
atau
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,08 dengan rataan persentase varians 0,17%. Varians yang terjadi disebabkan karena sering terjadi
pengurangan
pemakaian
bahan
baku
tepung
agar
mendapatkan tekstur adonan kulit cireng yang tepat. 2.
Kornet Sapi Bahan baku kornet sapi mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 0,01360 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,01261 kg selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar
dengan
biaya
aktual
bersifat
favorable
(F)
atau
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 8,66 dengan rataan persentase varians 7,28 %. Kornet sapi merupakan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi cireng rasa kornet sehingga
44
varians yang terjadi disebabkan karena belum adanya standar alat ukur yang pas guna mengetahui standar pasti, oleh sebab itu seringkali terjadi pengurangan penggunaan kornet sapi untuk mengantisipasi kelebihan produksi yang ada. 3.
Ayam Fillet Bahan baku ayam fillet mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 0,00500 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,00493 kg selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar
dengan
biaya
aktual
bersifat
favorable
(F)
atau
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 2,61 dengan rataan persentase varians 1,40 %. Ayam fillet merupakan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi cireng rasa ayam pedas sehingga varians yang terjadi disebabkan karena belum adanya standar alat ukur yang pas guna mengetahui standar pasti, oleh sebab itu seringkali terjadi pengurangan penggunaan ayam fillet
untuk
mengantisipasi kelebihan produksi yang ada. 4.
Cabe Rawit Merah Bahan baku cabe rawit merah mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 0,00200 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,00205 kg selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat unfavorable (U) atau tidak menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,89 dengan rataan persentase varians 2,50 %. Cabe rawit merah merupakan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi penambahan isian cireng rasa ayam dan cireng rasa kornet. Varians ini terjadi karena sering terjadi penambahan bahan baku cabe rawit merah untuk mendapatkan rasa cireng yang lebih tajam dan banyak disukai pembeli.
5.
Garam Bahan baku garam mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 0,000120 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,000118 kg selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya
45
standar
dengan
biaya
aktual
bersifat
favorable
(F)
atau
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,001 dengan rataan persentase varians 1,67 %. Varians ini terjadi karena penggunaan garam dilakukan secukupnya maka oleh sebab itu terjadi kelebihan stok garam yang dapat digunakan kembali untuk produksi selanjutnya. 6.
Keju Bahan baku keju mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 0,00920 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,00909 kg selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 6,14 dengan rataan persentase varians 1,20 %. Keju merupakan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi cireng rasa keju sehingga varians yang terjadi disebabkan karena terjadi pengurangan pemakaian keju pada isi cireng. Keju merupakan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi cireng rasa keju sehingga varians yang terjadi disebabkan karena belum adanya standar alat ukur yang pas guna mengetahui standar pasti, oleh sebab itu seringkali terjadi pengurangan penggunaan keju untuk mengantisipasi kelebihan produksi yang ada.
7.
Minyak Goreng Bahan baku minyak goreng mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 0,00015 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,00014 kg selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,12 dengan rataan persentase varians 6,67 %. Varians ini terjadi karena penggunaan minyak goreng disesuaikan dengan jumlah bahan baku yang akan dijadikan isian cireng.
8.
Bumbu Penyedap Masakan Bahan baku bumbu penyedap masakan mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 0,000020 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,000018 kg selama bulan November 2011. Varians yang
46
terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,001 dengan rataan persentase varians 10,00%. Varians ini terjadi karena penggunaan bumbu penyedap masakan dilakukan secukupnya maka oleh sebab itu terjadi kelebihan stok bumbu penyedap masakan yang dapat digunakan kembali untuk proses produksi selanjutnya. 9.
Pengembang Bahan baku pengembang mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 0,000030 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,000029 kg selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar
dengan
biaya
aktual
bersifat
favorable
(F)
atau
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,04 dengan rataan persentase varians 3,33 %. Varians ini terjadi karena jumlah pemakaian pengembang hanya digunakan secukupnya untuk dapat membuat hasil tekstur adonan kulit cireng yang tepat. 10. Sagu Bahan baku sagu mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 0,01203 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,01206 kg selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat unfavorable (U) atau tidak menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,31 dengan rataan persentase varians 0,25 %. Varians ini sering terjadi karena penambahan bahan baku sagu untuk mendapatkan adonan kulit cireng yang tepat.. 11. Penyedap Rasa Bahan baku penyedap rasa mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 0,000179 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,000178 kg selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar
dengan
biaya
aktual
bersifat
favorable
(F)
atau
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,02 dengan rataan persentase varians 0,56 %. Varians ini terjadi karena penggunaan penyedap rasa dilakukan secukupnya maka oleh sebab itu terjadi kelebihan
47
stok penyedap rasa yang dapat digunakan kembali untuk produksi selanjutnya. 12. Susu Skim Bahan baku susu skim mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 0,00055 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,00058 kg selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat unfavorable (U) atau tidak menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,62 dengan rataan persentase varians 5,45 %. Varians yang terjadi disebabkan karena sering terjadi penambahan pemakaian bahan baku susu skim agar mendapatkan tekstur adonan kulit cireng yang tepat dan lembut. c.
Analisis varians total bahan baku langsung Analisis varians total bahan baku langsung merupakan gabungan antara varians rata-rata harga bahan baku langsung dan varians rata-rata efisiensi pemakaian bahan baku langsung. Analisis varians total bahan baku langsung Cireng Cageur Grup disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Analisis varians total rata-rata bahan baku langsung UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 Bahan Baku Tepung terigu (kg) Kornet Sapi (kg) Ayam Fillet (kg) Cabe Rawit Merah (kg) Garam (kg) Keju (kg) Minyak Goreng (lt) Bumbu penyedap (kg) Pengembang (kg) Sagu (kg) Penyedap rasa (kg) Susu Skim (kg)
1.
Biaya Standar (SP x SQ)
Biaya Aktual (AP x AQ)
45,04 119 186,67 35,75 0,060 513,6636 1,77 0,007 1,18 126,32 4,21 11,41
33,64 99,83 179,78 35,81 0,056 479,50 1,65 0,006 1,16 122,29 3,83 11,60
Analisis Varians -11,40 -19,17 -6,88 0,06 -0,004 -34,17 -0,13 -0,001 -0,02 -4,03 -0,38 0,19
U/F Varians F F F U F F F F F F F U
25,31% 16,11% 3,69% -0,17% 6,78% 6,65% 7,32% 20,80% 1,69% 3,19% 9,02% -1,64%
Tepung Terigu Bahan baku tepung mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 45,04 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 33,64 selama bulan
48
November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 11,40 dengan rataan persentase varians 25,31 %. Varians ini terjadi karena pembelian bahan baku tepung terigu dilakukan dalam kemasan yang lebih besar sehingga harga belinya lebih murah. Selain itu pembelian tepung terigu dilakukan pada toko yang harganya lebih murah dibandingkan dengan toko bahan baku lainnya. Dan juga dalam proses produksi sering terjadi pengurangan pemakaian bahan baku tepung agar mendapatkan tekstur adonan kulit cireng yang tepat 2.
Kornet Sapi Bahan baku kornet sapi mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 119 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 99,83 selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 19,17 dengan rataan persentase varians 16,11 %. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian kornet sapi dibeli dalam kuantitas yang lebih besar sehingga harganya lebih murah dibandingkan dengan pembelian kuantitas kecil. Selain itu kornet sapi merupakan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi cireng rasa kornet sehingga varians yang terjadi disebabkan karena belum adanya standar alat ukur yang pas guna mengetahui standar pasti, oleh sebab itu seringkali terjadi pengurangan penggunaan kornet sapi untuk mengantisipasi kelebihan produksi yang ada.
3.
Ayam Fillet Bahan baku ayam fillet mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 186,67 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 179,78 selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar
dengan
biaya
aktual
bersifat
favorable
(F)
atau
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 6,88 dengan rataan persentase varians 3,69 %. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian
49
ayam fillet dilakukan di kios bahan baku langganan dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan kios bahan baku lainnya. Ayam fillet merupakan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi cireng rasa ayam pedas sehingga varians yang terjadi disebabkan karena belum adanya standar alat ukur yang pas guna mengetahui standar pasti, oleh sebab itu seringkali terjadi pengurangan penggunaan ayam fillet
untuk mengantisipasi
kelebihan produksi yang ada. 4.
Cabe Rawit Merah Bahan baku cabe rawit merah mempunyai biaya standar ratarata sebesar Rp. 35,75 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 35,81 selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat unfavorable (U) atau tidak menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,06 dengan rataan persentase varians 0,17 %. Varians ini terjadi karena sering terjadi penambahan bahan baku cabe rawit merah untuk mendapatkan rasa cireng yang lebih tajam dan banyak disukai pembeli.
5.
Garam Bahan baku garam mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 0,060 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 0,056 selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp.0,004 dengan rataan persentase varians 6,78 %.Varians yang terjadi karena garam dibeli dalam kuantitas yang lebih besar sehingga harganya lebih murah dibandingkan dengan pembelian kuantitas kecil. Varians ini terjadi karena penggunaan garam dilakukan secukupnya maka oleh sebab itu terjadi kelebihan stok garam yang dapat digunakan kembali untuk produksi selanjutnya.
6.
Keju Bahan baku keju mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 513,66 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 479,50 selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar
50
dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 34,17 dengan rataan persentase varians 6,65 %. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian keju dilakukan di toko bahan baku langganan dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan toko bahan baku kue lainnya dan juga Keju merupakan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi cireng rasa keju sehingga varians yang terjadi disebabkan karena belum adanya standar alat ukur yang pas guna mengetahui standar pasti, oleh sebab itu seringkali terjadi pengurangan penggunaan keju untuk mengantisipasi kelebihan produksi yang ada. 7.
Minyak Goreng Bahan baku minyak goreng mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 1,77 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 1,65 selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,13 dengan rataan persentase varians 7,32 %. Varians yang terjadi disebabkan karena minyak goreng dibeli dalam jumlah yang banyak sehingga harganya lebih murah dibandingkan dengan harga satuan kilo serta apabila dilihat dari kuantitasnya. Varians ini terjadi karena penggunaan minyak goreng disesuaikan dengan jumlah bahan baku yang akan dijadikan isian cireng.
8.
Bumbu Penyedap Masakan Bahan baku bumbu penyedap masakan mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 0,007 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 0,006 selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp.0,001 dengan rataan persentase varians 20,80%. Varians yang terjadi disebabkan karena bumbu penyedap masakan dibeli dalam jumlah yang banyak sehingga harganya lebih murah dibandingkan dengan harga satuan per bungkus serta karena penggunaan bumbu penyedap masakan
51
dilakukan secukupnya maka oleh sebab itu terjadi kelebihan stok bumbu penyedap masakan yang dapat digunakan kembali untuk proses produksi selanjutnya. 9.
Pengembang Bahan baku pengembang mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 1,18 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 1,16 selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,02 dengan rataan persentase varians 1,69 %. Varians ini terjadi karena jumlah pemakaian pengembang hanya digunakan secukupnya untuk dapat membuat hasil tekstur adonan kulit cireng yang tepat.
10. Sagu Bahan baku sagu mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 126,32 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 122,29 selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 4,03 dengan rataan persentase varians 3,19 %. Varians yang terjadi disebabkan karena bahan baku sagu dibeli dalam kemasan yang lebih besar sehingga harganya lebih murah dibandingkan dengan pembelian tepung dalam kemasan kecil juga disertai dengan sering terjadinya pengurangan pemakaian bahan baku sagu agar mendapatkan tekstur adonan kulit cireng yang tepat. 11. Penyedap Rasa Bahan baku penyedap rasa mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 4,21 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 3,83 selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,38 dengan rataan persentase varians 9,02 %. Varians yang terjadi karena penyedap rasa dibeli dalam kuantitas yang lebih besar sehingga harganya lebih murah dibandingkan dengan pembelian kuantitas kecil. Selain itu harga penyedap rasa
52
lebih murah karena pembeliannya dilakukan di toko bahan baku langganan dibandingkan toko bahan baku lainnya serta penggunaan penyedap rasa dilakukan secukupnya maka oleh sebab itu terjadi kelebihan stok penyedap rasa yang dapat digunakan kembali untuk produksi selanjutnya. 12. Susu Skim Bahan baku susu skim mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 11,41 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 11,60 selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat unfavorable (U) atau tidak menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,19 dengan rataan persentase varians 1,64 %. Varians yang terjadi disebabkan karena sering terjadi penambahan pemakaian bahan baku susu skim agar mendapatkan tekstur adonan kulit cireng yang tepat dan lembut. 4.6.2 Analisis Varians Tenaga Kerja Langsung Analisis varians tenaga kerja langsung terdiri dari varians tarif tenaga kerja langsung dan varians efisiensi tenaga kerja langsung. 1.
Analisis varians tarif tenaga kerja langsung Analisis varians rata-rata tarif tenaga kerja langsung disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9. Analisis varians rata-rata tarif tenaga kerja langsung Cireng Cageur Grup bulan November 2011 Tarif Upah Standar per Jam (SR)
Tarif Upah Aktual per Jam (AR)
Jam TKL Aktual (AH)
Analisis Varians (LRV)
U/F
Varians
4.286
4.912
6,2
3881,2
U
-14,61%
Tarif upah standar yang ditetapkan pemilik Cireng Cageur Grup selama satu bulan mempunyai rataan Rp. 4.286 per jam dan tarif upah aktual selama bulan November 2011 mempunyai rataan sebesar Rp. 4.912. Jam kerja aktual produksi Cireng Cageur Grup selama bulan November mempunyai rataan sebesar 6,2 jam. Varians yang terjadi antara tarif tenaga kerja langsung standar dengan tarif aktual bersifat
53
unfavorable (U) atau tidak menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 3881,2 dengan rataan persentase varians 14,61%. Varians ini terjadi karena penyelesaian proses produksi yang lebih cepat dari jam kerja standar sehingga menyebabkan tarif tenaga kerja langsung per jam produksi aktual yang diterima karyawan lebih tinggi dibandingkan dengan tarif tenaga kerja langsung standar yang telah ditetapkan oleh pemilik. 2.
Analisis varians efisiensi tenaga kerja langsung Analisis varians efisiensi tenaga kerja langsung rata-rata disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10. Analisis varians rata-rata efisiensi tenaga kerja langsung Cireng Cageur Grup bulan November 2011 Jam TKL Standar (SH)
Jam TKL Aktual (AH)
Tarif Upah Standar per Jam (SR)
Analisis Varians (LEV)
7
6,2
4.286
-3428,8
U/F Varians F
11,43%
Jam tenaga kerja langsung standar yang ditetapkan pemilik Cireng Cageur Grup setiap hari produksi mempunyai rataan 7 jam dan selama bulan November 2011 Cireng Cageur Grup mempunyai rataan jam tenaga kerja langsung aktual 6,2 jam dengan tarif upah standar mempunyai rataan Rp. 4.286 per jam. Varians yang terjadi antara jam tenaga kerja langsung standar dengan jam kerja aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar 3.428 dengan rataan persentase varians 11,43 %. Varians ini terjadi karena Cireng Cageur Grup memproduksi cireng dalam jumlah yang tidak sama setiap harinya sehingga penyelesaian proses produksi cireng lebih cepat dibandingkan dengan jam kerja standar. 4.6.3 Analisis Varians Overhead Pabrik i.
Analisis varians overhead pabrik tetap Biaya overhead pabrik tetap Cireng Cageur Grup berupa biaya penyusutan peralatan yang digunakan dalam proses produksi yaitu kompor gas, blender, freezer, roller, dan peralatan masak. Perhitungan penyusutan peralatan produksi menggunakan metode garis lurus dengan cara mengurangi nilai pembelian peralatan
54
dengan nilai sisa peralatan, kemudian dibagi dengan umur ekonomis yang dimiliki peralatan. Berdasarkan perhitungan menggunakan metode garis lurus, didapatkan beban penyusutan peralatan produksi Cireng Cageur Grup yaitu kompor gas sebesar Rp. 140 per hari, blender sebesar Rp. 420 per hari, freezer sebesar Rp. 1.180 per hari, roller sebesar Rp. 520 per hari, dan peralatan masak sebesar Rp. 2360 per hari. Varians overhead pabrik tetap selama bulan November 2011 sebesar 0 atau tidak ada varians. ii.
Analisis varians overhead pabrik variabel Analisis varians overhead pabrik variabel terdiri dari varians pengeluaran overhead variabel dan varians efisiensi overhead variabel. a.
Analisis varians overhead variabel pembiayaan Analisis varians overhead pabrik variabel pembiayaan selama bulan November 2011 disajikan dalam Tabel 11.
Tabel 11. Analisis varians overhead variabel pembiayaan Cireng Cageur Grup bulan November 2011 Tarif Standar Overhead Variabel (SVOR) 450.000
Tarif Aktual Overhead Variabel (AVOR)
Jam TKL Aktual (AH)
Analisis Varians (VOSV)
440.100
6,2
-61.380
F
2,20%
450.000
390.000
6,2
-372.000
F
13,33%
Listrik
70.000
62.300
6,2
-47.740
F
11,00%
Air
10.000
4.600
6,2
-33.480
F
54,00%
Overhead Pabrik Variabel Biaya box karton Bahan bakar gas LPG
1.
U/F Varians
Box karton Box
karton
yang
digunakan
sebagai
tempat
pengemasan cireng mempunyai tarif standar overhead variabel sebesar Rp. 450.000 dan tarif aktual overhead variabel selama bulan November 2011 sebesar Rp. 440.100 dengan jam kerja aktual tenaga kerja langsung 6,2 jam.
55
Varians
yang
terjadi
bersifat
favorable
(F)
atau
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 61.380 dengan rataan persentase varians 2,20 %. Varians ini terjadi karena produksi cireng selama bulan November 2011 kurang dari standar
jumlah
produksi
yang
ditetapkan
sehingga
pemakaian box karton disesuaikan dengan jumlah cireng yang diproduksi. 2.
Bahan bakar gas LPG Pemakaian bahan bakar gas LPG mempunyai tarif standar overhead variabel sebesar Rp. 450.000 dan tarif aktual overhead variabel selama bulan November 2011 sebesar Rp. 390.000 dengan jam kerja aktual tenaga kerja langsung 6,2 jam. Varians yang terjadi bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 372.000 dengan rataan persentase varians 13,33%. Varians ini terjadi karena pemakaian bahan bakar gas LPG hanya digunakan ketika pembuatan isian cireng dan pemasakan air untuk pembuatan adonan.
3.
Listrik Konsumsi listrik mempunyai tarif standar overhead variabel sebesar Rp. 70.000 dan tarif aktual overhead variabel selama bulan November 2011 sebesar Rp. 62.300 dengan jam kerja aktual tenaga kerja langsung 6,2 jam. Varians
yang
terjadi
bersifat
favorable
(F)
atau
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 47.740 dengan rataan persentase varians 11 %. Varians ini terjadi karena biaya konsumsi listrik pada bulan November 2011 kurang dari standar biaya listrik yang ditetapkan sebelumnya. 4.
Air Penggunaan air untuk produksi cireng mempunyai tarif standar overhead variabel sebesar Rp. 10.000 dan tarif aktual overhead variabel selama bulan November 2011
56
sebesar Rp. 4.600 dengan jam kerja aktual tenaga kerja langsung 6,2 jam. Varians yang terjadi bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 33.480 dengan rataan persentase varians 54 %. Varians ini terjadi karena produksi cireng selama bulan November 2011 kurang dari standar
jumlah
produksi
yang
ditetapkan
sehingga
penggunaan air disesuaikan dengan kebutuhan selama proses produksi cireng. b.
Analisis varians overhead variabel efisiensi Analisis varians overhead pabrik variabel efisiensi selama
bulan November 2011 disajikan dalam Tabel 12. Tabel 12. Analisis varians overhead variabel efisiensi Cireng Cageur Grup bulan November 2011 Overhead Pabrik Variabel
Jam TKL Standar (SH)
Jam TKL Aktual (AH)
Tarif Standar Overhead Variabel (SVOR)
Analisis Varians (VEOV)
Biaya box karton
7
6,2
450.000
-360.000
F
11,43%
Bahan bakar gas LPG
7
6,2
450.000
-360.000
F
11,43%
Listrik
7
6,2
70.000
-56.000
F
11,43%
Air
7
6,2
10.000
-8.000
F
11,43%
U/F Varians
Varians overhead variabel efisiensi Cireng Cageur Grup selama bulan November 2011 bersifat favorable (F) atau menguntungkan dengan rataan persentase varians 11,43%. Varians ini terjadi karena produksi cireng selama bulan November kurang dari jumlah produksi standar cireng yang telah ditetapkan. sehingga pengeluaran biaya overhead variabel menyesuaikan dengan kebutuhan produksi cireng. 4.7. Uji Hipotesis Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual dapat bersifat menguntungkan maupun tidak menguntungkan, sehingga perlu
57
dilakukan pengendalian untuk mengetahui apakah varians tersebut masih berada dalam batas pengendalian manajemen. Pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan melakukan uji hipotesis menggunakan uji t (t-test) dengan program aplikasi computer SPSS versi 16. Uji Hipotesis T-hitung Varians harga dan varians efiensi bahan baku disajikan pada Tabel 13. Tabel 13. Uji hipotesis t-hitung varians harga dan varians efisiensi bahan baku Cireng Cageur Grup bulan November 2011 Varians Harga Varians Efisiensi
Bahan Baku
Thitung
Thitung
Tepung terigu (kg)
-
-3,372
Kornet Sapi (kg)
-
-4,831
Ayam Fillet (kg)
-9,351
-6,647
Cabe Rawit Merah (kg)
-1,151
6,707
Garam (kg)
-3,117
-6,420
Keju (kg)
-
-5,747
Minyak Goreng (lt)
-
-4,938
Bumbu penyedap masakan (kg)
-
-6,885
Pengembang (kg)
-
-4,065
Sagu (kg)
-1,588
3,944
Penyedap rasa (kg)
-21,541
-6,747
-
10,081
Susu Skim (kg)
4.7.1 Uji Hipotesis Bahan Baku Langsung a. Uji t tidak dapat dilakukan pada varians harga bahan baku tepung terigu karena harga realisasi tepung terigu selama bulan November 2011 adalah sama setiap harinya. Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi bahan baku tepung terigu dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil t
hitung
sebesar -3,372 dan t
tabel
sebesar 0,063
dengan taraf signifikan () 5% dan derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t kecil dari t
tabel,
hitung
lebih
maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa
varians yang terjadi dalam penggunaan bahan baku tepung terigu berada dalam batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada efisiensi tepung terigu dapat dilihat pada Lampiran 35.
58
b. Uji t tidak dapat dilakukan pada varians harga bahan baku kornet sapi karena harga realisasi kornet sapi selama bulan November 2011 adalah sama setiap harinya. Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi bahan baku kornet sapi dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil t
hitung
sebesar -4,831 dan t
tabel
sebesar 0,063
dengan taraf signifikan () 5% dan derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t kecil dari t
tabel,
hitung
lebih
maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa
varians yang terjadi antara standar efisiensi dan realisasi penggunaan
bahan
baku
kornet
sapi
masih
dalam
batas
pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians efisiensi kornet sapi dapat dilihat pada Lampiran 36. c. Uji t yang dilakukan pada varians harga bahan baku ayam fillet dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil thitung sebesar 9,351 dan t
tabel
sebesar 0,063 dengan taraf signifikan () 5% dan
derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar harga dan realisasi harga beli bahan baku ayam fillet masih dalam batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians harga ayam fillet dapat dilihat pada Lampiran 37. Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi bahan baku ayam fillet dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil t sebesar -6,647 dan t
tabel
hitung
sebesar 0,063 dengan taraf signifikan ()
5% dan derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t
hitung
lebih kecil dari t
tabel,
maka terima H0.
Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar efisiensi dan realisasi penggunaan bahan baku ayam fillet masih dalam batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians efisiensi ayam fillet dapat dilihat pada Lampiran 38. d. Uji t yang dilakukan pada varians harga bahan baku cabe rawit merah dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil thitung
59
sebesar -1,151 dan t
tabel
sebesar 0,063 dengan taraf signifikan ()
5% dan derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar harga dan realisasi harga beli bahan baku cabe rawit merah masih dalam batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians harga cabe rawit merah dapat dilihat pada Lampiran 39. Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi bahan baku cabe rawit merah dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil t hitung
sebesar 6,707 dan t
tabel
sebesar 0,063 dengan taraf signifikan
() 5% dan derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t
hitung
lebih besar dari t
tabel,
maka
tolak H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar efisiensi dan realisasi penggunaan bahan baku cabe rawit merah berada di luar batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians efisiensi cabe rawit merah dapat dilihat pada Lampiran 40. e.
Uji t yang dilakukan pada varians harga bahan baku garam dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil thitung sebesar -3,117 dan t
tabel
sebesar 0,063 dengan taraf signifikan () 5% dan derajat
bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hasil pengujian menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar harga dan realisasi harga beli bahan baku garam berada di didalam batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians harga garam dapat dilihat pada Lampiran 41. Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi bahan baku garam dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil t -6,420 dan t
tabel
hitung
sebesar
sebesar 0,063 dengan taraf signifikan () 5% dan
derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t
hitung
lebih kecil dari t
tabel,
maka tolak H0. Hal
ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar efisiensi
60
dan realisasi penggunaan bahan baku garam berada di dalam batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians efisiensi garam dapat dilihat pada Lampiran 42. f. Uji t tidak dapat dilakukan pada varians harga bahan baku keju karena harga realisasi keju selama bulan November 2011 adalah sama setiap harinya. Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi bahan baku keju dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil t
hitung
sebesar -5,747 dan t
tabel
sebesar 0,063 dengan taraf
signifikan () 5% dan derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t
hitung
lebih kecil dari t
tabel,
maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar efisiensi dan realisasi penggunaan bahan baku keju berada di dalam batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians efisiensi keju dapat dilihat pada Lampiran 43. g. Uji t tidak dapat dilakukan pada varians harga bahan baku minyak goreng karena harga realisasi minyak goreng selama bulan November 2011 adalah sama setiap harinya. Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi bahan baku minyak goreng dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil thitung sebesar -4,938 dan t
tabel
sebesar 0,063 dengan taraf signifikan () 5% dan derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t lebih kecil dari t
tabel,
hitung
maka terima H0. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar efisiensi dan realisasi penggunaan bahan baku minyak goreng masih berada dalam batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians efisiensi minyak goreng dapat dilihat pada Lampiran 44. h. Uji t tidak dapat dilakukan pada varians harga bahan baku bumbu penyedap masakan karena harga realisasi bumbu penyedap masakan selama bulan November 2011 adalah sama setiap harinya. Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi bahan baku bumbu penyedap masakan dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil t hitung sebesar -6,885 dan t
tabel
sebesar 0,063 dengan taraf signifikan ()
61
5% dan derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar efisiensi dan realisasi penggunaan bahan baku bumbu penyedap masakan berada di dalam batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians efisiensi bumbu penyedap masakan dapat dilihat pada Lampiran 45. i. Uji t tidak dapat dilakukan pada varians harga bahan baku pengembang karena harga realisasi pengembang selama bulan November 2011 adalah sama setiap harinya Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi bahan baku pengembang dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil t
hitung
sebesar -4,065 dan t
tabel
sebesar 0,063 dengan taraf signifikan () 5% dan derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t lebih kecil dari t
tabel,
hitung
maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa
varians yang terjadi antara standar efisiensi dan realisasi penggunaan
bahan
baku
pengembang
masih
dalam
batas
pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians efisiensi pengembang dapat dilihat pada Lampiran 46. j.
Uji t yang dilakukan pada varians harga bahan baku sagu dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil thitung sebesar -1,588 dan t
tabel
sebesar 0,063 dengan taraf signifikan () 5% dan derajat
bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hasil pengujian menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar harga dan realisasi harga beli bahan baku sagu masih dalam batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians harga sagu dapat dilihat pada Lampiran 47. Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi bahan baku sagu dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil t 3,944 dan t
tabel
hitung
sebesar
sebesar 0,063 dengan taraf signifikan () 5% dan
derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh
62
kesimpulan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel, maka tolak H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar efisiensi dan realisasi penggunaan bahan baku sagu di luar batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians efisiensi sagu dapat dilihat pada Lampiran 48. k. Uji t yang dilakukan pada varians harga bahan baku penyedap rasa dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil thitung sebesar 21,541 dan t
tabel
sebesar 0,063 dengan taraf signifikan () 5% dan
derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar harga dan realisasi harga beli bahan baku penyedap rasa masih dalam batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians harga penyedap rasa dapat dilihat pada Lampiran 49. Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi bahan baku penyedap rasa dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil t hitung sebesar -6,747 dan t tabel sebesar 0,063 dengan taraf signifikan () 5% dan derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t
hitung
lebih kecil dari t
tabel,
maka
terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar efisiensi dan realisasi penggunaan bahan baku penyedap rasa masih dalam batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians efisiensi penyedap rasa dapat dilihat pada Lampiran 50. l. Uji t tidak dapat dilakukan pada varians harga bahan baku susu skim karena harga realisasi susu skim selama bulan November 2011 adalah sama setiap harinya. Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi bahan baku susu skim dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil t hitung sebesar 10,081 dan t tabel sebesar 0,063 dengan taraf signifikan () 5% dan derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t
hitung
lebih besar dari t
tabel,
maka tolak H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar efisiensi dan realisasi penggunaan bahan baku susu
63
skim masih di luar batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians efisiensi susu skim dapat dilihat pada Lampiran 51. 4.7.2 Uji Hipotesis Tenaga Kerja langsung Uji Hipotesis T-hitung tenaga kerja langsung Cireng Cageur Grup disajikan pada Tabel 14. Tabel 14. Uji hipotesis t-hitung tenaga kerja langsung Cireng Cageur Grup bulan November 2011 TKL
thitung
Varians Tarif TKL
4,769
Varians Efisiensi TKL
-4,678
Uji t yang dilakukan pada varians tarif tenaga kerja langsung dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil t tabel
hitung
sebesar 4,769 dan t
sebesar 0,063 dengan taraf signifikan () 5% dan derajat bebas (df)
29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t besar dari t
tabel,
hitung
lebih
maka tolak H0. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
varians yang terjadi antara standar tarif tenaga kerja langsung dan realisasinya berada di luar batas pengendalian manajemen. Hal ini terjadi karena tarif tenaga kerja langsung aktual per jam yang diterima karyawan lebih tinggi dibandingkan dengan tarif tenaga kerja langsung standar per jam yang telah ditetapkan. Hasil uji t pada varians tarif tenaga kerja langsung dapat dilihat pada lampiran 52. Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi tenaga kerja langsung dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil t
hitung
sebesar -
4,678 dan t tabel sebesar 0,063 dengan taraf signifikan () 5% dan derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung
lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa
varians yang terjadi antara standar efisiensi dan realisasi efisiensi tenaga kerja langsung masih dalam batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians efisiensi tenaga kerja langsung dapat dilihat pada lampiran 53.
64
4.7.3 Uji Hipotesis Overhead Pabrik Cireng Cageur Grup menetapkan biaya standar terhadap biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung untuk satu unit cireng, sedangkan biaya standar overhead pabrik tidak disiapkan untuk satuan produksi tetapi untuk seluruh jumlah produksi berdasarkan jangka waktu tertentu. Penelitian ini menganalisis biaya produksi Cireng Cageur Grup selama bulan November 2011. Varians biaya overhead pabrik tidak dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji t, tetapi varians overhead pabrik dianalisis menggunakan analisis varians. Hasil analisis varians biaya overhead pabrik tetap dan overhead pabrik variabel dapat dilihat pada Tabel 11 dan Tabel 12. 4.8. Implikasi Manajerial Penelitian biaya produksi selama bulan November 2011 pada UKM Cireng Cageur Grup menunjukkan varians antara biaya standar dengan biaya realisasinya. Hasil analisis varians menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar harga beli bahan baku langsung dan harga realisasinya terjadi karena pembelian bahan baku yang lebih murah dibandingkan dengan harga standar. Hal ini dikarenakan pembelian bahan baku dilakukan pada toko bahan baku yang lebih murah dibandingkan dengan toko lainnya dan harga bahan baku dalam kemasan besar lebih murah dibandingkan dengan kemasan kecil. Varians efisiensi bahan baku yang terjadi di Cireng Cageur Grup disebabkan karena sering terjadinya penambahan bahan baku pada proses produksi cireng, sehingga pemilik UKM seharusnya melakukan peninjauan kembali dalam menetapkan standar efisiensi bahan baku. Varians yang terjadi pada tarif tenaga kerja UKM Cireng Cageur Grup disebabkan karena penyelesaian proses produksi yang lebih cepat dari jam kerja standar sehingga menyebabkan tarif tenaga kerja langsung aktual per jam produksi yang diterima karyawan lebih tinggi. Sedangkan varians yang terjadi pada efisiensi tenaga kerja UKM Cireng Cageur Grup disebabkan jumlah produksi cireng yang kurang dari standar jumlah produksi sehingga
65
kegiatan produksi cireng lebih cepat dibandingkan dengan standar jam kerja yang ditetapkan. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah varians biaya produksi yang terjadi antara biaya standar dan biaya realisasinya masih berada dalam batas pengendalian manajemen. Pengawasan harus tetap dilakukan pada varians yang masih berada dalam batas pengendalian manajemen agar varians yang terjadi pada proses produksi di masa datang dapat diminimalisir. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa varians harga pengembang dan tarif tenaga kerja langsung berada di luar batas pengendalian manajemen. Solusi yang dapat dilakukan pemilik UKM Cireng Cageur Grup adalah melakukan pembelian bahan baku pengembang pada toko bahan baku lainnya yang lebih murah dibandingkan dengan tempat pembelian sebelumnya. Selain itu varians yang terjadi pada efisiensi bahan baku langsung disebabkan karena adanya penambahan penggunaan bahan baku langsung sehingga pemilik UKM perlu meninjau kembali dalam menetapkan standar penggunaan bahan baku. Varians yang terjadi pada tarif tenaga tenaga kerja langsung disebabkan karena memproduksi cireng dalam jumlah yang tidak sama setiap harinya sehingga penyelesaian proses produksi cireng lebih cepat dibandingkan dengan jam kerja standar sehingga pemilik UKM perlu meninjau kembali dalam menetapkan pembayaran tarif yang berlaku berdasarkan jam kerja.
66
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Kesimpulan a.
Biaya standar sudah diterapkan oleh UKM Cireng Cageur Grup pada biaya produksinya, bahan baku untuk setiap unit cireng adalah 0,00594 kg tepung terigu, 0,01360 kg kornet sapi, 0,00500 kg ayam fillet, 0,00200 kg cabe rawit merah, 0,000120 kg garam, 0,00920 kg keju, 0,00015 lt minyak goreng, 0,000020 kg bumbu penyedap masakan, 0,000030 kg pengembang, 0,01203 kg sagu, 0,000179 kg penyedap rasa, dan 0,00055 kg susu skim. Jam tenaga kerja langsung standar Cireng Cageur Grup sebesar 7 jam untuk setiap hari produksi dan tarif upah tenaga kerja langsung standar Cireng Cageur Grup sebesar Rp. 4.286 per jam produksi. Biaya overhead tetap standar meliputi biaya penyusutan kompor gas sebesar Rp. 140 per hari, blender sebesar Rp. 420 per hari, freezer sebesar Rp. 1.180 per hari. Roller sebesar Rp. 520 per hari dan peralatan masak sebesar Rp. 2.360 per hari. Biaya overhead variabel standar selama bulan November 2011 meliputi biaya box karton sebesar Rp. 440.100, biaya bahan bakar gas LPG Rp. 390.000, biaya listrik sebesar Rp. 62.300 dan biaya air sebesar Rp. 4.600.
b.
Varians harga bahan baku yang digunakan selama bulan November 2011 bersifat favorable atau menguntungkan yaitu, tepung terigu, kornet sapi, ayam fillet, garam, keju, minyak goreng, bumbu penyedap masakan, pengembang, sagu, dan penyedap rasa. Sedangkan varians harga bahan baku yang bersifat unfavorable atau tidak menguntungkan adalah cabe rawit merah dan susu skim. Varians tarif tenaga kerja langsung bersifat unfavorable atau tidak menguntungkan dan varians efisiensi tenaga kerja langsung bersifat favorable atau menguntungkan. Varians biaya overhead variabel selama
bulan
November
2011
bersifat
favorable
atau
67
menguntungkan yaitu, box karton, bahan bakar gas LPG, listrik dan air. c.
Varians harga bahan baku yang masih berada dalam batas pengendalian manajemen adalah ayam fillet, cabe rawit merah, garam, sagu, dan penyedap rasa. Varians efisiensi bahan baku langsung yang berada dalam batas pengendalian manajemen adalah tepung terigu, kornet sapi, ayam fillet, garam, keju, minyak goreng, bumbu penyedap masakan, pengembang, dan penyedap rasa. Uji hipotesis pada tenaga kerja langsung didapatkan bahwa varians efisiensi tenaga kerja langsung berada dalam batas pengendalian sedangkan varians tarif tenaga kerja langsung berada di luar batas pengendalian.
2.
Saran Varians biaya produksi yang masih berada dalam batas pengendalian manajemen harus tetap mendapat pengawasan dari pemilik UKM. Pengawasan dilakukan agar varians biaya standar dengan realisasinya tidak terlalu besar atau varians yang terjadi dapat diminimalisir sebaik mungkin. Perhitungan harga pokok produksi untuk macam-macam rasa cireng sebagai masukan dalam penetapan biaya standar produksi yang akan datang agar efisiensi biaya produksi dapat berjalan dengan baik.
68
DAFTAR PUSTAKA
Bustami dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya. Graha Ilmu, Yogyakarta. Hansen, D. R. and M. M. Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen Edisi Tujuh. Terjemahan dari : Manajement Accounting Seventh Edition. Salemba Empat, Jakarta Horngren, C. T., S. M. Datar, G. Foster. 2008. Akuntansi Biaya. Penekanan Manajerial Edisi Sebelas. Terjemahan dari : Cost Accounting; A Managerial Emphasis Eleventh Edition. Indeks, Jakarta. Ksheshariani, W. A. W. 2011. Analisis Biaya Standar sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Studi Kasus UKM Wingko Babat Cap Kapal Terbang Semarang. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Kuswandi, 2005. Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Mulyadi, 2005. Akuntansi Biaya Edisi 5. Aditya Media, Yogyakarta. Nafarin, 2003. Akuntansi; Pendekatan Siklus dan Pajak untuk Perusahaan Industri dan Dagang. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta. Primiana, I. 2009. Menggerakkan Sektor Riil UKM dan Industri. Alfabeta, Bandung. Rahman, R. 2012. Analisis Biaya Standar sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Studi Kasus UMKM Pia PiaKu! Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Rony, H. 1990. Akuntansi Biaya; Pengantar untuk Perencanaan dan Pengendalian Biaya Produksi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok. Wibowo, S. 2008. Petunjuk Mendirikan Perusahaan Kecil. Penebar Swadaya, Depok. Widiyastuti, S. 2007. Analisis Harga Pokok Produksi Produksi Tas Wanita Studi Kasus UKM Lifera Hand Bag Collection Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor. http://strategiefisiensi.com.[6 April 2012] http://www.depkop.go.id.[15 Maret 2012] http:// www.ekonomirakyat.org.[16 Desember 2011] http://www.suaramerdeka.com.[23 Desember 2011]
69
LAMPIRAN
70
Lampiran 1. Kuesioner wawancara PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir, saya Mai Yunan Tahir Zain (H24096030), mahasiswa Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, memohon kesedian bapak/ibu untuk melakukan wawancara. Hasil wawancara digunakan sebagai data primer untuk penelitian tugas akhir yang berjudul “Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi (Studi Kasus : UKM Cireng Cageur Grup Bogor)”. A. UKM Cireng Cageur Grup 1. Bagaimana sejarah berdirinya UKM Cireng Cageur Grup? 2. Apakah visi dan misi UKM Cireng Cageur Grup? 3. Bagaimana struktur organisasi UKM Cireng Cageur Grup ? 4. Apakah yang menjadi kelemahan dan ancaman UKM Cireng Cageur Grup dalam melakukan usahanya? B. Komponen Biaya Standar 1.
Apa saja bahan baku yang digunakan dalam produksi cireng?
2.
Berapakah standar biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi cireng?
3.
Berapakah standar upah karyawan dan bagaimanakah sistem upah pada UKM Cireng Cageur Grup?
4.
Berapakah standar jam kerja karyawan ?
5.
Berapa jumlah karyawan yang bekerja pada UKM Cireng Cageur Grup?
6.
Berapakah biaya pengeluaran overhead pabrik?
71
Lampiran 2. Jumlah produksi Cireng Cageur Grup bulan November 2011 Jumlah cireng Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 TOTAL
Ayam Pedas Kornet Pedas 1000 1000 1000 1500 1500 1500 1500 1000 1000 1000 1500 1500 1500 1500 1000 1000 1000 1500 1500 1500 1500 1000 1000 1000 1500 1500 1500 1000 1000 1000 37500
1000 1000 1000 1200 1200 1200 1000 1000 1000 1000 1200 1200 1200 1000 1000 1000 1000 1200 1200 1200 1000 1000 1000 1000 1200 1200 1200 1000 1000 1000 32400
Keju 424 445 421 762 768 786 609 429 431 425 763 767 781 615 436 421 445 761 759 775 620 436 425 441 774 761 779 445 436 432 17572
72
Lampiran 3. Jumlah pemakaian aktual bahan baku cireng pada bulan November 2011 Jumlah pemakaian bahan baku Tanggal
Tepung terigu (kg)
Cornet Beef (klg)
Ayam Fillet (kg)
Cabe Rawit Merah (kg)
Garam (bks)
Keju (kg)
Minyak Goreng (lt)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
14,4 14,5 14,35 20,5 20,5 20,7 18,4 14,4 14,5 14,4 20,5 20,5 20,7 18,5 14,5 14,4 14,5 20,5 20,5 20,6 18,5 14,45 14,4 14,5 20,5 20,45 20,6 14,5 14,5 14,45
13,60 13,43 13,60 13,52 13,60 13,46 13,43 13,60 13,60 13,43 13,60 13,52 13,46 13,50 13,50 13,60 13,60 13,46 13,46 13,52 13,50 13,60 12,75 13,60 13,60 13,46 13,60 13,50 13,60 13,60
5,00 5,00 4,90 7,35 7,40 7,30 7,40 4,85 5,00 5,00 7,50 7,35 7,40 7,40 5,00 5,00 4,85 7,40 7,50 7,30 7,35 4,85 4,90 4,80 7,50 7,40 7,30 5,00 4,90 4,90
4,00 4,10 4,20 5,50 5,50 5,60 5,20 4,00 4,00 4,00 5,60 5,50 5,50 5,10 4,00 4,10 4,00 5,40 5,40 5,60 5,20 4,10 4,20 4,25 5,60 5,40 5,50 4,10 4,20 4,10
0,29 0,29 0,29 0,40 0,40 0,41 0,37 0,29 0,29 0,29 0,41 0,41 0,41 0,37 0,29 0,29 0,29 0,40 0,41 0,41 0,37 0,29 0,29 0,29 0,41 0,40 0,41 0,29 0,29 0,29
3,90 4,10 3,85 6,80 6,90 7,10 5,60 3,90 3,90 3,85 6,90 7,00 7,10 5,60 3,90 3,85 4,00 7,00 6,90 7,10 5,70 4,00 3,80 4,00 7,10 7,00 7,10 3,90 4,00 3,95
0,30 0,30 0,25 0,40 0,40 0,40 0,30 0,25 0,30 0,25 0,40 0,30 0,40 0,30 0,30 0,25 0,25 0,40 0,35 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,35 0,40 0,30 0,25 0,25
Bumbu penyedap (bks) 0,040 0,032 0,036 0,044 0,040 0,044 0,040 0,040 0,032 0,036 0,048 0,048 0,056 0,040 0,032 0,036 0,040 0,048 0,048 0,040 0,044 0,032 0,040 0,040 0,048 0,048 0,048 0,040 0,040 0,036
Pengembang (kg)
Sagu (kg)
Penyedap rasa (kg)
Susu Skim (kg)
0,0725 0,0700 0,0725 0,1000 0,0970 0,1025 0,0925 0,0720 0,0725 0,0720 0,1025 0,1025 0,1025 0,0925 0,0675 0,0725 0,0725 0,1020 0,1025 0,1025 0,0920 0,0725 0,0725 0,0725 0,1025 0,1020 0,1020 0,0725 0,0725 0,0700
29,15 29,35 29,20 41,70 41,80 42,30 37,55 29,35 29,25 29,40 41,80 41,70 41,90 37,60 29,50 29,00 29,40 41,75 41,55 42,00 37,75 29,45 29,30 29,30 42,20 41,65 41,85 29,50 29,55 29,25
0,44 0,43 0,43 0,61 0,61 0,62 0,56 0,43 0,44 0,43 0,62 0,62 0,62 0,56 0,43 0,44 0,44 0,61 0,62 0,62 0,55 0,44 0,44 0,44 0,62 0,61 0,61 0,44 0,44 0,43
1,33 1,35 1,36 1,97 1,99 2,04 1,79 1,39 1,46 1,44 1,99 1,98 2,04 1,77 1,44 1,34 1,43 2,01 1,97 2,05 1,78 1,41 1,44 1,36 2,03 1,99 2,06 1,39 1,43 1,37
72
73
Cabe Rawit Merah (kg)
Garam (bks)
Keju (kg)
Minyak Goreng (lt)
Bumbu penyedap (bks)
Pengembang (kg)
Sagu (kg)
Penyedap rasa (kg)
Susu Skim (kg)
4
Ayam Fillet (kg)
3
Cornet Beef (klg)
2
Tepung terigu (kg)
1
A
8.000
8.500
36.000
15.000
500
55.000
12.000
350
40.000
10.000
23.000
20.000
B
7.500
9.000
36.000
16.000
500
55.000
12.000
350
39.000
10.500
23.000
21.000
C
7.500
8.500
37.000
16.000
500
57.500
11.500
350
39.000
10.000
24.000
20.500
A
8.000
8.500
37.000
17.000
500
55.000
12.000
350
40.000
10.500
23.000
20.000
B
7.500
9.000
38.000
17.500
500
55.000
12.000
350
39.000
10.500
23.000
21.000
C
7.500
8.500
37.000
18.000
500
57.500
11.500
350
39.000
11.000
24.000
20.500
A
8.000
9.000
37.000
18.000
500
55.000
12.000
350
40.000
10.000
23.000
21.000
B
7.500
9.000
38.000
19.000
500
55.000
12.000
350
39.000
10.500
24.000
21.000
C
7.000
8.500
38.000
19.000
500
57.500
11.500
350
39.000
10.500
24.000
21.000
A
8.000
9.000
38.000
19.000
500
55.000
12.000
350
40.000
11.000
23.000
21.000
B
7.500
9.000
38.000
20.000
500
55.000
12.000
350
39.000
10.500
24.000
21.000
7.000
8.500
38.000
20.000
500
57.500
11.500
350
39.000
11.000
24.000
21.000
7.583
8.750
37.333
17.875
500
55.833
11.833
350
39.333
10.500
23.500
20.750
Tempat Pembelian
minggu
Lampiran 4. Data harga pasar untuk tiga tempat penjualan bahan baku cireng pada bulan November 2011 (dalam rupiah/Rp)
C Rata-rata
Keterangan: A = Pasar warung jambu (dekat tempat produksi) B = Pasar kebon kembang C = Toko Yoek
74
Lampiran 5. Realisasi harga beli bahan baku UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 Bahan Baku (dalam rupiah/Rp) Tang gal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tepung terigu (kg)
Cornet Beef (klg)
Ayam Fillet (kg)
Cabe Rawit Merah (kg)
Garam (bks)
Keju (kg)
5620 5620 5620 5620 5620 5620 5620 5620 5620 5620 5620 5620 5620 6020 6020 5620 6020 6020 5620 5620 5620 5620 5620 5620 5620 5620 5620 5620 5620 5620
7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917 7917
36000 36000 36000 36000 36000 36000 36000 36000 36000 36000 36000 36000 36000 36000 36000 36000 37000 37000 37000 37000 37000 37000 37000 37000 37000 37000 37000 37000 37000 37000
15000 15000 15000 15000 15000 15000 15000 15000 15000 15000 18000 18000 18000 18000 18000 18000 18000 18000 18000 18000 18000 18000 18000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000
488 488 488 488 488 488 488 488 488 488 488 488 488 488 488 513 513 375 375 375 375 375 500 500 500 500 500 500 500 500
52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750
75
Lanjutan lampiran 5. Bahan Baku
Tanggal Minyak Bumbu penyedap Pengembang Goreng (bks) (kg) (lt) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750 11750
308 308 308 308 308 308 308 308 308 308 308 308 308 308 308 308 308 308 308 308 308 308 308 308 308 308 308 308 308 308
40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000 40000
Sagu (kg)
9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 14700 14700 9800 9800 9800 9800 10200
Penyedap rasa (kg)
Susu Skim (kg)
22000 22000 22000 22000 22000 22000 22000 22000 22000 22000 22000 22000 22000 22000 22000 21000 21000 21000 21000 21000 21000 21000 21000 21000 21000 21000 21000 21000 21000 21000
20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000
76
Lampiran 6. Realisasi kuantitas bahan baku UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 Bahan Baku Tanggal
Tepung terigu (kg)
Cornet Beef (kg)
Ayam Fillet (kg)
Cabe Rawit Merah (kg)
Garam (kg)
Keju (kg)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0,00594 0,00593 0,00593 0,00592 0,00591 0,00594 0,00592 0,00593 0,00596 0,00594 0,00592 0,00591 0,00595 0,00594 0,00595 0,00595 0,00593 0,00592 0,00593 0,00593 0,00593 0,00593 0,00594 0,00594 0,00590 0,00591 0,00592 0,00593 0,00595 0,00594
0,01360 0,01343 0,01360 0,01126 0,01133 0,01122 0,01343 0,01360 0,01360 0,01343 0,01133 0,01126 0,01122 0,01350 0,01350 0,01360 0,01360 0,01122 0,01122 0,01126 0,01350 0,01360 0,01275 0,01360 0,01133 0,01122 0,01133 0,01350 0,01360 0,01360
0,00500 0,00500 0,00490 0,00490 0,00493 0,00487 0,00493 0,00485 0,00500 0,00500 0,00500 0,00490 0,00493 0,00493 0,00500 0,00500 0,00485 0,00493 0,00500 0,00487 0,00490 0,00485 0,00490 0,00480 0,00500 0,00493 0,00487 0,00500 0,00490 0,00490
0,00200 0,00205 0,00210 0,00204 0,00204 0,00207 0,00208 0,00200 0,00200 0,00200 0,00207 0,00204 0,00204 0,00204 0,00200 0,00205 0,00200 0,00200 0,00200 0,00207 0,00208 0,00205 0,00210 0,00213 0,00207 0,00200 0,00204 0,00205 0,00210 0,00205
0,000120 0,000119 0,000120 0,000116 0,000115 0,000118 0,000119 0,000119 0,000119 0,000120 0,000118 0,000118 0,000118 0,000119 0,000119 0,000120 0,000119 0,000116 0,000119 0,000118 0,000119 0,000119 0,000120 0,000119 0,000118 0,000116 0,000118 0,000119 0,000119 0,000119
0,00920 0,00921 0,00914 0,00892 0,00898 0,00903 0,00920 0,00909 0,00905 0,00906 0,00904 0,00913 0,00909 0,00911 0,00894 0,00914 0,00899 0,00920 0,00909 0,00916 0,00919 0,00917 0,00894 0,00907 0,00917 0,00920 0,00911 0,00876 0,00917 0,00914
77
Lanjutan lampiran 6. Bahan Baku Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Bumbu Minyak Pengembang penyedap Sagu (kg) Goreng (lt) (kg) (kg) 0,00015 0,000020 0,000030 0,01203 0,00015 0,000016 0,000029 0,01200 0,00013 0,000018 0,000030 0,01206 0,00015 0,000016 0,000029 0,01205 0,00015 0,000015 0,000028 0,01205 0,00015 0,000016 0,000029 0,01213 0,00012 0,000016 0,000030 0,01208 0,00013 0,000020 0,000030 0,01208 0,00015 0,000016 0,000030 0,01203 0,00013 0,000018 0,000030 0,01212 0,00015 0,000018 0,000030 0,01207 0,00011 0,000018 0,000030 0,01203 0,00015 0,000021 0,000029 0,01204 0,00012 0,000016 0,000030 0,01207 0,00015 0,000016 0,000028 0,01211 0,00013 0,000018 0,000030 0,01198 0,00013 0,000020 0,000030 0,01202 0,00015 0,000018 0,000029 0,01206 0,00013 0,000018 0,000030 0,01201 0,00011 0,000015 0,000029 0,01209 0,00012 0,000018 0,000029 0,01210 0,00015 0,000016 0,000030 0,01209 0,00015 0,000020 0,000030 0,01208 0,00015 0,000020 0,000030 0,01200 0,00011 0,000018 0,000030 0,01215 0,00013 0,000018 0,000029 0,01203 0,00015 0,000018 0,000029 0,01203 0,00015 0,000020 0,000030 0,01207 0,00013 0,000020 0,000030 0,01213 0,00013 0,000018 0,000029 0,01203
Penyedap rasa (kg)
Susu Skim (kg)
0,000179 0,000176 0,000178 0,000177 0,000176 0,000176 0,000179 0,000178 0,000179 0,000178 0,000178 0,000177 0,000177 0,000178 0,000177 0,000180 0,000178 0,000177 0,000178 0,000177 0,000177 0,000179 0,000179 0,000178 0,000177 0,000177 0,000176 0,000178 0,000179 0,000178
0,00055 0,00055 0,00056 0,00057 0,00057 0,00059 0,00058 0,00057 0,00060 0,00059 0,00057 0,00057 0,00059 0,00057 0,00059 0,00055 0,00058 0,00058 0,00057 0,00059 0,00057 0,00058 0,00059 0,00056 0,00058 0,00057 0,00059 0,00057 0,00059 0,00056
78
Lampiran 7. Analisis varians harga bahan baku tepung terigu UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Standar Harga (SP) 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583
Bahan Baku Tepung Terigu Kuantitas Analisis Realisasi Aktual Varians Harga (AP) (AQ) (MPV) 5620 0,00594 -11,66 5620 0,00593 -11,64 5620 0,00593 -11,64 5620 0,00592 -11,62 5620 0,00591 -11,60 5620 0,00594 -11,66 5620 0,00592 -11,62 5620 0,00593 -11,64 5620 0,00596 -11,70 5620 0,00594 -11,66 5620 0,00592 -11,62 5620 0,00591 -11,60 5620 0,00595 -11,68 5620 0,00594 -11,66 5620 0,00595 -11,68 5620 0,00595 -11,68 5620 0,00593 -11,64 5620 0,00592 -11,62 5620 0,00593 -11,64 5620 0,00593 -11,64 5620 0,00593 -11,64 5620 0,00593 -11,64 5620 0,00594 -11,66 5620 0,00594 -11,66 5620 0,00590 -11,58 5620 0,00591 -11,60 5620 0,00592 -11,62 5620 0,00593 -11,64 5620 0,00595 -11,68 5620 0,00594 -11,66
U/F
Penyimpangan
F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F
25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89% 25,89%
79
Lampiran 8. Analisis varians efisiensi bahan baku tepung terigu UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Tanggal
Standar Kuantitas (SQ)
Bahan Baku Tepung Terigu Realisasi Standar Analisis Kuantitas Harga Varians (AQ) (SP) (MUV)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594 0,00594
0,00594 0,00593 0,00593 0,00592 0,00591 0,00594 0,00592 0,00593 0,00596 0,00594 0,00592 0,00591 0,00595 0,00594 0,00595 0,00595 0,00593 0,00592 0,00593 0,00593 0,00593 0,00593 0,00594 0,00594 0,00590 0,00591 0,00592 0,00593 0,00595 0,00594
7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583 7583
0 -0,08 -0,08 -0,15 -0,23 0,00 -0,15 -0,08 0,15 0,00 -0,15 -0,23 0,08 0,00 0,08 0,08 -0,08 -0,15 -0,08 -0,08 -0,08 -0,08 0,00 0,00 -0,30 -0,23 -0,15 -0,08 0,08 0,00
U/F
Penyimpangan
F F F F F F F F U F F F U F U U F F F F F F F F F F F F U F
0% -0,17% -0,17% -0,34% -0,51% 0,00% -0,34% -0,17% 0,34% 0,00% -0,34% -0,51% 0,17% 0,00% 0,17% 0,17% -0,17% -0,34% -0,17% -0,17% -0,17% -0,17% 0,00% 0,00% -0,68% -0,51% -0,34% -0,17% 0,17% 0,00%
80
Lampiran 9. Analisis varians harga bahan baku kornet beef UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Standar Harga (SP) 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750
Bahan Baku Kornet Beef Kuantitas Analisis Realisasi Aktual Varians Harga (AP) (AQ) (MPV) 7917 0,01360 -11,3 7917 0,01343 -11,2 7917 0,01360 -11,3 7917 0,01126 -9,4 7917 0,01133 -9,4 7917 0,01122 -9,3 7917 0,01343 -11,2 7917 0,01360 -11,3 7917 0,01360 -11,3 7917 0,01343 -11,2 7917 0,01133 -9,4 7917 0,01126 -9,4 7917 0,01122 -9,3 7917 0,01350 -11,2 7917 0,01350 -11,2 7917 0,01360 -11,3 7917 0,01360 -11,3 7917 0,01122 -9,3 7917 0,01122 -9,3 7917 0,01126 -9,4 7917 0,01350 -11,2 7917 0,01360 -11,3 7917 0,01275 -10,6 7917 0,01360 -11,3 7917 0,01133 -9,4 7917 0,01122 -9,3 7917 0,01133 -9,4 7917 0,01350 -11,2 7917 0,01360 -11,3 7917 0,01360 -11,3
U/F
Penyimpangan
F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F
9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52% 9,52%
81
Lampiran 10. Analisis varians efisiensi bahan baku kornet beef UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 Bahan Baku Kornet Beef Tanggal
Standar Kuantitas (SQ)
Realisasi Kuantitas (AQ)
Standar Harga (SP)
Analisis Varians (MUV)
U/F
Penyimpangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360 0,01360
0,01360 0,01343 0,01360 0,01126 0,01133 0,01122 0,01343 0,01360 0,01360 0,01343 0,01133 0,01126 0,01122 0,01350 0,01350 0,01360 0,01360 0,01122 0,01122 0,01126 0,01350 0,01360 0,01275 0,01360 0,01133 0,01122 0,01133 0,01350 0,01360 0,01360
8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750 8750
0 -1,49 0,00 -20,48 -19,86 -20,83 -1,49 0,00 0,00 -1,49 -19,86 -20,48 -20,83 -0,87 -0,87 0,00 0,00 -20,83 -20,83 -20,48 -0,87 0,00 -7,44 0,00 -19,86 -20,83 -19,86 -0,87 0,00 0,00
F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F
0% 1,25% 0,00% 17,21% 16,69% 17,50% 1,25% 0,00% 0,00% 1,25% 16,69% 17,21% 17,50% 0,74% 0,74% 0,00% 0,00% 17,50% 17,50% 17,21% 0,74% 0,00% 6,25% 0,00% 16,69% 17,50% 16,69% 0,74% 0,00% 0,00%
82
Lampiran 11. Analisis varians harga bahan baku ayam fillet UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Standar Harga (SP) 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333
Bahan Baku Ayam Fillet Kuantitas Analisis Realisasi Aktual Varians Harga (AP) (AQ) (MPV) 36000 0,00500 -6,67 36000 0,00500 -6,67 36000 0,00490 -6,53 36000 0,00490 -6,53 36000 0,00493 -6,57 36000 0,00487 -6,49 36000 0,00493 -6,57 36000 0,00485 -6,47 36000 0,00500 -6,67 36000 0,00500 -6,67 36000 0,00500 -6,67 36000 0,00490 -6,53 36000 0,00493 -6,57 36000 0,00493 -6,57 36000 0,00500 -6,67 36000 0,00500 -6,67 37000 0,00485 -1,62 37000 0,00493 -1,64 37000 0,00500 -1,67 37000 0,00487 -1,62 37000 0,00490 -1,63 37000 0,00485 -1,62 37000 0,00490 -1,63 37000 0,00480 -1,60 37000 0,00500 -1,67 37000 0,00493 -1,64 37000 0,00487 -1,62 37000 0,00500 -1,67 37000 0,00490 -1,63 37000 0,00490 -1,63
U/F
Penyimpangan
F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F
3,6% 3,6% 3,6% 3,6% 3,6% 3,6% 3,6% 3,6% 3,6% 3,6% 3,6% 3,6% 3,6% 3,6% 3,6% 3,6% 0,89% 0,89% 0,89% 0,89% 0,89% 0,89% 0,89% 0,89% 0,89% 0,89% 0,89% 0,89% 0,89% 0,89%
83
Lampiran 12. Analisis varians efisiensi bahan baku ayam fillet UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 Bahan Baku Ayam Fillet Tanggal
Standar Kuantitas (SQ)
Realisasi Kuantitas (AQ)
Standar Harga (SP)
Analisis Varians (MUV)
U/F
Penyimpangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500 0,00500
0,00500 0,00500 0,00490 0,00490 0,00493 0,00487 0,00493 0,00485 0,00500 0,00500 0,00500 0,00490 0,00493 0,00493 0,00500 0,00500 0,00485 0,00493 0,00500 0,00487 0,00490 0,00485 0,00490 0,00480 0,00500 0,00493 0,00487 0,00500 0,00490 0,00490
37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333 37333
0 0 -3,73 -3,73 -2,61 -4,85 -2,61 -5,60 0 0 0 -3,73 -2,61 -2,61 0 0 0 -2,61 0 -4,85 -3,73 -5,60 -3,73 -7,47 0 -2,61 -4,85 0 -3,73 -3,73
F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F
0% 0% 2,00% 2,00% 1,40% 2,60% 1,40% 3,00% 0% 0% 0% 2,00% 1,40% 1,40% 0% 0% 3,00% 1,40% 0% 2,60% 2,00% 3,00% 2,00% 4,00% 0% 1,40% 2,60% 0% 2,00% 2,00%
84
Lampiran 13. Analisis varians harga bahan baku cabe rawit merah UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Standar Harga (SP) 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875 17875
Bahan baku cabe rawit merah Kuantitas Analisis Realisasi Aktual Varians U/F Harga (AP) (AQ) (MPV) 15000 0,00200 -5,75 F 15000 0,00205 -5,89 F 15000 0,00210 -6,04 F 15000 0,00204 -5,87 F 15000 0,00204 -5,87 F 15000 0,00207 -5,95 F 15000 0,00208 -5,98 F 15000 0,00200 -5,75 F 15000 0,00200 -5,75 F 15000 0,00200 -5,75 F 18000 0,00207 0,26 U 18000 0,00204 0,26 U 18000 0,00204 0,26 U 18000 0,00204 0,26 U 18000 0,00200 0,25 U 18000 0,00205 0,26 U 18000 0,00200 0,25 U 18000 0,00200 0,25 U 18000 0,00200 0,25 U 18000 0,00207 0,26 U 18000 0,00208 0,26 U 18000 0,00205 0,26 U 18000 0,00210 0,26 U 20000 0,00213 4,53 U 20000 0,00207 4,40 U 20000 0,00200 4,25 U 20000 0,00204 4,34 U 20000 0,00205 4,36 U 20000 0,00210 4,46 U 20000 0,00205 4,36 U
Penyimpangan 16,08% 16,08% 16,08% 16,08% 16,08% 16,08% 16,08% 16,08% 16,08% 16,08% -0,70% -0,70% -0,70% -0,70% -0,70% -0,70% -0,70% -0,70% -0,70% -0,70% -0,70% -0,70% -0,70% -11,89% -11,89% -11,89% -11,89% -11,89% -11,89% -11,89%
85
Lampiran 14. Analisis varians efisiensi bahan baku cabe rawit merah UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 Bahan Baku Cabe Rawit Merah Tanggal
Standar Kuantitas (SQ)
Realisasi Kuantitas (AQ)
Standar Harga (SP)
Analisis Varians (MUV)
U/F
Penyimpangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200 0,00200
0,00200 0,00205 0,00210 0,00204 0,00204 0,00207 0,00208 0,00200 0,00200 0,00200 0,00207 0,00204 0,00204 0,00204 0,00200 0,00205 0,00200 0,00200 0,00200 0,00207 0,00208 0,00205 0,00210 0,00213 0,00207 0,00200 0,00204 0,00205 0,00210 0,00205
19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000 19000
0 0,95 1,90 0,76 0,76 1,33 1,52 0 0 0 1,33 0,76 0,76 0,76 0,00 0,95 0 0 0 1,33 1,52 0,95 1,90 2,47 1,33 0 0,76 0,95 1,90 0,95
F U U U U U U F F F U U U U F U F F F U U U U U U F U U U U
0% -2,50% -5,00% -2,00% -2,00% -3,50% -4,00% 0% 0% 0% -3,50% -2,00% -2,00% -2,00% 0% -2,50% 0% 0% 0% -3,50% -4,00% -2,50% -5,00% -6,50% -3,50% 0% -2,00% -2,50% -5,00% -2,50%
86
Lampiran 15. Analisis varians harga bahan baku garam UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Standar Harga (SP) 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500
Realisasi Harga (AP) 488 488 488 488 488 488 488 488 488 488 488 488 488 488 488 513 513 375 375 375 375 375 500 500 500 500 500 500 500 500
Bahan Baku Garam Kuantitas Analisis Aktual Varians (AQ) (MPV) 0,000120 -0,001 0,000119 -0,001 0,000120 -0,001 0,000116 -0,001 0,000115 -0,001 0,000118 -0,001 0,000119 -0,001 0,000119 -0,001 0,000119 -0,001 0,000120 -0,001 0,000118 -0,001 0,000118 -0,001 0,000118 -0,001 0,000119 -0,001 0,000119 -0,001 0,000120 0,002 0,000119 0,002 0,000116 -0,015 0,000119 -0,015 0,000118 -0,015 0,000119 -0,015 0,000119 -0,015 0,000120 0 0,000119 0 0,000118 0 0,000116 0 0,000118 0 0,000119 0 0,000119 0 0,000119 0
U/F
Penyimpangan
F F F F F F F F F F F F F F F U U F F F F F F F F F F F F F
2,40% 2,40% 2,40% 2,40% 2,40% 2,40% 2,40% 2,40% 2,40% 2,40% 2,40% 2,40% 2,40% 2,40% 2,40% -2,60% -2,60% 25,00% 25,00% 25,00% 25,00% 25,00% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
87
Lampiran 16. Analisis varians efisiensi bahan baku garam UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 Bahan Baku Garam Tanggal
Standar Kuantitas (SQ)
Realisasi Kuantitas (AQ)
Standar Harga (SP)
Analisis Varians (MUV)
U/F
Penyimpangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120 0,000120
0,000120 0,000119 0,000120 0,000116 0,000115 0,000118 0,000119 0,000119 0,000119 0,000120 0,000118 0,000118 0,000118 0,000119 0,000119 0,000120 0,000119 0,000116 0,000119 0,000118 0,000119 0,000119 0,000120 0,000119 0,000118 0,000116 0,000118 0,000119 0,000119 0,000119
500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500
0 -0,0005 0 -0,0020 -0,0025 -0,0010 -0,0005 -0,0005 -0,0005 0 -0,0010 -0,0010 -0,0010 -0,0005 -0,0005 0 -0,0005 -0,0020 -0,0005 -0,0010 -0,0005 -0,0005 0 -0,0005 -0,0010 -0,0020 -0,0010 -0,0005 -0,0005 -0,0005
F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F
0% 0,83% 0% 3,33% 4,17% 1,67% 0,83% 0,83% 0,83% 0% 1,67% 1,67% 1,67% 0,83% 0,83% 0% 0,83% 3,33% 0,83% 1,67% 0,83% 0,83% 0% 0,83% 1,67% 3,33% 1,67% 0,83% 0,83% 0,83%
88
Lampiran 17. Analisis varians harga bahan baku keju UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Standar Harga (SP) 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833 55833
Realisasi Harga (AP) 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750 52750
Bahan Baku Keju Kuantitas Analisis Aktual Varians (AQ) (MPV) 0,00920 -28,36 0,00921 -28,39 0,00914 -28,18 0,00892 -27,50 0,00898 -27,69 0,00903 -27,84 0,00920 -28,36 0,00909 -28,02 0,00905 -27,90 0,00906 -27,93 0,00904 -27,87 0,00913 -28,15 0,00909 -28,02 0,00911 -28,09 0,00894 -27,56 0,00914 -28,18 0,00899 -27,72 0,00920 -28,36 0,00909 -28,02 0,00916 -28,24 0,00919 -28,33 0,00917 -28,27 0,00894 -27,56 0,00907 -27,96 0,00917 -28,27 0,00920 -28,36 0,00911 -28,09 0,00876 -27,01 0,00917 -28,27 0,00914 -28,18
U/F
Penyimpangan
F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F
5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52% 5,52%
89
Lampiran 18. Analisis varians efisiensi bahan baku keju UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 Bahan Baku Keju Tanggal
Standar Kuantitas (SQ)
Realisasi Kuantitas (AQ)
Standar Harga (SP)
Analisis Varians (MUV)
U/F
Penyimpangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920 0,00920
0,00920 0,00921 0,00914 0,00892 0,00898 0,00903 0,00920 0,00909 0,00905 0,00906 0,00904 0,00913 0,00909 0,00911 0,00894 0,00914 0,00899 0,00920 0,00909 0,00916 0,00919 0,00917 0,00894 0,00907 0,00917 0,00920 0,00911 0,00876 0,00917 0,00914
55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000 55000
0 0,55 -3,30 -15,40 -12,10 -9,35 0 -6,05 -8,25 -7,70 -8,80 -3,85 -6,05 -4,95 -14,30 -3,30 -11,55 0 -6,05 -2,20 -0,55 -1,65 -14,30 -7,15 -1,65 0 -4,95 -24,20 -1,65 -3,30
F U F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F
0% -0,11% 0,65% 3,04% 2,39% 1,85% 0% 1,20% 1,63% 1,52% 1,74% 0,76% 1,20% 0,98% 2,83% 0,65% 2,28% 0% 1,20% 0,43% 0,11% 0,33% 2,83% 1,41% 0,33% 0% 0,98% 4,78% 0,33% 0,65%
90
Lampiran 19. Analisis varians harga bahan baku minyak goreng UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Standar Harga (SP) 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833
Bahan Baku Minyak Goreng Kuantitas Analisis Realisasi Aktual Varians Harga (AP) (AQ) (MPV) 11750 -0,01 0,00015 11750 -0,01 0,00015 11750 -0,01 0,00013 11750 -0,01 0,00015 11750 -0,01 0,00015 11750 -0,01 0,00015 11750 -0,01 0,00012 11750 -0,01 0,00013 11750 -0,01 0,00015 11750 -0,01 0,00013 11750 -0,01 0,00015 11750 -0,01 0,00011 11750 -0,01 0,00015 11750 -0,01 0,00012 11750 -0,01 0,00015 11750 -0,01 0,00013 11750 -0,01 0,00013 11750 -0,01 0,00015 11750 -0,01 0,00013 11750 -0,01 0,00011 11750 -0,01 0,00012 11750 -0,01 0,00015 11750 -0,01 0,00015 11750 -0,01 0,00015 11750 -0,01 0,00011 11750 -0,01 0,00013 11750 -0,01 0,00015 11750 -0,01 0,00015 11750 -0,01 0,00013 11750 -0,01 0,00013
U/F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F
Penyimpangan 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70% 0,70%
91
Lampiran 20. Analisis varians efisiensi bahan baku minyak goreng UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 Bahan Baku Minyak Goreng Tanggal
Standar Kuantitas (SQ)
Realisasi Kuantitas (AQ)
Standar Harga (SP)
Analisis Varians (MUV)
U/F
Penyimpangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015 0,00015
0,00015 0,00015 0,00013 0,00015 0,00015 0,00015 0,00012 0,00013 0,00015 0,00013 0,00015 0,00011 0,00015 0,00012 0,00015 0,00013 0,00013 0,00015 0,00013 0,00011 0,00012 0,00015 0,00015 0,00015 0,00011 0,00013 0,00015 0,00015 0,00013 0,00013
11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833 11833
0 0 -0,24 0 0 0 -0,35 -0,24 0 -0,24 0,00 -0,47 0 -0,35 0 -0,24 -0,24 0 -0,24 -0,47 -0,35 0 0 0 -0,47 -0,24 0 0 -0,24 -0,24
F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F
0% 0% 13,33% 0% 0% 0% 20,00% 13,33% 0% 13,33% 0% 26,67% 0% 20,00% 0% 13,33% 13,33% 0% 13,33% 26,67% 20,00% 0% 0% 0% 26,67% 13,33% 0% 0% 13,33% 13,33%
92
Lampiran 21. Analisis varians harga bahan baku bumbu penyedap masakan UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Tanggal
Standar Harga (SP)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350
Bahan Baku Bumbu Penyedap Masakan Realisasi Kuantitas Analisis Harga Aktual Varians U/F Penyimpangan (AP) (AQ) (MPV) 308 0,000020 -0,001 F 11,90% 308 0,000016 -0,001 F 11,90% 308 0,000018 -0,001 F 11,90% 308 0,000016 -0,001 F 11,90% 308 0,000015 -0,001 F 11,90% 308 0,000016 -0,001 F 11,90% 308 0,000016 -0,001 F 11,90% 308 0,000020 -0,001 F 11,90% 308 0,000016 -0,001 F 11,90% 308 0,000018 -0,001 F 11,90% 308 0,000018 -0,001 F 11,90% 308 0,000018 -0,001 F 11,90% 308 0,000021 -0,001 F 11,90% 308 0,000016 -0,001 F 11,90% 308 0,000016 -0,001 F 11,90% 308 0,000018 -0,001 F 11,90% 308 0,000020 -0,001 F 11,90% 308 0,000018 -0,001 F 11,90% 308 0,000018 -0,001 F 11,90% 308 0,000015 -0,001 F 11,90% 308 0,000018 -0,001 F 11,90% 308 0,000016 -0,001 F 11,90% 308 0,000020 -0,001 F 11,90% 308 0,000020 -0,001 F 11,90% 308 0,000018 -0,001 F 11,90% 308 0,000018 -0,001 F 11,90% 308 0,000018 -0,001 F 11,90% 308 0,000020 -0,001 F 11,90% 308 0,000020 -0,001 F 11,90% 308 0,000018 -0,001 F 11,90%
93
Lampiran 22. Analisis varians efisiensi bahan baku bumbu penyedap masakan UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Tanggal
Standar Kuantitas (SQ)
Bahan Baku Keju Bumbu Penyedap Masakan Realisasi Standar Analisis Kuantitas Harga Varians U/F Penyimpangan (AQ) (SP) (MUV)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020 0,000020
0,000020 0,000016 0,000018 0,000016 0,000015 0,000016 0,000016 0,000020 0,000016 0,000018 0,000018 0,000018 0,000021 0,000016 0,000016 0,000018 0,000020 0,000018 0,000018 0,000015 0,000018 0,000016 0,000020 0,000020 0,000018 0,000018 0,000018 0,000020 0,000020 0,000018
350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350
0 -0,0014 -0,0007 -0,0014 -0,0018 -0,0014 -0,0014 0 -0,0014 -0,0007 -0,0007 -0,0007 0,0003 -0,0014 -0,0014 -0,0007 0 -0,0007 -0,0007 -0,0018 -0,0007 -0,0014 0 0 -0,0007 0 -0,0007 0 0 -0,0007
F F F F F F F F F F F F U F F F F F F F F F F F F F F F F F
0% 20% 10% 20% 25% 20% 20% 0% 20% 10% 10% 10% -5% 20% 20% 10% 0% 10% 10% 25% 10% 20% 0% 0% 10% 10% 10% 0% 0% 10%
94
Lampiran 23. Analisis varians harga bahan baku pengembang UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Standar Harga (SP) 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333
Bahan Baku Pengembang Kuantitas Analisis Realisasi Aktual Varians Harga (AP) (AQ) (MPV) 40000 0,000030 0,02 40000 0,000029 0,02 40000 0,000030 0,02 40000 0,000029 0,02 40000 0,000028 0,02 40000 0,000029 0,02 40000 0,000030 0,02 40000 0,000030 0,02 40000 0,000030 0,02 40000 0,000030 0,02 40000 0,000030 0,02 40000 0,000030 0,02 40000 0,000029 0,02 40000 0,000030 0,02 40000 0,000028 0,02 40000 0,000030 0,02 40000 0,000030 0,02 40000 0,000029 0,02 40000 0,000030 0,02 40000 0,000029 0,02 40000 0,000029 0,02 40000 0,000030 0,02 40000 0,000030 0,02 40000 0,000030 0,02 40000 0,000030 0,02 40000 0,000029 0,02 40000 0,000029 0,02 40000 0,000030 0,02 40000 0,000030 0,02 40000 0,000029 0,02
U/F
Penyimpangan
U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U
-1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70% -1,70%
95
Lampiran 24. Analisis varians efisiensi bahan baku pengembang UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Tanggal
Standar Kuantitas (SQ)
Bahan Baku Pengembang Realisasi Standar Analisis Kuantitas Harga Varians (AQ) (SP) (MUV)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029 0,000029
0,000030 0,000029 0,000030 0,000029 0,000028 0,000029 0,000030 0,000030 0,000030 0,000030 0,000030 0,000030 0,000029 0,000030 0,000028 0,000030 0,000030 0,000029 0,000030 0,000029 0,000029 0,000030 0,000030 0,000030 0,000030 0,000029 0,000029 0,000030 0,000030 0,000029
39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333 39333
0,04 0 0,04 0 -0,04 0 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0 0,04 -0,04 0,04 0,04 0 0,04 0 0 0,04 0,04 0,04 0,04 0 0 0,04 0,04 0
U/F
Penyimpangan
U F U F F F U U U U U U F U F U U F U F F U U U U F F U U F
-3,45% 0% -3,45% 0% 3,45% 0% -3,45% -3,45% -3,45% -3,45% -3,45% -3,45% 0% -3,45% 3,45% -3,45% -3,45% 0% -3,45% 0% 0% -3,45% -3,45% -3,45% -3,45% 0% 0% -3,45% -3,45% 0%
96
Lampiran 25. Analisis varians harga bahan sagu UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Standar Harga (SP) 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500
Realisasi Harga (AP) 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 9800 14700 14700 9800 9800 9800 9800 10200
Bahan Baku Sagu Kuantitas Analisis Aktual Varians (AQ) (MPV) 0,01203 -8,4 0,01200 -8,4 0,01206 -8,4 0,01205 -8,4 0,01205 -8,4 0,01213 -8,5 0,01208 -8,5 0,01208 -8,5 0,01203 -8,4 0,01212 -8,5 0,01207 -8,4 0,01203 -8,4 0,01204 -8,4 0,01207 -8,4 0,01211 -8,5 0,01198 -8,4 0,01202 -8,4 0,01206 -8,4 0,01201 -8,4 0,01209 -8,5 0,01210 -8,5 0,01209 -8,5 0,01208 -8,5 0,01200 50,4 0,01215 51,0 0,01203 -8,4 0,01203 -8,4 0,01207 -8,4 0,01213 -8,5 0,01203 -3,6
U/F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F U U F F F F F
Penyimpangan 6,67% 6,67% 6,67% 6,67% 6,67% 6,67% 6,67% 6,67% 6,67% 6,67% 6,67% 6,67% 6,67% 6,67% 6,67% 6,67% 6,67% 6,67% 6,67% 6,67% 6,67% 6,67% 6,67% -40,00% -40,00% 6,67% 6,67% 6,67% 6,67% 2,86%
97
Lampiran 26. Analisis varians efisiensi bahan baku sagu UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 Bahan Baku Sagu Tanggal
Standar Kuantitas (SQ)
Realisasi Kuantitas (AQ)
Standar Harga (SP)
Analisis Varians (MUV)
U/F
Penyimpangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203 0,01203
0,01203 0,01200 0,01206 0,01205 0,01205 0,01213 0,01208 0,01208 0,01203 0,01212 0,01207 0,01203 0,01204 0,01207 0,01211 0,01198 0,01202 0,01206 0,01201 0,01209 0,01210 0,01209 0,01208 0,01200 0,01215 0,01203 0,01203 0,01207 0,01213 0,01203
10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500 10500
0 -0,32 0,31 0,21 0,21 1,05 0,52 0,52 0 0,94 0,42 0 0,10 0,42 0,84 -0,53 -0,11 0,31 -0,21 0,63 0,73 0,63 0,52 -0,32 1,26 0 0 0,42 1,05 0
F F U U U U U U F U U F U U U F F U F U U U U F U F F U U F
0% 0,25% -0,25% -0,17% -0,17% -0,83% -0,42% 0% 0% -0,75% 0% 0% -0,08% -0,33% -0,67% 0,42% 0,08% -0,25% 0,17% -0,50% -0,58% -0,50% -0,42% 0,25% -1,00% 0% 0% -0,33% -0,83% 0%
98
Lampiran 27. Analisis varians harga bahan baku penyedap rasa UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Standar Harga (SP) 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500
Bahan Baku Penyedap Rasa Kuantitas Analisis Realisasi Aktual Varians Harga (AP) (AQ) (MPV) 22000 0,000179 -0,3 22000 0,000176 -0,3 22000 0,000178 -0,3 22000 0,000177 -0,3 22000 0,000176 -0,3 22000 0,000176 -0,3 22000 0,000179 -0,3 22000 0,000178 -0,3 22000 0,000179 -0,3 22000 0,000178 -0,3 22000 0,000178 -0,3 22000 0,000177 -0,3 22000 0,000177 -0,3 22000 0,000178 -0,3 22000 0,000177 -0,3 21000 0,000180 -0,5 21000 0,000178 -0,4 21000 0,000177 -0,4 21000 0,000178 -0,4 21000 0,000177 -0,4 21000 0,000177 -0,4 21000 0,000179 -0,4 21000 0,000179 -0,4 21000 0,000178 -0,4 21000 0,000177 -0,4 21000 0,000177 -0,4 21000 0,000176 -0,4 21000 0,000178 -0,4 21000 0,000179 -0,4 21000 0,000178 -0,4
U/F
Penyimpangan
F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F
6,38% 6,38% 6,38% 6,38% 6,38% 6,38% 6,38% 6,38% 6,38% 6,38% 6,38% 6,38% 6,38% 6,38% 6,38% 10,64% 10,64% 10,64% 10,64% 10,64% 10,64% 10,64% 10,64% 10,64% 10,64% 10,64% 10,64% 10,64% 10,64% 10,64%
99
Lampiran 28. Analisis varians efisiensi bahan baku penyedap rasa UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 Bahan Baku Penyedap Rasa Tanggal
Standar Kuantitas (SQ)
Realisasi Kuantitas (AQ)
Standar Harga (SP)
Analisis Varians (MUV)
U/F
Penyimpangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179 0,000179
0,000179 0,000176 0,000178 0,000177 0,000176 0,000176 0,000179 0,000178 0,000179 0,000178 0,000178 0,000177 0,000177 0,000178 0,000177 0,000180 0,000178 0,000177 0,000178 0,000177 0,000177 0,000179 0,000179 0,000178 0,000177 0,000177 0,000176 0,000178 0,000179 0,000178
23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500 23500
0 -0,07 -0,02 -0,05 -0,07 -0,07 0,00 -0,02 0 -0,02 -0,02 -0,05 -0,05 -0,02 -0,05 0,02 -0,02 -0,05 -0,02 -0,05 -0,05 0 0 -0,02 -0,05 -0,05 -0,07 -0,02 0 -0,02
F F F F F F F F F F F F F F F U F F F F F F F F F F F F F F
0% 1,68% 0,56% 1,12% 1,68% 1,68% 0% 0,56% 0% 0,56% 0,56% 1,12% 1,12% 0,56% 1,12% -0,56% 0,56% 1,12% 0,56% 1,12% 1,12% 0% 0% 0,56% 1,12% 1,12% 1,68% 0,56% 0% 0,56%
100
Lampiran 29. Analisis varians harga bahan baku susu skim UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Tanggal
Standar Harga (SP)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750 20.750
Bahan Baku Susu Skim Realisasi Kuantitas Analisis Harga Aktual Varians (AP) (AQ) (MPV) 20.000 0,00055 -0,4 20.000 0,00055 -0,4 20.000 0,00056 -0,4 20.000 0,00057 -0,4 20.000 0,00057 -0,4 20.000 0,00059 -0,4 20.000 0,00058 -0,4 20.000 0,00057 -0,4 20.000 0,00060 -0,5 20.000 0,00059 -0,4 20.000 0,00057 -0,4 20.000 0,00057 -0,4 20.000 0,00059 -0,4 20.000 0,00057 -0,4 20.000 0,00059 -0,4 20.000 0,00055 -0,4 20.000 0,00058 -0,4 20.000 0,00058 -0,4 20.000 0,00057 -0,4 20.000 0,00059 -0,4 20.000 0,00057 -0,4 20.000 0,00058 -0,4 20.000 0,00059 -0,4 20.000 0,00056 -0,4 20.000 0,00058 -0,4 20.000 0,00057 -0,4 20.000 0,00059 -0,4 20.000 0,00057 -0,4 20.000 0,00059 -0,4 20.000 0,00056 -0,4
U/F Penyimpangan F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F
3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61% 3,61%
101
Lampiran 30. Analisis varians efisiensi bahan baku susu skim UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 Bahan Baku Susu Skim Tanggal
Standar Kuantitas (SQ)
Realisasi Kuantitas (AQ)
Standar Harga (SP)
Analisis Varians (MUV)
U/F
Penyimpangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055 0,00055
0,00055 0,00055 0,00056 0,00057 0,00057 0,00059 0,00058 0,00057 0,00060 0,00059 0,00057 0,00057 0,00059 0,00057 0,00059 0,00055 0,00058 0,00058 0,00057 0,00059 0,00057 0,00058 0,00059 0,00056 0,00058 0,00057 0,00059 0,00057 0,00059 0,00056
20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750 20750
0 0 0,21 0,41 0,41 0,83 0,62 0,41 1,04 0,83 0,41 0,41 0,83 0,41 0,83 0 0,62 0,62 0,41 0,83 0,41 0,62 0,83 0,21 0,62 0,41 0,83 0,41 0,83 0,21
F F U U U U U U U U U U U U U F U U U U U U U U U U U U U U
0% 0% -1,82% -3,64% -3,64% -7,27% -5,45% -3,64% -9,09% -7,27% -3,64% -3,64% -7,27% -3,64% -7,27% 0% -5,45% -5,45% -3,64% -7,27% -3,64% -5,45% -7,27% -1,82% -5,45% -3,64% -7,27% -3,64% -7,27% -1,82%
102
Lampiran 31. Standar jam kerja produksi UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Tanggal
Tarif Upah per Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000
Standar Jam Kerja per Produksi 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
Tarif Upah Standar per Jam 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286
103
Lampiran 32. Realisasi jam kerja produksi UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011 Tanggal
Tarif Upah per Hari
Aktual Jam Kerja per Produksi
Tarif Upah Standar per Jam
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000 30000
7 6 5 8 7 7 6 5 5 6 7 8 6 7 6 5 5 6 7 6 7 6 5 7 6 7 7 6 6 5
4286 5000 6000 3750 4286 4286 5000 6000 6000 5000 4286 3750 5000 4286 5000 6000 6000 5000 4286 5000 4286 5000 6000 4286 5000 4286 4286 5000 5000 6000
104
Lampiran 33. Analisis varians tarif tenaga kerja langsung UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tarif Upah Standar per Jam (SR) 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286 4286
Tarif Upah Aktual per Jam (AR) 4286 5000 6000 3750 4286 4286 5000 6000 6000 5000 4286 3750 5000 4286 5000 6000 6000 5000 4286 5000 4286 5000 6000 4286 5000 4286 4286 5000 5000 6000
Jam TKL Aktual (AH)
Analisis Varians (LRV)
U/F
Penyimpangan
7 6 5 8 7 7 6 5 5 6 7 8 6 7 6 5 5 6 7 6 7 6 5 7 6 7 7 6 6 5
0 4286 8571 -4286 0 0 4286 8571 8571 4286 0 -4286 4286 0 4286 8571 8571 4286 0 4286 0 4286 8571 0 4286 0 0 4286 4286 8571
F U U F F F U U U U F F U F U U U U F U F U U F U F F U U U
0% -17% -40% 13% 0% 0% -17% -40% -40% -17% 0% 13% -17% 0% -17% -40% -40% -17% 0% -17% 0% -17% -40% 0% -17% 0% 0% -17% -17% -40%
105
Lampiran 34. Analisis varians efisiensi tenaga kerja langsung UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Tanggal
Jam TKL Standar (SH)
Jam TKL Aktual (AH)
Tarif Upah Standar per Jam (SR)
Analisis Varians (LEV)
U/F
Penyimpangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
7 6 5 8 7 7 6 5 5 6 7 8 6 7 6 5 5 6 7 6 7 6 5 7 6 7 7 6 6 5
4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286 4.286
0 -4286 -8571 4286 0 0 -4286 -8571 -8571 -4286 0 4286 -4286 0 -4286 -8571 -8571 -4286 0 -4286 0 -4286 -8571 0 -4286 0 0 -4286 -4286 -8571
F F F U F F F F F F F U F F F F F F F F F F F F F F F F F F
0% -17% -40% 13% 0% 0% -17% -40% -40% -17% 0% 13% -17% 0% -17% -40% -40% -17% 0% -17% 0% -17% -40% 0% -17% 0% 0% -17% -17% -40%
106
Lampiran 35. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku tepung terigu
One-Sample Statistics N Penyimpangan
Mean 30
efisiensi tepung
Std. Deviation
.0059313
Std. Error Mean
.00001408
.00000257
One-Sample Test Test Value = 0.00594 95% Confidence Interval of the Difference t Penyimpangan
df
-3.372
efisiensi tepung
Sig. (2-tailed) 29
Mean Difference
.002
-.00000867
Lower
Upper
-.0000139
-.0000034
Lampiran 36. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku kornet sapi
One-Sample Statistics N Penyimpangan
Mean 30
efisiensi kornet
Std. Deviation
.0126080
Std. Error Mean
.00112476
.00020535
One-Sample Test Test Value = 0.01360 95% Confidence Interval of the Difference t Penyimpangan efisiensi kornet
-4.831
df
Sig. (2-tailed) 29
.000
Mean Difference -.00099200
Lower -.0014120
Upper -.0005720
107
Lampiran 37. Uji hipotesis penyimpangan harga bahan baku ayam fillet
One-Sample Statistics N Penyimpangan
Mean 30
harga ayam
Std. Deviation
36466.67
Std. Error Mean
507.416
92.641
One-Sample Test Test Value = 37333 95% Confidence Interval of the Difference t Penyimpangan harga ayam
df
-9.351
Sig. (2-tailed) 29
Mean Difference
.000
-866.333
Lower
Upper
-1055.81
-676.86
Lampiran 38. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku ayam fillet
One-Sample Statistics N Penyimpangan
Mean 30
efisiensi ayam
Std. Deviation
.0049280
Std. Error Mean
.00005933
.00001083
One-Sample Test Test Value = 0.00500 95% Confidence Interval of the Difference t Penyimpangan efisiensi ayam
-6.647
df
Sig. (2-tailed) 29
.000
Mean Difference -.00007200
Lower -.0000942
Upper -.0000498
108
Lampiran 39. Uji hipotesis penyimpangan harga bahan baku cabe rawit merah One-Sample Statistics N Penyimpangan
Mean 30
harga cabe
Std. Deviation
17466.67
Std. Error Mean
1942.862
354.716
One-Sample Test Test Value = 17875 95% Confidence Interval of the Difference t Penyimpangan harga cabe
df
-1.151
Sig. (2-tailed) 29
Mean Difference
.259
-408.333
Lower
Upper
-1133.81
317.14
Lampiran 40. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku cabe rawit merah
One-Sample Statistics N Penyimpangan
Mean 30
efisiensi cabe
Std. Deviation
.0020453
Std. Error Mean
.00003702
.00000676
One-Sample Test Test Value = 0.00200 95% Confidence Interval of the Difference t Penyimpangan efisiensi cabe
df 6.707
Sig. (2-tailed) 29
.000
Mean Difference .00004533
Lower .0000315
Upper .0000592
109
Lampiran 41. Uji hipotesis penyimpangan harga bahan baku garam
One-Sample Statistics N Penyimpangan
Mean 30
harga garam
Std. Deviation
474.03
Std. Error Mean
45.635
8.332
One-Sample Test Test Value = 500 95% Confidence Interval of the Difference t Penyimpangan harga garam
df
-3.117
Sig. (2-tailed) 29
Mean Difference
.004
Lower
-25.967
Upper
-43.01
-8.93
Lampiran 42. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku garam
One-Sample Statistics N Penyimpangan
Mean 30
efisiensi garam
Std. Deviation
.00011850
Std. Error Mean
.000001280
.000000234
One-Sample Test Test Value = 0.000120 95% Confidence Interval of the Difference t Penyimpangan efisiensi garam
-6.420
df
Sig. (2-tailed) 29
.000
Mean Difference -.000001500
Lower -.00000198
Upper -.00000102
110
Lampiran 43. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku keju
One-Sample Statistics N
Mean
Penyimpangan
30
efisiensi keju
Std. Deviation
.0090897
Std. Error Mean
.00010516
.00001920
One-Sample Test Test Value = 0.00920 95% Confidence Interval of the Difference t Penyimpangan efisiensi keju
df
-5.747
Sig. (2-tailed) 29
Mean Difference
.000
-.00011033
Lower
Upper
-.0001496
-.0000711
Lampiran 44. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku minyak goreng
One-Sample Statistics N Penyimpangan
Mean 30
efisiensi minyak
Std. Deviation
.0001370
Std. Error Mean
.00001442
.00000263
One-Sample Test Test Value = 0.00015 95% Confidence Interval of the Difference t Penyimpangan efisiensi minyak
-4.938
df
Sig. (2-tailed) 29
.000
Mean Difference -.00001300
Lower -.0000184
Upper -.0000076
111
Lampiran 45. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku bumbu penyedap masakan One-Sample Statistics N
Mean
Penyimpangan efisiensi
30
bumbu penyedap
Std. Deviation
.00001783
Std. Error Mean
.000001724
.000000315
One-Sample Test Test Value = 0.000020 95% Confidence Interval of the Difference t Penyimpangan efisiensi bumbu penyedap
df
-6.885
Sig. (2-tailed) 29
Mean Difference
.000
-.000002167
Lower
Upper
-.00000281
-.00000152
Lampiran 46. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku pengembang One-Sample Statistics N Penyimpangan efisiensi
Mean 30
pengembang
Std. Deviation
.00002953
.000000629
Std. Error Mean .000000115
One-Sample Test Test Value = 0.000030 95% Confidence Interval of the Difference t Penyimpangan efisiensi pengembang
-4.065
df
Sig. (2-tailed) 29
.000
Mean Difference -.000000467
Lower -.00000070
Upper -.00000023
112
Lampiran 47. Uji hipotesis penyimpangan harga bahan baku sagu
One-Sample Statistics N Penyimpangan
Mean 30
harga sagu
Std. Deviation
10140.00
Std. Error Mean
1241.690
226.700
One-Sample Test Test Value = 10500 95% Confidence Interval of the Difference t Penyimpangan harga sagu
df
-1.588
Sig. (2-tailed) 29
Mean Difference
.123
Lower
-360.000
Upper
-823.65
103.65
Lampiran 48. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku sagu
One-Sample Statistics N Penyimpangan
Mean 30
efisiensi sagu
Std. Deviation
.0120607
Std. Error Mean
.00004258
.00000777
One-Sample Test Test Value = 0.01203 95% Confidence Interval of the Difference t Penyimpangan efisiensi sagu
df 3.944
Sig. (2-tailed) 29
.000
Mean Difference .00003067
Lower .0000148
Upper .0000466
113
Lampiran 49. Uji hipotesis penyimpangan harga bahan baku penyedap rasa
One-Sample Statistics N Penyimpangan harga
Mean 30
penyedap rasa
Std. Deviation
21500.00
Std. Error Mean
508.548
92.848
One-Sample Test Test Value = 23500 95% Confidence Interval of the Difference t Penyimpangan harga penyedap rasa
df
-21.541
Sig. (2-tailed) 29
Mean Difference
.000
Lower
-2000.000
Upper
-2189.89
-1810.11
Lampiran 50. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku penyedap rasa One-Sample Statistics N Penyimpangan efisiensi
Mean 30
penyedap rasa
Std. Deviation
.00017770
.000001055
Std. Error Mean .000000193
One-Sample Test Test Value = 0.000179 95% Confidence Interval of the Difference t Penyimpangan efisiensi penyedap rasa
-6.747
df
Sig. (2-tailed) 29
.000
Mean Difference -.000001300
Lower
Upper
-.00000169
-.00000091
114
Lampiran 51. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku susu skim
One-Sample Statistics N
Mean
Penyimpangan
30
efisiensi susu
Std. Deviation
.0005750
Std. Error Mean
.00001358
.00000248
One-Sample Test Test Value = 0.00055 95% Confidence Interval of the Difference t Penyimpangan efisiensi susu
df
10.081
Sig. (2-tailed) 29
Mean Difference
.000
.00002500
Lower
Upper
.0000199
.0000301
Lampiran 52. Uji hipotesis penyimpangan tarif tenaga kerja langsung
One-Sample Statistics N Penyimpangan
Mean 30
tarif TKL
Std. Deviation
4912.00
Std. Error Mean
718.971
131.265
One-Sample Test Test Value = 4286 95% Confidence Interval of the Difference t Penyimpangan tarif TKL
df 4.769
Sig. (2-tailed) 29
.000
Mean Difference 626.000
Lower 357.53
Upper 894.47
115
Lampiran 53. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung
One-Sample Statistics N Penyimpangan efisiensi TKL
Mean 30
Std. Deviation
6.23
Std. Error Mean
.898
.164
One-Sample Test Test Value = 7 95% Confidence Interval of the Difference t Penyimpangan efisiensi TKL
-4.678
df
Sig. (2-tailed) 29
.000
Mean Difference -.767
Lower
Upper -1.10
-.43