Analisis Biaya Produksi dan Profitabilitas Pada Pabrik Gula Kebon Agung Malang
Ayu Dewi Anggraeni Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono No. 165 Malang
[email protected] Pembimbing: Prof. Dr. Moeljadi P, SE., SU., MSc Abstract
Sugar is one of the strategic commodities in Indonesian economy. National sugar production comes mostly from sugar production in East Java. It is based on data from East Java Plantation Office (2007), which states that the rapid growth of the sugar industry in East Java province put Java as the largest contribution to the national sugar production reached 2.31 million tons (over 47 percent) in in 2006. This study aims to determine how the cost of production that occurred as a reference for determining the selling price and to find out how the profitability of the acquired PG Kebun Agung Malang 20102012. This research is descriptive research with quantitative approach. Object of this study is PG Kebun Agung Malang. Sources of data used in this study is a secondary data source, ie from production data, sales data, and the income statement. Data collection techniques used are documentation. Analytical approach to the calculation of cost of production using components of the cost of materials, direct labor costs, and factory overhead costs. Financial performance analysis in this study using the approach break event analysis (Break Event Point). The results showed that the cost of production that occurred as a reference for determining the selling price in the period 2010-2012 PG Kebon Agung Malang has increased, it indicates that the company can set prices according to production costs incurred. The profitability derived from PG Kebon Agung Malang in 2010-2012 has decreased, this is due to both fixed costs and operational costs have increased and this will affect the revenue received has decreased.
Keyword : Production Cost and Profitability. Pendahuluan
Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat dan industri yang saat ini masih terus menjadi masalah karena kekurangan produksi dalam negeri, sementara kebutuhan gula terus meningkat. Dilihat dari sisi konsumsi, gula merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat dan
tingkat konsumsi nasional cenderung meningkat. Produksi gula nasional sebagian besar berasal dari produksi gula di Jawa Timur. Hal ini didasarkan pada data dari Dinas Perkebunan Propinsi Jatim (2007), yang menyebutkan bahwa pesatnya pertumbuhan industri gula di Jawa Timur menempatkan Jatim sebagai propinsi yang memberikan kontribusi terbesar bagi produksi gula nasional yang
mencapai 2,31 juta ton (di atas 47 persen) pada tahun 2006. Kondisi ini juga ditunjang oleh penyediaan lahan tebu yang ada selama ini.
Pengertian dari unsur-unsur biaya produksi tersebut adalah : 1.
Biaya Bahan Baku
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah (1) Berapa biaya produksi yang terjadi sebagai acuan penentuan harga jual selama periode 20102012 di PG Kebon Agung Malang? (2) Berapa tingkat profitabilitas yang didapat PG Kebon Agung Malang periode 20102012?
a.
Bahan baku Material)
Tujuan penelitian ini (1) Untuk mengetahui berapa biaya produksi yang terjadi sebagai acuan penentuan harga jual selama periode 2010-2012 di PG Kebon Agung Malang. (2) Untuk mengetahui berapa profitabilitas yang didapat PG Kebon Agung Malang periode 2010-2012.
Menurut Mulyadi (2004:15) : pengertian biaya langsung itu sendiri adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Sedangkan menurut Sunarto (2002:5) : biaya bahan baku adalah harga pokok bahan yang dipakai dalam produksi untuk membuat barang. Biaya bahan baku merupakan bagian dari harga pokok barang jadi yang akan dibuat.
Biaya Produksi menurut Mulyadi (2004:14) adalah biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Sedangkan menurut Sutrisno (2001:3) biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk selesai. Biaya ini dikeluarkan oleh departemen produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Menurut Mulyadi (2004:14), unsur biaya dalam harga pokok produksi diklasifikasikan atas 3 (tiga) biaya, yaitu (1) Biaya bahan baku (Direct Material Cost) / Biaya bahan langsung, (2) Biaya tenaga kerja (Labour Cost) / Biaya tenaga kerja langsung, (3) Biaya overhead pabrik (Factory Overhead Cost).
langsung
(Direct
Pengertian bahan baku langsung adalah bahan yang menjadi bagian yang diperlukan untuk melengkapi produk jadi suatu perusahaan dan dapat ditelusur dengan mudah ke produk jadi tersebut. Jadi, bahan baku ini merupakan elemen biaya produksi langsung.
b.
Bahan penolong (Indirect Material)
Meliputi semua bahan yang membantu atau diperlukan didalam proses pembuatan barang jadi. Akan tetapi bahan-bahan ini tidak merupakan bagian dari barang jadi. Dalam perusahaan industri barang yang dibeli adalah bahan baku atau mentah, termasuk bahan penolong yang diproses dalam suatu produksi. Dalam suatu periode akuntansi tidak semua bahan mentah yang dibeli dipakai dalam proses produksi. Oleh karena itu ada persediaan bahan baku. 2.
Biaya Tenaga Kerja
Seperti halnya biaya bahan baku, umumnya biaya tenaga kerja langsung diperlakukan sebagai element biaya variabel. Sehingga dalam konsep
penentuan harga pokok variabel, biaya tenaga kerja langsung adalah elemen biaya produksi. 3.
Biaya Overhead Pabrik
Biaya produksi langsung adalah semua biaya-biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu produk. Selain bahan baku dari upah langsung yang termasuk ini adalah bahan tidak langsung, upah tidak langsung dan biaya overhead lainnya. Bahan tidak langsung atau bahan penolong adalah seluruh bahan yang digunakan untuk pembuatan suatu produk tetapi relatif kecil. Jika dibandingkan dengan seluruh biaya produksi, sehingga tidak dapat digolongkan sebagai biaya bahan langsung. Upah tidak langsung adalah gaji atau upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan produksi atau pembuatan barang. Biaya overhead pabrik lainnya adalah beberapa jenis biaya yang dapat digolongkan sebagai biaya overhead pabrik tetapi tidak termasuk biaya bahan tidak langsung dan biaya upah tidak langsung seperti biaya sewa, biaya asuransi bangunan, biaya penerangan listrik untuk pabrik. Biaya overhead pabrik variabel meliputi semua elemen, biaya overhead pabrik yang akan merubah secara proporsional dengan perubahan volume atau kegiatan perusahaan, semakin besar kegiatan semakin besar pula jumlah total biaya, semakin kecil volume kegiatan semakin kecil pula jumlah total biaya. Biaya overhead pabrik tetap meliputi semua elemen biaya overhead pabrik yang jumlah totalnya tetap konstan tidak
terpengaruh perubahan volume aktivitas sampai tingkatan tertentu.
atau
Harga pokok produksi pada dasarnya menunjukkan harga pokok produk (barang dan jasa) yang diproduksikan dalam suatu periode akuntansi tertentu. Hal ini berarti bahwa harga pokok produksi merupakan bagian dari harga pokok. Harga pokok dari produk yang terjual dalam suatu periode akuntansi. Menurut Mulyadi (2007:10), harga pokok produksi atau disebut harga pokok adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan terjadi untuk memperoleh penghasilan. Menurut Mulyadi (2007:41), manfaat dari penentuan harga pokok produksi secara garis besar yaitu: (1) Menentukan harga jual produk, (2) Memantau realisasi biaya produksi, (3) Menghitung laba rugi periodik, (4) Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca. Menurut Mulyadi (2007:18) metode penentuan harga pokok produk adalah menghitung semua unsur biaya kerja dalam harga pokok produksi. Dalam menghitung unsur-unsur biaya pda harga pokok produksi terdapat dua pendekatan, yaitu metode full costing dan metode variabel costing. Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan atau asset yang
digunakan keuntungan.
untuk
menghasilkan
Menurut Mulyadi (2007:73) “Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan manajemen”. Profitabilitas adalah suatu angka yang menunjukan kemampuan suatu entitas usaha untuk menghasilkan laba. Didalam dunia usaha, perusahaan diharapkan untuk dapat menghasilkan laba atau dengan kata lain perusahaan diharapkan untuk menciptakan secara optimal penghasilan atas sejumlah modal tertentu. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian dilakukan untuk mengetahui menjelaskan karakteristik variabel akan diteliti dalam suatu situasi.
jenis yang dan yang
Lokasi penelitian dan pengambilan data dilakukan di PG. Kebon Agung yang berlokasi di desa Kebon Agung, kecamatan Pakisaji, Malang Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif Sumber Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Analisis biaya produksi menggunakan pendekatan perhitungan komponen biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Hasil dan Pembahasan Untuk mengetahui hasil dan pembahasan tentang perhitungan biaya produksi dan profitabilitas maka dapat disajikan dalam data berikut ini : Tabel 8 Data Anggaran dan Realisasi Penjualan Gula PG Kebon Agung Malang Tahun 2010 – 2012 (dalam rupiah) Tahun
Anggaran
Realisasi
2010
635.450.200.000
580.231.906.825
2011
810.500.650.000
726.859.661.600
2012
950.450.430.000
888.357.278.921
2.396.401.280.000
2.195.448.847.346
798.800.426.667
731.816.282.449
Total Rata-rata
Sumber : PG.Kebon Agung Malang, diolah, 2013
Dari Tabel 8 diatas, diketahui data anggaran
dan
realisasi
penjualan
PG.Kebon Agung Malang dari tahun 2010-2012, diketahui total anggaran tahun 2010-2012 sebesar Rp 2.396.401.280.000, dengan tingkat rata-rata anggaran tahun 2010-2012 sebesar Rp 798.800.426.667, sedangkan realisasi tahun tahun 2010-2012 sebesar Rp 2.195.448.847.346 dengan tingkat rata-rata sebesar tahun 2010-2012 sebesar Rp 731.816.282.449.
Tabel 9 Data Target dan Realisasi Produksi Gula
Data Anggaran Bahan Baku Tebu
PG Kebon Agung Malang Tahun 2010 – 2012
Dalam Produksi Gula PG Kebon Agung Malang
Tahun
Target Produksi
Realisasi
2010
1.420.000 kw
1.142.873 kw
2011
1.510.000 kw
1.212.572 kw
2012
1.610.000 kw
1.356.867 kw
4.540.000 kw
3.712.312 kw
Total Rata-rata
1.513.333 kw 1.237.437 kw Sumber : PG.Kebon Agung Malang, diolah, 2013
Dari Tabel 9 diatas, diketahui data
Tabel 10
Tahun 2010 – 2012 (dalam rupiah) Tahun
Anggaran
Realisasi
2010
105.450.100.000
98.772.256.868
2011
165.700.250.000
155.410.738.263
2012
295.370.000.000
241.257.578.657
Total
566.520.350.000 495.440.573.788 Sumber : PG.Kebon Agung Malang,
diolah, 2013
anggaran dan realisasi produksi PG.Kebon
Dari Tabel 10 diatas, diketahui data
Agung Malang dari tahun 2010-2012,
anggaran dan realisasi biaya bahan baku
diketahui total anggaran tahun 2010-2012
tebu dari tahun 2010-2012, total anggaran
sebesar 4.540.000/ kwintal, dengan tingkat
bahan
rata-rata
2010-2012
566.520.350.000 dan realisasi biaya bahan
1.513.333/ kwintal, sedangkan
baku tebu Rp 495.440.573.788. Dengan
realisasi tahun tahun 2010-2012 sebesar
demikian rata-rata anggaran biaya bahan
3.712.312/ kwintal dengan tingkat rata-rata
baku gula dapat dihitung sebagai berikut :
sebesar
Anggaran
sebesar
anggaran
tahun
tahun
2010-2012
sebesar
1.237.437/ kwintal. Sebelum disajikan anggaran statitis dalam produksi gula, maka terlebih dahulu disajikan data biaya produksi gula pada PG.Kebon Agung Malang, sebagai berikut :
baku
Biaya
tebu
sebesar
Bahan
Baku
Rp
=
566.520.35 0.000 = 124.784 kw 4 .540 .000 Realisasi
Biaya
Bahan
495.440.573.788 = 109.128 kw 4.540.000
Baku
=
a) Anggaran
Tenaga
Kerja
b) Anggaran
Langsung
Biaya
Overhead
Pabrik
Tabel 11
Tabel 12
Data Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Data Anggaran dan Realisasi Biaya Overhead Pabrik
Dalam Produksi Gula PG Kebon Agung Malang
PG Kebon Agung Malang
Tahun 2010 – 2012 (dalam rupiah) Tahun
Anggaran
Tahun 2010 (dalam rupiah)
Realisasi
Anggaran BOP 2010
Realisasi BOP 2010
B. Bahan Penolong
Jenis BOP
13.750.400.000
12.833.652.066
B.Tenaga Kerja Tak Langsung
10.490.230.000
9.492.320.868
B. Instalasi
65.300.650.000
60.126.588.735
2010
28.400.350.000
24.734.858.315
2011
32.750.200.000
28.540.192.593
2012
37.450.000.000
32.929.702.754
B. Bahan Bakar
82.450.150.000
75.647.720.753
86.204.753.662
B. Listrik Pabrik
24.900.300.000
20.879.997.577
B. Pemeliharaan Mesin Pabrik
47.900.230.000
43.276.581.870
Total
98.600.550.000
Sumber : PG.Kebon Agung Malang, diolah, 2013
Besarnya anggaran dan realisasi tenaga kerja langsung dari tahun 20102012, total anggaran biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 98.600.550.000 dan total realisasi biaya tenaga kerja langsung
B.Transportasi Pabrik B.Asuransi B. Telepon dan Air Pabrik B. Packing
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung = 98.600.550 .000 = 21.718/kw 4.540 .000 Realisasi Biaya Tenaga Kerja Langsung =
86.204.753.662 = 18.988/kw 4.540.000
2.251.243.961
14.200.450.000
12.186.988.340
7.350.400.000
5.283.639.033
16.350.000.000
14.636.118.832
B. Gaji Adm & Umum
12.560.100.000
9.388.223.239
B. Listrik Kantor
14.200.100.000
12.295.014.223
B.Pemeliharaan Gedung Kantor
7.920.650.000
6.393.809.855
B.Pemeliharaan Kendaraan
14.100.240.000
12.578.506.423
B.Pemeliharaan Peralatan Kantor
10.250.100.000
8.478.072.284
B. Transportasi Kantor
4.780.630.000
3.940.830.570
B. Telepon dan Air Kantor
8.100.550.000
6.980.071.511
B. Asuransi Pabrik
7.460.430.000
6.999.149.003
365.315.910.000
323.668.529.143
Total
Sumber : PG Kebon Agung Malang, 2013
sebesar Rp 86.204.753.662, sehingga ratarata tenaga kerja langsung sebagai berikut :
3.250.300.000
Besarnya
total
anggaran
BOP
2010
yaitu
sebesar
Rp
tahun
365.315.910.000 dan total realisasi BOP tahun 2010 sebesar Rp 323.668.529.143, sehingga rata-rata BOP tahun 2010 sebagai berikut : Anggaran
BOP
tahun
2010
365.315.91 0.000 = Rp 80.466/kw 4 .540 .000
=
Realisasi
BOP
tahun
2010
=
323.668.52 9.143 = Rp 71.293/kw 4 .540 .000
Anggaran
BOP
tahun
2011
=
403.038.49 0.000 = Rp 88.775/kw 4 .540 .000
Tabel 13
Realisasi
Data Anggaran dan Realisasi Biaya Overhead Pabrik
BOP
tahun
2011
=
382.171.79 9.021 = Rp 84.179/kw 4 .540 .000
PG.Kebon Agung Malang Tahun 2011 (dalam rupiah) Jenis BOP B. Bahan Penolong
17.380.200.000
15.144.591.752
B.Tenaga Kerja Tak Langsung
13.200.450.000
11.201.591.221
B. Instalasi
73.210.400.000
70.953.508.410
B. Bahan Bakar
92.340.100.000
89.269.511.269
B. Listrik Pabrik
26.780.000.000
24.639.832.640
B. Pemeliharaan Mesin Pabrik
53.290.000.000
51.069.341.871
B.Transportasi Pabrik B.Asuransi
Tabel 14
Realisasi BOP 2011
Anggaran BOP 2011
3.059.340.000
2.656.622.646
16.100.400.000
14.381.484.096
Data Anggaran dan Realisasi Biaya Overhead Pabrik PG.Kebon Agung Malang Tahun 2012 (dalam rupiah) Jenis BOP
Anggaran BOP 2012
Realisasi BOP 2012
7.340.100.000
6.235.057.309
B. Bahan Penolong
18.930.340.000
17.473.845.108
B. Packing
18.560.000.000
17.271.626.455
B.Tenaga Kerja Tak Langsung
14.100.200.000
12.924.407.153
B. Gaji Adm & Umum
12.120.670.000
10.832.554.443
B. Instalasi
B. Listrik Kantor
15.650.100.000
14.508.962.066
B. Bahan Bakar
B. Telepon dan Air Pabrik
83.200.056.000
81.866.228.957
110.350.100.000
102.999.251.372
890.430.000
7.545.135.203
B. Listrik Pabrik
30.100.310.000
28.429.463.540
B.Pemeliharaan Kendaraan
16.130.500.000
14.843.502.351
B. Pemeliharaan Mesin Pabrik
60.210.100.000
58.923.857.720
B.Pemeliharaan Peralatan Kantor
12.340.000.000
10.471.585.006
B.Transportasi Pabrik
5.340.140.000
4.650.451.005
B.Asuransi
B.Pemeliharaan Gedung Kantor
B. Transportasi Kantor B. Telepon dan Air Kantor
9.435.160.000
8.236.964.263
B. Telepon dan Air Pabrik
B. Asuransi Pabrik
9.870.500.000
8.259.477.015
B. Packing
403.038.490.000
382.171.799.021
Total
Sumber : PG Kebon Agung Malang, 2013
tahun
2011
total yaitu
anggaran sebesar
BOP Rp
403.038.490.000 dan total realisasi BOP tahun 2011 sebesar Rp 382.171.799.021,
8.700.450.000
7.194.015.358
20.670.200.000
19.928.019.875
12.890.300.000
11.362.374.681
B. Listrik Kantor
17.800.310.000
16.740.454.940
9.680.200.000
8.705.584.542
B.Pemeliharaan Kendaraan
18.200.340.000
17.126.447.857
B.Pemeliharaan Peralatan Kantor
15.100.300.000
12.645.506.997
B. Transportasi Kantor B. Telepon dan Air Kantor B. Asuransi Pabrik Total
6.780.350.000
5.365.695.020
10.458.000.000
9.503.817.603
11.190.500.000
9.529.792.839
470.722.856.000
440.377.348.160
Sumber : PG Kebon Agung Malang, 2013
sehingga rata-rata BOP tahun 2011 sebagai berikut :
3.065.213.866 16.593.370.732
B. Gaji Adm & Umum B.Pemeliharaan Gedung Kantor
Besarnya
4.560.700.000 17.800.100.000
tahun
Besarnya
total
anggaran
BOP
2012
yaitu
sebesar
Rp
470.722.856.000 dan total realisasi BOP tahun 2012 sebesar Rp 440.377.348.160,
sehingga rata-rata BOP tahun 2012 sebagai
harus dicapai. Adapun perhitungan Break
berikut :
Even Point (BEP) pada PG Kebon Agung
Anggaran
BOP
tahun
2012
=
Malang periode 2010-2012 dengan satuan rupiah adalah sebagai berikut :
470.722.85 6.000 = Rp 103.683/kw 4 .540 .000
Tahun 2010 :
Realisasi BOP tahun 2012 440.377.34 8.160 = Rp 96.999/kw 4 .540 .000
=
Biaya Tetap
= Rp
4.241.473.000
Biaya Variabel
= Rp 323.668.529.143
Anggaran Penjualan = Rp 580.231.906.825
Penentuan Profitabilitas yang didapat PG
Kebon
Agung
Malang
BEP =
periode 2010-2012 Penentuan
profitabilitas
=
menggunakan pendekatan Analisis Titik
BEP
4.241.473.000 323.668.529.143 1− 580.231.906.825
= Rp 9.592.319.795
Impas (Break Event Point). Perhitungan
Biaya Tetap Biaya Variabel 1− Anggaran Penjualan
dilakukan
Tahun 2011 :
sebagai acuan untuk perhitungan besarnya
Biaya Tetap
= Rp 4.241.473.000
MOS. Adapun rumus atau persamaan yang
Biaya Variabel
= Rp 382.171.799.021
digunakan untuk menghitung besarnya
Anggaran Penjualan = Rp 726.859.661.600
BEP adalah sebagai berikut : BEP =
BEP =
Biaya Tetap Biaya Variabel 1− Anggaran Penjualan
Informasi mengenai nilai BEP tersebut manajemen
dapat suatu
membantu
pihak
perusahaan
dalam
menentukan batas bawah pendapatan yang
=
Biaya Tetap Biaya Variabel 1− Anggaran Penjualan 4.241.473.000 382.171.799.021 1− 726.859.661.600
= Rp 8.944.195.500
Tahun 2012 :
Tabel 22
Biaya Tetap
= Rp
Biaya Variabel
= Rp 440.377.348.160
Perhitungan Realisasi BEP PG Kebon Agung
4.241.473.000
Tahun 2010-2012
Anggaran Penjualan = Rp 888.357.278.921 BEP =
Biaya Tetap Biaya Variabel 1− Anggaran Penjualan
(dalam rupiah) Tahun
4.241.473.000 = 440.377.348.160 1− 888.357.278.921
Realisasi
Realisasi
Realisasi
Biaya Tetap
Biaya Variabel
Penjualan
2010
4.206.654.000
315.414.824.343
576.205.840.250
9.294.409.910
2011
4.206.654.000
372.925.899.307
721.820.600.510
8.703.054.262
2012
4.206.654.000
432.241.235.209
815.310.212.130
8.953.290.848
Sumber : PG.Kebon Agung, data diolah, 2013
Perhitungan Margin of Safety (MOS)
= Rp 8.410.964.765
Setelah menghitung BEP, langkah Data-Data BEP hasil perhitungan di atas dapat pula disajikan dalam bentuk tabel seperti dapat dilihat sebagai berikut :
selanjutnya adalah menghitung besarnya
Margin of Safety (MOS) dari PG Kebon Agung Malang pada tahun 2010-2012. Untuk menghitung besarnya MOS dari PG
Tabel 21 Perhitungan Anggaran BEP PG Kebon Agung Tahun 2010-2012
persamaan di bawah ini : Margin Of Safety = Penjualan per Budget – Penjualan BEP
(dalam rupiah) Tahun
Kebon Agung Malang dapat digunakan
Penjualan per Budget
Biaya
Biaya
Anggaran
BEP
Tetap
Variabel
Penjualan
2010
4.241.473.000
323.668.529.143
580.231.906.825
9.592.319.795
2011
4.241.473.000
382.171.799.021
726.859.661.600
8.944.195.500
2012
4.241.473.000
440.377.348.160
888.357.278.921
8.410.964.765
Sumber : PG.Kebon Agung, data diolah, 2013
x 100%
Besarnya MOS dari PG Kebon Agung Malang pada tahun 2010-2012 yang diperoleh dari hasil pengolahan data dengan menggunakan persamaan di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
BEP
Tahun 2010 :
Data-data MOS hasil perhitungan di atas dapat pula disajikan dalam bentuk tabel seperti dapat dilihat sebagai berikut :
Penjualan = 580.231.906.825 BEP
= 9.592.319.795
Tabel 23
Margin of Safety = Penjualan per Budget – Penjualan BEP x 100% Penjualan per Budge MOS tahun 2010 = 580.231.906.825 –9.592.319.795 580.231.906.825
MOS Anggaran PG Kebon Agung Tahun 2010-2012
x 100%
(dalam persentase)
= 98,35 %
Tahun
Anggaran
BEP
Penjualan
Margin Of Safety (%)
Tahun 2011 :
2010
580.231.906.825
9.592.319.795
98,35
2011
726.859.661.600
8.944.195.500
98,77
Penjualan = 726.859.661.600
2012
888.357.278.921
8.410.964.765
99,05
Sumber : PG.Kebon Agung, data diolah, 2013
BEP
=
8.944.195.500
Margin of Safety = Penjualan per Budget – Penjualan BEP x 100% Penjualan per Budge MOS tahun 2011 = 726.859.661.600 – 8.944.195.500 726.859.661.600
x 100%
Dari Tabel 23, diketahui anggaran
Margin of Safety (MOS), tahun 2010 sebesar 98,35%, tahun 2011 sebesar 98,77%, tahun 2012 sebesar 99,05%.
= 98,77 %
Tabel 24
Tahun 2012 : Penjualan = 888.357.278.921 BEP
=
MOS Realisasi PG Kebon Agung Tahun 2010-2012
8.410.964.765
(dalam persentase)
Margin of Safety = Penjualan per Budget – Penjualan BEP x 100% Penjualan per Budge MOS tahun 2012 = 888.357.278.921 – 8.410.964.765 888.357.278.921 = 99,05 %
Tahun x 100%
Realisasi
BEP
Penjualan 2010 2011 2012
Margin Of Safety (%)
576.205.840.250
9.294.409.910
98,39
721.820.600.510
8.703.054.262
98,79
815.310.212.130
8.953.290.848
98,90
Sumber : PG.Kebon Agung, data diolah, 2013
Dari Tabel 24, diketahui realisasi Margin of Safety (MOS), tahun 2010 sebesar 98,39%, tahun 2011 sebesar 98,79%, tahun 2012 sebesar 98,90%.
Kesimpulan
perusahaan dimana dapat diketahui volume penjualan mimimum sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian dan analisis ini dapat memberikan informasi mengenai penjualan yang harus dicapai agar target laba dapat tercapai.
Berdasarkan uraian dari pembahasan atas masalah yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa: 1.
2.
Biaya produksi yang terjadi sebagai acuan penentuan harga jual selama periode 2010-2012 di PG Kebon Agung Malang mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat menentukan harga jual sesuai dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Biaya produksi gula PG Kebon Agung Malang merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi gula. Pengklasifikasian terhadap biaya-biaya yang terjadi untuk memproduksi gula telah dilakukan dengan tepat oleh PG.Kebon Agung berdasarkan pada standar akuntansi yang berlaku umum, yang terdiri dari tiga unsur biaya produksi, yaitu biaya bahan baku, biaya upah/tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Profitabilitas yang diperoleh PG Kebon Agung Malang dari tahun 2010-2012 mengalami penurunan, hal ini disebabkan baik biaya tetap maupun biaya operasional perusahaan mengalami peningkatan dan hal ini akan mempengaruhi pendapatan yang diterima mengalami penurunan.
Saran Berdasarkan uraian kesimpulan diatas maka saran yang dapat diberikan untuk perusahaan terkait yaitu: 1.
PG Kebon Agung dapat menerapkan analisis cost-volume-profit sebagai alat bantu dalam perencanaan laba
2.
PG Kebon Agung juga dapat menggunakan analisis cost-volumeprofit untuk memperkirakan dampak dari berbagai alternatif keputusan.
3.
Sebaiknya PG Kebon Agung dapat menekan biaya variabel untuk melakukan proses produksi agar dapat menekan pula harga jual yang berdampak pada laba yang didapatkan. Harga jual yang dapat dijangkau masyarakat dapat meningkatkan volume penjualan.
Daftar Pustaka Abdul, Halim. 2001. Auditing: DasarDasar Audit Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta: YKPN. Anis, Chariri dan Imam Ghozali. 2003. Teori Akuntansi. Semarang: UNDIP. Anonymous. 2012. Kinerja Industri Gula. Sekretariat Dewan Gula Indonesia. Jakarta. Anwar,
Saifuddin. 2010. Metode Penelitian. Edisi Pertama, Cetakan X. Jogjakarta: Pustaka Belajar.
Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. Yogyakarta: BPFE.
Blocher, Chen dan Lin. 2000. Manajemen Biaya. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Carter dan Usry. 2006. Akuntansi Biaya. Buku 1&2, Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat. _______.2005. Akuntansi Biaya: Anggaran dan Biaya Standar. Edisi 13, Buku2, Salemba Empat, Jakarta. Aprilia.
2009. Analisis Perubahan Penetapan Harga Pokok Produksi Teh dalam Kaitannya dengan Titik Impas dan Profitabilitas Perusahaan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadyah Malang.
Dinas Perkebunan Provinsi Jatim. 2012. http://www.disbun.jatimprov.go.id. Diakses tanggal 03 Oktober 2012. Garrison, and Noreen, 2000, Akuntansi Manajerial. Jilid Satu, Terjemahan oleh Totok Budi Santoso, Salemba Empat, Jakarta. Hansen
& Mowen. 2009. Akuntansi Manajemen. Jilid 2, Edisi Empat. Jakarta: Penerbit Erlangga.
______. 2006. “Akuntansi Manajemen: Perhitungan Biaya”. Edisi 7, Salemba Empat, Jakarta. ______. 2004. Management Accounting. Edisi 7. Jakarta. Salemba Empat. ______.2000. Manajemen Biaya. Alih Bahasa Ancella A. Hermawan. Cetakan 1. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Matz dan Usry. 2004. Akuntansi Biaya, Edisis 8, Jilid 1. Erlangga. Jakarta. McClave, James T., P. George Bendon , dan Terry Sincich, 2011, Statistik untuk Bisnis dan Ekonomi Jilid1 Edisi 11, Erlangga, Jakarta. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. ______.
2007, Akuntansi Biaya. Yogyakarta: BPFE-UGM.
______. 2008, Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogyakarta: STIE YKPN. ______. 1999. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogyakarta: Aditya Media. ______. 2005, Akuntansi Biaya. Edisi 6. Yogyakarta: STIE YKPN. ______.
2004, Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Aditya Media.
Mursyidi, 2008, Akuntansi Biaya, Bandung: Refika Aditama. Nafarin,
M, 2004, Penganggaran Perusahaan. Edisi 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2009, Metodologi Penelitian untuk Akuntansi dan Manajemen, BPFE, Yogyakarta.
2002. Akuntansi Jakarta. Salemba
Pgkebonagung. 2012. http://www.ptkebonagung.com/pr pgkebon.htm. Profil Perusahaan. Diakses tanggal 03 Oktober 2012.
Martono dan Harjito. 2008. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama,
Roslinawati. 2007. Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi Benih Padi pada PT Sang Hyang Seri
Henry
Simamora. Manajemen. Empat.
RM 1 Sukamandi, Subang, Jawa Barat. Skripsi. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.
Supriyono. 2004. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
S. Munawir. 2000. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta.
Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep dan Aplikasi. Edisi Pertama. Cetakan Kedua. Ekonisia. Yogyakarta.
Salvatore, Dominick, 2005. Managerial Economics: Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global. Jakarta: Salemba Empat. Sekaran,
Metodologi Uma. 2009. Penelitian untuk Bisnis. Edisi 4, Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.
Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Kelima. Buku Pertama. Jakarta. Salemba Empat. Sri. 2007. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Tas Wanita (Studi Kasus UKM Khanza Hand Bag Collection Surabaya). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadyah Malang. Stice,
Skousen. 2004. Akuntansi Intermediate. Edisi Kelima Belas. Jakarta. Salemba Empat.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Penerbit Alfabeta, Bandung. ______. 2012. Statistika untuk Penelitian, CV Alvabeta. Bandung. Sunarto. 2002. Akuntansi Manajemen. Penerbit PT. Pena Persada. Jakarta. ______. 2004. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: Amus Yogya. Supriyono, 2002, Manajemen Biaya: Suatu Reformasi Pengelolaan Bisnis. Yogyakarta: BPFEYogyakarta.
Tunggal, Amin Widjaya. 1995. Manajemen Biaya (Cost Management): Cetakan Pertama. Jakarta: PT Harvarindo. Warsidi dan Pramuka. 2000. Pemahaman Ekonomi Umum. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum. Wild, John, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Delapan, Buku Kesatu. Alih Bahasa : Yanivi dan Nurwahyu. Jakarta: Salemba Empat.