ANALISIS ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DI KANTOR PT BUKIT ASAM PERSERO TBK TANJUNG ENIM MENGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 Ifranata1 , Rusmin Syafari1, Heri Suroyo2 Mahasiswa Universitas Bina Darma 1, Dosen Universitas Bina Darma 2,3 Jalan Jendral Ahmad yani no 03 Palembang E-mail :
[email protected],
[email protected],
[email protected] 3 ABSTRACK Information technology ( IT ) have an important role in a company or organization to be able to survive and achieve competitive advantage . Through TI -keuntungan many advantages and opportunities that are obtained in a mission and vision of a company or organization . But in the management of IT requires handling professionals for IT risk and cost is not small disorder is frequently encountered in IT , namely the disruption of error is used as well as the role of HR weak so as to make companies face obstacles , hence the importance of reliable resources to manage IT within an organization or company , Yet IT can be used to its full potential within an organization or company . Keywords : Office Persero Bukit Asam Tbk , COBIT 5 framework , ABSTRAK Teknologi informasi (TI) memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan atau organisasi Untuk dapat bertahan dan meraih keunggulan kompetitif. Melalui TI banyak keuntungan -keuntungan serta peluang yang didapatkan dalam suatu misi dan visi sebuah perusahaan atau organisasi. Namun dalam pengelolaannya TI membutuhkan penanganan yang profesional karena TI memiliki resiko dan biaya yang tidak kecil Gangguan yang sering dihadapi dalam TI yaitu terjadinya gangguan eror yang digunakan serta peran SDM yang lemah sehingga membuat perusahaan menghadapi kendala, oleh karena itu dibutuhkan sumber daya yang handal untuk mengelola TI dalam sebuah organisasi atau perusahaan, Meskipun begitu TI dapat digunakan secara maksimal dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Kata kunci : Kantor Bukit Asam Persero tbk ,COBIT 5 framework,.
1.
PENDAHULUAN Teknologi informasi (TI) memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan atau organisasi Untuk dapat bertahan dan meraih keunggulan kompetitif.
Melalui TI banyak keuntungan -keuntungan serta peluang yang didapatkan dalam suatu misi dan visi sebuah perusahaan atau organisasi. Namun dalam pengelolaannya TI membutuhkan penanganan yang profesional
karena TI memiliki resiko dan biaya yang tidak kecil Gangguan yang sering dihadapi dalam TI yaitu terjadinya gangguan eror yang digunakan serta peran SDM yang lemah sehingga membuat perusahaan menghadapi kendala, oleh karena itu dibutuhkan sumber daya yang handal untuk mengelola TI dalam sebuah organisasi atau perusahaan, Meskipun begitu TI dapat digunakan secara maksimal dalam suatu organisasi atau perusahaan oleh karena itu dibutuhkan pemahaman yang tepat
dalam mengelola sistem yang berlaku dalam perusahaan atau organisasi tersebut. PT Bukit Asam adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara yang dalam operasionalnya menggunakan teknologi informasi yang mununjang dalam proses bekerjanya, seperti sisteminformasi kepegawaian, sistem informasi eksekutif dan lain-lain, namun di PT Bukit Asam terdapat suatu indikator yang dapat menyatakan bahwa kinerja teknologi informasi telah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Maka perlu dilakukan analisis tata kelola teknologi informasi guna mengetahui apakah performa teknologi informasi sekarang telah sesuai dengan yang diharapkan oleh manajemen atau tidak,agar tercapainya tata kelola teknologi informasi yang baik dapat dilakukan dengan pendekatan ilmiah yakni salah-satunya dengan menggunakan acuan COBIT 5. COBIT 5 merupakan panduan yang dikeluarkan oleh ISACA. Panduan ini menuntun para pimpinan perusahaan dan manajemen IT-nya untuk dapat memaksimalkanpengelolaan perusahaannya,memprediksi resiko dan keamanannya serta jaminan pengakuan masyarakat. Perusahaan dan paraeksekutifnya berusaha agar penanganan informasi dilakukan dengan baik untukmendukung keputusanbisnis. Perusahaan berusaha mencari dan menemukan manfaat bisnis dari investasi IT yang dilakukan,seperti menetapkan tujuan strategi dan merealisasikan manfaat bisnis dari IT dengan cara mengefektifkandan menciptakan inovasi dalam penggunaan IT. (Yohana,2009). 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Analisis Analisis bisa di artikan sebagai kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Sedangkan pada kegiatan laboratorium, kata analisa atau analisis dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa kandungan suatu zat dalam cuplikan.Sedangkan dalam kamus besar Ekonomi.
Menurut Komaruddin (2005), Analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang terpadu. 2.2.2Arsitektur Informasi Arsitektur informasi merupakan pengorganisasian sejumlah data yang digunakan atau dihasilkan oleh organisasi yang berhubungan dengan tujuan bisnis organisasi. Arsitektur informasi merupakan sebuah representasi grafis dari perencanaan sumber daya untuk kebutuhan bisnis. Arsitektur informasi juga merupakan sebuah blue print dimana sistem informasi saat ini dan yang akan datang dikembangkan.
2.2.3 Teknoligi Informasi Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).Definisi Teknologi Informasi Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya. 2.2.4
Framework
Framework memiliki arti kerangka kerja, Disebut kerangka kerja karena pekerjaan yang akan dilakukan harus mengikuti dan tidak lari dari kerangka tersebut. Seperti tukang jahit yang menggunting kain untuk pakaian
berdasarkan pola (framework) yang ada. (kamus Inggris – Indonesia yang disusun oleh Jhon.
2.2.5 Prinsip Dasar COBIT 5 Berdasarkan jurnal ISACA tahun 2012, Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT 5) secara umum memiliki 5 prinsip dasar yaitu: 1. Meeting Stakeholder Needs, terdapat usaha dari perusahaan untuk menciptakan nilai bagi para stakeholder dengan menjaga keseimbangan antara realisasi manfaat, optimalisasi risiko, dan penggunaan sumber daya. 2. Covering the Enterprise End-to-end, COBIT 5 memadukan tata kelola IT dan tata kelola perusahaan. 3. Applying a Single Integrated Framework, terdapat banyak standar yang berkaitan dengan IT, masing-masing memberikan panduan pada subset dari kegiatan IT. COBIT 5 sejalan dengan standar lain yang relevan dan kerangka kerja pada tingkat tinggi. Dengan demikian, COBIT 5 dapat menjadi kerangka menyeluruh untuk tata kelola dan manajemen perusahaan.
2.2.5.1 Domain COBIT 5. Berdasarkan jurnal ISACA 2012, model referensi proses dalam COBIT 5 membagi proses tata kelola dan manajemen TI perusahaan menjadi dua domain proses utama, yaitu : 1. Tata Kelola, memuat lima proses tata kelola, dimana akan ditentukan praktikpraktik dalam setiap proses Evaluate, Direct, dan Monitor (EDM). 2. Manajemen, memuat empat domain, sejajar dengan area tanggung jawab dari Plan, Build, Run, and Monitor (PBRM), dan menyediakan ruang lingkup TI yang menyeluruh dari ujung ke ujung. Domain ini merupakan evolusi dari domain dan struktur proses dalam COBIT 4.1., yaitu : a. Align, Plan, and Organize (APO) – Penyelarasan, Perencanaan, dan Pengaturan. b. Build, Acquare, and Implement (BAI) – Membangun, Memperoleh, dan Mengimplementasikan. c. Deliver, Service and Support (DSS) – Mengirimkan, Layanan, dan Dukungan. d. Monitor, Evaluate, and Assess (MEA) – Pengawasan, Evaluasi, dan Penilaian.
4. Enabling a Holistic Approach, tata kelola dan manajemen perusahaan yang efektif dan efisien membutuhan pendekatan holistik, dengan mempertimbangkan beberapa komponen yang saling berinteraksi. 5. Separating Governance From Management, COBIT 5 membuat perbedaan yang jelas antara tata kelola dan manajemen.
Sumber: ISACA, 2012 Sumber: ISACA, 2012 Gambar 2.2.5 Lima Prinsip dalam COBIT 5
Gambar 2.2.5 Domain Tata Kelola dan Manajemen pada COBIT 5
3.1 Studi Kepustakaan Pada bab ini menjelaskan cara penelitian dimana terdapat rincian tentang bahan atau materi, alat, urutan langkah-langkah yang dibuat secara sistematis, logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang jelas dan mudah untuk menyelesaikan permasalahan, analisis hasil dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Urutan langkah-langkah penelitian penyelesaian masalah,Studi kepustakaan diharapkan mampu menggali seluruh informasi yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti dan obyek yang menjadi tujuan penelitian., Proses studi literatur yang dilakukan disini adalah dengan cara melakukan pencarian dasar-dasar teori dan penemuan dari penelitian yang telah diakukan sebelumnya. Teori-teori yang terkait dengan permasalahan penelitian Framework Cobit 5 dan penelitian yang menggunakan versi Cobit lainya. 3.2. Pengumpulan Data Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yang berarti hasil penelitian disajikan dalam bentuk deskripsi, apakah itu deskripsi kualitatif atau kuantitatif. Penelitian ini dilakukan melalui studi kasus di mana lokasi penelitian salah satu kantor PT Bukit Asam Persero Tbk Tanjung enim Studi ini mengukur kematangan mengendalikan proses teknologi informasi yang terjadi di lembaga-lembaga dalam rangka mencapai tujuan institusional didasarkan pada Framework cobit 5. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dengan tim manajemen, teknologi informasi Manajer dan sistem operator yang didasarkan pada instrumen penelitian dengan menggunakan kuisioner, survei dan observasi pada implementasikan teknologi informasi. Melengkapi kuisioner dilakukan dengan menggunakan wawancara langsung kepada responden. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai laporan dan publikasi yang relevan dengan penelitian. 3.3 Pemilihan Sampel Data Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner dan wawancara. Instrumen kuesioner dilakukan
dengan sejumlah sampel yang mewakili karyawan perusahaan dipilih secara acak. Sedangkan wawancara, narasumber yang akan memberikan keterangan. 3.3.1 Kuisioner Kuisioner dalam penelitian ini dirancang untuk mengetahui tingkat kematangan pengelolaan teknologi informasi yang telah digunakan oleh perusahan dengan melihat tanggapan pengguna dan pembuatan keputusan dalam menjalakan teknologi dalam perusahan tersebut. Penyebaran kuisioner akan dilakukan sesuai dengan tabel responden, dengan melibatkan angota-angota perusahaan terkait dengan penggunaan dan pengelolaan teknologi informasi, Kuisoner akan berisi pertanyaan-pertanyan sesui pada subdomain PO dan ME total 80-subdomain yang akan dipakai dengan menguraikan lagi masing-masing subdomain dengan poin pertanyaan yang mewakili subdomain tersebut. Masing–masing penilaian memiliki tingkat nilai yang berbobot antara 1 sampai dengan 5 sesuai dengan dasar yang terdapat pada model COBIT. 3.3.2. Wawancara Pengumpulan data melalui wawancara dilakukan dalam suasana tidak formal. Penulis melakukan wawancara terhadap manajemen dan pengguna teknologi informasi khusus pada SDM diperusahan tersebut. Wawancara dilakukan dengan metode interview dimana penulis mengajukan pertanyaan dan responden memberikan jawaban terkadang jawban hanya membutuhkan jawaban ya atau tidak. Jawaban dari responden tidak dibatasi hanya pada list soal untuk menghindari jawaban yang kaku, pertanyan disampikan secara random tapi mencakup keseluruhhan data yang dibutuhkan. Wawancara tersebut dilakukan dengan tujuan mendapatkan informasi dan meyakinkan responden terhadap jawaban yang dipilihnya. Saat melakukan wawancara penulis menjelaskan control objekctives dan detailed control objectives dari proses yang dianalisis kepada responden dengan bukti yang ada sehingga diperoleh keyakinan terhadap pilihan jawaban tersebut. Hasil wawancara yang dilakukan penulis akan digunakan sebagai
pendukung dari hasil survei kuisinoer yang diperoleh penulis. 3.4 Rancangan Penelitian Dibawah ini merupakan alur rancangan penelitian yang akan dilakukan agar mendapatkan hasil yang di inginkan.
6. Memberikan kesimpulan hasil penelitian dan memberikan saran kepada perusahaan sebagai hasil dari Tingkat kematangan dan kesenjangan IT .
3.5 Teknik Analisis Data Penelitian menggunakan responden yang mewakili populasi dalam Perusahaan. Pada pengukuran data, penulis menentukan confidence of interval pada penelitian sebesar interval 95% karena memiliki nilai α = 0.05 dan bernilai 2α sehingga memiliki nilai yang representatif terhadap populasi.
3.5.1 SkalaPengukuran Kuesioner Dalam penilaian tingkat kepatuhan karyawan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dibuatlah skala pengukuran sebagai berikut. Skala Keterangan 1 Sangat Rendah 2 Rendah 3 Rendah 4 Tinggi 5 Sangat Tinggi Tabel 3.1 Skala Penilaian Likert Gambar 3.1 Alur Penelitian
3.5.2
Uji Statistik
Berikut ini langkah-langkah dalam penelitian: 1. Melihat bagai mana kenerja IT di kantor tersebut. 2. Melakukan wawancara kepada karyawan untuk memkonfirmasi tenjadi kensenjangan dalam IT dan tingkat kematangan di kantor PT Bukit Asam. 3. Melakukan pembagian kuesioner untuk mendapatkan nilai aktual mengenai tingkat kematangan dan kesenjangan IT di kantor PT bukit Asam. 4. Melakukan perhitungan dari hasil kuesioner untuk mendapatkan nilai ekspektasi. 5. Mengetahui sejauh mana tingkat kematangan IT dan kesenjangan yang terjadi.
Berdasarkan penelitian, penulis menggunakan metode beberapa uji statistik untuk perhitungan data kuantitatif menggunakan spss dipilih karena memiliki fitur uji reliabilitas dan validitas sesuai dengan penelitian. 1. Uji Validitas, dilakukan untuk melihat apakah uji statistik yang diterapkan benar benar mengukur semua data yang seharusnya diukur. Apabila uji statistik dalam penelitian dilakukan, hasil penelitian bersifat representatif atau mewakili populasi. Uji validitas data dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi Biveriate Pearson (Product Moment Pearson).
Rumus menggitung validitas. Keterangan: r = koefisien korelasi n = jumlah sampel data X = skor tiap item Y = skor total item i.
Uji validitas menggunakan metode uji dua sisi (two-tailed test) dengan level of significance (α = 0.05). ii. Apabila r hitung ≥ r tabel maka item pertanyaan kuesioner yang diajukan berkorelasi signifikan terhadap skor total (data valid). iii. Apabila r hitung ≤ r tabel maka item pertanyaan pada kuesioner yang diajukan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (data tidak valid). 1. Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur berupa kuesioner dalam penggunaannya, atau alat ukur tersebut mempunyai hasil konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini uji reliabilitas yang digunakan menggunakan metode cronbach’s alpha. 2. Analisis Kesenjangan (GAP) Analisis kesenjangan digunakan untuk mengetahui kesenjangan (gap) antara hasil kuesioner berupa nilai aktual dengan nilai ekspektasi yang telah ditentukan. Kemudian akan dianalisis penyebab terjadinya kesenjangan tersebut. 3.5.3
Alat Dan software
Adapun alat dan Software yang digunakan untuk penlitian ini sebagai berikut. A. Alat 1. Satu buah laptop 2. Kyboard dan mouse 3. Modem untuk mengakses internet 4. 1 buah printer untuk mencetak B.Software 1. Aplikasi spss 2. Windows 7 yang digunakan 3. Microsoft office
4.1 Hasil Kuesioner Setelah dilakukannya kuesioner terhadap sejumlah 30 responden mengenai tingkat kematangan teknologi informasi dan faktor yang mempengaruhi tingkat kesenjangan akan dilakukan analisis kesenjangan terhadap hasil survei terhadap ekspektasi. Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan sebelum melakukan analisis kesenjangan. 4.1.1 Uji Validitas Uji validitas akan menguji tiap variabel yang digunakan pada kuesioner, dimana keseluruhan variabel penelitian berjumlah 5 variabel dengan 45 item pertanyaan. Uji validitas Hasil dari uji validitas adalah apakah data yang diperoleh valid atau tidak. Apabila r hitung tiap item pertanyaan lebih besar dari r tabel dan nilai r positif maka item pertanyaan tersebut valid.. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, diperoleh indikator yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai koefisien korelasi hitung (r hitung) yang lebih besar sehingga semua indikator tersebut valid,seperti gambar di bawah ini.
32
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variables
Mean
skor jawaban p1 skor jawaban p2 skor jawaban 32 skor jawaban p4 skor jawaban p5 skor jawaban p6 skor jawaban p7 skor jawaban p8 skor jawaban p19 skor jawaban p10 skor jawaban p11 skor jawaban p12 skor jawaban p13 skor jawaban p14 skor jawaban p15 skor jawaban p16
4,733 4,733 4,777 4,666 4,566 4,555 4,666 4,555 4,555 4,433 4,533 4,466 4,466 4,466 4,655 4,533
Std. Deviat ion 0,520 0,520 0,534 0,674 0,678 0,776 0,723 0,861 0,861 0,935 0,937 0,899 0,898 0,899 0,894 0,776
skor jawaban p17 skor jawaban p18 skor jawaban p19 skor jawaban p20 skor jawaban 21 skor jawaban 22 skor jawaban 23 skor jawaban 24 skor jawaban 25 skor jawaban 26 skor jawaban 27 skor jawaban 28 skor jawaban 29 skor jawaban 30 skor jawaban 31 skor jawaban 32 skor jawaban 33 skor jawaban 34 skor jawaban 35 skor jawaban 36 skor jawaban 37 skor jawaban 38 skor jawaban 39 skor jawaban 40 skor jawaban 41 skor jawaban 42 skor jawaban 43 skor jawaban 44 skor jawaban 45 Total
4,466 4,333 4,466 4,433 4,566 4,433 4,633 4,633 4,666 4,566 4,533 4,566 4,466 4,533 4,533 4,466 4,566 4,533 4,533 4,633 4,533 4,633 4,633 4,633 4,433 4,333 4,466 4,566 4,533 204,2
0,812 0,801 0,819 0,723 0,673 0,773 0,718 0,614 0,546 0,626 0,820 0,817 0,899 0,776 0,730 0,776 0,817 0,861 0,820 0,723 0,860 0,668 0,718 0,770 0,897 0,758 0,776 0,678 0,776 27,66
Case Processing Summary Cases
Valid Excluded
a
N
%
30
65.2
16
34.8
Total 46 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.756
46
Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa alat ukur mempunyai nilai cronbach’s alpha sebesar 0.756 sehingga dapat dikatakan bahwa semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah sangat baik dan reliabel Oleh karena itu, item-item pertanyaan pada setiap item pertanyaan tersebut layak digunakan sebagai alat ukur. 4.2 Nilai Ekspektasi Dalam penyebaran kuesioner, data yang didapat dari 30 responden dari pengumpulan nilai didapatkan nilai ekspektasi atau nilai harapan. Dalam kuesioner tersebut, responden diminta untuk memberikan penilaian terhadap atribut pada kuesioner tingkat kematangan teknologi informasi. Penilaian responden terhadap atribut-atribut tersebut. 4.3 Analisis Kesenjangan
4.1.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur berupa kuesioner dalam penggunaannya, atau alat ukur yang mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda-beda. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji cronbach’s alpha. Hasil dari uji reliabilitas yang akan didapatkan adalah nilai α. Berikut ini adalah hasil dari uji reliabilitas. Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas
Untuk mendapatkan hasil kensenjangan yaitu diperoleh dengan cara nilai skor total dikurang dengan nilai ekspestasi sehingga di dapat nilai kesenjangannya Setelah dilakukan analisis maka didapatkan nilai kesenjangan pada tingkat kematangan karyawan terhadap sistem tersubut. Berikut tabel kesenjangan Selain hasil nilai indeks, didapatkan juga nilai indeks tingkat masing-masing faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dibawah ini merupakan tabel kesenjangan faktor-faktor yang mempengaruhi yang telah dikelompokkan ke dalam aspek keamanan, nilai manajemen TI,penilaian kemapuan kenerja sekarang,bisines IT aligment,rencana strategi TI,arah perencanaan strategi
TI,rencana infrastruktur TI,standar TI,proses framework Ti,penempatan organisasi TI. 1. Aspek Keamanan, pada aspek pengaksesan didapatkan skor total sebesar 807 dan nilai ekspektasi sebesar 26,9 Terdapat nilai kesenjangan sebesar 132. Hal ini mengartikan bahwa skor total masih dibawah nilai ekspektasi. Artinya, penerapan aspek Manajemen TI sudah berjialan cukup baik hanya saja perlu sedikit peningkatan agar ke depannya berjalan baik danskor totall lebih tinggi dibandingkan nilai ekspektasi. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan aspek keamanan data sudah berjalan cukup baik namun masih perlu ditambahkan beberapa poin lagi untuk ditingkatkan karena masih terdapatnya nilai kesenjangan negatif yang rendah. Maka diperlukan peningkatan aspek keamanan pada kebijakan pengamanan data untuk yang akan datang guna meningkatkan nilai aktual agar berada pada nilai yang sama atau lebih tinggi dari nilai ekspektasi. Peningkatan aspek keamanan perlu dilakukan agar sistem kebijakan yang diterapkan berjalan optimal seusai tujuan bisnis,Perusahaan perlu mempertahankan dan meningkatkan aspek keamanan dari segi kerahasiaan data dan integritas data karena sesuai dengan hasil analisis kesenjangan, nilai aktual lebih tinggi danatau sama dengan nilai ekspektasi. Perusahaan perlu meningkatkan jaminan konsistensi informasi dan memastikan bahwa data yang disimpan akan sama ketika data akan diakses serta data yang disimpan mendapatkan jaminan bahwa data tidak akan rusak akses pun masi hterbilang cukup rendah. Hal ini perlu adanya peningkatan tanggung jawab karyawan dalam memantau akses baik dari pihak luar maupun 6 Nilai Ekspektasi
4 2
Skor total A 0
100
200
Gambar 4.1 Aspek Grafik Keamanan 2. Aspek Manajemen TI, pada aspek pengaksesan didapatkan skor total sebesar 6.37 dan nilai ekspektasi sebesar 21.2 Terdapat nilai kesenjangan sebesar 125. Hal ini mengartikan bahwa nilai aktual masih dibawah nilai ekspektasi. Artinya, penerapan aspek Manajemen TI sudah berjalan cukup baik hanya saja perlu sedikit peningkatan agar ke depannya berjalan baik dan nilai aktual lebih tinggi dibandingkan nilai ekspektasi.
11
Niai Ekspsatasi
10 9
Skor total
8 7 B 0
100
200
Tingkat kematang an
Gambar 4.2 Grafik Faktor Aspek Manajemen TI 3. Aspek Kemampuan kinerja sekarang, pada aspek pengaksesan didapatkan skor total sebesar 378 dan nilai ekspektasi sebesar 12.2 Terdapat nilai kesenjangan sebesar 121. Hal ini mengartikan bahwa nilai aktual masih dibawah nilai ekspektasi. Artinya, penerapan aspek Kemampuan kinerja sekarang sudah berjialan cukup baik hanya saja perlu sedikit peningkatan agar ke depannya berjalan baik dan nilai aktual lebih tinggi dibandingkan nilai ekspektasi.
Gambar 4.3 Grafik Faktor Aspek Kemampuan kinerja sekarang 4. Aspek Bisines aligment, pada aspek pengaksesan didapatkan nilai aktual sebesar 263 dan nilai ekspektasi sebesar 8.76 Terdapat nilai kesenjangan sebesar 128. Hal ini mengartikan bahwa nilai aktual masih dibawah nilai ekspektasi. Artinya, penerapan aspek Bisines aligment sudah berjialan cukup baik hanya saja perlu sedikit peningkatan agar ke depannya berjalan baik dan nilai aktual lebih tinggi dibandingkan nilai ekspektasi.
4.5 Grafik Faktor Aspek Rencana strategi TI 6. Aspek Arah perencanaan TI, pada aspek pengaksesan didapatkan nilai aktual sebesar 896 dan nilai ekspektasi sebesar 30 Terdapat nilai kesenjangan sebesar 121. Hal ini mengartikan bahwa nilai aktual masih dibawah nilai ekspektasi. Artinya, penerapan aspek Arah perencanaan TI sudah berjialan cukup baik hanya saja perlu sedikit peningkatan agar ke depannya berjalan baik dan nilai aktual lebih tinggi dibandingkan nilai ekspektasi.
26
Nilai espektasi
25
Skor total Tingkat kematangan
16
24
15
23
Nilai espektasi
22
Skor total
D
21
Tingkat kematangan
20 0
50 100 150
F
Gambar 4.4 Grafik Faktor Aspek Bisines TI aligment 5. Aspek Rencana strategi TI, pada aspek pengaksesan didapatkan nilai aktual sebesar 383 dan nilai ekspektasi sebesar 12.7 Terdapat nilai kesenjangan sebesar 124. Hal ini mengartikan bahwa nilai aktual masih dibawah nilai ekspektasi. Artinya, penerapan aspek Rencana strategi TI sudah berjialan cukup baik hanya saja perlu sedikit peningkatan agar ke depannya berjalan baik dan nilai aktual lebih tinggi dibandingkan nilai ekspektasi. 19 Nilai espektasi
18
Skor total 17 Tingkat kematangan
E 0
100
200
0
100
200
4.6 Grafik Faktor Aspek Arah perencanaan TI 7. Aspek Rencana Infrastruktur TI, pada aspek pengaksesan didapatkan nilai aktual sebesar 411 dan nilai ekspektasi sebesar 13.63 Terdapat nilai kesenjangan sebesar 117. Hal ini mengartikan bahwa nilai aktual masih dibawah nilai ekspektasi. Artinya, penerapan aspek Rencana Infrastruktur TI sudah berjialan cukup baik hanya saja perlu sedikit peningkatan agar ke depannya berjalan baik dan nilai aktual lebih tinggi dibandingkan nilai ekspektasi.
Grafik Faktor Aspek Rencara infrastruktur TI
29
informasi berjialan cukup baik hanya saja perlu sedikit peningkatan agar ke depannya berjalan baik dan nilai aktual lebih tinggi dibandingkan nilai ekspektasi.
Nilai espektasi 28 Skor total 27
Nilai espektasi Skor total
Tingkat kematanga n
G
0
100
37 36
Tingkat kematangan 0
200
8. Aspek Memantau peraturan yang akan datang, pada aspek pengaksesan didapatkan nilai aktual sebesar 788 dan nilai ekspektasi sebesar 26,3 Terdapat nilai kesenjangan sebesar 129. Hal ini mengartikan bahwa nilai aktual masih dibawah nilai ekspektasi. Artinya, penerapan aspek Memantau peraturan yang akan datang sudah berjialan cukup baik hanya saja perlu sedikit peningkatan agar ke depannya berjalan baik dan nilai aktual lebih tinggi dibandingkan nilai ekspektasi.
35
100
200
4.9 Grafik Faktor Aspek MemaStandar Teknologi Informasi 10. Aspek Proses Framework Teknologi informasi, pada aspek pengaksesan didapatkan nilai aktual sebesar 652 dan nilai ekspektasi sebesar 21.7 Terdapat nilai kesenjangan sebesar 128. Hal ini mengartikan bahwa nilai aktual masih dibawah nilai ekspektasi. Artinya, penerapan aspek Proses Framework Teknologi informasi berjalan cukup baik hanya saja perlu sedikit peningkatan agar ke depannya berjalan baik dan nilai aktual lebih tinggi dibandingkan nilai ekspektasi.
34 33
Nilai espektasi
42
32
Skor total
41
31 30
Tingkat kematangan
H
40
Nilai espektasi
39
Skor total
38 0
100
200
4.8 Grafik Faktor Aspek Memantau peraturan yang akan datang 9. Aspek Standar Teknologi informasi, pada aspek pengaksesan didapatkan nilai aktual sebesar 269 dan nilai ekspektasi sebesar 8,29 Terdapat nilai kesenjangan sebesar 128. Hal ini mengartikan bahwa nilai aktual masih dibawah nilai ekspektasi. Artinya, penerapan aspek standar teknologi
Tingkat kematangan
J 0
100
200
4.10 Grafik Proses Framework TI 11. Aspek Penempatan Organisasi Fungsi TI, pada aspek pengaksesan didapatkan nilai aktual sebesar 392 dan nilai ekspektasi sebesar 21.7 Terdapat nilai kesenjangan sebesar 128. Hal ini
mengartikan bahwa nilai aktual masih dibawah nilai ekspektasi. Artinya, penerapan aspek Penempatan Organisasi Fungsi TI berjalan cukup baik hanya saja perlu sedikit peningkatan agar ke depannya berjalan baik dan nilai aktual lebih tinggi dibandingkan nilai ekspektasi. 45
Nilai espektasi
44 Skor total 43 Tingkat kematanga n
K 0
100
200
4.11 Grafik Penempatan Organisasi Fungsi TI 12. Setelah dilakukan perhitungan kemudian di implemtasikan untuk melihat tingkat kematangan teknologi informasi di kantor PT Bukit Asam anjung Enim. 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0
tingkat kematanagan TI akan datang kematangan TI saat ini
tingkat kesenjangan 1
3
5
7
9 11
4.12 Grafik tingkat kematangan
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan terhadap tingkat kematangan teknologi informasi di kantor PT Bukit Asam persero tbk Tanjung Enim, faktor-faktor yang mempengaruhi pada aspek keamanan, nilai manajemen TI,Penilaian sekarang dan kinerja,bisines TI aligment,rencana strategi TI,,arah perencanaan TI,rencana infrastrkrur TI,,memantau peraturan yang akan datang,standar teknologi infformasi,proses framework TI,dan penempatan organisasi fungsi TI Dibawah ini merupakan hasil kesimpulan dari penelitian. 1. Tingkat kematangan yang dilakukan dengan koeisoner pada PT Bukit Asam Persero TBK tnjung Enim tingkat kematangan saat ini masih sangat rendah diharpkan kedepan bisa menjadi lebih sesuai yang di harapkan perusahaan . 2. Setelah dilakukan analisis terhadap tingkat kematangan ,terjadi kesenjangan oleh karena itu dilaukan analisa untuk tingkat kesenjangan yang di perusahan masih cukup rendah tetapi untuk mencapi target yang di ingikan harus selalu melakukan pengecekan agar kesenjangan yang terjadi bisa segera di atasi dan teknologi informasi bisa sesuai yang di harapkan perusahaan. 5.2 Saran Beberapa usulan yang berkaitan dengan pencapaian hasil yang optimal dari penerapan Fremawork Cobit 5 pada teknolgi informasi di kantor PT Bukit Asam Persero Tbk Tanjung Enim antara lain sebagai berikut : 1. Menerapkan framework cobit 5 untuk mengambangkan tata kelola teknologi informasi di kantor tersebut untuk medapatkan hasil yang lebih baik dari saat ini. 2. Usulan tata kelola informasi akan lebih baik didefenisikan secara ditail berkaitan dngan kebijakan yang ada,pendefenisian secara ditail dapat di bauat dalam aturan dan prosedur. 3. Selalu mengawasi tata kelola teknologi informasi ini sebaiknya dilakuka secara berkala, maksimal 1 tahun sekali.
4. Perlu adanya pengawasan dari suber daya yang ahli tehadap pelasanaan atau proses tata kelola teknologi informasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA 1. Eprints.binadarma.ac.id, oleh B Dosen (2013)“ Pengertian Teknoogi Informasi Menurut para ahli. 2. http://www.academia.edu/8798195/ Definisi_dan_Pengertian_Analisis_Me nurut_ Menurut Komaruddin ,
Menurut Wiradi , Menurut Syahrul dan Muhammad afdi nizar _Ahli,_Fatih_iO.
academia 3. http://30211259. t.co.id/2011/09/ pengertianteknologi-informasi-menurut Haag dan Keen,Martin,Mc Keown.html. 4. http://www.academia.edu/7233329 / rumus menhitung koesioner dengan Skala_Likert. 5. ISACA (2012) “ model referensi proses dalam COBIT 5 membagi proses tata kelola dan manajemen TI perusahaan menjadi dua domain proses utama. 6. M.iqbal (2011) “ Mengenal lebih jauh Framework Dfenisi framework menurut para ahli”. 7. Nanang Sasongko (2009) “ Pengukuran Kinerja Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit Versi 4.1 PING TEST Dan CAAT Pada PT. Bank BNI Tbk DI Bandung, Universitas Jenderal Achmad Yani . 8. Sepita Sari (2014) “ judul studi tentang Penerapan Fremawork Cobit 5 Pada Audit Tata Kelola Teknologi Iinformasi Di Dinas Komunikasi Dan Iinformatika
Kabupaten Oku,universitas Binadarma Palembang.