ANALISA PROGRAM PEMBINAAN DAN PENDIDIKAN KOPERASI KELUARGA GURU JAKARTA (KKGJ) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) ANGGOTA Diajukan untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I)
Oleh JUNIARDI KAUTSAR NIM : 107053001122
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432H/2011M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memeperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 7 juni 2011
Juniardi Kautsar
ABSTRAK Juniardi Kautsar Analisa Program Pembinaan dan Pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Anggota. dibawah bimbingan: Drs. Sugiharto, MA Implementasi manajemen KKGJ dalam program pembinaan dan pendidikan dilaksanakan dengan dengan cara melatih serta mendidik para anggotanya agar para anggota tersebut dapat memahami tentang perkoperasian dan keguruan. Maka setiap tahun dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) anggotanya, KKGJ melaksanakan program pembinaan dan pendidikan. Langkah-lagkah yang dijalankan dalam program pembinaan dan pendidikan adalah : 1. Pembinaan kepada seluruh pengurus, pengawas, serta karyawan setiap hari jumat di kantor KKGJ mengadakan pembinaan rohani, 2. Pengurus, pengawas dan anggota mengikuti pelatihan dan pendidikan yang dilaksanakan instansi terkait (Administrasi keuangan, Perpajakan, perpajakan, pendidikan kepengawasan, dan kepemimpinan kepegurusan, 3. Pengurus, pengawas dan anggota mengikuti pelatihan dan pendidikan yang dilakukan setahun sekali. 4. menerima mahasiswa atau mahasiswi yang melaksanakan penelitian atu riset tentang KKGJ, 5. Program beasiswa kepada putra dan putri anggota KKGJ yang berperestasi setiap tahun, 6. Mempersiapkan estafet kepemimpinan KKGJ di masa mendatang, agar kinerja kepengurusan di KKGJ dapat ditingkatkan dalam mengelola setiap kepengurusan yang ada di KKGJ. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuiprogram pembinaan dan pendiidkan dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Anggota, serta faktor pendukung dan penghambat program Pembinaan dan Pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) anggota Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif, yaitu penulis menganalisis data berdasarkan informasi-informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dan sumber-sumber lain yang terdapat pada Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). Hasil analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada program pembinaan dan pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang diterapkan dengan cara pengalokasian sisa hasil usaha (SHU). program pembinaan dan pendidikan merupakan program yang sangat penting karena program ini bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi para anggotanya. Dengan demikian, hasil analisis ini mudah-mudahan dapat berguna dan memberikan solusi bagi Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) untuk dapat terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar dapat berkembang.
i
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrohim Tiada kata terindah yang patut diucapkan selain puji dan syukur hanya teruntuk bagiNya, Allah SWT. Yang telah melimpahkan kasih saying, nikmat, rahmat dan karunia yang sulit dikira tapi dapat dirasakan oleh diri penulis, sehingga skripsi ini dapat tersusun sebagaimana mestinya. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan olehNya kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Para sahabat dan semua pengikutnya yang setia disepanjang zaman. Amin. Dengan segala kerendahan hati dan hormat yang setinggi-tingginya penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tak luput dari dorongan serta bantuan pihak lain. Untuk itu penulis menghaturkan terima kasih yang tiada terhingga kepada: 1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah dan Bapak H. Mulkanasir BA, S.Pd, MM, sebagai Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
ii
3. Bapak Drs. Sugiharto, M.A, selaku dosen pembimbing yang dengan tulus dan ikhlas meluangkan waktunya untuk membimbing penulis, dan telah banyak memberikan petunjuk serta pengarahan dalam penyelesaian skripsi ini 4. Bapak Dr. Sihabuddin Noor, M.A, sebagai pembimbing akademik yang telah memberikan
kemudahan
dalam
segala
hal
yang
berkaitan
dengan
penyelesaian skripsi ini 5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan kepada penulis 6. Ketua Umum Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ), Bapak Drs. Alim Suardi Mpd, Sekretaris Umum, Bapak Drs. Ari Mulyana, Mpd, dan Kepala Bagian Tata Usaha, Ibu Sumiati, dan segenap pengurus dan karyawan KKGJ yang telah memberikan kemudahan, waktu dan fasilitas serta data-data dan buku pedoman untuk penulisan skripsi ini, semoga amal mereka di berikan pahala dan rizki yang tiada terhingga oleh Allah. SWT . Amin 7. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
yang
telah
melayani
penulis
dengan
tulus
Ikhlas
dalam
mempergunakan buku-buku yang penulis butuhkan selama penyusunan skripsi ini 8. Kedua orang tuaku tercinta, ayahanda Muhdi M.A dan Ibunda tercinta Junaningsih S.Pd yang telah mendidik, membesarkan, mendoakan dan mencurahkan segalanya demi keberhasilan penulis. Doa, kerja keras, iii
perjuangan, dan pengorbanan, dan ridhomu adalah doa restu bagi ananda tercinta yang selalu membangkitkan semangat ananda dalam menjalani hidup ini demi meraih kesuksesan. Amin 9. Temanku yang bernama Agus supriadi yang setia menemani penulis dalam melaksanakan penelitian skripsi di kantor KKGJ, kepada kekasih tercinta Shinta Putri Purnamasari yang telah membantu segenap jiwa raga, memberikan semangat penulis, memberikan masukan kepada penulis, dan memberikan bantuan dalam segala hal demi terselesaikannya skripsi ini. Temanku Junaidi Salam yang telah memberikan masukan atau pendapatnya selama ini, serta teman-temanku semua yang ada di Manajemen Dakwah 8 b, kalian semua teman yang ikut serta dalam memberikan curhatan tentang skripsi penulis dan semua pihak yang telah membantu serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga kalian semua mendapatkan pahala yang tak terhingga dari Allah SWT. Amin 10. Terima kasih kepada Tim Penguji I, bapak Dr. Wahidin Saputra, MA dan penguji II, bapak H. Mulkanasir, BA, SPd, MM. Akhirnya hanya kepada Allah penulis serahkan, semoga mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT, semoga apa yang penulis usahakan ini kiranya dapat bermanfaat bagi penulis khususnya para pembaca umumnya. Amin
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK…………………………………………………………………………
i
KATA PENGANTAR…………………………………...………………………..
iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………
vi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………
viii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………
ix
BAB I
PENDAHULUAN A. B. C. D. E. F.
BAB II
Latar Belakang Masalah………………………………………… Pembatasan dan Perumusan Masalah…………………………… Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………………. Metodologi Penelitian………………………………………….. Tinjauan Pustaka………………………………………………… Sistematika penulisan……………………………………………
1 7 8 9 13 15
TINJAUAN TEORI TENTANG PROGRAM,PEMBINAAN,PENDIDIKAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA A. PROGRAM 1. Pengertian Program…………………………………………. 2. Macam dan Jenis Program…………………………………... 3. Sistem dan proses penerapan program……………………… 4. Tujuan program…………………………………………….. B. PEMBINAAN 1. Pengertian Pembinaan……………………………………… 2. Bentuk Pembinaan…………………………………………. C. PENDIDIKAN 1. Pengertian Pendidikan…………………………………....... 2. Jenis Pendidikan, Jalur Pendidikan dan Jenjang Pendidikan………………………………………... 3. Tujuan Pendidikan………………………………………… D. KUALITAS 1. Kualitas…………………………………………………… E. SUMBER DAYA MANUSIA 1. Pengertian Sumber Daya Manusia…………………………. v
17 19 20 22 22 25 26 30 33 35 37
2. Jenis Pengembangan Sumber Daya Manusia……………… 3. Langkah-langkah dan Aktifitas Sumber Daya Manusia…… 4. Manfaat Manajemen Sumber Daya Manusia……………… BAB III
BAB IV
GAMBARAN UMUM KOPERASI KELUARGA GURU JAKARTA (KKGJ) A. Sejarah Singkat dan Perkembangan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ)……………………… 49 B. Visi, Misi dan Tujuan (Moto)………………………………….. 57 C. Struktur Organisasi Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ)… 50 D. Program-program Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ)….. 62 ANALISIS PROGRAM PEMBINAAN DAN PENDIDIKAN KOPERASI KELUARGA GURU JAKARTA (KKGJ) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA ANGGOTA A. Program Pembinaan dan Pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ)…………………… B. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Mengimplementasikan Program Pembinaan dan Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Anggota……………………………….
BAB V
38 39 48
88
100
PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………… B. Saran………………………………………………………….
vi
105 106
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1, Aktivitas Manajemen SDM…………………………………………
43
Tabel 4.1, Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Anggota KKGJ di Wilayah Jakarta Utara…………………………………….
83
Tabel 4.2, Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Anggota KKGJ di Wilayah Jakarta Pusat…………………………………….
84
Tabel 4.3, Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Anggota KKGJ di Wilayah Jakarta Selatan…………………………………….
85
Tabel 4.4, Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Anggota KKGJ di Wilayah Jakarta Barat…………………………………….
86
Tabel 4.5, Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Anggota KKGJ di Wilayah Jakarta Timur…………………………………….
87
Tabel 4.6 Kalkulasi Jumlah Anggota Sekolah dan Jumlah Anggota Keluarga Koperasi Guru Jakarta (KKGJ)…………………..……
88
Tabel 4.7, Daftar Jumlah Pengurus, Pengawas, dan Karyawan yang Hadir Pada Pembinaan Rohani………………………………..
94
Tabel 4.8, Pelatihan dan Pendidikan yang dilakukan oleh instansi terkait……
95
Tabel 4.9, Pendidikan Perkoperasian yang Berkaitan dengan KKGJ…………
97
v
Tabel 4.10, Siswa dan Mahasiswa yang Melaksanakan Penelitian atau Riset Tentang KKGJ……………………………………………….
98
Tabel 4.11, Program Beasiswa Kepada Putra dan Putri Anggota KKGJ yang Berprestasi……………………………………………
vi
99
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1, Struktur Pengurus Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ)…….
ix
61
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, berkewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya. Oleh karena itu, koperasi selalu menampakkan wataknya yang selalu cenderung untuk saling menolong, dan kerjasama atas dasar kekeluargaan. menunjukkan ciri-ciri manusiawi yang kuat dan menjunjung tinggi keadilan dan kemerataan. Dari sinilah dapat dijelaskan mengapa koperasi diberikan pengertian sebagai organisasi yang berwatak sosial. Anjuran kepada seorang muslim untuk mengembangkan ekonominya dan bagaimana etika pengembangan ekonomi yang harus dijalankan seorang muslim, terlihat jelas dalam Al-Qur’an Surat Al-Jumu’ah 62:10 sebagai berikut :
1
2
Artinya : “ Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebarlah kamu di bumi carilah
karunia
Allah
dan
ingatlah
Allah
agar
kamu
beruntung”
(QS. Al-Jumu’ah 62:10) Menurut Drs. Hendrojogi, M.Sc, Koperasi ialah perkumpulan manusia yang dengan keinginanya sendiri hendak bekerjasama untuk memajukan ekonominya. Pernyataan dalam definisi tersebut, dapat diterangkan sebagai berikut: a. Adanya unsur kesukarelaan dalam berkoperasi b. Bahwa dengan bekerjasama itu, manusia akan lebih mudah mencapai apa yang di inginkan. c. Bahwa pendirian dari suatu koperasi mempunyai pertimbangan ekonomis1. Untuk
meningkatkan
kecerdasan para
anggotanya, koperasi
menyelenggarakan pula kursus-kursus, pengadaan perpustakaan kecil yang terisi dengan buku-buku dan bahan bacaan lainnya yang sangat berkaitan dengan pengembangan koperasi, bahkan sering juga dilakukan pengiriman anggota ke beberapa Balai Pendidikan dalam maksud yang sama, karena meningkatnya kecerdasan para anggota koperasi tersebut. Koperasi juga aktif dalam menyelenggarakan, pendidikan, kursuskursus, pembinaan, pengarahan dan penyuluhan-penyuluhan, selain koperasi mengharapkan agar para anggotanya dapat ditingkatkan mutunya secara mental dan dapat mengerti perjuangan ekonomi secara berkoperasi, juga agar 1
Hendrojogi Koperasi Grafindo Persada, Jakarta. hal 21.
Azas-Azas Teori dan Praktek, Edisi Revisi 2002. PT Raja
3
para
anggotanya
dapat
menyumbangkan
pikiran
secara
aktif
bagi
perkembangan koperasi2. Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas dan usaha mereka kepada organisasi. Tanpa ada orang-orang yang cakap, organisasi dan manajemen akan gagal mencapai tujuannya. seorang manajer sebagai pemimpin perusahaan melaksanakan fungsi penyusunan personalia (staffing) secara efektif akan menentukan keberhasilan mereka sebagai seorang manajer.3 Masalah sumber daya manusia dapat dilihat dari dua aspek, yakni kuantitas dan kualitas. Kuantitas merupakan jumlah sumber daya manusia yang penting kontribusinya dalam pembangunan bahkan kuantitas sumber daya manusia tanpa disertai dengan kualitas yang baik akan menjadi beban pembangunan suatu bangsa akan terhambat. Sedangkan kualitas merupakan mutu SDM, yang menyangkut kemampuan, baik fisik maupun
non fisik
(kecerdasan dan mental). Oleh sebab itu untuk kepentingan akselerasi suatu pembangunan dibidang apapun, maka peningkatan kualitas SDM merupakan suatu prasyarat utama4 Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdiri dari beberapa kelompok aktivitas yang saling berhubungan, terjadi dalam konteks organisasi,
2
Kartasapoetra dkk, Koperasi Indonesia, penerbit : Rineka Cipta dan bina aksara. Cetakan ke enam, Februari 2003. 3 Manajemen,Edisi kedua, oleh: Dr.T. Hani Handoko Dosen Fakultas Ekonomi UGM, diterbitkan oleh BPFE-YOGYAKARTA anggota IKAPI. 4 Triton TB, Paradigma Baru, Manajemen Sumber Daya Manusisa, (Yogjakarta:tugu,2005), cet ke 1 hal 73
4
berhubungan
dengan
perencanaan
Sumber
Daya
Manusia
(SDM),
kesetararaan kesempatan kerja, pengangkatan pegawai, pengembangan sumber daya manusia, kompensasi dan tunjangan kesehatan, keselamatan dan keamanan, hubungan karyawan dan buruh atau manajemen5. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan pilihan yang mempunyai arti strategis bagi bangsa Indonesia. Karena proses pembangunan nasional yang harus berlangsung berkesinambungan mengharuskan adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Di samping itu sumber daya manusia yang berkualitas akan memungkinkan bangsa Indonesia merebut keunggulan kompetitif atas bangsa-bangsa lain di dunia.6 Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dimulai dengan orientasi karyawan baru, pengembangan sumber daya manusia juga meliputi pelatihan keterampilan pekerjaan. Ketika pekerjaan berkembang dan berubah, diperlukan pelatihan ulang yang dilakukan terus menerus untuk menyesuaikan perubahan teknologi, agar sumber daya manusia dapat memainkan peran strategis, maka harus fokus pada implikasi jangka panjang dari persoalan sumber daya manusia.7 Program kerja pada hakekatnya merupakan agenda kerja tahunan dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi koperasi. Program kerja merupakan salah satu pegangan bagi organisasi dalam rangka mewujudkan 5
Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia,diterbitkan oleh PT Reika Aditama,No.98 Bandung 40254,anggota IKAPI,Cet Pertama juli:2007, hal 25 6 Wakhudin, Tarmizi Taher, Jembatan Umat, Ulama dan Umara, ( Bandung: PT. Granisia, 1998), cet. Ke-1, h.237. 7 Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia,diterbitkan oleh PT Reika Aditama,No.98 Bandung 40254,anggota IKAPI,Cet Pertama juli:2007,hal 27-28
5
visi dan misi Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ), sebagai bagian dari tugas dan fungsi koperasi untuk mewujudkan kesejahteraan bagi anggota, terintegerasi dalam kegiatan ekonomi dan sosial yang serasi, seimbang, dan berkelanjutan, dengan pelayanan sarana dan prasarana yang handal dalam pengembangan kehidupan bersama. Program
kerja menduduki tempat yang strategis karena didalamnya
mengandung unsur bagaimana mengatur dan mengelola organisasi. Mengingat besarnya tantangan tugas tersebut maka program kerja KKGJ disusun dengan memperhatikan aspek keterpaduan antar unit kerja dalam menyelesaikan tugas pokok dan fungsi. Di antara program kerja Koperasi Keluarga Guru Jakarta ialah bidang keuangan, bidang peningkatan sumber daya manusia, bidang pengembangan usaha. Sesuai yang dipaparkan dalam buku program kerja pengurus, Program kerja 2010 disusun secara fleksibel dan reliabel sehingga akan memudahkan dalam
mengantisipasi
jika
terjadi
perkembangan. Hal ini menjadi
perubahan
yang
sesuai
dengan
perhatian karena estafet manajemen dan
kesinambungan program dengan tahun sebelumnya harus terjaga.8 Keberhasilan mengimplementasikan program akan sangat bergantung kepada adanya partisipasi dan tanggung jawab dari seluruh anggota yang bersinergi dengan pengurus KKGJ serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia anggotanya dalam program pembinaan dan pendidikan bagi para anggotanya. 8
Rancangan program kerja & APBK Pengurus dan Program Kerja Pengawas Tahun Buku 2010,KOPERASI KELUARGA GURU JAKARTA (KKGJ),Badan Hukum No. 119/BH/PAD/KWK.9/XII/1998
6
Pembinaan dan pendidikan bagi para anggota Koperasi sangatlah penting, untuk meningkatkan kualitas sumber daya anggota Koperasi, hal ini dapat dilihat dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia Koperasi Keluarga Guru Jakarta yang kurang baik sehingga berdampak sumber daya manusia yang kurang berkualitas. Koperasi Keluarga Guru Jakarta mempunyai banyak program diantara program tersebut meningkatkan sumber daya manusia (SDM), seperti yang dijelaskan dalam buku Koperasi azas-azas teori dan praktek Koperasi pendidikan, Koperasi adalah mutlak untuk dilaksanakan oleh setiap organisasi Koperasi. semua Koperasi harus menyelenggarakan pendidikan bagi pengurus, petugas, karyawan dan umum tentang azas-azas dan tekhnik berkoperasi baik dipandang dari sudut ekonomi maupun dari sudut demokrasi. Dengan ditingkatkannya kemampuan para pengurus,petugas, karyawan dan umum, diharapkan bahwa azas-azas koperasi akan lebih mudah dapat diterapkan dalam praktek,karena selama ini nampaknya terdapat jurang pembatas antara cita-cita berkoperasi dan praktek berkoperasi.9 Berdasarkan paparan latar belakang masalah tersebut, penulis sangat tertarik untuk mengambil judul “ Analisa Program Pembinaan dan Pendidikan
Koperasi
Keluarga
Guru
Jakarta
(KKGJ)
dalam
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Anggota”.
9
Drs.Hendrojogi,Msc, KOPERASI Azas-Azas Tepri dan Praktek, Edisi Revisi 2002. PT Raja Grafindo Persada,Jakarta. hal 39.
7
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Agar pembahasan
skripsi ini terarah, maka penulis membatasi
masalah tersebut hanya pada Analisa program Pembinaan dan pendidikan, yang diterapkan Koperasi Keluarga Guru Jakarta dalam Program Pembinaan dan Pendidikan para anggota untuk meningkatkan kualitas sumber daya anggota pada periode tahun 2010-2011.
2. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka penulis mengambil pokok yang diangkat adalah Analisa Program Pembinaan dan Pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta,pokok yang diambil sebagai berikut: a. Bagaimana Program Pembinaan dan Pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta dalam meningkatkan kualitas sumber daya anggota? b. Apa faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam mengimplementasikan program pembinaan dan pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Anggota (SDM) anggota?
8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan Pokok Permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui Program Pembinaan dan Pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta dalam meningkatkan
kualitas sumber daya
anggota. b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat program Pembinaan dan Pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) anggota
2. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian di atas diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat antara lain : a. Manfaat Teoritis (akademis) 1) Penelitian ini dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan khususunya di bidang Manajemen Dakwah kepada mahasiswa, yang membahas tentang sumber daya manusia, jurusan serta Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan umumnya pada lembaga Koperasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
9
b. Manfaat Praktis 1) Bagi lembaga, diharapkan agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pengajaran serta peneyempurnaan kebijakan lembaga dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) anggota. 2) Merekomendasikan bagi Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) untuk
meningkatkan
keefektifan program
pembinaan dan
pendidikan dalam melaksanakan program dan pencapaian yang telah ditetapkan.
D. Metodologi Penelitian 1. Metode/Pendekatan Penelitian Pada penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu cara yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati10. Dengan desain penelitiannya deskriptif analisis, yaitu kegiatan penelitian yang pencarian faktanya dengan mengembangkan teori-teori yang ada serta mengadakan pengamatan langsung di lapangan mengenai objek yang akan diteliti. Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini dari melihat kaitan antara
10
Lexy J. Moleong, Metodologi penelitian kualitatif (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2004), cet. Ke-18, h.3
10
variabel-variabel yang diteliti11. Dengan memilih metode kualitatif, penulis mengharapkan akan memperoleh data yang lengkap dan akurat.
2. Subjek dan Objek Penelitian Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) dan para anggota yang ada di KKGJ. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah analisa Program Pembinaan Dan Pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Anggota.
3. Data dan Sumber Data Data merupakan sesuatu yang sangat penting untuk digunakan dalam sebuah penelitian guna menjelaskan valid atau tidaknya suatu penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Sejarah singkat lembaga, visi, misi, dan tujuan lembaga, letak geografisnya, isi Program Pembinaan dan Pendidikan KKGJ, Tahapan Program Pembinaan Pendidikan lembaga, Struktur KKGJ, Serta Unitunit usaha yang ada di lembaga tersebut. b. Data mengenai Program Pembinaan dan Pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ), dan hasil yang telah dicapai dalam program tersebut.
11
Mardais, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi aksara, 2002), cet. Ke-5 , h 26
11
Berkaitan dengan metode penelitian yang digunakan, maka sumber data primer dari penelitian ini diperoleh dari data-data serta wawancara pada saat penelitian dan orang yang merespon atau menjawab pertanyaan penelitian, baik tertulis maupun lisan dan dapat pula berupa buku, surat kabar, catatan transkrip makalah dan sebagainya. Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini dapat berupa keterangan atau pendapat yang dapat diperoleh dari seseorang yang terlibat langsung dalam Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ).
4. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara Adalah, (interview) penulis mengadakan komunikasi langsung dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada beberapa pertanyaan kepada pimpinan, sekertaris, kepala bagian tata usaha, serta manajer Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ).
b. Observasi Dalam observasi ini penulis melakukan pengamatan dan mencatat langsung terhadap objek penelitian yaitu analisa program pembinaan dan pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) anggota.
12
c.
Dokumentasi Dalam hal ini penulis mengumpulkan data-data yang sudah tersimpan di Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ).
d. Studi Kepustakaan merupakan suatu usaha untuk memperoleh data sekunder. Hal ini penting
untuk
mendapatkan
teori-teori
dan
data-data
untuk
memperkuat argumentasi. Selanjurtnya penelitian kepustakaan yang dilakukan dengan membaca buku-buku atau sumber-sumber lainnya yang menjadi rujukan yang bersifat ilmiah dan ada relevansinya dengan masalah-masalah yang sedang diteliti atau dibahas pada skripsi ini. Sedangkan teknik dan metode penulisan dalam skripsi ini berpedoman pada “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi)” yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007.
5. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian sejak Bulan Desember 2010 sampai dengan April 2011. Adapun lokasi penelitian adalah kantor KKGJ yang beralamat di Jalan Pori Raya No. 8, Pisangan Timur, Jakarta Timur.
13
6. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu suatu teknik analisis data dimana penulis terlebih dahulu memaparkan semua data yang diperoleh dari hasil pengamatan, kemudian menganalisisnya dengan berpedoman kepada sumber-sumber yang tertulis.
E. Tinjauan Pustaka Dalam menyusun skripsi ini, penulis telah mencoba meneliti buku, dan skripsi pada UIN Jakarta yang pembahasannya hampir sama, dengan pembahasan yang penulis bahas, diantaranya adalah: 1. Skripsi yang berjudul “Mekanisme Penyaluran Dana Koperasi syariah BMT Assalam dalam pemberdayaan UKM kebayoran Baru Jakarta Selatan”, yang ditulis oleh Ach. Zaini yang membahas tentang Mekanisme penyaluran dana koperasi syariah, mekanisme penyaluran dana koperasi syariah, serta bentuk pemberdayaan terhadap usaha kecil menengah (UKM). 2. Skripsi yang berjudul “Manajemen Koperasi UIN Syarif Hidayatullahh Jakarta Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggotanya”, yang ditulis oleh Abdul Gofur yang membahas bagaimana Manajemen Koperasi UIN Jakarta dalam meningkatkan kesejahteraan para anggotanya, serta tingkat kepuasan
anggota
terhadap
kesejahteraan anggotanya.
koperasi
UIN
dalam
meningkatkan
14
3. Skripsi yang berjudul “Pola Rekruitment Anggota Baru Pada Induk Koperasi Syariah (Inkopsyah) BMT) Cipayung Jakarta Timur”, yang di tulis oleh Panji Rizki Nurdiansyah yang membahas pola rekrurment dari calon
anggota. Inkopsyah, serta faktor pendukung dan penghambat
rekrutmen anggota baru Inkopsyah. 4. Skripsi yang berjudul “Evaluasi Hasil Program Simpan Pinjam Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “BUDI SETIA” Dalam Pemberdayaan Ekonomi Karyawan”, yang ditulis oleh
Resti Risnawaty
membahas
tentang analisa terhadap tujuan yang telah dicapai oleh Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “ BUDI SETIA” yang berpengaruh pada peningkatan Ekonomi Karyawan, Analisa hasil jangka panjang yang tampak sebagai akibat dari Program Simpan Pinjam Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “BUDI SETIA”. Sementara judul penulis adalah Analisa Program Pembinaan Dan Pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Anggota. Dengan batasan masalah hanya pada program pembinaan dan pendidikan, yang diterapkan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia anggota pada PERIODE 2010-2011 dan perumusan masalah bagaimana program pembinaan dan pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia anggota, serta faktor yang menjadi pendukung serta penghambat dalam mengimplementasikan program pembinaan dan pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) dalam
15
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) anggota. Dari pembatasan masalah dan perumusan masalah tersebut sudah sangat jelas sekali perbedaannya, judul yang lebih ditekankan adalah peningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Anggota melalui program pembinaan dan pendidikan.
F. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembahasan dalam skripsi ini, maka penulis menyusun ke dalam 5 (lima) bab. Setiap bab terdiri dari sub bab. Bab-bab tersebut secara keseluruhan saling berkaitan satu sama lain, yang diawali dengan pendahuluan dan diakhiri dengan bab penutup yang berupa kesimpulan dan saran-saran. Bab I
:
Pendahuluan, bab ini berisikan Latar belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan masalah, Tujuan dan Manfaat penelitian, sistematika penulisan.
Bab II
:
Tinjauan Teori, bab ini berisikan Pengertian Program, Pembinaan, Pendidikan, kualitas, Sumber Daya Manusia (SDM).
Bab III :
Gambaran Umum Koperasi Keluarga Guru Jakarta, bab ini berisikan tentang Tinjauan Umum tentang Koperasi Keluarga guru Jakarta,sejarah berdirinya koperasi keluarga guru Jakarta (KKGJ), Visi, Misi Letak geografisnya, isi Program pembinaan dan Pendidikan KKGJ.
16
Bab IV
:
Hasil Penelitian, bab ini berisikan tentang Analisa Program Pembinaan dan Pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) para anggota, dan Faktor-faktor yang menjadi
pendukung
dan
penghambat
dalam
mengimplementasikan program pembinaan dan pendidikan KKGJ dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) anggota Bab V
:
Penutup, bab ini berisikan kesimpulan, dan saran-saran.
BAB II TINJAUAN TEORI
A. PROGRAM 1. Pengertian Program Secara etimologi, dalam kamus besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan Kebudayaan (1998), program adalah acara (seperti sebuah siaran, pengelolaan dan sebagainya).1 Sedangkan menurut As Homby, program merupakan sebuah rancangan acara yang akan disiarkan di televisi.2 Menurut bahasa program merupakan sebuah istilah
yang
digunakan oleh organisasi. Program digunakan sebagai bentuk cara menjalankan sebuah usaha atau kegiatan, dengan kata lain adalah sebuah rancangan yang disusun secara sistematis. Secara terminologi, Undang-Undang Penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata Program untuk acara tetapi menggunakan istilah siaran yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Program adalah rancangan mengenai asas-asas serta usaha-usaha (dalam ketatanegaraan, perekonomian, dan sebagainya) yang akan dijalankan)3.
1
DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka), cet.ke-1, h.702 AS Homby, AP Cowie, oxford advanced leaner „s oxford university press, h. 21 3 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, h. 702 2
17
18
Suharmi
Arikunto
mengemukakan
bahwa
program
adalah
“sederetan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu kegiatan tertentu”4. Menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia yang di tulis oleh Drs. Tri Rama K. program adalah rancangan mengenai asas-asas serta dengan usaha-usaha dalam ketatanegaraan, perekonomian dan sebagainya yang akan dijalankan5. Sedangkan menurut buku Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ), bahwa pengertian program adalah pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah-langkah yang diperlukan untuk merealisikan rencana yang telah ditetapkan di dalam jangka waktu tetentu (1 tahun). Programprogram koperasi berkaitan dengan aktivitas penyediaan atau pengadaan barang untuk anggota, pemasaran produk-produk anggota, penyediaan dana dan jasa lainnya atau berbagai bentuk pelayanan lainnya. Bila suatu perencanaan usaha telah diterjemahkan ke dalam program kerja dari masing-masing unit bagian, maka akan mempermudah aparat manajemen untuk melaksanakan dan juga mempermudah proses pengawasan dan pengendaliannya, pengordinasiannya, serta penyusunan laporan pertanggungjawaban dari masing-masing unit atau bagian. Apabila hal ini dapat dilaksanakan maka akuntabilitas manajemen koperasi dari sisi penyusunan rencana kerja atau (program) dapat dipertanggungjawabkan dan dapat menjamin keberhasilan koperasi untuk mencapai tujuannya.
4 5
Arikunto,Suharsimi, “Penilaian Pendidikan”, Yogyakarta: Bina Aksara, 1998. h. 2 Drs. Tri Rama K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, “Karya Agung” Surabaya
19
Program Kerja merupakan bagian dari perangkat lunak dalam menjalankan roda organisasi, dalam upayanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, karena itu merupakan sebuah kelaziman, program kerja dapat dijadikan sebagai tingkat penuntun, dasar pijakan dan landasan hukum dalam mengelola organisasi6. Dari pemaparan definisi di atas, yang dimaksud program adalah sederetan rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh sebuah lembaga untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Macam dan Jenis Program Macam atau jenis program dapat beragam wujud, jika ditinjau dari berbagai aspek, sebagai berikut : a. Dari segi tujuan, ada yang bertujuan mencari keuntungan, maka ukurannya adalah seberapa banyak program tersebut telah memberikan keuntungan, dan jika program tersebut bertujuan sukarela, maka ukurannya adalah seberapa banyak program tersebut bermanfaat bagi orang lain. b. Dari segi jenis, ada program pendidikan, program program Koperasi, program kemasyarakatan, dan
pemberdayaan, sebagainya.
Klasifikasi tersebut tergantung dari isi program yang bersangkutan. c. Dari segi jangka waktu, ada program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka penjang.
6
Program Kerja dan APBK pengurus dan Program Kerja Pengawas Tahun Buku 2010
20
d. Dari segi keluasan, ada program sempit dan ada program luas. e. Dari segi pelaksanaannya, ada program kecil dan ada program besar. f. Dari segi sifatnya, ada program penting dan ada program kurang penting.7
3. Sistem dan Proses Penerapan Program Dalam menentukan sasaran program yang dicapai dapat berjalan secara maksimal, diperlukannya sebuah sistem, sebagai alat untuk mencapai tujuan. Sistem banyak digunakan orang untuk menggambarkan totalitas yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi dan bergerak menuju ke suatu tujuan tertentu. Adapun dalam sistem tersebut terdiri dari sub-sub sisitem yang bediri sendiri serta saling berkaitan. Dalam pengertiannya, sistem merupakan suatu kesatuan dari beberapa subsistem atau elemen untuk mencapai tujuan. Dalam pengertian lainnya komponen-komponen atau subsistem yang saling berinteraksi, dimana masing-masing bagian tesebut dapat bekerja secara sendiri-sendiri (independen) atau bersama-sama serta saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tesebut dapat tercapai secara keseluruhan. Keterkaitannya dalam pelaksanaannya program sangat berpengaruh pada pentingnya kualitas informasi yang digunakan untuk menyusun
7
Arukunto Suharsimi, “Penilaian Pendidikan”, Yogyakarta: Bina Aksara,1998. hal. 2
21
berbagai program kegiatan dalam bentuk informasi yang diperoleh, dengan cara menyimpan, memelihara dan menggunakan informasi tesebut. Dalam mengimplementasikan sebuah kegiatan atau program, diperlukan metode sebagai alat penunjang jalannya sebuah kegiatan atau program diantaranya dikemukakan oleh Schendel dan Hofer, sebagai berikut: Pertama, struktur, termasuk didalamnya metode spesialisasi, metode departementalisasi, koordinasi, delegasi wewenang dan organisasi informal. Kedua, Proses, meliputi sistem alokasi sumber daya, sistem informasi, sisitem evaluasi dan pengukuran, sistem imbalan, prosedur pelaksanaan dan sistem promosi. Ketiga, berkenaan perilaku antar pribadi dalam organisasi, gaya kepemimpinan, dan penggunaan kekuasaan. Proses pelaksanaan program tertuang dalam pelaksanaan satuan kegiatan diantaranya kegiatan layanan dan kegiatan pendukung merupakan ujung tombak kegiatan secara keseluruhan. Proses yang perlu ditempuh adalah: a. Tahap perencanaan, program satuan layanan dan kegiatan pendukung direncanakan secara tertulis dengan memuat sasaran, tujuan, materi, metode, waktu, tempat dan rencana penilaian. b. Tahap pelaksanaan, program tertulis satuan kegiatan (layanan atau pendukung) dilaksananakan sesuai dengan perencanaannya. c. Tahap penilaian, hasil kegiatan diukur dengan hasil evaluasi. d. Tahap analisis hasil, hasil penilaian dianalisis untuk menegetahui aspek-aspek yang perlu, mendapat perhatian lebih lanjut.
22
e. Tahap tindak lanjut, hasil kegiatan ditindaklanjuti berdasarkan hasil analisis yang dilakukan sebelumnya. Melalui layanan dan atau kegiatan pendukung yang relevan.8
4. Tujuan Program Tujuan adalah sasaran atau maksud yang akan dicapai dalam proses pelaksanaan kegiatan yang direncanakan. Hali ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto sebagai berikut:9 Tujuan program merupakan suatu yang pokok dan harus dijadikan pusat perhatian oleh evaluator. Jika suatu program memiliki tujuan yang tidak bermanfaat, maka program tersebut tidak perlu dilaksananakan. Tujuan program dibagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum biasanya menunjukkan output dari program jangka panjang, sedangkan tujuan khusus outputnya program jangka pendek.10
B. PEMBINAAN 1. Pengertian Pembinaan Kata pembinaan berasal dari bahasa arab yang berarti “bina” artinya bangunan. Setelah dibakukan ke dalam bahasa Indonesia, jika diberi awalan “pe-“ dan akhiran “an” menjadi pembinaan yang mempunyai arti pembaruan, penyempurnaan usaha, tindakan dan kegiatan
8 9 10
Hallen A, Bimbingan dan konseling hal.8 Arikunto,Suharsimi, “Penilaian Pendidikan”, Yogyakarta: Bina Aksara,1998. h.35 Ibid, h.45
23
yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.11 Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, kata “ Pembinaan “ mengandung arti penyempurnaan, pembaharuan usaha, tindakan yang di lakukan secara budaya guna untuk memperoleh hasil yang baik.12 Sedangkan pembinaan dalam kamus bahasa Indonesia kontemporer adalah “Proses pembinaan, membina, membangun, atau menyempurnakan upaya mendapat hasil yang lebih baik.13 Arti kata ”Pembinaan” dari segi terminology (istilah) Pembinaan adalah suatu upaya, usaha kegiatan yang terus menerus untuk mempelajari, meningkatkan,
menyempurnakan,
mengarahkan,
mengembangkan
kemampuan untuk mencapai tujuan agar sasaran pembinaan mampu menghayati dan mengamalkan ajaran Islam sebagai pola kehidupan seharihari baik dalam kehidupan pribadi, keluarga maupun kehidupan sosial masyarakat.14 Pembinaan adalah segala upaya pengelolaan berupa merintis, meletakkan dasar, melatih, membiasakan, memelihara, mencegah, mengawasi,
menyantuni,
mengarahkan,
serta
mengembangkan
kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan, mewujudkan manusia
11
Departemen pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1994), Cet. Ke-2,h.117 12 Poerwadarminto, Wjs, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), h.23 13 Peter salim dan Yanni, Kamus Bahasa Indonesia, Kontemporer (Jakarta: Modern English, 1991) h. 13 14 Proyek penerangan Bimbingan Khutbah Dakwah Agama, Pembinaan Rohani pada Dharma Wanita, (Jakarta: DEPAG, 1984) h.8.
24
sejahtera dengan mengadakan dan menggunakan segala daya dan dana yang dimiliki.15 Adapun Pembinaan Menurut Zakiah Daradjat adalah upaya pendidikan baik formal maupun nonformal yang dilaksanakan secara sadar berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan,
menumbuhkan,
mengembangkan
suatu
dasar
kepribadian yang seimbang, utuh, selaras. Pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta prakarsa sendiri, menambah, meningkatkan, dan mengembangkan kearah tercapainya mertabat, mutu dan kemampuan manusia yang optimal dan pribadi yang mandiri.16 Pembinaan menurut istilah adalah : suatu kegiatan untuk mempertahankan
dan
menyempurnakan
sesuatu
yang
telah
ada
sebelumnya.17 Begitu pula pembinaan dapat mengandung arti usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk memperoleh hasil yang lebih baik.18 Pengertian Pembinaan yang terakhir adalah sesuatu upaya usaha yang terus menerus untuk memperbaiki, meningkatkan, menyempurnakan, mengarahkan dan mengembangkan kemampuan untuk mencapai tujuan
15
Badan Penasehat Perkawinan, persekisihan, dan Perceraian BP-4, Menbina Keluarga Bahagia dan Sejahtera, (Jakarta: BP-4, 1994), h.3. 16 Zakia Daradjat, Ilmu jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), Cet. Ke-15, h.36 17 Asmuni Syukuri, Dasar-Dasar Stategis Dakwah Islam (Surabaya: Al-ikhlas, 1983), Cet, ke-2, h 17 18 Departemen pendidikan Nasional, Kamus Besar bahasa Indonesia, Edisi ke-3 (Jakarta: Balai Pustaka,t.t) h,17
25
yaitu agar sasaran pembinaan mampu menghayati dan mengamalkan sesuatu.19 Demikianlah arti pembinaan yang bermacam-macam berdasarkan referensi yang berbeda-beda pula, namun penulis dapat mengambil kesimpulan tentang pengertian pembinaan adalah suatu upaya untuk mengelola atau penanganan yang berupa melatih, mengembangkan serta meningkatkan Sumber Daya manusia (SDM) untuk memperoleh hasil yang lebih baik secara efektif dan efisien.
2. Bentuk Pembinaan Berdasarkan pengertian dari pembinaan itu sendiri, maka menurut Ainur Rahim Faqih, pembinaan atau bimbingan dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu sebagai berikut:20 1. Bimbingan langsung Yaitu komunikasi langsung dimana pembimbing dan klien langsung bertatap muka. Dalam bimbingan langsung, pembimbing dapat menggunakan teknik: a.
Individual, cara ini memungkinkan pembimbing dan klien berbicara langsung empat mata. Hal ini dapat dilakukan pada saat percakapan pribadi, kunjungan ke rumah, kunjungan dan observasi kerja klien.
19
Bp4, Pembinaan keluarga Bahagia sejahtera (Jakarta: 1984), h.8 Ainur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, (Yogyakarta: UII Press, 2001), cet. Ke-2, h.55 20
26
b.
Kelompok pembimbing melakukan komunikasi langsung dengan klien dalam kelompok. Hal yang dapat diterapkan dalam bimbingan kelompok adalah diskusi kelompok, karyawisata, sosiodarma, dan group teaching.
2. Bimbingan Tidak Langsung Adalah bimbingan yang dilakukan melalui media komunikasi masa. Bimbingan tidak langsung dapat pula dilakukan secara individual maupun kelompok. Teknik yang digunakan adalah: a.
Individual, dilakukan melalui surat, telpon, fax, email dan lain sebagainya.
b.
Kelompok, dapat dilakukan melalui papan bimbingan, surat kabar atau majalah, brosur, radio atau televisi.
C. PENDIDIKAN 1. Pengertian Pendidikan Secara etimologi pendidikan berasal dari kata didik dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “kan” yang mengandung arti “Perbuatan” (hal, cara, dan sebagainya).21 Adapun dalam kamus besar Bahasa Indonesia pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu: memelihara dan memberikan latihan (ajaran pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai Pengertian: Proses pengubahan sikap
21
Sudirman N, dkk, Ilmu Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1991) Cet.5 h.4
27
dan tata tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik.Dalam bahasa arab kata pendidikan pada umumnya menggunakan kata tarbiyah, dengan kata kerja “robba” yang berarti mendidik.22 Kata pendidikan sering diartikan bermacam-macam. Dalam kehidupan sehari-hari kata pendidikan diartikan dengan lembaga pendidikan dan ada kalanya diartikan dengan hasil pendidikan. Pendidikan dalam bahasa Yunani yaitu “peadagogie” artinya bimbingan yang diberikan kepada anak. Kemudian dalam bahasa inggris digunakan kata “education” yang artinya pengembangan atau bimbingan. Pendidikan itu sendiri mempunyai arti bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian
yang. individu dalam
masyarakat23. Syed Muhammad Al-Naquibi Al-Attas juga mengatakan bahwa pendidikan ialah” suatu proses penanaman sesuatu kedalam diri manusia24. Menurut Hasan Langulung pendidikan ialah “mengubah dan memindahkan
nilai
kebudayaan
kepada
setiap
individu
dalam
masyarakat”25 Menurut Amir Dien Indrakusuma bahwa pendidikan ialah
22
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), edisi III, cet ke-4, h. 263 23 Ahmad D Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Al Maarif, 1986),Cet. Ke-6,h. 19 24 Syed Muhammad Al-Naquibi Al-Attas, konsep Penddidikan Dalam Islam Ali Bahasa Haidir Bagir, (Bandung: Mizan, 1988), Cet. Ke-3, h.35 25 Hasan Langulun, Pendidikan Dalam Peradaban Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1985), Cet. Ke-3, h.3
28
”bantuan yang diberikan dengan sengaja kepada anak dalam pertumbuhan jasmani maupun rohaninya untuk tingkat dewasa”26. Menurut Dictionary Of Education, yang dikutip oleh Drs.H.M. Alisuf Sabri dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam, bahwa pendidikan diartikan: a. Serangkaian Proses dengannya seseorang atau anak mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya yang bernilai atau berguna di masyarakat. b. Proses Sosial di mana orang-orang atau anak-anak dipengaruhi dengan lingkungan yang (sengaja) dipilih dan dikendalikan (misalkan oleh guru di sekolah) sehingga mereka memperoleh kemampuankemampuan social dan perkembangan individu yang optimal.27 Dalam bukunya Dr. Oemar Hamalik yang berjudul Kurikulum dan pengajaran. Arti Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara tepat atau serasi dalam kehidupan masyarakat.28 Sedangkan beberapa ahli yang lain mengartikan Pendidikan sebagai sebagai berikut:
26
Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, tth),
27
Alisf Sabri, Ilmu Pendidikan, Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, cet.1 1999 h.4 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta:Bumi Aksara) 2005, Cet.5 h.3
h. 27 28
29
a. Langeveld : Mendidik ialah mempengaruhi anak dalam usaha membimbingnya dilaksanakan dengan sengaja. Pendidikan hanya terdapat dalam pergaulan yang disengaja antara orang dewasa dengan anak dasn diarahkan kepada tujuan pendidikan. b. SA. Branata, dkk: Pendidikan ialah usaha yang disengaja diadakan, baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung, untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan. c. Ki Hajar Dewantara: Mendidik ialah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota Masyarakat dapat mencapi keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Menurut GBHN (Ketetapan MPR RI NO.IV/MPR/1973) dikatakan bahwa: ”Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup”.29 Dalam undang-undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan diri, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa, dan Negara.30
29 30
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), cet. I h.5-6 Paradigma baru pendidikan nasional dalam undang-undang SisDikNas, kelembagaan
islam 2003,
30
Pendidikan adalah salah satu cara utama bagaimana masyarakat mempengaruhi perilaku warganya. Pendidikan dilakukan secara formal di sekolah dan secara non-formal di lembaga-lembaga luar sekolah, dengan maksud agar yang lulus dan yang tidak lulus dapat merasakan pendidikan tersebut. Sebabnya ialah, Negara dan masyarakat mengharapkan orangorang muda dan orang dewasa benar-benar memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan bangsa akan bermacam-macam tenaga professional yang ahli semuanya berkepribadian. Pendidikan pada hakikatnya harus mengutamakan unsur manusia. Manusia adalah tujuan, dan bukan merupakan sekedar alat belaka. Manusia bukan alat bagi terlaksananya pembangunan, melainkan tujuan pembangunan itu sendiri. Itu sebabnya manusia Indonesia harus dapat mengikuti pembaharuanpembaharuan. Dari beberapa kutipan tentang pengertian di atas menunjukkan bahwa pendidikan adalah proses transformasi nilai-nilai yang ada agar dapat
dimiliki
oleh
masyarakat,
diinternalisasikan
oleh
generasi
penggantinya, agar dapat melanjutkan warisan budaya.
2. Jenis Pendidikan, Jalur Pendidikan dan Jenjang Pendidikan A. Jenis pendidikan Dalam buku Administrasi pendidikan karangan Dr. Hadari Nawawi dikatakan sebagai berikut:
31
1. Pendidikan formal adalah usaha pendidikan yang diselenggarakan secara sengaja, berencana, terarah, dan sistematis melaui suatu lembaga pendidikan yang disebut sekolah. 2. Pendidikan
informal
adalah
usaha
pendidikan
yang
diselenggarakan secara sengaja, tetapi tidak berencana, dan tidak sistematis di luar lingkungan keluarga. 3. Pendidikan nonformal adalah
pendidikan yang diselengarakan
secara sengaja dan berencana tetapi tidak sistematis di luar lingkungan keluarga dan sekolah.31
B. Jalur Pendidikan Jalur pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, pendidikan akademis, dan pendidikan professional. Masingmasing dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Pendidikan umum Pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan peningkatan keterampilan peserta didik dengan pengkhususan yang diwujudkan pada tingkat akhir masa pendidikan. b. Pendidikan kejuruan Pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang tetentu. 31
Juni 2008
Hadari Nawawi Dasar-Dasar Kependidikan, Komponen MKDK, Cetakan Kelima,
32
c. Pendidikan luar biasa Pendidikan yang khusus diselenggarakan untuk peserta didik yang menyandang kelainan dan mental. d. Pendidikan kedinasan Pendidikan yang berusaha meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas kedinasan untuk pegawai atau calon pegawai suatu
departemen
pemerintah
atau
lembaga
pemerintahan
departemen. e. Pendidikan keagamaan Pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran keagamaan yang bersangkutan. f. Pendidikan akademik Pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan. g. Pendidikan profesional Pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu32.
C. Jenjang pendidikan Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan menengah merupakan
32
33
lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan kejuruan.sedangkan pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doctor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi.33
3. Tujuan Pendidikan Tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah untuk mengubah orang yang dihendaki adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang setelah melalui proses pendidikan. Perubahan tingkah laku itu mencangkup perubahan berfikir, cara berbuat yang lebih ilmiah, penuh kecakapan, penuh kepercayaan pada diri sendiri, simpatik, rasional, dan bebas.34 Menurut Zakiyah Daradjat, ada beberapa tujuan pendidikan, yaitu: a. Tujuan umum yaitu, tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran, atau dengan cara lain. b. Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap tuhannya, merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan pendidikan Islam. c. Tujuan sementara yaitu, yang akan di capai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal.
33
Zurinal Z, Ilmu Pendidikan, Pengantar dan Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan, cet ke 1,diterbitkan Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press 34 Drs.Cece Wijaya Dkk, Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan Dan Pengajaran, , PT . Remaja Rosdakarya,Bandung 1992 cet pertama h. 25
34
d. Tujuan operasional yaitu dengan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu.35 Sedangkan menurut Tim Penyusun Buku Pendidikan Islam, Tujuan pendidikan, terbagi menjadi empat macam, yaitu: tujuan umum, tujuan akhir, tujuan sementara, dan tujuan operasional. a. Tujuan umum, adalah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan pendidikan atau dengan cara yang lainnya. Tujuan ini meliputi seluruh aspek kemanusiaan, seperti: sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan, dan pandangan. b. Tujuan akhir, adalah membentuk “insan kamil” (manusia sempurna) yang mati dalam keadaan berserah diri kepada Allah dalam artian beragama islam. c. Tujuan sementara, adalah yang akan dicapai setelah anak diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam kurikulum pendidikan formal. d. Adapun tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan tertentu.36 Suharsimi Arikunto menerangkan tujuan pendidikan sebagai berikut: Pertama, tujuan umum pendidikan. Tujuan ini menentukan perlu dan tidaknya sesuatu program diadakan. Di dalam praktek sehari-hari di sekolah, tujuan ini dikenal sebagai, TIU (Tujuan Instruktional Umum). Kedua, tujuan yang didasarkan atas tingkah laku. Dalam periode 20 tahun 35 36
Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Aksara Mei,1996), cet ke-3 hal 29-33 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung:CZ.Pustaka Setia, 1997) h.48-62
35
terakhir ini, banyak usaha telah dilakukan untuk mencari metode yang dapat digunakan untuk menganalisis atau mengklasifikasikan sebuah pandangan yang berhubungan dengan kegiatan pendidikan sehari-hari. Ketiga, tujuan yang lebih jelas yang dirumuskan secara operasional.37
D. KUALITAS Kualitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia diartikan dengan tingkat baik atau buruknya sesuatu, taraf kepandaian, kecakapan, atau mutu.38 Pengertian tersebut lebih mengarahkan pada nilai normatif seseorang di mana ia harus melewati pendidikan formal untuk mendapatkan legitimasi berkualitas. Kata kualitas secara umum dapat difahami maksudnya tetapi kadang sulit diterjemahkan ke dalam kata-kata, mengingat kualitas merupakan konsep yang berangkat dari standar relative, oleh karena kental sekali dengan subjektifitas, di mana seorang mempunyai pemahaman yang berbeda-beda tentang kualitas. Kesulitan atau konseptualitas biasanya bisa diselesaikan dengan menggunakan kriteria dan kualifikasi yang jelas. Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik. Aplikasi kualitas sebagai sifat dari penampilan produk atau kinerja merupakan bagian utama strategi perusahaan
37
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), cet ke 6, hal 115. 38 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998) hal.467
36
dalam rangka meraih keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai pemimpin pasar ataupun sebagai strategi untuk terus tumbuh.39 Hal terbaik yang bisa dilakukan untuk memahami konsep kualitas adalah dengan mendefinisikan sejelas mungkin kriteria yang digunakan dalam menilai kualitas. Dalam pada itu secara substansif, istilah mutu itu sendiri mengandung dua hal yaitu sifat dan taraf. Sifat adalah sesuatu yang menerangkan keadaan benda sedang taraf menunjukkan kedudukannya dalam suatu skala.40 Oleh karenanya menjadi urgen penguraian sifat dan syaratsyarat yang harus dipenuhi sebagai acuan penelitian terhadap kualitas. Secara subtantif, istilah mutu (kualitas) dapat dilihat dari dua segi yaitu sebagai berikut : 1. Normative, mutu ditentukan berdasarkan pertimbangan kriteria intrinsic dan ekstrinsik. 2. Deskriptif, mutu (kualitas) ditentukan berdasarkan keadaan syaratnya. Misalnya hasil tes prestasi belajar. Jadi dapat kita simpulkan bahwa kualitas adalah tolak ukur untuk meningkatkan suatu pekerjaan agar dapat ditingkatkan kembali efektivitasnya, juga sebagai ukuran untuk menyatakan esensi suatu benda atau hal yaitu berupa standar ideal yang ingin dicapai oleh suatu proses dalam mencapai tujuan. Untuk perusahaan yang menerapkan strategi peningkatan kualitas, karakter perilakunya adalah: 39
J. Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan pelanggan (Jakarta : PT : Rineka Cipta,2006) cet ke-3, h.228 40 Sanusi Uwes, Manajemen Pengembangan Mutu Dosen, (Jakarta: Logos, 1999), hal. 27
37
a. Perhatian tinggi terhadap kualitas. b. Perhatian tinggi terhadap proses (bagaimana barang dan jasa dibuat atau disampaikan). c. Aktifitas dengan mengambil resiko rendah. d. Komitmen tingkat tinggi.
E. SUMBER DAYA MANUSIA 1. Pengertian Sumber Daya Manusia Menurut Bukhori Zainun, Sumber Daya Manusia adalah ”daya yang bersumber dari manusia, jadi sumber daya manusia adalah potensi yang dimiliki oleh manusia itu sendiri”41. Tiga pengertian sumber daya manusia meliputi: 1. Manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pegawai atau karyawan). 2. Potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya. 3. Potensi yang merupakan aset medan fungsi sebagai modal (non material/non finansial) di dalam organisasi, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.(Hadari Nawawi).42
41
Bukhori Zainun, Manajemen Sumber Daya Manusia,(Jakarta: PT Gunung agung, 2001) cet,ke 6, hal 64 42 Sedarmayanti, Manajemen Sumber daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil,(Bandung: PT Regfikla Aditama)hal,349
38
Dalam Ensiklopedi Indonesia, disebutkan bahwa ”Sumber Daya Manusia” (human resource) adalah skill (kemampuan), kapasitas, kecakapan yang dimiliki oleh perorangan yang memungkinkan untuk mendapatkan penghasilan43 Dengan demikian yang dimaksud dengan sumber daya manusia itu adalah kekuatan daya pikir dan karya manusia yang masih tersimpan dalam dirinya yang perlu dibina dan digali serta dikembangkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan kehidupan manusia44
2. Jenis Pengembangan Sumber Daya Manusia Jenis pengembangan sumber daya manusia dikelompokkan atas pengembangan sumber daya manusia secara informal dan pengembangan sumber daya manusia secara formal. a. Pengembangan sumber daya manusia secara informal yaitu karyawan atas keinginan dan usaha sendiri melatih dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku-buku literatur yang ada hubungannya dengan pekerjaan atau jabatannya. Pengembangan secara informal menunjukkan bahwa karyawan tersebut berkeinginan keras untuk maju dengan cara meningkatkan kemampuan kerjanya. Hal ini bermanfaat bagi perusahaan karena kerja
karyawan
semakin
besar,
disamping
efisiensi
dan
produktivitasnya juga semakin baik. 43
Hasan sadily, et.al, (ed) “Sumber Daya Manusia”, Esiklopedi Indonesia, (Jakarta: ikhtiar Baru, 1983), jilid 4, h. 2139 44 Jusuf Suit, loc. Cit
39
b. Pengembangan sumber daya manusia secara formal yaitu karyawan ditugaskan perusahaan untuk mengikuti pendidikan atau latihan, baik yang dilakukan perusahaan maupun yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pendidikan atau pelatihan. Pengembangan secara formal dilakukan perusahaan karena tuntutan pekerjaan saat ini ataupun masa datang, yang sifatnya non karier atau peningkatan karier seorang karyawan.45
3. Langkah-langkah dan Aktifitas Sumber Daya Manusia Kegiatan manajemen sumber daya manusia adalah membangun keunggulan
bersaing
karena
keunggulan
bersaing
merupakan
implementasi strategik, menciptakan suatu kapasitas, untuk berubah, dan membangun kesatuan strategik. Untuk melaksanakan ketiga hal tersebut, manajemen sumber daya manusia dapat menggunakan 6 (enam) bidang kegiatan, yaitu: 1. Desain organisasi 2. Staffing: 3. Komunikasi dan hubungan maasyarakat: 4. Kinerja/performance manajemen: 5. Sistem reward, benefit, dan pemenuhan: 6. Pengembangan karyawan dan organisasi. (Bernadiri & Russel, 1993)46
45 46
Malayu S.P. Hasibuan, Op. Cit, h. 69-71 Panji Anoraga, (Jakarta PT RINEKA CIPTA, hal 155
40
Desain organisasaional meliputi perencanaan tugas pekerjaan berdasarkan pada interaksi orang-orang, teknologi, dan tugas-tugas untuk mencapai misi, tujuan, dan rencana strategik organisasi. Aktivitas manajemen sumber daya manusia, analisis jabatan, desain jabatan, tim kerja, dan sistem informasi, dimasukkan dalam wilayah kebijakan manajemen sumber daya manusia. Usaha donsizing korporet seringkali mulai dengan analisis krirtis tentang bagaimana pekerjaan diselesaikan dan bagaimana pekerjaan dan unit kerjaberhubungan satu dengan yang lain. Setelah organisasi disusun dan jabatan didentifikasikian dengan jelas, seperti pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang diperlukan, posisi harus disusun. Staffing harus dilakukan dengan aliran orang, melalui, dan dari organisasi. Penarikan tenaga kerja, orientasi karyawan, seleksi, dan promosi merupakan beberapa fungsi yang menjadi wewenang manajemen sumber daya manusia. Dari wewenang manajemen sumber daya manusia, staffing nampaknya paling dipengaruhi oleh hukum. Sistem reward, benefit, dan pemenuhan harus dilakukan dengan beberapa tipe reward atau benefit yang mungkin tersedia bagi pekerja,seperti
kompensasi,
pembayaran
jasa,
pembagian
profit,
pemeliharaan kesehatan, vakansi, dan pensiun. Aktivitas juga termasuk pemenuhan baru dilakukan dengan beberapa tipe reward atau benefit yang mungkin tersedia bagi pekerja, seperti kompensasi, pembayaran jasa, pembagian profit, pemeliharaan kesehatan, vakansi, dan pensiun. Aktivitas juga termasuk pemenuhan persyaratan yang sangat banyak dihadapi
41
organisasi. Isu kesehatan dan keselamatan kerja dan kebijakan pengangguran merupakan dua wilayah utama yang menjadi wewenang. Keputusan manajerial dengan mempertimbangkan sisitem kerja dapat berdampak pada produktivitas dan kualitas hidup pekerja. Program pengembangan dan memelihara keterampilan pekerja berdasarkan kebutuhan organisasi dan pekerja. Seperti yang dijelaskan pada buku Manajemen sumber daya manusia, edisi 10 yang ditulis oleh Robert L. Mathis dan John H. manajemen SDM terdiri atas beberapa kelompok aktivitas yang saling berhubungan yang tejadi dalam konteks organisasi. Selain itu, semua manajer yang memiliki tanggung jawab SDM harus mempertimbangkan pengaruh
lingkungan
eksternal,
hukum,
politik,
ekonomi,
sosial
kebudayaan, dan teknologi ketika menyampaikan aktivitas ini. Berikut ini adalah tinjauan singkat tujuh aktivitas SDM :
Perencanaan dan analisis SDM
Peluang pekerjaan yang sama (Equal Employment Oppurtunity-EEO)
Pengangkatan pegawai
Kompensasi dan tunjangan
Kesehatan, keselamatan, dan keamanan
Hubungan karyawan dan buruh/Manajemen Perencanaan dan Analisis SDM Lewat perencanaan SDM,
manajer-manajer berusaha untuk mengantisipasi kekuatan yang akan mempengaruhi persediaan dan tuntunan para karyawan di masa depan. Hal
42
yang sangat penting untuk memiliki sistem informasi sumber daya manusia (sistem informasi sumber daya manusia) guna memberikan informasi yang akurat dan tepat pada waktunya untuk perencanaan SDM. Pentingnya sumber manusia dalam daya saing organisasional harus disampaikan juga. Sebagai bagian dari usaha mempertahankan daya saing organisasional harus disampaikan juga. Sebagai bagian dari usaha memepertahankan daya saing organisasional, harus ada analisis dan penilaian efektivitas SDM. Karyawan juga harus dimotivasi dengan baik dan bersedia untuk tinggal bersama organisasi tersebut selama jangka waktu yang pantas. Adapun Manfaat Perencanaan Sumber Daya Manusia, adalah : 1. Memperbaiki penggunaan sumber daya manusia 2. Memadukan kegiatan perusahaan dan tujuan organisasi dimasa yang akan datang secara efisien. 3. Melakukan pengadaan karyawan baru secara ekonomis. 4. Memperoleh tenaga kerja pada posisi tepat. 5. Mengembangkan informasi dasar manajemen kepegawaian, untuk membantu kegiatan kepegawaian dan unit organisasi lain. 6. Membantu program manajemen kepegawaian, seperti: rekruitmen, seleksi. 7. Menciptakan iklim dan kondisi kerja yang serasi dan dinamis47
47
Sedarmayanti, Manajemen Sumber daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil,(Bandung: PT Regfikla Aditama)hal,hal 109
43
Tabel 2.1 Aktivitas Manajemen SDM Hubungan Kesetaraan Perencanaan
Pengangkatan
Pengembangan
Kompensasi
Kesehatan,keselamatan
karyawan dan
pegawai
SDM
dan tunjangan
dan keamanan
buruh/
kesempatan SDM kerja manajemen
Perencanaa
Kepatuhan
n SDM
Keragaman
Sistem
Tindakan afirmativ.
informasi
Analisi
Orientasi.
Administras
pekerjaan.
Pelatihan.
i upah/gaji.
Perekrutan.
Penegmbanga
Insentif
Keselamatan
Penyeleksian.
n karyawan.
Tunjangan
Keamanan.
dan penilaian
Kesehatan
dan
kesejahteraan
Kebijakan SDM
Hak dan privasi karyawan
Perencanaan
karier.
SDM.
Hubungan serikatt kerja/
Manajemen
kinerja
manajemen.
Kesetaraan kesempatan kerja Pemenuhan hukum dan peraturan tentang kesetaraan kesempatan krja (EEO) mempengaruhi semua aktivitas SDM yang lain dan integral dengan dengan manajemen SDM. Sebagai contoh, rencana SDM yang memadai untuk memenuhi persyaratan tindakan afirmatif. Pengangkatan pegawai tujuan dari pengangkatan pegawai adalah memberikan persediaan yang memadai atas individu-individu yang berkualifikasi untuk mengisi lowongan pekerjaan di sebuah organisasi. Dengan mempelajari apa yang dilakukan para pekerja, analisis pekerjaan merupakan merupakan dasar untuk fungsi pengangkatan pegawai. Kemudian
deskripsi
pekerjaan
dan
spesifikasi
pekerjaan
dapat
dipersiapkan untuk digunakan ketika merekrut para pelamar untuk lowongan pekerjaan. Proses seleksi berhubungan dengan pemilihan
44
individu yang berkualifikasi untuk mengisi lowongan pekerjaan di organisasi tersebut. Pengembangan SDM dimulai dengan orientasi karyawan baru, pengembangan
SDM juga meliputi pelatihan keterampilan pekerjaan.
Ketika pekerjaan-pekerjaan berkembang dan berubah, diperlukan adanya pelatihan ulang yang dilakukan terus-menerus untuk
menyesuaikan
perubahan teknologi. Mendorong pengembangan semua karyawan, termasuk para supervisor dan manajer, juga penting untuk mempersiakan organisasi-organisasi agar dapat menghadapi tantanmgan masa depan. Perencanaan karier menyebutkan arah dan aktivitas untuk karyawan individu ketika mereka berkembang di dalam organisasi tersebut. Menilai bagaimana karyawan melaksanakan pekerjaannya merupakan fokus dari manajemen kinerja. Proses mengembangkan strategi sumber daya manusia melibatkan pembuatan pilihan manajemen sumber daya manusia stratejik dan kemudian membuat pilihan stratejik yang sesuai. Pilihan ini diharapkan: 1. Terkait dengan bisnis, skaligus mengantisipasi kebutuhan bisnis. 2. Serupa dengan budaya organisasi yang ada diinginkan. 3. Memiliki kapasitas untuk mengubah karakter dan arah bisnis. 4. Melengkapi
organisasi
menghadapi
tekanan
eksternal
dan
permintaan yang mengakibatkan tekanan tersebut secara efektif, memusatkan perhatian pada bidang yang memiliki kebutuhan penting.
45
5. Menjawab
pertanyaan
yang
mendasar
seperti
”Apa
yang
menghambat?”, Apa yang berhenti menyampaikan hasil bisnis?‟ 6. Ditemukan pada analisis dan penelitian secara rinci, tidak hanya impian. 7. Menggabungkan pengalaman dan pertimbangan kolektif manajemen puncak. 8. Memperhitungkan kebutuhan manajer lini dan karyawan secara umum,
seperti
memperhitungkan
kebutuhan
organisasi
dan
stakeholder. 9. Mengantisipasi masalah implementasi yang mungkin timbul jika manajer lini tidak melaksanakan strategi dan atau tidak memiliki keterampilan serta waktu dan memainkan bagiannya. 10. Mengantisipasi nasalkah apapun yang mungkin timbul karena kekerasan atau ketidakpedulian karyawan atau serikat pekerja. 11. Memastikan organisasi memiliki sumber daya yang diperlukan untuk menerapkan strategi. 12. Bersiap untuk akuisisi dan pengembangan orang-orang dengan keterampilan yang diperlukan untuk menerapkan strategi. 13. Mengandung komponen yang sesuai dan mendukung satu sama lain. 14. Mampu berubah menjadi program yang dapat dilaksanakan. 48
48
Sedarmayanti,,Manajemen Sumber daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil,(Bandung: PT Regfikla Aditama)hal,hal 54
46
Kompensasi
dan
tunjangan
kompensasi
memberikan
penghargaan kepada karyawan atas pelaksanaan pekerjaan melalui gaji, insentif, dan tunjangan. Para pemberi kerja harus mengembangkan dan memperbaiki system upah dan gaji dasar mereka, selain itu, program insentif seperti pembagian keuntungan dan penghargaan produktivitas mulai digunakan. Kenaikan yang cepat dalam hal biaya tunjangan, terutama tunjangan kesehatan, akan terus menjadi persoalan utama. Kesehatan, keselamatan, dan keamanan jasmani atas kesehatan fisik dan mental serta keselamatan para karyawan adalah hal sangat penting. Secara global, berbagi hukum keselamatan dan kesehatan telah menjadikan organisasi lebih responsive terhadap persoalan kesehatan dan keselamatan.
Persoalan
tradisional
mengenai
keselamatan
focus
padapeniadaan kecelakaan di tempat kerja. Melalui fokus mengenai kesehatan yang lebih luas, manajemen SDM dapat membantu karyawan yang mempertahankan karyawan yang sebenarnya berkinerja memuaskan. Program peningkatan kesehatan yang menaikkan gaya hidup karyawan yang sehat menjadi lebih meluas. Selain itu, keamanan tempar kerja menjadi lebih penting, sebagai akibat dari jumlah tindak kekerasan yang meningkat di tempat kerja. Hubungan karyawan dan buruh/Manajemen hubungan antara para manajer dan karyawan mereka harus ditangani secara efektif apabila para karyawan dan organisasi ingin sukses bersama. Apakah beberapa karyawan diwakili oleh satu serikat pekerja atau tidak, hak karyawan harus
47
dsisampaikan. Merupakan suatu hal yang penting untuk mengembangkan, mengomunikasikan, dan meng-update kebijakan dan prosedur SDM sehingga para manajer dan karyawan sama-sama tahu apa yang diharapkan. Dalam beberapa organisasi, hubungan serikat pekerja manajemen harus disampaikan dengan baik juga.49 Perencanaan sumber daya manusia adalah kegiatan untuk mengantisipasi permintaan atau kebutuhan dan suplai tenaga kerja organisasi atau kebutuhan dan suplai tenaga kerja organisasi di masa yang akan datang, dengan memperhatikan: a. Persediaan sumber daya manusia sekarang. b. Peramalan permintaan dan suplai sumber daya manusia. c. Rencana untuk memperbesar jumlah sumber daya manusia. Adapun manfaat dari perencanaan sumber daya manusia, yaitu : a. Meramalkan secara sistematis tuntunan kebutuhan karyawan dan persediaan karyawan di masa mendatang. b. Mengembangkan rencana pengembangan karyawan yang menunjang strategi organisasi yang ada melalui pengisian lowongan kerja secara proaktif. c. Mengidentifikasikan kebutuhan karyawan jangka pendek dan jangka panjang.50
49
Robert L. Mathis dan John H.Jackson,Manajemen Sumber Daya,Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat, 2009 50 Sedarmayanti,Manajemen Sumber daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil,(Bandung: PT Regfikla Aditama)hal,hal 107
48
4. Manfaat Manajemen Sumber Daya Manusia Adapun manfaat manajemen sumber daya manusia adalah : a. Mempekerjakan orang agar sesuai dengan pekerjaannya. b. Mengalami perputaran karyawan sesuai dengan kebutuhan. c. Menemukan orang melakukan yang terbaik d. Tidak ada tindakan diskriminasi e. Mengimplementasikan
Undang-Undang
keselamatan
kerja
dan
kesehatan kerja. f. Pemberian kompensasi yang adil dan relatif sama dengan yang lain dalam organisasi. g. Mengadakan pelatihan unruk menekankan efektifitas dan efisiensi departemen. h. Bertanggung jawab atas praktik tenaga kerja yang adil.51
51
Sedarmayanti, Manajemen Sumber daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil,(Bandung: PT Regfikla Aditama)hal,hal 105
BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI KELUARGA GURU JAKARTA (KKGJ)
A. Sejarah Singkat dan Perkembangan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) KKGJ didirikan pada tanggal 14 september 1952 di Kecamatan Senen dengan nama KKGD atau Koperasi Kredit Guru Djakarta raya. Pada perkembangannya berdasarkan keputusan rapat anggota khusus tanggal 26 Januari 1991 dan ditetapkan dengan akta perubahan Nomor 815b/tgl10 Agustus 1993, Koperasi mengalami perubahan penyebutan menjadi ”Koperasi Keluarga Guru Jakarta” dengan nama singkat ”KKGJ” yang beralamat di jl. Pori Pisangan Timur Jakarta Timur. Dalam perkembangannya, KKGJ mengalami pasang surut sebagai fenomena organisasi. Kemajuan yang dicapai sekarang ini tidak terlepas dari dinamika yang terjadi pada masa lalu. Oleh karewna itu perkembangan organisasi digambarkan sebagai berikut: Periode I
1952-1977
(Masa H.Abd.Rachman)
Periode II
1977-1983
(Masa R.H.Sudhartin)
Periode III
1983-1984
(Masa Drs. Achmad Nuryani)
Periode IV
1984-1994
(Masa Drs. H. Saprawi, MBA)
Periode V
1994-1997
pemantapan
Periode VI
1997-2001
Pengembangan
49
50
Periode VII
Periode I
2002-2009
Ekspansi Usaha
1952-1977 (Masa H.Abd.Rachman).
1. Tahap awal berkembang pesat. 2. Dalam perkembangannya menurun sehingga RAT 1977 pengurs periode ini mengalami kerugian Rp. 38. 101. 896, 43 3. Penyebab: jasa pinjaman kepada pihak ketiga lebih besar daripada jasa yang diambil.
Periode II
1977-1983 (Masa R.H.Sudhartin)
1. Kepengurusan ini merupakan hasil keputusan RAT KKGJ bulan Juli 1997. 2. Pengurus periode II menerima dan melnjutkan kepengurusan periode I dengan kosekwensinya. 3. 5 September 1981 mengadakan RAT (baru 1 kali RAT selama 4 tahun) dengan pengangkatan pengurus baru (ketuanya tetap R.H.Sudhertin) 4. 31 Maret 1982 kepengurusan diganti atas Keputusan Rapat Pleno Pengurus Sdr. Achmad Nuryani (?)
Periode III
1983-1984 (Drs. Achmad Nuryani)
1. Penunjukan atas dasar Rapat Pleno Pengurus (belum ada pengesahan) 2. Beban yang harus dipertanggungjawabkan Rp. 34.059.788,00 Penyebab :
51
1. Sistem manajemen yang tidak baik. 2. SDM yang tidak memadai. 3. Ketentuan-ketentuan yang berlaku tidak dijalankan. 4. Badan Pemeriksa belum berfungsi secara optimal. 5. Kesadaran berkoperasi para anggota belum optimal (istilah lain = sangat kurang) Penyelesaian Masalah : 1. 28 Januari 1984 diadakan RALB I gedung juang 45 dibawah pimpinan H. Burhan (Ketua) dan Kusnadi (sekretaris) keduanya dari kantor Departemen Koperasi Jakarta Pusat) 2. Hasil RALB menetapkan : a. Membentuk formatur untuk memilih pengurus KKGJ yang diketuai oleh Kepala Dinas P&P DKI Jakarta (Drs. H. Chudori Sutarjo) b. Pengurus bekerja dari nol (0) artinya dari awal tanpa beban utang pengurus KKGJ sebelumnya. c. Membentuk Tim Verivikasi (masa kerja 3 bulan)
Periode IV
1984-1994 (Drs. H. Saprawi, MBA)
Focus utama periode ini adalah memperbaiki citra koperasi dengan mewujudkan tiga sehat : 1. Sehat Mental Sehat mental adalaah terhindar dari gangguan dan penyakit kejiwaan (batasan ini banyak mendapatkan sambutan dikalangan psikiatri).
52
Pendapat lain mengatakan sehat mental adalah kemampuan merasakan kebahagiaan, kekuatan, dan kegunaan harga dirinya1. Terutama bagi pengurus dengan motto : SEJUTA = Setia, Jujur, Tawakal 2. Sehat organisasi dengan jalan : a. Melengkapi dan mengefektifkan perangkat koperasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan b. Mengelola koperasi dengan prinsip-prinsip manajemen modern c. Memprioritaskan pendidikan perkoperasian kepada para anggota sebagai pemilik dan pengguna jasa sekalian sebagai pelanggan badan usaha d. Meningkatkan layanan kepada anggota e. Melaksanakan Rapat Anggota Tahunan tepat pada waktunya untuk mengesahkan RAPBK dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengurus. 3. Sehat Usaha Alhamdulillah walau pelan tapi pasti citra koperasi (KKGJ) senantiasa meningkat, terbukti dengan : 1. Jumlah keanggotaan setiap tahun rata-rata meningkat 19,04 % dari 4.817 (1984) menjadi 23.253 (1994)
1
Zakiah Daradjat, Islam Dan Kesehatan Mental, Pokok-Pokok Keimanan, (Jakarta: PT Gunung Agung,1982), cet ke 2, hal 9
53
2. Keuangan terus meningkat, selama sepuluh tahun ada peningkatan ± 99.89 % setiap tahun. Simpanan anggota Rp. 6.361.750,00 (1984) meningkat menjadi Rp. 3.478.095.149,00 (1994) 3. Modal kerja ada kenaikan rata-rata ±76,03 % dari Rp. 22.040.000,00 (1984) menjadi Rp. 4.966.655.827,00 (1994) 4. Pinjaman anggota ada kenaikan rata-rata 74,11 % Rp. 48.452.000,00 (1984) menjadi Rp. 8.174.960.060,00 5. SHU Rp. 678.375.,00 (1984) menjadi Rp..062.161.170,00 (1994)
Periode V
1995-1997 (Masa Pemantapan & Pengembangan)
Fokus utama : peningkatan kemampuan sumber daya manusia. 1. Penyuluhan/Orientasi Dasar-dasar perkoperasian, sebagai lanjutan akhir 1997 tidak kurang dari 90 % anggota telah mengikutinya. 2. Pendidikan dan Pelatihan Koperasi Tingkat Dasar (periode 19951997) 270 anggota. 3. Pendidikan dan Pelatihan Koperasi Tingkat Lanjutan (periode 1995-1997) 90 anggota. 4. Pendidikan dan Pelatihan Koperasi sekolah bagi kepala sekolah dan guru (periode 1995-1997) 600 anggota. 5. Mengikutsertakan pengurus, BP dan karyawan dalam pelatihanpelatihan perkoperasian, seminar-seminar yang dilaksanakan oleh pihak lain.
54
6. Dalam rangka menyesuaikan UU No. 25/92 dan PP No. 9/1995 tgl 16 Desember 1997, KKGJ melaksanakan RAK untuk perubahan AD/ART.
Periode VI
1998-2001 (Masa Pengembangan)
1. Bidang Organisasi a. Pembinaan organisasi lebih berorientasi kepada peningkatan profesionalisme dan kinerja, melalui penerapan struktur organisai baru, dengan : -
MIS = Management Information System
-
R&D = Research and Development
-
SPI
= System Pengendalian Internal
b. Meningkatkan kinerja pengurus dan karyawan melalui peningkatan profesionalisme bidang masing-masing. c. Melaksanakan kadarisasi para anggota d. Menjalin kerjasama dengan kantor akuntan public
2. Bidang Keuangan dan Permodalan Disadari kebutuhan anggota semakin meningkat kemampuan modal sendiri sangat terbatas : a. meningkatkan efisiensi dan efektifitas. b. meningkatkan monitoring anggaran terhadap realisasinya. c. menambah asset KKGJ.
55
d. bekerjasama dengan lembaga perbankan. Akhir tahun 2001 KKGJ mendapat pinjaman dari Bank: a. Bank Muamalat Rp.4.358.250.000,00 b. Bank DKI
Rp. 1.200.000.000,00
c. Bank Syariah
Rp.
d. Bank Kesra
Rp. 1.815.000.000,00
893.326.400,00
3. Bidang usaha a. Simpan pinjam b. Persdagangan umum c. Agro usaha d. Watel e. SPBU2.
Periode VII
2002-2009 (Masa Ekspansi Usaha)
KKGJ mengendalikan sejumlah unit usaha yang mencakup : 1. Agribisnis (kebun belimbing) 2. Sawah 3. Penggilingan padi (RMU) 4. SPBU 5. Unit simpan pinjam (USP) 6. Perdagangan umum
2
PROFIL Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) hal 22-26
56
7. Wartel 8. Depot air isi ulang 9. Tabungan haji 10. Tabungan pensiun 11. Pusat Pelatihan dan Pendidikan Guru-guru SD (P3GSD) 12. Kolam renang Semua unit usaha pendapatannya selalu naik setiap tahun. Termasuk P3GSD yang baru satu tahun berjalan sudah mampu berkontribusi. Kecuali kolam renang yang baru dioperasikan pada awal 2006. Khusus P3GSD yang dioperasikan sejak 2004 telah digunakan untuk pelatihan kom¬puter multimedia. Seluruh peserta berasal dari 1.920 SD di DKI Jakarta. Kiat keberhasilan KKGJ terlihat dari konsistensi pelayanan dan kegiatan usaha yang terkait pada kepentingan anggota. Secara kontinyu KKGJ menggembleng para anggotanya di Wisma P3GSD di Citayam, Bogor. Selain diikuti oleh para guru SD di DKI Jakarta, penggemblengan itu juga mengikutsertakan guru-guru dari daerah lain. Semua biaya ditanggung koperasi, peserta pun mendapat uang saku. Biaya yang dialokasikan untuk pembinaan sebesar Rp 26,6 juta per angkatan atau jumlah totalnya sekitar Rp 425,6 juta untuk 16 angkatan. Materi pelatihanan „Menjadi Guru Profesional‟ tersebut antara lain, UU No 14/2005 tentang Sisdiknas,
reaktualisasi
profesionalisme
guru
dan
kewirakoperasian,
kurikulum baru dan aplikasinya serta KKGJ dalam berbagai tinjauan.
57
Kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan pengetahuan anggota yang berprofesi guru sebagai kader koperasi
B. Visi, Misi dan Tujuan (Moto) 1. Visi Sebagai organisasi public dimana KKGJ merupakan milik para anggota perlu memiliki visi yang jelas, tepat, mudah dipahami serta mewakili seluruh kepentingan anggota. Berangkat dari kenyataan itu maka yang menjadi visi Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) adalah “Menjadi Kebanggaan Anggota dan Bangsa”. Hal ini mempunyai makna bahwa dengan konsisitensi dan kemapanan selama ini, sejak Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) didirikan yang dibangun dengan loyalitas anggota dan sumber daya manusia Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ), haruslah menjadi kebanggaan bagi para anggota dan bangsa. Visi dalam konteks organisasi adalah sesuatu yang mengikat, antara anggota disatu pihak dengan pengurus dipihak lain, dimana didalamnya mengandung unsure kepentingan anggota seperti, meningkatkan kesejahteraan dalam bidang ekonomi, intelektual dan sosial. Visi ini diterjemahkan ke dalam misi atau ke dalam Program Kerja dan RAPBK tahun buku 2010.
58
2. Misi Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) yang merupakan organisasi milik anggota, maka seluruh anggota patut mengetahui apa yang menjadi produk, bentuk layanan serta kiprah yang akan dijalankannya, karena itu Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) menetapkan misinya yakni: 1. Menciptakan hubungan baik yang berkesinambungan kepada anggota, dengan menumbuhkan kebanggaan pola laku dengan mnengedepankan semangat maju bersama dengan nilai-nilai keberasamaan dan kesetaraan serta kekeluargaan. 2. Meningkatkan pelayanan yang prima, yaitu layanan yang cepat,tepat dan akurat serat menyenangkan kepada kepada sluruh anggota. 3. Meningkatkan kemampuan kinerja organisasi,dengan: a. Melaksanakan pola kerja yang keras, terampil dan bertanggung jawab, serta taat azas. Semua hal diletakan pada aturan yang jelas dan telah disepakati bersama. b. Meningkatkan dan mengembangkan usaha melalui diversifikasi jenis usaha dan pemasaran jasa. c. Melakukan investasi secara selektif, yang di dukung oleh stuy kelayakan, sehingg tepat usaha, tepat guna dan te[at sasaran. d. Meningkatkan benevit yang dapat dinikmati oleh semua kalangan baik anggota maupun non anggota. e. Meningkatkan provit yang memadai dan berimbang.
59
f. Menanamkan jiwa kewirausahaan kepada anggota3.Moto Jangan hanya bicara tapi berkaryalah, akan lebih baik jika berbicara dan berkarya.
3. Tujuan KKGJ Tujuan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) adalah meningkatkan kesejahteraan anggota,karena itu pemprov DKI wajib turut mendorong secara nyata agar KKGJ
kian
maju, sebab
pada akhirnya adalah membantu
Pemprov DKI meningkatkan kualitas pendidikan SD di DKI Jakarta. Seperti yang diterapkan Sapta Usaha KKGJ adalah meningkatkan pemahaman tentang jati diri KKGJ, meningkatkan pelayanan kepada anggota pada tingkat pelayanan yang sebaik-baiknya, meningkatkan partisipasi produktivitas efisiensi dan efektivitas kerja dalam pengelolaan KKGJ, meningkatkan modal kerja dari anggota dan non anggota, mengembangkan usaha koperasi baik untuk anggota maupun di luar anggota, mengembangkan usaha alternative yang profitable, dan meningkatkan kualitas SDM anggota, pengurus, pengawas dan karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.4
3
Program Kerja dan APBK pengurus dan Program Kerja Pengawas Tahun Buku 2010
4
Media informasi dan Komunikasi Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) hal 2
hal 2-3
60
C. Struktur Organisasi Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) Struktur adalah susunan atau cara menyusun5. Sedangkan organisasi adalah kelompok beberapa orang yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.6 Jadi struktur organisasi adalah rangkaian aturan yang menunjukkan hubungan antara fungsi-fungsi organisasi yang meliputi susunan, tugas, wewenang, serta tanggung jawab yang masing-masing mempunyai peranan tertentu dalam kesatuan yang utuh untuk mencapai tujuan organisasi.7
5
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar bahasa Indonesia, (Jakarta: balai Pustaka,1989) cet. Ke-2,h.319 6 Ibid,h.630 7 Ibid,h. 42
61
Gambar 3.1 STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI KELUARGA GURU JAKARTA (KKGJ)
Ketua umum
Pengawas
Drs. Alim Suardi M.Pd
Penasehat
Bendahara Umum
Ketua I
Sekretaris Umum
Drs. MA. Baesyuni, MM.Pd
Bidang Keuangan
Drs. Ari Mulyana, MPd
Drs. Moh. Wirjo, M.Pd
Bendahara I
Ketua II
Sekretaris I
Bidang usaha Dra. Hj. Adriani Rilda, MM.Pd
Drs. Hadi Subiyanto Drs. H. Fattudhin, MM
Bendahara II
Ketua III
Sarmili, S.Pd
Bid. Organisasi dan keanggotaan
Sekretaris II Drs. Sadar Ardi,MM
Drs. Jamhuri Androfa MM.
Sekretaris III Drs. Sutirto,MM.Pd
62
Sumber : Bagan Struktur Organisasi Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ)
D. Program-program Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) 1. Program peningkatan kinerja karyawan Meningkatkan kompetensi karyawan dengan memberikan beasiswa pendidikan dan menyelenggarakan pelatihan secara berkala serta terprogram sesuai dengan bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. 2. Program restrukturisasi ketenagakerjaan dan organisasi Melaksanakan mutasi karyawan sesuai dengan kemampuan dan kualifikasi keahlian untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja. 3. Program pembinaan, pendidikan dan pelatihan perkoperasian Menyusun dan melaksanakan program kegiatan pembinaan, pelatihan dan pendidikan perkoperasian secara kontinyu. 4. Program penguatan jaringan kelembagaan antara pengurus dan anggota. Meningkatkan frekuensi dan mutu informasi kepada anggota melalui berbagai media lisan, tulisan, dan pelatihan. 5. Program peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja pengurus, komisariat dan karyawan. Mendayagunakan (SDM) Sumber Daya Manusia secara tapat sesuai dengan tata organisasi dan tata kerja, serta melakukan evaluasi kinerja secara berkala.
63
6. Program peningkatan
koordinasi
antara pengurus, komisariat dan
karyawan. Mengefisienkan dan mengefektifkan tata birokrasi melalui pola kemitraan kerja. 7. Program peningkatan kemampuan manajemen pengurus, komisariat dan karyawan. Menyelenggarakan pelatihan secara berkala sesuai dengan tugas dan tanggung jawab 8. Program peningkatan wawasan Anggota, pengurus, pengawas, komisariat dan karyawan terhadap dunia perkoperasian. Melaksanakan studi banding, symposium, diskusi dan seminar dengan koperasi dan lembaga/instansi yang terkait 9. Program peningkatan loyalitas, pengabdian dan kesetiakawanan sosial diantara pengurus, pengawas, komisariat dan karyawan koperasi. Menyelenggarakan secara berkala pertemuan-pertemuan dalam bentuk briefing, sarasehan, anjangsana dan atau silaturrahmi. 10. Program peningkatan jumlah anggota. Merekrut anggota baru dari guru PTT. 11. Program peningkatan kesejahteraan anggota dan karyawan. Mengalokasikan Tunjangan Hari Raya dari Dana Cadangan Sisa Hasil Usaha tahun berjalan. 12. Program
Peningkatan
efisiensi
dan
pembaharuan sarana dan prasarana kantor.
produktifitas
kerja
dengan
64
Mengganti sarana yang sudah tidak layak pakai. 13. Program pemeliharaan sarana- prasarana kantor. Melakukan perawatan secara berkala seluruh sarana. 14. Program peningkatan pelayanan kepada anggota. Mengkondisikan ruang pelayanan yang bersahabat, dibarengi dengan keramah-tamahan karyawan. 15. Program peningkatan kinerja pusat data elektronik guna mewujudkan pelayanan prima. Mengadakan pembaharuan sisitem kerja, serta peninjauan kembali hardware maupun software. 16. Program penataan kearsipan. Membangun
sarana
kearsipan
yang
representative,
diantaranya
membangun system arsip digital. 17. Program proteksi kelembagaan. Membentuk dan mendayagunakan Tim Advokasi Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ).8 18. Program Khusus Pembinaan dan Pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) Bagi Para Anggota Program khusus yang ada di Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) adalah pemahaman tentang perkoperasian dan Koperasi keluarga Guru Jakarta (KKGJ). Dengan memahami cara bagaimana mengolah koperasi
8
hal 10-11
Program Kerja dan APBK pengurus dan Program Kerja Pengawas Tahun Buku 2010
65
yang baik agar tujuan dari program tersebut dapat tercapai. Dengan tim pengajar yang handal, maka para anggota akan mendalami bagaimana mengolah dan memahami tentang perkoperasian. Khususnya dalam memahami cara mengolah dan memahami tentang Koperasi Keluarga Guru Jakarta dan Memahami tentang hak dan kewajiban dan tentang Produk-produk yang ada di Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). 9 19. Unit-unit usaha Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) Partisipasi Anggota Partisipasi
anggota
dalam
organisasi
koperasi
mempunyai
keuniukan, bila dibanmdingkang dengan adanya prinsip identitas ganda (dual identity) pada keanggotaan koperasi, yaitu anggota kopersi anggota sebagai pemilik, anggota mempunyai kewajiban untuk mengembangkan keberadaan koperasi, sedagkan sebagai pelanggan anggota berhak mendapatkan pelayanan yang baik dari koperasi. Tingkat partisipasi anggota KKGJ tercermin pada perkembangan usaha yang berkaitan langsung dengan kebutuhan anggota, dimana pemanfaat utama adalah anggota KKGJ sendiri seperti:
E. Simpan Pinjam Pemanfaatan utama pada unit simpan pinjam adalah anggota. Hal ini mencerminkan tingginya tingkat patisipasi dan loyalitas anggota terhadap lembaganya. Pada tahun terakhir ini berbagai bank dan lembaga 9
Wawancara Pribadi dengan Drs, Ari Mulyana, Mpd. Sekertaris Umum Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) Jakarta 13 April 2011.
66
keuangan
lainnya
banyak
menawarkan
kemudahan
kredit
dan
menerapkan kebijakan bunga rendah, tapi anggota tetap setia untuk memanfaatkan pinjaman yang disediakan oleh USP KKGJ.
F. Perdagangan Umum (Motor, Elektronik,Paket Lebaran, dll) Partisipasi anggota untuk memanfaatkan produk usaha KKGJ relatif stabil dari tahun ke tahun. KKGJ juga menyediakan laptop Toshiba bagi anggota. Menurut Alim Suardi, ketua umum KKGJ, tujuan utama penjualan laptop oleh KKGJ bukan keuntungan finansilnya. Tapi agar anggota terbantu untuk meningkatkan kompetensi profesinya melaksanakan tupoksi sebagai guru. Juga membantu anak-anak anggota yang masih belajar atau kuliah memperlancar pelaksanaan tugas-tugas sekolah atau tugas kuliah. Karena itu anggopta KKGJ yang bijak tidak akan membeli laptop hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk keperluan anak-anaknya. Juga sangat bijaksana jika pihak sekolah memesan beberapa buah laptopKKGJ ini sebagai inventaris sekolah untuk digunakan para guru sekolah. Jadi tujuan utamanya bukan provit finansialnya, tapi provit sosialnya
yakni
membantu
anggota
meningkatkan
kompetensi
profesinya, membantu anak-anak anggota mengembangkan potensinya10.
10
Wawancara ketua umum Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ),Media Informasi dan Komunikasi Koeprasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ)
67
G. Tabungan Purna Tugas & Haji Berdasarkan fenomena yang terjadi di KKGJ bahwa mutu partisipasi tergantung pada intraksi dari tihga variabel yaitu: anggota atau
penerima manfaat dari koperasi, manajemen
organisasi dan
program yang dijalankan. Partisipasi anggota dalam pelayanan yang yang diberikan oleh koperasi akan terwujud jika ketiga kesesuaian itu terjalin. Kesesuaian program dengan anggota adalah output dari program sesuai dengan kebutuhan anggota. Sedangkan kesesuaian antara anggota dengan manajemen koperasi adalah keputusan manajemen koperasi sesuai atau berdasarkan kepentingan anggota. Kesesuaian antara manajemen koperasi dengan program adalah tugas yang diprogramkan sesuai dengan program adalah tugas yanfg diprogramkan sesuai dengan kemampuan manajemen koperasi. Sedangkan alat utama yang utama yang dapat digunakan anggota koperasi untuk mencapai pengambilan keputusan dalam koperasi yang merefleksikan permintaan mereka yaitu: 1. Voice, anggota koperasi dapat mempengruhi cara
mencari,
atau
memberikan
informasi
manajemen dengan maupun
dengan
mengajukan ketidak-sepakata dan kritik. 2. Vote, anggota dapat mempengaruhi atas siapa saja yang akan dipilih menjadi manajer atau anggota badan pengwas dan pengawas dan pengurus lain dalam koperasinya.
68
Saluran yang dipakai melalui Komisariat yang secara rutin mengikuti Rapat Koordinasi bulanan dan atau Pra Rapat Anggota yang diselenggarakan pada tiap-tiap Komisariat.
H. Pelayanan Strategi pelayanan yang dilakukan Koperasi KKGJ sebagai lembaga adalah mengembangkan potensi yang dimiliki dengan menciptakan keunggulan komperatif yang besar dari lembaga lainnya. Penciptaan keunggulan komparatif perlu dilakukan, mengingat KKGJ lebih besar, maka para anggota akan memanfaatkan pelayanan koperasi, namun sebal;iknya11
I. Strategi Bisnis Strategi bisnis KKGJ tahun 2010-2013 adalah mempertahankan keunggulan yang dimiliki dari KKGJ yaitu segmen pasar yang jelas, seperti: seluruh anggota guru SD Negeri di Jakarta. Hal mana bagi industri sejenis sangat sulit merangkul anggota potensial yang ada . modalm inilah yang benar-benar merupakan aset yang sangat berharga bagi Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) Strategi bisnis yang dicanangkan pada periode 2010-2013, yaitu: 1) Pertumbuhan dan kualitas pinjaman. 2) Pertumbuhan dan kualitas sumber dana.
11
Profil Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ)
69
3) Kualitas operasional dan pelayanan. 4) Kapasitas dan kapabilitas teknologi informasi. 5) Kualitas sumber daya manusia.
J. Pengembangan Bidang Organisasi Sumber Daya Manusia dan Perkantoran. a. Pengembangan Keorganisasian. 1) Pengembangan struktur organisasi dilakukan seiring dengan pertumbuhan organisasi Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) dan lingkungan eksternal. Konsep pengembangannya adalah membagi dalam kelompok unit usaha dan berdasarkan lokasi unit usaha, pengelolaan organisasi dikendalikan oleh seorang manajer. 2) Penyesuaian dan penyusunan terhadap regulasi yang ada maupun yang
perlu
diadakan,
haruslah
dilakukan
mengingat
perkembangan internal maupun eksternal Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). b. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pembinaan terhadap seluruh SDN yang beada dalam lingkungan Koprerasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) kiranya perlu tetap dipertahankan dan bahkan penekanan terhadap hal-hal yang lebih fokus perlu dilakukan untuk lebih meningkatkan kualitas, untu itu manajemen harus mengeloloa dan mempertahankan sumber daya
70
manusia yang memiliki kompetensi unggul, melalui job evaluasi dan competency
profile,
dan
melaksanakan
rencana
renumerasi
sehinggan menciptakan budaya perusahaan yang akan menjadi falsafah, prinsip, nilai-nilai serta pedoman perilaku yang harus dianut oleh seluruh jajaran oraganisasi untuk memastikan tecapainya visi dan misi.
K. Rencana Perkantoran Pada periode 2010-2013, Koperasi Keluarga Guru Jakarta merencanakan penambahan jaringan unit usaha sebanyak 4 titik lokasi yang strategis, dengan memanfaatkan asset yang sudah ada. Menutup unit-unit usaha yang tidak produktif dan menjualnya untuk mengurangi beban overhead dan operasional.
L. Bidang Keuangan dan Permodalan a. Proyeksi keuangan Asumsi proyeksi yang digunakan untuk periode 2010-2013 adalah sebagai berikut: 1. Total aktiva (asset) meningkat 5-7,5% setiap tahunnya. 2. Total pinjaman (piutang meningkat 10% setiap tahunnya. 3. Investasi jangka panjang tetap. 4. Biaya kepegawaian naik 20%. 5. Biaya pemasaran dan distribusi naik 3%.
71
6. Biaya administrasi dan umum naik 10% 7. Biaya organisasi dan pembinaan naik 20% b. Rencana penghimpunan dana Dengan mempertimbangkan penghimpunan dana tahun 2003-2006, maka strategi utama dalam penghimpunan dana dititik beratkan pada: 1) Peluncuran produk baru yang inovativ dan dapat
menyerap
simpana anggota. 2) Penyelenggaraan penyuluhan secara intensif kepada anggota diberbagai forum. Dan pertemuan tentang Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). 3) Membina hubungan baik dengan Bank kreditur. 4) Membina
hubungan
baik
dengan
kedinasan
dan
urusan
perkoperasian. c. Rencana penyaluran dana Dengan memprtimbangkan penyaluran dana pada periode 2003-2006, maka strategi utama dalam penyaluran dana dalam bentuk pinjaman adalah: 1) Menyempurnakan proses persetujuan kredit yang lebih efektif dengn tetap memperhaikan kepda prinsip-prinsip kehatian. 2) Secara periodik melakukan pengkajian ulang tehadap batas wewenang memutus kredit dan strategi penetapan harga (pricing strategy).
72
3) Meningkatkan pangsa pasar non anggota khususnya pada lingkungan unit-unit usaha yang telah ada. 4) Mengembangkan produk pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan anggota. d. Rencana permodalan Rencana permodalan yang utama adalah memaksimalkan pertumbuhan laba.
M. Bidang pengembangan usaha a. Rencana pengembangan produk dan aktivitas baru. Membuat dan mengembangkan produk-produk unggulan yang mampu bersaing, antara lain: 1) Tabungan/Simpanan Berasuransi Jiwa. 2) Program Insentif Tabungan Berhadiah. 3) Promo Tabungan Non Anggota.dengan tingkat suku bunga menarik. 4) Merencanakan penutupan asuransi jiwa bagi anggota peminjam. b. Rencana pengembangan pelayanan. Peningkatan kualitas pelayanan kepada anggota dilakukan antara lain dengan: 1) Penataan kebijakan standarisasi pelayanan kepada anggota. 2) Memperbaiki sikap dan penampilan jajaran organisasi, seperti: pakaian seragam dan Name Tage.
73
3) Terus menata lingkungan kerja yang bersih, dan rapih dengan konsep pelayanan prima. 4) Memberikan
pelatihan
pelayanan
prima
kepada
jajaran
organisasi. 5) Menyelenggarakan
family
gathering
setiap
tahun
untuk
memupuk kesetiakawanan dan kekompakan kerja (time work).
N. Koperasi
Keluarga
Guru
Jakarta
(KKGJ),
Peningkatan
Kesejahteraan Anggota, Peningkatan Mutu Pendidikan, Jumlah Anggota KKGJ Anggota Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) adalah para guru
SD Negeri DKI Jakarta. Kita akui dan syukuri kesejahteraan
finansial guru SD Negeri DKI Jakarta saat ini yang setidaknya berupa gaji dan Tunjangan Kerja Daerah (TKD) boleh dikatakan cukup. Terlepas dari besaran TKD guru yang konon oleh semua guru masih sangan diharapkan untuk segera revisi karena konon oleh mereka masih dirasakan kurang pas. Namun demikian sebagai seseorang yang hanya berkelas guru SD bisa dipastikan sering menemui kesulitan dalam hal kebutuhan uang. Untuk menjawab kesulitan keuangan itulah Koperasi Keluarga Jakarta (KKGJ) membuka jendela Simpan Pinjam. Anggota menyimpan (menabung) tiap bulan untuk dipinjamkan kepada anggota yang
74
membutuhkan. Begitulah Koperasi keluarga Guru Jakarta (KKGJ) membantu kesejahteraan anggota. Dengan terbantunya kesejahteraan anggota oleh pinjaman dari KKGJ, maka diharapkan anggota akan lebih nyaman melaksanakan Tupoksinya sebagai guru. Maka tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa dalam hal peningkatan kesejahteraan guru oleh KKGJ. Kenyamanan dan kebanggaaan yang diperoleh dari KKGJ tersebut diharapkan bisa mengeliminir kegelisahan guru menghadapi rentetan gempuran tuntutan masyarakat yakni agar guru semakin meningkatkan kualitas pendidikan setidaknya ditempat kerja masing-masing.12 Seperti yang dijelaskan oleh ibu Sumiyati, selaku Kepala Bagian Tata usaha Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ), ada sekitar 19.614 anggota KKGJ yang ada di DKI Jakarta. Yang termasuk di dalamnya adalah Guru SD Negeri DKI Jakarta dan sudah PNS13. Menurut Ketua III, Drs. H. Jamhuri Androfa MM, sekaligus sebagai Ketua Panitia Pelatihan Perkoperasian yang dilaksanakan dari 19 Juli sampai dengan 01 Agustus 2010. Materi pelatihan selain pengenalan dan pemahaman koperasi secara umum dan pengenalan KKGJ secara lebih detil, peserta juga mendapat materi keguruan dan kebijakan Pemda DKI Jakarta di bidang pendidikan14.
12
Media Informasi Dan Komunikasi Koperasi Keluarga Guru Jakarta,Edisi Juni 2010,
hal 9-10 13
Wawancara Pribadi dengan Drs, Ari Mulyana, Mpd. Sekertaris Umum Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) Jakarta 13 April 2011. 14 Wawancara Ketua III Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ)
75
Menurut Drs. Alim Suardi M. Pd, selaku Ketua Umum KKGJ menjelaskan pemberian materi tentang masalah-masalah keguruan dan kebijakan Pemda DKI Jakarta di bidang pendidikan merupakan salah satu bentuk penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) oleh KKGJ15 .
15
2010,hal 2
Media Informasi Dan Komunikasi Koperasi Keluarga Guru Jakarta,Edisi Ramdhan
BAB IV ANALISIS PROGRAM PEMBINAAN DAN PENDIDIKAN KOPERASI KELUARGA GURU JAKARTA (KKGJ) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA ANGGOTA
Koperasi merupakan suatu badan usaha yang bersifat sosial, karena di dalamnya terdapat unsur saling bekerjasama satu sama lain dan gotong royong sesama anggota. Dasar dan ilmu pengetahuan, terutama pendidikan dalam bidang perkoperasian yang dilaksanakan oleh Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) karena sangat diperlukan untuk memajukan dan mengembangkan kualitas sumber daya
manusia
anggotanya.
Agar
anggota
koperasi
memahami
tentang
perkoperasian, maka diperlukan pendidikan secara khusus tentang perkoperasian, Anggota koperasi juga harus dididik dalam menjalankan serta melaksanakan hak dan kewajibannya dengan penuh tanggung jawab dan percaya diri. Pembinaan dan pendidikan bagi para anggota koperasi sangatlah penting, karena dalam menjalankankan aktivitasnya, koperasi membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat menjalankan semua kegiatan yang ada di KKGJ dengan baik. Program pembinaan dan pendidikan merupakan program yang sangat penting dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia yang selama ini masih kurang dan perlu ditingkatkan. Dengan kata lain pendidikan yang dilakukan oleh KKGJ adalah upaya peningkatan kualitas para anggotanya dimana dengan
76
77
pendidikan tersebut dapat menghasilkan perubahan tingkah laku para anggotanya menjadi lebih siap dalam menjalankan kegiatan yang ada di KKGJ. Tujuan pendidikan dalam perkoperasian merupakan hal yang harus diperhatikan, karena diperlukan suatu kurikulum dalam pembinaan untuk mendidik para anggotanya agar dapat mengetahui perkembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan. Di sisi lain, peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi para anggotanya bertujuan agar Koperasi Keluarga Guru Jakarta dapat berkembang. Seperti yang dijelaskan oleh ketua umum Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ), di dalam program, harus ada impelementasi manajemen agar program tersebut berjalan dan memeperoleh hasil sesuai apa yang kita harapkan.1 Langkah- langkah yang dilakukan demi pencapaian hasil dalam program pembinaan dan pendidikan Koperasi Keluarga Jakarta dilaksanakan agar lebih maksimal. Oleh karena itu pencapaian hasil juga bisa dilihat dari langkah-langkah Program pembinaan dan pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta yang meliputi : 1. Pembinaan kepada seluruh pengurus, pengawas, serta karyawan setiap hari jumat di kantor KKGJ mengadakan pembinaan rohani. Agar kesehatan rohani para anggota tetap terjaga dan sehat, maka perlu diadakannya pembinaan rohani seperti pengajian dan pembinaan kinerja.2 1
Wawancara Pribadi dengan Drs. Alim Suardi Mpd, (Ketua Umum Koperasi Keluarga Jakarta) KKGJ. Jakarta, 12 April 2011. 2 Wawancara Pribadi dengan sumiati Spd, Kepala Bagian Tata Usaha Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) 12 April 2011
78
Pedoman dasar atau prinsip penggunaan metode (pembinaan Rohani Islam) telah tercantum dalam Al-Qur”an, prinsip-prinsip penyampaian yang mengenai tentang pembinaan telah disebutkan dalam surat AnNahl Ayat : 125
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalannya dan dialah yang lebih mengetahui orangorang yang mendapat petunjuk. (Q.S. An-Nahl ayat: 125)
Ayat diatas mengandung arti dengan penuh argumentasi agar tidak terjadi kekeliruan. Bil hikmah (kasih sayang) pendekatan pembinaan rohani harus bertumpu pada suatu pandangan human oriental, menempatkan penghargaan yang mulia atas diri pasien, sedangkan mau’izah hasanah atau nasihat dan penghargaan yang baik dan terpuji dan terakhir mujadalah billati hiya ahsan, seperti berdiskusi dengan cara yang terbaik, atau menggunakan argument-argumen yang lebih unggul.
79
Hadist yang menerangkan tentang pembinaan kinerja juga tercantum dibawah ini:
Artinya : Sesungguhnya Allah menyukai orang yang apabila melakukan sesuatu dia melakukannya dengan sebaik-baiknya (HR. Baihaqi ) dalam soheh Jami As Shaqir
2. Pengurus, pengawas dan anggota mengikuti pelatihan dan pendidikan yang dilaksanakan instansi terkait (Administrasi keuangan, Perpajakan, perpajakan,
pendidikan
kepengawasan,
dan
kepemimpinan
kepemgurusan. Agar anggota dapat menjalani kegiatan tersebut, maka diperlukannnya suaru implementasi manajemen yang sangat baik. 3. Pendidikan perkoperasian kepada seluruh anggota secara bertahap, setiap setahun sekali sesuai dengan program KKGJ, dilaksanakan pendidikan tentang perkoperasian dan keguruan yang berkaitan dengan KKGJ dan yang berkaitan dengan produk serta usaha yang ada di KKGJ. 4. Menerima mahasiswa atau mahasisiawi yang melaksanakan penelitian atu riset tentang KKGJ, sebagai pembelajaran untuk KKGJ agar lebih maju dan berkembang di masa yang akan datang. 3 5. Program beasiswa kepada putra dan putri anggota KKGJ yang berperestasi setiap tahun bagi sisiwa dan siswi SD, SLTP, SLTA 3
Wawancara Pribadi dengan sumiati Spd, Kepala bagian Tata usaha Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). Jakarta 12 April 2011
80
sehingga pada waktu yang akan datang memiliki keterikatan moral, emosional, sosial yang akhirnya akan menuju kepada peningkatan sumber daya manusia serta peningkatan perekonomian. 6. Mempersiapkan estafet kepemimpinan KKGJ di masa mendatang, agar kinerja kepengurusan di KKGJ dapat ditingkatkan dalam mengelola setiap kepengurus yang ada di KKGJ.4 program pembinaan dan pendidikan KKGJ dilaksanakan dengan cara melatih serta mendidik para anggotanya agar para anggota tersebut dapat memahami tentang perkoperasian dan keguruan. Maka setiap tahun dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia anggotanya, KKGJ melaksanakan program pembinaan dan pendidikan. Pendidikan sebagai suatu bentuk kegiatan manusia dalam kehidupannya, karena pendidikan sangat penting untuk membentuk perilaku dan peningkatan sumber daya manusia. Namun demkian mengelola KKGJ tidak cukup hanya secara rasional saja, harus disertai dengan hati nurani, yang selau konsisten taat pada peraturan sekaligus tidak mengesampingkan kata hati atau nurani. Pendidikan juga menempatkan sebagai sesuatu yang akan di capai, baik tujuan yang dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan yang di bentuk secara khusus untuk memudahkan apa yang ingin di capai oleh KKGJ. Pembinaan dan pendidikan juga merupakan suatu bimbingan yang
4
Wawancara Pribadi dengan Sumiati Spd, Kepala bagian Tata Usaha Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). Jakarta 12 April 2011
81
di lakukan oleh KKGJ terhadap anggota KKGJ untuk mengubah sesuatu yang belum maksimal, sampai mencapai hasil yang maksimal.5 Salah satu contoh,KKGJ adalah, jika kita menabung di Bank, 1 juta selama setahun. Uang akan berkurang, kurang lebih sisanya Rp. 770.000 karena diambil oleh Administrasi Bank, Iuran ATM, Pajak, dan Penutupan buku. Contoh yang ke dua juga dijelaskan, menabung di KKGJ setahun 1 juta. Uang tabungan tidak berkurang bahkan bertambah, karena anggota akan mendapatkan paket lebaran, sisa hasil usaha masuk ke rekening anggota untuk kesejahteraan dan pembinaan serta pendidikan, SHU dialokasikan untuk program pembinaan dan pendidikan bagi para anggota dalam meningkatkan kualitas. Mendapatkan beasiswa bagi anak anggota yang berprestasi, artinya selain meningkatkan kualitas sumber daya manusia para anggota, KKGJ juga meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak anggota yang berprestasi. Tidak hanya itu, KKGJ juga memberikan pinjaman tanpa jasa atau bunga khusus anggota untuk melanjukan pendidikan ke S1 dan S2, agar para anggota lebih berkembang kompetensinya serta kualitas sumber daya manusia. Selain itu, KKGJ memberikan pinjaman bagi anggota yang mempunyai kebutuhan mendadak, contohnya, bagi para anggota yang memerlukan biaya untuk
5
Wawancara Pribadi dengan Drs, Ari Mulyana, Mpd. Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) Jakarta 13 April 2011.
Sekertaris Umum Koperasi
82
anaknya dalam pendidikan jumlah biayanya melebihi kapasitas atau besar jika dihitung dengan nominal.6 program pembinaan dan pendidikan adalah suatu hal yang mutlak harus di aplikasikan dengan baik. Dalam penerapan (program pembinaan dan pendidikan) di KKGJ, maka setiap tahun sesuai dengan alokasi anggaran yang dilakukan untuk program pembinaan dan pendidikan koperasi dan hal-hal yang berhubungan dengan keguruan, pembinaan dan pendidikan dilakukan secara bertahap untuk anggota KKGJ, karena jumlah anggota yang sangat banyak maka di masing-masing wilayah dibentuk komisariat sebagai pengurus di masing-masing wilayah Kecamatan yang ada di DKI Jakarta. Berikut ini tabel daftar nama sekolah dan jumlah anggota
yang terbagi
dimasing-masing wilayah Kecamatan atau
Komisariat :
6
Wawancara Pribadi dengan Drs. Alim Suardi Mpd, Ketua Umum Koperasi Keluarga Jakarta (KKGJ). Jakarta, 12 April 2011.
83
Tabel 4.1 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Anggota KKGJ di Wilayah Jakarta Utara JUMLAH NO
KECAMATAN SD
ANGGOTA
1
Tanjung Priok
55
478
2
Koja
75
597
3
Kelapa Gading
17
144
4
Cilincing
61
584
5
Penjaringan
39
294
6
Pademangan
27
209
7
Kepulauan Seribu
14
97
288
2403
Jumlah
Sumber: Rekap Tagihan Bulanan Yang bersumber dari bagian Pusat Data Elektronik (PDE) KKGJ
84
Tabel 4.2 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Anggota KKGJ di Wilayah Jakarta Pusat JUMLAH NO
KECAMATAN SD
ANGGOTA
1
Gambir
33
239
2
Sawah Besar
27
167
3
Kemayoran
72
535
4
Senen
44
272
5
Cempaka Putih
26
197
6
Menteng
20
136
7
Tanah Abang
35
316
8
Johar Baru
36
282
Jumlah
293
2144
Sumber: Rekap Tagihan Bulanan Yang bersumber dari bagian Pusat Data Elektronik (PDE) KKGJ
85
Tabel 4.3 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Anggota KKGJ di Wilayah Jakarta Selatan JUMLAH NO
KECAMATAN SD
ANGGOTA
1
Kebayoran Baru
49
425
2
Kebayoran Lama
86
778
3
Pesanggrahan
49
629
4
Mampang Perapatan
38
272
5
Pancoran
45
348
6
Pasar Minggu
65
572
7
Jagakarsa
65
740
8
Cilandak
50
486
9
Setia Budi
38
299
10
Tebet
65
481
550
5030
Jumlah
Sumber: Rekap Tagihan Bulanan Yang bersumber dari bagian Pusat Data Elektronik (PDE) KKGJ
86
Tabel 4.4 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Anggota KKGJ di Wilayah Jakarta Barat JUMLAH NO
KECAMATAN SD
ANGGOTA
1
Tambora
36
237
2
Kebon jeruk
68
592
3
Kembangan
57
537
4
Grogol Petamburan
49
342
5
Palmerah
559
495
6
Cengkareng
92
719
7
Kalideres
73
594
8
Taman Sari
32
163
Jumlah
966
3679
Sumber: Rekap Tagihan Bulanan Yang bersumber dari bagian Pusat Data Elektronik (PDE) KKGJ
87
Tabel 4.5 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Anggota KKGJ di Wilayah Jakarta Timur JUMLAH NO
KECAMATAN SD
ANGGOTA
1
Jatinegara
79
647
2
Duren Sawit
98
968
3
Matraman
59
438
4
Pulo Gadung
57
588
5
Pasar Rebo
59
642
6
Ciracas
57
655
7
Cipayung
55
525
8
Kramat Jati
76
657
9
Makasar
48
483
10
Cakung
89
893
687
6496
Jumlah
Sumber: Rekap Tagihan Bulanan Yang bersumber dari bagian Pusat Data Elektronik (PDE) KKGJ
88
Tabel 4.6 Kalkulasi Jumlah Anggota Sekolah dan Jumlah Anggota Keluarga Koperasi Guru Jakarta (KKGJ) No
Wilayah
Jumlah Sekolah
Jumlah Anggota
1
Jakarta Utara
288
2403
2
Jakarta Pusat
293
2144
3
Jakarta Selatan
550
5030
4
Jakarta Barat
966
3679
5
Jakarta Timur
687
6496
Jumlah
2784
19752
A. Program Pembinaan dan Pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) dalam meningkatkan kualitas SDM Agar dapat berkembang dengan dengan baik, lembaga atau organisasi harus mempunyai program untuk mencapai tujuan dan mencapai hasil yang maksimal. Karena program merupakan langkah-langkah serta rencana yang di tetapkan oleh suartu lembaga atau organisasi dalam kurun waktu tetentu. Separti halnya ada program jangka panjang dan program jangka pendek. Kerena program merupakan perangkat lunak dalam menjalankan roda organisasi dalam upaya mencapai tujuan yang telah
89
ditetapkan. Oleh karena itu program merupakan landasan dalam suatu lembaga untuk menjalankan aktivitasnya ke depan. Dalam mengelola sebuah organisasi. Salah satunya program pada Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). Program KKGJ yang berkaitan dengan aktivitas penyediaan atau pengadaan barang untuk anggota, penyediaan dana, dan jasa. Apabila perencanaan sudah dapat dijabarkan dan diterjemahkan dengan baik, maka program akan berajalan dengan baik. Apabila suatu proram dalam koperasi dapat dilaksanakan dengan baik, maka akuntabilitas
manajemen
koperasi
dari
sisi
program
dapat
dipertanggungjawabkan, untuk mencapai keberhasilan suatu koperasi. Fleksibilitas dari program kerja KKGJ merupakan kondisi nyata di lapangan dimana perubahan selalu berubah dan tidak sesuai apa yang direncanakan sebelumnya. Seperti program pembinaan dan pendidikan bagi para anggota KKGJ yang di dalamnya adalah guru SD di Provinsi DKI Jakarta yang merupakan pegawai negeri sipil. Dalam meningkatkan kualitas anggota, yang sebagian besar programnya tertulis dalam Rancangan anggaran program belanja Koperasi (RAPBK) sebagai pengejawan dari rencana 4 tahunan koperasi. Di dalam program pembinaan dan pendidikan KKGJ, di dalamnya terdapat
program
pembinaan dan pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia anggota merupakan program yang sangat penting karena
90
program tersebut di dalamnya mempunyai unsur mendidik dan membina bagi para anggota. 7 Di dalam program pembinaan dan pendidikan, KKGJ meningkatkan kualitas sumber daya manusia anggotanya dengan menyusun dan melaksanakan program kegiatan pembinaan dan pendidikan perkoperasian secara kontinyu. Pendidikan dan pembinaan dilaksanakan setahu sekali sekali yang merupakan unsur dari program pembinaan dan pendidikan bagi para anggota. Selain itu juga, anggota KKGJ mendapatkan jurnal inovasi pembelajaran SD yang isinya mengenai hasil-hasil penelitian, kajian-kajian ilmiah atau literatur, resensi buku, serta gagasan yang bersifat ilmiah, dari Fakultas Sosial Universitas Negeri Jakarta yang bekerjasama dengan KKGJ.8 Program pembinaan dan pendidikan bagi para anggota KKGJ yang berkaitan dengan pendidikan merupakan fungsi untuk membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan para anggota dengan kualitas sumber daya manusia yang memadai juga perlu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan soisal bagi para anggotanya. Dengan demikian tugas pokok dan fungsi program pendidikan dan pembinaan bagi para anggota mencapai hasil yang maksimal. Peningkatan kualitas yang berkaitan dengan penguatan kelembagaan antara pengurus serta anggota yang berguna untuk meningkatkan frekuensi dan mutu
7
Wawancara Pribadi dengan Drs, Ari Mulyana, Mpd sekertaris Umum Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) Jakarta 13 April 2011. 8 Wawancara Pribadi dengan Drs, Ari Mulyana, Mpd sekertaris Umum Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) Jakarta 13 April 2011.
91
informasi kepada anggota melalui media lisan, tulisan, dan pelatihan untuk peningkatan kualitas.9 Pelaksanaan
peningkatan
kemampuan
manajemen
pengurus,
pengawas, komisariat anggota dan karyawan KKGJ dalam hal kualitas sumber daya manusia (SDM) yang sangat penting dilaksanakan sebagai dasar untuk memperoleh suatu kinerja yang efektif agar memperoleh suatu hasil yang maksimal, dengan kata lain dapat mengimplementasikan dengan segenap kemampuan serta tanggung jawab sebagai pengurus dan anggota yang ada di KKGJ. Peningkatan wawasan anggota juga perlu diperhatikan agar anggota KKGJ memiliki wawasan yang luas dalam arti tidak hanya mengerti dalam bidang tertentu, tapi juga menguasai bidang lain yang akan dijalankannya. Dengan fungsi program pembinaan dan pendidikan, maka dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi para anggota yang melaksanakan tugasnya sebagai anggota di KKGJ. Dapat mengembangkan pribadi anggota secara menyeluruh. Yaitu dapat membantu perkembangan individu sebagai makhluk sosial serta mampu beradaptasi dengan baik di masyarakat10. Program khusus pembinaan dan pendidikan KKGJ adalah suatu bagian yang sangat penting dilaksanakan, agar anggota dapat diberikan pemahaman tentang KKGJ. Suatu program yang dikatakan maksimal apabila proram tersebut mempunyai program khusus dalam arti hanya
9
Wawancara Pribadi dengan Sumiati Spd, Kepala bagian Tata usaha Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). Jakarta 12 April 2011. 10 Wawancara Pribadi dengan Sumiati Spd, Kepala bagian Tata usaha Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). Jakarta 12 April 2011.
92
fokus dengan suatu kewajiban. Program khusus yang ada di Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) adalah pemahaman tentang perkoperasian dan Koperasi keluarga Guru Jakarta (KKGJ). Dengan memahami cara bagaimana mengolah koperasi yang baik agar tujuan dari program tersebut dapat tercapai. Dengan tim pengajar yang handal, maka para anggota akan memahami tata cara pengelolaan koperasi, khususnya Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ), memahami tentang hak dan kewajiban serta tentang Produk-produk yang ada di Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ)11. Di dalam program pembinaan dan pendidikan terdapat suatu masalah yang cukup rumit karena anggota KKGJ sangat banyak, tapi masalah itu dapat diatasi oleh pengurus dengan baik, karena masing-masing pengurus sudah dibagi menjadi 43 wilayah atau komisariat yang ada di KKGJ. Bentuk dari program pembinaan dan pendidikan dapat di wujudkan dengan bentuk kinerja yang optimal.Seperti yang telah dijabarkan pada tabel di atas, KKGJ sangat mengantisipasi dengan semakin banyaknya anggota, dengan cara membagi semua anggota ke dalam beberapa wilayah yang di masing-masing wilayah tersebut terdapat komisariat-komisariat yang bertugas untuk menyalurkan informasi dari KKGJ kepada para anggota. Bentuk dari program pembinaan dan pendidikan KKGJ adalah menghasilkan kinerja yang bertanggung jawab dan tanggap kondisi, dalam arti jika ada anggota yang mempunyai keperluan mendadak, maka 11
Wawancara Pribadi dengan Drs, Ari Mulyana, Mpd Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) Jakarta 13 April 2011.
sekertaris Umum Koperasi
93
KKGJ hadir untuk membantu. KKGJ juga melaksanakan tugasnya secara kontinyu dan bertahap yang merupakan tujuan dari program tersebut, agar para anggota dapat diperhatikan kesehatannya pada saat pembinaan dan pendidikan sedang dilaksanakan.12 Adapun Langkah-langkah yang dijalankan dalam program pembinaan adalah sebagai beruikut: 1.
Pembinaan kepada seluruh pengurus, pengawas, serta karyawan setiap hari jumat di kantor KKGJ mengadakan pembinaan rohani. Agar kesehatan rohani para anggota tetap terjaga dan sehat, maka perlu diadakannya pembinaan rohani
seperti pengajian dan
pembinaan kinerja.13 Banyaknya jumlah pengurus, pengawas, dan karyawan yang hadir pada pembinaan rohani setiap hari Jum’at yang dilakukan di kantor KKGJ dapat dilihat pada tabel berikut :
12
Wawancara Pribadi dengan Drs. Alim Suardi Mpd, Ketua Umum Koperasi Keluarga Jakarta (KKGJ). Jakarta, 12 April 2011. 13 Wawancara Pribadi dengan Sumiati Spd, Kepala bagian Tata usaha Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). Jakarta 12 April 2011.
94
Tabel 4.7 Daftar Jumlah Pengurus, Pengawas, dan Karyawan yang Hadir Pada Pembinaan Rohani Jumlah Pengurus, Pengawas dan Karyawan yang Hadir No
Tahun
Bulan Minggu ke
1
2
2010
2011
1
2
3
4
5
Juli
60
50
52
55
75
Agustus
53
58
62
70
-
September
55
71
68
70
-
Oktober
56
64
67
72
70
November
71
58
69
64
-
Desember
53
57
75
68
71
Januari
51
73
66
56
-
Februari
57
74
55
58
-
Maret
59
63
70
55
-
April
52
72
64
63
69
Setiap hari jumat KKGJ mengadakan pembinaan rohani bagi para pengurus, pengawas, dan karyawan. Dapat disimpulkan bahwa KKGJ sangat rutin mengadakan pembinaan bagi pengurus, pengawas, serta karyawan. Agar kesehatan rohaninya tatap terjaga dan meningkatkan kinerja bagi para pengurus, pengawas, dan karyawan.
95
2. Pengurus, pengawas dan anggota mengikuti pelatihan dan pendidikan yang
dilaksanakan
Perpajakan,
instansi
perpajakan,
terkait
(Administrasi
pendidikan
keuangan,
kepengawasan,
dan
kepemimpinan kepemgurusan. Agar anggota dapat menjalani kegiatan tersebut, maka diperlukannnya suatu implementasi manajemen yang sangat baik.14 Pelatihan dan pendidikan yang dilaksanakan oleh instansi terkait dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Pelatihan dan Pendidikan yang dilakukan oleh instansi terkait No
Tanggal
1
23/01/2010
2
23-24/02/10
Kegiatan
Keterangan
Pelatihan dari PT. Permodalan
Pengurus,
Nasional- Madani (PNM). dengan
pengawas, dan
Tema: “Motivasi Kerja
karyawan 35
Berprestasi”
orang
Pelatihan Kepengawasan yang
Peserta 2 orang
diselenggarakan LAPENKOP
Pengawas
(Lembaga Pendidikan
KKGJ
Perkoperasian) 3
14
27-28/1/2010 Pelatihan Kewirausahaan
Peserta 2 orang
Wawancara Pribadi dengan Sumiati Spd, Kepala bagian Tata usaha Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). Jakarta 12 April 2011.
96
4
24/03/2010
diselenggarakan oleh DEKOPIN
Pengurus
(Dewan Koperasi Indonesia).
KKGJ
Pelatihan “Effectice Building Super
Pengurus,
Team” dari PT. Permodalan
Pengawas dan
Nasional- Madani (PNM).
Karyawan 45 orang
5
19/06/2010-
Pelatihan CPNS yang Direkrut Peserta
06/08/2010
menjadi Anggota KKGJ
anggota KKGJ angkatan 111.Per angkatan 110 orang
6
27/11/2010
Pelatihan “Optimalisasi Kinerja”
Pengurus,
oleh PT. Permodalan Nasional-
Pengawas dan
Madani (PNM).
Karyawan 45 orang
Dilihat dari tabel diatas, KKGJ bekerjasama dengan instansi terkait dalam meningkatkan kualitas SDM dan meningkatkan knerja yang optimal agar mencapai hasil yang maksimal. Data yang didapat hanya dari tahun 2010 saja karena tahun 2011, KKGJ belum memulai kerjasamanya dengan instansi terkait
97
3. Pengurus, pengawas dan anggota mengikuti pelatihan dan pendidikan yang
dilaksanakan
Perpajakan,
instansi
perpajakan,
terkait pendidikan
(Administrasi
keuangan,
kepengawasan,
dan
kepemimpinan kepemgurusan., setiap setahun sekali sesuai dengan program KKGJ, dilaksanakan pendidikan tentang perkoperasian dan keguruan yang berkaitan dengan KKGJ dan yang berkaitan dengan produk serta usaha yang ada di KKGJ. Langkah yang keempat, menerima mahasiswa atau mahasisiawi yang melaksanakan penelitian atu riset tentang KKGJ, sebagai pembelajaran untuk KKGJ agar lebih maju dan berkembang di masa yang akan datang. 15 Pendidikan perkoperasian kepada seluruh anggota dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.9 Pendidikan Perkoperasian yang Berkaitan dengan KKGJ
No 1
Tanggal 19-23/10/10
Kegiatan
Keterangan
Pelatihan Perkoperasian
Peserta 1 orang
diselenggarakan oleh PKP RI
Pengurus KKGJ
Prov. DKI Jakarta Dilihat dari tabel di atas, KKGJ melaksanakan pelatihan perkoperasian dalam rangka program pembinaan dan pendidikan untuk meningkatkan kualitas serta pemahaman tentang perkoperasian, 15
Wawancara Pribadi dengan Sumiati Spd, Kepala bagian Tata usaha Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). Jakarta 12 April 2011.
98
khususnya KKGJ. Dilakukan setiap setahun sekali pada bulan Oktober, karena itu tahun 2011 KKGJ belum melaksanakan kegiatan pelatihan. 4. Menerima siswa maupun mahasiswa yang melaksanakan penelitian atau riset tentang KKGJ, sebagai pembelajaran untuk KKGJ agar lebih maju dan berkembang di masa yang akan datang. 16 Siswa maupun mahasiswa yang melaksanakan penelitian di KKGJ, dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel 4.10 Siswa dan Mahasiswa yang Melaksanakan Penelitian atau Riset Tentang KKGJ No
Tahun
Lembaga Pendidikan
Jumlah Peneliti
1
2010
SMK 40
10 orang
2
2011
SMK Tunas Markatin
4 orang
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1 orang
Dilihat dari tabel diatas, KKGJ menerima sisiwa dan mahasisiwa yang melaksanakan penelitian dalam rangka program pembinaan dan pendidikan, agar KKGJ dapat berkembanmg serta menjadikan pembelajaran untuk KKGJ agar lebih maju di waktu yang akan datang. 16
Wawancara Pribadi dengan Sumiati Spd, Kepala bagian Tata usaha Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). Jakarta 12 April 2011.
99
5. Program beasiswa kepada putra dan putri anggota KKGJ yang berperestasi setiap tahun bagi siswa dan siswi SD, SLTP, SLTA sehingga pada waktu yang akan dating memiliki keterikatan moral, emosional, sosial yang akhirnya akan menuju kepada peningkatan sumber daya manusia serta peningkatan perekonomian. Program beasiswa kepada putra dan putri anggota KKGJ yang berperestasi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.11 Program Beasiswa Kepada Putra dan Putri Anggota KKGJ yang Berprestasi Tingkatan No
Bea Siswa Sekolah
1
2
Jumlah
Tahun
2009
2010
Penerima
SD
96 orang
Rp. 250.000
SLTP
46 orang
Rp. 300.000
SLTA
37 orang
Rp. 350.000
SD
134 orang
Rp. 250.000
SLTP
52 orang
Rp. 300.000
SLTA
47 0rang
Rp. 350.000
Dilihat dari tabel diatas, terdapat peningkatan jumlah penerima beasiswa bagi anak para anggota yang berprestasi, dalam rengka program pembinaan dan pendidikan, KKGJ memeberikan beasisiwa
100
bagi anak para anggota setiap tahunnya. Tahun 2011, KKGJ belum memberikan beasiswa kepada anak para anggota. 6. Mempersiapkan estafet kepemimpinan KKGJ di masa mendatang, agar kinerja kepengurusan di KKGJ dapat ditingkatkan dalam mengelola setiap kepengurus yang ada di KKGJ.17 Bentuktya adalah kinerja, jadi tidak ada data khusus untuk melengkapi tahapan ini.
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Mengimplementasikan Program Pembinaan dan pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas sumber daya manusia anggota. Sumber modal utama bagi pelaksanaan kegiatan koperasi berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela. Simpanan pokok merupakan modal pertama koperasi. simpanan yang besarnya sama diwajibkan kepada calon anggota. Simpanan pokok ini diwajibkan oleh anggota baru yang akan masuk, dari gajinya yang dipotong sebesar Rp.250.000. Simpanan pokok ini tidak bisa diambil, jika anggota yang bersangkutan masih aktif menjadi anggota koperasi. Anggota koperasi juga mempunyai kewajiban yang diberikan oleh KKGJ yaitu, simpanan anggota, yang merupakan simpanan yang diwajibkan untuk anggota, setiap bulan sebesar Rp.100.000, dengan rincian Rp. 95.000 dialokasikan untuk simpanan wajib dan Rp.5000, dialokasikan untuk Dana Hari Tua (DHT). Dana Hari Tua merupakan dana yang akan kembali apabila 17
Wawancara Pribadi dengan Sumiati Spd, Kepala bagian Tata usaha Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). Jakarta 12 April 2011.
101
anggota sudah pensiun atau meninggal dunia. Dana Hari Tua ini juga bermanfaat untuk mensejahterakan anggota yang sudah pensiun. Pengadaan simpanan ini merupakan keputusan rapat anggota yang mengutamakan kepentingan koperasi.18 Koperasi tumbuh dan berkembang bergantung kepada anggota, dan berkembang atau tidaknya koperasi, sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia anggota. Untuk melaksanakan program pembinaan dan pendidikan terhadap anggota, maka KKGJ juga harus meningkatkan produktivitas serta kualitas anggota. Dalam program pembinaan dan pendidikan
banyak
mengimplementasikan
faktor
pendukung
program
yang
dan akan
penghambat
dalam
dilaksanakan.
Faktor
pendukung dalam program pembinaan dan pendidikan KKGJ yaitu, KKGJ mempunyai P3SD. Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia anggota di masing- masing wilayah KKGJ memiliki P3SD (Pusat Pelatihan pendidikan sekolah dasar). Dengan itu, maka pembinaan dan pendidikan yang dilaksanakan oleh KKGJ berlangsung dengan baik. Materi yang diberikan adalah yang berkaitan tentang keguruan, tentang sumber daya manusia yang kaitannya dengan perkoperasian yang berisi tentang Undang-Undang Koperasi, Peraturan dan Kebijakan Pemerintah (Kepres; Inpres; SK Menteri; (AD/ART dan keputusan-keputusan Rapat anggota. Pengetahuan umum tentang KKGJ, sejarah berdirinya KKGJ, jenis-jenis usaha yang ada di KKGJ. Pengetahuan tentang organisasi 18
Wawancara Pribadi dengan Sumiati Spd, Kepala bagian Tata usaha Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). Jakarta 12 April 2011.
102
KKGJ dan manajemen usaha KKGJ antara lain tentang perencanaan dan pengendalian personal, modal (intern maupun ekstern) dan peralatan fungsi-fungsi perusahaan yang berkaitan tentang fungsi produksi, fungsi pemasaran, administrasi dan keuangan, personalia, teknik dan akuntansi. Pengetahuan penunjang seperti, hukum pajak dan dagang serta perburuhan dan kebijakan umum pemerintah. Apa yang telah pelajari, maka harus dikaji materi yang telah disampaikan oleh tim pengajar, maka hasil yang diperoleh akan maksimal Sesuai dengan apa yang diharapkan. Selanjutnya
yang
menjadi
faktor
pendukung
dalam
mengimplementasikan program pembinaan dan pendidikan KKGJ adalah adanya Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang berisikan tentang; nama, tempat kedudukan, dan jangka waktu. Landasan azas dan prinsip, fungsi, peran dan usaha keanggotaan, rapat anggota, pengurus, pengawas, pengelolaan koperasi, dewan penasehat, pembukuan koperasi, keadan koperasi tidak dirahasiakan, modal dan usaha koperasi, simpanan anggota, sisa hasil usaha (SHU), tanggungan anggota perubahan anggaran dasar, pembubaran dan penyelesaian, pembinaan, sanksi-sanksi, dan penutup. Faktor berikut yang menjadi pendukung adalah KKGJ mempunyai sumber daya manusia untuk penyampaian materi yang akan diajarkan kepada anggota. Dengan tim pengajar yang mengerti dibidangnya masingmasing, maka akan mempermudah dalam penyampaian materi tentang perkoperasian dan keguruan. Hal ini bisa dikatakan adalah sebagai
103
peningkatan
kinerja
pengurus,
karyawan
serta
anggota
dalam
penghambat
dalam
meningkatkan sumber daya manusia anggotanya. Faktor
berikutnya
yang
menjadi
faktor
memgimplementasikan program pembinaan dan pendidikan bagi para anggota adalah karena jumlah anggota KKGJ yang sangat banyak, serta tidak terjangkau bagi pengurus dalam melaksanakan tugasnya, maka KKGJ mengalokasikan dana sisa hasil usaha (SHU) untuk program pembinaan dan pendidikan bagi para anggota dan pembagian petugas komisariat yang ada di masing-masing wilayah yang ada di DKI Jakarta. Sisa hasil usaha tersebut merupakan pendapatan KKGJ yang diperoleh selama 1 tahun. Untuk pendidikan, 75% dari sisa hasil usaha (SHU). Dalam program pembinaan dan pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia anggota, Pengurus juga melihat jangka waktu 5 tahun ke depan, yang bisa berubaha. Karena situasi dan kondisi dari tehun ke tahun berbeda, maka KKGJ harus mengantisispasi kemungkinan yang akan terjadi apabila mempunyai banyak perbedaan dari tahun ke tahun dengan adanya program jangka panjang yang dibuat oleh KKGJ, maka KKGJ bisa mengentisipasi kemungkinan yang akan terjadi.KKGJ juga menlaksanakan pendidikan kewirausahaan untuk anggota agar dapat memahami secara detail tentang wirausaha. Dan pendidikan akuntansi yang bekerjasama dengan instansi terkait, seperti; dirjen pajak, dirjen keuangan,
kewirausahaan,
perdagangan
programnya dibuat beserta anggaran dasar.
industri
dan
koperasi,
104
Pengembangan struktur keorganisasian merupakan pertumbuhan oraganisasi KKGJ dan lingkungan eksternal. Konsep yang merupakan pengembangan
dari
organisasi
teresebut
merupakan
tolak
ukur
perkembangan organisasi KKGJ. Oleh karena itu, KKGJ membagi dalam kelompok unit usaha, dan pengelolaan organisasi yang dikendalikan oleh seorang manajer.. oleh karena itu, peningkatan sumber daya manusia merupakan hal yang harus dilkukan agar perkembangann KKGJ maju seiring perkembangan zaman. Pembinaan terhadap seluruh SDN yang berada dalam lingkungan KKGJ kiranya perlu tetap dipertahankan, bahkan penekanan terhadap hal-hal yang lebih fokus yang perlu dilakukan agar kualitas sumber daya manusia anggota dapat terus ditingkatkan. Untuk lebih meningkatkan kualitas,. Manajemen harus mengelola dan mempertahankan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi unggul, melalui job evaluasi dan kompetensi, dalam melaksanakan program pembinaan dan pendidikan KKGJ ytang akan menjadi prinsip, nilai-nilai serta pedoman perilaku yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab agar tercapainya visi dan misi KKGJ.19
19
Wawancara Pribadi dengan Drs. Pakriadi M.Pd, Pengawas Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). Jakarta 12 April 2011.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 1.
program pembinaan dan pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta dilakukan setiap tahun. Sesuai anggaran yang dialokasikan untuk pembinaan dan pendidikan bagi para anggota, dan hal- hal yang berhubungan dengan keguruan. Materi yang diberikan dalam program pembinaan dan pendidikan adalah tentang perkopersian dan keguruan agar dapat memehami KKGJ, dengan kata lain mereka dapat memahami fungsi dan manfaat berkoperasi khususunya di Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). Dengan cara mengikuti program pembinaan dan pendidikan, khususunya bagi para anggota yang mengikuti pendidikan dan bekerjasama dengan lembaga lain. Seperti; pendidikan akuntansi, yang bekerjasama dengan Dirjen Pajak, Dirjen Keuangan, kewirausahaan dan perdagangan indutri dan koperasi.
2. Faktor pendukung dan penghambat dalam program pembinaan dan pendidikan dilaksanakan dengan dengan cara melatih serta mendidik para anggotanya agar para anggota tersebut dapat memahami tentang perkoperasian dan keguruan. Maka setiap tahun dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia anggotanya, KKGJ melaksanakan program pembinaan dan pendidikan. Pendidikan sebagai suatu bentuk kegiatan manusia dalam kehidupannya, karena pendidikan
105
106
sangat penting untuk membentuk perilaku dan peningkatan sumber daya manusia. Namun demikian, dalam mengelola KKGJ tidak cukup hanya secara rasional saja, harus disertai dengan hati nurani, yang selalu konsisten taat pada peraturan sekaligus tidak mengesampingkan kata hati atau nurani. Pendidikan juga menempatkan sebagai sesuatu yang akan dicapai, baik tujuan yang dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan yang dibentuk secara khusus untuk memudahkan apa yang ingin dicapai oleh KKGJ. Pembinaan dan pendidikan juga merupakan suatu bimbingan yang di lakukan oleh KKGJ terhadap anggota KKGJ untuk mengubah sesuatu yang belum maksimal, sampai mencapai hasil yang maksimal.
B. Saran 1. Dalam Program pembinaan dan pendidikan hendaknya KKGJ meningkatkan kualitas sumber daya manusia anggota dengan lebih dioptimalkan agar sumber daya manusia dapat berkompeten di bidangnya. Di samping itu juga Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) harus meningkatkan sisa hasil usaha (SHU) untuk program pembinaan dan pendidikan bagi seluruh anggota. 2.
(KKGJ)
diharapkan
dapat
memperluas
jaringan
agar
dapat
bekerjasama dengan lembaga lain. Kaitannya dengan program pembinaan dan pendidikan yaitu, para anggota dapat mempelajari dan berkompeten di masing-masing bidang.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad D Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Al Maarif, 1986) Ainur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, (Yogyakarta: UII Press, 2001) Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, cet.1 1999 Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, tth) Arikunto,Suharsimi, “Penilaian Pendidikan”, Yogyakarta: Bina Aksara, 1998 Asmuni Syukuri, Dasar-Dasar Stategis Dakwah Islam (Surabaya: Al-ikhlas, AS Homby, AP Cowie, oxford advanced leaner „s oxford university press 1983) Badan Penasehat Perkawinan, persekisihan, dan Perceraian BP-4, Pembinaan keluarga Bahagia sejahtera (Jakarta: 1984) Badan Penasehat Perkawinan, persekisihan, dan Perceraian BP-4, Membina Keluarga Bahagia dan Sejahtera, (Jakarta: BP-4, 1994) Bukhori Zainun, Manajemen Sumber Daya Manusia,(Jakarta: PT Gunung agung,2001) Cece Wijaya, Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan Dan Pengajaran, Penerbit PT .Remaja Rosdakarya,Bandung 1992 Dasar-Dasar Kependidikan, Komponen MKDK, Cetakan Kelima, Juni 2008 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar bahasa Indonesia, (Jakarta: balai Pustaka,1989) Departemen pendidikan Nasional, Kamus Besar bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994) Edisi ke-3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998) Drs. Tri Rama K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, “Karya Agung” Surabaya Hasan Langulun, Pendidikan Dalam Peradaban Islam, ( Jakartya: PustakaAlHusna, 1985) Hasan sadily, et.al, (ed) “Sumber Daya Manusia”, Esiklopedi Indonesia, (Jakarta: ikhtiar Baru, 1983) Hallen A, Bimbingan dan konseling Kartasapoetra dkk, Koperasi Indonesia, penerbit : Rineka Cipta dan bina aksara. Cetakan ke enam, Februari 2003. Hendrojogi, Koperasi: Azas-Azas Teori dan Praktek, Edisi Revisi 2002. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. J. Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan pelanggan (Jakarta : PT : Rineka Cipta,2006) Lexy J. Moleong, Metodologi penelitian kualitatif (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2004)
107
108
Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: Yayasan Penafsiran AlQuran,1973) Mardais, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi aksara, 2002) Media informasi dan Komunikasi Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung:CZ.Pustaka Setia, 1997) Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta:Bumi Aksara) 2005, Panji Anoraga, (Jakarta PT RINEKA CIPTA) Paradigma baru pendidikan nasional dalam undang-undang SisDikNas, kelembagaan islam 2003, Peter salim dan Yanni, Kamus Bahasa Indonesia, Kontemporer (Jakarta: Modern English, 1991) Poerwadarminto, Wjs, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Bulan Bintang, 1979) PROFIL Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) Program Kerja dan APBK pengurus dan Program Kerja Pengawas Tahun Buku 2010 KKGJ Proyek penerangan Bimbingan Khutbah Dakwah Agama, Pembinaan Rohani pada Dharma Wanita, Penerbit DEPAG, 1984 Rancangan Program Kerja & APBK Pengurus dan Program Kerja Pengawas Tahun Buku 2010,KOPERASI KELUARGA GURU JAKARTA (KKGJ),Badan Hukum No. 119/BH/PAD/KWK.9/XII/1998 Robert L. Mathis dan John H.Jackson,Manajemen Sumber Daya,Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat, 2009 Sanusi Uwes, Manajemen Pengembangan Mutu Dosen, (Jakarta: Logos, 1999) Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia,diterbitkan oleh PT Reika Aditama,No.98 Bandung 40254,anggota IKAPI,Cet Pertama juli:2007 Sudirman N, dkk, Ilmu Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1991) Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006) Syed Muhammad Al-Naquibi Al-Attas, konsep Penddidikan Dalam Islam Ali Bahasa Haidir Bagir, (Bandung: Mizan, 1988) T. Hani Handoko, Manajemen, BPFE-YOGYAKARTA anggota IKAPI Edisi kedua. Triton TB, Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogjakarta:Tugu,2005) Wakhludin, Tarmizi Taher, Jembatan Umat, Ulama dan Umara, ( Bandung: PT. Granisia, 1998) Zakia Daradjat, Ilmu jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976) Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Aksara Mei,1996) Zakiah Daradjat, Islam Dan Kesehatan Mental, Pokok-Pokok Keimanan, (Jakarta: PT Gunung Agung,1982), cet ke 2 Zurinal Z, Ilmu Pendidikan, Pengantar dan Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan, cet ke 1,diterbitkan Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press
HASIL WAWANCARA Nama
: Drs. Alim Suardi M. Pd (Ketua Umum KKGJ) Drs. Ari Mulyana (Sekretaris Umum KKGJ Sumiyati S Pd (Kabag. Tata Usaha KKGJ) Drs Pakriyadi M. Pd (Pengawas Umum KKGJ)
Tanggal
: 12 April 2011
Waktu
: 13.00-16.00 Wib.
Tempat
: Kantor Koperasi Keluarga Guru Jakarta, Jln.pori Raya No. 8 Pisangan Timur- Jakarta Timur
1) Apa visi dan misi Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) ? Jawab : adapun visi dari Koperasi Keluarga Guu Jakarta (KKGJ) adalah “Menjadi Kebanggaan Anggota dan Bangsa”. Sedangkan misi dari Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) adalah : 1. Menciptakan hubungan baik yag berkesinambungan kepada anggota, dengan menumbuhkan kebanggaan, pola laku dengan mengedepankan semangat maju bersama dngan nilai-nilai kebersamaan dan kesetaraan serta kekeluargaan
2. Meningkatkan pelayanan prima, yaitu layanan cepat, tepat dan akurat serta menyenangkan kepada seluruh anggota. 3. Meningkatkan kemampuan kinerja organisasi, dengan : a. Melaksanakan pola kerja yang keras, teerampil dan bertanggung jawab, serta taat azas. Semua hal diletakan pada aturan yang jelas dan telah disepakati bersama. b. Meningkatkan dan mengembangkan usaha melalui diversivikasi jenis usaha dan pemasaran jasa. c. Melakakukan investasi secara selektif, yang didukung oleh study kelayakan, sehingga tepat usaha, tepat guna dan tepat sasaran. d. Meningkatkan benefit yang dapat dinikmati oleh semua kalangan baik anggota maupun non anggota. e. Meningkatkan provit yang memadai dan berkembang. f. Menanamkan jiwa kewirausahaan kepada anggota. 2) Apa tujuan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ)? Jawab : Koperasi Keluarga Gur jakarta bertujuan mewujudkan kesejahteraan para anggota untuk mencapai tujuannya, maka KKGJ menyelenggarakan usaha antara lain: a. Menggiatkan anggota untuk menyimpan uang pada KKGJ secara tertib dan teratur untuk mencapai kesejahteraan sosial.
b. Menyelenggarakan unit usaha simpan pinjam (USP) dengan suku bunga yang layak . c. Mengusahakan barang kebutuhan, baik primer maupun sekunder usaha perdagangan dan jasa ( Biro perjalanan rekaman, warung telekomunikasi, serta penjualan laptop muntuk anak anggota yang berperestasi). Agar mampu memahami IPTEK, seiring dengan kemajuan teknologi. d. Meningkatkan pengrtahuan tentan perkoperasian serta memahami KKGJ serta ilmu tentang keguruan dan ilmu pengetahuan yang kaitannya dengan koperasi untuk mengembangkan usaha koperasi 3) Bagaimana program pembinaan dan pendidikan Koperasi Keluarga Guru jakarta (KKGJ) dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) anggota ? Jawab: setiap tahun sesuai dengan alokasi anggaran dilakukan pendidikan perkoperasian dan hal-hal yang berhubungan dengan keguruan. Tahun 2010, KKGJ mendidik 1.200 calon anggota KKGJ yang berasal dari CPNS untuk diberikan pemahaman tentang perkoperasian dan tentang KKGJ dengan tujuan, mereka dapat memahami akan fungsi dan manfaat berkoperasi, sehingga mereka bisa menjadi anggota KKGJ atas dasar-dasar pemahaman yang rasional. Contoh yang pertama, Menabung di Bank, Rp. 1000.000 selama 1 tahun, duit saldo tabungan berkurang, yaitu kurang lebih sisanya Rp.700.000 karena dipotong untuk administrasi Bank, Iuran ATM, Pajak dan Penutupan Buku.
Contoh yang kedua, menabung di KKGJ setahun Rp.1000.000 uang tabungan tidak berkurang, bahkan bertambah karena anggota akan mendapatkan: a. Mendapatkan paket lebaran, daging sapi 1kg, beras 10 kg dan unag kecap Rp.100.000. b. SHU (Sisa Hasil Usaha) masuk ke rekening yang bersangkutan. c. Mendapatkan beasisiwa bagi anak anggota yang berperestasi. d. Mendapatkan pinjaman tanpa jasa untuk meklanjutkan pendidikan ke S1 dan S2. e. Dapat mengajukan pinjaman bagi anggota yang mempunyai keperluan mendadak f. Dapat mengikutu pendidikan perkoperasian gratis 4) Apa
faktor
yang
mengimplementasikan
menjadi
pendukung
dan
program
pembinaan
dan
penghambat pendidikan
dalam Koperasi
Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Anggota (SDM) anggota? Jawab: Faktor Pendukung: a. Memiliki P3SD (Pusat Pendidikan Guru Sekolah Dasar) b. Didukung oleh Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Anggota.
c. Memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten di bidangnya, untuk memepermudah dalam penyampaian materi. d. Memiliki alokasi anggaran yang yeng tertuang dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi (RAPBK). e. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dijadikan untuk pendidikan. Faktor Penghambat: a. Karena jumlah anggota yang sangat besar, serta tidak terjangkau. Sehingga dana Sisa Hasil Usaha (SHU) harus di alokasikan untuk pembinaan dan pendidikan bagi para anggota. Untuk pendidikan dialokasikan dana (SHU) 75%. Dalam pembinaan dan pendidikan bagi para anggota, maka setiap kecamatan ada perwakilan (komisariat). Perwakilan pengurus di masing-masing wilayah di bentuk komisariat. 5) Apa saja program khusus Pembinaan dan Pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) bagi para anggota Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ)? Jawab: Program khusus KKGJ dalm program pembinaan dan pendidikan adalah program khusus tentang perkoperasian dan pemahaman tentang KKGJ. Isinya tentang: 1. Hak dan kewajiban 2. Produk-produk KKGJ 3. Unit-unit usaha di KKGJ
6) Bagaimana menetapkan langkah yang dilakukan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) dalam meningkatkan kualitas SDM anggota? Jawab: dalam menetapkan langkah untuk program pembinaan dan pendidikan adalah melihat jangka waktu 5 tahun ke depan karena situasi dan kondisi tahun ke tahun mempunyai banyak perbedaan. Serta melaksanakan pendidikan
kewirausahaan, pendidikan akuntansi dengan bekerjasama
dengan instansi terkait seperti Dirjrn Pajak Dirjen Keuangan, Kewirausahaan, perdagangan industri dan koperasi programnya dibuat beserta anggaran. 7) Apa
saja
unsur-unsur
program
pembinaan
dan
pendidikan
dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia? Jawab: untuk meningkatkan kualitas SDM dari unsur pembinaan dan pendidikan KKGJ setiap tahun melaksanakan Program Pendidikan khususnya anggota dan mengikuti pelatihan atau pendidikan dari lembaga lain. 8) Apa saja langkah-langkah atau tahapan-tahapan program pembinaan dan pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia? Jawab : Langkah yang pertama, pembinaan kepada seluruh karyawan KKGJ setiap hari Jum’at di kantor KKGJ mengadakan pembinaan rohani (pengaian dan pembinaan kinerja) Langkah yang kedua, pengurus, pengawas dan karyawan mengikuti pelatihan dan pendidikan yang dilaksanakan oleh instansi etrkait (administrasi
keuangan, perpajakan, pendidikan kepengawasan, kepemimpinan/leadership dan kepengurusan) Langkah yang ketiga, pendidikan perkoperasian kepada seluruh anggota secara bertahap, setiap satu tahun sekali sesuai dengan program KKGJ. Langkah
yang
keempat,
menerima
siswa/mahasiswa
yang
sedang
melaksanakan penelitian/riset. Langkah yang kelima, program beasiswa pada putra/putrid anggota yang berprestasi setiap tahun bagi siswa/siswi : SD, SLTP. Dan SLTA sehingga pada waktu yang akan dating memiliki keterikatan moral, emosional, social yang pada akhirnya akan mencetuskan peningkatan perekonomian. Langkah yang keenam, mempersiapkan estafet kepemimpinan KKGJ di masa mendatang, agar kepengurusan KKGJ lebih meningkat dalam mengelola 9) Apakah ada pelatihan khusus yang diberikan kepada karyawan/anggota Koperasi Keluarga Guru Jakarta dan seperti apa bentuknya? Jawab : Ada, pelatihan yang dilakukan oleh anggota, bentuknya adalah pelatihan tentang perkoperasian dan pelatihan tentang KKGJ serta produkproduk yang ada di KKGJ. 10) Langkah-langkah apa saja yang dilakukan oleh Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ), apabila ada penyimpangan yang dilakukan oleh anggota?
Jawab: apabila ada penyimpangan yang dilakukan oleh anggota di KKGJ, kemungkinan sangat kecil sekali, karena setiap kecamatan selain adanya petugas komisariat, juga Pembina yang selalu mengawasi karakter anggota. 11) Langkah-langkah apa saja yang dilakukan oleh Koperasi Keluarga Guru Jakarta apabila ada penyimpangan yang dilakukan oleh anggota ? Jawab ; apabila ada penyimpangan yang dilakukan oleh anggota KKGJ kemungkinan sangan kecil, karena seiap kecamaan selain adanya petugas komisariat, juga pembina yang selalu mengawasi karakter anggota 12) Bagaimana bentuk program pembinaan dan pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia anggota ? Jawab : bentuk dari program pembinaan dan pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) adalah menghasilkan kinerja yang bertanggung jawab dan tanggap kondisi dan situasi, serta melakukan pelayanan prima 13) Bagaimana hasil dari program pembinaan dan pendidikan Koperasi Keluarga Jakarta dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) anggota yang sudah dicapai sampai saat ini? Jawab: pencapaian hasil program pembinaan dan pendidikan pada saat ini cukup memuaskan hasil yang dicapai 90% yang dicapai setiap tahunnya. hasil bisa dilihat dari kinerja yang dilakukan oleh para anggota.
14) Bagaimana bentuk Program pembinaan dan Pendidikan Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) anggota? Jawab: Bentuk dari program pembinaan dan pendidikan KKGJ adaalah menghasilkan kinerja yang bertanggung jawab dan tanggap kondisi dan situasi, serta melakukan pelayanan prima.
Foto kantor KKGJ