ANALISA PRODUKTIVITAS PEMASANGAN DINDING DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL M-PANEL (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN βWATERMARK HOTEL & SPAβ DI BALI)
JURNAL
Disusun Oleh: M. ILHAM AKBAR I. NIM. 105060100111058
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014
1
ANALISA PRODUKTIVITAS PEMASANGAN DINDING DENGAN MATERIAL M-PANEL (Studi Kasus: Watermark Hotel and Resort di Bali) M. Ilham Akbar I1, M. Hamzah Hasyim, ST., M. Eng. Sc2, Saifoe El Unas2 Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145, Jawa Timur - Indonesia E-mail :
[email protected]
ABSTRAK M-PANEL merupakan teknologi baru di bidang konstruksi sebagai pengganti material bangunan konvesional, perusahaan M-PANEL Indonesia masih belum memiliki nilai produktivitasnya secara terperinci dalam penggunaan material ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas dan biaya pekerjaan dinding dengan menggunakan material M-PANEL. Data produktivitas pada penelitian ini diperoleh dengan mengamati secara langsung kecepatan pekerjaan di lapangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Daily Record Sheet dan Baseline Productivity. Koefisien pekerjaan untuk menghitung analisa harga satuan pekerjaan didapatkan dengan menghitung sendiri berdasarkan nilai produktivitas. Hasil dari analisa produktivitas menunjukan bahwa nilai produktivitas pekerjaan dinding MPANEL pada tiap jenis pengamatan adalah: pemasangan = 12,704 π2 /jam, plester tahap I = 108,890 π2 /jam, plester tahap II = 28,343 π2 /jam. Waktu pekerjaan keseluruhan dinding (5550 m2) pada tiap jenis pengamatan adalah: pemasangan = 18.2 jam, plester tahap I = 2.2 jam , plester tahap II = 8.16 jam Harga satuan pekerjaan dinding tiap m2 sebesar Rp 219,441.13 sehingga total biaya pekerjaan dinding seluas 5550 m2 sebesar Rp 1.217.898.271,50. Kata kunci: produktivitas, dinding M-PANEL, biaya, kecepatan
PENDAHULUAN Saat ini di Indonesia, perusahaan M-PANEL Indonesia dengan teknologi terbaru dapat membuat proses pembangunan lebih cepat dan dengan kualitas bangunan yang baik. Pada zaman yang semakin modern ini kebutuhan manusia menjadi semakin kompleks yaitu bangunan dengan spesifikasi yang bermacam-macam sesuai dengan fungsinya, seperti halnya bangunan ringan untuk gedung-gedung tinggi, bangunan tahan gempa untuk daerah rawan gempa dan lain sebagainya. Berdasarkan kebutuhankebutuhan inilah manusia terus menerus mengembangkan inovasi di bidang teknologi kontruksi untuk terus mewujudkan pembangunan infrastruktur yang jauh lebih baik dalam hal ketepatan waktu dan kualitas bahan,
dari proses pengerjaan dan material yang digunakan. Dengan teknologi tersebut dibuatlah sebuah material bangunan baru dengan sebutan M-PANEL yang merupakan hasil inovasi teknologi konstruksi terkini yang terbuat dari bahan-bahan yang ramah lingkungan, bersifat ringan tapi tetap kokoh, tidak menjalarkan api, dan kedap suara. MPANEL digunakan sebagai pengganti material bangunan konvensional seperti batu bata. Pada prinsipnya, M-PANEL dapat berfungsi sebagai struktur sehingga dapat mengurangi penggunaan struktur konvensional pada bangunan. Dengan bahan utama Expanded Polystyrene System (EPS) dan kawat baja galvanized (agar tidak berkarat) pada setiap sisi dan juga dalamnya. MPANEL sebagai material bangunan
1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2 Dosen Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
2
hanya berbentuk lembaran-lembaran panel dengan lebar 1,2 m dan tinggi maksimal 9 m (panel untuk dinding). Material bangunan ini disebut sebagai βPanel Bangunanβ. M-PANEL berfungsi sebagai pengganti material utama komponen-komponen. Salah satu komponen bangunan yang dapat digantikan oleh material M-PANEL adalah dinding. Dinding merupakan salah satu komponen penting dalam konstruksi, pada umumnya masyarakat masih menggunakan cara konvensional dalam pembangunan dinding, yaitu dengan menggunakan batu-bata dan batako sebagai bahan utama. Oleh karena M-PANEL merupakan inovasi baru dalam pembangunan dinding dan material ini tergolong material yang baru digunakan, perusahaan Modern Panel Indonesia masih belum memiliki analisis yang jelas tentang produktivitas dari pengerjaan dinding menggunakan material M-PANEL, maka kajian mengenai produktivitas pekerjaan dinding menggunakan material MPANEL menarik untuk diteliti. Kontruksi Dinding Dalam proyek konstruksi dinding, beberapa material yang bisa digunakan yaitu batu bata, batako, beton ringan, beton pra cetak, dan berbagai material alternatif lainnya. Fungsi utama dari dinding yaitu sebagai berikut (Ningrum, 2014). 1. Sebagai pemisah antar ruangan. 2. Sebagai pemisah ruang yang bersifat pribadi dan bersifat umum. 3. Sebagai penahan cahaya, angin, hujan, banjir, dan lain-lain yang bersumber dari alam. 4. Sebagai pembatas dan penahan struktur (untuk fungsi tertentu seperti dinding lift, resovoar, dan lainnya). 5. Sebagai penahan kebisingan untuk ruang yang memerlukan
ambang kekedapan suara tertentu seperti studio rekaman atau studio siaran. 6. Sebagai penahan radiasi sinar atau zat-zat tertentu seperti pada ruang radiologi, ruang operasi, laboratorium, dan lain-lain. Sebagai fungsi artistik tertentu dan penyimpan surat-surat berharga seperti brankas di bank dan lain-lain. M-PANEL Material M-PANEL merupakan hasil inovasi teknologi konstruksi terkini yang terbuat dari bahan-bahan yang ramah lingkungan, bersifat ringan tapi tetap kokoh, tidak menjalarkan api dan kedap suara(Modul M-Panel, 2010). M-PANEL digunakan sebagai pengganti material bangunan konvensional seperti batu bata. Pada prinsipnya material dapat berfungsi sebagai struktur sehingga dapat mengurangi penggunaan struktur konvensional pada bangunan. MPANEL menyediakan sistem panelpanel modular siap pakai untuk pemasangan yang lebih cepat dibandingkan dengan sistem konvensional. Sistem M-PANEL memenuhi fungsi struktural dan fungsi daya tahan beban, menawarkan daya tahan yang tinggi terhadap suhu dan kebisingan serta menyediakan beragam jenis bentuk dan model untuk memberikan fleksibilitas dalam penentuan desain. Komponen dasar M-PANEL M-PANEL terdiri dari komponen polyfoam (extended polystrene stereofoam) dan jaring kawat baja (wiremesh). 1. Polyfoam di bagian tengah. Material polyfoam yang digunakan merupakan polyfoam yang tidak beracun, bersifat fire retandant (tidak menjalarkan api) dan tidak mengandung bahan kimia aktif. Ketebalan polyfoam/ EPS dapat diatur menyesuaikan kebutuhan
3
dan dapat didesain dengan kepadatan dan ketebalan yang berbeda tergantung daripada jenis panel yang akan digunakan. Density bervariasi mulai dari 15-35 kgf/m3, dengan ketebalan 40-320 mm. 2. Jaring kawat baja/ wiremesh yang terbuat dari kawat baja yang telah di galvanis yang diletakkan di kedua sisi panel polyfoam dan saling terhubung satu dengan yang lainnya. Diameter kawat yang digunakan bervariasi mulai dari 2,5-5mm, dengan kekuatan tarik >600MPa. Single Panel (PSM) Panel tunggal M-PANEL terdiri dari dua jaring baja anti karat yang dilas elektrik dan diposisi- kan berdampingan menghadap balok utama dalam polystyrene berbentuk gelombang. Produksi dilakukan secara otomatis untuk memastikan kualitas produk ini tetap terjaga. Jaring-jaring juga dibuat secara otomatis secara terus menerus dengan mesin. Parameter yang mempengaruhi pengelasan juga diatur dengan mesin. Kepadatan balok panel polystyrene bervariasi dari 15 β 35 kg/m3 sedangkan ketebalan ba- lok, dari 30 β 320 mm Ke dua jaring dihubungkan dengan alat berupa konektor logam yang diposisikan berhada- pan dengan simpul. Baja yang digunakan untuk jaring dihasilkan dari proses anti karat panas, yang tingkat ke tahanan rata-rata menghasilkan hingga lebih tinggi dari 87023 PSI (600 MPa). Rencana Anggaran Biaya Menurut Ibrahim (2001), rencana anggaran biaya (begrooting) suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut. Sedangkan Djojowirono (1984) mengemukakan rencana anggaran biaya ialah perkiraan
biaya yang diperlukan untuk setiap pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi sehingga akan diperoleh biaya total yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek. Analisa Harga Satuan Pekerjaan Analisa harga satuan pekerjaan adalah suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi yang dijabarkan dalam perkalian kebutuhan bahan bangunan, upah kerja, dan peralatan dengan harga bahan bangunan, standar pengupahan pekerja dan harga sewa/ beli peralatan untuk menyelesaikan per satuan pekerjaan konstruksi. Produktivitas Kerja Secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang atau jasa) dengan masukan yang sebenarnya. Artinya perbandingan antara hasil keluaran dengan hasil yang masuk atau output-input. Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik, bentuk, dan nilai (Sinungan, 2003). Winanda (2010) mengemukakan bahwa dalam konstruksi, pengertian produktivitas tersebut biasanya dihubungkan dengan produktivitas pekerja dan dapat dijabarkan sebagai perbandingan antara hasil kerja dan jam kerja. Produktivitas didefinisikan sebagai ratio antara output dengan input, atau ratio antara hasil produksi dengan total sumberdaya yang digunakan. Dalam proyek konstruksi ratio produktivitas adalah nilai yang diukur selama proses konstruksi, dapat dipisahkan menjadi biaya tenaga kerja, material, dan alat. Levy (dalam Ervianto, 2008) mengemukakan bahwa kontraktor biasanya menilai produktivitas dari hubungan antara pekerjaan dan output yang dihasilkan karena mereka dapat melakukan perubahan untuk meningkatkan produktivitas.
4
Pengukuran Produktivitas Kerja Nilai produktivitas standar dapat terjadi ketika tidak ada atau hanya sedikit gangguan yang terjadi di lapangan. Nilai produktivitas inilah yang menunjukkan baseline productivity. Baseline productivity menunjukkan nilai produktivitas standar yang menjadi target kontraktor dalam bagian dari suatu proyek (Thomas dalam Limanto, 2011). Baseline productivity merupakan kondisi produktivitas yang optimal yang dapat dicapai. Perhitungan nilai baseline productivity dilakukan dengan menghitung jumlah subset yang digunakan. Subset adalah bagian dari data output pengamatan daily record sheet yang nantinya dijadikan sebagai data input baseline productivity (Jumlah subset 10% dari jumlah hari pengamatan atau minimal 5 ) kemudian mengurutkan output dari yang terbesar sampai yang terkecil, kemudian ambil lima nilai terbesar, lalau menghitung median dari lima subset yang telah diambil dari daily productivity. Median tersebut yang merupakan baseline productivity. Saat berlangsungnya pekerjaan harus dicatat besarnya pencapaian, agar dapat dibandingkan dengan rencana awal sebagai upaya untuk mengevaluasi besaran produktivitas yang telah dicapai. Pemantauan (monitoring) berarti melakukan observasi dan pengujian pada tiap interval tertentu untuk memeriksa kinerja maupun dampak sampingan yang tidak diharapkan (Istimawan dalam Ningrum, 2014). Sedangkan pengukuran produktivitas pekerja, dihitung dengan rumus berikut ini:
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan jenis job analysis yaitu penelitian yang bukan bersifat eksperimen dan dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi berupa data primer mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Studi ini dilakukan dengan mengumpulkan literature dan data sekunder yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, kemudian menentukan teknik survey yang digunakan. Sumber Data Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu sumber data primer dan sekunder. Data Primer Data primer ialah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber pertama (Arikunto, 2010). Data diperoleh dari menghitung secara langsung kecepatan pengerjaan pemasangan dinding yang dilakukan di lapangan dan mencatat secara langsung jumlah pekerja yang melakukan pemasangan dinding. Data Sekunder Data sekunder ialah data yang diperoleh dari orang lain atau sumber lain (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari dua sumber yaitu dari Modern Panel Indonesia (MPI) dan pihak pelaksana PT Dewata Solusi Bangunan. Data yang diperoleh ialah berupa data material yang digunakan, data metode pelaksanaan pengerjaan, data biaya pengerjaan, dan data waktu pelaksanaan. Metode Analisa Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah pengukuran di lapangan dilakukan dengan metode Baseline Productivity dan Daily Record Sheet.
5
Produktivitas Garis Dasar (Baseline Productivity) Nilai produktivitas standar dapat terjadi ketika tidak ada atau hanya sedikit gangguan yang terjadi di lapangan. Nilai produktivitas seperti ini disebut dengan baseline productivity. Baseline productivity menunjukkan nilai produktivitas standar yang menjadi target pelaksana dalam bagian dari suatu proyek (Thomas dalam Limanto, 2011). Baseline productivity merupakan kondisi produktivitas yang optimal yang dapat dicapai. Lembar Catatan Harian (Daily Record Sheet) Daily record sheet merupakan produktivitas harian. Volume dari pekerjaan yang dihasilkan dibagi dengan waktu kerja, yang dirumuskan sebagai berikut: π·ππππ¦ πππππ’ππ‘ππ£ππ‘π¦ π·ππππ¦ ππ’πππ‘ππ‘π¦ = π·ππππ¦ ππππ π»ππ’ππ ANALISIS DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Subjek Pemasangan dinding M-PANEL dilakukan pada proyek pembangunan gedung lima lantai βWatermark Hotel & Spaβ di kawasan Jimbaran Bali. Material dinding yang dipakai didatangkan langsung dari pabrik pracetak M-PANEL Indonesia. Metode pekerjaan dinding: ο· Pemasangan stek di pondasi, ο· Pemasangan Panel ο· Mengikat Panel ke Stek ο· Mengikat dengan wiremesh ο· Memasang acuan ο· Pelaksanaan Penyemprotan Plester Bahan dan alat: ο· M-PANEL tipe PSM 08 ο· Besi stek Ξ¦8 - 30cm ο· Kawat bendrat ο· Tang ο· Turbosol (Sprayer) ο· Semen (pc) ο· Pasir
ο· Molen ο· Air Team kerja: ο· Tukang ο· Mandor ο· Operator Analisa Waktu Pengamatan produktivitas pada pelitian ini dibagi menjadi tiga jenis yaitu pemasangan panel dinding, pemlesteran tahap I dan pemlesteran tahap II. Hasil dari masing-masing pengamatan berdasarkan metode Daily Record Sheer dan metode Baseline Productivity adalah sebagai berikut: 1. Pemasangan Dinding Tabel 1. Metode Daily Record Sheet Luas
Waktu pekerjaan
Prod.
No
Jumlah Pekerja
(ππ )
Total
Jam
(m2/jam)
Mdr
Tkg
1
3.18
00:14:08
0.235
13.49
1
2
2
3.18
00:13:20
0.222
14.31
1
2
3
3.18
00:14:22
0.239
13.29
1
2
4
2.12
00:12:09
0.202
10.47
1
2
5
3.18
00:14:17
0.238
13.35
1
2
6
3.18
00:13:52
0.231
13.76
1
2
7
3.18
00:14:11
0.236
13.46
1
2
8
1.855
00:10:47
0.179
10.33
1
2
9
2.385
00:13:10
0.219
10.86
1
2
10
3.18
00:13:08
0.219
14.52
1
2
11
3.18
00:16:44
0.279
11.37
1
2
12
3.18
00:14:25
0.240
13.24
1
2
Ratarata
12.704
Dari tabel 1 diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ratarata produktivitas pemasangan dinding MPANEL yaitu 12,704 (π2 /π½ππ). Tabel 2. Garis Dasar pada Pemasangan Dinding M-PANEL No. urut
Luas
Penelitian
(ππ )
waktu pekerjaan Total
Jam
Produktivitas (ππ /π±ππ)
1
10
3.18
00:13:08
0.219
14.52
2
2
3.18
00:13:20
0.222
14.31
3
6
3.18
00:13:52
0.231
13.76
4
1
3.18
00:14:08
0.235
13.49
5
7
3.18
00:14:11
0.236
13.46
No
6
Dari tabel 2 dapat diketahui besarnya produktivitas pemasangan dinding M-PANEL yaitu 13,76 (π2 /π½ππ). 2. Pemlesteran Tahap I 1. Pemlesteran Tahap II
Luas
Waktu pekerjaan
Prod.
Jumlah Pekerja
(ππ )
Total
Jam
(m2/jam)
Mdr
Tkg
Op
1
16.96
00:08:52
0.1478
114.75
1
2
2
2
21.86
00:11:12
0.1866
117.16
1
2
2
No
Tabel 5. Metode Daily Record Sheet Luas
waktu pekerjaan
No
00:08:52
0.1478
114.75
1
2
2
2
21.86
00:11:12
0.1866
117.16
1
2
2
3
23.71
00:13:00
0.2166
109.50
1
2
2
4
8.87
00:05:26
0.0906
97.99
1
2
2
2
5
15.76
00:09:46
0.1628
96.85
1
2
2
2
2
6
21.86
00:13:00
0.2166
100.93
1
2
2
1
2
2
7
30.47
00:17:24
0.2900
105.09
1
2
2
117.70
1
2
2
8
2.51
00:01:24
0.0234
107.59
1
2
2
108.33
1
2
2
9
2.38
00:01:18
0.0216
110.42
1
2
2
20.80
00:10:22
0.1728
120.38
1
2
2
16.29
00:08:18
0.1385
117.70
1
2
2
12.58
00:06:58
0.1162
108.33
1
2
2
1
2
2
4
8.87
00:05:26
0.0906
97.99
1
2
2
5
15.76
00:09:46
0.1628
96.85
1
2
2
6
21.86
00:13:00
0.2166
100.93
1
2
2
7
30.47
00:17:24
0.2900
105.09
1
2
2
8
2.51
00:01:24
0.0234
107.59
1
2
9
2.38
00:01:18
0.0216
110.42
1
10
20.80
00:10:22
0.1728
120.38
11
16.29
00:08:18
0.1385
12
12.58
00:06:58
0.1162
1
108.890
0 1 1
Tabel 3. Metode Daily Record Sheet
1 2
Dari tabel 3 diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata produktivitas pemlesteran dinding tahap I M-PANEL yaitu 108.890 (π2 /π½ππ). Tabel 4. Baseline productivity waktu pekerjaan
NO
(π2 )
r
16.96
109.50
Penelitian
op
g
1
0.2166
Luas
Tk
r
Jam
00:13:00
No. Urut
Md
π½ππ)
Total
23.71
rata
Jumlah Pekerja
(π 2 /
(π 2 )
3
Rata-
Prod.
Total
Jam
Prod. (π2 /π½ππ)
1
10
20.80
00:10:22
0.173
120.385
2
11
16.29
00:08:18
0.138
117.695
Ratarata
Dari tabel 5 diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ratarata produktivitas pemlesteran dinding tahap II M-PANEL yaitu 28.343 m2/jam Tabel 6. Garis Dasar pada Pemlesteran Tahap II No. Urut
NO
Luas (π2 )
Penelitian 3
2
21.86
00:11:12
0.187
117.162
4
1
16.96
00:08:52
0.148
114.750
5
9
2.385
00:01:18
0.022
110.417
Dari tabel 4 mengenai garis dasar pemlesteran dinding diperoleh besarnya produktivitas garis dasar pemlesteran dinding M-PANEL yaitu 117.162 (π2 /π½ππ)
108.890
waktu pekerjaan Total
Jam
Prodktvits (π2 /π½ππ)
1
6
19.6
00:36:50
0.615
31.81
2
4
24.0
00:47:36
0.759
31.67
3
7
11.9
00:22:58
0.383
31.01
4
12
25.0
00:50:28
0.839
29.84
5
11
17.6
00:36:04
0.602
29.28
Dari tabel 6 mengenai garis dasar pemlesteran dinding diperoleh besarnya produktivitas garis dasar pemlesteran dinding M-PANEL yaitu 31.01 (m2/jam)
7
Hasil Analisa Waktu
no
Jenis pengamatan
Produktivitas (π2/π½ππ) Daily Base Work Line Sheet Prod.
Produktivitas tertingi
1
Pemasangan
12.704
13.760
14.520
2
Plester I
108.890
117.162
120.385
3
Plester II
28.343
31.013
31.810
Tabel 7 Rekapitulasi Hasil Analisa Pengamatan Dari tabel 7 diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pekerjaan dinding M-PANEL terhitung tinggi. Jika secara kasar dibandingkan dengan produktivitas pengerjaan dinding dengan menggunakan material konvensional, produktivitas dinding MPANEL terhitung sangat tinggi, sebagai contoh pada penelitian Ningrum(2014) memaparkan bahwa pemasangan dinding menggunakan bata merah mempunyai produktivitas 2,81 (π2 /π½ππ). Dari hasil perhitungan 2 metode diatas didapat bahwa perhitungan produktivitas dengan menggunakan metode Daily Record Sheet lebih kecil dari pada Baseline productivity, karena semakin kecil hitungan produktivitas maka semakin besar biaya yang dihasilkan, sehingga pengaplikasiannya akan lebih aman, untuk itu peneliti menggunakan hasil dari metode Daily Record Sheet untuk selanjutnya igunakan sebagai dasar perhitungan koefisien pada analisa biaya pekerjaan dinding. Total Waktu Pekerjaan Dinding MPANEL Tabel 8. Perhitungan Total Waktu Pengerjaan Proyek
Dari tabel 8 dapat dilihat bahwa total waktu efektif yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dinding M-PANEL pada setiap jenis pengamatan adalah: pemasangan = 18.2 jam, plester tahap I = 2.2 jam , plester tahap II = 8.16 jam. Analisa Biaya Pemasangan Dinding M-PANEL Data analisa biaya pemasangan dinding panel pada tabel 12 diperoleh dari perhitungan sendiri oleh peneliti dan analisa Harga Satuan Pemasangan yang di tetapkan oleh PT. Modern Panel Indonesia Tabel 9. Data Biaya Pemasangan Dinding M-PANEL Nama No
Bahan
koefisien
Sat.
Harga Satuan
Jumlah Harga
1
m2
Rp
158,202.00
Rp
158,202.00
Dinding MPANEL 1
psm8 Besi
2
polos Ο8
0.469
Kg
Rp
8,800.00
Rp
4,131.76
3
Semen
7.776
Kg
Rp
5,300.00
Rp
41,212.80
4
Pasir
0.023
m3
Rp
228,000.00
Rp
5,244.00
5
Tukang
0.00787
OH
Rp
65,000.00
Rp
511.55
Tukang Semprot 6
Plester
0.00704
OH
Rp
65,000.00
Rp
457.60
7
Mandor
0.000357
OH
Rp
120,000.00
Rp
42.93
8
Operator
0.00704
OH
Rp
100,000.00
Rp
704.00
9
Turbosol
0.00704
Hari
Rp 1,300,000.00
Rp
9,152.00
10
Molen
0.00704
Hari
Rp
25,000.00 Total
Rp
176.00
Rp 219,834.64
Dari analisa biaya pemasangan pada tabel 12 total biaya pemasangan dinding M-PANEL tiap 1 π2 yaitu Rp 219,834.64 yang kemudian disebut sebagai harga satuan dinding MPANEL PSM 08. Total Biaya Pekerjaan Dinding MPANEL
8
Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari kontraktor, jumlah total dinding yang dikerjakan pada proyek tersebut adalah 5550 π2 , total biaya pekerjaan dinding pada proyek ini dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut: Total biaya = Luas total x Harga satuan dinding = 5550 x Rp 219,834.64 = Rp 1.220.082.228,00 Jadi, Total biaya pekerjaan dinding dengan menggunakan material M-PANEL dengan luas total 5550 π2 adalah sebesar Rp 1.220.082.228,00 KESIMPULAN Berdasarkan analisa pengamatan dapat diambil kesimpulan mengenai produktivitas pemasangan dinding menggunakan pemasangan dinding MPanel sebagai berikut: 1. Produktivitas pada tiga jenis pengamatan dengan menggunakan metode Daily Record Sheet adalah sebagai berikut: a. Pemasangan dinding sebesar 12,704 π2 /jam b. Pemlesteran dinding tahap I sebesar 108,890 π2 /jam c. Pemlesteran dinding tahap II sebesar 28,343 π2 /jam. 2. Setelah diketahui produktivitas pelaksanaan pengerjaan dinding mennggunakan material MPanel, maka dapat dihitung total waktu pengerjaan seluruh dinding dinding seluas 5550 m2 untuk masing β masing jenis pengamatan yaitu: a. Pemasangan dinding adalah 18.2 jam. b. Pemlesteran dinding tahap I adalah 2.2 jam.
c. Pemlesteran dinding tahap II adalah 8.16 jam. 3. Harga satuan pengerjaan dinding M-Panel sebesar Rp. 219,834.64 untuk setiap m2. 4. Setelah diketahui harga satuan pelaksanaan pengerjaan dinding mennggunakan material MPanel, maka dapat dihitung total biaya pengerjaan dinding sebesar Rp 1.220.082.228,00 untuk total luas dinding 5550 π2 . SARAN Peneliti selanjutnya dapat membandingkan produktivitas Pengerjaan dinding menggunakan material M-PANEL dengan material lainnya agar dapat mengetahui seberapa jauh perbedaan produktivitasnya dan juga dapat meneliti semua jenis dinding M-PANEL, karena pada penelitian ini hanya ada satu jenis dinding yang diteliti yaitu PSM 08. Selain itu penelitian bisa juga menggunakan metode pengukuran yang lain, seperti Work Sampling agar terlihat waktu efektif dan waktu yang terbuang dalam pemasangan material M-PANEL. DAFTAR PUSTAKA Andi, dkk. 2004. Analisa Produktifitas Pekerja Dengan Metode Work Sampling: Studi Kasus Pada Proyek X dan Y. Jurnal. Surabaya: Universitas Kristen Petra. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Ervianto, Wulfram I. 2008. Pengukuran Produktivitas Kelompok Pekerja Bangunan dalam Proyek Kontruksi (Studi Kasus Proyek Gedung Bertingkat di Surakarta). Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 9.
9
Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Sanudin, Sakwar & Setyawan, Agus. 2013. Tinjauan Produktivitas Pekerja Dengan Metode Field Ratings (Studi Kasus pada Pekerjaan Bekisting Plat Lantai Proyek Pembangunan WUKU Villa & Condotel ) Kawasan Pecatu Indah Resort, Pecatu, Bali. Surkarta: Jurnal Universitas Surakarta. Ibrahim, Bachtiar. 2001. Rencana dan Estimate Real of Cost. Jakarta: Bumi Aksara. Mukomoko, J.A. 1980. Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan. Jakarta: Kurnia Esa.
Muchdoro, A. M. 1997. Toeri dan Perilaku Organisasi. Yogyakarta: UMM-Press.
Djojowirono, Sugeng. 1984. Manajemen Konstruksi, Yogyakarta: KMTS Fak.Teknik UGM. http://handokoaji.wordpress.com/2012/ 03/13/cara-sederhana-menghitungkoefisien-untuk-harga-satuanpekerjaan/ (27/09/2014) Limanto, Santoso & Patmadjaja, Hari. 2011. Evaluasi Produktivitas Pemasangan Bata Ringan Pada Dinding Bangunan Hotel. Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Ningrum, Diah Niken Kusuma. 2014. Analisa Perbandingan Produktivitas Pemasangan DInding M-PANEL dan Dinding KOnvensional Batu Bata (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Ruko Modern Arcade di Tangerang. Skripsi. Jakarta: Universitas Mercu Buana.
SNI 7393. 2008. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan. Jakarta: BSNI.
Pojosumarto, Mulyadi. 1998. Evaluasi Proyek: Uraian Singkat dan Soal Jawab. Yogyakarta: Liberty.
Mdue. 2007. Manual Book Simple. Italy
Sinungan, Muchdarsyah. 2003. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara Winanda, Lila Ayu Ratna. 2010. Estimasi Produktivitas Pekerja Kontruksi dengan Probabilistic Neural Network. Jurnal Teknik Sipil No. 15 Vol. VIII. Malang: ITN Malang. Yamit,Z., 2000. Manajemen Produksi dan Operasi, Ekonisia. Yogyakarta: FE UII Yogyakarta.
MPanel. 2010. Penjelasan Teknik Mpanel. Tangerang: Modern Panel Indonesia.
Thomas, H.R. Principles of Labor Productivity Measurement and Processing. PTI Report No. 2K14, Penna. Transp. Inst., University Park, PA, 75 pp. (1999) SNI 07-205.2002.baja tulangan dapat diketahui bahwa berat jenis besi. Jakarta: BSNI. SNI 2837.2008. Tata Cara Perhitungan Harga Satian Pekerjaan Plesteran untuk Bangunan Gedung dan Perumahan. Jakarta: BSNI.