Analisa Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Mie Instan Merk Sedaap Di Ponpes Sunan Drajat (Study Pada Santri Pondok Pesantren Sunan Drajat)
Titin *) *)
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan
ABSTRAKSI Perkembangan teknologi dan industri menimbulkan persaingan usaha yang ketat sehinga perusahaan mengalami kesulitan dalam memonitor, memahami dan menganalisis pola perilaku keputusan pembelian konsumen.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei.Jumlah sampel sebanyak 50 responden.Variabel bebasnya terdiri dari budaya (X 1), sosial (X2), pribadi (X3) serta psikologis (X4) dan variabel terikatnya adalah keputusan pembelian (Y). Metode analisis data mengunakan regresi linier berganda dengan langkah-langkah:(uji validitas, uji reliabilitas, korelasi berganda, uji regresi berganda), dan uji hipotesis (uji F, uji t). Hasil menunjukan bahwa variabel budaya (X 1), sosial (X2), pribadi (X3) serta psikologi (X4) berpengaruh secara simultan terhadap pengambilan keputusan pembelian Santri.Hasil menunjukan bahwa variabel budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3) serta psikologi (X4) berpengaruh secara simultan terhadap pengambilan keputusan pembelian mahasiswa. Dari perhitungan uji F diperoleh F hitung 20,772 > F tabel 2,58 dengan nilai p sebesar 0,000 ≤ 0.05. Selain itu nilai Adjusted R Square yang sebesar 0,649 yang berarti besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya adalah 64,9%. Dan dari uji t diketahui bahwa secara parsial variabel budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3) serta psikologis (X4) berpengaruh secara signifikan dengan perhitungan t hitung variabel budaya (X1) sebesar 3.692 > t tabel 2.011, sosial (X2) sebesar 3.729 > t tabel 2.011, pribadi (X3) sebesar 2.125 > t tabel 2.011, serta psikologis (X4) sebesar 2.440 > t tabel 2.011.Dari keempat variabel diatas variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap pengambilan keputusan pembelian adalah variabel sosial (X2). Kata Kunci : Prilaku Konsumen, Keputusan Pembelian PENDAHULUAN Di abad modern sekarang ini, banyak manusia yang dalamkehidupannya mengiginkan sesuatu yang praktis dan mudah untuk dilaksanakan. Dalam hal ini yang paling utama adalah di bidang pangan, dimana santri menginginkan suatu kemudahan dalam memperoleh dan mengolah makanan tersebut tanpa harus membuang waktu yang konsumen miliki. Dengan adanya kejadian seperti ini produsen makanan selalu berlomba dan terus melakukan pengembangan produk makanan yang ada. Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia terutama dunia usaha pada saat ini. Di samping itu banyaknya usaha yang bermunculan baik perusahaan kecil maupun besar berdampak pada persaingan yang ketat antar perusahaan baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis. Oleh karena itu pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam menghadapi persaingan, pengembangan usaha dan untuk mendapatkan laba, sehingga perusahaan dapat mengembangkan produknya, menetapkan harga, mengadakan promosi dan mendistribusikan barang dengan efektif. Pada umumnya perusahaan mengalami kesulitan dalam memonitor, memahami dan menganalisis perilaku konsumen secara tepat dan benar, mengingat banyaknya faktor yang
mempengaruhi perilakperbedaan perilaku untuk masing-masing individu. Dengan demikian perusahaan dituntut untuk dapat memantau perubahan-perubahan perilaku konsumennya, termasuk perilaku konsumen untuk mendapatkan atau memilih produk. Produk mie instan sebagaimana diketahui adalah salah satu produk makanan cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari masyarakat karena kemudahan dalam hal penyajiannya. Demikian juga bagi kalangan santri yang menganalisis perilaku konsumen mie instan untuk mengetahui pola pembeliannya. Dengan banyaknya merk mie instan yang ada di pasaran akan mendorong perusahaan bersaingmendapatkan calon konsumen melalui berbagai strategi yang tepat. Oleh karena itu perlu bagi perusahaan untuk menganalisis perilaku konsumen mie instan untuk mengetahui pola pembeliannya. Dengan banyaknya merk mie instan yang ada di pasaran akan mendorong perusahaan bersaing mendapatkan calon konsumen melalui berbagai strategi yang tepat, sesuai dengan keinginannya. Oleh karena itu perlu bagi perusahaan untukmengubah kemasan, rasa, aroma, promosi dan harga. Lebih jauh lagi produsen dalam mendistribusikan produknya ke pasar konsumen berusaha agar produknya dapat diterima sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen.
Lebih jauh lagi produsen dalam mendistribusikan produknya ke pasar konsumen berusaha agar produknya dapat diterima sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen. untuk menganalisis perilaku konsumen mie instan untuk mengetahui pola pembeliannya. Dengan banyaknya merk mie instan yang ada di pasaran akan mendorong perusahaan bersaing mendapatkan calon konsumen melalui berbagai strategi yang tepat, misalnya mengubah kemasan, rasa, aroma, promosi dan harga. Lebih jauh lagi produsen dalam mendistribusikan produknya ke pasar konsumen berusaha agar produknya dapat diterima sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen. Keanekaragaman konsumen dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari konsumen maupun luar konsumen. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen diantaranya adalah faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis.Dari uraian tersebut di atas maka penulis bertujuan untuk melakukan penelitian yang berjudul: Pengaruh Perilaku KonsumenTerhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Instan Merek Sedaap (StudiPada Santri Pondok Pesanter Sunan Drajat) Menurut Tjiptono (2002:7) pemasaran adalah: “Suatu proses sosial dan manajerial dimanaindividu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, pewarnaan, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai dengan orang atau kelompok lain”. Sedangkan Kotler dan Amstrong (2008:6)mendefinisikan pemasaran: “Proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelangan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelangan dengan tujuan untuk menangkap nilai bagi pelangan sebagai imbalannya”. Pada dasarnya sebagian besar keuntungan yang didapat oleh perusahaan berasal dari kepuasan konsumen dalam menikmati produknya. Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang berkualitas dengan harga yang relatif murah. Untuk itu perusahaan dalam proses kegiatan produksi haruslah mengerti dan tahu dengan benar akan arti dari produk itu sendiri.Perilaku konsumen menyangkut masalah keputusan yang diambil seseorang dalam persaingannya dan penentuan untuk mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa. Konsumen mengambilbanyak macam keputusan membeli setiap hari. Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli konsumen secara amat rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang dibeli konsumen, dimana mahasiswa membeli, bagaimana dan berapa banyak mahasiswa membeli, serta mengapa mahasiswa membeli. Pemasar dapat mempelajari apa yang dibeli konsumen untuk mencari jawaban atas pertanyaan mengenai apa yang mahasiswa beli,
dimana dan berapa banyak, tetapi mempelajari mengenai alasan tingkah laku konsumen bukan hal yang mudah, jawabannyaseringkali tersembunyi jauh dalam benak konsumen. Model perilaku konsumen yang dikemukakan Kotler (1997 : 10) menerangkan bahwa keputusan konsumen dalam pembelian selain dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh rangsangan perusahaan yang mencakup produk, harga, tempat dan promosi. Variabel-variabel diatas saling mempengaruhi proses keputusan pembelian sehingga menghasilkan keputusan pembelian yang didasarkan pada pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, jumlah pembelian.Dalam memahami perilaku konsumen perlu dipahami siapa konsumen, sebab dalam suatulingkungan yang berbeda akan memiliki penelitian, kebutuhan, pendapat, sikap dan selera yang berbeda. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:159) “Pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh karakteristik budaya,sosial, pribadi, psikologis”. Biasanya pemasar tidak dapat mengendalikan faktor-faktor semacam itu, tetapi mereka harus memperhitungkanya. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen, Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: (1) Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam pada perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh budaya, subbudaya, dan kelas sosial pembeli. (2) Faktor sosial Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial konsumen. (3) Faktor pribadi Menurut Kotler dan Amstrong (2008:169) keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. (4) Faktor psikologisMenurut Kotler dan Amstrong (2008:172) Pilihan pembelian seseorang di pengaruhi oleh empat faktor psikologis utama: motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap. Keputusan pembelian yang kompleks biasanya melibatkan peserta pembelian dan pertimbangan pembeli yang lebih banyak. Menurut Kotler dan Amstrong(2008:177): adapun tipe perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan antara merek, METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini mengunakan jenis penelitian exsplanatory.penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis”. Apabila untuk data yang sama peneliti menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis, maka penelitian tersebut tidak lagi dinamakan penelitian deskriptif melainkan penelitian pengujian hipotesis atau penelitian penjelasan (explanatory research).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik accidental sampling. Teknik accidental sampling adalah teknik penarikan sampel secara kebetulan yaitu siapa saja yang kebetulan ditemui peneliti di lokasi penelitian yaitu di Pondok Pesantren Sunan Drajat dimana kuesioner dibagikan kepada Santri yang kebetulan pernah mengkonsumsi produkmie instanmerek Sedaap dengan melalui wawancara awal yang dilakukanpenulis dengan jumlah responden 50 orang. Sumber data yang digunakan adalah data primer sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”.Peneliti memperoleh langsung data-data yang dibutuhkan berdasarkan dari keterangan dan informasi yang diberikan responden melalui angket (Kuesioner) yang telah disebarkan dengan metode skor. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara acak untuk memperoleh sampel dari populasi yang dimaksud, agar diperoleh data yang baik maka dipilih dengan menggunakan metode: Wawancaraadalah “proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide. Kuesioneradalah “teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkatpertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Kuesioner yang dibagikan secara langsung oleh penulis kepada responden yang ditemui secara langsung di Pondok Pesantren Sunan DrajatDokumentasi, merupakan teknik pengumpulan data dengan cara membaca, mengolah laporan-laporan serta catatan yang menunjang penelitian ini, yaitu data santri dari kantor yayasan pondok. Berdasarkan pokok permasalahan dan rumusan hipotesis, variabel penelitian dikelompokan ke dalam dua variabel, yaitu: Definisi operasional adalah” penentu construct sehinga menjadi variabel yang dapat diukur, definisioperasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalkan construct, sehinga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik” (Indriantoro dan Supomo, 2002:69). Variabel independenVariabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,antecedent. Dalam bahasa indonesia sering juga disebut variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). (Sugiono, 2011.39). Variabel dependenSering di sebut sebagai variabel output kriteria konsekuen. Dalam bahasa
indonesia sering disebut sebagaivariabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.(Sugiono, 2011.39) Dalam hal ini metode analisis datanya meliputi: (1) Uji Validitas, Untuk memiliki instrumen penelitian yang dapat diandalkan kemampuanya maka dapat dilakukan uji validitas, uji reabilitas dan uji normalitas terhadap alat ukur tersebut agar diperoleh data yang representative dalam penelitian. Menurut Umar (2001:103) “uji validitas adalah merupakan sejauh mana suatu alat ukur mengukur apa yang ingin diukur”. (2) Uji Reliabilitas, Reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur. “Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya, jika alat ukur itu mantap, dalam pengertian jika alat ukur tersebut stabil, dapat di andalkan (dependability) dan dapat diramalkan (predictability), serta konsisten dalam mengukur apa yang ingin diukur. Teknik uji reliabilitas mengunakan koefisiensi alpha cronbach pada taraf signifikansi 5%. Jika nilai koensfisien memiliki nilai lebih besar dari nilai yang biasa di pakai yaitu sebesar 0,6” Sugiono (2000:93). Model Regresi, Analisis regresi linier berganda merupakan model analisis konstribusi tersebar dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Persamaan ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Menurut Supranto (2001:189), formulasi dari analisis regresi berganda sebagai berikut:Y=a + bX1 + bX2 + bX3 + bX4 + e Korelasi Berganda, Sugiono (2011:231) mengemukakan “korelasi berganda (multiple correlation) merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan variabel dependen”. Uji Simultan (Uji F) Untukmengujikebenaran hipotesis bahwa budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3) dan psikologis (X4) secara bersama-sama dan atau secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian mie instan merek Indomie digunakan uji F yaitu untuk menguji keberartian/signifikansi regresi secara keseluruhan dengan rumus uji F Uji Parsial (Uji t)Untuk menguji kebenaran hipotesis bahwa budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3) dan psikologis (X4) secara bersama-sama dan atau secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian mie instan merek Sedaap langkah pertama yang dilakukan adalah pengujian secara parsial melalui uji t. PEMBAHASAN Hasil pengumpulan dan pengolahan data adalah menggunakan : (1) Uji validitas yaitu digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Uji signifikasi dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel.Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah
kalau r hitung > r tabel α= 0,05 ( 0,279) dan hasil uji validitas menunjukan bahwa nilai r hitung dari masing-masing variabel lebih besar dari r tabel sebesar 0,279 jadi dapat disimpulkan bahwa masingmasing butir pertanyaan adalah valid. (2) Uji reliabiltas yaitu suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument sudah baik. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60 dan uji reliabilitas menunjukan bahwa nilai cronbach alpha dari tiap-tiap konstruk atau variabel lebih besar dari 0,60 yang berarti bahwa kuesioner yang merupakan indikator-indikator dari variabel tersebut adalah reliabel. (3) Uji regresi linier berganda (multiple regression test) adalah alat analisis peramalan nilai pengaruh variabel bebas yaitu budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3), psikologis (X4), dan keputusan pembelian (Y). Pada penelitian ini menggunakan pengujian yang dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5% (ɑ = 0,05). (4) Analisis regresi linier berganda ini dilakukan dengan bantuan software SPSS v. 15 for windows,Hasil analisis, diketahui besarnya sumbangan variabel budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3), psikologis (X4), dan keputusan pembelian (Y) yang ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square yaitu sebesar 0,649 atau 64,9%. Angka ini menunjukkan bahwa variabel budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3), psikologis (X4) yang digunakan dalam persamaan regresi ini telah mampu memberikan sumbangan atau kontribusi terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sebesar 64,9%, sedangkan sisanya 45,1% dipengaruhi oleh variabel lain diluar empat variabel bebas yang diteliti. (5) Korelasi berganda Koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0,805, maka hal ini menunjukkan hubungan yang positif sempurna dan kuat karena nilai hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut hampir mencapai satu. Korelasi yang positif menunjukkan hubungan yang searah, dimana kenaikan variabel X1, X2, X3, X4akan diikuti dengan variabel Y. Uji Simultan (Uji F) Dalam hipotesis penelitian ini diduga bahwa budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3) dan psikologis (X4) secara bersama-sama dan atau secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian mie instan merek Sedaap (Y).Berdasarkan hasil perhitungan yang dapat dilihat pada kolom diatas hasil analisis regresi di atas menunjukkan bahwa signifikan F < 5% (0,000 < 0,05) atau Fhitung > Ftabel (20,772> 2,58). Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti secara simultan (serempak) variabel budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3) dan psikologis (X4) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).Uji Parsial (Uji t)Pengujian hipotesis ini untuk menunjukkan variabel bebas secara individu mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat serta untuk membuktikan variabel manakah yang paling dominan.Dari hasil uji t pada kolom
diatas, hasil analisis regresi bahwa variabel budaya (X1) menunjukkan bahwa signifikan t < 5% (0,001< 0,05) atau thitung > ttabel (3,692>2,011), maka dengan demikian pengujian menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain variabel budaya (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Variabel sosial (X2) menunjukkan bahwa signifikan t < 5% (0,001< 0,05) atau thitung > ttabel (3,729>2,011), maka hasil pengujian menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain variabel sosial (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).Variabel pribadi (X3) menunjukkan bahwa signifikan t < 5% (0,039< 0,05) atau thitung > ttabel (2,125>2,011), maka dengan demikian pengujian menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain variabel pribadi (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).Variabel psikologis (X4) menunjukkan bahwa signifikan t < 5% (0,019< 0,05) atau thitung > ttabel (2,440>2,011), maka dengan demikian pengujian menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain variabel psikologis (X4) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).Dari hasil analisis regresi di atas, dapat diketahui juga bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian mie instan merek Sedaap adalah variabel sosial (X2). Hal ini ditunjukkan dari nilai koefisien Beta terbesar yaitu sebesar 0,366. Uji validitas menunjukan bahwa r hitung dari masing-masing varibel lebih besar dari r tabel sebesar 0,279 jadi dapat disimpulkan bahwa masingmasing butirnpertanyaan adalah valid. Uji reliabilitas menunjukan bahwa nilai cronbach alpha dari tiap-tiap konstruk atau variabel lebih besar dari 0,60 yang berarti bahwa kuisioner yang merupakan indikator-indikator dari variabel tersebut adalah reliabel. Dari hasil uji t hitung (X1) 3,692 lebih besar dr t tabel 2,011 dan t hitung (X2) 3,279 lebih besar dari t tabel 2,011 sehingga dapat ditarik kesimpulan Ho ditolak dah Ha diterima yang berarti variabel budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3), dan psikologis (X4) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).Dan dari hasil analisis korelasi ganda diperoleh hasil untuk variabel Budaya (X1) sebesar 0,324 menunjukan bahwa variabel budaya (X1), berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Dari nilai R sebebsar 0,805 menunjukan adanya hubungan yang kuat antara keempat variabel bebas dengan variabel terikat, sedangkan adjust R2 yang menunjukan sebesar 0,617 atau sebesar 61,7% yang artinya keputusan pembelian (Y) berpengaruh 61,7% oleh variabel budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Dari F hitung yang menunjukan nilai 20,722 lebih besar dari F tabel 2,58 sehingga Ho di tolah dan Ha di terima yang artinya bahwa secara
bersama-sama variabel Budaya, sosial, pribadi dan psikologis berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mie instan merk sedaap.hasil regresi menunjukan koefisien regresi variabel budaya (X1) sebesar 0,324 terhadap keputusan pembelian (Y) dan variabel sosial sebesar 0, 418, variabel pribadi 0,208 dan variabel psikologis 0,264, hal ini berarti bahwa variabel sosial paling dominan terhadap keputusan pembelian mie instan merk sedaap ddi PONPEN Sunan Drajat. Dari hasil analisis yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa keempat variabel perilaku konsumen (budaya, sosial, pribadi dan psikologis) pada Santri Pondok pesantren Sunan Drajat secara simultan ternyata berpengaruh terhadap keputusan pembelian mie instan merek Sedaap. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian konsumen bergantung pada keempat variabel perilaku konsumen terdiri dari budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Dari uji parsial budaya, sosial, pribadidan psikologisjuga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dengan diketahui bahwa variabel sosial mempunyai pengaruh yang siginifikan dan dominan terhadap keputusan pembelian maka dalam hal ini yangperlu diperhatikan dan ditingkatkan oleh perusahaan atau produsen untuk meningkatkan penjualannya dengan selalu berupaya untuk memahami sosial konsumen maupun calon konsumen melalui lingkungan sosial pondok, Kelompok referensi tentang produk maupun pengaruh rekan tentang mengkonsumsi mie instan merk sedaap.. Produk mie instan yang dijual dengan berbagai macam rasa terbukti mampu memotivasi konsumen untuk membeli. Hal ini terlihat dari respon konsumen (santri) terhadap kuesioner yang diberikan, melalui variabel perilaku konsumen yang terdiri budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan psikologis. KESIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan berikut disampaikan simpulan, dari hasil analisis didapatkan bahwa budaya, sosial, pribadi dan psikologis secara simultan/bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mie instan merek Sedaap hal ini dibuktikan dengan hasil koefisien korelasi dan uji f.Dari hasil uji parsial budaya, sosial, pribadidan psikologis berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mie instan merek Indomie dan variabel psikologis mempunyai pengaruh yang siginifikan dan dominan terhadap keputusan pembelian mie instan merek Sedaap hal ini dibuktikan dengan hasil uji regresi dan uji t. hasil uji regresi faktor sosial berpengaruh secara dominan terhadap keputusan pembelian mie instan merk sedaap pada Santri Pondok Pesantren Sunan Drajat,
hal ini di buktikan dengan nilai koefisien beta pada uji regresi. SARAN Dari hasil penelitian, analisis dan simpulan di atas, berikut beberapa saran yang dapat disampaikan: (1). Mengingat keberadaan mie Sedaap dikalangan Santri Pondok Pesantren Sunan Drajat mudah didapat, harga terjangkaudan kandungan gizi hendaknya kondisi tetap terjaga agar konsumen tidak berpindah ke merek lain. Dengan demikian saluran distribusi perlu di jaga. (2).Karena pengaruh variabel psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi dan pengetahuan menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian pada mie instan merek Sedaap, maka perusahaan (produsen mie instan merek Sedaap) lebih hati-hati karena dari konsumen yang diteliti yaitu Santri terlihat keputusan beli Santri tidak mudah dipengaruhi orang lain, daya beli sedang dan kebanyakan belum berpenghasilan sehinga faktor perimbangan harga dan kualitas menjadi pertimbangan tersendiri. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Cetakan Kesembilan. Rineka Cipta, Jakarta. Buchari, Alma. 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi. Penerbit Alfabeta, Bandung. Charles. W. et.al. 2001. Pemasaran. Buku I Edisi Pertama. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Gujarati, Damodar. 2007. DasarDasar Ekonometrika. Edisi ketiga, jilid 2. Jakarta: erlangga. Husen, Umar. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Kotler, Philip dan AB. Susanto.2001. Manajemen Pemasaran Indonesia.Buku 2.Salemba empat, Jakarta. Kotler, Philip and Amstrong Gary, 2008 Prinsipprinsip Pemasaran. Jilid 1. Edisi 12. Erlangga, Jakarta.
P a g e | 26
ISSN 2302-3562