ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS]
ANITA SUSANTI 2206100535
MPLS (Multi Protocol Label Switching) • • • •
Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan implementasi QoS Berada diantara Layer 2 dan 3 Mampu membentuk virtual circuit dalam networknya
Latar Belakang • Ketepatan pada pemilihan jalur menuju host tujuan sangat menentukan QoS (Quality of Service) dari sebuah jaringan, terutama pada aplikasi yang bersifat realtime seperti video conference
Rumusan Masalah • Bagaimana membangun jaringan berbasis Multi Protocol Label Switching. • Bagaimana mengimplementasikan jaringan berbasis MPLS dalam aplikasi video conference yang kemudian dianalisa unjuk kerjanya. • Bagaimana pengaruh MPLS terhadap kinerja perubahan jaringan yang diaplikasikan pada video conference.
Arsitektur MPLS • Perpaduan mekanisme Label Swapping (Layer 2) dan Routing (Layer 3) • Terdiri atas LSR yang saling terhubung, membentuk suatu LSP • LSR pertama disebut ingress • LSR terakhir disebut egress • Bagian tepi dari jaringan LSR disebut LER
Ether2 10.1.1.2 54
TOPOLOGI MPLS
Ether1 10.1.0.1
Server Video Conference
10.1.0.0/24
PE1
Ether3 10.1.0.254
Interface: lobridge IP : 10.255.255.4 Ether1 10.0.255.1
Ether2 10.0.255.5
10.0.255.0/30
P1
10.0.255.4/30
Interface: lobridge IP : 10.255.255.1/32
MPLS Ether1 10.0.255.6/ 30
Ether2 10.0.255.2
Ether1 10.2.0.1 Ether2 10.2.1.254/ 24
PE2
10.2.255.0/24 Ether3 10.2.0.254/ 24
10.0.255.8/30 Ether2 10.0.255.9
Ether1 10.3.0.1 Ether2 10.3.1.254
10.3.0.0/24 Ether3 10.3.0.254
Ether1 10.0.255.10
P2
P3
PE3
Interface: lobridge
Interface: lobridge
Interface: lobridge
Interface: lobridge
IP : 10.255.255.5
IP : 10.255.255.2
IP : 10.255.255.3
IP : 10.255.255.6
Client 1
Client 2
Enkapsulasi MPLS • Memasang Header MPLS pada paket • Header terdiri atas 32 bit data, termasuk 20 bit label, 2 bit eksperimen, 1 bit identifikasi stack serta 8 bit TTL • Label adalah bagian dari header serta tanda identifikasi paket, digunakan untuk proses forwarding dan traffik engineering
OPERASI MPLS • • • • •
Pembuatan label dan distribusi Pembuatan label dalam tiap router Pembuatan jalur label yang terhubung Pemasukan label Forwarding paket
Start
Perancangan Server Video Conference
Perancangan Sistem
Instalas dan Setup Router
Instalasi MPLS
Konfigurasi Jaringan
Pengujian
Delay
Paket Loss
Congestion
Analisa
Kesimpulan
End
Troughput
Pengujian Video Conference
Pengukuran Delay • Delay yang diukur pada pengukuran ini merupakan rata-rata selisih waktu saat paket mulai dikirimkan client hingga diterima oleh server
Pengukuran Packet Loss • Pengamatan dilakukan pada saat client membentuk hubungan MPLS dan mengirimkan paket suara dan gambar menuju server, selanjutnya server asterisk meneruskan paket tersebut menuju client penerima, pada sisi server dilakukan capture menggunakan software wireshark untuk mengetahui parameter packet loss.
Pengukuran Jitter • Pengukuran yaitu saat dua client berada pada jaringan MPLS dan dua client berada pada jaringan router non MPLS
Pengukuran Througput • Throughput yang diukur merupakan hasil penjumlahan antara throughput paket video, voice dan beban.
Kesimpulan (1) • Dari hasil ujicoba sistem videoconference dua client pada router MPLS didapatkan nilai packet loss sebesar 0,7%, sedangkan untuk nonMPLS sebesar 2,55% untuk paket suara dan video. • Bandwidth yang digunakan pada komuniksi Video Conference ini dengan router MPLS rata – rata sebesar 1561 Kbps, sedangkan untuk nonMPLS rata-rata sebesar 1175 pada koneksi Video Conference 2 client. Sehingga pada LAN bisa melaksanakan komunikasi Video Conference. • MPLS mewakili konvergensi teknologi IP dan ATM, dalam hal ini perpaduan mekanisme label swapping dan routing
Kesimpulan (2) • Mengoptimalkan implementasi QoS • MPLS hanya melakukan enkapsulasi paket IP, tidak seperti ATM yang memecah paket • Secara umum kualitas suara dan gambar yang dihasilkan pada komunikasi Video conference menggunakan router MPLS dengan 2 cient mempunyai delay lebih kecil jika dibandingkan dengan router nonMPLS. Dan pemakaian bandwidth untuk pemakaian router MPLS relatif lebih kecil dibandingkan dengan non MPLS.
Terima Kasih
REKAYASA TRAFIK • Rekayasa trafik (traffic engineering, TE) adalah proses pemilihan saluran data traffic untuk menyeimbangkan beban trafik pada berbagai jalur dan titik dalam network
KOMPONEN REKAYASA TRAFIK • • • •
Manajemen Path Manajemen Trafik Penyebaran Informasi Trafik Manajemen Network
Manajemen Path • Meliputi pemilihan rute, pembentukan dan pemeliharaan tunnel LSP, penempatan path dengan protokol pensinyalan serta menaga path selama transmisi berlangsung
Manajemen Traffik • Mengalokasikan trafik ke LSP yang telah dibentuk • Melakukan fungsi Pemisahan dan Pengiriman • Mengoptimalkan distribusi beban dalam LSP maupun trafik
Manajemen Network • Performansi MPLS-TE tergantung pada kemudahan mengukur dan mengendalikan network • Manajemen network meliputi konfigurasi network, pengukuran network, dan penanganan kegagalan network
• • • •
LSR = Label Switched Router LSP = Label Switched Path LER = Label Edge Router TTL = Time to Live