FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 85-90
85
Analisa Perbedaan Motivasi, Persepsi, dan Kinerja Mahasiswa Konsentrasi Business Valuation dan Personal Finance Yoe Filbert A, Njo Anastasia Program Studi Manajemen, Program Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail:
[email protected] ;
[email protected] Abstrak— Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui motivasi mahasiswa terhadap pemilihan konsentrasi; persepsi mahasiswa terhadap pemilihan konsentrasi dan kinerja dosen; serta perbedaan kinerja mahasiswa konsentrasi Business Valuation dan Personal Finance. Penelitian ini menggunakan uji chi- square untuk mengetahui motivasi, uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk melihat perbedaan persepsi, Kendall W-Test untuk melihat perbedaan persepsi terhadap kinerja dosen, dan uji independent sample t-test untuk melihat perbedaan kinerja mahasiswa Manajemen Keuangan dengan konsentrasi Business Valuation dan Personal Finance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara motivasi dengan pemilihan konsentrasi. Untuk pemilihan konsentrasi terdapat perbedaan persepsi mahasiswa dengan konsentrasi Business Valuation, namun tidak terdapat perbedaan untuk mahasiswa dengan konsentrasi Personal Finance. Terdapat persamaan persepsi mengenai preferensi terhadap kinerja tim dosen yang mengajar konsentrasi masing-masing dan juga ditemukan bahwa tidak ada perbedaan kinerja yang signifikan antara mahasiswa konsentrasi Business Valuation dan Personal Finance. Kata Kunci— Motivasi, Persepsi, Kinerja tim dosen, Kinerja mahasiswa Abstract— This study was conducted to determine the motivation of students to select major subjects based on specially (Personal Finance and Business Valuation); students' perceptions behind the decisions; teacher’s performance based on student’s perceptions; and differences between student performance of Business Valuation and Personal Finance. This paper used the Chi-square test to determine motivation, Wilcoxon Signed Rank Test to see differences in perception, Kendall W-Test to examine differences in perceptions on teacher’s performance, and independent sample ttest to see the difference in student performance between Business Valuation and Personal Finance major. Keywords— Motivation, Perception, teacher’s performance, student performance.
1. PENDAHULUAN Sejak berdiri pada tahun 1961, Universitas Kristen Petra Surabaya tetap memfokuskan setiap upaya yang dilakukan pada peningkatan dan pengembangan kualitas pendidikan. Universitas Kristen Petra Surabaya memandang mahasiswa sebagai masukan yang paling penting, karena tujuan utama lembaga pendidikan adalah menghasilkan lulusan yang siap mengembangkan pengetahuan serta ketrampilannya secara berkelanjutan dengan proaktif dalam memberikan konstribusi bagi kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, mengetahui faktor penentu kinerja mahasiswa menjadi penting karena perguruan tinggi dan tenaga pengajar/dosen harus mengetahui cara untuk meningkatkan kinerja mahasiswa dan memotivasi mahasiswa untuk memberikan kinerja yang lebih baik (Uyar dan Gungormus, 2011).
Pada program studi Manajemen Keuangan Universitas Kristen Petra yang berdiri pada tahun 2007 dan merupakan bagian dari Jurusan Manajemen yang terakreditasi A pada tanggal 21 November 2010, konsentrasi studi dibedakan lagi menjadi dua, yaitu Bussiness Valuation dan Personal Finance. Bussiness Valuation mengutamakan pembelajaran ke arah penilaian wajar dalam sebuah bisnis sedangkan Personal Finance mengutamakan pembelajaran ke arah pengelolaan keuangan individu atau keluarga. Di dalam program studi Manajemen Keuangan Universitas Kristen Petra, setiap tahun diadakan kegiatan open forum yang sekaligus memberikan wawasan kepada mahasiswa semester 4 yang akan mengambil konsentrasi studi. Dari kegiatan open forum ini, mahasiswa diarahkan untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai konsentrasi studi yang ada di semester 5. Dalam sebuah wawancara singkat oleh peneliti (lihat lampiran 1) kepada responden yang telah mengambil konsentrasi studi, diperoleh hasil bahwa mahasiswa cenderung memilih konsentrasi Personal Finance karena adanya persepsi bahwa pelajaran yang ada di konsentrasi Bussiness Valuation lebih sulit daripada pelajaran di konsentrasi Personal Finance dan persepsi bahwa pelajaran di konsentrasi Business Valuation dianggap lebih banyak membutuhkan kemampuan berkalkulasi. Dari hasil wawancara singkat juga didapatkan bahwa meskipun mahasiswa mempunyai persepsi bahwa pelajaran di konsentrasi Bussiness Valuation lebih sulit, terdapat indikasi yang menunjukkan bahwa mahasiswa yang telah mengambil konsentrasi Bussiness Valuation mendapatkan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang mengambil konsentrasi Personal Finance. Berdasarkan hal ini, peneliti tertarik untuk meneliti motivasi mahasiswa terhadap pemilihan konsentrasi Business Valuation dan Personal Finance. Peneliti juga ingin mengetahui persepsi mahasiswa terhadap pemilihan konsentrasi Business Valuation dan Personal Finance dan persepsi mahasiswa terhadap kinerja tim dosen di Program Manajemen Keuangan Universitas Kristen Petra Surabaya. Selain itu, Peneliti juga ingin mengetahui kinerja mahasiswa yang mengambil konsentrasi Business Valuation dan Personal Finance. 2. TEORI PENUNJANG Motivasi belajar adalah dorongan atau stimulus yang datang dari dalam batin atau hati orang, yang menggerakkan perilaku belajarnya untuk memenuhi kebutuhan atau mencapai sasaran yang ditujunya (Hardjana, 1994). Motivasi merupakan perbuatan dimana seseorang memilih dan bekeinginan untuk melakukannya. Motivasi
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 85-90 memberikan semangat kepada seorang peserta didik dalam kegiatan belajarnya. Sedangkan Persepsi, menurut Philip Kotler (1995), adalah proses dimana seorang individu memilih, mengorganisasi, dan menafsirkan masukan-masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang bermakna tentang dunia. Munculnya persepsi yang berbeda dalam diri masing-masing individu terhadap objek rangsangan yang sama dikarenakan 3 proses yang berhubungan dengan persepsi, yaitu perhatian selektif, perubahan makna, dan mengingat kembali secara selektif. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012, Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan Pendidikan Tinggi. Perguruan tinggi mempunyai 3 kewajiban yang disebut Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu menyelenggarakan Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Program Manajemen Keuangan merupakan salah satu program pendidikan akademik di lingkungan Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra yang berfungsi sebagai unit pelaksana pendidikan tinggi pada jenjang Strata 1. Jenjang ini memiliki beban studi kumulatif minimal 144 sks dengan lama studi kumulatif 8 semester dan maksimal 14 semester. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 pasal 1 ayat 15, Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi. Mahasiswa sebagai anggota Sivitas Akademika diposisikan sebagai insan dewasa yang memiliki kesadaran sendiri dalam mengembangkan potensi diri di Perguruan Tinggi untuk menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi, dan/atau profesional. Mahasiswa secara aktif mengembangkan potensinya dengan melakukan pembelajaran, pencarian kebenaran ilmiah, dan/atau penguasaan, pengembangan dan pengalaman suatu cabang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pada semester 5, Mahasiswa Program Manajemen Keuangan dapat memilih konsentrasi studinya menjadi lebih khusus, dimana Kurikulum Peminatan dibagi menjadi 2, yaitu Bussiness Valuation dan Personal Finance. Mata kuliah Bussiness Valuation meliputi Bussiness Valuation, Valuation for Spesific Purposes, dan Law and Tax in Business Valuation. Mata kuliah Personal Finance meliputi Personal Finance, Estate Law, dan Financial Products. Secara umum pengertian tenaga pengajar atau dosen seperti yang dikemukakan Sisdiknas (2005), Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan serta menyebar luaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Gambar. 1. Kerangka Berpikir
86 Untuk dapat terlaksananya suatu kegiatan, pertama-tama harus ada dorongan untuk melakukan kegiatan itu. Dengan kata lain, untuk dapat melakukan sesuatu harus ada sebuah motivasi. Hal ini sejalan dengan proses pendidikan, peserta didik harus mempunyai motivasi untuk mengikuti kegiatan belajar. Apabila peserta didik mempunyai motivasi yang kuat, peserta didik akan menunjukkan minat, aktivitas, dan partisipasinya dalam mengikuti kegiatan belajar atau pendidikan yang sedang dilaksanakan (Rusyan, 1989). Selain motivasi, persepsi mahasiswa terhadap mata kuliah tertentu juga penting untuk merangsang minat mahasiswa dalam proses belajar mengajar, seperti pada penelitian Ramadhani, Sarwindah, dan Aquarisnawati (2012) yang menemukan bahwa ada hubungan positif antara persepsi mahasiswa terhadap suatu mata kuliah dengan minat belajar mahasiswa itu sendiri. Menurut Skinner (1990) minat adalah motif untuk menunjukkan arah perhatian terhadap objek yang menarik dan menyenangkan, sehingga individu cenderung berhubungan lebih aktif dengan objek tersebut. Apabila persepsi seorang mahasiswa terhadap mata kuliah dan dosen sebagai tenaga pengajar cenderung baik/positif, hal ini akan mendorong minat mahasiswa untuk mendapatkan nilai yang lebih baik. Beberapa peneliti menggunakan beberapa indikator sebagai ukuran dari kinerja mahasiswa. Penelitian Danko, Duke, dan Franz (1992) menemukan bahwa Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah indikator yang terbaik untuk mengukur kinerja mahasiswa Akuntansi. Borg, Mason, Shapiro (1989) juga berpendapat bahwa Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah indikator kinerja mahasiswa yang signifikan. Pada penelitian Rhodd, Schrouder, Allen (2009), peneliti menggunakan konsentrasi studi sebagai determinan, serta menggunakan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai indikator kinerja mahasiswa. Rhodd, Schrouder, Allen (2009) menemukan bahwa konsentrasi studi berpengaruh signifikan terhadap nilai Indeks Prestasi Kumulatif. Mahasiswa dari konsentrasi Akuntansi, Keuangan, Administrasi Kesehatan, dan Ekonomi mendapatkan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang lebih baik dari mahasiswa dengan konsentrasi Perhotelan, Real Estate, Pemasaran, Manajemen, dan Teknologi Informasi. 3. METODOLOGI PENELITIAN Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Program Manajemen Keuangan Universitas Kristen Petra Surabaya. Proses pengambilan sampel dilakukan dengan teknik nonprobability sampling, yaitu purposive sampling dimana kriteria mahasiswa adalah mahasiswa Manajemen Keuangan Universitas Kristen Petra tahun akademik 2008-2010 yang telah mengambil dan menyelesaikan 3 mata kuliah inti konsentrasi Business Valuation dan Personal Finance. Penelitian ini menggunakan data nominal/ordinal dan interval/rasio yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner sebagai data primer dan diperoleh dari Badan Administrasi Akademik sebagai data sekunder. Terdapat 4 variabel dalam penelitian ini, yaitu motivasi, persepsi mahasiswa terhadap pemilihan konsentrasi, persepsi mahasiswa terhadap kinerja dosen, dan kinerja mahasiswa. Teknik analisa data dari penelitian ini menggunakan Statistik Deskriptif, berupa Pie Chart untuk menganalisa data nominal seperti jenis kelamin, jurusan sewaktu di SMA, dan data deskriptif lainya, sedangkan untuk analisa Statistik
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 85-90
87
Inferensial menggunakan analisa chi-square untuk menguji motivasi mahasiswa terhadap pemilihan konsentrasi. .
Tabel 1 Hasil chi kuadrat motivasi dengan jurusan di SMA serta alasan memilih konsentrasi
(1)
Keterangan: x2 = Chi-kuadrat fo = Frekuensi hasil observasi fe = Frekuensi yang diharapkan pada populasi penelitian, dengan membagikan jumlah subyek dalam sampel dan kategori subyek.
Uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk melihat perbedaan persepsi mahasiswa sebelum dan sesudah mengambil mata kuliah konsentrasi inti. (2)
Keterangan : n= banyak data yang berubah setelah diberi perlakuan berbeda T= jumlah ranking dari nilai selisih yang negatif z= jumlah ranking dari nilai selisih yang positif.
Uji Kendall’s W –Test untuk mengukur kinerja tim dosen dari persepsi mahasiswa terhadap kinerja tim dosen tersebut:
w=
(3)
Keterangan: 121
= jumlah responden
k
= jumlah variabel
n
= jumlah penilai
Ri
= jumlah tiap kolom
Uji independent sample t-test untuk mengukur kinerja mahasiswa sebelum dan sesudah mengambil mata kuliah konsentrasi inti. X,¯ 1 - X,¯ 2 / S X,¯ 1 - X,¯ 2 (4) Keterangan: t
= nilai t
x1 x2,
= mean/rata-rata sampel pertama dan kedua
S X1-X2
= standar deviasi dari perbedaan rata-rata kedua sampel
. 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Manajemen Keuangan Universitas Kristen Petra Surabaya yang kemudian diambil sebagian sebagai sampel, yaitu mahasiswa Program Manajemen Keuangan tahun akademik 2008-2011. Kuisioner disebarkan sebanyak 124 buah kepada mahasiswa yang telah memenuhi kriteria sampel dan kuisioner yang kembali sebanyak 121. Analisa Deskriptif menggambarkan demografi responden, motivasi mahasiswa Manajemen Keuangan terhadap pemilihan konsentrasi, dan kinerja mahasiswa Manajemen Keuangan berdasarkan 3 mata kuliah inti konsentrasi. Dari penelitian didapatkan hasil dari analisa inferensial sebagai berikut:
Tabel 1 menggambarkan jurusan yang diambil responden di SMA yang menunjukkan bahwa mahasiswa yang mengambil mata kuliah konsentrasi inti Business Valuation yang berasal dari jurusan IPA di SMA berjumlah 43 mahasiswa, IPS berjumlah 18 mahasiswa, dan SMK berjumlah 1 mahasiswa. Untuk mahasiswa yang mengambil mata kuliah konsentrasi inti Personal Finance yang berasal dari jurusan IPA di SMA berjumlah 25 mahasiswa dan IPS 34 mahasiswa. Hubungan antara kedua variabel ini signifikan karena uji chi-square menunjukkan p-value = 0,004 atau < 0,05 yang berarti H0 ditolak atau ada hubungan antara baris dan kolom, ada perbedaan pemilihan konsentrasi program berdasarkan jurusan yang dipilih sewaktu di SMA. Mahasiswa yang mengambil jurusan IPA di SMA cenderung lebih suka menghitung sehingga memilih konsentrasi Business Valuation yang lebih membutuhkan kemampuan berkalkulasi sedangkan yang mengambil jurusan IPS di SMA lebih memilih konsentrasi Personal Finance karena tidak terlalu membutuhkan kemampuan berkalkulasi. Untuk motivasi alasan pemilihan konsentrasi. Untuk konsentrasi Business Valuation, alasan responden memilih konsentrasi ini yang paling banyak adalah karena sesuai dengan pekerjaan impian responden, yaitu sejumlah 22 mahasiswa, sesuai dengan kemampuan berjumlah 19 mahasiswa, saran teman 8 mahasiswa, dan lainnya sebanyak 13 mahasiswa yang cenderung menjawab konsentrasi ini memiliki pelajaran yang menarik. Untuk konsentrasi Personal Finance, alasan responden memilih konsentrasi ini yang paling banyak adalah karena sesuai dengan kemampuan, sejumlah 39 mahasiswa, sesuai dengan pekerjaan impian sejumlah 15 mahasiswa, sesuai saran teman sebanyak 3 mahasiswa, dan lainnya 2 mahasiswa. Hubungan antara kedua variabel ini signifikan karena uji chi-square menunjukkan p-value = 0,000 atau < 0,05 yang berarti H0 ditolak atau ada hubungan yang erat antara baris dan kolom, ada perbedaan pemilihan konsentrasi program berdasarkan alasan pemilihan salah satu konsentrasi. Tabel 2 Hasil chi kuadrat motivasi pemilihan konsentrasi mengenai pekerjaan yang dianggap paling menarik
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 85-90
Untuk pekerjaan yang paling menarik, tabel 2 menunjukkan bahwa mahasiswa konsentrasi Business Valuation memilih Penilai & Analis Kuangan/ Analis Kredit sebagai pekerjaan yang paling menarik, yaitu berjumlah sama besar 13 mahasiswa Untuk konsentrasi Personal Finance mahasiswa yang paling banyak memilih pekerjaan yang paling menarik adalah sebagai Perencana Keuangan sebanyak 17 mahasiswa. Manajer Investasi sejumlah 2 mahasiwa, dan Penilai sejumlah 1 mahasiswa. Hubungan antara kedua variabel ini signifikan karena uji chi-square menunjukkan p-value = 0,000 atau < 0,05 yang berarti H0 ditolak atau ada hubungan yang erat antara baris dan kolom, ada perbedaan pemilihan konsentrasi program berdasarkan pekerjaan yang paling menarik bagi responden. Hasil dari Wilcoxon Signed Rank Test mahasiswa konsentrasi Business Valuation adalah sebagai berikut: Tabel 3 Hasil Wilcoxon Signed Rank Test untuk perbedaan persepsi mahasiswa konsentrasi Business Valuation
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, terhadap butir pertanyaan yang reliabel kemudian dilakukan uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk membandingkan 2 kelompok data yang saling berhubungan. Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa persepsi responden dengan konsentrasi Business Valuation sebelum dan sesudah mengenai konsentrasi yang diambil membutuhkan kemampuan berkalkulasi secara kompleks mempunyai tingkat signifikansi 0,107 > 0,05 sehingga H0 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan persepsi sebelum dan sesudah responden mengambil konsentrasi. Persepsi responden mengenai konsentrasi yang diambil lebih membutuhkan kemampuan menganalisa mempunyai tingkat signifikansi 0,040 < 0,05 dan persepsi responden mengenai konsentrasi Business Valuation lebih sulit dari Personal Finance mempunyai tingkat signifikansi 0,036 < 0,05 yang berarti sama, yaitu terdapat perbedaan persepsi sebelum dan sesudah mahasiswa Manajemen Keuangan mengambil konsentrasi Business Valuation mengenai konsentrasi yang diambil lebih membutuhkan kemampuan menganalisa dan bahwa konsentrasi Business Valuation lebih sulit daripada Personal Finance.
88
Tabel 4 Hasil Wilcoxon Signed Rank Test untuk perbedaan persepsi mahasiswa konsentrasi Personal Finance
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, terhadap butir pertanyaan yang reliabel kemudian dilakukan uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk membandingkan 2 kelompok data yang saling berhubungan. Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa persepsi responden dengan konsentrasi Personal Finance sebelum dan sesudah mengenai konsentrasi yang diambil membutuhkan kemampuan berkalkulasi secara kompleks mempunyai tingkat signifikansi 0,05 0.05 sehingga H0 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan persepsi sebelum dan sesudah responden mengambil konsentrasi. Untuk persepsi responden mengenai konsentrasi yang diambil lebih membutuhkan kemampuan untuk menganalisa juga mempunyai tingkat signifikansi 0,224 > 0,05, yang berarti tidak terdapat perbedaan persepsi sebelum dan sesudah responden mengambil konsentrasi Business Valuation. Untuk persepsi responden mengenai konsentrasi yang diambil menunjang pekerjaan yang diharapkan mempunyai tingkat signifikansi 0,100 > 0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan persepsi sebelum dan sesudah mahasiswa mengambil konsentrasi mengenai pekerjaan yang diharapkan. Untuk mengetahui persepsi mahasiswa mengenai kinerja tim dosen, dilakukan uji Kendall’s W-test untuk mengetahui preferensi mahasiswa mengenai kinerja tim dosen mana yang paling penting sampai yang dianggap kurang penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Hasil dari uji Kendall’s W-Test untuk konsentrasi Business Valuation adalah sebagai berikut: Tabel 5 Hasil Kendall’s W-Test untuk perbedaan persepsi mahasiswa konsentrasi Business Valuation
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 85-90 Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa Mahasiswa Program Manajemen Keuangan yang mengambil Konsentrasi Business Valuation menilai kinerja dosen yang dianggap paling penting adalah bahwa tim dosen mata kuliah inti konsentrasi Business Valuation memiliki pengetahuan dan mampu menghubungkan materi dengan topik lain yang relevan, yang mempunyai mean terkecil, yaitu 3,18. Sebaliknya, responden menilai kinerja yang tidak terlalu penting adalah mengenai kinerja dosen yang menunjukkan kedisiplinan dalam memanfaatkan alokasi waktu mengajar, yang memiliki mean terbesar, yaitu 5,87. Karena p value < 0,05 maka H0 ditolak, artinya mahasiswa Program Manajemen Keuangan konsentrasi Business Valuation memiliki preferensi yang sama terhadap penilaian kinerja tim dosen mata kuliah inti konsentrasi. Hasil dari uji Kendall’s W-Test untuk konsentrasi Personal Finance adalah sebagai berikut: Tabel 6 Hasil Kendall’s W-Test untuk perbedaan persepsi mahasiswa konsentrasi Personal Finance
Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa Mahasiswa Program Manajemen Keuangan yang mengambil Konsentrasi Personal Finance menilai kinerja dosen yang paling penting adalah bahwa tim dosen mata kuliah inti konsentrasi Personal Finance memiliki pengetahuan dan mampu menghubungkan materi dengan topik lain yang relevan, yang mempunyai mean terkecil, yaitu sebesar 3,53. Sebaliknya, responden menilai bahwa kinerja tim dosen mata kuliah inti konsentrasi Personal Finance yang tidak penting adalah mengenai kedisiplinan dalam memanfaatkan alokasi waktu mengajar yang memiliki mean yang terbesar, yaitu sebesar 6,27, karena p value < 0,05 maka H0 ditolak, artinya mahasiswa Program Manajemen Keuangan konsentrasi Personal Finance memiliki preferensi yang sama terhadap penilaian kinerja tim dosen mata kuliah inti konsentrasi. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kinerja mahasiswa konsentrasi Business Valuation dan Personal Finance digunakan uji independent sample t-test. Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa ada perbedaan rata-rata nilai mata kuliah inti Business Valuation dan Personal Finance tetapi hanya selisih sedikit saja, yaitu 0,007 yang berarti kinerja mahasiswa konsentrasi Business Valuation lebih baik daripada kinerja mahasiswa konsentrasi Personal Finance. Hasil dari ragam yang tidak sama (equal variance not assumed) mempunyai tingkat signifikan sebesar 0.386 > 0.05 yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara
89 kinerja mahasiswa Business Valuation dan Personal Finance. Tabel 7 Hasil uji independent sample t-test
5. . KESIMPULAN DAN SARAN 1. KESIMPULAN Berdasarakan rumusan atas masalah Analisa Perbedaan Motivasi, Persepsi, dan Kinerja Mahasiswa Konsentrasi Business Valuation dan Personal Finance diperoleh kesimpulan sebagai berikut: - Mahasiswa konsentrasi Business Valuation cenderung berasal dari jurusan IPA di SMA sedangkan mahasiswa konsentrasi Personal Finance cenderung berasal dari jurusan IPS di SMA dan kedua hal ini mempunyai hubungan yang erat. Untuk motivasi memilih, responden merasa bahwa konsentrasi yang dipilih sesuai dengan kemampuan responden dan hal ini juga mempunyai hubungan yang erat. Untuk motivasi berdasarkan pekerjaan yang paling menarik, responden memilih penilai dan analis kredit/analis keuangan sebagai profesi yang paling menarik di konsentrasi Business Valuation, sedangkan di konsentrasi Personal Finance, responden paling banyak memilih pekerjaan sebagai perencana keuangan dan kedua hal ini mempunyai hubungan yang erat. - Ada perbedaan yang signifikan antara persepsi mahasiswa sebelum dan sesudah mengambil konsentrasi Business Valuation mengenai konsentrasi yang dipilih lebih membutuhkan kemampuan menganalisa dan konsentrasi Business Valuation lebih sulit dari konsentrasi Personal Finance, sedangkan persepsi mahasiswa sebelum dan sesudah mengambil konsentrasi Business Valuation mengenai konsentrasi yang dipilih membutuhkan kemampuan berkalkulasi secara kompleks tidak terdapat perbedaan. Untuk konsentrasi Personal Finance, tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa sebelum dan sesudah mengambil konsentrasi tersebut. Persepsi terhadap preferensi mahasiswa mengenai tim dosen yang mengajar di masing-masing konsentrasi menunjukkan hasil yang sama, yaitu bahwa kinerja tim dosen yang mengajar di masing-masing konsentrasi yang dianggap paling penting adalah dosen yang mempunyai pengetahuan dan mampu menghubungkan materi dengan topik lain yang relevan sedangkan untuk kinerja yang kurang penting adalah kedisiplinan dosen dalam memanfaatkan alokasi waktu mengajar - Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerja mahasiswa yang mengambil konsentrasi Business Valuation dan Personal Finance namun ada selisih nilai rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif untuk 3 mata kuliah inti konsentrasi yang menunjukkan bahwa rata-rata mahasiswa konsentrasi Business Valuation
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 85-90 lebih tinggi dibandingkan Personal Finance
90 dengan
konsentrasi
2. SARAN - Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai persepsi, motivasi, kinerja mahasiswa dan kinerja dosen yang dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya. - Untuk penelitian selanjutnya, dapat diteliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor apakah yang memotivasi mahasiswa untuk memilih konsentrasi Business Valuation dan Personal Finance serta persepsi mahasiswa terhadap kinerja program studi dan dosen supaya terjadi keseimbangan hubungan antara mahasiswa dan dosen di perguruan tinggi. DAFTAR PUSTAKA Borg, M. O., Mason, P. M., & Shapiro, S. L. (1989). The Case of Effort Variables in Student Performance. Journal of Economic Education, 308-313. Danko, K., Duke, J. C., & Franz, D. P. (1992). Predicting Student Performance in Accounting Classes. Journal of Education for Business, 270-274. Hardjana, A. M. (Kiat Sukses Studi Di Perguruan Tinggi). 1994. Yogyakarta: Kanisius. Kotler, P. Erlangga.
(1995).
Manajemen
Pemasaran.
Jakarta:
Peraturan Pemerintah RI No 19 . (2005). Standar Nasional Pendidikan. Ramadhani, R. R., Sarwindah, D., & Aquarisnawati, P. (2012). Hubungan Antara Persepsi Terhadap Mata Kuliah Psikologi Kelautan Dengan Minat Belajar Psikologi Kelautan Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabaya. Jurnal Skripsi Psikologi. Rhodd, R. G., Schrouder, S. M., & Allen, M. T. (2009). Does The Performance on Principles of Economic Courses Affect the Overall Academic Success of Undergraduate Bussiness Major? International Review of Economic Education, 8 (1), 48-63. Retrieved from http://ideas.repec.org/a/che/ireepp/v8y2009i1p48-63.html Rusyan, A. T. (1989). Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remadja Karya CV. Skinner, C. E. (1990). Can Psychology be Science of Mind. New York: Apleton Century Crofts. Uyar, A., & Gungormus, A. H. (2011). Factors Associated with Student Performance in Financial Accounting Course. European Journal of Economic and Political Studies, 4(2), 140.