Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
ANALISA PEMILIHAN SUPLAI DAYA LISTRIK 6MW UNTUK PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI MINYAK DI SUKOWATI FIELD (Studi Kasus: JOB PPEJ) Deny Setyawan 1, *) dan I Ketut Gunarta 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia Email :
[email protected]
ABSTRAK Proses produksi minyak tidak terlepas dari beban-beban listrik, salah satu peralatan utama dalam proses produksi minyak adalah Electrical Submersible Pump. Pompa tersebut digunakan untuk menaikkan minyak dari dalam perut bumi setelah sumur minyak tidak bisa mengalir kepermukaan secara alami (natural flowing). Oleh karena itu ketersediaan suplai daya listrik menjadi faktor penentu utama dalam peningkatan dan kontinuitas produksi sumursumur yang menggunakan artificial lifting ESP. Sesuai dengan perencanaan dan desain engineering, bahwa di Sukowati Field – JOB PPEJ akan dipasang fasilitas produksi dan pompa ESP untuk meningkatkan produksi minyak di lapangan tersebut yang mengalami penurunan dikarenakan sumur kehilangan daya dorong alaminya. Skenario sistem suplai daya listrik yang direncanakan mempunyai pola operasi dan biaya yang berbeda-beda, sehingga perlu dilakukan analisa pemilihan sistem suplai daya listrik ditinjau dari kelayakan finansialnya. Berdasarkan skenario yang ada dibuatkan permodelan finansialnya dan kemudian di disimulasikam data operasi dari di CPA dan Mudi Field dimana area tersebut masih dalam wilayah kerja yang sama dengan Sukowati Field yaitu termasuk dalam Wilayah Kerja Produksi Blok Tuban. Kemudian dibuat model finansial dari masing-masing skenario serta model penilaian kelayakan finansial secara umum, yang dapat digunakan sebagai dasar ketika membangun model-model baru yang merupakan campuran dari skenario yang ada. Studi kasus ini digunakan untuk menggambarkan penggunaan model finansial untuk menilai secara finansial pilihan sistem suplai daya listrik di Sukowati Field dengan menggunakan kriteriakriteria penilaian investasi. Disamping menghitung kriteria penilaian finansial, model-model finansial yang dibangun untuk masing-masing skenario juga harus dapat digunakan sebagai panduan dalam operasional proyek nantinya.. Kata kunci: Penilaian Finansial , Model Finansial, Proyek Suplai Daya Listrik. PENDAHULUAN Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) merupakan salah satu perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Minyak dan Gas (Migas) yang melakukan eksplorasi dan produksi pada lapangan utama Blok Tuban dan sekitarnya. Hasil utama dari proses di Central Processing Area (CPA) JOB PPEJ adalah minyak mentah (crude oil) yang selanjutnya dikirimke refinery unit untuk diolah menjadi bahan bakar siap pakai. Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java berhasil memproduksi Migas dari tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan Gresik. Migas dari Bojonegoro dan Tuban dialirkan melalui pipeline menuju Central Processing Area di Mudi Field – Tuban untuk proses pemisahan minyak, air dan gas, sehingga minyak mentah menjadi layak untuk ISBN : 978-602-70604-1-8 A-12-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
dijual. Saat ini produksi Migas di JOB PPEJ mencapai 30.760 BOPD (Barrel Oil Per Day) dimana 95% dihasilkan dari lapangan Sukowati secara natural flowing dan 5% dihasilkan dari lapangan Mudi dengan menggunakan artificial lifting dengan jumlah produksi sour gas bawaan 28,8 MMSCFD. Minyak yang terproduksi tersebut kemudian dikirimkan melalui pipeline dari Central Processing Area (CPA) ke Floating Storage and Offloading (FSO) dengan menggunakan 3 unit Electrical Shipping Pump dimana kapasitas masing-masing 600HP / 15.000 BOPD dengan total panjang pipeline mencapai ± 55,5 km, dimana 37 km berada di bawah tanah dan 18,5 km di bawah laut.
Gambar 1 Diagram Alir Proses Produksi di Central Processing Area
Gambar 1 menyajikan diagram alir proses produksi dan distribusi bahan bakar gas untuk mesin pembangkit listrik. Sulphur Recovery Unit Plant (SRU) mempunyai peranan penting untuk memproduksi gas yang akan digunakan sebagai bahan bakar mesin pembangkit listrik dengan cara mengolah sour gas menjadi sweet gas atau gas yang akan digunakan sebagai bahan bakar mesin-mesin pembangkit listrik. Gas Asam (sour gas) adalah gas alam yang masih mengandung kadar H2 S lebih besar dari 10 part per million-volume (ppm-v), sedangkan sweet gas atau gas produk dari SRU Plant hanya mengandung kadar H2 S dalam jumlah kurang dari 10 ppm-v. Selanjutnya produk sweet gas dari SRU yang akan digunakan untuk bahan bakar 4 unit Turbin Gas Generator @ 0.5MW, 4 unit Gas Engine Generator @ 0.5MW dan 1 unit Centaur Tubin Generator 2.5MW. Dari total pembangkitan daya listrik tersebut tersebut, sekitar 1MW digunakan sebagai sumber listrik untuk semua peralatan di SRU Plant dan sisanya untuk sumber tenaga listrik peralatan lainnyadi CPA maupun Well Pad seperti Electrical Submersible Pump, Electrical Shipping Pump dan Electrical Utilities. ISBN : 978-602-70604-1-8 A-12-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
Oleh karena itu pembangkit listrik merupakan salah satu komponen proses yang memegang peranan penting di Industri Migas dan khususnya di JOB PPEJ. Kontinuitas dan kualitas dari proses produksi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pasokan tenaga listrik serta kualitas dayanya. Meskipun gas yang digunakan berasal dari sumur produksi, namun bukan berarti biaya gas bahan bakar generator-generator tersebut zero cost. Namun justru sebaliknya, biaya untuk memproses sour gas sampai menjadi sweet gas justru sangat besar, terutama dari konsumsi bahan-bahan kimia untuk proses di Sulphur Recovery Unit Plant. Sejalan dengan target produksi yang ditetapkan oleh SKK MIGAS, JOB PPEJ mengajukan proposal pembangunan fasilitas produksi Plan Of Development (POD) V di Area Sukowati. Dimana pembangunan fasilitas produksi tersebut ditujukan untuk mengoptimasi produksi Migas yang telah mengalami kehilangan daya dorong alami dari dalam bumi, sehingga harus menggunakan artificial lifting untuk memproduksi Migas. Tabel 1 Daftar Beban Listrik Fasilitas Proses Produksi diSukowati
Pada tahapan design teknis, telah ditentukan bahwa beban utama yang memerlukan suplai energi listrik secara continue di Sukowati Well Pad adalah Electrical Submersible Pump yang berfungsi untuk memproduksi Migas dari perut bumi. Total sumur yang rencananya akan dipasang ESP unit ada 30 sumur dengan estimasi beban total 5,5MW. Dengan pemilihan frekuensi sistem 50 Hz level tegangan rendah 380/220 VAC dan tegangan menengah 6kV dan 20kV, maka alternatif pilihan untuk sistem pembangkit listrik di Sukowati menjadi lebih fleksibel dimana standar level tegangan dan frekuensi tersebut sesuai dengan SNI dan PUIL PLN sehingga alternatif yang bisa digunakan adalah sbb: 1. Suplai Daya Listrik dari Gas Engine Generator 2. Suplai Daya Listrik dari Gas Turbine Generator 3. Suplai Daya Listrik dari Gas Turbine Generator (power purchase contract) 4. Suplai Daya Listrik dari Gardu Induk PLN Selain itu alternatif sumber bahan bakar juga perlu dipertimbangkan yaitu: 1. Gas produk dari proses sweetening (capital investment of SRU Plant) 2. CNG kontrak dengan supplier ISBN : 978-602-70604-1-8 A-12-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
Berdasarkan rumusan permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menilai kelayakan finansial pemilihan investasi sistem suplai daya listrik yang akan dijalankan oleh perusahaan (JOB PPEJ). 2. Mengetahui batas-batas kelayakan yang diperoleh dari hasil analisa sensitifitas akibat perubahan variable investasi, sehingga perusahaan mampu mengelola dan menjalankan investasi sesuai pada batas kelayakannya. 3. Mengembangkan model biaya operasional di pembangkit listrik Sukowati Field sebagai dasar pengajuan Work Program & Budgeting 4. Menentukan pola pengoperasian sistem pembangkit listrik di Sukowati Field METODE Pada penelitian ini tahapan-tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Tahap Identifikasi Masalah dan Kebutuhan Data Pada tahap ini disusun perumusan masalah dan penetapan tujuan penelitian, serta konsep-konsep teori pendukungnya. Pada yahap ini juga dilakukan identifikasi permasalahan yang dihadapi yaitu sistem pembangkitan tenaga listrik yang bagaimana yang akan digunakan dengan berbasis optimasi biaya dan reliabilitas operasi. Mengingat alternatif sistem pembangkitan tenaga listrik yang dimiliki oleh JOB PPEJ terdiri dari beberapa macam, yaitu: Tabel 2 Alternatif Suplai Daya Listrik di Sukowati No
Alternatif Suplai Daya Listrik
1 2 3 4 5 6 7
Suplai daya listrik dengan Gas Turbine Generator Suplai daya listrik dengan Gas Engine Generator Suplai daya listrik dengan Gas Turbine Generator (skema power purchase) Suplai daya listrik dengan Gas Turbine Generator Suplai listrik dengan Gas Engine Generator Suplai daya listrik dengan Gas Turbine Generator (skema power purchase) Suplai daya listrik dari PLN
Type Bahan Bakar
Sweet Gas dari SRU Plant CNG
2. Pengumpulan Data Data-data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui pengamatan langsung dan pengumpulan laporan seperti: 1. Laporan pengoperasian Pembangkit Tenaga Listrik 2. Laporan biaya pemeliharaan mesin-mesin pembangkit tenaga listrik 3. Laporan biaya operasional pembangkit tenaga listrik dan Sulphur Recovery Unit 4. Data Biaya Consumable dan Equipment ESP serta biaya Program Workover 5. Laporan harian dan bulanan Sulphur Recovery Unit 6. Data oil production rate 3. Tahap Permodelan Dengan menentukan komponen-komponenbiaya fix dan variable yang diperoleh dari data-data yang telah dikumpulkan, kemudian dibuat formulasi financial model untuk masingmasing skenario sistem suplai daya listrik di Sukowati Field JOB PPEJ. 4. Tahap Pengolahan Data Setelah data-data selesai dikumpulkan dan financial model telah ditentukan tahapan selanjutnya adalah pengolahan data. Dimulai dari running financial model, validasi model dan analisa hasil formulasi financial model untuk masing-masing skenario. 5. Analisa Data dan Sensitivitas
ISBN : 978-602-70604-1-8 A-12-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
Analisa sensitivitas digunakan untuk menganalisa sensitivitas pergerseran nilai terhadap perubahan variabel-variabel yang mempengaruhi. Tujuannya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempunyai pengaruh terbesar terhadap nilai financial model yang nantinya dapat digunakan sebagai referensi dasar pertimbangan manajemen di dalam pengambilan keputusan dan kebijakan pada perusahaan, khususnya kebijakan pada pemilihan suplai daya listrik di JOB PPEJ. HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan Laju Penurunan Produksi Laju produksi dari tahun 2012 sampai bulan agustus 2014 dari lapangan minyak Sukowati mengalami trend penurunan sebesar 14,47%/tahun seperti terlihat pada Gambar 2. Penurunan laju produksi ini disebabkan oleh naiknya kandungan air pada fluida hasil produksi serta penurunan tekanan/daya dorong dari bawah perut bumi
Gambar 2 Laju Produksi Minyak Sukowati Field
Perhitungan Biaya Investasi Proyek Tabel 3 berikut memperlihatkan ringkasan biaya investasi untuk masing-masing alternatif suplai daya listrik di Sukowati Field. Dari data biaya investasi tersebut selanjutnya akan dipergunakan untuk melakukan perhitungan cash flow selama masa investasi Tabel 3 Biaya Investasi Alternatif Suplai Daya Listrik di Sukowati No
Fuel Gas CNG
Fuel Gas SRU
1
Pembangkit listrik dengan Gas Turbine Generator
$ 45,379,500
2
Pembangkit listrik dengan Gas Engine Generator Pembangkit listrik dengan Gas Turbine Generator (skema power purchase) Pembelian daya listrik dari PLN
$ 29,852,300
$ $
55,379,500 55,379,500
$ 24,579,500
$
34,579,500
3 4
Alternatif Suplai Daya Listrik
Dimana komponen-komponen utama biaya investasi adalah: - Pengadaan dan instalasi gas turbine generator - Pengadaan dan instalasi gas engine generator - Biaya konstruksi spherical tank untuk CNG - Biaya kontruksi SRU Plant - Penyambungan daya listrik PLN - Biaya EPC Electrical System - Pengadaan dan instalasi Electrical Submersible Pump ISBN : 978-602-70604-1-8 A-12-5
$
21,085,391
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
Perhitungan Efisiensi Mesin Pembangkit Listrik Dari data laporan harian power plant dan SRU eksisting, kemudian dihitung efisiensi aktual mesin-mesin pembangkit listrik secara berturut-turut sebagai berikut: - Efisiensi gas engine generator (Deutz Gas Engine) sebesar η = 45,30%. - Efisiensi gas turbine generator (Saturn Turbine) sebesar η = 11,42%. - Efisiensi rental gas turbine generator (Centaur Turbine) sebesar η = 19,61%. Perhitungan Harga Pokok Gas SRU Berdasarkan data Suphur Recovery Unit Plant (SRU Plant) dan pembangkit listrik yang ada di lokasi Mudi Field, maka untuk menghitung cost/kwh untuk masing-masing alternative pembangkit listrik langkah awal adalah menghitung cost/MMBTU gas produk dari SRU Plant. Data uji gas output dari SRU Plant dari laboratorium PKG No. 0780/SA.04.01/39/KR/2012 (sertifikat hasil pengujian bisa dilihat di Lampiran 25) adalah sebagai berikut: Gross Heating Value : 1331,13 BTU/CF CO2 : 22.96 % Perhitungan biaya gas product SRU Plant adalah sebagai berikut: Tabel 4. Biaya produksi gas di SRU Plant Year
Processed Gas (MMSCF)
Total Expenses
2012
3,231.24
$
1,522,882.62
2013
2,606.70
$
2,181,134.18
Total
5,837.93
$
3,704,016.80
Dari data table diatas didapatkan total gas yang diproses sweetening pada tahun 2012 dan 2013 adalah sbb: Volume net gas tanpa CO2 = 4,254.69 MMSCF Ekivalen dalam calor unit = 5,662,987 MMBTU *GHV gas SRU = 1331 BTU/CF Sehingga harga pokok gas SRU adalah: Biaya operasional total SRU Plant = $ 3,704,016.80 Kalor net gas tanpa CO 2 = 5,662,987.23 MMBTU Harga gas SRU = $ 0.65 /MMBTU Perhitungan Cost of Capital Dikarenakan modal investasi tidak hanya terdiri dari modal pinjaman namun juga ada komponen modal sendiri (equity), oleh karena itu cost of capital akan dihitung dengan menggunakan biaya modal rata-rata tertimbang atau weighted average cost of capital (WACC). Metode WACC ini digunakan untuk melihat biaya modal tidak hanya dari sisi tingkat bunga pinjaman saja tetapi juga beberapa parameter seperti tingkat resiko dan return dari biaya ekuitas. Dimana: D : Besarnya pinjaman berbunga yang digunakan (debt) E : Modal sendiri (equity) : Cost of debt KD ISBN : 978-602-70604-1-8 A-12-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
KE tax
: Cost of equity : tarif pajak Untuk menghitung biaya modal sendiri (cost of equity) diperlukan data stock price dari perusahaan dan stock price market yang didapat dari www.finance.yahoo.com. Dari data tersebut kemudian dihitung tingkat return-nya. Kemudian dihitung risk atau beta dari slope return perusahaan terhadap tingkat pengembalian pasar. Selanjutnya cost of equity dihitung dengan persamaan berikut: Dimana : = risk free rate = beta of the security = expected market return
Tabel 5 Perhitungan Beta, Cost of Equity dan WACC Risk Free Rate Beta Expected market return
Rf β Rm
8.75% 125.47% 9.67%
Cost Of Equity
Ke
9.91%
Interest rate Corporate tax
Rd Tc
14.00% 30.00%
Cost Of Debt
Kd
9.80%
Proportion of Equity Proportion of Debt Cost of Equity Cost of Debt
30.00% 70.00% 9.91% 9.80%
WACC
9.83%
Dari hasil perhitungan didapatka berturut-turut nilai cost of equity, costm of debt dan weighted average cost of capital seperti pada tabel diata. Perhitungan dan Analisa Kriteria Finansial Tabel 6 NPV dan IRR Alternatif Suplai Daya Listrik Alternatif Proyek
NPV (USD)
IRR
Gas Engine SRU
$
1,418,058,251
154.4%
Rental Turbine SRU
$
1,412,977,411
160.6%
Saturn Turbine SRU
$
1,406,614,577
130.2%
PLN
$
1,394,049,796
199.9%
Gas Engine CNG
$
1,393,245,850
174.1%
Rental Turbine CNG
$
1,342,112,952
180.2%
Saturn Turbine CNG
$
1,265,002,005
135.1%
Dari finansial model yang dibangun untuk masing-masing alternatif kemudian dihitung dan analisa kelayakannya berdasarkan kriteria finansial dengan hasil seperti terlihat pada Tabel 6, dimana dapat diketahui bahwa alternatif suplai daya listrik untuk Sukowati Field yang terpilih karena mempunyai NPV positif tertinggi sebesar $1,418,058,251 dan IRR > WACC adalah Gas Engine Generator dengan bahan bakar dari gas dari SRU Plant. ISBN : 978-602-70604-1-8 A-12-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
Gambar 3 Net Cash Flow Proyek Terpilih
Dari data arus kas bersih proyek yang terpilih bisa diketahui bahwa payback period dari investasi pembangkit listrik gas engine generator dengan bahan bakar gas dari SRU Plant terjadi di tahun ketiga, seperti yang terlihat pada Gambar 3 diatas dimana accumulative net cash flow pada tahun 2017 sudah bernilai positif yang berarti BEP sudah terjadi di pertengahan tahun ketiga dan akumulatif aliran kas bersih menjadi positif (profit) KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil tahapan pengolahan data dan analisa kelayakan finansial maka dapat disimpulkan, bahwa: 1. Alternatif investasi fasilitas suplai daya listrik 6MW di Sukowati Field yang terpilih adalah pembangkit listrik gas engine generator dengan bahan bakar gas dari Sulphur Recovery Unit (SRU) Plant. 2. Alternatif yang terpilih mempunyai kelayakan secara finansial dengan indikator sbb: NPV : US$ 1,418,058,251 IRR : 154,5% PBP : 2 tahun 3 bulan 3. Output financial modeling, tentang pemilihan alternatif suplai daya listrik 6MW dapat digunakan untuk mengevaluasi keekonomisan proyek tersebut pada masa investasi berjalan. 4. Hasil analisa sensitivitas memberikan informasi batasan-batasan kelayakan investasi atas perubahan-perubahan variabel kenaikan biaya, laju penurunan produksi minyak dan harga minyak dunia. Sehingga memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk memonitor dan mengontrol budget selama masa investasi berjalan Saran Sebagai saran pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan lebih lanjut hasil penelitian ini dengan melakukan optimasi pada biaya operasional pembangkit listrik di Sukowati Field tersebut.
ISBN : 978-602-70604-1-8 A-12-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
DAFTAR PUSTAKA Atmaja, L. S., (2002). Manajemen Keuangan, EdisiRevisi, Penerbit Andi Yogyakarta Brealey, A. R., Myers, C. S., Allen, F., (2011), “Principles of Coorporate Finance”, Concise Edition, McGraw – Hill Farid Harianto dan Siswanto Sudomo, (1998), “Perangkat dan teknik Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia”, Jakarta, PT Bursa Efek Jakarta. Gunarta I.K. (2013). “Penilaian Bisnis”, Surabaya: Jurusan Teknik Industri ITS. Lawrence J. Gitman, (2003).“Principles of Managerial Finance”, 10th Edition, The Addison Wesley. Nicholas, J. M., Steyn, H., (2008). Project Management for Business, Engineering and Technology, 3rd Edition, Elsevier Ltd. Pujawan, I. N. (2004). “Ekonomi Teknik”, EdisiPertama, CetakanKetiga, Prima Printing, Surabaya. Savitri, C.R., Adiharjo, R., (2013). “Analisa Investasi Pembangunan Pasar Modern di Perumahan X Kawasan Surabaya Barat“, Surabaya: MMT ITS. Suprapto, V. H., Pujawan, N., Sunaryo, S. (2011). “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loss Production Opportunity Akibat Power Outage Untuk Merumuskan Rencana Operasi di Departemen Tansmisi Distribusi Listrik PT. CPI”, Surabaya: MMT ITS. Susilo, D.,Utomo, C. (2012). “Analisa Kelayakan Fiansial Pembangunan Jalan Tol Gempol Pandaan “, Surabaya: MMT ITS. Thuesen, G. J., Fabrycky, W. J. (2011). “Engineering Economy ”, Ninth Edition, Prentice Hall International Series. Tung, A., Thomas, P.A., “Engineering Economic for Capital Investment Analysis”, 2nd Edition, Prentice Hall International,1992. Wijayaningtyas, M., Utomo, C. (2011).“ Analisa Sensitivitas Pada Investasi Perumahan (Studi Kasus Lembah Hijau Regency di Sidoarjo) “, Surabaya: MMT ITS. Witjaksono, B., Adiharjo, R., (2002). “Studi kelayakan Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal Untuk Perbaikan Kualitas Air Kali Tengah”, Surabaya: MMT ITS.
ISBN : 978-602-70604-1-8 A-12-9