Analisa Pasar Susu Asam Pada Usaha Mikro (Studi Kasus Pada Wirausaha Baru) W. Purwanto
Analisa Pasar Susu Asam Pada Usaha Mikro (Studi Kasus Pada Wirausaha Baru) VVawan Purwanto
Fakultas Ekonomi prodi Manajemen Universitas Mercubuana E-mail:
[email protected]
ABSTRACT
The research is observed the evaluation strategy of new entrepreneur who have new
bussines in acidmilky as know asyogurt. The purpose ofthis research is to analysis the influence of Market Segmentation and Penjual Behavior against the Selection of Market Target acid milky products. The Research was conducted at small entrepreneur who have new entry in acid milky product (yakult).The research collec 100 respondents who live in suburb around Jakarta. The
Research Method base on quantitatif descriptive. Variabel of these research is segmentation and relailer behavior. As dependent variabel is Market Sasaran. How are the variabel corellate each
other is the main purpose of this research. The research make conclusion show 1) there is a significant positive influences between behavioral segmentation dimensions againts the family target dimensions ofyoghurt products. 2) there is a significant positive influences between social dimensions againts family Sasaran dimensions ofyogurt product 3) there is a significant positive influences between segmentation behavioral dimensions and Social dimensions together againts thefamily target of theproduct
Keywords: market segmentation, retailer behavior, market target I. PENDAHULUAN
Industri minuman ringan saat ini gempur dengan produk-produk bam menjadi tantangan cl^lam
persaingan bisnis. Dimulai dari sejak awalnya industri ini tumbuh, produk aqua pernah mendapat tantangan karena masyarakat menilai bahwa air putih yang melimpah mengapa dijual dengan harga mahal yang nilainya hampir sama dengan harga seliter bensin pada saat itu. Walaupun mendapat tantangan air mineral aqua tersebut berhasil menarik perhatian masyarakat. Demikian pula teh botol pemah melakukan penelitian
sebelum diluncurkannya sebagai produk masal. Teh yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat indonesia umumnya dihidangkan dalam keadaan panas dan disuguhkan di gelas atau dicangkir. Dalam penelitian awal ternyata teh tidak layak diproduksi masal untuk dibotolkan dan dijual layaknya minuman lainnya seperti coca cola yang teriebih dulu muncul. Namun demikian hasil ini tidak selaras dengan kenyataan. Pemilik usaha teh botol memaksa untuk melakukan produksi masal teh tersebut dan ternyata berhasil. Keberhasilan
pada produk teh botol ini menggiring pengusaha lain untuk masuk kedalam industri. Akhirnya sekarang sudah tidak bisa dibilang beberapa untuk menghitung produk minuman ringan tersebut. Produk minuman ringan di masyarakat banyak ragamnya, mulai dari yang bersoda, teh dengan
berbagai bentuk kemasan, juice dengan berbagai rasa, susu dengan berbagai kemasan, air mineral dengan berbagai merek, dan yang sekarang mulai tumbuh yaitu minuman susu asam seperti yogurt. Yogurt mulai
JE/08/Des/2010
74
T
Analisa Pasar Susu Asam Pada Usaha Mikro (Studi Kasus Pada Wirausaha Baru)
W. Purwanto
dikenal populer saat ini mempakan hasil rekayasa pemasar yang mampu menampilkan kemasan susu asam
dan sudah dikenal lama menjadi produk inovatif dapat dijadikan bukan hanya produk susu biasa tetapi
sebagai produk ice cream. Kesuksesan telah dilakukan oleh pengusaha kreatif di Bandung yang menjual
yogurt dengan merek susu Nasional, atau Kedai Yogurt seperti di Cimori maupun ice cream yang dijual di JaCo.Yogurt atau susu asam dijual dengan kemasan dan rasa berbeda,hal inilah yang menjadikan susu asam kembali tumbuh disukai konsumennya.
Susu asam yang dikemas dengan penyajian berbeda menjadi kunci sukses keberhasilan dalam bisnis ini. Teriebih lagi merek penjual yang sudah menjadi top brand seperti JaCo, melambungkan popularitas
yogurt ice cream ala JaCo. Bagaimana merek lain yang belum terkenal seperti yang dibuat oleh usaha kecil dalam kasus penelitian ini. Produk susu asam adalah produk yang mulanya berasal dari susu biasa. Susu biasa ini ditambahkan prebiotik khusus agar menjadi yogurt. Pekerjaan pembuatan Yogurt tidak sulit, karenanya mudah diproduksi oleh pengusaha hanya dalam skala usaha mikro. Tantangan dan permintaan
terhadap susu asam ini diprediksi cukup tinggi. Hal ini terlihat dari makin ragamnya produk susu asam untuk dijadikan beragam aneka hidangan. Susu asam yang dapat dijadikan ice cream, dijadikan tambahan cream untuk cake dan sebagainya. Peneliti melihat bahwa ketidakpastian terhadap permintaan dapat saja terjadi, karena selera yang mungkin bembah menjadi dilema kedepan. Oleh karenanya pengusaha hams dapat memastikan dan memelihara siapa sebenamya masyarakat konsumen yang hams dijaga. Oleh karenanya
peneliti perlu melakukan analisa pasar pada produk susu asam ini. Kesuksesan bisnis dengan menganalisa pasar termasuk konsumen dan penjual sebagai pendukung dalam proses pemasaran. Penelitian ini melakukan studi kasus pada konsumen di daerah pinggiran jabodetabek yang mempakan fokus pasar pengusaha kecil usaha mikro yang diteliti.
II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESA Rerangka Pemikiran
Segementasi adalah membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang khas berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang
terpisah.Penetapan Sasaran pasar.adalah proses mengevaluasi daya tank tiap-tiap segmen dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki.Penempatan posisi adalah mengatur produk supaya dapat menempati posisi pada benak konsumen yang jelas, khas, dan diinginkan secara relatif terhadap produk pesaing. Tingkatan Segmentasi Pasar
Pemasaran Massal, yaitu memproduksi secara massal mendistribusikan secara massal, dan mempromosikan secara massal produk yang hampir sama dengan cara yang hampir sama kepada semua konsumen.
Pemasaran Segmen, Memisahkan segmen-segmen yang membentuk suatu pasar dan mengadaptasi tawarannya supaya sesuai dengan kebutuhan satu atau lebih segmen tersebut.
Pemasaran Relung, Memfokuskan diri pada subsegmen atau relung pasar yang memiliki sejumlah cirri bawaan yang khas yang mungkin mencan kombinasi sejumlah manfaat yang khusus. 75
JE/08/Des/2010
Analisa Pasar Susu Asam Pada Usaha Mikro (Studi Kasus Pada Wirausaha Baru) W. Purwanto
Pemasaran Mikro, Praktek perancangan produk dan program pemasaran supaya sesuai benar dengan selera individu dan lokasi yangspesifik yang meliputi pemasaran lokal danpemasaran individual. -
Pemasaran Lokal, Perancangan merk dan promosi supaya sesuai benardengan kebutuhan dan
keinginan kelompok-kelompok pelanggan local — kota, pemukiman, bahkan took yang spesifik.
Pemasaran Individual, Perancangan produk dan program pemasaran supaya sesuai benar
dengan kebutuhan dan preferrensi pelanggan secara individual. Juga dinamakan pemasaran satu per satu ( one to one marketing ), pemasaran yang disesuaikan dengan ( customized
marketing )kebutuhan dan pemasaran pasar yang terdiri dari satu orang ( market of one marketing ). Mensegmentasi Pasar Konsumen
Segmentasi Geografis, membagi pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda-beda seperti negara, wilayah negara bagian, kabupaten, kota atau pemukiman.
Segmentasi Demografis, Upaya membagi pasar menjadi sejumlah kelompok berdasarkan variable-variabel seperti usia, gender, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaann, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan.
Segmentasi Psikografis, Upaya membagi pembeli menjadi kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkankelas social, gaya hidup atau karakteristik kepribadian.
Segmentasi Perilaku, Upaya membagi suatu pasar kesejumlah kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap,pengunaan atau tanggapan konsumen terhadap suatu produk. Persyaratan supaya Segmentasi Efektif. Terukur
Dapat dijangkau Substansial
Dapat dibedakan
Dari sedikit teori yang diungkap menunjukkan bahwa penetapan segmentasi dan Sasaran pasar
hamslah tepat. Penjual hams mengetahui konsumen mana yang paling potensial untuk didekati. Oleh
karenannya penelitian ini melakukan analisa pasar dengan melihat segmentasi mana yang sebenamya menjadi potensi terbesar dalam bisnis. Keberhasilan bisnnis ini bukan hanya melihat pada aspek konsumen tetapi penjual sebagai pendukung dalam proses pemasaran.
Oleh karena hal tersebut maka pembatasan
penelitian ditujukan pada kajian pasar aspek konsumen dan penjual (Penjual). Peneliti membuat model seperti terlihat gambar di bawah.
JE/08/Des/2010
76
Analisa Pasar Susu Asam Pada Usaha Mikro (Studi Kasus Pada Wirausaha Baru) W. Purwanto
Variabel penelitian terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (independent) yang terdiri dari : 1. Variabel SegmentasiPasar (X,) 2.
Variabel Perilaku Penjual ( X2)
sedangkan variabel tidak bebas (dependent) adalah Variabel Sasaran Pasar ( Y). Perumusan Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Diduga segmentasi mempengaruhi Sasaran Pasar Susu Asam H, Diduga perilaku penjual mempengaruhi Sasaran Pasar Susu Asam H3
Diduga baik segmentasi dan penjual mempengaruhi Sasaran Pasar Susu Asam
III. HASIL DAN ANALISA DATA
Pengujian Hipotesis
Peneliti melakukan pengujian menggunakan analisa regresi berganda dengan memasukkan variabel
bebas segementasi dan penjual. Sebagai variabel terikat adalah Sasaran pasar. Pengujian dengan model regresi ini telah melakukan anlisa validitas dan reliabelitas instmmen dan uji asumsi klasik yang mempakan syarat mutlak agar penggunaan regresi dapat dibenarkan. Instmmen dinyatakan valid dan reliabel sehingga pengolahan berikutnya dapat menjadikan hasil jawaban angket sahih. Uji regresi dengan melihat pengaruh dua variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat, pada nilai Fdan t menjadi bagian dalam pembuktian hipotesis penelitian. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui persentase pengamh variabel independen (prediktor)
terhadap pembahan variabel dependen. Dari hasil pengolahan data dengan program SPSS diperoleh hasil perhitungan R Square berikut :
77
JE/08/Des/2010
Analisa Pasar Susu Asam Pada Usaha Mikro (Studi Kasus Pada Wirausaha Baru) W. Purwanto
Tabel 1. Koefisien Determinasi
Model Summaryb Model
R
1
,880a
R Square Adjusted R Square Std. Error ofthe Estimate Durbin-Watson ,774
,770
1,159
1,623
a. Predictors: (Constant), Perilaku Penjual, Segmentasi Pasar b. Dependent Variable: Sasaran Pasar Produk Susu Asam
Sumber : Data primer yang diolah, 2010
Hasil uji memperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar = 0,880. Nilai koefisien determinasi (R ) menunjukkan bahwa Segmentasi Pasar (XI) dan Perilaku Penjual (X2) mampu meningkatkan Sasaran Pasar (Y) sebesar 88,0% sedangkan 12% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Atau dengan pengertian lain, bahwa variasi Sasaran Pasar dapat dijelaskan oleh variasi
dari kedua variabel independennya yaitu Segmentasi Pasar dan Perilaku Penjual sebesar 88,0% sedangkan sisanya ( 100% - 88,0% = 12%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model seperti faktor psikologis. Koefisien Regresi
Output hasil uji koefisien regresi dengan menggunakan program SPSS dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Koefisien Regresi
-«.
Coefficients2 Standardiz ed Unsta ndardized
Coefficient
Coe ficients
s
Collinearity Statistics
Std. Model
B
1 (Constant)
Error
Sig Beta
1,074
T
-7,746
8,319
Segmentasi
,128
ce
VIF
,00 0
,019
,478
6,714
Pasar
Perilaku Penjual
Toleran
,00
,459
2,179
,459
2,179
0
,145
,022
,466
6,551
,00
1 o| a. Dependent Variable: Sasaran Pasar Produk Susu Asam Sumber : Data primer yang diolah, 2010
JE/08/Des/2010
78
Analisa Pasar Susu Asam Pada Usaha Mikro (Studi Kasus Pada Wirausaha Baru) W. Purwanto
Berdasarkan Tabel 2dapat kita lihat hubungan antar variabel sebagai berikut : a Pengaruh Segmentasi Pasar (XI) terhadap Sasaran Pasar (Y)
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh thitung sebesar 6,714 dan nilai sig. Sebesar 0,000. Jika nilai sig.<5% atau 0,05 maka berpengamh secara nyata. Akan tetapi jika sig. > 5% atau 0,05 maka tidak berpengamh. Hasilnya adalah 0,000 <0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis pertama yaitu Segmentasi Pasar berpengamh terhadap Sasaran Pasar dinyatakan dapat diterima.
b. Pengaruh Perilaku Penjual (X2) terhadap Sasaran Pasar (Y)
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar 6,551 dan nilai sig. Sebesar 0,000. Jika nilai sig. < 5% atau 0,05 maka berpengamh secara nyata. Akan tetapi jika sig. > 5% atau
0,05 maka tidak berpengamh. Hasilnya adalah 0,000 <0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis kedua yaitu Perilaku Penjual berpengamh terhadap Sasaran Pasar dinyatakan dapat diterima.
Uji F (ANOVA)
Uji F dimaksudkan untuk mengetahui pengamh secara bersama-sama (simultan) variabel bebas (Segmentasi Pasar dan Perilaku Penjual) terhadap varibel terikat (Sasaran Pasar). Dari hasil Uji F pada Tabel 5.14 didapatkan Fhitung sebesar 166,331 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000. Karena probabilitas signifikasi tersebut kurang dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Sasaran Pasar (Y) atau dikatakan bahwa-variabel XI dan X2 secara bersama berpengamh secara nyata terhadap variabel Y. Tabel 3. Hasil Uji F
ANOVAb Mean
Sum of
Squares
df
Square
F
Sig.
Regression
446,737
2
223,369
166,331
,000a
Residual
130,263
97
1,343
Total
577,000
99
Model
1
,
a. Predictors: (Constant), Perilaku Penjual, Segmentasi Pasar
b. Dependent Variable: Sasaran Pasar Produk Yoghurt Sumber : Data primer yang diolah, 2010
JE/08/Des/2010
79
Analisa Pasar Susu Asam Pada Usaha Mikro (Studi Kasus Pada Wirausaha Baru) W. Purwanto
Dengan demikian hipotesis ketiga telah terbukti kebenarannya dan dinyatakan dapat diterima yaitu bahwa faktor Segmentasi Pasar (XI) dan Perilaku Penjual (X2) mempakan faktorfaktor yang berpengamh terhadap Sasaran Pasar Susu Asam di wilayah jabodetabek.
Analisis Dimensi (Matrix Korelasi antar Dimensi) Tabel 4. Matrix Hubungan Antar Dimensi Sasaran
Pasar (Y) Y2
Y3
(Keluarga)
(Dewasa)
Yl
X1.1
(Anakanak) 0,200
0,425
0,398
0,408
0,378
0,155
0,688
0,701
0,525
0,436 0,592
0,607 0,643
0,490 0,640
Segmentasi Demografi
Segmentasi Pasar (XI)
X1.2
Segmentasi Psikografis X1.3
Segmentasi Perilaku
X2.1 Personal Perilaku
X2.2 Sosial
Penjual(X2) 0,584 Sumber: Data prirner yang dio ah, 2010
X2.3 Budaya
0,539
0,423
Pembahasan
Berdasarkan olah data SPSS diatas, disampaikan analisa sebagai berikut : Korelasi antara
dimensi pada dimensi Segmentasi Demografi dan dimensi Sasaran Keluarga adalah 0,425.Terdapat hubungan antara dimensi Segmentasi Demografi terhadap dimensi Sasaran Keluarga adalah cukup kuat dan searah (hasil positif). Semakin besar dimensi Segmentasi Demografi yang diterapkan oleh
pemsahaan maka akan meningkatkan pencapaian Sasaran Keluarga pada produk susu asam. Angka nyata 0,000 < 0,050 menunjukkan bahwa korelasi dua dimensi bersifat nyata. Korelasi antara dimensi dimensi pada dimensi Segmentasi Psikografis dan dimensi Sasaran
Anak-anak adalah 0,408. Terdapat hubungan antara dimensi Segmentasi Psikografis terhadap dimensi Sasaran Anak-anak adalah cukup kuat dan searah (hasil positif). Semakin besar Dimensi
Segmentasi Psikografis yang diterapkan oleh pemsahaan maka akan meningkatkan pencapaian
JE/08/Des/2010
80
Analisa Pasar Susu Asam Pada Usaha Mikro (Studi Kasus Pada Wirausaha Baru)
W. Purwanto
dimensi Sasaran Anak-anak pada produk yoghurt. Angka nyata 0,000 <0,050 menunjukkan bahwa korelasi dua dimensi bersifat nyata.
Korelasi antara dimensi pada dimensi Segmentasi Perilaku dan dimensi Sasaran Keluarga
adalah 0,701. Terdapat hubungan antara dimensi Segmentasi Perilaku terhadap Sasaran Keluarga adalah kuat dan searah (hasil positif). Semakin besar Dimensi Segmentasi Perilaku yang diterapkan
oleh pemsahaan maka akan meningkatkan pencapaian dimensi Sasaran Keluarga pada produk yoghurt. Angka nyata 0,000 <0,050 menunjukkan bahwa korelasi dua dimensi bersifat nyata. Korelasi antara dimensi pada dimensi Personal dan dimensi Sasaran Keluarga adalah 0,607.
Terdapat hubungan antara dimensi Personal terhadap dimensi Sasaran Keluarga adalah kuat dan searah (hasil positif). Semakin besar dimensi Personal yang diterapkan oleh pemsahaan maka akan meningkatkan pencapaian dimensi Sasaran Keluarga pada produk susu asam. Angka nyata 0,000 < 0,050 menunjukkan bahwa korelasi dua dimensi bersifat nyata. Korelasi antara dimensi pada dimensi Sosial dan dimensi Sasaran Keluarga adalah 0,643.
Terdapat hubungan antara dimensi Sosial terhadap dimensi Sasaran Keluarga adalah kuat dan searah (hasil positif). Semakin besar dimensi Sosial yang diterapkan oleh pemsahaan maka akan meningkatkan pencapaian dimensi Sasaran Keluarga pada produk susu asam. Angka nyata 0,000 < 0,050 menunjukkan bahwa korelasi dua dimensi bersifat nyata.
Korelasi antara dimensi pada dimensi Budaya dan dimensi Sasaran Keluarga adalah 0,584.
Terdapat hubungan antara dimensi Budaya terhadap dimensi Sasaran Keluarga adalah kuat dan searah (hasil positif). Semakin besar dimensi Budaya yang diterapkan oleh pemsahaan maka akan meningkatkan pencapaian dimensi Sasaran Keluarga produk susu asam. Angka nyata 0,000 < 0,050 menunjukkan bahwa korelasi dua dimensi bersifat nyata.
81
JE/08/Des/2010
Analisa Pasar Susu Asam Pada Usaha Mikro (Studi Kasus Pada Wirausaha Baru) W. Purwanto
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengamh nyata positif antara dimensi Segmentasi Perilaku (XI.3) terhadap Sasaran
Keluarga (Y2) produk. Sehingga jika pemsahaan meningkatkan aktivitas promosi yang berhubungan dengan dimensi Segmentasi Perilaku maka penjualan susu asam pada dimensi
Sasaran Keluarga (Y2) akan meningkat dan tercapai sesuai Sasaran pasar atau segmen yang ditetapkan.
2. Terdapat pengamh nyata positif antara dimensi Sosial (X2.2) terhadap Sasaran Keluarga (Y2) produk. Sehingga jika pemsahaan meningkatkan aktivitas promosi yang berhubungan dengan dimensi Sosial maka penjualan susu asam pada dimensi Sasaran Keluarga (Y2) akan meningkat dan tercapai sesuai Sasaran pasar atau segmen yang ditetapkan. 3. Terdapat pengamh nyata positif antara dimensi Segmentasi Perilaku (XI.3) dan dimensi Sosial (X2.2) secara bersama-sama (simultan) terhadap Sasaran Keluarga (Y2) produk susu asam.
Sehingga jika pemsahaan meningkatkan aktivitas promosi yang berhubungan dengan dimensi (XI.3) dan dimensi Sosial (X2.2) secara bersama-sama maka penjualan susu asam pada dimensi
Sasaran Keluarga (Y2) akan meningkat dan tercapai sesuai Sasaran pasar atau segmen yang ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ariestonandri, Prima, 2006, Marketing Research for Beginner Panduan Praktis Riset Pemasaran Bagi Pemula, Penerbit CV. Andi Offset (Penerbit Andi), Yogyakarta
Del I, Hawkins, Roger J. Best, Kenneth A. Conney, 1992, Consumer Behavior Implication for Marketing Strategy, Fifth Edition, Richard D. Irwin, INC
Engel, James F, Roger D. Blackwell & Paul W. Miniard, 1995, Consumer Behavior, Eight Edition, The Dry Den Press, Orlando
Kasali, Rhenald, 2002, Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi, Targeting dan Positioning. Jakarta, Gramedia Pustaka Umum
Kottler, Philip & GaryAmstrong, 1997, Priciple ofMarketing, Seventh Edition, Prentice Hall. Inc, New Jersey
L. Loudon, David & Albert J. Delia Bitta, 1998, Consumer Behavior, Third Edition, New York, Mc. Graw Hill Book Company
Mahmud Machfoedz, 2005, Pengantar Pemasaran Modern, Unit penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Pemsahaan YKPN, Yogyakarta Prasetijo, 2004, Perilaku Konsumen, Penerbit Andi, Yogyakarta Schiffman, Leon G & Leslie Lazar Kanuk, 2000, Consumer Behavior, Seventh Edition, Prentice Hall, Inc. New Jersey
JE/08/Des/2010
82
Analisa Pasar Susu Asam Pada Usaha Mikro (Studi Kasus Pada Wirausaha Baru) W. Purwanto
Simamora, Bilson 2003, Membongkar Kotak Hitam Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta
Sugiyono, 2005, Metodologi Penelitian, Bandung, Penerbit Alpa Beta Swastha, Basu 2008, Manajemen Pemasaran Modern, Cetakan ke tigabelas, Liberty, Yogyakarta
Wijaya, Alfi, 2006, Jurnal Penelitian, Segmentasi Pasar dan Perilaku Konsumen pada Perbankan Syariah di Yogyakarta
Widjaja, Amin, 2005, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Wijaya, Tony, 2011, Cepat Menguasai SPSS 19 untuk lah &interpretasi, Penerbit Cahaya Atma, Yogyakarta
JE/08/Des/20I0
83