ANALISA KARAKTERISTIK PENUMPANG MODA TRANSPORTASI BUS DAN KERETA API RUTE MEDAN – PEMATANG SIANTAR
Ratna Simatupang, ST MT.1), Sunandra Hutama.2) 1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknik Harapan 2) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Sekolah tinggi Teknik Harapan *) E- mail:
[email protected] ABSTRAK Aktivitas pergerakan antara kota Medan – Pematang Siantar merupakan pergerakan yang cukup padat. Pergerakan antara kedua kota tersebut dapat dilayani oleh beberapa moda transportasi, Kereta api dan bus adalah contohnya. Angkutan bus lebih banyak diminati karena faktor efisiensi waktu dan mobilitas yang cukup tinggi dalam setiap harinya. Kereta api diminati karena faktor kenyamanan dan keamanan serta harga tiket yang lebih murah walaupun mobilitasnya tergolong sangat rendah. Melihat kondisi yang sekarang terjadi, semua pilihan diserahkan kepada pengguna kedua moda transportasi yang mempertimbangkan biaya, waktu, jadwal dan pelayanan. Penelitian dilakukan terhadap 100 orang pengguna kedua moda transportasi tersebut. Dari hasil analisa yang dilakukan dengan cara mewawancarai pelaku perjalanan dan membagikan kuisioner didapat distribusi karakteristik pelaku perjalanan lebih sering menggunakan bus dengan presentase sebesar 61% dan kereta api sebesar 39%. Kata kunci : kondisi moda transportasi dan karakteristik penumpang
ABSTRACT Activites movement between Medan – Siantar city are pretty solid movement. Movement between two cities can be served by multyple modes of transportation. Train and bus for example. People using bus are desirable because efficiency of time and high mobillity every daily basis. Train in demand because comfort and safety as well as cheaper prices despite relatively very low mobillity. Looking to condition of the present case, all options left to user of both modes transportation by cost, time, schedules and service. Research conducted on 100 users of both modes transportation. From analysis conducted by interview with travelers and ditributed quistionare obtained distribution charachteristic of traveling public using bus more often with a precentage of 61% and raily by 39%.
Keyword : The condition modes of transpotation and traveler charachteristic 1. PENDAHULUAN 1.1. Umum Sarana dan prasarana transportasi disuatu wilayah negara mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjangan perkembangan pada wilayah tersebut, baik pada bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan sebagainya. Penyelenggaraan kegiatan transportasi bertuju pada penyediaan
moda transportasi yang sesuai dengan kebutuhan dan letak wilayah yang ada, juga efisiens i, kenyamanan dan biaya yang sesuai dengan keadaan ekonomi para pengguna jasa transportasi tersebut. Ketersediaan sarana transportasi tidak akan berkembang dengan baik apabila tidak didukung dengan ketersediaan prasarana/ fasilitas yang ada. Keduanya saling berhubungan agara mencapai tujuan dan
1
target pergerakan transportasi yang optimal. Untuk memenuhi segala aspek diatas, sudah seharusnya sistem transportasi direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan permasalahan yang serius. Para pengguna jasa transportasi berhak memilih moda transpotasi yang akan digunakan sesuai dengan kenyamanan, efesiensi, dan biaya yang sesuai dengan karakterisktik penumpang tersebut. Keseimbangan antara pengguna jasa transportasi belumlah merata karena dihambat oleh banyak faktor, seperti keterlambatan keberangkatan, kenyamanan pada moda transportasi, biaya setiap keberangkatan dan sebagainya. Menyebabkan perbedaan yang sangat jauh antara satu moda transportasi satu dengan yang lainnya. 1.2. Latar Belakang Pengembangan sarana dan prasarana transportasi ditujukan agar tersedianya transportasi yang aman, lancar, murah, cepat, tepat guna yang sesuai dengan konsep perkembangan transportasi di wilayah. Namun demikian, hal tersebut sulit untuk terwujud karena banyak hal negatif yang harus dihindari dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, politik. Jumlah penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya menjadi faktor utama dalam perencanaan transportasi. Pemilihan moda transportasi pada masyarakat sangat bervariasi sesuai dengan minat dan kebutuhan disetiap wilayah seperti darat (jalan dan rel), air (sungai, danau, laut) dan udara. Dalam pemilihan moda transportasi masyarakat harus mempertimbangkan berbagai aspek seperti tujuan perjalanan, jarak perjalanan, biaya, waktu dan fasilitas yang diberikan pada penumpang sebagai penunjang dalam pemilihan moda pada setiap perjalanan. 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini untuk memperoleh distribusi karakteristik para pelaku perjalanan moda transportasi bus dan kereta api. Serta memperoleh model pemilihan moda bus dan kereta api ditinjau dari aspek biaya, waktu dan pelayanan. 1.4. Batasan Masalah
Agar penelitian ini terarah dan sesuai dengan tujuan maka, penelitian kali hanya membahas pergerakan penumpang dari Medan menuju Pematang Siantar yang menggunakan moda transportasi bus dan kereta api dengan cara membagikan kuis ioner kepada para penumpang pada saat sebelum keberangkatan maupun saat dalam perjalanan didalam moda tersebut.
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Transportasi Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dengan menggunakan wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Banyak ahli telah merumuskan dan mengemukakan pengertian transportasi. Para ahli memiliki pandangannya masing-masing yang mempunyai perbedaan dan persamaan antara yang satu dengan yang lainnya. 2.2. Sarana dan Prasarana Transportasi 2.2.1 Sarana Transportasi
Sarana adalah barang atau benda bergerak yang dapat dipakai sebagai alat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja. 2.2.2 Prasarana Transportasi Prasarana adalah barang atau benda tidak bergerak yang dapat menunjang atau mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja. Jalan dan jembatan adalah prasaranan transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi
lalu lintas 2.3 Peranan Transportasi Transportasi memiliki peranan penting dalam setiap kegiatan manusia dalam menjalani kehidupan sehari hari. Mempermudah pergerakan dari satu tempat ke tempat lain, memindahkan suatu barang
2
dari suatu tempat ke tempat yang ingin dituju. 2.4. Penyelenggaraan Moda Transportasi 2.4.1 Transpotasi Alamiah Transportasi alamiah adalah proses perpindahan orang atau barang yang penyelenggaraannya memanfaatkan media alam sebagai prasarana maupun sarana. 2.4.2 Transpotasi Modern Transportasi modern adalah proses pemindahan orang atau barang yang penyelenggaraannya dilakukan mengitung kemajuan teknologi dan ilmu yang berkembang yang lebih memiliki efisiens i pada setiapn kegiatannya. 2.5. Komponen Sistem Transportasi Dalam memenuhi kegiatan transpotasi diperlukan berbagai komponen untuk melengkapi kegiatan tersebut seperti orang yang membutuhkan, barang yang dibutuhkan, alat angkut yang digunakan, jalan sebagai prasarana angkutan serta organisasi yang mengelola transportasi tersebut. 2.6. Pemodelan Transportasi Model merupakan alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk mencerminkan dan menyederhanakan suatu realita (dunia sebenarnya) secara terukur atau penyederhanaan realita untuk mendapatkan tujuan tertentu, yaitu penjelasan dan pengertian yang lebih mendalam serta untuk kepentingan peramalan. 2.7. Perencanaan Transportasi perencanaan transportasi dilakukan untuk dapat memastikan bahwa kebutuhan akan pergerakan dalam bentuk pergerakan manusia, barang, atau kendaraan dapat ditunjang oleh sistem prasarana transportasi yang harus beroperasi dibawah kapasitasnya. 2.8. Pemilihan Moda Transportasi 2.8.1. Angkutan Umum Kereta Api Kereta
api
merupakan
angkutan
umum yang terdiri dari serangkaian kendaraan yang menggunakan rel sebagai lintasan moda tersebut, serangkaian kendaraan tersebut disebut dengan gerbong yang ditarik oleh lokomotif sebagai motor penggerak kendaraan tersebut. 2.8.2. Bus Angkutan Umum Bus adalah kendaraan besar beroda, digunakan untuk membawa penumpang dalam jumlah banyak. Istilah bus ini berasal dari bahasa Latin, omnibus, yang berarti "(kendaraan yang berhenti) di semua (perhentian)". 2.9. Pendekatan Model Pemilihan Moda Model pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini terhadap pemilihan moda adalah model pemilihan diskret (Discrete Choice Models). Model ini menganalisis pilihan konsumen (pelaku perjalanan) dari sekumpulan alternatif pilihan moda yang saling bersaing dan tidak dapat dipilih (digunakan) secara bersama- sama lebih dari satu moda (mutually exclusive), seperti kalau kita menggunakan bus, secara bersamaan tidak mungkin kita menggunakan kereta api. Hipotesa yang mendukung model pemilihan model diskret adalah berkenaan dengan situasi pilihan, yaitu pilihan individu terhadap setiap alternatif yang dapat dinyatakan dengan ukuran daya tarik (attractiveness) atau manfaat (utility). 2.10. Sampel dan Data Sampel didefinis ikan sebagai sekumpulan unit yang secara khusus diseleksi untuk mewakili populas i yang lebih besar dengan atribut tertentu. Metode sampling yang paling banyak diterima adalah metode sampling yang berbasiskan pada bentuk sampel random. Metode ini terbagi menjadi metode sampling sederhana, metode sampling bertingkat, dan metode sampling pilihan. 2.10.1. Teknik Stated Preference Teknik SP merupakan pendekatan terhadap responden untuk mengetahui respon mereka terhadap situasi yang berbeda. Pada teknik SP ini, peneliti dapat mengontrol secara penuh faktor-faktor yang
3
ada pada situasi yang dihipotes is. Masing-masing individu ditanya tentang responnya jika mereka dihadapkan kepadasituasi yang diberikan dalam keadaan yang sebenarnya. 2.10.2. Estimasi Preference
Parameter
Stated
Pada perhitungan metode kalo ini menggunakan sistem grafik yang dinilai lebih sederhana dan lebih mudah dipahami. 3
METODE PENELI TIAN
3.1.
dan Pematang Siantar di Provinsi Sumatera Utara. Jalur lintas yang digunakan bus Intra maupun Kereta api untuk menuju Pematang Siantar meliputi Lubuk Pakam, Tebing Tinggi, Serbelawan. Jarak yang ditempuh dari Medan ke Pematang Siantar sekitar 123 KM.
Umum
3.2.3
Operator Bus
Operator bus yang melayani rute Medan Pematang Siantar yang berlokas i disekitar kota medan cukup banyak tak terkecuali bus yang hanya melewati Pematang Siantar. 3.2.4 Perancangan Survei Pendahuluan
dan
Pelaksanaan
Penelitian ini dimulai dengan melakukan pengumpulan bahan literatur dan data-data primer dan skunder berupa pengamatan dilapangan dan dari instansiinstansi terkait mengenai penelitian yang dilakukan. Dalam pelaksanaan survey dilapangan, data primer diperoleh dari kusioner yang dibagikan kepada penumpang dan dengan wawancara langsung kepada penumpang. Sedangkan data skunder dapat diperoleh dari instansi pemerintah maupun swasta, misalnya Departemen Dinas Perhubungan Sumatera Utara, PT. KAI Sumatera Utara, Perusahaan Bus Intra dan instansi lainnya.
Penetuan metode survei untuk mendapatkan data – data yang digunakan dalam penelitian, data primer diperoleh dari cara sampling yaitu dengan wawancara langsung dan pengis ian kuisioner oleh responden. Perancangan desain kuisioner dengan melakukan analisa teknik Stated Preference. Peranangan kuisioner ini dilakukan berdasarkan kondisi eksiting dari moda yang ada untuk kemudian pada proses selanjutnya dilakukan perubahan (baik peningkatan, pengurangan ataupun tidak ada perubahan) pada atribut yang ada.
3.2.1
3.2.5 Perancangan Survei Penelitian
Rencana Kerja
dan
Pelaksanaan
Sebelum mulai melakukan suatu kegiatan diperlukan suatu penelitian berupa studi pendahuluan untuk mendapatkan data yang ada pada saat ini (Data Eks iting). Kemudian dicari maksud dari penelitan serta tujua akhir yang aka dicapai dari penelitian ini. Setelah itu dilakukan studi pustaka untuk mencari dan mengumpulkan bahan – bahan literatur berupa landasan teori, metode – metode yang akan digunakan dalam pengolahan data maupun dalam melakukan analis is, serta hasil – hasil peelitian yang akan dilakukan sebeumnya dimana memiliki kaitan dan mendukung penelitian itu sendiri.
Pelaksanaan survei dilakukan untuk memperoleh data primer dan data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitin. Data primer diperoleh dengan mengadakan survei lapangan langsung pada pelaku perjalana Medan – Pematang Siantar bus dan kereta api. Datayang diambil menggunakan kuisioner. Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah jaringan jalan raya dan jalan rel rute Medan – Pematang Siantar. Data operator yang melayani rute Medan – Pematang Siantar serta daya angkut atau kapasitas dalam setiap keberangkatan.
3.2.2
3.3 Data
Gambaran Umum Wilayah Studi
Wilayah studi dari penelitian ini adalah wilayah yang berada di dua kota tetapi masih dalam satu provinsi yaitu kota Medan
Pengumpulan
dan
Pengolahan
Data primer dan data sekunder yang telah diperoleh dari hasil survei selanjutnya diolah agar dapat digunakan sebagai data
4
masukan data bentuk data kualitatif. Kemudian dilakukan kuantifikasi dan transformasi tehadap data kualitatif dimana skala semantik selanjutnya ditransformasikan kedalam numerik. 3.4
Analisa Statistik
Validasi terhadap model dilakukan untuk menguji tingkat kepercayaan terhadap model yang diperoleh, yaitu dengan mengukur kemampuannya dalam mengestimasi nilai utilitas (nilai guna) pemilihan moda. Ukuran statistik digunakan untuk menentukan sifat penting yang menjadi dasar dalam memahami dan meramalkan perilaku. 3.5
Kompilasi Data
Kompilasi data merupakan data yang digunakan dalam studi, merupakan hasil dari survei yang berupa jawaban dari responden. Has il dari pilihan responden merupakan nilai skala numerik yang digunkan sebagai variabel tidak bebas dan sebagai variabel bebas adalah selis ih nilai atribut bus Intra dan kereta api. Proses analisa dilakukan dengan cara analisis regresi linier dengan input data variabel bebas dan tidak bebas. Dari hasil estimasi akan diperoleh bentuk model pemilihan moda. 3.6 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan akan diperoleh beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan karakteristik pemilihan moda yang dilakukan oleh pelaku perjalanan. Setelah memperoleh kesimpulan dari hasil penelitian, selanjutnya dapat diberikan rekomendas i atau saran, baik yang berkaitan dengan penelitian lebih lanjut maupun yang berkaitan dengan pihak pengelola moda transportasi mengenai langkah-langkah perbaikan. 4 4.1
siantar dengan rataan 30 orang setiap kali perjalanan. Maka, jumlah populasi dalam sehari di pol intra sebesar 360 orang/penumpang. Data ini pada jenis keberangkatan patas berdasarkan jumah tiket yang terjual. Sedangkan kereta api dilakukan secara manual dengan menghitung sendiri is i rata-rata dari setiap gerbong yang berjumlah 3 gerbong sekali berangkat dan keberangkatan kereta api menuju Pematang siantar hanya sekli dalam sehari. Maka didapat rata-rata jumlah penumpang kereta api sebesar 150 orang/penumpang. Berdasarkan jumah ratarata penumpang kereta api diatas dapat diambil kesimpulan jumlah total pengguna moda transportasi bus dan kereta api rute Medan – Pematang Siantar sebesar 510 orang/penumpang.
Pengolahan Data Jumlah Sampel
Berdasarkan wawancara yang dilakukan di pol intra dan stasiun kereta api didapat rata-rata pergerakan dan jumlah penumpang dalam sehari. Untuk perjalanan bus Intra dalam sehari mampu memberangkatkan 12 kali perjalanan ke
Maka n= n=
𝑵𝑵 𝟏𝟏+𝑵𝑵(𝒆𝒆)𝟐𝟐
𝟓𝟓𝟓𝟓𝟓𝟓 𝟏𝟏+𝟓𝟓𝟓𝟓𝟓𝟓(𝟎𝟎,𝟏𝟏)𝟐𝟐
n = 83,6 ~ 84 sample Syarat minimal data yang disebar kepada responden adalah 84 individu. Maka, data yang diambil untuk disebar kepada responden berjumlah 100 individu. 4.1.2 Data
Pelaksanaan Survey Pengumpulan
Pelaksanaan survei ini dilakukan pada tanggal 3 dan 4 agustus 2016. Pengambilan responden dilakukan secara acak kepada seluruh penumpang yag menggunakan moda bus Intra dan moda kereta api dalam perjalanan dari Medan – Pematang Siantar. Para surveyor dalam menyebarkan kuisioner ditempatkan pada titik-titik utama yaitu di stasiun kereta api dan pol bus Intra. 4.2
Pemaparan Hasil Survei
Responden dalam survey ini merupakan masyarakat pengguna moda transportasi bus Intra dan kereta api dalam melakukan perjalanan Medan – Pematang Siantar.
5
No
Tujuan Pe rjalanan
Ke reta
Api
Bus
Intra
Jumlah
%
Jumlah
%
1
Berlibur
24
64,87
18
31,04
2
Non Berlibur
13
35,13
40
68,96
100
58
100
37 Jumlah Sumber : Kuisioner
Tabel 4.1 distribusi penumpang moda transportasi bus Intra dan kereta api
100 1 Berlibur
0 No
Responden Pengguna
Jumlah
Presentase %
1
Bus Intra
58
61
37
39
2 Kereta Api Sumber : Kuisioner
%
Grafik 4.2. distribusi karakteristik penumpang moda transportasi bus Intra dan kereta api B. Alasan Pemilihan Moda Dari beberapa alasan pemilihan moda, pada umumnya pengguna angkutan kereta api lebih mementingkan kenyamanan dalam menggunakan moda kereta api dengan presentase yang cukup besar sebesar 81,08% dibanding alasan lainnya. Sedangkan pada penggunaan moda bus intra cenderung memilih kecepatan waktu yaitu sebesar 55,17% dan kemudahan yaitu sebesar 17,24%.
1 Bus Intra 2 Kereta Api
0% Presentase % Sumber : Kuisioner
Grafik 4.1. distribusi penumpang moda transportasi bus Intra dan kereta api
Tabel 4.3 distribusi pemilihan moda penumpang moda transportasi bus Intra dan kereta api
A. Tujuan Perjalanan Berdasarkan tujuan perjalanan yang dilakukan terlihat bahwa karakteristik pengguna kereta api lebih banyak melakukan perjalanan dengan tujuan berlibur/ rekreasi yaitu sebesar 68,96% dibandingkan perjalanan non berlibur sebesar 35,14%. Sedangkan untuk pengguna moda bus Intra mayoritas tujuan perjalanannya adalah non berlibur yaitu sebesar 65,51% dan untuk perjalanan berlibur sebesar 31,04%. Tabel 4.2 distribusi karakteristik penumpang moda transportasi bus Intra dan kereta api
2 Non Berlibur
Sumber : Kuisioner
Selanjutnya distribusi penumpang moda transportasi bus Intra dan kereta api dapat kita lihat pada grafik dibawah ini :
100%
%
No
Alasan Pemilihan Moda
Kereta
Api
B us
Jumlah
%
Jumlah
Intra %
P ertimbangan Kecepatan 1
waktu
0
0
38
65,51
2
5,40
2
3,44
30
81,08
5
8,62
P ertimbangan 2
Keselamatan P ertimbangan
3
Kenyamanan
4
P ertimbangan Kemudahan
1
2,70
10
17,24
5
P ertimbangan Harga
4
10,81
3
5,17
37
100
58
100
Jumlah
Sumber : Kuisioner
6
Pertimban…
Pertimban…
Pertimban…
Pertimban…
0%
Pertimban…
100%
1
2
3
4
5
Kereta Api % Bus Intra %
Sumber : Kuisioner
Grafik 4.3. distribusi pemilihan moda penumpang moda transportasi bus Intra dan kereta api 5 Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Dari hasil pengamatan terhadap perilaku pelaku perjalanan diperolehdistribus i karakteristik pelaku perjalanan lebih sering menggunakan bus dengan presentase sebesar 61% dan kereta api sebesar 39%. hasil karakteristik pengunaa angkutan umum bus intra dan kereta api sebagai berikut : 1. Tujuan perjalanan non berlibur pada bus intra memiliki presentase sebesar 65,51% dan untuk perjalanan berlibur sebesar 31,04%. Sedangkan untuk perjalanan kereta api memiliki presentase sebesar 68,96% memiliki tujuan berlibur dan 35,14% non berlibur. 2. Pengguna bus intra cenderung memilih kecepatan waktu dalam melakukan perjalanan yaitu sebesar 55,1% dan kemudahan sebesar 17,24%. Sedangkan pada pengguna kereta api lebih mengutamakan kenyamanan dalam melakukan perjalanan dengan presentase sebesar 81,08% dan 18,92% sisanya memilih alasan lainnya seperti kemudahan, harga, kecepatan, dan keamanan.
lapangan. Para responden terkesan acuh dan mengisi lembar kuisioner dengan seadanya. 3. Diperlukan kesabaran dan pemahaman yang matang untuk menjelaskan dan meyakinkan agar para responden mau mengisi kuisioner. 4. Hendaknya melampirkan surat izin oleh perusahaan terkait agar lebih meyakinkan para responden agar tidak disangka ilegal. DAFTAR PUSTAKA C. Jotin Khisty dan B. Kent Lall., (2005). Dasar – Dasar Rekayasa Transportasi. Erlangga, Jakarta. Erwin F. Simanjuntak., (2009). Analisa Pemilihan Moda Transportasi Bus Angkutan Kota dan Kereta Api Rute Medan Tanjung Balai Terhadap Kenaikan BBM. Tesis Teknik Sipil USU. Medan. Miro,Fidel., (2005). Perencanan Transportasi. Erlangga, Jakarta. Morlok, Edwar K., (1995). Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. PT. Gelora Aksara Pratama. S.N., (1997). Gunadarma.
Sistem
Transportasi.
Sugiono., Nonparametrik Alfabeta.
(2001). untuk
Statistik Penelitian.
Wikipedia Indonesia., Sejarah Perkeretaapian di Indonesia. https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_per keretaapian_di_Indones ia
5.2 Saran 1. Analisa karakteristik pengguna moda transportasi pada penelitian kali ini merupakan analisis yang bertujuan untuk mengetahui alasan dan kriteria dalam setiap pemilihan moda. 2. Hambatan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah saat surveyor membagikan kuisioner sebagai data
7