Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik Awang Djohan Bachtiar 9105205402
Pendahuluan
Profil PT Petrokimia Gresik. Penjelasan
singkat Mengapa butuh power monitoring system ?
Penawaran power monitoring system yang masuk. PT GAE Schneider Electric
PT Petrokimia Gresik
Produsen pupuk terlengkap di Asia, menempati lahan seluas 450 hektar berlokasi di kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur. Mempunyai jumlah daya yang tersedia + 102 MW termasuk emergency generator dengan perincian sebagai berikut :
1. Pada Pabrik I 2. Pada Pabrik II 3. Pabrik III a. TG-65, Kapasitas b. TG-66, Kapasitas c. EG-65, Kapasitas d. KEBB, Kapasitas
: GTG dengan kapasitas 33 MW : disuplai dari PLN(Gardu Induk -150 KV )kapasitas 17 MW : Steam Turbine Generator : 8,5 MW : 11,5 MW : 2,0 MW : 30,0 MW
Biaya produksi tinggi yang berakibat pada persaingan harga dan subsidi pemerintah. Untuk itu diperlukan penghematan dan pengawasan pada tiap komponen biaya yang dikeluarkan. Salah satu komponen biaya yang menarik perhatian saat ini adalah masalah sumber daya energi. Semakin mahalnya biaya listrik yang dikeluarkan dan semakin terpolusinya alam ini karena penggunaan energi listrik yang kurang bijaksana membuat kebutuhan untuk melakukan pengawasan pada komponen itu semakin besar.
Perumusan Masalah
Apakah proyek power monitoring system layak dikerjakan? Menurut
analisa biaya manfaat
Bagaimana memilih 1 dari 2 penawaran power monitoring system yang masuk? Menurut
analisa biaya manfaat
Tujuan Melakukan analisa biaya manfaat pada 2 penawaran power monitoring system yang masuk. Memilih dari dua penawaran yang ada.
Batasan Semua data adalah data lapangan dari penawaran proyek power management system PT Petrokimia Gresik. Analisa intangible benefit akan dilihat dari :
a.Aspek
Pengembangan b.Aspek Kecepatan c.Aspek Keakurasian d.Aspek Kehandalan e.Aspek Keamanan
Batasan (lanjutan)
Analisa pemilihan penawaran didasarkan pada4aspek yaitu ROI. NPV IRR Payback
Period.
TCO
penjumlahan semua kategori biaya, baik itu biaya implementasi maupun biaya operasional dari proyek konservasi energi yang akan dikembangkan. TCO = { (software) + (konfigurasi aplikasi) + (infrastruktur) }
Periode Pengembalian (Payback Period)
periode waktu yang dibutuhkan untuk menutup kembali seluruh biaya investasi awal yang telah digunakan dengan memakai arus kas masuk yang didapatkan dari investasi tersebut.
Payback
_ period ( tahun ) :
Investasi Rata _ rata _ laba _ pertahun
Pengembalian Investasi (Return on Investment)
metode yang melakukan perhitungan berdasarkan nilai rata-rata arus kas selama umur proyek dan dibagi dengan nilai investasi awal.
n
ROI
(
0
cas
flow
t) / n
Io
dimana : n merupakan umur proyek dan lo adalah nilai investasi awal.
Nilai Sekarang (Net Present Value)
menghitung nilai sekarang dari arus kas masuk bersih yang diharapkan dari suatu investasi, didiskon dengan biaya modal dan kemudian dikurangi dengan investasi awal dari proyek
NCF NCF NCF NCF 3 n 1 2 NPV ......... Io 3 n 1 2 (1K) (1K) (1K) (1K)
dimana : NCF adalah arus kas masuk bersih, k adalah tarif kembalikan investasi, dan Io adalah nilai investasi awal.
Manfaat
Membantu PT Petrokimia Gresik dalam pengambilan
keputusan untuk melaksanakan proyek power management system atau tidak pengambilan keputusan untuk memilih pelaksana proyek power management system
Dasar Teori
Analisa Biaya Manfaat Apa
itu cost benefit analysis? 7 Aspek aspek penting dalam cost benefit analysis.
Hidden cost Opportunity cost Time Value of Money Discounted Cash Flow Rate of Return Economic life Terminal value
Dasar Teori (lanjutan)
4 komponen utama cost benefit analysis Payback ROI NPV IRR
Period
Dasar Teori (lanjutan) Aspek-aspek penting yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan analisis biaya-manfaat dalam penyeleksian proyek konservasi energi antara lain : -
Hidden cost (biaya tak nampak). Opportunity cost (biaya kesempatan). Time value of money (nilai waktu dari uang). Discounted cash flow (arus kas terdiskon). Rate of return (tarif kembalian) dan Cost of capital (biaya modal). Economic life (umur ekonomis). Terminal value (nilai akhir).
Dasar Teori (lanjutan) Frederick H. Wu dalam bukunya Accounting Information Systems, Theory and Practice, komponen biaya yang berhubungan dengan pengembangan sebuah sistem informasi dapat diklasifikasikan dalam empat kategori, yaitu : 1. Procurement Cost 2. Start Up Cost 3. Project Related Cost 4. Ongoing and Maintenance Cost
Dasar Teori (lanjutan)
Menurut Parker, 1988, analisis terhadap intangible benefit menggunakan dua penilaian yaitu: a. Business Domain • Strategic match: • Competitive advantage: • Management information support • Competitive response b. Technology Domain • Strategic IS architecture • Defitional Uncertainty • Technical Uncertainty • Infrastructure Risk
Metodologi penelitian 1. Pengumpulan data 2. Perhitungan intangible benefit untuk masing – masing vendor 3. Perhitungan tangible benefit untuk masing – masing vendor 4. Perhitungan 5 indikator utama untuk analisa biaya manfaat 5. Pengambilan kesimpulan hasil analisa
Kesimpulan Proposal penawaran proyek power management system dari kedua vendor ini layak untuk dilaksanakan. Penawaran dari PT Schneider Indonesia mempunyai banyak keuntungan dilihat dari analisa biaya manfaat terutama untuk tangible benefit. Dengan investasi yang kecil mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan penawaran PT GAE Penawaran dari PT Schneider Indonesia untuk proyek power mangement system ini layak untuk dikerjakan mempunyai nilai NPV sebesar Rp.2.204.320.630, ROI sebesar 69,84%, IRR sebesar 83,73% dan Payback Periode selama 1 Tahun, 1 Bulan, 26 Hari. Dengan dilaksanakannya proyek power management system ini diharapkan adanya pemakaian daya listrik yang termonitor dan terkontrol sehingga bisa melakukan efisiensi daya listrik dan efisiensi biaya yang ditimbulkan.
Saran
Power Management System yang akan dibangun diharapkan bisa dilanjutkan ke beban-beban listrik terkecil seperti perkantoran dan anak-anak perusahaan tidak saja pada main feeder dari sistem kelistrikan yang ada di PT Petrokimia Gresik Setelah proyek Power Management System diterapkan, dimana energi listrik sudah bisa dimonitor dan dikontrol, maka bisa diteruskan untuk me-manage suplai utilitas lain seperti suplai air, suplai steam dan suplai bahan bakar, sehingga kita bisa melakukan analisa dari pengukuran yang ada secara real time dan dapat melakukan program efisiensi lanjutan.