Amwaluna, Vol. 1 No.2 (Juli, 2017), Hal 263-275 KOPERASI SYARIAH SEBAGAI SOLUSI PENERAPAN AKAD SYIRKAH YANG SAH
Ropi Marlina, Yola Yunisa Pratami Program Studi Akuntansi STIE
[email protected] Prodi Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam UPI ABSTRAK Koperasi konvensinal yang ada sekarang ini, dinilai oleh sebagian masyarakat masih terdapat riba dan ketidakjelasan akad dalam syirkah. Sedangkan dalam Islam riba adalah sesuatu yang diharamkan sebagaimana yang terdapat di dalam Al-Qur'an dan hadist yang berkaitan dengan riba. Begitu juga dengan akad dalam koperasi yang belum sesuai dengan prinsip syariah. Untuk menjadikan prinsip operasional koperasi agar sesuai dengan prinsip syariah, maka dibentuk koperasi syariah. Tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan sekaligus merekonstruksi koperasi agar sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah kualitatif dengan pendekatan dekriptif melalui studi literature. Adapun hasil penelitian ini menyatakan bahwa koperasi konvensional dalam pandangan Islam adalah batil, karena menyalahi ketentuan dan hukum-hukum syirkah dalam Islam. Maka koperasi konvensional harus dikonversi menjadi koperasi syariah yang sesuai dengan aturan Islam, yakni merubah akad syirkahnya menjadi akad syirkah secara syar‟i dengan menjalankan salah satu dari jenis syirkah yang ada. Kata kunci: Syirkah, Koperasi Konvensional, Koperasi Syariah ABSTRACT Cooperatives conventional existing this, assessed by some community members are still there are interest and the lack of clarity in syirkah do not. While in islam interest is anything forbidden as is in Al-Qur'an and hadist. so are do not in cooperative which are not based on with the syariah principle.To make the principle of operational cooperatives to fit with the syaria principle, so formed cooperatives syaria. Purpose in this research is described as well as reconstruct cooperatives to accord with the principles syaria. Methods used in writing this is the qualitative descriptive through literature study. As for the result of this research stated that conventional cooperative in view of Islam is false , because breach regulations and law of syirkah in Islam. But conventional cooperative must be converted into a shariah cooperative in accordance with the rules Islam, the agreement to change syirkah agreement in syar„i by running one of a kind syirkah is . Keywords: Syirkah, conventional cooperative, Syaria cooperative menjalankan, I.
PENDAHULUAN Lembaga
keuangan
mengembangkan memegang
peranan penting sebagai penggerak roda perekonomian suatu negara, salah satunya membantu para
pelaku usaha
memperluas, kegiatan
dan usahanya
melalui pemberian pembiayaan. Di tengah kemajuan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia, berbagai perbankan syariah
dalam 263
EISSN: 2540-8402 ǀ ISSN: 2540-8399
Ropi Marlina, Koperasi Syariah Sebagai Solusi Penerapan Akad syirkah yang sah berlomba-lomba
melakukan
kegiatan
menolong. Mengingat, sebagian besar
pemberian pembiayaan kepada para pelaku
masyarakat Indonesia mayoritas muslim.
usaha
menengah.
Ini menjadi landasan kuat bagi masyarakat
Lembaga keuangan mikro seperti koperasi,
akan pentingnya koperasi. Namum, dalam
baik
praktiknya, koperasi yang ada pada saat
mikro,
kecil,
koperasi
koperasi
dan
konvensional
syariah
memberikan
tidak
maupun
luput
pembiayaan
dalam melalui
sekarang
ini
masyarakat
koperasi simpan pinjam.
ketidakjelasan
ajaran dan kultur Islam, melainkan dari pemikiran
Barat.
Koperasi
mulai
dipraktekkan di negara kapitalis dan negara
sosialis.
Namun
pemanfaatan
koperasi hanya untuk mendukung dan memperkuat
sistem
perekonomian
kapitalis itu sendiri (Hendi Suhendi,2013). Tidak ada dalil atau nash mengenai
akad
dalam
dalam
Islam
syirkah.
riba
adalah
sesuatu yang diharamkan sebagaimana yang terdapat di dalam QS. Al Baqarah ayat 275 yang berbunyi “...Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” Begitu juga dengan akad dalam koperasi
yang
masih
diragukan
di
masyarakat, karena dinilai belum sesuai dengan prinsip syariah. Untuk
menjadikan
prinsip
operasional koperasi agar sesuai dengan
Moh. Hatta bapak koperasi Indonesia, mendefinisikan koperasi sebagai usaha bersama
masih terdapat riba dan
Sedangkan
koperasi dan tidak pula dilakukan pada zaman nabi.
sistem
konvensional, yang dinilai oleh sebagian
pemberian pinjaman kepada para anggota
Koperasi dilahirkan bukan berasal dari
menggunakan
untuk
memperbaiki
nasib
penghidupan ekonomi berdasarkan prinsip
prinsip syariah, maka dibentuk koperasi syariah atau baitul mal wa tamwil (BMT). Saat ini sudah banyak penggerak koperasi yang
berinisiatif
koperasi
saling tolong-menolong.
untuk
syariah
mendirikan
dengan
tujuan
mensejahterakan para anggotanya yang Koperasi adalah salah satu bentuk
berlandaskan
prinsip
syariah.
Meski
tolong menolong dan kerja sama kepada
jumlahnya
sesama anggotanya untuk saling menutupi
perkembangan koperasi syariah sangat
kerugiannya. (Hendi Suhendi,2013)
berkembang baik di Indonesia. Menurut
Keberadaan Koperasi diharapkan mampu masyarakat
mewujudkan dengan
kesejahteraan prinsip
tolong
masih
minim,
namun
Deputi Pembiayaan Kementrian Koperasi dan UKM,
Braman Setyo,
saat
ini
perkembangan kinerja koperasi syariah 264
EISSN: 2540-8402 ǀ ISSN: 2540-8399
Amwaluna, Vol. 1 No.2 (Juli, 2017), Hal 263-275 sangat baik dan berkualitas baik di sisi
disebut al-jam‟iyah at-ta‟awuniyah atau
kesehatan koperasi, sumber daya manusia,
asy-syirkah at-ta‟awuniyah. Dalam hal ini,
dan teknologi informasi. Berdasarkan data
sebagian menilai koperasi sejalan dengan
Kementrian Koperasi dan UKM, jumlah
syirkah dalam Islam, karenanya tidak perlu
unit usaha koperasi syariah mencapai
dimodifikasi atau dikonversi. Hanya saja
150.223 unit dengan jumlah anggota
pelaksanaan usahanya yang tidak sejalan
tercatat 1,4 juta orang. Modal sendiri
dengan prisnsip syariah, sehingga hal ini
mencapai Rp.968 miliar dan modal luar
yang harus dikonversi agar sesuai dengan
Rp.3,9 triliun dengan volume usaha Rp.5,2
prinsip syariah. Sebagian lain memandang
triliun. (www.depkop.go.id, 2016)
koperasi tidak sejalan dengan syirkah
Koperasi syariah didirikan untuk meningkatkan
kesejahteraan
bersama
antara anggota koperasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta turut membangun tatanan perekonomian yang berbasis kerakyatan dan berkeadilan serta sesuai
dengan
prinsip-prinsip
dalam Islam sehingga harus dikonvesi. Pendekatan kedua, yaitu mengkonversi kegiatan dan usaha koperasi sehingga dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.(Hafidz Abdurrahman dan Yahya abdurrahman,2015)
Islam.
Dalam tulisan ini akan membahas
Pangsa pasar koperasi syariah yang terus
permasalahan
meningkat didorong untuk melakukan
koperasi
pemberdayaan
masyarakat
bertentangan dengan prinsip syariah serta
menengah ke bawah yang diwujudkan
bagaimana koperasi syariah dibentuk agar
melalui
bisa
kalangan
pemberian pembiayaan usaha
kecil, mikro, dan menengah. Menurut
Hafidz
yang
konvensional
menjadi
solusi
dan
Yahya
sebagai koreksi atas koperasi konvensional
adalah
kualitatif
A. Konsep Syirkah
abdurrahman,2015).
diklasifikasikan
dengan
penerapan
akad
pendekatan
dekriptif melalui studi literature.
prinsip syariah.(Hafidz Abdurrahman dan
bisa
dinilai
dengan
II. PEMBAHASAN
yang
yang
Metode yang digunakan dalam tulisan ini
yang dinilai tidak sejalan dengan prinsip-
pendekatan
dalam
syirkah yang sah dalam bermuamalah.
munculnya koperasi syariah bisa dikatakan
Yahya
terdapat
Adapun dilakukan
dua
cara;
pendekatan pertama, koperasi dipandang sebagai satu bentuk syirkah yang sering
Secara bahasa, syirkah berarti alikhtilath (campur) yaitu mencampurkan hartanya dengan harta orang lain sehingga tidak dapat dibedakan dan dipisahkan 265
EISSN: 2540-8402 ǀ ISSN: 2540-8399
Ropi Marlina, Koperasi Syariah Sebagai Solusi Penerapan Akad syirkah yang sah (Hakim,2011). Menurut Sayyid Sabiq
mengerjakan amal shaleh; dan amat
syirkah adalah akad antara dua orang
sedikit mereka ini...”(QS. Shad: 24)
berserikat pada pokok harta (modal) dan keuntungan,
sedangkan
menurut
Idris
Ahmad syirkah adalah perjanjian dua orang atau lebih akan bekerja sama dalam dagang,
dengan
menyerahkan
Begitu pula dengan dalil AsSunnah kebolehan
dihitung
kecilnya
modal
menjelaskan
bertransaksi
tentang
dengan
akad
syrikah yaitu:
modal ٍث َخي َْز ش َِزيْك َ ْث ش َِز ْي ِك ْي فِى ْال َجا ِه ِليَّ ِة فَ ُكن َ ُك ْن
masing-masing di mana keuntungan dan kerugiannya
yang
besar
ي ِ ََّلجُدَ ِار ْي ِن ْي َو ََّلج ُ َم ْ ار ْي ِن
masing-masing
“Dulu pada zaman jahiliyah engkau
menurut
menjadi mitraku. Engkau mitra yang
(Hendi,2013)
paling Dalam pandangan Islam, hukum adanya perseroan atau syirkah adalah mubah (boleh) karena syirkah termasuk ke dalam kegiatan muamalah atau urusan
baik,
engkau
tidak
dan
tidak
mengkhianatiku
membantahku” (HR Abu Dawud, An Nasai, dan Al
Hakim, dan dia
menafsirkannya).
duniawi. Syirkah memupuk kerja sama dan Untuk
sikap saling tolong menolong kepada
melakukan
transaksi
kedua belah pihak. Hal ini diperbolehkan
muamalah menggunakan akad syirkah
selama tidak ada hal-hal yang diharamkan
perlu
seperti penggunaan riba, judi, penipuan,
antaranya: (1) Ijab dan Kabul (shigat), (2)
dan sebagainya. Hal ini didasarkan pada
Dua atau lebih pihak yang berakad
salah
(aqidani), dan (3) Objek akad (ma‟qud
satu
dalil
Al-Quran
yang
memenuhi
rukun
menjelaskan mengenai syirkah dalam QS.
alayhi)
Shad: 24:
modal.(Al-Jawi, M. Shiddiq,2016).
َ َامهَ ْال ُخل ض ُه ْم َعلَى ُ اء ِل َي ْب ِغى بَ ْع ِ ط ّ ِ و ِإ َّن َك ِثي ًْز... َ ت َوقَ ِل ْي ٌل ِ صا ِل َحا َّ ع ِملُىا ال ٍ بَ ْع َ ض إِ ََّّل الَّ ِذيْهَ َءا َمنُ ْىا َو ...َّما هُ ْم “...Dan
sesungguhnya
kebanyakan
berupa
beberapa
pekerjaan
di
dan/atau
Pada umumnya dalam kegiatan muamalah, akad syirkah yang bertujuan untuk
mendapatkan
dinamakan
syrikahuqud.
keuntungan Syrikahuqud
dari orang-orang yang berserikat itu
tersebut terdiri dari beberapa jenis antara
sebagian
lain:
mereka
berbuat
zalim
kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang
yang
beriman
dan
1) Syirkah „Inan merupakan kerja sama antara dua orang atau lebih yang
EISSN: 2540-8402 ǀ ISSN: 2540-8399
melakukan
suatu
usaha 266
Amwaluna, Vol. 1 No.2 (Juli, 2017), Hal 263-275 dengan
menyumbangkan
modal
masing-masing pihak. Pengelolaan
dibebankan sedikit pun kepada pengelola (An-Nabhani,2010).
modal diatur dengan kesepakatan
4) Syirkah Wujuh adalah kerja sama
bersama dan laba yang didapat
antara dua pihak yang sama-sama
akan dibagi pada masing-masing
melakukan kerja dengan pihak
pihak
proporsional
ketiga sebagai penyumbang modal,
berdasarkan besar kecilnya modal
baik sebagai pinjaman ataupun
masing-masing
sumbangan. Dengan kata lain pihak
secara
yang
disetorkan
(Hakim,2011).
yang bersyirkah menjalankan suatu
2) Syirkah Abdan adalah kerja sama
usaha
tanpa
menyumbangkan
dua orang atau lebih yang masing-
modal.
masing hanya menyumbang tenaga
menghasilkan bagian yang jelas
mereka tanpa melibatkan modal
bagi masing-masing pihak dari
berupa
laba
hutang modal tersebut, sehingga
dalam syirkah ini tergantung pada
jumlah laba atau rugi akan dibagi
kesepakatan masing-masing pihak,
sesuai tanggungan masing-masing.(
karena pekerjaan yang dilakukan
Ahmad Nurcholis,2016)
harta.
Pembagian
Syirkah
wujuh
akan
dalam syirkah tersebut berbeda
5) Syirkah Mufawadhah adalah kerja
maka keuntungan yang diperoleh
sama antara dua orang atau lebih
pun
untuk
berbeda
pula
(An-
Nabhani,2010).
melakukan
suatu
usaha
dengan syarat modal, keahlian,
3) Syirkah Mudharabah adalah kerja
keuntungan, dan kerugian harus
sama dua orang atau lebih dengan
sama. Dengan kata lain syirkah ini
salah satu pihak menjalankan kerja
merupakan
sedangkan
keempat
pihak
lain
gabungan jenis
syirkah
antara („inan,
menyumbangkan dan mengelola
abdan, mudharabah, dan wujuh).
modal. Keuntungan yang didapat
Hukum
akan dibagikan kepada pihak yang
diperbolehkan meskipun tidak ada
terkait, baik pihak yang mengelola
nash yang mendukung. Namun
modal
yang
syirkah ini merupakan kerja sama
melakukan pekerjaan. Sedangkan
modal kerja yang tidak jelas dan
kerugian yang diperoleh dalam
mengandung makna wakalah atas
syirkah tersebut
sesuatu yang tidak jelas (An-
maupun
pihak
secara
khusus
dibebankan pada harta dan tidak
syirkah
semacam
ini
Nabhani, 2010) 267
EISSN: 2540-8402 ǀ ISSN: 2540-8399
Ropi Marlina, Koperasi Syariah Sebagai Solusi Penerapan Akad syirkah yang sah dan belum dikenal oleh kebanyakan umat
B. Konsep Koperasi Berdasarkan Undang-Undang No.17 tahun
2012
tentang
Perkoperasian,
koperasi merupakan badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai prinsip koperasi.
muslim yang tidak mengandung unsur mudharabah yang biasa terdapat dalam fiqh muamalah, namun intinya dalam koperasi terdapat pembagian untung dan kerugian. Abdurrahaman Isa berpendapat bahwa koperasi termasuk ke dalam syirkah amwal atau lebih tepatnya disebut syirkah musahamah, yaitu syirkah yang dibentuk melalui pembelian saham-saham oleh para anggotanya. (Hendi Suhendi,2013). Karena pelaksanaan koperasi mirip
Adapun menurut R.S.Soeriaatamdja sebagaimana
dikutip
dalam
(Hendrojogi,2007), koperasi adalah suatu perkumpulan dari orang-orang yang atas dasar persamaan derajat sebagai manusia, dengan tidak memandang haluan agama dan politik secara sukarela masuk, untuk sekedar memenuhi kebutuhan bersama yang bersifat kebendaan atas tanggungan
dengan bentuk kerja sama dalam Islam, maka hukum pelaksanaan koperasi secara umum diperbolehkan (mubah) selama tidak ada hal-hal yang mengharamkan (riba, penipuan, judi, dan sebagainya). Namun,
Khalid
Abdurahman
Ahmad
mengharamkan adanya koperasi dengan alasan prinsip-prinsip keorganisasian dan pembagian keuntungan yang menyimpang
bersama.
dengan syariat Islam (Ali Hasan,2003). Asas-asas yang menjadi landasan Begitu pula dengan (Taqiyuddin
bagi operasional koperasi di Indonesia terdiri dari: (1)Saling tolong menolong, (2)Tanggung
jawab,
(4)Ekonomis, (6)Kemerdekaan,
(3)Keadilan, (5)Demokratis,
dan
(7)Pendidikan.(
Rivai dkk,2012). Sebagian
An-Nabhani,2010), koperasi merupakan organisasi yang batil dan bertentangan dengan
hukum
Islam.
Beliau
mengharamkan koperasi dengan alasan: 1) Koperasi merupakan perseroan yang
ulama
menganggap
koperasi termasuk ke dalam jenis syirkah mudharabah, tetapi menurut Muhammad
didirikan berdasarkan modal saja dan di dalamnya tidak terdapat satu badan persero (anggota koperasi).
Syaltut koperasi merupakan syirkah baru 268 EISSN: 2540-8402 ǀ ISSN: 2540-8399
Amwaluna, Vol. 1 No.2 (Juli, 2017), Hal 263-275 2) Pembagian laba bukan menurut modal
mendukung
jalannya
atau kerja, melainkan berdasarkan pada
pembelian
atau
jasa anggotanya berupa pembelian atau
koperasi tersebut.
produksi.
berupa
memproduksi
milik
Dalam pelaksanaan syirkah jenis
Walaupun An-Nabhani dan Khalid Abdurrahman
Ahmad
mengharamkan
adanya koperasi, namun sebagian besar ulama
koperasi
mendukung
penetapan
hukum
mubah pada koperasi karena koperasi menunjukkan keselarasan dan kebaikannya
apapun,
setiap
anggotanya
diakadkan
untuk bergabung dalam syirkah yang diikutinya, dengan kata lain dalam syirkah harus melibatkan unsur badan masingmasing orang yang bersyirkah. Apabila ada salah satu anggota yang membatalkan syirkah atau meninggal dunia maka akad
dalam pandangan Islam.
syirkah akan berakhir atau dibubarkan. C. Analisis
Pada kegiatan operasional koperasi
Masalah-masalah yang menyebabkan status
hukum
koperasi
banyak anggota yang mengundurkan diri
konvensional
atau menambah anggota baru, tetapi
menjadi batil antara lain: keanggotaan dan
bentuk organisasi koperasi tetap bertahan,
mekanisme pemberian pinjaman kepada
bukannya dibubarkan seperti dalam prinsip
anggota.
status
syirkah yang benar. Maka kegiatan syirkah
operasional koperasi konvensional yang
dalam koperasi hanya berdasarkan modal
batil, maka perlu mendirikan koperasi
saja, tanpa melibatkan kerja atau badan.
syariah di mana kegiatan operasionalnya
Hal ini ditunjukkan pada pelaksanaan akad
tidak
koperasi untuk menyetor sejumlah harta
Untuk
jauh
menghindari
berbeda
dengan
koperasi
konvensional namun harus menggunakan
tertentu
prinsip fiqh muamalah agar sesuai dengan
mengadakan pengurus yang akan mencari
prinsip syariah.
orang untuk menjalankan bisnis yang
1. Masalah
Keanggotaan
dalam
dengan
untuk
dijalaninya (Yahya Abdurrahman,2011).
Koperasi
Biasanya
Koperasi bersifat terbuka dalam
maksud
koperasi
pengurus-pengurus
yang
terdapat
dipilih
oleh
menerima setiap anggota baru. Semakin
anggotanya sendiri melalui rapat anggota.
banyak anggota yang bergabung dalam
Namun, ini tidak sesuai dengan prinsip
koperasi
yang
syirkah yang syar‟i. Seharusnya dalam
diperoleh koperasi dan jumlah SHU yang
bersyirkah pengurus melakukan kontribusi
akan dibagikan kepada anggotanya. Hal ini
kerja
dikarenakan jasa anggota koperasi yang
melakukan tasharruf atas modal untuk 269
semakin
besar
laba
EISSN: 2540-8402 ǀ ISSN: 2540-8399
(„amal)
dan
diberi
wewenang
Ropi Marlina, Koperasi Syariah Sebagai Solusi Penerapan Akad syirkah yang sah menjalankan aktivitas bisnis yang dijalani
memberikan
(Yahya Abdurrahman,2011).
modalnya
Untuk menciptakan dalam
koperasi
syariah
keanggotaan yang
syar‟i,
pinjaman berasal
dana
dari
yang
simpanan
anggotanya sendiri (Abdulah Safe‟i, 2012), baik simpanan pokok maupun simpanan
koperasi mengadakan penerimaan atau
wajib.
pengunduran anggota secara periodik,
meminjamkan dana ataupun melakukan
bukan setiap saat. Dalam perubahan
pembelanjaan di koperasi, semakin banyak
anggota koperasi, baik menerima anggota
SHU (Sisa Hasil Usaha) yang akan
baru atau pengunduran anggota lama,
diperoleh anggota.
mengakibatkan koperasi bubar. Setelah
Semakin
sering
Apabila para anggota koperasi
koperasi bubar akadkanlah kembali tanpa
sering
harus mengumpulkan semua anggotanya
koperasi,
maka
(Yahya Abdurrahman,2011).
menjadi
menurun.
Selain itu setiap pengurus koperasi
anggota
melakukan
kerugiannya,
pinjaman
penghasilan Untuk
koperasi
kepada koperasi menutupi
memberikan
mengelola koperasinya harus berdasarkan
tambahan uang atau bunga kepada para
kontribusi kerja, dengan ini pengurus
anggotanya setiap periode yang berlaku
berhak memperoleh keuntungan. Pengurus
(biasanya per bulan). Beberapa koperasi
tidak boleh bekerja melalui suatu perikatan
memberikan istilah selain kata „bunga‟,
kontrak
yang
yaitu uang administrasi dengan alasan
dikelolanya sendiri dan memperoleh gaji
kepentingan administrasi, padahal tujuan
darinya (Abdulah Safe‟i, 2012).
sebenarnya hanya untuk mencari laba.
2.
kerja
kepada
koperasi
Konsep uang administrasi tentulah
Praktek Pemberian Pinjaman dalam Koperasi Simpan Pinjam
berbeda dengan uang tambahan (bunga). Uang administrasi seharusnya disesuaikan
Koperasi memenuhi
bertujuan
sekaligus
untuk
meningkatkan
dengan jumlah biaya administrasi yang berhubungan
dengan
kepentingan
kesejahteraan para anggotanya. Dalam
administrasi yang bersangkutan dan tidak
kehidupan
termasuk ke dalam jumlah uang yang
nyata
seringkali
anggota
koperasi meminjam dana kepada koperasi
dipinjamkan.
untuk menutupi kekurangan keuangannya.
terbalik, uang administrasi ditentukan
Salah satu bagian usaha koperasi yang
melebihi
berperan
administrasi
memberikan
pinjaman
dana
Namun
jumlah yang
biaya
kenyataannya
kepentingan
sebenarnya
dan
kepada anggotanya yaitu koperasi simpan
berdasarkan jumlah pinjaman, serta ditagih
pinjam.
setiap bulan (Ahmad Zain Najah, ,2016). 270
Koperasi
simpan
EISSN: 2540-8402 ǀ ISSN: 2540-8399
pinjam
Amwaluna, Vol. 1 No.2 (Juli, 2017), Hal 263-275 Hal
ini
bukan
dinamakan
uang
menghindarkan
praktek
riba
adalah
administrasi, melainkan disebut bunga
membuat laporan laba rugi dan neraca
alias riba.
keuangan dalam setiap periode yang
Penggunaan riba jelas diharamkan
berlaku (Ahmad Sarwat,2016), agar jumlah
oleh Islam dan termasuk ke dalam dosa
keuntungan atau kerugiannya tercantum
besar
secara jelas.
seperti yang difirmankan Allah
dalam surat Al-Baqarah ayat 275 dan dalam sabda Rasulullah: “Setiap hutang
3.
Koperasi Syariah sebagai Solusi Kebatilan Koperasi Konvensional
yang mendatangkan manfaat untuk piutang Dalam segala aspek kehidupan
hukumnya riba” (Ahmad Zain Najah, ,2016). Sekecil apapun jumlah riba yang
termasuk
digunakan, tetap saja diharamkan karena
berlandaskan pada hukum Islam dalam
melebihi
dipinjamkan
rangka mencapai kebahagiaan di akhirat.
anggota. Riba dapat mengancam jiwa dan
Terutama sistem pelaksanaan koperasi
semangat gotong royong yang sudah
harus berlandaskan hukum Islam. Hal ini
menjadi asas koperasi (Ali Hasan,2009),
berarti menghindarkan semua bentuk yang
dan
koperasi
diharamkan seperti penggunaan riba yang
meningkatkan
sering ditemukan dalam koperasi simpan
jumlah
menjauhi
sebenarnya
yang
dari
tujuan
yaitu
harus
syirkah
Dalam surat Al-Maidah ayat dua
seharusnya berdasarkan kepada sistem
menjelaskan bahwa manusia saling tolong
bagi hasil, yaitu jumlah laba dibagikan
menolong dalam: mengerjakan kebajikan
secara proporsional kepada pihak terkait
demi kebajikan, kebaikan demi kebaikan
sesuai dengan jasa usaha yang dikerjakan.
dan berkompetisi untuk meningkatkan
Begitu
yang
takwa (Ali hasan,2009). Oleh karena itu
ditunjukkan oleh pembagian SHU sesuai
sikap tolong menolong dalam koperasi
dengan keputusan rapat anggota. Undang-
harus
undang No.25 tahun 1992 dijelaskan
tersebut, bukan menjadi menyengsarakan
bahwa
dana
anggotanya dengan cara riba. Untuk
anggota
menghindarkan segala kegiatan koperasi
pula
SHU
pelaksanaan
ekonomi
pinjam.
kesejahteraan bagi para anggotanya. Dalam
kegiatan
dengan
setelah
cadangan,
dibagikan
sebanding
dengan
koperasi
dikurangi kepada
jasa
usaha
yang
dilakukan oleh masing-masing anggota dengan
koperasi
(Hendrojogi,2007).
(pasal Cara
45
ayat
lain
dilaksanakan
dalam
yang mengarahkan kepada
dua
hal
poin
yang
diharamkan, solusinya adalah menjalankan
2)
untuk 271
EISSN: 2540-8402 ǀ ISSN: 2540-8399
Ropi Marlina, Koperasi Syariah Sebagai Solusi Penerapan Akad syirkah yang sah kegiatan koperasi sesuai syariah atau biasa
d. Pembagian
disebut koperasi syariah.
dilakukan
hasil
usaha
secara
adil,
sesuai
dengan besarnya jasa usahamasing-
Prinsip koperasi syariah terdiri dari
masing anggota
(Abdulah Safe‟i, 2012): 1) Koperasi syariah menegakan prinsipprinsip
sisa
ekonomi
Islam,
e. Pemberian dilakukan
sebagai
balas secara
jasa
modal
terbatas
dan
professional menurut sistembagi
berikut:
hasil
a. Kekayaan adalah amanah Allah swt yang tidak dapat dimiliki oleh
g. Mengembangkan
siapapun secara mutlak b. Manusia
diberi
bermu‟amalah
f. Jujur, amanah, dan mandiri
sumber
sesuai
c. Manusia merupakan khalifah Allah
h. Menjalin
koperasi
d. Menjunjung tinggi keadilan serta menolak
setiap
bentuk
(sistem
bunga
yangmerugikan
sumber
menguatkan
serta
dengan
danatau
lembaga lainnya
ribawi
pemusatan
ekonomi
dan
Pada umumnya penyelenggaraan koperasi
konvensional
sudah
sesuai
pada
dengan sistem ekonomi Islam, karena
segelintirorang atau sekelompok
ekonomi Islam adalah ekonomi yang
orang saja.
berpihak
2) Dalam
dana
dan
secara
kerjasama di antara anggota, antar
dan pemakmur di muka bumi
tertentu)
dayainformasi
optimal
dengan ketentuan syariah
pihak
daya
manusia, sumber daya ekonomi dan
kebebasan
selama
sumber
melaksanakan
didasarkan
pada
kegiatannya prinsip-prinsip
pada
masyarakat
pengembangan
nasib
banyak dengan memupuk
kebersamaan
dan
syariah Islam sebagai berikut:
(Rivai,2012).
Hanya
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan
pelaksanaan koperasi konvensional tidak
terbuka
saja
dalam
sesuai dengan pelaksanaan syirkah yang
b. Keputusan musyawarah secara
kekeluargaan
ditetapkan dan
konsisten
secara
dilaksanakan dankonsekuen
(istiqomah) c. Pengelolaan
syar‟i.
Sebenarnya
menggunakan
nama
tidak
perlu
koperasi
syariah
secara sepenuhnya untuk menerapkan sistem yang halal, tetapi pelaksanaan
dilakukan
transparan dan profesional
secara
koperasi harus mengikuti aturan Islam yang berdasarkan Al-Quran dan As272
EISSN: 2540-8402 ǀ ISSN: 2540-8399
Amwaluna, Vol. 1 No.2 (Juli, 2017), Hal 263-275 Sunnah dan menjadikan suatu bentuk
III.
syirkah yang syar‟i.
SIMPULAN Koperasi merupakan salah satu
Jika ingin menjalankan koperasi
contoh bentuk syirkah yang menunjukkan
yang sesuai dengan hukum syirkah, maka
kerja sama dan sikap tolong menolong
perlu adanya konversi bentuk koperasi
yang terbentuk di antara para anggota
yang syar‟i. Dalam menyusun Anggaran
koperasi. Akan tetapi saat ini sebagian
Dasar (AD) harus mencantumkan syarat
besar
dalam bersyirkah secara benar. Setiap
hukum-hukum muamalah dengan akad
anggota atau pengurus yang tergabung
syirkah. Masalah yang menjadikan hukum
dalam koperasi harus melibatkan kerja
koperasi konvensional batil antara lain:
(badan) mereka, tidak hanya modal saja
masalah
yang
penerapan
disetorkan.
Dalam
membentuk
koperasi syariah boleh memilih salah satu dari
kelima
jenis
mudharabah,
syirkah
wujuh,
(„inan,
abdan,
atau
mufawadhah) (Yahya Abdurrahman,2011). Hal
yang
yang
ada
keanggotaan
menyalahi
koperasi
operasional
dan
pemberian
pinjaman pada koperasi simpan pinjam. Koperasi
konvensional
tidak
menggunakan unsur badan (kerja) yang dilakukan oleh masing-masing anggota,
dalam
melainkan dengan modal saja, sehingga
melakukan syirkah, termasuk koperasi,
akad dalam koperasi menjadi batil. Sifat
adalah adanya sikap saling jujur antar ke
keanggotaan koperasi yang sukarela dan
dua belah pihak. Islam menjunjung tinggi
terbuka menjadikan pihak koperasi secara
nilai
aspek
bebas melakukan arus keluar masuk
kegiatan duniawi. Dalam bersyirkah sangat
anggota tanpa perlu mengakhiri akad kerja
mungkin terjadi penzaliman antar satu
sama tersebut. Di samping itu kebanyakan
sama lain, dengan adanya kejujuran akan
koperasi simpan pinjam menggunakan riba
menghindarkan segala perbuatan zalim
sebagai bentuk balas jasa bagi pihak
tersebut, termasuk perbuatan riba dalam
koperasi
koperasi simpan pinjam. Maka dalam
anggotanya. Padahal tujuan penggunaan
bersyirkah tetap diperlukan adanya kehati-
riba dalam koperasi simpan pinjam hanya
hatian
sekalipun
mendapatkan keuntungan semata. Kadang-
kegiatan syirkah dilakukan oleh orang
kadang pihak koperasi mengganti istilah
Islam (Ali Hasan,2009).
„bunga‟ dengan uang administrasi untuk
kejujuran
dan
terpenting
koperasi
dalam
segala
kewaspadaan,
yang
dibebankan
kepada
kepentingan administrasi, padahal tujuan sebenarnya hanya untuk mencari laba. 273 EISSN: 2540-8402 ǀ ISSN: 2540-8399
Ropi Marlina, Koperasi Syariah Sebagai Solusi Penerapan Akad syirkah yang sah Oleh
karena
melaksanakan
itu,
syirkah
agar
sesuai
dalam dengan
Al-Jawi, S. (t.t). Hukum-hukum Syirkah. [Online].
Tersedia
di:
prinsip-prinsip syariah, maka koperasi
www.fiqhislam.com/index.php?opto
konvensional harus dikonversi ke koperasi
n=com_content&id=25043%3Ahuku
syariah
m-hukum-syirkah&Itemid=197.
agar
kaum
muslim
bisa
menjalankan aktivitas muamalah sesuai dengan aturan syariah.
Diakses: 29 Desember 2016. An-Nabhani, T. (2010). Sistem Ekonomi
Koperasi syariah merupakan cara yang tepat untuk membentuk koperasi yang syar‟i, artinya koperasi tersebut harus mengikuti rukun dan syarat dalam akad
Islam. Bogor: Al-Azhar Press. Hasan,
A. (2003).
Berbagai
Macam
Transaksi dalam Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
syirkah. Dalam pembentukan koperasi syariah boleh memilih salah satu jenis dari kelima
jenis
syirkah
(„inan,
abdan,
mudharabah, wujuh, atau mufawadhah) agar pelaksanaan koperasi sejalan dengan pelaksanaan kerja sama syirkah yang sah. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, hafidz dan abdurrahman
Hasan, A. (2009). Manajemen Bisnis Syariah.
Yogyakarta:
Pustaka
Pelajar. Hendrojogi. (2007). Koperasi. Jakarta: Rajawali Pers. Kementrian Koperasi dan UKM. (2016). Kinerja
Koperasi
Syariah
di
Yahya.( 2015). Bisnis dan
Indonesia Sangat Baik. [Online].
Muamalah Kontemporer. Bogor: Al-
Tersedia
Azhar Fresh Zone.
www.depkop.go.id/content/read/kine
di:
rja-koperasi-syariah-di-indonesiaAbdurrahman, Y. (2011). Koperasi dalam Pandangan Syariah. Bogor: Al-
sangat-baik. Diakses: 29 Desember 2016.
Azhar Press. Mardani. (2012). Ayat-ayat dan Hadis Ahmad, N. M. (2013). Perseroan Syirkah sesuai Syariah. [Online]. Tersedia
Ekonomi Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.
di: www.almanaj.or.id/content/3632/sla
Najah, A. Z. (2011). Hukum Koperasi
sh/0/perseroan-syirkah-sesuai-
Simpan Pinjam. [Online]. Tersedia
syariah. Diakses: 29Desember 2016.
di: www.ahmadzain.com/read/karyatulis/274/hukum-koperasi-simpan274
EISSN: 2540-8402 ǀ ISSN: 2540-8399
Amwaluna, Vol. 1 No.2 (Juli, 2017), Hal 263-275 pinjam/#_ftn1. Diakses 28 Desember 2016. Rivai, V. dan Usman, A. N. (2012). Islamic Economics and Finance. Jakarta: Gramedia. Safe‟i, A. (2012). Koperasi Syariah: Tinjauan terhadap Kedudukan dan Peranannya. Jurnal Media Syariah, 14 (1), hlm.73-82. Sarwat, A. (2007). Ribakah Simpanan di Koperasi. [Online]. Tersedia di: www.eramuslim.com/ekonomi/ribak ah-simpanan-di-koperasi.htm. Diakses: 28Desember 2016. Suhendi, H. (2013). Fiqh Muamalah. Jakarta: Rajawali Pers.
275 EISSN: 2540-8402 ǀ ISSN: 2540-8399