ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA S1 AKUNTANSI DAN MANAJEMEN TERHADAP KONSEP DASAR AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Mahasiswa S1 Akuntansi dan Manajemen Universitas Semarang). Amerti Irvin Widowati, Surjawati,Febrina Nafasati P (dosen Fakultas Ekonomi- USM) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai tingkat pemahaman mahasiswa S1 Ekonomi Universitas Semarang terhadap konsep dasar akuntansi berdasar latar belakang pendidikan yang dimiliki mahasiswa. Yaitu mahasiswa dari latar belakang SMA jurusan IPA, SMA Jurusan IPS, SMEA,SMK, dan Madrasah Aliyah. Konsep akuntansi dalam penelitian ini adalah: aktiva, kewajiban, dan modal. Data pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang diisi oleh mahasiswa. Popilasi dan sample dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Ekonomi Universitas Semarang yang terdaftar pda semester tiga. Pada tahun akademik 2010/2011. Berdasarkan analisis yang dilakukan untuk mengukur perbedaan pemahaman tentang aktiva, kewajiban, dan modal anatar mahasiswa dengan perbedaan latar belakang yaitu: belakang SMA jurusan IPA, SMA Jurusan IPS, SMEA,SMK, dan Madrasah Aliyah.
Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep dasar akuntansi yaitu aktiva, kewajiban, dan modal pada mahasiswa S1 Ekonomi Universitas Semarang dari latar belkang yang berbeda. Key word: aktiva, kewajiban, modal, mahasiswa Pendahuluan Fakultas Ekonomi merupakan fakultas yang paling banyak mahasiswanya di Universitas Semarang. Jurusan yang ada di fakultas ini adalah jurusan akuntansi dan jurusan manajemen. Kurikulum pada kedua jurusan yang ada di fakultas ekonomi mengajarkan mata kuliah Akuntansi Pengantar pada semester 1 yang berbobot 4 sks. Dari hasil evolusi pendidikan akuntansi, pengetahuan yang dibutuhkan terdiri dari pengetahuan umum, organisasi, bisnis, dan akuntansi. Proses belajar mengajar pada pendidikan tinggi hendaknya dapat mentransformasikan peserta didik menjadi lulusan yang lebih utuh sebagai manusia. Untuk memperoleh suatu pengetahuan terhadap teori akuntansi yang mendasar maka pengetahuan akan dasar-dasar akuntansi merupakan suatu kunci utama, maka diharapkan dengan adanya dasar sebagai pegangan semua praktik dan teori akuntansi akan dengan mudah dilaksanakan. Namun, kenyataannya pendidikan akuntansi yang selama ini diajarkan di perguruan tinggi terkesan sebagai pengetahuan yang hanya berorientasikan kepada mekanisme secara umum saja, sangat jauh
berbeda apabila dibandingkan dengan praktik yang dihadapi di dunia kerja nantinya. Masalah tersebut tentu saja akan mempersulit bahkan membingungkan mahasiswa untuk lebih memahami konsep dasar akuntansi itu sendiri. Dengan demikian tingkat pendidikan akuntansi masih menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan yang diinginkan. Menurut Munawir (2004) ada tiga materi pokok tentang konsep dasar akuntansi yang harus dikuasai oleh mahasiswa dalam kuliah Akuntansi Pengantar, yaitu pemahaman tentang aktiva, modal, dan kewajiban. Dari ketiga materi tersebut mahasiswa diharapkan dapat mengikuti perkuliahan dengan baik dan benar karena dengan penguasaan yang baik terhadap aktiva, kewajiban dan modal akan mempermudah mahasiswa untuk memahami semua masalah-masalah akan yang ditemui dalam akuntansi. Penelitian sebelumnya mengenai pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap konsep dasar akuntansi telah dilakukan oleh Sar’i, dkk (2010). Penelitian tersebut meneliti mengenai tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi yang berbeda latar belakang sekolah menengah yaitu SMA, SMK dan Madrasah Aliyah di UIN
Suska Riau. Jumlah responden 29 mahasiswa jurusan akuntansi UIN Suska Riau yang berasal dari SMK jurusan Akuntansi, SMA jurusan IPS dan Madrasah Aliyah. Variabel yang diujikan adalah pemahaman tentang konsep persamaan akuntansi yaitu aktiva, kewajiban, dan modal. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan pemahaman mahasiswa terhadap akiva dan kewajiban, sedangkan satu variabel lainnya yaitu modal dinyatakan terdapat perbedaan pemahaman mahasiswa terhadap konsep dasar akuntansi. Sesuai dengan penjelasan diatas peneliti ingin kembali meneliti mengenai pemahaman dasar-dasar akuntansi dengan lebih memperluas obyeknya menjadi mahasiswa fakultas ekonomi yang terdiri dari program S1
Perumusan Masalah
Latar belakang pendidikan menengah mahasiswa S1 Akuntansi dan Manajemen yang berbeda ( dari Madrasah Aliyah, SMU jurusan IPA dan IPS, serta SMK) menimbulkan permasalahan terhadap pemahaman konsep dasar akuntansi, dimana untuk siswa SMU jurusan IPS dan SMK jurusan Akuntansi mendapatkan pemahaman konsep akuntansi lebih dini dibandingkan dengan yang lainnya. Berdasar permasalahan tersebut, timbul pertanyaan: 1. Apakah terdapat perbedaan secara signifikan terhadap
Akuntansi dan Manajemen yang berasal dari latar belakang pendidikan menengah yang berbeda. Dari perbedaan latar belakang tersebut pemahaman terhadap ilmu akuntansi mahasiswa tentu pula berbeda. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang disebarkan secara langsung kepada mahasiswa sebagai respondennya. Penelitian ini juga menguji kembali penelitian sebelumnya, sehingga peneliti terdorong untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dengan judul : ”ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA S1 AKUNTANSI DAN MANAJEMEN TERHADAP KONSEP DASAR AKUNTANSI” (Studi Empiris Pada Mahasiswa S1 Akuntansi dan Manajemen Universitas Semarang).
pemahaman tentang aktiva dan seberapa besar pemahaman tentang aktiva antara mahasiswa yang berasal dari Madrasah Aliyah, SMK, SMA jurusan IPA dan IPS ? 2. Apakah terdapat perbedaan secara signifikan terhadap pemahaman tentang kewajiban dan seberapa besar pemahaman tentang kewajiban antara mahasiswa yang berasal dari Madrasah Aliyah, SMK, SMA jurusan IPA dan IPS? 3. Apakah terdapat perbedaan secara signifikan terhadap pemahaman tentang modal dan seberapa besar pemahaman tentang modal antara mahasiswa yang berasal dari Madrasah Aliyah, SMK, SMA jurusan IPA dan IPS? Tujuan penelitian ini adalah, untuk mengukur perbedaan pemahaman dan
seberapa besar pemahaman mahasiswa yang berasal dari Madrasah Aliyah, SMK, SMA Jurusan IPA dan IPS terhadap konsep dasar akuntansi. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi Program Studi S1 Akuntansi dan Manajemen yang berguna untuk pembenahan metode pengajaran mata Kuliah Akuntansi Pengantar. Tinjauan Pustaka Pengertian Pendidikan Pendidikan merupakan pengaruh lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran dan sikapnya. Pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah/perguruan tinggi yang berlangsung secara teratur dan bertingkat mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat. Tujuan pendidik adalah untuk memperkaya budi pekerti, pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar mampu dan trampil dalam suatu bidang pekerjaan tertentu. Dalam pendidikan di perguruan tinggi, metode konvensional merupakan motode pembelajaran yang biasa dilaksanakan dan disukai oleh dosen dalam proses pembelajaran sehari-hari, karena paling mudah cara mengatur kelas. Menurut Wina (2005) dalam model pembelajaran konvensional mahasiswa ditempatkan sebagai objek belajar yang berperan sebagai penerima informasi secara pasif dan mahasiswa lebih banyak belajar secara individual dengan menerima, mencatat, dan menghafal materi. Metode konvensional lebih menekankan pada metode ceramah, metode ceramah adalah penuturan
bahan perkuliaha secara lisan (Nana, 2005). Pengertian Akuntansi Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan peringkasan pada peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidaktidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepat-tepatnya dan dengan petunjuk atau dinyatakan dalam uang, serta penafsiran terhadap hal-hal yang timbul daripadanya (Munawir, 2004). Dari definisi akuntansi tersebut diketahui bahwa peringkasan yang dimaksud adalah pelaporan dari peristiwa-peristiwa keuangan perusahaan yang dapat diartikan sebagai laporan keuangan. Jadi laporan keuangan menurut Myer dalam (Munawir, 2004) adalah : Dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar Neraca atau Daftar Pendapatan atau Daftar Rugi Laba. Akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambah daftar ketiga yaitu Daftar Surplus atau Daftar Laba yang tidak dibagikan/laba yang ditahan (Munawir, 2004). Dengan telah ditetapkannya salah satu bentuk laporan keuangan, maka perusahaan harus konsisten melaksanakannya agar laporan keuangan tersebut dapat dipedomani dengan baik serta untuk menghindari anggapan-anggapan yang kurang baik terhadap perusahaan. Dengan demikian laporan keuangan tersebut dapat dinilai serta diperbandingkan dengan periodeperiode sebelumnya.
Konsep Dasar Pemahaman Akuntansi Konsep dasar pemahaman akuntansi menurut Munawir terdiri dari tiga bagian utama yaitu aktiva, hutang dan modal. 1. Aktiva Dalam pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan (deffered changes) atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya (intangible asset) misalnya goodwill, hak paten, hak menerbitkan dan sebagainya. Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Berikut daftar aktiva lancar: Akiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual, atau dikonsumsi dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal). Elemen-elemen yang termasuk dalam aktiva lancar antara lain : a) Kas, uang yang tersedia untuk operasi perusahaan baik yang ada dalam perusahaan sendiri maupun ditempat lain atau sesuatu yang dapat dipersamakan dengan uang kas. b) Persediaan, meliputi barang-barang yang nyata dimiliki untuk dijual kembali baik melalui proses produksi dahulu maupun langsung dalam suatu periode operasi normal perusahaan. c) Piutang, baik piutang dagang maupun piutang wesel.
d) Piutang lainnya yang belum tertagih sampai pada akhir periode akuntansi. e) Semua investasi sementara. f) Semua beban/biaya yang dilakukan dimuka dan masih merupakan piutang pada akhir periode Akuntansi. Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan). Yang termasuk aktiva tidak lancar adalah 1) investasi jangka panjang. Bagi perusahaan yang cukup besar dalam arti mempunyai kekayaan atau modal yang cukup atau sering melebih dari yang dibutuhkan, maka perusahaan ini dapat menanamkan modalnya dalam investasi jangka panjang diluar usaha pokoknya. 2) Aktiva Tetap Merupakan aktiva perusahaan yang tidak dimaksudkan untuk diperjual-belikan melainkan untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan yang umurnya lebih dari satu tahun dan merupakan pengeluaran perusahaan dalam jumlah yang relatif besar. 3) Aktiva Tetap Tidak Berwujud Yaitu kekayaan perusahaan yang secara phisik tidak nampak, tetapi merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan. Yang termasuk dalam aktiva tetap tidak berwujud meliputi: Hak Cipta, Merk Dagang, Biaya Pendirian, Lisensi, Goodwill, dan sebagainya. 4) Beban / Biaya Yang Ditangguhkan
Biaya yang dibayar dimuka (Prepaid Expenses) dan biaya yang ditangguhkan (Deferred Charge) merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan akan tetapi mempunyai kegunaan atau menjadi beban tahuntahun yang akan datang. 5) Aktiva Lain-Lain Adalah semua aktiva perusahaan yang tidak dapat digolongkan dalam aktiva tersebut diatas, misalnya mesin-mesin yang tidak dapat dipakai lagi. 2. Hutang Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan ke dalam hutang lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang (Munawir, 2004). Hutang lancar ialah semua kewajiban keuangan yang harus di penuhi dalam satu periode operasi normal dan yang termasuk dalam hutang lancar. Sedangkan macam-macam hutang antara lain : a) Hutang Dagang (Account Payable) b) Wesel Bayar (Note Payable) c) Hutang yang timbul karena jasa-jasa yang sudah diterima tetapi belum dibayar (Accrued Expenses). d) Hutang atau Kewajiban Bersyarat (Contingent Liabilities) e) Pendapatan Yang Diterima Dimuka ialah semua penerimaan-penerimaan yang telah diterima tahun berjalan tetapi bukan merupakan penghasilan tahun berjalan sampai dengan akhir periode.
f) Hutang-hutang Jangka Panjang ialah semua kewajiban yang akan dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. g) Hutang-hutang Lainnya ialah semua kewajiban yang tidak dapat digolongkan kedalam hutang lancar maupun hutang jangka panjang. Perjanjian hutang dapat dikelompokkan ke dalam dua bentuk, kadang mengacu sebagai perjanjian negatif dan positif (Janes, 2003). 1. Perjanjian negatif umumnya menunjukkan aktivitas tertentu yang mengakibatkan substitusi aset atau masalah pembayaran kembali. Contoh perjanjian hutang negatif mencakup larangan terhadap merger, batasan peminjaman tambahan, batasan pembayaran dividen dan excess cash sweeps. 2. Perjanjian positif mensyaratkan peminjam melakukan tindakan tertentu, seperti menjaminkan aset atau memenuhi benchmark tertentu (biasanya rasio-rasio keuangan) yang mengindikasikan kesehatan keuangan. Contoh umum perjanjian hutang positif mencakup tingkat rasio current, leverage, probabilitas dan net worth minimal atau maksimum. Jadi perjanjian hutang baik bentuk negatif maupun positif dapat digunakan untuk membatasi konflik kepentingan yang potensial terjadi antara kreditur dan stakeholders perusahaan. Hutang yang dipergunakan secara efektif dan efisien akan meningkatkan nilai perusahaan (Herry dan Hamin, 2005) 3. Modal Adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik
Perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya (Munawir, 2004). a) Modal Sendiri Dalam perusahaan yang berbentuk perusahaan terbatas, modal dapat diklasifikasikan antara lain : 1) Modal yang disetor (modal saham, tambahan modal disetor / agio saham, hadiah / donasi).
3.5 Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian ini adalah : H1: Terdapat perbedaan secara signifikan terhadap tingkat pemahaman aktiva antara mahasiswa yang berasal dari Madrasah Aliyah, SMK, SMA jurusan IPS dan IPA H2: Terdapat perbedaan secara signifikan terhadap tingkat pemahaman
2) Laba yang ditahan (Retained Earning). 3) Modal Penilaian (Appraisal Capital). 3.4 Kerangka Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian Sar’I, dkk (2010) dengan memodifikasi variabel mahasiswa dari SMA jurusan IPA dan IPS. Dengan perbedaan mahasiswa akuntansi yang berasal dari latar belakang sekolah yang berbeda seperti yang tergambar dalam model penelitian berikut ini :
kewajiban antara mahasiswa yang berasal dari Madrasah Aliyah, SMK, SMA jurusan IPA dan IPS. H3: Terdapat perbedaan secara signifikan terhadap tingkat pemahaman modal antara mahasiswa yang berasal dari Madrasah Aliyah, SMK, SMA jurusan IPA dan IPS.
Metodologi Penelitian Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah aktiva, hutang dan modal. Definisi operasional masingmasing variabel yang digunakan dalam penelitian adalah: 1. Aktiva Dalam penelitian ini aktiva diartikan tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan (deffered changes) atau biaya yang masih harus
dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta yang tidak berwujud lainnya (intangible asset). Misalnya goodwill, hak paten, hak menerbitkan dan sebagainya (Munawir, 2004). Pada penelitian ini aktiva diukur menggunakan beberapa instrument. Intrumen ini terdiri dari (10) item pertanyaan dengan lima (5) skala likert. item-item tersebut mengacu dari penelitian Sar’I, dkk (2010). 2. Hutang Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain
yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan ke dalam hutang lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang (Munawir, 2004). Pada penelitian ini aktiva diukur menggunakan beberapa instrument. Intrumen ini terdiri dari (10) item pertanyaan dengan lima (5) skala likert. item-item tersebut mengacu dari penelitian Sar’I, dkk (2010). 3. Modal Modal adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik Perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya (Munawir, 2004). Pada penelitian ini aktiva diukur menggunakan beberapa instrument. Intrumen ini terdiri dari (10) item pertanyaan dengan lima (5) skala likert. item-item tersebut mengacu dari penelitian Sar’I, dkk (2010). Populasi dan Sampel Sebelum dilakukan penelitian sebenarnya maka dilakukan pilot testing yaitu menguji kuesioner mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi dan Manajemen Universitas Semarang yang terdaftar sebagai mahasiswa semester 3 yang aktif untuk tahun ajaran 2010/2011. Kuesioner diberikan langsung kepada responden dan tidak diperbolehkan membawa pulang karena penelitian ini mengukur kemampuan mahasiswa secara langsung akan pemahamannya terhadap konsep-konsep dasar akuntansi. Alasan ini sengaja dibuat agar responden tidak mencari referensi
sebagai jawaban sewaktu mengisi kuesionernya. Untuk melanjutkan hasil dari pilot testing tersebut, maka populasi ditetapkan adalah mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi dan Manajemen Universitas Semarang yang terdaftar sebagai mahasiswa semester 3 yang aktif untuk tahun ajaran 2010/2011 dan telah menyelesaikan mata kuliah akuntansi pengantar. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer yang berasal dari jawaban responden atas kuesioner yang dibagikan, sedangkan sumber data berasal dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada mahasiswa S1 Akuntansi dan Manajemen Universitas Semarang. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan adalah metode survey, yaitu dengan menggunakan kuesioner yang berupa pertanyaan–pertanyaan dan langsung ditujukan kepada objek penelitian dan harus dijawab secara langsung pula oleh obyek penelitian. Metode kuesioner penelitian ini bersifat tertutup (closed ended question) dimana responden penelitian diminta untuk memilih jawaban yang telah disediakan. Responden diminta untuk menunjukkan tingkat yang mereka yakini sesuai dengan keadaan pemahaman mahasiswa terhadap konsep dasar akuntansi, dengan memilih salah satu jawaban pada setiap item. Skala ordinal berupa skala likert dengan lima (5) poin, mulai dari (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) kurang setuju, (4) Setuju, (5) Sangat Setuju,
yang digunakan untuk mengukur dengan elemen-elemen yaitu aktiva, hutang dan modal. Metode Analisis Secara lengkap metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan tepat mengukur apa yang ingin diukur atau tidak. Validitas ditunjukkan oleh suatu indeks yang menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang ingin diukur. 2.
Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan konsistensi alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Suatu alat pengukur dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpa (a) . 0,60 untuk setiap kuesioner masing-masing variabel. 3. Uji Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) Untuk menguji perbedaan mahasiswa yang berasal dari SMA jurusan IPA dan IPS maka alat uji yang digunakan Uji Multivariate Analysis of Variance (MANOVA), untuk melihat Berdasarkan data primer yang diolah identitas responden dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis 1. Jenis Kelamin
2.
Identitas responden dilihat dari jenis kelamin dapat diklasifikasikan menjadi akuntan pria dan akuntan wanita. Tabel menyajikan
homogenitas data antara mahasiswa yang berasal dari SMA jurusan IPA dan IPS dilakukan uji Levene’s Test. Level Confindence pada penelitian ini adalah 95 % dengan level toleransi kesalahan adalah 5 %. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Pengisian kuesioner dilaksanakan pada akhir Desember 2010 , dilakukan dengan memberikan kuesioner tersebut kepada mahasiswa Jurusan Manajemen dan Akuntansi pada saat perkulihan berlangsung. Proses pengumpulan data dilaksanakan kurang lebih 3 minggu, selesai pada awal Januari 2011. Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 200 kuesioner dan diberikan kepada mahasiswa Jurusan Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Semarang. Dari 200 kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa sebanyak 178 kuesioner atau 89% kuesioner yang dikembalikan, sedangkan sebanyak 22 kuesioner atau 11% kuesioner yang tidak dikembalikan. Dari 178 kuesioner tidak semua kuesioner dijawab atau diisi, sebanyak 123 kuesioner atau 69,1% yang dijawab atau diisi, sedangkan 55 kuesioner atau 30,9% lainnya tidak dijawab atau diisi. Identitas Responden kelamin, uisa, semester perkuliahan, latar belakang pendidikan sebelum masuk perguruan tinggi sebagai berikut :
identitas responden berdasarkan jesnis kelamin responden sebagai berikut : 3.
4. Responden 5. Jenis Kela min
9. Wanit
Jenis Kelamin
a
6. J
7. Pe
u rse m nt la as h e 8. Pria 10. 5 12. 43, 4 9 18. Tabel menunjukkan bahwa responden yang berpartisipasi 19. 20. Jurusan
21. Identitas responden berdasarkan jurusan dapat diklasifikasikan menjadi jurusan manajemen dan jurusan akuntansi. Tabel menyajikan identitas responden dilihat dari jurusan. 22. Jurusan Responden 23. Jur 24. F 25. Per usa re sen n k tas ue e ns i 36. 37. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa mayoritas responden berasal dari jurusan
11. 6
%
9
13. 56,
1 % 14. Jumla 15. 1 16. 10 h 2 0 3 % 17. Sumber : Data Primer yang diolah 2011 dalam penelitian ini adalah 43,9% pria dan 56,1% wanita.
26. Ma
28. 67 30. 54, naj 5 29. 56 em % en 31. 45, 27. Ak 5 unt % ans i 32. Ju 33. 12 34. 100 mla 3 % h 35. Sumber : Data Primer yang diolah 2011 manajemen yaitu sebanyak 54,5% dan sisanya berasal dari jurusan akuntansi sebanyak 45,5%.