ALIH KODE TUTURAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR KELAS VII. MTsN LUMPO KABUPATEN PESISIR SELATAN Widya Rahmi1, Marsis2, Elvina Saibi3 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-Mail:
[email protected] ABSTRACT The aim of this research was to describe :(1) code switching in teachers’ speech, (2) the function of code switching in teachers’ speech and (3) the cause of code switching in teachers’ speech. This research used theory about the code switching stated by Nursaid and Marjusman Maksan (2002: 108). This research was qualitative research by using descriptive method in the form of written words or oral investigated. The method of this research was descriptive method, was collecting data by using tape recorder, analyze and make a conclusion. The data of this research was teachers’ speaking record in the teaching-learning process at MTSN Lumpo of Pesisir Selatan Regency. The object of this research was code switching that have been done by teachers when they were teaching in the class. Based on the analysis result showed that two causes of code switching were: Performance skill of speaking from Indonesian to Minangkabaunese, what the teacher were teaching transfer the knowledge to the students in front of the class, while the causes of code switching due the interference of related bilingual did not found by the writer. The writer also found the function of code switching among teachers’ speaking. Related to the result of this research can be concluded that the causes of code switching among teachers’ speaking aimed to the students understand all material teaching that teacher transferred, to develop a good atmosphere communicative between students and teachers, and to warm the class situation in order to create a comfort class atmosphere at the time of teaching learning process was going on. Key words: Code Switching, Teacher’s Speech masyarakat untuk saling berhubungan dan
Pendahuluan
berinteraksi. Karena merupakan suatu sistem, Bahasa adalah suatu alat komunikasi yang
bahasa itu mempunyai aturan-aturan yang
bersifat arbitrer yang digunakan oleh manusia untuk
memberikan
informasi
saling bergantung dan mengandung stuktur
dalam
unsur-unsur
berinteraksi dengan orang lain. Pandangan
dipakai
secara
pergaulan-pergaulan dan perhubungan sesama
lambang berupa bunyi yang bersifat sewenangyang
dianalisis
mendasar ialah fungsi komunikasi yaitu alat
tokoh bloomfield bahwa bahasa adalah sistem
(arbitrer)
biasa
terpisah-pisah. Fungsi bahasa yang paling
yang muncul dari linguistik stuktural dengan
wenang
yang
manusia.
oleh 1
Komunikasilah
yang
sangat
memungkinkan terjadinya suatu sistem sosial
(Nababan, 1984:2), sosiolinguistik merupakan
atau masyarakat (Nababan, 1984:48). Dalam
perpanduan antara linguistik dan sosiologi,
suatu masyarakat yang terdiri dari berbagai
linguistik adalah ilmu yang membahas tentang
suku, bahasa, budaya, dan latar belakang yang
kebahasaan sedangkan sosiologi adalah ilmu
berbeda dalam berinteraksi antar sesamanya
yang berhubungan dengan masyarakat. Jadi
sering kali menimbulkan suatu masalah dalam
dapat kita lihat hubungan antara bahasa dan
berbahasa.
pengunaanya. Dari hubungan antara bahasa dan pengunaanya akan ditemui satu fenomena
Masalah
bahasa
tersebut
diantaranya
dalam
adalah penggunaan dua bahasa dalam satu
berbahasa.
Salah
satunya
adalah
pengunaan dua bahasa atau disebut dengan
interaksi bahasa juga mempunyai kaitan yang
kedwibahasaan.
erat dengan tingkat sosial dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah yang bersekolah
Kedwibahasaan atau bilingualisme ialah
dengan orang yang tidak sekolah, interaksi
praktek
antara mereka sangat berbeda. Selain dari
berganti-ganti
tingkat sosial dalam masyarakat, bahasa juga
itu,
dapat kita lihat pada budaya seseorang. Chaer
berpendapat bahwa bilingualisme diartikan
(2004:217) mengatakan bahwa bahasa adalah
sebagai penggunaan dua bahasa oleh seorang
bagian dari budaya. Di mana bahasa itu berada
penutur dalam pergaulannya dengan orang lain
di
secara bergantian.
bawah
lingkup
kebudayaan.
Kalau
penggunaan
(Chaer
dua
bahasa
secara
Rusyana(1998:1 ). Sementara dan
Agustina
2004:
84
)
kebudayaan itu adalah suatu sistem yang mengatur
interaksi
manusia
di
Pada umumnya masyarakat di Indonesia
dalam
sering menggunakan dua bahasa (bilingual)
masyarakat, maka bahasa adalah suatu sistem yang
berfungsi
sebagai
sarana
atau lebih dari dua bahasa (multilingual).
yang
Selain
berlangsungnya interaksi itu. Kajian seperti ini
bahasa
Indonesia
sebagai
bahasa
nasional, mereka juga menggunakan bahasa
dapat kita lihat dalam suatu bidang ilmu yaitu
daerahnya dalam berkomunikasi baik secara
sosiolinguistik.
formal maupun informal. Kebanyakan dari Sosiolinguistik adalah pembahasan dari
mereka memakai bahasa Indonesia sebagai
bahasa sehubungan dengan penutur bahasa itu
bahasa kedua dan bahasa daerah sebagai .
sebagai anggota masyarakat bahwa linguistik
bahasa pertama. Dalam penggunaan bahasa,
juga mempelajari suatu bahasa tentang aspek-
faktor-faktor
aspek kemasyarakatan, khususnya perbedaan-
pemilihan
perbedaan yang terdapat dalam bahasa dan
peristiwa yang disebut alih kode dan campur
berkaitan
kode
dengan
faktor
kemasyarakatan. 2
diatas kode,
dapat
termasuk
mempengaruhi di
dalamnya
Beralih kode merupakan suatu aspek dan
Nursaid dan Maksan (2002: 107) peristiwa alih
tingkah laku yang lazim dalm kebiasaan
kode merupakan sesuatu yang alamiah dan
komonikasi
wajar, bahkan merupakan salah satu strategi
dwibahasawan.
Chaer
dan
Agustina (2004:107) mendefinisikan alih kode
berkomunikasi.
sebagai gejala peralihan pemakain bahasa Alih kode yang akan diteliti adalah di
karena berubahnya situasi. Sementara itu Chaer
Madrasah
dan Agustina (2004: 107) menyatakan alih
(MTsN)
di
KecamatanLumpo
Kabupaten Pesisir Selatan, pada umumnya
kode bukan saja terjadi antar bahasa tetapi
guru-guru
dapat juga terjadi antara ragam-ragam atau
di
sekolah
tersebut
banyak
menggunakan bahasa Minangkabau di daerah
gaya bahasa yang terdapat dalam satu bahasa.
Lumpo Kabupaten Pesisir Selatan. Jadi, tidak Lingkungan sekolah merupakan situasi
tertutup kemungkinan pada saat proses PBM
formal. Dalam situasi formal, guru sebagai
berlangsung guru menggunakan ragam bahasa
pengajar dituntut menggunakan bahasa resmi.
resmi yaitu bahasa Indonesia kadang-kadang
Akan tetapi dalam kegiatan mengelola proses
beralih ke bahasa Minangkabau, atau dari
belajar-mengajar,
memiliki
bahasa Minangkabau ke bahasa Indonesia.
mengkomunikasikan
Peralihan bahasa yang digunakan ,apabila guru
program pengajaran kepada anak didik, salah
terlalu sering melakukan alih kode dalam
satunya
mengajar
keterampilan
guru
untuk
adalah
harus
menyampaikan
materi
pembelajaran. Tujuan materi pelajaran akan tercapai
dengan
pembelajaran
akan
baik
apabila
tercapai
dengan
disampaikan
dengan
bahasa
terjadi
kekeliruan
materi Ditinjau dari segi alih kode seorang guru
baik
tidak dibenarkan untuk menggunakan bahasa daerah, atau bahasa asing dalam PBM, karena
yang
situasi PBM di sekolah adalah situasi resmi dan
komunikatif yaitu bahasa yang bisa dimengerti
harus menggunakan bahwa bahasa resmi yaitu
oleh siswa salah satunya menggunakan alih
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
kode.
Berdasarkan urain di atas tersebut penulis
Alas an guru beralih kode dalam proses
tertarik untuk melakukan penelitian tentang
belajar mengajar siswa tidak merasa bosan dan lebih
akan
berbahasa pada siswa.
apabila materi pembelajaran yang diberikan dapat
maka
mudah
disampaikan
memahami guru.
pelajaran
untuk
ingin menganalisis alih kode tindak tutur dalam
memudahkan berinteraksi dengan siswa, baik
proses belajar-mengajar di setiap kelas, dan
bertanya
enam mata pelajaran di sekolah, di kelas VII
jawab
Selain
tentang
itu,
masalah ini. Penulis
yang
materi
atau
menjelaskan materi kepada siswa. Menurut
MTsN Lumpo Kabupaten Pesisir Selatan. 3
orang dengan tidak adannya peranan tertentu dari
2.1 Kedwibahasaan
kedua bahasa itu. Artinya kedua bahasa itu dapat Kedwibahasaan atau bilingualisme merupakan
digunakan kepada siapa saja, kapan saja, dan dalam
bagian kajian linguistik dalam sosiolinguistik.
situasi bagaimana saja. Pemilihan bahasa mana
Sebenarnya, istilah bilingualisme dalam bahasa
yang
Indonesia disebut juga kedwibahasaan. Menurut
Berdasarkan
berkenaan dengan penggunaan dua bahasa atau dua
diambil
menyatakan secara sosiolinguistik, bilingualisme
bahwa
kedwibahasaan
Alih kode (code switching) yang merupakan salah satu wujud penggunaan bahasa oleh seorang
secara bergantian, dari bahasa yang satu ke bahasa
dwibahasawan, yaitu beralih dari bahasa yang satu
yang lain, oleh seorang penutur. Pendapat yang
kebahasa yang lain pada waktu berbicara (Rusyana
sama juga dikemungkakan oleh Bloomfield (dalam
1988:24). Fallis (dalam Nursaid dan Maksan
Chaer dan Agustina, 2004:85) yang mengatakan
(2002:108) mengatakan bahwa alih kode adalah
bahwa bilingualisme adalah kemampuan seorang
penggunaan secara bergantian atau dua bahasa . Di
penutur untuk menggunakan dua bahasa dengan
Pietro (dalam Nursaid dan Maksan, 2002:108)
sama baiknya.
mendefenisikan alih kode sebagai penggunaan
Selanjutnya Chaer dan Agustina
lebih dari satu bahasa oleh para komunikan dalam
(2004:86) mengatakan bahwa bilingualisme adalah
pelaksanaan tindak tutur.
kemampuan menggunakan bahasa oleh seorang
penggunaan dua atau lebih variasi-variasi bahasa
secara teknis mengacu pada pengetahuan dua buah
dalam percakapan atau interaksi yang sama.
bahasa bagaimana pun tingkatnya. Menurut Chaer (2004:86)
menyatakan
Nursaid dan maksan
(2002:108) mengatakan bahwa alih kode adalah
dengan sama baik atau hampir sama baiknya, yang
Menurut Chaer dan Agustina(2004:107) alih
bahwa
kode adalah gejala peralihan pemakain bahasa
seorang yang tahu akan dua bahasa atau yang lebih
karena perubahan situasi. Jadi perubahan situasi
berarti bilingual. Selanjutnya
kesimpulan
2.2 Alih Kode
bahwa
bilingualisme diartikan praktik penggunaan bahasa
Agustina
kedwibahasaan
hari.
lain secara bergantian. Chaer dan Agustina
dan
pengertian
dua bahasa oleh penutur dalam pergaulan sehari-
seorang penutur dalam pergaulannya dengan orang
tegas
kepada
(bilingualisme) adalah suatu kebiasaan memakai
diartikan sebagai penggunaan dua bahasa oleh
dengan
tergantung
(bilingualisme) menurut para ahli di atas dapat
kode bahasa. Chaer dan Agustina (2004:84)
mengatakan
digunakan
kemampuan si pembicara dan lawan bicarannya.
Chaer dan Agustina (2004:84) bilingualisme
(2004:87)
harus
juga mempengaruhi terjadinya peralihan kode. Chaer dan Agustina (2004:91)
Pendapat yang sama juga dikemungkakan oleh
salah satu ciri bilingualisme adalah digunakan dua
Trudgill (dalam Nursaid dan Maksan, 2002:108)
bahasa atau lebih oleh seorang atau sekelompok
yang 4
memandang
bahwa
alih
kode
lebih
dipengaruhi oleh faktor tuturan situasi.
Nursaid
(2002:121) mengemukakan enam kategori alih
dan Maksan (2002:108) menyatakan bahwa alih
kode dalam percakapan. Kategori percakapan
kode merupakan penggunaan beberapa bahasa
tersebut adalah (1) mengutip, (2) mengkhususkan
secara bergantian oleh dwibahasawan (bilingual)
orang yang dituju, (3) menyampaikan seruan, (4)
atau aneka bahasawan (multilingual). Berbeda
mengulangi pernyataan, (5) membatasi pesan, (6)
dengan Appel yang menyatakan alih kode itu
personalisasi.
terjadi antar bahasa, maka Hymes (dalam Chaer
METODOLOGI
dan Agustina, 2004:107) menyatakan alih kode itu
Berdasarkan
permasalahan
yang dibahas
bukan hanya terjadi antar bahasa, tetapi juga terjadi
dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini
antar ragam-ragam atau gaya-gaya yang terdapat
merupakan penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor
dalam satu bahasa.
Meleong (2010:5), mendefenisikan metododologi
Kemudian peralihan dari masalah yang satu ke
kualitatif
sebagai
prosedur
penelitian
yang
masalah yang lain juga digolongkan ke dalam
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
konsep alih kode (Pateda, 1987:86). Sebagai
tertulis dan lisan dari orang-orang dan perilaku
contoh
tidak
yang dapat diamati. Penulis menggunakan metode
direncanakan sering kali terjadi persoalan yang
deskriptif untuk mencapai tujuan yang tepat sesuai
dibicarakan melompat-lompat. Konsep alih kode
dengan masalah yang diteliti. Sesuai dengan
juga
Agustina
pendapat yang dikemukakan oleh Surakhmand
(2004:107) yaitu peristiwa pergantian bahasa yang
(1982:193), metode deskriptif yaitu metode yang
digunakan atau berubahnya ragam santai menjadi
dilakukan dengan jalan mengumpulkan, menyusun,
ragam resmi atau ragam santai inilah yang disebut
mengklasifikasikan,
peristiwa alih kode dalam sosiolinguistik.
menginterpretasikan data. Data yang diperoleh
pada
waktu
ditemukan
oleh
pertemuan
Chaer
yang
dan
Berdasarkan beberapa pendapat pakar bahasa,
menganalisis,
dan
akan dideskripsikan untuk menjawab pertanyaan
dapat disimpulkan bahwa alih kode adalah
penelitian.
peralihan atau pergantian dua bahasa atau lebih.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
Peralihan ini dilakukan secara sengaja oleh
menggunakan
komunikasi atau penutur untuk pencapaian sasaran
Surakhmad (1982:162), teknik observasi langsung
dalam berkumunikasi, sehingga mudah dipahami
adalah teknik pengumpulan data di mana peneliti
oleh lawan bicara.
hanya mengamati secara langsung terhadap gejala-
2.2.1 Fungsi Alih Kode
gejala subjek yang diselidiki. Pengamatan itu
Alih kode secara umum berfungsi untuk
observasi
langsung.
Menurut
dilakukan di dalam situasi sebenarnya. Peneliti
memberikan keterpahaman antar penutur dengan
tidak
lawan tutur yang disebabkan situasi pokok
diselidiki.
pembicaraannya berubah. Nursaid dan Maksan 5
berperan
serta
dalam
observasi
yang
Adapun langkah dalam mengumpulkan data
tuturan beralih kode dengan menggunakan bahasa
peneliti ini adalah: (1) merekam tuturan yang
Indonesia. Tuturan yang disampaikan sebelumnya
terjadi dalam proses belajar mengajar dengan
oleh guru tersebut” ibuk jelaskan ya, apa saja yang
menggunakan alat tape recorder, (2) memindahkan
termasuk unsur-unsur berita Putri?”. Alih kode
atau mentraskipkan data yang telah direkam dalam
yang disampaikan dalam proses belajar mengajar
bentuk
tersebut untuk mengkhususkan siswa agar siswa
tertulis,
(3)
menentukan
dan
mengelompokan tuturan yang telah menggunakan
paham apa yang disampaikan guru.
alih kode dalam PBM.
Alih kode ini muncul yang disebabakan
Penganalisisan data dilakukan sebagai berikut (1)
karena guru ingin memastikan apakah
mengidentifikasi
(2)
paham dengan pelajaran yang sedang dipelajarinya.
menafsirkan penyebab terjadinya alih kode dalam
Dan alih kode ini juga bertujuan untuk memudah
proses PBM, (3) menafsirkan tujuan guru dalam
komunikasi dalam pembelajaran yang dipelajari
dan
mengklasifikasikan,
siswa
menggunakan alih kode, (4) menyimpulkan hasil data.
Data 2
4.2 Analisis Data
Sudah mengerti semuanya kalian yang ibu jelaskan? Yang perempuan yang laki-laki, lai jaleh apo yang ibuk tarangkan di munko tadi, kalau indak juo mangarati tentang pengertiannyo biar ibuk jalehkan baliak.
1 Tuturan guru dalam mata pelajaran bahasa Indonesia Data 1
Pada data (2) terjadi alih kode dari bahasa
Aa itu ibuk jalehan, apa saja yang termasuk unsurunsur berita, Putri?
Indonesia ke bahasa Minagkabau. Pada data (2) tersebut
Biar ibuk jelaskan ya, apo sajo yang tamasuak dalam unsur-unsur barita, Putri?
guru
sudah
menggunakan
bahasa
Indonesia dengan bertuturan,” Sudah mengerti semuanya
kalian
yang
ibu
jelaskan?
Yang
Pada data (1) tersebut terdapat tuturan oleh
perempuan yang laki-laki” karena siswa banyak
guru terhadap siswa yaitu alih kode dari bahasa
yang ribut di belakang dan bertanya kepada
Minangkabau ke bahasa Indonesia. Pada data (1)
temannya sebelah dan guru langsung beralih kode
trsebut guru menjelaskan tentang pengertian unsur-
dalam
unsur berita, tetapi guru berusaha meyakinkan
Minagkabau” lai jaleh apo yang ibuk tarangkan di
siswa supaya mengerti apa yang dijelaskannya
munko tadi, kalau indak juo mangarati tentang
dalam
guru
pengertiannyo biar ibuk jalehkan baliak.” Alih
Menggunakan tuturan alih kode dari bahasa
kode tersebut berfungsi untuk mengharapkan siswa
Indonesia ke bahasa Minagkabau dengan berkata
memperhatikan materi pada saat guru menjelaskan
“Aa itu ibuk jalehan.” Kemudian guru melanjutkan
dan agar siswa tersebut mudah memahami apa
materi
tersebut.
Sehingga
6
pembelajaran
tersebut
ke
bahasa
yang dijelaskan guru. Tujuan guru beralih kode
tersebut semua siswa siap-siap untuk membacakan
adalah guru meminta siswa menanyakan kembali
karangannya di depan kelas, guru juga melanjukan
pelajaran yang belum siswa pahami.
tuturanya dengan menggunakan bahasa Indonesia” coba Putri bacakan karangannya semua dengarkan
Data 3
pengalaman Nah sekarang coba kalian buat sebuah karangan yang berpengalaman didiri kalian? Lai bisa kalian mambek sebuah karangan yang idak bisa kalian lupokan kan.
yaitu
siswa mudah
yang pernah maliek pengumuman di sakola atau tampek lain? Tujuan tersebut agar siswa cepat memahami apa yang di jelaskan gurunya di depan.
mengerti apa yang di sampaikan guru di depan siswa
siswa
bertuturan dalam bahasa Minangkabau ” siapo
kode ini disebabkan guru ingin siswa lebih
agar
agar
Indonesia, minsalnya pada saat dalam PBM guru
Tuturan tersebut
disampaikan guru dalam PBM. Munculnya alih
tujuan
siswa
alih kode dari bahasa Minangkabau ke bahasa
berfungsi agar siswa mudah memahami apa yang
dengan
kepada
dari data (5) di atas terjadilah tuturan guru,
bisa kalian mambuek sebuah karangan yang indak
kelas
menekakan
siapo yang pernah maliek pengumuman di sakola atau tampek lain? Siapa yang pernah melihat pengumuman di sekolah atau di tempat lain.
agar siswa mudah mengerti, pada data di atas ” lai kalian lupokan kan”
keraskan
Data 5
memahami apa yang disampaikan guru ke siswa
bisa
Putri,
mempunyai keberanian tampil di depan kelas.
bahasa Indonesia ke bahasa Minagkabau. Guru supaya
dibacakan
suaranya Putri”. Tujuan guru beralih kode tersebut
Berdasarkan data (3) terjadilah alih kode
menggunakan alih kode
yang
Dalam tuturan tersebut guru juga beralaih kode
mudah
kebahasa Indonesia” Siapa yang pernah melihat
mengerjakan tugasnya
pengumuman di sekolah atau di tempat lain”
Data 4
tujuannya agar siswa juga bisa memahaminya dengan apa yang disampaikan guru, dengan
Cubo Putri ka mungko baco karangan yang dibuek tu, kalu indak namuah indak dapek nilai do? Semua dengarkan pengalaman yang dibacakan Putri, keraskan suaranya Putri. Pada data (4)
menjelaskan dua bahasa tersebut dari bahasa dari bahasa Minangkabau ke bahasa Indonesia.
terjadi alih kode dalam
4.1.1.2 Alih Kode Ttuturan Guru dalam Mata Pelajaran PPKN
berbahsa Indonesia ke bahsa Minagkabau, tuturan tersebut terjadi waktu guru menyuruh siswa
berkata” cubo Putri kamungko bacokan karangan
Data 6 Siapa yang bisa menjelaskan peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam masyarakat? Siapo yang bisa apo itu peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam masyarakat ko.
yang dibuek tu, kalau indak namuah indak dapek
Pada data (6) tersebut terjadi tuturan guru
nilai do” setelah siswa mendengar tuturan guru
dalam mata pelajaran di atas terjadi alih kode dari
membacakan karangannya kedepan kelas dan guru menggunakan
bahasa
Minangkabau
dengan
7
bahasa Indonesia kebahasa Minangkabau. dalam
beralih kode dalam PBM yaitunya menekankan
PBM di atas yaitunya guru ingin memberikan
agar siswa bisa menjawab apa yang sampaikan
penegasan kepada siswa agar siswa mudah
guru.
memahami apa yang disamapaikan guru. Pada
Data 8
mulanya, guru menggunakan bahasa Indonesia
Iya seperti itu Wela? Indak mang ngak ajo do
dalam PBM tersebut untuk bertanya kepada siswa
Pada data (8) terjadinya alih kode tuturan guru
dengan berkata” siapa yang bisa menjelaskan
yaitu
peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam
Minangkabau. Sewaktu siswa menggulang kembali
masyarakat” untuk memastikan apakah siswa
apa yang di ucapkan guru Melihat kejadian tersebut
paham apa yang disampaikan guru di depan, dan
guru langsung bertuturan menggunakan bahasa
seterusnya
bahasa
Minangkabau dengan berkata” indak mang ngak
Minangkabau dengan berkata” siapao yang bisa
ajo do” mendengar perkataan guru tersebut semua
apo itu peraturan yang mengenai tingkah laku
siswa diam, guru langsung melanjutkan tuturannya
manusia di masyarakat” di saat itulah terjadinya
menggunakan bahasa Indonesia” iya seperti itu
guru mengucapakan bahasa minangkabau dalam
Wela” Alih kode yang dimunculkan oleh guru
PBM. Jadi alih kode ini berfungsi agar siswa
disebabkan siswa tidak mau menjawab pertanyaan,
paham apa yang disampaikan guru. Dengan begitu
guru langsung bertuturan menggunakan bahasa
, tujuan guru beralih kode adalah agar siswa paham
Minagkabau yang berfungsi untuk siswa
agar
dengan pelajarannya.
siswa
guru
guru
menggunakan
Data 7
dari
bahasa
punya
menggunakan
Indonesia
keberanian. tuturan
ke
Tujuan
tersebut
bahasa
yaitunya
Coba Wela jelaskan apa itu ciri-ciri hukum? Cubo
memberikan keberanian kepada siswa agar siswa
Wela jaleh han baliak
bisa menjawab pertanyaan yang disampaikan guru.
Pada data (7) terjadi alih kode dalam satu 4.1.1.3 Alih Kode Tuturan Guru Dalam Mata
pertanyaan guru kepada siswa yaitu dari bahasa
Pelajaran IPA
Indonesia ke bahasa minangkabau. tturan ini terjadi
Data 9
sewaktu guru memberi pertanyaan kepada siswa
Ulang kembali Azira yang ibu jelaskan barusan?
untuk bisa menjelaskan atau mengulang kembali
Capek lah Azira ulang baliak a
pelajaran yang sudah di jelaskan guru. Guru
Pada data (5) terjadi Tuturan guru dalam mata
menggunakan bahasa Indonesia dengan dengan
pelajaran di atas, tuturan di atas terjadi alih kode
berkata” coba Wela jelaskan ciri-ciri hukum”
satu kalimat ke kalimat lainya. Sewaktu guru
dengan itu siswa agak bingung dengan ucapan yang
disamapaikan
menggunakan
bahasa
guru.
Selanjutnya
Mianangkabau
menyuruh siswa mengulang kembali apa yang telah
guru
di jelaskan guru. Guru langsung beralih kode ke
dengan
bahasa Minangkabau dengan berkata” capek lah
berkata” cubo Wela jaleh han baliak” tujuan guru 8
Azira ulang baliak aa” dengan guru beralih kode
kembali apa yang disampaikan guru, awal mulanya
seperti itu agar siswa cepat memahami apa yang di
guru menggunakan bahasa Minangkabau dengan
sampaikan guru, setelah itu guru juga langsung
berkata” cubo tunjuk tangan siapo yang tau”
beralih
mendengar peryataan guru tersebut semua siswa
kode
dengan
menggunakan
bahasa
Indonesia” ulang kembali Azira yang ibu jelaskan
diam
barusan” munculnya alih kode pada data yaitu rasa
menggunkan
kekecewaan oleh guru karena siswa tersebut tidak
tuturan yang di munculkan guru disebabkan siswa
paham apa yang disampaikan guru. Tujuannya
ragu-ragu
untuk
adalah agar siswa dapat memahami apa yang di
langsung
bertuturan
sampaikan guru
Minagkabau yang berfungsi agar siswa yang dituju
Data 10
guru
bahasa
mempunyai
Apa contoh satuan baku? Coba Cece sabuin apo contoh satuan baku, inadk galak-galak ajo di balakang tu do.
langsung
melanjutkan
Indonesia”
menunjuk
coba
tangannya
menggunakan
keberania.
Tujuannya
dengan Putri”
guru bahasa
adalah
memberikan semangat kepada siswa untuk berani menujuk tangan 4.1.1.4 Alih Kode Tuturan Guru Dalam Mata
Pada data (10) Alih kode dari bahasa
Pelajaran IPS
Indonesia ke bahasa Minangkabau terjadi pada
Data 12
tuturan di atas adalah guru ingin memberikan
Coba ilham ulang kembali apa itu individu dengan kelompok? Capek lah Ilham ulang baliak
penegasan kepada siswa pada awalnya guru menggunakan bahasa Indonesia dengan berkata”
Pada (12) data diatas terjadi alih kode dari
apa contoh satuan baku” semua siswa diam karena
bahasa Indonesia ke bahasa Minangkabau .
belum paham apa yang disampaikan guru, lalu guru
awalnya guru menggunakan bahasa Indonesia
langsung bertuturan ke bahasa minangkabau
dengan berkata” coba Ilham ulang kembali apa itu
dengan berkata kepada salah satu siswa tersebut”
individu dengan kelompok” untuk mengetahui
coba Cece sabuin apo contoh satuan baku inadk
apakah siswa sudah mengerti atau belum dengan
galak-galak ajo di balakang tu do” alih kode ini
pelajaran yang sudah di pelajarinya. Lalu guru
berfungsi untuk siswa paham dengan materi yang
melanjutkan kebahasa Minagkabau” capek lah
disampaikan
ilham ulang baliak”
guru
yang
sudah
di
jelaskan.
Tujuannya yaitunya guru beralih kode agar siswa
Tuturan
paham dengan pelajaran yang sudah dipelajarinya.
ini
disebabkan
guru
ingin
mengetahui apakah siswa sudah paham atau belum
Data 11
dengan pelajaran yang diterangkan guru, yang
Cubo tunjuk tangan si apo yang tau? Coba Putri
berfungsi untuk menghimbau siswa untuk bertanya
Pada data (11) di atas terjadi alih kode dari
kembali tentang pelajaran yang belum mereka
bahasa Minangkabu ke bahasa Indonesia, saat guru
paham. Tujuannya adalah memintak siswa untuk
menyuruh salah satu siswa untuk menjelaskan
9
merefleksi kembali pelajaran yang telah di
yang telah disampaikan guru atau seruan yang
jelaskan.
disampaikan guru dalam PBM. Lalu tujuan guru
Data 13
beralih kode agar siswa cepat memahami apa yang
Kalau tidak ada yang bertanya sekarng semuanya catat yang di catat teman kalian di depan? Capek di catat yo, catatan sado alahnyo harus rapi yo. Pada
di sampaikan guru. 41.1.5 Alih Kode Tuturan Guru Dalam Mata Pelajaran Agama
data 13 tersebut, terjadi alih kode
Data 15
dalam PBM dari bahasa Indonesia ke bahasa Minangakabau.
tuturan
terjadi
sewaktu
Sadonyo dangaan ibuk manjalehan nyo yo, beko ibuk tanyo baliak? Jelas semuanya
guru
menyuruh siswanya mencatat yang telah di
Dari data 15 di atas terjadi alih kode dari
jelaskan guru. Sewaktu Guru menyuruh semua
bahasa Minagkabau ke bahasa Indonesia. Awalnya
siswa mencatat guru tersebut menggunakan bahasa
pada saat PBM berlangsung guru menggunakan
Indonesia dengan berkata” kalau tidak ada yang
bahasa Minagkabau berkata” sadonyo danggan
bertanya sekarang catat yang di catat teman kalian di
depan”
setelah
itu
guru
juga
ibuk manjalehan nyo yo, beko ibuk tanyobaliak”
langsung
menanyakan kepada semua siswa untuk menyuruh
menggunakan bahasa Minagkabau dengan berkata”
semua siswa memperhatikan guru di depan kelas
capek di catat yo cacatan sado alahnyo harus rapi
ketika guru menjelaskan materi pembelajaran.
yo” tujuan guru bertuturan seperti itu yaitunya supaya
semua
siswa
mengukuti
apa
Setelah itu guru langsung bertuturan dengan
yang
menggunakan bahasa Indonesia” jelas semunya”
disampaikan atau yang dipeintahkan guru ke siswa
alih kode ini berfungsi untuk menghimbau siswa
pada saat PBM berlansung.
agar siswa tidak bermain-main dalam belajar.
Data 14 Semua
sudah
Tujuan paham
yang
ibu
jelasakan?
alih
kode
ini
agar
siswa
dapat
memperhatikan guru saat menjelaskan materi
Mangarati kasado e
pembelajaran.
Pada data 14 terjadi Alih kode yaitu bahasa
Data 16
Indonesia ke bahasa Minangkabau pada saat PBM Sekarang semuanya kerjakan yang ibu suruh? Jan bamain-main juolai beko indak siap
berlangsung. Sewaktu guru menanyakan kepada siswa apakah siswa paham apa yang disampaiakn
Pada data 16 terjadi peralihan bahasa Indonesi
guru. Guru bertuturan dengan menggunakan bahasa
ke bahasa Minagkabau. pada awalnya guru masih
Indonesia dengan berkata” semua sudah paham
menggunakan bahsa Indonesia dengan berkata “
yang ibu jelaskan” dan siswa semuanya menjawab
sekarng semuanya kerjakan yang ibu suruh” ketika
paham. Lalu guru langsung juga menggunakan bahasa
Mianagkabau”
mangarati
kasado
itu ada siswa yang agak kebingugan mendengar
e”
perkataan guru dan guru langsung berinisiatif
fungsinya adalah supaya siswa tidak bingung apa
menggunakan bahasa Miangkabau” jan bamain10
main juo lai beko indak siap yang di karajoan do”
guru di saat guru menjelaskan materi. Lalu guru
tujuan guru mengunakan alih kode adalah agar
juaga menggunakan bahasa Minagkabau dengan
siswa mudah memahaminya apa yang disampaikan
berkata”
guru dalam prose PBM.
manjalehan di mungko yo, jan ma ota do ndak”
Data 17
sadonyo
kalian
perhatian
ibuk
tujuan guru beralih kode tersebut supaya siswa
Siapa yang tau contoh sejarah kebudayaan islam? Siapo yang tau apo tu contoh kebudayaan sejarah islam
mudah memahami apa yang disampaikan guru pada saat proses belajar mengajar. Data 19
Pada data 17 diatas terjadi alih kode tuturan guru
dalam
bahasa
Indonesia
ke
Siapa yang bisa mengerjakan soal no satu? Cuba Doni capek lah soal no satu tu karajoan kedepan
bahasa
Minangkabau. Pada awalnya guru dalam PBM menggunakan
bahasa
Indonesia
ketika
Pada data 19 terjadi alih kode dari bahsa
guru
Indonesia ke bahsa Miangkabau. Sewaktu siswa di
bertanya kepada siswa yaitu guru berkata” siapa
suruh guru ke depan mengerjakan soal no satu.
yang tau contoh sejarah kebudayaan islam”. Ketika
Pada
awalnya
guru
menggunakan
bahasa
guru bertanya seperti itu kepada siswa semuanya
Indonesia” siapa yang bisa mengerjakan soal no
dian dan tidak ada menjawab satupun yang
satu” lalu semua siswa diam, dan setelah itu guru
ditanyakan guru, dan guru langsung bertuturan menggunakan
bahasa
Minangkabau
menujuk salah satu siswa untuk bisa mengerjakan
dengan
soal
berkata” siapo yang tau apo itu contoh kebudayaan
no satu kedepan, dan
guru langsung
menggunakan bahasa Minagkabau dengan berkata”
ssejarah islam”. Tujuan guru menggunakan tuturan
cubo Doni soal no satu itu di karajoan ke depan”
tersebut agar siswa mudah mengerti apa yang
guru
disampaikan guru pada saat PBM berlangsung.
menggunakan
dua
bahasa
Miangkabau
berfungsi agar siswa tidak kebingungan apa yang
4.1.1.6 Alih Kode Tuturan Guru Dalam Mata
disampaikan guru tersebut ketika guru menyuruh
Pelajaran Matematika
salah satu siswa mengerjakan soal di depan kelas.
Data 18
Tujuannya tuturan yang disampaikan guru tersebut
Sekarng kalian perhatikan ibu menjelaskan di depan? Sadonyo kalian paratian ibuk manjalehan di mungko yo, jan ma ota do balakang ndak.
supaya siswa mudah memahami apa yang di ucapakan guru proses belajar mengajar. Data 20
Pada data 18 di atas terjadi alih kode yaitunya
Siapa yang tau contoh operasi pecahan pangkat? Ikwal tau contoh operasi pecahan pangkat tu
bahasa Indonesia ke bahasa Minangkabau. Tuturan guru saat guru menerangkan pembelajaran. Pada
Pada data 20 terjadi alih kode dari bahsa
Awalnya PBM di mulai guru menggunakan bahasa Indonesia dengan berkata” sekarang semuanya
Minangkabau kebahasa Indonesia. Pada awalnya
kalian perhatiakan ibu menjelaskan di depan,g”
guru menggunakan bahasa minangkabau dengan berkata” Ikwal tau contoh operasi pecahan
agar siswa dapat memahami apa yang di jelaskan 11
pangkat tu”karena tidak ada siswa yang berani
bergantian.
kedepan mangkanya guru menujuk salh satu siswa
dikemungkakan oleh Bloomfield (dalam Chaer dan
untuk
Agustina, 2004:85) yang menyatakan bahwa
mencontohkan
kedepan.
Lalu
guru
Pendapat
yang
sama
juga
menggunakan bahasa Indonesia” siapa yang tau
bilingualisme
contoh operasi pecahan pangkat” tujuan guru
penutur untuk menggunakan dua bahasa dengan
beralih kode tersebut agar siswa tidak takut-takut
sama baiknya.
adalah
kemampuan
seseorang
menujuk tanggannya untuk bisa mencontohkannya Kesimpulan
Pembahasan Berdasarkan
analisis
dan
penelitian,
Dari analisis data dapat disimpulkan
penulis
pemakain alih kode tindak tutur guru dalam proses
menemukan bahwa dalam proses belajar-mengajar
PBM kelas VII MTsN Lumpo Kabupaten Pesisir
kelas VII MTsN Lumpo Kabupaten Pesisir Selatan
Selatan sebagai berikut: (1) penyebab alih kode
di temukan guru saat proses PBM menggunakan
yang banyak ditemukan yaitu kecakapan berbahasa
alih kode antara dua bahasa, bahasa Minagkabau ke
sedangkan, fungsi alih kode yang di temukan
bahasa Indonesia, karena guru merupakan seorang
dalam tutur guru terdapat dalam proses PBM, (2)
pengajar atau orang yang menyampaikan materi
tuturan yang mengandung fungsi alih kode ada 6
pembelajaran kepada siswa saat PBM di kelas.
mata pelajaran yaitu dalam mata pelajaran bahasa
Pada saat guru menyampaikan materi pembelajaran
Indonesia terdapat 5 data, dalam mata pelajaran
kepada siswa adakalanya guru melakukan alih kode
PPKN terdapat 3 data, dalam mata pelajaran IPA
dari satu bahasa ke bahasa lainya. Minsalnya guru
tedapat 3 data , dalam mata pelajaran IPS terdapat
beralih kode kebahasa minagkabau dialek Lumpo
3 data, dalm mata pelajaran Agama terdpat 3 data,
Pesisir Selatan pada umumnya siswa atau murid
dalam mata pelajaran matematika terdapat 3 data,
merupakan orang asli lumpo pesisir selatan, sehinggan
dengan
beralih
kode
(3) tujuan guru beralih kode bertujuan untuk
kebahasa
mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses
minagkabau membuat semua siswa lebih paham
PBM kelas VII MTsN Lumpo Kabupaten Pesisir
dengan materi yang disampaikan guru.
Selatan.
Di dalam tuturan guru tersebut penulis hanya menemukan terjadinyanya alih kode dalam PBM. Menurut
Chaer
dan
Agustina
DAFTAR PUSTAKA
(2004:84) Chaer, Abdul dan Leonie A. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
bilingualisme berkenaan dengan dua bahasa atau dua kode bahasa . Mickey dan Fishman (dalam
Kushartanti dkk. 2005. Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum
Chaer dan Agustina,2004: 48) menyatakan secara sosiolinguistik, bilingualisme diartikan sebagai penggunaan dua bahasa oleh seorang penutur
Meleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda karya.
dalam pergaulanya dengan orang lain secara 12
Nababan, P.W.J. 1984. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia Nursaid
dan Marjusman Maksan. 2002. Sosiolinguistik (Buku Ajar). Padang: Fakultas Bahasa Sastra dan seni, Universitas Negeri Padang.
Pateda,
Mansoer. 1987. Bandung: Angkasa.
Sosiolinguistik.
Rusyana, Yus. 1988. Perihal Kedwibahasan (bilingualisme). Jakarta: Gramedia. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung. tarsito Welka, Nelma. 2001.” Analisis Alih Kode Penyiar Radio Arbes FM dalam Acara Kaba Nagari”. Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang. Anggraini, weli 2012. “Alih Kode Dalam Interaksi Belajar-Mengajar di Kelas VII MTsN Damasraya” Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta.
13