PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI FOTOSINTESIS DENGAN MEDIA POP-UP PADA SISWA KELAS V MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO, ARGHOMULYO, KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016-2017
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh ALIFAH AMRI MIRFAQOH NIM 11512055
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH IAIN SALATIGA 2016
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI FOTOSINTESIS DENGAN MEDIA POP-UP PADA SISWA KELAS V MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO, ARGHOMULYO, KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016-2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh ALIFAH AMRI MIRFAQOH NIM 11512055
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH IAIN SALATIGA 2016
i
ii
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO “Bungaku akan harum hingga tertelan masa, karena Bungaku, mahkota pertiwi ” PERSEMBAHAN Dengan rasa syukur yang mendalam skripsi ini kupersembahkan kepada: 1. Bapak tercinta, Muhson Ali dan Mama tersayang, Purwanti yang telah menjadi donatur terbesar saya dalam segala hal, sehingga LULUS dengan gelar S1. 2. Sahabat-sahabati PMII Kota Salatiga. 3. Sahabat-sahabati TEATER LINTANG SONGO Kota Salatiga. 4. Teman-teman PONPES AL-HASAN khususnya Nia, Isna, Riha, Kholis, Indah, Ayu, Dewi yang menjadi sahabat terbaikku dari 3 tahun ini. 5. Teman-teman MAHAD PUTRI Angkatan 2012 Khususnya Kamar Fatimah Erlitha, Fifi, Dhita, Pipit, Nana
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat, hidayah, dan inayahNya, akhirnya saya dapat menyelesaikan skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana. Sholawat serta salam selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, nabi yang menjadi suri tauladan bagi seluruh umat Islam. Penulisan skripsi ini terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, saya menyampaikan terimakasih secara tulus kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M, Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah da Ilmu Keguruan. 3. Ibu Peni Susapti, S. Si, M. Si. selaku Kajur PGMI dan pembimbing skripsi yang penuh kesabaran, kearifan, dan bijaksana dalam membimbing, mengarahkan, dan dorongan yang tidak henti-hentinya di sela-sela kesibukannya. 4. Bapak Dr. Marno selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Arghomulyo Salatiga. 5. Ibu Ratna Puspita Sari, S. Pd selaku guru kelas V di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Arghomulyo Salatiga. 6. Segenap Guru dan Karyawan MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Arghomulyo, Salatiga.
v
7. Teman-teman PGMI Salatiga angkatan 2012 yang tidak disebutkan satu persatu. 8. Teman-teman IAIN Salatiga angkatan 2012, teman-teman tarbiyah sebasib seperjuangan. 9. Semua pihak yang telah membatu baik material maupun spiritual dalam penulisan skripsi.
Semoga atas bantuan dan kerjasama yang telah diberikan menjadi amal baik dan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu, saran untuk pembaca selalu penulis harapakan demi kesempurnaan penelitian ini. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang membutuhkan.
Salatiga, 2016
Penulis
vi
ABSTRAK
Mirfaqoh, Alifah Amri. 11512055. Peingkatan Prestasi Belajar IPA Materi Fotosintesis dengan Media POP-UP pada Siswa Kelas V MI Tarbiyatul Islmaiyah Noborejo, Arghomulyo, Salatiga Tahun 2016. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri. Pembimbing: Peni Susapti, S. Si, M. Si. Kata kunci: Prestasi Belajar, Pop-up, Fotosintesis Penelitian ini dilatar belakangi adanya kenyataan bahwa prestasi belajar siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Arghomulyo, Salatiga dalam pelajaran IPA materi fotosintesis masih rendah. Masalah utama yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan media pop-up dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi fotosintesis pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Arghomulyo, Salatiga, Tahun 2016? Penelitian ini menggunakan media pop-up materi fotosintesis. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Data dalam penelitian ini diambil dengan metode pengamatan siswa dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran serta dengan menggunakan metode dokumentasi untuk mengambil data yang relevan. Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diperoleh bahwa: dengan menggunakan media pop-up dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi fotosintesis pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Arghomulyo, Salatiga, Tahun 2016. Hasil tes siswa yang mengalami peningkatan prestasi yaitu pada siklus I saat pre test yang tuntas 8 siswa/40% terjadi peningkatan saat post test menjadi 13 siswa/65% berarti ada peningkatan sebanyak5 siswa/25%. Pada siklus II saat pre test yang tuntas 11 siswa/55% terjadi peningkatan saat post test menjadi 17 siswa/85% berarti ada peningkatan 6 siswa/30%.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
……………………….. i
HALAMAN PENGESAHAN
………………………………………….. ii
HALAMAN PERNYATAAN
…………………………………………… iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
………………………… iv
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… v ABSTRAK
……………………………………………………………… vii
DAFTAR ISI
……………………………………………………………… viii
DAFTAR TABEL
………………………………………………………… xi
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… xii BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
…………………………………………… 1 …………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah
…………………………………………………. 7
C. Tujuan Penelitian
…………………………………………………. 7
D. Hipotesis ……………………………………………………………… 8 E.Manfaat Penelitian
…………………………………………………. 8
F. Definisi Operasional
…………………………………………………. 8
G. Metode Penelitian
…………………………………………………. 12
1. Rancangan Penelitian …………………………………………… 12 2. Subyek Penelitian
…………………………………………… 12
3. Langkah-langkah Penelitian …………………………………….. 13 4. Instrumen Penelitian
…………………………………………… 15
5. Pengumpulan Data
…………………………………………… 16
H. Analisis Data
……………………………………………………….. 17
viii
I. Sistematika Penulisan ……………………………………………. 18 KAJIAN PUSTAKA ……………………………………………. 21
BAB II
A. Prestasi Belajar ………………………………………………….. 21 1. Pengertian Prestasi Belajar
……………………………………... 21
2. Fungsi Prestasi Belajar ……………………………………………. 22 ……………………………………... 23
3.
Kegunaan Prestasi Belajar
4.
Faktor-faktor Prestasi Belajar
……………………………….. 24
B. IPA ……………………………………………………………….. 25 1. Pengertian Mata Pelajaran IPA
……………………………….. 25
2. Fungsi Mata Pelajaran IPA
……………………………….. 27
3. Tujuan Mata Pelajaran IPA
……………………………………… 28
4. Kegiatan Mata Pelajaran IPA ……………………………………… 28 5. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA
…………………………. 29
C. Fotositesis ………………………………………………………… 30 1. Pengertian Fotosintesis ……………………………………………. 30 2. Proses Terjadinya Fotosintesis 3. Hasil Proses Fotosintesis D. Media Pop-up
……………………………….. 31
……………………………………… 32
………………………………………………………… 35
1. Pengertian Media Pop-up
……………………………………… 35
2. Manfaat Media Pop-up ……………………………………………. 36 3. Kegunaan Media Pop-up
……………………………………… 37
4. Jenis-jenis Media Pop-up
……………………………………… 37
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subyek Penelitian
……………………………….. 39
…………………………………………………... 39
B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus
……………………………………… 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus B. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
…………………... 63
……………………………….. 63
…………………………………….. 68
………………………………………………………... 72 ………………………………………………………… 72
………………………………………………………………. 72
ix
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………... xiii LAMPIRAN
……………………………………………………………… iix
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
………………………………………….... xiii
x
DAFTAR TABEL Tabel 1. Data Identitas MI ………………………………………… 40 Tabel 2. Data Tenaga MI
………………………………………… 41
Tabel 3. Data Kelas V MI ………………………………………… 42 Tabel 4. SK, KD dan Indikator Pembelajaran
……………….. 45
Tabel 5. Langkah Pelaksanaan Siklus I ……………………………. 46 Tabel 6. Lembar Pengamatan Guru Siklus I ……………………… 50 Tabel 7. Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
……………….. 52
Tabel 8. Sk, KD dan Indikator Pembelajaran Siklus II Tabel 9. Langkah Pelaksanaan Siklus II
…………. 55
……………………… 56
Tabel 10. Data Nilai Siklus I
…………………………………
Tabel 11. Data Nilai Siklus II
…………………………………. 66
Tabel 12. Data Prestasi Belajar Per Siklus
xi
64
…………………….. 68
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ……………………… 13 Gambar 2. Proses Fotosintesis
………………………………….. 31
Gambar 3. Menyimpan Cadangan Makanan di dalam Umbi
….. 33
Gambar 4. Menyimpan Cadangan Makanannya di dalam Batang
33
Gambar 5. Menyimpan Cadangan Makanannya di dalam Buah …. 34 Gambar 6. Menyimpan Cadangan Makanannya di dalam Biji …. 34 Gambar 7. Diagram Ketuntasan Nilai IPA Per Siklus
xii
……….. 69
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus tak terputus dari generasi ke generasi dimana pun di dunia ini. Upaya memanusiakan manusia melalui pendidikan itu diselenggarakan sesuai dengan pandangan hidup dan dalam latar belakang sosial-kebudayaan setiap masyarakat tertentu (Tirtarahardja dan La Sulo, 2008:82). Oleh karena itu, peran media pembelajaran dalam dunia pendidikan sangatlah berarti yaitu untuk menggabungankan gagasan pemikiran dari setiap latar belakang sosial-kebudayaan masyarakat tertentu. “Menurut Schram media pembelajaran merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru” (Susilana dan Riyana, 2009: 6). Dalam prosesnya pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator. Maka dari itu, belajar membutuhkan interaksi berupa komunikasi yangmana terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). Pemilihan media pembelajaran menjadi bagian terpenting dalam upaya menciptakan pembelajaran yang aktif. Oleh karenanya setiap pertemuan pembelajaran perlu dirancang 1
sebuah siklus pembelajaran yang menarik dan memungkinkan siswa dapat berpartisipasi secara aktif. Pendidikan ilmu pengetahuan alam adalah salah satu mata pelajaran di sekolah yang cukup memegang peran penting dalam pembentukkan karakter siswa yang berkualitas, karena ilmu pengetahuan alam merupakan sarana berfikir untuk mengkaji segala sesuatu yang dapat terjadi dalam pengalaman hidup seorang siswa dikehidupannya sehari-hari. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kualitas pendidik dibidang sains. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah peningkatan hasil belajar IPA siswa di sekolah. Pembelajaran IPA di MI Noborejo, Argomulyo, Salatiga selama ini masih kurang bervariasi dan kreatif. Metode yang sering digunakan dalam pembelajaran IPA adalah ceramah dan tanya jawab. Guru hanya menjelaskan suatu konsep materi kemudian siswa diberi latihan lewat lembar kerja siswa. Media pembelajaranpun hanya tertulis dalam rencana pelaksanaan pembelajaran tanpa ada tindakkan selanjutnya. Jika ditelusuri peneliti adanya media pembelajaran hanya sebatas pajangan sekolah yang penuh debu sebagai tanda bahwa sekolah tersebut memiliki media pembelajaran, apabila diadakan kunjungan dari luar sekolah. Penggunaan model pembelajaran secara konvesional ini membuat siswa menjadi pasif, sehingga mengakibatkan kurang keaktifan dan rendahnya prestasi belajar IPA. Hal ini terlihat dari pencapaian hasil belajar sebagian siswa yang belum memenuhi nilai KKM yang telah ditentukan yaitu nilai 70. 2
Pemerolehan nilai KKM tersebut berdasarkan kompleksitas indikator (kesulitan & kerumitan), daya dukung (sarana/prasarana, kemampuan guru,lingkungan, dan biaya), intake siswa (masukan kemampuan siswa) dikutip dari (BP. Cipta Jaya: vi). Dapat hitung dengan rumus:
Keterangan: K
: Kompleksitas (point tinggi 1, sedang 2, rendah 3)
DD : Daya Dukung (point tinggi 3, sedang 2, rendag 1) IS
: Intake Siswa (point tinggi 3, sedang 2, rendah 1) Masih terdapat juga kegiatan belajar IPA yang bersifat teacher
centered dimana siswa hanya duduk dan diam, mendengarkan materi, serta mengerjakan latihan soal dengan bimbingan guru. Kegiatan pembelajaran seperti ini menyebabkan siswa mengalami kejenuhan, sehingga kurang kreatif dalam memahami pembelajaran. Situasi belajar yang monoton tanpa melibatkan keaktifan dan kekreativitasan siswa akan membuat siswa menjadi pasif, karena segala sesuatu tergantung pada guru. Terkadang
guru
lupa
akan
sistem
pembelajaran
yang
menyenangkan, serta membuat siswa betah akan proses pembelajaran yang berlangsung. Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti. Kebanyakkan siswa di MI Noborejo, sering izin kekamar mandi jika proses pembelajaran IPA berlangsung. Itu menandakan bahwa seorang siswa jenuh dalam proses pembelajaran yang mereka lalui sehingga, mereka mencari 3
alternatif lain untuk membuat semangat belajar mereka kembali. Dari itu semua menjadi catatan terpenting bagi seorang guru dalam mengubah paradigma pembelajaran. Pembelajaran
yang menyenangkan
bukan
berarti
dalam
prosesnya hanya hura-hura atau bahkan permainan semata. Seperti pendapat Meier, “menyenangkan atau membuat susana belajar dalam keadaan gembira bukan berarti menciptakan suasana ribut dan hura-hura. Ini tidak ada hubungannya dengan kesenangan yang sembrono dan kemeriahan yang dangkal. ‘Kegembiraan’ disini berarti bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh, serta terciptanya makna, pemahaman (penguasaan atas materi yang dipelajari) dan nilai yang membahagiakan pada diri si pemelajar. Itu semua adalah kegembiraan dalam melahirkan sesuatu yang baru. Dan penciptaan kegembiraan ini jauh lebih penting ketimbang segala teknik atau metode atau medium yang mungkin dipilih atau digunakan (Hernowo, 2005: 35). Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam membuat pembelajaran
menjadi
menarik
diantaranya
penggunaan
media
pembelajaran. Dengan media pembelajaran dapat memudahkan seorang guru dalam melakukan proses pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA, materi fotosintesis. Mengapa peneliti mengambil mata pelajaran fotosintesis karena, materi fotosintesis merupakan mata pelajaran yang dianggap peneliti memungkinkan untuk diadakan inovasi pembelajaran. Di samping itu pula dalam materi fotosintesis terdapat proses terjadinya 4
penggabungan antara air, zat hijau daun, gas karbon dioksida yang akan diubah menjadi glukosa serta gas oksigen dengan bantuan cahaya matahari. Dari kesemua itu jika diramu dalam media pembelajaran pop-up, diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Media pop-up merupakan solusi yang peneliti tawarkan kepada pendidik. Media ini merupakan salah satu alternatif media pembelajaran dengan potensi yang dimilikinya untuk menarik perhatian siswa. Dengan menampilkan suatu bentuk tiga dimensi dan bersifat interaktif, dapat memberikan materi pendidikan dengan cara yang berbeda. Penggunaan tokoh kartun yang dekat dengan imajinasi siswa sengaja peneliti tampilkan pada bentuk tiga dimensi di media pop-up ini, dimana “alat bantu belajar dalam berbagai bentuk seperti kartun dan karikatur dapat menghidupkan gagasan abstrak dan mengikutsertakan pelajaran kinestetik” (Darmansyah, 2011: 23) sehigga diharapkan dapat menjadi solusi dari kesulitan belajar siswa pada materi fotosintesis yang masih bersifat abstrak. Dan pemilihan materi fotosintesis ini juga merupakan saran dari guru kelas yang perlu diadakan inovasi pembelajaran untuk dapat meninggkatkan prestasi belajar IPA di Madrasah. Melalui media pop-up ini dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar yang berbentuk buku. Disertai dengan pembelajaran edukatif tentang fotosintesis yang dikemas semenarik mungkin dan dekat dengan lingkungan mereka, seperti mengajak siswa untuk berpartisipasi dengan memberi mereka pertanyaan berkaitan dengan cerita. Pengguna ilustrasi, 5
warna, dan tipografi disesuaikan dengan kesukaan anak-anak sehingga mereka merasa lebih akrab dengan karakter-karakter yang dibuat. Buku
pop-up
dipilih
sebagai
alternatif
media
yang
dikembangkan karena buku pop-up merupakan salah satu bidang kreatif dari paper engineering yang kini semakin digemari dan sedang berkembang di Indonesia. Buku pop-up sudah banyak beredar di pasaran, akan tetapi masih didominasi karya/produk luar negeri, sedangkan buku lokal masih sangat terbatas. Buku pop-up karya anak negeri sejauh ini lebih mendominasi kegiatan di kalangan komunitas (workshop) atau kebutuhan acara tertentu, misalnya karya pop-up untuk buku tahunan sekolah, kartu ucapan, undangan, dll. Dan buku pop-up yang berisikan tema pembelajaran masih jarang ditemukan. Buku pop-up diawali dengan adanya movable book (buku bergerak) dan flip the flap (susunan kertas bertumpuk) di Eropa. Akan tetapi kehadiran buku pop-up lebih diminati oleh masyarakat karena popup lebih memiliki dimensi dibandingkan dengan movable book dan flip the flap. Hal inilah yang menjadikan pop-up lebih mudah diingat, karena selain memiliki dimensi, pop-up juga dikenal lebih memiliki efek mengejutkan dari efek pergerakan yang dihasilkan pada saat teknik-teknik pop-up beroperasi. Dalam penelitain ini, peneliti bermaksud mengamplikasikan pembelajaran fotosintesis dalam media buku pop-up agar siswa menjadi
6
lebih tertarik dalam mempelajari pembelajaran IPA materi fotosintesis. Pemilihan media buku pop-up ini selain sesuai dengan kondisi siswa, juga dinilai lebih menarik dibandingkan dengan media sebelumnya yang hanya berupa lembaran buku siswa. Selain itu, penggunaan media buku pop-up dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran ketika memahami isi materi pembelajaran. Dengan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI FOTOSINTESIS DENGAN MEDIA POP-UP PADA SISWA KELAS V MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO ARGHOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN 2016” B. Rumusan Masalah Apakah penerapan media pop-up dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi fotosintesis pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Arghomulyo, kota Salatiga tahun 2016? C. Tujuan Penelitian Untuk meningkatkan prestasi belajar IPA materi fotosintesis dengan media pop-up pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Arghomulyo, kota Salatiga tahun 2016.
7
D. Hipotesis Penelitian Penerapan Media pop-up dapat meningkatkan prestasi belajar IPA
materi fotosintesis pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo, Arghomulyo kota Salatiga tahun 2016. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritik Sebagai acuan dalam mengembangkan kajian ilmu pendidikan khususnya pada pelajaran IPA materi fotosintesis dengan media popup. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai acuan untuk mengembangkan kajian ilmu pendidikan alam khususnya mengajar IPA di SD/MI. b. Sebagai saran dan inovasi media pembelajaran bagi pendidik untuk mengembangkan pembelajaran IPA materi fotosintesis pada peserta didik di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Arghomulyo, kota Salatiga. F.Definisi Operasional 1. Prestasi Belajar Prestasi belajar berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi belajar” (achievement) berbeda dengan “hasil belajar” (learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi 8
aspek pembentukan watak peserta didik. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olah raga, dan pendidikan, khususnya pembelajaran (Arifin, 2011: 12). Depdiknas (2005: 895) juga menjelaskan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari suatu usaha yang telah dilakukan atau dikerjakan. Sedangkan menurut Sumardi Suryabaya, prestasi adalah hasil yang harus didukung oleh kesadaran seseorang atau siswa untuk belajar (1983: 27) yang dikutip dari (Yonny, dkk, 2012: 158). Dari pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha yang dilakukan seseorang atau siswa dengan sadar dalam proses pembelajaran yang umunya berkenaan dengan aspek pengetahuan. 2. IPA H.W Fowler mengatakan bahwa IPA adalah ilmu
yang
sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi. Sedangkan Nokes di dalam bukunya “Science in Education” menyatakan bahwa IPA adalah pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan metode khusus. Kedua pendapat di atas sebenarnya tidak berbeda. Memang benar bahwa IPA merupakan suatu ilmu teoritis, tetapi teori tersebut didasarkan atas pengamatan percobaan-percobaan terhadap gejala-
9
gejala alam. Betapa pun indahnya suatu teori, jika dirusmuskan tidaklah dapat dipertahankan kalau tidak sesuai dengan hasil-hasil pengamatan/observasi. Fakta-fakta tentang gejala kebendaan/alam diselidiki, dan diuji berulang-ulang melalui percobaan-percobaan (eksperiment), kemudian berdasarkan hasil eksperiment itulah di rumuskan keterangan ilmiahnya (teorinya). Teori pun tidak berdiri sendiri. Teori selalu didasarkan oleh suatu hasil pengamatan (Ahmadi dan Supatmo, 2000: 1). Apabila disimpulkan oleh peneliti, IPA adalah ilmu pengetahuan terhadap pengamatan gejala-gejala alam yang merumuskan keterangan ilmiahnya. 3. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti ‘perantara’ atau ‘pengantar’ (Arief S. Sadiman, dkk., 2006: 6). Dalam bahasa Arab, kata media atau perantara disebut dengan kata و سائلbentuk jamak dari ( و سيلةMahmud Yunus, t.t: 499). Jadi secara bahasa media berarti pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Azhar Arsyad, 1996:3) yang dikutip dari (Sukiman, 2012: 2728) dengan judul buku ‘Pengembangan Media Pembelajaran’.
10
Sedangkan menurut Rossi dan Breidle (1966) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah “seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya” (Sanjaya, 2014: 58). Dapat ditarik kesimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat penyampai pesan yang digunakan pendidik dalam menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan kompetensi siswa yang harus dicapai. 4. POP-UP Menurut Alit Ayu Dewantari dalam artikelnya yang berjudul Workshop Pop-up Mengamati, Mengenal, dan Memahami Pop-up. Dijelaskan bahwa teknik pop-up telah digunakan sejak 7 abad yang lalu. Aplikasi pertamanya adalah pada sebuah naskah astrologi pada tahun 1306. Saat itu teknik pop-up memiliki sebutan teknik bergerak/Movable. Pada abad ke-15, teknik ini dimanfaatkan juga oleh para medis untuk menggambarkan anatomi tubuh manusia. Buku bergerak untuk medis ini disebut Lift Flaps (Lift Flaps adalah alat yang digunakan di dunia medis untuk mengetahui anatomi tubuh manusia). Baru pada abad ke-18, teknik ini mulai diaplikasikan untuk tema yang meliputi kisah dogeng, fiktif, seni dan dunia hiburan, baik untuk kalangan dewasa maupun anak-anak. Penerapan pop-up sendiri baru digunakan pada tahun 1930-an hingga saat ini. Terdapat banyak definisi mengenai pop-up dari beberapa teori pada buku hingga pendapat dari para pakar. Menurut Ellen G, Kreiger
11
Rubin, seorang professional dan pengamat di bidang paper enginnering, menggungkapkan bahwa pop-up merupakan sebuah ilustrasi yang ketika halaman tersebut dibuka, ditarik, atau diangkat, akan timbul tingkatan kesan tiga dimensi, (Dewantari, 2003: 1)
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang penulis ambil adalah Penelitian Tindak Kelas (PTK). Penelitian Tindak Kelas (PTK) adalah “pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan” (Suyadi, 2014: 18). Alasan utama pemilihan rancangan PTK dikarenakan peneliti dapat secara langsung terlibat dalam proses penelitian. 2. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Argomulyo, Kota Salatiga, Tahun 2016. Alasan mengambil subyek kelas V dikarenakan media ini pantas dengan materi kelas tersebut serta merupakan saran bagi peneliti, yang perlu diadakan inovasi pembelajaran. Dan mengambil di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Argomulyo, Salatiga karena peneliti sudah pernah melakukan praktek mengajar lapangan di MI tersebut, sehingga peneliti sudah sedikit paham dengan keadaan siswa disana.
12
3. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian tersebut perlu dibahas secara tersendiri mengingat setiap langkah dalam penyusunan proposal PTK sering didahului dengan berbagai hal yang harus dipersiapkan secara cukup teliti. Secara umum, terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut ini adalah gambaran keempat langkah dalam PTK yang dikemukakan oleh Arikunto (2006: 16) dalam buku yang disusun oleh Suyadi (2014: 50).
permasalahan
Siklus I
Perencanaan Tindadakan I
Pelaksanaan Tindakan I
Refleksi
Pengamatan
Perencanaan Tindakan II
Pelaksanaan Tindakan II
Siklus II
Refleksi
? Gambar. 1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
13
Pengamatan
a. Perencanaan Perencanaan (planning) merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam melakukan penelitian. Kegiatan yang dilakukan adalah: 1) Menyiapkan materi ajar tentang fotosintesis. 2) Menyiapkan Renacana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi fotosintesis dengan menggunakan media pop-up. 3) Menyiapkan lembar soal materi fotosintesis untuk mengetahui prestasi belajar siswa. 4) Menyiapkan instrument pembelajaran. 5) Lembar observasi kegiatan siswa tentang proses pembelajaran menggunakan media pop-up. 6) Lembar observasi kegiatan guru tentang penggunaan media pembelajaran pop-up. b. Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran
(acting)
pop-up
yang
adalah telah
menerapkan direncanakan,
media dengan
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan desain pembelajaran. Dalam pelaksanaannya terdapat tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. c. Pengamatan Pengamatan
(observasing)
yaitu
mengamati
semua
peristiwa selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengamatan
14
terfokus pada kegiatan siswa yaitu melihat dengan seksama, mendengar dengan penuh konsentrasi yang akan mendorong rasa keingin tahuan siswa tentang materi yang disampaikan. d. Refleksi Refleksi (reflecting) dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan sejauh mana tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah dilakukannya pembelajaran menggunakan media popup. Dengan refleksi akan diperoleh masukan yang dapat digunakan untuk memperbaiki tindakan pada siklus II dan seterusnya. 4. Instrument Penelitian “Instrument penelitian adalah yang digunakan berupa lembar pengamatan dan pedoman wawancara” (Daryanto, 2011: 88). Secara etimologi instrument dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti alat yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu atau sebagai sarana penelitian berupa seperangkat tes untuk memperoleh data. Secara terminologi instrument merupakan alat bantu (dalam hal ini peneliti) bagi peneliti dalam mengumpulkan data (Tim Penyusun kamus pusat bahasa, kamus bahasa Indonesia, 2008). Instrument yang digunakan peneliti dalam PTK ini adalah: a. Pedoman/ lembar pengamatan Pedoman atau lembar pengamatan digunakan untuk mengamati kegiatan secara langsung yang sedang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran IPA materi “Fotosintesis” di kelas V. Hasil
15
observasi ini berupa catatan lapangan yang mendeskripsikan proses kegiatan pembelajaran yang meliputi antusias peserta didik dengan menggunakan media pop-up. b. Soal Evaluasi Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, maka dilakukan evaluasi. Evaluasi yang digunakan yaitu tes tertulis untuk mendapatkan data yang berupa nilai yang mengambarkan pencapaian
target
kompetisi
setelah
mengikuti
proses
pembelajaran. Tes tertulis ini terdiri dari soal pilihan ganda dan essay. c. Dokumentasi Diperlukan untuk menyimpan bukti kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dokumentasi ini berisi dokumentdokument hasil belajar yang diperoleh dari penelitian berupa fotofoto atau gambar. 5. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan peneliti dibantu oleh guru kelas. Metode pengumpulan data digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Observasi Observasi digunakan peneliti untuk mengamati data-data yang berhubungan dengan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
16
b. Tes Tes digunakan peneliti untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan hasil belajar yang diperoleh siswa dengan cara memberi tes tertulis untuk mengukur kemampuan dan pemahaman siswa dalam pembelajaran. c. Dokumentasi Dokumentasi diperlukan untuk merekam kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran berupa foto dan gambar. H. Analisa Data Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya, berdasarkan hasil observasi dan hasil prestasi belajar siswa. Analisis reflektif dilakukan peneliti bersama dengan kolabolator sebagai pijakan untuk menentukan program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya. Penelitian ini juga mengguanakan analisis deskriptif berupa persentase yaitu sebagai berikut: P= Ket: P = Persentase X = Jumlah siswa yang tuntas Xi = Jumlah seluruh siswa
17
Dimana bila dihitung secara klasikal apabila kelas tersebut memiliki ketuntas belajar 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%. I. Sistematika Penulisan Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut: 1. Bagian awal Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian penulisan, daftar isi, daftar table, daftar gambar, daftar lampiran. 2. Bagian inti BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis E. Manfaat Penelitian F. Definisi Operasional G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian 2. Subyek Penelitian 3. Langkah-langkah Penelitian
18
4. Instrumen Penelitian 5. Pengumpulan Data H. Analisis data I. Sistematika Penulisan BAB II Kajian Pustaka A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar 2. Fungsi Prestasi Belajar 3. Kegunaan Prestasi Belajar 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi belajar B. IPA 1. Pengertian IPA 2. Fungsi Mata Pelajaran IPA 3. Tujuan Mata Pelajaran IPA 4. Kegiatan Mata Pelajaran IPA 5. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA C. Fotosintesis 1. Pengertian Fotosintesis 2. Proses Terjadinya Fotosintesis 3. Hasil Proses Fotosintesis D. Media Pop-up 1. Pengertian Pop-up 2. Manfaat Media Pop-up
19
3. Kegunaan Media Pop-up 4. Jenis-jenis Media Pop-up BAB III Pelaksanaan Penelitian A. Subyek Penelitian B. Deskripsi Pelaksanan Penelitian siklus I C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahsan A. Hasil Penelitian Deskripsi Per Siklus B. Pembahasan Hasil Laporan BAB V Penutup A. Kesimpulan B. Saran 3. Bagian Akhir Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup penulis.
20
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan. Menurut W.J.S. Purwadarminta berpendapat bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Qohar dalam Jamarah mengatakan bahwa prestasi sebagai hasil yang telah diciptakan, hasil pekerjaan atau hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan. Harahap memberikan batasan bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. Winkel (1996: 226) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Arif Gunarso (1993: 77) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha
21
maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usahausaha belajar. Setelah menelusuri uraian diatas, dapat dipahami mengenai makna kata prestasi dan belajar. Prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas. Adapun belajar pada dasarnya adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yaitu perubahan tingkah laku. Dengan demikian, prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar (Djamarah, 1994: 19-20) yang dikutip dari Hamdani (2011:137-138) dalam bukunya yang berjudul Strategi Belajar Mengajar. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa dalam memenuhi
keberhasilan
tertentu
setelah
mempelajari
materi
pembelajaran yang diajarkan pendidik 2. Fungsi Prestasi Belajar a. Prestasi
belajar
sebagai
indikator
kualitas
dan
kuantitas
pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik. b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai “tendensi keingin tahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum manusia”.
22
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feedback) dalam meningkatkan mutu pendidikan. d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan peserta didik di masyarakat. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan masyarakat. e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik. Dalam proses pembelajaran, peserta didik menjadi fokus utama yang harus diperhatikan, karena peserta didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pembelajaran (Arifin, 2011: 12-13) 3. Kegunaan Prestasi Belajar Prestasi belajar teryata mempunyai banyak kegunaan, antara lain: a. Sebagai umpan balik bagi pendidikan dalam mengajar.
23
b. Untuk keperluan diagnostik. c. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan. d. Untuk keperluan seleksi. e. Untuk keperluan penempatan atau jurusan. f. Untuk menentukan isi kurikulum. g. Untuk menentukan kebijaksanan sekolah (Arifin, 2011: 13) 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi belajar Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dalam diri (factor internal) maupun dari luar diri (factor eksternal) individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar pentingan sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya. a. Yang tergolong faktor internal adalah: 1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh.
Yang
termasuk
faktor
ini
misalnya
pengelihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebaginya. 2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh teridiri atas: a) Faktor intelektif yang meliputi: (1) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat. (2) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.
24
b) Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri. 3) Faktor kematangan fisik maupun psikis. 4) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan b. Yang tergolong faktor eksternal, ialah: 1) Faktor sosial yang terdiri atas: a) Lingkungan keluarga. b) Lingkungan sekolah. c) Lingkungan masyarakat. d) Lingkungan kelompok. 2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. 3) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan iklim. Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung ataupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar (Ahmadi dan Supriyono, 2004: 138). B. IPA 1. Pengertian IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terdapat tiga istilah yang terlibat dalam hal ini, yaitu “ilmu”, “pengetahuan”, dan“alam”. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia. Dalam hidupnya,
25
banyak sekali pengetahuan yang dimiliki manusia. Pengetahuan tentang agama, pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, sosial, dan alam sekitar adalah contoh pengetahuan yang dimiliki manusia. Pengatahuan alam berarti pengetahuan tentang alam semesta beserta isinya. Ilmu adalah pengetahuan yang alamiah, pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah, artinya diperoleh dengan metode ilmiah. Dan sifat utama ilmu adalah rasional, artinya masuk akal, logis, atau dapat diterima akal sehat, dan objektif. Artinya, sesuai dengan objeknya, sesuai dengan kenyataan, atau sesuai dengan pengamatan. Dengan pengertian ini, IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini (sukarno, 1973) yang dikutip dari Wisudawati dan sulistyowati (2014: 23) dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Pembelajaran IPA”. Menurut Carin dan Sund (1993) mendefinisikan IPA sebagai “pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperiment”. Merujuk pada definisi Carin dan Sund tersebut maka IPA memiliki empat unsur utama, yaitu: a. Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat. Persoalan IPA dapat dipecahkan dengan menggunakan prosedur yang bersifat open ended.
26
b. Proses: proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah. Metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perencangan eksperiment atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan. c. Produk: IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. d. Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari (Wisudawati dan Sulistyowati, 2014: 24)
H.W Fowler mengatakan bahwa IPA adalah ilmu
yang
sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi. Sedangkan Nokes di dalam bukunya “Science in Education” menyatakan bahwa IPA adalah pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan metode khusus (Ahmadi dan Supatmo, 2000: 1). Berdasarkan uraian diatas, peneliti menyimpulkan pengertian IPA adalah ilmu pengetahuan terhadap pengamatan yang bersifat rasional mengenai gejala-gejala alam yang merumuskan keterangan ilmiahnya. 2. Fungsi Mata Pelajaran IPA Mata pelajaran Pengetahuan Alam di Madrasah Ibtidaiyah (MI) berfungsi untuk menguasai konsep dan manfaat Pengetahuan Alam
27
dalam kehidupan sehari-hari serta untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan selanjutnya (Departemen Agama RI, 2004: 206). 3. Tujuan Mata Pelajaran IPA a. Menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep Pengetahuan Alam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. b. Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap Pengetahuan Alam dan teknologi. c. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. d. Ikut
serta
dalam
memelihara,
menjaga
dan
melestarikan
lingkungan alam. e. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara Pengetahuan Alam, lingkungan, teknologi dan masyarakat. f. Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Allah Swt (Departement Agama RI, 2004: 206). 4. Kegiatan Mata Pelajaran IPA Kegiatan pembelajaran IPA lebih diarahkan pada pengalaman belajar langsung daripada pengajaran (mengajar). Guru berperan sebagai fasilitator sehingga peserta didik lebih aktif berperan dalam proses belajar. Guru terbiasa memberikan peluang seluas-luasnya agar peserta didik dapat belajar bermakna dengan memberi respon yang
28
mengaktifkan semua siswa secara fositif da edukatif (Departement Agama RI, 2004: 211). 5. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA Ruang lingkup mata pelajaran Pengetahuan Alam meliputi dua aspek. a. Kerja ilmiah yang mencakup: penyelidikan, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreatifitas dan pemecahan masalah, sikap dan nilai ilmiah. b. Pemahaman konsep dan penerapannya mencakup: 1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan. 2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas. 3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana. 4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya dan benda-benda langit lainnya. 5) Pengetahuan Alam, lingkungan, teknologi, dan masyarakat (saling temas) merupakan penerapan konsep Pengetahuan Alam dan saling keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat melalui pembuatan suatu karya teknologi
29
sederhana termasuk merancang dan membuat (Departemen Agama RI, 2004: 206). C. Fotosintesis 1. Pengertian Fotosintesis Fotosintesis
berasal
dari
bahasa
Yunani,
yang
artinya
“menyusun dalam cahaya” (Surya, 2008: 93). Sedangkan Priyono, dkk. (2009:46) mengatakan fotosintesis adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan. Sulistyowati
dan Sukarno
(2009:
32) juga
menjelaskan bahwa fotosintesis adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan dengan bantuan cahaya matahari. Penjelasan Arifin, dkk (2009: 18) melengkapi penjelasan uraian mengenai fotosintesis, mengatakan bahwa fotosintesis adalah pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida dan air dengan bantuan energi cahaya serta klorofil. Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa fotosintesis adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau melalui energi cahaya dengan tersusunnya air, karbon dioksida pada zat hijau daun (klorofil) sehingga menghasilkan glukosa/karbohidrat serta gas oksigen.
30
2. Proses Terjadinya Fotosintesis cahaya
Klorofil Gambar. 2 Proses Fotosintesis. Keterangan: : Nama senyawa dari Air. : Nama senyawa dari Karbon dioksida. : Nama senyawa dari Gula/ gluskosa. : Nama senyawa dari oksigen. Dalam
proses
pembuatan
makanan,
tumbuhan
memerlukan bahan-bahan penting. Bahan-bahan yang dibutuhkan tumbuhan adalah air, karbon dioksida, dan sinar matahari. Air diserap oleh tumbuhan dari dalam tanah. Air yang diserap mengandung berbagai zat hara yang menyuburkan tanaman. Bagian akar berbentuk halus sehingga mudah menyusup kedalam sela-sela tanah. Air yang diserap oleh akar akan melewati pembuluh kayu dalam batang. Dari batang air diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Karbon dioksida masuk ke tumbuhan melalui mulut daun (stomata) dan pori-pori batang (lentisel). Stomata merupakan lubang-lubang
31
kecil yang banyak terdapat dibagian bawah daun. Lentisel adalah lubang-lubang hmkecil yang terdapat di batang. Air dan karbon dioksida yang diserap akan diolah menjadi karbohidrat. Untuk membuat makanan, tumbuhan memerlukan cahaya matahari sebagai sumber energi. Proses fotosintesis hanya terjadi pada siang hari. Hasil fotosintesis berupa karbohidrat dan oksigen. Karbohidrat sebagai hasil fotosintesis diedarkan keseluruh bagian tumbuhan. Selain diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan, karbohidrat juga disimpan sebagai cadangan makanan. Karbohidrat disebut juga zat gula (Sulistyowati dan Sukarno, 2009: 32). 3. Hasil Proses Fotosintesis Tumbuhan menggunakan zat tepung sebagai sumber tenaga untuk tumbuh, berbunga, dan berbuah. Jika zat tepung yang ada berlebihan, zat tepung itu akan disimpan sebagai cadangan makanan. Semua tumbuhan membuat makanan dalam jumlah banyak. Makanan yang berlebih biasanya disimpan sebagai cadangan. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk karbohidrat. Semua bagian tubuh tumbuhan dapat digunakan untuk tempat menyimpan makanan. Akan tetapi, ada tumbuhan tertentu yang menggunakan bagian tertentu untuk menimbun makanan. Bagian tubuh yang menyimpan karbohidrat, akan berubah menjadi hitam ketika ditetesi yoium (Arifin, dkk., 2009: 18).
32
Jenis-jenis tumbuhan yang menyimpan cadangan makanannya, antara lain: a. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam umbi. Contohnya: kentang, singkong, wortel.
Gambar. 3 Hasil Fotosintesis yang Menyimpan Cadangan Makanannya di dalam Umbi. b. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam batang. Contohnya: sagu dan tebu.
Gambar. 4 Hasil Fotosintesis yang Menyimpan Makanannya di dalam Batang.
33
c. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam buah. Contohnya: mangga, pepaya, pisang, dan lain-lain.
Gambar. 5 Hasil Fotosintesis yang Menyimpan Cadangan Makanannya di dalam Buah.
d. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam biji. Contohnya: kacang tanah, kacang kedelai, kacang merah, kacang hijau, padi, dan jagung.
Gambar. 6 Hasil Fotosintesis yang Menyimpan Cadangan Makanannya di dalam Biji.
Akar, batang, dan buah banyak mengandung karbohidrat. Karbohirat merupakan sumber makanan bagi hewan dan manusia. Proses fotosintesis juga menghasilkan oksigen. Oksigen digunakan untuk bernapas oleh makhluk hidup. Proses pernapasan disebut juga respirasi. Respirasi terjadi pada tumbuhan melalui stomata dan lentisel. Pernapasan pada tumbuhan terjadi dengan menghisap oksigen. Oksigen digunakan untuk mengubah bahan makanan menjadi energi.
34
Perubahan bahan makanan menjadi energi terjadi pada malam hari. Pada siang hari tumbuhan menyerap karbondioksida dan melepas oksigen serta uap air. Sinar matahari sangat berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman. Sinar matahari yang cukup membuat tumbuhan terlihat hijau. Sebaliknya, tanaman yang kurang mendapat cahaya matahari akan membuat tumbuhan pucat dan tidak normal (Sulistyowati dan Sukarno, 2009: 33-34). D. Media Pop-up 1. Pengertian Pop-up Menurut Bluemel dan Taylor (2012: 22) memberikan pengertian pop-up book adalah sebuah buku yang menampilkan potensi untuk bergerak dan interaksinya melalui penggunaan kertas sebagai bahan lipatan, gulungan, bentuk roda, atau putarannya. Sedangkan menurut Joko Muktiono (2003: 65), pop-up book adalah sebuah buku yang memiliki tampilan gambar yang bisa ditegakkan serta membentuk obyek-obyek yang indah dan dapat bergerak atau memberi efek yang menakjubkan. Mendukung dari kedua pendapat diatas, Dzuanda (2011: 1) menjelaskan pengertian pop-up book adalah sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur 3 dimensi serta memberikan visualisai cerita yang lebih menarik,
35
mulai dari, tampilan gambar yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka (Rahmawati: 4). Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa media pop-up adalah suatu alat penghantar pesan, berupa buku tiga dimensi yangmana jika halamannya dibuka akan memberikan efek-efek yang menakjubkan, sebagai proses belajar mengajar
dalam
menciptakan
suasana
pembelajaran
yang
menyenangkan bagi siswa. 2. Manfaat Media Pop-up Menurut Dzuanda (2011: 5-6), media pop-up book memiliki berbagai manfaat yang sangat berguna, yaitu: a. Mengajarkan
anak
untuk
lebih
menghargai
buku
dan
memperlakukannya dengan lebih baik. b. Mendekatkan anak dengan orang tua karena buku pop-up memiliki bagian yang halus sehingga memberikan kesempatan untuk orang tua, duduk bersama dengan putra-putri mereka dan menikmati cerita (mendekatkan hubungan antara orang tua/ guru dan anak/ siswa). c. Mengembangkan kreatifitas anak. d. Merangsang imajinasi anak. e. Menambah pengetahuan hingga memberikan penggambaran bentuk suatu benda (pengenalan benda).
36
f. Dapat digunakan sebagai media untuk menanamkan kecintaan anak terhadap membaca (Rahmawati: 4). Berdasarkan penjelasan di atas, diharapkan media pop-up book
bermanfaat
dalam
proses
belajar
mengajar
dalam
menyampaikan materi IPA kepada siswa dan dapat mengatasi kesulitan belajar siswa dalam menerima pembelajaran IPA di kelas. 3. Kegunaan Media Pop-up a. Menghidupkan gagasan abstrak dari materi pembelajaran IPA dengan pemberian efek tokoh kartun yang disenangi siswa. b. Menciptakan berfikir kritis melalui pengembangan imajinasi siswa. c. Memotivasi siswa dalam membangkitkan suasana pembelajaran yang menyenangkan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa. 4. Jenis-jenis Teknik Pop-up Menurut Sabuda (diakses di www. Robetsabuda. Com tanggal 15 April 2015) terdapat beberapa macam teknik pop-up diantaranya sebagai berikut: a. Transformations. Yaitu bentuk tampilan yang terdiri dari potongan-potongan pop-up yang disusun secara vertical. b. Volvelles. Yaitu bentuk tampilan yang menggunakan unsur lingkaran dalam pembuatannya.
37
c. Peepshow. Yaitu tampilan yang tersusun dari serangkaian tumpukan kertas yang disusun bertumpuk menjadi satu sehingga menciptakan ilusi kedalaman dan perspektif. d. Pull-tabs. Yaitu sebuah tab kertas geser atau bentuk yang ditarik dan didorong untuk memperlihatkan gerakan gambar baru. e. Carousel. Teknik ini didukung dengan tali, pita, atau kancing yang dapat dibuka dan dilipat kembali berbentuk benda yang komplek. f. Box and cylinder atau kotak dan silinder, adalah gerakan sebuah kubus atau tabung yng bergerak naik dari tengah halaman ketika halaman dibuka. Dikutip dari Jatu Pramesti dalam Skripsinya yang berjudul Pengembangan Media Pop-up Book Tema Peristiwa untuk Kelas II SD Negeri Pakem 1 (diaksesdihttp://eprints.uny.ac.id/24007/1/jatu%20Pramesti_11 108241009.pdf Tanggal 5 Agustus 2016). Terdapat beberapa teknik pop-up yang dijadikan sebagai dasar pembuatannya. Dalam pembuatan media pop-up ini peneliti menggunakan teknik Transformation, Pull-tabs, dan Carousel. Alasan menggunakan teknik tersebut dikarenakan, baru dipahami peneliti dan dapat dikatakan sampai ambang batas dari pembelajaran yang peneliti tempuh.
BAB III 38
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian 1. Gambaran Umum MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Penelitian ini dilakukan di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Argomulyo, Salatiga. Madrasah Ibtida’iah ini merupakan salah satu sekolah swasta yang berada di jalan Merbabu No. 83 A, Noborejo RT 03/07 Kecamatan Arghomulyo, Kota Salatiga. a. Dengan visi: 1) Terbentuknya generasi muslim yang beriman. 2) Beramal sholeh, berakhlaqul kharimah. 3) Terampil kreatif mandiri dan bertanggung jawab dalam beragama, berbangsa, dan bernegara dan misi. b. Misi 1) Menyelanggarakan pendidikan umum dan agama yangmengedepankan peningkatan kualitas guru dan siswa dalam bidang IPTEK dan IMTAQ. 2) Mengembangkan dan mengamalkan nilai-niali akhlaqul karimah yang sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari. 3) Membina dan menggembangkan potensi siswa sehingga mampu terampil dan kreatif dalam menghadapi tuntutan zaman, inovatif dan mandiri dalam bidang social keagamaan, budaya, berbangsa dan bernegara. 39
4) Meningkatkan kebiasaan berprilaku displin dan bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat baik dalam lingkungan keluarga, madrasah maupun masyarakat. 5) Menerapkan menegement berbasis madrasah. c. Identitas Sekolah Tabel. 1 Data Identitas MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo MI No.
Tarbiyatul
Islamiyah
Nama Sekolah Noborejo
1.
Status Sekolah
Swasta
2.
Alamat
Jalan
Merbabu
No.
83
Noborejo 3.
Desa/Kelurahan
Noborejo
4.
Kecamatan
Argomulyo
5.
Kabupaten
Semarang
6.
Provinsi
Jawa Tengah
d. Keadaan Guru dan Karyawan Sekolah MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo memiliki 12 tenagan pendidik. Adapun rincian data tenaga pendidik adalah sebagai berikut:
Table. 2 Data Tenaga Pendidik MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo No.
Nama
Jabatan
40
1.
Drs. Marno
Kepala Madrasah
2.
Yuli Inayati, A. S.PdI
Guru Kelas
3.
Pranti Lestari, S. PdI
Guru Kelas
4.
Agus Guproni, S. PdI
Guru MAPEL
5.
Indah SR, S. PdI
Guru Kelas
6.
Ratna Puspita S, S.PdI
Guru Kelas
7.
Agus Setyoko, S.PdI
Guru MAPEL
8.
Muzayinah, S.Ag
Guru Kelas
9.
Abdul Wahab, S.Ag
Guru Kelas
10.
Muntaha, S. PdI
Guru MAPEL
11.
Kasmin
Sopir
12.
Solikhan
Kebersihan
e. Karakteristik Siswa Kelas V Penelitian Tindak Kelas ini dilakukan pada siswa kelas V di MI Tarbiyatul Islamiyah, Noborejo, Argomulyo, Salatiga, Tahun Ajaran 2016/2017. Siswa kelas V yang menjadi subyek penelitian ini berjumlah 20 siswa, terdiri dari 12 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. Penelitian dilakukan pada semester pertama tahun ajaran 2016/2017. Penelitian Tindakan Kelas ini adalah salah satu upaya dalam rangka penerapan media pop-up materi fotosintesis untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah, Argomulyo,
41
Salatiga. Adapun nama-nama siswa yang menjadi subyek penelitian ini sebagai berikut: Table.3 Data Kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo. No.
Nama Siswa
Jenis Kelamin
1.
Ani Nur Azizah
Perempuan
2.
Diva Esti Riyanti
Perempuan
3.
Faiz Nur Alfin Al- Ghofar
Laki-laki
4.
Fitri Nasyirotul Azizah
Perempuan
5.
Jihan Syifa Agustin
Perempuan
6.
Lia Nur Istiqomah
Perempuan
7.
Kelvin Oscar Pelupesi
Laki-laki
8.
M. Faisal Rifani
Laki-laki
9.
M. Khoirun Nasikin
Laki-laki
10.
Marwah Setiyani
Perempuan
11.
Mila Cahya Kusuma
Perempuan
12.
Nabil Adi Nugroho
Laki-laki
13.
Nabila Ari Maulina
Perempuan
14.
Pasya Wahyu Adi Nugroho
Laki- laki
15.
Putri Yunta Arsanti
Perempuan
16.
M. Ridwan Irwansyah
Laki-laki
17.
Satria Aji Pratama
Laki-laki
18.
Salwa Setyawati
Perempuan
19.
Yusi Dwi Larasati
Perempuan
42
20.
Nova Indah Ardani
Perempuan
f. Kurikulum MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Argomulyo, Salatiga ini menerapkan kurikulum KTSP pada siswa kelas II, III, V, VI dan Kurikulum 2013 pada siswa kelas I, dan IV. Berdasarkan kurikulum yang diterapkan tersebut, diketahui bahwa kelas V masih menggunakan KTSP. Maka peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan RPP KTSP mata pelajaran IPA materi fotosintesis. 2.
Pelaksanaan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2016/2017 yaitu observasi tanggal 1 Agustus 2016 dan mulai mengajar pada tanggal 4 sampai 5 Agusutus 2016. Peneliti melakukan langkah penelitian secara kolaborasi dengan guru kelas V Ibu Ratna Puspita Sari, S. PdI. Dimana peneliti bertindak sebagai pengamat, sedangkan yang bertindak sebagai guru adalah guru kelas V. Hal ini sudah sesuai dengan bagaimana semestinya dalam proses dari PTK tersebut. Penelitian ini dilakukan dalam tahap siklus I, dan siklus II. Setiap siklus memiliki beberapa tahapan yang sama yakni perencanaa, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahapan ini saling terkait dan kelanjutan, inilah ciri dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Berikut Jadwal Penelitian Tindakan Kelas di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Argomulyo, Salatiga:
43
Kegiatan Siklus I
Waktu
Persiapan
Rabu, 3 Agustus 2016
Pelaksanaan
Kamis, 4 Agustus 2016
Kegiatan Siklus II
Waktu
Persiapan
Kamis, 4 Agustus 2016
Pelaksanaan
Jum’at, 5 Agustus 2016
B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus 1. Siklus 1 a.
Perencanaan Pada tahap ini mecakup kegiatan sebagai berikut: 1) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus I yaitu dilaksanakan pada hari kamis, 4 Agustus 2016. 2) Penyusunan RPP Penyusunan RPP disesuaikan dengan kurikulum yang diterapkan di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Argomulyo, Salatiga, sehingga pembelajaran menggunakan KTSP, akan tetapi hanya mengambil mata pelajaran IPA dengan materi fotosintesis. Data yang diperoleh pada tahap siklus I juga menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP siklus II. Standar Kompetensi dalam RPP ini dari tahap Siklus I sampai Siklus II sama, sedangkan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran ditunjukkan pada
44
masing-masing tahap penelitian. Pada siklus ini standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pembelajaran adalah: Table. 4 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pembelajaran Siklus I Standar
2. Memahami cara tumbuhan hidup membuat
Kompetensi
makanan.
Kompetensi dasar
2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan
hijau
membuat makanan. Indikator
1. Menjelaskan pengertian tumbuhan hijau. 2. Menyebutkan ciri-ciri tumbuhan hijau. 3. Menjelaskan pengertian fotosintesis. 4. Menyebutkan bahan-bahan fotosintesis.
3) Perangkat Perangkat yang disiapkan dalam siklus I meliputi presensi, lembar pengamatan, lembar penilaian, dan soal. 4) Penyiapan Alat dan Media a) Alat Kapur dan papan tulis b) Media Pop-up materi fotosintesis c) Sumber
45
Buku IPA 5 SD (BSE dan Erlangga) b. Pelaksanaan Pelaksanaan
kegiatan
belajar
mengajar
siklus
I
berlangsung selama satu kali tatap muka (2x 35 menit). Siswa yang hadir sebanyak 21 siswa. Materi yang diajarkan adalah pengertian tumbuhan hijau, ciri-ciri tumbuhan hijau, pengertian fotosintesis, dan bahan-bahan pembuat fotosintesis. Peneliti sudah menggunakan media pop-up. Berikut adalah Table. 5 Langkah Pelaksanaan Siklus I: 1. Kegiatan Awal/ Pendahuluan a. Penyiapan siswa: 1) Membuka pelajaran dengan salam. 2) Berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh kidmat. 3) Guru melakukan presensi. 4) Guru bertanya, “ bagaimana kabar kalian hari ini?” b. Memotivasi siswa dan apersepsi: Guru memberikan motivasi siswa agar semangat dalam mengkuti pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan yelyel
kebanggaan
MI
Tarbiyatul
Argomulyo, Salatiga, berikut ini: 1) Tepuk Salut Sa..salut3x salut. 2) Tepuk Oreo
46
Islamiyah
Noborejo,
Diputer.. dijilat.. dicelupin. c. Guru melakukan apersepsi, yaitu: 1) Menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman siswa, guru mencoba menggali pengalaman sehari-hari siswa yang berhubungan dengan tumbuhan hijau serta mengajukan pertanyaan seperti: a) Siapa yang pernah melihat tumbuhan hijau memasak makanannya sendiri? 2) Mengajukan
pertanyaan
yang
mengkaitkan
materi
pelajaran a) Tahukah kalian seperti apa tumbuhan hijau itu? Apakah berdaun hijau atau berbunga hijau atau berbuah hijau? d. Menjelaskan tujuan 1) Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menjelaskan pengertian tumbuhan hijau dengan benar. 2) Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menyebutkan ciri-ciri tumbuhan hijau dengan benar. 3) Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menjelaskan pengertian fotosintesis melalui media popup dengan benar. 4) Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menyebutkan bahan-bahan pembuat fotosintesis melalui
47
media pop-up dengan benar. e. Menjelaskan cakupan materi Hari ini kita akan mengetahui pengertian tumbuhan hijau dan ciri-ciri dari tumbuhan hijau tersebut kemudian, kita juga belajar mengenai fotosintesis dan bahan-bahan pembuat fotosintesis. f. Siswa mengerjakan soal pre test 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1) Guru memperlihatkan media pop-up yang telah disiapkan sebelumnya. 2) Guru menjelaskan pengertian tumbuhan hijau melalui metode ceramah. 3) Guru menjelaskan pengertian fotosintesis melalui media pop-up yang telah disiapkan. b. Elaborasi 1) Guru meminta siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pengertian tumbuhan hijau. 2) Guru meminta
siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang ciri-ciri tumbuhan hijau. 3) Guru mengali informasi dengan menggunakan metode tanya jawab seputar ciri-ciri fotosintesis. 4) Guru mengali informasi dengan menggunakan metode
48
tanya jawab seputar masalah fotosintesis dengan media pop-up. 5) Siswa menjawab dengan menggunakan kata-kata mereka sendiri tentang pengertian fotosintesis. 6) Guru membagi siswa menjadi kelompok diskusi dengan teman sebangkunya masing-masing untuk membahas bahan pembuat fotosintesis. 7) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa seputar bahan pembuat fotosintesis sebagai hasil diskusi. 8) Guru mengajak siswa menyimpulkan materi berdasarkan pendapat siswa. c. Konfirmasi 1) Guru mengkonfirmasi jawaban siswa. 2) Guru memberikan penguatan terhadap siswa. 3) Guru menanamkan nilai-nilai sosial cinta terhadap alam. d. Siswa mengerjakan soal post test 3. Penutup a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang tidak dimengerti. b. Guru mengadakan umpan balik. c. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan pelajaran. d. Guru menyampaikna materi pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang.
49
e. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.
c.
Pengamatan Penelitian
Tindakan
Kelas
(PTK)
ini
melakukan
pengamatan pada siklus I, dan siklus II dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan format yang disusun sama. Jadi table pengamatan pada guru dan table pengamatan pada siswa ditunjukkan pada pelaksanaan
siklus 1 saja. Pengamatan ini dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai oleh guru dalam proses pembelajaran. Mencakup dua aspek pengamatan yaitu aspek pengamatan pada guru dan aspek pengamatan siswa. Aspek pengamatan pada guru meliputi: Tabel. 6 Lembar Pengamatan Guru No. Aspek Pengamatan 1.
Persiapan guru mengajar a. Menyiapkan RPP b. Menyiapkan presensi, lembar pengamatan, lembar evaluasi c. Menyiapkan perlengkapan mengajar
2.
Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan melakukan a. Salam pembuka b. Mengkondisikan kelas
50
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran d. Memberikan motivasi untuk belajar 3.
Penyampaian materi pokok a. Menyampaikan materi dengan jelas b. Menentukan bagian-bagian terpenting dalam pelajaran c. Melaksanakan pembelajaran dengan runtut
4.
Kemampuan guru dalam menguasai kelas a. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jawab b. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan c. Melaksankan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah direncanakan
5.
Penerapan pembelajaran dengan menggunakan media pop-up a. Guru menggunakan media pop-up secara aktif b. Menjelaskan
jalannya
pembelajaran
dengan
menggunakan media pop-up c. Penguasaan guru terhadap materi dengan menggunakan media pop-up d. melibatkan siswa dalam memanfaatkan media pop-up e. Mengevaluasi
pembelajaran
dengan
menggunakan
media pop-up 6.
Kemampuan guru dalam menutup pelajaran a. Memberikan lembar evaluasi berupa tes tertulis individu b. Melakukan penilaian akhir
51
c. Menyimpulkan materi pembelajaran dengan melibatkan siswa d. Memberikan tindak lanjut dengan nasihat atau arahan e. Salam penutup
Adapun aspek yang diamati pada siswa adalah sebagai berikut: Table. 7 Lembar Pengamatan Siswa No. Aspek Pengamatan 1.
Siswa menjawab salam dengan semangat
2.
Siswa merespon panggilan presensi dari guru
3.
Siswa semangat menyanyikan yel-yel
4.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
5.
Siswa memahami pembelajaran dengan menggunakan media pop-up
6.
Siswa semangat mengikuti pembelajaran IPA
7.
Siswa memberikan umpan balik dari penjelasan guru
8.
Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada guru
9.
Siswa mengerjakan soal evaluasi
10.
Siswa menjawab salam penutup
Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus I adalah hasil observasi dan hasil evaluasi dalam proses pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan belum sesuai keinginan peneliti. 52
d. Refleksi Tahap akhir dari siklus I ini adalah tahap refleksi. Pada tahap refleksi, peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada lembar observasi yang ada. Hasil pengmatan diperoleh data sebagai berikut: 1) Faktor Pendukung Berdasarkan pada lembar hasil pengamatan terdapat kelebihan yang mendukung proses pembelajaran, yaitu pada lembar pengamatan guru, aspek persiapan mengajar sudah bagus, aspek penyampaian materi suara guru sudah jelas, aspek penerapan menggunakan media pop-up sudah menarik. Sehingga siswa semangat belajar, aspek kemampuan dalam menutup pelajaran khususnya point memberikan soal evaluasi jelas untuk yang lainnya harus lebih ditingkatkan lagi. 2) Faktor Penghambat Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan belum sesuai harapan dan masih banyak kekurangan. Diantaranya pada lembar pengamatan guru, kelas masih belum terkondisikan dengan baik. Pada lembar pengamatan siswa, masih ada beberapa siswa yang ramai sendiri, siswa masih takut untuk mengajukan
pertanyaan,
siswa
masih
kurang
serius
dalam
mengerjakan soal evaluasi, siswa belum berani menjawab pertanyaan dari guru, kurang penggunaaan media pop-up dalam menyampaikan
53
materi. Selain itu siswa belum terkondisikan dengan baik sehingga waktunya menjadi bertambah dan suasana juga kurang terkontrol. 3) Rencana Perbaikan Faktor penghambat adalah sebagai statement bagi adanya rencana perbaikan. Diantaranya hal-hal yang perlu diperbaiki adalah: a) Pengkondisian kelas. b) Lebih memperdalam materi sehingga siswa dapat terpancing dalam mengajukkan pertanyaan. c) Meningkatkan penggunaan media pop-up dalam pembelajaran. d) Kurangnya suasana pembelajaran yang menyenangkan. Berdasarkan nilai belajar dari 20 siswa saat pre test terdapat 8 siswa atau 40% yang tuntas belajar dan nilai post test terjadi peningkatan menjadi 13 siswa atau 65% yang tuntas belajar. Nilai rata-rata siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Argomulyo, Salatiga pada post tes siklus I adalah 67,75. 2.
Siklus 2 a. Perencanaan Pada tahap ini mecakup kegiatan sebagai berikut: 1) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan kelass siklus 2 yaitu dilaksanakan pada hari jumat 5 Agustus 2016.
54
2) Penyusunan RPP Penyusunan RPP disesuaikan dengan kurikulum yang diterapkan di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Argomulyo, Salatiga, sehingga pembelajaran menggunakan KTSP, akan tetapi hanya mengambil mata pelajaran IPA materi fotosintesis. Data yang diperoleh pada tahap siklus I juga menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP siklus II. Standar Kompetensi dalam RPP ini dari tahap Siklus I sampai Siklus II sama, sedangkan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran ditunjukkan pada masing-masing tahap penelitian. Pada siklus ini standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pembelajaran adalah: Table. 8 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pembelajaran Siklus II Standar Kompetensi
2. Memahami cara tumbuhan hidup membuat makanan.
Kompetensi dasar
2.2 Mengidentifikasi cara tumbuhan
hijau
membuat makanan.
Indikator
1. Menjelaskan pengertian tumbuhan hijau. 2. Menyebutkan ciri-ciri tumbuhan hijau. 3. Menjelaskan pengertian fotosintesis. 4. Menyebutkanbahan-bahan fotosintesis.
55
3) Penyiapan Perangkat Perangkat yang disiapkan dalam siklus II meliputi presensi, lembar pengamatan, lembar penilaian, dan soal. 4) Penyiapan Alat dan Media a) Alat Kapur dan papan tulis b) Media Pop-up materi fotosintesis c) Sumber Buku IPA 5 SD (BSE dan Erlangga) b. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus II berlangsung selama satu kali tatap muka (2x 35 menit). Siswa yang hadir sebanyak 20 siswa. Materi yang diajarkan adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan, dan menyebutkan hasil-hasil fotosintesis. Peneliti sudah menggunakan media pop-up. Berikut adalah Table. 9 Langkah Pelaksanaan Siklus II: 1. Kegiatan Awal/ Pendahuluan a. Penyiapan siswa: 1) Membuka pelajaran dengan salam. 2) Berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh kidmat. 3) Guru melakukan presensi.
56
4) Guru bertanya, “ bagaimana kabar kalian hari ini?” b. Memotivasi siswa dan apersepsi: Guru memberikan motivasi siswa agar semangat dalam mengkuti pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan yelyel
kebanggaan
MI
Tarbiyatul
Islamiyah
Noborejo,
Argomulyo, Salatiga, berikut ini: 1) Tepuk Salut Sa..salut3x salut. 2) Tepuk Oreo 3) Diputer.. dijilat.. dicelupin. c. Guru melakukan apersepsi, yaitu: 1) Menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman siswa, guru mencoba menggali pengalaman sehari-hari siswa yang berhubungan dengan tumbuhan hijau serta mengajukan pertanyaan seperti: a) Siapa yang pernah melihat tumbuhan pepaya? Apakah tumbuhan pepaya termasuk dari tumbuhan hijau? 2) Mengajukan pertanyaan yang mengakaitkan materi pelajaran a) Apa pengertian dari fotosintesis itu? Ada yang dapat menjelaskan
bagaimana
makanannya sendiri? d. Menjelaskan tujuan
57
tumbuhan
membuat
1) Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menjelaskan proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau melalui metode diskusi dengan benar. 2) Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menjelaskan proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau melalui media pop-up dengan benar. 3) Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menyebutkan hasil dari fotosintesis melalui media popup dengan benar. 4) Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menyebutkan manfaat tumbuhan hijau bagi makhluk hidup melalui metode tanya jawab dengan benar. e. Menjelaskan cakupan materi Hari ini kita akan mengetahui pengertian tumbuhan hijau dan ciri-ciri dari tumbuhan hijau tersebut kemudian, kita juga belajar mengenai fotosintesis dan bahan-bahan pembuat fotosintesis. f. Siswa mengerjakan soal pre test 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1) Guru menjelaskan tentang tumbuhan hijau. 2) Guru menjelaskan mengapa kita memerlukan tumbuhan hijau.
58
3) Guru menjelaskan tentang mengapa perlu menanam tumbuhan hijau. 4) Guru memperlihatkan media pop-up yang bertemakan proses terjadinya fotosintesis pada tumbuhan hijau yang akan di artikan terlebih dahulu oleh siswa sebelum dijelaskan oleh guru. 5) Guru menjelaskan proses terjadinya fotosintesis pada media pop-up sebagai hasil diskusi siswa. b. Elaborasi 1) Siswa diminta memperhatikan penjelasan guru tentang tumbuhan hijau. 2) siswa diminta memperhatikan penjelasan guru tentang mengapa kita membutuhkan tumbuhan hijau. 3) Siswa diminta memperhatikan penjelasan guru tentang mengapa kita perlu menanam tumbuhan hijau. 4) Guru meminta jawaban siswa perwakilan kelompok untuk
menyampaikan
pendapatnya
tentang
proses
terjadinya fotosintesis sebagai hasil diskusi. 5) siswa menyampaikan pendapatnya yang akan dibimbing oleh guru sebagai hasil diskusi tentang proses terjadinya fotosintesis. 6) Guru menggali informasi dengan menggunakan Tanya jawab seputar hasl dari proses fotosintesis.
59
a) Bagaimana jika tumbuhan hijau didunia ini punah? b) Manfaat tumbuhan hijau bagi manusia dan hewan? 7) Siswa diminta memperhatikan penjelasan guru tentang hasil fotosintesis. 8) Guru mengarahkan siswa menjawab pertanyaan tentang manfaat dan kerugian dari fotosintesis. 9) Guru mengajak siswa menyimpulkan materi berdasarkan pendapat siswa. c. Konfirmasi 1) Guru mengkonfirmasi jawaban siswa. 2) Guru memberikan penguatan terhadap siswa. 3) Guru menanamkan nilai-nilai sosial cinta terhadap alam. d. Siswa mengerjakan soal post test 3. Penutup 1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang tidak dimengerti. 2) Guru mengadakan umpan balik. 3) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan pelajaran. 4) Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang. 5) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.
60
c. Pengamatan Pengamatan dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan format yang sama pada siklus I. Data yang dikumpulkan pada siklus II adalah hasil observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan mengalami kenaikan dibandingkan dengan siklus I. d. Refleksi Tahap akhir dari siklus II ini adalah tahap refleksi. Pada tahap refleksi, peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada lembar observasi yang ada. Hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut: 1) Faktor Pendukung Pada siklus II ini secara keseluruhan aspek yang terdapat pada lembar pengamatan guru sudah baik. Guru dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan tenang (kondusif), sehingga kegiatan pembelajaran sudah efektif. Pada lembar pengamatan siswa juga menunjukkan hasil yang baik, hampir semua siswa lebih bersemangat dan percaya diri dalam penyampaian materi dengan media pop-up. Secara keseluruhan, siswa memperhatikan jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir.
61
2) Faktor Penghambat Pada siklus II ini, secara keseluruhan proses pembelajaran berjalan dengan baik, siswa dapat mengerti instrusi dan penjelasan yang telah diberikan oleh guru. 3) Rencana Perbaikan Cara mengatasi faktor-faktor yang menghambat pembelajaran yang menggunakan media pop-up materi fotosintesis di sekolah yaitu sebaiknya guru mempersiapkan, menggunakan dan menguasai media pop-up dengan baik serta, terbiasa dalam penggunaannya untuk lebih meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan nilai belajar dari 20 siswa saat pre test terdapat 11 siswa atau 55% yang tuntas belajar dan nilai post test terjadi peningkatan menjadi 17 siswa atau 85% yang tuntas belajar. Nilai ratarata siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Argomulyo, Salatiga pada post tes siklus II adalah 79,75. Penelitian
ini
ditunjukkan
bahwa
pembelajaran
yang
dilaksanakan sudah sesuai harapan meskipun belum sempurna, suasana kelas sudah mulai terkontrol. Perbaikan masih perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Akan tetapi peneliti ini telah cukup untuk mengetahui adanya peningkatan prestasi belajar siswa, sehingga peneliti merasa tidak perlu melanjutkan ke siklus selanjutnya.
BAB IV 62
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus 1. Siklus I Pelaksanaan mengajar pada siklus I dilaksanakan tanggal 4 Agustus 2016 di kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Argomulyo, Salatiga dengan jumlah 20 siswa. Pada tahap ini, peneliti menyampaikan materi pembelajaran menggunakan media pop-up materi fotosintesis. Penelitian ini difokuskan pada peningkatan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian pada siklus I ini, siswa tertarik dan semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sebagian dari mereka masih ramai sendiri, siswa masih takut dan binggung ketika diarahkan pertanyaan tentang materi melalui media pop-up dan sebagian dari mereka mengrumul di depan kelas ingin melihat secara seksama media yang ditampilkan pendidik. Meskipun demikian, ini merupakan langkah awal yang baik karena setidaknya siswa tertarik dan antusias belajar menggunakan media pop-up materi fotosintesis. Pada siklus I ini, siswa masih mengalami kesulitan dalam belajar IPA materi fotosintesis terlihat dari hasil tes formatif saat proses pembelajaran yang masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Hasil
63
tes yang belum sesuai harapan tersebut, dapat dibuktikan dengan perolehan nilai saat pre test dan post test pada siklus I, datanya sebagai berikut: Tabel. 10 Data Nilai Siklus I Data Nilai Siklus I No.
Nama
Pre Test
Post Test
1.
Ani Nur Azizah
70
85
2.
Diva Esti Riyanti
25
55
3.
Faiz Nur Alfin Al-Ghofar
65
70
4.
Fitri Nasyiratul Azizah
80
80
5.
Jihan Syifa Agustin
55
75
6.
Lia Nur Istiqomah
35
40
7.
Kelvin Oscar Pelupesi
65
70
8.
M. Faisal Rifani
30
40
9.
M. Khoirun Nasikin
40
65
10.
Marwah Setiyani
80
85
11.
Mila Cahya Kusuma
80
80
12.
Nabil Adi Nugroho
40
40
13.
Nabila Ari Maulina
75
75
14.
Pasya Wahyu Adi Nugroho
65
70
15.
Putri Yunta Arsanti
75
75
16.
M. Ridwan Irwansyah
65
70
17.
Satria Aji Pratama
75
80
64
18.
Salwa Setyawati
45
60
19.
Yusi Dwi Larasati
35
60
20.
Nova Indah Ardani
75
80
Jumlah
1175
1355
Nilai rata-rata
58,75
67,75
8 siswa/40%
13 siswa/65%
Jumlah siswa yang tuntas Peningkatan yang terjadi
5 siswa/ 25%
Berdasarkan table diatas dapat disimpulkan bahwa perbandingan nilai pre test dan post test menunjukkan peningkatan yang cukup baik. KKM yang telah ditentukan dari sekolah yaitu 70. Dari nilai pre test terdapat 8 siswa atau 40% yang mencapai KKM dan nilai post test terjadi peningkatan menjadi 13 siswa menjadi 65%. Nilai rata-rata siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Argomulyo, Salatiga pada post test siklus I adalah 67,75. 2. Siklus II Pelaksanaan mengajar pada siklus II dilaksanakan tanggal 5 Agustus 2016 di kelas V dengan jumlah 20 siswa. Pada tahap ini, peneliti menyampaikan materi pembelajaran menggunakan media pop-up materi fotosintesis. Penelitian ini difokuskan pada peningkatan prestasi belajar siswa.
65
Hasil penelitian pada siklus II ini, hampir semua siswa memperhatikan materi pembelajaran yang disampaikan guru, hal ini dikarenakan guru sudah terbiasa menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan media pop-up materi fotosintesis. Selain itu penggunaan media pop-up yang digunakan pada siklus II ini, siswa semakin bersemangat dan mulai banyak dari sebagian siswa mengajukan pertanyaaan tanpa malu maupun takut. Kelas menjadi lebih tenang (kondusif) serta dapat terkontrol dalam penggunaan media pop-up ini dan tidak ada lagi yang maju kedepan kelas mengerumbulkan media. Seperti pada siklus I dan siklus II, peneliti memberikan tes formatif sebagai pengukur prestasi belajar siswa. Hasil data tes yang telah dilakukan pada siklus II, dibuktikan dengan data nilai pre test dan post test sebagai berikut: Tabel. 11 Data Nilai Siklus II Data Nilai Siklus II No.
Nama
Pre Test
Post Test
1.
Ani Nur Azizah
95
100
2.
Diva Esti Riyanti
45
70
3.
Faiz Nur Alfin Al-Ghofar
90
90
4.
Fitri Nasyiratul Azizah
75
85
5.
Jihan Syifa Agustin
90
90
6.
Lia Nur Istiqomah
40
55
66
7.
Kelvin Oscar Pelupesi
70
80
8.
M. Faisal Rifani
50
65
9.
M. Khoirun Nasikin
60
80
10.
Marwah Setiyani
75
85
11.
Mila Cahya Kusuma
90
95
12.
Nabil Adi Nugroho
60
70
13.
Nabila Ari Maulina
90
95
14.
Pasya Wahyu Adi Nugroho
80
90
15.
Putri Yunta Arsanti
70
80
16.
M. Ridwan Irwansyah
50
70
17.
Satria Aji Pratama
75
80
18.
Salwa Setyawati
40
70
19.
Yusi Dwi Larasati
50
65
20.
Nova Indah Ardani
65
80
1360
1595
68
79,75
11 siswa/55 %
17 siswa/ 85%
Jumlah Nilai rata-rata Jumlah siswa yang tuntas Peningkatan yang terjadi
6 siswa/30 %
Berdasarkan table diatas dapat disimpulkan bahwa perbandingan nilai pre test dan post test menunjukkan peningkatan yang baik. KKM yang telah ditentukan dari sekolah yaitu 70. Dari nilai pre test terdapat 11 siswa atau 55% yang mencapai KKM dan nilai post test terjadi peningkatan 67
menjadi 17 siswa menjadi 85% yang mencapai KKM. Nilai rata-rata siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Argomulyo, Salatiga pada post test siklus II adalah 79,75. B.
Pembahasan Hasil Penelitian 1. Data Peningkatan Prestasi Belajar Per Siklus Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memperoleh data hasil prestasi belajar siswa pada setiap siklusnya. Pelaksanaan siklus I, dan siklus II peneliti sudah menggunakan media pop-up akan tetapi, dari setiap siklusnya terdapat tes formatif berupa pre test dan post test. Dipaparkan sebagai berikut: Tabel. 12 Data peningkatan Prestasi Belajar Per Siklus Kegiatan Pre Test Post Test Peningkatan Siklus I
8 siswa/40%
13 siswa/65%
5 siswa/25%
Siklus II
11 siswa/55%
17 siswa/85%
6 siswa/30%
Berdasarkan data peningkatan prestasi belajar per siklus di atas dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA dengan menggunakan media pop-up dari setiap siklus mengalami peningkatan yang cukup baik. Dimana terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari Siklus I pada saat pre test, siswa yang tuntas dengan KKM 70 adalah 8 siswa/40% dan pada saat post test Siklus II menjadi 17 siswa/85% jika dihitung maka peningkatannya menjadi 45% dari
68
keseluruhan siswa yang berjumlah 20 orang.Peneliti menyajikan dalam bentuk diagram ketuntasan nilai IPA per siklus, sebagai berikut:
Gambar. 7 Diagram Ketuntasan Nilai IPA Per Siklus Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa pada siklus I terjadi peningkatan yang cukup baik dari tes formatif pre test dan post test sebanyak 5 siswa atau 25%, akan tetapi peningkatan juga terjadi pada siklus II dari test formatif pre test dan post test sebanyak 6 siswa atau 30%. Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan yang baik di setiap siklusnya. Hasil penelitian yang diperoleh tersebut, menunjukkan bahwa meningkatnya prestasi belajar ini dipengaruhi karena penggunaan media pop-up materi fotosintesis. Pembelajaran dengan menggunakan
69
media pop-up membuat siswa menjadi tertarik sehingga tumbuh semangat belajar yang tinggi. Proses pembelajaran IPA menggunakan media pop-up materi fotosintesis menyenangkan.
ini, menjadikan suasana
Selain
itu,
saat
pembelajaran
diterapkannya
yang
pembelajaran
menggunakan media pop-up kepada siswa kelas V, peneliti mengamati teryata siswa lebih mudah memahami isi materi pembelajaran, terlihat pada saat mengerjakan soal formatif yang diberikan guru. Hasil penelitian ini membenarkan pendapatnya (Darmansyah, 2011: 23), bahwa dimana alat bantu belajar dalam bentuk seperti kartun dan karikatur dapat menghidupkan gagasan abstrak dan mengikutsertakan pelajaran kinestetik. sehigga dapat menjadi solusi dari kesulitan belajar siswa pada materi fotosintesis yang bersifat abstrak. Digunakannya media pop-up dalam pembelajaran lebih berpengaruh signifikan terhadap penguasaan materi fotosintesis daripada pembelajaran tanpa media pop-up. Hal ini karena penggunaan media pop-up
dalam pembelajaran didukung oleh adanya gambar yang
berwarna-warni serta memiliki dimensi sehingga visualisasi cerita lebih menarik, dan memungkinkan anak lebih menaruh perhatian dan menimbulkan kesan ketika proses pembelajaran. Dengan demikian siswa akan lebih mudah mengingat apa yang dilihatnya. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori Dzuanda (2011: 1) yang mengatakan media popup merupakan sebuah buku yang memberikan visualisasi cerita yang 70
lebih menarik, mulai dari tampilan gambar yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka. Dengan tampilan yang menarik, maka siswa lebih menaruh perhatian. Digunakannya media pop-up dalam suatu pembelajaran karena media pop-up mempermudah dalam pengenalan bentuk suatu benda, sehingga siswa dengan mudah menerima apa yang diajarkan oleh pendidik. Hal ini mendukung teori Dzuanda (2011: 5-6) yang mengatakan bahwa media pop-up dapat merangsang imajinasi anak dan menambah pengetahuan hingga memberikan penggambaran bentuk suatu benda atau pengenalan benda. Oleh karena itu, penggunaan media pop-up yang dilakukan secara berulang-ulang dalam kurun waktu tertentu dapat memberikan stimulasi yang baik bagi siswa dalam mempelajari materi fotosintesis.
71
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan temuan dan analisis, dapat disimpulkan bahwa media pop-up terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi fotosintesis siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Argomulyo kota Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017, Dengan dibuktikan pada siklus I dicapai persentase ketuntasan 8 siswa atau 38,15% yang mendapat nilai di atas KKM 70 saat pre test menjadi 13 siswa atau 62,20% saat post test terjadi kenaikan sebesar 24,15%. Pada siklus II dicapai persentase ketuntasan dengan nilai KKM 70 saat pre test sebanyak 11 siswa atau 52,41%, saat post test menjadi sebanyak 17 siswa atau 81,52% ada kenaikan sebanyak 29,14% dari siklus I. Persentase didapat dari nilai siswa yang telah memenuhi Ketuntasan Kriteria Minimum (KKM) yaitu 70 untuk mata pelajaran IPA. B.
Saran Untuk dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa, maka yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Guru Guru selalu membuka diri dengan wawasan baru untuk meningkatkan profesionalisme. Salah satunya dengan mengembangkan media, metode ataupun pendekatan yang akan digunakan dalam mengajar. Karena
72
dengan penggunaan media, metode atau pendekatan yang sesuai dan inovatif membuat siswa tidak lekas bosan dengan pembelajaran yang berlangsung. Selain itu persiapan lain juga harus dipersiapkan dengan baik seperti pembuatan RPP, Silabus dan lain-lain. Jika persiapan sudah matang maka pembelajaran akan lebih baik dan lebih mengena pada sasaran dan mendapatkan hasil yang maksimal. Semua itu dilakukan untuk meningkatkan prestasi, motivasi, perhatian dan keaktifan siswa. Guru dapat menambahkan variasi mengajar menggunakan media pop-up dengan mengikuti langkah-langkah membuat pop-up book yang benar dan menggunakan gambar berwarna-warni yang lebih menarik. Selain itu guru dapat mengimplementasikan media pop-up kedalam metode bercerita ataupun dengan metode-metode uang lain dalam kegiatan belajar mengajar. 2. Sekolah Bagi pihak sekolah atau penyelenggara pendidikan seperti kepala sekolah dan komite sebaiknya meningkatkan pembinaan, pemantauan, dan pengarahan pada guru-guru. Dengan pembinaan yang diberikan diharapkan menjadi dorongan agar dapat lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada siswa didik. 3. Peneliti a. Melakukan penelitian mengenai media pop-up dengan melibatkan variable yang lain selain materi fotosintesis.
73
b. Melakukan penelitian mengenai penguasaan materi fotosintesis ditinjau
dari
penggunaan
teknik-teknik
yang
lain,
karena
meningkatkan penguasaan materi fotosintesis tidak hanya dapat dilakukan dengan teknik Transformation, Pull-tabs, dan Carousel karena masih banyak teknik yang lain dalam membuat media popup.
74
75
Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu dan Supatmo. 2000. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arifin, Mulyati, dkk,. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkunganku untuk Kelas V sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan. Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT. Rosda Karya Darmansyah. 2011. Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor. Jakarta: Bumi Aksara Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Penerbit Gava Media Departemen Agama RI. 2004. Kurikulum Madrasah Ibtidaiah [standar kompetensi]. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia. Hernowo. 2005. Mengubah Sekolah Catatan-catatan Ringan Berbasis Pengalaman. Bandung: MMU Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Madrasah Ibtidaiyah (MI). Jakarta: BP. Cipta Jaya Pramesti, Jatu. Pengembangan Media Pop-up Book Tema Peristiwa untuk Kelas III SD Negeri Pakem 1.Yogyakarta Priyono, Amin, dkk,. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 5: untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan. Rahmawati, Nila. Pengaruh Media Pop-up Book Terhadap Penguasaan Kosakata Anak Usia 5-6 Tahun di TK Putera Harapan. Surabaya
Sanjaya, Wina. 2014. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani Sulistyowati dan Sukarno. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan. Surya, Yohanes. 2008. IPA Asyik, Mudah, dan Menyenangkan 5A. Banten: PT. Trisula Adisakti. Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima Suyadi. 2014. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Press Tirtarahardja, Umar dan L, S, La Sulo. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Wisudawati, Asih Widi dan Sulistyowati, Eka. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara. Yoni, Acep, dkk,. 2012. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Familia. http://dgi-indonesia.com/workshop-pop-up-mengamati-mengenal-danmemahami-pop-up diakses pada tanggal 25 Juni 2016 jam 10.00 WIB http://eprints.uny.ac.id/24007/1/Jatu%20Pramesti_11108241009.pdf diakses pada tanggal 1 Agustus 2016 jam 09.00 WIB http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paud-ratai/article/view/6917/9458 diakses pada tanggal 3 Agustus 2016 jam 08.00 WIB
xiv
SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Argomulyo, Salatiga
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/I (ganjil) Alokasi Waktu
: 2x 35 Menit
A. Standar Kompetensi 2. Memahami cara tumbuhan hidup membuat makanan. B. Kompetensi Dasar 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan. C. Indikator 1. Menjelaskan pengertian tumbuhan hijau. 2. Menyebutkan ciri-ciri tumbuhan hijau. 3. Menjelaskan pengertian fotosintesis. 4. Menyebutkan bahan-bahan fotosintesis
xv
D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan metode ceramah siswa dapat menjelaskan pengertian tumbuhan hijau. 2. Dengan metode tanya jawab siswa dapat menyebutkan ciri-ciri tumbuhan hijau. 3. Dengan media pop-up siswa dapat menjelaskan pengertian fotosintesis. 4. Dengan metode diskusi siswa dapat menyebutkan bahan-bahan fotosintesis. 5. Dengan media pop-up siswa dapat menyebutkan bahan-bahan fotosintesis. E.Materi Pembelajaran 1. Tumbuhan Hijau a. Pengertian Tumbuhan Hijau Tumbuhan hijau adalah tumbuhan yang berdaun hijau yang dapat membuat makanannya sendiri. b. Ciri-ciri Tumbuhan Hijau Tumbuhan hijau adalah tumbuhan lengkap yang memiliki: 1) Air 2) Batang 3) Daun
xvi
2. Fotosintesis a. Pengertian Fotosintesis Fotosintesis
berasal
dari
bahasa
Yunani,
yang
artinya
“menyusun dalam cahaya” (Surya, 2008: 93). Sedangkan Priyono, dkk. (2009:46) mengatakan fotosintesis adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan. Sulistyowati dan Sukarno (2009: 32) juga menjelaskan bahwa fotosintesis adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan dengan bantuan cahaya matahari. Penjelasan Arifin, dkk (2009: 18) menglengkapi penjelasan mengenai fotosintesis, yang mengatakan bahwa fotosintesis adalah pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida dan air dengan bantuan energy cahaya serta klorofil. Berdasarkan
uraian
di
atas,
dapat
disimpulkan
bahwa
fotosintesis adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau melalui energy cahaya dengan tersusunnya air, karbon dioksida pada zat hijau daun (klorofil) sehingga menghasilkan glukosa/karbohidrat serta gas oksigen. b. Bahan-bahan Pembuatan Fotosintesis 1) Air 2) Zat hijau daun (klorofil) 3) Karbon dioksida 4) Cahaya (sinar matahari)
xvii
F. Metode Pembelajaran 1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
3.
Diskusi
4.
Demonstrasi
G.
Media Pembelajaran Pop-up
H.
Langkah-langkah Pembelajaran 1.
Kegiatan Awal/Pendahuluan a.
Penyiapan siswa: 1)
Membuka pelajaran dengan salam.
2)
Berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh kidmat.
3)
Guru melakukan presensi.
4)
Guru bertanya, “ bagaimana kabar kalian hari ini?”
b. Memotivasi siswa dan apersepsi: Guru memberikan motivasi siswa agar semangat dalam mengkuti pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan yel-yel kebanggaan MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Argomulyo, Salatiga, berikut ini: 1) Tepuk Salut Sa..salut3x salut.
xviii
2) Tepuk Oreo Diputer.. dijilat.. dicelupin. c. Guru melakukan apersepsi, yaitu: 1) Menghubungkan
materi
yang
akan
dipelajari
dengan
pengalaman siswa, guru mencoba menggali pengalaman seharihari siswa yang berhubungan dengan tumbuhan hijau serta mengajukan pertanyaan seperti: a) Siapa yang pernah melihat tumbuhan hijau memasak makanannya sendiri? 2) Mengajukan pertanyaan yang mengakaitkan materi pelajaran a) Tahukah kalian seperti apa tumbuhan hijau itu? Apakah berdaun hijau atau berbunga hijau atau berbuah hijau? d. Menjelaskan tujuan 1) Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menjelaskan pengertian tumbuhan hijau dengan benar. 2) Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menyebutkan ciri-ciri tumbhan hijau dengan benar. 3) Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menjelaskan pengertian fotosintesis melalui media pop-up dengan benar.
xix
4) Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menyebutkan bahan-bahan pembuat fotosintesis melalui media pop-up dengan benar. e. Menjelaskan cakupan materi Hari ini kita akan mengetahui pengertian tumbuhan hijau dan ciri-ciri dari tumbuhan hijau tersebut kemudian, kita juga belajar mengenai fotosintesis dan bahan-bahan pembuat fotosintesis. f. Siswa mengerjakan soal pre test 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1) Guru memperlihatkan media pop-up yang telah disiapkan sebelumnya. 2) Guru menjelaskan pengerrtian tumbuhan hijau melalui metode ceramah. 3) Guru menjelaskan pengertian fotosintesis melalui media pop-up yang telah disiapkan. b. Elaborasi 1) Guru meminta siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pengertian tumbuhan hijau. 2) Guru meminta siswa memperhatikan penjelasan guru tentang ciri-ciri tumbuhan hijau.
xx
3) Guru mengali informasi dengan menggunakan metode tanya jawab seputar ciri-ciri fotosintesis. 4) Guru mengali informasi dengan menggunakan metode tanya jawab seputar masalah fotosintesis dengan media pop-up. 5) Siswa menjawab dengan menggunakan kata-kata mereka sendiri tentang pengertian fotosintesis. 6) Guru membagi siswa menjadi kelompok diskusi dengan teman sebangkunya masing-masing untuk membahas bahan pembuat fotosintesis. 7) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa seputar bahan pembuat fotosintesis sebagai hasil diskusi. 8) Guru mengajak siswa menyimpulkan materi berdasarkan pendapat siswa. c. Konfirmasi 1) Guru mengkonfirmasi jawaban siswa. 2) Guru memberikan penguatan terhadap siswa. 3) Guru menanamkan nilai-nilai social cinta terhadap alam. d. Siswa mengerjakan soal post test 3. Penutup a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang tidak dimengerti. b. Guru mengadakan umpan balik. c. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan pelajaran.
xxi
xxii
SIKLUS II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Argomulyo, Salatiga
Mata Pelajaran
:Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester :V/I (ganjil) Alokasi Waktu
:2x 35 Menit
A. Standar Kompetensi 2. Memahami cara tumbuhan hidup membuat makanan. B. Kompetensi Dasar 2.2 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan. C. Indikator 1. Menjelaskan pengertian tumbuhan hijau. 2. Menyebutkan ciri-ciri tumbuhan hijau. 3. Menjelaskan pengertian fotosintesis. 4. Menyebutkan bahan-bahan fotosintesis.
xxiii
D. Tujuan Pembelajaran 1. Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menjelaskan proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau melalui metode diskusi dengan benar. 2. Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menjelaskan proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau melalui media popup dengan benar. 3. Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menyebutkan hasil dari fotosintesis melalui media pop-up dengan benar. 4. Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menyebutkan manfaat tumbuhan hijau bagi makhluk hidup melalui metode Tanya jawab dengan benar. E.Materi Pembelajaran 1. Tumbuhhan hijau adalah tumbuhan yang berdaun hijau yang memiliki zat klorofil yang mampu membuat makanannya sendiri 2. Proses fotosintesis Dalam proses pembuatan makanan, tumbuhan memerlukan bahanbahan penting. Bahan-bahan yang dibutuhkan tumbuhan hijau adalah air, karbondioksida, da sinar matahari. Air diserap oleh tumbuhan dari dalam tanah. Air yang diserap mengandung berbagai zat hara yang menyuburkan tanaman. Bagian akar yang menyerap air dari dalam tanah adalah rambut akar. Rambut akar berbentuk halus sehingga mudah menyusup ke dalam sela-sela tanah. Air yang diserap oleh akar akan melewati pembuluh kayu dalam batang. Dari
batang,
air
diedarkan
ke
seluruh
bagian
tumbuhan.
Karbondioksida masuk ke tumbuhan melalui mulut daun (stomata) dan
xxiv
pori-pori batang (lentisel). Stomata merupakan lubang-lubang kecil yang banyak terdapat di bagian bawah daun. Lentisel adalah lubanglubang kecil yang terdapat di batang. Air dan karbondioksida yang diserap akan diolah menjadi karbohidrat. Untuk membuat makanan, tumbuhan memerlukan cahaya matahari sebagai sumber energy. Proses pembuatan makan pada tumbuhan dengan bantuan cahaya matahari disebut fotosintesis. Proses fotosintesis yaitu:
cahaya
Klorofil
: Nama senyawa dari Air : Nama senyawa dari Karbon dioksida : Nama senyawa dari Gula/ gluskosa : Nama senyawa dari oksigen
Tumbuhan hijau sangat diperlukan untuk manusia dan hewan dalam bertahan hidup dimana, selain glukosa tumbuhan hijau juga dapat mengubah zat karbon dioksida menjadi oksigen. Oleh karena itu, penting adanya kita menanam tubuhan hijau, selain sebagai sumber energy untuk manusia dan hewan juga dapat menjaga alam semesta ini hidup lebih panjang, seperti menangkal gejala-gejala alam yang sering terjadi. Manfaat lain dari tumbuhan hijau selain sebagai sumber makanan yaitu sebagai bahan rasa contohnya bumbu masakan, sebagai bahan-bahan
obat-obatan
contohnya
temulawak
yang
sering
diguanakan sebagai jamu, sebagai contoh sandang contohnya kain yang terbuat sari tanaman kapas, sebagai bahan peralatan rumah
xxv
tangga contohnya meja yang terbuat dari kayu.
Tumbuhan hijau
sangat penting bagi kehidupan manusia dan hewan karena selain sebagai sumber makanan juga untuk memenuhi kebutuhan yang lainnya, karena manusia dan hewan sangatlah bergantung pada tumbuhan hijau untuk bertahan hidup, tanpa tumbuhan hijau maka kemungkinan kehidupan makhluk hidup akan punah.
F. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Diskusi 4. Demonstrasi G. Media Pembelajaran Pop-up H.
Langkah-langkah Pembelajaran 1.
Kegiatan Awal/Pendahuluan a.
Penyiapan siswa: 1)
Membuka pelajaran dengan salam.
2)
Berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh kidmat.
3)
Guru melakukan presensi.
4)
Guru bertanya, “ bagaimana kabar kalian hari ini?”
b. Memotivasi siswa dan apersepsi:
xxvi
Guru memberikan motivasi siswa agar semangat dalam mengkuti pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan yel-yel kebanggaan MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Argomulyo, Salatiga, berikut ini: 1) Tepuk Salut Sa..salut3x salut. 2) Tepuk Oreo Diputer.. dijilat.. dicelupin. c. Guru melakukan apersepsi, yaitu: 1) Menghubungkan
materi
yang
akan
dipelajari
dengan
pengalaman siswa, guru mencoba menggali pengalaman seharihari siswa yang berhubungan dengan tumbuhan hijau serta mengajukan pertanyaan seperti: a) apa yang pernah melihat tumbuhan pepaya? Apakah tumbuhan pepaya termasuk dari tumbuhan hijau? 2) Mengajukan pertanyaan yang mengakaitkan materi pelajaran a) Apa pengertian dari fotosintesis itu? Ada yang dapat menjelaskan bagaimana tumbuhan membuat makanannya sendiri? d. Menjelaskan Tujuan Pembelajaran 1) Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menjelaskan proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau melalui metode diskusi dengan benar.
xxvii
2) Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menjelaskan proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau melalui media pop-up dengan benar. 3) Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menyebutkan hasil dari fotosintesis melalui media pop-up dengan benar. 4) Anak-anak nanti setelah selesai belajar, diharapkan dapat menyebutkan manfaat tumbuhan hijau bagi makhluk hidup melalui metode Tanya jawab dengan benar. e. Menjelaskan cakupan materi Hari ini kita akan mengetahui pengertian tumbuhan hijau dan ciri-ciri dari tumbuhan hijau tersebut kemudian, kita juga belajar
mengenai
fotosintesis
dan
bahan-bahan
pembuat
fotosintesis. f. Siswa mengerjakan soal pre test 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1) Guru menjelaskan tentang tumbuhan hijau. 2) Guru menjelaskan mengapa kita memerluka tumbuhan hijau. 3) Guru menjelaskan tentang mengapa perlu menanam tumbuhan hijau. 4) Guru memperlihatkan media pop-up yang bertemakan proses terjadinya fotosintesis pada tumbuhan hijau yang akan di
xxviii
artikan terlebih dahulu oleh siswa sebelum dijelaskan oleh guru. 5) Guru menjelasskan proses terjadinya fotosintesis pada media pop-up sebagai hasil diskusi siswa. b. Elaborasi 1) Siswa
diminta
memperhatikan
penjelasan
guru
tentang
tumbuhan hijau. 2) siswa diminta memperhatikan penjelasan guru tentang mengapa kita membutuhkan tumbuhan hijau. 3) Siswa diminta memperhatikan penjelasan guru tentang mengapa kita perlu menanam tumbuhan hijau. 4) Guru meminta jawaban siswa perwakilan kelompok untuk menyampaikan
pendapatnya
tentang
proses
terjadinya
fotosintesis sebagai hasil diskusi. 5) siswa menyampaikan pendapatnya yang akan dibimbing oleh guru
sebagai
hasil
diskusi
tentang
proses
terjadinya
fotosintesis. 6) Guru menggali informasi dengan menggunakan Tanya jawab seputar hasl dari proses fotosintesis. a) Bagaimana jika tumbuhan hijau didunia ini punah? b) Manfaat tumbuhan hijau bagi manusia dan hewan? 7) Siswa diminta memperhatikan penjelasan guru tentang hasil fotosintesis. xxix
8) Guru mengarahkan siswa menjawab pertanyaan tentang manfaat dan kerugian dari fotosintesis. 9) Guru mengajak siswa menyimpulkan materi berdasarkan pendapat siswa. c. Konfirmasi 1) Guru mengkonfirmasi jawaban siswa. 2) Guru memberikan penguatan terhadap siswa. 3) Guru menanamkan nilai-nilai social cinta terhadap alam. d. Siswa mengerjakan soal post test 1) Penutup 2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang tidak dimengerti. 3) Guru mengadakan umpan balik. 4) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan pelajaran. 5) Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang. 6) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.
xxx
xxxi
Soal Pre test dan Post test siklus 1 I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang kamu anggap paling benar! 1. Apa yang dimaksud dengan tumbuhan hiaju? a. Tumbuhan yang berdaun hiaju yang dapat membuat makanannya sendiri. b. Tumbuhan yang berbatang hijau yang dapat membuat makanannya sendiri. c. Tumbuhan yang berbuah hijau yang dapat membuat makanannya sendiri. d. Tumbuhan yang berbunga hijau yang dapat membuat makanannya sendiri. 2. Apa saja bahan-bahan pembuat fotosintesis pada tumbuhan? a. Air, Mineral, Zat hiaju daun, dan Glukosa. b. Glukosa, Air, Cahaya, dan Oksigen. c. Air, karbon dioksida, Zat Hijau Daun, dan Cahaya. d. Cahaya, Karbon dioksida, Zat hijau daun dan Udara. 3. Zat hiaju daun yang diperlukan tumbuhan untuk mengolah makanan disebut … a. Amilum b. Klorofil c. Lugol d. aditif 4. Cahaya yang penting perannya dalam proses fotosintesis adalah … a. Cahaya lilin b. Cahaya matahari c. Cahaya lampu d. Cahaya motor 5. Apa yang akan terjadi jika semua tumbuhan hijau punah? a. Hewan herbivore akan mati. b. Hewan karnivora akan mati. c. Hewan omnivore akan mati . d. Seluruh makhluk hidup akan mati. II.
Uraian 1. Apa yang dimaksud dengan fotosintesis itu? 2. Sebutkan bahan-bahan pembuatan fotosintesis! 3. Sebutkan 3 manfaat tumbuhan hijau bagi: a. Manusia b. Hewan xxxii
Soal Pre test dan Post test Siklus 2 III.
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang kamu anggap paling benar! 6. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan terjadi di … a. Akar b. Batang c. Daun d. Bunga 7. Zat hiaju daun yang diperlukan tumbuhan untuk mengolah makanan disebut … e. Amilum f. Klorofil g. Lugol h. aditif 8. proses fotosintesis menghasilkan oksigen dan … a. Air b. Udara c. Klorofil d. Karbohidrat 9. Apa yang akan terjadi jika semua tumbuhan hijau punah? e. Hewan herbivore akan mati. f. Hewan karnivora akan mati. g. Hewan omnivore akan mati . h. Seluruh makhluk hidup akan mati. 10. Wortel menyimpan cadangan makanannya di bagian … a. Akar b. Batang c. Daun d. Buah
IV.
Uraian 4. Apa yang dimaksud dengan proses fotosintesis itu? 5. Sebutkan dimana saja tumbuhan hijau menyimpan cadangan makanannya! 6. Sebutkan 3 manfaat tumbuhan hijau bagi: c. Manusia d. Hewan
xxxiii
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS I
Nama Sekolah
: MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Salatiga
Mata Pelajaran
: IPA
Materi
: Fotosintesis
Kelas/ Semester
: V/ I (Ganjil)
Hari/ Tanggal
: Kamis/ 4 Agustus 2016
No.
Aspek pengamatan
B
1.
Persiapan guru dalam mengajar
C
K
Keterangan
a. Menyiapkan RPP b. Menyiapkan presensi, lembar √ pengamatan, lembar evaluasi c. Menyiapkan
Disediakan Peneliti
√
perlengkapan √
mengajar 2.
Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan melakukan √
a. Salam pembuka
Siswa masih belum
b. Mengkondisikan kelas
√
terkondisikan dan
c. Menyampaikan tujuan
√
kurang bersemangat
pembelajaran d. Memberikan motivasi untuk √ belajar
xxxiv
3.
Penyampaian materi pokok a. Menyampaikan materi dengan
√
jelas
Kurang ada penegasan
b. Menentukan
bagian-bagian
√
pada materi
√
Cukup
terpenting dalam pelajaran pembelajaran √
c. Melaksanakan dengan runtut 4.
Kemampuan guru dalam menguasai kelas a. Memberi kesempatan
siswa
untuk bertanya jawab b. Menciptakan
membangun
rasa keingin tahuan
suasana
kelas
√
yang menyenangkan
siswa meskipun hanya sebagaian siswa
pembelajaran √
c. Melaksanakan
sesuai dengan alokasi waktu yang telah direncanakan 5.
Penerapan
pembelajaran
dengan
menggunakan media pop-up √
a. Guru menggunakan media pop-up secara aktif
√
b. Menjelaskan jalannya
Guru belum terbiasa
pembelajaran dengan
menggunakan media
menggunakan media pop-up
Ipop-up Isehingga ada
c. Penguasaan
guru
terhadap
√
campur tanggan
materi dengan menggunakan
peneliti dalam
media pop-up
menjelaskan isi materi
d. Melibatkan
siswa
dalam
√
memanfaatkan media pop-up e. Mengevaluasi
pembelajaran
dengan menggunakan media
xxxv
√
pop-up 6.
Kemampuan guru dalam menutup pelajaran a. Memberikan lembar evaluasi √ berupa tes tertulis individu b. Melakukan penilaian akhir
√
materi √
c. Menyimpulkan pembelajaran
dengan
melibatkan siswa d. Memberikan
tindak
lanjut √
dengan nasihat atau arahan √
e. Salam penutup
Salatiga, 4 Agustus 2016 Observer
Guru Kelas V
Alifah Amri Mirfaqoh
Ratna Puspitasari
Nim : 115-12-055
Nip:
xxxvi
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS I
Nama Sekolah
: MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Salatiga
Mata Pelajaran
: IPA
Materi
: Fotosintesis
Kelas/ Semester
: V/ I (Ganjil)
Hari/ Tanggal
: Kamis/ 4 Agustus 2016
No.
Aspek Pengamatan
B
C
1.
Siswa menjawab salam dengan semangat
√
2.
Siswa merespon panggilan presepsi dari
√
guru
K
Keterangan
Kelas belum terkondisikan dengan baik
√
3.
Siswa semangat menyanyikan yel-yel
4.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
Masih banyak yang berbicara √ dengan teman sebangkunya
5.
siswa memahami pembelajara dengan
Belum terkondisikan dengan √
menggunakan media pop-up
baik, media dianggap sebagai pertunjukkan mainan
xxxvii
6.
Siswa semangat mengikuti pembelajaran
√
IPA 7.
Masih ada yang izin kekamar mandi
Siswa memberikan umpan balik dari
√
Hanya sebagian saja
√
Siswa masih malu dalam
penjelasan guru 8.
Siswa
berani
mengajukan
pertayaan
kepada guru
bertanya,
mungkin
adanya
adaptasi dengan peneliti 9.
Siswa mengerjakan soal evaluasi
√
10.
Siswa menjawab salam penutup
√
Salatiga, 4 Agustus 2016 Observer
Guru Kelas V
Ratna Puspitasari
Alifah Amri Mirfaqoh
Nip:
Nim : 115-12-055
xxxviii
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS II
Nama Sekolah
: MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Salatiga
Mata Pelajaran
: IPA
Materi
: Fotosintesis
Kelas/ Semester :
V/ I (Ganjil)
Hari/ Tanggal
: Jumat/ 5 Agustus 2016
B
No.
Aspek pengamatan
1.
Persiapan guru dalam mengajar a.
Menyiapkan RPP
b.
Menyiapkan presensi, lembar
√
pengamatan, lembar evaluasi c.
Menyiapkan
C
K
Keterangan
Disediakan peneliti
√
perlengkapan √
mengajar 2.
Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan melakukan
√
Siswa sudah dapat
√
terkondisikan dengan baik
a.
Salam pembuka
b.
Mengkondisikan kelas
c.
Menyampaikan tujuan
√
dan suasana pembelajaran
pembelajaran
√
mulai hidup
d.
Memberikan motivasi untuk belajar
xxxix
3.
Penegasan materi dengan
Penyampaian materi pokok a.
Menyampaikan materi dengan
√
bagian yang peting terlihat
√
jelas melalui catatan
jelas b.
Menentukan
bagian-bagian
ringkasan materi yang
terpenting dalam pelajaran c.
Melaksanakan
pembelajaran
√
dituliskan di papan tulis
dengan runtut 4.
Banyak siswa yang bertanya
Kemampuan guru dalam menguasai kelas a.
tentang materi yang diajarkan
Memberi kesempatan siswa √
untuk bertanya jawab b.
Menciptakan
kelas √
suasana
yang menyenangkan c.
Melaksanakan
pembelajaran
sesuai dengan alokasi waktu
√
yang telah direncanakan 5.
Penerapan
pembelajaran
dengan
menggunakan media pop-up a.
Guru
menggunakan
√ media
pop-up secara aktif b.
√
Menjelaskan jalannya pembelajaran dengan menggunakan media pop-up
c.
Penguasaan
guru
terhadap
√
materi dengan menggunakan media pop-up d.
Melibatkan
siswa
dalam
memanfaatkan media pop-up e.
Mengevaluasi
√
pembelajaran √
dengan menggunakan media
xl
pop-up 6.
Kemampuan guru dalam menutup pelajaran a.
Memberikan lembar evaluasi berupa tes tertulis individu
√
b. Melakukan penilaian akhir
√
c.
√
Menyimpulkan materi pembelajaran dengan melibatkan siswa
d. Memberikan
tindak
lanjut √
dengan nasihat atau arahan e.
√
Salam penutup
Salatiga, 5 Agustus 2016 Observer
Guru Kelas V
Alifah Amri Mirfaqoh
Ratna Puspitasari
Nim : 115-12-055
Nip:
xli
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS II
Nama Sekolah
: MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Salatiga
Mata Pelajaran
: IPA
Materi
: Fotosintesis
Kelas/ Semester
: V/ I (Ganjil)
Hari/ Tanggal
: Jumat/ 5 Agustus 2016
No.
Aspek Pengamatan
1.
Siswa
menjawab
B salam
C
K
Keterangan
dengan √
semangat 2.
Siswa merespon panggilan presensi √
Kelas sudah
dari guru
terkondisikan dengan baik √
3.
Siswa semangat menyanyikan yel-yel
4.
Siswa memperhatikan penjelasan dari √
Banyak siswa yang
guru
focus dalam proses pembelajar
xlii
5.
Siswa memahami pembelajara dengan √
Sudah
menggunakan media pop-up
terkondisikan dengan
dapat
baik, siswa semakin penasaran
akan
lembar berikutnya dari materi pop-up 6.
7.
8.
Siswa
semangat
mengikuti √
Siswa semakin betah
pembelajaran IPA
di dalam kelas
Siswa memberikan umpan balik dari √
Mulai banyak yang
penjelasan guru
merespon isi materi
Siswa berani mengajukan pertayaan √
Siswa sudah berani
kepada guru
dalam bertanya
9.
Siswa mengerjakan soal evaluasi
√
10.
Siswa menjawab salam penutup
√
Salatiga, 5 Agustus 2016 Observer
Guru Kelas V
Ratna Puspitasari Nip:
xliii
xliv
xlv
xlvi
xlvii
xlviii
DAFTAR NILAI SKK
Nama
: Alifah Amri Mirfaqoh
Fakultas/ Jurusan
: FTIK / PGMI
NIM
: 115-12-055
Dosen Pembimbing
: Peni Susapti, M.Si
No
Nama Kegiatan
Pelaksanaan
Status
Skor
1.
Karya Tulis dengan Judul “Hilangnya 26 Mei 2012
Peserta
2
Peserta
3
Peserta
3
10 September 2012
Peserta
2
Adzan di Stasiun Televisi” 2.
OPAK STAIN Salatiga dengan tema 05-07 September 2012 Progresifitas
Kaum
Muda,
Kunci
Perubahan Indonesia. 3.
Orientasi Pengenalan Akademik dan 08-09 September 2012 Kemahasiswaan
(OPAK)
Jurusan
Tarbiyah STAIN Salatiga. 4.
Orientasi Dasar Keislaman “Membangun Karakter Keislaman Bertaraf Internasional Bahasa”
5.
Explore Your Enterpreneurship Talent
11 September 2012
Peserta
2
6.
Achierment Motivation Training
12 September 2012
Peserta
2
7.
Library User Education
13 September 2012
Peserta
2
8.
Seminar
29 September 2012
Peserta
8
MAPABA PMII Joko Tingkir Salatiga 05-07 Oktober 2012
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
8
Nasional
“Urgensi
Media
dalam Pergulatan Politik” 9.
2012 10.
Hijab Class and Beauty Demo
28 Oktober 2012
11.
Dialog Publik dan Silaturahim Nasional 10 November 2012
xlix
“Kemanakah Arah Kebijakan BBM? Mendorong
Subsidi
BBM
Untuk
Rakyat” 12.
24 Cara Mendongkrak IPK
5 Desember 2012
Peserta
2
13.
Akhirusanah Ma’had STAIN
30 Juni 2013
Peserta
2
08 Juli 2013
Peserta
8
NU 12 September 2013
Peserta
4
Panitia
3
Peserta
2
Peserta
2
Salatiga”Pesantren Sebagai Wadah Perkembangan Karakter Pemuda Islam yang Berakhlaqul Karimah dan Bernalar Ilmiah” 14.
Seminar Nasional “Mengawal Pengendalian BBM Bersubsidi, Kebijakan BLSM yang Tepat Sasaran Serta Pengendalian Inflasi dalam Negeri Sebagai Dampak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi”
15.
Surat
Keterangan,
JATENG
Muslimat
”Penguatan
Rekonsiliasi
Elemen Massyarakat dalam Rangka Peningkatan Wawasan Kebangsaan” 16.
MAPABA PMII Joko Tingkir Salatiga 4-6 Oktober 2013 “Menemukan
Jati
Diri
Menuju
Mahasiswa yang Peka dan Peduli” 17.
Public Hearing “ Optimalkan Kinerja 23 Oktober 2013 Lembaga untuk Mewujudkan Kampus yangt Amanah”
18.
ALAKADAR Keteateran
(Ajang Dasar)
PMII
Latihan 08 Desember 2013 Se-Jawa
Tengah “Menggali Potensi Improfisasi Pada
Diri
dalam
Membumikan
Kesenian Teater”
l
19.
Menciptakan
Keseragaman
dalam 24 Januari 2014
Peserta
2
Peserta
2
Panitia
3
Panitia
3
Pengurus
4
Management Adminitrasi dan Keuangan Demi Menuju Tertib Organisasi 20.
IPST (Islamic Public Speaking Traning) 9 Juni 2014 di
Festifal
Dakwah
MILAD
XII
Lembaga Dakwa Kampus (LDK) Darul Amal STAIN Salatiga 21.
Panitia Khotmil Qur’an Ponpes Putri 15 Juni 2014 Al-Hasan
22.
Panitia Masa Orientasi Santri (MOS) 2 Agustus 2014 Ponpes Putri Al-hasan
23.
Humas Ponpes Putri Al-Hasan
24.
Panitia Wisata Religi dan Tadabur Alam 2 November 2014
Panitia
3
25.
Seminar
Peserta
8
Peserta
2
Panitia
2
Nasional
dengan
2 Oktober 2014
Tema 13 November 2014
Perbaikan Mutu Pendidikan Melalui Profesionalitas Pendidikan 26.
Participant of Training and TOEFL 30 November 2014 Tests
27.
Panitia Maulid Nabi Ponpes Putri Al- 14 Januari 2015 Hasan
28.
Syahadah Ponpes Putri Al-hasan
31 Mei 2015
Peserta
2
29.
Panitia Khotmil Qur’an Ponpes Al- 31 Mei 2015
Panitia
3
Panitia
3
Peserta
8
Peserta
8
Hasan 30.
Panitia Masa Orientasi Santri (MOS) 06 Agustus 2015 Ponpes Putri Al-Hasan
31.
Seminar Nasional “Pemuda, Peradaban 02 September 2015 Islam dan Kemandirian”
32.
Seminar Nasional “Epistemologi Tafsir 30 September 2015 Kontemporer; Integrasi Hermeneutika dalam Metode Penafsiran Al-Qur’an”
li
33.
Sie. Kegiatan Ponpes Putri Al-Hasan
34.
Seminar
Nasional
“Peran
08 Oktober 2015
Sistem 13 Oktober 2015
Pengurus
4
Peserta
8
Ekonomi Islam dalam Meningkatkan Stabilitas
Ekonomi
Global
dengan
Mensinergikan Sektor Rill dan Sektor Keuangan” 35.
Panitia Wisata Religi dan Tadabur Alam 18 Oktober 2015
Panitia
3
36.
Seminar
Peserta
8
Panitia
3
Peserta
8
Peserta
2
Panitia
3
Nasional
“
Pendidikan 17 November 2015
Karakter untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan” 37.
Pentas Budaya dan Kreatifitas Anak 07 April 2016 Bangsa
38.
Seminar Nasional Penguatan Wawasan 28 April 2016 Kebangsaan dan Nasionalisme
39.
Nusantara Mengaji 300.000 khataman 08 Mei 2016 Al-Qur’an
40.
Terbentuknya Generasi Muslim yang 04 Juni 2016 Beriman, Beramal Soleh dan Akhlak Ilmiah Jumlah Point
lii
151
liii
liv
lv
lvi
lvii
lviii
lix
lx
lxi
lxii
lxiii
lxiv
lxv
lxvi
Gambar Media pop-up
lxvii
Proses Pembelajaran
lxviii
lxix