MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENDANGAN DEPAN DALAM PENCAK SILAT MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH 2 MASARAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
ALI MURSIDI X.4610011
Progdi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret Jln. Ir. Sutami 36A Surakarta, telp/fax (0271)648939, email
[email protected],ac.id Website http://fkip.uns.ac.id
ABSTRACT
Ali Mursidi. IMPROVING LEARNING IN PENCAK SILAT KICK FRONT THROUGH THE USE OF LEARNING TOOL FOR STUDENTS IN CLASS VII A SMP MUHAMMADIYAH 2 MASARAN SRAGEN SCHOOL YEAR 2011/2012. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education, University of Surakarta Eleven, September
2012.
The purpose of this research is to improve the learning outcomes of the front kick in martial arts through the use of media teaching aids in class VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen
school
year
2011/2012.
This research is Classroom Action Research (CAR). The experiment was conducted in two cycles, with each cycle consisting of planning, action, observation and reflection. Research subjects class VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen school year 2011/2012 amounted to 31 students. Data sources are from teachers and students. Data collection with a front kick martial arts test and observation of learners and teachers activities for teaching and learning martial arts front kick using the tools Learning. Avaliditas data triangulation techniques. The data in this study in the form of quantitative and qualitative data.
Quantitative data are scored acquisition front kick martial arts, consists of qualitative data: teacher activity, student activity, student activities, and the use of assistive devices. Quantitative data were analyzed by t-test, while the qualitative data was analyzed with a critical
analysis.
In this study produced an increase in students in studying the data front kick using the media learning aids. Achievement of learning outcomes mastery of martial arts front kick from pre cycle to cycle 1 at 38.71%. From cycle 1 to cycle 2 at 12.91%. Improved overall mastery of learning
outcomes
from
baseline
to
cycle
2
at
51.62%.
Based on the results obtained conclusion: The use of media learning aids can improve learning outcomes front kick in martial arts class VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen school year 2011/2012.
Ali Mursidi. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENDANGAN DEPAN DALAM PENCAK SILAT MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH 2 MASARAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Surakarta, September 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar tendangan depan dalam pencak silat melalui penggunaan media alat bantu pembelajaran pada siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 31 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Pengumpulan data dengan tes tendangan depan pencak silat dan observasi aktifitas peserta didik dan guru selama kegiatan belajar mengajar tendangan depan pencak silat dengan menggunakan alat bantu Pembelajaran. Avaliditas data dengan teknik triangulasi. Data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah skor perolehan tendangan depan pencak silat, data kualitatif terdiri dari: aktivitas guru, keaktifan siswa, aktifitas siswa, dan penggunaan alat bantu. Data kuantitatif dianalisis dengan T-test sedangkan data kualitatif dianalisis dengan analisis kritis.
Pada penelitian ini menghasilkan suatu data peningkatan siswa dalam mempelajari tendangan depan menggunakan media alat bantu pembelajaran. Ketercapaian ketuntasan hasil belajar tendangan depan pencak silat dari pra siklus ke siklus 1 sebesar 38.71%. Dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 12.91%. Peningkatan ketuntasan hasil belajar secara keseluruhan dari kondisi awal ke siklus 2 sebesar 51.62%. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan: Penggunaan media alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar tendangan depan pencak silat pada siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012.
Kata kunci : Pembelajaran tendangan depan pencak silat, media alat bantu pembelajaran, hasil belajar tendangan depan pencak silat.
PENDAHULUAN
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu bagian pendidikan yang sangat berperan penting dan tidak dapat dipisahkan dari tujuan pembelajaran secara keseluruhan. Dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan diajarkan berbagai macam cabang olahraga, salah satunya cabang olahraga beladiri pencak silat. Pencak silat merupakan cabang olahraga beladiri bangsa Indonesia yang dikenal sejak jaman nenek moyang. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman. Maksud dan tujuan pelajaran beladiri kepada peserta didik yaitu, agar peserta didik mengenal olahraga beladiri dan mampu membela dirinya apabila mendapat gangguan yang membahayakan dirinya. Dalam pembelajaran cabang olahraga beladiri pencak silat diajarkan macam-macam teknik dasar pencak silat. Johansyah (2004: 7) menyatakan: Teknik yang perlu dikembangkan dalam pencak silat meliputi: (1) langkah dan pola langkah, (2) sikap pasang dan pengembangan, (3) teknik belaan, (4) teknik serangan, (5) teknik jatuhan dan, (6) teknik kuncian.
Berdasarkan jenisnya serangan dalam pencak silat dibedakan menjadi dua yaitu, pukulan dan tendangan. Jenis pukulan pencak silat yaitu: pukulan depan, pukulan samping, pukulan sangkul, pukulan lingkar, tebasan, tebangan, sangga, tamparan, kepret, tusukan, totokan, patukan, cengkraman, gentusan, sikuan dan dobrakan. Sedangkan jenis tendangan pencak silat yaitu: tendangan depan, tendangan samping, tendangan sabit, tendangan berputar serta sapuan. Ditinjau dari pelaksanaan pembelajaran pencak silat di SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen dilaksanakan secara konvensional. Guru menjelaskan teknik tendangan depan pencak silat, memberikan contoh tendangan depan dan selanjutnya memberi aba-aba siswa untuk melakukan tendangan depan yang dilakukan secara klasikal atau bersama-sama. Dari pembelajaran yang dilakukan secara konvensional ternyata sebagian besar siswa kurang senang, siswa merasa jenuh dan bosan, siswa justru bercanda (gojek/bahasa Jawa) dengan siswa lainnya. Kondisi yang demikian mengakibatkan tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai, siswa kurang menguasai teknik tendangan depan sehingga dalam evaluasi/penilaian hasilnya tidak tuntas. Permasalahan yang terjadi pada siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen harus dicarikan solusi yang tepat. Pembelajaran tendangan depan yang dilakukan secara klasikal atau bersama-sama ternyata kurang menarik perhatian siswa. Pada umumnya siswa akan lebih senang melakukan tendangan depan apabila ada target atau sasaran yang harus dikenai, sehingga akan menjadi lebih semangat. Upaya meningkatkan perhatian dan memenuhi hasrat gerak siswa, maka dalam pembelajaran tendangan depan pencak silat pada siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 dibutuhkan alat bantu yang tepat. Srijono Brotosuryo, Sunardi dan M. Furqon H. (1994: 297) menyatakan: Dengan menggunakan alat bantu mengajar atau media, pengajaran dapat menjadi lebih konkrit dan menarik, sehingga mudah untuk dimengerti dan dipahami anak didik. Alat bantu merupakan salah satu media dalam pembelajaran yang sangat berperan penting untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Melalui alat bantu yang digunakan dalam pembelajaran materi pembelajaran lebih konkrit dan mudah dipahami siswa serta lebih menarik. Alat bantu yang dapat digunakan untuk membantu pembelajaran tendangan depan pencak silat antara lain: bola plastik yang di gantung dan bantalan atau alat bantu lainnya. Alat bantu dalam pembelajaran tendangan depan pencak silat dengan bantalan yaitu, bantalan yang dipegang oleh temannya dan selanjutnya siswa melakukan tendangan depan ke
arah bantalan secara berulang-ulang. Sedangkan alat bantu bola plastik yang di gantung dalam pembelajaran tendangan depan pencak silat yaitu, bola plastik
yang digantung,
kemudian siswa melakukan tendangan depan secara berulang-ulang. Atau alat bantu bola plastik digerakkan (digoyangkan) dan setelah berada lurus di depan siswa melakukan tendangan depan ke arah bola plastik tersebut. Melalui media alat bantu dalam pembelajaran tendangan depan pencak silat diharapkan siswa lebih senang lebih fokus dan tertantang untuk melakukan tendangan depan yang cepat dan akurat. Pembelajaran tendangan depan yang menarik perhatian siswa, siswa lebih senang, mau melakukan tendangan depan secara berulang-ulang dan diharapkan akan meningkakan kemampuan tendangan depan pencak silat. Apakah benar melalui media alat bantu bola plastik yang digantung dapat meningkatkan hasil belajar tendangan depan pencak silat.
Pencak silat pada dasarnya merupakan pembelaan diri dari insan Indonesia untuk menghindari diri dari segala malapetaka. Berkaitan dengan pencak silat Sumarno (1992 ) menyatakan: Pencak mempunyai pengertian sebagai gerak dasar beladiri yang terikat pada peraturan dan digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukkan. Silat mempunyai pengertian sebagai gerak beladiri yang sempurna, yang bersumber pada kerokhanian yang suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama, menghindarkan diri dari bala atau bencana (hlm,194).
Menurut Srihati Waryati dan Agus Mukholid (1992: 15) bahwa: pencak silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela dan mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup dan alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menurut Virdy (2011) menyatakan: Pencak silat adalah suatu metode bela diri yang diciptakan untuk mempertahankan diri dari bahaya yang dapat mengancam keselamatan dan kelangsungan hidup. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, pencak silat merupakan hasil budaya manusia Indonesia yang mempunyai tujuan untuk membela dan mempertahankan diri dari segala marabahaya untuk mencapai keselarasan dan keselamatan hidup dan meningkatkan rasa taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di lapangan olahraga SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen.
2. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dari bulan Juni 2012 sampai selesai. Rincian rencana penelitian sebagai berikut:
Tebal 1. Rincian Waktu Penelitian Tindakan Kelas Tahun 2012 No
Mei-juni
Kegiatan Penelitian
1 2 1
a) Koordinasi peneliti dengan kepala
sekolah
dan
guru
Penjasorkes 2
b) Diskusi dengan guru untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran dan merancang tindakan
3
Menyusun proposal
4
Seminar
5
Revisi seminar
6
Pelaksanaan Tindakan
7
Analisis
Data
Penyusunan laporan
dan
3
4
1
Juli-
September
Agustus
-oktober
2
3
4
1
2
3
4
1. Rancangan Siklus I a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun sekenario pembelajaran yang terdiri dari: a) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetesi dasar yang akan disampaikan siswa dalam pembelajaran Penjas Orkes. b) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran tendangan depan pencak silat dengan alat bantu. c) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian keterampilan tendangan depan pencak silat. d) Menyiapkan alat bantu yang diperlukan untuk membantu pembelajaran. e) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah kegiatan antara lain: 1) Menjelaskan kegiatan pembelajaran tendangan depan pencak silat dengan alat bantu. 2) Melakukan pemanasan 3) Membentuk kelompok dalam proses pembelajaran 4) Melakukan pembelajaran tendangan depan pencak silat dengan alat bantu bantalan dan bola plastik. 5) Menarik kesimpulan 6) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. 7) Melakukan pendinginan
a. Pengamatan Tindakan Pengamatan dilakukan terhadap: (1) Hasil kemampuan tendangan depan pencak silat (2) Kemampuan melakukan rangkaian gerakan tendangan depan pencak silat (3) Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung
b. Tahap Refleksi
Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus tindakan berikutnya. Prosentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada tabel berikut: Tabel 4. Prosentase Indikator Pencapaian Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas Aspek yang diukur Hasil belajar tendangan depan pencak silat
Prosentase Target Capaian 70%
Cara mengukur Diukur dengan tes tendangan depan pencak silat Petunjuk pelaksanaan terlampir.
2. Rancangan Siklus II Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interprestasi, serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Survei Awal Sebelum melaksanakan proses penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan survei untuk mengetahui keadaan nyata di lapangan. Hasil dari survei sebagai berikut: 1. Siswa kurang memperhatikan saat pembelajaran Penjas. Dari kegiatan wawancara dengan guru Penjas di sekolah yang bersangkutan diperoleh informasi siswa cenderung sulit diatur saat pembelajaran Penjas berlangsung. Hal ini dibuktikan oleh peneliti saat melakukan pengamatan. Saat mengikuti pembelajaran Penjas, siswa menunjukkan sikap seenaknya sendiri, tidak memperhatikan penjelasan
guru, tidak memperhatikan pelajaran sepenuhnya (sambil lalu), ada yang berbicara dengan teman lainnya, bahkan ada yang bermain sendiri dengan temannya. 2. Terbatasnya prasarana dan sarana Penjas Terbatasanya prasarana dan sarana Penjas terbukti dengan tidak memiliki gelanggang beladiri dan sedikitnya alat-alat olahraga yang dimiliki sekolah untuk pembelajaran Penjas. 3. Guru kurang kreatif menciptakan alat bantu pembelajaran Penjas. Pembelajaran Penjas yang dilakukan monoton dan tidak pernah membuat alat bantu untuk menyampaikan materi pelajaran Penjas.
B. Deskripsi Temuan Penelitian
Sebelum diberi Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilakukan tes awal tendangan depan pencak silat untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar. Setelah diketahui dari hasil tes awal, kemudian dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pembelajaran tendangan depan pencak silat menggunakan alat bantu. Pembelajaran tendangan depan pencak silat diberikan dua siklus. Siklus 1 yaitu pembelajaran tendangan depan pencak silat dengan menggunakan alat bantu bantalan. Siklus 2 diberi pembelajaran tendangan depan pencak silat dengan alat bantu bola plastik. Pelaksanaan dari masing-masing siklus terlampir yang diaktualisasikan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berikut ini disajikan kondisi awal ketuntasan hasil belajar tendangan depan pencak silat siswa siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 sebagai berikut:
Tabel 5. Kondisi Awal Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Pencak Silat Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Nama
Nilai
Ahmad Zukhrifan A'in Nur Isnanto Amin Purwanto Andi Purnomo Aprillia Ratna Sari Ari Setiawan Cici Amelia Setiyana Dafiq Kamalludin Dewi Martiyaningsih Eva Dewi Wahyu Ji Feriyan Erlangga Galih Juniawan Galih Wilopo Shidiq Hasan 'Alim
80.83 64.17 69.42 67.92 66.67 67.92 75.83 80.83 69.50 79.17 80.42 64.58 64.58 63.33
Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Irvan Prasetyo Nugroho Mernawati Mex Hendrik Mutiara Rahmani Putri Nuryasin Pujiati Ridha Nur Aprilia Rista Cahyaningsih Roghibul 'Ibad Tsani Rona Muktisari Roni Tri Cahyono Ulfah Hafidhotul H Wahyu Aji Saputro Widya Ary Wigunanti Widya Kurniati N Zidna Dhiya'ul Husna Alif Mufid Al Hakim Jumlah Rerata Tertinggi Terendah
81.25 66.25 61.67 79.17 63.75 61.67 79.17 66.25 65.42 80.42 67.33 65.00 63.75 75.83 79.58 64.17 64.58
Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
2180.42 70.34 81,25 61.67
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa, rata-rata hasil belajar tendangan depan pencak silat tidak tuntas. Rata-rata nilai hasil belajar tendangan depan pencak silat 70.73, sedangkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 75. Berdasarkan data tes awal hasil belajar tendangan depan pencak silat tersebut menunjukkan, yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 11 siswa atau 35.48%, sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 20 siswa atau 64.52%. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan histogram kondisi awal hasil belajar tendangan depan pencak silat siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut:
20
20 11
15 10 5 0 Tuntas
Gambar
Tidak Tuntas
5. Histogram Kondisi Awal Hasil Belajar Tendangan Depan Pencak Silat sebelum Dilakukan PTK
Berdasarkan hasil tes tendangan depan pencak silat siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012, selanjutnya peneliti merencanakan tindakan 1, meliputi kegiatan sebagai berikut: 1) Peneliti merancang bentuk pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar tendangan depan pencak silat dengan menggunakan alat bantu bantalan. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut: a) Peneliti
menjelaskan
pembelajaran
tendangan
depan
pencak
silat
dengan
menggunakan alat bantu bantalan. b) Peneliti memberikan contoh gerakan tendangan depan pencak silat dengan alat bantu bantalan. c) Peneliti dan siswa merefleksikan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan 2) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi pembelajaran tendangan depan pencak silat dengan alat bantu sesuai dengan materi pada siklus 1.
1. Siklus 1 a) Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan PTK pembelajaran tendangan depan pencak silat dengan alat bantu bantalan meliputi: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interprestasi dan (4) analisis dan refleksi. Pada siklus 1 diberi pembelajaran tendangan depan pencak silat dengan alat bantu bantalan diberikan dua (2) kali dalam satu minggu selama dua minggu.
b) Pelaksanaan Tindakan 1 Pelaksanaan pembelajaran tendangan depan pencak silat dengan alat bantu bantalan sebagai berikut: pembelajaran ini dilakukan secara berpasangan. Salah satu siswa memegang bantalan dengan kedua tangan di depan dada. Selanjutnya siswa yang satunya melakukan tendangan depan yang diarahkan pada bantalan yang dipegang pasangannya. Pembelajaran ini dilakukan secara bergantian sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Gambar 6. Tindakan Siklus 1
c) Observasi dan Interprestasi Setelah diberikan tindakan pada siklus 1, selanjutnya dilakukan tes tendangan depan pencak silat untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar. Ketuntasan hasil belajar tendangan depan pencak silat dari kondisi awal ke siklus 1 siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 6. Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Pencak Silat Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 1 No
Nama
Kondisi Awal Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Ahmad Zukhrifan A'in Nur Isnanto Amin Purwanto Andi Purnomo Aprillia Ratna Sari Ari Setiawan Cici Amelia Setiyana Dafiq Kamalludin Dewi Martiyaningsih Eva Dewi Wahyu J Feriyan Erlangga Galih Juniawan Galih Wilopo Shidiq Hasan 'Alim Irvan Prasetyo Nugroho Mernawati Mex Hendrik Mutiara Rahmani Putri Nuryasin Pujiati Ridha Nur Aprilia Rista Cahyaningsih Roghibul 'Ibad Tsani Rona Muktisari Roni Tri Cahyono Ulfah Hafidhotul H. Wahyu Aji Saputro Widya Ary Wigunanti Widya Kurniati N. Zidna Dhiya'ul Husna Alif Mufid Al Hakim
80.83 64.17 69.42 67.92 66.67 67.92 75.83 80.83 69.50 79.17 80.42 64.58 64.58 63.33 81.25 66.25 61.67 79.17 63.75 61.67 79.17 66.25 65.42 80.42 67.33 65.00 63.75 75.83 79.58 64.17 64.58
Jumlah
2180.42
Rerata
70.34 80.83
Tertinggi
Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
Siklus 1 Nilai
80.83 64.17 76.25 77.50 75.00 75.83 75.42 83.33 77.08 80.00 84.17 64.58 76.67 76.25 83.33 66.25 61.67 80.00 77.08 61.67 80.42 76.67 65.42 81.25 76.25 76.67 63.75 75.83 81.25 64.17 76.25 2315.00 74.68 83.33
Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
Terendah
61.67
61.67
B erdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa, rata-rata hasil belajar tendangan depan pencak silat dari kondisi awal ke siklus 1 tuntas. Rata-rata nilai hasil belajar tendangan depan pencak silat 74.68 (75.00/dibulatkan). Berdasarkan data tes hasil belajar tendangan depan pencak siklus 1 siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 23 siswa atau 74.19%. Sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 8 siswa atau 26%. Dari kondisi awal ke siklus 1 ternyata mengalami peningkatan 39%. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan histogram nilai ketuntasan hasil belajar tendangan depan pencak silat dari kondisi awal ke siklus 1 sebagai berikut:
23 20
25 20 15
11
Kondisi Awal 8
10
Siklus 1
5 0 Tuntas
Tidak Tuntas
Gambar 7. Histogram Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Pencak Silat dari Kondisi Awal ke Siklus 1
Berdasarkan histogram tersebut menunjukkan bahwa, setelah diberi tindakan pada siklus 1 hasil belajar tendangan depan pencak silat mengalami peningkatan. Jumlah siswa yang tuntas tendangan depan pencak silat meningkat sebanyak 12 siswa dan secara otomatis siswa yang tidak tuntas menjadi berkurang dari 20 siswa menjadi 8 siswa. Namun peningkatan hasil belajar tendangan depan pencak silat belum sesuai target yang telah ditetapkan. Target yang belum tercapai tersebut perlu dianalisis dan direfleksikan.
d) Analisis dan Refleksi Tindakan 1 Berdasarkan pembelajaran tendangan depan pencak silat dengan alat bantu bantalan pada siklus 1, ternyata peningkatan ketuntasan belajar belum sesuai yang diharapan. Harapan yang diinginkan dari kondisi awal (tes awal) ke siklus 1 sebesar 70%, sedangkan hasil yang dicapai dari kondisi awal ke siklus 1 sebesar 39%. Belum tercapainya target peningkatan ketuntasan belajar tendangan depan pencak silat siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 disebabkan antara lain: 1) Siswa kurang aktif dan tidak serius mengikuti pembelajaran. 2) Siswa kurang memahami maksud dan tujuan pembelajaran yang dilakukan, sehingga perlu diberi penjelasan lagi lebih kongkrit. 3) Alat bantu yang digunakan dalam pembelajaran tendangan depan pencak silat kurang menantang.. 4) Peneliti tidak memberi reward atau pujian kepada siswa. Misalnya bagus sekali, baik sekali, tepat sekali dan lain sebagainya ataupun memberi nilai tambahan kepada siswa yang melaksanakan pembelajaran dengan serius.
2. Siklus 2 a) Perencanaan Tindakan 2 PTK pembelajaran tendangan depan pencak silat dengan alat bantu bola plastik pada siklus II meliputi: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interprestasi dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan hasil tes tendangan depan pencak silat dan nilai ketuntasan belajar pada siklus 1, selanjutnya peneliti merencanakan tindakan 2, meliputi kegiatan sebagai berikut: 1) Peneliti merancang bentuk pembelajaran tendangan depan dengan alat bantu yang lebih menarik dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Peneliti menjelaskan pembelajaran tendangan depan pencak silat dengan alat bantu yang akan diberikan pada siklus 2 yaitu dengan alat bantu bola plastik.
b) Peneliti memberikan contoh pembelajaran tendangan depan pencak silat dengan alat bantu bola plastik serta memberikan penjelasan maksud dan tujuannya. c) Peneliti dan siswa merefleksikan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan. 2) Peneliti
menyusun
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
materi
pembelajaran tendangan depan pencak silat dengan alat bantu bola plastik sesuai dengan materi pada siklus 2.
b) Pelaksanaan Tindakan 2 Pelaksanaan tindakan 2 diberikan dua (2) kali dalam satu minggu selama dua minggu. Pada siklus 2 diberi pembelajaran tendangan depan pencak silat dengan alat bantu bola plastik. Siklus 2 diberikan karena pada siklus 1 hasilnya belum sesuai target yang telah ditetapkan. Siklus 2 diberikan dengan tujuan agar hasil belajar tendangan depan pencak silat lebih baik dan ketuntasan hasil belajar meningkat secara maksimal. Pelaksanaan pembelajaran tendangan depan pencak silat pada siklus 2 sebagai berikut: bola
digantung sedemikian rupa pada ketinggian tertentu (1 meter) dari lantai.
Selanjutnya siswa menempatkan diri di dekat bola plastik dengan jarak seideal mungkin untuk melakukan tendangan lurus ke depan agar mengenai bola.
Gambar 8. Tindakan Siklus 2 c) Observasi dan Interprestasi Setelah diberikan tindakan pada siklus 2, selanjutnya dilakukan tes tendangan depan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar. Hasil tes ketuntasan belajar tendangan depan pencak silat dari siklus 1 ke siklus 2 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 7. Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Pencak Silat Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Siklus 1 ke Siklus 2 No
Nama
Siklus 1 Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Ahmad Zukhrifan A'in Nur Isnanto Amin Purwanto Andi Purnomo Aprillia Ratna Sari Ari Setiawan Cici Amelia Setiyana Dafiq Kamalludin Dewi Martiyaningsih Eva Dewi Wahyu J Feriyan Erlangga Galih Juniawan Galih Wilopo Shidiq Hasan 'Alim Irvan Prasetyo Nugroho Mernawati Mex Hendrik Mutiara Rahmani Putri Nuryasin Pujiati Ridha Nur Aprilia Rista Cahyaningsih Roghibul 'Ibad Tsani Rona Muktisari Roni Tri Cahyono Ulfah Hafidhotul H. Wahyu Aji Saputro Widya Ary Wigunanti Widya Kurniati N. Zidna Dhiya'ul Husna Alif Mufid Al Hakim Jumlah Rerata Tertinggi Terendah
80.83 64.17 76.25 77.50 75.00 75.83 75.42 83.33 77.08 80.00 84.17 64.58 76.67 76.25 83.33 66.25 61.67 80.00 77.08 61.67 80.42 76.67 65.42 81.25 76.25 76.67 63.75 75.83 81.25 64.17 76.25 2315.00 74.68 83.33 61.67
Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
Siklus 2 Nilai
85,75 77,50 80,42 81,67 80,83 79,58 77,92 85.50 80,83 80,42 85,83 69,17 79,58 85,00 85,00 78,33 69,17 84,58 80,08 69,17 85,00 78,75 79,75 85,42 80,00 80,42 67,50 77,92 85,00 77,92 81,67 2362.08 76.20 85,83
Keterangan
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
67,50
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa, rata-rata hasil belajar tendangan depan pencak silat dari siklus 1 ke siklus 2 tuntas. Rata-rata nilai hasil belajar tendangan depan pencak silat siklus 2 sebesar 76.20 Berdasarkan data tes hasil belajar tendangan depan pencak siklus 2 siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 yang mencapai ketuntasan belajar 27 siswa atau 87%. Sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 siswa atau 13%. Dari siklus 1 ke siklus 2 ternyata mengalami peningkatan 48%. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan histogram nilai ketuntasan hasil belajar tendangan depan pencak silat dari siklus 1 ke siklus 2 sebagai berikut:
27
30
23
25 20 Siklus 1
15
8
10
Siklus 2 4
5 0 Tuntas
Tidak Tuntas
Gambar 9. Histogram Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Pencak Silat dari Siklus 1 ke Siklus 2
Berdasarkan hasil ketuntasan belajar tendangan depan pencak silat dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan yang signifikan. Target yang telah ditetapkan sebesar 70% terlampaui, karena peningkatan hasil belajar tendangan depan pencak silat dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 87%. Dilihat dari kondisi awal ke siklus 2 hasil belajar tendangan depan pencak silat dan ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar tendangan depan pencak silat dan ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal ke siklus 2 siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 8. Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Pencak Silat Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 2 Nama N o 1 2 3 4 5 6 7 8
Ahmad Zukhrifan A'in Nur Isnanto Amin Purwanto Andi Purnomo Aprillia Ratna Sari Ari Setiawan Cici Amelia Setiyana Dafiq Kamalludin
Kondisi Awal Nilai Keterangan
Nilai
80.83 64.17 69.42 67.92 66.67 67.92 75.83 80.83
85,75 77,50 80,42 81,67 80,83 79,58 77,92 85.50
Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
Siklus 2 Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Dewi Martiyaningsih Eva Dewi Wahyu J Feriyan Erlangga Galih Juniawan Galih Wilopo Shidiq Hasan 'Alim Irvan Prasetyo N Mernawati Mex Hendrik Mutiara Rahmani Putri Nuryasin Pujiati Ridha Nur Aprilia Rista Cahyaningsih Roghibul 'Ibad Tsani Rona Muktisari Roni Tri Cahyono Ulfah Hafidhotul H. Wahyu Aji Saputro Widya Ary Wigunanti Widya Kurniati N. Zidna Dhiya'ul Husna Alif Mufid Al Hakim
69.50 79.17 80.42 64.58 64.58 63.33 81.25 66.25 61.67 79.17 63.75 61.67 79.17 66.25 65.42 80.42 67.33 65.00 63.75 75.83 79.58 64.17 64.58
Jumlah
2180.42
Rerata
70.34 80.83 61.67
Tertinggi Terendah
Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
80,83 80,42 85,83 69,17 79,58 85,00 85,00 78,33 69,17 84,58 80,08 69,17 85,00 78,75 79,75 85,42 80,00 80,42 67,50 77,92 85,00 77,92 81,67 2362.08 76.20 85,50
Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
67,50
Berdasarkan data hasil belajar tendangan depan pencak silat dan nilai ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 11 siswa atau 35.48%. Sedangkan hasil belajar tendangan depan pencak silat dan nilai ketuntasan hasil belajar pada siklus 2 sebanyak 27 siswa atau 87%. Hal ini menunjukkan bahwa, dari kondisi awal ke siklus 2 hasil belajar tendangan depan pencak silat dan ketuntasan belajar siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 sebesar 51.52%. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan histogram nilai ketuntasan hasil belajar tendangan depan pencak silat dari kondisi awal ke siklus 2 sebagai berikut:
27
30
20
25 20 15
Kondisi Awal
11
Siklus 2
10
4
5 0 Kondisi awal
Siklus 2
Gambar 10. Histogram Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Pencak Silat dari Kondisi Awal ke Siklus 2
d) Analisis dan Refleksi Tindakan II Berdasarkan tindakan pembelajaran tendangan depan pencak silat dengan alat bantu bola plastik pada siklus 2 ternyata kemampuan tendangan depan pencak silat dan ketuntasan hasil belajar meningkat lebih baik. Peningkatan kemampuan tendangan depan pencak silat dan ketuntasan hasil belajar disebabkan antara lain: 1) Alat bantu yang digunakan lebih menantang, sehingga siswa sangat aktif dan serius mengikuti pembelajaran. 2) Adanya koreksi dan evaluasi pada siklus 2 menjadikan siswa lebih memahami maksud dan tujuan dari alat bantu yang digunakan dalam pembelajaran tendangan depan pencak silat. 3) Siswa sangat senang adanya reward dari peneliti dan adanya nilai tambahan, sehingga siswa berusaha memperoleh nilai tambahan.
C. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 dapat dipaparkan pembahasan hasil penelitian sebagai berikut:
1. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Penck Silat dari Kondisi Awal ke Siklus 1 Perbandingan ketuntasan hasil belajar tendangan depan pencak silat siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus 1 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 9. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Pencak Silat Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Prasiklus ke Siklus 1. Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Pencak Silat Prasiklus
Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Pencak Prasiklus ke Siklus 1
Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Pencak Prasiklus ke Siklus I
35.48%
74.19%
38.71%
Berikut ini disajikan grafik perbandingan ketuntasan hasil belajar tendangan depan pencak silat siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 dari prasiklus ke siklus 1 sebagai berikut:
74.19%
80.00% 70.00% 60.00% 50.00%
38.71% 35.48%
40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% Pra Siklus
Siklus 1
Peningkatan
Gambar 11. Grafik Hasil Belajar dan Peningkatan Tendangan Depan Pencak Silat dari Pra Siklus ke Siklus 1
Berdasarkan histogram tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil tendangan depan pencak silat siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 dari pra siklus ke siklus 1 mengalami peningkatan 38.71%.
2. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Pencak Silat dari Siklus 1 ke Siklus 2 Perbandingan ketuntasan hasil belajar tendangan depan pencak silat siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 dari siklus 1 ke siklus 2 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 10. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Pencak Silat Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Siklus 1 ke Siklus 2. Ketuntasan Belajar Hasil Tendangan Depan Pencak Silat Siklus 1
Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Pencak Silat Siklus 2
Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Pencak Silat dari Siklus 1 ke Siklus 2
74.19% 87.10% 12.91% Berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar tendangan depan pencak silat siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 dari siklus 1 ke siklus 2 sebagai berikut:
100.00%
87.10% 74.19%
80.00% 60.00% 40.00%
12.91%
20.00% 0.00% Siklus 1
Siklus 2
Peningkatan
Gambar 12. Grafik Hasil Belajar dan Peningkatan Tendangan Depan Pencak Silat pada Siklus 1 dan Siklus 2 Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar tendangan depan pencak silat siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 12.91%.
3. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Pencak Silat dari Pra Siklus ke Siklus 2 Perbandingan ketuntasan hasil belajar tendangan depan pencak silat siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 dari pra siklus ke siklus 2 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 11. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Pencak Silat Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Prasiklus ke Siklus 2. Ketuntasan dalam Hasil Belajar pada Tendangan Depan Pencak Silat Prasiklus
Ketuntasan Hasil Belajar pada tendangan depan pencak silat prasiklus ke siklus 2
Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar pada tendangan depan pencak silat prasiklus ke siklus 2
35.48%
87.10%
51.62%
Berikut ini disajikan grafik perbandingan ketuntasan hasil belajar tendangan depan pencak silat siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 dari pra siklus ke siklus 2 sebagai berikut:
87.10%
100.00% 80.00%
51.62%
60.00%
35.48%
40.00% 20.00% 0.00% Pra Siklus
Siklus 2
Peningkatan
Gambar 13. Grafik Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dan Peningkatan Tendangan Depan Pencak Silat dari Pra Siklus ke Siklus 2
Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar tendangan depan pencak silat siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 dari pra siklus ke siklus 2 mengalami peningkatan 51.62%.
4. Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Pencak Silat Pra Siklus Prosentase ketuntasan hasil belajar tendangan depan pencak silat siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 prasiklus sebagai berikut:
Tabel 12. Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar dan Prosentase Tendangan Depan Pencak Silat Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 pada Prasiklus
Rentang
Keterangan
Kriteria
Nilai
Jumlah
Prosentase
Anak
≥ 80
Baik sekali
Tuntas
5
16.12%
75 – 79
Baik
Tuntas
6
19.35%
70 – 74
Cukup
Tuntas
0
0.00%
65 – 69
Kurang
Tuntas
12
38.71%
≤ 64
Kurang sekali
Tidak Tuntas
8
25.81%
31
100%
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada kondisi awal ketuntasan hasil belajar tendangan depan pencak silat siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 dengan kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 5 orang (16.00%), kategori baik (tuntas) sebanyak 6 orang (19.35%).
5. Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Pencak Silat setelah Siklus 1
Rekapitulasi ketuntasan hasil belajar dan prosentase tendangan depan penck silat siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 setelah siklus 1 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 13. Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar dan Prosentase Tendangan Depan Pencak Silat Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 setelah Siklus 1
Rentang
Keterangan
Kriteria
Nilai
Jumlah
Prosentase
Anak
≥ 80
Baik sekali
Tuntas
9
29.03%
75 – 79
Baik
Tuntas
14
45.16%
70 – 74
Cukup
Tuntas
0
0.00%
65 – 69
Kurang
Tidak Tuntas
5
16.13%
≤ 64
Kurang sekali
Tidak Tuntas
3
9.68%
31
100%
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada siklus 1 ketuntasan hasil belajar tendangan depan pencak silat siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 dengan kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 9 orang (29.03%), kategori baik (tuntas) sebanyak 14 orang (45.16%).
6. Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Pencak Silat setelah Siklus 2 Rekapitulasi ketuntasan hasil belajar dan prosentase tendangan depan penck silat siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 setelah siklus siklus 2 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 14. Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar dan Prosentase Tendangan Depan Pencak Silat Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012setelah Siklus 2
Rentang
Keterangan
Kriteria
Nilai
Jumlah
Prosentase
Anak
≥ 80
Baik sekali
Tuntas
18
58,06%
75 – 79
Baik
Tuntas
9
29,03%
70 – 74
Cukup
Tuntas
0
0.00%
65 – 69
Kurang
Tidak Tuntas
4
12,90%
≤ 64
Kurang sekali
Tidak Tuntas
0
0,00%
31
100%
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada siklus 2 ketuntasan hasil belajar tendangan depan pencak silat siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 dengan kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 18 orang (58.06%), kategori baik (tuntas) sebanyak 9 orang (29,03.06%).
7. Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Penck Silat pada Pra Siklus, setelah Siklus 1 dan setelah Siklus 2 Rekapitulasi ketuntasan hasil belajar dan prosentase tendangan depan pencak silat siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran
2011/2012 pada pra siklus, setelah siklus 1 dan setelah siklus 2 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 15. Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar dan Prosentase Tendangan Depan Pencak Silat Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 pada Pra Siklus, setelah Siklus 1 dan setelah Siklus 2
Rentang
Keterangan
Pra Siklus
Siklus 1
Siklus 2
Nilai > 80
Baik sekali
16.00%
29.03%
58,06%
75 – 79
Baik
19.35%
45.16%
29,03%
70 – 74
Cukup
0.00%
0.00%
0.00%
65 – 69
Kurang
38.71%
16.13%
12,90%
< 64
Kurang sekali
25.81%
9.68%
0,00%
100%
100%
100%
Berikut ini disajikan grafik ketuntasan hasil belajar tendangan depan pencak silat siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 pada pra siklus, setelah siklus 1 dan setelah siklus 2 sebagai berikut:
60.00% 50.00% 40.00% 30.00% Pra Siklus
20.00%
Siklus 1
10.00% 0.00%
Siklus 2 Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang sekali
Pra Siklus 16.00%
19.35%
0.00%
38.71%
25.81%
Siklus 1
29.03%
45.16%
0.00%
16.13%
9.68%
Siklus 2
29.03%
58.06%
0.00%
3.23%
9.68%
Gambar 14. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Tendangan Depan Pencak Silat Pra Siklus, setelah Siklus 1 dan setelah Siklus 2
Berdasarkan data ketuntasan hasil belajar tendangan depan pencak silat siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012 pada prasiklus, setelah siklus 1 dan setelah siklus 2 menunjukkan bahwa, pembelajaran tendangan depan pencak silat menggunakan alat bantu dapat meningkatkan hasil belajar tendangan depan pencak silat. Hal ini karena penggunaan alat bantu bantalan dan bola plastik dalam pembelajaran tendangan depan pencak silat dapat menumbuhkan rasa senang dan motivasi belajar siswa meningkat. Siswa memahami lebih kongkrit materi pelajaran yang diterimanya yaitu, melakukan tendangan depan yang harus dikenakan pada bantalan atau bola plastik. Dengan adanya alat bantu bantalan dan bola plastik, siswa lebih semangat melakukan tendangan depan secara berulang-ulang. Pembelajaran tendangan depan pencak silat yang dilakukan secara berulang-ulang akan meningkatkan hasil belajar tendangan depan pencak silat.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Kristiyanto, 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. Surakarta. UNS Press Agus Margono, Agus Mukholid, Sapta Kunta Purnama & Budhi Satyawan. 2011. Pendalaman Materi Guru Penjasorkes. Surakarta: UNS Press. Alibaba. 2009. http://abibaba7.blogspot.com/2009/04/teknik - dasar - pencak – silat - 2.html . 12 September 2012 Benny A. Pribadi. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT. Dian Rakyat. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia. Harminingsih. 2011. http://labarasi.wordpress.com/2011/04/19/faktor-yang-mempengaruhihasil-belajar/ 17 juli 2012 H.J. Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto dan Sutijan. 1998. Belajar dan Pembelajaran II. Surakarta: UNS Press. Husdarta & Yudha M. Saputra. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. http://www.google.co.id/search?q=tendangan+depan+pencak+silat&hl
Iman Widodo (2011) http://gebangtinatar.iman widodo com/tentang–penca -silat Johansyah Lubis. 2004. Pencak Silat Panduan Praktis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. M. Sobry Sutikno. 2009. Belajar dan Pembelajaran Upaya Kreatif dalam Mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil. Bandung: Prospect. Muhammad Ali. 2004. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Munawar. 2009. Pengertian dan Definisi Hasil http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dandefinisi.html 07 Mei 2012.
Belajar.
Nana Sudjana. 2005. Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Rusli Lutan. 1988. Belajar Ketrampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Srihati Waryati dan Agus Mukholid. 1992. Pencak Silat. Surakarta: UNS Press. Srijono Brotosuryo, Sunardi dan M. Furqon H. 1994. Perencanaan Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis Bagian Proyek Penataran Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SD Setara D II. Suedi Ahmad (2009) http://suediguru.blogspot.com/2009/06/media-pembelajaran - alat peraga – dan -alat.html Sucipto. 2007. Pencak Silati. Jakarta: Universitas Terbuka. Sumarno dkk. 1992. Olahraga Pilihan. Jakarta: Depdikbud. Proyek Peningkatan Mutu Guru SD Setara D-II dan Pendidikan Kependidikan Bagian Proyek Penataran Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SD Setara D-II. Virdy (2011) virditri.blogspot.com/2011/02/ Wina Sanjaya. 2006. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.