Feature Melodi dalam Pengolahan Musik Digital Ali Akbar – NIM : 23507042 Program Studi Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail :
[email protected]
Abstrak Melodi merupakan bagian dari musik yang biasa diingat. Semua budaya mempunyai konsep yang sama mengenai melodi sebagai garis penentu musik (1). Melodi merupakan salah satu elemen utama dari sebuah lagu. Suatu komposisi musik dapat dikenali lagunya dari melodinya. Dengan melodi yang sama, banyak komposisi musik dengan berbagai macam harmoni yang berbeda-beda berbeda beda dapat dikenali sebagai sebuah lagu yang sama. Saat ini, dengan perkembangan dalam bidang komputer, komputer, musik banyak dibentuk, disimpan dan diolah dalam bentuk digital. Peran melodi dalam musik sangat besar, sehingga pembahasan khusus mengenai melodi dalam musik digital, mencakup pengenalan, pembuatan dan analisis melodi perlu dilakukan. Dalam makalah ini, ini, dipaparkan hasil studi literatur dan analisis dimana melodi dikupa dikupass dan dipelajari, dipelajari terutama mengenai feature-feature feature pada melodi dalam musik digital. digital Kata kunci : music, melody masing-masing masing masing variasinya masih dapat dikenali sebagai lagu yang sama walaupun sangat berlainan komposisinya (lihat Gambar 1)).
1. Pendahuluan Dalam suatu musik, melodi merupakan satu baris nada yang biasa dikenali dan diingat (1). (1) Konsep melodi ini secara umum berlaku dalam budaya musik manapun, walaupun karakteristiknya berbeda. Melodi musik raga India yang sangat detail sangat berbeda karakteristiknya dengan melodi karya Beethoven yang sangat bermotif(2). bermotif
2. Melodi Melodi adalah salah satu elemen dasar dari suatu musik. Bersinergi dengan harmoni dan ritme, melodi membentuk musik secara utuh. Ketiga elemen tersebut adalah hal hal-hal hal yang dipertimbangkan oleh komposer musik dalam membuat musik, juga oleh pemain musik ketika memainkan musik.
a.
Sebuah nada n adalah suatu suara yang memiliki pitch (frekuensi) dan durasi tertentu. Rentetan not yang bersambung membentuk melodi. Tapi, melodi dari suatu mu musik sik bukan sembarang rentetan nada, nada, melainkan nnada--nada yang mengarahkan pendengaran, garis musik yang terdengar paling penting di dalam suatu musik (5) (6). Sebuah melodi disebut melodi karena rentetan nada tersebut terasa lengkap secara musikal, dan sangat terlihat bahwa rentetan tersebut mengikuti desain tertentu (7).
b.
Gambar 1 (a) Potongan melodi lagu “Ah Vous Dirai je Maman” (b) Salah satu variasinya. Dirai-je
Karakteristik melodi inilah yang membedakan satu lagu dengan lagu lain. Pada suatu lagu, aspek aspek lain selain melodi, seperti aspek-aspek harmoni dan ritme, dapat diganti-ganti diganti ganti tanpa mengubah persepsi bahwa lagu tersebut adalah lagu yang sama. Sedangkan jika melodi diubah dengan mempertahankan aspek lainnya, maka musik tersebut tidak dapat dikenali lagi sebagai lagu yang sama. Atau dapat dikatakan, melodi adalah tune dari suatu musik (3) (4). (4) Sebagai contoh, contoh, Mozart membuat satu komposisi, yang berisi 12 variasi dari lagu “Ah Ah Vous Dirai-je, Dirai Maman (folksong Maman” folksong Perancis);
Terdapat beberapa istilah yang biasa digunakan seputar melodi. Yang pertama, melodic line (garis melodis) dari suatu musik adalah runtutan not yang membentuk melodi. Not-not Not not tambahan, seperti trill atau slide, yang bukan bagian dari melodi, tetapi ditambahkan ditambah baik oleh komposer atau pemain musik untuk membuat melodi menjadi lebih kompleks dan menarik, disebut dengan ornamen ornamen. 1
Perlu diketahui bahwa dalam sebuah musik, pada saat tertentu dapat terdapat lebih dari satu garis melodi. Nada-nada Nada nada yang mengiringi melodi elodi utama dapat berangkaian menjadi melodi tersendiri. Bahkan, dalam lagu-lagu lagu lagu yang sangat contrapunctal1, seperti lagu-lagu lagu lagu klasik zaman Barok (misalnya karya Bach, Pachelbel), atau lagu-lagu lagu lagu untuk paduan suara / koor, lagu tersebut memang terdiri dari banyak melodi yang ditumpuk satu sama lain.
Bentuk atau Kontur Melodi Melodi terbentuk dari rangkaian nada. Sebuah melodi yang tetap berada pada nada yang sama akan menjadi membosankan dengan cepat. Selama melodi bergerak, nada dari melodi akan bergerak naik atau turun, cepat atau lambat. Dari pergerakan melodi tersebut, dapat digambarkan sebuah garis yang menanjak menan terjal ketika melodi melompat ke nada yang jauh lebih tinggi, atau menurun dengan landai ketika melodi perlahan-lahan perlahan lahan turun. Garis tersebut menggambarkan kontur atau bentuk dari melodi. Seringkali, dengan menuliskan melodi dalam bentuk partitur, kontur tersebut dapat langsung terlihat (lihat Gambar 2).
Melodi seringkali dilihat sebagai elemen musik yang terpisah dari harmoni dan ritme. Akan tetapi, ketiganya sebenarnya saling bergantung satu sama lain (8). Sebuah akor, yang merupakan sebuah struktur harmoni, dapat dipecah menjadi nada-nada nada nada pembentuknya, dan dibunyikan satu persatu menjadi suatu frasa melodi (9). (9) dan ide ritmik dapat membantu menyusun melodi. Harmoni yang terimplikasi oleh melodi membantu membuat melodi memiliki karakter yang berbeda satu sama lain, dan menentukan tangga nada dasarnya. Tangga nada dasar ini membuat pendengar akan terfokus ke konvensi tertentu (misalnya, pada tangga nada C mayor, nada nadanya adalah C-D-Enada-nadanya C -F-G-A-B), dan seringkali melanggar konvensi itu membuat melodi menarik (misalnya dengan memakai not-not not sisipan seperti F#). Nada-nada Nada nada tersebut disebut juga dengan nada-nada nada nada nonharmonis (nonharmonic nonharmonic tone) (10). Tangga nada dasar ini juga merupakan salah satu elemen utama yang mempengaruhi mood atau emosi yang dibawa oleh melodi. Misalnya, melodi yang memiliki tangga nada mayor akan jauh berbeda dengan yang memiliki tangga nada dasar minor.
Gambar 2 Bentuk lengkungan pada melodi
Kontur melodi tersebut terbentuk dari intervalinterval interval antara nada-nada nada nada yang membentuk melodi. Melodi pada awalnya dibuat untuk dinyanyikan, dan sampai sekarang pengertian tentang melodi sangat terpengaruhi oleh apa yang bisa dinyanyikan. Suara manusia mempunyai range yang terbatas, sehingga mempengaruhi nada-nada nada nada dan interval dalam melodi. Interval yang meloncat tinggi tidak dapat dengan mudah dinyanyikan, kecuali interval yang biasa biasa dikenal, yaitu intervalinterval interval yang membentuk akor sederhana, atau interval-interval interval interval yang ada dalam satu tangga tan nada yang yang sudah dikenal (7).. Frasa
Elemen ritmik melodi juga sangat berpengaruh. Banyak yang berfikir bahwa pitch dari not-not not penyusun melodi adalah feature yang paling membedakan satu melodi dengan melodi lain. Tapi, sering kali pernyataan tersebut tidaklah benar. Pola ritmik dan tempo dapat merupakan bagian penting dari melodi, sampai beberapa melodi dapat hanya dikenali dari ritmenya (8).. Sifat ini bahkan digunakan SongTapper secara ekstrim untuk mencari lagu hanya dari ritmenya (11).
Gambar 3 Melodi Simfoni No. 9, Movement 4 karya Beethoven
Terdapat beberapa beberapa konsep penting seputar melodi: 1. Bentuk atau kontur melodi 2. Phrase (Frasa Frasa) dan Motif 3. Counterpoint (Kontrapung) ntrapung) 1
Melodi sering dibagi menjadi frasa-frasa. frasa. Sebuah frasa musik seringkali diperbandingkan dengan frasa dalam kalimat. Sebuah frasa dalam kalimat (misalnya ‘di bawah tangan’) adalah sekelompok kata yang membangun suatu makna secara bersamabersama sama, tetapi bukan satu kalimat lengkap yang
Lihat hal. 3 bagian Counterpoint 2
berdiri diri sendiri. Frasa pada melodi adalah sekelompok not yang mengekspresikan ‘ide’ musik tertentu, tetapi beberapa frasa dibutuhkan untuk membuat sebuah melodi lengkap. Misalnya, melodi Simfoni No.9, Movement 4 karya Beethoven terdiri dari 4 frasa yang mudah dibedakan (lihat ).
kembali, dengan nada yang lebih tinggi atau rendah, rendah, lebih cepat atau lambat. 3. Melodi dalam Musik Digital Musik saat ini banyak disimpan dan diolah dalam bentuk digital, digital, baik berupa data sinyal suara (audio) atau simbolis (mis. MIDI) MIDI).. Dari pembuatan/komposisi musik, perekaman sampai pada pengguna musik, semua serba digital. Karena melodi merupakan salah satu elemen sentral pada musik, maka perlu dibahas mengenai melodi dalam musik digital. Penerapan musik digital dapat dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu: 1. Dalam pembuatan musik 2. Dalam pengenalan musik
Frasa adalah adalah istilah umum yang dipakai untuk bagian dari melodi. Terdapat istilah yang lebih khusus berkenaan dengan pembagian dari melodi, yaitu (terurut dari bagian terkecil sampai terbesar): motif, frasa, period. Motif, motiv, motive, Motif motive cell atau figure adalah ‘ide’ musik pendek, lebih pendek dari sebuah frasaa. Istilah motif otif secara khusus juga juga berarti ide musik pendek yang banyak diulang dalam suatu uatu musik. Melodi kecil tersebut akan muncul lagi dalam musik yang sama, baik persis sama atau sedikit berubah. Misalnya, motif dari Simfoni No. 5 Beethoven, Movement 1 hanyalah 4 not seperti pada Gambar 4.
Dalam pembuatan musik, melodi biasanya menjadi hal pertama yang dibuat, kemudian diberi kembangan dan dan variasi sampai menjadi musik yang lengkap. Tetapi, dalam membentuk melodi, seperti telah disinggung sebelumnya, dua aspek besar lainnya, harmoni dan ritme, juga harus diperhatikan. Dalam pembuatan musik ini format musik digital yang biasa digunakan adalah adalah bentuk simbolis (mis. MIDI atau format simbolis lainnya). lainnya Bentuk simbolis digunakan karena memberikan abstraksi nada di atas gelombang sinyal suara, sehingga proses pembentukan musik menjadi lebih mudah dilakukan.
Gambar 4 Motif Simfoni No.5, Movement 1 karya Beethoven
Bagian melodi yang lebih panjang yang diulang ulang dalam suatu musik, disebut juga diulang-ulang dengan tema. Tema biasanya memiliki panjang minimal satu frasa, seringkali terdiri dari banyak frasa. Musik yang lebih panjang seringkali memiliki lebih dari satu tema yang diulang ulang. Contohnya, menunjukkan tema diulang-ulang. dari Simfoni No.9 Beethoven, Movement 1.
Dalam pengenalan musik, pengenalan melodi merupakan salah satu bahasan yang banyak diperlukan. Misalnya dalam area Music Information Retrieval. Karena umumnya orang mengingat dan mengenali musik dari melodinya, maka untuk dapat mencari dari sebarang koleksi musik, melodi harus dapat da diekstraksi sehingga dapat dibandingkan dengan query berupa potongan melodi. Pada area ini, musik banyak berada dalam format data sinyal suara (audio).
Couterpoint
Dalam makalah ini, karena karena sudut pandang musik sebagai sinyal suara membuat proses pengolahan menjadi menjadi lebih rumit, maka diasumsikan terdapat sebuah sistem yang mampu mengkonversi sinyal suara menjadi notasi musik simbolik. Dengan begitu, pengolahan yang dilakukan dalam hal pengenalan musik ini juga akan dipandang dari sudut pandang musik digital dalam bbentuk entuk simbolik (feature untuk musik digital dalam bentuk audio bisa dilihat di (12) (12)).
Gambar 5 Contrapunct dalam Sebuah Karya Fugue J. S. Bach
Counterpoint atau Contrapunct (baca: kontrapung) adalah musik dimana dalam satu saat terdapat lebih dari satu melodi (lihat . Dalam couterpoint, cara pembuatan melodi menjadi berbeda dari biasanya, sehingga istilah yang dipakai untuk mengacu pada melodi yang saling berhubungan dalam counterpoint juga berbeda. Misalnya, ide melodi yang paling kuat disebut subject. subject. Seperti motif, suatu subject seringkali diubah ketika muncul
4. Feature-Feature Feature Pada M Melodi Baik untuk untuk membuat melodi maupun mengenali melodi, sebuah sistem perlu 3
mempunyai cara untuk untuk dapat ‘mengerti’ melodi, yaitu dengan mengetahui featuremelodi, feature feature dari melodi. Pada pembuatan melodi, feature feature-feature tersebut akan diterjemahkan menjadi barisan nada, yang membentuk melodi dengan karakteristik tertentu. Pada pengenalan melodi, feature feature-feature tersebut dapat digunakan untuk menganalisis menganalisis melodi, mengekstraksi melodi dari musik, mengelom mengelompokkan melodi, dsb.
Pitch Class Pada musik, nada-nada nada nada dikelompokkan ke dalam oktaf-oktaf oktaf oktaf (10).. Pembagian oktaf ini dapat terlihat dengan jelas pada papan alat musik jenis keyboard (lihat Gambar 6). Setiap nada memiliki nada nada yang bersesuaian dengannya pada oktaf yang lebih tinggi maupun lebih rendah. rendah. Satu nada dan pasangannya pada oktaf lain memiliki rasa harmoni yang sama. Oleh ka karena rena itu, nama yang diberikan kepada setiap nada selalu berulang pada setiap oktaf. Sebagai contoh, salah satu nama nada yang sering dipakai adalah: C-D-EC -F-G-A-B-C’--D’-E’-... . Terlihat bahwa nada C diulang lagi setelah satu oktaf nada telah lewat.
Pada bagian selanjutnya, feature-feature feature penting dari melodi yang didapatkan dari studi literatur (dari (13) (14) (15) (16) (17)) akan dibahas satu persatu. Deretan nada yang membentuk melodi dapat dipandang sebagai nada dalam dua dimensi, dimensi pitch dan waktu waktu, sebagaimana bagaimana musik yang oleh karenanya disebut juga sebagai temporal art (10).. Berdasarkan Berdasarkan dua dimensi melodi tersebut, feature eature-feature tersebut dikelompokkan menjadi empat kelompok feature, feature, sebagai berikut berikut: 1.
Pitch feature, eature, yaitu feature yang hanya dilihat dari dimensi pitch dari melodi.
2.
Time feature, feature, yaitu feature yang hanya dilihat dari dimensi waktu dari melodi.
3.
Pitch-time time feature, feature, yaitu feature yang dilihat dari kedua dimensi melodi secara bersamaan.
4.
Gambar 6 Papan Keyboard
Setiap nada yang sama pada seluruh oktaf dikatakan mempunyai pitch class yang sama, walaupun absolute pitch yang dimiliki masingmasing masing nada berbeda. Pitch class inilah yang menjadi feature, feature dengan mengabaikan informasi oktaf dari setiap nada nada,, dengan berdasar pada kesamaan rasa harmoni antara nada-nada nada nada dalam satu pitch clas class. Nada Dasar dan Tonality Feature ini berkaitan dengan tangga nada yang digunakan pada melodi. Nada dasar adalah dasar nada acuan pada tangga nada, sedangkan tonality berkenaan dengan mayor atau minornya tangga nada tersebut. Pada pembuatan melodi, tangga nada ini berpengaruh pada pilihan nada nada-nada penyusun melodi. Pada pengenalan melodi, feature ini dapat diekstrak dengan menggunakan tonal histogram seperti pada (17).
Feature lainnya, yaitu feature-feature feature khusus yang dapat diamati dari aspek lain melodi, melodi selain pitch dan time.
4.1. Pitch Feature Feature-feature yang termasuk pada Pitch Feature feature ure mengabaikan sama sekali informasi waktu. Jadi, sebuah melodi dianggap sebagai satu tu kumpulan nada, tanpa informasi keterurutan, kemunculan, dsb. d
4.2. Time Feature Aspek waktu sama sekali diabaikan pada pitch feature. feature Pada time feature ini, yang diabaikan adalah pitch dari nada-nada nada nada penyusun melodi. Feature pada kelompok ini hanya berurusan dengan urutan nada, durasi nada, ditambah dengan istirahat.
Pitch Absolut Feature paling primitif dari nada-nada nada nada yang membentuk suatu musik adalah nilai pitch dari seluruh nada n pembentuk melodi tersebut. tersebut Terdapat dua besaran pitch yang dapat digunakan, yaitu aitu frekuensi nada atau nilai MIDI dari pitch tersebut. Dari feature ini, yang dapat pat didefinisikan atau diekstraksi adalah: range dari pitch (nilai nilai maksimum dan minimum pitch), rata-rata, rata rata, titik tengah, tengah, standar deviasi, dan hasil pengolahan statistik lainnya.
Durasi Nada Feature paling sederhana dari kelompok ini adalah durasi nada. Durasi setiap nada dikumpulkan, kemudian kemudian diukur nilai statistiknya: durasi paling panjang, paling pendek, rata-rata, rata rata, standar deviasi, dsb. Harus diingat bahwa durasi semua nada terpengaruh 4
oleh tempo dari melodi. Sehingga, durasi yang digunakan bisa berupa durasi absolut atau durasi relatif. Durasi absolut dihitung berdasarkan waktu sebenarnya, yaitu dengan menerjemahkan durasi nada dengan menggunakan informasi tempo. Ukuran durasi ini seperti besaran ukuran waktu, yaitu detik. Kelemahan utama dari pendekatan absolut ini adalah hilangnya hubungan durasi tersebut dengan ketukan.
ritme. Pola ritmis ini adalah salah satu aspek yang membuat melodi tidak membosankan. Bayangkan saja jika dalam suatu melodi, nadanada ditempatkan dalam jarak yang sama, dengan durasi yang sama tanpa jeda, niscaya melodi tersebut akan menjadi melodi yang membosankan. 4.3. Pitch-Time Feature Pada dua bagian sebelumnya, masing-masing dari dimensi pitch dan dimensi waktu dari melodi dibahas tersendiri. Padahal pada satu melodi, kedua dimensi tersebut tidak bisa dipisahkan. Bagian ini membahas featurefeature yang bisa diturunkan dari gabungan keduanya.
Durasi relatif mengukur durasi relatif terhadap ketukan, yaitu seberapa panjang durasi nada relatif terhadap ketukan. Kelemahan utamanya terletak pada ketergantungannya pada ketukan. Nilai setiap ketukan (berdasarkan waktu absolut) bisa panjang, bisa pendek, sehingga jika durasi relatif ini dipakai, maka informasi tempo harus juga diperhitungkan secara terpisah.
Interval pitch Interval didefinisikan sebagai jarak pitch antar dua nada yang berurutan. Terdapat dua cara mengukur interval, yang perbedaannya hanya terletak pada pengikutsertaan durasi. Cara pertama, durasi diabaikan, informasi waktu yang dipergunakan hanya urutan kemunculan nada. Cara kedua, nilai durasi diperhitungkan, sehingga interval pitch akan berbentuk vektor.
Tempo Tempo adalah salah satu feature yang sangat berpengaruh ke tema yang diusung oleh melodi. Seperti feature-feature sebelumnya, feature ini dapat diukur maksimum dari tempo, minimum, rata-rata, dsb.
Seperti telah disinggung sebelumnya, interval yang dipilih pada satu melodi akan
Artikulasi Melodi dapat dimainkan dengan banyak cara, bisa legato (mulus, bersambung), marcato (jelas), staccato (terpisah), dan sebagainya (10). Cara memainkan ini disebut artikulasi (articulation). Artikulasi ini terkait dengan timing antara satu nada dengan nada berikutnya. Pada melodi yang legato, nada baru berhenti dibunyikan setelah nada berikutnya mulai berbunyi, atau tepat menyambung dengan nada sebelumnya. Pada marcato satu nada dengan nada berikutnya tidak tersambungkan. Sedangkan pada staccato setiap nada dimainkan terpisah jauh satu sama lain, sehingga terdengar ‘meloncat-loncat’ (lihat Gambar 7).
Deretan naik/turun Melodi pada awalnya dibuat untuk dinyanyikan. Oleh karena itu, banyak dijumpai runtutan atau deretan nada yang memiliki interval kecil yang sama pada melodi, baik runtutan nada yang naik, maupun yang turun. Runtutan nada ini berpengaruh pada melodi secara keseluruhan. Hal yang dapat diukur pada feature ini adalah jumlah nada yang ada pada setiap deretan yang ada di melodi, interval pada deretan tersebut, dan banyaknya jumlah deretan naik dan turun. Persentase durasi naik/turun Feature ini mengukur berapa persentase dari interval naik, turun dan datar dari semua interval yang ada pada melodi. Pergerakan melodi
Gambar 7 (a) Legato, (b) Marcato dan (c) Staccato
Sebuah melodi yang naik dan turun perlahanlahan, dengan perbedaan nada yang tidak terlalu ekstrim antara satu not dengan not setelahnya, disebut melodi yang conjunct. Melodi seperti itu disebut juga melodi yang bergerak secara scalar atau ‘melangkah’.
Ritme Durasi nada-nada yang merangkai melodi serta istirahat di antara nada-nada tersebut tidaklah dipilih secara acak. Pola durasi dan waktu kemunculan nada inilah yang disebut dengan
Sedangkan melodi yang bergerak secara cepat naik atau turun, dengan interval yang besar 5
antara satu not dengan not berikutnya, disebu melodi disjunct.. Melodi tersebut disebut juga ju melodi yang ‘melompat’. Kebanyakan melodi adalah gabungan antara gerakan conjunct dan disjunct (lihat Gambar 8).
4.
b. c. d. Lainnya a. b.
Deretan naik/turun Persentase durasi naik/turun Pergerakan melodi Instrumen Loudness
6. Daftar Referensi 1. Suite 1010. Elements of Music: Melody. [Online] Januari 2001. http://www.suite101.com/article.cfm/enjoying _music/58319. 2. Sadie, Stanley. The Grove Concise Dictionary of Music. New York : Macmillan, 1994. ISBN 0-333 0 333-43236-3. Gambar 8 Melodi conjunct,, disjunct dan gabungan.
3. New York City Opera Education. Glossary. [Online] http://cinderella.nycopera.com/glossary.php.
4.4. Feature Lainnya
4. LearnPiano.tv. Learn Piano Glossary. [Online] http://learnpiano.tv/glossary.php.
Tidak semua aspek aspek pada melodi tercakup oleh dua dimensi pitch dan waktu. Terdapat aspek lain yang dapat menjadi feature yang mungkin lebih berguna dibandingkan dengan featurefeature feature dari dimensi pitch maupun waktu.
5. Schmidt-Jones, Jones, Catherine. Melody. Connexions. [Online] Mei 2007. http://cnx.org/content/m11647/latest/. http://cnx.org/content/m11647/latest/. 6. Princeton. WordNet: Melody. WordNet. [Online] Princeton. http://wordnet.princeton.edu/perl/webwn?s=m elody.
Timbre Setiap suara yang dihasilkan oleh instrumen musik yang berbeda memiliki karakteristik yang berbeda, ber a, terutama dari sisi timbre(warna timbre warna suara Timbre inilah yang membuat suara suara). piano dapat dibedakan dari suara biola, suara flute dari terompet, dsb.
7. Taylor, Eric. The AB Guide to Music Theory. London : The Associated Board of the Royal Schools of Music (Publishi (Publishing) ng) Ltd, 1991. Vol. II. ISBN 1-85472 1 85472-447-9. 8. Research Machines. Melody (music) Hutchinson encyclopedia article about Melody (music). The Free Dictionary. [Online] Helicon Publishing. http://encyclopedia.farlex.com/Melody+(music ).
Intensity Intensity atau disebut juga loudness adalah tingkat kekerasan kekerasan dari nada. Pada musik-musik musik musik pop maupun rock, dalam satu lagu relatif intensity dari nada-nadanya nada nadanya tidak berubah. Sedangkan pada musik musik musik-musik klasik, perubahan intensity ntensity sangat umum ditemukan.
9. Butterworth, Anna. Harmony in Practice. London : The Associated Board of the Royal Schools of Music, 1999. ISBN 11-85472-833 833-4.
5. Kesimpulan Melodi adalah elemen dasar dari musik. Sebagia feature--feature penting dari melodi Sebagian adalah sebagai sebagai berikut: 1.
2.
3.
10. Jones, George Thaddeus. Music Theory: The Fundamental Concepts of Tonal Music Including Notation, Terminology and Harmony. New York : Barnes & N Noble oble Books, 1974. ISBN 0-06 0 06-460137-4.
Pitch a. Absolute pitch b. Pitch class c. Nada dasar dan Tonality Time a. Durasi nada b. Tempo c. Artikulasi d. Ritme Pitch-Time Time a. Interval pitch
11. SongTapper. SongTapper - Find music by tapping the rhythm of the song's melody. SongTapper. [Online] http://www.songtapper.com. 12. Pohle, Tim, Pampalk, Elias dan Widmer, Gerhard. Evaluation of Frequently User Audio Audio Features for Classification of Music Into Perceptual Categories. [Online] 2005. 6
http://www.cp.jku.at/research/papers/Pohle_C BMI_2005.pdf. 13. DiPaula, Steve dan Arya, Ali. Affective Communication Remapping in MusicFace System . [Online] http://ivizlab.sfu.ca/research/musicface/EVA.p df. 14. Li, Ming dan Sleep, Ronan. Improving Melody Classification by Discriminant Feature Extraction and Fusion. ISMIR 2004. [Online] 2004. http://ismir2004.ismir.net/proceedings/p044page-238-paper123.pdf. 15. —. Melody Classification Using A Similarity Metric Based on Kolmogorov Complexity. [Online] 2004. http://recherche.ircam.fr/equipes/repmus/SMC 04/scm04actes/P22.pdf. 16. Rizo, David, et al. A Pattern Recognition Approach for Melody Track Selection in MIDI File. ISMIR 2006. [Online] 2006. http://ismir2006.ismir.net/PAPERS/ISMIR061 23_Paper.pdf. 17. Uitdenbogerd, A. L. Music Retrieval using Symbolic, Audio and Preference-based Techniques. [Online] 2006.
7