Jurnal Pengabdian Sriwijaya
PEMBINAAN INDUSTRI KECIL SARI BUAH NANAS DAN NUTRI JELLY SEBAGAI PENGOLAHAN ALTERNATIF DARI BUAH NANAS DENGAN KANDUNGAN GIZI YANG TINGGI DI DESA BETI INDERALAYA SELATAN KAB. OGAN ILIR Aldes Lesbani, Nova Yuliasari, Fahma Riyanti, Poedji Loekitowati H, Setiawati Yusuf Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
ABSTRAK Buah nanas merupakan sumber daya alam yang banyak dihasilkan di Sumatera Selatan, dan banyak terdapat di daerah Indralaya. Selain mempunyai kandungan air yang tinggi, nanas juga mempunyai kandungan vitamin A dan C yang cukup tinggi, juga mengandung mineral serat dan enzim bromelain yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan. Kandungan air yang cukup tinggi menyebabkan buah nanas tidak dapat disimpan lama, sehingga perlu pengolahan buah nanas agar nilai ekonomis dan kualitas dapat meningkat dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama. Produk olahan nanas dapat berupa minuman sari buah, makanan berserat berupa nutria jelly. Kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan tema pengolahan nanas menjadi sari buah dan nutria jelly telah dilaksanakan di desa Beti kecamatan Indralaya Selatan telah dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2014. Peserta Kegiatan pengabdian dihadiri oleh ibu-ibu, anak-anak dan kader posyandu. Pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan dan mencoba hasil olahan nanas tersebut. Peserta yang hadir memberikan respon yang baik selama kegiatan bahkan beberapa diantara dari mereka ada yang memberi pertanyaan. Untuk mengetahui pemahaman mereka kami juga memberikan pertanyaan dan mereka dapat menjawabnya. Kegiatan ini memberikan wawasan yang baru cara pengolahan buah nanas selain sebagai bahan tambahan pada masakan dan buah meja. Kata Kunci: Buah Nanas, Nutri Jelly
Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia 241
Jurnal Pengabdian Sriwijaya
I.
PENDAHULUAN
Salah satu sumber daya alam yang banyak dihasilkan di Sumatera Selatan adalah buah nanas dan merupakan salah satu penghasil terbesar di pulau Sumatera. Daerah penghasil dan berpotensi untuk pengembangan komoditas nanas di Sumatera Selatan adalah di Muara Enim, Prabumulih dan Ogan Ilir.dan merupakan penghasil nanas peringkat ke tiga setelah Jawa Barat dan Lampung (Anonim, 2011). Nanas termasuk buah tidak dapat disimpan dalam waktu yang agak lama karena kadar air yang relatif tinggi (85,3%) (Santoso,1998) menyebabkan nanas mudah rusak, susut, dan cepat busuk. Hasil panen tersebut dapat lebih diberdayakan secara maksimal sehingga panen yang melimpah tidak terbuang begitu saja dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama. Salah satu usaha yang dilakukan adalah mengikut sertakan masyarakat untuk mengolah buah nanas dalam skala industri rumah tangga. Gagasan ini menguntungkan, sebab dengan menjadi produk olahan akan diperoleh banyak keuntungan. Selain menyelamatkan hasil panen, pengolahan buah nanas juga dapat memperpanjang umur simpan, diversifikasi pangan dan meningkatkan kualitas maupun nilai ekonomis buah nanas. Produk olahan nanas dapat berupa makanan dan minuman, seperti selai, cocktail, fruit leather, sirup, sari buah, keripik hingga manisan buah kering. . Sari buah nanas adalah cairan yang diperoleh dari proses ekstraksi buah nanas. Sari buah tersebut terbagi dua, ada yang dapat diminum langsung dan ada yang difermentasi menjadi minuman kesehatan. ampas dari sari buah nanas dimanfaatkan untuk pembuatan nutrijelly yang kaya akan serat. (Anonim, 2011). Buah nanas mengandung vitamin (A dan C), Kalsium, Fosfor, Magnesium, Besi, Natrium, Kalium, Dekstrosa, Sukrosa (gula tebu), dan Enzim Bromelain. Bromelain berkhasiat antiradang, membantu melunakkan makanan di lambung, mengganggu pertumbuhan sel kanker, menghambat agregasi platelet, dan mempunyai aktivitas fibrinolitik. Kandungan seratnya dapat mempermudah buang air besar pada penderita sembelit (konstipasi). Daun mengandung kalsium oksalat dan pectic substances. Pekerjaan masyarakat desa Beti terdiri dari bermacam pekerjaan, yaitu pegawai negeri sipil, petani, pedagang, tukang becak, tukang dan lain-lain. Sedangkan ibu-ibu masyarakat ini umumnya merupakan ibu rumah tangga. Keadaan masyarakat desa Beti ini terutama kaum ibu desa Beti ini memungkinkan mengadakan penyuluhan dan pelatihan pembuatan sari buah nanas dan nutri jelly. Dengan pertimbangan bahan baku nanas yang mudah diperoleh, cara pengolahan yang mudah dan kandungan gizi yang tinggi Kegiatan ini akan kami laksanakan dengan mengumpulkan warga dusun desa beti (20-30) untuk mengadakan penyuluhan dan praktek pembuatan sari buah nanas dan nutri jelly. Dengan kegiatan Pengabdian pada masyarakat ini diharapkan masyarakat desa Beti dapat menyelamatkan kerugian akibat fluktuasi harga buah nanas, menyerap tenaga kerja, meningkatkan nilai ekonomi dan dapat menjadi oleh-oleh khas daerah.
Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia 242
Jurnal Pengabdian Sriwijaya
II. MATERI DAN METODE PELAKSANAAN
Khalayak Sasaran Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat desa Beti Indralaya Selatan kabupaten Ogan Ilir, terutama ibu-ibu anggota posyandu. Masyarakat diharapkan juga dapat menularkan pengetahuan dan ketrampilan ke masyarakat desa lain sehingga dapat diketahui dan jadikan sumber penghasilan masyarakat. Kerangka Pemecahan Masalah Banyaknya ketersediaan buah nanas di desa Beti terutama di saat panen raya dan daya tahannya yang sebentar serta keterbatasan pengetahuan masyarakat pada pengolahan buah nanas maka kerangka pemecahan masalah adalah dengan : 1. Memberikan ceramah dan mengajarkan kepada masyrakat tentang manfaat dan kegunaan kandungan gizi buah nanas dan olahannya bagi tubuh. 2. Memberikan pelatihan cara memilih bahan baku nanas yang sesuai untuk S-Upengolahan buah nanas dengan menggunakan alat alat yang sederhana, bahan yang mudah didapat dan teknologi yang sederhana. 3. Mengajarkan kepada masyarakat cara membuat sari buah nanas dari filtrat nanas dan ampasnya digunakan sebagai bahan untuk pembuatan nutri jelly. Metoda Kegiatan Pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan dilapangan meliputi 1. Penyuluhan tentang nanas dan pengolahan nanas menjadi sari buah. 2. Praktek cara pembuatan sari buah dengan melibatkan masyarakat dan mahasiswa.r 3. Tanya jawab secara langsung dengan peserta, agar peserta penyuluh lebih memahami metode ini. Metoda Evaluasi 1 Setelah dilakukan penyuluhan diadakan tanya jawab untuk melihat tingkat pemahaman dari materi yang diberikan. 2 Peserta penyuluhan diberikan brosur yang berisi cara-cara pengolahan buah nanas menjadi sari buah dan nutrijelly. Brosur ini memudahkan peserta untuk membuat sendiri olahan nanas nantinya. 3 Evaluasi kegiatan dari awal sampai akhir kegiatan dilihat dari pemahaman mahasiswa dan masyarakat peserta.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Buah nanas banyak terdapat di Indralaya karena Sumatera Selatan merupakan daerah penghasil nanas terbesar di Sumatera. Biasanya buah nanas dijual tanpa proses pengolahan, sehingga nilai ekonomisnya masih rendah dan tidak tahan lama.Berdasarkan hal ini maka kegiatan pengabdian pada masyarakat ini mengolah buah nanas menjadi minuman dan makanan sehingga nilai ekonomis nanas meningkat tetapi masih mempunyai kandungan gizi. Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan oleh tim pelaksana pengabdian jirusan kimia FMIPA Unsri tahun 2014 di desa Beti Indralaya Selatan, Ogan Ilir Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia 243
Jurnal Pengabdian Sriwijaya
bertempat di balai desa. Kegiatan dihadiri oleh ibu-ibu dan anak-anak serta kader posyandu. Kegiatan ini bersamaan dengan kegiatan posyandu.
Gambar 1. Peserta penyuluhan kegiatan pengabdian di desa Beti, Indralaya Selatan Pelaksanaan kegiatan diawali dengan memberikan pengarahan tentang kandungan gizi yang terdapat pada buah nanas dan manfaat dari nanas serta olahannya. Selanjutnya penyuluhan cara membuat olahan nanas disertai dengan pembagian brosur yang berisi alat dan bahan yang digunakan serta cara pembuatannya. Pada kegiatan pengabdian ini nanas diolah menjadi miuman sari buah dan makanan berupa nutri jelly yang kaya akan serat.
Gambar 2. Proses pengolahan nanas menjadi sari buah Proses pengolahan nanas ini menggunakan nanas yang tidak terlalu matang atau dengan tingkat kematangan 70%. Bahan tambahan lain yang digunakan adalah air, gula pasir dan jelly. Proses pembuatan sari buah sangat mudah dan sederhana yaitu buah nanas yang sudah dikupas, dibuang matanya dihaluskan dengan cara diblender dan selanjutnya disaring. Filtratnya ditambah air dan gula secukupnya. Volume air sebanyak 2 liter untuk 1 kg nanas yang sudah dibersihkan.
Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia 244
Jurnal Pengabdian Sriwijaya
Selanjutnya sari buah nanas ini dimasak sampai mendidih dan disimpan di dalam botolbotol yang sudah disterilkan. Sari buah nanas bias dinikmati dalam keadaan hangat atau dingin.
Gambar 3. Produk olahan dari buah nanas yaitu sari buah nanas Ampas hasil saringan kaya akan serat dapat diolah menjadi nutri jelly dengan penambahan jelly. Nutri jelly dapat langsung dimakan atau dapat digunakan sebagai tambahan pada es buah. Nutrijelly selain mengandung vitamin juga kaya akan serat yang sangat baik untuk pencernaan dan membantu memperlancar buang air besar.
Gambar 4. Ampas dari sari buah nanas diolah menjadi nutri jelly Produk yang sudah selesai dibagikan kepada peserta penyuluhan untuk dicoba. Mereka menikmati produk olahan nanas dan merasa puas. Minuman sari buah nanas ditambah es batu sehingga memberikan rasa segar, demikian juga dengan nutri jelly. Peserta penyuluh memberikan respon yang baik terhadap kegiatan pengabdian berdasarkan pertanyaan pertanyaan yang mereka ajukan.
Gambar 5. Kegiatan pengabdian saat presentasi materi penyuluhan
Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia 245
Jurnal Pengabdian Sriwijaya
Berdasarkan kegiatan ini diharapkan pengetahuan masyarakat desa mengenai kandungan gizi dan manfaat dari buah nanas semakin meningkat, dan dapat membuat berbagai produk olahan nanas. Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi peserta penyuluh untuk membuat makanan yang bervariasi dan bergizi. Selain itu masyarakat juga termotivasi untuk membentuk usaha yang tepat bagi usaha olahan buah nanas.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Kegiatan pengabdian untuk pengabdian untuk masyarakat ini merupakan pengolahan buah nanas menjadi minuman dan makanan dengan kandungan serat yang tinggi telah dilaksanakan di Desa Beti, Indralaya Selatan, Ogan Ilir. Pelaksanaan kegiatan ini mendapat sambutan yang baik dari peserta penyuluhan dan memahami penyuluhan yang diberikan. Saran Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diharapkan dilaksanakan secara rutin sehingga pengetahuan masyarakat dapat bertambah. Kegiatan ini diharapkan dapat membuka wawasan masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
DAFTAR PUSTAKA [1] Anonim, 1990, Daftar komposisi Bahan Makanan, Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, Bhratara, Indonesia. [2] Asryani, D. M. 2007. Eksperimen Pembuatan Kecap Manis dari Biji Turi dengan Bahan Ekstrak Buah Nanas.Skripsi. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang. Semarang. [3] Buckle, K.A, 1985 Ilmu Pangan Penerbit UI-press [4] Charinusia, H. 1985. Hidrolisis Kasein oleh Enzim Bromelin Kasar dari Bonggol Nanas.Laporan Penelitian. Fakultas Pasca Sarjana. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta [5] Direktorat Gizi Depkes RI, 1996, Daftar Komposisi bahan makanan, Penerbit Bhratarakarya Aksara [6] Fajar Kurniawan,____,Sari Buah Nanas Kaya Manfaat, Alternatif Meningkatkan Nilai Ekonomis Hasil Panen [7] Gaman, 1992.Ilmu Pangan. Yogyakarta: UGM Press [8] Lenart, A., 1996, Osmo-convective Drying of fruit and Vegetables, Technology and Aplication, Drying Technology 14(2), 391-413 [9] Kus Sri Martini dan Sri Retno Dwi Ariani. 2011. Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari. Surakarta: Uns Press [10] Muniarti. 2006. Manfaat Nanas. Wab-site: http://rocky-16-amelungi.wordpress.com. Diakses: Tanggal 08 April 2014 [11] Prihatman, K. 2000. Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan. Badan perencanaan dan Pembangunan Nasional. Jakarta [12] Rukmana,R, 1996, Nenas Budidaya dan Pascapanen, Kanisius, Jakarta [13] Santoso, H.B.,1998, Nanas Kering, Kanisius, Jakarta [14] Suprapti,L1996, Dasar-dasar Teknologi Pangan, Vidi Ariesta Surabaya Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia 246