1
2
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI MAN MODEL GORONTALO PADA KELAS X6 Herdi Mokoagow, Fitryane Lihawa*, Daud Yusuf**1 Jurusan Fisika, Program Studi S1 Pend. Geografi F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo Email:
[email protected] ABSTRAK Herdi Mokoagow, “Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Di Man Model Gorontalo Pada Kelas X6” Skripsi. Jurusan Fisika program studi Pendidikan Geografi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Gorontalo 2013. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Man Model Gorontalo pada siswa kelas X6 tahun pelajaran 2012. Permasalahan utama dalam penelitian ini rendahnya hasil belajar siswa pada materi hidrosfer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model pembelajajaran contextual teaching and learning pada materi hidrosfer dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam pengumpulan data digunakan lembar pengamatan kegiatan guru, siswa, tes tertulis. Siswa yang dikenai tindakan berjumlah 23 orang. Untuk itu dari 23 orang siswa yang dikenai tindakan 4 orang siswa mendapat nilai 90-100 atau 22,22%, 5 orang siswa yang mendapat nilai diantara 79-89 atau 27,77%, 1 orang siswa mendapat nilai diantara 68-78 atau 5,55%, 2 orang siswa mendapat nilai di antara 46-67 atau 11,11%, dan 6 orang siswa mendapat nilai diantara 25,45 atau 33,33%. Yang memperoleh kriteria ketuntasan belajar hanya mencapai 55,55%(10 orang) Ini menunjukkan bahwa persentase keberhasilan siswa pada siklus I belum tercapai, untuk itu perlu dilanjutkan ke siklus selanjutnya. Berbagai kekurangan pada siklus I selanjutnya diperbaiki dan disempurnakan pada pada pelaksanaan siklus II. Ternyata hasil pelaksanaan siklus II menunjukkan bahwa ada 10 orang siswa mendapat nilai diantara 90-100 atau 55,55%, 5 orang siswa yang mendapat nilai diantara 68-89 atau 27,77%, 3 orang siswa mendapat nilai diantara 60-67 atau 16,66%. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning pada materi hidrosfer dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas X6 Man Model Gorontalo pada tahun pelajaran 2012. Kata kunci : Hasil Belajar Siswa, Contextual Teaching And Learning, Hidrosfer 1
Herdi Mokoagow, Dr. Fitryane Lihawa, M.Si selaku dosen pada jurusan Fisika dan Geografi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam: Daud Yusuf, S.Kom, M.Si selaku dosen pada jurusan Geografi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
3
ABSTRACT Herdi Mokoagow 451407024 Improving Learning Outcomes Learning Geography By Using A Model Of Contextual Teaching And Learning ( CTL ) In Gorontalo On The Model Class Man X6, under the guidance of Dr. Fitryane Lihawa, M.Si, Daud Yusuf S. Kom, M. Si The purpose of this study was to determine whether using a model pembelajajaran contextual teaching and learning in the hydrosphere material can improve student learning outcomes. Used in the data collection sheet observing activities of teachers, students, the written test. Students are subjected to the action amounts to 23 people . For that of 23 students who are subject to the actions of students scored 4 or 22.22 % 90-100 , 5 students who scored between 79-89, or 27.77 %, 1 students scored between 68-78 or 5, 55 %, 2 students scored between 46-67, or 11.11 %, and 6 students scored between 25.45 or 33.33 %. Who gained mastery learning criteria only reached 55.55 % ( 10 people ) This shows that the percentage of students in the first cycle of success has not been achieved, it is necessary to proceed to the next cycle. Various deficiencies in the first cycle further improved and refined on the implementation of the second cycle. It turns out that the results of the implementation of the second cycle shows that there are 10 students scored between 90-100, or 55.55 %, 5 students who scored between 68-89, or 27.77 % , 3 students scored between 6067 or 16,66 %. From these results, it can be concluded that the use of learning model Contextual Teaching And Learning in the hydrosphere material can improve student learning outcomes in the classroom X6 Model Man Gorontalo in the school year 2012. Keywords : Student Results , Contextual Teaching And Learning , Hydrosphere
4
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti temukan bahwa kemauan belajar siswa pada mata pelajaran geografi di kelas X MAN Model Gorontalo masih relatif rendah. Model Gorontalo Tahun Ajaran 2011/2012 No
Kelas
Nilai rata-rata
1
X-1
6.86
2
X-2
5.36
3
X-3
4.76
4
X-4
5.44
5
X-5
5.53
6
X-6
5.17
7
X-7
4.93
8
X-8
5.64
9
X-9
6.66
10
X-10
5.92
Sumber : Siti Muliana S.pd (guru mata pelajaran geografi) Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) Elaine (dalam Rusman, 2011:187) mengatakan bahwa “pembelajaran kontekstual adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna”. Lebi lanjut, Elaine (dalam Rusman, 2011:187)
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di MAN MODEL GORONTALO tahun ajaran 2011/2012. Adapun kelas yang akan dikenai tindakan yaitu kelas X-6 dengan jumlah subjek yang dikenai tindakan berjumlah 23 orang. Dimana 9 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran 2011/2012 selama 2 bulan dengan perincian persiapan selama 2 minggu pengambilan data 3 minggu dan pengolahan data 3 minggu.
5
Tahap Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I
Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
Merencanakan kegiatan pembelajaran sesuai alur Contextual Teaching and Learning (CTL) yakni melalui kegiatan planning-doing-seeing (perencanaanpelaksanaan-refleksi).
Melakukan kegiatan belajar mengajar mengajar dengan scenario sebagai berikut: Menggali pengetahuan siswa tentang hidrosfer. Guru memberikan klarifikasi penguatan. Guru membagi siswa kedalam 4 kelompok. Guru memberikan penjelasan singkat tentang langka-langka dalam mengerjakan LKS. Guru memperlihatkan video animasi siklus hidrologi melalui LCD projector. Guru
memberikan
kesempatan
kepada
setiap
kelompok
untuk
mengerjakan LKS. Guru meminta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian dan kelompok lain diminta memberikan tanggapan. Guru memberikan klarifikasi penguatan.
Melakukan pengamatan atau pemantauan pelaksanaan tindakan.
Membuat alat-alat evaluasi/tes hasil belajar
Mengadakan refleksi awal terhadap pemantauan, dengan memperhatikan sejauh mana penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa.
6
Pembelajaran Siklus II Siklus II ini merupakan lanjutan dari siklus I, materi yang digunakan adalah lanjutan dari materi yang digunakan pada siklus I. Pada siklus II ini, hal utama yang dilakukan adalah mempertahankan hasil yang diperoleh dari siklus I dan memperbaiki serta menyempurnakan segala kekurangan pada siklus I. Dengan memfokuskan siswa dalam menonton video animasi ataupun gambar yang digunakan sebagai acuan untuk memudahkan siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai berikut: 1.
Merumuskan RPP sesuai model pembelajaran yang telah ditentukan.
2.
Melaksanakan pembelajaran sesuai RPP
3.
Melaksanakan serta menyempurnakan segala kekurangan yang ada pada siklus I.
4.
Mengevaluasi hasil pembelajaran sesuai indikator capaian.
5.
Menganalisis data dan merefleksi.
Instrumen Pengumpulan Data Dalam tahap teknik pengumpulan data peneliti menggunakan instrumen penilaian yang di lakukan oleh guru mata pelajaran geografi yaitu Ibu Siti Muliana S.Pd, ada pun teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut: a. lembar observasi aktifitas guru Dalam penelitian ini lembar pengamatan kegiatan guru digunakan untuk melihat apakah langka-langka yang dilakukan dalam pembelajaran sesuai dengan aspek-aspek dari penggunaan model pembelajaran contextual teaching and learning. Dalam lembar pengamatan guru menggambarkan langkahlangkah pembelajaran, yang berisi tentang kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup selama proses pembelajaran. b. lembar observasi aktifitas siswa lembar pengamatan siswa memuat beberapa aspek yang di amati dari kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, aspek-aspek tersebut yaitu: bekerja sama, bisa menghubungkan materi dan pengalaman belajar (melalui
7
video dan gambar), semua berperan aktif di dalam kelas, memberikan masukan kepada teman-teman di dalam kelas, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, menyampaikan ide/pendapat, menghargai pendapat orang lain, mendengarkan secara aktif, mencatat hasil pembahasan, menyimpulkan hasil diskusi. Lembar Evaluasi Siswa No 1
Materi pokok Hidrologi
indikator
no
bentuk
skor rana
pencapaian
soal
tagihan
soal
Menjelaskan
1
pengertian
Tes
soal
20
Uraian
Hidrologi
2
Siklus Hidrologi
Menjelaskan
2
pengertian siklus
Tes
25
Uraian
hidrologi menurut
teori
Robert 3
Macam-macam
Kodoatie.
siklus hidrologi
Menjelaskan
J.
3
macam-macam
Tes
20
Uraian
siklus hidrologi. 4
Unsur-unsur
Menyebutkan
hidrologi
unsur-unsur
4
hidrologi
Tes
35
Uraian
Kriteria Keberhasilan Guru 1. Apabilah guru mengajar sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan langkah-langkah pembelajaran maka mendapat kriteria sangat baik (SB).
8
2. Apabilah guru mengajar sesuai dengan tujuan pembelajaran tetapi tidak sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran maka mendapat krieria baik (B) 3. Apabilah guru mengajar tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran dan langkahlangkah pembelajaran maka mendapat kriteria cukup (C) dan kurang (K) sesuai dengan kebijakan guru yang mengamat pada proses pembelajaran Keterangan : SB : sangat baik
C : cukup
B : baik
K : kurang
Siswa Untuk mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Tindakan yang dilakukan telah berhasil apabilah sebanyak 75% siswa yang dikenai tindakan telah memperoleh taraf penguasaan materi minimal >76% 2. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal minimal mencapai 76% 3. Proses pembelajaran yang dinilai lewat lembar pengamatan minimal memperoleh kategori baik. Analisis Data Analisis data dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan pada akhir siklus pembelajaran. Menurut Arikunto (2004:19) Kriteria nilai hasil pengamatan kegiatan guru dan aktifitas siswa ditetapkan dengan mengacu pada kriteria penilaian berikut: 90 – 100
= A (Sangat baik)
75 – 89
= B (Baik)
60 – 74
= C (Cukup)
40 – 59
= D (Kurang)
0 – 39
= E (Sangat kurang)
Selanjutnya, dengan mengacu pada kriteria penilaian tersebut maka teknik analisis data digunakan dalam penilitian ini diuraikan sebagai berikut : 1. Data hasil pengamatan kegiatan mengajar guru dan kegiatan belajar siswa
9
dianalisis secara dengan menggunakan persentase. Observasi dan penilaian terhadap kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran mengacu pada kriteria penilaian Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K). Rumus yang digunakan adalah : Hasil Pengamatan = Arikunto (2004:21) 2. Data hasil belajar siswa di analisis dengan menggunakan persentase untuk melihat daya serap dan skor yang telah di capai siswa. Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan daya serap siswa adalah sebagai berikut: Daya serap siswa =
or
b
r
or
3. Analisis nilai rata-rata, rata − rata =
X 100 r
B
Arikunto (2004:22)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Dari
hasil observasi pengamatan teradap kegiatan guru diperoleh hasil
sebagai berikut : dari 17 aspek yang diamati, 5 aspek memperoleh kategori sangat baik (SB) atau 29.4%, 9 aspek memperoleh kategori baik (B) atau 52.94 % dan 3 aspek memperoleh kategori cukup (C) atau 17.64%. Dengan demikian keseluruhan aspek yang memperoleh kategori sangat baik dan baik adalah 14 aspek atau 82.35%. Untuk lebih jelasnya lihat pada tabel 1 berikut :
10
Kriteria Aspek
Tabel 1 Hasil Pengamatan kegiatan guru (siklus I) Jumlah Aspek
%
Sangat Baik (SB)
5
29.4
Baik (B)
9
52.94
Cukup (C)
3
17.64
Kurang (K)
-
-
Total
17
100
Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Dari 13 aspek yang diamati : 1 aspek yang memperoleh sangat baik (SB) atau 1.67%, 8 aspek yang memperoleh kategori baik (B) atau 61.53 % dan 4 aspek yang memperoleh kategori cukup (C) atau 30.76%. Dengan demikian keseluruhan aspek yang memperoleh kategori sangat baik dan baik adalah 9 aspek atau 69.23%. Untuk lebih jelasnya lihat pada tabel 2 dibawah ini. Tabel 2 Hasil pengamatan kegiatan siswa (Siklus I) Kriteria Aspek Jumlah Aspek
%
Sangat Baik
1
1.67
Baik
8
61.53
Cukup
4
30.76
Kurang
-
-
Total
13
100
11
Hasil belajar siswa No
Rentang Skor
Jumlah
%
1
90-100
4
22,22
2
79-89
5
27,77
3
68-78
1
5,55
4
46-67
2
11,11
5
25-45
6
33,33
Total
18
100
Siklus II Proses Pelaksanaan Tindakan Proses pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran siklus II sama halnya pada proses pelaksanaan tindakan pada siklus I, dengan kegiatan mengacu pada skenario pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru dan Siswa Hasil pengamatan Kegiatan Guru Dari hasil observasi pengamatan terhadap kegiatan guru diperoleh sebagai berikut : dari 15 aspek yang di amati, 10 aspek memperole kategori sangat baik (SB) atau 66,66%, dan 5 aspek memperoleh kategori baik (B) atau 33,33%. Keseluruhan aspek yang memperoleh kategori sangat baik dan baik adalah 15 aspek atau 100%. Untuk lebih jelasnya lihat pada tabel 1 dibawah ini : Tabel 1 Hasil Pengamatan kegiatan guru (siklus II) Kriteria Aspek
Jumlah Aspek
%
Sangat Baik
10
66,66
Baik
5
33,33
Cukup
-
-
12
Kurang
-
-
Total
15
100
Hasil pengamatan kegiatan siswa Seiring dengan meningkatnya kualitas kegiatan guru, kegiatan belajar siswa juga meningkat, dimana dari 13 aspek yang di amati : 5 aspek memperoleh kategori sangat baik (SB) atau 38,46%, 7 aspek memperoleh kategori baik (B) atau 61,53 %, dan 1 aspek memperoleh kategori cukup (C) atau 7,69% Keseluruhan aspek yang memperoleh kategori sangat baik dan baik adalah 12 aspek atau 92,30%. Untuk lebih jelasnya lihat pada tabel 2 berikut : Tabel 2 Hasil pengamatan kegiatan siswa (Siklus II) Kriteria Aspek
Jumlah Aspek
%
Sangat Baik
5
38,64
Baik
7
61,53
Cukup
1
7,69
Kurang
-
-
Jumlah
13
100
Hasil Belajar Siswa
No
Tabel 3 Hasil Belajar Siswa (Siklus II) Rentang Skor Jumlah
%
1
90-100
10
55,55
2
68-89
5
27,77
3
60-67
3
16,66
Total
18
100
13
Dari data yang diperoleh yang tercantum pada tabel dan diagram diatas, terlihat bahwa ada 10 seorang siswa mendapat nilai diantara 90-100 atau 55,55%, 5 orang siswa yang mendapat nilai diantara 68-89 atau 27,77%, 3 orang siswa yang mendapat nilai diantara 60-67 atau 16,66%. Pembahasan Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Contekstual Teaching and Learning (CTL) yaitu sebagai berikut : a. Siklus I, Pada Siklus Hidrologi, yang memperoleh nilai pada kriteria tuntas dari 18 orang siswa yang diberikan tindakan adalah 10 orang siswa atau 55,55 % dan yang belum tuntas proses pembelajarannya 8 orang siswa atau 44,44%. b. Siklus II, Pada materi pembelajaran perairan darat dan laut , sebagai kelanjutan dan perbaikan pada siklus I menunjukan peningkatan hasil belajar siswa yaitu dari 18 orang siswa yang diberi tes 15 orang siswa atau 83,33% telah mencapai ketuntasan belajar. Dilihat dari hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh data bahwa siswa yang mendapat nilai 75 keatas ada 10 orang atau 55,55% sedangkan 8 orang siswa lainnya atau 44,44% belum mencapai nilai tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa belum mencapai kriteria ketuntasan belajar. hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh data bahwa dari 18 orang siswa yang dikenai tindakan ada 15 orang siswa atau 83,33% siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Penggunaan model pembelajaran contextual teching and learning (CTL) pada materi
hidrologi,
dapat
meningkatkan
pemahaman
siswa
terutama
menghubungkan antara materi dan dunia nyata siswa (pengalaman belajar melalui videi dan gambar) dapat menyelesaikan soal-soal dengan baik dan benar. 2. Penggunaan model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi hidrologi.
14
Dengan demikian hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu “Dalam Pembelajaran Geografi Menggunakan Model Belajar Contextual Teaching And Learning, Maka Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-6 Man Model Gorontalo.”, dinyatakan diterima (terbukti kebenarannya). Jadi penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan telah berhasil. Simpulan dan Saran Simpulan Dengan memperhatikan prosedur dan hasil penelitian tindakan kelas, penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning dalam proses belajar mengajar sesuai penelitian tindakan kelas pada materi hidrosfer telah menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I yaitu 55,55%, 8 orang tidak tuntas dan 10 orang tuntas. siklus II meningkat hasil belajar siswa menjadi 83,33%, 15 orang tuntas dan 3 orang tidak tuntas. Berdasarkan hasil dari penelitian maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa pada materi hidrosfer baik secara individu maupun secara klasikal. Selain itu dapat meningkatkan kreatifitas guru dalam pembelajaran, sehingga hasil yang diharapkan benar-benar maksimal seperti yang telah direncanakan. Dengan demikian, model pembelajaran Contextual Teaching And Learning sangat tepat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dikelas X6 MAN Model Gorontalo khususnya untuk materi hidrosfer. Saran Sehubungan dengan hasil penelitian ini, peneliti mengemukakan saran sebagai berikut: 1.
Model pembelajaran Contextual Teaching And Learning dapat menjadi salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belar siswa dalam proses pembelajaran geografi pada materi hidrosfer.
15
2.
Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran Contextual Teaching And Learning, oleh karena itu dalam pembelajaran geografi guru hendaknya dapat menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning yang disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. DAFTAR PUSTAKA
Asdak, Chay. 2010. Hidrologi-dan pengelolaan daerah aliran sungai. Yogyakarta. Gadja Mada University Press Asdak, Chay. 2007. Hidrologi-dan pengelolaan daerah aliran sungai. Yogyakarta. Gadja Mada University Press Arikunto, Suharsimi. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara Haryani, 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi-Ilmu Pengetahuan Sosial-Geografi. Jakarta. Depdiknas Haryanto, Tri. 2010. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Klaten, JawaTenga. P.T Intan Pariwara. Kodoatie, J, Robert. 1996. Pengantar Hidrogeologi. Yogyakarta:Andi Kurniawan, Martadha. 2013. Alam Mengembang Jadi Guru .(online) http://versesofuniverse.blogspot.com/2013/09/pengertian-evaporasikondensasi.html Purwandari, Ardhiani. 2010. Penggunaan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas xi ips sma n 1 boyolali. Jurnal (online) http://digilib.uns.ac.id/upload/dokumen/124830208201010231.pdf Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta. Rajawali Pers. Sudjana, 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Slameto, 2010. Belajar Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta Tukiran, 2011. Model-model pembelajaran inovatif. Bandung. Alfabeta.