Kegiatan 7
Kegiatan 7
ALAT-ALAT PENDIDIKAN A. PENGANTAR
Foto: A
Alat Pendidikan: penanaman nilai, etika dan moral bagi peserta didik.
Pada awal pembelajaran telah dibahas faktor Pendidikan yang terdiri atas; peserta didik, tujuan, materi dan alat, berikut ini akan dibicarakan khusus alat pendidikan – yang dalam uraiannya selalu berkaitan dengan pembahasan terdahulu, terutama dengan makna (kegiatan 1) dan tujuan pendidikan (kegiatan 5). Alat pendidikan akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan peserta didik sehingga memungkinkan peserta didik tercegah dari berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran, karena guru bukan hanya pengajar juga sebagai pembimbing, pelatih, pembina,
teman dan orang tua dari siswa, secara umum sering pula dikatakan bahwa guru sebagai pendidik yang merupakan hal yang berat bagi guru, karena ia berkaitan dengan penanaman nilai, etika dan moral bagi peserta didik. Untuk lebih jelasnya maka secara rinci kegiatan 7 ini akan membahas tentang: (A) Pengertian alat pendidikan; (B) Macammacam alat pendidikan; dan (C) Kriteria pemilihan alat pendidikan. Setelah mempelajari materi diharapkan mahasiwa dapat: 1. 2. 3.
Menjelaskan maksud alat pendidikan. Menguraikan macam-macam alat pendidikan Menetapkan kriteria pemilihan alat pendidikan
SAID SUHIL ACHAMD, 2010
1
Kegiatan 7
B. URAIAN 1.
Pengertian Alat Pendidikan
Istilah “alat pendidikan” sepertinya kita akan berbicara tentang suatu “benda atau barang” yang akan diberikan kepada peserta didik, tetapi suatu kegiatan moral seorang guru ketika ia berhadapan dengan peserta didik, dimana ia dilihat sebagai seorang
Foto: A
Alat pendidikan sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter siswa.
“dewasa” yang mewakili orang tua si anak Alat pendidikan menurut (Hasbullah, 2005) adalah tindakan atau situasi yang sengaja diadakah untuk tercapainya tujuan pendidikan yang tertentu. Sementara Amir Daien Indrakusuma (http\\.strawijaya, wordpress) menyebutkan bahwa alat pendidikan adalah langkah-langkah yang diambil demi kelancaran proses pelaksanaan pendidikan, ada sejumlah alat pendidikan yang digunakan dalam pendidikan. Dalam konteks ini alat pendidikan adalah berupa perbuatan-perbuatan atau tindakan-tindakan yang secara konkrit dan tegas dilakukan guna menjaga agar proses pendidikan bisa berjalan dengan lancar dan berhasil. Alat pendidikan sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter siswa sebagai suatu bangsa, antara lain: hukuman dan ganjaran, perintah dan larangan, celaan dan pujian Pentingnya alat pendidikan didasari oleh Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Pasal 3 menyebutkan bahwa , “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang 2
BAHAN AJAR • PENGANTAR PENDIDIKAN
Kegiatan 7
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu, rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Apalagi persoalan budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Sorotan itu mengenai berbagai aspek kehidupan, tertuang dalam berbagai tulisan di media cetak, wawancara, dialog, dan gelar wicara di media elektronik. Selain di media massa, para pemuka masyarakat, para ahli, dan para pengamat pendidikan, dan pengamat sosial berbicara mengenai persoalan budaya dan karakter bangsa di berbagai forum seminar, baik pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif, dan sebagainya menjadi topik pembahasan hangat di media massa, seminar, dan di berbagai kesempatan. Berbagai alternatif penyelesaian diajukan seperti peraturan, undang-undang, peningkatan upaya pelaksanaan dan penerapan hukum yang lebih kuat. Dimana dunia pendidikan diharapkan banyak memberikan kontribusi oleh karena kedudukannnya sebagai satu diantara institusi formal yang memiliki banyak kesempatan (waktu), materi (kurikukum), kegiatan Foto: A (wadah) dalam pembentukan karakter bangsa yang sudah sangat menghawatirkan ini. Pendidikan budaya dan karakter bangsa dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karak- Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan ter dirinya, menerapkan nilai- mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. nilai tersebut dalam kehiduSAID SUHIL ACHAMD, 2010
3
Kegiatan 7
pan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warganegara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif. 1.1
Adapun fungsi pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah: 1. pengembangan: pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi berperilaku baik; ini bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa; 2. perbaikan: memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang
3.
1.2
4
Foto: A
Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat itu.
lebih bermartabat; dan penyaring: untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat
Tujuan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bertujuan: 1. mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa; 2. mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius; 3. menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab BAHAN AJAR • PENGANTAR PENDIDIKAN
Kegiatan 7
4.
5.
1.3
peserta didik sebagai generasi penerus bangsa; mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; dan mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity)
Nilai-nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber berikut ini: 1.
Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran
2.
Foto: A
Agama: kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya.
SAID SUHIL ACHAMD, 2010
agama dan kepercayaannya. Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilainilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama. Pancasila: negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terda5
Kegiatan 7
pat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya Ketika guru sedang memberikan materi pelajaran. sebagai warga negara. 3. Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilainilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makFoto: A
4.
6
na terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa. Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan na-
Foto: A
Pembiasaan: pengulangan terhadap segala sesuatu yang dilaksanakan atau yang diucapkan oleh seseorang.
BAHAN AJAR • PENGANTAR PENDIDIKAN
Kegiatan 7
sional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. 2. Alat Pendidikan Dari uraian di atas maka, alat pendidikan menjadi suatu usaha besar untuk mencapai pembentukan karakter bangsa, diantaranya adalah: 2.1.
Pembiasaan Ahmad tafsir (1991) berpendapat bahwa pembiasaan adalah pengulangan terhadap segala sesuatu yang dilaksanakan atau yang diucapkan oleh seseorang. Misalnya, anak-anak dibiasakan bangun pagi atau hidup bersih, maka bangun pagi atau hidup besih adalah suatu kebisaan; membuang sampah pada tempat sampah; datang ke sekolah lebih awal; tidak memotong pembicaraan orang; menghargai orang lebih tua; jujur, amanah, jangan berkata jorok seperti mencarut, dll.
Foto: A
Hampir semua ahli pendidikan sepakat untuk membenarkan pembiasaan sebagai salah satu upaya pendidikan. Seperti kata pepatah orang tua: “alah bisa karena biasa”.
2.2. Keteladanan Telah diakui bahwa kepribadian Rasul sesungguhnya bukan hanya teladan buat suatu masa, satu generasi, satu bangsa, atau satu golongan tertentu, tetapi merupakan teladan universal, untuk seluruh manusia dan generasi. Teladan yang abadi dan tidak akan habis adalah kepribadian Rasul yang di dalamnya terdapat segal norma, nilai, dan ajaran Islam. Tujuan pendidikan yang terdiri atas: Menurut al-Nahlawi, pendiditujuan umum, tujuan khusus, tujuan tak lengkap, tujuan sementara, tujuan kan melalui teladan ini dapat diterapinsidentil, dan tujuan intermedier. kan baik secara sengaja maupun tidak SAID SUHIL ACHAMD, 2010
7
Kegiatan 7
Foto: A
Keteladanan yang disengaja:memberi contoh membaca yang baik, mengerjakan shalat yang benar, patuh pada rambu-rambu lalu lintas.
sengaja. Keteladanan yang tidak sengaja adalah keteladanan dalam keilmuan, kepemimpinan, sifat keikhlasan, dan lainlain. Sedangkan keteladanan yang disengaja adalah memberi contoh membaca yang baik, mengerjakan shalat yang benar, patuh pada rambu-rambu lalu lintas, membayar zakat dan pajak dan sebagainya. Dalam pendidikan kedua macam keteladanan tersebut sama-sama pentingnya. Apakah di negeri kita ada bisa dijadikan teladan? Banyak pemimpin kita yang telah rusak seperti banyak riwayat dalam sejarah pemimpin besar yang hancur kerena moralnya raja jelek, terutama dalam kasus harta dan wanita. Termasuk akhlak rayatnya. Sehingga seorang Syeckh dari Mesir mengatakan: Hidup dan bangunnya suatu bangsa, tergantung kepada akhlaknya, jika mereka tidak berpegang teguh kepada norma-normanya, maka bangsa itu akan mengalami kemusnahan. (Tanthowi, 1993: 12) 2.3
8
Foto: A
Perintah dan larangan Perintah bukan hanya apa yang keBAHAN AJAR • PENGANTAR PENDIDIKAN
Kegiatan 7
luar dari mulut seseorang yang harus dikerjakan oleh orang lain, tetapi termasuk pula peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh anak-anak. Suatu perintah terkadang diikuti oleh larangan, larangan biasanya dikeluarkan jika anak melakukan kegiatan atau perbuatan yang kurang baik, yang merugikan atau bisa membahayakan hidupnya. Larangan terkadang menjadi satu-satunya alat pendidikan yang digunakan oleh orang tua dalam mendidik putra dan putrinya, ini tidaklah benar sebab larangan yang berlebihan akan memberikan dampak negative terhadap perkembangan jiwa/ psikologis siswa/anak, anak menjadi penakut, merasa kurang percaya diri, keras kepala, kurang mempunyai rasa tanggung jawab, dan lain sebagainFoto: A
Foto: A
ya. Oleh karena para pendidik janganlah terlalau untuk mengobral larangan terhadap aktivitas anak-anak, tapi mencoba untuk mengubah larangan menjadi sebuah ajakan. Misalnya membuat papan pengumuman: misalnya Jangan membuang sampah sembarangan, sebaiknya Terima kasih tidak membuang sampah sembarangan; dilarang parkir, sebaiknya terima kasih tidak parkir disini, dll. Sebaiknya sebuat larangan harus jelas jalan keluarnya, misal jangan membuat dilarang membuang sampah tapi tidak ada tempat sampah, atau dilaran parkir disini, tapi tidak ada tempat parkirnya. 2.4
Ganjaran Ganjaran merupakan penghargaan yang diberikan pendidik kepada anak didik. Jadi dengan sendirinya maksud dari ganjaran adalah agar anak merasa senang, karena perbuatannya atau pekerjaannya mendapat penghargaan. Sedangkan bagi pihak pendidik ganjaran merupakan penyemangat anak didik
SAID SUHIL ACHAMD, 2010
9
Kegiatan 7
untuk menjadi semakin giat lagi dalam usahanya memperbaiki atau mempertinggi hasil belajar yang telah dicapainya. Di sekolah kita pada umumnya kurang memberikan ganjaran pada seluruh aspek perilaku dan pembelajaran. Perilaku yang umum jarang mendapat tempat, misalnGanjaran: merupakan penyemangat anak ya anak yang tidak pernah berbuat didik untuk menjadi semakin giat belajar. salah, tidak pernah absen, tidak pernah terlambat, suka menolong. Foto: A
Sementara aspek pembelajaran banyak yang mendapat tempat pelajaran Matematika, Sains, dan Bahasa Inggris sedangkan mata pelajaran lain seperti agama, olahraga, kesenian, seperti kurang mendapat tempat untuk menerima ganjaran yang setimpal, lihat saja dengan perlombaan mata pelajaran dalam wadah olimpiade yang selalu mendapat perhatian dan dana dari pemerintah, sementara mata pelajaran yang lain tidak jelas kedudukannya.Jarang terdengar sekolah memberikan hadiah kepada semua aspek tadi, sebaiknya harus dimulai dari sekarang sebelum seorang siswa kehilangan rasa kemanusiaannya, karena tidak mendapat tempat di sekolah untuk bangga dengan dirinya sendiri. Hukuman Hukuman dapat berfungsi sebagai alat dalam pendidikan, yaitu sebagai sala satu langkah yang dapat diambil dan di-
Foto: B
2.5
Hukuman dalam pendidikan harus melalui proses agar tidak terjadi kesalahan.
gunakan demi benarnya proses pelaksanaan pendidikan. Hal ini berarti bahwa hukuman merupakan salah satu langkah yang ditempuh dalam rangka memperlancar proses pelaksaan pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan, bukan sebaliknya anak menjadi terhenti proses pendidikannya. Hukuman dalam pendidikan harus melalui proses agar tidak 10
BAHAN AJAR • PENGANTAR PENDIDIKAN
Kegiatan 7
terjadi kesalahan, karena kesalahan hukuman akan berakibat fatal, yaitu dapat merusak karakter atau lebih dikenal dengan perusakan karakter. Di nagara kita banyak kasus yang terjadi di masyarakat termasuk di sekolah – dimana anak yang belum atau tidak bersalah sudah menerima hukuman. Hukuman harus dilakukan secara bertahap, teguran lisan dua sampai tiga kali, teguran tertulis kepada orang tua dua sampai tiga kali; dan
Foto: B
Hukuman harus dilakukan secara bertahap.
sebaiknya hindari hukuman badan, terutama di bagian kepala baik dengan menampar pipi, mencibir telinga dan hidung, menjentik telinga, memukul bagian patal di tubuh - misanya di rusuk, buah data dan alat vital – apalagi sampai memar, luka, malah pinsan yang mendekati mati. Jika anak melakukan perlawanan fisik harus segera menghubungi pihak ketika karena dalam kasus ini guru selalu dipersalahkan, walaupun dalam posisi membela diri. Terutama di sekolahsekolah menengah, apalagi di sekolah kejuruan. Biasakan dengan hukuman anak tidak terpaksa patuh, dan tidak demdam, rangkullah ia kembali kalau ia menjadi orang yang baik, kalau dapat dekatikah ia selalu, jadikan ia teman, sehingga ia tidak merasa tersisih, dan dapat membangun dirinya kembali denFoto: A
gan kebanggaan. 3.
Kriteria Pemilihan Alat Pendidikan Apa yang menjadi kriteria untuk kita memilih alat pendidikan? Sangat tergantung dengan pribadi seorang pendidAnak SD sulit hadapi? ik, karena alat pendidikan menurut Purwanto (1985) bukan persoalan teknis belaka, tetapi mempunyai sangkut paut dengan pribadi yang menggunakannya. Seorang guru yang menggunakan alat ini hendaklah dapat menyesuaikan diri dengan tujuan yang terkandung di dalam alat itu. Penggunaan alat pendidikan itu sebaiknya muncul dari dalam pribadi yang mengSAID SUHIL ACHAMD, 2010
11
Kegiatan 7
Foto: B Biasakan dengan hukuman anak tidak terpaksa patuh?
gunakan alat tersebut. Atas dasar itu Purwanto menyarankan agar pemilihan alat pendidikan itu memperbatihan empat syarat, yaitu: (a) Tujuan apa yang hendak dicapai dengan alat itu? (b) Siapa pendidik yang menggunakan alat itu? (c) Si anak (peserta didik) yang mana yang dikenai alat itu?
(d)
bagaimana menggunakan alat itu? Bagian (a) tujuan apa yang hendak dicapai dengan alat itu, adalah suatu pertanyaan yang harus secara sadar diketahui oleh seorang pendidikan. Seperti yang telah disebutkan kegiatan terdahulu bahwa Pendidikan dari dan untuk manusia, karena itu pendidikan bukan suatu aktivitas yang kosong, ia didorong oleh oleh suatu hasrat yang kuat dari diri manusia untuk memenuhi keinginannya. Pendidikan manusia memiliki landasan yang kuat dengan demikian aktivitas pendidikan mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan pendidikan bukan milik seseorang atau kelompok orang tapi milik suatu bangsa yang beradab. Mengkaji tujuan pendidikan sama artinya mengkaji landasan filosofi apa yang digunakan oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memilili Palsafah Pancasila sebagai arah perilaku yang memancarkan iman dan taqwa ter-
Foto: A
Seorang guru yang menggunakan alat pendidiksan hendaklah dapat menyesuaikan dengan tujuan
hadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan agama, kebudayaan, dan beraneka ragam kepentingan, perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan 12
BAHAN AJAR • PENGANTAR PENDIDIKAN
Kegiatan 7
golongan sehingga perbedaan pemikiran diarahkan pada perilaku yang mendukung upaya terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian tujuan pendidikan nasional Indonesia berbeda dengan bangsa lain di dunia ini. Selain itu Hasbullah (2003) menjelaskan bahwa karena proses pendidikan yang berlangsung pajang, maka pencapaian tujuan pendidikan itu berlangsung secara bertahap - yang digambarkannya melalui pembagian tujuan pendidikan yang terdiri atas: tujuan umum, tujuan khusus, tujuan tak lengkap, tujuan sementara, Foto: A tujuan insidentil, dan tujuan intermedier. Bagian (b) siapa pendidik yang menggunakan alat itu? Yang jelas guru. Lalu guru yang mana? Guru senior atau yunior, guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah dasar, sekolah menengah pertama, menengah atas, umum atau kejuruan atau perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas dosen di perguruan tinggi. kepentingan perorangan dan golongan Apakah guru kelas atau bidang studi atau guru layanan khusus. Yang jelas kepada siapa alat itu dipraktikkan sangat berbeda model, pendekatan dan metode yang digunakan, yang semuanya itu mengalir kepada pribadi masing-masing guru. Karena alat pendidikan sangat erat hubugannya dengan kepribadian yang memancar dari diri seseorang guru, artinya dalam praktiknya tidak akan muncul dengan sendiFoto: A
Semua alat pendidikan dapat dipraktikan, misalnya dengan Model Pembelajaran koopratif.
SAID SUHIL ACHAMD, 2010
rinya tanpa ada di dalam diri seseorang. Bagian (c) Si anak (peserta didik) yang mana yang dikenai alat itu? Jawabnya adalah peserta didik yang sedang dalam proses belajar di sekolah? Perlu diin13
Kegiatan 7
gat bahwa anak berbeda dalam berbagai hal sesuai dengan irama pertumbuhan dan perkembangannya. Apakah ia anak yang normal, cacat atau genius; apakahg anak biasa, lamban atau cepat. Di mana jenis, jenjang dan kelas pendidikannnya? Artinya dalam prakFoto: A tiknya guru harus menyesuaikan Olahraga. Satu diantara pengembangan dengan semua situasi dan konpotensi peserta didik untuk menjadi pribadi disi yang telah disebutkan tadi, berperilaku baik. sebab apabila salah tidak akan berdampak positif, malah bisa sebaliknya. Bagian (d) bagaimana menggunakan alat itu? Alat itu harus digunakan dalam proses pembelajaran, maksudnya integrasikan alat pendidikan itu ketika materi pelajaran sedang berlangsung, dan sangat tepat apabila guru menggunakan model, pendekatan dan metode pembelajaran yang bervariasi di kelas – semua alat pendidikan dapat dipraktikan, misalnya dengan Model Pembelajaran koopratif, disana akan terlihat adanya pembiasaan, perintah,larangan ganjaran hukuman. C. RANGKUMAN 1. Alat pendidikan suatu kegiatan moral seorang guru ketika ia berhadapan dengan peserta didik, dimana ia dilihat sebagai seorang “dewasa” yang mewakili orang tua si anak. 2. Alat pendidikan adalah tindakan atau situasi yang sengaja diadakah untuk tercapainya tujuan pendidikan yang tertentu. 3. Pentingnya alat pendidikan didasari oleh Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. 4. Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Yang menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
14
BAHAN AJAR • PENGANTAR PENDIDIKAN
Kegiatan 7
5.
6.
7. 8.
Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity) Nilai-nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber berikut ini: agama: 2. Pancasila, 3. budaya, dan 4. Tujuan Pendidikan Nasional: Alat pendidikan terdiri atas pembiasaan, keteladanan, Perintah dan larangan, ganjaran, dan hukuman. Kriteria pemilihan alat pendidikan sangat tergantung dengan pribadi seorang pendidik.
D. Latihan dan Tugas 1. Bagaimana saudara menghubungkan alat pendidikan dengan tujuan pendidikan, gambarkan dalam bentuk bagan? 2. Apa yang sebenarnya terjadi dengan moral bangsa ini, siapa yang harus bertanggung jawab, sejauh mana tanggung jawab guru? Sejauhmana tanggung jawab mahasiswa? 3. Mengapa alat pendidikan sangat erat hubugannya dengan kepribadian seorang guru? DAFTAR PUSTAKA Ahmad Tafsir. (1991) ilmu pendidikan Islam dalam prespektif Islam;. Bandung: Remaja Rosdakarya. Abdurrahman al-Nahlawi (1989) Prinsip-prinsip dasar metode pendidikan Islam dalam keluarga, di sekolah, dan di masyarakat, (terjemahan Herry Noer Ali. Bandung: Diponegoro . Tanthowi, Jawahir. ((1983). Unsur-Unsur Manajemen Menurut Ajaran Al Quran. Jakarta: Pustaka Al Husna. http://starawaji.wordpress.com/2009/05/21/alat-alat-pendidikan/ Alat-alat pendidikan htttp:\\ Bimbingan dan Konseling Indonesia Hasbullah. (2006). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Purwanto, Ngalim.(1985). Ilmu Pendidikan, Terori dan Praktik. Bandung. Remadja Karya Sumber foto: A: Koleksi Pribadi, B. Internet.
SAID SUHIL ACHAMD, 2010
15
Kegiatan 7
16
BAHAN AJAR • PENGANTAR PENDIDIKAN
Kegiatan 7
SAID SUHIL ACHAMD, 2010
17
Kegiatan 7
18
BAHAN AJAR • PENGANTAR PENDIDIKAN
Kegiatan 7
SAID SUHIL ACHAMD, 2010
19