PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI DAN ROLE PLAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMERIKSAAN FISIK IBU NIFAS THE DIFFERENCES OF THE LEARNING ACHIEVEMENT OF DIII MIDWIFERY STUDENTS TAUGH USING THE DEMONSTRATION LEARNING METHOD AND THOSE TAUGH THE ROLE PLAY LEARNING METHOD IN IMPROVING HER SKILLS IN THE PHYSICAL EXAMINATION OF THE POSTPARTUM MOTHERS
1
Nurliana Mansyur, 2Budu, 3Werna Nontji
1
2
Jurusan Kebidanan AKBID Muhammdiya Palopo Bagian Medical Education Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 3 Bagian Keperawatan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin
Alamat Koresponden: Nurliana Mansyur Jl. BTN Bung Permai Blok. A 11 No. 14 Makassar Hp. 081354800730 Email:
[email protected]
Abstrak Salah satu bentuk metode pembelajaran yang efektif antara lain adalah role playing (memainkan peran) dan demonstrasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan hasil belajar mahasiswa DIII Kebidanan dengan metode pembelajaran demonstrasi dan role play dalam meningkatkan keterampilan pemeriksaan fisik ibu nifas di AKBID Muhammadiyah Palopo. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan pre test post tes design. Teknik pengambilan sampel dengan sistematik random sampling dengan membagi 2 kelompok yakni 14 untuk kelompok control dan 14 untuk kelompok perlakuan. Teknik pengambilan data menggunakan daftar tilik mengenai pemeriksaan fisik pada ibu nifas. Data dianalisis dengan menggunakan uji Mann Whitney dan Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna pada hasil belajar antara metode pembelajaran demonstrasi dengan metode pembelajaran role play dengan nilai p=0.000. Kata kunci: Metode pembelajaran demonstrasi, Metode pembelajran role play, hasil belajar.
Abstract Forms of effective learning vary,including role playing and demonstrations. The study aimed to investigate the differences of the students’ learning achievement when they were taught using the Demonstration Learning method and when they were taught using Role Play Learning method in improving their skills in the physical examination of the Postpartum mothers in Muhammadiyah AKBID Palopo. The research used the quasi-experiment with the pre and post test designs. In choosing the samples the research used the systematic random sampling technique by dividing the students into two groups: 14 students in the control group and another 14 students in the treatment group. The data were collected from the checklist of the physical examination of the postpartum mothers. The data were then analyzed using the tests of Mann Whitney and Wilcoxon. The research result revealed that there was a significant difference in the learning achievement of the students taught using the Demonstration Learning method and those taught the Role Play method with the p value p=0.000. Keywords: Demonstration Learning method, Role Play method, learning achievement.
PENDAHULUAN Salah satu bentuk metode pembelajaran yang efektif adalah role playing (memainkan peran) dan demonstrasi. Proses pembelajaran melalui pengalaman langsung atau praktek memberikan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih memuaskan bagi mahasiswa jika dibandingkan dengan pembelajaran di ruang kelas. Proses pendidikan ini berfokus pada pengalaman pembelajaran yang sama seperti apa yang akan didapatkan oleh seorang tenaga medis nantinya. Proses pembelajarannya dilakukan secara holistik yang membutuhkan transfer, reorganisasi, aplikasi, dan sintesis dari apa yang telah dipelajari sebelumnya. Salah satu metode pembelajaran yang dapat dilihat secara langsung adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi adalah metode yang dilakukan dengan cara menceritakan dan memperagakan langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Metode ini merupakan metode yang sangat efektif sebab membantu untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi banyak digunakan dalam pembelajaran terutama pada pembelajaran praktik. Selain model pembelajaran demonstrasi dikenal juga dengan model pembelajaran Role Playing. Pembelajaran dengan metode Role Playing adalah metode pembelajaran yang dapat dilakukan dengan mengemas berbagai masalah dalam bentuk permainan yang memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa. Metode pembelajaran Role Playing membuat mahasiswa seolah-olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep. Dalam metode ini mahasiswa berkesempatan terlibat secara aktif sehingga akan lebih memahami konsep dan lebih lama mengingat (Khaerani, 2010). Berdasarkan uraian di atas, metode demonstrasi dan metode Role Playing memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk melihat dan berperan langsung selama pembelajaran berlangsung. Tujuan umum diadakannya penelitian ini adalah diketahuinya perbedaan hasil belajar mahasiswa DIII Kebidanan dengan metode pembelajaran demonstrasi dan role play dalam meningkatkan keterampilan pemeriksaan fisik ibu nifas.
METODE PENELITIAN Desain penelitian Penelitian ini dirancang untuk melihat perbedaan hasil belajar metode demonstrasi dan role play pada keterampilan pemeriksaan fisik ibu nifas. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2007), Data penelitian pada pendekatan kuantitatif berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Penelitian ini menggunakan quasi experiment design. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa DIII Kebidanan semester III AKBID Muhammadiyah Palopo yang berjumlah 43 orang (Data Subjektif : AKBID Muhammadiyah Palopo). Tekhnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sistematik random sampling yaitu pengambilan sampel dimana semua anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. Tekhnik pengumpulan data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Tekhnik pengumpulan data primer dalam penelitian ini menggunakan metode tes. Tes yang dilakukan adalah tes prestasi , yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Tes prestasi diberikan sesudah orang yang dimaksud mempelajari hal-hal yang sesuai dengan yang akan diteskan. Tes pretes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pretes dan post tes yang berupa lembar daftar tilik tentang pemeriksaan fisik ibu nifas. Pretes diberikan sebelum memberikan perlakuan dan posttes diberikan setelah memberikan
perlakuan.
Data
sekunder
diperoleh
dari
profil
Akademi
Kebidanan
Muhammadiyah Palopo. Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Mann Whitney (U TEST) dan uji Wilcoxon. Uji Mann Whitney merupakan pengujian untuk mengetahui apakah ada perbedaan nyata antara rata-rata dua populasi yang distribusinya sama, melalui dua sampel yang independen yang diambil dari kedua populasi. Data untuk uji Mann Whitney dikumpulkan dari dua sampel yang independen. Uji Wilcoxon digunakan jika besar maupun arah perbedaan diperhatikan dalam menentukan apakah ada perbedaan nyata antara data pasangan yang diambil dari satu sampel atau sampel yang berhubungan.
HASIL Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa pada nilai pre-tes (dari pre-tes ke post-tes I) seluruh responden. Pada nilai post-tes I (post-tes I ke post-tes II) seluruh responden kelompok role play mengalami peningkatan sedangkan pada kelompok demonstrasi yang mengalami peningkatan nilai sebanyak 13 orang dan ada 1 orang yang tidak mengalami peningkatan. Pada nilai post-tes II (post-tes II ke post-tes III) jumlah responden yang mengalami peningkatan tertinggi
pada kelompok role play
sebanyak
13 orang, 1 orang yang tidak mengalami
peningkatan dan yang terendah pada kelompok demonstrasi sebanyak 4 orang yang mengalami peningkatan nilai, 10 orang yang tidak mengalami peningkatan. Pada nilai post-tes III (post-tes III ke post-tes IV) jumlah responden yang mengalami peningkatan tertinggi pada kelompok role play sebanyak 13 orang, 1 orang yang tidak mengalami peningkatan dan yang terendah pada kelompok demonstrasi sebanyak 9 orang yang mengalami peningkatan, 5 orang yang tidak mengalami peningkatan Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai median pre-tes sama pada kedua kelompok yakni 58.5. Nilai median post-tes I yang tertinggi pada kelompok role play yakni 82. 5 dan yang terendah pada kelompok demonstrasi yakni 78. Nilai median post-tes II sama pada kedua kelompok yakni yakni 89 . Nilai median post-tes III yang tertinggi pada kelompok role play yakni 95.5 dan yang terendah pada kelompok demonstrasi yakni 88.5 Nilai median post-tes IV yang tertinggi pada kelompok role play yakni 96 dan yang terendah pada kelompok demonstrasi yakni 90. Pada tabel 3 berdasarkan uji satatistik menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan bahawa ada perbedaan sebelum dan setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan metode demonstrasi pada pemeriksaan fisik ibu nifas. Pada pre-tes dan post-tes I nilai signifikan 0.001 berarti ada perbedaan hasil belajar dari setelah diberikan perlakuan pertama. Pada pre-tes dan post-tes I nilai signifikan 0.001 berarti ada perbedaan hasil belajar dari setelah diberikan perlakuan pertama. Pada pre-tes dan post-tes I nilai signifikan 0.001. Pada pre-tes dan post-tes II nilai signifikan 0.001. Pada pre-tes dan post-tes III nilai signifikan 0.001.Pada pre-tes dan posttes IV nilai signifikan 0.001 Pada post-tes I dan post-tes II nilai signifikan 0.002. Pada post-tes I dan post-tes III nilai signifikan 0.003. Pada post-tes I dan post-tes IV nilai signifikan 0.001. Pada
post-tes II dan post-tes III nilai signifikan 0.336. Pada post-tes II dan post-tes IV nilai signifikan 0.066. Pada post-tes III dan post-tes IV nilai signifikan 0.233. Pada tabel 4 berdasarkan uji satatistik menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan bahawa ada perbedaan sebelum dan setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan metode role play pada pemeriksaan fisik ibu nifas. Pada pre-tes dan post-tes I nilai signifikan 0.001 berarti ada perbedaan hasil belajar dari setelah diberikan perlakuan pertama. Pada pre-tes dan post-tes I nilai signifikan 0.001 berarti ada perbedaan hasil belajar dari setelah diberikan perlakuan pertama. Pada pre-tes dan post-tes I nilai signifikan 0.001. Pada pre-tes dan post-tes II nilai signifikan 0.001. Pada pre-tes dan post-tes III nilai signifikan 0.001.Pada pre-tes dan post-tes IV nilai signifikan 0.001 Pada post-tes I dan post-tes II nilai signifikan 0.001. Pada post-tes I dan posttes III nilai signifikan 0.001. Pada post-tes I dan post-tes IV nilai signifikan 0.001. Pada post-tes II dan post-tes III nilai signifikan 0.001 Pada post-tes II dan post-tes IV nilai signifikan 0.001. Pada post-tes III 0.001dan post-tes IV nilai signifikan 0.027.
PEMBAHASAN Pada penelitian ini terlihat bahwa Hasil analisa terhadap nilai pre-test kedua kelompok menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna diantaranya dengan nilai p 1.000 (>0.05) hal ini menunjukkan bahwa kemampuan/ pengetahuan yang dimiliki responden relative sama, atau dengan kata lain dalam penelitian ini semua responden yang akan digunakan berangkat dari pengetahuan yang sama tentang pemeriksaan fisik pada ibu nifas. Ditinjau dari sudut tujuan penggunaannya dapat dikatakan bahwa metode demonstrasi bukan merupakan metode yang dapat diimplementasikan secara independen, karena merupakan alat bantu memperjelas materi yang diuraikan, baik secara verbal maupun secara tekstual (Syah, 2011). Pada pembelajaran pemeriksaan fisik pada ibu nifas yang menerapkan metode demonstrasi terdapat perbedaan nilai median. Pada metode pembelajaran demonstrasi nilai pretes ke post tes I mengalami peningkatan sebanyak 19.5 point yakni dari 58.5 menjadi 78 , nilai post tes I ke post tes II meningkat 11 point yakni dari 78 menjadi 89, nilai post tes II ke post tes III mengalami penurunan sebanyak 0.5 point yakni dari 89 menjadi 88.5 , dan nilai postes III ke posttes IV kembali mengalami peningkatan sebanyak 1.5 point yakni dari 88.5 menjadi 90.
Penurunan poin yang terjadi pada post-tes III kemungkinan disebabkan pada pelaksanaan post-tes III diadakan pula ujian skill lab yang rutin di lakukan setiap akhir semester. Konsentrasi responden sudah terbagi jadi situasi yang dialami responden pada saat itu berbeda dari post-tes yang lainnya. Salah satu variable pembelajaran adalah kondisi pembelajaran yakni faktor yang mempengaruhi efek metode dalam meningkatkan hasil pembelajaran (Baroroh, 2011). Pendapat ini sejalan juga dengan Uno (2012), bahwa hasil pembelajaran merupakan semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran di bawah kondisi yang berbeda. Usman (2005), menyebutkan bahwa keberhasilan suatu pendidikan dipengaruhi oleh strategi dan metode serta alat bantu pembelajaran yang gunakan dalam proses pendidikan, untuk itu perlu didesain secara efektif. Indikator efektifitas dari suatu metode pelatihan adalah dapat mencapai hasil dengan maksimal dengan menggunakan dana yang minimal (Daryanto, 2009). Dalam metode demonstrasi tersebut mahasiswa secara langsung dapat melihat dosen mempraktikkan kegiatan, selain itu peralatan dan hal-hal yang membutuhkan ketelitian dapat langsung dilihat dengan jelas (Purwaningsih, 1995). Setelah demonstrasi mahasiswa diharuskan melakukan sendiri apa yang telah dilihatnya sebagai bahan evaluasi bagi dosen tentang keberhasilan proses demonstrasi tersebut. Pengalaman dan kesan belajar ini diperoleh karena peserta didik dapat melihat secara langsung suatu proses atau cara melakukan sesuatu Rohendi dkk., 2010). Dalam proses Role-play peserta diminta untuk mengandaikan suatu peran khusus, apakah sebagai mereka sendiri atau sebagai orang lain; masuk dalam suatu situasi yang bersifat simulasi atau skenario, yang dipilih berdasar relevansi dengan pengetahuan yang sedang dipelajari peserta atau materi kurikulum; bertindak persis sebagaimana pandangan mereka terhadap orang yang diperankan dalam situasi-situasi tertentu ini, dengan menyepakati untuk bertindak “seolah-olah” peran-peran tersebut mereka sendiri dan bertindak berdasar asumsi tersebut (Zaini, 2005). Pada pembelajaran pemeriksaan fisik pada ibu nifas yang menerapkan metode demonstrasi terdapat perbedaan nilai median. Pada metode pembelajaran role play diperoleh data nilai pretes ke post tes I mengalami peningkatan sebanyak 24 point yakni dari 58.5 menjadi 82.5, nilai post tes I ke post tes II meningkat 6.5 point yakni dari 82.5 menjadi 89, nilai post tes II ke post tes III megalami peningkatan sebanyak 6.5 point yakni dari 89 menjadi 95,5 dan nilai
postes III ke posttes IV kembali mengalami peningkatan sebanyak 0.5 point yakni dari 95,5 menjadi 96 Keberhasilan mahasiswa dalam melaksanakan role play dalam penelitian ini mampu meningkatkan hasil belajarnya. Hal tersebut terbukti dengan peningkatan perolehan hasil belajar. Pencapaian hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang relevan yang dilakukan oleh Dewi (2010), yang menyimpulkan bahwa prestasi peserta didik mengalami peningkatan dengan menggunakan metode pembelajaran role play dan hasil penelitian Munawaroh (2010), dengan kesimpulan bahwa pembelajaran menggunakan metode role play dapat meningkatkan pemahaman hasil belajar peserta didik. Begitupun yang di ungkapkan oleh Endang Komara bahwa melalui proses belajar seperti ini diharapkan peserta didik mampu menghayati tokoh yang diperankannya. Sehingga peserta didik akan belajar (1) mengeksplorasi perasaannya; (2) memperoleh wawasan tentang sikap, nilai, dan persepsinya; (3) mengembangkan keterampilan dan sikap dalam memecahkan masalah yang dihadapi; dan (4) mengeksplorasi inti permasalahan yang diperankan melalui berbagai cara. Keberhasilan dalam penghayatan peran menentukan berkembangnya pemahaman, penghargaan dan identifikasi diri terhadap nilai. Role play dapat memberikan kesenangan kepada mahasiswa karena role play pada dasarnya adalah permainan Mark dan Steven 2000). Dengan bermain mahasiswa akan merasa senang. Masuklah ke dunia mahasiswa sambil kita antarkan dunia kita. Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa diantaranya dengan melaksanakan variasi metode pembelajaran baik ceramah, demonstrasi dan role play pada pembelajaran di laboratorium. Namun keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi tiga faktor utama yaitu kemampuan kognitif, motivasi prestasi dan kualitas pembelajaran. Pendapat lain mengemukakan keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor internal maupun eksternal. Yang termasuk faktor internal adalah faktor fisiologis dan psikologis (misalnya motivasi, minat dan kemampuan kognitif), sedangkan faktor eksternal adalah fakktor lingkungan dan instrumental (misalnya dosen, kurikulum, dan metode pembelajaran). Metode pembelajaran role play lebih efektif daripada metode demonstrasi dalam meningkatkan keterampilan pemeriksaan fisik ibi nifas di AKBID Muhammadiyah Palopo, dimana diperoleh nilai post_tes pada metode role play lebih baik.metode pembelajaran role play
lebih efektif dibandingkan dengan metode demonstrasi di tinjau dari hasil post tes role play meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan nilai post tes dari metode pembelajaran demonstrasi. Pembelajaran role play ini dianggap lebih efektif karena terjadi interaksi didalamnya sedangkan metode demonstarsi hanya menggunakan alat peraga. Usman (2005), menyebutkan bahwa keberhasilan suatu pendidikan dipengaruhi oleh strategi dan metode serta alat bantu pembelajaran yang gunakan dalam proses pendidikan, untuk itu perlu didesain secara efektif. Semakin baik pengolahan materi (ecoding), makin baik pula penyimpanannya (storage) sehingga makin baik pola proses penggalian dari ingatan. Dalam defenisi belajarnya yaitu perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman. Secara praktis dan diasosiasikan sebagai proses memperoleh informasi, menurut Kupferman belajar adalah proses dimana manusia dan binatang meyesuaikan tingkah lakunya sebagai hasil dari pengalaman. Chikering dan Gamson menggaris bawahi tujuh kategori kegiatan pendidikan yang efektif yang dapat berpengaruh secara langsung terhadap pembelajaran siswa dan kualitas pengalaman pendidikan mereka. Tujuh kategori tersebut yaitu: hubungan antara siswa dan fakultas, kerjasama antar siswa, pembelajaran aktif, umpan balik yang cepat dan tepat, waktu yang dipergunakan untuk mengerjakan tugas, ekspektasi yang tinggi serta menghargai keragaman bakat dan cara belajar. Secara umum, semakin sering siswa terlibat dalam kegiatankegiatan semacam ini, semakin banyak yang merka pelajari dan semakin besar kemungkinan mereka untuk bertahan dan lulus kuliah.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan maka disimpulkan bahwa Terdapat perbedaan hasil yang bermakna belajar mahasiswa DIII Kebidanan pada pemeriksaan fisik ibu nifas sesudah diberikan metode pembelajaran demonstrasi dan role play (p=0.000). Hasil yang diperoleh metode pembelajaran role play lebih efektif di bandingkan dengan metode pembelajaran demonstrasi. Perlu pengkajian terus menerus tentang tekhnik pembelajaran yang dapat merangsang optimalisasi aktivitas belajar mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA Baroroh Kiromim. (2011).Upaya Meningkatkan Nilai-nilai Karakter Peserta Didik melalui Penerapan Role-play.(online) di unduh http:.uny.ac.id pada 12 Agustus2014 Daryanto. (2009). Pansuan Proses Pembelajaran kreatif adan inovatif. Jakarta: AV Publisher. hal:27-28 Dewi E.N.M. (2010). Penerapan Metode Bermain Peran (Role Playing) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam Materi Peristiwa Sekitar Sumpah Pemuda pada Pembelajaran IPS di SD. Di unduh 17 Desember 2014 , dari http://resoiratory.upi.edu/tesis.view.php? Khaerani Cahya. (2010). Pengaruh Metode Role Playing terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Gerak pada Tumbuhan.Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam FITK UIN Syarif Hidayatullah. (online) http://respitory.uinjkt.ac.id/dspace/handle diakses 23 Juli 2014. Mark Wyn A dan Steven Stegink J. (2000). Role-Playing Mitosis.Jurnal American Biology Teacher 2000: Vol 62 (5): 378-381 diakses pada tanggal 12 Agustus 2014. Munawaroh U. (2010). Peningkatan Pemahaman Materi Peran Tokoh-Tokoh Persiapan Kemerdekaan Indonesia Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Bermain Peran pada Siswa Kelas V SD No 01 Mireng Trucuk Klaten. Di unduh 1 Januari 2015, dari http://etd.eprint.ums.ac.id/pemahaman-pembelajaranbermainperan. Purwaningsih Nur endah. (1995). Pengaruh Metode Demonstrasi Ber –OHP Terhadap Hasil Belajar Membuat Pakaian di SMK Negeri Malang (onlie). Di unduh :http://www.jurnal.um.ac.id pada 24 Juli 2014. Rohendi Dedi dkk. (2010). efektifitas metode pembelajaran demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran keterampilan computer dan pengelolaan informasi di sekolah menengah kejuruan (online), Vol 3, No. 1, (http://upi.edu.pdf) Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung : Alfabeta Syah Muhibbin. (2011). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya Uno Hamzah B. (2012). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, hal:35-39 Usman Moh. Uzer. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset Zaini Hisyam, Muthe Bermawy, Aryani Sekar Ayu. (2005). Strategi Pembelajaran Aktif.Yogyakarta:Clip Art King.Hal:103-122
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Mahasiswa Berdasarkan Hasil pre-tes, post_tes I, post_tes II, post_tes III, dan post_tes IV Di AKBID Muhammadiyah Palopo tahun 2014 Pre-tes NO
KELOMPOK
1
DEMONSTRA SI
14
2
ROLE PLAY
TOTAL
Nilai Post-tes I
Nilai Post-tes II
Mening kat
Tidak meningk at
-
13
14
-
28
-
Nilai Post-tes III
Mening kat
Tidak meningk at
Mening kat
Tidak meningk at
1
4
10
9
5
14
-
13
1
13
1
27
1
17
11
22
6
Sumber : Data primer, 2014
Tabel 2. Perbedaan hasil belajar kelompok demonstrasi dan role play mahasiswa pada keterampilan pemeriksaan fisik ibu nifas di AKBID Muhammadiyah Palopo tahun 2014 Kelompok
Pre
selisih
Post 1
selisih
Post 2
selisih
Post 3
selisih
Post 4
Demonstrasi
Median 58.5
19.5
Median 78
11
Median 89
0.5
Median 88.5
1.5
Median 90
Role Play
58.5
24
82.5
6.5
89
6.5
95.5
0.5
96
Nilai p*
1.000
0.025
0.710
0.000
Nilai p**
Nilai p**
0.000
0.000
0.000
0.000
Sumber : Data primer, 2014 Tabel 3. Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa pada Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas pada Kelompok Demonstrasi di AKBID Muhammadiyah Palopo tahun 2014 Kelompok
Perlakuan
Pre
Post 1
Post 2
Post 3
Post 4
Demonstrasi
Pre Post 1 Post 2 Post 3 Post 4
0.001 0.001 0.001 0.001
0.001 0.002 0.003 0.001
0.001 0.002 0.336 0.066
0.001 0.003 0.336 0.233
0.001 0.001 0.066 0.233 -
Sumber : data primer, 2014
Tabel 4. Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa pada Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas pada Kelompok Role play di AKBID Muhammadiyah Palopo tahun 2014 Kelompok
Perlakuan
Pre
Post 1
Post 2
Post 3
Post 4
Role Play
Pre Post 1 Post 2 Post 3 Post 4
0.001 0.001 0.001 0.001
0.001 0.001 0.001 0.001
0.001 0.001 0.001 0.001
0.001 0.001 0.001 0.027
0.001 0.001 0.001 0.027 -
Sumber : data primer, 2014