PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH
Tri Siwi Nugrahani Prodi Akuntansi - University of PGRI Yogyakarta
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah self esteem mempengaruhi prestasi akuntansi perbankan syariah. Subyek penelitian terdiri 107 mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hipotesis penelitian yaitu terdapat pengaruh self esteem terhadap akuntansi perbankan syariah. Penelitian diuji dengan analisis regresi dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05). Berdasar uji hipotesis menunjukkan nilai t sebesar 2,432 dengan p value 0,017 yang berarti hipotesis penelitian didukung. Hal ini berarti semakin tinggi self esteem mahasiswa maka semakin tinggi pula pencapaian prestasi mahasiswa pada akuntansi perbankan syariah. Kata kunci: self esteem dan akuntansi perbankan syariah I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dan perbankan tidak lepas dari perkembangan sistem akuntansi. Pemakaian sistem akuntansi di Indonesia masih menggunakan acuan akuntansi barat yang terkadang lebih mengakomodasi kepentingan ”market” (pasar modal), meskipun hampir 90 persen UMKM ada di Indonesia (Mulawarman 2006a), kenyataannya akuntansi kurang mampu menyelesaikan masalah lokal. Salah satu upaya menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memperhatikan perkembangan keuangan. Salah satu perkembangan keuangan yaitu diberlakukannya prinsip bagi hasil pada bank syariah. Sesuai dengan Undang-undang No. 10 tahun 1998 dan Peraturan
Pemerintah No. 30 tahun 1998 menerangkan bahwa Bank Indonesia
sebagai otoritas perbankan mengeluarkan beberapa ketentuan dengan perbankan syariah, bank umum syariah, BPR syariah dan bank konvensional (Wiroso, 2005). Menurut Syahatah (2001) dalam Hidayat (2004) terdapat
perbedaan
dalam
menyajikan laporan keuangan antara akuntansi bank syariah dan bank konvensional, misalnya akuntansi konvensional menggunakan sistem penilaian aktiva dan modal dengan prinsip historical cost, sedang akuntansi syariah lebih menghendaki konsep
1
penilaian berdasarkan nilai tukar yang berlaku (current value).
Akuntansi
konvensional membagi modal (aktiva) dalam dua golongan yaitu modal lancar (modal beredar) dan aktiva tetap (modal tetap), sedang akuntansi syariah membedakan modal yang terdiri dari harta berupa uang tunai (cash), dan harta berupa uang, dan masih ada perbedaan yang lain. Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi dalam pemahaman akuntansi perbankan syariah supaya tidak terjadi kerancuan pemahaman antara akuntansi konvensional dengan akuntansi syariah, Kerancuan tersebut dapat dikurangi dengan dilakukan
perubahan kurikulum
akuntansi. Bahkan perubahan kurikulum sampai standar kelulusan akuntan juga mengikuti kebijakan IAI berkenaan internasionalisasi akuntansi Indonesia pada tahun 2010 (Mulawarman, 2007a). Dalam mempelajari laporan keuangan tentunya tidak lepas untuk memahami pengetahuan akuntansi. Belajar akuntansi termasuk mempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan penyusunan dan penyajian laporan akuntansi atau laporan keuangan. Selain itu dalam mempelajari akuntansi juga termasuk mempelajari analisa laporan keuangan yang sangat dibutuhkan untuk pemakai laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, pemerintah dan para pemakai laporan keuangan lainnya untuk menilai kondisi keuangan suatu perusahaan tidak terkecuali perbankan. Salah satu indikator tingkat kesehatan bank adalah bank menyajikan laporan keuangan yang meliputi informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan aliran kas bank. Pelaku bisnis dan mahasiswa akuntansi perlu mengetahui perkembangan posisi keuangan dan kinerja bank
syariah supaya
pemakai laporan keuangan perbankan syariah termasuk mahasiswa akuntansi dapat mengetahui dan membedakan antara pencatatan keuangan bank secara konvensional dan secara syariah. Mahasiswa perlu menerima materi akuntansi perbankan syariah secara luas, meliputi sistem pencatatan akuntansi perbankan syariah, dan pelaporan keuangan perbankan syariah secara benar. Berdasar
pentingnya memahami perkembangan akuntansi termasuk
akuntansi perbankan syariah tersebut memotivasi peneliti untuk menguji tingkat pemahaman mahasiswa terhadap akuntansi perbankan syariah yang dikaitkan dengan
2
tingkat kepribadian mahasiswa. Pentignya mengetahui kepribadian mahasiswa berkaitan dengan akuntansi perbankan syariah karena kenyataan mahasiswa yang belajar akuntansi perbankan syariah masih mengalami kebingungan atau kerancuan antara akuntansi secara konvensional dan akuntansi secara syariah. Mahasiswa kurang mampu membukukan atau mencatat akuntansi syariah. Hal tersebut dapat terjadi karena terkadang mahasiswa masih berfokus pada hal yang pernah melekat dalam pikiran mereka. Mahasiswa yang mengalami kebingungan tersebut karena mereka memiliki kepribadian dalam hal ini adalah self esteem atau rasa percaya diri yang rendah. Mahasiswa tidak yakin dengan pekerjaan pembukuan yang dilakukan ketika mengerjakan tugas akuntansi perbankan syariah. Rendahnya self esteem menunjukkan pula rendahnya pengetahuan akuntansi mahasiswa termasuk akuntansi perbankan syariah. Studi yang berkaitan dengan rendahnya pengetahuan akuntansi merupakan salah satu penyebab rendahnya penggunaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan, meskipun studi yang dilakukan masih menggunakan analisis deskriptif, atau hanya menggunakan teori rasional saja (Suhairi, dkk., 2004). Chrismastuti dan Purnamasari (2007) menguji kepribadian seseorang berkaitan dengan sifat Machiavellian dan hasil studinya konsisten dengan penelitian Richmond (2003) yang menemukan terdapat pengaruh sifat machiavellian pada sikap etis akuntan dan mahasiswa akuntansi di Amerika. Pengalaman membentuk dan mengubah sifat dan sikap dalam menanggapi kondisi yang dilematis dari sudut pandang etik. Kepribadian dapat pula diartikan dengan kepercayaan diri seperti yang dikemukakan oleh Field (2003), kepercayaan diri atau self esteem berarti rasa percaya diri seseorang terhadap segala potensi yang dimilikinya. Menurut Brons dan Coster (1969), seseorang berada pada tingkatan yang lebih tinggi dengan mencari kepuasan, misalnya kebutuhan esteem, prestasi, kebebasan, reputasi dan status. Seseorang dengan self esteem rendah tidak dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang diinginkan, ia merasa kurang mampu bekerja dan tidak memperoleh kepuasan meskipun telah bekerja dengan baik (Bateman, 1996). Studi yang berkaitan dengan
self esteem di Indonesia telah dilakukan oleh Nugrahani (2004a, 2004b) yang menguji tingkat self esteem pada mahasiswa S1 UPN Yogyakarta berkaitan dengan partisipasi anggaran. Hasil studi Nugrahani (2004a, 2004b) menunjukkan seseorang
3
yang memiliki self esteem tinggi akan mengurangi kesenjangan penyusunan anggaran. Studi ini bertujuan menguji self esteem atau percaya diri yang berkaitan dengan prestasi akuntansi perbankan syariah. Studi ini dilakukan dengan menggunakan sampel pada mahasiswa S1 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Alasan peneliti perlu menguji tingkat self esteem mahasiswa UIN YK jurusan Keuangan Islam karena terdapat kemungkinan mahasiswa yang memiliki self
esteem atau rasa percaya diri rendah mengalami kerancuan dalam penerimaan materi kuliah akuntansi perbankan syariah. Self esteem atau rasa percaya diri mahasiswa UIN yang menerima materi akuntansi perbankan syariah perlu diuji karena dimungkinkan mahasiswa tersebut masih kebingungan
dalam menerima materi
akuntansi konvensional dengan akuntansi perbankan syariah. Apabila mahasiswa memilki self esteem tinggi kemungkinan tidak mengalami kerancuan dalam memahami akunantansi perbankan syariah. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu penelitian berkaitan dengan self esteem mahasiswa terhadap pemahaman akuntansi perbankan syariah.
B. Kajian Teori 1. Kepribadian (Self Esteem) Kepribadian tidak lepas dari lokus pengawasan (locus of control) dan keinginan berprestasi (need for achievement) karena kepribadian mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perilaku seseorang dalam suatu organisasi (Ahmad, 1998; Miller danToulouse, 1986). Keinginan berprestasi merupakan keinginan seseorang untuk berusaha secara terus menerus dalam melakukan suatu pekerjaan secara lebih baik dibandingkan dengan standar. Sedangkan Zmud (1979) berpendapat bahwa keinginan berprestasi berpengaruh terhadap perancangan dan implementasi sistem informasi manajemen. Penelitian yang dilakukan Rahman dan McCosh (1976) menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara keinginan berprestasi dengan penggunaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan. Kepribadian seseorang berkaitan dengan lokus pengawasan yang dapat dibagi atas dua, yaitu lokus pengawasan internal dan lokus pengawasan eksternal. Lokus
4
pengawasan internal merupakan kepribadian seseorang yang melihat dirinya mampu menguasai kejadian yang berlaku terhadap kehidupannya, dan apa yang terjadi adalah akibat dari tindakan atau keputusan yang telah dibuat sebelumnya. Sebaliknya, lokus pengawasan eksternal melihat apa yang terjadi terhadap dirinya sebagai sesuatu takdir atau nasib yang telah ditentukan oleh tuhan. Boone dkk., (2000) melakukan penelitian kepribadian, hasil studinya menyimpulkan bahwa seseorang yang mempunyai lokus pengawasan internal lebih mampu mempertahankan kontiniutas perusahaan. Lokus pengawasan tidak hanya mempengaruhi prestasi perusahaan secara langsung tetapi juga secara tidak langsung, yaitu melalui strategi bisnis. Penelitian Nwachukwu (1995) juga membuktikan terdapat pengaruh lokus pengawasan terhadap perencanaan strategis, dan prestasi perusahaan. Selain lokus pengawasan, faktor kepribadian yang perlu diuji adalah rasa percaya diri (self
esteem). Menurut Field (2003) self esteem berarti rasa percaya diri seseorang atas segala potensi yang dimiliki. Sedangkan menurut Brons dan Coster (1969) dan Nugrahani (2004a dan 2004b) mengemukakan seseorang yang berada pada tingkatan lebih tinggi cenderung mengutamakan kebutuhan esteem, prestasi, kebebasan, reputasi dan status. Seseorang dengan self esteem rendah tidak dapat bekerja dengan baik dan merasa kurang mampu bekerja dan tidak memperoleh kepuasan meskipun ia telah bekerja dengan baik (Bateman, 1996 dan Nugrahani (2004a). Nugrahani (2004a, 2004b) telah menguji faktor kepribadian berkaitan dengan
self esteem pada mahasiswa. Hasil studi Nugrahani (2004a, 2004b) menunjukkan mahasiswa yang memiliki self esteem tinggi cenderung tidak melakukan kesenjangan pada partisipasi penyusunan anggaran dan mereka juga akan menjaga reputasi dan etika. Studi berkaitan dengan faktor kepribadian juga telah dilakukan diantaranya oleh Suhairi (2005b) yang menunjukkan kepribadian merupakan hal penting yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi. Studi ini bermaksud menguji faktor kepribadian self esteem (rasa percaya diri) berkaitan dengan prestasi. Adapun prestasi yang dimaksud disini adalah prestasi mahasiswa pada mata kuliah akuntansi perbankan syariah.
2. Akuntansi Perbankan Syariah 5
Menurut Mulawarman (2007b) beberapa konsep dan teori akuntansi konvensional dapat digunakan untuk kepentingan pragmatis seperti penggunaan akuntansi perusahaan islam yang memerlukan legitimasi pelaporan berdasarkan nilai-nilai islam dan tujuan syariah. Tujuan akuntansi syariah aliran pragmatis masih berpedoman pada tujuan akuntansi konvensional dengan pendekatan kewajiban berbasis entity theory dan akuntabilitas secara terbatas. Pendekatan pendapatan dan biaya dalam konteks seperti ini menurut Mulawarman (2006) masih memunculkan tiga hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai islam dan tujuan syari’ah. Pertama, pengakuan pendapatan yang berkaitan dengan realisasi pendapatan akan berimplikasi pada sifat dasar halal (permitted). Kedua, pengakuan pendapatan dalam proses pembentukan pendapatan yang berbasis akrual dan ditetapkannya time value of
money berujung pada riba (interest). Ketiga, prinsip penandingan pendapatan dan biaya juga masih belum sesuai dengan tujuan syari’ah. Dalam penandingan tidak nampak aspek keadilan sosial, tetapi hanya muncul sifat egositik akuntansi (Triyuwono 2004). Pengakuan hanya berkaitan dengan biaya dan manfaat yang bersifat privat. Privat di sini diartikan sebagai pencatatan biaya dan pendapatan dari sudut pandang kepentingan perusahaan. Dapat dikatakan pendekatan yang dilakukan adalah dalam kerangka Entity Theory. Sedangkan pendapatan dan biaya yang sifatnya publik sama sekali tidak disajikan. Sifat egoistik akuntansi berimplikasi pada masalah ketimpangan keadilan dan tidak sesuai dengan tujuan akuntansi syari’ah dan tujuan syari’ah. Konsep dasar teori akuntansi syariah menurut aliran idealis menggunakan konsep enterprise theory yang lebih menekankan pada akuntabilitas secara luas (Harahap 1997). Tetapi, konsep tersebut belum mengakui adanya partisipasi lain yang secara tidak langsung memberikan kontribusi ekonomi. Hal tersebut mengartikan konsep enterprise theory belum dapat menjadi konsep dasar teoritis, sebelum teori tersebut mengakui eksistensi dari indirect participants (Mulawarman, 2008). Akuntansi syariah pragmatis lebih melakukan adopsi konsep dasar teoritis akuntansi berbasis entity theory, maka cara penyusunan laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas dengan modifikasi pragmatis. Akuntansi syariah idealis memilih melakukan perubahan-perubahan konsep dasar teoritis berbasis shari’ate enterprise theory. 6
Apabila ditinjau lebih jauh, akuntansi secara sosiologis saat ini telah mengalami perubahan besar. Akuntansi tidak hanya dipandang sebagai bagian dari pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan. Akuntansi telah dipahami sebagai sesuatu yang tidak bebas nilai (value laden), tetapi dipengaruhi nilai-nilai yang melingkupinya.
Bahkan
akuntansi
tidak
hanya
dipengaruhi,
tetapi
juga
mempengaruhi lingkungannya (Subiyantoro dan Triyuwono 2003; Mulawarman 2006b). Perkembangan akuntansi perlu disosialisasikan baik pada pemakai laporan keuangan maupun pada masyarakat umum, termasuk pada mahasiswa yang belajar tentang akuntansi khususnya akuntansi perbankan syariah. Kenyataannya dalam pembelajaran akuntansi pada mahasiswa masih mengalami kerancuan, karena mahasiswa belum mampu membedakan antara akuntansi syariah dengan akuntansi konvensional. Penelitian yang berkaitan dengan pemahaman akuntansi khususnya akuntansi perbankan syariah relatif sedikit. Penelitian yang dilakukan oleh Holmes dan Nicholls (1988, 1989) membuktikan pengetahuan pimpinan yang rendah menyebabkan perusahaan kecil menggunakan jasa akuntansi publik dalam penyediaan informasi akuntansi. Sedangkan Peacock (1985) menguji rendahnya pengetahuan akuntansi pemilik menyebabkan perusahaan mengalami kegagalan. Hal yang perlu diperhatikan dalam memahami akuntansi perbankan syariah yaitu harus mampu membedakan konsep penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan perbankan menurut Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) tahun 2008 terdiri dari: laporan neraca, laporan rugi-laba, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Sedangkan laporan pada bank syariah, selain laporan neraca, rugi-laba, dan arus kas, juga terdapat laporan sumber dan penggunaan zakat, infak, dan shadaqah sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan penerimaan, sedangkan penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah antara lain untuk: fakir, miskin, hamba sahaya (riqab), orang yang terlilit hutang (gharim), orang yang baru masuk islam (muallaf), orang yang berjihad (fiisabilillah), orang yang dalam perjalanan (ibnusabil), dan amil.
3. Hubungan Self Esteem dan Akuntansi Perbankan Syariah
7
Pembelajaran akuntansi perbankan syariah pada mahasiswa harus mampu mengarahkan pada perbedaan pembukuan antara bank konvensional dengan bank syariah. Diharapkan mahasiswa tidak mengalami kerancuan ketika membukukan transaksi keuangan sampai pembuatan laporan keuangan. Kenyataannya tidak semua mahasiswa dapat membedakan antara pembukuan secara konvensional dengan syariah. Salah satu faktor penyebab mahasiswa mengalami kerancuan pembukuan akuntansi perbankan syariah yaitu kepribadian atau rasa percaya diri (self esteem) mahasiswa yang rendah. Seseorang dengan self esteem rendah tidak dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang diinginkan, ia merasa kurang mampu bekerja dan tidak memperoleh kepuasan walaupun ia telah bekerja dengan baik (Bateman, 1996 Nugrahani, 2004a, 2004b). Penelitian yang berkaitan dengan self esteem
dalam
dengan menggunakan sampel mahasiswa telah dilakukan oleh Belkoui (1989) yang menguji
pengaruh
self esteem berkaitan feedback positif dan negatif. Hasil
penelitian Belkoui (1989) menunjukkan bahwa seseorang dengan feedback negatif cenderung lebih tinggi dalam mengestimasi budget biaya dibandingkan ketika menerima feedback positif.
Nugrahani (2004,b) menguji self esteem berkaitan
dengan penyusunan anggaran. Hasil studi Nugrahani (2004b) menunjukkan seseorang
yang
memiliki
self
esteem
rendah
cenderung
melakukan
penyimpangan/disfungsional dalam menyusun anggaran. Beberapa studi pendahulu menguji self esteem yang berkaitan dengan penyusunan anggaran, namun dalam studi ini menguji self esteem berkaitan dengan pemahaman akuntansi perbankan syariah. Seperti penelitian sebelumnya yang menguji self esteem dan telah membuktikan bahwa seseorang dengan self esteem rendah cenderung memiliki prestasi yang rendah (Bateman, 1969; dan Nugrahani, 2004a). Studi ini bermaksud menguji self esteem berkaitan dengan prestasi. Adapun prestasi yang dimaksud disini adalah prestasi mahasiswa dalam menempuh mata kuliah akuntansi perbankan syariah. Oleh karena itu hipotesis penelitian yaitu: H: Self Esteem berpengaruh terhadap Akuntansi Perbankan Syariah.
II.
METODA PENELITIAN 8
A. Desain Penelitian Desain penelitian menggunakan metoda survey dan observasi pada 107 mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang terdiri dari 73 orang perempuan dan 34 orang laki-laki.
B. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Sumber data primer yaitu self esteem mahasiswa yang diambil dari kuisioner Rosenberg dengan cronbach alpha > 0,6. Sedangkan data pelengkap yaitu nilai akuntansi perbankan syariah yang diambil dari rata-rata 4 (empat) nilai yaitu nilai UAS, nilai UTS, nilai tugas, dan keaktifan mahasiswa.
C. Teknik Analisis Data Teknik analisis data penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS Versi 13, yaitu dengan menggunakan alat Regresi Linier sebagai berikut: Y Y x a b ε
III.
= a + bx + ε , dimana: = akuntansi perbankan syariah = self esteem, = konstanta = koefisien regresi = error
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Studi ini menggunakan subyek penelitian 107 mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jurusan Keuangan Islam di Fakultas Syariah yang terdiri dari 73 orang perempuan dan 34 orang laki-laki dan terbagi menjadi 3 kelas, yaitu kelas A, B, dan C. Berdasar Tabel 1
Statistik Deskriptif menunjukkan variabel self esteem
sebagai variabel bebas dan akuntansi perbankan syariah sebagai variabel terikat. Adapun Tabel 1 sebagai berikut:
9
Tabel 1. Statistik Deskriptif Kelas
Gender
N
Nilai APS min
A 28
B 37
C 42
Self Esteem
maks rata- min rata 91 78,31 -6
maks ratarata 8 1,63
P
16
71
L
12
65
90
76,08
-4
10
1,16
P
26
69
83
78,50
-7
10
4,19
L
11
29
91
73,27
-7
6
2,00
P
25
69
90
79,48
-5
13
3,20
L
17
75
93
79,71
-8
12
2,05
Tabel 1 Statistik Deskriptif menunjukkan jumlah responden 107 mahasiswa yang terbagi menjadi 3 kelas yaitu kelas A, B, dan C. Kelas A ada 28 orang terdiri 16 perempuan dan 12 laki-laki, sedangkan kelas B ada 37 orang terdiri 26 perempuan dan 11 orang laki-laki, dan kelas C ada 42 orang yang terdiri 25 orang perempuan dan 17 laki-laki. Berdasar Tabel 1 tersebut menunjukkan rata-rata variabel akuntansi perbankan syariah kelas A; B; dan C dari perempuan (laki-laki) yaitu: 78,31 (76,08); 78,50 (73,27); dan 79,48 (79,71). Sedangkan variabel self esteem adalah 1,63 (1,16); 4,19 (2,00), dan 3,20 (2,05). Nilai Akuntansi Perbankan Syariah minimal 29 terdapat pada kelas B lakilaki dan paling tinggi nilai Akuntansi Perbankan Syariah yaitu 93. Nilai ini diperoleh dari rata-rata antara nilai UTS, nilai UAS, nilai tugas, dan keaktifan mahasiswa termasuk presensi kehadiran perkuliahan. Sedangkan variabel self esteem antara -8 sampai 13. Nilai ini diperoleh dari penjumlahan 10 item pertanyaan self esteem dengan menggunakan skala likert 1 sampai 5. Pilihan 1 jika sangat setuju, sampai pilihan 5 jika sangat tidak setuju. Variabel self esteem diperoleh dengan menjumlah skor total tiap item pertanyaan self esteem.
10
B. Pengujian data variabel self esteem Tabel 2 menunjukkan data variabel self esteem cukup reliabel dan valid. Berdasar pengujian cronbach alpha menunjukkan reliabilitas sebesar 0,60 dan pengujian validitas dengan korelasi pearson menunjukkan signifikan pada alpha 5 persen. Tabel 2. Pengujian Reliabilitas Self Esteem
Cronbach's Alpha 0,669 0,681 0,677 0,679 0,666 0,691 0,682 0,719 0,677 0,677
Variabel Self Esteem 1 Self Esteem 2 Self Esteem 3 Self Esteem 4 Self Esteem 5 Self Esteem 6 Self Esteem 7 Self Esteem 8 Self Esteem 9 Self Esteem 10 C. Pengujian Asumsi Klasik 1. Normalitas Data
Pengujian normalitas data menggunakan one-sample kolmogorove–smirnov. Hasil pengujian (Tabel 3) menunjukkan signifikansi lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti data tersebut normal baik data self esteem maupun akuntansi perbankan syariah. Tabel 3. Normalitas Data Variabel
Signifikansi
self esteem
0,190
akuntansi perbankan syariah
0,104
2. Korelasi Korelasi (Tabel 4) menunjukkan terdapat korelasi antara akuntansi perbankan yariah dengan self esteem yang menunjukkan tingkat korelasi sebesar 0,028 dengan p
value 0,008.
11
Tabel 4. Pengujian Korelasi variabel korelasi pearson signifikansi
akuntansi perbankan syariah
self esteem
1,000
0,231
0,231
1,000
.
0,008
0,008
.
akuntansi perbankan syariah self esteem akuntansi perbankan syariah self esteem
3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis menggunakan uji t dalam regresi linier dengan tingkat signifikansi 5%. Adapun tabel pengujian hipotesis sebagai berikut: Tabel 5. Pengujian Hipotesis variabel konstanta self esteem
unstandardized coefficients b std. error 79,245 0,535 0,260
t
sig.
148,234
0,000
2,432
0,017
0,107
keterangan
signifikan
Berdasarkan Tabel 5 diperoleh nilai t-test self esteem sebesar 2,432 dengan p
value 0,017 yang berarti hipotesis penelitian didukung karena menunjukkan p value < 5% dengan arah positif. Dengan demikian self esteem sebesar 1, maka akan meningkatkan prestasi akuntansi perbankan syariah sebesar 0,260. Variabel self
esteem terbukti berpengaruh positif terhadap akuntansi perbankan syariah dengan tingkat signifikansi 5%. Hal ini mendukung penelitian terdahulu yang berkaitan dengan self esteem yang menguji bahwa self esteem tinggi dapat meningkatkan prestasi atau mengurangi kesenjangan (Field, 2003, dan Nugrahani, 2004b). 4. Pengujian Model Regresi Pengujian regresi linier dengan tingkat signifikansi 5%. Adapun Tabel 6 pengujian regresi sebagai berikut : Tabel 6. Pengujian Model Regresi
R square
adjusted R square
std. error of the estimate
0,231
0,053
0,467
F = 5,916
Sig. 0,0417
12
Nilai F sebesar 5,916 dan signifikansi pada alpha 5% artinya ada hubungan linier antara variabel self esteem dengan pemahaman akuntansi perbankan syariah. Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,231 artinya 23,10% variabel akuntansi perbankan syariah dijelaskan oleh variabel self
esteem sedangkan sisanya 76,90% dijelaskan oleh variabel-variabel lain. Standar error of estimate sebesar 0,467 berarti kesalahan model dalam memprediksi akuntansi perbankan syariah sebesar 0,467. IV.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Penelitian ini menguji pengaruh self esteem terhadap akuntansi perbankan syariah dengan menunjukkan hasil variabel self esteem berpengaruh positif terhadap akuntansi perbankan syariah. Hal ini dibuktikan dengan arah positif dan nilai p value 0,017 < 0,05 yang berarti angka tersebut signifikan. Hasil studi ini mendukung teori bahwa self esteem seseorang mampu meningkatkan pemahaman atau prestasi. Nilai koefisien determinasi (R2 ) adalah 0,231 berarti 23,10% akuntansi perbankan syariah dijelaskan oleh self esteem, sisanya yaitu 76,90 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Standar
error of estimate (SEE) sebesar 0,467 berarti kesalahan model dalam memprediksi akuntansi perbankan Syariah sebesar 46,70. Penelitian ini memberi kontribusi untuk memprediksi pemahaman akuntansi keuangan perbankan syariah dengan tingkat self esteem. Mahasiwa yang memiliki
self esteem tinggi berarti memiliki rasa percaya diri dalam mempelajari akuntansi perbankan syariah, karena mereka yakin tidak terjadi kerancuan antara akuntansi bank konvensional dengan akuntansi perbankan syariah.
B. Saran Penelitian ini memiliki keterbatasan karena menggunakan penilaian pemahaman akuntansi keuangan syariah berdasar nilai rata-rata yang diambil dari 4 nilai yaitu tugas, nilai UAS, nilai UTS, dan tingkat kehadiran mahasiswa, Sangat dimungkinkan terjadi keraguan pada tingkat validitas penilaian, walapun penilaian telah menggunakan nilai rata-rata. Penelitian mendatang sebaiknya menggunakan 13
penilaian pemahaman akuntansi keuangan syariah dengan cara yang lebih variatif misalnya dengan ujian praktik di lapangan. Selain itu komposisi kelas antar kelas dari responden tidak sama, hal ini mungkin akan mempengaruhi analisis apabila komposisi antar kelas seimbang. V.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Z.A. 1998. Perlakuan Organisasi, Penerbit Fajar Bakti Sdn. Bhd., Shah Alam, Malaysia. Bateman. 1986. Organizational Behavior An Applied Psychological Approach. Third Edition, BPI/IRWIN, Homewood, Illionis. Belkoui, Ahmed. 1989. Slack Budgeting, Information Distortion and Self-Esteem. Contemporary Accounting Research, Vol. 2, pp. 111-123. Boone, C., Brabander, B. D., dan Hellemans, J. 2000. Research Note: CEO Locus Of Control And Small Firm Performance. Organization Studies 21(3): 641-646. Brons, Jr. dan Coster,D. T, 1969. Accounting and Its Behavioral Implications. Mc.Graw Hill-Book Company. Chrismastuti, A dan Purnamasari V. 2007. Sifat Machiavellian dan Perkembangan Moral: Anteseden Etika dan Kualitas Audit. Proseding Simposium Riset Ekonomi II, Universitas Petra Surabaya. Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan Indonesia. 2008. Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI). Field, Lind. 2001. Self-Esteem for Women: A Practical Guide to Love, Intimacy and Success. Vermilion, London. Harahap, Sofyan Syafri. 1999. Akuntansi Islam. Jakarta: Bumi Aksara Hidayat, N., 2004. Prinsip-prinsip Akuntansi Syari’ah: Suatu Alternatif Menjaga Akuntabilitas laporan Keuangan. Proceeding SNA VII. Udayana, Denpasar, 23 Desember. Holmes, S., dan Nicholls, D. 1989. An Analysis of The Use of Accounting Information by Australia Small Business. Journal of Small Business Management. April : 57-68. Miller, D., dan Toulouse, J.M. 1986. Strategy, Structure, CEO Personality, and Performance in Small Firms. American Journal of Small Business. Winter: 4762
14
Mulawarman, Aji Dedi. 2006a. Pensucian Pendidikan Akuntansi. Prosiding Konferensi Merefleksi Domain Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. Fakultas Ekonomi UKSW. Salatiga. 1 Desember. Mulawarman, Aji Dedi. 2006b. Menyibak Akuntansi Syari’ah: Rekonstruksi Teknologi Akuntansi Syari’ah Dari Wacana Ke Aksi. Penerbit Kreasi Wacana. Jogjakarta. Mulawarman, Aji Dedi. 2007a. Menggagas Teori Akuntansi Syari’ah. Makalah Seminar Akuntansi Syari’ah. Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang. 24 Nopember. Mulawarman, Aji Dedi. 2007b. Menggagas Laporan Arus Kas Syari’ah. Simposium Nasional Akuntansi X. Unhas Makassar. 26-28 Juli Mulawarman, A,D. 2008. Eksistensi Laporan Nilai Tambah Syari’ah Berbasis Rezeki. Proceeding SNA XI. Universitas Tanjungpura, Pontianak Nwachukwu, O.C. 1995. CEO Locus of Control, Strategic Planning, Differentiation, and Small Business Performance, a Test of Path Analytic Model. Journal of Applied Business Research 11(4): 9-14. Nugrahani T.S., dan Sugiri, S. 2004a. Pengaruh Reputasi, Etika, dan Self Esteem Subordinat terhadap Budgetary Slack dibawah Asimetri Informasi, Journal of Indonesian Economy & Business. Vol. 19, No. 4, Oktober: 375-388. Nugrahani T.S., dan Sugiri, S. 2004b. Pengaruh Reputasi, Etika, dan Self Esteem pada Budgetary Slack. Proceeding SNA VII, 2-3 Desember. Peacock, R.W. 1985. Finding the Causes of Small Business Failure. Management Forum, 11 (2) : 77-89. Rahman, M., & McCosh, A. M. 1976. The Influence Of Organizational And Personal Factors On The Use Of Accounting Information: An Empirical Study. Accounting, Organizations, and Society 1(4): 339-355. Richmond, Kelly. 2003. Machiavellianism and Accounting: An Analysis of Ethical Behavior of US Undergraduate Accounting Student and Accountants. Symposium on Ethics Research in Accounting. American Accounting Association. Subiyantoro, Eko B. Iwan Triyuwono. 2004. Laba Humanis: Tafsir Sosial atas Konsep Laba dengan Pendekatan Hermeneutika. Bayumedia. Malang.
15
Suhairi, Sofri Yahya dan Hasnah Haron. 2004. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Kepribadian Wirausaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi dalam Pengambilan Keputusan Investasi. Proceeding SNA VII. Udayana, Denpasar. 23 Desember. Syahatah, Husein, 2001., “Usul al-Fikr al Muhasab al-Islami (terjemahan),” Jakarta: Akbar Media Sarana. Triyuwono, Iwan. 2000. Organisasi dan Akuntansi Syari’ah, Yogyakarta: LKiS Wiroso. 2005. Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah, Grasindo, Jakarta. Zmud, R.W. 1979. Individual Differences and MIS Success: A Review of The Empirical Literature. Management Science 25(10): 966-979.
16