AKTIVASI FOSFAT ALAM DENGAN MENGGUNAKAN SUPERNATAN KULTUR CAIR (SKC) Aspergillus niger BCC F.194 DALAM PEMBUATAN PUPUK BIOFOSFAT
Oleh
SYAH ALAM ANDRIANTO
F03495040
2000 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
AKTlVASI FOSFAT ALAM DENGAN MENGGUNAKAN SUPERNATAN KULTUR CAIR (SKC) Aspergilllls niger BCC F_ 194 DALAM PEMBUATAN PUPUK BIOFOSFAT
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoieh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Jurusan Teknologi Industt-j Pelianian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pel-tanian Bogor
Oleh SYAH ALAM ANDRIANTO F03495040
2000 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTlTUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN AKTIVASI FOSFAT ALAM DENGAN MENGGUNAKAN SUPERNA T AN KUL TUR CAIR (SKC) Aspergillus niger BCC F. 194 DALAM PEMBUATAN PUPUK BIOFOSFAT SKRIPSI ,
,
Sebagai salah'satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh SY AH ALAM ANDRIANTO F03495040 Dilahirkan tanggal 19 November 1976 di Temanggung, Jawa Tengah tanggallulus, 5 Februari 2000
Disetujui, Bogor, Februari 2000
Ir. K Dosen Pembimbing,
Dr.lr. Illah SaiIah, MS. DosenPembimbing III
Syah Alam. A. F03495040. Aktivasi Fosfat Alam dengan Menggunakan Supernatan Kultur Cair (SKC) Aspergillus niger BCC F. 194 dalam Pembuatan Pupuk Biofosfat. Di bawah bimbingan Khaswar Syamsu, Didiek Hadjar Goenadi, dan IIlah Sailah. Ringkasan
Pupuk fosfat merupakan salah satu produk strategis yang dibutuhkan oleh dunia pertanian Indonesia. Namun, produksi pupuk fosfat di Indonesia masih mempunyai ketergantungan yang tinggi terhadap bahan- bahan impor, seperti bahan baku fosfat alam, asam fosfat, dan asam sulfat. Selain itu proses produksi pupuk fosfat di Indonesia masih menggunakan metode konvensional, yaitu pengasaman dengan asam sulfat dan asam fosfat, sehingga memberikan sumbangan pencemaran , lingkungan. Selain pupuk fosfat konvensional, dikenal pula pupuk fosfat yang diproduksi dengan memanfaatkan mikroba pelarut fosfast (pupuk biofosfat). Oleh karena itu, teknologi pembuatan pupuk biofosfat dengan menggunakan bahan baku fosfat alam lokal dan bersifat ramah lingkungan merupakan salah satu alternatif dalam mengatasi masalah aplikasi pupuk fosfat tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui konsentrasi Supernatan Kultur Cair (SKC ) dan waktu aktivasi terbaik dalam pembuatan fosfat alam yang diaktivasi secara biologis (F Aab) dan super fosfat yang diaktivasi secara biologis (SPab) dari fosfat alam ex-Madura dan ex-Cileungsi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa SKC isolat A. niger BCC F. 194 dapat meningkatkan reaktivitas fosfat alam ex-Madura (FAM) dan fosfat alam ex-Cileungsi (FAC), sehingga berpeluang digunakan sebagai bahan alternatif pengganti asam sulfat dalam proses aktivasi fosfat alam yang memiliki kelarutan rendah. SKC tersebut diperoleh dari A. niger yang ditumbuhkan dalam medium cair Pikovskaya dengan sumber P berupa FAM 0,25% dan diinkubasikan selama 9 hari di atas pengocok berkecepatan 100 rpm pada suhu ruang. Pada proses pembuatan F Aab, yaitu aktivasi fosfat alam dengan menggunakan SKC, waktu aktivasi terbaik adalah 2 jam. Sedangkan konsentrasi penambahan SKC terbaik yang memberikan efek peningkatan kandungan P 20s larut air, larut sitrat dan total terbaik pada FAM dan FAC adalah 17 % (v/b). Pada pembuatan SPab, yaitu aktivasi FAM dan FAC dengan SKC dan asam fosfat 52%, volume SKC yang memberikan peningkatan kandungan P20 S larut air, larut sitrat, dan total terbaik adalah 25,5% (v/b) untuk FAM dan 8,5% (v/b) untuk FAC. Meskipun kandungan P20 S larut air, larut sitrat dan total pada SPab mengalami peningkatan yang signifikan, pembuatan SPab tersebut belum dapat menyamai proses pembuatan superfosfat konvensional, terutama dalam peningkatan kandungan P20 Slarut air. Dari hasil percobaan juga ditunjukkan aktivasi secara biologis terhadap FAC menghasilkan peningkatan kandungan P20S larut air, larut sitrat dan total yang lebih besar dari FAM. Oleh karena itu FAC mempunyai potensi yang lebih ekonomis daripada F AM jika digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan FAab dan SPab.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah Penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga pada kesempatan ini Penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah (skripsi) ini. Skripsi dengan judul " Aktivasi Fosfat Alam dengan Menggunakan Supernatan Kultur Cair (SKC) Aspergillus niger BCC F. 194 dalam Pembuatan Pupuk Biofosfat" ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata I di Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini sangatlah pantas apabila penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: I. Kedua orang tua penulis, atas segala dorongan moril dan materil serta curahan kasih sayang yang begitu besarnya dan tak akan penulis lupakan untuk selamalamanya. Juga kepada saudara-saudaraku tercinta, semoga selalu ada dalam lindungan Allah SWT. 2. Dr. Ir. Khaswar Syamsu, MSc., selaku Dosen pembimbing I yang senantiasa memberikan arahan, bimbingan dan semangat selama perkuliahan, pelaksanaan dan penyelesaian tugas akhir ini. 3. Dr. Ir. Didiek Hadjar Goenadi, MSc., APu. dan Dr. Ir. Illah Sailah, MS. sebagai dosen pembimbing ke II dan ke III, yang telah memberikan kesempatan, bantuan, dan arahan dalam pelaksanaan serta penyelesaian tugas akhir ini. 4. Dr. Ir. M. Yani selaku dosen penguji yang telah memberikan berbagai saran dalam perbaikan penulisan skripsi ini. 5. Bu Antin, Mbak Nia, Mas Isroi, Pak Pim, Pak Wawan, Pak Katiman, Bu Nina, Bu Euis dan Pak Ajum atas segala bantuan. 6. Iqbal Aftoni, Akmal, Bambang, Irwan, Fajar, Beny, Icoey, Nawang, dan seluruh rekan seperjuangan TIN 32, semoga sukses selalu.
7. Saudaraku di Baitus Salam 98 dan 99, Graha Ar-Rahman dan An-Nur, semoga tetap istikomah. Tiada karya yang sempurna selain karya-Nya. Oleh karenanya kritik dan saran untuk memperbaiki tulisan ini sangat penulis harapkan.
Akhirnya penulis
hanya dapat berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Bogor, Januari 2000
Penulis
ii
DAFTARISI
Halaman KATAPENGANTAR .............................................................. . DAFTAR IS1..... ... ......... ... ... ............... ......... ......... ...... ... ...... ....
111
DAFTAR TABEL ......... ........................... ...... .................... ......
v
DAFT AR GAMBAR ... ...... ... ...... ... ... ...... ... ...... ...... ... ... ...... .......
VI
DAFTARLAMPIRAN ............................................................
V11
I. PENDAHULUAN ..............................................................
1
A LATARBELAKANG ...... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ........ ...........
1
B. TUJUAN ......................................................................
4
II. TINJAUAN PUSTAKA ... ... ... ......... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ............
5
FOSFATDANBATUANFOSFA.......................................
5
B. TEKNOLOGIPRODUKSIPUPUKFOSFAT ..........................
7
C. MIKROBAPELARUTFOSFAT .......................................
9
A
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN .................................... 12
A ALAT DAN BAHAN....................................................... 12 B. WAKTUDANTEMPATPENELITIAN ................................. 12 C. METODE PENELITIAN ............... .................................... 12 1. Penelitian Pendahuluan ............................................... 13
2. Penelitian Utama ....................................................... 13 3. Rancangan Percobaan ................................................. 15 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 19 A PENELITIANPENDAHULUAN ........................................ 19 B. PENELITIANUTAMA ................................................... 21 1. Fosfat Alam aktivasi biologis (F Aab) ... . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . . . . 21
a. P 2 0 S Larut Air FAab ...... .................. ...... ..... ....... .....
21
b. P 2 05 Larut Sitrat FAab .............................................
22
c. P 2 0 5 Total F Aab ..................................................... 24 d. P20s Tersedia F Aab ................................................. 25 iii
2. Super Fosfat aktivasi biologis (SPab) ........................... ...
27
a. P 2 0 5 Larut Air SPab ................................................ 28 b. P2 0 S Larut Sitrat SPab .............................................. 29 c. P2 0s Total SPab ..................................................... 29 C. Peran SKC dalam Aktivasi Fosfat Alam... ............................... 31 V. KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................
34
A. Kesimpulan ............................................................... ... 34
B. Saran ......................................................................... 35 DAFTARPUSTAKA ............................................................... 36 LAMPIRAN .......................................................................... 39
iv
DAFTAR TABEL
Halaman Tabell. Kandungan Fosfat Alam ................................................. 19 Tabel2. P20 S larut air FAab ...................................................... 22 Tabel 3. P20S larut sitrat FAab .................................................... 23 Tabel4. P20 S total FAab................................................ ............. 24 Tabel5. P 20 S tersedia FAab ...... ...... ...... ...... ... ... ............ ............. 26 Tabel6. P 20 S larut air, larut sitrat 2% dan total SPab ........................ 27 Tabel 7. Perbandingan Kandungan dalam Fosfat Alam dan F.A Teraktivasi ..............................................
v
33