Kerja Keras Doni Yulianto Berbuah Emas
A
khirnya kerja keras Doni Yulianto terbayar sudah. Medali emas dari Balap Kursi Roda Putra 100 meter Cabang Atletik dalam genggamannya. “Lega, puas, akhirnya terlewati juga,” katanya saat ditemui di depan stadion Rawamangun, Rabu siang (17/06). Hal demikian ia rasakan lantaran ia telah habis-habisan mempersiapkan diri menuju Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). Tiga minggu siswa kelas 2 SMA Luar Biasa Yayasan Penyandang Anak Cacat (YPAC) Solo ini menggembleng diri, mengelilingi kota Solo pagi-pagi hari tiap hari. “Kalau belum tujuh kilo belum pulang,” kenang atlet dari Jawa Tengah ini. Kendati persiapannya sudah matang, namun ada saja kendala ia temui di lapangan saat bertanding. Kursi roda yang dipakai untuk lomba agak sulit dikendalikan. Mudah belok. Padahal, saat latihan, kursi roda yang digunakan lebih ringan ketimbang kursi roda yang dipakai untuk balapan. Untung saja ia tak menemui masalah pada jalur lintasan. Lalu strategi apa yang Doni pakai untuk mengalahkan lawan-lawannya? Saat sesi percobaan kemarin (16/6), atlet berotot kekar ini membaca peta kekuatan lawan. Bahkan ia tak segan-segan mengajak atlet lain adu balap sebagai pemanasan. Doni bercita-cita menjadi atlet Balap Kursi Roda. “Setelah ini saya akan didaftarkan ke BPOC,” ujarnya. BPOC adalah Badan Pembinaan Olahraga Cacat. Organisasi ini menaungi atlet-atlet penyandang cacat. Ia berharap dapat mewakili Indonesia dalam Youth Olympic Games di Singapura pada 2010.
Juara I Balap Kursi Roda Putra 100 meter cabang Atletik, Doni Yulianto, siswa kelas 2 SMA Luar Biasa Yayasan Penyandang Anak Cacat (YPAC) Solo, Jawa Tengah
O2SN 2009
51
͖͔͔͝ ȋȌ
ǡ͕͙Ȁ͕͝ ͖͔͔͝
͕
ȋȌ
͕
Ǥ
ǡ
ǡ
Ǥ
Ǥ
ȋȌ
͕͔͔ȋȌ
ȋȌ
52 O2SN 2009
͕
͖
͗
͘
O2SN 2009 53
Pada mulanya, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (Direktorat PSMK) menyelenggarakan Gelar Prestasi dan Bela Negara (GPBN). Namun sejak tahun 2008 lalu, kegiatan Direktorat PSMK itu kita integrasikan dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). Kegiatan O2SN yang menggabungkan lima Direktorat ini sangat strategis, dan gemanya lebih massif dan monumental. (Dr. Djoko Sutrisno, Direktur Pembinaan SMK) 54 O2SN 2009
Perlombaan O2SN Berjalan Seru dan Alot
H
ampir seluruh perlombaan O2SN selama lima hari di DKI Jakarta berjalan seru dan meriah. Salah satunya adalah perebutan juara ke-3 cabang olah raga bola voli tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), antara tim bola voli putri Nusa Tenggara Barat (NTB) melawan Sumatera Utara (Sumut) di Gelanggang Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat. Pertandingan yang berlangsung pada Kamis, 18 Juni 2009 itu berlangsung ketat. Masing-masing tim bermain habishabisan dengan melancarkan smes, dan tak tik yang mereka miliki. Set pertama dimenangi Sumut 25:18. Selama set ini berlangsung, Sumut hampir selalu memegang kendali pertandingan. Tetapi di set kedua, Sumut mulai kedodoran. Smes para pemain NTB mulai berhasil menyentuh lantai Sumut dan menambah poin. Selanjutnya tim NTB terus berjuang mati-matian mempertahankan kendali permainan dan berhasil menyudahi set ini 25-20. Sekitar 500 penonton tak hentinya memberikan dorongan semangat kepada kedua tim. Dukungan berupa seruan asal daerah, hitungan satu, dua dan tiga, tepuk tangan, serta pukulan bekas botol aqua ternyata benar-benar membangkitkan semangat juang mereka. Namun pada set ketiga dan keempat, para pemain NTB akhirnya mampu mengatasi Sumut dengan skor; 25-19 dan 25-20.
Atlet puteri NTB dan Sumut berjuang keras memperebutkan peringkat ke tiga dalam perlombaan bola voli tingkat SMK.
Mukhidi, pelatih tim bola voli puteri NTB memberikan strategi baru kepada anak didiknya.
O2SN 2009 55
Prestasi yang diperoleh tim bola voli putri NTB itu seolah menjustif ikasi falsafah bola, bahwa kemenangan tak bisa 100 persen diprediksi. Sumut yang pada babak penyisihan mematahkan perjuangan NTB, dan diprediksi bisa mengatasi NTB, ternyata pada perebutan juara ke-3 itu, takluk dengan skor 1-3. “Sebenarnya kita beban mental, permainan anakanak agak kacau karena pada babak penyisihan kita kalah melawan Sumut,” kata Mukhidi, pelatih tim bola voli putri NTB. “Tapi syukurlah, akhirnya anak-anak bisa lega setelah berjuang mati-matian lawan Sumut,” lanjut senang. Pertandingan antara tim bola voli putri NTB melawan Sumut yang berjalan hampir 3 jam itu menyisakan cidera pada masing-masing tim. Salah satu personel NTB terkilir kaki kirinya, begitu juga satu pemain Sumut. Namun tigkat cidera yang dialami pemain Sumut lebih parah dari pada NTB. Ia harus dibopong keluar lapangan, untuk segera memperoleh perawatan medis yang telah disediakan panitia O2SN.
Para atlet bola voli putri Sumut mendengarkan strategi baru dari pelatihnya.
Panas! Pertandingan makin seru seiring semangat merebut peringkat ketiga.
Salah satu atlet bola voli Sumut cidera akibat terpeleset saat menerima smes tajam dari NTB.
56 O2SN 2009
Laga Bola Voli Jateng Vs Sumut Berjalan Menegangkan
P
ertandingan cabang olahraga bola voli putera jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), antara kontingen Jawa Tengah (Jateng) dengan Sumatera Utara (Sumut) berjalan seru dan menegangkan. (Selasa, 16 Juni 2009). Ketegangan tersebut tergambar dari poin yang dihasilkan masing-masing tim. Sejak detik awal hingga akhir pertandingan, kedua tim saling berkejaran memperoleh poin. Terlebih pada babak kedua pertandingan yang menggunakan sistem rely, jarak poin antara kedua-nya tak pernah mencapai angka sepuluh. Dus, pertandingan ini menarik perhatian peserta lomba bola voli lainnya dan beberapa masyarakat sekitar untuk datang lebih dekat menyaksikan pertandingan antara tim bola voli putera Jateng vs Sumut. Kedatangan peserta lomba bola voli tersebut menambah ramai suasana pertandingan antara Jateng vs Sumut. Terlebih ketika mereka juga memberikan dukungan pada kedua belah pihak yang sedang bertanding. Teriakan yel-yel bersahut-sahutan. Memotivasi kedua tim agar menunjukkan kemampuan maksimal mereka. Ini kemudian menjadikan masing-masing personel kedua tim terasa dipompa semangatnya. Smash, strike dan segala tak tik dikerahkan masing-masing tim. Kurang lebih satu jam lima belas menit, pertandingan antar dua tim berakhir. Meski hasil pertandingan dimenangkan tim bola voli putera Jateng dengan skor tipis (Babak I; 25:18, dan Babak II; 27:25), namun wajah para personel tim bola voli putera Sumut tetap ceria, sebagaimana saat dalam pertandingan. Sebelum berpisah, mereka bersalaman dan berpelukan, tanda ikatan persahabatan. Melihat kemenangan ini, pelatih tim bola voli putera Jateng, Mardiyanto, S. Pd., merasa senang dan bersyukur. “Sumut adalah tim tangguh. Tiga kali pertandingan sebelumnya, mereka sangat solid, bolabolanya cantik, dan smashnya akurat, hingga kami hanya bisa menutupnya dengan satu blocking, dan lainnya segera melapis. Tapi alhamdulillah, anak-anak kami bermain sesuai strategi,” katanya. Sementara pelatih tim bola voli putera Sumut, Ali Syaputra, mengatakan bahwa kekalahan ini disebabkan anak didiknya kelelahan. “Jam dua tadi kita sudah bertanding dengan Lampung, dan tak lama kemudian melawan Jateng,” kata Ali Syaputra. Selain itu, lanjut Ali Syaputra, ia hanya diberi waktu dua minggu untuk mempersiapkan tim bola voli putera Sumut. “Waktu ini kan sedikit. Selain itu, di Sumut memang kurang banyak digelar event perlombaan bola voli sehingga kita kesulitan mencari pemain-pemain hebat,” lanjutnya.
Seru. laga bola voli putera Jawa Tengah melawan Sumut.
O2SN 2009 57
Aura O2SN Menyebar Hampir di Tiap Penjuru DKI Jakarta
A
ura Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang berlangsung mulai tanggal 15 s.d 19 Juni 2009, terasa mewarnai tiap sudut Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Sorak sorai penonton dan pendukung masingmasing kontingen, menggema di beberapa sudut DKI Jakarta yang menggelar pelbagai lomba O2SN mulai tingkat SD, SMP, SMA, SMK dan SLB. Aura kemeriahan O2SN tersebut, seperti tergambar di Gelanggang Olahraga (GOR) Ragunan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Menurut Sudarman, panitia O2SN, di antara cabang olahraga yang memperoleh sambutan hangat penonton di GOR Ragunan adalah sepak bola mini yang digelar Direktorat Pembinaan TK/SD. “Para penonton benar-benar membludak. Saat itu yang main DKI Jakarta melawan Kalimantan Tengah. Meski dimenangkan DKI Jakarta dengan skor 2:1, tapi permainan mereka ketat dan menakjubkan,” kata Sudarman. Selain sepak bola mini, cabang olah raga sepak takraw tingkat SD dan renang tingkat SMP di GOR Ragunan juga memperoleh sambutan hangat dari penonton. “Penontonnya tidak hanya dari peserta O2SN, ada juga yang berasal dari masyarakat Jakarta,” kata Benny Susanto, Panitia O2SN Selain di GOR Ragunan, kemeriahan O2SN juga tergambar di Gelora Bung Karno dan Hall Basket Senayan, Jakarta Pusat. Di dua tempat ini, dilangsungkan dua cabang olahraga, yaitu bola voli dan bola basket siswa SMK. Menurut Totok, Panitia O2SN, secara keseluruhan dua cabang olahraga siswa SMK itu memperoleh sambutan meriah dari penonton. Namun ada dua pertandingan yang membuatnya terkesan. Pertama, pertandingan bola bas58 O2SN 2009
Menunggu perlombaan dimulai. peserta, ofisial, pelatih, dan masyarakat sekitar DKI Jakarta berkumpul di Stadion Ragunan, Jakarta Selatan.
O2SN 2009 59
ket putri antara tim Jawa Timur melawan Bengkulu. Kedua, pertandingan bola voli putera antara tim Jawa Tengah melawan Sumatera Utara. “Meski akhirnya dimenangkan Jawa Tengah, tapi pertandingan bola voli putera itu benar-benar menegangkan, mereka saling berkejaran memperoleh poin,” kata Totok. Demikianlah aura kemeriahan O2SN yang digelar Ditjen Mandikdasmen, bersama Direktorat Pembinaan TK/SD, Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Pembinaan SMK, dan Direktorat Pembinaan SLB. *** Dalam O2SN 2009 ini, terdapat 5331 atlet/siswa yang ikut berlaga, yaitu; SMP dengan 31,77% atau 1.683 atlet, SD 27,41% atau 1.452 atlet, SMA 18,58% atau 964 atlet, SMK 17, 18% atau 984 atlet, dan SLB 5,06% atau 268 siswa. Dari berbagai jenis pertandingan dilibatkan 1.800 juri untuk meyakinkan bahwa semua pertandingan berjalan dengan baik dan mengikuti prinsip-prinsip fair play. Cabang yang paling banyak diminati oleh para atlet adalah bola voli 17%, bola basket 13,89% dan atletik 12,91%. Sementara perlombaan O2SN digelar di beberapa tempat, yaitu: a) GOR Ragunan Pasar Minggu, Jakarta Selatan; b) Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur; c) Lapangan Tenis Kemayoran, Jakarta Pusat; d) GOR Raden Inten Duren Sawit, Jakarta Timur; e) Bumi Perkemahan Wiyata Cibubur, Jakarta Timur; f) GOR Kp. Makasar Kramat Jati, Jakarta Timur; g) GOR Bulungan, Jakarta Selatan; h) Stadion Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat; i) GOR POPKI Cibubur, Jakarta Timur; j) Taman Rekreasi Wiladatik Cibubur, Jakarta Timur; k) Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat; l) Lapangan GOR
Para atlet putri lompat jauh cabang atletik mendengarkan instruksi dari dewan juri sebelum bertanding.
Siap-siap. Atlet putri lari 100 meter cabang atletik berkonsentrasi sebelum hitungan akhir dimulainya lomba lari.
60 O2SN 2009
Pertamina, Simpruk, Jakarta Selatan; m) Hotel Grand Tropicana, Jakarta. Adapun jenis lomba yang di gelar di ke 13 tempat itu sangat variatif, sesuai kebijakan masing-masing Direktorat. Pertama, Direktorat Pembinaan TK/SD menyelenggarakan lomba; atletik, senam, renang, bulutangkis, sepak bola mini, bola voli mini, sepak takraw, tenis meja, tenis, karate, pencak silat, bridge dan catur. Kedua, Direktorat Pembinaan SMP menyelenggarakan lomba; atletik, senam, renang, bulutangkis, sepak bola, bola voli, bola basket, tenis meja, tenis, karate, pencak silat dan catur. Ketiga, Direktorat Pembinaan SMA menyelenggarakan lomba; atletik, bulu tangkis, tenis meja, karate dan pencak silat. Keempat, Direktorat Pembinaan SMK menyelenggarakan lomba; bola voli, bola basket dan futsal. Dan kelima, Direktorat Pembinaan SLB menyelenggarakan lomba; atletik, bulutangkis, tenis meja, dan catur. O2SN 2009 ini diikuti seluruh peserta didik dari 33 Provinsi tingkat SD, SMP, SMA, SMK dan SLB. Adapun penghargaan yang diberikan kepada kontestan O2SN, adalah sebagai berikut: a) sertifikat untuk semua peserat O2SN, juri dan pendamping; b) sejumlah uang dan medali diberikan kepada juara I, II dan III; c) Piala bergilir diberikan kepada juara umum. Khusus untuk tingkat SD, para peraih mdali emas dari lima cabang olahraga, yaitu; atletik, sepak bola, catur, tenis dan bulu tangkis, akan langsung dimasukkan dalam tim ASEAN Primary School Sports Olympiad (APSSO). “Itu salah satu penghargaan dari kami. APSSO akan di gelar awal Nopember ini,” kata Dewi Asih Heriyani, SH, MH, Kepala Sub Direktorat Kegiatan Kesiswaan, Direktorat Pembinaan TK dan SD.
Siapa lebih cepat? Para atlet putera lari 100 meter cabang atletik ini berebut menjadi yang tercepat.
Hup! Lompatan atlet puteri ini cukup jauh.
O2SN 2009
61
Tim Bola Basket Putri Jatim Tunjukkan Superioritasnya pada Bengkulu
T
Hup! Sambil meloncat, atlet bola basket puteri Jawa Timur mengoper bola kepada kawannya.
im bola basket putri Jawa Timur (Jatim) tunjukkan superioritasnya pada Bengkulu dalam pertandingan cabang olah raga bola basket tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), yang berlangsung di Hall Basket Senayan, Jakarta Pusat. (Selasa, 16 Juni 2009). Sejak menit pertama, tim bola basket putri Jatim sudah menguasai pertandingan. Para pemainnya bergerak lincah. Melakukan drible bola, melewati lawan, bekerjasama dengan kompak, dan berkali-kali berhasil memasukkan bola ke jaring lawan. Sementara tim bola basket putri Bengkulu, terkesan bermain kurang koordinatif. Satu dua pemainnya yang memperoleh bola, acapkali melakukan drible sendirian, dan kurang efektif dalam finalisasi bola ke jaring lawan. Ada satu dua kerjasama antar pemain Bengkulu, namun lagi-lagi dipatahkan tim putri Jatim. Pertandingan yang menyedot perhatian peserta lomba bola basket dari tim lain seperti Provinsi Jawa Tengah ini, akhirnya berakhir kemenangan di tangan tim bola basket putri Jatim, dengan skor 41:5. Menurut pelatih tim bola basket putri Jatim, Tri Yuniarko, kemenangan itu tidak lepas dari kemampuan dan kekompakan antar anggota tim bola basket asuhannya yang berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur, seperti; Surabaya, Malang, Jombang, dan Jember. Keberagaman asal daerah personil itu, merupakan hasil seleksi yang dilakuakan Tri Yuniarko saat digelar LKS SMK di tingkat provinsi. Menurutnya, sebelum terpilih menjadi tim kontingen Jatim, para personil tim itu bertanding dalam LKS SMK. Saat pertandingan itulah ia melakukan seleksi, dan mengambil 20 62 O2SN 2009
orang. Selanjutnya mereka dimasukkan dalam training center, dan akhirnya ditetapkan 10 orang terbaik. “Bukan yang menang dalam kejuaran bola basket LKS SMK yang mewakili Jawa Timur, namun berdasarkan seleksi kemampuan. Jadi meski pun kalah, namun bila cara bermainnya bagus, maka saya panggil,” kata Tri Yuniarko. Mengenai tekhnik permainan, Tri Yuniarko mengaku strategi yang ia instruksikan tidak kaku. “Anakanak saya suruh lepas saat bermain, agar mereka bisa mengembangkan permainan, tapi tetap dalam tekhnik fast break, yakni serangan cepat,” katanya. Sementara Dinda, kapten tim bola basket putri Jatim mengaku senang atas kemenagan yang diraih timnya. Namun ia merasa perlu ada evaluasi untuk pertandingan selanjutnya. “Kita perlu evaluasi menuju pertandingan yang lebih berat,” kata gadis yang turut berperan saat kontingen Jatim menjuarai cabang olahraga bola basket putri pada O2SN tahun lalu. Pernyataan Dinda itu diamini Tri Yuniarko. Meski kemenangan sudah diraih tim bola basket putri Jatim, namun masih banyak kelemahan yang perlu diperbaiki. “Finalisasi ke jaring lawan masih banyak yang tidak efektif,” kata Tri Yuniarko.
Atlet bola basket Bengkulu hanya bisa melihat gerakan lincah atlet bola basket Jawa Timur menyarangkan bola ke jaringnya.
Tetap semangat sampai akhir pertandingan, adalah prinsip para atlet bola basket puteri Jawa Timur.
O2SN 2009 63
(Insert) Sukowiyanto, Kepala Seksi Bakat dan Prestasi Direktorat Pembinaan SMK menghibur para juara O2SN tingkat SMK dengan lagu khas Jawa Timur, Rek Ayo Rek.
O2SN Mengasah Potensi dan Membangun Social Skill Rek ayo rek mlaku mlaku nang tunjungan Rek ayo rek rame rame bebarengan Mangan tahu jadhi campur nganggo timun Malam minggu gak apik dhigawa nglamun ..... agu khas Kota Surabaya itu melantun merdu dari mulut Sukowiyanto. Kamis sore itu (18/06), lelaki kelahiran Jawa Timur ini mencoba memberikan hiburan kepada para atlet berprestasi di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional. Para atlet, ofisial dan segenap kontingen provinsi lebur dalam kegembiraan.
L
64 O2SN 2009
Mereka hanyut terbawa alunan merdu suara Sukowiyanto. “Ini menunjukkan bahwa meski asal daerah para atlet beragam, namun sikap solidaritas senantiasa mereka kedepankan,” kata Sukowiyanto. Berikut petikan wawancara selengkapnya dengan Kepala Seksi Bakat dan Prestasi Direktorat PSMK ini: Bagaimana potensi siswa SMK selama O2SN? Saya melihat kualitas siswa-siswi SMK sejak unjuk prestasi dalam kompetisi Gelar Prestasi dan Bela Negara (GPBN) di malang tahun 2006 dan 2007 hingga bergabung dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) ini terus mengalami peningkatan, baik dari sisi jumlah peserta maupun kualitas. Sementara tentang cabang olahraga, kita sengaja hanya memilih bola voli, bola basket dan futsal karena ketiga cabang ini, berdasarkan data yang masuk pada kami, merupakan cabang olahraga yang sering dilaksanakan di SMK-SMK kita, baik sebagai klub di sekolah maupun pembinaan ekstrakurikuler untuk bidang olahraga. Menurut anda, apa relevansi O2SN bagi siswa-siswi SMK? O2SN ini tidak hanya untuk mengukur prestasi olah raga, namun juga sebagai ajang pertemuan anakanak SMK untuk saling bersosialisasi, sehingga mereka tidak hanya bugar fisik saja, namun melalui pertemuan antar provinsi di antara siswa SMK, maka akan terbangun juga social skill.
Awas smes! Atlet bola voli putri Jawa Timur berhasil menundukkan Yogyakarta dengan mudah dalam perlombaan bola voli tingkat SMK.
O2SN 2009 65
Selain itu, olahraga juga merupakan bekal bagi anak-anak kita untuk masuk ke lapangan kerja. Ini fenomena yang belum banyak diketahui masyarakat, bahwa kemampuan olahraga itu ternyata juga menjadi modal bagi anak-anak untuk mencari lapangan pekerjaan. Karena memang ada perusahaan terntentu, yang selain mencari karyawan berkemampuan baik, juga ingin membangun olahraga di perusahaannya. Sehingga kemampuan olahraga ini bisa menjadi pelengkap. Apa tindak lanjut bagi anak-anak berprestasi? Akan ada kerjasama dengan KONI. Bahkan ketua umum KONI, Ibu Rita Subowo berkomitmen akan merekrut bintang-bintang O2SN 2009, untuk dimasukkan dalam training center dan kemudian diberangkatkan ke olimpiade internasional pada tahun depan. Karena itu kami akan mendata anak-anak yang potensial, agar pada saat tiba waktunya Bapak Dirjen Mandikadasmen bisa mengusulkan namanama mereka untuk menjadi bagian dari pembibitan atlet nasional.
Atlet bola voli putera Jawa Tengah memblok smas dari atlet Jawa Tengah.
Pendapat anda terhadap penyelenggaraan O2SN? O2SN kali cukup ada pebaikan-perbaikan, dan yang paling menonjol adalah persiapan-persiapan yang inten di Dikdasmen bersama kawan direktorat-direktorat yang lain. Sistem informasinya juga baik. Artinya Mandikdasmen sebagai leading sector dari lima direktorat itu bisa mengkomunikasikan segala hal dengan baik, bahkan sampai pada progressnya seperti adanya penempatan wartawan di tiap direktorat untuk meliput atau memperoleh data yang selalu akurat kepada panitia pusat O2SN. Saya kira ini merupakan kemajuan yang luar biasa.
Atlet bola voli putera Jawa Tengah memblok smas dari atlet Jawa Tengah.
66 O2SN 2009
͖͔͔͝ ȋȌ
ǡ͕͙Ȁ͕͝ ͖͔͔͝
͕
͖
Ǥ Ǥ
͗
Ǥ Ǥ
O2SN 2009 67
Bagi peraih medali emas, perak dan perunggu di tingkat nasional, Direktorat Pembinaan SMA bekerja sama dengan Universitas Brawijaya sudah memikirkan masa depan mereka. Sementara untuk pemenang karate akan kita masukkan dalam training center sebelum dikirim ke kejuaraan internasional. (Dr. Sungkowo Mudjiamano, Direktur Pembinaan SMA) 68 O2SN 2009
Bob Fredy Kurniawan dari Persatuan Bola Basket Indonesia (Perbasi), memberikan ucapan selamat kepada May, atlet potensial dari Jombang, Jawa Timur
Pembinaan Bagi Siswa Berprestasi
P
ara atlit berprestasi dalam O2SN tidak akan diabaikan. Baik untuk tingkat SD sampai SMA, akan ada pembinaan yang bersifat berkelanjutan. “Anak-anak berprestasi yang masih kelas I dan II, akan kita beri beasiswa prestasi. Sementara untuk kelas III akan kita tawarkan agar bisa masuk ke perguruan tinggi tanpa tes, sesuai dengan bidang keilmuan yang mereka geluti,” kata Dr. Sungkowo Mudjiamano, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Selain itu, Lanjut Sungkowo Mudjiamano, mereka akan dibina dan akan diikutsertakan dalam kejuaraan internasional. “Misalkan pencak silat atau karate, kita selalu mengirim saat ada kejuaraan tingkat internasional,” lanjutnya. Bahkan sudah ada kerjasama dengan KONI. “Sebagian besar dari dewan Juri berasal dari KONI. Artinya, mereka bisa melihat bibit yang potensial untuk selanjutnya mereka bina. Dan dari direktorat kemudian memberikan rekomendasi bahwa anak-anak itu bisa dibina,” kata Sungkowo Mudjiamano. Sementara Bob Fredy Kurniawan dari Persatuan Bola Basket Indonesia (Perbasi) yang dipercaya sebagai O2SN 2009 69
Juri dari PBSI memberikan medali emas dan ucapan selamat kepada Neng Wulan Dwi Wahyuni, Juara I Bulutangkis Tunggal Putri tingkat SMA.
Juri dari PSSI mengalungkan medali perak kepada tim futsal Sumatera Utara .
Pengawas Pertandingan Bola Basket O2SN mengatakan bahwa dengan adanya O2SN ini, Perbasi secara tidak langsung telah dibantu. “O2SN ini bagus, karena mencangkup hampir semua cabang olahraga. Dan yang utama, O2SN ini juga membantu Perbasi untuk mencari generasi,” katanya. Mengenai pembinaan siswa berprestasi, Bob menyarankan agar saat O2SN digelar tahun depan, bisa mengundang perwakilan dari klub-klub besar yang siap mendidik anak-anak itu. “Seperti kemarin dalam kejuaraan POPMI CUP untuk SMA, Di situ kan ada klub-klub besar yang melihat, dan bila ditemukan anak yang berpotensi mereka akan membinanya,” lanjutnya. Selain itu, Bob menyarankan agar Pemerintah Daerah yang memiliki siswa-siswi berprestasi dalam O2SN bisa lebih memberikan perhatian yang signifikan. “Daerah bisa memasukkan mereka ke klub atau mendatangkan pelatih yang hebat,” kata Bob. Pernyataan Bob itu diamini Sungkowo Mudjiamano. “Mudah-mudahan pembinaan ini bisa diteruskan sampai di daerahdaerah oleh pemerintah daerah setempat,” harapnya. 70 O2SN 2009
Senyum kegembiraan menghias wajah para atlet Jawa Tengah setelah berhasil menjuarai cabang Atletik tingkat SMA.
Jawa Tengah Tunjukkan Supremasinya di Cabang Atletik
D
ari final cabang olahraga atletik, Jawa Tengah berhasil menunjukkan supremasinya. Empat medali emas berada di tangan kontingen ini. Di antaranya adalah; a) lari 100 meter putra diraih Agus Laksito SMAN I Semarang, Jateng; b) Lari 100 putri diraih Veronica Ayu SMAN I Semarang, Jateng; c) Lompat Jauh putri diraih Pesti Suryaningsih Ayu SMAN 4 Surakarta, Jateng; dan d) lompat tinggi putri diraih Larisa Parama Ardam SMAN I Jepara, Jateng. Perolehan medali yang sprektakuler ini, membuat Jateng berada di peringkat teratas untuk cabang olahraga atletik. Atlet-atet Jateng sejak awal pertandingan sudah memperlihatkan kepiawaian mereka dalam cabang olahraga atletik. Hal ini bukan berarti atlet dari daerah lain kurang potensial dari segi stamina mau pun kemampuan, kemungkinan faktor keberuntungan belum berpihak kepada mereka. “Menang memang kewajiban, namun yang menang bukan berarti mengecilkan yang kalah. Sedangkan yang kalah jangan berkecil hati, kesempatan untuk memperoleh prestasi masih ada,” kata Suharlan, Kasi Kesiswaan PSMA.
Suharlan, Kasi Kesiswaan Direktorat Pembinaan SMA.
O2SN 2009
71
Tetap Bersyukur Meski Target Meleset
M
Tino Effendi, juara II cabang pencak silat Tanding Putera Kelas F : 54-57 kg, tingkat SMA
eski target Tino Effendi, Siswa SMAN I Blang Pidie Provinsi Nagroe Acheh Darussalam (NAD) meleset, namun senyum Tino masih mengembang. Sejak berangkat dari NAD, atlet pencak silat ini berharap memperoleh medali emas. “Yah, memang belum rizkinya, diterima saja,” kata Tino sambil tersenyum. Ketika ditanya sebab kekalahannya, Tino mengaku bahwa ia kurang banyak menguasai tekhniktekhnik pencak silat. Meski tidak berhasil membawa pulang medali emas, tapi semangat Tino tetap berkobar. Ia bertekad lebih keras berlatih, disiplin, dan do’a pada Tuhan, agar tahun depan bisa memperbaiki hasil yang ia peroleh pada O2SN tahun ini. “Saya ingin berlatih dan berdoa lebih banyak, untuk merebut emas tahun mendatang,” kata Tino yakin. 72 O2SN 2009
ȋ͖Ȍ͖͔͔͝ ȋȌ
Ϊ͚͕
Ǧ͚͕
Ϊ͙͗
Ǧ͙͗
Ǥ
͕
͕
͕
͕͕͗
͖͔
͗
͕
͝
͖͖
͕
͘
͗
Ǥ
͗
͝
͕
͗͜
͕
͖
͖
͕
͖͕
͗͜
͕
Ǥ
͕
͗
O2SN 2009 73
͕
͝
͕
͖
ǣ͖͘Ǧ͙͘
͕
͕͙
ǣ͙͘Ǧ͙͛
͕
͔͘
͕
Ǥ
͕
ǣ͖͘Ǧ͙͘
͖
͖
͙
͖
ǣ͙͘Ǧ͙͛
͝͝
͕
͘
͕
͙
͖
͖
͘
͕
͕
74 O2SN 2009
͕͔͔
͕͔͔
͕
͖
͕
͕
Ǥ
͕
͜
Ǥ
͖
͘Ǧ
͚͖
Ǥ
͕
Ǥ
Ǥ͙
͘
͖
͕
͕
͕
͕
͕
͕
͕
͗
͗
͙
Ǥ
Ǥ
͕
͘
͕
͕
Ǥ
͕
O2SN 2009 75
Pola kaderisasi atlet yang kita lakukan sudah terlaksana sejak adanya sekolahsekolah olahraga. Kemudian kita memperkuat pembinaan itu melalui event yang massal dan monumental seperti O2SN ini, agar bisa diambil sesuatu yang bisa dijadikan standar internasional. (Dr. Bambang Indriyanto, Sesditjen Mandikdasmen) 76 O2SN 2009
O2SN Berlangsung Meriah dan Sukses Kemeriahan O2SN tergambar sejak pembukaan, pelaksanaan hingga malam penutupan. Inilah gambaran kesuksesan pelaksanaan O2SN sepanjang 15 s.d 19 Juni di DKI Jakarta.
T
ak biasanya Gedung Sentul International Convention Centre (SICC) yang berada di kawasan perumahan Centul City, Bogor, Jawa Barat, disesaki siswa. Biasanya gedung mewah ini hanya dipakai oleh para pengusaha kelas atas yang hendak memasarkan produk terbarunya. Namun pada Senin pagi, 15 Juni 2009 lalu, ribuan siswa-siswi mulai SD, SMP, SMA, SMK dan SLB memadati tiap sudut ruangan gedung SICC. Mereka adalah peserta Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2009 yang datang dari 33 provinsi Indonesia. Senin itu, mereka datang menghadiri pembukaan O2SN ke dua di DKI Jakarta. Sepanjang pembukaan O2SN, suasana gedung SICC terlihat meriah. Suara dan tepuk tangan para peserta O2SN yang berjumlah sekitar 5.331 menggema seiring pelbagai pertunjukan yang disuguhkan selama pembukaan O2SN. Kehadiran presenter kondang Dik Doank yang terkenal mampu mencairkan suasana menambah kemeriahan suasana pembukaan O2SN. Acara awal pembukaan O2SN dibuka dengan drumband gabungan yang dibarengi konfigurasi kibaran bendera dengan berbagai warna. Suasana kian bersemangat tatkala band siswa-siswa SLB menyanyikan dua buah lagu karya cipta Dr Bambang Indriyanto, Sekretaris Ditjen Mandikdasmen, yaitu; childern of the nation dan living in the heavenly land. Selain itu, band ini juga menyanyikan lagu-lagu yang kini tengah hit, seperti Bendera dari Coklat, Hampa Hatiku dari Ungu, Cari Jodoh dari Wali Band, dan Yayaya dari Gigi. Lagu Laskar Pelangi juga dinyanyikan seluruh peserta dengan penuh energi, dan cheerleaders gabungan siswisiswi SMA Bekasi, semakin menambah kemeriahan penonton. Demikianlah, kegembiraan dan keceriaan mewarnai wajah hampir seluruh peserta O2SN. Inilah semangat
Para siswasiswi tingkat SD, SMP, SMA, SMK dan SLB memadati pembukaan O2SN di Gedung SICC, Centul City, Bogor, Jawa Barat.
O2SN 2009 77
kebersamaan para siswa/atlet dari 33 propinsi Indonesia, sebuah semangat yang mencerminkan persatuan lebih penting dari segalanya. Massal dan Monumental Setelah Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Bambang Sudibyo MBA memasuki ruangan, siswa-siswi SMAN 82 Jakarta menyanyikan mars O2SN. Acara dilanjutkan dengan laporan ketua panitia, Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Mandikdasmen) Prof. Suyanto, Ph.D. Dalam laporannya, Suyanto menjelaskan bahwa kegiatan O2SN 2009 merupakan tahun kedua setelah mengintegrasikan kegiatan olahraga semua jenjang pendidikan mulai SD s.d SMA secara serentak. Menurut Suyanto, kegiatan olimpiade olahraga mulanya diselenggarakan oleh masing-masing direktorat yang ada di lingkungan Ditjen Mandikdasmen. “Dengan adanya pengintegrasian ini, diharapkan dapat lebih membangkitkan semangat berprestasi di kalangan siswa sekolah maupun pemerintah daerah, karena event ini menjadi lebih massal dan lebih monumental,” kata Suyanto.
Siswa SLB bersama siswi-siswi SMP 115 Jakarta dan SMA 82 Jakarta, bernyanyi penuh semangat menghibur para peserta malam penutupan O2SN 2009.
Malam Penutupan O2SN Meriah Tak jauh berbeda dengan pembukaan O2SN di Gedung SICC, suasana malam penutupan O2SN di di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Jumat malam pukul 08.00 WIB berlangsung meriah dan penuh gegap gempita. Kemeriahan malam penutupan itu sudah tergambar sejak awal acara dengan penampilan Band Pelajar SMA 4 Surabaya yang tampil energik. Dengan lagu Rumah Kita karya band legendaris God Bless, band pelajar yang merupakan juara festival lomba musik pada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) di Daerah Istimewa (D.I.) Yogyakarta (1 s.d 5 Juni), bisa mencairkan suasana. Para peserta malam penutupan yang mayoritas terdiri dari siswa itu langsung terbawa alunan mu-sik yang keras dan menye-nangkan. Selain penampilan band SMA 4 Surabaya, ada juga penam-pilan band siswa SLB, tarian Saman oleh siswi-siswi SMP 115 Jakarta, dan Padu-an suara dari SMA 82 Jakarta. “Malam penutupan O2SN ini sangat meriah,” kata dara manis Sri Vidyawetty, peserta O2SN.
78 O2SN 2009
O2SN Lahirkan Atlet-atlet Potensial Secara Merata O2SN 2009 tak hanya melahirkan bintangbintang lapangan dari pulau Jawa, namun juga dari pulau luar Jawa. Inilah salah satu bukti keberhasilan pemerataan pendidikan.
S
elama Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) digelar di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta mulai 15 s.d 19 Juli kemarin, banyak ditemukan atlet-atlet berbakat dari luar jawa. Hal ini seperti disampaikan Purnama, Ketua I bidang Organisasi Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI), sekaligus Dewan Hakim atau Juri dalam perlombaan bola voli tingkat SMK. Menurutnya daerah-daerah di luar Jawa sudah mulai bangkit, dan bisa mengimbangi pulau jawa. “Biasanya kekuatan bola voli itu terpusat di Jawa, tapi sekarang terbukti bahwa final bola voli putera justru antara Jawa Timur melawan Sumatera Utara,” kata Purnama. Hal senada juga disampaikan Bob Fredy Kurniawan dari Persatuan Bola Basket Indonesia (Perbasi) yang dipercaya sebagai Pengawas Pertandingan Bola Basket O2SN tingkat SMK. “Potensi anak-anak lumayan bagus dan merata, dan yang membuat saya terkesan itu ada anak-anak dari luar pulau jawa seperti Kalimantan, Sulawsi Selatan, itu bisa merebut juara 3 dan 4 itu lumayan,” katanya. Lahirnya atlet-atlet potensial secara merata tersebut, tidak lepas dari upaya pemerintah c.q Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dalam mengupayakan pemerataan akses pendidikan. Dengan pendidikan yang merata, kesempatan siswa mengikuti O2SN terbukti lebih besar.
Bob Fredy Kurniawan dari Persatuan Bola Basket Indonesia (Perbasi) berpose bersama para juara cabang olahraga bola basket puteri tingkat SMK
O2SN 2009 79
Jawa Timur Juara Umum O2SN 2009
J
Wakil kontingen Jawa Timur, Drs. Hardjito Mengangkat Piala Juara Umum O2SN 2009
awa Timur menjadi juara umum Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (02SN) yang digelar di Jakarta pada 15 s.d 19 Juni 2009. Kontingen provinsi ujung timur Pulau Jawa ini berhasil mengumpulkan 26 emas, 16 perak, dan 9 perunggu. Peringkat kedua ditempati Provinsi Jawa Barat dengan 19 emas, 15 perak, dan 18 perunggu. Sementara Jawa Tengah berada di posisi ketiga dengan 16 emas, 15 perak, dan 19 perunggu. Bagi Jawa Timur, keberhasilan ini merupakan pengulangan sukses sebelumnya yang pada penyelenggaraan OS2N 2008 di Jakarta menjadi juara umum. Piala bergilir tetap mereka genggam. Piala diserahkan oleh Direktur Pembinaan SMA Dr. Sungkowo Mudjiamano, mewakili Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, kepada kontingen Jawa Timur yang diwakili Drs. Hardjito. Penyerahan piala dilakukan di acara malam penutupan O2SN di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jumat (19/6). Menurut Hardjito, keberhasilan ini tak lepas dari dukungan Pemerintah Daerah dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Selain di sekolah, siswa-siswi kontingen berlatih mengasah kemampuan di klub-klub di bawah naungan Pemda dan Pemerintah Kota. “Dukungan terutama dari sekolah,” kata Hardjito. Sekolah memberi kemudahan bagi siswa-siswinya yang berlatih mewakili daerahnya. Mereka tetap boleh mengikuti pelajaran dan ujian susulan. Menurut Hardjito, kemenangan ini merata pada semua cabang olahraga. Untuk menjadi juara, para kontingen ditekankan untuk mengikuti aturan dan tidak melanggar ketetapan yang dibuat panitia. “Kedua, pembinaan,” tambahnya. “Sebelum berangkat ada pengarahan dan latihan-latihan terutama cabang beregu.” Karena para kontingen telah jelas diarahkan untuk menjadi atlet, usai pelaksanaan O2SN mereka tetap digembleng di klub-klub. “Anak-anak ini merupakan bibit unggul dari SD dan SMP,” ucap Hardjito. Hardjito berharap, untuk penyelenggaraan selanjutnya, petunjuk pelaksanaan lomba dari panitia pusat dikirim ke daerah dengan rentang waktu yang agak jauh dari hari pelaksanaan. Ini guna kemudahan kontingen daerah menyesuaikan diri dengan aturan yang dibuat. 80 O2SN 2009
Koordinator Provinsi dan Pelatih Puas Terhadap Penyelenggaraan O2SN
P
enyelenggaraan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang berlangsung sejak tanggal 15 s.d 19 Juni, di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, secara umum direspon positif oleh koordinator kontingen provinsi maupun pelatih tim peserta O2SN. Mereka mengatakan bahwa pelayanan pesta olahraga jenjang siswa tingkat nasional ini memuaskan. Pelayanan tersebut meliputi koordinasi, transportasi, akomodasi, tempat penginapan, tempat dan jadual pertandingan, hingga kesehatan. “Selama O2SN digelar, pelayanannya bagus. Misalkan ketika kemarin ada siswa yang sakit, langsung dibelikan resep di rumah sakit,” kata Sumariyanto Marzuki, Koordinator Kontingen D.I. Yogyakarta. Hal senada juga disampaikan Perwakilan Koordinator Kontingen Jawa Timur dan Bengkulu, Karyanto dan Wempy Syaputra. Menurut Karyanto dan Wempy, pelayanan O2SN secara umum memuaskan. “Sejauh ini kita sebagai peserta cukup puas baik dari transportasi, konsumsi, atau pun penginapan,” kata Karyanto dan Wempy. Kepuasan peserta O2SN itu tidak hanya dirasakan koordinator provinsi peserta O2SN. Di antara pelatih tim peserta O2SN juga mengatakan bahwa mereka merasa puas terhadap pelayanan panitia O2SN. “Terus terang kalo dari sisi pelayanan bagus,” kata Indra Nugraha S. Pd, pelatih tim bola voli putera Provinsi Jawa Barat. Terhadap kepuasan peserta O2SN tesebut, Drs. Hartoyo Wibowo, M. PA, Kepala Bagian Perencanaan, Sekretariat Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Setditjen Mandikdasmen), mengucapkan terima kasih. “Terima kasih atas apresiasi peserta O2SN. Ini semua memang sudah kita atur sebaik-baiknya mulai awal hingga akhir penyelenggaraan O2SN,” kata Hartoyo Wibowo.
Peserta, Pelatih dan Koordinator Provinsi Jawa Timur mengepalkan tangan sebagai rasa terima kasih atas penyelenggaraan O2SN yang memuaskan.
Masukan Peserta O2SN Ibarat pepatah, tak ada gading yang tak retak, maka penyelenggaraan O2SN di atas bukan berarti tanpa O2SN 2009 81
kekurangan dan kelemahan. Karena itu, dibutuhkan masukan dan saran dari peserta O2SN agar penyelenggaraan O2SN tahun depan lebih baik. Ditanya soal masukan dan saran, Indra Nugraha dan Wempy Syaputra mengatakan bahwa ada dua hal yang perlu dibenahi. Pertama, soal jarak antara tempat penginapan ke tempat pertandingan. Kedua, soal persyaratan keabsahan pemain. “Untuk O2SN tahun depan, barangkali jaraknya bisa diperdekat, agar semua peserta bisa on time,” kata Wempy Syaputra. Sementara Indra Nugraha mengusulkan agar pada O2SN tahun depan diberlakukan syarat keabsahan pemain lewat ijazah asli. Menurut Indra Nugraha, syarat ijazah asli ini digunakan untuk menghindari hadirnya pemain dengan umur yang tidak sesuai dengan peraturan. Bila hanya rapor, menurut Indra masih bisa
Drs. Hartoyo Wibowo, M. PA, Kepala Bagian Perencanaan, Sekretariat Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
dimanipulasi. “Ada beberapa pemain yang secara anatomis sudah melampaui umur anak usia SMK,” kata pelatih yang berhasil mengantarkan tim bola voli putera Jawa Barat merebut juara ke-3 ini. Terhadap dua masukan tersebut, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas (Dir. PSMA)., Dr. Sungkowo Mudjiamano, mengatakan bahwa kekurangan dan kelemahan yang ada akan menjadi bahan evaluasi untuk penyelengaraan O2SN di tahun mendatang. Hal senada juga disampaikan Hartoyo Wibowo, bahwa untuk penyelenggaraan O2SN tahun depan akan lebih ditingkatkan. “Kita akan lebih meningkatkan pelayanan penyelenggaraan O2SN, baik dari sisi lapangan yang akan digunkan, juri, jenis lomba, dan lainnya” katanya.
Para juara futsal tingkat SMK
82 O2SN 2009
Kreatifitas dan Momentum O2SN, Jadikan Hendy Tersenyum Senang
S
ebuah kreatifitas dan momentum yang tepat merupakan salah satu di antara kunci kesuksesan seseorang. Namun tak banyak orang bisa memperoleh keduaduanya. Mayoritas hanya memperoleh salah satu; kreatif, tapi tak dapat momentum; atau dapat momentum namun kurang kreatif. Keadaan tersebut tidak dialami Hendy. Pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2009 ini, ia kembali memperoleh hasil dari anugerah tersebut; kreatifitas dan momentum. Dengan karya kreatif berupa kaos berlogo O2SN dan momentum pesta olahraga nasional tingkat siswa ini, dompetnya makin tebal saja. “Hari ini sudah laku 150 potong,” kata Hendy. (18 Juni 2009) Hendy adalah penjual kaos olahraga. Ia merupakan tipe pedagang yang senantiasa memanfaatkan momentum. Setiap ada momentum, baik kejuaraan olahraga nasional seperti O2SN maupun acara lain yang menyedot perhatian masyarakat, hampir dipastikan ia ada di sana. Sejak O2SN digelar di Jakarta mulai tanggal 15 Juni lalu, ia sudah berada di Gelanggang Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat. Kaos berlogo O2SN yang ia jual beragam, baik dari sisi ukuran, bentuk, jenis, corak dan tentu saja harganya. Untuk corak, ia memilih kaos O2SN dengan warna yang gemerlap agar sesuai dengan selera usia anak remaja. Sementara harga yang ia tetapkan berkisar antara Rp 20.000,- s.d Rp 50.000,“Celana yang ada motif O2SN ini harganya lima puluh,” kata Hendy. Sudah empat hari Hendy berada di Gelanggang Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat. Mengais rizki, sambil memberikan dukungan kepada para pemain bola voli asal Sumatera Barat. “Tapi sayang, Sumatera Barat kalah,” keluh pria kelahiran Sumatera Barat ini. Meski bersedih atas kekalahan Sumatera Barat, hari itu Hendy tetap menebar senyum. Terik Jakarta yang siang itu terasa membakar gedung Gelora Bung Karno, tak ia rasakan. Dengan peluh menetes di sekitar dahinya, ia terus tebar senyum kepada para pembeli yang rata-rata adalah peserta perlombaan O2SN. “Senyum itu juga dialami Hendy-Hendy lain yang tersebar di 13 tempat berlangsungnya perlombaan O2SN,” kata Dadang Latief, Panitia O2SN.
Hendy, Pedagang Kaos Oblong, menunjukkan barang dagangan miliknya yang serba O2SN.
O2SN 2009 83
O2SN Parameter Prestasi Olahraga Siswa
B
Drs Weni Liputo, MM, Kepala Dinas Departemen Pendidikan Gorontalo.
agi Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo, persiapan mengikuti O2SN ini sudah menjadi sebuah program rutin dari kita lakukan dengan serius. Seleksi yang dilakukan memperoleh support dari teman-teman, baik yang berada di Dinas Kabupaten/Kota dan sekolah-sekolah. Selain itu kita juga melakukan kerjasama dengan Pemda dan PASI. Pada tingkat sekolah, kita senantiasa melakukan identifikasi nama-nama siswa yang memiliki potensi dalam olahraga. Bila ditemukan langsung kita bina, dan bila prestasinya bagus maka kita masukkan dalam klub. Nah, saat seleksi di tingkat kabupaten/ kota dan provinsi, para atlet potensial tadi tidak kita kesampingkan. Selanjutnya, setelah proses seleksi mulai bawah hingga provinsi usai, kemudian mereka kita persiapkan lagi untuk berlaga di tingkat nasional. Menurut saya, O2SN adalah parameter untuk mengukur prestasi siswa di bidang olahraga. Hal ini sangat baik. Untuk mensinergikan dengan program pusat, kami juga melakukan kerjasama pembinaan atlet dengan KONI. Dalam O2SN 2009 ini kami berhasil menyabet juara III cabang Atletik (Zulkardiat Raden, SMAN 1 Kabila, Goronatlo), juara II pencak silat Tanding Putera Kelas B : 42 -45 kg (Bayu Wahyudi Eka Saputra Malik, SMAN Prasetya Gorontalo), dan juara Juara II pencak silat Tanding Puteri Kelas B : 42 -45 kg (Sulasikin Sahdi Kadir, SMAN 2 Gorontalo). 96 O2SN 2009
KONI Akan Merekrut Bintang-bintang O2SN
A
cara ini sungguh luar biasa, dan yang kita tunggu-tunggu. Potensi atau bibit-bibit atlet yang selama ini kita cari, akan bermunculan dari ajang seperti ini. O2SN ini merupakan media penjaringan bibitbibit atlet potensial. Apalagi kita akan menghadapi olimpiade remaja tahun depan, jadi kegiatan ini pas sekali. Saya sangat berterimakasih kepada Departemen Pendidikan Nasional, khususnya Direktorat Jenederal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah dan kelima Direktoratnya, karena kerjasama ini senantiasa terawat sejak dua tahun yang lalu. Tindak lanjut dari KONI setelah ini adalah merekrut bintangbintang O2SN 2009. Mereka akan kita masukan dalam training center dankemudian kita berangkatkan ke olimpiade internasional pada tahun depan. Jadi akan kita programkan dengan lebih serius lagi. Sekali lagi, dari KONI, kami sangat menyambut baik program O2SN ini. Sukses selalu!
Rita Subowo, Ketua Umum KONI
Akan Lahir Atlet Hebat dari O2SN
A
jang O2SN ini bagus banget, dari sinilah kita mendidik anak-anak bangsa ini mengenal dan mencintai olahraga, di mana mereka harus menunjukkan prestasi, jati dirinya, dan mengharumkan nama bangsa. Menurut saya, selama ini atlet Indonesia kurang ada gregetnya karena memang kurang banyak kompetisi olahraga, sehingga bibitbibit atlit di Indonesia sangat kurang. Tapi lewat event O2SN ini, semoga akan lahir para atlet hebat yang mampu mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia. Ini tidak mustahil karena O2SN bukan melahirkan atlet instan, tapi melalui proses pembinaan berjenjang dan berlapis-lapis. Semua harus kita mulai dari akarnya.
Dik Doank, Presenter
O2SN 2009 97
O2SN Ajang Kaderi Dr. Bambang Indriyanto.*
O
limpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) adalah kegiatan yang digagas Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) c.q Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Mandikdasmen). Mulanya, kegiatan olimpiade olahraga diselenggarakan oleh masing-masing direktorat yang ada di lingkungan Ditjen Mandikdasmen. Dengan adanya pengintegrasian ini, diharapkan dapat lebih membangkitkan semangat berprestasi di kalangan siswa sekolah maupun pemerintah daerah, karena kegiatan ini menjadi lebih massal dan monumental. Keberadaan O2SN ini, selain berangkat dari UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003, dan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, juga berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Departemen Pendidikan Nasional yang telah menetapkan visi membentuk Insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Kecerdasan yang dimaksud dalam visi ini bukan hanya kecerdasan intelektual, tapi juga kecerdasan spiritual, emosional, sosial dan kinestetik. Olahraga merupakan bentuk kegiatan penting dalam kecerdasan kinestetik, yang oleh Howard Gardner disebut ‘bodily kinestetics’. Dilihat dari sudut pandang dua kecerdasan itu, ajang O2SN yang digelar Mandikdasmen bersama lima direktorat ini, juga memiliki arti penting untuk mencapai visi Depdiknas itu. Dalam pengertian umum, peran penting pendidikan memang tidak hanya untuk meningkatkan aspek akademis peserta didik, tetapi juga untuk meningkatkan non akademis, termasuk di dalamnya adalah olahraga. Dengan kata lain, peran pendidikan juga tidak hanya untuk memupuk kemampuan otak kiri peserta didik, tetapi juga otak kanan. Tujuan diselenggarakannya O2SN ini adalah untuk mengembangkan bakat dan kreativitas di bidang olahraga dalam rangka membentuk sikap dan kepribadian yang bugar jasmani, rohani, kompetitif, serta sikap sportif yang mau dan mampu menghargai prestasi orang lain. Selain itu, O2SN ini juga merupakan ajang kaderisasi atlet muda. Pola kaderisasi atlet yang kita lakukan sudah terlaksana sejak adanya sekolah-sekolah olahraga. Kemudian 98 O2SN 2009
sasi Atlet Profesional kita memperkuat pembinaan itu melalui kegiatan yang massal dan monumental seperti O2SN ini, agar bisa diambil sesuatu yang bisa dijadikan standar internasional. Kaderisasi atlet tidak hanya sampai di O2SN ini, tapi berkesinambungan. Karena; pertama, cabang olahraga yang dipertandingkan di tingkat SD juga diadakan di tingkat SMP dan SMA. Kedua, untuk para jawara akan diikutsertakan pada kejuaraan internasional. Misalkan untuk tingkat SD akan diikutsertakan dalam ASEAN Primary School Sports Olympiad (APSSO) yang akan digelar di Jakarta pada November mendatang. Nah, karena itu pembinaan ini juga perlu dilakukan pemerintah daerah, agar lebih baik. Ketika nantinya O2SN ini sudah mapan dari segi pelaksanaanya, akan dilakukan pemantauan prestasi siswa secara terstruktur. Selanjutnya akan dilakukan pemantapan, misalkan dengan bekerjasama dengan menteri pemuda dan olahraga, dan beberapa pihak terkait. Untuk tahap awal kita sudah bekerjasama dengan organisasi olahraga profesional seperti Perbasi, Percasi, PSSI dan lainnya untuk menjadi dewan juri selama pelaksanaan O2SN. Kerjasama ini saling menguntungkan kedua belah pihak, kita diuntungkan dengan penilian yang fair, sementara mereka diuntungkan dengan kehadiran kader-kader Atlet muda yang bisa mereka kembangkan pada tahap selanjutnya. Pembinaan berkelanjutan lainnya adalah kerjasama Depdiknas yang baru saja dilakukan bersama Kementrian Pemuda dan Olahraga serta PSSI dalam menciptakan liga sepakbola pendidikan. Liga ini sudah mulai melakukan pertandingan-pertandingan sejak awal bulan Juni. Bahkan ketua umum KONI, Rita Subowo, juga berkeinginan agar liga bola voli itu juga kita ciptakan untuk menyusul liga sepakbola pendidikan. Selain itu, youth olympic games atau olimpiade remaja dunia akan diselenggarakan di Singapura tahun 2010. Nah ini kesempatan emas, dan Indonesia akan mengirimkan tim terbaiknya, di mana pemain-pemainnya akan direkrut dari pemenang medali di olimpiade ini. Karena itu, O2SN ini sebuah motivasi besar. * Sekretaris Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah O2SN 2009 99