Kingdom News 15 July 2012
Air Muka tak Berseri Article source from http://renungan-harian-online.blogspot.sg Ayat bacaan: Kejadian 4:6-7a “Firman TUHAN kepada Kain: “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik?” Seorang pianis senior tanah air pernah memberikan sebuah tips yang sangat menarik kepada para musisi muda. Katanya: “Senyumlah dan pandang wajah teman-teman dalam satu grup sebelum bermain. Aura positif di atas pentas itu akan sangat mempengaruhi kualitas permainan, karenanya sangat perlu untuk diciptakan.” Ini sebuah pesan yang bagi saya sangat baik. Tidakkah kita akan senang jika bertemu dengan orang-orang yang berwajah cerah dan ramah, lalu memberi senyum kepada kita ketika berpapasan atau bertemu? Suasana seperti itu akan mampu membawa kita menikmati hari dengan senang hati, dan itu akan berdampak baik pada pekerjaan atau aktivitas yang tengah kita lakukan. Disisi lain ada seorang musisi lain yang juga berkata: “Jujur saja, tidak semua orang akan memberi senyum dan menyapa dengan ramah. Sebagian orang bersikap sebagai ‘bajingan’, baik dari air mukanya maupun perilakunya.” Inipun benar. Kita bertemu dengan orangorang yang bersikap buruk dengan air muka yang provokatif hampir setiap hari, dan itu sama sekali tidak menyenangkan. Dari mana air muka yang cerah sesungguhnya berasal? Dan adakah dampak negatif yang bisa muncul dari air muka yang keruh tak berseri? Untuk menjawab kedua hal tersebut kita bisa melihat kisah klasik antara Kain dan Habel. Pada suatu hari mereka berdua mempersembahkan korban persembahan kepada Tuhan. Dalam Kejadian 4:4 dikatakan kingdomnews 02
bahwa Tuhan berkenan (had respect and regard) pada Habel atas persembahannya. Sebaliknya korban persembahan Kain ternyata ditolak. Lalu inilah yang terjadi. “Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.” (ay 5b). Ketika hati panas, air muka pun berubah menjadi muram. Kita bisa melihat kelanjutannya bahwa Tuhan menyatakan ketidaksukaanNya kepada raut muka seperti ini. “Firman TUHAN kepada Kain: ‘Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik?’” (ay 6-7a). Tuhan mengingatkan satu hal, yaitu bahwa raut wajah yang muram akan timbul ketika tidak ada sukacita dalam diri kita, ketika tidak ada kasih Tuhan berkuasa atas kita dan itu akan tergambar lewat berbagai perbuatan baik sebagai cerminan kasih Tuhan yang bekerja dalam diri kita. Ayat 7 selanjutnya menuliskan kelanjutan kata-kata Tuhan berikutnya. “Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” (ay 7b). Air muka yang muram muncul ketika kita kehilangan sukacita dalam hati kita yang diakibatkan oleh perbuatan-perbuatan kita yang tidak baik. Dan ketika itu terjadi, ada dosa yang sudah mengintip di depan pintu dan tengah bersiapsiap untuk menerkam kita. Dan benarlah, ketika Kain mengabaikan peringatan Tuhan, sesuatu yang buruk pun terjadi. Ia membunuh adiknya sendiri dan dengan sendirinya harus menanggung konsekuensinya seumur hidup, bahkan berdampak hingga beberapa keturunan berikutnya. Jadi ada hubungan yang kuat antara apa yang ada dalam hati kita dengan apa yang terpancar keluar lewat air muka kita.
weeklydevotional
Tuhan sangat peduli terhadap air muka kita. Dalam salah satu amsal Salomo kita baca “Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.” (Amsal 15:13). Adalah penting bagi kita untuk memiliki muka yang berseri-seri, dan itu semua berasal dari hati yang gembira, yang bersukacita. Dan seperti yang sudah saya sampaikan dalam banyak kesempatan, hati adalah sumber dari mana kehidupan kita terpancar, termasuk di dalamnya air muka kita. Dan itu tertulis dalam Amsal 4:23 lengkap dengan pesan agar kita senantiasa menjaga hati kita dengan serius dan penuh kewaspadaan. “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Jangan biarkan sumber-sumber buruk masuk ke dalam hati kita, berkuasa di dalamnya dan kemudian menggiring kita ke dalam berbagai penyimpangan. Jika itu terjadi, sukacita akan hilang dari diri kita dan yang terpancar lewat air muka kita pun bukan lagi sesuatu yang menyenangkan dipandang mata. Kesimpulannya, agar kita bisa memiliki air muka yang menyenangkan, caranya tidak lain adalah dengan terus mengisi hati kita dengan sukacita. Hati yang bersukacita akan memancarkan sinar cerah di wajah kita yang bisa membahagiakan kita dan juga orang lain yang melihatnya. Kalau begitu tidaklah mengherankan bahwa firman Tuhan terus memerintahkan kita untuk setiap saat terus bersukacita dalam situasi dan kondisi apapun. “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” (Filipi 4:4). Hati yang bersukacita akan selalu membawa banyak manfaat. Selain membawa pengaruh kepada orang-orang disekitar kita, itu juga akan membuat kita lebih luwes dalam pergaulan, membawa kita bekerja sebaik mungkin bahkan akan bermanfaat pula
pada kesehatan kita. Sebaliknya Ketakutan, kebencian, kegelisahan, emosi dan perasaanperasaan negatif justru menjadi pembunuh mematikan jika terus kita simpan di dalam hati kita. Berbagai jenis penyakit seringkali berawal dari hal-hal negatif yang kita simpan di dalam diri kita. Sejak jauh hari Tuhan pun sudah mengingatkan akan hal ini. “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” (Amsal 17:22). Tuhan tidak suka kepada orang yang air mukanya muram dan suka bersungut-sungut. Selain teguran Tuhan pada Habel, lihatlah bagaimana kesal dan kecewanya Tuhan melihat bangsa Israel yang terus saja bersungutsungut meski mereka terus mendapat curahan berkat dan penyertaan Tuhan. Haruskah kita mencontoh perilaku mereka dan terus mengecewakan Tuhan lewat sikap-sikap kita? Apakah baik apabila kita terus membiarkan diri kita menjadi orang yang cepat marah, cepat tersinggung, egois, tidak mau mengerti orang lain dan memasang wajah kaku tak bersahabat? Tuhan sendiri tidak menginginkan hal seperti itu untuk dilakukan anak-anakNya. Kasih Tuhan yang tercurah setiap hari kepada anak-anakNya seharusnya mendatangkan sukacita, dan selanjutnya terpancar lewat raut muka, sikap dan perilaku yang bersinar terang, dan itu seharusnya dapat dengan mudah dilihat oleh dunia. Jadilah orang yang ramah, murah senyum, punya sikap bersahabat. Jangan pernah biarkan kesulitan-kesulitan dan tekanan dalam hidup merampas sukacita dalam diri kita dan menghilangkan senyum dari wajah kita. Untuk itu, selalu jaga hati kita supaya tetap bersukacita. Senyum ramah terpancar dari hati yang bersukacita, dan itu akan membawa banyak manfaat baik bagi diri kita maupun orang lain 03 kingdomnews
weeklydevotional
gold faith Testimony is written by Benny Kusman Ibrani 12 tertulis “Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita” Apakah yang dimaksud dengan “Perlombaan yang diwajibkan?” Paulus menulis di 2 Timotius 4:7, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.” Apakah kita mau menjawab seperti Paulus ketika Tuhan bertanya kepada kita atau kita akan bertanya balik ke Tuhan, “Perlombaan mana yang Tuhan maksud?” Kata Iman muncul sekitar 365 kali di dalam kitab suci (tergantung dengan terjemahannya) yang mana ini sesuai dengan jumlah hari kita dalam 1 tahun. Dengan kata lain, jalani hari-harimu dengan iman karena Ibrani 11:6 “Without faith, it’s impossible to please God!” Layaknya seperti perlombaan PON, Sea Games, Asian Games, dan Olimpiade, setiap dari kita akan melalui perlombaan yang sejenis di dalam hidup. Tokoh-tokoh iman seperti Noah, Daud, Abraham telah melalui perlombaan yang besar di dalam hidup mereka dan mereka telah melewati dengan medali emas di tangan. Bagaimana dengan kita? Dengan iman sekecil biji sesawi, kita dapat melakukan perkara besar melalui Dia yang menguatkan kita. Ketika saya memulai usaha webhosting di tahun 2010, saya melaluinya dengan mimpi semenjak saya di bangku kuliah. Hanya iman dan pengharapan yang menjadi modal dasar saya dalam mengembangkan usaha, karena kompetisi yang ketat dalam bidang ini. kingdomnews 04
Di tahun 2011, seluruh pegawai di tempat kerja saya diwajibkan untuk mengisi formulir “Conflict of Interest”, yang mana jika pegawai tersebut memiliki usaha/pekerjaan sampingan, itu tidak boleh menyaingi usaha di tempat kerja saya. Suatu sore, saya diajak berkomunikasi melalui “Yahoo Messenger” dengan seseorang yang mengaku salah satu bagian dari Human Resources department, dan dia menuduh saya telah melakukan usaha yang telah melanggar kontrak kerja. Alangkah paniknya saya pada waktu itu dan segera saya langsung mencoba menelpon pihak Human Resources untuk mengkonfirmasikan hal tersebut. Lalu setelah dikonfirmasi, rupanya pihak Human Resources berkata kalau mereka tidak pernah mengenal orang yang telah mengaku berasal dari Human Resources tersebut. Saya pun lega mendengarnya, tetapi di sisi lain saya diminta oleh Human Resources untuk mengisi formulir Conflict of Interest tersebut. Pada saat mengisi formulir tersebut, ada suatu pertanyaan yang menyatakan apakah saya memiliki usaha sampingan atau tidak. Di situ juga ditulis tentang resiko yang akan saya tanggung jika usaha sampingan saya bertentangan dengan usaha di tempat kerja adalah pemutusan hubungan kerja dengan perusahaan tersebut. Di dalam benak saya terpikir untuk menjawab “TIDAK” karena saya tidak mau mengambil resikonya. Pada saat itu tidaklah gampang bagi saya untuk menjawab “YA” dengan banyak pertimbangan dan pemikiran akan konsekuensinya. Hebrew 11:1 “Now faith is the substance of things hoped for, the evidence of things not seen.” Ayat ini membuat saya percaya dan yakin, iman yang ada pada saya saat memulai webhosting ini akan memberi jalan keluar.
weeklydevotional
Enam bulan setelah itu, saya menerima secarik amplop yang menyatakan bahwa Conflict of Interest disetujui dan saya boleh menjalankan usaha seperti normal asal tidak menggangu pekerjaan. Overjoy and kemenangan yang saya impikan! Dari sini, iman saya mulai tumbuh dan mujizat pun mengikutinya. Dalam beberapa bulan, saya diangkat menjadi admin salah satu forum hosting terbesar di indonesia, mengikuti perkumpulan dan bertemu dengan orang-
orang yang sukses dalam bidang webhosting di indonesia. Hari demi hari, semakin banyak saya mengenal orang yang berkecimpung dalam bidang yang sama, memperluas jaringan dan banyak lagi. Kiranya Iman telah membawa saya mendapatkan “medali” yang tak saya lihat sebelumnya. Be blessed! “Faith is to believe what you do not see; the reward of this faith is to see what you believe.” ~Saint Augustine
renungan singkat
G
lenn Cunnighman berumur delapan tahun ketika ia mengalami kecelakaan. Ia dan kakaknya Floyd sedang menyalakan tungku pemanas sekolah ketika tiba-tiba tungku tersebut meledak dan menewaskan Floyd. Glenn sedang berada di pintu sehingga ia selamat, tapi ketika menyadari bahwa Floyd masih di dalam, Glenn berlari masuk untuk menyelamatkannya. Ia gagal, bahkan kedua kakinya terbakar hebat. Kedua kakinya menjadi lumpuh dan tidak bisa merasakan apapun. Dokter menyarankan agar kedua kakinya diamputasi, tapi sambil menangis Glenn memohon agar kakinya tidak dipotong. Orang tuanya tidak tega dan menuruti keinginannya sehingga kakinya selamat dari amputasi. Dalam hatinya, Glenn yakin suatu saat ia akan dapat berjalan lagi. Kedua kaki Glenn bengkok dan semua jari kaki kirinya hilang. Setelah perban dibuka, kedua orang tuanya bergiliran mengurut kakinya setiap hari meskipun hampir tak ada perubahan. Tapi
beberapa bulan kemudian Glenn mencoba berdiri dan berjalan dengan dibantu oleh ayahnya. Kakinya tetap diurut setiap hari dan kemudian Glenn Cunningham yang tadinya kata dokter “tidak mungkin dapat berjalan lagi” kini bisa berjalan. Glenn masih merasa kakinya lemah sehingga ia ingin menguatkan kakinya. Ia mulai berlari pada setiap kesempatan. Ia berlari ke sekolah, ia berlari ketika mengikuti paduan suara, ia berlari ke toko daging, ia berlari di lapangan, ia berlari mencari kayu bakar dan berlari pulang dengan kedua tangan penuh kayu. Ia tidak pernah berjalan apabila ia bisa berlari. Lima tahun kemudian, ketika berumur 13 tahun, ia memenangkan gelar juara lari di Morton County Fair. Sejak itu ia semakin sering mengikuti kejuaraan lari dan selalu berhasil menjadi pemenang. Glenn Cunningham menjadi juara lari bukan karena kakinya kuat, bahkan kaki itu pernah hampir dibuang. Glenn menjadi juara karena ia berlari pada saat semua orang berjalan.
“Choose to have an attitude of gratitude, today and every day. ’” ~ Joyce Meyer 05 kingdomnews
weeklydevotional
kesaksian hidup
Kegigihan Yang Membawa Berkat
K
isah hidup Regina ternyata begitu berat dan mengharukan, Benarbenar sebuah perjuangan hidup sejak dia kecil. Sewaktu kecil dia pernah mengalami kecelakaan. Regina, ibu dan adiknya selamat, sedangkan ayahnya meninggal dunia. Regina mengalami patah kaki sampai harus operasi 2 kali. Ibunya menikah lagi, tapi kemudian ayah tirinya juga meninggal dunia. Karena tertipu investasi, ibunya harus menggadaikan rumah, sampai akhirnya rumahnya di jual dan beli rumah kecil yang sekarang dia tempati bersama ibu dan 2 orang adiknya. Rumah kecil itu direnovasi juga dengan bantuan warga, ada yang bantu pagar, atap, dan sebagainya. Demi mencukupi kebutuhan hidup, Regina sejak kelas 1 SMU menyanyi di Cafe. Kehidupan se-hari-hari juga mengandalkan bantuan dari saudara-saudara ibunya dan setiap bulan mereka mendapat paket sembako dari gereja. Seperti kita ketahui, Regina gagal mengikuti Indonesian Idol sampai 6 kali !! Bayangkan …GAGAL 6 kali!! Tapi, dia tidak putus asa, berjuang terus sampai ke-7 kali nya dia berhasil!! Apa yang terjadi kalau waktu itu Regina “Menyerah” pada saat dia gagal pada seleksi Indonesian Idol yang ke 2 atau ke 3 atau bahkan dia berhenti dan menyerah saat yang ke 6 juga masih gagal!! Pasti Regina tidak akan pernah mengalami
berkat seperti saat ini “sebagai pemenang Indonesian Idol 2012”. “The winner sees an answer for every problem. The looser sees the problem in every answer”. “Seorang pemenang selalu melihat sebuah jawaban di setiap masalah, Sedang seorang pecundang melihat sebuah masalah di setiap jawaban.” TUHAN menguji kesabaran Regina selama 6 tahun, TUHAN menempa mentalnya, Tuhan menghendaki Regina belajar lebih lagi, dan saudara lihat para juri mengakui bahwa kemampuan Regina di atas lainnya bahkan dapat dipakai sebagai “standar” kualitas bagi Indonesian Idol berikutnya. Wooow…TUHAN membuat indah pada waktuNYA. Keberhasilan Regina di Indonesian Idol adalah jawaban TUHAN atas kesabaran dan perjuangannya, terlebih atas doadoanya. Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHAN-lah yang menentukan arah langkahnya. Kiranya kisah Regina memberi contoh bukan cuman di dunia musik saja tapi kegigihannya memberi sebuah inspirasi bagi kita semua sebagai anak-anak Tuhan yang harus terus berjuang untuk memenangkan kehidupan ini dan bertahan sampai seluruh rancangan Tuhan digenapi atas hidup kita.
“Continuous effort - not strength or intelligence - is the key to unlocking our potential.” ~ Liane Cardes “Things may come to those who wait, but only the things left by those who hustle.” ~ Abraham Lincoln kingdomnews 06
infogereja
ABOUT US... INDONESIAN SUNDAY SERVICE
Ibadah Raya, 10.00 AM • Grand Park Hotel, Ballroom Level 4
YOUTH SERVICE
Every Saturday, 05.00 PM • Natika +65 9739 3597 or Ling Ling +65 9886 8490
CHILDREN’S CHURCH
Every Sunday, 10.30 AM • Grand Park Hotel • Alink +65 90664130
KOMUNITAS MESIANIK (KM) Every 1st and 3rd Friday, 07.30 PM KM Abraham di kediaman Pak Benny & Ibu Helen Ibu Helen+65 9628 3796 (East Coast) Every Friday, 07.30 PM KM John the Baptist Lenny +65 9457 7470 (Toa Payoh)
KM Daniel Ervita +65 8173 9355 (Braddell) KM David Sumarto +65 9144 6605 (Tiong Bahru) KM Joshua Erwin +65 9354 8843 (Tiong Bahru) KM Joseph Alink +65 90664130 (Orchard)
WOMEN GATHERING
Every 2nd and 4th Thursday, 10.30 AM 18 Newton Rd #23-03 (kediaman Ibu Linda) • Ferdi +65 8510 7534
PRAYER MEETING
Every Saturday, 12.00 PM • Ida +65 9234 9771
Web: www.rocksg.org • Email:
[email protected] • Tel: (+65) 6251 5378 ROCK MINISTRY SINGAPORE COVERED BY: Enjoy Church
How to get us... Grand Park hotel
270 Orchard Road, Singapore 238857 nearest MRT: Orchard MRT (exit A - Tangs/Lucky Plaza) Somerset MRT (exit B - 313)
join us at our facebook page!
ROCK Singapore • KGC Singapore (for Youth) or visit us at www.rocksg.org for the softcopy of Kingdom News 07 kingdomnews