AgYAliSBS PRODBBKSI DAN PENDAPATAM USAHATAN! TEBU DI LACBAIY KEWING (Studi l
Trangkil, Pati, J a w a Tengah Musim Tanam 1990/1991)
Oleh
BAMBANG PRAYITNO A 24.1595
JURUSAN
ILMU
- ILMU
S O S a A L E K O N B M I PERTANlAIll
F A K U L T A S PERTANIAPI INSTITOT
PERTANKAN
'1992
BOGOR
R INGKASAN Analisis Produksi dan Pendapatan Usa-
BAMBANG PRAYITNO.
hatani Tebu di Lahan Kering (Studi Kasus Empat Desa di Wilayah Kerja Pabrik Gula Trangkil, Pati Musim Tanam 1990/ Di bawah bimbingan Bunasor Sanim.
1991).
Dalam rangka rnencapai swasembada gula di pernerintah (TRI).
menetapkan
Program Tebu
Rakyat
Indonesia,
Intensifikasi
TRI didasarkan pada Inpres No 9 tahun 1975, yang
bertujuan rneningkatkan produksi
gula dan pendapatan usa-
hatani tebu serta pengalihan tebu di
lahan sewa ke tanah
milik Pelaksanaan seperti lahan
TRI
rendahnya rnilik
masih
mengalami
produktivitas
yang
belum
dapat
dan
berbagai
hambatan,
pengalihan
berjalan
tebu
dengan
ke
lancar.
Produksi gula secara nasional meningkat karena perluasan areal tanam narnun produktivitasnya menurun. produksi
terjadi
akibat perluasan
areal
Peningkatan
tanam
ke
lahan
kering dengan produktivitas yang rendah. Bertolak bertujuan terpilih usahatani mengetahui
,
dari (11
permasalahan menganalisis
tersebut
penelitian
fungsi produksi
ini
usahatani
tebu di lahan kering, ( 2 1 menganalisis efisiensi tebu
lahan
tingkat
kering
pendapatan
dan
skala
usahatani
kering dan ( 4 1 menganal isis faktor-faktor
usahanya, tebu
di
(3)
lahan
yang mempenga-
Penelitian
ini
dilakukan
di
Kabupaten
Tengah selama bulan September dan Oktober
ini
penelitian
adalah
petani
TRI
di
Pati,
Sampel
1991.
Desa
Jawa
Pegandan
dan
Wangunrejo yang berada di Kecamatan Margorejo, dun petani TRI di Desa Tanjang dan Plumbungan di Kecamatan Gabus yang terpilih
secara acak.
Petani
sampel
sebanyak 37 orang
yang menanam tebu di lahan sawah tadah hwjan maupun tegala n , baik tanaman pertama atau keprasan pada Musim Tanam Tebu (MTTI 1990/1991. Data yang sekunder.
dikumpulkan
berupa
data
primer
dan
data
Data primer diambil secara langsung dari petani
sampel, berupa data tentang produksi tebu, rendemen, harga gula dan data tentang input produksi usahatani tebubeserta harganya masing-masing.
Data sekunder diambil dari
in-
stansi terkait mulai dari tingkat desa sampai kabupaten. Selanjutnya fungsi
data
produksl
pendapatan
yang dan
bersih
diperoleh
digunakan usahatani
diolah
untuk tebu,
dengan
regresi
menghitung
tingkat
bagi
petani sampel dalam satuan luasan yang sama.
masing-masing Analisa data
selanjutnya dalam bentuk tabulasi. Analisis
fungsi
produksi
Cobb-Douglas
untuk menduga
fungsi produksi usahatani tebu ternyata menunjukkan hasil yang cukup baik. untuk
menerangkan
Fungsi produksi Cobb-Douglas cukup baik hubungan
keluaran
usahatani tebu di lahan kering.
dan
masukan
pada
Usahatani tebu di lahan kering mempunyai skala usaha yang meningkat
(increasing return to scale) yang berarti
peningkatan input produksi
secara proporsional menghasil-
kan peningkatan output yang lebih besar. yang berpengaruh nyata pada produksi dan tenaga kerja. tebu
tanaman
Faktor produksi
adalah
lahan, bibit
Bibit hanya berpengaruh pada produksi
pertama
yang
berbeda nyata dari nol. nyata pada produksi optimal berdasarkan
ditunjukkan
melalui
uji
yang
Pupuk ternyata tidak berpengaruh
dan penggunaan pupuk
sudah melebihi
kriteria biaya terendah untuk luasan
satu hektar lahan. Karena
keterbatasannya
dalam
perluasan
lahan
dalam
jangka pendek, petani dapat meningkatkan keuntungan usahatani
tebunya dengan menghemat
penggunaan
tenaga
kerja
dan pupuk. Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh dari petani
tebu tegalan rata-rata Rp. 998,380. Kenyataan ini menunjukkan bahwa usahatani menguntungkan.
tebu di
Perhitungan
lahan kering masih
sederhana
R/C
cukup
menunjukkan
bahwa usahatani tebu di lahan kering masih layak dilakukan.
Analisis fungsi produksi
terpilih yaitu* fungsi pro-
duksi Cobb-Douglas menunjukkan bahwa lahan bepengauh nyata pada produksi. paling besar. areal
tanarn
Nilai elastisitas faktor produksinya juga Hasil ini mernbawa implikasi bahwa perluasan
tebu
ke
lahan
kerring
terutama di daerrah penelitian.
patut
dilaksanakan,
Sementara itu di tingkat
petani dengan pemilikan lahan sernpit sehingga sulit untuk memperluas dapat
lahan,
rnenghemat
guna
meningkatkkan
penggunaan
tenaga
pendapatan .kerja
dan
petani pupuk.
Penghematan ini dapat dilakukan melalui pemanfaatan tenaga kerja
secara
efisien
dan
tepat
guna,
serta
pupuk secara tepat cara dan waktu pemupukan.
penggunaan
ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI TEBU
DI LAHAN KERING (Studi Kasus Empat Desa di Wilayah Kerja Pabrik Gula Trangkil, Pati, Jawa Tengah Musim Tanam 1990/19911
Oleh BAMBANG PRAYITNO A 24 1595
Karya Ilmiah Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
JURUSAN
ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1992
J
u
d
u
l
: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN
USAHATANI TEBU DI LAHAN KERING ( S t u d i K a s u s Empat D e s a d i W i l a y a h K e r j a P a b r i k Gula Trang-. k i l P a t i , J a w a T e n g a h Musim Tanam 1 9 9 0 / 1 9 9 1 ) . N
a
m
a
Nomor P o k o k
: BAMBANG PRAYITNO :
A 24 1595
Menyetujui
N I ~ 1 3 0 345 0 1 2
\ Mengetahui
\ Tanggal Kelulusan
: 7 Maret
1992
PERNYATAAN S A Y A , Y A N G B E R T A N D A T A N G A N DI B A W A H I N I , M E N Y A T A K A N B A H W A L A P O R A N P R A K T E K L A P A N G A N IN1 B E N A R - B E N A R H A S I L K A R Y A S A Y A SENDIRI
YANG
PADA PERGURUAN
BELUM
PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI
KARYA
ILMIAH
TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
BAMBANG PRAYITNO A 24 1595
RIWAYAT PENULIS
Penulis dilahirkan pada tanggal 4 Oktober 1967 dari pasangan diberi
Suwito dan
Karsiyem
nama Bambang Prayitno.
sebagai
putra
sulung
dan
Pendidikan yang ditempuh
I lulus tahun 1981 di Grobogan.
penulis adalah SD Nampu
Sementara pendidikan SMP Negeri Juwangi di Boyolali lulus tahun, 1984.
Selepas dari SMA Negeri I Purwodadi-Grobogan
tahun 1987 penulis diterima di IPB'melalui jalur PMDK. Selama kuliah di IPB penulis mengambil bidang keahlian Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya, pada Jurusan
Ilmu-
ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian. Asisten pada mata kuliah-mata kuliah Pengantar Ekonomi,
Pengantar
Ilmu
Kependudukan
dan
Ilmu
Ilmu
Ekonomi
Mikro pernah dijabat penulis selama masa kuliah. Di pernah dan
samping
beberapa
kegiatan di
atas penulis
juga
ikut berkecimpung dalam organisasi profesi MISETA
organisasi
ekstra
kampus
Himpunan
Mahasiswa
Islam
Cabang Bogor. Pengalaman
penelitian
juga
pernah
diikuti
selama
menjadi mahasiswa; seperti Penelitian Pengembangan Danau Lido di Cicurug tahun 1990, Proyek P4K di Demak dan Grobogan tahun 1991, Studi Wanita dan Kemiskinan tahun 1991 dan Studi Persepsi Petani Lahan Kering tahun 1992.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah berkenan membimbing ke jalan yang lurus.
Atas perkenan-Nya penulis
dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1.
Bapak Dr. Ir. Bunasor Sanim, MS,c. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dalam penyelesaian karya ilrniah ini.
2.
Bapak
Ir. Said Rusli, MA atas kesediaannya
penguji 3.
dengan
rnenjadi
segala masukkannya.
dan Bapak Ir. Yusman Syaukat, MEc. yang telah berkenan menjadi penguji dalam ujian dengan semua masukkannya.
4.
Bapak
Ir. Budi Santoso, Kepala Biro tanaman Pabrik
Gula Trangkil yang telah banyak membantu menyediakan data yang dibutuhkan. Terima kasih kami haturkan juga kepada Bapak Kepala Desa
dan
Bapak
Tani
sampel
sebagai
responden
di
Desa
Pegandan, Wangunrejo, Plumbungan dan Tanjang di Pati yang telah bersedia menerima penulis selama penelitian. .Terima kasih nan tulus buat bapak dan ibu atas segala bimbingan dan pengorbanannya
yang
tak mungkin
Demikian juga adik-adikku di
rumah.
Buat
terbalas.
teman-temanku
Ujang, Vina, Adang, Mashuri, Dini, Linda dan semuanya saja
terima kasih atas dorongan dan semangatnya. Pada kesempatan yang baik ini tak lupa terima kasih nan tulus ikhlas buat Dik Ira, yang telah banyak membantu Juga melalui dorongan dan semangat-
selama penulisan ini. nya yang tiada henti.
Tulisan ini dimaksudkan sebagai syarat untuk menyelesaikan studi Sarjana Pertanian Sosial
Ekonomi
pada Jurusan
Pertanian, Fakultas
Ilmu-ilmu
Pertanian,
Institut
Pertanian Bogor. Selain
berguna
bagi
penulis
sendiri
sebagai
media
pelatihan dalam menerapkan prinsip ekonomi dalam penelitian usahatani tebu
di
dapat
lahan
penelitian
ini
berguna
pihak yang
ingin mengetahui
kering, bagi
diharapkan
mahasiswa
dan
hasil semua
tentang produksi dan penda-
patan usahatani tebu di lahan kering. Demi penyempurnaan tuiisan ini kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat diharapkan dari
pihak manapun
datangnya.
Bogor, Maret 1992
Penulis
DAFTAR IS1 Halarnan
DAFTAR IS1
.....................................
................................... DAFTAR GAMBAR .................................. DAFTAR LAMPIRAN ............................... PENDAHULUAN ............................... Latar Belakang ............................. Perurnusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Tujuan dan Kegunaan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . TINJAUAN PUSTAKA .............................. DAFTAR TABEL
vi vi i
viii ix
1 1
4
6 7
Kebijaksanaan Peningkatan Produksi Gula pada Pelita V
7
Progam Tebu
8
.............................. Rakyat Intensifikasi .......... .................... Tebu ................
Produksi Usahatani Tebu
11
Pendapatan Usahatani
13
..................... Fungsi Produksi ........
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Konsep Produksi dan
....................... Pendapatan Usahatani ...................... METODA PENELITIAN ............................ Lokasi dan Waktu .......................... Metoda Pengambilan Sampel .................. Macam dan Cara Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . Spesifikasi Model
Kerangka Analisis Data
.....................
16 16
23 24 28
28 28
30 30
Pengukuran Variabel
.............. ...................
Pengujian Hipotesis
..................
Analisis Fungsi Produksi
Restri ksi Model
......................
Perhitungan Reorganisasi Faktor Produksi dan Pendapatan yang Optimal . . . . . . . . . . . .
....................... GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ................. Sejarah dan Perkembangan PG Trangkil . . . . . . . . Wilayah Kerja PG Trangkil . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pendapatan Usahatani
.......... ...........................
Keadaan Umum Kecamatan Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Produksi dan Pendapatan Usahatani Tebu
..................................
............. .................
Analisis Fungsi Produksi Analisis Skala Usaha
Reorganisasi Penggunaan Input Produksi Pendapatan Usahatani Tebu
Perkembangan Luas Areal Tanam TRIS I dan TRIT I di Indonesia Tahun 1977-1988.
2
1.2.
Produksi dan Rendemen Tebu TRIS dan TRIT di Indonesia Tahun 1976-1986.
3
4.1.
Jumlah Petani , Sampel dan Rata-rata Pengusahaan Tebu di Desa Penelitian, Musim Tanam L990/1991, dan Jumlah Petani Sampel.
29
5.1.
Nama Kecamatan, Luas Areal Tanam .Tebu, Jumlah Desa dan Jumlah Petani. tiap Kecamatan di Wilayah Kerja (WKI PG Trangkil, MT 1990/1991.
46
Produksi Tebu yang Ditarnpung PG Trangkil, Rendemen Rata-rata dan Produksi Gula Ratarata per Hektar, di WK PG Trangkil Tahun 1970-1989.
47
Jumlah Petani dan Luas Areal Tanam Tebu di Masing-masing Desa Penelitian, MT 1990/1991.
48
Analisis Keragaman pada Fungsi Produksi Usahatani Tebu di Lahan Kering di Wilayah Kerja PG Trangkil, Pati ; MT 1990/199l.
51
Parameter Dugaan Fungsi Produksi Usahatani Tebu di Lahan Kering di WK PG Trangkil MT 1990/1991.
52
Parameter Dugaan Fungsi Produksi Usahatani Tebu di Lahan Kering di WK PG Trangkii, Pati MT 1990/1991, tanpa peubah bibit.
55
Alokasi Masukan untuk Satu Hektar Lahan Berdasarkan Kriteria Biaya Terendah, pada Usahatani Tebu Lahan Kering di WK PG Trangkil, Pati MT 1990/1991 (pada sampel penelitian).
58
Produksi Tebu dan Rendemen Tebu di Wilayah Kerja PG Trangki.1, Menurut Jenis Intensifikasinya pada MT 1990/1991.
61
Rata-rata Pembiayaan dan Pendapatan Bersih 63 Usahatani Tebu Petani Sarnpel di WK PG Trangkil, Menurut Jenis Intensifikasinya, MT 1990/ 1991.
6.7.
Nilai Perbandingan R/C dan Pertumbuhan Modal Usahatani Tebu Petani Sampel di WK PG Trangki 1, MT 1990/1991.
64
DAFTAR GAMBAR
-N
&T
Halaman
3.1.
Hubungan antara Produksi, Produksi Marjinal, Produksi rata-rata dan elastisitas Faktor Produksi pada Fungsi Produksi Klasik.
18
3.2.
Kombinasi Biaya Minimum dari Penggunaan Dua Input dalam Proses Produksi.
27
3.3.
Pengaruh Teknologi terhadap Perubahan Produksi Total.
28
5.1.
Komposisi Responden (Sarnpel) Penelitian menurut Jenis Intensifikasi Usahatani Tebunya di W K PG Trangkil MT 1990/1991.
48
LAMP IRAN Nomor
*T
Halaman
1.
Data Produksi, Konsumsi, Jumlah Tersedia dan Konsumsi Tersedia Gula Pasir Tahun 19751990, di Indonesia.
72
2.
Pendapatan Usahatani Tebu Berdasarkan S K Bagi Hasil dan Harga Gula Lama serta Pendapatan Usahatani Bukan Tebu pada Lahan Sawah dan Tegalan di Beberapa Daerah Tebu Rakyat di Jawa, MT 1985/ 1986.
73
3.
Luas Areal dan Produksi Gula di Indonesia Tahun1975-1985, Menurut Jenis Lnhan.
74
4.
Kebutuhan Indikatif Kredit TRI MTT 1990/1991 pada TRISSUS I , I 1 dan TRIS I , I 1 untuk Propinsi Jawa Tengah.
75
5.
Kebutuhan Indikatif Kredit TRI MTT 1990/1991 pada TRIT I , 1 1 , 1 1 1 dan IV untuk Propinsi Jawa Tengah.
76
6.
Data Responden, Produksi dan Jumlah Penggunaan Input Produksi Usahatani Tebu di Lahan Kering di WK P G Trangkil MT 1990/1991.
77
7.
Data Induk yang Digunakan pada Analisis Regresi Berganda Fungsi Produksi Cobb-Douglas.
78
8.
Pembiayaan dan Pendapatan Usahatani Tebu di Lahan Kering di WK P G Trangkil MT 1990/1991 yang Di jadikan Sampel Penelitian.
79
9.
Pendapatan Bersih dan Pertumbuhan Modal pada Usahatani Tebu di Wilayah Kerja Pabrik Gula Trangkil Musinr Tanam 1990/1991, Menurut Jenis Intensif ikasinya.
80
10. Hasil Perhitungan Regresi dengan Peubah Bo81 neka T (pembeda tanaman sawah dan tegalanl dan D2 (pembeda tanaman pertama dan keprasan).
11. Hasil Perhitungan Regresi dengan Peubah Boneka T (pembeda tanaman sawah dan tegalan) dan D2 (pembeda tanaman pertama dan keprasan) setelah Variabel X2 Dikeluarkan dari Model.
83
PENDAHULUAN Latar Belakanq Ketimpangan antara produksi menyebabkan
dan konsumsi gula telah gula sejak diterapkannya
Indonesia mengimpor
program Tebu Rakyat Intensifikasi ( T R I ) tahun 1975 hingga sekarang,
tahun
kecual i
1984/1985.
Faktor
penyebabnya
adalah peningkatan konsumsi lebih cepat. dibanding produksi gula, seperti ditunjukkan data Lampiran 1.
Kenyataan ini
menuntut percepatan peningkatan produksi guna memenuhi kebutuhan
dalam
negeri
dan
mengurangi
atau
bahkan
menia-
dakan impor gula. Upaya
yang
ditempuh
untuk
mengurangi
ketimpangan
adalah peningkatan produksi gula dan menekan konsumsi gula melalui diversifikasi konsumsi bahan pemanis selain gula. Pemenuhan kebutuhan gula juga di lakukan dengan mengimpor , namun cara ini akan mengurangi cara
yang
ditempuh
adalah
devisa.
Oleh karena
peningkatan
produksi
itu gula
melalui intensifikasi dan ekstensifikasi u.sahatani tebu. Intensifikasi usahatani teknologi tiap
usahatani
tebu dilakukan melalui
tebu
secara
tepat
luasan lahan dapat meningkat.
penerapan
sehingga produksi
Usaha ekstensifikasi
ditempuh dengan cara perluasan lahan areal tanam tebu dan meningkatkan
kapasitas giiing
pembangunan
pabr i k
baru
pabrik
maupun
gula, baik
peningkatan
giling pabrik yang telah ada (Mubyarto, 1991).
melalui
kapasi tas
Perluasan
areal
tanam
hanya
mungkin
dilakukan
ke
lahan kering, yang meliputi sawah tadah hujan dan tegalan. Lahan sawah irigasi tetap
diprioritaskan pada usahatani
padi
swasembada
untuk
mempertahankan
beras.
Usahatani
tebu di lahan kering yang menjadi tumpuan peningkatan produksi gula telah mendapat perhatian pemerintah mulai awal Pelita IV. Sejak Pelita IV pemerintah telah berusaha meningkatkan
produksi
gula
untuk
kebutuhan dalam
negeri
melalui
program-program yang secara rinci dapat dipaparkan sebagai berikut (Departemen Pertanian, 1979): I.
Optimalisasi produksi pabrik gula di Jawa Kegiatan ini meliputi intensifikasi dan ekstensifikasi tanaman, rehabilitasi ada di
Pulau Jawa.
optimalisasi produksi
dan efisiensi pabrik gula yang Dengan dilaksanakannya
kegiatan
tersebut memerlukan peningkatan
produksi tebu yang ditanam baik areal lama (yang telah menjadi daerah tebul dan penambahan areal baru di tanah kering 2.
.
Pembangunan Pabrik Gula Baru. menutup
Untuk
kekurangan
selama
Pelita
111,
IV dan
sekarang ini maka perlu dibangun beberapa pabrik gula di
Iuar
cocok.
Jawa
dengan
memanfaatkan
tanah
kosong
yang
Jenis pabrik gula yang dibangun ada dua yaitu
pabrik gula yang berkapasitas kecil (Pabrik Gula Mini1 dan TCDI