PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI CLASS CONCERN PADA STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI SIFAT DASAR SINYAL AUDIO DI SMK NEGERI 2 SURABAYA
AGUNG SULISTIONO 075514077 Pendidikan Teknik Elektro Komunikasi
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model Active Learning dengan Strategi Class Concern. Sasaran penelitian yaitu kelas X TAV di SMK Negeri 2 Surabaya tahun ajaran 2011/2012. Rancangan penelitian yang digunakan adalah “Pretest Postest Control Group Desain”. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui, angket respon siswa, dan hasil belajar siswa yang dianalisis secara deskriptif kuantitatif yang dinyatakan dalam persentase. Perlakuan pertama yaitu menunjukkan proses pembelajaran sebelum dilakukan pembelajaran kemudian memberikan proses pembelajaran dengan menggunakan model Active Learning dengan Strategi Class Concern, dan terakhir diadakan post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan buku ajar siswa. Hasil validasi yang dilakukan oleh pakar menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang di gunakan dinyatakan valid. Dari hasil angket respon siswa menunjukkan pembelajaran model Active Learning dengan Strategi Class Concern mempunyai hasil rating sebesar 88,65% dikategorikan sangat layak sedangkan dari hasil belajar siswa menunjukkan bahwa sebagian besar nilai siswa dapat dicapai dengan baik. Diketahui bahwa t-test sebesar ttest sebesar 8,161 dan ttabel sebesar 2,00. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran model Active Learning dengan Strategi Class Concern mempunyai hasil belajar yang lebih baik daripada kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Kata Kunci : Pembelajaran Model Active Learning dengan Strategi Class Concern, Hasil Belajar Siswa.
1
DEVELOPMENT OF LEARNING DEVICE USING ACTIVE LEARNING MODELS WITH CLASS CONCERN STRATEGY ON COMPETENCE STANDART OF UNDERSTAND THE NATURE OF THE BASIC SIGNAL AUDIO IN SMK NEGERI 2 SURABAYA
AGUNG SULISTIONO 075514077 Communications Electrical Engineering Education ABSTRACT This research aim to know expansion of study peripheral to apply study of active learning models with class concern strategy. Research target that is class X TAV in SMK Negeri 2 Surabaya school year 2011/2012. Research planning applied is " Pretest Posttest Control Group Design". Data collecting method in this research obtained through, student response equated, and result of student learning analyzed descriptively is quantitative which expressed in percentage. First treatment that is showing study process before done study then gives study process by using study of active learning models with class concern strategy, and last is performed post-test to know result of student learning. As for study peripheral which in developed is syllabus, execution plan of study, and student teaching book. Validation result done by expert indicates that study peripheral which in using expressed valid. From result of student response equated shows study of active learning models with class concern strategy has result of rating equal to 88,65% categorized to be competent while from result of student learning indicates that most of reachable student value carefully. Known that t-test equal to ttest 8,5161and ttabels 2,00. Based on result of research, hence inferential that study of active learning models with class concern strategy has learning result that is better than class using conventional study model. Keyword : Study of active learning models with class concern strategy, Result Of Student Learning.
2
Concern layak digunakan pada standar kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio? 2. Bagaimana hasil belajar siswa setelah menggunakan model Active Learning dengan Strategi Class Concern jika dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada standar kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio? 3. Bagaimana respon siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan model Active Learning dengan Strategi Class Concern pada standar kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio? Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran menggunakan Model Active Learning dengan Strategi Class Concern pada standar kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio 2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model Active Learning dengan Strategi Class Concern setelah dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada standar kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio. 3. Untuk mengetahui respon siswa selama kegiatan belajar menggunakan model pembelajaran Active Learning dengan Strategi Class Concern pada standar kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio. Manfaat penelitian yang dilakukan antara lain: 1. Bagi siswa: a. Meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. b. Meningkatkab interaksi siswa dalam proses pembelajaran, sehingga diharapkan dapat
A. PENDAHULUAN Berdasarkan pengalaman selama PPL II, sebagian besar guru SMK masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran seperti ini siswa tidak dibiasakan belajar aktif, kurang sekali terjadi interaksi antara siswa dengan guru, antara siswa dengan siswa dan juga siswa tidak diajarkan strategi belajar yang memahami bagaimana belajar, bagaimana cara untuk memecahkan masalah, berpikir dan memotifasi diri sendiri. Akibatnya keaktifan siswa dalam mencari penyelesaian masalah–masalah pembelajaran masih rendah. Salah satu tugas guru dalam pembelajaran adalah memilih dan menggunakan model pembelajaran yang melibatkan siswa yang aktif dalam belajar. Oleh karena itu, peneliti termotivasi untuk menerapkan Model Active Learning dengan Strategi Class Concern sebagai salah satu metode pembelajaran yang dipilih untuk membahas materi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio. Pemilihan materi pada standar kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio dengan menggunakan strategi Class Concern, karena pada materi ini banyak siswa yang cenderung kurang paham dengan penjelasan guru dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Dengan menggunakan strategi ini diharapkan materi yang disampaikan dapat dimengerti oleh siswa yang kurang paham, karena adanya interaksi dalam kelompok, sehingga materi yang kurang dimengerti dapat dipahami. Berdasarkan pada latar belakang di atas, peneliti mengangkat judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menggunakan Model Active Learning dengan Strategi Class Concern pada Standar Kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio”. Pemilihan judul ini dilakukan supaya proses penelitian lebih terfokus dan tepat pada tujuan. Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah pengembangan perangkat pembelajaran model Active Learning dengan Strategi Class
3
meningkatkan hasil belajar siswa. c. Memperluas wawasan siswa. 2. Bagi guru: a. Alternatif pilihan model pembelajaran bagi guru. b. Melatih keterampilan dan penguasaan dalam mengelola pembelajaran Model Active Learning dengan Strategi Class Concern. 3. Bagi penulis: Sebagai wujud aplikasi nyata dari ilmu pengetahuan yang selama ini telah dipelajari di bangku perkuliahan khususnya dalam bidang elektronika. 4. Bagi lembaga: Dapat menjadi masukan, tambahan informasi sekaligus sebagai bahan perbandingan untuk menerapkan penelitian-penelitian lain yang berkaitan dengan model pembelajaran lain dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Dalam penelitian ini terdapat beberapa batasan, yaitu: 1. Penelitian ini hanya dilakukan pada program keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Surabaya yang terdiri dari 2 kelas. 2. Perlakuan yang diberikan kepada siswa ialah penerapan perangkat yang dikembangkan dengan menggunakan pembelajaran Class Concern (pada kelas eksperimen) dan tidak menggunakan penerapan perangkat yang dikembangkan dengan pembelajaran Class Concern (pada kelas kontrol) 3. Materi yang disampaikan hanya pada standar kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio dengan kompetensi dasar Memahami Sifat dan Kegunaan Penguat, Menjelaskan Attenuasi Gelombang, dan Menjelaskan Decibel. Tahun ajaran pelaksanaan penelitian 2011/2012 4. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi : (a)
Silabus, (b) RPP, (c) Materi Ajar, (d) LP, dan (e) LKS Spesifikasi produk yang diharapkan dari hasil pengembangan ini adalah berupa perangkat pembelajaran : 1. Silabus Dalam hal ini Silabus yang akan dikembangkan mengenai memahami sifat dasar sinyal audio, yaitu sebagai berikut : a. Kompetensi Dasar; b. Materi Pembelajaran; c. Kegiatan pembelajaran; d. Indikator; e. Penilaian; f. Alokasi waktu; g. Sumber belajar. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Adapun RPP yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 3 RPP terdiri dari 3 Kompetensi dasar yang akan dikembangkan, yaitu sebagai berikut : a. Standar Kompetensi; b. Kompetensi Dasar; c. Indikator; d. Tujuan pembelajaran; e. Model pembelajaran; f. Sumber belajar; g. Kegiatan Belajar Mengajar; h. Lembar kerja siswa; i. Lembar penilaian. 3. Lembar Kerja Siswa Lembar kerja siswa (LKS) yang akan dikembangkan yaitu sebagai berikut : standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, masalah, uraian materi, kunci jawaban, hipotesis, variabel, analisis, dan kesimpulan. 4. Lembar Penilaian Lembar penilaian yang dibuat sesuai dengan indikator meliputi lembar penilaian kinerja keterampilan produk, lembar kinerja keterampilan penilaian proses, lembar pengamatan perilaku berkarakter dan lembar pengamatan keterampilan sosial 5. Buku Ajar Buku ajar yang dikembangkan memiliki rincian sebagai berikut : Bab I meliputi Deskripsi, Prasyarat,
4
Petunjuk Penggunaan Buku Ajar, Tujuan Akhir; Bab II meliputi Materi Pembelajaran, Rangkuman, Evaluasi, Kunci Jawaban Evaluasi; dan Bab III berisi Penutup, Daftar pustaka.
turut serta dalam proses pembelajaran, tidak hanya mental tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya peserta didik akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan (Zaini Hisyam dkk, 2008: xiv). 3. Strategi Class Concern Dalam strategi ini para peserta didik biasanya memiliki beberapa ketertarikan terhadap suatu pelajaran yang baru mereka jumpai, khususnya jika pelajaran itu bercirikan belajar aktif. Strategi ini memungkinkan untuk berbagi pengetahuan dalam diskusi secara terbuka. Adapun prosedur yang digunakan dalam strategi Class Concern ditunjukkan pada Tabel dibawah ini (Silberman, Mel. 2009:79 ).
B. KAJIAN PUSTAKA 1. Belajar dan Pembelajaran Menurut Gagne belajar adalah perubahan disporsisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disporsisi tersebut bukan diperoleh dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah. Morgan mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman. Demikian pula menurut Geoch belajar adalah perubahan performance sebagai hasil latihan (dalam Suprijono, 2009:2-3). Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, sedangkan kegiatan hidup manusia akan selalu dibarengi dengan proses interaksi atau komunikasi baik interaksi dengan alam lingkungan, interaksi dengan sesama, maupun interaksi dengan Tuhannya, baik itu disengaja maupun tidak disengaja (Sardiman, 2008:1). 2. Model Pembelajaran Aktif (Active Learning) Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Dengan belajar aktif ini peserta didik diajak untuk
Fase 1 Jelaskan kepada siswa bahwa mereka mungkin memiliki kepedulian terhadap pelajaran. Kepedulian ini mungkin mencakup beberapa hal berikut ini : Berapa sulit pekerjaan atau mungkin pekerjaan tersebut menghabiskan waktu Bagaimana berpartisipasi dengan bebas dan menyenangkan Bagaimana siswa berfungsi dalam kelompok belajar yang kecil Bagaimana memilih guru Cara yang mudah membaca materi Jadwal waktu untuk mata pelajaran tu Fase 2 Cantumkan bagian persoalan pada sebuah papan atau flip chart. Dapatkan yang lain dari para anggota kelas. Fase 3 Tentukan prosedur pilihan yang memungkinkan kelas itu memilih 3 besar atau 4 masalah penting Fase 4 Bentuklah kelas ke dalam 3 atau 4 sub-kelompok. Ajaklah masing-masing kelompok untuk menguraikan tentang salah satu dari masalah tersebut. Mintalah mereka menjadikan persoalan tersebut secara spesifik. Fase 5 Mintalah setiap kelompok merangkum hasil diskusi untuk semua kelas. Dapatkan reaksi-reaksinya.
4. Materi Pelajaran Materi pembelajaran tentang memahami sifat dasar sinyal audio diambil dari referensi, yaitu Malvino (1994). Materi pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut :
5
a. Memahami
Sifat Kegunaan Penguat
manusia merupakan suatu tuntutan perkembangan jaman di era globalisasi. Peningkatan kualitas ini bisa diraih melalui peningkatan kualitas pendidikan. Keberhasilan pendidikan di sekolah antara lain ditentukan oleh keberhasilan guru dalam mengajar di kelas dan mutu tenaga pendidik. Keberhasilan guru dalam mengajar di kelas, ditentukan oleh banyak faktor seperti perencanaan, persiapan mengajar, model mengajar, media mengajar, sarana dan prasarana lain yang menunjang sehingga dapat mencapai tujuan instruksional secara efektif dan efisien. Berdasarkan pada pengertian diatas peneliti termotivasi mengembangkan perangkat pembelajaran menggunakan Pembelajaran Aktif dengan Strategi Class Concern pada standar kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio dengan bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 6. Hipotesis Hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang menggunakan model Active Learning dengan strategi Class Concern lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Konvensional.
dan
1) Fidelity berarti seberapa mirip bentuk sinyal keluaran hasil replika terhadap sinyal masukan aslinya. Sistem penguat dikatakan memiliki fidelitas yang tinggi (high fidelity), jika sistem tersebut mampu menghasilkan sinyal keluaran yang bentuknya persis sama dengan sinyal input. 2) Efisiensi yaitu perbandingan power output dibandingkan dengan power input. Sistem penguat dikatakan memiliki tingkat efisiensi tinggi (100 %) jika tidak ada rugi-rugi pada proses penguatannya/tidak ada daya yang terbuang menjadi panas. b. Menjelaskan Attenuasi Gelombang Attenuasi atau attenuator adalah rangkaian yang berfungsi / bersifat berkebalikan dengan amplifier. Kegunaan attenuator yaitu : 1) Pelemah / pengerut suatu sinyal 2) Penyesuai impedansi (matching impedance) c. Menjelaskan Decibel Ketika bekerja pada bidang telekomunikasi, pemahaman yang baik mengenai decibel (dB) sangatlah penting. Decibel berkaitan dengan dengan rasio dua kuantitas elektrikseperti daya (watt), tegangan (volt), dan arus (ampere). Jika kita melewatkan sinyal padasuatu perangkat, tentunya akan mengalami kehilangan atau penguatan daya. 5. Kerangka Berfikir Proses pembelajaran tidak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peningkatan kualitas sumber daya
C. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D). Metode penelitian dan pengembangan atau (R & D) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2008:403). 2. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kelas X program keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 2
6
Surabaya tahun ajaran 2011-2012. Dalam penelitian ini terdapat empat kali pengambilan data di dalam kelas yaitu pada saat mata pelajaran produktif dilaksanakan. 3. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas X Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Surabaya yang dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas X AV 1 dan kelas X AV 2. Pemilihan subyek penelitian dilakukan secara random dan didapatkan bahwa untuk kelas kontrol adalah kelas X AV 1 dan untuk kelas experimen adalah kelas X AV 2. 4. Rancangan Penelitian & Pengembangan Langkah-langkah penelitian tersebut dimodifikasi dan dipaparkan pada Gambar berikut ini: Analisis masalah
Pengumpulan Data
Ujicoba Produk
Revisi Desain
Revisi Produk
Analisis dan pelaporan
Desain Produk
Validasi Desain
c. Tes Hasil Belajar Instrumen penelitian ini digunakan sebagai kisi-kisi dalam tes soal hasil belajar siswa terhadap produk yang telah dihasilkan. 6. Analisis Data a. Analisis Penilaian Validator dan Respon Siswa Hasil lembar validasi perangkat pembelajaran yang telah dibuat dapat digunakan untuk mengetahui penilaian validitas perangkat pembelajaran dilakukan oleh para ahli dengan cara memberikan tanggapan dengan kriteria sangat baik, baik, cukup baik, tidak baik dan sangat tidak baik. Untuk menganalisis data validasi perangkat dan respon siswa digunakan perhitungan yang sama, yaitu menggunakan statistik deskriptif hasil rating yang diuraikan sebagai berikut: 1) Penentuan ukuran penelitian beserta bobot nilainya Tabel 1 Ukuran penilaian beserta bobot nilai validator Penilaian Kualitatif Sangat Baik ( SB) Baik ( B) Sedang ( Sd) Buruk ( Br) Buruk Sekali( BS)
5. Instrumen Penelitian Pada penelitian ini, instrumen digunakan untuk mengumpulkan data, dimana data tersebut dijadikan sebagai acuan penilaian oleh para ahli terhadap produk yang dihasilkan. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Lembar Validasi Lembar validasi digunakan untuk mengukur efektivitas atau ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. b. Angket Respon Siswa Instrumen penelitian ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa atau respon siswa terhadap produk yang telah dihasilkan.
Penilaian Kuantitatif 81 – 100 61 – 80 41 – 60 21 – 40 0 – 20
Bobot Nilai 5 4 3 2 1
Tabel 2 Penentu ukuran bobot hasil penilaian validasi media Prosentase 0% - 20% 21% - 40% 41% - 60% 61% - 80% 81% - 100%
Penilaian Sangat tidak layak Tidak layak Cukup Layak Sangat layak
(Riduwan, 2011:15)
2) Menentukan jumlah total nilai tertinggi validator/ respon siswa Penentunya adalah banyaknya validator dikalikan bobot nilai tertinggi pada penilaian kualitatif. Dengan rumus : Nilai tertinggi validator/ respon siswa = n x p 3) Hasil rating Setelah melakukan penjumlahan jawaban validator,
7
untuk menetukan variansi (s 2) dipakai rumus :
langkah berikutnya adalah menentukan hasil rating dengan rumus :
s2
HR= jawaban validator x100%
validator
Riduwan, (2011:15)
X1 X 2 s
n1 n2 2
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Hasil keseluruhan perhitungan perangkat pembelajaran model active learning dengan strategi class concern memiliki hasil rating 79,9% dan dikategorikan layak digunakan dalam proses belajar mengajar. 2. Revisi Produk Revisi perangkat pembelajaran dilakukan berdasarkan saran dari para ahli atau validator. Setelah perangkat pembelajaran direvisi sesuai saran dari para ahli maka selanjutnya perangkat pembelajaran masuk ke tahap uji coba. 3. Hasil Belajar Siswa a. Uji t 1) Hipotesis H0 : µ1 = µ2; hasil belajar siswa yang menggunakan model Active Learning strategi Class Concern dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model Konvensional tidak lebih baik. H1 : µ1 µ2; hasil belajar siswa yang menggunakan model Active Learning strategi Class Concern lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang menggunakan model Konvensional. 2) Taraf Signifikansi α = 0,05 3) Uji Statistik Selanjutnya menghitung uji-t dengan menggunakan SPSS. Jenis data pada penelitian ini adalah 2 sampel independen, maka jenis statistik yang digunakan adalah independent sample T-Test. Uji-t independent digunakan
b. Teknik Analisis Hasil Belajar Siswa Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t untuk mengkaji data tentang pengembangan perangkat pembelajaran model Active Learning dengan strategi Class Concern pada standar kompetensi memahami sifat dasar sinyal audio di SMK Negeri 2 Surabaya. Uji-t digunakan untuk membandingkan antara dua keadaan yang berbeda. Dalam penelitian ini yang akan dibandingkan adalah nilai hasil belajar siswa kelas X TAV 1 yang dijadikan kelas kontrol kemudian dibandingkan dengan kelas X TAV 2 yang diberikan eksperimen. Dari uji beda ini, dapat diketahui perbedaan pembelajaran antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Dalam penelitian ini yang akan dibedakan adalah nilai hasil belajar posttest siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol untuk mengetahui hasil belajar siswa. Statistik yang digunakan adalah uji t (menguji kesamaan dua rata-rata : uji satu pihak). Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) Merumuskan Hipotesis 2) Taraf signifikan 0,05 3) Uji Statistik Dengan menggunakan rumus uji-t, yaitu: t
n1 1s12 n2 1s22
1 1 n1 n 2
8
untuk menguji perbedaan antara dua kelompok independent (menguji dua kelas yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol). Dari hasil Tabel Group Statistics terlihat bahwa rata-rata nilai pada kelas kontrol adalah 70,33 dengan 4,957 standar deviasi, sedangkan rata-rata nilai pada kelas eksperimen adalah 79,40 dengan standar deviasi 3,529. Hasil perhitungan diperoleh t hitung manual adalah sebesar 8,529 sedangkan dari Tabel independent sample T-Test t hitung SPSS adalah sebesar 8,161. Dari hasil tersebut dapat dikatakan perhitungan t pada manual dan SPSS adalah sama. Taraf signifikannya yakni sebesar 5% dengan membandingkan ttest dan tTabel. Diketahui ttest sebesar 8,529 dari hasilperhitungan di atas dan nilai Tabel untuk = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 – 2 = 58. Hasil perhitungan dan Tabel 4.9 didapatkan nilai ttest adalah 8,161 > tTabel 2,00 sehingga dapat disimpulkan terima H1, yaitu nilai rata – rata kognitif kelas eksperimen lebih baik dari nilai rata – rata kognitif kelas control. Pada Gambar 4.2 dibawah ini telah dipaparkan hasil distribusi uji-t. Ttest= 8,161
Analisis uji t satu pihak mendapat nilai ttest = 8,161 sedangkan tTabel = 2,00 Dengan demikian ttest> tTabel dan sehingga prioritas H1 diterima dan Ho ditolak, hal ini berarti hasil belajar siswa kelas eksperimen berbeda signifikan dengan hasil belajar siswa kelas kontrol dengan taraf signifikan 0,05. Dari hasil perhitungan analisis berarti hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Dimana asumsi kemampuan awal antara kelas X TAV 2 sebagai kelas eksperimen dan X TAV 1 sebagai kelas kontrol di SMK Negeri 2 Surabaya adalah sama. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan model Active Learning Strategi Class Concern lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang menggunakan model Konvensional. 4. Hasil Respon Siswa Sesuai dengan Tabel respon siswa strategi Class Concern dinilai siswa lebih efektif dengan nilai 93,3%. Dan siswa mengharapkan bahwa strategi tersebut dapat di gunakan pada mata diklat yang lain hal ini sesuai dengan respon siswa yang sangat besar yaitu 100%. Sehingga rata – rata respon siswa yang positif adalah sebesar 88,65% dan rata – rata respon siswa yang negatif sebesar 10,65%. E. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan a. Perangkat pembelajaran model Active Learning dengan strategi Class Concern pada standar kompetensi memahami sifat dasar sinyal audio ini dinyatakan baik untuk dikembangkan dan dapat digunakan sebagai perangkat pembelajaran dengan prosentase kelayakan validasi perangkat pembelajaran (1) perangkat pembelajaran mempunyai ratarata hasil rating 80%, (2) RPP
Daerah penerimaan H0
2,00
Gambar 4.2 Distribusi Uji-t
Pada kelas eksperimen didapat hasil belajar dengan ratarata kelas sebesar 79,40 berbeda dengan rata-rata untuk kelas kontrol yang hanya mendapat rata-rata kelas sebesar 70,33.
9
mempunyai rata-rata hasil rating 79,5%, (3) Buku ajar mempunyai rata-rata hasil rating 80%, (4) Butir soal mempunyai rata-rata hasil rating 80,1%. Setelah dilakukan validasi terhadap perangkat pembelajaran tersebut dapat dinyatakan layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran dengan prosentase kelayakan validasi perangkat pembelajaran 79.9%. b. Berdasarkan hasil uji statistik rata-rata nilai dengan menggunakan uji t. Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan siswa kelas kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran model Active Learning dengan strategi Class Concern lebih baik dari pada hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran konvensional pada standar kompetensi memahami sifat dasar sinyal audio kelas X di SMK Negeri 2 Surabaya. c. Dari hasil respon siswa terhadap keseluruhan aspek pada lembar angket respon siswa, maka dapat disimpulkan termasuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan perangkat pembelajaran dengan menggunakan model Active Learning dengan strategi Class Concern mendapatkan respon positif. 2. Saran a. Penerapan perangkat pembelajaran menggunakan model pembelajaran Active Learning dengan strategi Class Concern dapat menjadi salah satu alternatif metode pembelajaran dalam sebuah kegiatan belajar mengajar. b. Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan pembelajaran model Active Learning dengan
strategi Class Concern memerlukan banyak waktu sehingga guru harus pandai mengatur waktu yang ada agar seluruh siswa dapat menyerap materi yang diberikan oleh guru secara tuntas. c. Penulis merasa bahwa hasil yang telah didapat di dalam penelitian ini masih belum sempurna, oleh karena itu penulis berharap untuk penelitian yang akan datang, hendaknya pembelajaran model Active Learning dengan strategi Class Concern dapat diterapkan pada pokok bahasan yang lain dengan bentuk penilaian kinerja yang berbeda. d. Pada penelitian selanjutnya, penulis berharap bahwa dalam pembuatan kisi-kisi soal hendaknya menggunakan Ranah Kognitif Taksonomi Bloom yang baru. DAFTAR PUSTAKA Albert, P, Malvino. Prinsip-prinsip Dasar Elektronika. Penerbit Erlangga. 1994. Arikunto, Suharsimi. 2001. Prosedur Penelitian (Suatu pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta. Nana Sudjana dan Ibrahim.2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Machmudah, umi. 2008. Active Learning dalam pembelajaran Bahasa Arab. Malang : UIN- PRESS. Mulyasa. 2006. Kurikulum yang disempurnakan. Bandung : Remaja Rusdakarya. Mel Silberman., 2007. Active Learning: 101 Strategies To Teach Any Subject, Depok Sleman: Pustaka Insan Mandiri. Riduwan. 2011. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. dll.
10