ADVERBIA OLEH : VERA CHOIRIN AFIFAH 063131211006
1. Pengantar • Adverbia adalah kategori yang dapat mendampingi ajektiva, numeralia, atau preposisi dalam kontruksi sintaksis. • Dalam kalimat ia sudah pergi, kata sudah adalah adverbia, bukan karena mendampingi verba pergi, tetapi karena mempunyai potensi untuk mendampingi ajektiva, • misalnya dalam saatnya sudah dekat. Jadi, sekalipun banyak adverbia mendampingi verba dalam kontruksi sintaksis namun adanya verba itu bukan cirinya adverbia.
Adverbia dapat ditemui dalam bentuk dasar dan bentuk turunan 1. Adverbia bentuk dasar Alangkah dapat Agak doang Akan gus Amat hampir Banget hanya Barangkali kerap Belaka lagi Bisa masih Belum memang Boleh mungkin Bukan Cuma
nian niscaya nggak nun paling pernah pula rada saja saling sangat selalu
senantiasa serba sering sudah sungguh tak telah tidak ugahari
2. Adverbia turunan terbagi atas : a. Adverbia turunan yang tidak berpindah kelas terdiri dari : (i) adverbia bereduplikasi, misalnya agak-agak, belum-belum, bisa-bisa, jangan-jangan, lagilagi, lebih-lebih, paling-paling, rada-rada, sering-sering. (ii) Adverbia gabungan : belum boleh, belum sering, tidak boleh tidak, tidak mungkin lagi, masih belum lagi, masih belum, belum tentu, dan tidak mungkin.
b. Adverbia turunan yang berasal dari berbagai kelas terdiri dari : (i) Adverbia berafiks, yaitu dengan prefiks ter-, misalnya terlalu dan terlampau, dan dengan prefiks se- misalnya sekali. (ii) Adverbia dari kategori lain karena reduplikasi: Denominal : akhir-akhir, malam-malam, mulamula, pgi-pagi, tengah-tengah Depronominal : sendiri- sendiri
c. Adverbia yang terjadi dari gabungan kategori lain dan pronomina misalnya : A + -nya : agaknya, harusnya N + -nya : rasanya, rupanya V + -nya : hendaknya, kiranya A + -nya : biasanya, layaknya Num + -nya : seluruhnya, semuanya Pada + N : pada dasarnya, pada hakikatnya Pada + A : pada hematnya, pada hemat saya
d. Adverbia deverbal gabungan : mau tidak mau. Tidak dapat tiada, tidak dapat jadi, masih belum juga, ingin benar, tidak terkatakan lagi. e. Adverbia de- adjektival gabungan : tidak jarang, tidak lebih, terlebih lagi, kerap lagi, acap kali f. Gabungan proses, misalnya : - se- + A + -Nya : sebaiknya, sebenarnya, sesungguhnya - se- + V + -Nya : seharusnya, sepadatnya - Se- + R + -Nya : selambat-lambatnya, secepatcepatnya.
2. Subkategorisasi Ada dua jenis Adverbia yaitu : (1) Adverbia intraklausal yang berkontruksi dengan verba, ajektiva, numeralia, atau adverb lain. Contoh : Alangkah belum sering nian sering Agak Cuma niscaya sudah Agak-agak dapat nun sungguh Amat sangat doang paling tak Baku gus pernah telah Banget hampir pula tidak Belaka hanya rada Bisa harus rada-rada Belum juga saja Boleh kerap saling Belum boleh lagi selalu Boleh sering masih belum senantiasa
(2) Adverbia ekstraklausal, yang secara sintaksis mempunyai kemungkinan untuk berpindahpindah posisi dan secara semantis mengungkapkan perihal atau tingkat preposisi secara keselruhan . Contoh : barangkali, bukan, justru, memang, mungkin
3. Pemakain Adverbia • Adverbia dalam bahasa indonesia digunakan untuk menerangkan aspek, modalitas, kuantitas, dan kualitas dari kategori verba, adjektiva, numeralia dan adverbia lainya 1. Adverbia sebagai penanda aspek Jenis Aspek
Penanda Aspek
Contoh Pemakaian Aspek
Duratif
Lagi
Biarkan aja ! Dia lagi jahil
Imperfektif
Masih
Suhunya masih tinggi
Perfektif
Pernah
Saya pernah gamang disini
Perfektif
Sudah
Gunung itu sudah gandul
Perfektif
Telah
Mereka telah cocok
Inkoatif
Mulai
Rambutnya mulai ikal
2. Adverbia Sebagai penanda Modalitas Penanda Modalitas
Contoh Pemakaian Modalitas
Akan
Martha akan gemas melihat anak kecil ini.
Belum
Mereka belum haus.
Barangkali
Coba liat dulu, barangkali dia sedang sibuk saat ini.
Boleh
Pesta boleh meriah.
Dapat
Otot dapat kejang karenanya.
Harus
Saya harus lantang bersuara.
Jangan
Ayo, jangan malu-malu, kita kan sama sama teman.
Kagak
Ah, gue sih kagak kasihan sama dia
Mungkin
Dia mungkin khawatir atas nasib anaknya.
Nggak
Dia nggak gesit sih, jadi kalah deh.
Tak
Dia tak kecewa terhadapmu.
tidak
Orang itu tidak lalai.
3. Adverbia sebagai penanda kuantitas. Penanda Kuantitas
Contoh Penanda Kuantitas
Gus
Akhmad mengerjakan pekerjaanya sekaligus kemarin
Sering
Dia sering membolos dari pekerjaanya
Saling
Mereka saling mencintai
kerap
Dia kerap mengikuti seminar mengenai bahasa
• Adverbia Sebagai Penanda Kualitas Penanda Kualitas
Contoh Penanda Kualitas
Alangkah
Alangkah cantik wajah gadis itu
Agak
Ia merasa agak letih hari ini
Amat
Saya amat kecewa melihat hasil pekerjaan anda
Banget
Gue cinta banget sama elu
belaka
Saya bosan menemani dia, pekerjaanya membual belaka
Analisis Inilah yang biasanya aku lakukan di waktu senggang duduk di depan jendela, melihat manequin yang di pajang di dalam butik, di seberang kosan-ku. Tentunya sambil membayangkan seandainya tubuhku seperti manequin itu. Langsing, tinggi, dengan kaki jengjang, pinggul yang sempurna. Jika dibandingkan dengan bentuk tubuhku, rasanya jauh sekali. Bayangkan, berat 98 kg, sementara tinggi Cuma 158cm. Benar-benar bagaikan langit dan bumi dibandingkan dengan manequi dibutik itu.
Siang hari ini aku punya janji sama dewa, pacarku, menghabiskan weekend di ancol!! Benar-benar menyenangkan, karena sudah lama aku ingin menikmati wahana permainan disana. “seneng banget deh wa, bisa kesini, udah lama banget lho pingin ke sini” ucapku girang saat kami tiba diancol. “iya” jawab dewa singkat. Sejenak mataku tidak lepas dari segala jenis wahana permainan yang ada. “ra kamu laper engga? Makan dulu yuk” tanya dewa. “loh ko langsung makan? Main dulu yuk” bantahku “iya ra, nanti selesai makan, kita kesana. Sekarang makan dulu aja ya?” aku akhirnya mengikuti dewa untuk mencari tempat makan. “ayo wa, udah kelar kan makanya? Kita coba permainan yang ada disini,” ajakku kepada dewa. “aku mau permainan yang ada disana,” jawabku sambil menunjuk kesalah satu wahana permainan bentuknya seperti kicir, deperti roda yang berputar dengan cepat. Semakin aku mendengar suara histeris dari mereka yang menaiki wahana itu, aku semakin tak sabar menaikinya. “iya ra kita kelilin. Lihat-lihat dulu, baru juga makan, engga bagus loh kalau kamu langsung naik permainan itu. Nanti semua makanan yang kamu makan bisa keluar lagi.” “ya udah deh,” jawabku sedikit kesal.
“wa kita kemana lagi nih? Kita coba permainan yang di sana yuk,” ajakku. “aduh bener ra, perutku kok tiba-tiba mules banget ya? Gimana kalau kita pulang aja ya?” “yahh, kamu gimana sih wa! Satu permainan pun disini belum ada yang kita coba, eh kamu malah minta pulang!” aku kesal sekali mendengar permintaan dewa untuk pulang. kesal sekali mendengar permintaan dewa untuk pulang. “sory deh ra, engga tahan banget nih.” “disini kan ada wc Umum, kamu kesana aja.” “yah..ra, kamu tahu kalau Wc umum itu enggak nyaman. Pulang aja ya? Please, udah mules banget nih,” kata Dewa dengan muka memelas. “ya udah, kita pulang aja. Senang kamu?” ucapk dengan nada tinggi. “nanti kapan-kapan kita kesini lagi deh ra” “enggak perlu wa, aku udah males. Kamu enggak ya, punya niat ya buat nyenengin aku ? Kamu tahu kan, aku kepingin banget kesini, kamu malah ngajak pulang! Kamu egois!” ucapku sambil pergi meninggalkan dewa.
“kamu bilang aku egois? Kamu bilang aku gk ada niat buat nyenengin kamu? Kamu tahu engga apa yang aku lakukan ini cuman buat nyenengin kamu ra!! Aku Cuma gk mau kamu sedih aja, karena kamu enggak bisa coba permainan yang ada disini.” “ maksudmu?”tanyaku heran. Apa dia pikir aku masih balita! “vira, semua permainan disini tuh punya batasan beban, jadi kamu engga bakal bisa ngikutinya. Karena ukuran tubuhmu terlalu berat!” jawab dewa pelan. Bagaikan petir di siang bolong. Begitulah yang kurasakan saat itu. Aku sangat malu. “ kalau gitu, kenapa kamu mau ajak aku kesini wa? “ra.. Aku Cuma ..” “ udah wa, kamu pulang duluan aja. Aku lagi pingin sendiri”. akupun berlari meninggalkan dewa dibelakangku. aku melihat tatapan-tatapan orang disekitarku yang heran melihatku menangis.
A.) Adverbia dasar bebas : sudah, cuman, bisa, banget, masih B.)1. Adverbia Turunan terbagi atas : a. Adverbia bereduplikasi : tiba-tiba, tahapan-tahapan b. Adverbia gabungan : tidak ada 2. Adverbia Turunan yang berasal dari berbagai kelas a. Adverbia Berafiks: - dengan prefiks ter- : tidak ada - dengan prefiks se- : sekali b. Adverbia dari kategori lain karena reduplikasi - denominal : tidak ada - depronominal : tidak ada c. Adverbia de-ajektifal : benar-benar d. Adverbia denumeralia : tidak ada e. Adverbia deverbal : lihat-lihat
C.) Adverbia yang terjadi dari gabungan kategori lain dan pronomina : - A + - Nya : Tentunya - N + -Nya : Bentuknya, Rasanya, Biasanya - U + -Nya : Menaikinya, Ngikutinya - A + -Nya : Seandainya - Num + -Nya : Tidak ada - Pada + N + -Nya : Tidak ada - Pada + A + -Nya : Tidak ada D.)Adverbia Deverbal gabungan : tidak ada E.)Adverbia de-ajektival : tidak ada F.) Gabungan proses - Se + A + -Nya : tidak ada - Se + V + -Nya : tidak ada - Se + R + -Nya : tidak ada
G.) Subkategorisasi Dua jenis Adverbia - Adverbi Intrakausal : cuma. Sudah, bisa, banget, masih - Adverbia Ekstraklausal : tidak ada
TERIMAKASIH