ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
ADSORPSI SENYAWA 2,3-DIFENIL-IMIDAZO[1,2-A]PIRIDIN SEBAGAI INHIBITOR KOROSI BAJA KARBON DALAM LARUTAN ELEKTROLIT JENUH KARBON DIOKSIDA
Tety Sudiarti Abstrak Pada industri pertambangan , minyak mentah yang dihasilkan bercampur dengan garam-garam klorida, gas yang bersifat asam seperti CO2 dan H2S, dan asam-asam organik yang memiliki berat molekul rendah seperti asam format dan asetat yang jika bercampur dengan air akan menjadi media yang sangat korosif terhadap bagian dalam pipa baja karbon yang digunakan dalam sumur produksi. Oleh karena itu, masalah korosi memerlukan penanganan yang sungguh-sungguh. Penanganan masalah ini masih sangat sulit karena faktor biaya yang sangat besar, oleh karena itu dibutuhkan upaya penanggulangan yang relatif lebih murah dan mudah. Salah satunya adalah dengan penambahan inhibitor korosi. Senyawa inhibitor yang digunakan adalah 2,3-difenilimidazo[1,2-a]piridin. Senyawa tersebut memiliki struktur molekul yang planar dan mengandung atom N yang memiliki pasangan elektron bebas yang dapat mengadsorpsi pada permukaan logam sehingga diharapkan dapat memiliki aktivitas inhibisi yang baik. Senyawa tersebut dianalisis daya inhibisi korosinya menggunakan metode Tafel dengan variasi konsentrasi dalam medium korosif larutan NaCl 1% jenuh CO2 serta ditentukan jenis isoterm adsorpsinya.. Hasil penelitian menunjukkan senyawa 2,3-difenil-imidazo[1,2-a]piridin menunjukkan aktivitas inhibitor yang baik dan adsorpsinya pada permukaan baja karbon sesuai dengan isoterm Langmuir yaitu dengan membentuk lapisan monolayer pada permukaan baja. Kata kunci: 2,3-difenil-imidazo[1,2-a]piridin, inhibitor korosi, metode Tafel, isoterm Langmuir. jika bercampur dengan air maka akan
Pendahuluan Dalam
industri
pertambangan
(petroleum), minyak mentah yang dihasilkan masih bercampur dengan garam-garam
klorida,
gas
yang
bersifat asam seperti CO2 dan H2S, dan
asam-asam
memiliki
berat
organik molekul
yang rendah
seperti asam format dan asetat yang
menjadi media yang sangat korosif terhadap bagian dalam pipa baja karbon yang digunakan dalam sumur produksi. Penambahan merupakan
inhibitor
metode
yang
korosi paling
praktis dan mudah dilakukan serta biaya yang dibutuhkan relatif rendah
182
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
untuk menghambat terjadinya korosi
tergantung struktur molekul dan
[1]
gugus
Inhibitor
korosi
dapat
fungsinya.
Pemakaian
didefinisikan sebagai suatu zat yang
inhibitor tersebut disesuaikan dengan
apabila ditambahkan dalam jumlah
lingkungan dan jenis logam yang
sedikit ke dalam lingkungan akan
digunakan.
menurunkan
serangan
korosi
Tujuan
lterhadap logam. Inhibitor korosi
untuk
pada
penelitian
ini
adalah
mengetahui
mekanisme
senyawa
2,3-difenil-
umumnya
berasal
dari
adsorpsi
senyawa-senyawa
organik
dan
imidazo[1,2-a]piridin
pada
baja
anorganik yang mengandung gugus-
karbon sebagai inhibitor korosi baja
gugus
pasangan
karbon dalam larutan elektrolit jenuh
elektron bebas, seperti nitrit, kromat,
karbon dioksida yang sesuai dengan
fosfat,
kondisi di industri petroleum serta
yang
memiliki
urea,
fenilalanin,
senyawa-senyawa
amina
dan yang
mempelajari
mekanisme
adsorpsi
bersifat berbahaya dan tidak ramah
senyawa tersebut pada permukaan
lingkungan.
baja
Maka
dari
itu
karbon
serta
menentukan
penggunaan inhibitor yang aman,
isoterm
adsorpsinya.
Senyawa
mudah
bersifat
tersebut
berpeluang
digunakan
biodegradable, biaya murah, dan
sebagai
ramah lingkungan sangat diperlukan
mempunyai struktur molekul planar,
untuk mencegah terjadinya korosi [2]
kerapatan
didapatkan,
Inhibitor
yang
inhibitor
korosi
elektron
tinggi
karena
dan
memenuhi
mengandung atom nitrogen dengan
ketentuan tersebut adalah inhibitor
pasangan elektron bebas sehingga
senyawa organik seperti senyawa-
memungkinkan teradsorpsi kuat pada
senyawa
turunan
permukaan logam dan meningkatkan
banyak
dikembangkan
imidazol
yang
dibidang
aktivitas inhibisi korosi.
industri petroleum, untuk mencari inhibitor yang menghasilkan efisiensi inhibisi
paling
optimal.
Studi
Teori Pengertian Korosi Korosi berasal dari bahasa
efisiensi senyawa turunan imidazol sebagai inhibitor korosi telah banyak
Latin
dilakukan dan menunjukkan aktivitas
menggerogoti. Korosi didefinisikan
inhibisi
sebagai berkurangnya kualitas suatu
korosi
yang
berbeda
”corrous”
yang
berarti
183
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
material (biasanya berupa logam atau
Korosi dalam Larutan Elektrolit
campuran logam) sebagai akibat
Jenuh CO2
adanya
interaksi
lingkungannya
yang
dengan
Dalam
produksi
gas
dan
berlangsung
minyak, CO2 selain H2S merupakan
secara berangsur-angsur yang dapat
salah satu faktor utama penyebab
terjadi akibat interaksi secara fisika,
korosi. Gas ini tidak bersifat korosif
kimia atau adanya pengaruh mahluk
jika berada dalam keadaan kering
hidup (mikroorganisme) [3] Pada
dan tidak terlarut dalam air. Jika
umumnya
terlarut dalam air gas ini akan
korosi
pada
logam
disebabkan oleh proses elektrokimia
membentuk
yang terjadi pada permukaan logam
H2CO3 yang bersifat korosif. Laju
dan
korosi pada korosi CO2 ditentukan
atau
logam/larutan.
pada
antarmuka
Karenanya
reaksi
suatu
asam
lemah
oleh sifat lapisan produk korosi
korosi merupakan reaksi heterogen
yang terbentuk
yang sering kali dikendalikan oleh
logam. Jika lapisan terbentuk pada
proses
keadaan yang sesuai maka akan
difusi.
Kondisi
yang
permukaan
memungkinkan korosi berlangsung
terbentuk
secara elektrokimia adalah bila pada
dapat menurunkan laju korosi.
waktu bersamaan terdapat: [1]
lapisan
pada
protektif
yang
Secara umum, CO2 yang terlarut dalam air akan membentuk
a.
b.
Beda potensial (antara anoda,
asam karbonat dengan reaksi,
tempat berlangsungnya reaksi
CO2 + H2O
oksidasi, dan
(1)
katoda, tempat
berlangsungnya reaksi reduksi).
H2CO3
Mekanisme perpindahan muatan
(2)
antara penghantar elektronik dan
c.
H2CO3 H+ + HCO3-
Dibandingkan
dengan
penghantar elektrolitik.
oksigen, reaksi tersebut cenderung
Sirkuit hantaran listrik yang
terjadi akibat daya larut CO2 yang
inambung antara anoda dan
lebih tinggi dari oksigen. Jika korosi
katoda.
CO2 dapat dikategorikan sebagai korosi yang dakibatkan oleh asam lemah, dimana baja terkorosi akibat reduksi dari H+ dan oksidasi dari Fe, 184
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
seharusnya dari reaksi di atas tingkat
Tafel.
korosif dari CO2 seharusnya sangat
diungkapkan sebagai berikut:
lemah. Hal ini dikarenakan tingkat
Untuk polarisasi anodik,
disosiasi yang rendah. Nyatanya,
ηa = βa log ia – βa log i0
tingkat korosif dari asam karbonat
(3)
adalah lebih tinggi dari nilai dari
untuk polarisasi katodik,
reaksi
ηk = βk log ik – βk log i0
diatas.
Fenomena
diketahui pada tahun 1924
yang adalah
Persamaan
Tafel
dapat
(4)
dengan,
pada pH tertentu, korosi yang terjadi
ηa = potensial polarisasi anodik
pada baja lebih banyak disebabkan
ηk = potensial polarisasi katodik
oleh larutan cair yang mengandung
ia = rapat arus anodik
CO2 dibandingkan dengan HCl. Dari
ik = rapat arus katodik
hasil eksperimen diketahui bahwa
i0
ion
kesetimbangan
hidrogen
merupakan
unsur
korosif utama dalam korosi CO2 [4].
= rapat arus korosi pada
Sedangkan βa dan βk disebut sebagai tetapan – tetapan Tafel atau beta anodik dan beta katodik. Ungkapan
Persamaan Tafel Potensial polarisasi, η, atau
persamaan
Tafel
menunjukkan
selisih
bahwa, aluran η terhadap log i baik
yang
pada proses anodik maupun pada
tercelup dalam suatu larutan terhadap
proses katodik akan berupa suatu
potensial
garis lurus, dengan kemiringan sama
potensial
lebih,
potensial
sampel
adalah logam
korosinya,
Ecorr.
Bila
terhadap sampel logam diberikan
dengan
potensial terapan, maka potensial
bersangkutan,
sebagaimana
polarisasi
diungkapkan
pada
adalah
selisih
antara
tetapan
Tafel
yang yang
Gambar
1.
potensial terapan terhadap potensial
Tampak bahwa pada Ecorr,
η = 0.
korosi logam tersebut pada keadaan
Tetapan
untuk
kesetimbangan dengan ionnya dalam
menentukan rapat arus korosi yang
larutan. Parameter ini digunakan
berbanding langsung dengan laju
untuk menyatakan laju pelarutan atau
korosi
ini
digunakan
laju proses korosi logam sampel, yang dikenal sebagai persamaan
185
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
kationnya
dapat
mencemari
lingkungan bila terakumulasi. Potensial relatif terhadap Ecorr (mV) +10
Anodik
Suatu
inhibitor
senyawa
organik dapat digolongkan sebagai inhibitor anodik, inhibitor katodik,
0
Ecorr
atau campuran keduanya, tergantung pada pengaruhnya terhadap reaksi – reaksi
-10
elektrodik
di
permukaan
Icorr
logam yang diamati dari pergeseran Katodik
potensial korosi. Bila dengan teradsorpsinya
Log arus
molekul – molekul inhibitor pada
Gambar 1. Aluran kurva Tafel
Suatu inhibitor korosi adalah kimia
konsentrasi
logam
menyebabkan
potensial korosi bergeser ke arah
Inhibitor Korosi
senyawa
permukaan
yang
rendahpun
pada sudah
positif, hal ini menunjukkan bahwa inhibitor
tersebut
menghambat
terutama
proses
anodik,
pergeseran
potensial
berfungsi secara efektif menurunkan,
sebaliknya
atau
pelarutan
korosi ke arah negatif menunjukkan
logam oleh lingkungannya yang
bahwa inhibitor tersebut terutama
bersifat korosif. Inhibitor ini dapat
menghambat proses katodik. Bila
digolongkan
inhibitor
inhibitor korosi mampu menurunkan
anorganik dan organik, namun yang
laju korosi dan hanya terjadi sedikit
akan dipakai dalam penelitian ini
perubahan dalam potensial korosi
adalah inhibitor organik. Hal ini
logam, hal ini menunjukkan inhibitor
disebabkan
tersebut menghambat reaksi anodik
mencegah
reaksi
menjadi
karena
disamping
luasnya penggunaan inhibitor ini
maupun reaksi katodik [1]
dalam pencegahan korosi logam – logam
juga
inhibitor
ini
terdegradasi,
disebabkan lebih
karena
Imidazol
mudah
sehingga
tidak
Imidazol adalah senyawaorga nik aromatik heterosiklik dengan
mencemari lingkungan, sedangkan
rumus
inhibitor
aromatik heterosiklik ini tergolong
anorganik
bergantung
kimia
C3H4N2.
Senyawa
186
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
sebagai
alkaloid.
Imidazol
yang telah menggunakan imidazol
merupakan
salah
inhibitor
dan turunannya sebagai inhibitor
yang dapat menghambat
korosi baja maupun tembaga dalam
organik
satu
korosi. Imidazol dapat mencegah terjadinya
korosi
di
media asam[6]
lingkungan
petroleum yang disebabkan oleh CO2 pada sumur minyak, sumur gas dan
Senyawa Turunan Imidazol Senyawa
turunan
imidazol
sistem pipa. Hal ini disebabkan
memiliki pasangan elektron bebas
karena imidazol mempunyai karakter
pada atom nitrogen yang dapat
adsorpsi yang baik pada permukaan
mengadsorpsi
logam
logam,
dan
membentuk
lapisan
monolayer [5]
pada
permukaan
bersifat
mengandung
hidrofobik,
gugus
fungsi
elektronegatif, senyawa heterosiklik yang sangat planar. Adapun senyawa turunan imidazol yang berpotensi sebagai senyawa a]piridin. Gambar 2. Struktur umum imidazol Imidazol
memiliki
cincin
inhibitor
korosi
yaitu
2,3-difenil-imidazo[1,2Struktur
senyawa
2,3-
difenil-imidazo[1,2-a]piridin ditunjukkan pada Gambar 3. berikut :
beranggotakan 5-planar, yang larut dalam air dan senyawa yang sangat polar, sebagaimana dengan momen dipole 3,61 D. Imidazol mengalami resonansi karena lokalisasi atom hidrogen pada dua atom nitrogen. Senyawa imdazol dan turunannya telah digunakan untuk menghambat korosi.
Disamping
perkembangannya diminati
untuk
itu,
pada
lebih
banyak
diteliti
karena
sifatnya yang tidak beracun dan ramah lingkungan. Banyak peneliti
Gambar 3. Struktur 2,3-difenilimidazo[1,2-a]piridin Senyawa
2,3-difenil-
imidazol[1,2-a]piridin ini berpotensi sebagai inhibisi korosi dikarenakan
187
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
penambahan
dalam
inhibitor pada permukaan logam.
sehingga
Transfer elektron terjadi jika molekul
diharapkan dapat memiliki daya
inhibitor memiliki pasangan elektron
inhibisi yang lebih baik.
bebas pada atom donor dari suatu
struktur
keplanaran
molekulnya
gugus fungsi. Adanya elektron π, Adsorpsi
Inhibitor
pada
adanya
Permukaan Logam Adsorpsi
karena adanya ikatan rangkap atau
inhibitor
cincin
aromatis
dapat
pada
memfasilitasi transfer elektron dari
permukaan logam, terjadi karena
inhibitor pada permukaan logam.
adanya muatan sisa pada permukaan
Kemisorpsi lebih lambat daripada
logam dan melalui struktur kimia dan
adsorpsi fisik dan memiliki energi
alamiah logam. Terdapat dua jenis
aktivasi yang tinggi. Ketergantungan
adsorpsi
pada
suatu inhibitor organik
suhu
terlihat
dengan
pada permukaan logam yaitu secara
meningkatnya inhibisi pada suhu
fisik
lebih tinggi.
atau
elektrostatik
dan
kemisorpsi[7]
.
Hubungan
erat
antara
konsentrasi inhibitor dan laju korosi Kekuatan elektrostatik
umumnya
adsorpsi
serta antara konsentrasi dan tingkat
lemah,
inhibisinya diselidiki oleh Sieverts
inhibitor diadsorpsi pada permukaan
dan Lueg [7] dan
logam melalui gaya elektrostatik dan
disebut isoterm adsorpsi. Isoterm
logam yang mengalami adsorpsi fisik
adsorpsi seringkali menggambarkan
dapat dengan mudah mengalami
karakteristik inhibitor dan kecepatan
desorpsi. Pada adsorpsi elektrostatik
tertutupnya
ion-ion tidak kontak langsung secara
ditentukan
fisik dengan logam. Suatu lapisan
kapasitansi. Isoterm adsorpsi yang
molekul air memisahkan logam dari
mudah
ion-ion. Adsorpsi fisik memiliki
digunakan dalam menentukan sifat
energi aktivasi yang rendah dan tidak
adsorpsi
bergantung pada suhu.
Langmuir
Kemisorpsi
dapat
gambarannya
permukaan melalui
ditentukan
pengukuran
dan
diantaranya dan
yang
isoterm
biasa
isoterm adsorpsi
terjadi
Temkin.. Langmuir menggambarkan
karena adanya ikatan koordinat yang
hubungan antara fraksi permukaan
melibatkan transfer elektron dari
yang tertutupi karena adsorpsi, S 188
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
dengan
konsentrasi
adsorbat,
C
dengan
adalah derajat penutup
dalam larutan melalui Persamaan
permukaan Kads adalah koefisien
(5):
adsorpsi, S
f
adalah
parameter
interaksi molekul, dan Cinh adalah
ac 1 ac
konsentrasi senyawa. Jadi nilan ln K
(5)
dalam persamaan linier di atas Teori
adsorpsi
Langmuir
merupakan
perpotongan
antara
diturunkan dengan anggapan gas
penutup permukaan ( ) dengan ln
adsorbat
Cinh [9]
berkelakuan
teradsorpsi
ideal,
membentuk
molekul
tunggal,
adsorben bersifat
gas
lapisan
permukaan
homogen, tidak
Peralatan dan Bahan 1.
ada antar aksi lateral antar molekul
Peralatan Dalam
penelitian
ini,
digunakan
yaitu
adsorbat dan molekul-molekul gas
peralatan
yang
peralatan radiometer Voltalab® tipe
teradsorpsi
tidak
bersifat ”mobil” (terlokalisasi).
yang
PGZ301,
program
software
Isoterm Temkin menjelaskan
Voltamaster dan sel elektrokimia tiga
tentang interaksi antara adsorben
elektroda yaitu elektroda kalomel
dengan
jenuh, elektroda kerja dan elektroda
adsorbatnya.
Model
ini
menganggap adsorpsi pada semua
platina.
molekul
akan
digunakan yaitu baja karbon yang
jumlah
dibuat dengan bentuk lempengan dan
dan
berpenampang lingkaran dengan luas
adsorben. Entalpi adsorpsi sering
permukaan 1,13 cm2. Elektroda baja
menjadi
saat
karbon ini dalam metoda kerjanya
menunjukan
disekat oleh perekat araldite dan
pada
menurun
linier
interaksi
antara
kurang
bertambah, bahwa
hal
tempat
permukaan dengan adsorbat
negatif ini
yang
paling
Elektroda
kerja
politetrafluoroetilen.
yang
Elektroda
menguntungkan dari segi energinya,
kalomel
akan ditempati lebih dahulu [8]
elektroda referensi dan elektroda
Untuk
platina sebagai elektroda pembantu.
isoterm
adsorpsi
Temkin
ditentukan dengan persamaan (6) : (KadC) (6)
jenuh
(SCE)
sebagai
Elektoda kerja (baja karbon) dan elektroda platina dipasang saling berhadapan. 189
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
2.
Bahan
konsentrasi,
Larutan Uji
ditambahkan ke dalam larutan NaCl
Larutan uji yang digunakan
1% masing-masing sebanyak 0,8
adalah 100 mL larutan NaCl
mL (8 ppm); 1,6 mL (16 ppm); 2,4
1% jenuh CO2 yang berperan
mL (24 ppm) sampai menjadi 100
sebagai medium korosif.
mL
Inhibitor
dijenuhkan dengan mengalirkan gas
a.
b.
Senyawa digunakan
inhibitor
adalah
yang
senyawa
2,3-
CO2
larutan
larutan
uji.
selama
30
inhibitor
Larutan
menit
uji
untuk
menghilangkan O2 yang terlarut.
difenil-imidazo[1,2-a]piridin
Kemudian
dilakukan
Prosedur Penelitian
elektrokimia
dengan
pengukuran metode
Tujuan dari penelitian ini
ekstrapolasi Tafel dalam rentang
untuk mengetahui aktivitas senyawa
potensial -50 mV dan 50 mV. Untuk
2,3-difenil-imidazo[1,2-a]piridin
pengukuran
sebagai inhibitor korosi baja karbon
dilakukan uji korosi menggunakan
dalam larutan elektrolit jenuh karbon
metode ektrapolasi Tafel dengan
dioksida. Langkah pertama dalam
variasi konsentrasi dan suhu pada
penelitian sampel
ini baja
digunakan,
aktivitas
inhibisinya
adalah
preparasi
rentang suhu 25 ºC sampai 55 ºC.
karbon.
Sebelum
penentuan laju korosi
baja
untuk mengetahui pengaruh struktur
dihaluskan dengan ampelas silicon
molekul dan gugus fungsi dari
karbida (grade 600-1200) dan dibilas
inhibitor
dengan
Berikut ini skema alur penelitian
air
permukaan
dilakukan
bidestilat.
Kemudian
pembuatan larutan uji NaCl 1 % yang
berperan
sebagai
yang
akan
digunakan.
sebagai berikut :
medium
korosif, serta ditambahkan larutan
Preparasi sampel baja karbon
inhibitor dengan berbagai variasi konsentrasi.
Inhibitor
digunakan yaitu
yang
senyawa 2,3-
difenil-imidazo[1,2-a]piridin
yang
dilarutkan dan diencerkan dengan metanol hingga 1000 ppm. Untuk pengukuran
Pembuatan larutan uji
dengan
Penentuan laju korosi dengan metode ekstrapolasi tafel (efektivitas inhibitor, isoterm adsorpsi)
Gambar 4. Skema alur penelitian
variasi 190
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
Untuk mengetahui pengaruh
difenil-imidazo[1,2-a]piridin
konsentrasi inhibitor dibuat larutan
menghasilkan plot linier pada kurva
uji dengan menggunakan larutan
isoterm adsorpsi Langmuir, dengan
NaCl 1%. Inhibitor yang digunakan
R2 =
berupa gel yang kemudian dilarutkan
didasarkan pada asumsi bahwa setiap
dan
tempat adsorpsi adalah ekuivalen,
diencerkan
hingga
1000
inhibitor
dengan ppm.
metanol
Konsentrasi
divariasikan
dengan
kenaikan rata-rata 8 ppm.
dan
0.9822.
Isoterm
kemampuan
Langmuir
partikel
untuk
terikat di tempat tidak bergantung pada ditempati atau tidaknya tempat yang berdekatan [8].
Hasil dan diskusi Pengaruh inhibitor terhadap laju korosi dapat ditentukan oleh isoterm
adsorpsi
utamanya
disebabkan karena adanya adsorpsi pada permukaan logam. Isoterm adsorpsi
dapat
memberikan
informasi tambahan tentang sifatsifat inhibitor. Isoterm adsorpsi yang mudah
ditentukan
dan
biasa
digunakan dalam menentukan sifat adsorpsi
diantaranya
Langmuir
dan
isoterm
isoterm
adsorpsi
Temkin. Fraksi permukaan yang tertutupi oleh inhibitor θ ditentukan dengan perbandingan EI(%/100) [1]. Mekanisme inhibisi dari inhibitor korosi
senyawa
imidazo[1,2-a]piridin dengan
2,3-difenilditentukan
menghitung
Gambar .5 Kurva isoterm adsorpsi Langmuir
senyawa
2,3-difenil-
imidazo[1,2-a]piridin Senyawa imidazo[1,2-a]piridin
2,3-difenilselain
menghasilkan plot linier pada kurva isoterm Langmuir, senyawa ini juga menghasilkan blok linier pada kurva isoterm adsorpsi Temkin dengan R2= 0.9644.
fraksi
permukaan yang tertutupi θ. Data
yang
diperoleh
menunjukkan bahwa senyawa 2,3-
191
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
liniernya
mendekati
1.
Isoterm
adsorpsi Langmuir didasarkan atas beberapa
asumsi,yaitu
adsorpsi
hanya terjadi pada lapisan tunggal (monolayer) pada permukaan baja dan terjadi adsorpsi elektrostatis, panas adsorpsi tidak tergantung pada penutupan permukaan, dan semua situs dan permukaannya bersifat Gambar 6 Kurva isoterm adsorpsi
homogen [10]. Aktivitas inhibitor
Temkin
senyawa
senyawa
2,3-difenil-
2,3-difenil-imidazo[1,2-
a]piridin menunjukkan kesesuaian
imidazo[1,2-a]piridin
dengan Isoterm Temkin menganggap
isoterm
dengan
Langmuir
membentuk
yaitu lapisan
adsorpsi pada semua molekul pada
monolayer pada permukaan baja.
permukaan
Langmuir
akan
menurun
linier
manggambarkan
dengan interaksi antara adsorbat dan
hubungan antara fraksi permukaan
adsorben [2] Entalpi adsorpsi sering
yang
menjadi
dengan konsentrasi adsorbat dalam
kurang
negatif
saat
θ
bertambah, hal ini menunjukkan bahwa
tempat
yang
paling
Berdasarkan kedua kurva adsorpsi isoterm di atas, nilai regresi linier (R2) yang paling besar adalah kurva adsorpsi isoterm Langmuir yang bernilai 0,9822 dibandingkan dengan nilai regresi linier (R2) yang bernilai 0,9644. Maka mekanisme senyawa
karena
adsorpsi
larutan [11]. Kesimpulan
menguntungkan dari segi energinya, akan ditempati lebih dahulu [8].
tertutupi
Senyawa
2,3-difenil-
imidazo[1,2-a]piridin
menunjukkan
aktivitas inhibitor yang baik dan adsorpsinya pada permukaan baja karbon
sesuai
dengan
isoterm
Langmuir yaitu dengan membentuk lapisan monolayer pada permukaan baja
2,3-difenil-imidazo[1,2-a]piridin mengikuti Langmuir
isoterm karena
nilai
adsorpsi regresi
.
192
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
[5].
Ucapan terima kasih
Fahrurrozie,
Ali.
Efisiensi
terima
Inhibisi Cairan Ionik Turunan
ketua Laboratorium
Imidazolin Sebagai Inhibitor
Korosi, Laboratorium Kimia Fisik
Korosi Baja Karbon Dalam
Penulis
mengucapkan
kasih pada
Larutan
Material ITB.
Elektrolit
Jenuh
Karbon Dioksida. Skripsi, UPI, Referensi [1].
25-28.(2010)
Bundjali, B., Perilaku dan Inhibisi
[6].
Fatmawati..
2-fenil-4,5-di(2-
piridil)imidazole,
Buffer
2-fenil-4,5-
Asetat, Bikarbonat – CO2,
di(2-piridil)oksazol, dan 2-(2-
Disertasi , ITB.[2005]
hidroksifenil)-4,5-di(2 piridil)imidazole
[2] Sunarya, Yayan. Mekanisme dan
Sebagai
Efisiensi Inhibisi Sistein Pada
Inhibitor Korosi Pada Baja
Korosi Baja Karbon Dalam
Karbon. Tesis, ITB.(2009)
Larutan
Elektrolit
Karbon
Dioksida.
Januh
[7]. Sastri, V.S., Corrosion Inhibitor
Disertasi
Principles and Aplication, John Wiley
Program Doktor, ITB.(2008) [3].
Iis
Sintesis
Korosi Baja Karbon
dalam Larutan
Munazim,
Bundjali,
B.,
Termodinamika
dan Kinetika
Korosi
Teknik-Teknik
serta
Pengukuran Laju Korosi, Diktat
[4]. Fitriasih, Sangya. Studi Inhibisi Korosi Baja 304 Dalam Hcl 2 M Inhibitor
[8].
Atkins, P. W. Kimia Fisika Jilid
2.
Jakarta:
Erlangga.(1996) [9]. Wahyuningrum, D., Sintesis
Kuliah, ITB.(2000)
Dengan
& Sons Ltd.(1998)
Tinjauan
Campuran
Senyawa
Turunan
Imidazol
dan Penentutuan
Aktifitas
Inhibisi
Asam Lemak Hasil Hidrolisa
Korosinya pada Permukaan
Minyak
Baja Karbon, Disertasi,
Biji
Jurusan
Kapuk.
Kimia
Fakultas
ITB.(2008)
dan
Ilmu
[10]. Sukarta, I Nyoman. Adsorpsi
Alam
Institut
Ion Cr3+ Oleh Serbuk Gergaji
Sepuluh
Kayu Albizia (Albizia Falcata):
Matematika Pengetahuan
Jurnal,
Teknologi Nopember.(2010)
Studi Pengembangan Bahan 193
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
Alternatif
Penjerap
Logam
Limbah
Berat.
[16].
Tesis,
Karbon
Engineering
dalam
Lingkungan Air Sadah. Tesis,
H.C.K.,
Series, Leonard
Hill.[1966] [17].
ITB.
Bundjali, B., Konstruksi diagram
Takasaki, S., Yamada, Y.,
baja
potensial-pH untuk
karbon
dalam
Buffer
Effects of temperature and
Asetat secara potensiodinamik
aggressive anions
eksperimental, J. Matematika
on corrosion of carbon steel
dan
in
potable
water,
Corros
Sci ,49, 240-247. (2007) [13].
Ison,
Waters, Chemical and Process
[11]. Sudiarti, Tety. 2008. Korosi
[12].
G.,
Corrosion and Its Prevention in
IPB.(2008)
Baja
Butler,
Larson,
E.,
Laboratory
Skold,
studies
[18].
Sains, 9, 307-312.(2004) Surdia, T., Saito, S.,
Pengetahuan R.V.,
relating
mineral quality of
Bahan Teknik,
Departemen
Mesin,
ITB.(1984) [19]. Bentiss, F., Bouanis, M.,
water to corrosion of steel and
Mernari,
cast iron, Corrosion, 14, 285-
Vezin,
288.(1958)
Understanding the adsorption
[14]. El Achouri, M., Infante, M.R., Izquierdo, some
F., Synthesis cationic
of
of
B.,Traisnel, H.,
Lagrene,
4H-
M., M.,
1,2,4-triazole
derivatives
on
mildsteel
gemini
surface in molar hidrochloric
surfactants and their inhibitive
acid, Apllied Surface Sci,
effect on iron corrosion in
253 ,3696-3704 (2007)
hydrochloric
[20]. West, J.M., (1980), Basic
acid medium, Corros Sci, 43,
Corrosion
and
19-35.(2001)
Second
Edition,
[15].Trethewey, K.R., Chamberlain, J., Korosi untuk Mahasiswa
Oxidation, Ellis
Horwood Limited. [21]. Ergun,U., The inhibitory effect
Sains dan
of bis- 2,6(3,5
Rekayasa, Gramedia Pustaka
dimethylpyrazolyl) pyridine on
Utama.(1991)
the corrosion behavior of mild steel in HCl solution, Materials 194
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
Chem and Phys, 30, 30-
[20].
30.(2008). [21]. Fuchs, R., Inhibitory effect of
Lukomska, A.,Smolin, S., Sobkowski,
J.,
thiourea
monocrystalline
on
Adsorption
non ionic surfactants of the
copper
triton-x series on the corrosion
Acta, 46, 3111-3117 .(2001)
of carbon steel in sulphuric
The
-4981. (2007)
influence of thiourea on
kinetic
[22]. Deyab, M.A., Helal, A., Fouda, Effect
of
parameters on the
cathodic and anodic reaction at
cationic
different
metals
surfactant and in organic anions
solution, Chim
on
00066- 7.[1996]
the
Chim
[26]. Stankovi,Z.D., Vukovic, M.,
acid, Chim Acta, 52, 4974
A.S.,
Electrodes,
electrochemical
in
H2SO4
Acta, 4686,
behavior of carbon steel in
[27]. Antonia, E., Peyerimhoff, S.D.,
formation in formation water,
On the relationship between
Corros Sci, 49,
corrosion inhibiting effect and
2315-2328.
(2007)
molecular structure, chim Acta,
[23]. Abdallah, M., Helal, A., Fouda, A.S.,
Aminopyrimidine
47,1365- 1371.[2002] [28].
Jovancicevic,V., Ahn, Y.S.,
derivatives as inhibitor for
Dougherti,J.,
corrosion of 1018 carbon steel
inhibition
nitric acid
containing organic compounds,
solution,
Corros
Sci, 48,1639-1654. (2006)
corrosion by sulfur-
Paper, NACE.(2000)
[24].Reffass, M., Sabot, R., Savall, C.,
CO2
Jeannin. M., Localised
[29]. Chikh, Z.A, Electrochemical and
analytical study of
corrosion of carbon steel in
corrosion
NaHCO3/ NaCl , Corros
steel in HCl medium by 1,12-
Sci,
48, 726-728.(2006)
inhibition on carbon
bis(1,2,4,triazoly)dodecane,
[25]. Chetoutani, A., Inhibition of
Corros Sci, 47, 447–459.(2005)
pure iron by new synthesized
[30]. Gao, B., Zhang, X., Sheng, Y.,
tripyrazole derivatives in HCl
Studies
on
preparing
and
solution, Corros Sci, 48,2987-
corrosion inhibition behaviour of
2997.(2006)
quaternized
polyethyleneimine
for low carbon steel in sulfuric 195
ISSN 1979-8911
Edisi Juni 2017 Volume X No. 2
acid, Materials Chem and Phys, 108, 375–381.(2008) [31]. Hamman, C.H., Hamnet, A., Vielstich,
W., Electrochemistry,
Wiley- VCH.(1997) [32].
Piron,
D.J.,
The
Electrochemistry of Corrosion, NACE. [33]. Jiang, X., Zheng Y. G., Qu, D.R., Ke, W., (2006), Effect of calcium
ions
corrosion
on
and
pitting inhibition
performance in CO2 corrosion of N80 steel, Corros Sci, 48, 3091-3108.(1991) [34]. Ernst, P., Newman, R.C., Explanation of the effect of high chloride on
the
concentration
critical
pitting
temperature of stainless steel, Corros
Sci, 49, 3705-
3715.(2007)
Tety Sudiarti Chemistry Department, Faculty of Science and Technology UIN Sunan Gunung Djati Bandung
[email protected]
196