A
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PENGKAJIAN ATAS SISTEM PEMBAYARAN ANGGARAN BELANJA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENURUT KEPPRES NO. 29 TAHUN 1984 DAN KEPMEN NO. 217/KM K. 03/1990 DITINJAU DARI SUDUT PENGENDALIAN INTERN
S K R IP S I D1AJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM M E M FE ti& E H GELAR SARJANA EKONOMK JURUSAN AKUNTANSI
A -Z049 /$%'
DIAJUKAN OLEH RACHMAD SURYO ADIKENCONO No. Pokok : 048812913
KEPADA FAKULTAS EKONOMI UN1VERSITAS AIRLANGGA S U R A B A Y A
1995
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
S K R I P S I
PENGKAJIAN ATAS SISTEM PEMBAYARAN ANGGARAN BELANJA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENURUT KEPPRES NO. 29 TAHUN 1984 DAN KEPMEN NO. 217/KMK.03/1990 DITINJAU DARI SUDUT PENGENDALIAN INTERN
DIAJUKAN OLEH : RACHMAD S ADIKENCONO No. Pokok: 048812913
TELAH DISETUJUI DAN DITERIMA DENGAN BAIK OLEH :
DOSEN PEMBIMBING,
DRA. ERlHA SUDARYrfTI. AK. MACC
TANGGAL 2.1
Jf r __ _
KETUA JURUSAN,
DRA. HARIATI HAMZENS. AK
SKRIPSI
TANGGAL
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Surabaya
:
Jl.I?.?".."’.
......
Telah disetujui dan siap diuji
Dosen Pembimbing,
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA PEHGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu'alaikum Wr. W b . Alhamdulillah, segala puji syukur kami kehadirat
panjatkan
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
hidayah-Nya,
sehingga
penulis
dapat
dan
menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk syarat
dalam mencapai gelar Sarjana Ekononi
memenuhi Akuntansi
Universitas Airlangga Surabaya. Penulis
menyadari bahwa penyusunan
skripsi
ini
jauh dari sempurna dan tidak terlepas dari keterbatasan dan kekurangan, sehingga dengan besar hati penulis akan menerima
kritik dan saran untuk
kesempurnaan
skripsi
ini. Pada sampaikan
kesempatan terina
kasih
ini pula, kepada
tidak
lupa
berbagai
penulis
pihak
yang
membantu penulis, terutama kepada : 1. Ibu
Dra.
Ec.
Hariati Hamzens,
Ak.
selaku
Ketua
selaku
dosen
Jurusan Akuntansi. 2. Ibu
Dra.
pembimbing
Erina Sudaryati, Ak. MAcc. atas
bimbingan
dan
pengarahan
kepada
penulis selama penulisan skripsi ini.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3. Bapak
dan
dorongan
Ibu
tercinta yang
moril
selama
dan materiil
yang
ini
memberi
sangat
penulis
butuhkan. 4. Bapak
Julian
Nurpatria
Serang,
SE,
Ak.
selaku
konsultan pada BAKUN Departemen Keuangan RI dan para karyawan BAKUN yang telah memberi bantuan penjelasan dan
bahan-bahan
yang
dibutuhkan
penulis
untuk
menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak
Dekan,
pengajar
Pembantu
Fakultas
khususnya
Dekan
Ekonomi
dan
seluruh
Universitas
staf
Airlangga
Jurusan Akuntansi atas dedikasinya
dalam
memberikan ilmu kepada penulis. 6. Mr.
Philip
David C. Collins,
Mr.
Gordon
Matthew
Summer,
serta teman-temanku, Anna,
Bambang,
Dean,
Hengky,
Ismail, Jojok, Kiki, Linda,
Teguh,
Trisha
dan
lain-lain atas semangat dan
persahabatan
yang
telah diberikan selama ini. 7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
satu-
persatu yang telah membantu selama penulisan skripsi in i. Semoga
amal
saudaraku
dan
bantuan
mendapat
bapak,
balasan
ibu
dan
dari-Nya.
saudaraAmien
Ya
Robbalalamien.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Akhirnya, penulis nengharapkan senoga skripsi ini bernanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Wa billahit taufiq wal hidayah. Wassalamualaikum Wr. Wb. Surabaya, Juli 1995 Penulis
in
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR ISI
Hal. KATA PENGANTAR.....................................
i
DAFTAR ISI.........................................
iv
DAFTAR BAGAN.......................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN.................................... viii
: PENDAHULUAN..............................
1
1.1. Latar Belakang................................
1
1.2. Perumusan Masalah....... .....................
5
1.3. Tujuan Penelitian.............................
5
1.4. Manfaat Penelitian............................
6
1.5. Sistematika Penulisan Skripsi................
6
BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA.........................
9
2.1. Landasan Teori................................
9
BAB I
2.1.1. Pengertian dan Tujuan Sistem Pengendalian Intern....................
9
2.1.2. Prinsip dan Ukuran Pengendalian Intern.................................
14
2.1.3. Pelaporan dan Kualitas Informasi yang Diperlukan oleh Pengendalian Intern....
25
IV
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2.1.4. Pengendalian Intern dalam Pengeluaran Kas........................
32
2.2. Hipotesis.....................................
35
2.3. Metode Penelitian.............................
36
2.3.1. Definisi Qperasional..................
36
2.3.2. Jenis dan Sumber Data.................
36
2.3.3. Prosedur Pengumpulan Data.............
37
2.3.4. Teknik Analisis........................
37
BAB III : A N
A L I S I S ..................'.......
39
3.1. Gambaran Umum.................................
39
3.1.1. Struktur Organisasi Departemen Keuangan...............................
39
3.1.2. Dasar Hukum dan Pengurusan Keuangan Negara.................................
50
3.1.3. Siklus Anggaran Keuangan Negara Republik Indonesia....................
55
3.1.4. Pelaksanaan Tugas Ordonatur di Bidang Pengeluaran..................... 3.2. Pembahasan....................................
60 65
3.2.1. Mekanisme Pembayaran Anggaran Belanja Negara Menurut KEPPRES No. 29 Tahun 1984 (Sistem Lama)..........................
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
65
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3.2.2. Mekanisme Pembayaran Anggaran Belanja Negara Menurut KEPMEN No. 217/KMK.03/1990 (Sistem Baru)..........................
75
3.2.3. Telaah Mengenai Mekanisme Pembayaran Negara Menurut Sistem Lama dan
BAB IV
Sistem Baru............................
87
: KESIMPULAN DAN SARAN.....................
99
4.1. Kesimpulan....................................
99
4.2. Saran..........................................
101
DAFTAR PUSTAKA.....................................
102
VI
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR BAGAN
Nomor :
Hal.
2.1. Relationship of Conrol Principles and Objectives and Application of Control Objectives............................
15
3.1. Bagan Alir Siklus APBN........................
61
3.2. Jangka Waktu Daur APBN........................
62
3.3. Bagan Alir Pelaksanaan Pembay&ran Sistem Lama...................................
71
3.4. Bagan Alir Pelaksanaan Pembayaran Sistem Baru...................................
83
3.5. Perbedaan Sistem Lama dengan Sistem Baru.....
98
»'U
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR LAMPIRAN
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 2 17/KMK.03/1990 Tentang Mekanisme Pembayaran dalam Melaksanakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara...............................
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
104
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Hasalah Peningkatan negara-negara terkecuali
kegiatan ekonomi dan pembangunan yang
sedang
Indonesia,
berkembang,
merupakan
usaha
nasional
serta
tidak
yang
dilaksanakan guna meningkatkan produksi dan meningkatkan taraf hidup
di
harus
pendapatan bangsa
atau
penduduknya. Kegiatan ekonomi dan pembangunan harus tujuan
yang
menerus
jelas serta
dan
dilaksanakan
berkesinambungan.
mempunyai
secara
Tujuan
itu
teruskenudian
diuraikan dalam sasaran-sasaran yang ingin dicapai pelaksanaannya rencana
diformulasikan
pembangunan
di
dalam
segala
bentuk
bidang,
dan
rencana-
baik
jangka
pendek maupun jangka panjang. Para pengelola dan pelaksana kegiatan ekonomi dan pembangunan baik pemerintah maupun lembaga-lembaga atau anggota-anggota seharusnya ekonomi dihitung
masyarakat
mengharapkan
dan
pada
agar
pembangunan
unumnya,
hasil-hasil
yang
sudah kegiatan
dilaksanakan
dan diukur dengan baik. Dengan demikian
pengelola pembangunan
dan
masyarakat dan
kegiatan
dapat
menilai
dapat para
hasil-hasil
usahanya pada setiap tahap
l
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2
atau
periode
perencanaan
tertentu.
perabangunan dan
berikutnya kondisi,
waktu
demikian
kegiatan-kegiatan
dapat diperbaiki atau kesempatan
Dengan
usaha
ditingkatkan
dan tujuan tertentu
sesuai
yang
hendak
dicapai. Pemerintah yang
sangat
adalah suatu organisasi dengan
besar dengan
meliputi suatu negara. harus
karena
untuk
kepada
dana
masyarakat melalui
itu pemerintah memerlukan pelaporan
lingkup
pengelolaan
Sebagai pengelola,
mempertanggungjawabkan
dikelolanya
guna
ruang
pemerintah
(fund)
yang
DPR/MPR.
Oleh
mekanisme
kegiatannya serta sebagai
mengamankan
harta
negara
dan
mengelola dana. Demi
tersebut
pemerintah
untuk
mekanisme
akuntansi
tercapainya
dituntut
alat
menjamin pemecintah
tujuan-tujuan
untuk
yang sekaligus
akuntansi suatu
dilaksanakannya kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam
skala
menciptakan
berperan
sebagai
sistem pengendalian intern yang efisien dan efektif. Pada alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa tujuan Negara Republik
Indonesia
adalah untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa
menuju masyarakat adil
dan
makmur.
Dengan berpedoman pada alinea keempat itu, MPR menyusun Garis-garis
Besar
waktu
tahun dan
SKRIPSI
lima
Haluan Negara (GBHN) pelaksanaanya
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
untuk
dijabarkan
jangka oleh
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3
pemerintah dalam bentuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Untuk GBHN,
untuk setiap tahun. mencapai apa yang telah
pemerintah
harus
digariskan
mempunyai
sumber
dalam
dana
memadai, baik itu berasal dari pendapatan dalam
yang negeri
maupun pinjaman dari luar negeri. Ini berarti, di
satu
pihak
sumber
lain
pihak
penggunaannya
dan jumlahnya sangat terbatas, tidak terbatas. Oleh
di
karena
pemerintah harus selalu memikirkan bagaimana
itu
mengelola
dan mengalokasikan dana yang terbatas itu seefisien dan seefektif mungkin. Penggunaan bukanlah
secara
efisien
pekerjaan mudah. Hal ini
banyaknya
alternatif
dilaksanakan untuk
dana
serta
mengelola
yang
semakin
dan
efektif
disebabkan
harus
dipilih
kompleksnya
dan mengawasi dana
semakin untuk
administrasi
yang
dikeluarkan
untuk membiayai alternatif yang terpilih. Presiden Menteri
sebagai
kepala
pettierintahan
menunjuk
Keuangan sebagai ordonatur. Ini berarti
apabila penguasa-penguasa lain mengambil tindakan membawa
akibat pengeluaran uang negara harus
bahwa yang
mendapat
persetujuan Menteri Keuangan terlebih dahulu. Henteri
Keuangan
sebagai
ordonatur
Direktur
Jenderal
SKRIPSI
dalam
menjalankan
mendelegasikan
fungsinya
wewenangnya
Anggaran. Dalam
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
prakteknya,
kepada tugas
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4
tersebut
dilaksanakan oleh Kantor
Perbendaharaan
dan
Kas Negara (KPKN). Jelaslah bidang
bahwa
wewenang
pengeluaran
uang
Menteri
sangat
Keuangan
besar.
di
Apabila
prosedur/mekanisme pengeluaran uang itu tidak berfungsi sebagai sistem pengendalian maka
dapat
yang
yang efisien dan
dipastikan akan terjadi
tidak
pemrosesan
semestinya.
Selain
efektif,
pengeluaran
itu
akan
pengeluaran uang yang memakan
uang
terjadi
waktu
lama,
sehingga dapat mempengaruhi kelancaran pembangunan. Sebagai pengeluaran
untuk
menciptakan
mekanisme
uang negara yang berfungsi sebagai
pengendalian standar
usaha
intern yang mampu
efisiensi
Keuangan
dan
mengikuti
efektivitas,
mengeluarkan
Surat
sistem
peningkatan
maka
Menteri
Keputusan
Nomor
217/KMK.03/1990 tanggal 22 Pebruari 1990 (Sistem
baru)
tentang Mekanisme Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan
Mekanisme Indonesia
Belanja
Pembayaran
Negara, Anggaran
untuk
melengkapi
Belanja
menurut KEPPRES Nomor 29 tahun 1984
Republik (Sistem
lama). Dalam
kesempatan
ini
penulis
ingin
meneliti
apakah dalam upaya mewujudkan pengendalian intern lebih
baik,
sistem
baru
tersebut
mampu
yang
berfungsi
sebagai penjabaran dan kelengkapan pada sistem lama.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5
1.2. Perumusan Masalah Dari
latar
sebelumnya, "Apakah
belakang
masalah
penjabaran
pembayaran sesuai
anggaran belanja
Indonesia menurut KEPMEN No.
sebagai
dan
menurut
dan
dijabarkan
timbul masalah yang akan diteliti yaitu
mekanisme pembayaran
Republik
yang
dapat
kelengkapan
KEPPRES No. 29 meningkatkan
:
negara
217/KMK.03/1990 pada
Tahun
mekanisme 1984
pengendalian
sudah intern
terhadap mekanisme tersebut?"
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai latar
berdasarkan
belakang masalah dan perumusan masalah
di
atas
adalah : 1. Berusaha untuk mengetahui sistem pengendalian intern yang baik, berguna dan be'rmanfaat secara luas dapat
diterapkan dalam mekanisme
pengeluaran
untuk uang
negara. 2. Berusaha
untuk
mengetahui
apakah
pembayaran APBN yang baru lebih mendukung dan
efektivitas
anggaran
dalam
belanja
.negara
pelaksanaan ditinjau
mekanisme efisiensi pembayaran dari
segi
pengendalian intern.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6
1.4. Manfaat Penelitian Manfaat mekanisme KEPPRES
yang
diharapkan
dari
pembayaran anggaran belanja No.
29
tahun
1984
pengkajian negara
dan
atas
menurut
KEPMEN
No.
217/KMK.03/1990, adalah : 1. Sebagai
masukan
bagi para
pejabat
di
Departemen
Keuangan dalam melaksanakan pengendalian intern yang lebih
baik
pembayaran
sebagaimana diharapkan uang
negara yang baru,
oleh
mekanisme
sehingga
dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak, baik pihak yang memproses
pengeluaran
uang
negara,
pihak
yang
menerima dan menggunakannya, serta bagi negara. 2. Untuk
menerapkan
teori-teori
yang
telah
pelajari selama di bangku kuliah khususnya
penulis mengenai
pengendalian intern. 3. Hasil ‘ penelitian merangsang
dapat
memberi
pihak lain untuk
informasi
mengadakan
atau
penelitian
lebih lanjut.
1.5. Sistenatika Penulisan Skripsi Sistematika .penulisan skripsi ini adalah
sebagai
berikut : Bab mengenai
I : Pendahuluan. Dalam bab ini akan latar
belakang masalah,
perumusan
dibahas masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7
penulisan skripsi. Bab
II : Tinjauan Pustaka. Bab ini terdiri
tiga sub bab yaitu : (1) Landasan Teori, akan teori-teori
yang
erat kaitannya
dari
membahas
dengan
pengendalian
intern yaitu pengertian dan tujuan sistem
pengendalian
intern,
prinsip
dan
tujuan
pengendalian
prosedur
pengeluaran kas serta sistem
intern,
informasi
yang
diperlukan oleh pengendalian intern, (2) Hipotesis, (3) Metode Penelitian. Bab III : Analisis. Bab ini terdiri dari dua bab
yaitu
:
organisasi
dengan
dasar
tugas
menjadikan pandang
anggaran
ordonatur
Bab
landasan
untuk
ini
berisi
negara
lama),
mekanisme
menurut
KEPMEN
struktur hukum
pada
bidang pengujian
teori
sebagai
mengadakan mekanisme
studi
pembayaran
pembayaran No.
dan
keuangan
di
belanja negara menurut KEPPRES No.
(sistem
belanja
berisi
(2) Pembahasan, ditujukan
perbandingan.
1984
keuangan,
pelaksanaan
ukuran/sudut
anggaran
Umum,
keuangan negara, siklus
pengeluaran hipotesa
G-ambaran
departeraen
pengurusan negara,
(1)
sub
29
tahun
anggaran
217/KMK.03/1990
(sistem baru), telaah mengenai kedua sistem dari
sudut
pengendalian intern.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
fl
Bab
IV
: Kesimpulan dan Saran. Bab
ini
berisi
kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pembahasan dan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat di masa mendatang.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB II TIHJAUAH PUSTAKA
2.1. LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian dan Tujuan Sisten Pengendalian Intern Organisasi kegiatan
ekonominya
komersial
menjadi
dengan
(profit)
dua
menurut
yaitu : organisasi
dan organisasi dengan
Organisasi laba
dibagi
motif
motif komersial
yang layak, sedangkan
sifat
dengan
motif
non-komersial.
bertujuan
mencari
organisasi
non-
komersial tidak mengejar laba semata-mata tetapi
lebih
banyak untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan
umum.
Termasuk dalam jenis yang kedua ini adalah
pemerintah,
lembaga keagamaan, lembaga amal, lembaga kesehatan
dan
kesejahteraan dan sebagainya. Apapun memerlukan
bentuknya,
setiap
organisasi
pengawasan/pengendalian
(controls).
akan Tanpa
pengendalian semua organisasi akan sulit mempertahankan kegiatannya mencapai
pada tujuan.
organisasi
arah
yang
telah
Pengendalian
(external
ditetapkan
berasal
controls)
yang
dari
untuk luar
dilakukan
masyarakat atau pemerintah di lingkungan organisasi dan dari
dalam
organisasi
(internal
controls)
yang
dilakukan oleh manajemen.
9
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10
Pengendalian
intern
bisa
juga
diartikan
pengendalian manajemen, seperti dikatakan John F. Nash: "Internal controls form part of the broader group of controls known as management controls. Management control covers the whole of the organization 's activities and ensure that management's wishes are carried out. ' Pada tahun 1949, AICPA menyatakan suatu mengenai
pengendalian
intern,
yang
definisi
esensinya
tetap
bertahan hingga kini : "Internal control comprises the plan of organization and all of the coordinated methods and measures adopted within a business to: safeguards its assets, check the accuracy and reliability of its accounting data, promote operational efficiency, and encourage adherence to prescribed managerial policies. Jadi, organisasi ukuran
pengendalian dan
intern
semua metode
meliputi
yang
rencana
terkoordinasi
yang dipakai dalam usaha untuk mencapai
dan
tujuan
pengendalian intern sebagai berikut : 1. Mengamankan
harta
organisasi
(Safeguarding
the
organization 's assets') . Harta peusahaan
berwujud
yang
terdapat
dalam
dapat dicari, disalahgunakan
atau
suatu rusak
^ Nash, John F., Accounting Information Systems. Second_ Edition. PWS-KENT Publishing Company, Boston, Massachusetts* 1989, hal. 396 ^Committee on Auditing Procedures, Elements of a Coordinated System and Its Importance to Management and the Independent .Public .Accountant. AICPA, New York, 1949.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
u
dengan
tiba-tiba
jika
tidak
dilindungi
dengan
pengendalian yang memadai. Hal tersebut juga terjadi terhadap harta yang tidak berwujud, seperti piutang, dokumen
penting
pemerintah), besar
(misalnya kontrak
dan
(
buku
terhadap harta
dan
tertentu dirasakan semakin
menjadi penting
setelah munculnya sistem komputer. jumlah
besar yang tersimpan
seperti
pita
dengan
berbagai catatan lainnya
dan jurnal). Pengamanan
catatan
rahasia
Informasi
dalam
magnetik
dapat
dalam
media
komputer
rusak
apabila
pengamanannya tidak dilakukan secara memadai. 2. Menyediakan
data
(Preserving
the
yang dapat dipercaya accuracy and
dan
reliability
akurat of
the
accounting data). Manajemen untuk
harus mendapatkan informasi
digunakan
Bermaeam-maeam pengambilan dikenakan
dalam
menjalankan
informasi
dapat
keputusan,
yang
operasinya.
digunakan
misalnya
terhadap suatu produk
tepat
harga
didasarkan
dalam yang pada
informasi biaya produksi. 3. Meningkatkan
efisiensi
operasional
(Promoting
operational efficiency). Pengendalian untuk
menghindari
mencegah
SKRIPSI
dalam
suatu
organisasi
pekerjaan
pemborosan
di
semua
ganda aspek
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
dimaksudkan
(overlapping), bisnis,
dan
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12
menghindari
berbagai bentuk penggunaan sumber
daya
yang tidak efisien. 4. Mendorong
ditaatinya
kebijakan
manajemen
(Encouraging compliance with management policy). Manajemen menetapkan prosedur-prosedur dan peraturan
sebagai
perusahaan.
sarana
Dengan
adanya
intern akan memberikan prosedur
dan
ditetapkan
untuk
mencapai
sistem
tujuan
pengendalian
keyakinan yang rasional agar
berbagai
akan
berbagai
peraturan
dipatuhi
atau
yang
telah
diikuti
oleh
karyawan organisasi yang bersangkutan. Di
samping
itu
Arens
mengemukakan
beberapa
tujuan pengendalian intern yang lebih terperinci : -
Transaks yang dicatat adalah sah; Transaks diotorisasi sebagaimana mestinya; Transaksi yang ada sudah dicatat; Transaksi dinilai sebagaimana mestinya; Transaksi diklassifikasikan dengan benar; Transaksi dicatat pada waktu yang tepat; Transaksi dicatat pada buku tambahan dan serta diikhtisarkan dengan benar. ' Secara
menjadi yang dan
tradisional
pengendalian
pengendalian akuntansi
(accounting
pada prinsipnya berkaitan dengan kedua,
dan
pengendalian
controls)
yang
intern
tujuan
dibagi
controls) pertama
administratif
terutama
berkaitan
^ A l v i n A. Arens dan James K. Loebbecke, Auditing z__ Suatu__Pendekatan Terpadu ^_Edisi Ketiga. Jilid I, terjemahan, Penerbit Erlangga, Jakarta 1990, hal. 273.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13
dengan tujuan ketiga dan keempat. Definisi
lebih
lanjut dari
kedua
pengendalian
tersebut dinyatakan sebagai berikut : "Administrative control includes, but not limited to, the plan of organization and the procedures and records that are concerned with the decision processes leading to management's authorization of transactions. Such authorization is a management 's function directly associated with the responsibility for achieving the objectives of the organization and is the starting point for establishing accounting control of transactions. . . Accounting___control comprises the •plan of organization and the procedures and records that are concerned with the safeguarding of assets and the reliability of financial records and consequently are designed to provide reasonable assurance that : (a) Transactions are executed in accordance with management's general or specific aothorization. (b) Transactions are recorded as necessary.... (c) Access to assets is permitted only in accordance with management's authorization. (d) The recorded accountability for assets is compared with existing assets. ... Seiring
dengan
terkomputerisasi Data
pula
controls)
dan
controls) on
atau dikenal dengan
Processing)
dibedakan
controls, maka
menjadi
sistem EDP
(Electronic
pengendalian
pengendalian
pengendalian
informasi
umum
terapan
Standards) no. 3 : relate
to
all
EDP
“Some
intern (general
(application
sebagaimana dinyatakan dalam SAS
Auditing
procedures
berkembangnya
(Statement
EDP
control
activities
(general
4 ^AICPA Professional Standards. Commerce Clearing House, New York, 1981, vol. 1, AU sec. 320.27.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14
controls)
and
some related to a
spesific
accounting
task such as preparation of account listing or
payroll
(application control) Berbagai menyulitkan
klasifikasi
pengendalian masalah
penggolongan
atas
tepat
kadang atas
individu dan mengaburkan
yang
yang
tepat
dari
berupa suatu sistem
bisa
pengukuran
perhatian
sesungguhnya. Organisasi
paduan/kombinasi pengendalian
yang
di
harus
berbagai
pada
memilih prosedur
pengendalian
intern
yang sesuai dengan tujuan pengendalian yang diperlukan.
2.1.2. Prinsip dan Ukuran Pengendalian Intern Pengendalian intern diterapkan untuk berbagai
resiko
disebabkan
dalam
aktivitas
mengimbangi
organisasi,
oleh kesalahan manusia (human
baik
error)
atau
pelanggaran yang disengaja (intentional irregularities) termasuk dan
penggelapan (embezzlement), penipuan
sabotase.
dilarang
Irregularity
oleh
adalah
kebijaksanaan
aktivitas perusahaan
(fraud) yang dan
hukum/peraturan yang berlaku. Sistem diperlukan raencapai
pengendalian intern yang untuk
tingkat
melindungi ukuran
sistem
efektif
sangat
akuntansi
untuk
pengendalian
yang
dapat
5) Ibid. . AU sec 321.06-8
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15
diterima akuntansi yang
atas seluruh harta
organisasi.
Pengendalian
intern bertujuan untuk menyajikan
beralasan,
tapi
bukan
absolut,
kepastian
bahwa
harta
organisasi terjaga dari penggunaan atau perlakuan tidak
semestinya
dipercaya
untuk
dan bahwa data-data digunakan
dalam
keuangan
penyusunan
yang dapat
laporan
keuangan. Hubungan
antara
resiko,
prinsip
pengendalian,
tujuan pengendalian dan ukuran pengendalian tampak pada bagan berikut : BAGAN 2.1. RELATIONSHIP OF CONTROL PRINCIPLES AND OBJECTIVES AND APPLICATION OF CONTROL OBJECTIVES RISK v
Management's responsibility
Auditor's responsibility
Sumber : Nash, John F., Accounting Information_Systerns. Second .Edition. PWS-KENT Publishing Company, Boston, Massachusetts, 1989, hal. 415
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16
Resiko prinsip
adalah masalah yang
dihadapi,
dan tujuan pengendalian menunjukkan
diperlukan
untuk
pengendalian
mengatasi masalah
mewakili
apa
yang
sedangkan apa
tersebut.
dapat
yang
Ukuran
(atau
telah)
dilakukan. Berikut
ini adalah prinsip-prinsip
pengendalian
intern akuntansi yang mencerminkan filosofi umum
dalam
profesi akuntansi : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Control environment. Authorizations. Incompatible duties and responsbilities. Classification of information. Transaction processing. Accuracy of data. Error correction. Systems security. Security of data. Systems development. Documentation. Physical safeguarding of resources. ' 1.
Manajemen
Lingkungan pengendalian (Control environment). melalui
kebijaksanaan,
prosedur
dan
aktivitasnya harus memelihara lingkungan
berorganisasi
yang
dan
memberikan pengawasan yang efektif
kondusif
terhadap sistem pengendalian. Tanggung lingkungan
jawab untuk menetapkan
pengendalian
yang memadai
dan harus
memelihara diterima
pada tingkat tertinggi dalam organisasi. Semua personil ^The Auditor's Study and Evaluation of__ Internal Control in EDP Systems. American Institute of Certified Public Accountants, New York, 1977
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17
harus
memahami
pentingnya
pengendalian
intern
dan
kepatuhan pada prosedur pengendalian. Manajemen
harus
menetapkan
kebijaksanaan
personalia dan prosedur rekrutmen, pelatihan, dan
penempatan
karyawan
yang
layak
evaluasi
agar
dapat
memperkecil resiko pada tanggung jawab tiap individu. Manajemen berkaitan
harus
dengan
sikap
menetapkan karyawan
kebijaksanaan
untuk
mengurangi
aktivitas yang tidak mendukung pengendalian. Untuk perlu
juga
adanya prosedur-prosedur
itu
yang’ dijabarkan
dengan baik dalam menangani pelanggaran. 2.
Otorisasi
menetapkan
prosedur
pengadaan
dan
mengkomunikasikan
(Authorization).
otorisasi
dan
pelaksanaan
Manajemen
kriteria
untuk
transaksi
dan
syarat-syaratnya pada personil
perlu
yang
terkait. 1. Jumlah,
waktu
dan kondisi
semua
transaksi
harus
diotorisasi agar sesuai harapan manajemen. 2. Pembelian
dan
penempatan
harta
harus
disetujui
manaj emen. 3. Bagian
pemrosesan
data
dilarang
mengadakan
atau
meng-otorisasi suatu transaksi. 4. Pembatasan
individu yang mempunyai akses ke
daerah
pemrosesan data atau fasilitas komputer. 5. Sistem
SKRIPSI
dan
prosedur secara manual
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
harus
tertulis
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18
untuk
semua
operasi komputer
dan
marapu
memproses
transaksi bagi kepentingan manajemen. 6. Hanya
masukan yang layak dan disetujui secara
umum
maupun khusus oleh manajemen yang boleh diproses. 3.
Pemisahan
tugas
dan
tanggung
jawab
(incompatible duties and responsibilities). Tugas-tugas dan
tanggungjawab harus diatur sedemikian
rupa
untuk
raeminimalkan kesempatan seseorang dalam melakukan menyembunyikan pengendalian
kesalahan intern
maupun
yang baik
pelanggaran. seharusnya
atau Sistem
mengadakan
pemisahan antara : 1. Fungsi otorisasi dengan fungsi pencatatan transaksi. 2. Fungsi
penyimpanan
dan
pemeliharaan
antara
sumberdaya organisasi dengan catatan akuntansinya. 3. Fungsi
pemrosesan
data
dengan
fungsi
pengawasan
dan pengembangan
penggunaan
data. 4. Fungsi
sistem
dengan
fungsi pelaksanaannya. 4.
Klasifikasi
infornasi
(classification
information). Manajemen harus menetapkan suatu dan
kriteria
informasi melalui harus
tabel
untuk
paling memenuhi akuntansi
atau
yang
diterima
rencana
mengklasifikasikan kebutuhan
organisasi
semacamnya.
Transaksi
diklasifikasikan guna pelaporan
akuntansi
SKRIPSI
yang
tertentu
of
secara
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
umum
sesuai dan
prinsip harapan
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19
manaj emen. 5. Penrosesan transaksi ( transaction processing). Manajemen
perlu
pencatatan
menetapkan
dan
dan
mengawasi
pemrosesan
prosedur
transaksi
serta
mengkomunikasikannya kepada para personil yang
terkait
dengan tujuan : 1. Memenuhi kebutuhan manajemen. 2. Untuk pelaporan kejadian ekonomi yang penting. 3. Untuk
pengakuan,
klasifikasi,
dan
peringkasan
transaksi. 4. Untuk
memastikan
bahwa
senua
transaksi
yang
diijinkan hanya diproses satu kali. 5. Agar
data
waktu
transaksi dapat seoara layak
dicatat dalam buku besar, buku
dan
tepat
pembantu
dan
file utama lainnya. 6. Agar pelaporan dapat disiapkan secara akurat, segera dan
konsisten
serta
secara
seimbang
menyajikan
informasi yang diperlukan. 6. operasi
Akurasi harus
keakuratan
of
data).
secara
periodik
melakukan
yang
disimpan
dan
Prosedur verifikasi
laporan
yang
dihasilkan dari data tersebut. Secara kontinyu
auditor
intern
data
data (accuracy
atau kelompok independen lain dalam
perlu me-review dan menguji aktivitas proses Output
SKRIPSI
organisasi komputer.
harus diperiksa, diuji dan dibandingkan
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
dengan
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20
input, pemrosesan input dan dokumen-dokumen asal. Sistem yang ada harus mengandung jalur audit yang menunjukkan
dengan
penyajian,
jelas
langkah-langkah
proses
waktu, personil yang bertanggungjawab
atas
proses tersebut dan hasil-hasil operasi pemrosesan yang signifikan. 7.
Koreksi kesalahan (error correction).
pengendalian memadai
intern
untuk
mengoreksi
harus
mempunyai
mendeteksi,
prosedur
yang
mengidentifikasi
dan
kesalahan-kesalahan yang mungkin
Sistem
dilakukan
orang atau fasilitas dan perlengkapan sistem yang
ada.
Untuk itu harus dilakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Fungsi
pengendalian
otomatis yang
sistem
komputer
mungkin
untuk mendeteksi dan
perangkat
harus
terdapat
dioperasikan
semaksimal
melaporkan
lunak (software) maupun
dalam
kerusakan
perangkat
keras
2. Validasi dan konsistensi data dalam data base
harus
(hardware).
dikontrol. 3. Harus
ada
seseorang
bertanggungjawab
atau
sekelompok
atas penerimaan
orang
data,
yang
meyakinkan
bahwa data tersebut dicatat dan diproses, meyakinkan bahwa
dilakukan
terdeteksi
perbaikan
selama
pemrosesan
atas data
kesalahan dan
yang
mengawasi
distribusi output.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21
4. Sistem
harus
keterangan
mem-verifikasi
semua
kode
perhitungan yang penting untuk
dan
mencatat
data transaksi. 5. Harus
dilakukan pengendalian atas konversi data
dalam
bentuk
tertulis dan perpindahan
data
ke
antar
lengkah pemrosesan atau antar departemen. 6. Sistem harus mampu mencegah dan mendeteksi kesalahan dalam
pemrosesan file serta penggunaan
operasional
yang lain untuk dievaluasi dan diperbaiki. 8. harus
Keananan sisten (system security). mempunyai
suatu
perencanaan
Manajemen
dan
penerapan
prosedur yang layak untuk mengendr.likan penggunaan akses
ke sumberdaya sistem yang ada
serta
dan
meyakinkan
bahwa fungsi pemrosesan informasi dapat dipercaya. Prinsip penyalahgunaan
ini mencerminkan pentingnya sumberdaya
menghindari
pemrosesan
informasi,
termasuk penggunaan tanpa ijin, pencurian dan perusakan perangkat data.
keras, perangkat lunak,
Akses
ke sistem
informasi
dokumentasi akuntansi,
maupun program
komputer, program dokumentasi dan bagian-bagian lainnya harus dibatasi pada beberapa personil dengan
tanggungjawab masing-masing. Alur
kritis tertentu
atau
aktivitas komputer harus bisa dievaluasi oleh
logika manajer,
auditor atau operator komputer. 9. Keananan data (security of data). Sistem
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
yang
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
22
ada
harus
terhadap
memberi data
pemrosesan,
perlindungan
mulai
dari
berkesinambungan
input,
penyimpanan,
pengiriman dan output. Perlu
juga
adanya
sistem khusus untuk merekonstruksi dan memulihkan
data
bila terjadi kehilangan atau kerusakan. 10. Sistem
Pengembangan sisten
informasi
dijaga
agar
akuntansi
sesuai
organisasi.
(systems harus
dengan
Perencanaan,
development).
dikembangkan
tujuan
desain,
dan
dan
sasaran
seleksi
paket
perangkat lunak dan pengujiannya harus melibatkan wakil dari dan
para pemakai output informasi,
bagian
akuntansi
auditor intern. Perubahan maupun perluasan
harus
mendapat
persetujuan
terlebih
sistem
dahulu
sebelum
diterapkan. Manajemen harus memberikan pelatihan teknik maupu manajerial bagi para personil yang terlibat dalam suatu sistem
pengendalian.
ditetapkan
sebagai
Standar pedoman
dan
prosedur
operasional
harus
bagi
para
pemakai akhir. 11. suatu
Dokunentasi (Documentation). Harus
terdapat
rencana dan penerapan prosedur yang layak
mengadakan
dan
mengendalikan
dokumentasi
dalam serta
spesifikasi sistem. Manajemen harus membuat spesifikasi tertulis
untuk
masing-masing
sistem
dan
beberapa tingkatan dokumentasi berikut prosedur
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
membuat formal
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
23
dan pembatasan akses ke dalam masing-masing tingkatan. 12.
Perlindungan
(physical
safeguarding
organisasi, lain
of
fisik
terhadap
resources).
perarosesan informasi dan
disediakan
pula
jumlah
asuransi
Keuangan
sumberdaya
patut menerima keamanan fisik yang yang
sumberdaya
yang
layak.
Harus
layak
untuk
menutupi kerusakan atau kehilangan sumberdaya fisik. Prinsip-prinsip
di atas raemungkinkan kita
untuk
mewujudkan suatu sistem pengendalian intern yang
mampu
meminimalisir resiko secara keseluruhan. Untuk sistem sudut
pengendalian intern tersebut
menilai
diperlukan
pandang berupa ul'.uran-ukuran
pengendalian
suatu yang
berhubungan dengan resiko dan ancaman yang spesifik. John
F.
Nash membagi daerah
pengendalian
yang
luas ke dalam delapan kategori ukuran pengendalian : -
Organizational controls. Systems development and security controls. Input controls. Processing controls. File and database controls. Telecommunications controls Output controls. Confirmation controls. ' Pengendalian
pemisahan
tugas
vertikal,
(2)
kecakapan
organisasional dan
rotasi
personil
terdiri
tanggungjawab, penugasan dan
dari
terutama
(1) secara
untuk
meningkatkan
menghindari
terpendamnya
Nash, John F., O p . cit.. hal 440.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24
kesalahan
atau
konsekuensi
kecurangan,
dari
(3)
perjanjian
suatu tugas, terutama
mengenai
untuk
posisi
pengembangan
sistem
sensitif seperti penanganan kas. Pengendalian berupa
keananan
dan
pengendalian pengembangan sistem,
dokumentasi,
keamanan komputer dan akses. Pengendalian perolehan,
input berkaitan
klasifikasi,
entry,
dengan
dan
otorisasi,
verifikasi
data
input. Data input termasuk pula transaksi dan perubahan pada file. Verifikasi dilakukan untuk menilai validitas jenis dan lingkup data berikut kombinasinya, nomor atau kode
akuntansi,
hubungan yang logis,
jumlah
yang beralasan, kelengkapan data dan urutan
numerik
transaksi,
dokumen atau nomor batch. Pengendalian tertulis,
proses
penomoran
pengendalian
mencakup
dokumen,
operasi komputer
prosedur-prosedur
pengendalian
batch,
pengendalian
kesalahan
database
berarti
dan perbaikannya. Pengendalian pemeliharaan
file
file
dan
secara fisik, membuat
backup
yang
diperlukan dan pengendalian pemrosesan file. Pengendalian telekomunikasi bertujuan jaringan kehilangan
dan saluran telekomunikasi untuk
melindungi menghindari
data atau distorsi data, kesalahan
tujuan,
adanya pihak yang secara tidak sah memonitor, mengambil
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
25
atau memasuki pesan yang disampaikan. Pengendalian bahwa
output
output diraaksudkan guna
dari sistem
akuntansi
memastikan
adalah
lengkap,
pada
prinsip
akurat dan digunakan secara layak. Pengendalian
konfirnasi
mengacu
pengendalian no. 6 dan bertujuan mengadakan catatan
akuntansi
penghitungan
kas
dengan di
verifikasi
kenyataan,
tangan,
misalnya
rekonsiliasi
bank,
penghitungan persediaan dan konfirmasi piutang. Ukuran pengendalian semestinya diikutsertakan dalam sistem akuntansi pada saat perancangan, pengendalian
baru
bisa
saja
ditambahkan
ke
meskipun bila
di
kemudian hari didapati kelemahan.
2.1.3. Pelaporan dan Kualitas Informasi yang Diperlukan oleh Pengendalian Intern Pelaporan merupakan distribusi formal
kepada
berbagai
pihak
informasi
yang
menggunakannya
dalam organisasi. Menurut George M.Scott, ada prinsip-prinsip umum laporan Kedua,
harus format
angka-angka
SKRIPSI
dalam
menyoroti laporan yang
beberapa
membuat laporan: "Pertama, informasi
harus
tercantum
yang
yang
sederhana. pada
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
neraca
penting. Misalnya hendaklah
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26
dibuat
dalam
ribuan atau jutaan."
henurut George H. Bodnar dan laporan dapat a. b. c. d. e. f. g.
diklasifikasikan berdasarkan :
Tujuannya. Jangka waktu. Ruang lingkup. Terjadinya. Fungsi organisasi. Format laporan. Keringkasan®'
a. laporan
Tujuannya. pengendalian,
pemberitahuan dan
William S. Hopwood,
laporan
laporan
pajak, laporan untuk memenuhi
Laporan
operasi
laporan
kepada
mendapatkan
surat
pemegang
peraturan
perusahaan
perencanaan,
operasional,
perencanaan berguna
mengalokasikan, menunjang
Misalnya
saham
pemerintah.
membantu
manajer
sumberdaya pada
masa
untuk yang
akan
datang. Laporan memastikan
pengendalian
membantu
apakah pelaksanaan
manajer
dalam
operasi sesuai
dengan
rencana. Laporan operasional berfokus
pada status operasi
yang sedang berlangsung pada perusahaan.
Tujuan
utama
8 > Scott, George M., Principles of Management Information Systems. Second Edition. Singapore National Printers Ltd., Singapore, 1987, hal. 111. George H. Bodnar dan William S Hopwood, counting Information System. Fourth Edition. Allyn Bacon, Massachusetts, 1990, hal 417-423.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
Ac and
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
27
laporan
itu adalah untuk memberikan
dukungan
individu-individu dalam menjalankan
kegiatan
mereka
manajer
sehari-hari.
membutuhkan
Misalnya,
informasi yang spesifik
yang
kepada operasi produksi
berhubungan
order pekerjaan untuk membuat skedul produksi. Surat pemegang
pemberitahuan
saham dan laporan untuk
pemerintah untuk
merupakan
pihak ekstern
laporan
pajak,laporan
untuk
kepada
memenuhi
laporan-laporan perusahaan.
memenuhi peraturan
peraturan
yang
Salah
para
dibuat
satu
contoh
pemerintah
adalah
laporan mengenai keselamatan kerja. b. menurut
Jangka waktu. Laporan
yang
diklasifikasikan
jangka waktu
dari
laporan
panjang, jangka pendek panjang
lebih
panjang
sedangkan
berguna
untuk
berguna untuk hasil
periode
terdiri
atau historis.
berguna
untuk
laporan
Laporan
jangka
strategi
jangka
rencana operasional.
terhadap
jangka
pendek Laporan
berbagai tujuan termasuk sekarang
jangka
lebih historis
membandingkan hasil
tahun
sebelumnya. c. meliputi
Ruang lingkup. Ruang perusahaan
secara
lingkup laporan
dapat
keseluruhan,
hanya
menyangkut divisi atau departemen atau bahkan
laporan
yang menyangkut seseorang. Manajer memerlukan laporan yang bervariasi
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
ruang
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28
lingkupnya. lebih
Hal itu disebabkan, pertama, manajer
tinggi
lingkupnya
cenderung lebih
mengevaluasi
meminta
luas.
perusahaan
perspektif
yang
perusahaan
penyebabnya.
Untuk
menginvestigasi
Kedua, secara
bervariasi
keuntungan
terus
menurun,
tersebut
ruang perlu
menerus
dari
Misalnya
jika
harus
itu,
mana
yang
manajer
luasnya.
melakukan
divisi
laporan
yang
dicari
manajemen
penyebabnya.
setelah
divisi
diketahui,
diselidiki
departemen mana yang menyebabkan
harus Kemudian
selanjutnya penurunan
keuntungan tersebut. d.
Terjadinya.
merupakan
laporan
interval
waktu
bulanan,
mingguan
juga
dapat
diduga
Suatu
laporan
periodik yang
yang
teratur. dan
sering dibuat
dengan
Misalnya
laporan
Laporan
lainnya
harian.
berupa laporan suatu peristiwa yang
sebelumnya.
Misalnya
manajer
pabrik
laporan bilamana ada mesin yang mogok lama.
sekali
Laporan itu menjelaskan
dapat meminta
dalam waktu yang
sebab-sebab
kerusakan
dan besarnya biaya perbaikannya. e.
Fungsi organisasi. Setiap
organisasi itu, laporan Selain
melaksanakan fungsi tertentu. departemen dianggap laporan
itu, departemen tersebut
fungsi. Misalnya
SKRIPSI
departemen
dalam
juga
departemen
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
Oleh
dalam karena
fungsional. melakukan
produksi
sub
mungkin
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29
ada
beberapa
fungsi
termasuk
bagian
pemasangan,
pengecatan dan pengepakan. f.
Format laporan. Yang dimaksud
bagaimana
menyajikan suatu laporan.
disini
Misalnya
adalah laporan
disajikan dalam bentuk computer printout sedangkan yang lainnya pada layar monitor. Dalam banyak perusahaan, manajer mungkin menerima laporan yang beratus-ratus halaman secara rutin. keadaan
yang demikian, manajer
informasi
laporan.
Format
cenderung
laporan
yang
sederhana, ringkas dan raudah dibaca dapat
Dalam
mengabaikan baik
yaitu
meminimumkan
masalah itu. g.
Keringkasan.
terdiri yang
Laporan
yang
dari satu atau dua halaman terperinci
halaman.
mungkin
terdiri
Untuk tujuan perencanaan
laporan
yang
informasi
overload, kemungkinan
beberapa karena
atau itu
menyajikan
ringkas
semua sistem
laporan
pelaporan dalam
mungkin
sedangkan
laporan
dari dan
sangat
informasi
ringkas
dua
pengendalian,
disukai. manajer dalam
yang
format
ratus
Apabila
mengabaikan
laporan. efektif
yang
jelas
Oleh harus dan
ringkas. Pada
umumnya
diklasifikasikan
sebagai
sistem sistem
pelaporan pelaporan
dapat yang
horizontal dan vertikal.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30
Contoh dilihat
sistem
dari
penagihan,
pelaporan
hubungan
produksi
yang
antara
horizontal dapat
bagian
dan pengiriman.
penjualan,
Ketika
pesanan
dari pelanggan diterima, informasi tersebut disampaikan ke bagian produksi. dikirimkan Bagian
oleh
Selanjutnya bagian
barang disiapkan
pengiriman
pengiriman memberitahukan
ke
dan
pelanggan.
ke bagian
penagihan
bahwa barang telah dikirim. Sistem pelaporan
yang vertikal menciptakan
informasi antara berbagai tingkat manajemen.
arus
Misalnya
dalam penyusunan anggaran dimana informasi
dikumpulkan
dari
bawah
tingkat
disampaikan Kemudian final
manajemen ke
tingkat
informasi
yang
ke
pelaporan
pelaporan
yang
tersebut diolah
menekankan perencanaan sistem
paling
manajemen
disalurkan
rendah. Sistem
yang
yang dan
yang
tertinggi.
menjadi
manajemen
dan
anggaran
yang
vertikal
lebih cenderung
pengendalian,
sedangkan
horizontal
cenderung
menitikberatkan pelaksanaan fungsi operasional. Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia informasi
keuangan
akan
bermanfaat
(PAI)
bila
1984,
dipenuhi
ketujuh kualitas berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
SKRIPSI
Relevan Dapat dimengerti Daya uji (verifiability) Netral Tepat waktu Daya banding (comparability)
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
*
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7. Lengkap*^ 1.
Relevan.
Suatu
bermanfaat
apabila relevan
keputusan.
Dalam
informasi pada
yang
bertujuan umum, umum
khusus
dan
tertentu,
relevansinya bagi 2.
tertentu.
difokuskan
Suatu
sementara
suatu
pada informasi
tinggi
rendah
untuk sekali
kegunaan yang lain. harus
dapat
dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam
bentuk
dan
Dapat
pengambil
bukan
mungkin mempunyai tingkat relevansi yang kegunaan
dapat
relevansi
perhatian
pemakai,
pihak
baru
bagi keperluan
raempertimbangkan
kebutuhan
kebutuhan
informasi
dimengerti.
Informasi
istilah yang disesuaikan dengan
batas
pengertian
para pemakai. 3. Daya uji (verifiability). Kebenaran harus
dapat diuji untuk memastikan
tersebut 4. yang
bahwa
informasi informasi
bebas dari pertimbangan yang subyektif. Netral.
Tidak
boleh
menyajikan
menguntungkan pihak tertentu, sementara
informasi hal
itu
akan merugikan pihak lain. 5. yang
Tepat waktu. Yang dimaksud
tepat
disampaikan
waktu sedini
adalah mungkin
bahwa agar
dengan informasi dapat
informasi harus segera
Ikatan Akuntan Indonesia, Prinsip Akuntansi Cipta, Indonesia___ 1.984, CgtakaD__ kedua, PT Rineka Jakarta, 1990, hal 2-4.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
32
dipergunakan dalam pengambilan keputusan. 6. Daya banding (comparability). Suatu dalam
laporan keuangan akan lebih
informasi
berguna bila
dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari
perusahaan
keuangan
yang
sama
maupun
dengan
laporan
pada
periode
yang
lengkap
perusahaan-perusahaan lainnya
yang sama. 7.
Lengkap.
Informasi
meliputi
semua
memenuhi
secukupnya
Selain
itu
standar
data
dapat
akuntansi
akuntansi
keuangan
yang
dapat
di
atas.
enam tujuan kualitatif juga
pengur.gkapan
diartikan
yang
sebagai
pemenuhan
dalam
pelaporan
memadai
keuangan. Jadi laporan
dapatlah
memegang
disimpulkan bahwa cara
peranan
penyajian
yang penting dalam
sistem
pelaporan.
2.1.4. Pengendalian Intern Prosedur
dalam Pengeluaran Kas
pengeluaran
kas
mengendalikan pengeluaran cek tunai.
Pada
umumnya,
pembayaran
yang
jumlahnya
kecil
SKRIPSI
lima
maupun pengeluaran digunakan
jumlahnya digunakan
dipertanggungjawabkan Ada
cek
dirancang
besar. uang
untuk uang
sebagai
alat
Pembayaran
yang
tunai
yang
dari dana kas kecil. fungsi
yang
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
terlibat
dalam
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
33
pemrosesan pembayaran dengan cek, yaitu : a.
Bagian
permintaan
pembelian,
penerimaan dokumen
hutang. Bagian hutang
barang
itu
kemudian
dan
copy
order
pembelian,
laporan
faktur
penjualan.
Dokumen-
direview dan disatukan
menerima
diperiksa
dalam
kelengkapannya,
voucher
package
yang
diarsip menurut tanggalnya. Secara dan
periodik, arsip voucher package
voucher package
untuk dibayarkan. yaitu
dengan
yang sudah
jatuh tempo
Bagian hutang
menghitung
direview
nemproses
jumlah
yang
diambil pembayaran
jatuh
tempo,
potongan harga dan lain-lainnya. Selanjutnya tiap voucher.
voucher chek disiapkan untuk
tiap-
Voucher check diposting kedalam
voucher
register. Kemudian, dilakukan penjumlahan atas
posting
tersebut dan hutang.
voucher package diposting ke
Posting
voucher
ini
di
ikhtisarkan
dan distribution voucher.
chek,
voucher
lalu
diajukan
voucher
package
ke bagian
diajukan
distribution
dan
ke
voucher
buku
pada
journal
Setelah
voucher
total control pengeluaran
bagian
buku
besar
disetujui,
kas.
besar,
diajukan ke bagian
Journal sedangkan
buku
besar
biaya. b. check
SKRIPSI
Bagian dan
pengeluaran
voucher
kas.
package
Setelah direview,
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
voucher lalu
cek
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
34
ditandatangani diarsip
dan
menurut
diposting
voucher package nomor.
dibatalkan
Voucher
ke check register.
check
Posting
dan direkonsiliasi dengan total control dari
bagian hutang.
langsung
kepada
Voucher check
pihak
penerima
dan
kemudian
ini
dijumlah
yang
diterima
diajukan
secara
pembayaran.
Total
control diajukan ke bagian buku besar. c. Bagian buku besar biaya. Distribution diposting
ke buku
persediaan.
Distribution
direkonsiliasi disetujui.
terhadap
Distribution
distribution copy
besar biaya
report
distribution
dan/atau
summary
diarsip
buku
besar
dibuat
distribution voucher
voucher
dan
voucher
dan
sebuah
dan copy
menurut tanggal. Sebuah
summary diajukan
ke
bagian
buku
besar. d.
Bagian
diterima voucher
dari
buku bagian
diterima
dari
besar. buku
Distribution besar
bagian
control dari bagian pengeluaran
summary
biaya. hutang
Journal dan
total
kas direkonsiliasi dan
jumlahnya diposting ke buku besar. Distribution summary yang
diterima dari bagian buku besar
voucher total
diterima dari
dari
bagian
bagian
pengeluaran
biaya,
hutang kas
journal
dan
control
diarsip
menurut
tanggal. e.
SKRIPSI
Satuan
pengendalian
intern.
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
Cek-cek
yang
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35
dibatalkan koran.
diterima Rekonsiliasi
pihak
yang
dari
bank
bank
harus
independen,
yaitu
beserta
rekening
dilakukan
oleh
satuan
pengendalian
organisasi mutlak diperlukan
pengendalian
intern.
2.2. HIPOTESIS Dalam
untuk menjaga agar aktivitas organisasi tetap
berjalan
pada arah yang telah ditentukan untuk mencapai Pengendalian organisasi, dapat
intern
bertujuan
tujuan.
mengamankan
aset
menjamin tersedianya data yang akurat
dipercaya, mendorong efisiensi
operasional
dan dan
mendorong ditaatinya kebijaksanaan manajemen. Sebagai pengelola suatu negara, pemerintah merapertanggungjawabkan mungkin. sistem
Untuk
dana
yang
itu, pemerintah
pengendalian
intern
berusaha
yang lebih efektif melalui
APBN
yang
(pembayaran)
mekanisme
demi
sebaik
menciptakan
pengeluaran
dana
terus diperbaiki
dikelolanya
harus
pembayaran
tercapainya
tujuan
tersebut. Hipotesa mekanisme dilengkapi pengendalian
yang
dapat ditarik adalah
pembayaran dengan intern
APBN
yang
KEPMEN
No.
baru
dalam prosedur
:
"Melalui
(yang
telah
217/KMK.03/1990), pembayaran
dapat
ditingkatkan menjadi lebih efektif."
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2.3. METODE PENELITIAN 2.3.1. Penjelasan Judul Pengkajian memahami
dan
merupakan
suatu
menelaah suatu hal
usaha dari
mempelajari, sudut
pandang
Belanja
Negara
tertentu . Sistem Republik
Pembayaran
Anggaran
Indonesia adalah mekanisme
pengeluaran
dana
(fund) untuk membiayai berbagai pengeluaran negara yang telah dianggarkan. Pengendalian
intern adalah sistem yang
rencana organisasi dan semua metode yang dan
ukuran
yang
dipakai
dalam
mengamankan
hartanya,
dipercayanya
data
akuntansi,
dan
mendorong
operasional
menjamin
meliputi
terkoordinasi
organisasi akurasi
untuk
dan
meningkatkan kepatuhan
dapat
efisiensi terhadap
kebijaksanaan manajemen.
2.3.2. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data
yang
diperoleh
langsung
melalui observasi,
wawancara
dan
pertemuan dengan obyek penelitian atau pihak-pihak yang berkepentingan. Data primer yang digunakan adalah kualitatif. yang
SKRIPSI
Sedangkan data sekunder
diperoleh dari karya-karya tulis
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
data
adalah
data-data
dan
literatur-
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37
literatur yang berhubungan dengan permasalahan di atas.
2.3.3. Prosedur Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan, dilakukan penelitian yang meliputi : (a) Penelitian kepustakaan. Penulis
mengadakan
sistem
pembayaran
pemerintah
telaah
anggaran
melalui
menetapkan
pendahuluan yang
atas
dua
ditetapkan
perundang-undangan
untuk
permasalan, kemudian mengadakan
telaah
kepustakaan guna mendapatkan landasan teoritis yang berhubungan erat dengan permasalahan. (b) Penelitian lapangan. Perolehan obyek Kas
data
pengaraatan
penelitian yaitu Kantor Negara
Biro
dengan
Perbendaharaan
serta mewawancarai pejabat
Keuangan
dilakukan
langsung
Departemen
KPKN
Keuangan.
untuk mengetahui penerapan
pada dan dan
Keduanya
sistem
yang
telah ditetapkan.
2.3.4. Teknik Analisis Teknik studi
analisis yang digunakan untuk
perbandingan
secara deskriptif
dengan
raelakukan pendekatan secara umum
surat
keputusan
SKRIPSI
yang
dibuat
adalah
diawali
terhadap
pemerintah,
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
mengadakan
dua
kemudian
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
38
merumuskan permasalahan yang ada. Perumusan masalah ini memudahkan akan
penulis dalam mencari kerangka
digunakan
pendekatan
dalam pembahasan.
teori
Kemudian
studi teoritis yang dapat
dipakai
yang
dilakukan sebagai
landasan untuk mengadakan pengkajian.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB III A N A L I
SIS
3.1. GAMBARAN UMUM 3.1.1. Struktur Organisasi Departenen Keuangan Dalam pemegang
menjalankan pemerintahan, presiden
kekuasaan
menteri-menteri
pemerintahan negara negara
yang
selaku
dibantu
memimpin
oleh
beberapa
departemen dalam pemerintahan. Jadi mereka inilah
yang
menggerakkan roda pemerintahan. Menurut
KEPPRES No. 44 Tahun 1974, pola
susunan
organisasi departemen, terdiri atas : 1. Menteri
sebagai
merupakan
pimpinan
pembantu
departemen
presiden
dalam
sekaligus
bidang
yang
menjadi kewajibannya. 2. Sekretaris pimpinan
Jenderal
sebagai
unsur
pembantu
dalam departemen berada langsung di
bawah
menteri. 3. Inspektorat
Jenderal
sebagai
unsur
pengawas
dalam departemen berada langsung di bawah menteri. 4. Direktorat dari sebagian
Jenderal
sebagai
tugas pokok
dan
unsur fungsi
pelaksana departemen
berada langsung di bawah menteri. 5. Unit-unit organisasi lain dan staf ahli yang terdiri dari
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
40
a. Badan
dan
presiden karena
pusat
yang
dapat
dibentuk
sebagai pelaksana tugas sifatnya tidak tercakup
pembantu
tertentu
oleh yang
baik oleh
unsur
pimpinan, unsur pelaksana maupun
unsur
pengawasan. b. Staf ahli. c. Perusahaan
Jawatan
organisasi
yang
(Perjan)
merupakan
ditetapkan
dengan
unit
peraturan
perundang-undangan tersendiri. 6. Instansi
vertikal
yang
Wilayah Departemen atau Jenderal sebagai
terdiri Kantor
penyelenggara
dari
Wilayah tugas
Kantor Direktorat
dan
fungsi
Departemen di propinsi. Dalam
kesempatan ini
yang
akan
dibicarakan
adalah
struktur organisasi Departemen Keuangan
dengan
Keppres No.35 Tahun 1992 tanggal 7
Pada
Keppres
tersebut dinyatakan
bahwa
Juli
sesuai 1992.
Departemen
Keuangan terdiri dari : a . Menteri. b. Sekretariat Jenderal. c. Inspektorat Jenderal. d. Direktorat Jenderal Anggaran. e. Direktorat Jenderal Pajak. f. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. g. Direktorat
SKRIPSI
Jenderal
Pembinaan
Badan
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
Usaha
Milik
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
41
Negara. h. Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan. i. Badan Pengawas Pasar Modal. j. Badan Analisa Keuangan dan Moneter. k. Badan Pelayanan Kemudahan Ekspor dan Pengolahan Data Keuangan. 1. Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara, m. Badan Akuntansi Keuangan Negara, n. Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan. o. Instansi Vertikal di Wilayah. Menteri
Keuangan. Sesuai dengan
Keppres
Nomor
44 Tahun 1974 pasal 6 Menteri Keuangan mempunyai
tugas
:
pokok
(1) memimpin departemen
yang
telah
aparatur
sesuai dengan
digariskan oleh departemennya
tugas
pemerintah agar
dan
berdayaguna
berhasilguna, (2) menentukan kebijaksanaan bidang
keuangan
tanggungjawabnya
yang
secara
fungsional
kerjasama
dengan departemen, instansi dan
(3)
mengolah hubungan
SKRIPSI
membina
memecahkan
terutama yang menyangkut Staf Ahli
menjadi
sesuai dengan kebijaksanaan umum yang
presiden,
untuk
dan
pelaksanaan
ditetapkan
lainnya
membina
dan
persoalan
melaksanakan organisasi
yang
timbul,
bidang tugasnya.
Menteri Keuangan mempunyai tugas pokok
dan
menelaah masalah-masalah di * ekonomi keuangan regional, hubungan
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
bidang ekonomi
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
internasional, pengembangan
penerimaan negara, pengeluaran pasar
pengelolaan
modal
kekayaan
memberikan
penalaran
petunjuk
Menteri
dan
negara
pembinaan
secara
pemecahan Keuangan
negara, umum
keahlian
konsepsional (Keputusan
dan atas
Menteri
Keuangan Nomor 231/KMK.01/1982). Sekretariat pimpinan
atau
Sekretariat tugas
Jendral. unit
Jenderal
staf
Sebagai di
Departemen
pokok menyelenggarakan
unsur
pembantu
Departemen
Keuangan,
Keuangan
mempunyai
pembinaan
organisasi dan ketatalaksanaan terhadap
administrasi, semua unsur di
lingkungan Departemen Keuangan. Selain itu, Sekretariat Jenderal teknis
Departemen
Keuangan
dan administratif
Jenderal,
Direktorat
memberikan
kepada menteri,
Jenderal
dan
pelayanan Inspektorat
unit
organisasi
lainnya di lingkungan Departemen Keuangan. Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan dari
:
Biro
Keuangan Keuangan,
Perencanaan Internasional,
Biro
Ketatalaksanaan,
dan Biro
Perlengkapan, Biro Hukum dan
Hubungan
terdiri
Organisasi
Kepegawaian, Biro
Biro
Organisasi
Hubungan
dan
Masyarakat,
Biro Umum. Secara
administratif,
dalam
lingkungan
Sekretariat Jenderal terdapat pula Sekretariat Pertimbangan
SKRIPSI
Pajak
yang
mempunyai
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
tugas
Majelis pokok
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
memberikan
pelayanan
teknis dan administratif
kepada
Majelis Pertimbangan Pajak. Sekretariat unsur di
Pajak
adalah
pembantu Majelis Pertimbangan Pajak yang
berada
bawah
Majelis
Pertimbangan
dan bertanggungjawab kepada
Pertimbangan
Pajak.
Dalam
Ketua
melaksanakan
Majelis tugasnya,
sekretaris dibantu oleh seorang sekretaris pengganti. Sekretariat dari
Bagian
Majelis Pertimbangan
Umum,
Perselisihan
Bagian
Pajak
Persiapan
terdiri
Penyelesaian
Pajak, Bagian Evaluasi Pelaksanaan
Hukum
Paj a k . Inspektorat Jendral. Inspektorat Jenderal sebagai unsur pengawasan di Departemen Keuangan mempunyai tugas pokok
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
tugas
semua unsur Departemen Keuangan. Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan dari
Sekretariat
Kepegawaian,
Inspektorat
Inspektur
Perlengkapan,
Inspektur
Jenderal,
Inspektur
Keuangan, Anggaran,
terdiri
Inspektur
Inspektur
Pajak,
Inspektur Bea dan Cukai, Inspektur Umum. Sebagai adalah
unsur pelaksana di
Direktorat
Jenderal Direktorat
Jenderal
Pajak, Direktorat Jenderal
Departemen Anggaran,
Jenderal
Pembinaan
Bea
Badan
Keuangan Direktorat
dan Usaha
Cukai, Milik
Negara dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Direktorat Jendral Anggaran. Direktorat
Jenderal
Anggaran
melaksanakan sebagian tugas pokok
Keuangan
dalam bidang anggaran pendapatan dan
negara
Departemen belanja
berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan
oleh
Menteri Keuangan. Direktorat Sekretariat
Jenderal
Anggaran
Direktorat Jenderal
terdiri
Anggaran,
dari
:
Direktorat
Pembinaan Anggaran Rutin, Direktorat Pembinaan Anggaran Pembangunan,
Direktorat Pembinaan
Anggaran
Lain-lain
dan Kekayaan Negara, Direktorat Perbendahar'aan dan
Ras
Negara, Direktorat Tata Usaha Anggaran, Direktorat Dana Luar Negeri. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Anggaran
dibantu
oleh
Informasi
Anggaran
Pusat
Pengolahan
yang terdiri
Bidang
Pengembangan
Bidang
Operasional
Sistem
dari
Aplikasi
Komputer, Bidang
Jenderal Data
Bagian dan
dan Urnum,
Program,
Persiapan
Data
dan Pelayanan Informasi serta Bidang Rekonsiliasi APBN. Direktorat Pajak melaksanakan
Jenderal Pajak. sebagian
Direktorat
tugas
pokok
Jenderal Departemen
Keuangan di bidang penerimaan negara yang berasal
dari
pajak sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan
oleh
Menteri peraturan
Keuangan
berdasarkan
kebijaksanaan
perundang-undangan yang berlaku.
Direktorat
SKRIPSI
dan
Jenderal
Pajak
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
terdiri
dari
:
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Sekretariat Direktorat Jenderal, Direktorat Perencanaan dan
Potensi
Perpajakan, Pajak
Perpajakan,
Direktorat
Direktorat Pajak
Pertambahan
Nilai dan
Peraturan
Penghasilan, Pajak
Direktorat
Tidak
Langsung
Lainnya, Direktorat Pajak Bumi dan Bangunan, Direktorat Pemeriksaan Pajak. Unit
organisasi
pelaksanaan adalah
tugas
lain
pokok
sebagai
Direktorat
penunjang
Jenderal
: (1) Pusat Penyuluhan Perpajakan yang
dari Bidang Pembinaan Bidang
Sarana
Penyuluh,
Materi
Penyuluhan, Bidang
Sub
Fungsional
Metoda dan
Pajak terdiri
' Penyuluhan,
Pembinaan
Bagian Tata Usaha dan
Tenaga
Kelompok
Penyuluh Perpajakan, (2)
Pusat
Tenaga
Pengolahan
Data dan Informasi Perpajakan yang terdiri dari Sistem
Aplikasi
dan
Program,
Bidang
Bidang
Operasional
Komputer, Bidang Alat Keterangan, Bidang Registrasi dan Evaluasi Data Wajib Pajak, Sub Bagian Tata Usaha. Direktorat Jenderal Departemen dalam
Bea
Jenderal
dan Cukai
Bea dan
Cukai.
melaksanakan
Direktorat
sebagian
Keuangan di bidang pemungutan pajak
bentuk bea dan
cukai serta
tugas negara
pemungutan
lainnya
berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh
Menteri
Keuangan. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terdiri dari
:
Sekretariat Direktorat Jenderal, Direktorat Perencanaan
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
46
Penerimaan,
Direktorat
Pabean,
Direktorat
Cukai,
Direktorat Pemberantasan Penyelundupan. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat
Jenderal
Bea dan Cukai ditunjang oleh dua unit organisasi
lain,
yaitu : (1) Pusat Pengolahan Data dan Informasi Bea dan Cukai
yang
terdiri dari
Bidang Sistem
Aplikasi
Program, Bidang Operasional Komputer, Bidang Data
dan
Pelayanan Informasi serta
Sub
dan
Penyiapan
Bagian
Tata
Usaha, (2) Pusat Sarana Perhubungan Bea dan Cukai
yang
terdiri dari Bagian Tata Usaha, Bagian
Perkapalan
dan
Penerbangan, Bidang Telekomunikasi dan Elektronika. Direktorat
Jenderal Penbinaan Badan Usaha
Milik
Hegara. Direktorat Jenderal Pembinaan Badan Usaha Milik Negara
melaksanakan
Keuangan
sebagian tugas
pokok
Departemen
di bidang pembinaan badan usaha milik
berdasarkan
kebijaksanaan
yang
ditetapkan
negara oleh
Menteri Keuangan. Direktorat
Jenderal Pembinaan Badan Usaha
Negara terdiri dari : Sekretariat Direktorat Direktorat Jasa
Perusahaan Industri, Direktorat
Keuangan,
Direktorat
Direktorat
Perusahaan
Perusahaan
Pertanian
Jenderal, Perusahaan
Jasa
dan
Milik
Umum,
Kehutanan,
Direktorat Informasi, Pengembangan, dan Peraturan Badan Usaha Milik Negara. Direktorat Jenderal Lenbaga Keuangan.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
Direktorat
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
47
Jenderal pokok
Lembaga Keuangan melaksanakan sebagian
Departemen Keuangan dibidang
lembaga
tugas
keuangan
berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh
Menteri
Keuangan. Direktorat dari:
Jenderal
Sekretariat
Perbankan
dan
Lembaga
Direktorat
Usaha
Jasa
Keuangan
Jenderal,
Direktorat
Pembiayaan,
Direktorat
Pensiun,
Direktorat
Asuransi,
Direktorat
Pengelolaan
Penerusan Pinjaman, Direktorat
Minyak
terdiri
Dana
dan Bukan Pajak, Direktorat
Penerimaan
Pembinaan
Akuntan
dan Jasa Penilai. Berikut
ini adalah unit organisasi
lain
diluar
unsur-unsur pembantu pimpinan, pelaksana dan pengawasan di Departemen Keuangan. Badan Pengawas Pasar Hodal. Tugas pokok badan ini adalah
pertama
pasar
modal
mengikuti sehingga
perkembangan
efek
dapat
dan
mengatur
ditawarkan
dan
diperdagangkan secara teratur, wajar, dan efisien serta melindungi Kedua,
kepentingan pemodal dan
melakukan
Lembaga-lerabaga Penyelesaian Efek
pembinaan Bursa
Efek
dan
masyarakat pengawasan
dan
terhadap
Lembaga
dan Penyimpanan, Reksa Dana,
Kliring Perusahaan
dan Perseorangan, Profesi Penunjang Pasar
Pendaftaran
dan Penawaran Umum. Terakhir,
umum.
Modal,
memberikan
pendapat kepada menteri raengenai pasar modal.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
48
Badan oleh
ini
wakil
ketua,
Pengelolaan Lerabaga Biro
dipimpin oleh seorang Sekretariat,
ketua
Biro
Investasi dan Riset, Biro
Hukum,
Biro
Transaksi
dan
Efek, Biro Penelitian Keuangan
Perusahaan
Penelitian Keuangan Perusahaan II
Wilayah BAPEPAM Badan badan
dibantu
serta
Rantor
didaerah yang terdapat bursa efek.
Analisa Keuangan dan Moneter. Tugas
ini
I,
adalah
menyelengagarakan
membina,
pokok
mengkoordinasikan
dan
kegiatan analisa di bidang
keuangan
dan moneter berdasarkan kebijaksanaan Menteri
Keuangan
dan
peraturan perundang-undangan yang
ini
terdiri
Anggaran
dari
Sekretariat
berlaku.
Badan,
Biro
Pendapatan dan Belanja Negara,
Moneter,
Biro
Analisa
Keuangan
analisa
Biro
Daerah
Badan
Analisa
dan
Biro
Pengkajian Ekonomi dan Keuangan.
oleh
Dalam
melaksanakan tugasnya, Badan
Pusat
penelitian dan Pengembangan
Moneter
yang
terdiri
dari
Bagian
ini
dibantu
Keuangan
Tata
Usaha
dan dan
Kelompok Peneliti. Badan Pelayanan Kenudahan Ekspor Data
Keuangan.
menyelenggarakan pengolahan
data
Badan
ini
kegiatan keuangan
dan
Pengolahan
mengkoordinasikan pelayanan
berdasarkan
ekspor
SKRIPSI
Badan
Pelayanan
Remudahan
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
dan
kebijaksanaan
Menteri Keuangan dan peraturan perundang-undangan berlaku.
dan
Ekspor
yang dan
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4?
Pengolahan Badan,
Data
Biro
terdiri
Pembebasan
Pengembalian Aplikasi
Keuangan
Pungutan
Komputer
dari
Pungutan Negara,
serta
Biro
Sekretariat
Negara,
Biro
Biro
Pengembangan
Dukungan
Teknis
dan
Standardisasi Komputer. Badan pokok
Urusan
Badan
Piutang dan Lelang
ini adalah
pengurusan
piutang
Negara.
menyelenggarakan
negara
yang
Tugas
pelaksanaan
terhutang
kepada
instansi-instansi pemerintah/badan-badan usaha
negara,
atau badan-badan lainnya baik di pusat maupun di daerah yang
secara
langsung
dikuasai
negara
berdasarkan
peraturan perundang-untfangan yang berlaku. Badan Informasi
ini terdiri dari Sekretariat Badan,
dan
Hukum, Biro Piutang
Negara
Biro Piutang Negara Non Perbankan, Biro
Biro
Perbankan,
Lelang
Negara
dan Instansi Vertikal di Wilayah. Badan Badan
Akuntansi
Akuntansi
Keuangan
Keuangan Negara
Negara.
Tugas
ialah
melaksanakan
pembinaan, pengembangan sistem dan prosedur sistem
akuntansi
mempersiapkan menyusun
dan
penyusunan
neraca
kebijaksanaan
pelaporan
kekayaan
teknis
yang
pembukuan,
keuangan
perhitungan negara ditetapkan
pokok
negara,
anggaran
serta
berdasarkan oleh
Menteri
Keuangan. Badan
SKRIPSI
Akuntansi
Keuangan
Negara
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
terdiri
dari
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
50
Sekretariat
Badan,
Biro
Keuangan, Biro Pembinaan
Akuntansi
dan
Pelaporan
Sistero Akuntansi Negara, Biro
Perhitungan Anggaran Negara, Biro Tata Usaha Inventaris Kekayaan Negara dan Biro Pengolahan Data Akuntansi. Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan. Badan bertugas
membina,
mengkoordinasikan
ini dan
menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan latihan, serta kegiatan
penataran
keuangan
negara
kebijaksanaan menteri dan peraturan
berdasarkan
perundang-undangan
yang berlaku. Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan ini terdiri dari
Sekretariat Badan, Pusat Pendidikan
Pegawai, Pusat Pendidikan dan Latihan Pendidikan dan
dan Latihan
Latihan
Bea
dan
Anggaran,
Perpajakan, Pusat
dan Cukai serta
Latihan
Pusat
Pusat
Pendidikan dan
Latihan
Keuangan Umum.
3.1.2. Dasar Hukun dan Pengurusan Keuangan Negara Yang dimaksud dengan keuangan negara adalah semua hak
negara baik yang bernilai uang ataupun benda
dimiliki
negara.
Barang yang dimaksud
disini
yang adalah
baik berupa kertas berharga, barang fisik maupun barang nonfisik Dasar dari
SKRIPSI
(seperti
gas
dan
lain-lain).
hukum keuangan Negara
Indische
Comtabiliteits
Wet
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
Indonesia (ICW)
atau
berasal yang
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
51
sekarang
disebut dengan
Undang-undang
Perbendaharaan
Indonesia (UUPI). ICW dibentuk oleh Pemerintah Kolonial Belanda cara
dalam
tahun 1848. ICW itu
pengurusan
dan
memuat
pertanggungjawaban
ketentuan alat-alat
keuangan kolonial. Dalam perjalanan waktunya, ICW telah berkali- kali mengalami perubahan baik sebelum
maupun
sesudah Indonesia merdeka. Perubahan mula-mula
setelah
Indonesia
merdeka
adalah
dengan
ditetapkannya
UU
Darurat Nomor 3 tahun 1954 yang kemudian UU Darurat ini ditetapkan
menjadi Undang-undang Nomor 12 Tahun
1954.
Dengan demikian, tahun dinas/fiskal dirobah dari
tahun
buku
yang sesuai dengan tahun
tahun
buku
yang
tanggal
dimulai
tanggal
takwin 1
menjadi
April
dan
berakhir
31 Maret tahun berikutnya. Selain itu,
stelsel
hak
diganti
mengefektifkan
dengan
pelaksanaan
stelsel dan
sistem
kas.
Untuk
pertanggungjawaban
anggaran, maka setiap tahun dibuat/ditetapkan Keputusan Presiden
(Keppres).
pelaksanaan untuk hal
Kepres ini mengatur
anggaran
pendapatan
dan
pedoman
belanja
dan
negara
setiap tahun anggaran. Kepres ini mengatur yang tidak tercantum dalam UUPI. Jadi Keppres
halini
melengkapi UUPI. Seandainya
didalam
Keppres
tersebut
ditemukan
pasal-pasal yang bertentangan dengan pasal-pasal maka
SKRIPSI
seoara otomatis, pasal-pasal UUPI tidak
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
UUPI,
berlaku.
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
52
Memang secara formal, tingkatan UUPI jauh lebih daripada
Keppres.
Tetapi
karena
Keppres
tinggi mengatur
masalah pedoman pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBN dan
dibuat setelah kedaulatan, raaka Keppres
sumber
merupakan
hukum yang murni sedangkan UUPI (ICW)
sebagai
sumber
sebagai
hukum
ordonnateur
Pemerintah,
pelengkap.
Menteri
berdasarkan
UUPI,
Undang-undang
mengeluarkan
surat keputusan
edaran
menyangkut
yang
kemudian
dilimpahkan
Anggaran. Dalam
APBN
kepada
Keuangan Peraturan
serta
ataupun
keuangan.
hanyalah
Keppres
instruksi/surat
Wewenang
tersebut
Direktorat
Jenderal
pelaksanaannya sehari-hari, tugas
dilaksanakan oleh Kantor Perbendaharaan dan Kas
itu
Negara
(KPKH). Secara kronologis, untuk melaksanakan dan
pertanggungjawaban
Indonesia
harus
dan tata
usaha
pengurusan keuangan
di
berdasarkan hukum berikut
1. UUPI (ICW) beserta peraturan pelaksanaannya, 2. Keppres tentang pedoman pelaksanaan APBN, 3. Pedoman yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan yang
berupa surat keputusan ataupun instruksi
baik yang
menyangkut penerimaan dan pengeluaran uang negara, 4. Surat oleh
keputusan ataupun instruksi yang masing-masing
menguasai
SKRIPSI
menteri/ketua
dikeluarkan
lembaga
yang
bagian anggaran (keuangan),
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5. Surat
edaran/instruksi
Direktorat
yang
Jenderal Anggaran
dikeluarkan sepanjang
oleh
pengaturan
fungsi bendaharawan umum. Selain
hal-hal
tersebut
di
atas,
diperhatikan juga ketentuan-ketentuan yang oleh Indische dalam
harus
dikeluarkan
Algemene Rekenkamer (IAR) yang
dirauat
Stbld 1933 No.320. Telah
diuraikan
bahwa
UUPI
(ICW)
keuangan Negara Indonesia. Perbendaharaan merupakan suatu azas-a 2 as
himpunan
maupun
mengatur
itu
sendiri
peraturan yang mengendalikan
tatalaksana
tentang
pengurusan
pertanggung jawaban dan pengawasan keuangan Negara. Pengurusan
keuangan
macam pengurusan, yaitu : administratief)
dan
negara dibagi
menjadi
Pengurusan umum
Pengurusan
khusus
dua
(pengurusan (pengurusan
bendaharawan ). Ada
persamaan
dan
perbedaan
antara
kedua
pengurusan tersebut. Persamaannya yaitu baik pengurusan umum
maupun
pengurusan
khusus
mengandung
unsur
pengurusan dan pertanggungjawaban. Perbedaannya
adalah
pertama,
pengurusan
mempunyai
sifat yang luas sedangkan pengurusan
mempunyai
sifat yang sempit.
mengandung khusus
SKRIPSI
unsur
mengandung
penguasaan, unsur
Kedua,
pengurusan
sedangkan
kewajiban.
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
umum khusus umum
pengurusan
Ketiga,
segala
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
perintah peraturan/petunjuk datang dari pengurusan umum sedangkan
pengurusan
khusus
berkewajiban
melaksanakannya. Pengurusan (penguasa Dasar
umum
dibagi
primer) dan ordonatur
hukum
pengurusan
Otorisator
menjadi
otorisator
(penguasa
sekunder).
umum ini adalah ICW pasal 74.
adalah
wewenang
untuk
tindakan
apa saja yang berakibat
Wewenang
ini ada di tangan Presiden dan
melakukan
pengeluaran
didelegasikan
kepada para Menteri/Ketua Lembaga Negara yang mendelegasikannya
pada
Kepala Biro
negara.
kemudian
Keuangan
masing-
untuk
menguji
masing. Ordonatur
adalah
pengeluaran-pengeluaran tanda
buktinya
anggaran
yang
wewenang yang
ada, baik
untuk kemudian
fisik
dibebankan
bersangkutan. Wewenang
ini
maupun
pada
mata
berada
di
tangan Menteri Keuangan yang kemudian mendelegasikannya kepada Kantor Perbendahraan dan Kas Negara (KPKN)
yang
merupakan aparat dai Direktorat Jenderal Anggaran. Pejabat
yang
ditunjuk
untuk
menjalankan
pengurusan khusus disebut bendaharawan. Mereka dibebani tugas
pengurusan
kekayaan negara tugas
pengurusan
penyimpanan
SKRIPSI
dan
penyimpanan
sebagian
dari
berupa uang dan barang. Dalam praktek, uang
diwujudkan
dan pembayaran
dalam
penerimaan,
atas perintah yang
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
datang
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
55
dari ordonatur. Pengurusan barang meliputi penyimpanan,
pengeluran
penerimaan,
(penyerahan)
dan
peme1iharaannya. Petugas-pertugas
tersebut
dahulu
disebut
comtabel, karena pertama, mereka bertanggungjawab uang/barang
yang
berkewajiban Pemeriksa
ada
memberi Keuangan
bertangungjawab terdapat
dalam
pengelolaannya
perhitungan (BPK).
Kedua,
kepada
Badan
mereka
paling
pengurusannya
kepada
menteri
membawahinya dan kepada BPK. BPK dapat menuntut untuk
dan
atas ketidaksesuaian uang/barang
dalam
atas
mengganti ketekoran itu. Dasar hukum
yang yang mereka
pengurusan
khusus ini adalah ICW pasal 77.
3.1.3. Siklus
Anggaran
Keuangan
Negara
Republik
Indonesia Siklus
anggaran
keuangan
negara
Indonesia
dilakukan melalui lima tahap, yaitu : 1.
Tahap persiapan/perencanaan
Seperti diketahui
bahwa
tahun
anggaran. anggaran dimulai
tanggal 1 April, maka kira-kira bulan Mei sampai Menteri
Keuangan
pedoman
penyusunan
/ketua
lembaga
memasukkan
SKRIPSI
mengeluarkan anggaran
surat kepada
yang menguasai bagian
rancangan anggarannya.
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
Juli,
edaran
tentang
seluruh
menteri
anggaran
Rancangan
untuk
tersebut
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
harus memuat rencana pengeluaran untuk kebutuhannya dan pendapatan negara yang diperkirakan dapat dipungut. Di dalam pengaturan anggaran dipergunakan Isian Daftar
Daftar
Kegiatan (DIK) untuk anggaran belanja rutin Isian
Proyek
(DIP)
untuk
anggaran
dan
belanja
pembangunan. Anggaran
rutin berbeda sifatnya dengan
pembangunan.
Anggaran
rutin
membiayai
pengeluaran
secara terus menerus
pembangunan
membiayai
suatu
anggaran
suatu
sedangkan
proyek
pos
anggaran
dengan
batas
waktu tertentu. Pada untuk
dasarnya,
anggaran
pembangunan
membiayai proyek. Jika proyek itu
digunakan
dilihat
dari
segi hasilnya terdiri atas : a. Proyek-proyek fisik, yaitu proyek yang dapat dilihat secara
fisik, misalnya proyek pendirian gedung
dan
lain-lain. b. Proyek non fisik, yaitu proyek-proyek yang tak dapat dilihat
dengan nyata tetapi secara
mempunyai
manfaat
bagi
tidak
kelangsungan
langsung perbaikan
administrasi peraerintahan, seperti proyek
pembinaan
masyarakat. Pengajuan Daftar
Usulan
pembangunan
SKRIPSI
anggaran
rutin
harus
raenggunakan
Kegiatan (DUK), dan pengajuan harus
menggunakan
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
Daftar
anggaran Usulan
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
57
Pembangunan (DUP). Di
dalam DUK tertera perkiraan pendapatan
serta pengeluaran rutin untuk suatu negara. oleh
DUK
yang
departemen/lembaga
sudah diisi harus
menteri/ketua
lembaga
rutin
atau
ditanda
atas
DUK yang sudah
tangani
namanya
sekretaris
jenderal.
ditanda
dikirimkan
kepada Departemen Keuangan c.q.
oleh
tangani
Direktorat
Jenderal Anggaran untuk disetujui. Direktorat
Jenderal
Anggaran akan mengadakan penelaahan dan menguji rencana pelaksanaan
anggaran rutin yang dituangkan dalam
DUK
tersebut. Sedangkan DUP yang sudah diisi dan ditandatangani kemudian
dikirimkan
Direktorat Anggaran
Jenderal
Menteri
Anggaran.
menelaahnya dari segi
Selanjutnya
DUP
Perenacanaan Deputy
kepada
Direktorat pengadaan
dikirimkan
Pembangunan
Bidang
ditelaah
itu
dan
dari faktor fisiknya yang
c.q.
Jenderal pembiayaan.
kepada
Nasional
Pengendalian
Keuangan
Ketua
Badan
(BAPPENAS)
c.q.
Pelaksanaan harus
untuk
disesuaikan
dengan skala prioritas anggaran tahunan. Langkah pemerintah DUP
selanjutnya ialah
yang
dengan mengumpulkan semua
oleh DUK
dan
dari semua departemen dan lembaga negara. DUK
dan
DUP dijadikan dasar
untuk
undang
Pendapatan
SKRIPSI
dilakukan
Anggaran
menyusun Rancangan dan
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
Belanja
UndangNegara
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
(RUUAPBN). RUUAPBN beserta nota keuangan diajukan presiden
untuk
dibahas
di
Dewan
Perwakilan
oleh Rakyat
(DPR). 2.
Tahap Pengolahan Anggaran di DPR.
Pembahasan RUUAPBN dilakukan
dalam
tiga
beserta nota keuangan di pembahasan
sehingga
DPR
rancangan
tersebut menjadi undang-undang, yaitu : 1. Melalui sidang paripurna yang dihadiri oleh para
anggota DPR dan seluruh menteri/ketua
yang
menguasai
memberikan
bagian
pandangan
kebijaksanaan
yang
anggaran. umum
Disi'ni
mengenai
akan ditempuh
seluruh lembaga presiden
garis-garis
oleh
pemerintah
dalam tahun anggaran yang bersangkutan. 2. Diadakan sidang komisi. Pada sidang komisi ini
akan
dilakukan pembicaraan antara Komisi Ekonomi/Reuangan (Panitia
Anggaran)
beserta Menteri
Keuangan
Ketua BAPPENAS untuk menggodok rencana-rencana
dan APBN
tersebut. 3. Pada
tahap
untuk
ini diadakan sidang
ddlaksanakan
anggota
pemungutan suara
kembali
oleh
seluruh
DPR. Sidang ini juga dihadiri oleh
seluruh
menteri/ketua anggaran.
paripurna
lembaga
yang
Jika RUU APBN tersebut
undang-undang
APBN, maka
menguasai disahkan
undang-undang
bagian menjadi tersebut
diumumkan dalam lembaran negara.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
59
3. Tahap Pelaksanaan Anggaran. Setelah sah raenjadi undang-undang APBN, maka APBN yang
memuat
mengenai
pembangunan
dapat
anggaran
rutin
dilaksanakan
dan
oleh
anggaran
masing-masing
departemen/lembaga negara. DUK dan DUP berubah Daftar
Isian
Kegiatan (DIK) dan Daftar
menjadi
Isian
Proyek
(DIP). DIK dan DIP ini dikirimkan pula kepada BPK. Berdasarkan DIK/DIP/SKO Bendaharawan Rutin/Proyek akan
membuat Surat Permintaan Perabayaran (SPP)
Kantor
Perbendaharaan
kemudian
akan
(SPM)
kepada
Dalam
hal
dan
menerbitkan
Kas
Negara
Surat
bendaharawan atau penerimaan
(KPKN).
Perintah kepada
kepada
Membayar
ypng
negara,
KPKN
berhak.
bendaharawan
penerima/penyetor diwajibkan raenyetor ke rekening pada Bank Indonesia dan bank milik pemerintah. itu
baru
dianggap sah
setelah
KPKN
KPKN
Setoran
menerima
nota
kredit yang bersangkutan. 4. Tahap Pertanggungjawaban Anggaran. Pada
tahap ini, Biro Keuangan (bagian
pembukuan
dan verifikasi) di tiap-tiap Departemen/Lembaga
Negara
mengolah data-data realisasi penerimaan dan pengeluaran berupa
:
negara)
SKO, SPM, P6 (laporan beserta
realisasi lampirannya,
SKRIPSI
lampiran-lampirannya,
pengeluaran dan
realisasi
negara)
sebagainya.
P7
beserta
Hasil
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
penerimaan (laporan lampiran-
perhitungan
ini
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
60
dituangkan yang
dalam Sumbangan Perhitungan Anggaran
kemudian
Keuangan menjadi
disampaikan pada
Badan
(SPA)
Akuntansi
dan
Negara (BAKUN). BAKUN menghimpun SPA-SPA
itu
satu dalam bentuk Konsep Perhitungan
Anggaran
Negara (KPAN). KPAN diperiksa oleh BPK terlebih diterbitkan dan
Catatan
mengirimkan untuk
dahulu
sebelum
dalam bentuk Nota Hasil Pemeriksaan Perhitungan anggaran Negara NHP
Rancangan
DPR
Perhitungan
(CPAN).
dan
BPK
Pemerintah
Anggaran
Negara
(RPAN) yang kemudian oleh pemerintah diserahkan
kepada
DPR.
dibuat
dan CPAN kepada
(NHP)
Dalam rapat pleno/komisi anggaran,
DPR
membahas
RPAN dan membandingkannya dengan NHP dan CPAN dari BPK. Rapat
tersebut
Perhitungan bersama-sama
menghasilkan
Anggaran
Rancangan
Negara (RUU PAN).
Pemerintah
(Presiden),
Undang-Undang Kemudian
menetapkan
DPR dan
mensahkan RUU PAN menjadi UU PAN. Untuk
mendapatkan
gambaran
yang
jelas,
dalam
bagan 3.1 dan 3.2 di halaman 61 dan 62 disajikan
Bagan
Alir Siklus APBN dan Jangka Waktu Siklus APBN.
3.1.4. Pelaksanaan
Tugas
Ordonnateur
di
Bidang
Pengeluaran Tugas ordonatur di bidang pengeluaran
diwujudkan
dalam tiga macam tindakan, yaitu :
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
61
BAGAN 3.1. BAGAN ALIR SIKLUS APBN
Sumber : Baswir, Revrisond, Akuntansi Pemerintahan Indonesia. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 1994, hal.50
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
62
BAGAN 3.2. JANGKA WAKTU DAUR APBN
Sumber : Baswir, Revrisond, Akuntansi Pemerintahan Indonesia. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 1994, hal. 42 1. Henguji. Dalam menguji piutang-piutang atas beban ada
tiga
hal
yang perlu
mendapat
negara,
perhatian,
adanya otorisasi, adanya penagihan dari pihak
yaitu
kreditur
dan adanya kepastian bahwa piutang-piutang masih
dapat
dibayar (belum daluarsa). Untuk menguji apakah piutang-piutang pada dapat
dibayar
atau tidak,
ordonatur
berpegang
negara pada
otorisasi. Otorisasi ini dapat berbentuk peraturan umum atau
peraturan
Otorisasi departemen,
SKRIPSI
khusus.
(SKO) artinya
dari
Misalnya
Surat
menteri/ketua
SKO asli yang
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
Keputusan
lembaga
non
dipergunakan
oleh
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ordonatur sebagai dasar untuk menerbitkan SPM. Seorang kepada
kreditur
negara
otorisator
yang
mempunyai
akibat digunakan
harus
mengajukan
kepada
ordonatur.
tagihan
atas
wewenang
surat
Misalnya
hak dari
bukti
yang
pihak
tagihannya
leveransir
barang-barang
tagihan
mengajukan
dipesan
pemerintah
harus mengajukan : a. Surat perjanjian penyerahan barang dan harganya. b. Surat
pernyataan
menyatakan mengenai
dari
instansi
pemesan,
bahwa barang-barang yang banyaknya
raaupun
mutu
yang
diterima barang
baik sesuai
dengan pesanan. c. Kwitansi tentang harga barang yang dilever
disertai
dengan faktur. d. Jika
rekanan
penyerahan
telah
barang
menerima ,
jumlah
persekot utang
sebelum
itu
harus
dicantumkan di dalam kwitansi. Pasal seseorang
60 ICW terhadap
kepada
negara.
barang
yang
Kemudian barang 1980.
menetapkan hapusnya
B
negara
Misalnya
dipesan
oleh
jika A
tidak
hak
mengajukannya
(leveransir) B
menyerahkan
(instansi
memberikan pernyataan
pemerintah).
tentang
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
9
menagih
negara (ordonatur). Jika A tidak mengajukan
SKRIPSI
penerimaan
sesuai dengan perjanjian pada tanggal Pada tanggal tersebut, A berhak
tagihan
April kepada
penagihan-
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
64
nya
sampai dengan 31 Deseraber 1985, maka hak
menjadi
kedaluarsa
tagih
A
tanggal 1 Januari 1986.
2. Mecbebankan. Dalam rangka realisasi anggaran, pengeluaran atas beban
anggaran
pengeluaran
terdiri
yang
dari
dua
memberatkan
kelompok,
anggaran
yaitu
belanja
atau
anggaran pengeluaran dan pengeluaran beban pengembalian anggaran
yang
memberatkan
anggaran
pendapatan
(rest itus i ). 3. Menerintahkan penbayaran. Tindakan diwujudkan (SPM)
yang
dalam
dari
menerbitkan
terakhir
di
bidang
penerbitan Surat
ordonatur yaitu
Perintah
Menteri
bukan Menteri Keuangan
KPKN yang berada di
pengeluaran Membayar
Keuangan.
sendiri
Yang
melainkan
bawah naungan Direktorat
Jenderal
Anggaran Departemen Keuangan. Dana
anggaran
bagi
pembiayaan
disediakan
dengan
ini
berlaku hingga tahun
untuk yang No.29
hanya SKO
hanya
penerbitan SKO. Pada
dasarnya
anggaran,
tahun
di-SPM-kan. Berdasarkan pasal 1984,
berlaku
diterbitkan
secara rutin sebagai SKO.
DIK/DIP Dengan
untuk pembiayaan atau
SKO
terkecuali
kepegawaian dan SKO ulangan untuk sisa
belum
disahkan
pengeluaran
15
SKO
Keppres
yang
demikian, proyek
telah SKO yang
tidak diatur dalam DIK/DIP.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
65
3.2. PEMBAHASAN 3.2.1. Mekanisne
Penbayaran
Anggaran
Belanja
Negara
Menurut KEPPRES No. 29 tahun 1984 (Sisten Lana) Dalam atas
rangka
realisasi
anggaran,
pengeluaran
beban anggaran terdiri dari tiga kelompok,
pengeluaran
beban
pengembalian sementara
tetap, beban sementara
anggaran.
Pengeluaran
dan
beban
sedangkan pengeluaran
beban
beban
tetap
meroberatkan anggaran belanja atau
pengeluaran
yaitu
dan
anggaran
pengembalian
anggaran meroberatkan anggaran pendapatan (restitution). Dikatakan beban tetap, jika untuk pengeluaran itu sudah
diajukan
kelompok
ini
bukti penagihan. Yang antara
lain :
terraasuk
gaji
pegawai
negeri,
tunjangan dalam berbagai bentuk, uang tunggu, persekot
pindah,
uang
hadiah,
dalam
pensiun,
gratifikasi
dan
sebagainya. Dasar hukumnya adalah pasal 27 ICW. Dikatakan sebelum
bukti
pengeluaran
pengeluarannya
Uang Untuk
Dasar
hukumnya
A/1980
memberi
tetap
beban sementara, jika SPM
adalah
diterbitkan
disajikan.
Misalnya,
Dipertanggungjawabkan pasal 42
perincian
ICW.
tentang
(UUDP).
Keppres
No.14
pengeluaran
beban
dan sementara, yaitu dalam pasal 16 ayat
2
dan
ayat 3 seperti berikut : Ayat biaya
SKRIPSI
2 : a. Belanja pegawai (termasuk
perjalanan
dinas
sepanjang
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
pensiun),
mengenai
uang
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pesangon,
subsidi
dan
bantuan,
subsidi/perimbangan
keuangan serta angsuran dan bunga hutang dari
anggaran
belanja rutin. b. ketiga
Pelaksanaan pekerjaan pemborongan oleh dan
pembelian
barang/bahan/jasa
termasuk
pembelian barang dan bahan untuk pekerjaan
(swakelola)
yang
(lima
nilainya
rupiah)
di
baik
atas
Rp.
5.000.000,-
mengenai belanja rutin
pihak
maupun
juta
anggaran
pembangunan. Ayat 3 : Pembayaran untuk keperluan lain daripada yang dimaksud dalam ayat (2) termasuk pembelian barang/ bahan/jasa rupiah)
yang
atau
leveransir
nilainya R p . 5.000.000,-
kurang
untuk
tiap
jenis
(lima
juta
barang/tiap
dan biaya untuk keperluan Perwakilan RI
di
luar negeri dapat dilakukan sebagai beban sementara. Pasal 16 ayat (3) termasuk antara lain UUDP untuk biaya luar
perjalanan, pembayaran negeri,
biaya langganan
panjar untuk pembiayaan
majalah
kapal
negara,
pembebasan tanah rakyat, penyelenggaraan rapat/
rapat
dinas/ lokakarya /penataran/sentiaji. Dikatakan ada
pengeluaran beban
pengeluaran
pengembalian,
yang dibebankan pada
pendapatan.
Sebagai contoh, pemerintah
pendapatan
berupa
5.000.000,-
SKRIPSI
(lima
pajak
penghasilan
juta
rupiah)
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
mata
jika
anggaran
menerima
uang
sebesar
Rp.
yang
dibukukan
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
67
sebagai
penerimaan pajak penghasilan
Kemudian
pajak
tahun
itu ditetapkan kembali
1989/90.
dengan
juinlah
Rp.4.000.000,- (empat juta rupiah). Jadi pemerintah sebesar
berkewajiban
Rp.1000.000 (satu juta rupiah)
pajak.
SPM-Pengembalian
R p .1.000.000,anggaran
(satu
kembali
kepada
diterbitkan
juta
rupiah)
waj ib sejumlah
atas
beban
anggaran
terjadi
1989/90, itu
anggaran
sejenis
anggaran
setelah
penutupan
(pajak
penghasilan)
sejenis dari tahun anggaran
dari
pembetulan atas
pembetulan, atas
mengurangi
pembayarannya.
dikeluarkan pengeluaran
dari itu
anggaran lebih
penerimaan,
pengeluaran.
besar
Mula-mula
yang
seharusnya.
lebih itu harus disetor kembali ke
dengan
jalan melakukan potongan dalam tahun
KPKN
pos
mata
anggaran (dari pengeluaran
atau
anggaran
yang sama dengan pengeluaran semula. Jadi setoran pengeluaran itu dan dibuka
uang
Ternyata
Selisih
mengurangi
ICW.
dijumpai
pengeluaran. dari
mata tahun
pengembalian ini ditentukan dalam pasal 17 Disamping
Jika tahun
berarti pengeluaran tetap
mana pengeluaran dilakukan. Jadi
penerimaan
juga
mata
pajak penghasilan tahun pembayarannya.
pengembaliannya
Dasar
membayar
yang
sebagai
kontra
semula)
dengan
menyebut tahun anggaran yang bersangkutan. Jika
SKRIPSI
tahun
anggarannya
sudah
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
ditutup,
maka
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
68
penyetoran uang itu dibukukan sebagai penerimaan lain
untuk
uang
yang
tahun anggaran
penyetoran.
sudah disetor kembali
Kadang-kadang
sebagai
kontra
itu ternyata salah satu mata anggaran lebih besar yang seharusnya. Jadi uang tersebut harus kepada
yang
anggaran
yang
anggarannya tutup,
berhak. Pembayaran ini
dipakai sebagai kontra pos
maka
pengembalian
pengeluaran anggaran
itu
atas
dari
mata
jika
tahun
dinasnya
sudah
mempunyai
beban
pos
dikembalikan
memberatkan
masih terbuka. Jika tahun
lain-
sifat
mata
anggaran
pendapatan penerimaan lain-lain. Berikut
ini
adalah mekanisme
pengeluaran
atas
beban anggaran : 1.
Departenen/Lenbaga Negara eg.
(Bagian
Pelaksanaan
Anggaran)
DIK/DIP
yang telah disahkan dan berlaku
Biro
Keuangan
cenerbitkan
SKO
atau
sebagai
SKO.
SKO ini disampaikan kepada : a. Bendaharawan
yang
bersangkutan
sebagai
dasar
pembuatan SPP ke KPKN. b. KPKN yang akan melaksanakan pembayaran. c. Instansi-instansi pelaksanaan
yang
pengawasan,
berkepentingan misalnya
BPK
dan
untuk Biro
Keuangan (Bagian Pembukuan dan Verifikasi). 2. atau
SKRIPSI
Berdasarkan DIK/DIP/SKO,
Bendaharawan Proyek nengajukan
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
Bendaharawan Surat
Rutin
Pernintaan
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6?
Penbayaran Surat
Rutin
(SPPR) untuk pengeluaran
Percintaan Penbayaran Penbangunan
rutin
(SPPP)
dan untuk
pengeluaran-pengeluaran proyek pembangunan kepada KPKN. Dalam
mengajukan kedua bentuk SPP di atas
perlu
dibedakan antara pengeluaran yang bersifat Beban
Tetap
(BT) dan Beban Sementara (BS). Untuk pengajuan SPP yang bersifat Kerja, atau
BT harus dilampirkan DIK/DIP, Surat Kuitansi, Berita Acara
Penyerahan
Barang
Perintah
Penyelesaian
yang
Pekerjaan
bersangkutan
dan
sebagainya. Sedangkan untuk pengajuan SPP BS yang harus dilampirkan Perincian
hanya
DIK/DIP yang
bersangkutan,
Kebutuhan atau dengan SPJ bulan
Daftar
sebelumnya,
tanpa bukti-bukti pengeluaran. 3. lanpirannya,
Setelah
KPKN neneliti
barulah
diterbitkan
SPP
dengan
SPM
kepada
bendaharawan. Untuk BT, SPM-nya dibuat atas nama ketiga
atau bendaharawan, dan pembayarannya
berbagai
pihak
dilakukan
secara giral melalui Bank/Sentral Giro Pos atau
secara
tunai melalui KPKN. Sedangkan untuk B S , SPM dibuat atas nama
bendaharawan
yang
bersangkutan,
demikian
pula
penyerahan uangnya. Pengeluaran
beban
/honorarium/tunjangan lain-lain gaji,
SKRIPSI
tetap
ikatan
dinas/uang
pembayaran yang sejenis
pembayarannya
atas
seperti
nama
gaji/upah lembur
dan
berdasarkan
daftar
bendaharawan
untuk
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
9
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
70
dibayarkan
kepada yang berhak. Untuk
pembayaran
bendaharawan menerima SPM-Tunai, kemudian selambat-lambatnya
dalam waktu tiga
itu,
bendaharawan
bulan
mengajukan
kepada KPKN laporan pembayaran dengan daftar gaji telah
ditandatangani Penerbitan
SPM
oleh
yang
yang berhak menerima.
oleh KPKN selambatnya
6
(enam)
hari kerja untuk anggaran rutin dan 2 (dua) hari
kerja
untuk anggaran pembangunan. 4.
Atas
penbayaran yang
diterina,
selanbatnya
tanggal 10 setiap bulan bendaharawan nenyanpaikan Surat Pertanggungjawaban rangkap (LKK)
dua
(SPJ)
nengenai
bulan
lalu
kepada KPKN beserta Laporan
Keadaan
Kas
.
KPKN akan memeriksa SPJ tersebut dan satu
dalam
bulan
/lembaga
kemudian yang
mengirimkan
bersangkutan
SPJ
serta
selambatnya
ke
departemen
Kantor
Wilayah
Direktorat Jenderal Anggaran. Apabila terdapat sisa UUDP yang tidak lagi
untuk
pelaksanaan
kegiatan/proyek,
diperlukan maka
harus
disetorkan selambatnya saat pengajuan SPJ terakhir. Sedangkan untuk
SPJ
perwakilan
pembayaran-pembayaran yang dilakukan
perwakilan
pemerintah
tata cara penyampaian
di luar negeri
diatur lebih
lanjut
oleh
Menteri Keuangan setelah mendengar Menteri Luar Negeri. Secara ringkas mekanisme pembayaran dengan sistem
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
71
lama ini akan digambarkan pada bagan berikut : BAGAN 3.3. BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEMBAYARAN SISTEM LAMA Departeaen/ Le»baga Negara
Bendaharawan Kantor/Proyek
^1
DIP/DiK
BPK
Pihak Ketiga
DIP/DIK
.
|mm
KPKH
Bepartenen Keuanqan
I
mm
Biro Keuangan Bag,Pelaks,Anon.
DIP/DIK I
*1-----i SKO
'1 SKQ
»i
SKO
n JhSW/SPPR
* SPPP/SPPRj
Biro Keuangan BaQ.Pe*bWVenf,
SPK Bag.fas
i JsPtf-BT L
■\ SPfl-BS
SPJ
-iunai6iro/Cek— {Bank/Pos)
-TunaiSBBT j_j— Giro/Cek— J (Bank/Pos)
SP«-BT
SPH-&S (UUDP)
SPJ
SPJ
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
72
Semenjak
tanggal 1 April 1977,
SPM
diterbitkan
dalam bentuk SPM-Tunai (sebelumnya disebut SPMU),
SPM-
Cek
SPM-
Pos,
SPM-Giro Pos dan SPM-Giro
Bank.
Tunai, SPM- Cek Pos, SPM-Giro Pos maupun
Baik
SPM-Giro Bank
hanya terdiri dari satu bentuk formulir. Dalam bawah SPM
hal tidak
SPM-Tunai,
blanko
diisi
harus dicoret silang. SPM
dan
cek/giro
sebutan
sebelah atas diterbitkan atas nama Bendaharawan ( berhak untuk
dibayarkan
kepada
yang
yang
berkepentingan,
misalnya SPM-Tunai untuk gaj i ). SPM-Tunai diterbitkan dalam rangkap enam : 1. Lembar
pertama
(asli)
yang
berwarna
biru
untuk
bendaharawan/pihak yang berhak. 2. Lembar
kedua
yang
berwarna
departemen/lembaga
dikirimkan
ke
(yang
anggarannya
diberati dengan pengeluaran) melalui
Kantor tfilayah
Direktorat kantor
tinggi
biru
Jenderal
Anggaran
(pengiriman
wilayah itu disertai dengan Daftar
dari
P.8
dan
Daftar Penguji (DP) lembar kedua. 3. Lembar
ketiga
yang
berwarna
kuning
sebagai
pertinggal pada KPKN penerbit beserta Daftar Penguji lembar keempat. 4. Lembar beserta
keempat Daftar
yang
berwarna
roos/merah
Penguji lembar asli
jambu
dikirimkan
ke
Bagian Kas untuk diuangkan.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
73
5. Lembar
kelima
Penguji
yang
lembar
Pengumpulan
berwarna
putih
ketiga dikirim
ke
serta Sub
Daftar
Direktorat
Data Direktorat Tata Usaha Anggaran
di
Bandung. 6. Lembar
keenara
yang berwarna hijau
dikirim
kepada
bendaharawan. Dalam
hal SPM-Cek Pos, KPKN mengirimkan
kepada bendaharawan/yang berhak setelah KPKN
aslinya membubuhi
tandatangannya dengan pena (bukan dengan stempel tangan). dengan
Lembar kedua setelah
dibubuhi
tanda
pena oleh KPKN dan lembar ketiga
tangan
stempel
oleh KPKN
dikirim
tanda tangan
dengan
ke
tanda
Sentral
Giro
Pos. Dalam tangan
hal SPM-Giro Pos, setelah
dibubuhi
tanda
sesuai dengan cara di atas, lembar asli,
kedua
dan ketiga dikirim ke Sentral Giro Pos. Dalam kepada
hal SPM-Giro Bank, lembar asli
yang
berhak atau langsung kepada
dikirimkan bank
dimana
KPKN
mempunyai rekening. Lembar kedua dikirim
kepada
bank
dengan surat pengantar tersendiri menurut
contoh
yang pada
berlaku, rekening
sebagai
kemudian setelah dibukukan koran
lampiran
KPKN
nota
dikembalikan
debet
bank.
oleh
bank
kepada
KPKN
Lembar
ketiga
dilampirkan pada pertanggungjawaban buku bank.
Apabila
yang berhak menerima langsung SPM-Giro Bank dari
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
KPKN,
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
74
ia harus menanda tangani tanda lunas pada SPM tersebut. Blanko
Giro
9
dan 8 (cek
Sentral
pos/giro
Giro Pos
pos)
diperoleh
dari
antara
lain
digunakan
sebagai pengganti atas SPM-Cek Pos/Giro
yang dapat Pos
yang pernah diterbitkan jika ternyata hilang atau lewat waktu. Perlu diketahui bahwa uraur SPM-Cek Pos/giro
pos
adalah 70 hari. Untuk
roengganti SPM-Tunai yang
diuangkan,
menurut peraturan lebih dahulu
SPM-Triplicaat. jaminan
hilang
sebelum
diterbitkan
Untuk keperluan itu, diper'lukan
di atas kertas bermeterai. Surat
surat
jaminan
harus ditanda tangani oleh penagih, dua orang
itu
penjamin
dan ordonatur. Disamping SPM-Tripilicaat dapat pula
dikeluarkan
SPM-Nihil. SPM tersebut diterbitkan apabila : a. Kreditur negara
di juga
samping
mempunyai
mempunyai hutang
hak kepada
tagihan
pada
negara
yang
jumlahnya paling sedikit sama dengan tagihannya. b. Gaji
terlanjur dibayar sedangkan pegawai
penerima
gaji diberhentikan bulan sebelumnya. Yang disetorkan kembali
adalah
gaji bersih. Yang
dibebankan
anggaran adalah gaji bruto, sehingga untuk Taspen
perlu
perhitungan dibukukan
SKRIPSI
diterbitkan dengan
pihak
SPM-Nihil ketiga
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
potongan
atas (Taspen)
kembali sebagai kontra pos mata
pada
beban dan
anggaran
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
gaji.
Mengingat bahwa
atas
SPM-Nihil jika
naraa yang berhak
maka
demi
diterbitkan
tidak akan ditukar di
kepentingan
pembukuan,
KPKN,
SPM-Nihil
diterbitkan atas nama KPKN. Pada hakekatnya, pembukuan SPM dalam buku umum
adalah
dikenakan
jumlah brutonya.
Potongan-potongan
pada SPM merupakan penerimaan pihak
Contoh
potongan
yang
adalah
potongan
pajak,
sebagainya.
merupakan
sewa
yang
ketiga.
penerimaan
kompensasi,
kas
anggaran rumah
dan
Contoh potongan yang merupakan' penerimaan
pihak ketiga adalah iuran kesejahteraan, PFK Bulog, dan sebagainya. Tujuan pencatatan SPM dengan jumlah bruto pertama, SPM.
membukukan semua potongan yang
Kedua,
agar
masing-masing penerimaan
dapat
diketahui
potongan yang telah negara/
pihak
adalah
terdapat
dan
berapa
jumlah
diserahkan
sebagai
ketiga.
Yang
terakhir,
mencerminkan pengeluaran yang sesungguhnya.
3.2.2. Mekanisne Kenurut
Pembayaran KEPMEN
No.
Anggaran
Belanja
217/KMK.03/1990
Negara
(
Sisten
kesulitan
dalam
Baru ). Pemerintah mendapatkan terutama
SKRIPSI
semakin
mengalami
dana untuk membiayai kegiatannya. Hal
disebabkan sumber dana yang
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
sangat
ini
terbatas
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
76
sedangkan cara
penggunaannya
untuk
mengatasi
menciptakan mendukung Hal
tidak terbatas. masalah
pengendalian peningkatan
ini
Salah
adalah
intern yang lebih efisiensi
dan
satu dengan
baik
dan
efektivitas.
itulah yang mendorong Menteri Keuangan menerbitkan
Surat Keputusan No. 217/KMK.03/1990 tanggal 22 Pebruari 1990. Dalam
surat
keputusan
tersebut
antara
lain
ditetapkan : 1.
Penerimaan dan pengeluaran dalam
pelaksanaan
APBN oleh KPKN dilaksanakan secara giral. Segala pada
KPKN
macam
setoran kepada
dilaksanakan
Kas
Negara A dan B) atau giro pos (Rekening Kas Negara
C).
umum
pada
KPKN
bank
umum
(Rekening
Bendaharawan
melalui
bendaharawan
tidak
diperkenankan
menerima setoran secara tunai. Dalam Bank
hal pembayaran, KPKN menerbitkan
atau SPM-Giro Pos. KPKN
SPM-Cek
atau
mempunyai
SPM-Cek
rekening
pos/sentral
giro
Pos pada
dapat juga apabila bank
gabungan.
SPM-Giro
menerbitkan
rekanan
atau
sentral
Jadi
KPKN
tidak giro tidak
diperkenankan lagi menerbitkan SPM-Tunai. 2. sisten
Sistem penberian uang nuka kerja laxia
disebut UUDP diganti dengan
yang sisten
dalan UYHD
(Uang Yang Harus Dipertanggungjawabkan).
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
77
Yang
dimaksud
dengan
Dipertanggungjawabkan
Uang
Yang
ialah : Uang muka
kerja
Karya) yang diterima oleh bendaharawan untuk pengeluaran
anggaran
sehari-hari
dalam
Harus (Artha
membiayai
Departemen/Lembaga/Instansi
jumlah
yang
relatif
kecil,
yang
selanjutnya harus dipertanggungjawabkan. Sifat-sifat sistem dana UYHD adalah : a. UYHD
belum merupakan beban alokasi/kredit
Departemen/Lembaga/Instansi bersangkutan,
anggaran melainkan
sebagai uang muka kerja/artha karya atas beban anggaran
mata
khusus/transitoris : untuk anggaran
rutin
dengan mata anggaran pengeluaran (MAK) no. 6211
dan
untuk anggaran pembangunan dengan MAK no. 6212. b. UYHD
bersifat
pengertian
revolving
bahwa
(berdaur
dana UYHD
yang
ulang) telah
dengan digunakan
untuk pengeluaran dapat diganti kembali dengan penerbitan sebesar tercantum
SPM atas nama bendaharawan
pengeluaran
bersangkutan
tersebut atas beban
dalam DIK/DIP/SKO
cara
MAK
bersangkutan
yang
sehingga
jumlah UYHD menjadi pulih kembali. Batas penyediaan dana UYHD atau jumlah dana yang dapat diberikan negara kepada bendaharawan dalam
Kepmen no. 217/KMK.03/1990 pasal 3 dan
UYHD diatur
pasal
4
ayat 1 sebagai berikut : 1. Untuk Anggaran Belanja Rutin :
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
78
a. Apabila
pagu kredit anggaran belanja barang
belanja
pegawai dalam DIK/SKO
dengan
Rp.
sebesar
seperempat
60.000.000
berjumlah
dapat
dari
non
sampai
diberikan
pagu
tersebut
UYHD dengan
jumlah setinggi-tingginya Rp. 5.000.000. b. Apabila
pagu
60.000.000
berjumlah
sampai dengan Rp.
diberikan tersebut
anggaran
di
atas
Rp.
450.000.000
dapat
UYHD sebesar seperduabelas dari
pagau
dengan
jumlah
setinggi-tingginya
Rp.
25.000.000. c. Apabila
pagu
450.000.000
anggaran dapat
seperdelapanbelas
berjumlah
diberikan dari
pagu
di
atas
UYHD anggaran
Rp.
sebesar tersebut
dengan jumlah setinggi-tingginya Rp. 50.000.000. 2. Untuk Anggaran Belanja Pembangunan : a. Sebesar
jumlah menurut ketentuan
pada
anggaran
belanja rutin, tetapi jumlah pagu DIP yang
dapat
dimintakan UYHD termasuk mata anggaran untuk gaji dan upah. b. Apabila diperlukan, UYHD dapat dimintakan sebesar kebutuhan
satu
bulan
sesuai
dengan
rincian
rencana penggunaan dana. 3. Setiap untuk atas
SKRIPSI
permintaan/pembayaran pengadaan
kepada
satu
barang/pekerjaan dengan
Rp. 5.000.000 dilakukan dengan
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
rekanan nilai
di
SPP-LS/SPM-LS,
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
79
tidak diperkenankan dilakukan dari UYHD. Untuk sistem
mengetahui lebih jelas mengenai
UYHD,
berikut
ini
akan
mekanisme
dikemukakan
secara
terperinci : 1.
Pada
pernulaan tahun
anggaran,
berdasarkan
DIK/DIP/SKO yang bersangkutan bendaharawan
nengajukan
Surat Pernintaan Pembayaran
Dana UYHD (SPP-DU)
KPKN sesuai kebutuhan pendanaan yang
bersangkutan.
besar
dari
mengajukan
Bila dana
kepada
kantor/instansi/proyek yang
UYHD masa sebelumnya,
dibutuhkan
lebih
bendaharawan
dapat
Surat Permintaan Pembayaran
Tambahan
UYHD
(SPP-TU). Jumlah dana yang diajukan SPP-DU maupun
SPP-
TU
yang
tersebut
harus
sesuai
dengan
batas-batas
ditetapkan oleh Menteri Keuangan. 2. KPKN SPP-DU
nengadakan pengujian/penelitian terhadap
maupun
SPP-TU,
nenghitung
junlah
UYHD
dininta,
nencek junlah rata-rata yang biasa
sebagai
uang
Selanjutnya UYHD
nuka
pada
nasa
menerbitkan Surat Perintah
(SPM-DU)
bendaharawan
kerja
atau
yang
SPM-TU
bersangkutan.
atas Semua
yang
diberikan sebelunnya.
Membayar nama
Dana
jabatan
bendaharawan
dijiaruskan mempunyai rekening (atas nama jabatannya) di Bank,
oleh
karena
semua
pembayaran
KPKN
dilakukan
secara giral, baik untuk SPP-DU, SPP-GU maupun SPP-TU. SPM-DU
SKRIPSI
harus
diterbitkan
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
selambat-lambatnya
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
80
enambelas delapan
jam kerja untuk anggaran belanja jam kerja untuk anggaran
belanja
rutin
dan
pembangunan
sejak diterimanya SPP-DU sampai diterimanya SPM-DU oleh bendaharawan harus
umum. Pejabat yang menandatangani
menandatangani
carik
giro
cek
SPM-DU
SPM
yang
bersangkutan. Dengan bendaharawan berupa
telah diterimanya SPM dari KPKNt telah menerima sejumlah
berarti
dana/uang
pemindahbukuan dari Rekening Kas Negara
Rekening
bendaharawan
dan
ia
dapat
yaitu kepada
menyimpan
uang
tersebut (setinggi-tingginya R p . 5.000.000) atau
tetap
menyimpannya di bank. 3. maupun
Setelah
dana UYHD digunakan,
seluruhnya, bendaharawan
baik
dapat nengajukan
Penggantian UYHD (SPP-GU) kepada KPKN untuk
sebagian SPP
nemulihkan
jumlah dana UYHD senula. Pada pengeluaran
SPP-GU yang
harus
dilampirkan
bukti-bukti
disetujui dan disahkan
kantor/satuan
kerja/pemimpin
oleh
kepala
proyek/bagian
proyek/atasan langsung/pejabat yang ditunjuk yang bukan bendaharawan. setiap juta
Perlu
ditambahkan
bahwa
jumlah
bukti pengeluaran tidak boleh lebih dan harus dipisahkan menurut
untuk
dari
R p .5
masing-masing
mata
anggaran pengeluaran (MAK).
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
81
4.
KPKN nengadakan penelitian/pengujian
SPP-GU tersebut dan apabila nenenuhi persyaratan, nenerbitkan
SPM-GU
bendaharawan.
Pengeluaran
anggaran
untuk
pengeluaran
diserahkan
itu
(MAK)
merupakan sesuai
terhadap KPKN
kepada beban
dengan
mata bukti
pengeluaran yang diajukan. SPM-GU diterbitkan atas nama bendaharawan yang Batas jam
bersangkutan.
waktu penerbitan SPM-GU adalah enam
belas
kerja untuk anggaran rutin, dan delapan jam
kerja
untuk
anggaran belanja pembangunan
SPP-GU
oleh
KPKN
sarapai
sejak 'diterimanya
diterimanya
SPM-GU
oleh
bendaharawan umum. 5.
UYHD
yang
hingga
nenjelang
anggaran (tanggal 30 Maret) telah digunakan tapi
akhir
tahun
belum
di-SPP-GU-kan, diajukan kepada KPKN selanbatnya tanggal 10
April.
dalam
waktu
Oleh KPKN segera diterbitkan sesuai
ketentuan
yang
SPM-GU
berlaku,
Nihil dengan
mencantumkan uraian tambahan pada SPM: "Pengesahan atas pertanggungjawaban
UYHD
beban
anggaran
1990/1991” .
Penerbitan itu dilakukan selambatnya tanggal 12 April. 6.
Sisa dana UYHD yang terdapat pada akhir
anggaran harus disetor ke rekening KPKN
pada bank/giro
pos
(Rekening Kas Negara A atau B atau C).
Penyetoran
itu
harus
30
Setoran
SKRIPSI
itu
dilakukan paling lambat tanggal dibukukan oleh KPKN
sebagai
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
tahun
Maret.
penerimaan
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
82
kembali/kontra
pos
setelah
anggaran
tahun
mata anggaran
khusus.
ditutup,
Penyetoran
dibukukan
sebagai
penerimaan bagian anggaran XVI (anggaran taktis). Sedangkan
sisa
UYHD yang
belum
disetorkan
ke
rekening kas negara pada tanggal 30 Maret dan UYHD yang belum
di-SPP-GU-kan
hingga
dibebankan/diperhitungkan anggaran
tanggal
10
April
akan
UYHD
tahun
pada pembayaran
berikutnya kecuali untuk dana yang
bersumber
dari bantuan luar negeri. Penggunaan dana sisa tersebut dianggap beban untuk tahun anggaran berikutnya. 7.
Atas
penbayaran
yang
telah
bendaharawan nengirinkan SPJ dan LKK/LKKA kepada Selambatnya
pada
tanggal
5
setiap
bulan,
KPKN. kepala
kantor/satuan
kerja/pemimpin proyek/bagian proyek
bendaharawan
raenyampaikan
Laporan
diterina,
Keadaan
dan
Kredit
Anggaran (LKKA) dan Laporan Keadaan Kas (LKK) dana UYHD bulan
sebelumnya.
Laporan tersebut
dilampiri
dengan
bilyet Bank/Pos per akhir bulan yang bersangkutan. Secara belanja
ringkas,
mekanisme
pembayaran
negara menurut sistem baru tampak
anggaran
pada
bagan
3.4. di halaman 83. UYHD dapat digunakan untuk beberapa mata anggaran pengeluaran (MAK) sebagai berikut: 1. Anggaran Belanja Rutin a. Belanja barang keperluan kantor dan lain-lain :
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
MAK 5210 (keperluan sehari-hari kantor) MAK 5220 (inventaris kantor) MAK 5230 (langganan daya dan tenaga) MAK 5240 (lauk-pauk) MAK 5250 (lain-lain) BAGAN 3.4. BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEMBAYARAN SISTEM BARU
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
84
b. Belanja barang untuk pemeliharaan : MAK 5310 (gedung kantor) MAK 5320 (rumah dinas) MAK 5330 (kendaraan bermotor) MAK 5350 (lain-lain pemeliharaan) c. Belanja barang untuk perjalanan : MAK 5410 (perjalanan dinas biasa) d. MAK
lainnya
harus atas
persetujuan
Direktorat
Jenderal Anggaran. 2. Anggaran Belanja Pembangunan a. MAK 5911 (gaji/upah) MAK 5912 (pengadaan tanah) MAK 5913 (pembelian bahan-bahan) MAK 5914 (pembelian peralatan dan mesin-mesin) MAK 5915 (biaya perjalanan) MAK 5916 (biaya konstruksi) MAK 5917 (biaya lain-lain) b. MAK
lainnya
harus atas
persetujuan
Direktorat
Jenderal Anggaran. Dengan
sistem
baru, KPKN juga
menerbitkan
yang sifatnya sama dengan SPM beban tetap, yaitu Perintah dengan
Membayar
Langsung
pembayaran
langsung
Yang
adalah
pembayaran
yang
Pembayaran
langsung ini merupakan
SKRIPSI
tidak
(SPM-LS).
dilakukan
dengan
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
SPM Surat
dimaksud
pelaksanaan dana
pembayaran
UYHD. kepada
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
85
pihak
yang
langsung
berhak/rekanan
oleh KPKN dengan
diterbitkan
atas
(pihak
secara
menerbitkan SPM-LS.
nama pihak yang
dibayarkan kepada pihak
ketiga)
berhak
SPM-LS
atau
untuk
yang berhak. Penerbitan SPM-LS
atas dasar Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan pengeluaran
yang
sah
yang
diajukan ’ oleh
bukti kantor
/satuan/ pemimpin proyek/bagian proyek. Dalam
penerbitan SPM harus
diperhatikan
batas-
batas
anggaran yang tersedia dalam DIK/DIP/SKO,
bahwa
jumlah
SPM-LS ditambah dengan
SPM-'GU
yaitu
ditambah
dana UYHD yang ada pada bendaharawan tidak boleh besar
dari anggaran yang
Selanjutnya,
tersedia dalam
lebih
DIK/DIP/SKO.
dalam penerbitan SPM belanja rutin
harus
diperhatikan batas dana triwulanan yang ditetapkan. Untuk SPM-LS
di
memahami bawah
lebih jauh
ini
prosedur
disajikan
mulai
penerbitan dari
tahap
pengajuan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS) hingga penerbitan SPM-LS. 1.
SPP-LS ditandatangani oleh
diketahui/disetujui
oleh kepala
bendaharawan
kantor/satuan
dan
kerja/
pemimpin proyek/bagian proyek/atasan langsung. 2. Bendaharawan mengajukan kepada
SPP-LS
KPKN selambatnya tanggal 15 Maret.
rangkap SPP-LS
tiga itu
dilampiri dengan bukti pengeluaran yang sah yang antara lain terdiri dari :
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
86
a. Penunjukan rekanan; b. SPK/Surat perjanjian/kontrak; c. Addendum
kontrak
apabila
ada
perubahan
dalam
kontrak; d . Kuitansi/nota/faktur; e. Berita
acara
pemeriksaan/tingkat
penyelesaian
pekerjaan; f. Berita acara serah terima pekerjaan/barang; g. Berita
acara
pembebasan
tanah
yang
dibuat
oleh
panitia pembebasan tanah; h. Berita acara pembayaran; i. Akte notaris (untuk pembelian barang tidak
bergerak
lainnya); j. Surat angkutan; k. Surat
jaminan
diterbitkan keuangan
uang muka berupa bank bank
lainnya
pemerintah yang
garansi
atau
ditetapkan
yang
bank/lembaga oleh
Menteri
Keuangan; 1. Untuk pengadaan di atas Rp. 5 juta, surat pernyataan dari
kepala
proyek/bagian bersangkutan umum,
kantor/satuan proyek telah
pelelangan
bahwa
kerja/ penunjukan
pemimpin rekanan
dilakukan
(melalui
pelelangan
terbatas
ataupun
penunjukan
langsung) menurut ketentuan yang berlaku.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
97
3.
Apabila SPP-LS, bukti-bukti
lain-lain KPKN
lampiran
menerbitkan
menjadi
telah memenuhi SPM-LS.
SPM-LS harus
enambelas
pengeluaran
persyaratan,
Proses
pengujian
diselesaikan
dan
maka SPP-LS
selambat-lambatnya
jam kerja untuk anggaran rutin
dan
delapan
jam kerja untuk anggaran pembangunan.
3.2.3. Telaah
Mengenai Mekanisne
Belanja
Penbayaran
Anggaran
Negara Menurut Sisten Lana
dan
Sisten
baru
menciptakan
Baru Sistem
bertujuan
untuk
pengendalian intern yang lebih mendukung efisiensi efektivitas belanja
dalam
negara
pelaksanaan
oleh
KPKN.
pembayaran
Untuk
dan
anggaran
mengetahui
apakah
tujuan itu dapat tereapai, penulis akan mengkaji apakah sistem baru tersebut telah berhasil mengatasi kelemahan yang ada pada sistem lama. Definisi "Suatu
efisiensi
organisasi
menghasilkan mengkonsumsi
Anthony
dikatakan efisien
sejumlah input
menurut
yang
adalah
apabila
output
tertentu
minimum.
Atau
output
:
dapat dengan yang
paling banyak dengan input tertentu.
Robert N. Anthony, John Dearden dan Norton M. Beadford, Management Control System, E iftil Edition. Richard D. Irwin Inc., Homewood, 1984, halaman 12
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
83
Efektivitas melaksanakan mencapai hasil selalu
adalah
bagaimana
suatu
organisasi
tugasnya atau bagaimana suatu
organisasi
yang telah ditetapkan. Jadi efektifitas
dihubungkan dengan tujuan organisasi
efisiensi
tak perlu
Dari anggaran
uraian
sedangkan
dihubungkan dengan itu. mengenai
mekanisme
pembayaran
belanja negara menurut KEPPRES No.
1984
dan
KEPMEN
No.
29
Tahun
217/KMK.03/1990
penjabarannya, kita dapat
sebagai
melihat beberapa kelengkapan
yang terdapat pada sistem baru sebagai berikut : 1.
Dengan
SPM-Tunai dengan April
(Kartal)
sisten lama, KPKN
dan
SPH-Giro
sisten yang baru yang 1990,
KPKN
hanya
dapat
(Giral).
nenerbitkan
Tetapi,
berlaku sejak tanggal
boleh
nenerbitkan
1
SPM-Giro
(Giral). Jadi,
semua pembayaran yang dilakukan oleh
hanya
melalui bank atau kantor pos. Dengan
tugas
pembayaran
tersebut
kepada bank
KPKN
penyerahan atau
kantor
pos, berarti penerbitan SPM Tunai tidak dilakukan lagi. Hal
ini
kertas
akan menghemat biaya pengiriman yang
digunakan,
mengingat
dan
begitu
kertasbanyaknya
salinan SPM Tunai. Selain
itu tidak diperlukan lagi
karyawan
yang
mengurus pembayaran kepada bendaharawan maupun rekanan, sehingga terjadi penghematan sumberdaya manusia.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8?
Adapun timbul pos.
biaya administrasi tambahan yang
adalah bila pembayaran dilakukan Tetapi
besar
karena semua
rekanan
melalui
bendaharawan
yang memiliki hak
mungkin
dan
tagih
jasa
sebagian
dalam
jumlah
besar kepada negara pasti mempunyai rekening pada bank, maka
biaya
yang dihemat masih lebih
besar
dibanding
biaya tambahan yang timbul. Jadi anggaran
dengan menyerahkan belanja
menyebabkan
pelaksanaan
pembayaran
negara kepada bank atau
kantor
penurunan biaya administrasi yang
pos
berarti
meningkatnya efisiensi. Sedangkan
bila ditinjau dari
penyerahan pelaksanaan pembayaran KPKN akan meningkatkan bukan
hanya
melakukan
efektivitas,
kepada pihak di luar
efektivitas. Hal itu disebabkan
terjadinya
pembayaran
segi
kesalahan
oleh
KPKN
dapat dihindarkan,
dalam
tetapi
juga
dari segi kecepatan pelaksanaan pembayaran. Jadi dengan
menerbitkan
SPM,
segala
pekerjaan
hanya
SPM
yang
menyangkut pembayaran telah selesai. Pelaksanaan melalui
bank
atau
pembayaran anggaran kantor
pos
telah
belanja
negara
sesuai
dengan
pengendalian intern yang baik. Alasannya adalah : Pertama, diserahkan
tanggungjawab
kepada
penyimpanan
pihak di luar KPKN.
uang
Jadi
telah
keamanan
secara fisik sudah terjamin karena sudah terhindar dari
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
90
bahaya pencurian dan kebakaran. Kedua, memadai
telah
terdapat
pemisahan
fungsi
yang
dimana (1) fungsi penyimpanan uang (bank
kantor pos) dengan fungsi pencatatan pembayaran telah
benar-benar
fungsi
terpisah.
otorisasi
(2)
terdapat
pembayaran uang yaitu
fungsi penyimpanan
uang (bank atau
atau kantor pos) dengan
pencatatan
(KPKN).
pembayaran
Jadi
fungsi
dapat
pemisahan dengan
pos).
terdapat pemisahan fungsi yang melaksanakan (bank
(KPKN)
KPKN
kantor
atau
(3)
pembayaran
yang
melakukan
disimpulkan
bahwa
anggaran belanja negara secara giral
telah
memenuhi kriteria pengendalian intern yang baik. 2.
Uang
Huka
Dipertanggungjawabkan)
Kerja
sisten
UUDP
(Uang
diganti dengan UYHD (Uang
Untuk
Yang
Harus Dipertanggungjawabkan). Dalam
sistem UUDP, uang muka kerja
diperoleh
melalui
Sedangkan
untuk
penerbitan sistem
SPM
UYHD,
beban
SPM
bendaharawan sementara.
tersebut
diganti
dengan SPM-DU dengan jumlah uang muka kerja yang
telah
ditetapkan. Pemberian
uang
muka kerja
dengan
sistem
lebih efisien daripada sistem UUDP. Dalam sistem kebutuhan
sehari-hari bendaharawan
ditentukan
kriteria tertentu. Kriteria itu adalah kebutuhan rata
SKRIPSI
bulanan
sebelumnya dan pagu
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
anggaran.
UYHD UYHD, dengan rataDengan
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
w
demikian, frekuensi pengajuan biaya-biaya
dengan
sistem
UUDP,
SPP dan penerbitan SPM lebih
penentuan
uang
muka
kerja
tidak
frekuensi
banyak
biaya-biaya
yang
harus dikeluarkan akan
dibandingkan
jumlah
uang
muka
dengan
sistem
kerja dapat
karena
didasarkan
kriteria yang diterapkan untuk sistem UYHD.
bila
dan
yang berkaitan dengan itu dapat dikurangi.
Sebaliknya pengajuan
SPP, penerbitan SPM
pada
Akibatnya, lebih
UYHD.
besar
Selain
berubah
setiap
itu, waktu
walaupun dalam batas tertentu. Sistem
UYHD lebih efektif daripada
sistem
karena uang muka kerja yang tersedia pada tidak
hanya
dalam
anggaran.
dengan
kebutuhan
sebelumnya
tetapi
juga
Dengan
kemungkinan pengisian
demikian,
kehabisan kembali
pelaksanaan
bendaharawan
disesuaikan
bulan
uang
rata-rata
dengan
bagi muka
pagu
bendaharawan kerja
sangat kecil. Hal
UUDP
sebelum
itu
menjadikan
pembayaran oleh Bendaharawan akan
menjadi
lancar. Dengan
telah
ditetapkannya
kerja,
kecenderungan
terjadi
karena
jumlah
penyalahgunaan
jumlah uang muka kerja
uang
muka
yang
mungkin
dapat
berubah
setiap waktu, dapat dihindari. 3.
Semua pengeluaran dana UUDP langsung nenbebani
mata anggaran, sedangkan pada UYHD tidak.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
92
Dengan
sistem
disisihkan
untuk
bendaharawan.
UYHD, seolah-olah membiayai
sejumlah
keperluan
Jumlah dana tersebut
sehari-hari
telah
ditetapkan
besarnya dan bersifat daur ulang (revolving). setelah
dana
seluruhnya,
tersebut maka
digunakan
bendaharawan
uang
muka
Artinya,
sebagian
akan
mengajukan
pengeluaran uang yang sah sehingga kerja
menerbitkan
pulih
seperti
semula.
SPM apabila telah terjadi
atau
mendapatkan
penggantian sejumlah yang digunakan dengan bukti-bukti
dana
jumlah
Jadi
kewajiban
KPKN yang
benar-benar dapat dibuktikan keabsahannya. Berbeda menerbitkan belum
dengan SPM
muka
UUDP,
KPKN
walaupun bukti-bukti
diajukan.
uang
sistem
Bendaharawan kerja
untuk
telah
pengeluarannya
mendapatkan
penambahan
digunakan
membiayai
kegiatan/proyek selanjutnya, bukannya penggantian uang
muka
menyebabkan berubah Dari
kerja jumlah
setiap
sini
yang
dapat
telah
uang
muka
digunakan. kerja
waktu walaupun dalam kita
simpulkan
Hal
tersebut batas
bahwa
atas itu dapat
tertentu.
pengendalian
intern dengan sistem UUDP ini lemah. Pembebanan saat
diberikan
cenderung dengan
SKRIPSI
mata anggaran pengeluaran (MAK)
pada
uang
UUDP
mendorong pengelolaan
muka kerja
dalam
pihak-pihak
yang
uang
muka
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
kerja
sistem
berhubungan tersebut
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
93
menghabiskannya sesuai UYHD,
dengan
berbagai
cara
dengan tujuannya semula. Tetapi pada
saat
pemberian uang
yang
tidak
dengan
sistem
muka
kerja
belum
raembebani mata anggaran pengeluaran (MAK) yang terdapat dalam
DIK/
DIP/SKO
bersangkutan. mengelola
departemen/lembaga
Secara
uang
psikologis,
muka kerja itu
sesuai dengan tujuannya sistem
UUDP
memperbaiki
menjadi
yang
pihak-pihak
yang
akan
menggunakannya
semula. Jadi dengan dirubahnya sistem
sistem
tinggi
UYHD,
pengendalian
pemerintah
telah
intern 'dalam
hal
pemberian uang muka kerja kepada Bendaharawan. 4. ke
Pada
sisten lama, KPKN
departenen/lenbaga
nengirinkan copy
tinggi. Tetapi,
dengan
SPJ
sisten
baru, hal itu tidak dilakukan lagi. Ditinjau dari segi efisiensi, pengiriraan copy SPJ ke
departemen/lembaga tinggi tidak efisien. Hal
ini
disebabkan : (a). Departemen/lembaga tinggi yang dikirimi
SPJ
tersebut terpaksa menyediakan sumber daya manusia untuk menanganinya. Sebagai Keuangan
contoh,
terdapat
pada Biro
satu unit yang
Keuangan
Departemen
bertugas
khusus
SPJ. Jumlah pegawai yang menanganinya
antara
6
kita
SKRIPSI
orang sampai delapan orang. Dari
dapat
membayangkan
betapa
besar
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
menangani berkisar data
biaya
itu, yang
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
94
dikel-uarkan
untuk
menangani
SPJ
itu
bagi
seluruh
departemen/lembaga tinggi bersangkutan.
SPJ
terpaksa menyediakan sarana penyimpanan SPJ. Pada Keuangan
Departemen
memasukkannya secara
ke
khusus.
tersebut
Keuangan
dalam kotak Selanjutnya
SPJ
disimpan
dapat
juga
kita
dengan
karton
yang
dipesan
menyimpan
kotak
karton
di gudang. Dengan memahami
tersebut
Biro
pola
bayangkan
penyimpanan betapa
besar
sumber daya yang harus dikorbankan lembaga tinggi bersangkutan,
pada hal
manfaatnya sama
yang
sekali
tidak
seluruh
KPKN
ad a. (c). yang
Biaya pengiriman
ada di seluruh Indonesia
SPJ dari ke
departemen/lembaga
tinggi di Jakarta. (d). Pengiriman SPJ ke departemen/lembaga tidak
ada
pengendalian
manfaatnya sebab
bila
yang
kerja adalah KPKN. Oleh
ditinjau membcrikan
tinggi
dari
segi
uang
muka
karena itu, bendaharawan cukup
mempertangungjawabkan uang muka kerja itu kepada Jadi
dengan sistem baru mekanisme pembayaran
belanja
anggaran
negara, SPJ tersebut tidak dikirimkan lagi
departemen/lembaga pemerintah
tinggi yang bersangkutan.
telah menghemat sumber daya
besar. Dengan kata lain, pemerintah telah
SKRIPSI
KPKN.
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
yang
ke
Berarti, demikian
meningkatkan
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
efisiensi dalam pelaksanaan pembayaran anggaran belanja negara. Dengan
tidak
mengirimkan
departemen/lembaga mengurangi tersebut
tinggi
copy
yang
ke
setiap
bersangkutan
tidak
efektivitas. Alasannya
SPJ
adalah
tidak mempengaruhi penerbitan
walaupun
SPJ
bendaharawan
hanya
disampaikan
sudah berhak mendapat
tindakan
SPM-GU. kepada
Jadi KPKN,
pengggantian
atas
penggunaan uang muka kerja yang dilakukannya. .Seperti
kita
ketahui
mempertanggungjawabkan
bahwa
bendaharawan
uang muka kerja kepada
pemberi
uang muka yaitu KPKN sehingga cukup KPKN yang kebenaran
penggunaan
walaupun
copy
lembaga
tinggi
mempengaruhi 5.
uang muka kerja
SPJ tidak yang
menilai
tersebut.
dikirimkan
ke
Jadi
departemen/
bersangkutan,
tidak
akan
pengendalian intern. Pada sisten baru, batas waktu penerbitan
atau
penolakan SPM lebih dipersingkat. Pada
sistem
lama, waktu yang
dibutuhkan
untuk
memroses penerbitan atau penolakan SPM adalah enam hari kerja
untuk
anggaran waktunya
anggaran rutin dan dua hari
pembangunan. adalah
Dengan
enambelas jam
sistem kerja
kerja baru,
untuk
untuk batas
anggaran
rutin dan delapan jamkerja untuk anggaran pembangunan. Adanya
SKRIPSI
pembatasan waktu penyelesaian
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
pemrosesan
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
96
SPM yang Xebih singkat mendorong petugas di KPKN melaksanakan demikian,
pembayaran
tujuan
dengan
pelaksanaan
belanja menjadi tercapai yaitu kepada
yang
waktu
karena
melaksanakan teratur.
segera. pembayaran
tersebut
sumber daya
tugas
dihindarkan
dan
itu
dapat
yang
dapat
selanjutnya
pembatasan
dari
waktu Lamanya
menjadi
meningkatkan
digunakan
untuk
dikerahkan
secara
pekerjaan
kerja
dapat
lemburpun
tidak
lagi untuk menyelesaikannya.
Ditinjau
intern.
anggaran
melaksanakan pembayaran
Dengan demikian, penumpukan
diperlukan
Dengan
berhak dalam tempo yang secepat mungkin.
Pembatasan efisiensi
untuk
tolak
segi
tersebut waktu
pengendalian memudahkan
untuk
intern,
pengendalian
memproses
pembayaran
ukur dalam menilai petugas
KPKN
dalam
menjalankan tugasnya. Selain bahwa
pembatasan waktu, sistem UYHD
bila
penolakan Ketentuan
terjadi penolakan itu ini
harus
menentukan
penerbitan
dinyatakan
SPM
secara
dapat juga meningkatkan
alasan
tertulis.
efisiensi
dan
efektivitas. Efisiensi menenuhi syarat
dapat dan yang
meningkat
karena
SPP
yang
tidak memenuhi syarat
untuk
diterbitkan SPM-nya telah dipisahkan. Dengan
demikian,
sumber
SPP
SKRIPSI
daya tak perlu lagi dikerahkan untuk
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
yang
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
97
tidak memenuhi syarat. Pemisahan tidak
SPP yang memenuhi syarat
memenuhi
mempercepat semakin
syarat
proses
lancar
semakin
untuk
dengan
diterbitkan
penerbitan SPM. Dengan
proses pembayaran
efektif
dalam
itu,
yang
SPM-nya kata
lain
berarti
KPKN
melaksanakan
pembayaran
anggaran belanja negara. Ditinjau mencantumkan merupakan
dari segi pengendalian intern, alasan-alasan
suatu
kecermatan
alat
penolakan
penerbitan
SPM
menilai
ketrelitian
dan
menentukan apakah suatu
SPM
untuk
pegawai dalam
dengan
dapat diterbitkan atau tidak. 6.
Dengan
sisten
baru
nekanisne
pembayaran
anggaran belanja negara, paling lanbat tanggal 5 setiap bulan,
kepala kantor/satuan kerja dan pinpinan
nenyanpaikan
Laporan
Keadaan Kredit
Anggaran
dengan disertai Laporan Keadaan Kas (LKK) yang bersangkutan nengenai bulan yang Dengan menjadi dapat
sistem
lebih
dan
(LKKA)
bendaharawan
lalu.
itu, pengendalian
baik karena dengan laporan
memantau
bendaharawan
baru
proyek
besarnya uang kas
yang
besarnya sisa
anggaran
intern
itu,
ada
KPKN
ditangan
yang
masih
tersed ia. Dengan besarnya
SKRIPSI
adanya
penggantian
LKKA,
KPKN
uang
muka
dapat kerja
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
menentukan yang
telah
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
digunakan
untuk
masing-masing
mata
anggaran
dan
besarnya uang muka yang akan ditetapkan. BAGAN 3.5. RINGKASAN SISTEM LAMA DAN SISTEM BARU SISTEM LAMA
SISTEM BARU
1. Cara Pembayaran
Memakai sistem kartal (SPM Tunai) dan giral (SPM Cek Bsnk/Cek Pos /Giro Pos).
Hanya memakai sistem giral (SPM Cek Pos/Cek Bank/Giro Pos).
2. Uang Muka Kerja
Sistem UUDP. Jumlah dibatasi, tapi tidak berdasarkan ke butuhan rata-rata bu lan sebelumnya dan pagu anggaran. Diperoleh melalui pe nerbitan SPM Beban Sementara.
Sistem UYHD. Jumlah telah ditetap kan berdasarkan kebu tuhan rata-rata bulan sebelumnya dan pagu anggaran. Diperoleh melalui pe nerbitan SPM DU/TU/GU.
3. Pembebanan Pengeluar an
Uang muka kerja meru pakan penarabahan dana untuk membiayai kegiatan/proyek selan jutnya, sehingga se mua pengeluaran lang sung membebani MAK walau tanpa buktibukti pengeluaran.
Uang muka kerja meru pakan penggantian dari dana yang telah digu nakan untuk membiayai kegiatan/proyek sebe lumnya, sehingga semua pengeluaran akan membebani MAK bila ada bukti pengeluaran.
4. Surat Pertanggungjawab an
KPKN menerima SPJ rangkap 2 dari benda harawan, lalu mengirim 1 lembar kepada masing-masing Departeman/Lembaga Negara yang berhubungan.
KPKN menerima SPJ dan tidak perlu mengirimkannya kepada masingmasing Departemen/Lembaga Negara yang berhubungan.
5. Pembatasan Waktu
Penerbitan/penolakan SPM sejak diterimanya SPP oleh KPKN harus dilakukan selambatnya 6 hari kerja untuk anggaran rutin dan 2 hari kerja untuk ang garan pembangunan.
Penerbitan/penolakan SPM sejak diterimanya SPP oleh KPKN harus dilakukan selambatnya 16 jam kerja untuk anggaran rutin dan 8 jam kerja untuk angga ran pembangunan.
6. Pelaporan
Berupa Laporan Keada an Kas (LKK).
Berupa Laporan Keadaan Kas (LKK) dan Laporan Keadaan Kredit Angga ran .
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan Dari hasil pembahasan sebelumnya mengenai lama dan sistem baru dapat ditarik beberapa
sistem
kesimpulan
sebagai berikut : 1. Pembayaran
yang dilakukan secara
pengendalian
intern
yang
giral
lebih.
memberikan
efektif
dan
meningkatkan efisiensi. Efektivitas meningkat karena KPKN hanya perlu menerbitkan SPM untuk menyelesaikan pembayaran. Pengamanan dana secara fisik juga baik
karena
terjadi
pemisahan
fungsi
lebih antara
otorisasi dengan penyimpanan serta pelaksanaan
yang
dilaksanakan pihak yang independen (bank). Efisiensi meningkat
karena
terjadi
penghematan
biaya
administrasi. 2. Pemberian efektif
uang muka kerja dengan sistem UYHD karena
berdasarkan bendaharawan memperlancar mengurangi
jumlahnya
telah
pagu anggaran dan
aktivitas
ditetapkan
rata-rata
sebelumnya sehingga lebih harian.
Hal
lebih
kebutuhan sesuai itu
frekuensi pengajuan SPP, pemrosesan
dan dapat dan
penerbitan SPM sehingga lebih efisien.
99
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
100
3. Pembebanan pengeluaran hanya berdasarkan bukti-bukti yang
sah menjadikan kebijaksanaan (anggaran)
lebih
ditaati dan keamanan dana lebih terjamin. 4. Copy
SPJ
kerja)
(bukti-bukti pengeluaran atas tidak
lagi
departemen/lembaga melainkan muka.
dikirimkan tinggi
uang
ke
yang
muka
berbagai
bersangkutan,
hanya ke KPKN sebagai pihak pemberi
uang
Hal ini lebih efisien karena menghemat
biaya
pengiriman dan pengurusan SPJ. 5. Penetapan mendorong
batas KPKN
waktu
penerbitan/pen'olakan
menggunakan
sumber
daya
SPM
manusia
secara teratur karena mengurangi penumpukan SPP yang harus
diproses. Dengan demikian pembayaran
lebih
lancar
terjadi
dan
hemat
penolakan
waktu.
Selain
penerbitan
menjadi itu
SPM,
bila alasan
penolakannya harus disebutkan secara tertulis. Kedua hal tersebut dapat menjadi tolok ukur kemampuan
dan
ketelitian
petugas
dan
memberikan
otorisasi berupa SPM. Selain
KPKN dalam
memproses
SPP itu
pihak
yang mengirimkan SPP dapat segera memperbaiki SPP. 6. Paling
lambat
Kantor/Satuan
tanggal
5
setiap
bulannya
Kerja dan Pimpinan Proyek
Kepala
memberikan
Laporan Keadaan Kredit Anggaran dan Laporan tKeadaan Kas. Laporan tersebut memberikan informasi pada KPKN sehingga
SKRIPSI
KPKN
dapat memantau
kesesuaian
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
besarnya
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
101
uang muka kerja bendaharawan, kas yang ada dan
pagu
anggaran suatu mata anggaran pengeluaran dengan yang
telah
diterbitkan
untuk
bahan
SPM
pertimbangan
dalam mengabulkan/menolak SPP-GU dan SPP-TU. Dari secara
uraian
di
atas
dapat
disimpulkan
umum KEPMEN No. 217/KMK.03/1990
bahwa
(sistem
baru)
sebagai penjabaran dan kelengkapan KEPPRES No. 29 Tahun 1984 (sistem lama) sudah sesuai dan dapat pengendalian
intern
terhadap
meningkatkan
mekanisme
pembayaran
anggaran belanja negara.
4.2. Saran Untuk
memperkecil
kemungkinan
terjadinya
penggunaan dana yang tidak semestinya, sebaiknya
untuk
penerbitan SKO (di luar DIK/DIP) harus dibuat peraturan dan pembatasan yang ketat, sehingga pengeluaran di luar anggaran tidak lebih besar dari anggaran itu sendiri.. Sistem akan
pengendalian intern sebaik
berjalan
sumberdaya
dengan baik bila
manusia
intelektual.
tidak
yang memadai secara
Untuk itu penulis
apapun
tidak
didukung moral
menyampaikan
oleh maupun
beberapa
saran sebagai berikut : 1. Para
SKRIPSI
pejabat
yang
mempunyai
otorisator
dan
ordonatur
kepentingan
keuangan negara
wewenang harus
mengutamakan
dengan selalu
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
sebagai
menjaga
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dipatuhinya
anggaran negara.
Pegawai KPKN harus mempunyai tingkat pendidikan pengetahuan sebagian
yang besar
pembayaran bahkan
memadai. pegawai
Tingkat
KPKN
pendidikan
yang
melaksanakan
anggaran belanja negara adalah
beberapa
menempatkan
lebih
pegawai
rendah
yang
dan
SMA
dan
lagi.
Dengan
berpendidikan
minimal
Diploma III ditambah pelatihan yang cukup diharapkan mereka
dapat
bertanggungjawab
bekerja dan
lebih lebih
cermat, mampu
lebih mengatasi
persoalan, sehingga pada akhirnya bisa
meningkatkan
ef isiensi. Pegawai anggaran
KPKN yang menangani pelaksanaan belanja
periode
tertentu
kolusi
dengan
negara
harus
dimutasikan
untuk menghindari pihak-pihak
pembayaran
yang
kejenuhan berhak
dalam dan atas
pembayaran.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR PUSTAKA Anthony, Robert N., John Dearden dan Norton M Beadford, Management Control System, Fifth Edition. Richard D. Irwin Inc., Homewood, 1984. Arens, Alvin, A. dan James K. Loebbecke, Auditing : Suatu___ Pendekatan___ T-exp.adu, Cetakan.. Kedua. Terjemahan, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1990. Baswir, Revrisond, Akuntansi__ Pemerintahan__ Indonesia. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 1994. Bodnar, George H., dan William S. Hopwood, Information__ Sys t em, Fourth Edition. Bacon, Boston, 1990.
Accounting Allyn and
Ikatan Akuntan Indonesia, Prinsip Akuntansi.... Indonesia 1984. Rineka Cipta, Jakarta, 1984. Nash, John F., Accounting Information Systems. 1 Edition. PWS-KENT Publishing Company, Boston, Massachusets, 1989. Scott, George M., Principles of Managements Information Systems. Singapore National Printers Ltd., Singapore, 1987. Smith, Jay M. dan Fred K. Skousen, Akuntansi Intermediate___ ___ Volume___ Komorehensif. Edisi Kedelapan. Terjemahan, Penerbit Airlangga, Jakarta, 1988. Yujana, Lalu Henry, Akuntansi__ Pemerintahan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 1992. ---- > B-HiiU__ Pedoman untpk _B_e.ndaharawan . Departemen Keuangan Republik Indonesia, Jakarta, 1984. ---- , Statement of Accounting Principles and Standards for__Central Government Accounting and Financial Reporting. Departemen Keuangan Republik Indonesia Badan Akuntansi Keuangan Negara, Jakarta, 1993. ---- , Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 2.17/KMK. 03/1990,___ Tanggal__ ZQ___ Pebruari 1990. leiltang__Mekanisme Pembayaran dalam .Melaksanakan Anggaran Pendapatan dan Belan.ia.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOM OR: 217/KMK.03/1990 TENTANG MEKANISME PEMBAYARAN DALAM MELAKSANAKAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
M enim bang
:
a
bahw a dalam rangka peningkatan efisiensi dan penghem atan
keuangan
perlu
m engadakan
untuk
negara
dipandang
penyederhanaan
m ekanism e pem bayaran d alam
pelaksanaan
A nggaran P endapatan d an B elanja N egara ; b. bahw a ketentuan-ketentuan m engenai penye derhanaan m ekanism e sebagaim ana dim aksud • daiam h u m f a perlu diatur den g an K eputusan M enteri K euangan. M em perhatikan
:
1 Indische C om ptabilitits W et (Stbl. N om or 448 T ahun 1925) sebagaim ana telah diubah dan ditam bah, terakhir dengan N om or 3 T ahun 1968 ;
U ndang-undang
2. K eputusan P residen N om or 29 T ahun 1984 ; 3. K eputusan P residen N om or 55 T ahun 1 9 8 7 ; 4. K eputusan P residen N om or 64/M T ahun 1988 ; 5. K eputusan M enteri K euangan N om or 2 9 6 /K M K .0 3 /1 9 7 7 ; 6. K eputusan M enteri K euangan N om or 83/K M K .1/1988 ; 7. K eputusan M enteri K euangan N om or 645/K M K .01/1989.
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2 CL CO
a c o c CO ■o c 2 Uf JS £ 8. CL 2 CL x: co
x 5 £ c
3 08 2 s
«-s 1 &.i 3 CO ^ t M «
04
2 -i cO <0 Jo * 5 -<= 3 r • O 5! 5 jg c c -d eo CO « £3 ^ co ■— £ (* A CQ
i —e 8 I £5, e 3Sc3d fCO e V Sa £ «C* J) £ c
r* *V«) cs
« V) « Cu
CL
(N
.i. c CO T3 ^ CWO c w S S -8 eO cCO CCOO C 0 CO ^ X) < 3 £ Ju=> £2 > ^ J co > co^ c CO C3 Tg3 a ~ ’3 03 cl .M >.0 * < 3 « — -*u
s B C cO O C co J- CO > 11 <■ 0» H3 JS J 3 -£ 6 § 5 £ ^ 8. & s 4 BO c3 ^ ^3 2 > co* I c (A -J -3 e Z I ' ^ .g 3 S I i W cS Is I 8. C O C CL CO 2 aC* OJ CO M « UO l «o J- > CO» *3o £ & 3 c o J S i2 CO JC, J4 V) C O E - i < eo c co 3 S O. o X) * 8. CL E 2L 3 cs
C3O 5 i i c C 3O Tc o | 8.8 c CL U 6 55 S * CO (N c CO co 3 s $ «2 2w cj o <0 0-* C CO §••8 cO - C SO >v a £> CO ± CO T3 3 -g 6_ S3 >D; -3 w— & j2 a ^ COO ■o H • § JcO SL s v) “5 •a M — eo | c ? co i 2 £
|
—
Pi I1 w I •wS 5 s,
ffi
C
J2 a CO. « s « SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
I
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
&0 3 re C 00 e 3 O O C. re C eo e r 2e ■m« SL
3 Si
re
re 2
t: « Cn /5 —' & Q C re M GO £ re o. •2 « 3 8 §
-SS
Cl
iS
■S' c V) re
« x-v e CU ^ re X sre o, re * re ol, re C Cu *3 1SS c ^ _o cu a S> M -g
re B
re
1 -
re re Q SO i3 ( /)
c
c A c re re m -c
re ui re § 1 >> re
£s
c D CQ
re
5 ■§ re 6 «
5 3
JiA *re e *2 _ *a ■= re •2 a —& £ 2 ~ •o c re $P § c re .§ Z a«- tr:e I S >. S ■a TD re ? » § u. S i ai >*'■5 S i 2 « c « aOx 1 6 ■2*3 •2 | J2 w 00 ~ re c £ U £ re re P re c ^ t> -a s 3 ^ / * “N 0, 00 re t/j _ re c c j* D rJ — r e jj re
SS2
to *3 «« S3 cu
e Is w
C fl
re CO re
■<su
•s ° 2 ^
.s «_ s cu
£ 1:0 *o S > c « —re
re 3 c * re w r“e ^« C u/5 co >> *• £ & -C X> ft
^
.1. cre
1 1 ^ re
2 -cS “• re ‘
<j
£ £ re 6 2 *2 jc re
re c o S 3 c CL re re 3 •* "3 ^ is -3 c « _ CO s> s re 2 c so S i 1) ^ OI s»l S w r* 0* re g» fi S « CU w I « *■« ■1 % | e y 3 5 Tf j2 Q* T3 s « re S !/) T3 ■3 ^ re * J2 B < & 15 6CO E re re cu re —J «• — «• 3 < >» d X)
cu s~-' V) , . re >, E •u re re JZ E
* re u. re JZ re T3 a v CO
II
C
re 3 E
t/i
re re
Si
re
3 8. r3j -a 2 C re •c S- ^ ^ 3re re J2 re re E re t: vs W5 3 yj « D 'O c/>> 3^ re V u c W) .. S re D ’re cu B ^to 3 Si w O S c re to g re-5u re re -c x> a. Si Cm *a X 9) fo' re Ut M> 0< W) co ^ c 3 re c
3
4J C 4) D
CU
a
_ E « T3
iS Cl 4J CU *o 0 0 . re c 00 re 3 >N C sO 3 c ^ 1 c re .. s ^ re X re E .E j= 'c E 4J 3 E -2 V 02 re « CU E *6 re J2 « . g s C " o ' re re re <9 _re T3 *3 re V JM IS re 43 CQ >• ^ g CQ c CO E re
c
re
E u re £ GO T3 _re
i z "2re
g».s &
' O re •—>
3
12
c
I
“re 5 re c re Ui ^ —» ^v S u. X5 'S c r e c r e c a>' r e cb ® re °0 5 u 3 J2 co .2 Si « E 1 s Xu O ^ •§ •S. 5 E ■ S i re cx, 3 C ^-N *° Cu c ~1) c *D re I « »J c/2 a O •<£u > t/i
f^i
co
SKRIPSI
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ©
3 .2
a
o
3 e * a> « ^ —c
0.
J2 s
re
1
s
2 d eo rt rc 22 to
a
CU
3
v*<
*2 c « .v c i2
*J5 V) a Hi
J&
2 " >-
(9
Cu « ad
«- u (U — O
—
2
co co c <
re 2
^1
1 s
1 s
re iA
.5 re 8 - re 0 . J>d CO re c re g Ic re T3 E ^ <S re « CO 3 re CL re ' >> ■8 3 M ^ 13 re CU «N 2 ~ if l a 3 o; re « -C5 — M £ ' ^ ^ (O (A w 2 ^ co js w > , J ~ re £ > re
re
i « «§ ■ « C CU
re
££ .2 a *« E *o
8 . •o 3
c \o
,
w i -
i3 re ^ s. re
13 V) « a*
re
co
£
re
c re £ J2
re
re H ree £
E
re 're re CO re
Q
SKRIPSI
re Cl
>N Cj fsj -D
a , *0
.s . i J2» "D
I !
,
i r4 i N < (
CO c re 3 X)
CO
Z 00
= re
= c
i- re '3) CO c re c re u. re j=re
•5 re c CO re co c
a v
re re re ij CL
s
T3
Q
CL
re
re w *a c U XL.) 2 u
£ CL,u. is
o
c c
3
O C
JS t2
re re re re re re
c. u ^
CL CL ■aj u ^
re re re
3 E D CO 1 * —
3 3 E E U U t/) CO T m r—I
X>
C re co c: re £ S' >_> « W 5 . ^ CL 3 «f" a .— c ^ re re re c to u OJ 3 CO J3 3 C 2 c <5 re CJ -2 c C; u o U i re co 3 c OJ X) C & re
C/5 re
re c:
re re
j=
.1
•5 . c 3 JS
re g-
j=
2 4> lo ■ T3
r (/e ) 5 c?
re Cu
E a c^
V
re
1
sI I* £ 1
u
w“>
re CJ Cl re £ '3
re ro c _
2 P
-a c u *2
5
I 2 s °f 5
re u_ re
re u
M
CO CO E «r~- <0 U ~ *“ c c E v s c 5 S - tu: 2 _J V r e Cu
1 3
•J
M
co u
u eJ .- e
a. v ■u ^ n -a "3 £ JO ^ u 5 T: u. 4) — K u u. 3 *Q bd CQ C ^ s ^ •2 re r a) 3 - L. z e 53 re « -Si 3 T) 3 re < :b *5. 3 c z tu _ « E c E .!= ? . « u
13 t— 12
*35* 2c q~ v x U 0.
to
;3 £ 3
*5 e 4> oo M OS c ^ 5 u T3 £ S c 5 « . 2 " ■> e ■3 3 «
X CO CO c - < c — re L. re L.
re
3 C fO
I!
a (/)
CO
<
c ce u rt W c c
CO
< h r-S
re >. ts
ON a
"a W)
cn <3 &
a Cl
3 re
a5 | i T3 i=
(L )
c
re
£ ■o
PENGKAJIAN ATAS SISTEM...
RACHMAD SURYO ADIKENCONO
re